STRATEGI PEMENANGAN PASANGAN JOKO WIDODO - JUSUF KALLA PADA PILPRES 2014 (Studi Atas Marketing Politik Melalui Mobil Aspirasi) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh : Muhammad Manggala NIM: 109051000074 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M STRATEGI PEMENANGAN PASANGAN JOKO WIDODO - JUSUF KALLA PADA PILPRES 2014 (Studi Atas Marketing Politik Melalui Mobil Aspirasi) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh Muhammad Manggala NIM. 109051000074 Di bawah bimbingan : Drs. Jumroni, M.Si NIP. 19630515 199203 1 006 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya, yang diajukan untuk memenuhi syarat salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan asli karya saya atau merupakan tiruan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Depok, 15 Desember 2014 Muhammad Manggala LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya, yang diajukan untuk memenuhi syarat salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan asli karya saya atau merupakan tiruan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 15 Desember 2014 Muhammad Manggala iii ABSTRAK MUHAMMAD MANGGALA STRATEGI PEMENANGAN PASANGAN JOKO WIDODO - JUSUF KALLA PADA PILPRES 2014 (Studi Atas Marketing Politik Melalui Mobil Aspirasi) Tahun 2014 dilangsungkan pemilihan presiden di Indonesia dengan kandidat Prabowo Subianto – Hatta Rajasa dan Joko Widodo – Jusuf Kalla. Kampanye adalah bagian yang inheren dari kegiatan pemilu. Tujuan kampanye adalah memberikan informasi sehingga menggiring masyarakat untuk memilih. Marketing politik dalam sebuah kampanye politik memainkan peran yang penting dalam melakukan teknik persuasi. Oleh karena itu pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla membuat strategi marketing politik menggunakan mobil aspirasi dalam menghadapi pilpres 2014. Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun mayornya adalah Bagaimana strategi pemenangan dari marketing politik pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla dalam menghadapi pilpres 2014 melalui mobil aspirasi? Kemudian minornya adalah apa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan mobil aspirasi dalam penerapan strategi tersebut? Strategi marketing politik yang dilakukan tim mobil aspirasi pada masa kampanye pilpres 2014 dianalisis menggunakan teori 9 elemen Adman Nursal. Strategi marketing politik Adman Nursal meliputi segmentasi dari masyarakat yang dibidik, dapat tertanam lekat di benak masyarakat, memecahkan isu-isu yang berkembang di masyarakat, figur kandidat, partai pengusung, presentasi produk politik, media yang digunakan, pengaruh dari individu/kelompok yang dapat memengaruhi opini pemilih, dan kampanye secara lebih personal. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Kelebihan dari kampanye menggunakan mobil aspirasi adalah penyampaian yang secara langsung dan personal sehingga memengaruhi sisi afektif (perasaan) dari pemilih, dapat menjangkau tempat/kondisi nyata di masyarakat, dan merupakan teknik kampanye baru yang bersifat dialog bukan merupakan komunikasi searah. Kemudian kekurangannya yakni masih terpusat di wilayah Jawa karena kurangnya personil dan koneksi internet yang sulit di daerah-daerah. Pengelola akun sosial media sebaiknya memperhatikan jadwal dan lokasi kampanye yang dilakukan tim mobil aspirasi. Karena penggunaan sosial media cukup berpengaruh dalam memobilisasi massa. Dibutuhkan koordinasi yang baik antara partai pendukung yang berada di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dengan relawan daerah sebelum tim mobil aspirasi melakukan kampanye di daerah tersebut. iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT karena berkat rahmat, hidayah, inayah dan segala nikmatNya-. Sang Pencipta yang telah memberi kemampuan umatNya untuk selalu berpikir, bergerak dan menghasilkan karya yang bermanfaat. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad Saw yang selalu memberi petunjuk dan pencerahan bagi kehidupan, yang telah membawa umatnya minadzulumati ilannur, dan kesejahteraan semoga selalu tercurahkan kepada keluarga besar beliau, sahabat-sahabatnya, tabi’intabi’uttabiní, dan kita sebagai umatnya. Amien. Sungguh tidak ada zat Maha Kuasa selain Tuhan sekalian alam, Allah SWT, karena dengan izinNya lah kuliah dapat dikelarkan, skripsi dapat diselesaikan, dan semoga segala ilmu dapat bermanfaat. Begitu panjang perjalanan peneliti dalam menyelesaikan study Strata 1 ini. Begitu banyak kenangan yang tertanam dalam hati dan ingatan ini. Namun kewajiban peneliti sebagai anak dari seorang tua yang tersisa, ayahku tercinta Hendarmin Fariz Badrie, suami dari Ibuku Efi Nurfalah yang mengharapkan anaknya segera memberi kabar gembira dengan membawa secarik kertas ijazah. Mohon maaf atas keterlambatanku dan terima kasih atas setiap lantunan do’a dan harapan indahnya untukku. Semoga peneliti dapat mengejar semua harapan dan v cita- cita serta menyusul teman- teman yang lain dalam karir kesuksesannya. Amiiin... Dengan penuh kerendahan hati dan kesadaran diri, peneliti sadar bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil, sudah sepatutnya peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan demi terselesaikannya penelitian skripsi ini. Maka peneliti berterima kasih kepada:. 1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Pudek I Bapak Suparto, M. Ed, PhD, Pudek II Bapak Drs. Jumroni, M.Si, dan Pudek III Bapak Dr. H Sunandar, M. Ag. 2. Rachmat Baihaky, MA., selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan Fita Fathurokhmah, M.Si., sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 3. Bapak Jumroni, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan dan mengorbankan waktunya untuk memberi perhatian, bimbingan, arahan, kritik dan saran bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 4. Seluruh bapak/ibu dosen Jurusan dan Fakultas yang telah mendedikasikan jiwa dan raga serta pengabdian atas segala ilmu yang penulis dapatkan selama menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi 5. Seluruh pihak Relawan Generasi Optimis, Duren Sawit, Jakarta Selatan. Pak Bullit sebagai koordinator relawan, para voulenteer dan teman-teman crew yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini. vi 6. Ibu tercinta Efi Nurfalah dan Ayah Hendarmin Fariz Badrie tercinta atas doanya, tanpa kalian saya tidak akan seperti ini. Adik tercinta Syahbanu Safira Zahra dan Mahdy Zidane Isfahan yang selalu menjadi pembangkit semangat. 7. Partner setia Dwi Isti Anggraini yang selalu memberi support, arahan dan bimbingan disaat penulis menghadapi kesulitan. 1. Seluruh keluarga besar Jurusan Komuninkasi Penyiaran Islam dari berbagai angkatan, terima kasih telah menyalurkan semangat, keceriaan, kebahagiaan, canda tawa, dan rasa kekeluargaan kepada penulis, khususnya KPI angkatan 2009 dan teman-teman di kelas KPI C angkatan 2009. 8. Untuk seluruh teman-teman seperjuangan di BEM FIDKOM periode 20112012, HMI KOMFAKDA angkatan 2009 serta pengurus periode 2011-2013 terima kasih untuk segala pengalaman dan ilmunya. Yakinlah bahwa usaha kita akan sampai pada tempatnya. 9. Pendiri dan seluruh keluarga KMLA Garuda Fidkom UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebuah negara tidak akan kehabisan pemimpin jika para pemuda suka pergi ke gunung dan hutan. Salam Rimba, Terbang Tinggi Tak Lupa Bumi. 10. Sahabat-sahabat terbaik yakni Unyil, Kuro, Hasbul, Gozali, Togar, Ajib, Bogel, Iyung, Momba, Ajeng, Dudung (Alm), Novija, Cipuy, Indra, Japra, Ilham, Yusli, Aldi, Lebe, Tata, Pampam dan semuanya yang tidak bisa saya sebutkan. Kita semua harus sukses brother. 11. Untuk kakak-kakak kelas terbaik di kampus, Bang Jenggot, Bang Erik, Bang Fahdi, Bang Adul, Bang Adit, Bang Penyok, Bang Velli, Bang Sabir, Bang vii Jay, Bang Ridho. Botel, Kulay, Bang Sendy, dan seluruh kakak kelas di FDIKOM. 12. Gerombolan penanti senja, Kantuy, Evans, Pante, Capung, Bagong, Janos, Bill, Kipli, Ni`am, Asep, Agung, Asa. 13. DPP Fam’s, Fikri, Jali, Qumz, Tri, Kuns, Matle, Gins, Farid, Kahfi, Acim, Deas, Ojan, Bonte, Yogi, Monyeng, Muklas dan semuanya. Keep Calm and Sober Brother. 14. Teman-teman UKM yang ada di SC, Egy Karvest, Bledig, Oi, Nyamuk, Imam, Jasa kita abadi genk. 15. Terakhir, kepada semua pihak yang telah membantu dan member kontribusi dalam penulisan tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Dengan tidak mengurangi rasa hormat, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Pada akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat member manfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Dan juga semua perhatian, motivasi, bantuan, dan bimbingan yang diberikan oleh semua pihak semoga dibalas oleh Allah SWT sebagai pahala yang setimpal. Amin yaa Robbal`alamin. Depok, 15 Desember 2014 Muhammad Manggala viii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................................... i LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................... ii LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iii ABSTRAK ............................................................................................................ iv KATA PENGANTAR ............................................................................................v DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................1 B. Batasan dan Rumusan Masalah .......................................................6 C. Tujuan Penelitian.............................................................................7 D. Manfaat Penelitian...........................................................................7 E. Tinjauan Pustaka .............................................................................8 F. Metodologi Penelitian ....................................................................9 G. Sistematika Penulisan....................................................................13 BAB II KAJIAN TEORI A. Strategi ..........................................................................................15 1. Pengertian ...............................................................................15 2. Strategi Komunikasi Dua Tahap dan Pengaruh Antarpribadi ...........................................................................16 3. Strategi Kampanye Politik .....................................................18 B. Kampanye .....................................................................................20 1. Pengertian Kampanye ............................................................20 2. Jenis dan Metode Kampanye ..................................................21 3. Tujuan Kampanye ..................................................................22 4. Larangan dalam Kampanye ....................................................23 5. Kampanye dan Pemilihan Umum ..........................................24 C. Marketing Politik ..........................................................................25 1. Pengertian Marketing Politik .................................................25 2. Teori Marketing Politik Adman Nursal .................................26 ix 3. Marketing Politik dalam Komunikasi Politik ........................30 D. Kerangka Berpikir ........................................................................32 BAB III GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat Lembaga Generasi Optimis ................................33 B. Makna Logo Generasi Optimis ....................................................33 C. Profil Mobil Aspirasi ....................................................................35 D. Jadwal dan Lokasi Kampanye Mobil Aspirasi .............................36 BAB IV HASIL DATA DAN ANALISIS A. Strategi Pemenangan Marketing Politik Pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 Melalui Mobil Aspirasi .........................................................................................37 1. Segmentasi ..............................................................................38 2. Positioning...............................................................................40 3. Policy .......................................................................................42 4. Person ......................................................................................46 5. Party .......................................................................................48 6. Presentation ............................................................................50 7. Pull Marketing ........................................................................51 8. Pass Marketing ....................................................................... 54 9. Push Marketing .......................................................................57 B. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Mobil Aspirasi Pada Kampanye Pilpres 2014 .......................................................59 C. Keterbatasan Penelitian ................................................................61 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... 63 B. Saran ..............................................................................................66 C. Rekomendasi Penelitian.................................................................67 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .........................................................................30 Gambar 3.1 Logo Generasi Optimis ..................................................................32 Gambar 3.2 Makna Logo Matahari Terbit .........................................................33 Gambar 3.3 Makna Logo Kincir Angin Perubahan ...........................................33 Gambar 3.4 Makna Logo Bunga Matahari .........................................................33 Gambar 3.5 Makna Logo Roda yang Menggerakkan ........................................33 Gambar 3.6 Makna Logo Kembang Api ............................................................33 Gambar 3.7 Jadwal dan Lokasi Kampanye Mobil Aspirasi ..............................36 Gambar 4.10 Kampanye Tim Mobil Aspirasi Bersamaan Dengan Konser Slank Untuk Joko Widodo – Jusuf Kalla di Surabaya ..................57 Gambar 4.11 Joko Widodo Memainkan Permainan di Mobil Aspirasi ..............58 Gambar 4.12 Joko Widodo Berinteraksi Dengan Jokowi Digital .......................59 Gambar 4.1 Syarat Kebijakan Strategis yang Efektif.........................................34 Gambar 4.2 Tampilan Fisik Mobil Aspirasi ......................................................44 Gambar 4.3 Penggunaan Salam 2 Jari Saat Kampanye......................................45 Gambar 4.4 Tampilan Jokowi Digital ................................................................47 Gambar 4.5 Bantuan Relawan Daerah Pendukung Joko Widodo – Jusuf Kalla ..............................................................................................49 Gambar 4.6 Presentasi Mobil Aspirasi ..............................................................51 Gambar 4.7 Tampilan Facebook Mobil Aspirasi ..............................................52 Gambar 4.8 Tampilan Twitter Mobil Aspirasi ..................................................53 Gambar 4.9 Tampilan Youtube Mobil Aspirasi ................................................53 xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tahun 2014 bisa dikatakan sebagai tahun politik bagi masyarakat Indonesia. Karena di tahun ini terjadi peristiwa penting bagi bangsa Indonesia untuk menentukan masa depannya lima tahun ke depan. Peristiwa itu biasa disebut dengan pemilihan umum (pemilu), yang bertujuan untuk memilih para calon wakil rakyat di tingkat pusat maupun daerah. Bahkan kepala negara yang merupakan orang nomor 1 di Indonesia pun bisa menjabat karena pilihan dari rakyat. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah sukses menyelenggarakan pemilu legislatif pada 9 April 2014 dilanjutkan dengan pemilu eksekutif pada 9 Juli 2014. Seluruh masyarakat Indonesia diberikan jaminan untuk menyuarakan hak suaranya secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilu merupakan tolak ukur atas pelaksanaan demokrasi di suatu negara.1 Pemilu jika diartikan secara sederhana adalah cara individu warga negara melakukan aktivitas politik ataupun kontrak politik dengan kandidat atau partai politik yang diberikan mandat atau wewenang untuk melaksanakan kekuasaan dalam politik.2 Dengan dilangsungkannya pemilu, maka telah menempatkan kedaulatan pada tempat sesungguhnya, yaitu rakyat. Oleh karena itu rakyat adalah subjek yang menentukan, bukan objek yang ditentukan.3 1 Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 461 2 Setiajid, Orientasi Politik yang Mempengaruhi Pemilih Pemula dalam Menggunakan Hak Pilihnya Pada Pemilukada 2010 (Jurnal Integralistik No.1/Th. XXII/2011, Januari-Juni 2011) 3 Arif Sugiono, Pengaruh Faktor Eksterna;l Terhadap Keputusan Memilih Dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI 2004 (Jurnal Universitas Lampung, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, 2004) 1 2 Kampanye adalah bagian yang inheren dari kegiatan pemilu. Menurut Roger dan Storey kampanye merupakan serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan pada kurun waktu tertentu.4 Tujuan dari kampanye politik adalah memberikan pengetahuan terhadap kandidat atau partai politik tertentu, menumbuhkan rasa simpati, rasa suka dan keberpihakan, sehingga akhirnya dapat menggiring masyarakat untuk memilih. Para kandidat calon presiden dan wakil presiden RI periode 2014-2019 baik pasangan pertama yaitu, H. Prabowo Subianto bersama dengan Ir. H. M. Hatta Rajasa maupun pasangan kedua yaitu, Ir. H. Joko Widodo bersama dengan Drs. H. M. Jusuf Kalla mengetahui peran penting kampanye. Apalagi dengan kurun waktu kampanye yang sempit, proses kampanye harus dilakukan dengan efektif dan efisien. Marketing politik dalam sebuah kampanye politik memainkan peran yang sangat penting karena merupakan bagian dari aktivitas persuasi. Pada dasarnya political marketing adalah serangkaian aktivitas terencana, strategis tapi juga taktis. Tujuannya membentuk dan menanamkan harapan, sikap, keyakinan, orientasi dan perilaku memilih.5 Bisa disimpulkan bahwa keberhasilan marketing politik dalam berkomunikasi akan menciptakan dampak yang lebih tinggi kadarnya dibanding dengan komunikasi informatif, karena selain meliputi dampak kognitif, akan berdampak afektif, dan dampak behavioral. 4 Gun gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 33 5 Sri Niken Handayani, Strategi Pemenangan Faisal - Biem Dalam Pemilukada Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2012 (Jurnal Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, 2013) 3 Marketing politik membutuhkan media kampanye sebagai saluran yang sangat efektif untuk mengomunikasikan berbagai gagasan-gagasan brilian karena daya jangkau media yang luas serta mempunyai efek persuasi yang kuat.6 Berbagai media kampanye yang biasa digunakan antara lain, orasi di lapangan kebanggan ibukota, penggunaan media cetak (brosur, poster, leaflet, dan lain-lain), media elektronik (iklan di televisi maupun radio), serta tidak ketinggalan media baru internet. Seperti pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2012 - 2017, pasangan Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama lebih setuju berkampanye lewat media sosial seperti Facebook dan Twitter karena dinilai lebih menghemat biaya dibanding harus menggunakan spanduk, baliho, dan poster. “Banyak yang mau nyumbang. Tapi untuk dananya Saya pastikan sangat minim, mungkin nggak seperseratus pasangan lainnya. Tidak akan ada baliho, poster, spanduk. Pakai yang murah saja, Facebook, Twitter,” ujar Jokowi saat ditemui selesai rapat dengan jajaran Muspida Kota Solo. 7 Strategi marketing politik yang dijalankan Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama meskipun dinilai baru ternyata berhasil mengantarkan pasangan ini menduduki jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012 - 2017. Perolehan suara pasangan Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama periode kedua dengan jumlah 4.592.945 suara sah nasional (53,82%) mengungguli pasangan lainnya. 6 Gun gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 33 7 Nancy Yunita, “Kampanye Jokowi-Ahok Manfaatkan Facebook dan Twitter,” http://www.kabar24.com/nasional/read/20120328/9/19699/kampanye-jokowi-ahok-manfaatkanfacebook-dan-twitter diakses pada 30 Agustus 2014. 4 Berikut adalah gambaran perolehan suara sah nasional dan presentase dari pemilihan calon gubernur -wakil gubernur DKI Jakarta periode 2012 2017 melalui tabel dan grafik. Tabel 1.1 Perolehan Suara Calon Gubernur - Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2012 No. Nama Pasangan Jumlah Suara Prosentase 1. Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli 2.120.815 46.18% 2. Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama 4.592.945 53.82% Sumber : Komisi Pemilihan Umum Grafik 1.1 Perolehan Suara Calon Gubernur - Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2012 1. Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli 2. Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama Pada tahun 2014 kembali dilangsungkan agenda lima tahunan pemilihan presiden RI periode 2014-2019, Joko Widodo kembali diusung oleh partai politiknya untuk menjadi salah satu kandidat dan dipasangkan dengan Jusuf Kalla. Dibutuhkan strategi marketing politik yang lebih menarik, kreatif, dan efektif dalam menjangkau khalayak yang lebih luas karena ruang lingkup yang lebih besar dibandingkan dengan pemilihan gubernur. 5 Marketing politik Joko Widodo - Jusuf Kalla kembali mengeluarkan terobosan baru dalam teknik kampanye, yaitu membuat mobil aspirasi. Ide awal mobil aspirasi adalah dari kebiasaan blusukan Joko Widodo dalam upaya mengatasi masalah masyarakat. Blusukan pun menggambarkan bahwa Joko Widodo merupakan pemimpin yang peduli akan nasib „wong cilik berbeda dengan kandidat lainnya. Mobil aspirasi ini bertugas mengelilingi Pulau Jawa dan singgah di tempat-tempat yang sudah ditentukan oleh koordinator. Tempat-tempat yang dituju antara lain adalah pasar-pasar tradisional, perumahan warga, dan tempat-tempat berkumpulnya masyarakat. Sesuai dengan namanya, mobil ini dapat menampung aspirasi, keluhan, masukan, maupun pertanyaan dari masyarakat kepada pemerintahan yang sekarang maupun yang akan datang. Diharapkan tidak hanya masyarakat yang mengenal sosok Joko Widodo Jusuf Kalla, sebaliknya Joko Widodo - Jusuf Kalla memperoleh masukan terhadap dirinya. Tidak hanya itu di dalam mobil aspirasi ini pun terdapat game yang dapat dimainkan masyarakat umum secara bergantian. Diharapkan dengan penggunaan game ini dapat menjaring antusiasme warga yang sulit mendapatkan hiburan sehari-hari dan menjaring pemilih pemula. Strategi marketing yang dilakukan Joko Widodo - Jusuf Kalla ternyata berbuah manis. Pada 22 Juli 2014 telah ditetapkan pasangan ini sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019 oleh KPU dengan perolehan suara 70.997.833 suara sah nasional (53,15%). 6 Berikut adalah gambaran perolehan suara sah nasional dan presentase dari pemilihan calon presiden -wakil presiden Indonesia periode 2014 - 2019 melalui tabel dan grafik. Tabel 1.2 Perolehan Suara Calon Presiden - Wakil Presiden Indonesia Tahun 2014 No. Nama Pasangan Jumlah Suara Presentase 1. Prabowo Subianto-Hatta Rajasa 62,576,444 46.85% 2. Joko Widodo-Jusuf Kalla 70,997,833 53.15% Sumber : SK KPU Grafik 1.2 Perolehan Suara Calon Presiden - Wakil Presiden Indonesia Tahun 2014 1. Prabowo Subianto-Hatta Rajasa 2. Joko Widodo-Jusuf Kalla Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengambil judul “Strategi Pemenangan Pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 (Studi Atas Marketing Politik Melalui Mobil Aspirasi)” B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Pada penelitian ini, pembatasan masalah diambil agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan terperinci. Pembatasan masalah atau fokus 7 penelitian ini ditujukan kepada kampanye Joko Widodo - Jusuf Kalla yang dilakukan melalui media mobil aspirasi. Kampanye melalui mobil aspirasi dilakukan sesuai dengan jadwal kampanye dari KPU, yaitu dimulai pada tanggal 6 - 30 Juni 2014 dan bertempat di Pulau Jawa. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat penulis rumuskan: a. Bagaimana strategi pemenangan dari marketing politik pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla dalam menghadapi pilpres 2014 melalui mobil aspirasi? b. Apa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan mobil aspirasi pada proses kampanye di pilpres 2014? C. Tujuan Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang telah dirumuskan oleh peneliti, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana strategi pemenangan dari marketing politik pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla dalam menghadapi pilpres 2014 melalui mobil aspirasi. 2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari penggunaan mobil aspirasi pada proses kampanye di pilpres 2014. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Menambah khazanah dan referensi bagi pengembangan ilmu komunikasi khususnya jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) 8 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, melalui kajian strategi pemenangan yang dilakukan oleh marketing politik pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla dalam menghadapi pilpres 2014 melalui mobil aspirasi. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan saran bagi marketing politik pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla dalam strategi pemenang di pilpres 2014 apakah sudah tepat atau belum. Sehingga mampu membuat strategi yang lebih tepat lagi. Penulis juga berharap agar penelitian ini dapat memberikan ide bagi partai politik, kandidat, maupun tim sukses kandidat dalam membuat strategi marketing politik untuk ke depannya. E. Tinjauan Pustaka Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian ini. Maka dalam tinjauan pustaka ini peneliti mencantumkan hasilhasil penelitian terdahulu. Ahmad Fauzi, menggambarkan bahwa strategi kampanye yang digunakan oleh tim sukses Partai Gerindra yang ada di Kecamatan Geger melalui pendekatan terhadap kekarismaan tokoh kiai. Begitu juga dengan Kepala Desa (Klebun) yang banyak berpengaruh terhadap masyarakat di bawahnya. Persamaannya adalah sama-sama melihat strategi marketing politik. perbedaannya dari teori yang digunakan dan objek penelitiannya. 8 8 Ahmad Fauzi, Strategi Kampanye Caleg Partai Gerindra Dalam Pemilu 2014 di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan Madura (Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta, Jurusan Siyasah, 2014) 9 Citra Ari Nugroho menemukan bahwa strategi yang dikembangkan oleh Tim Sukses Seno Samudro - Agus Purmanto dalam mencari dukungan pemilih Boyolali dalam kampanye pemilihan Bupati dan wakil Bupati periode 2010 2015, melalui pemasaran politik (political marketing) bahwa ilmu political marketing tidak hanya berguna bagi calon yang sudah pernah maju (incument), akan tetapi juga sangat berguna bagi calon yang belum pernah maju (new comer). Persamaannya adalah menggunakan teori yang sama. perbedaannya penelitian ini melihat promosi politik yang dilakukan kandidat sebelum masa kampanye.9 Dewi Pratiwi Putri Aji menemukan bahwa marketing politik menggunakan media sosial yang dilakukan oleh pasangan Joko Widodo Basuki Tjahaja Purnama sebagai sebuah strategi baru yang efektif dalam dunia politik. Persamaannya adalah menggunakan teori yang sama. perbedaannya penelitian ini melihat strategi marketing politik lewat media sosial Facebook dan Twitter.10 F. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu memaparkan data dengan menerangkan, memberi gambaran yang terkumpul kemudian disimpulkan. 9 Citra Ari Nugroho, Kegiatan Political Marketing Seno Samudro Dalam Menyongsong Pilkada Boyolali 2010 (Skripsi Universitas Sebelas Maret, Jurusan Ilmu Komunikasi, 2010) 10 Dewi Pratiwi Putri Aji, Penggunaan Media Sosial Dalam Pemenangan Joko Widodo Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI Jakarta 2012 (Studi Atas Marketing Politik di Facebook dan Twitter) (Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Jurusan Ilmu Politik, 2014) 10 Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian ini lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Metode penelitian ini sering pula disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). 11 Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.12 2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah informan atau tempat peneliti memperoleh keterangan informasi atau data, yang dalam hal ini adalah Koordinator Generasi Optimis Bapak Bullit Sesariza, dubber mobil aspirasi Ahmad Ghazali, dan Koordinator Off Line Kampanye Bapak Ramadona. Untuk penggambaran lebih jelasnya bisa dilihat di tabel berikut Tabel 1.3 Subjek Penelitian No Nama Keterangan 1 Bapak Bullit Sesariza Co-Koordinator Generasi Optimis 2 Ahmad Ghazali dubber Mobil Aspirasi 3 Bapak Ramadona Koordinator Off line Kampanye 11 12 2004), h.4. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2010), h.1. Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 11 Sedangkan objek penelitiannya adalah upaya marketing politik pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla memenangkan pilpres 2014 menggunakan mobil aspirasi. 3. Tahapan Penelitian a. Teknik Pengumpulan Data Untuk menyelesaikan penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data agar lengkap dengan melakukan beberapa tekhnik, yaitu: 1) Wawancara mendalam merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian ini. Wawancara dilakukan untuk menambah data yang diperlukan melalui tanya jawab seputar topik yang terkait dengan permasalahan ini. Yang akan menjadi sumber data utama adalah koordinator Generasi Optimis dan atau orang yang dapat mewakili dan dianggap berkompeten untuk memberikan data yang valid. 2) Observasi langsung untuk mengamati bagaimana penerapan strategi pemenangan yang dilakukan marketing politik pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla dengan menggunakan mobil aspirasi. 3) Dokumentasi, yaitu kegiatan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya. b. Pengolahan Data Setelah data dan informasi yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya data-data tersebut akan diolah. Untuk mendapatkan hasil 12 penelitian yang valid, pemeriksaan data juga diperlukan agar keabsahan data dapat meningkatkan derajat kepercayaan dalam penelitian kualitatif. Dalam keabsahan data ada lima teknik pemeriksaan data, yaitu: pertama, teknik trianggulasi antarsumber data, antar-teknik pengumpulan data dan antar-pengumpul data. Kedua, pengecekan kebenaran informasi yang tertulis dalam naskah rencana laporan penelitian kepada para informan (member check). Ketiga, akan mendiskusikan dengan teman sejawat. Keempat, analisis kasus negatif, yakni kasus yang tidak sesuai dengan hasil penelitian yang sudah ada hingga waktu tertentu. Kelima, perpanjangan waktu penelitian.13 Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembandingan terhadap itu.14 Pedoman dasar dalam penulisan skripsi ini bersandar pada buku “Praktek Penulisan Karya Ilmiah” yang diterbitkan oleh Ceqda, Jakarta 2007, bertujuan agar mempermudah teknik penulisan skripsi.15 c. Analisis Data Dari data-data yang dikumpulkan, kemudian penulis analisis dan dari hasil analisis yang dirasa kurang tepat, peneliti kritisi lebih lanjut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yang melaporkan data dengan menerangkan, memberikan gambaran, dan mengklasifikasikan serta menginterpretasikan data yang terkumpul apa adanya, untuk kemudian disimpulkan. 