STRATEGI PEMENANGAN PASANGAN JOKO

advertisement
STRATEGI PEMENANGAN PASANGAN JOKO WIDODO - JUSUF KALLA
PADA PILPRES 2014
(Studi Atas Marketing Politik Melalui Mobil Aspirasi)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
Muhammad Manggala
NIM: 109051000074
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
STRATEGI PEMENANGAN PASANGAN JOKO WIDODO - JUSUF KALLA
PADA PILPRES 2014
(Studi Atas Marketing Politik Melalui Mobil Aspirasi)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Muhammad Manggala
NIM. 109051000074
Di bawah bimbingan :
Drs. Jumroni, M.Si
NIP. 19630515 199203 1 006
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya, yang diajukan untuk memenuhi
syarat salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan asli karya saya atau
merupakan tiruan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Depok, 15 Desember 2014
Muhammad Manggala
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya, yang diajukan untuk
memenuhi syarat salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1)
di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan asli karya saya atau
merupakan tiruan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 15 Desember 2014
Muhammad Manggala
iii
ABSTRAK
MUHAMMAD MANGGALA
STRATEGI PEMENANGAN PASANGAN JOKO WIDODO - JUSUF
KALLA PADA PILPRES 2014
(Studi Atas Marketing Politik Melalui Mobil Aspirasi)
Tahun 2014 dilangsungkan pemilihan presiden di Indonesia dengan
kandidat Prabowo Subianto – Hatta Rajasa dan Joko Widodo – Jusuf Kalla.
Kampanye adalah bagian yang inheren dari kegiatan pemilu. Tujuan kampanye
adalah memberikan informasi sehingga menggiring masyarakat untuk memilih.
Marketing politik dalam sebuah kampanye politik memainkan peran yang penting
dalam melakukan teknik persuasi. Oleh karena itu pasangan Joko Widodo – Jusuf
Kalla membuat strategi marketing politik menggunakan mobil aspirasi dalam
menghadapi pilpres 2014.
Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk
menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun mayornya adalah Bagaimana
strategi pemenangan dari marketing politik pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla
dalam menghadapi pilpres 2014 melalui mobil aspirasi? Kemudian minornya
adalah apa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan mobil aspirasi dalam
penerapan strategi tersebut?
Strategi marketing politik yang dilakukan tim mobil aspirasi pada masa
kampanye pilpres 2014 dianalisis menggunakan teori 9 elemen Adman Nursal.
Strategi marketing politik Adman Nursal meliputi segmentasi dari masyarakat
yang dibidik, dapat tertanam lekat di benak masyarakat, memecahkan isu-isu yang
berkembang di masyarakat, figur kandidat, partai pengusung, presentasi produk
politik, media yang digunakan, pengaruh dari individu/kelompok yang dapat
memengaruhi opini pemilih, dan kampanye secara lebih personal.
Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, observasi, dan
dokumentasi.
Kelebihan dari kampanye menggunakan mobil aspirasi adalah
penyampaian yang secara langsung dan personal sehingga memengaruhi sisi
afektif (perasaan) dari pemilih, dapat menjangkau tempat/kondisi nyata di
masyarakat, dan merupakan teknik kampanye baru yang bersifat dialog bukan
merupakan komunikasi searah. Kemudian kekurangannya yakni masih terpusat di
wilayah Jawa karena kurangnya personil dan koneksi internet yang sulit di
daerah-daerah.
Pengelola akun sosial media sebaiknya memperhatikan jadwal dan lokasi
kampanye yang dilakukan tim mobil aspirasi. Karena penggunaan sosial media
cukup berpengaruh dalam memobilisasi massa. Dibutuhkan koordinasi yang baik
antara partai pendukung yang berada di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dengan
relawan daerah sebelum tim mobil aspirasi melakukan kampanye di daerah
tersebut.
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT karena berkat rahmat, hidayah,
inayah dan segala nikmatNya-. Sang Pencipta yang telah memberi kemampuan
umatNya untuk selalu berpikir, bergerak dan menghasilkan karya yang
bermanfaat.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah
Muhammad Saw yang selalu memberi petunjuk dan pencerahan bagi kehidupan,
yang telah membawa umatnya minadzulumati ilannur, dan kesejahteraan semoga
selalu tercurahkan kepada keluarga besar beliau, sahabat-sahabatnya, tabi’intabi’uttabiní, dan kita sebagai umatnya. Amien.
Sungguh tidak ada zat Maha Kuasa selain Tuhan sekalian alam, Allah
SWT, karena dengan izinNya lah kuliah dapat dikelarkan, skripsi dapat
diselesaikan, dan semoga segala ilmu dapat bermanfaat.
Begitu panjang perjalanan peneliti dalam menyelesaikan study Strata 1 ini.
Begitu banyak kenangan yang tertanam dalam hati dan ingatan ini. Namun
kewajiban peneliti sebagai anak dari seorang tua yang tersisa, ayahku tercinta
Hendarmin Fariz Badrie, suami dari Ibuku Efi Nurfalah yang mengharapkan
anaknya segera memberi kabar gembira dengan membawa secarik kertas ijazah.
Mohon maaf atas keterlambatanku dan terima kasih atas setiap lantunan do’a dan
harapan indahnya untukku. Semoga peneliti dapat mengejar semua harapan dan
v
cita- cita serta menyusul teman- teman yang lain dalam karir kesuksesannya.
Amiiin...
Dengan penuh kerendahan hati dan kesadaran diri, peneliti sadar bahwa
skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril
maupun materil, sudah sepatutnya peneliti mengucapkan terimakasih kepada
semua
pihak
yang
telah
memberikan
bantuan
dan
dukungan
demi
terselesaikannya penelitian skripsi ini. Maka peneliti berterima kasih kepada:.
1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Pudek I Bapak Suparto, M. Ed, PhD, Pudek II Bapak Drs.
Jumroni, M.Si, dan Pudek III Bapak Dr. H Sunandar, M. Ag.
2. Rachmat Baihaky, MA., selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam, dan Fita Fathurokhmah, M.Si., sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam.
3. Bapak Jumroni, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan
dan mengorbankan waktunya untuk memberi perhatian, bimbingan, arahan,
kritik dan saran bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Seluruh bapak/ibu dosen Jurusan dan Fakultas yang telah mendedikasikan
jiwa dan raga serta pengabdian atas segala ilmu yang penulis dapatkan selama
menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi
5. Seluruh pihak Relawan Generasi Optimis, Duren Sawit, Jakarta Selatan. Pak
Bullit sebagai koordinator relawan, para voulenteer dan teman-teman crew
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
vi
6. Ibu tercinta Efi Nurfalah dan Ayah Hendarmin Fariz Badrie tercinta atas
doanya, tanpa kalian saya tidak akan seperti ini. Adik tercinta Syahbanu Safira
Zahra dan Mahdy Zidane Isfahan yang selalu menjadi pembangkit semangat.
7. Partner setia Dwi Isti Anggraini yang selalu memberi support, arahan dan
bimbingan disaat penulis menghadapi kesulitan.
1.
Seluruh keluarga besar Jurusan Komuninkasi Penyiaran Islam dari berbagai
angkatan, terima kasih telah menyalurkan semangat, keceriaan, kebahagiaan,
canda tawa, dan rasa kekeluargaan kepada penulis, khususnya KPI angkatan
2009 dan teman-teman di kelas KPI C angkatan 2009.
8. Untuk seluruh teman-teman seperjuangan di BEM FIDKOM periode 20112012, HMI KOMFAKDA angkatan 2009 serta pengurus periode 2011-2013
terima kasih untuk segala pengalaman dan ilmunya. Yakinlah bahwa usaha
kita akan sampai pada tempatnya.
9. Pendiri dan seluruh keluarga KMLA Garuda Fidkom UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Sebuah negara tidak akan kehabisan pemimpin jika para pemuda suka
pergi ke gunung dan hutan. Salam Rimba, Terbang Tinggi Tak Lupa Bumi.
10. Sahabat-sahabat terbaik yakni Unyil, Kuro, Hasbul, Gozali, Togar,
Ajib,
Bogel, Iyung, Momba, Ajeng, Dudung (Alm), Novija, Cipuy, Indra, Japra,
Ilham, Yusli, Aldi, Lebe, Tata, Pampam dan semuanya yang tidak bisa saya
sebutkan. Kita semua harus sukses brother.
11. Untuk kakak-kakak kelas terbaik di kampus, Bang Jenggot, Bang Erik, Bang
Fahdi, Bang Adul, Bang Adit, Bang Penyok, Bang Velli, Bang Sabir, Bang
vii
Jay, Bang Ridho. Botel, Kulay, Bang Sendy, dan seluruh kakak kelas di
FDIKOM.
12. Gerombolan penanti senja, Kantuy, Evans, Pante, Capung, Bagong, Janos,
Bill, Kipli, Ni`am, Asep, Agung, Asa.
13. DPP Fam’s, Fikri, Jali, Qumz, Tri, Kuns, Matle, Gins, Farid, Kahfi, Acim,
Deas, Ojan, Bonte, Yogi, Monyeng, Muklas dan semuanya. Keep Calm and
Sober Brother.
14. Teman-teman UKM yang ada di SC, Egy Karvest, Bledig, Oi, Nyamuk,
Imam, Jasa kita abadi genk.
15. Terakhir, kepada semua pihak yang telah membantu dan member kontribusi
dalam penulisan tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat, penulis mengucapkan banyak terima
kasih.
Pada akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat member
manfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Dan
juga semua perhatian, motivasi, bantuan, dan bimbingan yang diberikan oleh
semua pihak semoga dibalas oleh Allah SWT sebagai pahala yang setimpal.
Amin yaa Robbal`alamin.
Depok, 15 Desember 2014
Muhammad Manggala
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................1
B. Batasan dan Rumusan Masalah .......................................................6
C. Tujuan Penelitian.............................................................................7
D. Manfaat Penelitian...........................................................................7
E. Tinjauan Pustaka .............................................................................8
F. Metodologi Penelitian ....................................................................9
G. Sistematika Penulisan....................................................................13
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Strategi ..........................................................................................15
1. Pengertian ...............................................................................15
2. Strategi
Komunikasi
Dua
Tahap
dan
Pengaruh
Antarpribadi ...........................................................................16
3. Strategi Kampanye Politik .....................................................18
B. Kampanye .....................................................................................20
1. Pengertian Kampanye ............................................................20
2. Jenis dan Metode Kampanye ..................................................21
3. Tujuan Kampanye ..................................................................22
4. Larangan dalam Kampanye ....................................................23
5. Kampanye dan Pemilihan Umum ..........................................24
C. Marketing Politik ..........................................................................25
1. Pengertian Marketing Politik .................................................25
2. Teori Marketing Politik Adman Nursal .................................26
ix
3. Marketing Politik dalam Komunikasi Politik ........................30
D. Kerangka Berpikir ........................................................................32
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Lembaga Generasi Optimis ................................33
B. Makna Logo Generasi Optimis ....................................................33
C. Profil Mobil Aspirasi ....................................................................35
D. Jadwal dan Lokasi Kampanye Mobil Aspirasi .............................36
BAB IV HASIL DATA DAN ANALISIS
A. Strategi Pemenangan Marketing Politik Pasangan Joko
Widodo – Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 Melalui Mobil
Aspirasi .........................................................................................37
1. Segmentasi ..............................................................................38
2. Positioning...............................................................................40
3. Policy .......................................................................................42
4. Person ......................................................................................46
5. Party .......................................................................................48
6. Presentation ............................................................................50
7. Pull Marketing ........................................................................51
8. Pass Marketing ....................................................................... 54
9. Push Marketing .......................................................................57
B. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Mobil Aspirasi
Pada Kampanye Pilpres 2014 .......................................................59
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 63
B. Saran ..............................................................................................66
C. Rekomendasi Penelitian.................................................................67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir .........................................................................30
Gambar 3.1
Logo Generasi Optimis ..................................................................32
Gambar 3.2
Makna Logo Matahari Terbit .........................................................33
Gambar 3.3
Makna Logo Kincir Angin Perubahan ...........................................33
Gambar 3.4
Makna Logo Bunga Matahari .........................................................33
Gambar 3.5
Makna Logo Roda yang Menggerakkan ........................................33
Gambar 3.6
Makna Logo Kembang Api ............................................................33
Gambar 3.7
Jadwal dan Lokasi Kampanye Mobil Aspirasi ..............................36
Gambar 4.10 Kampanye Tim Mobil Aspirasi Bersamaan Dengan Konser
Slank Untuk Joko Widodo – Jusuf Kalla di Surabaya ..................57
Gambar 4.11 Joko Widodo Memainkan Permainan di Mobil Aspirasi ..............58
Gambar 4.12 Joko Widodo Berinteraksi Dengan Jokowi Digital .......................59
Gambar 4.1
Syarat Kebijakan Strategis yang Efektif.........................................34
Gambar 4.2
Tampilan Fisik Mobil Aspirasi ......................................................44
Gambar 4.3
Penggunaan Salam 2 Jari Saat Kampanye......................................45
Gambar 4.4
Tampilan Jokowi Digital ................................................................47
Gambar 4.5
Bantuan Relawan Daerah Pendukung Joko Widodo – Jusuf
Kalla ..............................................................................................49
Gambar 4.6
Presentasi Mobil Aspirasi ..............................................................51
Gambar 4.7
Tampilan Facebook Mobil Aspirasi ..............................................52
Gambar 4.8
Tampilan Twitter Mobil Aspirasi ..................................................53
Gambar 4.9
Tampilan Youtube Mobil Aspirasi ................................................53
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tahun 2014 bisa dikatakan sebagai tahun politik bagi masyarakat
Indonesia. Karena di tahun ini terjadi peristiwa penting bagi bangsa Indonesia
untuk menentukan masa depannya lima tahun ke depan. Peristiwa itu biasa
disebut dengan pemilihan umum (pemilu), yang bertujuan untuk memilih para
calon wakil rakyat di tingkat pusat maupun daerah. Bahkan kepala negara
yang merupakan orang nomor 1 di Indonesia pun bisa menjabat karena pilihan
dari rakyat.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah sukses menyelenggarakan pemilu
legislatif pada 9 April 2014 dilanjutkan dengan pemilu eksekutif pada 9 Juli
2014. Seluruh masyarakat Indonesia diberikan jaminan untuk menyuarakan
hak suaranya secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Pelaksanaan pemilu merupakan tolak ukur atas pelaksanaan demokrasi
di suatu negara.1 Pemilu jika diartikan secara sederhana adalah cara individu
warga negara melakukan aktivitas politik ataupun kontrak politik dengan
kandidat atau partai politik yang diberikan mandat atau wewenang untuk
melaksanakan kekuasaan dalam politik.2 Dengan dilangsungkannya pemilu,
maka telah menempatkan kedaulatan pada tempat sesungguhnya, yaitu rakyat.
Oleh karena itu rakyat adalah subjek yang menentukan, bukan objek yang
ditentukan.3
1
Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008),
h. 461
2
Setiajid, Orientasi Politik yang Mempengaruhi Pemilih Pemula dalam Menggunakan
Hak Pilihnya Pada Pemilukada 2010 (Jurnal Integralistik No.1/Th. XXII/2011, Januari-Juni 2011)
3
Arif Sugiono, Pengaruh Faktor Eksterna;l Terhadap Keputusan Memilih Dalam Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden RI 2004 (Jurnal Universitas Lampung, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu
Politik, 2004)
1
2
Kampanye adalah bagian yang inheren dari kegiatan pemilu. Menurut
Roger dan Storey kampanye merupakan serangkaian tindakan komunikasi
yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar
khalayak yang dilakukan pada kurun waktu tertentu.4 Tujuan dari kampanye
politik adalah memberikan pengetahuan terhadap kandidat atau partai politik
tertentu, menumbuhkan rasa simpati, rasa suka dan keberpihakan, sehingga
akhirnya dapat menggiring masyarakat untuk memilih.
Para kandidat calon presiden dan wakil presiden RI periode 2014-2019
baik pasangan pertama yaitu, H. Prabowo Subianto bersama dengan Ir. H. M.
Hatta Rajasa maupun pasangan kedua yaitu, Ir. H. Joko Widodo bersama
dengan Drs. H. M. Jusuf Kalla mengetahui peran penting kampanye. Apalagi
dengan kurun waktu kampanye yang sempit, proses kampanye harus
dilakukan dengan efektif dan efisien.
Marketing politik dalam sebuah kampanye politik memainkan peran
yang sangat penting karena merupakan bagian dari aktivitas persuasi. Pada
dasarnya political marketing adalah serangkaian aktivitas terencana, strategis
tapi juga taktis. Tujuannya membentuk dan menanamkan harapan, sikap,
keyakinan, orientasi dan perilaku memilih.5 Bisa disimpulkan bahwa
keberhasilan marketing politik dalam berkomunikasi akan menciptakan
dampak yang lebih tinggi kadarnya dibanding dengan komunikasi informatif,
karena selain meliputi dampak kognitif, akan berdampak afektif, dan dampak
behavioral.
4
Gun gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 33
5
Sri Niken Handayani, Strategi Pemenangan Faisal - Biem Dalam Pemilukada Gubernur
Provinsi DKI Jakarta 2012 (Jurnal Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro, Fakultas Ilmu
Sosial Ilmu Politik, 2013)
3
Marketing politik membutuhkan media kampanye sebagai saluran yang
sangat efektif untuk mengomunikasikan berbagai gagasan-gagasan brilian
karena daya jangkau media yang luas serta mempunyai efek persuasi yang
kuat.6 Berbagai media kampanye yang biasa digunakan antara lain, orasi di
lapangan kebanggan ibukota, penggunaan media cetak (brosur, poster, leaflet,
dan lain-lain), media elektronik (iklan di televisi maupun radio), serta tidak
ketinggalan media baru internet.
Seperti pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2012 - 2017,
pasangan Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama lebih setuju berkampanye
lewat media sosial seperti Facebook dan Twitter karena dinilai lebih
menghemat biaya dibanding harus menggunakan spanduk, baliho, dan poster.
“Banyak yang mau nyumbang. Tapi untuk dananya Saya pastikan sangat
minim, mungkin nggak seperseratus pasangan lainnya. Tidak akan ada baliho,
poster, spanduk. Pakai yang murah saja, Facebook, Twitter,” ujar Jokowi saat
ditemui selesai rapat dengan jajaran Muspida Kota Solo. 7
Strategi marketing politik yang dijalankan Joko Widodo - Basuki
Tjahaja Purnama meskipun dinilai baru ternyata berhasil mengantarkan
pasangan ini menduduki jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta
periode 2012 - 2017. Perolehan suara pasangan Joko Widodo - Basuki Tjahaja
Purnama periode kedua dengan jumlah 4.592.945 suara sah nasional (53,82%)
mengungguli pasangan lainnya.
6
Gun gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 33
7
Nancy Yunita, “Kampanye Jokowi-Ahok Manfaatkan Facebook dan Twitter,”
http://www.kabar24.com/nasional/read/20120328/9/19699/kampanye-jokowi-ahok-manfaatkanfacebook-dan-twitter diakses pada 30 Agustus 2014.
4
Berikut adalah gambaran perolehan suara sah nasional dan presentase
dari pemilihan calon gubernur -wakil gubernur DKI Jakarta periode 2012 2017 melalui tabel dan grafik.