13 Prof. Dr. Hamidi, M.Si, Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian, (Malang: UMM Press, 2010), h.67-68. 14 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 178. 15 Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jakarta: Ceqda, 2007). 13 4. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan selama masa kampanye pilpres 2014 berlangsung dan berlokasi di Pulau Jawa mengikuti rute yang telah ditetapkan oleh koordinator. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ditujukan untuk memudahkan pemahaman tentang penelitian ini, maka penulis membagi skripsi ini menjadi lima bagian yang terdiri dari bab per bab, yang berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab pertama tentang pendahuluan. Dalam bab ini memuat tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, serta sistematika penelitian. BAB II KAJIAN TEORITIS Bab kedua, dalam bab ini membahas mengenai pengertian dari strategi, penjelasan tentang strategi kampanye politik, teori kampanye, hubungan dari kampanye dan pemilihan umum, dan teori marketing politik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah 9 elemen pemasaran dari Adman Nursal. Tidak lupa disertakan kerangka berpikir untuk menggambarkan alur berpikir dari penelitian ini. 14 BAB III GAMBARAN UMUM Bab ketiga, berisi tentang gambaran umum Generasi Optimis, yaitu relawan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla yang membawahi mobil aspirasi. Bab ini memuat mengenai sejarah singkat dibentuknya generasi optimis, makna logo generasi optimis, cara bergabung di generasi optimis, cara menjadi relawan di generasi optimis, serta jadwal dan lokasi kampanye mobil aspirasi. BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS Bab keempat, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan semua data mengenai strategi strategi pemenangan dari marketing politik pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla dalam menghadapi pilpres 2014 melalui mobil aspirasi yang telah di dapat, dikumpulkan, diolah, dan dianalisis menggunakan teori yang telah dijabarkan pada bab dua. pada bab ini pula dijelaskan mengenai keterbatasan penelitian. BAB V PENUTUP Bab kelima, sebagai penutup yang terdiri atas kesimpulan, saransaran, dan rekomendasi untuk penelitian yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB II KAJIAN TEORI A. Strategi 1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari kata bahasa Yunani “strategos” dan mengarah kepada keseluruhan peran komando umum militer. Akan tetapi dalam hal bisnis, strategi adalah menentukan lingkup dan arah suatu pengembangan organisasi dan bagaimana dapat mencapai strategi yang kompetitif.1 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.2 Adapun menurut Ahmad S. Adnanputra, M.A., M.S., pakar Humas dalam naskah workshop berjudul PR Strategy (1990), mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen.3 Menurut Onong Uchjana Effendy, dalam bukunya yang berjudul “Dinamika Komunikasi”, strategi merupakan perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. 4 Pada buku yang ditulis oleh Rosady Ruslan yang berjudul “Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations”, menjelaskan bahwa strategi itu pada hakikatnya adalah 1 Keith Butterick, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Penerjemah Nurul Hasfi (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012), h. 153. 2 Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 1092. 3 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media: Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2006), h. 123. 4 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), h. 29. 15 16 suatu perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktik operasionalnya. 5 Bennett (1996) menggambarkan strategi sebagai arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya.6 2. Strategi Komunikasi Dua Tahap dan Pengaruh Antarpribadi Teori ini berawal dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Paul Lazarsfeld dan kawan-kawannya mengenai efek media massa dalam suatu kampanye pemilihan Presiden Amerika Serikat pada tahun 1940. Studi tersebut dilakukan dengan asumsi bahwa proses stimulus respons bekerja dalam menghasilkan efek media massa. Namun, hasil penelitian menunjukkan sebaliknya. Efek media massa ternyata rendah, dan asumsi stimulus-respons tidak cukup menggambarkan realitas audience media massa dalam penyebaran arus informasi dan pembentukan pendapat umum. Dalam analisisnya terhadap hasil penelitian tersebut, Lazarsfeld kemudian mengajukan gagasan mengenai komunikasi dua tahap (two step flow) dan konsep pemuka pendapat. Temuan mereka mengenai kegagalan media massa dibandingkan dengan pengaruh kontak antarpribadi telah membawa kepada gagasan bahwa sering kali informasi mengalir dari radio dan surat kabar kepada para pemuka pendapat, dan dari mereka kepada orang lain yang kurang aktif dalam masyarakat. Pemikiran ini kemudian dilanjutkan dengan penelitian yang lebih serius dan re-evaluasi terhadap teori stimulus-respons dalam konteks media massa. 5 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 37. 6 Sandra Oliver, Strategi Public Relations (London: KOGAN PAGE LTD, 2001), h. 2. Penerjemah Sigit Purwanto, S.S. 17 Teori dan penelitian-penelitian komunikasi dua tahap memiliki asumsi-asumsi sebagai berikut: a. Individu tidak terisolasi dari kehidupan sosial, tetapi merupakan anggota dari kelompok-kelompok sosial dalam berinteraksi dengan orang lain. b. Respons dan reaksi terhadap pesan dari media tidak akan terjadi secara langsung dan segera, tetapi melalui perantaraan dan dipengaruhi oleh hubungan-hubungan sosial tersebut. c. Ada dua proses yang berlangsung, yang pertama mengenai penerimaan dan perhatian, dan yang kedua berkaitan dengan respons dalam bentuk persetujuan atau penolakan terhadap upaya mempengaruhi atau penyampaian informasi. d. Individu tidak bersikap sama terhadap pesan/kampanye media, melainkan memiliki berbagai peran yang berbeda dalam proses komunikasi dan khususnya, dapat dibagi atas mereka yang secara aktif menerima dan meneruskan/menyebarkan gagasan dari media, dan mereka yang semata-mata hanya mengandalkan hubungan personal dengan orang lain sebagai panutannya. e. Individu-individu yang berperan lebih aktif (pemuka pendapat) ditandai oleh penggunaan media massa yang lebih besar, tingkat pergaulan yang lebih tinggi, anggapan bahwa dirinya berpengaruh terhadap orang-orang lain dan memiliki peran sebagai informasi dan panutan.7 7 Syaiful Rohim, Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam dan Aplikasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009) h. 169 18 Secara garis besar, menurut teori ini media massa tidak bekerja dalam suatu kevakuman sosial, tetapi memiliki suatu akses ke dalam jaringan hubungan sosial yang sangat kompleks, dan bersaing dengan sumber-sumber gagasan, pengetahuan, dan kekuasaan, yang lainnya. 3. Strategi Kampanye Politik Penetapan strategi dalam kampanye politik merupakan langkah krusial yang memerlukan penanganan secara hati-hati, sebab jika penetapan strategi salah atau keliru hasil yang di peroleh bisa fatal, terutama kerugian dari segi waktu, materi dan tenaga. Tujuan akhir dalam kampanye pemilihan kepala negara adalah untuk membawa calon kepala negara yang didukung oleh tim kampanye politiknya menduduki jabatan kepala negara yang diperebutkan melalui mekanisme pemilihan secara langsung oleh masyarakat. Agar tujuan akhir tersebut dapat dicapai, diperlukan strategi yang disebut dengan strategi komunikasi dalam konteks kampanye politik. Cangara mengemukakan bahwa terdapat empat jenis strategi komunikasi dalam konteks kampanye politik yaitu: a. Penetapan komunikator Sebagai pelaku utama dalam aktivitas komunikasi, komunikator memegang peranan yang sangat penting. Untuk itu, seorang komunikator yang akan bertindak sebagai juru kampanye harus terampil berkomunikasi, kaya ide, serta penuh dengan daya kreativitas. b. Menetapkan target sasaran Dalam studi komunikasi target sasaran di sebut juga dengan khalayak. Memahami masyarakat, terutama yang akan menjadi target 19 sasaran dalam kampanye, merupakan hal yang sangat penting. Sebab semua aktivitas komunikasi kampanye di arahkan kepada mereka. Mereka lah yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu kampanye sebab bagaimana pun besar biaya, waktu dan tenaga yang di keluarkan untuk mempengaruhi mereka, namun jika mereka tidak mau memberi suara kepada partai atau calon yang di perkenalkan, kampanye akan sia-sia. c. Menyusun pesan-pesan kampanye Untuk mengelola dan manyusun pesan yang mengena dan efektif, perlu di perhatikan beberapa hal, yaitu: (a) harus menguasai lebih dahulu pesan yang di sampaikan, termasuk struktur penyusunan. (b) mampu mengemukakan argumentasi secara logis. Sehingga harus mempunyai alasan berupa fakta dan pendapat yang mendukung materi yang di sajikan. (c) memiliki kemampuan untuk membuat intonasi bahasa (vocal), serta gerakan-gerakan tubuh yang dapat menarik perhatian pendengar. (d) memiliki kemampuan membumbui pesan berupa humor untuk menarik perhatian pendengar. Penyampaian pesan terdiri dari 3 jenis yaitu pesan yang berbentuk informatif, pesan yang berbentuk persuasif serta propaganda. d. Pemilihan media Jenis-jenis media yang dapat digunakan dalam kampanye politik meliputi media cetak, media elektronik, media luar ruangan, media ruang kecil dan saluran tatap muka langsung dengan masyarakat.8 8 Hafied Cangara, Komunikasi Politik Konsep, Teori, dan Strategi (Jakarta: Raja Graindo, 2009), h. 234 20 B. Kampanye 1. Pengertian Kampanye Pada prinsipnya kampanye merupakan suatu proses kegiatan komunikasi individu atau kelompok yang dilakukan secara terlembaga dan bertujuan untuk menciptakan suatu efek atau dampak tertentu. Kotler dan Roberto seperti yang dikutip dalam Hafied Cangara menjelaskan bahwa “Campaign is an organized effort conducted by one group (the change agent) which intends to persuade others (the target adopter), to accept, modify, or abandon certain ideas, attitudes, practices and behavioral”. Pendapat ini mengungkapkan bahwa kampanye adalah sebuah upaya yang diorganisasi oleh suatu kelompok (agen perubahan) yang ditujukan untuk memersuasi target sasaran agar bisa menerima, memodifikasi atau membuang ide, sikap dan perilaku tertentu.9 Sejalan dengan pendapat di atas, Pfau dan Parrot yang dikutip dalam Gun Gun Heryanto memiliki rumusan tentang kampanye yaitu, kampanye adalah suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan memengaruhi khalayak sasaran yang telah ditetapkan.10 Bertolak dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas kampanye meliputi (1) tindakan kampanye yang harus melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisasi, (2) mencakup jumlah khalayak dan sasaran yang besar, (3) biasanya dipusatkan pada kurun 9 Hafied Cangara, Komunikasi Politik Konsep, Teori, dan Strategi (Jakarta; Raja Grafindo, 2009), h. 229 10 Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 33 21 waktu tertentu, dan (4) kampanye ditujukan untuk menciptakan efek tertentu. 