Tabel 1.1
Perolehan Suara Calon Gubernur - Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2012
No.
Nama Pasangan
Jumlah Suara
Prosentase
1.
Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli
2.120.815
46.18%
2.
Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama
4.592.945
53.82%
Sumber : Komisi Pemilihan Umum
Grafik 1.1
Perolehan Suara Calon Gubernur - Wakil Gubernur DKI Jakarta
Tahun 2012
1. Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli
2. Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama
Pada tahun 2014 kembali dilangsungkan agenda lima tahunan pemilihan
presiden RI periode 2014-2019, Joko Widodo kembali diusung oleh partai
politiknya untuk menjadi salah satu kandidat dan dipasangkan dengan Jusuf
Kalla. Dibutuhkan strategi marketing politik yang lebih menarik, kreatif, dan
efektif dalam menjangkau khalayak yang lebih luas karena ruang lingkup yang
lebih besar dibandingkan dengan pemilihan gubernur.
5
Marketing politik Joko Widodo - Jusuf Kalla kembali mengeluarkan
terobosan baru dalam teknik kampanye, yaitu membuat mobil aspirasi. Ide
awal mobil aspirasi adalah dari kebiasaan blusukan Joko Widodo dalam upaya
mengatasi masalah masyarakat. Blusukan pun menggambarkan bahwa Joko
Widodo merupakan pemimpin yang peduli akan nasib „wong cilik berbeda
dengan kandidat lainnya.
Mobil aspirasi ini bertugas mengelilingi Pulau Jawa dan singgah di
tempat-tempat yang sudah ditentukan oleh koordinator. Tempat-tempat yang
dituju antara lain adalah pasar-pasar tradisional, perumahan warga, dan
tempat-tempat berkumpulnya masyarakat. Sesuai dengan namanya, mobil ini
dapat menampung aspirasi, keluhan, masukan, maupun
pertanyaan dari
masyarakat kepada pemerintahan yang sekarang maupun yang akan datang.
Diharapkan tidak hanya masyarakat yang mengenal sosok Joko Widodo Jusuf Kalla, sebaliknya Joko Widodo - Jusuf Kalla memperoleh masukan
terhadap dirinya.
Tidak hanya itu di dalam mobil aspirasi ini pun terdapat game yang
dapat dimainkan masyarakat umum secara bergantian. Diharapkan dengan
penggunaan game ini dapat menjaring antusiasme warga yang sulit
mendapatkan hiburan sehari-hari dan menjaring pemilih pemula.
Strategi marketing yang dilakukan Joko Widodo - Jusuf Kalla ternyata
berbuah manis. Pada 22 Juli 2014 telah ditetapkan pasangan ini sebagai
presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019 oleh KPU dengan
perolehan suara 70.997.833 suara sah nasional (53,15%).
6
Berikut adalah gambaran perolehan suara sah nasional dan presentase
dari pemilihan calon presiden -wakil presiden Indonesia periode 2014 - 2019
melalui tabel dan grafik.
Tabel 1.2
Perolehan Suara Calon Presiden - Wakil Presiden Indonesia Tahun 2014
No.
Nama Pasangan
Jumlah Suara
Presentase
1.
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa
62,576,444
46.85%
2.
Joko Widodo-Jusuf Kalla
70,997,833
53.15%
Sumber : SK KPU
Grafik 1.2
Perolehan Suara Calon Presiden - Wakil Presiden Indonesia
Tahun 2014
1. Prabowo Subianto-Hatta Rajasa
2. Joko Widodo-Jusuf Kalla
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengambil
judul “Strategi Pemenangan Pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla pada Pilpres
2014 (Studi Atas Marketing Politik Melalui Mobil Aspirasi)”
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Pada penelitian ini, pembatasan masalah diambil agar penelitian yang
dilakukan lebih terarah dan terperinci. Pembatasan masalah atau fokus
7
penelitian ini ditujukan kepada kampanye Joko Widodo - Jusuf Kalla yang
dilakukan melalui media mobil aspirasi. Kampanye melalui mobil aspirasi
dilakukan sesuai dengan jadwal kampanye dari KPU, yaitu dimulai pada
tanggal 6 - 30 Juni 2014 dan bertempat di Pulau Jawa.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat penulis rumuskan:
a. Bagaimana strategi pemenangan dari marketing politik pasangan Joko
Widodo - Jusuf Kalla dalam menghadapi pilpres 2014 melalui mobil
aspirasi?
b. Apa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan mobil aspirasi pada
proses kampanye di pilpres 2014?
C. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan permasalahan yang telah dirumuskan oleh peneliti,
maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi pemenangan dari marketing politik
pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla dalam menghadapi pilpres 2014
melalui mobil aspirasi.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari penggunaan mobil
aspirasi pada proses kampanye di pilpres 2014.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Menambah khazanah dan referensi bagi pengembangan ilmu
komunikasi khususnya jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, melalui kajian strategi pemenangan yang
dilakukan oleh marketing politik pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla
dalam menghadapi pilpres 2014 melalui mobil aspirasi.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan saran bagi
marketing politik pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla dalam strategi
pemenang di pilpres 2014 apakah sudah tepat atau belum. Sehingga
mampu membuat strategi yang lebih tepat lagi. Penulis juga berharap agar
penelitian ini dapat memberikan ide bagi partai politik, kandidat, maupun
tim sukses kandidat dalam membuat strategi marketing politik untuk ke
depannya.
E. Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan
dan acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan
penelitian ini. Maka dalam tinjauan pustaka ini peneliti mencantumkan hasilhasil penelitian terdahulu.
Ahmad Fauzi, menggambarkan bahwa strategi kampanye yang
digunakan oleh tim sukses Partai Gerindra yang ada di Kecamatan Geger
melalui pendekatan terhadap kekarismaan tokoh kiai. Begitu juga dengan
Kepala Desa (Klebun) yang banyak berpengaruh terhadap masyarakat di
bawahnya. Persamaannya adalah sama-sama melihat strategi marketing
politik. perbedaannya dari teori yang digunakan dan objek penelitiannya. 8
8
Ahmad Fauzi, Strategi Kampanye Caleg Partai Gerindra Dalam Pemilu 2014 di
Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan Madura (Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN)
Yogyakarta, Jurusan Siyasah, 2014)
9
Citra Ari Nugroho menemukan bahwa strategi yang dikembangkan oleh
Tim Sukses Seno Samudro - Agus Purmanto dalam mencari dukungan pemilih
Boyolali dalam kampanye pemilihan Bupati dan wakil Bupati periode 2010 2015, melalui pemasaran politik (political marketing) bahwa ilmu political
marketing tidak hanya berguna bagi calon yang sudah pernah maju
(incument), akan tetapi juga sangat berguna bagi calon yang belum pernah
maju (new comer). Persamaannya adalah menggunakan teori yang sama.
perbedaannya penelitian ini melihat promosi politik yang dilakukan kandidat
sebelum masa kampanye.9
Dewi Pratiwi Putri Aji menemukan bahwa marketing politik
menggunakan media sosial yang dilakukan oleh pasangan Joko Widodo Basuki Tjahaja Purnama sebagai sebuah strategi baru yang efektif dalam dunia
politik. Persamaannya adalah menggunakan teori yang sama. perbedaannya
penelitian ini melihat strategi marketing politik lewat media sosial Facebook
dan Twitter.10
F. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif,
yaitu memaparkan data dengan menerangkan, memberi gambaran yang
terkumpul kemudian disimpulkan.
9
Citra Ari Nugroho, Kegiatan Political Marketing Seno Samudro Dalam Menyongsong
Pilkada Boyolali 2010 (Skripsi Universitas Sebelas Maret, Jurusan Ilmu Komunikasi, 2010)
10
Dewi Pratiwi Putri Aji, Penggunaan Media Sosial Dalam Pemenangan Joko Widodo Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI Jakarta 2012 (Studi Atas Marketing Politik di
Facebook dan Twitter) (Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Jurusan Ilmu Politik,
2014)
10
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil
penelitian ini lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Metode
penelitian ini sering pula disebut sebagai metode penelitian naturalistik
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural
setting).
11
Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati.12
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah informan atau tempat peneliti memperoleh
keterangan informasi atau data, yang dalam hal ini adalah Koordinator
Generasi Optimis Bapak Bullit Sesariza, dubber mobil aspirasi Ahmad
Ghazali, dan Koordinator Off Line Kampanye Bapak Ramadona.
Untuk penggambaran lebih jelasnya bisa dilihat di tabel berikut
Tabel 1.3
Subjek Penelitian
No
Nama
Keterangan
1
Bapak Bullit Sesariza
Co-Koordinator Generasi Optimis
2
Ahmad Ghazali
dubber Mobil Aspirasi
3
Bapak Ramadona
Koordinator Off line Kampanye
11
12
2004), h.4.
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2010), h.1.
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosda Karya,
11
Sedangkan objek penelitiannya adalah upaya marketing politik
pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla memenangkan pilpres 2014
menggunakan mobil aspirasi.
3. Tahapan Penelitian
a. Teknik Pengumpulan Data
Untuk
menyelesaikan
penelitian
ini,
peneliti
melakukan
pengumpulan data agar lengkap dengan melakukan beberapa tekhnik,
yaitu:
1) Wawancara mendalam merupakan instrumen utama dalam
melakukan penelitian ini. Wawancara dilakukan untuk menambah
data yang diperlukan melalui tanya jawab seputar topik yang
terkait dengan permasalahan ini. Yang akan menjadi sumber data
utama adalah koordinator Generasi Optimis dan atau orang yang
dapat mewakili dan dianggap berkompeten untuk memberikan data
yang valid.
2) Observasi langsung untuk mengamati bagaimana penerapan
strategi pemenangan yang dilakukan marketing politik pasangan
Joko Widodo - Jusuf Kalla dengan menggunakan mobil aspirasi.
3) Dokumentasi, yaitu kegiatan mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
dan sebagainya.
b. Pengolahan Data
Setelah data dan informasi yang dibutuhkan terkumpul,
selanjutnya data-data tersebut akan diolah. Untuk mendapatkan hasil
12
penelitian yang valid, pemeriksaan data juga diperlukan agar
keabsahan data dapat meningkatkan derajat kepercayaan dalam
penelitian kualitatif. Dalam keabsahan data ada lima teknik
pemeriksaan data, yaitu: pertama, teknik trianggulasi antarsumber data,
antar-teknik pengumpulan data dan antar-pengumpul data. Kedua,
pengecekan kebenaran informasi yang tertulis dalam naskah rencana
laporan penelitian kepada para informan (member check). Ketiga, akan
mendiskusikan dengan teman sejawat. Keempat, analisis kasus negatif,
yakni kasus yang tidak sesuai dengan hasil penelitian yang sudah ada
hingga waktu tertentu. Kelima, perpanjangan waktu penelitian.13
Triangulasi
adalah teknik
pemeriksaan
keabsahan
data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembandingan terhadap itu.14 Pedoman dasar
dalam penulisan skripsi ini bersandar pada buku “Praktek Penulisan
Karya Ilmiah” yang diterbitkan oleh Ceqda, Jakarta 2007, bertujuan
agar mempermudah teknik penulisan skripsi.15
c. Analisis Data
Dari data-data yang dikumpulkan, kemudian penulis analisis dan
dari hasil analisis yang dirasa kurang tepat, peneliti kritisi lebih lanjut.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yang
melaporkan data dengan menerangkan, memberikan gambaran, dan
mengklasifikasikan serta menginterpretasikan data yang terkumpul apa
adanya, untuk kemudian disimpulkan.
13
Prof. Dr. Hamidi, M.Si, Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan
Proposal dan Laporan Penelitian, (Malang: UMM Press, 2010), h.67-68.
14
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), h. 178.
15
Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jakarta: Ceqda, 2007).
13
4. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama masa kampanye pilpres
2014 berlangsung dan berlokasi di Pulau Jawa mengikuti rute yang telah
ditetapkan oleh koordinator.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ditujukan untuk memudahkan pemahaman
tentang penelitian ini, maka penulis membagi skripsi ini menjadi lima bagian
yang terdiri dari bab per bab, yang berkaitan dan merupakan satu kesatuan
yang utuh dari skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Bab pertama tentang pendahuluan. Dalam bab ini memuat tentang
latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian,
serta sistematika penelitian.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Bab kedua, dalam bab ini membahas mengenai pengertian dari
strategi, penjelasan tentang strategi kampanye politik, teori
kampanye, hubungan dari kampanye dan pemilihan umum, dan
teori marketing politik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 9 elemen pemasaran dari Adman Nursal. Tidak lupa
disertakan kerangka berpikir untuk menggambarkan alur berpikir
dari penelitian ini.
14
BAB III
GAMBARAN UMUM
Bab ketiga, berisi tentang gambaran umum Generasi Optimis, yaitu
relawan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla yang membawahi
mobil aspirasi. Bab ini memuat mengenai sejarah singkat
dibentuknya generasi optimis, makna logo generasi optimis, cara
bergabung di generasi optimis, cara menjadi relawan di generasi
optimis, serta jadwal dan lokasi kampanye mobil aspirasi.
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS
Bab keempat, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan
semua data mengenai strategi strategi pemenangan dari marketing
politik pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla dalam menghadapi
pilpres 2014 melalui mobil aspirasi yang telah di dapat,
dikumpulkan, diolah, dan dianalisis menggunakan teori yang telah
dijabarkan pada bab dua. pada bab ini pula dijelaskan mengenai
keterbatasan penelitian.
BAB V
PENUTUP
Bab kelima, sebagai penutup yang terdiri atas kesimpulan, saransaran, dan rekomendasi untuk penelitian yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari kata bahasa Yunani “strategos” dan mengarah
kepada keseluruhan peran komando umum militer. Akan tetapi dalam hal
bisnis, strategi adalah menentukan lingkup dan arah suatu pengembangan
organisasi dan bagaimana dapat mencapai strategi yang kompetitif.1
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana yang
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.2
Adapun menurut Ahmad S. Adnanputra, M.A., M.S., pakar Humas
dalam naskah workshop berjudul PR Strategy (1990), mengatakan bahwa
arti strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan
rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada
akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses
manajemen.3
Menurut Onong Uchjana Effendy, dalam bukunya yang berjudul
“Dinamika Komunikasi”, strategi merupakan perencanaan (planning) dan
manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. 4 Pada buku yang
ditulis oleh Rosady Ruslan yang berjudul “Kiat dan Strategi Kampanye
Public Relations”, menjelaskan bahwa strategi itu pada hakikatnya adalah
1
Keith Butterick, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Penerjemah Nurul
Hasfi (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012), h. 153.
2
Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 1092.
3
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media: Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2006), h. 123.
4
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1992), h. 29.
15
16
suatu perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu dalam
praktik operasionalnya. 5 Bennett (1996) menggambarkan strategi sebagai
arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya.6
2. Strategi Komunikasi Dua Tahap dan Pengaruh Antarpribadi
Teori ini berawal dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Paul
Lazarsfeld dan kawan-kawannya mengenai efek media massa dalam suatu
kampanye pemilihan Presiden Amerika Serikat pada tahun 1940. Studi
tersebut dilakukan dengan asumsi bahwa proses stimulus respons bekerja
dalam menghasilkan efek media massa. Namun, hasil penelitian
menunjukkan sebaliknya. Efek media massa ternyata rendah, dan asumsi
stimulus-respons tidak cukup menggambarkan realitas audience media
massa dalam penyebaran arus informasi dan pembentukan pendapat
umum.
Dalam analisisnya terhadap hasil penelitian tersebut, Lazarsfeld
kemudian mengajukan gagasan mengenai komunikasi dua tahap (two step
flow) dan konsep pemuka pendapat. Temuan mereka mengenai kegagalan
media massa dibandingkan dengan pengaruh kontak antarpribadi telah
membawa kepada gagasan bahwa sering kali informasi mengalir dari radio
dan surat kabar kepada para pemuka pendapat, dan dari mereka kepada
orang lain yang kurang aktif dalam masyarakat. Pemikiran ini kemudian
dilanjutkan dengan penelitian yang lebih serius dan re-evaluasi terhadap
teori stimulus-respons dalam konteks media massa.
5
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2007), h. 37.
6
Sandra Oliver, Strategi Public Relations (London: KOGAN PAGE LTD, 2001), h. 2.
Penerjemah Sigit Purwanto, S.S.
17
Teori dan penelitian-penelitian komunikasi dua tahap memiliki
asumsi-asumsi sebagai berikut:
a. Individu tidak terisolasi dari kehidupan sosial, tetapi merupakan
anggota dari kelompok-kelompok sosial dalam berinteraksi dengan
orang lain.
b. Respons dan reaksi terhadap pesan dari media tidak akan terjadi secara
langsung dan segera, tetapi melalui perantaraan dan dipengaruhi oleh
hubungan-hubungan sosial tersebut.
c. Ada dua proses yang berlangsung, yang pertama mengenai penerimaan
dan perhatian, dan yang kedua berkaitan dengan respons dalam bentuk
persetujuan atau penolakan terhadap upaya mempengaruhi atau
penyampaian informasi.
d. Individu tidak bersikap sama terhadap pesan/kampanye media,
melainkan memiliki berbagai peran yang berbeda dalam proses
komunikasi dan khususnya, dapat dibagi atas mereka yang secara aktif
menerima dan meneruskan/menyebarkan gagasan dari media, dan
mereka yang semata-mata hanya mengandalkan hubungan personal
dengan orang lain sebagai panutannya.
e. Individu-individu yang berperan lebih aktif (pemuka pendapat)
ditandai oleh penggunaan media massa yang lebih besar, tingkat
pergaulan yang lebih tinggi, anggapan bahwa dirinya berpengaruh
terhadap orang-orang lain dan memiliki peran sebagai informasi dan
panutan.7
7
Syaiful Rohim, Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam dan Aplikasi, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2009) h. 169
18
Secara garis besar, menurut teori ini media massa tidak bekerja
dalam suatu kevakuman sosial, tetapi memiliki suatu akses ke dalam
jaringan hubungan sosial yang sangat kompleks, dan bersaing dengan
sumber-sumber gagasan, pengetahuan, dan kekuasaan, yang lainnya.
3. Strategi Kampanye Politik
Penetapan strategi dalam kampanye politik merupakan langkah
krusial yang memerlukan penanganan secara hati-hati, sebab jika
penetapan strategi salah atau keliru hasil yang di peroleh bisa fatal,
terutama kerugian dari segi waktu, materi dan tenaga. Tujuan akhir dalam
kampanye pemilihan kepala negara adalah untuk membawa calon kepala
negara yang didukung oleh tim kampanye politiknya menduduki jabatan
kepala negara yang diperebutkan melalui mekanisme pemilihan secara
langsung oleh masyarakat.
Agar tujuan akhir tersebut dapat dicapai, diperlukan strategi yang
disebut dengan strategi komunikasi dalam konteks kampanye politik.
Cangara mengemukakan bahwa terdapat empat jenis strategi komunikasi
dalam konteks kampanye politik yaitu:
a. Penetapan komunikator
Sebagai pelaku utama dalam aktivitas komunikasi, komunikator
memegang peranan yang sangat penting. Untuk itu, seorang
komunikator yang akan bertindak sebagai juru kampanye harus
terampil berkomunikasi, kaya ide, serta penuh dengan daya kreativitas.
b. Menetapkan target sasaran
Dalam studi komunikasi target sasaran di sebut juga dengan
khalayak. Memahami masyarakat, terutama yang akan menjadi target
19
sasaran dalam kampanye, merupakan hal yang sangat penting. Sebab
semua aktivitas komunikasi kampanye di arahkan kepada mereka.
Mereka lah yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu kampanye
sebab bagaimana pun besar biaya, waktu dan tenaga yang di keluarkan
untuk mempengaruhi mereka, namun jika mereka tidak mau memberi
suara kepada partai atau calon yang di perkenalkan, kampanye akan
sia-sia.
c. Menyusun pesan-pesan kampanye
Untuk mengelola dan manyusun pesan yang mengena dan
efektif, perlu di perhatikan beberapa hal, yaitu: (a) harus menguasai
lebih dahulu pesan yang di sampaikan, termasuk struktur penyusunan.
(b) mampu mengemukakan argumentasi secara logis. Sehingga harus
mempunyai alasan berupa fakta dan pendapat yang mendukung materi
yang di sajikan. (c) memiliki kemampuan untuk membuat intonasi
bahasa (vocal), serta gerakan-gerakan tubuh yang dapat menarik
perhatian pendengar. (d) memiliki kemampuan membumbui pesan
berupa humor untuk menarik perhatian pendengar. Penyampaian pesan
terdiri dari 3 jenis yaitu pesan yang berbentuk informatif, pesan yang
berbentuk persuasif serta propaganda.
d. Pemilihan media
Jenis-jenis media yang dapat digunakan dalam kampanye politik
meliputi media cetak, media elektronik, media luar ruangan, media
ruang kecil dan saluran tatap muka langsung dengan masyarakat.8
8
Hafied Cangara, Komunikasi Politik Konsep, Teori, dan Strategi (Jakarta: Raja Graindo,
2009), h. 234
20
B. Kampanye
1. Pengertian Kampanye
Pada prinsipnya kampanye merupakan suatu proses kegiatan
komunikasi individu atau kelompok yang dilakukan secara terlembaga dan
bertujuan untuk menciptakan suatu efek atau dampak tertentu.
Kotler dan Roberto seperti yang dikutip dalam Hafied Cangara
menjelaskan bahwa “Campaign is an organized effort conducted by one
group (the change agent) which intends to persuade others (the target
adopter), to accept, modify, or abandon certain ideas, attitudes, practices
and behavioral”. Pendapat ini mengungkapkan bahwa kampanye adalah
sebuah upaya yang diorganisasi oleh suatu kelompok (agen perubahan)
yang ditujukan untuk memersuasi target sasaran agar bisa menerima,
memodifikasi atau membuang ide, sikap dan perilaku tertentu.9
Sejalan dengan pendapat di atas, Pfau dan Parrot yang dikutip dalam
Gun Gun Heryanto memiliki rumusan tentang kampanye yaitu, kampanye
adalah suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan
berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan
tujuan memengaruhi khalayak sasaran yang telah ditetapkan.10
Bertolak dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
aktivitas kampanye meliputi (1) tindakan kampanye yang harus melalui
serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisasi, (2) mencakup jumlah
khalayak dan sasaran yang besar, (3) biasanya dipusatkan pada kurun
9
Hafied Cangara, Komunikasi Politik Konsep, Teori, dan Strategi (Jakarta; Raja
Grafindo, 2009), h. 229
10
Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 33
21
waktu tertentu, dan (4) kampanye ditujukan untuk menciptakan efek
tertentu.
2. Jenis dan Metode Kampanye
Menurut Charles U Larson sebagaimana dikutip Gun Gun Heryanto
terdapat 3 jenis kampanye yakni:
a. Product-oriented Campaigns adalah kampanye yang berorientasi pada
produk, umumnya terjadi di lingkungan bisnis. Motivasinya adalah
memperoleh keuntungan finansial.
b. Candidat-oriented Campaigns adalah kampanye yang berorientasi
pada kandidat, umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk meraih
kekuasaan politik. Karena itu jenis kampanye ini dapat pula disebut
sebagai political campaign (kampanye politik).
c. Ideologically Campaigns adalah jenis kampanye yang berorientasi
kepada tujuan-tujuan yan bersifat khusus dan seringkali berdimensi
perubahan sosial. Oleh karena itu kampanye jenis ini dalam istilah
Kotler disebut juga social change campaigns, yakni kampanye yang
ditujukan untuk menangani masalah-masalah sosial melalui perubahan
sikap dan perilaku publik yang terkait.11
Strategi pemenangan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla pada
pilpres 2014 melalui mobil aspirasi jelas tergolong jenis dari political
campaign karena kampanye ini berorientasi kepada kandidat yaitu Joko
Widodo dan Jusuf Kalla yang bertujuan untuk memperoleh kekuasaan
politik sebagai presiden dan wakil presiden RI perode 2014-1019.
11
Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 35
22
Metode kampanye yang dilakukan oleh peserta pemilu adalah dalam
bentuk :
a. Pertemuan terbatas
b. Tatap muka
c. Penyiaran melalui media cetak dan elektronik
d. Penyebaran bahan kampanye kepada umum
e. Pemasangan alat peraga di depan umum
f. Rapat umum, dan
g. Kegiatan lain yang tidak melanggar perundang-undangan12
3. Tujuan Kampanye
Adapun tujuan dari kampanye yaitu:
a. Kegiatan kampanye biasanya diarahkan untuk menciptakan perubahan
pada tataran pengetahuan kognitif. Pada tahap ini pengaruh yang
diharapkan adalah munculnya kesadaran, berubahnya keyakinan atau
meningkatnya pengetahuan khalayak terhadap isu tertentu.
b. Pada tahap berikutnya diarahkan pada perubahan sikap. Sasarannya
adalah untuk memunculkan simpati, rasa suka, kepedulian atau
keberpihakan khalayak pada isu-isu yang menjadi tema kampanye.
c. Sementara pada tahap terakhir kegiatan kampanye ditujukan untuk
mengubah perilaku khalayak secara konkrit dan terukur. Tahap ini
menghendaki adanya tindakan tertentu yang dilakukan oleh sasaran
kampanye.13
12
Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 36
13
Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 36
23
Berdasarkan tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa marketing
politik pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla dalam upaya memenangkan
kandidatnya di pilpres 2014 tidak dapat secara langsung melakukan
penggiringan suara dari masyarakat untuk memilih pasangan Joko Widodo
- Jusuf Kalla pada pelaksanaan pilpres 9 Juli 2014 tanpa melakukan
tahapan edukasi dan membangkitkan simpati terlebih dahulu dari
masyarakat kepada kandidat.
4. Larangan dalam Kampanye
Untuk mewujudkan kampanye yang dapat memberikan pembelajaran
kepada masyarakat, dan dilaksanakan secara bertanggung jawab,
disamping menjaga ketertiban dan keamanan dalam berkampanye dibuat
aturan main yang jelas. Untuk itu telah ditetapkan beberapa larangan
dalam kampanye, yaitu:
a. Mempersoalkan dasar Negara Pancasila, dan Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia.
b. Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
c. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan/atau
peserta lain.
d. Menghasut dan mengadu domba antar perseorangan ataupun kelompok
masyarakat.
e. Menganggu ketertiban umum. Yang dimaksud mengganggu ketertiban
umum dalam hal ini adalah suatu keadaan yang memungkinkan
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan umum dan kegiatan
masyarakat tidak dapat berlangsung sebagaimana biasa.
24
f. Mengancam
untuk
melakukan
kekerasan
atau
menganjurkan
penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota
masyarakat dan/atau peserta pemilu yang lain.
g. Merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye peserta
kampanye yang lain.
h. Menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat
pendidikan. (untuk tempat pendidikan dikecualikan atas prakarsa/izin
dari pimpinan Lembaga Pendidikan, dengan memberikan kesempatan
yang sama kepada semua peserta pemilu, serta tidak mengganggu
proses belajar mengajar).
i. Membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut lain,
selain
tanda
gambar
dan/atau
atribut
peserta
pemilu
yang
bersangkutan.
j. Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta
kampanye.14
5. Kampanye dan Pemilihan Umum
Di negara demokrasi pelaksanaan pemilu merupakan tolak ukur atas
pelaksanaan demokrasi yang berlangsung. 15 Demokrasi mempercayai
bahwa pemilihan umum memainkan peranan vital untuk menetukan masa
depan bangsa. Tujuan pemilihan umum adalah :
a. Sebagai mekanisme untuk menyeleksi para pemimipin dan alternatif
kebijakan public (public policy). Dalam demokrasi kedaulatan rakyat
sangat dijunjung tinggi sehingga dikenal spirit dari oleh dan untuk
rakyat.
14
15
h. 105
UU No. 10 Tahun 2008
Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008),
25
b. Pemilihan umum juga menerapakan mekanisme memindahkan konlik
kepentingan (conflict of interest) dari masyarakat kepada badan-badan
perwakilan rakyat melalui wakil-wakil yang terpilih atau partai yang
memenangkan kursi sehingga integrasi atau kesatuan masyarakat
terjamin.
c. Pemilihan umun merupakan sarana memobilisasi, menggerakkan atau
menggalang dukungan rakyat terhadap negara dan pemerintahan
dengan jalan ikut serta dalam proses politik.16
Melihat urgensi dari demokrasi di dalam pelaksanaan pemilihan
umum maka proses kampanye pun dinilai penting. Kampanye dilakukan
sebagai sarana partisipasi warga negara dan bentuk dari pendidikan politik.
Kampanye juga dilakukan dalam rangka membangun komitmen antara
warga negara dengan calon pemimpin melalui visi, misi, program,
dan/atau informasi lainnya yang ditawarkan dalam upaya meyakinkan dan
mendapat dukungan sebesar-besarnya dari pemilih.17
C. Marketing Politik
1. Pengertian Marketing Politik
Metode dan pendekatan marketing dalam praktik politik saat ini
dapat dirasakan sebagai sebuah keniscayaan, seiring dengan makin
tingginya persaingan di ranah politik. Ilmu marketing memegang peranan
penting dalam aktivitas yang dilakukan institusi-institusi politik.18
16
Kristina, Jurnal Dinamika (Jurnal, Fakultas Ilmu sosial dan Politik Universitas Sebelas
Maret Surakarta, 2005), vol 1, hal 59.
17
Putri Matau, Media : Kampanye Pemilu Sebagai Komunikasi Politik
http://media.kompasiana.com/new-media/2013/10/31/media-kampanye-pemilu-sebagaikomunikasi-politik-603954.html diakses pada 29 Agustus 2014.
18
Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 41
26
Pemasaran politik menurut Adman Nursal adalah serangkaian
aktivitas terencana, strategis tetapi juga taktis, berdimensi jangka panjang
dan jangka pendek, untuk menyebarkan makna politik kepada pemilih.19
Demikian pula Neuman dan Perloff menjelaskan tentang penerapan
prinsip dan cara marketing di dalam kampanye politik oleh berbagai
individu dan organisasi. Cara kerja itu sendiri meliputi analisis,
perkembangan, pengeksekusian, perencanaan, strategi kampanye yang
dilakukan oleh para kandindat, partai-partai politik, pemerintah, para
penglobi dan kelompok kepentingan yang mencoba mengendalikan opini
publik, mengembangkan ideologi mereka, memenangkan pemilihan dalam
pemungutan suara umum sebagai jawaban untuk keinginan dan keperluan
dan kelompok orang-orang tertentu dalam masyarakat.20
Definisi di atas jelas menerangkan bahwa yang menjadi sorotan
utama dari marketing politik adalah penggunaan pendekatan dan metode
untuk membantu politikus atau para aktor politik (individual maupun
partai) agar lebih efisien dan efektif di masa kampanye. Semakin serunya
persaingan antar calon Presiden dengan satu dengan yang lainnya
membuat kreatif pula cara tim sukses untuk mendapat perhatian
masyarakat.
2. Teori Marketing Politik Adman Nursal
Menurut Adman Nursal untuk mendapatkan perhatian masyarakat
dalam pemilihan umum dapat dicapai melalui 9 elemen marketing politik :
19
Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2004)
20
Pawito, 2009, Komunikasi Politik : Media Massa dan kampanye pemilihan (Jogjakarta:
Jala Sutra,2009), h.209
27
a. Segmentasi
Segmentasi sangat diperlukan untuk menyusun program partai,
terutama cara berkomunikasi dan membangun interaksi dengan
masyarakat. Tanpa segmentasi, partai politik akan kesulitan dalam
penyusunan pesan politik, program kerja, kampanye politik, sosialisasi
politik dan produk politik. Dalam orientasi pasar, kondisi real yang
dihadapi masyarakat adalah sumber utama dalam penyusunan program
kerja.
b. Positioning
Dalam
iklim
persaingan
partai
politik
harus
mampu
menempatkan produk politik dan image politik dalam benak
masyarakat. Untuk dapat tertanam, produk dan image politik harus
memiliki sesuatu yang berbeda dibandingkan dengan produk-produk
politik lainnya. Keseragaman produk dan image akan menyulitkan
masyarakat dalam mengindetifikasi suatu partai politik, karena semua
produk dan image politiknya berbagai karakteristik yang sama.
c. Policy (Kebijakan)
Tawaran program kerja jika terpilih kelak. Policy merupakan
solusi yang ditawarkan kontestan untuk memecahkan masalah
masyarakat berdasarkan isu-isu yang dianggap penting bagi pemilih,
itu juga berarti policy merupakan solusi dari berbagai persoalan yang
dianggap sebagai biang yang menyebabkan kehidupan tidak atau
belum membaik. Policy meliputi berbagai aspek kehidupan seperti
ekonomi, politik, hukum, pendidikan, sosial, budaya dan sebagainya.
28
d. Person (figur)
Figur kandindat seringkali menentukan keputusan pilihan, hal ini
berkaiatan proses pembentukan keyakinan para pemilih. Person
(kandindat yang akan pilih), berisi tentang bagaimana kandindat
tersebut berpenampilan sehari-hari atau pada saat berkampanye,
bagaimana karakteristik pribadi dari kandindat tersebut serta
bagaimana kemampuan kandindat tersebut dalam pekerjaan atau
keorganisasian.
e. Party (Partai)
Partai merupakan mesin politik dengan aneka kegiatan politik.
Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk memperoleh kekuasaan
atau ikut mengendalikan kekuasaan, partai berusaha merebut simpati
para pemilih dengan menawarkan policy dan person yang diharapkan
sesuai dengan aspirasi pemilih.
f. Presentation (Presentasi)
Presentasi penyajian produk politik yang bertujuan untuk
menyampaikan pesan-pesan politik. Tetapi dalam political marketing,
presentasi bukan sekedar cara atau alat untuk menyampaikan pesan.
Presentasi juga merupakan bagian dari produk politik. Pasalnya, caracara presentasi yang berbeda akan menghasilkan makna politis berbeda
g. Pull Marketing
Pull-marketing adalah bagaimana penyampaian produk politik
dengan memanfaatkan media elektronik, media massa, website dan
29
media luar ruang. Kebanyakan media yang dikembangkan adalah
media luar ruang, seperti baliho, poster, leaflet, bendera, billboard, dan
bahkan membuat posko. Strategi seperti ini menitikberatkan pada
pembentukan image politik yang positif. Roboniwitz dan Machdonald
(1989) menganjurkan bahwa supaya simbol dan image politik dapat
memiliki dampak yang signifikan, kedua hal tersebut harus mampu
membangkitkan sentimen dari pemilih.
h. Pass Marketing
Strategi ini menggunakan individu-individu maupun kelompok
yang dapat memengaruhi opini pemilih (influencer). Sukses atau tidak
penggalangan massa akan sangat ditentukan oleh pemilihan para
influencer ini. Semakin tepat influencer yang terpilih, efek yang diraih
pun akan menjadi semakin besar dalam mempengaruhi pendapat,
keyakinan dan pikiran publik.
i. Push Marketing
Push marketing juga mempunyai keunggulan dalam sentuhan
secara lebih costumized (personal). Para politisi dapat mengirimkan
atau menyampaikan produk-produk politik dengan memilih substansi
dan cara presentasi yang cocok dengan pemilih.cara ini agak rumit dan
mahal akan tetapi hasilnya efektif bagi pasar tertentu.secar umum
sentuhan langsung dengan pemilih dapat dilakukan dengan melalui
event-event khusus seperti rapat umum, pawai, event hiburan, kontes,
peringatan peristiwa atau tokoh tertentu, seminar, konferensi dan
30
sebagainya, sehingga dapat memberikan kesan mendalam kepada para
pemilih.21
3. Marketing Politik dalam Komunikasi Politik
Perkembangan partisipasi politik di Indonesia dewasa ini telah
mengalami perubahan yang sangat signifikan. Dunia politik yang awalnya
hanya dimonopoli para elite politik telah bergeser menjadi konsumsi
publik. Hal ini ditunjukkan dengan semakin tingginya partisipasi politik
masyarakat, media, dan LSM. Bahkan partisipasi masyarakat terhadap
politik tidak hanya direfleksikan dengan mengutarakan hak pilihnya dalam
pemilu, tetapi dalam semua usaha untuk mempengaruhi kebijakan
publik.22
Tidak hanya partisipasi politik masyarakat saja yang berubah namun
iklim politik di Indonesia pun sudah mulai terjadi perubahan. Kini dengan
semakin
banyak
persaingan
terbuka
dan
transparan,
kontestan
membutuhkan metode jitu yang dapat memfasilitasi mereka dalam
memasarkan gagasan politik, isu politik, ideologi partai, karakteristik
pemimpin partai, dan program kerja kepada masyarakat. Sehingga
marketing politik menjadi penting bagi kontestan dalam upaya
memenangkan persaingan politik.
Mengingat heterogenitas penduduk dan meningkatnya kualitas
pendidikan di Indonesia menjadi tantangan bagi marketing politik dalam
21
Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2004) h. 245
22
Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 41
31
menerapkan strategi sehingga diterima oleh masyarakat. Marketing politik
harus menerapkan strategi yang berbeda untuk setiap segmen masyarakat
yang berbeda.
Tidak hanya itu saja, seiring dengan perkembangan masyarakat kini
menjadi pragmatis dalam menyingkapi hal-hal yang berlangsung di dunia
politik. Artinya, masyarakat lebih tertarik kepada apa saja yang bisa
diperbuat kandidat dalam upaya memecahkan masalah yang mereka alami.
Janji politik saja tidak cukup, masyarakat sekarang lebih menuntut
realisasi dari janji-janji yang diutarakan.
Kebutuhan komunikasi politik dalam marketing politik terlihat jelas
dalam menjawab tantangan di atas. Marketing politik memang
menyediakan perangkat teknik dan metode marketing dalam dunia politik,
namun keandalan komunikator politik dalam meyakinkan bahwa orang
yang diwakilinya merupakan pemimpin yang efektif merupakan kunci
keberhasilan. seorang ahli kampanye harus memiliki kemampuan
merasakan denyut masyarakat sehingga dapat merespon opini publik
dengan baik.