2. Jenis dan Metode Kampanye Menurut Charles U Larson sebagaimana dikutip Gun Gun Heryanto terdapat 3 jenis kampanye yakni: a. Product-oriented Campaigns adalah kampanye yang berorientasi pada produk, umumnya terjadi di lingkungan bisnis. Motivasinya adalah memperoleh keuntungan finansial. b. Candidat-oriented Campaigns adalah kampanye yang berorientasi pada kandidat, umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. Karena itu jenis kampanye ini dapat pula disebut sebagai political campaign (kampanye politik). c. Ideologically Campaigns adalah jenis kampanye yang berorientasi kepada tujuan-tujuan yan bersifat khusus dan seringkali berdimensi perubahan sosial. Oleh karena itu kampanye jenis ini dalam istilah Kotler disebut juga social change campaigns, yakni kampanye yang ditujukan untuk menangani masalah-masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik yang terkait.11 Strategi pemenangan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla pada pilpres 2014 melalui mobil aspirasi jelas tergolong jenis dari political campaign karena kampanye ini berorientasi kepada kandidat yaitu Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang bertujuan untuk memperoleh kekuasaan politik sebagai presiden dan wakil presiden RI perode 2014-1019. 11 Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 35 22 Metode kampanye yang dilakukan oleh peserta pemilu adalah dalam bentuk : a. Pertemuan terbatas b. Tatap muka c. Penyiaran melalui media cetak dan elektronik d. Penyebaran bahan kampanye kepada umum e. Pemasangan alat peraga di depan umum f. Rapat umum, dan g. Kegiatan lain yang tidak melanggar perundang-undangan12 3. Tujuan Kampanye Adapun tujuan dari kampanye yaitu: a. Kegiatan kampanye biasanya diarahkan untuk menciptakan perubahan pada tataran pengetahuan kognitif. Pada tahap ini pengaruh yang diharapkan adalah munculnya kesadaran, berubahnya keyakinan atau meningkatnya pengetahuan khalayak terhadap isu tertentu. b. Pada tahap berikutnya diarahkan pada perubahan sikap. Sasarannya adalah untuk memunculkan simpati, rasa suka, kepedulian atau keberpihakan khalayak pada isu-isu yang menjadi tema kampanye. c. Sementara pada tahap terakhir kegiatan kampanye ditujukan untuk mengubah perilaku khalayak secara konkrit dan terukur. Tahap ini menghendaki adanya tindakan tertentu yang dilakukan oleh sasaran kampanye.13 12 Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 36 13 Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 36 23 Berdasarkan tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa marketing politik pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla dalam upaya memenangkan kandidatnya di pilpres 2014 tidak dapat secara langsung melakukan penggiringan suara dari masyarakat untuk memilih pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla pada pelaksanaan pilpres 9 Juli 2014 tanpa melakukan tahapan edukasi dan membangkitkan simpati terlebih dahulu dari masyarakat kepada kandidat. 4. Larangan dalam Kampanye Untuk mewujudkan kampanye yang dapat memberikan pembelajaran kepada masyarakat, dan dilaksanakan secara bertanggung jawab, disamping menjaga ketertiban dan keamanan dalam berkampanye dibuat aturan main yang jelas. Untuk itu telah ditetapkan beberapa larangan dalam kampanye, yaitu: a. Mempersoalkan dasar Negara Pancasila, dan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia. b. Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. c. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan/atau peserta lain. d. Menghasut dan mengadu domba antar perseorangan ataupun kelompok masyarakat. e. Menganggu ketertiban umum. Yang dimaksud mengganggu ketertiban umum dalam hal ini adalah suatu keadaan yang memungkinkan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan umum dan kegiatan masyarakat tidak dapat berlangsung sebagaimana biasa. 24 f. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat dan/atau peserta pemilu yang lain. g. Merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye peserta kampanye yang lain. h. Menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan. (untuk tempat pendidikan dikecualikan atas prakarsa/izin dari pimpinan Lembaga Pendidikan, dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta pemilu, serta tidak mengganggu proses belajar mengajar). i. Membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut lain, selain tanda gambar dan/atau atribut peserta pemilu yang bersangkutan. j. Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta kampanye.14 5. Kampanye dan Pemilihan Umum Di negara demokrasi pelaksanaan pemilu merupakan tolak ukur atas pelaksanaan demokrasi yang berlangsung. 15 Demokrasi mempercayai bahwa pemilihan umum memainkan peranan vital untuk menetukan masa depan bangsa. Tujuan pemilihan umum adalah : a. Sebagai mekanisme untuk menyeleksi para pemimipin dan alternatif kebijakan public (public policy). Dalam demokrasi kedaulatan rakyat sangat dijunjung tinggi sehingga dikenal spirit dari oleh dan untuk rakyat. 14 15 h. 105 UU No. 10 Tahun 2008 Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), 25 b. Pemilihan umum juga menerapakan mekanisme memindahkan konlik kepentingan (conflict of interest) dari masyarakat kepada badan-badan perwakilan rakyat melalui wakil-wakil yang terpilih atau partai yang memenangkan kursi sehingga integrasi atau kesatuan masyarakat terjamin. c. Pemilihan umun merupakan sarana memobilisasi, menggerakkan atau menggalang dukungan rakyat terhadap negara dan pemerintahan dengan jalan ikut serta dalam proses politik.16 Melihat urgensi dari demokrasi di dalam pelaksanaan pemilihan umum maka proses kampanye pun dinilai penting. Kampanye dilakukan sebagai sarana partisipasi warga negara dan bentuk dari pendidikan politik. Kampanye juga dilakukan dalam rangka membangun komitmen antara warga negara dengan calon pemimpin melalui visi, misi, program, dan/atau informasi lainnya yang ditawarkan dalam upaya meyakinkan dan mendapat dukungan sebesar-besarnya dari pemilih.17 C. Marketing Politik 1. Pengertian Marketing Politik Metode dan pendekatan marketing dalam praktik politik saat ini dapat dirasakan sebagai sebuah keniscayaan, seiring dengan makin tingginya persaingan di ranah politik. Ilmu marketing memegang peranan penting dalam aktivitas yang dilakukan institusi-institusi politik.18 16 Kristina, Jurnal Dinamika (Jurnal, Fakultas Ilmu sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2005), vol 1, hal 59. 17 Putri Matau, Media : Kampanye Pemilu Sebagai Komunikasi Politik http://media.kompasiana.com/new-media/2013/10/31/media-kampanye-pemilu-sebagaikomunikasi-politik-603954.html diakses pada 29 Agustus 2014. 18 Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 41 26 Pemasaran politik menurut Adman Nursal adalah serangkaian aktivitas terencana, strategis tetapi juga taktis, berdimensi jangka panjang dan jangka pendek, untuk menyebarkan makna politik kepada pemilih.19 Demikian pula Neuman dan Perloff menjelaskan tentang penerapan prinsip dan cara marketing di dalam kampanye politik oleh berbagai individu dan organisasi. Cara kerja itu sendiri meliputi analisis, perkembangan, pengeksekusian, perencanaan, strategi kampanye yang dilakukan oleh para kandindat, partai-partai politik, pemerintah, para penglobi dan kelompok kepentingan yang mencoba mengendalikan opini publik, mengembangkan ideologi mereka, memenangkan pemilihan dalam pemungutan suara umum sebagai jawaban untuk keinginan dan keperluan dan kelompok orang-orang tertentu dalam masyarakat.20 Definisi di atas jelas menerangkan bahwa yang menjadi sorotan utama dari marketing politik adalah penggunaan pendekatan dan metode untuk membantu politikus atau para aktor politik (individual maupun partai) agar lebih efisien dan efektif di masa kampanye. Semakin serunya persaingan antar calon Presiden dengan satu dengan yang lainnya membuat kreatif pula cara tim sukses untuk mendapat perhatian masyarakat. 2. Teori Marketing Politik Adman Nursal Menurut Adman Nursal untuk mendapatkan perhatian masyarakat dalam pemilihan umum dapat dicapai melalui 9 elemen marketing politik : 19 Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004) 20 Pawito, 2009, Komunikasi Politik : Media Massa dan kampanye pemilihan (Jogjakarta: Jala Sutra,2009), h.209 27 a. Segmentasi Segmentasi sangat diperlukan untuk menyusun program partai, terutama cara berkomunikasi dan membangun interaksi dengan masyarakat. Tanpa segmentasi, partai politik akan kesulitan dalam penyusunan pesan politik, program kerja, kampanye politik, sosialisasi politik dan produk politik. Dalam orientasi pasar, kondisi real yang dihadapi masyarakat adalah sumber utama dalam penyusunan program kerja. b. Positioning Dalam iklim persaingan partai politik harus mampu menempatkan produk politik dan image politik dalam benak masyarakat. Untuk dapat tertanam, produk dan image politik harus memiliki sesuatu yang berbeda dibandingkan dengan produk-produk politik lainnya. Keseragaman produk dan image akan menyulitkan masyarakat dalam mengindetifikasi suatu partai politik, karena semua produk dan image politiknya berbagai karakteristik yang sama. c. Policy (Kebijakan) Tawaran program kerja jika terpilih kelak. Policy merupakan solusi yang ditawarkan kontestan untuk memecahkan masalah masyarakat berdasarkan isu-isu yang dianggap penting bagi pemilih, itu juga berarti policy merupakan solusi dari berbagai persoalan yang dianggap sebagai biang yang menyebabkan kehidupan tidak atau belum membaik. Policy meliputi berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, hukum, pendidikan, sosial, budaya dan sebagainya. 