32
D. Kerangka Berpikir
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Jokowi – Jusuf Kalla
Strategi Marketing Politik
Sembilan Elemen
Adman Nursal
Mobil Aspirasi
Penggunaan Mobil Aspirasi sebagai marketing politik Joko
Widodo - Jusuf Kalla yang dilakukan pada pilpres 2014
sehingga mengantarkan pasangan tersebut memenangkan pilpres
2014
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Lembaga Generasi Optimis
Generasi Optimis Indonesia (GO Indonesia) adalah kumpulan anak
muda pekerja kreatif yang bersama-sama Jokowi, memiliki satu pandangan
bahwa kebangkitan dan kejayaan Indonesia hanya mungkin dibangun oleh
generasi anak bangsa yang optimis dan berkarya.
Generasi Optimis Indonesia 2014 merepresentasi semangat zaman,
individu-individu yang berkarya, di bidang yang menjadi kegemarannya
masing-masing, seraya memberi sumbangan bagi kemajuan Indonesia, dunia
dan kemanusiaan. Melalui coretan-coretan personal, Generasi Optimis
Indonesia melukis wajah Indonesia Baru sebagai salah satu Kekuatan Dunia.
Bersama Jokowi, GO Indonesia berniat memberi napas lain yang positif
dan optimis pada Pemilu 2014 ini. Generasi Optimis hendak memeriahkan
pesta politik dengan karya dan ide kreatif: Komik, Games, Blusukan Digital,
Video, Lagu, Humor, Poster, Kaos, dan banyak lainnya.1
B. Makna Logo Generasi Optimis
Logo Generasi Optimis merupakan monogram yang dibentuk dari
inisialnya: Generasi Optimis (GO). Logo ini merupakan visualisasi dan ajakan
untuk menjadi orang optimis yang sekaligus ikut langsung beraksi mendukung
dan menjalankan hal-hal yang diyakininya.
1
Buku Pintar Generasi Optimis Media Panduan untuk Para Relawan Pendukung JokowiJK untuk Indonesia Hebat! dapat diunduh di www.generasioptimis.org
33
34
Gambar 3.1
Logo Generasi Optimis
Bentukan O adalah simbol yang melambangkan optimisme. Maknanya
bisa diinterpretasi sesuai keinginan orang yang melihat, makna itu tersebut
bisa jadi:
Gambar 3.2
Makna Logo Matahari Terbit
Gambar 3.4
Makna Logo Bunga Matahari
Gambar 3.3
Makna Logo Kincir Angin
Perubahan
Gambar 3.5
Makna Logo Roda yang
Menggerakkan
35
Gambar 3.6
Makna Logo Kembang Api
Sebagai logo secara visual Generasi Optimis fleksibel untuk bisa diadaptasi
dalam membuat orang beradaptasi dalam semangat optimismenya.
C. Profil Mobil Aspirasi
Mobil Aspirasi adalah program kampanye calon presiden pasangan
Jokowi – Jusuf Kalla. Mobil Aspirasi adalah cara kampanye yang belum
pernah dilakukan kandidat lain dalam strategi kampanye di Indonesia.
Terdapat lima mobil dan bebeapa crew di dalamya. Mobil ini dalam waktu
sebulan bertugas blusukan keliling Pulau Jawa dengan target sasaran pasar,
alun-alun kota, desa-desa terpencil serta pusat yang menjadi pusat keramaian.
Mobil Aspirasi biasa disebut Blusukan Digital adalah program persembahan
dari Komunitas Generasi Optimis atau GO untuk mendukung Jokowi-JK
sebagai Capres-Cawapres RI 2014.
Mobil Aspirasi merupakan sarana blusukan digital yang digagas Generasi
Optimis untuk menjaring aspirasi masyarakat Indonesia terhadap Pak Joko
Widodo sebagai calon Presiden RI 2014-2019. Dengan pendekatan kreatif
yang interaktif, blusukan digital mengajak partisipasi masyarakat sembari
mengenalkan sosok Pak Joko Widodo yang sederhana, tegas dan aktif dalam
36
mendengarkan masyarakat, memberi solusi dan memberi bukti kerja nyata.
D. Jadwal dan Lokasi Kampanye Mobil Aspirasi
Pada masa kampanye pilpres 2014 mobil aspirasi bertugas untuk
menampung aspirasi dari masyarakat terhadap kandidat Joko Widodo - Jusuf
Kalla di seluruh Pulau Jawa. Adapun jadwal dan lokasi yang dituju dari
kampanye melalui mobil aspirasi untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari
gambar berikut.
Antusiasme warga dan pengunjung akan kehadiran mobil blusukan digital
cukup tinggi. Sejak dimulai pada tanggal 6 Juni 2014 sampai 5 Juli 2014,
blusukan digital telah mengunjungi 28 kota, serta menghimpun 7.132 aspirasi
warga yang tercatat didalam database.
Gambar 3.7
Jadwal dan Lokasi Kampanye Mobil Aspirasi
Gambar 3.8
STRUKTUR ORGANISASI
LEMBAGA GENERASI OPTIMIS
Koordinator Generasi Optimis
Ge
Co- koordinator Generasi Optimis
Bullit Sesariza
Ge
Materi
Konten Kreatif
Ge
Online Kampanye
Off Line Kampanye
Ge
Ge
Relawan
Ge
Mobil Aspirasi
Ramadona
Online
Miko
Produksi
Dewo dan Adul
Software
Cahya
Acara
Beni
BAB IV
HASIL DATA DAN ANALISIS
A. Strategi Pemenangan Marketing Politik Pasangan Joko Widodo – Jusuf
Kalla pada Pilpres 2014 Melalui Mobil Aspirasi
Marketing politik adalah serangkain aktivitas terencana, strategis
tapijuga taktis, berdimensi jangka panjang dan pendek, untuk menyebarkan
maknapolitik kepada pemilih.1 Pada dasarnya, marketing politik adalah
strategikampanye politik untuk membentuk serangkaian makna politis tertentu
di dalampikiran para pemilih. Serangkaian makna politis ini yang akan
mengantarkanpemilih untuk untuk memilih kandindat yang ada, dimulai dari
terbentuk di dalampikiran pemilih lalu menjadi orientasi pemilih dalam
menetukan pilihannya.
Pemilihan umum merupakan suatu hal yang menarik dari segi perspektif
marketing, yaitu berlakunyalogika pemasaran dalam dunia politik, yang
didasarkan pada demokrasi yangmenjadi syarat kebebasan untuk berkompetisi
di antara para kandindat. Bahwapada saat belum ada persaingan atau
situasinya belum begitu sulit makapemasaran belum atau tidak dibutuhkan.
Sebaliknya pada saat banyak terdapatpersaingan yang sulit maka pemarasan
menjadi sangatpenting untuk diterpakan.
Menurut Nursal dalam Political Marketing terdapat 9 elemen yang
sangatberpengaruh untuk menjalankan stategi dalam meraih suara :
1
Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2004)
37
38
1. Segmentasi
Segmentasi sangat diperlukan untuk menyusun program partai,
terutama
cara
berkomunikasi
dan
membangun
interaksi
dengan
masyarakat. Tanpa segmentasi, partai politik akan kesulitan dalam
peyusunan pesan politik, program kerja, kampanye politik, sosialisasi
politik, dan produk politik yang akan disampaikan. Selain itu produk
politik yang disampaikan akan tidak sesuai sasaran apabila sebelumnya
tidak melakukan segmentasi terhadap kondisi real di masyarakat.
Usaha untuk memperoleh perolehan suara sebanyak-banyaknya
menjadi
tujuan
dari
marketing
politik.
Dengan
melalui
dan
mengimplementasikan segmentasi yang baik berarti partai politik
menggunakan metode pendekatan politik yang berbasis informasi
(information based). Di sini partai politik mencari, menyerap dan
mengolah informasi tentang kondisi yang ada di dalam masyarakat. 2
Proses segmentasi juga diterapkan dan dilaksanakan oleh Tim Mobil
Aspirasi sebagai upaya pemenangan calon presiden dan wakil presiden,
Joko Widodo- Jusuf Kalla. Seperti apa yang diungkapkan oleh Ramadona
selaku Koordinator Off Line Kampanye Generasi Optimis :
“Karena kan dalam menyampaikan pesan kita perlu tau kepada
siapa saja kita berbicara, ya kan? Itu satu. Trus karena ini berkaitan
dengan politik, jadi yang menjadi targetefektifnya adalah orang
yang memiliki hak pilih.”
Seperti apa yang telah diungkapkan di atas proses segementasi Tim
Mobil Aspirasi cukup sederhana dan mendasar, sasaran yang dituju adalah
masyarakat yang suaranya dihitung dalam pemilihan presiden 2014.
2
Firmansyah, Marketing Politik (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007)
39
Targeting atau penetapan jumlah sasaran adalah memilih salah satu
atau beberapa segmen yang akan dibidik untuk mencapai sasaran objektif.
Dalam aktivitas ini, yang pertama kali dilakukan adalah membuat
pengukuran mengenai jumlah dan besaran pemilih. Kelompok masyarakat
yang memiliki populasi besar merupakan target politik yang menggiurkan
untuk didekati, karena mereka lah penyumbang perolehan suara dalam
jumlah besar. Pertimbangan yang dilakukan dalam memilih segmen mana
yang akan menjadi target politik sangat ditentukan oleh dua hal, pertama
efek langsung dari segmen politiknya dan kedua adalah efek pengganda
(multi lier effect) yaitu dengan ikutnya segmen masyarakat tersebut dapat
memperbesar perolehan suara.
Berdasarkan hal tersebut maka Tim Mobil Aspirasi memiliki target
yang cukup jelas dalam menjaring suara pada pilpres 2014, seperti yang di
ungkapkan Co-Koordinator Generasi Optimis Bullit Sesariza :
“Generasi Optimis itu merupakan relawan yang memiliki ide untuk
mendidik pemilih pemula berkisar umur 17 tahun sampe 22 tahun
yang masih baru pertama kali milih dan pemilih muda yaitu sekitar
25 tahun-an yang jadi target utamanya. Kenapa? Karena mereka,
kalau istilahnya dalam kampanye kemarin adalah swing voter.
Pemilih yang masih galau lah nanti mau pilih apa. Jadi kita buat
supaya swing voter itu tetarik dengan kandidat punya kita”
Seperti apa yang diungkapkan di atas bahwa sasaran utama dari Tim
Mobil Aspirasi adalah pemilih pemula dan pemilih muda. Diharapkan
dengan kampanye yang dilakukan oleh Tim Mobil Aspirasi dapat
memengaruhi swing voter yaitu pemilih yang belum menentukan
pilihannya kepada pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla.
40
Penjelasan mengenai target yang dituju dari kampanye yang
dilakukan Tim Mobil Aspirasi pun ditambahkan oleh Dubber Tim Mobil
Aspirasi, Ahmad Ghazali :
“Ada 2 segmen masyarakat yang dituju. Pertama kelompok anak
muda, kenapa anak muda? Sebenernya kan kita (mobil aspirasi)
bawa nya pesan seneng yak. Seneng di sini tuh maksudnya seneng
dari berpolitik. Nah selain itu di mobil itu juga ada game. Namanya
game Go Soccer, nah itu tuh jadi game selingan yang cuma
nendang-nendang bola doang tapi yak efektif juga buat narik
masyarakat apalagi anak muda. Trus yang kedua ya masyarakat
pasar, kan namanya juga pasar ada yang pendidikannya tinggi ada
juga yang rendah yang penting dia mau berinteraksi sama calon
pemimpin kita nantinya.”
Seperti apa yang diungkapkan di atas bahwa target dari kampanye
Tim Mobil Aspirasi adalah:
(1) Demografis : Kelompok pemilih pemula baik itu laki-laki dan
perempuan yaitu orang yang sudah berumur 17 tahun keatas dan yang
mempunyai hak pilih dari semua kalangan dan profesi.
(2) Geografis : Wilayah yang dituju mobil aspirasi meliputi pasar, alunalun kota dan desa-desa di Pulau Jawa.
(3) Psikografis : Orang-orang yang mengenal teknologi,orang yang ingin
berinteraksi langsung dengan kandidat, orang yang ingin menyampaikan
aspirasinya.
2. Positioning
Dalam iklim persaingan partai politik harus mampu menempatkan
produk politik dan image politik dalam benak masyarakat. Untuk dapat
tertanam, produk dan image politik harus memiliki sesuatu yang berbeda
dibandingkan dengan produk-produk politik lainnya. Keseragaman produk
dan image akan menyulitkan masyarakat dalam mengidentifikasi suatu
41
partai politik. Hal ini membuat masyarakat merasa „tidak ada bedanya‟
antara satu produk dengan produk lainnya.
Sesuatu yang berbeda (diferensiasi) perlu dilakukan dalam
positioning politik, karena hal ini akan memudahkan masyarakat dalam
membedakan produk suatu partai atau kandidat dari produk-produk yang
lainnya, sehingga akan tertanam dalam benak masing-masing individu.3
Dengan kata lain positioning merupakan upaya untuk menempatkan image
dan produk politik yang sesuai dengan kelompok pemilih.
Berdasarkan hal tersebut maka Tim Mobil Aspirasi memiliki jenis
kampanye yang berbeda dengan produk politik dan kandidat lainnya,
seperti yang dikemukakan oleh Bullit Sesariza :
“Secara prinsip beda ya. Kalau kampanye Joko Widodo- Jusuf Kalla
kampanye nya lebih bottom-up ya. Jadi banyak relawan yang
membantu. Dan mobil blusukan ini kan konsepnya mendengar. Jadi
kampanye nya bukan kampanye yang ngasih tau kayak gini gitu,
sebaliknya malah mendengar apa kegelisahan dari masyarakat.”
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa kampanye
yang dilakukan Tim Mobil Aspirasi bersifat bottom-up yaitu menerima
aspirasi, masukan, kritik, maupun kegelisahan yang memang dirasakan
langsung oleh masyarakat dan disampaikan kepada pasangan Joko Widodo
– Jusuf Kalla sebagai pertimbangan dalam pemerintahan ke depannya.
Selain itu, berbeda dengan kampanye yang dilakukan oleh pasangan
lainnya yang menyampaikan visi misi maupun janji-janji manis saat
berkampanye, pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla dalam kampanye
melalui mobil aspirasi terasa lebih dekat dengan masyarakat karena
mengangkat budaya mendengar dan memahami konflik masyarakat.
3
Firmansyah, Marketing Politik (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007) h.191
42
Positioning ini sangat penting agar tidak tergusur oleh pesaing yang
melakukan hal serupa. Positioning mutlak harus dilakukan karena hal ini
menyangkut image politik, produk politik, pesan politik, dan membantu
memperkuat pencitraan identitas politik. Kesan positif dan negatif yang
muncul dalam benak masyarakat sangat tergantung pada seberapa
bagusnya proses positioning ini.
3. Policy
Policy
merupakan
solusi
yang
ditawarkan
kandidat
untuk
memecahkan masalah masyarakat berdasarkan isu-isu yang dianggap
penting bagi pemilih. Policy pun berisi solusi dari persoalan yang terdapat
di tengah-tengah masyarakat dan belum dapat diselesaikan. Policy
meliputi berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, hukum,
pendidikan, sosial, budaya dan sebagainya.
Secara ideal, policy yang dijabarkan dalam program kerja
merupakan “jualan” utama kontestan dalam pemilu. Sebuah partai atau
kandidat politik yang berpikir strategis akan mengelola dengan baik paket
policy yang akan ditawarkan dalam kampanye. Penyampaian policy dapat
dilakukan secara lisan, tertulis bahkan audiovisual. Bahkan penggunaan
logo, jingle, grafis, slogan, ciri visual sudah lazim digunakan. Jika
identitas ini sering melekat pada penyampaian policy, maka dengan
sendirinya akan muncul asosiasi bahwa policy tersebut identik dengan
kandidat tersebut. Dalam marketing politik kebijakan yang ditawarkan
kandidat yang memiliki daya persuasi dalam meneguhkan sikap pemilih
disebut strategy policy atau kebijakan strategis.
43
Agar efektif, tema-tema yang disusun sebagai kebijakan strategis
harus memenuhi syarat 3A (absorbed, attractive, attributable).4
Gambar 4.1
Syarat Kebijakan Strategis yang Efektif
Absorbed
Attributable
Tema Policy
Attractive
Adapun penjelasan dari 3A dan penerapannya dalam kampanye Joko
Widodo – Jusuf Kalla menggunakan mobil aspirasi, adalah :
a. Attractive
Syarat yang pertama, tema-tema tersebut harus attractive atau
menarik perhatian para pemilih. Syarat ini menghendaki cara
pengucapan, keindahan kalimat dan tampilan visual harus dapat
mencuri perhatian para pemilih.
Seperti yang diungkapkan oleh Ahmad Ghazali :
“Jadi dari Tim Mobil Aspirasi bawa mobil itu aja. Dari mobil
itu jalan udah TEEEEEEET….narik masyarakat karena
tampilan mobilnya sendiri juga beda. Apalagi ada game ya,
kita langsung buka game. Nah itu biasanya langsung rame.
Abis itu ada bagi-bagi baju, sticker, jurnal, sama tabloid”
Selain dengan menggunakan tampilan fisik dari mobil aspirasi
yang di desain khusus secara menarik dengan karikatur wajah Joko
4
Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2004), h. 196
44
Widodo – Jusuf Kalla, dibuka nya stand permainan yang dapat
dimainkan oleh umum serta bagi-bagi souvenir, hal yang langsung
menarik perhatian adalah masyarakat diberi kebebasan untuk
mengeluarkan aspirasi.
Gambar 4.2
Tampilan Fisik Mobil Aspirasi
Masyarakat mengeluarkan aspirasi mapun kegelisahan yang
dialami secara nyata dan dikonsultasikan kepada tim mobil aspirasi
melalui Jokowi Digital. Masyarakat seolah-olah sedang melakukan
dialog dan interaksi tanya jawab kepada Joko Widodo. Seperti apa
yang diungkapkan oleh Bapak Bullit Sesariza :
“Balik lagi. Ini kan bukan komunikasi konvensional yang
searah ya, melainkan dialog. Kita menjawab pertanyaan. Jadi
kalau ada masyarakat yang bingung gimana pemimpinan
Jokowi ke depannya, kita langsung jawab.”
b. Absorsed
Syarat kedua adalah absorsed, bahwa informasi yang disajikan
mudah diserap ke dalam pikiran pemilih. Pesan harus mudah dicerna,
dipahami dan akhirnya tertanam dalam benak pemilih sesuai alam pikiran
45
pemilih. Seperti gagasan yang diciptakan oleh tim sukses Joko Widodo –
Jusuf Kalla dengan slogan “Salam 2 Jari” yang disesuaikan dengan nomor
urut kandidat dalam pemilihan presiden yang dengan sukses melekat kuat
dalam gagasan masyarakat.
Seperti apa yang diungkapkan oleh Ahmad Ghazali :
“Secara non fisik ya salam dua jari itu.”