28 d. Person (figur) Figur kandindat seringkali menentukan keputusan pilihan, hal ini berkaiatan proses pembentukan keyakinan para pemilih. Person (kandindat yang akan pilih), berisi tentang bagaimana kandindat tersebut berpenampilan sehari-hari atau pada saat berkampanye, bagaimana karakteristik pribadi dari kandindat tersebut serta bagaimana kemampuan kandindat tersebut dalam pekerjaan atau keorganisasian. e. Party (Partai) Partai merupakan mesin politik dengan aneka kegiatan politik. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk memperoleh kekuasaan atau ikut mengendalikan kekuasaan, partai berusaha merebut simpati para pemilih dengan menawarkan policy dan person yang diharapkan sesuai dengan aspirasi pemilih. f. Presentation (Presentasi) Presentasi penyajian produk politik yang bertujuan untuk menyampaikan pesan-pesan politik. Tetapi dalam political marketing, presentasi bukan sekedar cara atau alat untuk menyampaikan pesan. Presentasi juga merupakan bagian dari produk politik. Pasalnya, caracara presentasi yang berbeda akan menghasilkan makna politis berbeda g. Pull Marketing Pull-marketing adalah bagaimana penyampaian produk politik dengan memanfaatkan media elektronik, media massa, website dan 29 media luar ruang. Kebanyakan media yang dikembangkan adalah media luar ruang, seperti baliho, poster, leaflet, bendera, billboard, dan bahkan membuat posko. Strategi seperti ini menitikberatkan pada pembentukan image politik yang positif. Roboniwitz dan Machdonald (1989) menganjurkan bahwa supaya simbol dan image politik dapat memiliki dampak yang signifikan, kedua hal tersebut harus mampu membangkitkan sentimen dari pemilih. h. Pass Marketing Strategi ini menggunakan individu-individu maupun kelompok yang dapat memengaruhi opini pemilih (influencer). Sukses atau tidak penggalangan massa akan sangat ditentukan oleh pemilihan para influencer ini. Semakin tepat influencer yang terpilih, efek yang diraih pun akan menjadi semakin besar dalam mempengaruhi pendapat, keyakinan dan pikiran publik. i. Push Marketing Push marketing juga mempunyai keunggulan dalam sentuhan secara lebih costumized (personal). Para politisi dapat mengirimkan atau menyampaikan produk-produk politik dengan memilih substansi dan cara presentasi yang cocok dengan pemilih.cara ini agak rumit dan mahal akan tetapi hasilnya efektif bagi pasar tertentu.secar umum sentuhan langsung dengan pemilih dapat dilakukan dengan melalui event-event khusus seperti rapat umum, pawai, event hiburan, kontes, peringatan peristiwa atau tokoh tertentu, seminar, konferensi dan 30 sebagainya, sehingga dapat memberikan kesan mendalam kepada para pemilih.21 3. Marketing Politik dalam Komunikasi Politik Perkembangan partisipasi politik di Indonesia dewasa ini telah mengalami perubahan yang sangat signifikan. Dunia politik yang awalnya hanya dimonopoli para elite politik telah bergeser menjadi konsumsi publik. Hal ini ditunjukkan dengan semakin tingginya partisipasi politik masyarakat, media, dan LSM. Bahkan partisipasi masyarakat terhadap politik tidak hanya direfleksikan dengan mengutarakan hak pilihnya dalam pemilu, tetapi dalam semua usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik.22 Tidak hanya partisipasi politik masyarakat saja yang berubah namun iklim politik di Indonesia pun sudah mulai terjadi perubahan. Kini dengan semakin banyak persaingan terbuka dan transparan, kontestan membutuhkan metode jitu yang dapat memfasilitasi mereka dalam memasarkan gagasan politik, isu politik, ideologi partai, karakteristik pemimpin partai, dan program kerja kepada masyarakat. Sehingga marketing politik menjadi penting bagi kontestan dalam upaya memenangkan persaingan politik. Mengingat heterogenitas penduduk dan meningkatnya kualitas pendidikan di Indonesia menjadi tantangan bagi marketing politik dalam 21 Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004) h. 245 22 Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011) h. 41 31 menerapkan strategi sehingga diterima oleh masyarakat. Marketing politik harus menerapkan strategi yang berbeda untuk setiap segmen masyarakat yang berbeda. Tidak hanya itu saja, seiring dengan perkembangan masyarakat kini menjadi pragmatis dalam menyingkapi hal-hal yang berlangsung di dunia politik. Artinya, masyarakat lebih tertarik kepada apa saja yang bisa diperbuat kandidat dalam upaya memecahkan masalah yang mereka alami. Janji politik saja tidak cukup, masyarakat sekarang lebih menuntut realisasi dari janji-janji yang diutarakan. Kebutuhan komunikasi politik dalam marketing politik terlihat jelas dalam menjawab tantangan di atas. Marketing politik memang menyediakan perangkat teknik dan metode marketing dalam dunia politik, namun keandalan komunikator politik dalam meyakinkan bahwa orang yang diwakilinya merupakan pemimpin yang efektif merupakan kunci keberhasilan. seorang ahli kampanye harus memiliki kemampuan merasakan denyut masyarakat sehingga dapat merespon opini publik dengan baik. 32 D. Kerangka Berpikir Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Jokowi – Jusuf Kalla Strategi Marketing Politik Sembilan Elemen Adman Nursal Mobil Aspirasi Penggunaan Mobil Aspirasi sebagai marketing politik Joko Widodo - Jusuf Kalla yang dilakukan pada pilpres 2014 sehingga mengantarkan pasangan tersebut memenangkan pilpres 2014 BAB III GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat Lembaga Generasi Optimis Generasi Optimis Indonesia (GO Indonesia) adalah kumpulan anak muda pekerja kreatif yang bersama-sama Jokowi, memiliki satu pandangan bahwa kebangkitan dan kejayaan Indonesia hanya mungkin dibangun oleh generasi anak bangsa yang optimis dan berkarya. Generasi Optimis Indonesia 2014 merepresentasi semangat zaman, individu-individu yang berkarya, di bidang yang menjadi kegemarannya masing-masing, seraya memberi sumbangan bagi kemajuan Indonesia, dunia dan kemanusiaan. Melalui coretan-coretan personal, Generasi Optimis Indonesia melukis wajah Indonesia Baru sebagai salah satu Kekuatan Dunia. Bersama Jokowi, GO Indonesia berniat memberi napas lain yang positif dan optimis pada Pemilu 2014 ini. Generasi Optimis hendak memeriahkan pesta politik dengan karya dan ide kreatif: Komik, Games, Blusukan Digital, Video, Lagu, Humor, Poster, Kaos, dan banyak lainnya.1 B. Makna Logo Generasi Optimis Logo Generasi Optimis merupakan monogram yang dibentuk dari inisialnya: Generasi Optimis (GO). Logo ini merupakan visualisasi dan ajakan untuk menjadi orang optimis yang sekaligus ikut langsung beraksi mendukung dan menjalankan hal-hal yang diyakininya. 1 Buku Pintar Generasi Optimis Media Panduan untuk Para Relawan Pendukung JokowiJK untuk Indonesia Hebat! dapat diunduh di www.generasioptimis.org 33 34 Gambar 3.1 Logo Generasi Optimis Bentukan O adalah simbol yang melambangkan optimisme. Maknanya bisa diinterpretasi sesuai keinginan orang yang melihat, makna itu tersebut bisa jadi: Gambar 3.2 Makna Logo Matahari Terbit Gambar 3.4 Makna Logo Bunga Matahari Gambar 3.3 Makna Logo Kincir Angin Perubahan Gambar 3.5 Makna Logo Roda yang Menggerakkan 35 Gambar 3.6 Makna Logo Kembang Api Sebagai logo secara visual Generasi Optimis fleksibel untuk bisa diadaptasi dalam membuat orang beradaptasi dalam semangat optimismenya. C. Profil Mobil Aspirasi Mobil Aspirasi adalah program kampanye calon presiden pasangan Jokowi – Jusuf Kalla. Mobil Aspirasi adalah cara kampanye yang belum pernah dilakukan kandidat lain dalam strategi kampanye di Indonesia. Terdapat lima mobil dan bebeapa crew di dalamya. Mobil ini dalam waktu sebulan bertugas blusukan keliling Pulau Jawa dengan target sasaran pasar, alun-alun kota, desa-desa terpencil serta pusat yang menjadi pusat keramaian. Mobil Aspirasi biasa disebut Blusukan Digital adalah program persembahan dari Komunitas Generasi Optimis atau GO untuk mendukung Jokowi-JK sebagai Capres-Cawapres RI 2014. Mobil Aspirasi merupakan sarana blusukan digital yang digagas Generasi Optimis untuk menjaring aspirasi masyarakat Indonesia terhadap Pak Joko Widodo sebagai calon Presiden RI 2014-2019. Dengan pendekatan kreatif yang interaktif, blusukan digital mengajak partisipasi masyarakat sembari mengenalkan sosok Pak Joko Widodo yang sederhana, tegas dan aktif dalam 36 mendengarkan masyarakat, memberi solusi dan memberi bukti kerja nyata. D. Jadwal dan Lokasi Kampanye Mobil Aspirasi Pada masa kampanye pilpres 2014 mobil aspirasi bertugas untuk menampung aspirasi dari masyarakat terhadap kandidat Joko Widodo - Jusuf Kalla di seluruh Pulau Jawa. Adapun jadwal dan lokasi yang dituju dari kampanye melalui mobil aspirasi untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar berikut. Antusiasme warga dan pengunjung akan kehadiran mobil blusukan digital cukup tinggi. Sejak dimulai pada tanggal 6 Juni 2014 sampai 5 Juli 2014, blusukan digital telah mengunjungi 28 kota, serta menghimpun 7.132 aspirasi warga yang tercatat didalam database. Gambar 3.7 Jadwal dan Lokasi Kampanye Mobil Aspirasi Gambar 3.8 STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA GENERASI OPTIMIS Koordinator Generasi Optimis Ge Co- koordinator Generasi Optimis Bullit Sesariza Ge Materi Konten Kreatif Ge Online Kampanye Off Line Kampanye Ge Ge Relawan Ge Mobil Aspirasi Ramadona Online Miko Produksi Dewo dan Adul Software Cahya Acara Beni BAB IV HASIL DATA DAN ANALISIS A. Strategi Pemenangan Marketing Politik Pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 Melalui Mobil Aspirasi Marketing politik adalah serangkain aktivitas terencana, strategis tapijuga taktis, berdimensi jangka panjang dan pendek, untuk menyebarkan maknapolitik kepada pemilih.1 Pada dasarnya, marketing politik adalah strategikampanye politik untuk membentuk serangkaian makna politis tertentu di dalampikiran para pemilih. Serangkaian makna politis ini yang akan mengantarkanpemilih untuk untuk memilih kandindat yang ada, dimulai dari terbentuk di dalampikiran pemilih lalu menjadi orientasi pemilih dalam menetukan pilihannya. Pemilihan umum merupakan suatu hal yang menarik dari segi perspektif marketing, yaitu berlakunyalogika pemasaran dalam dunia politik, yang didasarkan pada demokrasi yangmenjadi syarat kebebasan untuk berkompetisi di antara para kandindat. Bahwapada saat belum ada persaingan atau situasinya belum begitu sulit makapemasaran belum atau tidak dibutuhkan. Sebaliknya pada saat banyak terdapatpersaingan yang sulit maka pemarasan menjadi sangatpenting untuk diterpakan. Menurut Nursal dalam Political Marketing terdapat 9 elemen yang sangatberpengaruh untuk menjalankan stategi dalam meraih suara : 1 Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004) 37 38 1. Segmentasi Segmentasi sangat diperlukan untuk menyusun program partai, terutama cara berkomunikasi dan membangun interaksi dengan masyarakat. Tanpa segmentasi, partai politik akan kesulitan dalam peyusunan pesan politik, program kerja, kampanye politik, sosialisasi politik, dan produk politik yang akan disampaikan. Selain itu produk politik yang disampaikan akan tidak sesuai sasaran apabila sebelumnya tidak melakukan segmentasi terhadap kondisi real di masyarakat. Usaha untuk memperoleh perolehan suara sebanyak-banyaknya menjadi tujuan dari marketing politik. Dengan melalui dan mengimplementasikan segmentasi yang baik berarti partai politik menggunakan metode pendekatan politik yang berbasis informasi (information based). Di sini partai politik mencari, menyerap dan mengolah informasi tentang kondisi yang ada di dalam masyarakat. 