Gambar 4.3
Penggunaan Salam 2 Jari Saat Kampanye
Selain itu dalam menyingkapi heterogenitas masyarakat, disadari
bahwa masalah yang dihadapi berbeda-beda sehingga pesan yang
disampaikan harus mudah dicerna dan dipahami pada masa kampanye
pun disesuaikan dengan kondisi masyarakat saat itu. Seperti apa yang
diungkapkan oleh Bapak Bullit Sesariza :
“Pesan yang disampaikan otomatis sesuai dengan kondisi
masyarakat. Jadi saat mobil aspirasi ke daerah pabrik,
pesan-pesannya tentang outsourcing. Jadi mereka tanyatanya soal itu. Atau misalnya kita ke pasar yang banyak
anak-anak atau ibu-ibu, pesan yang disampaikan pun
disesuaikan seperti tema keluarga. Kalau di kota-kota
46
pertanyaannya beda lagi ya, misalnya lebih ke-bhineka
tunggal ika-an”
c. Attributable
Syarat yang ketiga yaitu Attribute yang berkaitan dengan
reputasi dan identitas kandidat. Seperti bila kandidat merupakan
representasi dari kaum kecil „wong cilik‟ yang gemar melakukan
blusukan ke daerah yang termarjinalkan untuk mendengarkan
permasalahan secara jelas dan nyata, tanpa perantara, sehingga
diharapkan dapat membuahkan solusi yang terbaik pula.
Berdasarkan hal itu lah maka, tim mobil aspirasi melakukan
teknik kampanye dengan mengadaptasi perilaku Joko Widodo dalam
mengatasi masalah. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Bullit
Sesariza :
“Mobil blusukan itu memang ide dasarnya disesuaikan
dengan Jokowi nya yang suka blusukan dan dialog dengan
masyarakat ya. Artinya, selain dia (Jokowi) punya prinsip,
punya leadership tapi dia juga suka nerima masukan lewat
dialog. Selain itu, lewat dialog juga dia (Jokowi) bisa ngeliat
masalah secara bener, langsung gitu. Sehingga dia (Jokowi)
bisa memutuskan masalah secara lebih baik kan.”
4. Person
Person (kandidat yang akan dipilih), berisi tentang bagaimana
kandidat tersebut berpenampilan sehari-hari atau pada saat berkampanye,
bagaimana karakteristik pribadi dari kandidat serta bagaimana kemampuan
kandidat tersebut dalam pekerjaan atau keorganisasian.
Pencitraan dari kandidat adalah suatu keharusan dalam pemilihan
langsung seperti pilpres, harus ada perencanaan dalam kampanye untuk
meningkatkan popularitas suatu kandidat tertentu. Pencitraan terhadap
47
kandidat tidak hanya sekedar upaya untuk membangun nama dan
popularitas saja tetapi meyakinkan kandidat ini mampu menjalankan
amanat masyarakat. Sehingga tujuan dari pencitraan dalah menjual nilai
tambah yang ada di diri kandidat pemilih.
Penggambaran karakter Joko Widodo yang dikenal sebagai
masyarakat biasa yang identik dengan memakai kemeja kotak-kotak,
representasi dari kaum wong cilik, dekat dengan masyarakat, mau
mendengar, dan hobi blusukan tentunya dimanfaatkan dengan baik oleh
tim mobil aspirasi. Seperti yang dikemukakan oleh Ahmad Ghazali
sebagai berikut :
“Jadi di mobil aspirasi itu kan masyarakat bisa berinteraksi dan
mengeluarkan aspirasinya kepada Pak Jokowi, sebenernya
interaksinya sama dubber yang niruin suara Jokowi. Masyarakat
pas interaksi itu kayak interaksi sama video, jadi dia (masyarakat)
itu ngeliat layar yang nampilin sosok Jokowi vesi kartun pake baju
kotak-kotak, celana biasa, sepatu kets, ada gerobak tukang bakso,
warung kecil, pokoknya situasinya kayak lagi di lingkungan
masyarakat biasa gitu aja lah. Jadi penggambaran itu buat
ngasitau bahwa Jokowi dekat dengan masyarakat. Itu namanya
kartun Jokowi digital”
Gambar 4.4
Tampilan Jokowi Digital
48
Penggunaan tema yang diangkat pada kampanye tim sukses mobil
aspirasi pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla ini pun disesuaikan dengan
kepribadian yang dekat dan merakyat. Sehingga penggunaan tema yang
ringkas, unik, serta dapat menggambarkan dengan baik individu yang
diangkat akan semakin meningkatkan citra positif dari kandidat. Seperti
yang diungkapkan oleh Ramadona, sebagai berikut :
“Dengan tagline suara rakyat untuk rakyat, memberikan kesan
bahwa Jokowi itu sebagai penyambung aspirasi dari rakyat untuk
rakyat”
5. Party
PDI Perjuangan (PDIP) secara resmi mendeklarasikan pasangan
Joko Widodo – Jusuf Kalla sebagai pasangan calon presiden dan wakil
presiden tahun 2014-2019 yang diusung partai tersebut di pilpres tahun
2014. Dalam upaya memenangkan pilpres pada 9 Juli 2014, PDIP
menggandeng Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani
Rakyat (Hanura), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), dan Partai
Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) untuk berkoalisi dalam
menyukseskan pemilihan presiden. Koalisi partai-partai ini biasa dikenal
dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Koalisi Indonesia Hebat ini pun sering membantu tim mobil aspirasi
yang tengah melaksanakan tugasnya untuk blusukan di di suatu wilayah.
Ada pun Ahmad Ghazali sebagai dubber tim mobil aspirasi menjabarkan
mengenai bantuan yang diberikan partai pendukung Joko Widodo – Jusuf
Kalla, sebagai berikut :
“Mereka (partai koalisi) memberikan tenaga tambahan. Saat buka
lapak mereka udah nyiapin perizinan jadi gak perlu repot-repot
ngurus izin kesana kemari, trus bantu nyari tempat tinggal kita,
akses-akses, sampai mobilisasi massa. Kadang-kadang ngasih baju
lah, souvenir juga. Tapi souvenir tentatif sih”
49
Lalu ditambahkan oleh Co-Koordinator Generasi Optimis Bullit
Sesariza mengenai dukungan Koalisi Indonesia Hebat, sebagai berikut :
“Partai mendukung iya tapi membantu tidak. Mendukung seperti
apa, misalnya kita lagi di suatu daerah yang jauh contohnya Jawa
Timur. Kita diundang ke DPC nya, Dewan Pimpinan Cabang trus
disana kita ditanya butuh apa. Apa kita butuh parkir mobil, atau
tempat istirahat itu akan di dukung. Tapi mengenai acara atau
proses kampanye mobil aspirasi kita (tim kampanye) gak diusikusik. Kita yang handle sendiri. Jadi kita punya program, kita
berurusan dengan daerahnya dia (partai koalisi Jokowi-Kalla) dia
akan support sih, tapi tidak secara langsung ngebantu.”
Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa setiap
mobil aspirasi singgah di suatu wilayah untuk melaksanakan kampanye,
birokrasi yang harus diurus sebelumnya seperti penetapan lokasi
kampanye, perizinan tempat, parkir kendaraan, maupun mengurus tempat
istirahat pun diurus oleh Dewan Pimpinan cabang (DPC) dari partai koalisi
Joko Widodo – Jusuf Kalla. Bahkan upaya untuk menarik minat
masyarakat dengan upaya mobilisasi massa dan memberikan souvenir pun
dilakukan oleh partai koalisi Indonesia hebat yang berada di wilayah itu.
Gambar 4.5
Bantuan Relawan Daerah Pendukung Joko Widodo – Jusuf Kalla
50
Namun bantuan mereka hanya sebatas itu, untuk proses acara
maupun materi yang disampaikan pada saat kampanye merupakan hak
penuh dari tim mobil aspirasi. Tim koalisi membantu namun tidak ikut
campur dalam proses acara yang sudah ditetapkantim mobil aspirasi.
6. Presentation
Merupakan penyajian produk politik yang bertujuan untuk
menyampaikan pesan-pesan politik. Tetapi dalam marketing politik,
presentasi bukan sekedar cara atau alat untuk menyampaikan pesan.
Presentasi juga merupakan bagian dari produk politik, karena cara-cara
presentasi yang berbeda akan menghasilkan makna politis yang berbeda
juga.
Tentu saja presentasi tidak terpisahkan dari pesan-pesan utama yang
berisi substansi (inti) dari produk. Pesan-pesan itu disajikan dengan
menggunakan media tertentu dengan presentasi yang efektif serta
ditunjang dengan simbol-simbol tertentu. Presentasi dengan menggunakan
simbol agar substansi produk yang disampaikan dapat menarik perhatian,
mudah dipahami, dan mengandung muatan emosi.
Penggunaan nama Jokowi – JK adalah penggabungan dari nama
pasangan ini, yaitu joko Widodo dan Jusuf Kalla, dengan penggabungan
nama ini maka masyarakat akan mudah dalam mengingat nama pasangan
calon ini. Dalam menggambarkan bentuk fisik dari kandidat ini pun, tim
mobil aspirasi tidak menggunakan foto melainkan membuat karikatur
wajah Joko Widodo – Jusuf Kalla. Penggunaan karikatur ini pun
dimaksudkan agar lebih kekinian, berbeda, dan dekat kaum muda yang
senang dengan hal-hal baru.
51
Kata-kata yang diangkat sebagai tagline dalam kampanye ini pun
adalah “Suara Rakyat Untuk Rakyat” tulisan tersebut ditulis dengan tinta
merah dengan dasar berwarna putih sehingga dapat terlihat dengan jelas,
tulisan ini memiliki arti bahwa Joko Widodo – Jusuf Kalla mengakomodir
aspirasi (masukan) dari rakyat untuk kepentingan rakyat.
Dalam pilpres ini Joko Widodo digambarkan dengan mengenakan
pakaian khasnya yaitu kotak-kotak, serta Jusuf Kalla dengan memakai baju
putih. Dengan latar belakangnya seperti sinar matahari menggambarkan
bahwa pasangan ini dapat membawa perubahan dan masa depan cerah
untuk kehidupan Indonesia yang lebih baik lagi.
Gambar 4.6
Presentasi Mobil Aspirasi
7. Pull Marketing
Pull Marketing yaitu penyampaian pesan melalui media dapat
meliputi media elektronik, media baru internet, maupun media luar ruang.
Selain media luar ruang, seperti, baliho, poster, leaflet, billboard dan
bahkan membuat posko, dikembangkan pula kampanye malalui media
internet oleh relawan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang tergabung dalam
mobil aspirasi yang bertujuan dalam membangun awarness terhadap
kontestan.
52
Berikut adalah media penyampaian pesan yang di lakukan Tim
Mobil Aspirasi :
a. Media Sosial
Penggunaan media sosial di rasa lebih efektif karena pemilih lebih
mudah untuk mendapatkan informasi tentang Joko Widodo – Jusuf
Kalla karena penggunaan internet sudah semakin mudah di dapatkan.
Melalui media sosial antar pengguna atau pembaca dapat saling
berinteraksi baik antar pembaca hingga dengan pengelola media sosial
tersebut.
Media sosial yang dimiliki Generasi Optimis adalah :
1) Website : www.generasioptimis.org
2) Fanpage Facebook : www.facebook.com/genoptimis
Gambar 4.7
Tampilan Facebook Mobil Aspirasi
53
3) Twitter : @Gen-Optimis
Gambar 4.8
Tampilan Twitter Mobil Aspirasi
4) Youtube : www.youtube.com/user/generasioptimis
Gambar 4.9
Tampilan Youtube Mobil Aspirasi
Selain sebagai media penyebaran visi dan misi. Penggunaan media
sosial juga berfungsi sebagai media pemberi informasi mengenai
lokasi-lokasi mana yang dituju tim mobil aspirasi, media mobilisasi
massa kepada masyarakat untuk datang dan meramaikan kampanye
54
yang dilakukan tim mobil aspirasi serta bekerja sama dengan tim mobil
aspirasi dalam meramaikan kampanye yang dilakukan oleh relawan
daerah Joko Widodo – Jusuf Kalla. Seperti yang dikemukakan oleh
Bapak Bullit Sesariza, sebagai berikut :
“Nah itu adalah kreativitas dari relawan. Oh iya, relawan juga
banyak ngebantu sih. Misalnya kita lagi di daerah mana, mereka
(relawan Jokowi-Kalla) yang nge-buzz supaya banyak banyak yang
dateng. Nah relawan Jokowi-Kalla pada masa kampanye kemarin kan
banyak tuh, misalnya waktu mereka (relawan) bikin konser salam 2
jari akan selalu koordinasi dengan kita. Jadi mobil aspirasi bisa
dateng ngeramein. Kalo bisa dateng kita dateng. Udah beberapa kali
kok kita dateng di berbagai acara yang diadain relawan Jokowi,
konser lah, deklarasi, kampanye terbuka kita datengin.”
b. Media Luar Ruang
Media konvensional ini pun banyak digunakan dalam kampanye Tim
Mobil Aspirasi karena dapat langsung menarik perhatian masyarakat,
ada sebagian yang tidak di pungut biaya, sehingga dalam pemasangan
dapat di mana-mana namun harus sesuai dengan aturan dari KPU.
Media luar ruang yang digunakan dalam kampanye tim mobil aspirasi
seperti spanduk, banner dan baliho.
Iklan mempunyai pengaruh terhadap preferensi pilihan, khususnya
bagi pemilih yang menetapkan pilihannya pada saat-saat terakhir. Hal-hal
yang mampu mempengaruhi preferensi tersebut adalah informasi citra dan
tingkat awareness para pemilih terhadap kandidat. Pemilih yang
keterlibatannya dalam dunia politik rendah lebih mudah dipengaruhi oleh
iklan politik dibandingkan pemilih yang keterlibatannya lebih tinggi.
8. Pass Marketing
Marketing politik menjadi lebih komplek karena adanya pihakpihak yang baik perorangan atau kelompok yang berpengaruh besar
55
terhadap para pemilih. Kita dapat mengelompokan orang-orang yang dapat
mempengaruhi (influencer) berdasarkan aktivitas yang mereka lakukan :
a. Influencer Aktif
Influencer aktif yaitu perorangan atau kelompok yang melakukan
kegiatan secara aktif untuk memengaruhi pemilih. Pesan-pesan yang
disampaikan bisa secara halus bahkan terang-terangan untuk
mengarahkan pemilih agar memilih atau tidak memilih kontestan lain.
Dalam hal ini Tim Mobil Aspirasi memanfaatkan influencer aktif,
yaitu relawan-relawan pemenangan Joko Widodo – Jusuf Kalla di
daerah, contohnya BARA JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden) dan
sahabat Jokowi yang sebelumnya sudah memiliki kedekatan dengan
masyarakat sekitar sehingga dapat menjembatani antara para calon
pemilih dan Tim Mobil Aspirasi.
Seperti yang dikemukakan oleh Ahmad Ghazali, yaitu :
“Relawan lain selain mobil aspirasi loh ya. Jadi tiap-tiap daerah kan
ada relawan pemenangan Jokowi-JK nah itu dia yang ngebantu
banget. Contohnya di Jakarta ada bara JP, trus ada juga sahabat
Jokowi.Selain ngebantu mobilisasi massa, dia juga bantu nerangin ke
masyarakat fungsi mobil aspirasi nih apa aja.Misalnya relawan di
Jawa, dia lebih ngebantu untuk translate bahasa Jawa yang kita gak
ngerti.”
b. Influencer Pasif
Influencer pasif yaitu perorangan atau kelompok yang tidak
mempengaruhi para pemilih secara aktif tapi menjadi rujukan para
pemilih. Mereka ini lah para selebriti, tokoh-tokoh, organisasi sosial,
organisasi massa yang menjadi rujukan atau panutan masyarakat.
Dalam hal ini Tim Mobil Aspirasi memanfaatkan influencer yang
56
berasal dari pejabat daerah maupun dari artis pendukung. Pejabat
daerah yang menjadi rujukan dalam memilih yaitu mantan walikota
Madiun yang berasal dari partai politik PDI P. Mantan walikota
Madiun ini meminta warga untuk berinteraksi pada saat mobil aspirasi
berkampanye di Madiun. Berikutnya adalah dari kalangan musisi, yaitu
Slank. Slank merupakan salah satu dari banyak artis pendukung Joko
Widodo – Jusuf Kalla untuk naik menjadi presiden. Pada saat slank
melakukan kampanye melalui konser di Surabaya, tim mobil aspirasi
diperkenalkan di khalayak sehingga membantu dalam mengangkat
nama mobil aspirasi itu sendiri dan semakin banyaknya masyarakat
yang datang ke mobil aspirasisaat berkampanye. Seperti yang
dikemukakan oleh Ahmad Ghazali, yaitu :
“Berpengaruh lah, kayak waktu kita di Madiun mantan walikota
Madiun itu yang menggerakkan masyarakat untuk berinteraksi. Nah
kayak artis-artis itu juga berpengaruh loh, pas kita di Surabaya kan
ada slank kampanye Jokowi-JK Kita juga jadi ke angkat namanya, jadi
lebih mudah menggaet masyarakatnya.”
Gambar 4.10
Kampanye Tim Mobil Aspirasi Bersamaan Dengan Konser Slank
Untuk Joko Widodo – Jusuf Kalla di Surabaya
57
9. Push Marketing
Push marketing merupakan kampanye yang bersifat lebih costumized
(personal) karena
kandidat/para
politisi
dapat
mengirimkan atau
menyampaikan produk-produk politik melalui sentuhan secara langsung
dengan pemilih. Meskipun cara ini agak rumit dan mahal akan tetapi
hasilnya efektif bagi kalangan tertentu.
Sentuhan secara langsung dengan pemilih dapat dilakukan melalui
event-event khusus seperti pawai, event hiburan, kontes, seminar,
konferensi, dan sebagainya, sehingga dapat memberikan kesan mendalam
kepada pemilih. Untuk menarik kehadiran para pemilih dan memperoleh
kesan mendalam, tim sukses dituntut untuk mendesain dan eksekusi event
yang memenuhi syarat originalitas, kreatif, dan menjadi kenangan
(memorable).
Tim mobil aspirasi membuat agenda-agenda dimana ada interaksi
antara mobil aspirasi dan tokoh politik yang dikampanyekan, yaitu Joko
Widodo – Jusuf Kalla untuk menarik minat masyarakat. Seperti yang
dikemukakan oleh Bapak Bullit Sesariza, sebagai berikut :
“Ada, Jokowi di Bandung. Waktu itu dia (Jokowi) ke gedung
merdeka dan di taman musik. Kalau Jusuf Kalla waktu di Jakarta
di hotel apa saya lupa tapi.”
Hal tersebut diperjelas lagi oleh pernyataan dari Dubber tim mobil
aspirasi, Ahmad Ghazali, sebagai berikut :
“Ada 2 kali. Di Jakarta sama di Bandung. Pas di Jakarta itu di
hotel mana gitu, JK melepas kepergian mobil aspirasi. Di Bandung
Jokowi mengajarkan masyarakat caranya berinteraksi langsung
dengan Jokowi digital, trus cara mainin game yang kita siapin”
58
Dengan dilakukannya interaksi secara langsung oleh Joko Widodo
dalam kampanye yang dilakukan tim mobil aspirasi dapat memberi kesan
tersendiri di benak masyarakat. Di mana Joko Widodo memainkan games
yang terdapat di mobil aspirasi bahkan berdialog langsung dengan Jokowi
digital. Hal tersebut cukup menarik perhatian masyarakat, karena Joko
Widodo tampak santai dan luwes berinteraksi dengan mobil aspirasi di
tengah-tengah masyarakat Bandung, Jawa Barat.
Gambar 4.11
Joko Widodo Memainkan Permainan di Mobil Aspirasi
Gambar 4.12
Joko Widodo Berinteraksi Dengan Jokowi Digital
59
B. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Mobil Aspirasi PadaKampanye
Pilpres 2014
Berdasarkan kampanye yang sudah dilakukan tim mobil aspirasi selama
masa kampanye, yaitu 6 sampai dengan 30 Juni 2014 dapat di evaluasi
bagaimana kelebihan dan kekurangan dari kampanye ini menurut marketing
politik yang terjun langsung dalam proses kampanye.
1. Kelebihan
Dengan penyampaian secara langsung dan personal diharapkan dapat
memenuhi aspirasi masing-masing individu serta mempengaruhi sisi
afektif (perasaan) dari individu bahwa aspirasi mereka telah di dengar dan
diapresiasi sehingga pemilih dapat memilih sesuai dengan keinginan dari
hati nurani. Seperti yang dikemukakan oleh dubber mobil aspirasi Ahmad
Ghazali, yaitu :
“Yang pasti sih kelebihannya langsung mengena ke masyarakat.
Interaksi secara langsung gitu loh. Ada pengalaman gue, ada satu
ibu ngobrol sama Jokowi digital sampe nangis-nangis dan itu
menjadi favorit di youtube banyak yang nonton. Itu kejadiannya di
Sukabumi.”
Berikutnya, dengan kampanye mobil aspirasi yang mengangkat
sistem blusukan ini pun dapat menjangkau tempat-tempat atau kawasan
yang biasa di datangi masyarakat, seperti pasar maupun pusat keramaian.
Sehingga dapat langsung berinteraksi di kehidupan nyata masyarakat.
Seperti
yang dikemukakan
oleh
Koordinator
Offline
Kampanye
Ramadona, yaitu :
“Jadi mobil aspirasi bisa menjangkau warga di lingkungan tempat
tinggal mereka sehari-hari Jokowi seolah berhadapan langsung
dengan kehidupan asli di masyarakat.”
60
Strategi kampanye dengan menggunakan mobil aspirasi merupakan
strategi kampanye yang baru. Karena berupa percakapan sehingga
penyampaian informasi tidak satu arah melainkan bersifat dialog. Pemilih
dapat menyuarakan aspirasi lalu ditanggapi oleh Jokowi digital. Dengan
demikian aspirasi yang didapatkan langsung dari masyarakat dapat
dijadikan sumber data yang real sehingga penyelesaian masalahnya pun
dapat tepat sasaran. Seperti yang dikemukakan oleh Co-Koordinator
Generasi Optimis Bullit Sesariza, sebagai berikut :
“Jadi ini adalah kampanye pertama yang berbentuk percakan ya,
conversation. Jaman sekarang sudah bukan saatnya kampanye itu
searah, lebih bagus conversation. Tapi problemnya itu si kandidat
kan jadi capek banget harus kemana-mana justru dengan adanya
mobil aspirasi ini keterbatasan kandidat itu bisa dibantu. Dia kan
bisa ke banyak tempat dalam waktu yang bersamaan. Dari situ kita
bisa nampung dan data apa yang diperlukan oleh masyarakat”
2. Kekurangan
Yang menjadi kekurangan dari kampanye mobil aspirasi ini, adalah
terfokus di Pulau Jawa belum mencakup Indonesia secara keseluruhan.
Meskipun penduduk Indonesia terpusat di Pulau Jawa perlu diperhatikan
juga di daerah-daerah lain karena suara satu orang pun sangat berpengaruh
terhadap penilaian di pemilihan presiden, seperti yang dikemukakan oleh
Ahmad Ghazali :
“Kita belum mencakup ke seluruh Indonesia gitu. Karena gak bisa
dipungkiri ya pemilih di Pulau Jawa ya lebih banyak dibanding
dengan pulau lain, misalnya Papua atau Sulawesi. Potensinya besar,
jadi kalau kita bisa nguatin dukungan dan basis massa di Pulau
Jawa ya insya Allah bisa naik lah jadi Presiden.”
Hal demikian pun dikemukakan oleh Bullit Sesariza, bahwa
kampanye tim mobil aspirasi hanya terfokus di Pulau Jawa dikarenakan
keterbatasan personil dari mobil aspirasi itu sendiri.
“Kekurangannya menurut saya kurang banyak pasukannya jadi
kurang menyeluruh he..he..”
61
Kendala teknis pun terjadi dalam kampanye mobil aspirasi. Seperti
pembagian hadiah berupa kaos dari tim mobil aspirasi kepada masyarakat
yang hadir saat kampanye, maupun koneksi internet yang buruk saat di
daerah. Koneksi internet sangat diperlukan untuk mengirim aspirasiaspirasi yang telah direkam berupa video ke dalam situs youtube mobil
aspirasi untuk keperluan publikasi. Seperti yang dikemukakan oleh
Ramadona sebagai berikut :
“Yah paling secara teknis sih, logistik juga kurang karena kita suka
kesana kemari jadi kaos yang suka dibagiin waktu kampanye rada
susah. Koneksi internet untuk mengirim video rekaman aspirasi
kadang juga suka susah di daerah-daerah tertentu”
C. Keterbatasan Penelitian
Banyak sekali keterbatasan-keterbatasan yang peneliti miliki dalam
penelitian tentang strategi pemenangan pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla
pada pilpres 2014 (studi atas marketing politik melalui mobil aspirasi),
keterbatasan tersebut antara lain :
1. Data Berupa Gambar Pendukung
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Sehingga diperlukan
berbagai data pendukung untuk mendapatkan hasil yang menyeluruh.
Namun
peneliti
tidak
mendapatkan
halaman
muka
dari
www.generasioptimis.org. Website tersebut telah ditutup oleh relawan
Generasi Optimis saat masa kampanye telah usai.
2. Kemampuan Peneliti
Keterbatasan selanjutnya adalah kemampuan peneliti yang minim dalam
mengolah data yang bersifat wawancara. Namun peneliti sudah berusaha
sebaik mungkin dalam menganalisis data dan menyajikan hasil penelitian.
62
3. Waktu
Keterbatasan yang lain dalam penelitian ini adalah keterbatasan waktu.
Peneliti membuat judul skripi setelah kampanye mobil aspirasi selesai,
sehingga dokumentasi yang seharusnya bisa disajikan dalam penelitian ini
pun tidak terambil. Namun peneliti berupaya mengambil beberapa data
dari media sosial mobil aspirasi untuk kelengkapan hasil penelitian.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Strategi marketing politik pemenangan pasangan Joko Widodo – Jusuf
Kalla menggunakan mobil aspirasi menggunakan 9 elemen yang sangat
berpengaruh dalam meraih suara.
a. Pertama melakukan segmentasi terhadap kondisi real di masyarakat
dan memilih target yang akan dibidik. Dalam hal ini sasaran utama
tim mobil aspirasi adalah pemilih pemula, pemilih muda, dan swing
voter yaitu pemilih yang belum menentukan pilihannya untuk memilih
pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla.
b. Kedua adalah positoning, yaitu menempatkan produk politik dalam
benak masyarakat. Diferensiasi dinilai penting untuk membedakan
suatu produk dengan produk lain. Begitu pun yang dilakukan tim
mobil aspirasi yang menggunakan teknik kampanye bottom – up yang
lebih bersifat dialog bila dibandingkan dengan kandidat lain yang
menggunakan teknik kampanye satu arah.
c. Ketiga adalah policy yang berisi solusi yang terdapat di tengah-tengah
masyarakat. Agar lebih efektif dibuat kebijakan strategis yaitu
absorbed, attractive, dan attributable. Dalam menarik perhatian
pemilih (attractive) tim mobil aspirasi membuat tampilan fisik mobil
aspirasi yang di desain khusus secara menarik dengan karikatur Joko
63
64
Widodo – Jusuf Kalla, agar lebih mudah diserap (absorsed) tim mobil
aspirasi menggunakan gagasan “salam dua jari”, dan attributable yang
berkaitan dengan reputasi dan identitas kandidat. Dalam hal ini tim
mobil aspirasi merepresentasi kandidat sebagai orang yang peduli
terhadap nasib „wong cilik‟.
d. Keempat adalah person, berisi tentang bagaimana karakteristik dan
penampilan sehari-hari dari kandidat. Di dalam mobil aspirasi
digambarkan karakter Joko Widodo melalui Jokowi Digital yang
identik dengan memakai kemeja kotak-kotak, sepatu kets, ada gerobak
tukang bakso, berada di tengah-tengah masyarakat. Sehingga
penggambarannya bahwa Joko Widodo dekat dengan masyarakat.
e. Kelima adalah party. Pada pilpres 2014 pasangan Joko Widodo –
Jusuf Kalla didukung oleh partai pendukung yaitu PDI P, PKB,
Hanura, Nasdem, dan PKPI. Dalam melaksanakan kampanye peran
partai pendukung sangat membantu tim mobil aspirasi dalam
melaksanakan blusukan. Jenis bantuan dari partai pendukung di
masing-masing daerah seperti birokrasi yang harus diurus, penetapan
lokasi kampanye, perizinan tempat, parkir kendaraan, tempat istirahat,
maupun upaya dalam memobilisasi massa.
f. Keenam adalah presentation. Dalam penyajian produk politik tim
mobil aspirasi menggunakan penggabungan nama Jokowi – JK agar
lebih mudah dalam mengingat nama pasangan. Menggunakan
karikatur sebagai pengganti foto dimaksudkan agar lebih kekinian,
berbeda, dan dekat dengan kaum muda yang senang dengan hal-hal
65
baru. Serta menggunakan tagline “Suara Rakyat Untuk Rakyat” yang
memiliki arti bahwa Joko Widodo – Jusuf Kalla mengakomodir
aspirasi (masukan) dari rakyat untuk kepentingan rakyat.
g. Ketujuh adalah penyampaian pesan melalui media (pull marketing).
Media yang digunakan dalam tim mobil aspirasi berupa media luar
ruang (spanduk, sticker, pamflet, banner, dan jurnal) dan media sosial
(website, twitter, facebook, dan youtube)
h. Kedelapan
adalah
pass
marketing,
yaitu
pihak-pihak
yang
berpengaruh besar terhadap para pemilih. Saat kampanye tim mobil
aspirasi yang menjadi influencer aktif adalah relawan-relawan
pemenangan Joko Widodo – Jusuf Kalla di daerah, contohnya BARA
JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden) dan sahabat Jokowi.
Sedangkan influencer pasif berasal dari pejabat daerah yaitu mantan
walikota Madiun yang berasal dari partai politik PDI P dan kalangan
artis seperti slank.
i. Kesembilan adalah push marketing. Diperlukan interaksi yang lebih
personal melalui sentuhan secara langsung dengan pemilih. Tim mobil
asprasi sempat berinteraksi dengan kandidat yang dikampanyekan,
yaitu Joko Widodo. Joko Widodo mencoba fasilitas yang ada di mobil
aspirasi seperti games dan berinteraksi dengan Jokowi digital. Hal
tersebut bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat dan memberi
kesan mendalam.
2. Kelebihan dan kekurangan penggunaan mobil aspirasi pada kampanye
pilpres 2014.
66
a. Kelebihan
Dengan melakukan teknik kampanye yang dilakukan tim mobil
aspirasi diharapkan dapat mempengaruhi sisi afektif (perasaan) dari
masyarakt bahwa aspirasi mereka telah di dengar dan diapresiasi.
selain itu juga, kampanye ini dapat menjangkau tempat-tempat yang
biasa didatangi masyarakat, sehingga mampu berinteraksi sesuai
kehidupan nyata di masyarkat. Strategi kampanye menggunakan mobil
aspirasi pun merupakan strategi kampanye yang baru, karena berupa
percakapan sehingga informasi tidak satu arah melainkan bersifat
dialog.
b. Kekurangan
Kekurangan yang dihadapi tim mobil aspirasi adalah masih terfokus di
Pulau
Jawa
belum
mencakup
Indonesia
secara
keseluruhan,
keterbatasan personil tim mobil aspirasi, dan kendala teknis seperti
pembagian souvenir/kaos kepada masyarakat maupun jaringan internet
yang dibutuhkan untuk mengirim aspirasi yang telah direkam berupa
video ke situs youtube untuk keperluan publikasi.
B. Saran
1. Kampanye menggunakan teknik blusukan yang diusung tim mobil
aspirasi sudah baik. Namun, mengingat masyarakat yang memiliki hak
pilih tidak hanya berada di Pulau Jawa sebaiknya kampanye ini juga
dilakukan di seluruh Indonesia. Sehingga aspirasi dari masing-masing
daerah pun dapat tertampung dengan baik.
2. Pengelola akun sosial media sebaiknya memperhatikan jadwal dan lokasi
kampanye yang dilakukan tim mobil aspirasi. Karena penggunaan sosial
media cukup berpengaruh dalam memobilisasi massa.
67
3. Dibutuhkan koordinasi yang baik antara partai pendukung yang berada di
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dengan relawan daerah sebelum tim
mobil aspirasi melakukan kampanye di daerah tersebut.
C. Rekomendasi Penelitian
-
Untuk penelitian selanjutnya bisa menggunakan pendekatan kuantitatif
untuk melihat efektivitas kampanye yang dilakukan pasangan Joko
Widodo – Jusuf Kalla pada pilpres 2014 menggunakan mobil aspirasi dan
jenis strategi kampanye apa yang cukup efektif dalam menjaring suara
dari masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ari, Citra Nugroho. Kegiatan Political Marketing Seno Samudro Dalam
Menyongsong Pilkada Boyolali 2010. Skripsi Universitas Sebelas Maret,
Jurusan Ilmu Komunikasi. 2010.
Balai Pustaka. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2007.
Budiarjo, Miriam. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
2008.
Buku Pintar Generasi Optimis Media Panduan untuk Para Relawan Pendukung
Jokowi-JK
untuk
Indonesia
Hebat!
dapat
diunduh
di
www.generasioptimis.org
Butterick, Keith. Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Penerjemah
Nurul Hasfi. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2012.
Cangara, Hafied. Komunikasi Politik Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta: Raja
Grafindo. 2009.
Fauzi, Ahmad. Strategi Kampanye Caleg Partai Gerindra Dalam Pemilu 2014 di
Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan Madura. Skripsi Universitas
Islam Negeri (UIN) Yogyakarta, Jurusan Siyasah. 2014.
Firmansyah. Marketing Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2007.
Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal
dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press. 2010.
Heryanto, Gun gun. Komunikasi Politik. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif
Hidayatullah. 2011.
Kristina. Jurnal Dinamika. Jurnal, Fakultas Ilmu sosial dan Politik Universitas
Sebelas Maret Surakarta. 2005.
Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda
Karya. 2004.
Nasuhi, Hamid. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Ceqda. 2007.
Niken, Sri Handayani. Strategi Pemenangan Faisal - Biem Dalam Pemilukada
Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2012. Jurnal Ilmu Pemerintahan
Universitas Diponegoro, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik. 2013.
Nursal, Adman. Strategi Memenangkan Pemilihan Umum. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. 2004.
68
69
Oliver, Sandra. Strategi Public Relations. London: KOGAN PAGE LTD. 2001.
Penerjemah Sigit Purwanto, S.S.
Pawito. Komunikasi Politik : Media Massa dan kampanye pemilihan. Jogjakarta:
Jala Sutra. 2009.
Pratiwi, Dewi Putri Aji. Penggunaan Media Sosial Dalam Pemenangan Joko
Widodo - Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI Jakarta 2012
(Studi Atas Marketing Politik di Facebook dan Twitter). Skripsi
Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Jurusan Ilmu Politik. 2014.
Rohim, Syaiful, Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam dan Aplikasi, Jakarta:
Rineka Cipta, 2009
Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada. 2007.
_________. Manajemen Public Relations dan Media: Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2006.
Setiajid. Orientasi Politik yang Mempengaruhi Pemilih Pemula dalam
menggunakan Hak Pilihnya Pada Pemilukada 2010. Jurnal Integralistik
No.1/Th. XXII/2011. Januari-Juni 2011.
Sugiono, Arif. Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Keputusan Memilih Dalam
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI 2004. Jurnal Universitas
Lampung, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik. 2004.
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta. 2010.
Uchjana, Onong Effendy, Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 1992.
UU No. 10 Tahun 2008
70
Situs online :
Nancy Yunita, “Kampanye Jokowi-Ahok Manfaatkan Facebook dan Twitter,”
http://www.kabar24.com/nasional/read/20120328/9/19699/kampanyejokowi-ahok-manfaatkan-facebook-dan-twitter
Putri Matau, Media : Kampanye Pemilu Sebagai Komunikasi Politik
http://media.kompasiana.com/new-media/2013/10/31/media-kampanyepemilu-sebagai-komunikasi-politik-603954.html
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
1. Segmentasi
 Apakah sebelum melakukan blusukan mobil aspirasi melakukan klasifikasi
terhadap masyarakat yang dituju?
 Apakah ada segmen masyarakat tertentu yang dituju dari mobil aspirasi?
(pendidikan, usia, kelas sosial tertentu)
 Apakah cara komunikasi dan interaksi dibedakan antar tiap-tiap daerah tertentu?
 Apakah pesan politik yang disampaikan disesuaikan dengan segmentasi
masyarakat?
2. Positioning
 Apa yang menjadi pembeda dari kampanye Joko Widodo – Jusuf Kalla dengan
kandidat lainnya?
 Agar langsung masuk di benak masyarakat ada strategi yang dilakukan?
 Adakah upaya dari mobil aspirasi untuk memberikan kesan positif untuk
memperkuat didentitas kandidat yang diusung?
3. Policy
a. Atraktif :
 Bagaimana teknik awal yang dilakukan mobil aspirasi untuk menarik
perhatian khalayak saat kampanye? (MC, bagi-bagi kaos, pasang jingle
keras-keras, dll)
 Apakah ada tampilan visual, kalimat, jingle yang mencuri perhatian
masyarakat?
b. Absorbed
 Bagaimana cara yang dilakukan dari mobil aspirasi agar pesan kampanye
dan visi misi mudah dipahami dan diterima di masyarakat?
c. Atribut
 Apakah penggunaan tema dan visi misi sesuai dengan rekam jejak Joko
Widodo – Jusuf Kalla?
(contoh: Jokowi berhasil menyelesaikan tn abang
4. Person
 Apa yang mau diangkat dari figur Joko Widodo – Jusuf Kalla?
(segi tampilan, representasi kaum wong cilik, sifat, atau ada ciri-ciri khusus
yang ditampilkan untuk pencitraan)
5. Party
 Apa saja dukungan dari partai koalisi pengusung Joko Widodo – Jusuf Kalla
ketika berlangsungnya masa kampanye, mobil aspirasi?
 Apa saja cara-cara yang dilakukan partai untuk mengusung kandidat?
(mobilisasi massa, memberitahukan bahwa akan ada kedatangan mobil aspirasi,
dll)
6. Presentation
 Bagaimana pengemasan produk? (penggabungan nama Jokowi – JK, pembuatan
tagline, ciri khas baju kotak-kotak, suara ndeso, permainan rakyat, dll)
7. Pull Marketing
 Media apa saja yang digunakan dalam proses kampanye? (brosur, jurnal,
youtube, twitter, dll)
 Apa media andalan dari mobil aspirasi?
8. Pass Marketing
 Adakah pihak-pihak luar yang secara aktif ikut membantu kampanye mobil
aspirasi?
 Adakah tokoh penting/artis yang tidak aktif membantu tapi bisa menjadi
rujukan pemilih?
9. Push Marketing
 Adakah kesempatan langsung Joko Widodo – Jusuf Kalla ikut kampanye
bersama dengan mobil aspirasi?
Kelebihan dan kekurangan dari kampanye menggunakan mobil aspirasi
Nama
: Ahmad Ghazali (Dubber Mobil Aspirasi)
Lokasi
: Dunkin Donuts Cilandak
Tanggal
: 13 September 2014
Durasi Wawancara
: 26 menit 40 detik
TRANSKRIP WAWANCARA
T
J
T
J
T
J
T
J
T
J
T
: Jadi Anda kan ikut dari awal sebelum mobil aspirasi berangkat. Jadi dibuat
klasifikasi masyarakat yang dituju dulu gak sih?
: Masyarakat yang dituju kan sebenernya yang menengah ke bawah, kayak
komunitas komunitas pasar, keramaian masyarakat lah yang penting atau
masyarakat yang antusias
: Segmen masyarakat yang dituju tuh sebenernya yang kayak gimana sih?
Misalnya dari segi ekonomi, pendidikan, usia?
: Jadi sebenernya ada 2 segemen masyarakat yang dituju. Pertama kelompok
anak muda, kenapa anak muda? Sebenernya kan kita (mobil aspirasi) bawa
nya pesan seneng yak. Seneng di sini tuh maksudnya seneng dari
berpolitik. Nah selain itu di mobil itu juga ada game. Namanya game Go
Soccer, nah itu tuh jadi game selingan yang cuma nendang-nendang bola
doang tapi yak efektif juga buat narik masyarakat apalagi anak muda. Trus
yang kedua ya masyarakat pasar, kan namanya juga pasar ada yang
pendidikannya tinggi ada juga yang rendah yang penting dia mau
berinteraksi sama calon pemimpin kita nantinya.
: Nah mobil aspirasi kan keliling-keliling Pulau Jawa ya, blusukan gitu
hahaha (ketawa). Tiap-tiap daerah yang didatengin beda-beda gak cara
berinteraksinya?
: Jadi sebenernya itu kan ada mc yak, dia yang ngebawain acara. Jadi
gimana si mc itu berinteraksi ke orang tua gimana ke anak muda gimana.
: Trus pesan politik yang disampaikan itu dibedain juga gak sih? Sesuai
klasifikasi masyarakatnya?
: Nah sebagai dubber kan kita dikasih outline yang berisi visi dan misi dan
profil Jokowi-JK ya. Jadi kita bisa mengeksplor sesuai pedoman itu. Nah
kemarin kan yang terkenal dari Jokowi-JK kan revolusi mental. Jadi gue
nyari tuh tentang revolusi mental, 10 langkah Jokowi dibidang ekonomi, 3
langkah Jokowi menangani bidang apalah. Tapi kita harus ngemasnya
jangan susah-susah ke masyarakat.
: Berarti tiap-tiap komunikator politik ini juga harus belajar sendiri dong?
: Haaah… Iya itu… Betul
: Nah apasih yang bisa dibedain antara kampanye Jokowi - JK dengan
kampanye pasangan lain?
J
T
J
T
J
T
J
T
J
T
J
: Jokowi lebih kreatif menurut gua. Lebih kreatif dan lebih mengena ke
masyarakat. Jadi kan sebutannya ada revolusi putih dan revolusi mental.
Revolusi putih itu kan punya nya Prabowo, jadi dia kan bagi-bagi susu ke
orang-orang katanya supaya masyarakat Indonesia sehat-sehat dan
kecerdasan sejak dini. Kan cuma segitu doang. Kalo revolusi mental gue
rasa bisa mengena ke semua lini. Mengajarnya ke akar rumput. Jadi dari
masyarakat yang kecil sampe masyarakat yang berpendidikan tinggi. Nah
gimana caranya dia masuk ke masyarakan kecil? Dia bawa pesan-pesan
politik yang gak berat, mudah diterima dan mengena. Kita tau sendiri lah
program dia (Jokowi-JK) Kartu Indonesia Sehat trus Kartu Indonesia
Pintar. Trus kalo ke kalangan atas dia bisa berdiskusi langsung. Kemarin
contohnya dia berdiskusi dengan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda
Indonesia) tentang gimana caranya membangun anak muda yang pingin
jadi pengusaha, UMKM lah intinya seperti itu.
: Trus tujuan kampanye kan supaya bisa langsung nempel di benak
masyarakat dong. Ada gak sih strategi yang dilakukan?
: Secara non fisik ya salam dua jari itu. Ya secara fisik ya kaos yang kita
bagiin.
: Bagaimana cara mengungkapkan pesan positif untuk memperkuat identitas
kandidat yang diusung itu?
: Ya ini kan kampanye ya. Otomatis kita harus memberikan pesan positif
dari si kandidat. Misalnya kemarin, Jokowi itu tidak meninggalkan Jakarta
tapi dia (Jokowi) akan mendampingi Jakarta ketika dia menjadi presiden.
Nah itu kan pesan positif.
: Mobil aspirasi ini kan keliling Pulau Jawa ya
: Ke 28 titik di Pulau Jawa tepatnya.
: Baik, nah awal-awal ketika mobil ini dateng kan gak langsung masyarakat
nyerbu dan antusias kan? Nah gimana sih awal-awalnya cara narik
perhatian masyarakat?
: Jadi disitu kita dibagi jadi 2 tim. Jadi ada tim advance sama tim inti. Jadi
tim advance itu yang duluan jalan. Dia bertugas untuk nyari tempat,
perizinan, sosialisasi ke masyarakat bahwa mobil aspirasi itu mau dateng.
Trus tim inti sendiri itu terdiri dari 1 mobil Elf sama 4 mobil Granmax.
: Tapi untuk awal-awal menarik perhatian masyarakatnya itu seperti apa?
Seperti jingle yang dipasang keras-keras, atau pasang banner besar-besar,
seperti apa?
: Jadi dari Kita bawa mobil itu aja. Dari mobil itu jalan udah
TEEEEEEET….narik masyarakat karena tampilan mobilnya sendiri juga
beda. Apalagi ada game ya, kita langsung buka game. Nah itu biasanya
langsung rame. Abis itu ada bagi-bagi baju, sticker, jurnal, sama tabloid.
T
J
T
J
T
J
T
J
T
J
T
: Nah Kalian kan bawa visi misi yang mau disampaikan dan belum tentu
semua orang mengerti dengan visi dan misi itu. Bagaimana caranya adar
lebih mudah dicerna oleh masyarakat?
: Kita ngolah kalimat sesederhana mungkin. Gak mungkin kita ngasih
pesan-pesan politik yang njelimet. Misalnya kita ngasitau manfaat
program Jokowi - JK tentang Kartu Indonesia Sehat sama Kartu Indonesia
Pintar ya dengan bahasa yang se-simple mungkin. Kita gaboleh banyak
omong, ngumbar janji yang penting sih poin-poinnya dapet.
: Soal penggunaan tema atau tagline nya itu sendiri juga disesuain dengan
rekam jejaknya dan prestasi dia (Jokowi-JK) gak?
: Ya pasti lah itu. MC yang berperan besar dalam mengungkapkan
keberhasilan-keberhasilan dari Jokowi, kita dubber juga bertugas
mengkampanyekan. Tapi kita gak boleh mengumbar janji. Karena nanti
kalau lebay malah masyarakat jadi antipati. Yang pasti disampaikan adalah
bahwa Jokowi adalah walikota Solo yang sukses yang sedang maju
menjadi calon presiden RI. Kita gak boleh bawa-bawa waktu Jokowi di
Jakrta. Soalnya itungannya dia (Jokowi) kan harusnya masih menjabat di
Jakarta.
: Dari segi personal Jokowi-JK ada yang diangkat gak?
: Di game sama di video. Jadi di mobil aspirasi itu kan masyarakat bisa
berinteraksi dan mengeluarkan aspirasinya kepada Pak Jokowi, sebenernya
interaksinya sama dubber yang niruin suara Jokowi. Masyarakat pas
interaksi itu kayak interaksi sama video, jadi dia (masyarakat) itu ngeliat
layar yang nampilin sosok Jokowi vesi kartun pake baju kotak-kotak,
celana biasa, sepatu kets, ada gerobak tukang bakso, warung kecil,
pokoknya situasinya kayak lagi di lingkungan masyarakat biasa gitu aja
lah. Jadi penggambaran itu buat ngasitau bahwa Jokowi dekat dengan
masyarakat. Itu namanya kartun Jokowi digital.
: Kan pasangan Jokowi - JK sendiri kan diusung oleh berbagai partai seperti
Hanura, Nasdem, PDI P, PKB, dll. Apasih dukungan dari partai-partai
tersebut selama mobil aspirasi berkunjung ke suatu daerah?
: Adaaa, mereka (partai koalisi) memberikan tenaga tambahan. Saat buka
lapak mereka udah nyiapin perizinan jadi gak perlu repot-repot ngurus izin
kesana kemari, trus bantu nyari tempat tinggal kita, akses-akses, sampai
mobilisasi massa. Kadang-kadang ngasih baju lah, souvenir juga. Tapi
souvenir tentatif sih.
: Apa setiap mobil aspirasi ini singgah di suatu tempat pasti tiap partai
tersebut membantu?
: Tidak selalu dari semua partai tersebut, tapi pasti ada yang ngebantu kita.
: Pengemasan berdasarkan tema, konsep kampanye itu mau dibuat seperti
apa sih sebenernya?
J
T
J
T
J
T
J
T
J
T
J
T
J
T
: Jadi sebagai tim dubber itu hanya dilibatkan pada tahap sebelum
pelaksanaan. Untuk konsep kampanye nya sendiri kita cuma ngikutin yang
sudah disiapkan.
: Media yang digunakan dalam masa kampanye ada apa saja?
: Media sosial yang ada sih youtube trus twitter yang sampe sekarang juga
masih bisa diakses ko. Jadi setiap percakapan atau interaksi masyarakat
tiap-tiap daerah dengan Jokowi kartun direkam dan dimasukin youtube.
Trus ada jingle seru yang dibuat JHF (Jogja Hiphop Foundation) gitu.
: Media andalan dari mobil aspirasi tuh apa sih? Yang paling rame
didatengin saat buka lapak?
: Yang paling rame ya interaksi Jokowi kartun sama masyarakat. Sekali
buka aja bisa sampe 200 orang yang antri. Paling rame sih waktu di HI
(Bunderan HI Jakarta)
: Ada agak sih pihak-pihak luar yang secara aktif membantu proses
kampanye mobil aspirasi ini?
: Ada banget, relawan. Relawan lain selain mobil aspirasi loh ya. Jadi tiaptiap daerah kan ada relawan pemenangan Jokowi-JK nah itu dia yang
ngebantu banget. Contohnya di Jakarta ada bara JP, trus ada juga sahabat
Jokowi.
: Relawan itu ngebantu nya dengan cara apa?
: Selain ngebantu mobilisasi massa, dia juga bantu nerangin ke masyarakat
fungsi mobil aspirasi nih apa aja. Misalnya relawan di Jawa, dia lebih
ngebantu untuk translate bahasa Jawa yang kita gak ngerti.
: Saat kampanye kan banyak artis-artis pendukung masing-masing kandidat.
Misalnya artis pendukung nomer 1 siapaa… nah artis pendukung nomer 2
siapaa… atau publik figur masing-masing daerah seperti kepala daerah
yang dari partai pendukung Jokowi-JK, berpengaruh gak dalam masa
kampanye?
: Berpengaruh lah, kayak waktu kita di Madiun mantan walikota Madiun itu
yang menggerakkan masyarakat untuk berinteraksi. Nah kayak artis-artis
itu juga berpengaruh loh, pas kita di Surabaya kan ada slank kampanye
Jokowi-JK Kita juga jadi ke angkat namanya, jadi lebih mudah menggaet
masyarakatnya.
: Ada gak sih kesempatan mobil aspirasi berinteraksi langsung dengan
Jokowi-JK?
: Ada 2 kali. Di Jakarta sama di Bandung. Pas di Jakarta itu di hotel mana
gitu, JK melepas kepergian mobil aspirasi. Di Bandung Jokowi
mengajarkan masyarakat caranya berinteraksi langsung dengan Jokowi
digital, trus cara mainin game yang kita siapin
: Strategi kampanye menggunakan mobil aspirasi ini kan pasti ada
kelebihan dan kekurangan ya. Menurut lo kelebihan dan kekurangannya
itu apa?
J
T
J
T
J
T
J
: Yang pasti sih kelebihannya langsung mengena ke masyarakat. Interaksi
secara langsung gitu loh. Ada pengalaman gue, ada satu ibu ngobrol sama
Jokowi digital sampe nangis-nangis dan itu menjadi favorit di youtube
banyak yang nonton. Itu kejadiannya di Sukabumi.
Kekurangannya adalah, masyarakat kadang males karena itu bukan Jokowi
yang asli.
: Menurut lo sendiri ini memakan waktu yang lebih lama dan biaya yang
lebih banyak gak?
: Malahan itu menurut gue bukan kekurangan. Karena kan ini dalam masa
kampanye, kan Kita dikasih waktu sebulan untuk masa kampanye.
Malahan kita manfaatin waktu itu dengan baik sekali dan efektif untuk
keliling Pulau Jawa untuk interaksi langsung ke daerah-daerah. Untuk
budget mah gue rasa itu relatif ya, pasti udah diperkirakan dan disiapakan
sendiri lah budget khusus untuk kampanye ini.
: Kenapa harus terkonsentrasi di Pulau Jawa ya? Padahal rakyat yang
memilih kan ada di seluruh Indonesia?
: Nah itu dia kekurangannya. Kita belum mencakup ke seluruh Indonesia
gitu. Karena gak bisa dipungkiri ya pemilih di Pulau Jawa ya lebih banyak
dibanding dengan pulau lain, misalnya Papua atau Sulawesi. Potensinya
besar, jadi kalau kita bisa nguatin dukungan dan basis massa di Pulau Jawa
ya insya Allah bisa naik lah jadi Presiden.
: Terima kasih ya Ahmad Ghazali sudah bersedia ditanya-tanya hehe..
: Iya bro, sama-sama.
Nama
Lokasi
Tanggal
Durasi Wawancara
: Pak Bullit Sesariza
(Koordinator Generasi Optimis)
: RS. Harum Kalimalang
: 25 September 2014
: 20 menit 36 detik
TRANSKRIP WAWANCARA
T
J
T
J
T
J
T
J
T
J
: Baik pak langsung kita mulai saja ya. Apakah sebelum melakukan
blusukan mobil aspirasi membuat klasifikasi terhadap masyarakat yang
dituju?
: Iya pasti, jadi… Eeemm.. Generasi Optimis itu merupakan relawan yang
memiliki ide untuk mendidik pemilih pemula berkisar umur 17 tahun
sampe 22 tahun yang masih baru pertama kali milih dan pemilih muda
yaitu sekitar 25 tahun-an yang jadi target utamanya. Kenapa? Karena
mereka, kalau istilahnya dalam kampanye kemarin adalah swing voter.
Pemilih yang masih galau lah nanti mau pilih apa. Jadi kita buat supaya
swing voter itu tetarik dengan kandidat punya kita.
: Apakah cara komunikasi dan interaksi dibedakan di tiap-tiap daerah
tertentu?
: Engga sih cenderung sama
: Apakah pesan politik yang disampaikan disesuaikan dengan segmentasi
masyarakat, pak?
: Karena kita bentuknya bukan searah ya, tapi dialog. Jadi pesan yang
disampaikan otomatis sesuai dengan masyarakatnya. Jadi kayak pas kita ke
daerah pabrik, pesan-pesannya tentang outsourcing. Jadi mereka tanyatanya soal itu. Atau misalnya kita ke pasar yang banyak anak-anak atau
ibu-ibu, pesan yang disampaikan pun disesuaikan seperti tentang keluarga.
Kalau di kota-kota pertanyaannya beda lagi ya, misalnya lebih ke-bhineka
tunggal ika-an.
: Apa yang menjadi pembeda antara kampanye Joko Widodo dengan
kandidat lain, pak?
: Secara prinsip beda ya. Kalau ini (Kampanye Joko Widodo- Jusuf Kalla)
kampanye nya lebih bottom-up ya. Jadi banyak relawan yang membantu.
Dan mobil blusukan ini kan konsepnya mendengar. Jadi kampanye nya
bukan kampanye yang ngasih tau kayak gini gitu, sebaliknya malah
mendengar apa kegelisahan dari masyarakat.
: Agar langsung masuk di benak masyarakat, strategi yang dilakukan
gimana tuh pak?
: Jadi di mobil itu kan udah di branding. Ada foto kandidat (Joko WidodoJusuf Kalla) dalam bentuk kartun. Lalu begitu mobilnya dibuka, langsung
T
:
J
:
T
:
J
T
:
:
J
:
T
:
J
:
T
:
J
:
T
:
terlihat layar animasinya beliau (Joko Widodo), dan kita setel musik/jingle
supaya dapet.
Adakah upaya dari mobil aspirasi untuk memperkuat pesan positif dari
kandidat yang diusung?
Balik lagi. Ini kan bukan komunikasi konvensional yang searah ya,
melainkan dialog. Kita menjawab pertanyaan. Jadi kalau ada masyarakat
yang bingung gumana pemimpinan Jokowi ke depannya, kita langsung
jawab. Ya itu bedanya, kampanye ini (mobil aspirasi) dengan kampanye
lainnya. Kalo kampanye lain kan ngasih tau, “kita ini itu ini itu…” “Kita
rencananya ini…” “strategi kita ini…” tapi kalo kita (kampanye mobil
aspirasi) enggak! Jadi kalau ada masyarakat yang bingung, mau tanya, atau
mau tukar pikiran kita siap buat berdialog dengan masyarakat. Jadi
messege yang disampaikan sesuai dengan yang di lapangan butuh.
Bagaimana teknik awal yang dilakukan mobil aspirasi untuk menarik
perhatian khalayak saat kampanye?
Oh tadi bukannya udah sekalian ya, ya itu aja…
Iya pak, lanjut aja ya. Apa yang mau diangkat dari figur jokowi pak
melalui mobil aspirasi itu pak?
Mobil blusukan itu memang ide dasarnya disesuaikan dengan Jokowi nya
yang suka blusukan dan dialog dengan masyarakat ya. Artinya, selain dia
(Jokowi) punya prinsip, punya leadership tapi dia juga suka nerima
masukan lewat dialog. Selain itu, lewat dialog juga dia (Jokowi) bisa
ngeliat masalah secara bener, langsung gitu. Sehingga dia (Jokowi) bisa
memutuskan masalah secara lebih baik kan.
Apakah penggunaan tema dan visi misi disesuaikan dengan rekam jejak
Jokowi-Kalla?
Tema di mobil itu kan “Suara Rakyat Untuk Rakyat”. Kita bisa lihat kasus
tanah abang ya, itu bisa diselesaikan secara damai ya. Bukan hanya di
tanah abang ya, tapi kita bisa lihat prestasi dia (Jokowi) waktu masih
menjabat sebagai Walikota dia banyak mendengar dan actionnya yang out
of the box itu.
Apakah yang dilakukan tim pengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla pada saat
berlangsungnya kampanye mobil aspirasi?
Oh iya, partai mendukung iya tapi membantu tidak. Mendukung seperti
apa, misalnya kita lagi di suatu daerah yang jauh contohnya Jawa Timur.
Kita diundang ke DPC nya, Dewan Pimpinan Cabang trus disana kita
ditanya butuh apa. Apa kita butuh parkir mobil, atau tempat istirahat itu
akan di dukung. Tapi mengenai acara atau proses kampanye mobil aspirasi
kita (tim kampanye) gak diusik-usik. Kita yang handle sendiri. Jadi kita
punya program, kita berurusan dengan daerahnya dia (partai koalisi
Jokowi-Kalla) dia akan support sih, tapi tidak secara langsung ngebantu.
Media apa saja yang digunakan dalam proses kampanye?
J
T
J
T
J
T
J
T
J
T
J
T
J
T
J
: Ada facebook, twitter, sama youtube. Nah 3 itu sih.
: Kalau jurnal-jurnal yang disebar itu sebenernya dari siapa sih? Dari pihak
mobil aspirasi atau relawan lain?
: Nah itu adalah kreativitas dari relawan. Oh iya, relawan juga banyak
ngebantu sih. Misalnya kita lagi di daerah mana, mereka (relawan JokowiKalla) yang nge-buzz supaya banyak banyak yang dateng. Nah relawan
Jokowi-Kalla pada masa kampanye kemarin kan banyak tuh, misalnya
waktu mereka (relawan) bikin konser salam 2 jari akan selalu koordinasi
dengan kita. Jadi mobil aspirasi bisa dateng ngeramein. Kalo bisa dateng
kita dateng. Udah beberapa kali kok kita dateng di berbagai acara yang
diadain relawan Jokowi, konser lah, deklarasi, kampanye terbuka kita
datengin.
: Nah kalau media andalan dari mobil aspirasi menurut bapak apa sih?
: Ya interaktif animasinya itu ya.
: Adakah pihak luar yang apa gitu, aktif membantu mobil aspirasi selain
generasi optimis?
: Yaaa.. ada lah pihak dari donatur
: Kalau artis pak atau tokoh penting yang tidak aktif tapi jadi panutan untuk
memilih kandidat ada gak?
: Ada sih… tapi saya gak hapal tuh ya. Banyak sih tapi saya lupa
: Adakah kesempatan Joko Widodo atau Jusuf Kalla berkampanye langsung
bersama mobil aspirasi?
: Ada, Jokowi di Bandung. Dua-duanya di Jawa Barat sih. Waktu itu dia
(Jokowi) ke gedung merdeka dan di taman musik. Kalau Jusuf Kalla waktu
di Jakarta di hotel apa saya lupa tapi.
: Nah ini yang terakhir pak. Kelebihan mobil aspirasi menurut bapak apa?
: Jadi ini adalah kampanye pertama yang berbentuk percakan ya,
conversation. Jaman sekarang sudah bukan saatnya kampanye itu searah,
lebih bagus conversation. Tapi problemnya itu si kandidat kan jadi capek
banget harus kemana-mana justru dengan adanya mobil aspirasi ini
keterbatasan kandidat itu bisa dibantu. Dia kan bisa ke banyak tempat
dalam waktu yang bersamaan. Dari situ kita bisa nampung dan data apa
yang diperlukan oleh masyarakat.
: Kalau kekurangannya apa pak?
: Kekurangannya menurut saya kurang banyak pasukannya jadi kurang
menyeluruh he..he..
Nama
: Ramadona (Koordinator Off Line Kampanye)
Lokasi
: Kantor Mobil Aspirasi, Duren Sawit
Tanggal
: 25 September 2014
Durasi Wawancara
: 31 menit 08 detik
TRANSKRIP WAWANCARA
T
J
T
J
T
J
T
J
T
J
T
J
: Saya mulai aja mas ya. Untuk yang pertama kan diperlukan segmentasi
sebelum melakukan blusukan mobil aspirasi. Apa sebelumnya dibuat
klasifikasi dari masyarakat yang dituju mas?
: Emm… ada
: Maksudnya mas?
: Karena kan dalam menyampaikan pesan kita perlu tau kepada siapa saja
kita berbicara, ya kan? Itu satu. Trus karena ini berkaitan dengan politik,
jadi yang menjadi target emm… efektifnya adalah orang yang memiliki
hak pilih. Jadi bukan anak kecil. Lagipula kalau ada anak kecil kan politik
dilarang ya. Jadi kalau ada di video anak kecil itu gak kita upload. Tapi
namanya mainan kan pasti anak-anak kecil suka.
: Ooh.. berarti targetnya adalah orang-orang yang sudah memiliki hak pilih
ya.
: Iiiyaa..
: Apa ada segmen masyarakat tertentu yang dibidik mobil aspirasi seperti
pendidikan atau kelas sosial tertentu gitu?
: Untuk pendidikan yaa sekali lagi berarti kepada remaja. 17 tahun ke atas
yang sudah memiliki hak pilih. Tapi kalau blusukan digital sih bisa
dinikmati oleh umum sih, karena kan itu dilakukan di pasar, pusat kota,
alun-alun, tempat nongkrong.
: Agar langsung masuk di benak masyarakat ada strategi yang dilakukan
gak?
: Yaaa…. (lama) menggunakan jargon yang sederhana pasti ya seperti
JOKOWI-JK. selain itu di mobil aspirasi lo bisa nyampein yang mau lo
omongin, kayak unek-unek kepada pemerintahan gitu. Keluh kesah
mereka. Selain itu ada musik kayak jingle gitu yang seru-seru.
: Adakah upaya dari mobil aspirasi untuk memperkuat identitas dari
kandidat yang diusung?
: Oooh iya.. Salah satunya dengan berkunjung itu. Jadi Jokowi kan suka
blusukan ya, turun langsung ke masyarakat. Jadi meskipun dia gak bisa
langsung mendatangi masyarakat bisa diwakilin sama kita. Jadi mobil
aspirasi mencerminkan sikap Jokowi yang turun langsung dan mendengar
masukan dari masyarakat walaupun secara digital.
T
J
T
J
T
J
T
J
T
J
T
J
T
J
T
J
T
: Secara umum aja ya mas. Bagaimana teknik awal mobil aspirasi untuk
menarik perhatian khalayak saat awal kampanye?
: Jadi.. Peran MC untuk woro-woro itu penting untuk menarik perhatian,
musik, adanya media inteaktif, permainan. Jadi bikin penasaran orangorang. Tapi narik atensi orang itu susah juga, jadi MC harus aktif juga.
: Bagaimana cara yang dilakukan mobil aspirasi agar pesan kampanye dan
visi misi mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat?
: Jadi mobil aspirasi itu sebenernya dia gak terlalu banyak jualan visi misi.
Tapi kita malah nampung dan menerima masukan dari orang. Jadi dia
sebagai media curhat lah. Nanti kalau saya (Jokowi) jadi presiden baiknya
gimana? Bukan nanti kalau saya jadi presiden mau gini… gini… gini..
Memang ada beberapa yang tanya? Pak visi misi nya apa, strategi,
blablabla dan segala macem.. tapi biasanya kalau gitu kita sudah dibekalin
ya.
: Apa penggunaan tema dan visi misi disesuaikan dengan rekam jejak?
: Waah.. hampir gak ada kayaknya. Soalnya fungsi kita disini lebih banyak
untuk menampung aspirasi aja sih.
: Apa sih yang mau diangkat dari figur Jokowi-Jusuf Kalla di mobil aspirasi
tersebut?
: Lo sih bisa baca lebih jelasnya di websitenya deh. Coba lo baca deh itu ada
tulisan apa? (sambil nunjuk poster Jokowi-JK)
: Suara rakyat untuk rakyat
: Nah! Awalnya tagline nya mau jujur, sederhana, merakyat tapi trus diubah
lagi karena kurang menarik perhatian. Lagipula dengan tagline suara
rakyat untuk rakyat, memberikan kesan bahwa Jokowi itu sebagai
penyambung aspirasi. Nih saya lagi buka website nya nih… (sambil
nunjukin website generasi optimis www.generasioptimis.org)
: Nih mas, apa saja dukungan dari tim koalisi dalam membantu proses
kampanye mas?
: DPC koordinasi acara, hmm.. tempat kadang iya juga. Tapi lebih sering
mereka sudah membuat acara, trus kan udah banyak yang kumpul, trus
kita diundang untuk ngeramein. Bisa juga buat mobilisasi massa. Kadang
bantuin untuk bagi-bagi logistik ke masyarakatnya.
: Apa saja yang dilakukan partai dalam mendukung kandidat tersebut?
: Sebenernya banyak dapet bantuan sih dari relawan-relawan. Kayak
sahabat Jokowi-JK, bara JP. Jokowi tidak bergantung pada partai.
: Bagaimana pengemasan produk Jokowi-JK menurut mas?
: Hmm…. (lama) Jokowi-JK memposisikan diri sebagai figur yang bisa
membawa perubahan dan dekat dengan masyarakat.
: Media apa saja yang digunakan selama proses kampanye?
J
T
J
T
J
T
J
T
J
T
J
T
J
: Youtube pake. Website jelas pake. Twitter dan facebook ada. Tapi
facebook yang utama, soalnya orang daerah yang sering yang pake
facebook.
: Kalau jurnal, tabloid, atau selebaran yang dibagiin itu sebenernya dari
siapa ya mas?
: Itu sih sebenernya titipan dari partai-partai pendukung dia (Jokowi) kita
cuma bawa tapi lumayan lah buat media informasi dan publikasi
: Media andalan dari mobil aspirasi tersebut apa sih mas?
: Ya itu, yang angga tawarin si mobil aspirasi digital itu. Interaksi
denganJokowi digital itu yang menarik dan beda dari kampanye lainnya.
Kalo yang lain kan cuma mainan, bagi-bagi kaos. Malah orang dateng ke
kampanye cuma mau kaosnya, ada..
: Adakah orang dari pihak-pihak luar yang secara aktif ikut membantu
kampanye mobil aspirasi?
: Jadi.. kerjasama antar relawan itu berperan besar. Kita pernah ya di telepon
dari daerah Jawa Timur, daerah Surabaya sana. Jadi mereka mau ngadain
gerak jalan sambil ngundang kita. Sedangkan kita jadwal hari itu gak
disitu, jadi bentrok.
: Adakah tokoh penting mas, atau artis yang tidak aktif membantu tapi
menjadi rujukan bagi pemilih mas?
: Ooh.. Banyak ko artis pendukung Jokowi yang bisa turut membantu
menggiring suara buat Jokowi
: Adakah kesempatan langsung Joko Widodo-Jusuf Kalla ikut kampanye
langsung bersama mobil aspirasi?
: Pernah waktu di Bandung. Adalah beberapa kali.
: Kelebihan dan kekurangan dari kampanye menggunakan mobil aspirasi
mas?
: Emmm.. kelebihan ya.. Jadi mobil aspirasi bisa menjangkau warga di
lingkungan tempat tinggal mereka sehari-hari Jokowi seolah berhadapan
langsung dengan kehidupan asli di masyarakat. Dan kalau kekurangannya
emmm….yah paling secara teknis sih, logistik juga kurang karena kita
suka kesana kemari jadi kaos yang suka dibagiin waktu kampanye rada
susah. Koneksi internet untuk mengirim video rekaman aspirasi kadang
juga suka susah di daerah-daerah tertentu.
PROFIL CO-COORDINATOR GENERASI OPTIMIS
Bullitt Sesariza
Founder and Chief Technology Officer
Summary
Entrepreneur in creative industry. Solid track record on managing development
team and releasing successfull video games products to the market.
Specialties
Project management, game design and programming.
Experience
Co-founder and Chief Technology Officer at Kark Mobile Education Pte. Ltd.
January 2012 - Present (3 years 1 month)
Creating the concept of company main product, a hybrid game platform using
collectible cards and mobile device for 5 - 12 years old children. Responsible for
the choice of technologies and production pipeline.
CEO at PT.Logika Interaktif
August 2010 - Present (4 years 6 months)
Logika Interaktif is a company that integrated wide range of talents to make
people happy. As founder and currently CEO, I involve on set up vision and
mision, and responsible on company growing strategic.
Co-founder & Managing Director at A-Box, PT.Wahana Permainan
Interaktif
May 2007 - August 2010 (3 years 4 months)
Founded the company in 2007 and lead the team for 3 years. Now, A-Box run by
professionals and became a leader for advergaming Industry in Indonesia. Coca
Cola, Djarum, Microsoft, and Telkomsel. Unilever, Yamaha, and Yahoo. Even the
European Union. These are just a small sample of the more than 200 big- name
clients renting our games for bellow-the-line events.
Studio Head at Matahari Studios
2004 - 2007 (3 years)
Run day to day operation of the company. Under my leadership, the team has
worked on over 10 original IP game projects including best selling international
arcade title : Dino Duel.
1 recommendation available upon request
Art Director, Producer at Matahari Studios
November 1999 - September 2003 (3 years 11 months)
Work as one of first employee at Matahari Studios in 1999, I was then responsible
for all art outsourcing project, including some AAA hit title such as Need for
Speed Underground, Underground 2, Most Wanted and Carbon (PS2,Xbox,PC).
Projects
Mystery of Batavia
2011 to Present
Members:Bullitt S., Benny C., , ferdy A.
Half Year Festival of History, Creativity and Technology for the the Young at
Heart Mystery of Batavia 2011 to Present
Members:Bullitt S., Benny C., , ferdy A.
Languages
English
Skills & Expertise
Game Development Quality Assurance Video Games Art
Project Management Game Design Programming Mobile Devices Entrepreneur
3D Studio Max Animation Flash
ActionScript
Entrepreneurship
Unity3D
3D
After Effects Mobile Games Computer Animation Casual Games Texturing
Game Programming Social Games Computer Games Character Animation
Gameplay
Education
Universitas Katolik Parahyangan
Sarjana Teknik, Architecture, 1991 - 1996
PROFIL COORDINATOR OFFLINE GENERASI OPTIMIS
Ramadona Samita
Creative Director at Komodoz
Experience
Co-Owner / Creative Director at Komodoz
May 2010 - Present (4 years 9 months)
Art Production, Project Management, Business Development, & Entrepreneurship
Business Development Manager at Matahari Studios
July 2008 - April 2010 (1 year 10 months)
Exploring and managing business opportunities for video game development
focusing on art creation services.
Project Lead / Project Coordinator at Matahari Studios
August 2006 - June 2008 (1 year 11 months)
Lead and manage art team for video game development. My daily work involves
assembling art team, creating production pipeline, project estimations, scheduling
and tracking, delivery quality checking, and provides daily communication,
reports and update internally (with the team members) and externally (with the
client). In between projects, I create artwork for marketing & promotional purpose
(portfolio) and improving skillset through art competition and studio sharing
sessions.
3D Artist - Lead Artist at Matahari Studios
September 2005 - August 2006 (1 year)
Create art asset for video game development. Early on as a 3D Artist, my daily
work is creating digital art asset - mostly 3D modeling, uv mapping and LOD and then as a Lead Artist, I supervise art team on daily production, provide art &
technical guidance for team members, and create artwork as the pipeline requires.
Multimedia Instructor at Binus Center
February 2005 - September 2005 (8 months)
Conducting multimedia classes. The topics covered are basic level of drawing,
animation, 3d modeling and texturing, and also includes intermediate level of
interactive multimedia sessions.
Multimedia Designer at Maximus
November 2004 - January 2005 (3 months)
Create and develop educational multimedia product focusing on physics lessons
for junior high curriculum. My daily work involves designing and creating
interactive animation, including coding / programming side, based on various
laws of physics.
Multimedia Developer at PT. Elex Media Komputindo
August 2004 - October 2004 (3 months)
Create and develop mini games for educational multimedia product. My work
involves GUI design and implementation, character design, art asset illustration,
interactive animation, programming, voice recording + sound editing, and
compiling all asset as a fully released commercial multimedia product.
Skills & Expertise
Game Development Video Games Game Design 3D Studio Max 3D
Computer Animation Texturing
Character Animation
Animation
Modeling
Casual Games
Concept Design
Zbrush
Flash
Leadership Management Creative Solutions Business Development Game Art
Illustration
Education
Universitas Bina Nusantara (Binus)
Bachelor, Computer Science majoring Information Technology, 2000 - 2004
Generasi Optimis
23 Juni 2014
BLUSUKAN DIGITAL
Mobil Aspirasi, Blusukan Generasi Optimis
Mobil Aspirasi merupakan sarana blusukan digital yang digagas Generasi Optimis
untuk menjaring aspirasi masyarakat Indonesia terhadap Pak Joko Widodo sebagai
calon Presiden RI 2014-2019. Dengan pendekatan kreatif yang interaktif, blusukan
digital mengajak partisipasi konstituen sembari mengenalkan sosok Pak Joko
Widodo yang sederhana, tegas dan aktif dalam mendengarkan masyarakat,
memberi solusi dan memberi bukti kerja nyata.
JKW4P creative movement - GENERASI OPTIMIS
1
Generasi Optimis
23 Juni 2014
"Kampanye itu memang
sebaiknya dilakukan dengan
cara yang kreatif, seperti yang
dilakukan anak-anak muda GO
Indonesia ini. Mereka bikin
kampanye lewat komik, game,
bahkan mereka sampai
membuat simulasi blusukan
secara digital" ujar Jokowi.
(Investor Daily Indonesia / 12 Juni 2014 | 7:12)
Bapak Jokowi sebagai Capres Indonesia 2014-2019
mengunjungi Mobil Blusukan di Gedung Merdeka
Bandung.
JKW4P creative movement - GENERASI OPTIMIS
2
Generasi Optimis
23 Juni 2014
Warga,
barisan
relawan, dan
pendukung
silih berganti
memberikan
aspirasi dan
dukungan
mereka
melalui
Blusukan
Digital
Jokowi.
Blusukan digital mengajak warga masyarakat di Indonesia untuk
memberikan aspirasi mereka secara interaktif dengan calon
presiden Joko Widodo, dimana aspirasi ini menjadi masukan
yang sangat berguna bagi Pak Jokowi dalam memetakan apa
yang harus dilakukan dalam pemerintahannya.
JKW4P creative movement - GENERASI OPTIMIS
3
Generasi Optimis
23 Juni 2014
Mobil Aspirasi melakukan blusukan ke kota-kota utama di
Pulau Jawa selama satu bulan menjelang Pemilu 9 Juli.
Antusiasme warga dan pengunjung akan kehadiran mobil blusukan digital
cukup tinggi. Sejak dimulai pada tanggal 6 Juni 2014 sampai saat ini,
blusukan digital telah mengunjungi 28 kota, serta menghimpun 7.132
aspirasi warga yang tercatat didalam database peserta dan masih akan
terus bertambah hingga akhir blusukan. Ikuti terus liputan tim blusukan di
Twitter: @GO_aspirasi & Facebook: Blusukan Digital - Mobil aspirasi JKW4P creative movement - GENERASI OPTIMIS
4
Download