2 Proses segmentasi juga diterapkan dan dilaksanakan oleh Tim Mobil Aspirasi sebagai upaya pemenangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo- Jusuf Kalla. Seperti apa yang diungkapkan oleh Ramadona selaku Koordinator Off Line Kampanye Generasi Optimis : “Karena kan dalam menyampaikan pesan kita perlu tau kepada siapa saja kita berbicara, ya kan? Itu satu. Trus karena ini berkaitan dengan politik, jadi yang menjadi targetefektifnya adalah orang yang memiliki hak pilih.” Seperti apa yang telah diungkapkan di atas proses segementasi Tim Mobil Aspirasi cukup sederhana dan mendasar, sasaran yang dituju adalah masyarakat yang suaranya dihitung dalam pemilihan presiden 2014. 2 Firmansyah, Marketing Politik (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007) 39 Targeting atau penetapan jumlah sasaran adalah memilih salah satu atau beberapa segmen yang akan dibidik untuk mencapai sasaran objektif. Dalam aktivitas ini, yang pertama kali dilakukan adalah membuat pengukuran mengenai jumlah dan besaran pemilih. Kelompok masyarakat yang memiliki populasi besar merupakan target politik yang menggiurkan untuk didekati, karena mereka lah penyumbang perolehan suara dalam jumlah besar. Pertimbangan yang dilakukan dalam memilih segmen mana yang akan menjadi target politik sangat ditentukan oleh dua hal, pertama efek langsung dari segmen politiknya dan kedua adalah efek pengganda (multi lier effect) yaitu dengan ikutnya segmen masyarakat tersebut dapat memperbesar perolehan suara. Berdasarkan hal tersebut maka Tim Mobil Aspirasi memiliki target yang cukup jelas dalam menjaring suara pada pilpres 2014, seperti yang di ungkapkan Co-Koordinator Generasi Optimis Bullit Sesariza : “Generasi Optimis itu merupakan relawan yang memiliki ide untuk mendidik pemilih pemula berkisar umur 17 tahun sampe 22 tahun yang masih baru pertama kali milih dan pemilih muda yaitu sekitar 25 tahun-an yang jadi target utamanya. Kenapa? Karena mereka, kalau istilahnya dalam kampanye kemarin adalah swing voter. Pemilih yang masih galau lah nanti mau pilih apa. Jadi kita buat supaya swing voter itu tetarik dengan kandidat punya kita” Seperti apa yang diungkapkan di atas bahwa sasaran utama dari Tim Mobil Aspirasi adalah pemilih pemula dan pemilih muda. Diharapkan dengan kampanye yang dilakukan oleh Tim Mobil Aspirasi dapat memengaruhi swing voter yaitu pemilih yang belum menentukan pilihannya kepada pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla. 40 Penjelasan mengenai target yang dituju dari kampanye yang dilakukan Tim Mobil Aspirasi pun ditambahkan oleh Dubber Tim Mobil Aspirasi, Ahmad Ghazali : “Ada 2 segmen masyarakat yang dituju. Pertama kelompok anak muda, kenapa anak muda? Sebenernya kan kita (mobil aspirasi) bawa nya pesan seneng yak. Seneng di sini tuh maksudnya seneng dari berpolitik. Nah selain itu di mobil itu juga ada game. Namanya game Go Soccer, nah itu tuh jadi game selingan yang cuma nendang-nendang bola doang tapi yak efektif juga buat narik masyarakat apalagi anak muda. Trus yang kedua ya masyarakat pasar, kan namanya juga pasar ada yang pendidikannya tinggi ada juga yang rendah yang penting dia mau berinteraksi sama calon pemimpin kita nantinya.” Seperti apa yang diungkapkan di atas bahwa target dari kampanye Tim Mobil Aspirasi adalah: (1) Demografis : Kelompok pemilih pemula baik itu laki-laki dan perempuan yaitu orang yang sudah berumur 17 tahun keatas dan yang mempunyai hak pilih dari semua kalangan dan profesi. (2) Geografis : Wilayah yang dituju mobil aspirasi meliputi pasar, alunalun kota dan desa-desa di Pulau Jawa. (3) Psikografis : Orang-orang yang mengenal teknologi,orang yang ingin berinteraksi langsung dengan kandidat, orang yang ingin menyampaikan aspirasinya. 2. Positioning Dalam iklim persaingan partai politik harus mampu menempatkan produk politik dan image politik dalam benak masyarakat. Untuk dapat tertanam, produk dan image politik harus memiliki sesuatu yang berbeda dibandingkan dengan produk-produk politik lainnya. Keseragaman produk dan image akan menyulitkan masyarakat dalam mengidentifikasi suatu 41 partai politik. Hal ini membuat masyarakat merasa „tidak ada bedanya‟ antara satu produk dengan produk lainnya. Sesuatu yang berbeda (diferensiasi) perlu dilakukan dalam positioning politik, karena hal ini akan memudahkan masyarakat dalam membedakan produk suatu partai atau kandidat dari produk-produk yang lainnya, sehingga akan tertanam dalam benak masing-masing individu.3 Dengan kata lain positioning merupakan upaya untuk menempatkan image dan produk politik yang sesuai dengan kelompok pemilih. Berdasarkan hal tersebut maka Tim Mobil Aspirasi memiliki jenis kampanye yang berbeda dengan produk politik dan kandidat lainnya, seperti yang dikemukakan oleh Bullit Sesariza : “Secara prinsip beda ya. Kalau kampanye Joko Widodo- Jusuf Kalla kampanye nya lebih bottom-up ya. Jadi banyak relawan yang membantu. Dan mobil blusukan ini kan konsepnya mendengar. Jadi kampanye nya bukan kampanye yang ngasih tau kayak gini gitu, sebaliknya malah mendengar apa kegelisahan dari masyarakat.” Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa kampanye yang dilakukan Tim Mobil Aspirasi bersifat bottom-up yaitu menerima aspirasi, masukan, kritik, maupun kegelisahan yang memang dirasakan langsung oleh masyarakat dan disampaikan kepada pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla sebagai pertimbangan dalam pemerintahan ke depannya. Selain itu, berbeda dengan kampanye yang dilakukan oleh pasangan lainnya yang menyampaikan visi misi maupun janji-janji manis saat berkampanye, pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla dalam kampanye melalui mobil aspirasi terasa lebih dekat dengan masyarakat karena mengangkat budaya mendengar dan memahami konflik masyarakat. 3 Firmansyah, Marketing Politik (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007) h.191 42 Positioning ini sangat penting agar tidak tergusur oleh pesaing yang melakukan hal serupa. Positioning mutlak harus dilakukan karena hal ini menyangkut image politik, produk politik, pesan politik, dan membantu memperkuat pencitraan identitas politik. Kesan positif dan negatif yang muncul dalam benak masyarakat sangat tergantung pada seberapa bagusnya proses positioning ini. 3. Policy Policy merupakan solusi yang ditawarkan kandidat untuk memecahkan masalah masyarakat berdasarkan isu-isu yang dianggap penting bagi pemilih. Policy pun berisi solusi dari persoalan yang terdapat di tengah-tengah masyarakat dan belum dapat diselesaikan. Policy meliputi berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, hukum, pendidikan, sosial, budaya dan sebagainya. Secara ideal, policy yang dijabarkan dalam program kerja merupakan “jualan” utama kontestan dalam pemilu. Sebuah partai atau kandidat politik yang berpikir strategis akan mengelola dengan baik paket policy yang akan ditawarkan dalam kampanye. Penyampaian policy dapat dilakukan secara lisan, tertulis bahkan audiovisual. Bahkan penggunaan logo, jingle, grafis, slogan, ciri visual sudah lazim digunakan. Jika identitas ini sering melekat pada penyampaian policy, maka dengan sendirinya akan muncul asosiasi bahwa policy tersebut identik dengan kandidat tersebut. Dalam marketing politik kebijakan yang ditawarkan kandidat yang memiliki daya persuasi dalam meneguhkan sikap pemilih disebut strategy policy atau kebijakan strategis. 43 Agar efektif, tema-tema yang disusun sebagai kebijakan strategis harus memenuhi syarat 3A (absorbed, attractive, attributable).4 Gambar 4.1 Syarat Kebijakan Strategis yang Efektif Absorbed Attributable Tema Policy Attractive Adapun penjelasan dari 3A dan penerapannya dalam kampanye Joko Widodo – Jusuf Kalla menggunakan mobil aspirasi, adalah : a. Attractive Syarat yang pertama, tema-tema tersebut harus attractive atau menarik perhatian para pemilih. Syarat ini menghendaki cara pengucapan, keindahan kalimat dan tampilan visual harus dapat mencuri perhatian para pemilih. Seperti yang diungkapkan oleh Ahmad Ghazali : “Jadi dari Tim Mobil Aspirasi bawa mobil itu aja. Dari mobil itu jalan udah TEEEEEEET….narik masyarakat karena tampilan mobilnya sendiri juga beda. Apalagi ada game ya, kita langsung buka game. Nah itu biasanya langsung rame. Abis itu ada bagi-bagi baju, sticker, jurnal, sama tabloid” Selain dengan menggunakan tampilan fisik dari mobil aspirasi yang di desain khusus secara menarik dengan karikatur wajah Joko 4 Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 196 44 Widodo – Jusuf Kalla, dibuka nya stand permainan yang dapat dimainkan oleh umum serta bagi-bagi souvenir, hal yang langsung menarik perhatian adalah masyarakat diberi kebebasan untuk mengeluarkan aspirasi. Gambar 4.2 Tampilan Fisik Mobil Aspirasi Masyarakat mengeluarkan aspirasi mapun kegelisahan yang dialami secara nyata dan dikonsultasikan kepada tim mobil aspirasi melalui Jokowi Digital. Masyarakat seolah-olah sedang melakukan dialog dan interaksi tanya jawab kepada Joko Widodo. Seperti apa yang diungkapkan oleh Bapak Bullit Sesariza : “Balik lagi. Ini kan bukan komunikasi konvensional yang searah ya, melainkan dialog. Kita menjawab pertanyaan. Jadi kalau ada masyarakat yang bingung gimana pemimpinan Jokowi ke depannya, kita langsung jawab.” b. Absorsed Syarat kedua adalah absorsed, bahwa informasi yang disajikan mudah diserap ke dalam pikiran pemilih. Pesan harus mudah dicerna, dipahami dan akhirnya tertanam dalam benak pemilih sesuai alam pikiran 45 pemilih. Seperti gagasan yang diciptakan oleh tim sukses Joko Widodo – Jusuf Kalla dengan slogan “Salam 2 Jari” yang disesuaikan dengan nomor urut kandidat dalam pemilihan presiden yang dengan sukses melekat kuat dalam gagasan masyarakat. Seperti apa yang diungkapkan oleh Ahmad Ghazali : “Secara non fisik ya salam dua jari itu.” Gambar 4.3 Penggunaan Salam 2 Jari Saat Kampanye Selain itu dalam menyingkapi heterogenitas masyarakat, disadari bahwa masalah yang dihadapi berbeda-beda sehingga pesan yang disampaikan harus mudah dicerna dan dipahami pada masa kampanye pun disesuaikan dengan kondisi masyarakat saat itu. Seperti apa yang diungkapkan oleh Bapak Bullit Sesariza : “Pesan yang disampaikan otomatis sesuai dengan kondisi masyarakat. Jadi saat mobil aspirasi ke daerah pabrik, pesan-pesannya tentang outsourcing. Jadi mereka tanyatanya soal itu. Atau misalnya kita ke pasar yang banyak anak-anak atau ibu-ibu, pesan yang disampaikan pun disesuaikan seperti tema keluarga. Kalau di kota-kota 46 pertanyaannya beda lagi ya, misalnya lebih ke-bhineka tunggal ika-an” c. Attributable Syarat yang ketiga yaitu Attribute yang berkaitan dengan reputasi dan identitas kandidat. Seperti bila kandidat merupakan representasi dari kaum kecil „wong cilik‟ yang gemar melakukan blusukan ke daerah yang termarjinalkan untuk mendengarkan permasalahan secara jelas dan nyata, tanpa perantara, sehingga diharapkan dapat membuahkan solusi yang terbaik pula. Berdasarkan hal itu lah maka, tim mobil aspirasi melakukan teknik kampanye dengan mengadaptasi perilaku Joko Widodo dalam mengatasi masalah. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Bullit Sesariza : “Mobil blusukan itu memang ide dasarnya disesuaikan dengan Jokowi nya yang suka blusukan dan dialog dengan masyarakat ya. Artinya, selain dia (Jokowi) punya prinsip, punya leadership tapi dia juga suka nerima masukan lewat dialog. Selain itu, lewat dialog juga dia (Jokowi) bisa ngeliat masalah secara bener, langsung gitu. Sehingga dia (Jokowi) bisa memutuskan masalah secara lebih baik kan.” 4. Person Person (kandidat yang akan dipilih), berisi tentang bagaimana kandidat tersebut berpenampilan sehari-hari atau pada saat berkampanye, bagaimana karakteristik pribadi dari kandidat serta bagaimana kemampuan kandidat tersebut dalam pekerjaan atau keorganisasian. Pencitraan dari kandidat adalah suatu keharusan dalam pemilihan langsung seperti pilpres, harus ada perencanaan dalam kampanye untuk meningkatkan popularitas suatu kandidat tertentu. Pencitraan terhadap 47 kandidat tidak hanya sekedar upaya untuk membangun nama dan popularitas saja tetapi meyakinkan kandidat ini mampu menjalankan amanat masyarakat. Sehingga tujuan dari pencitraan dalah menjual nilai tambah yang ada di diri kandidat pemilih. Penggambaran karakter Joko Widodo yang dikenal sebagai masyarakat biasa yang identik dengan memakai kemeja kotak-kotak, representasi dari kaum wong cilik, dekat dengan masyarakat, mau mendengar, dan hobi blusukan tentunya dimanfaatkan dengan baik oleh tim mobil aspirasi. Seperti yang dikemukakan oleh Ahmad Ghazali sebagai berikut : “Jadi di mobil aspirasi itu kan masyarakat bisa berinteraksi dan mengeluarkan aspirasinya kepada Pak Jokowi, sebenernya interaksinya sama dubber yang niruin suara Jokowi. Masyarakat pas interaksi itu kayak interaksi sama video, jadi dia (masyarakat) itu ngeliat layar yang nampilin sosok Jokowi vesi kartun pake baju kotak-kotak, celana biasa, sepatu kets, ada gerobak tukang bakso, warung kecil, pokoknya situasinya kayak lagi di lingkungan masyarakat biasa gitu aja lah. Jadi penggambaran itu buat ngasitau bahwa Jokowi dekat dengan masyarakat. Itu namanya kartun Jokowi digital” Gambar 4.4 Tampilan Jokowi Digital 48 Penggunaan tema yang diangkat pada kampanye tim sukses mobil aspirasi pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla ini pun disesuaikan dengan kepribadian yang dekat dan merakyat. Sehingga penggunaan tema yang ringkas, unik, serta dapat menggambarkan dengan baik individu yang diangkat akan semakin meningkatkan citra positif dari kandidat. Seperti yang diungkapkan oleh Ramadona, sebagai berikut : “Dengan tagline suara rakyat untuk rakyat, memberikan kesan bahwa Jokowi itu sebagai penyambung aspirasi dari rakyat untuk rakyat” 5. Party PDI Perjuangan (PDIP) secara resmi mendeklarasikan pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden tahun 2014-2019 yang diusung partai tersebut di pilpres tahun 2014. Dalam upaya memenangkan pilpres pada 9 Juli 2014, PDIP menggandeng Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) untuk berkoalisi dalam menyukseskan pemilihan presiden. Koalisi partai-partai ini biasa dikenal dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Koalisi Indonesia Hebat ini pun sering membantu tim mobil aspirasi yang tengah melaksanakan tugasnya untuk blusukan di di suatu wilayah. Ada pun Ahmad Ghazali sebagai dubber tim mobil aspirasi menjabarkan mengenai bantuan yang diberikan partai pendukung Joko Widodo – Jusuf Kalla, sebagai berikut : “Mereka (partai koalisi) memberikan tenaga tambahan. Saat buka lapak mereka udah nyiapin perizinan jadi gak perlu repot-repot ngurus izin kesana kemari, trus bantu nyari tempat tinggal kita, akses-akses, sampai mobilisasi massa. Kadang-kadang ngasih baju lah, souvenir juga. Tapi souvenir tentatif sih” 49 Lalu ditambahkan oleh Co-Koordinator Generasi Optimis Bullit Sesariza mengenai dukungan Koalisi Indonesia Hebat, sebagai berikut : “Partai mendukung iya tapi membantu tidak. Mendukung seperti apa, misalnya kita lagi di suatu daerah yang jauh contohnya Jawa Timur. Kita diundang ke DPC nya, Dewan Pimpinan Cabang trus disana kita ditanya butuh apa. Apa kita butuh parkir mobil, atau tempat istirahat itu akan di dukung. Tapi mengenai acara atau proses kampanye mobil aspirasi kita (tim kampanye) gak diusikusik. Kita yang handle sendiri. Jadi kita punya program, kita berurusan dengan daerahnya dia (partai koalisi Jokowi-Kalla) dia akan support sih, tapi tidak secara langsung ngebantu.” Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa setiap mobil aspirasi singgah di suatu wilayah untuk melaksanakan kampanye, birokrasi yang harus diurus sebelumnya seperti penetapan lokasi kampanye, perizinan tempat, parkir kendaraan, maupun mengurus tempat istirahat pun diurus oleh Dewan Pimpinan cabang (DPC) dari partai koalisi Joko Widodo – Jusuf Kalla. Bahkan upaya untuk menarik minat masyarakat dengan upaya mobilisasi massa dan memberikan souvenir pun dilakukan oleh partai koalisi Indonesia hebat yang berada di wilayah itu. Gambar 4.5 Bantuan Relawan Daerah Pendukung Joko Widodo – Jusuf Kalla 50 Namun bantuan mereka hanya sebatas itu, untuk proses acara maupun materi yang disampaikan pada saat kampanye merupakan hak penuh dari tim mobil aspirasi. Tim koalisi membantu namun tidak ikut campur dalam proses acara yang sudah ditetapkantim mobil aspirasi. 6. Presentation Merupakan penyajian produk politik yang bertujuan untuk menyampaikan pesan-pesan politik. Tetapi dalam marketing politik, presentasi bukan sekedar cara atau alat untuk menyampaikan pesan. Presentasi juga merupakan bagian dari produk politik, karena cara-cara presentasi yang berbeda akan menghasilkan makna politis yang berbeda juga. Tentu saja presentasi tidak terpisahkan dari pesan-pesan utama yang berisi substansi (inti) dari produk. Pesan-pesan itu disajikan dengan menggunakan media tertentu dengan presentasi yang efektif serta ditunjang dengan simbol-simbol tertentu. Presentasi dengan menggunakan simbol agar substansi produk yang disampaikan dapat menarik perhatian, mudah dipahami, dan mengandung muatan emosi. Penggunaan nama Jokowi – JK adalah penggabungan dari nama pasangan ini, yaitu joko Widodo dan Jusuf Kalla, dengan penggabungan nama ini maka masyarakat akan mudah dalam mengingat nama pasangan calon ini. Dalam menggambarkan bentuk fisik dari kandidat ini pun, tim mobil aspirasi tidak menggunakan foto melainkan membuat karikatur wajah Joko Widodo – Jusuf Kalla. Penggunaan karikatur ini pun dimaksudkan agar lebih kekinian, berbeda, dan dekat kaum muda yang senang dengan hal-hal baru. 51 Kata-kata yang diangkat sebagai tagline dalam kampanye ini pun adalah “Suara Rakyat Untuk Rakyat” tulisan tersebut ditulis dengan tinta merah dengan dasar berwarna putih sehingga dapat terlihat dengan jelas, tulisan ini memiliki arti bahwa Joko Widodo – Jusuf Kalla mengakomodir aspirasi (masukan) dari rakyat untuk kepentingan rakyat. Dalam pilpres ini Joko Widodo digambarkan dengan mengenakan pakaian khasnya yaitu kotak-kotak, serta Jusuf Kalla dengan memakai baju putih. Dengan latar belakangnya seperti sinar matahari menggambarkan bahwa pasangan ini dapat membawa perubahan dan masa depan cerah untuk kehidupan Indonesia yang lebih baik lagi. Gambar 4.6 Presentasi Mobil Aspirasi 7. Pull Marketing Pull Marketing yaitu penyampaian pesan melalui media dapat meliputi media elektronik, media baru internet, maupun media luar ruang. Selain media luar ruang, seperti, baliho, poster, leaflet, billboard dan bahkan membuat posko, dikembangkan pula kampanye malalui media internet oleh relawan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang tergabung dalam mobil aspirasi yang bertujuan dalam membangun awarness terhadap kontestan. 52 Berikut adalah media penyampaian pesan yang di lakukan Tim Mobil Aspirasi : a. Media Sosial Penggunaan media sosial di rasa lebih efektif karena pemilih lebih mudah untuk mendapatkan informasi tentang Joko Widodo – Jusuf Kalla karena penggunaan internet sudah semakin mudah di dapatkan. Melalui media sosial antar pengguna atau pembaca dapat saling berinteraksi baik antar pembaca hingga dengan pengelola media sosial tersebut. Media sosial yang dimiliki Generasi Optimis adalah : 1) Website : www.generasioptimis.org 2) Fanpage Facebook : www.facebook.com/genoptimis Gambar 4.7 Tampilan Facebook Mobil Aspirasi 53 3) Twitter : @Gen-Optimis Gambar 4.8 Tampilan Twitter Mobil Aspirasi 4) Youtube : www.youtube.com/user/generasioptimis Gambar 4.9 Tampilan Youtube Mobil Aspirasi Selain sebagai media penyebaran visi dan misi. Penggunaan media sosial juga berfungsi sebagai media pemberi informasi mengenai lokasi-lokasi mana yang dituju tim mobil aspirasi, media mobilisasi massa kepada masyarakat untuk datang dan meramaikan kampanye 54 yang dilakukan tim mobil aspirasi serta bekerja sama dengan tim mobil aspirasi dalam meramaikan kampanye yang dilakukan oleh relawan daerah Joko Widodo – Jusuf Kalla. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Bullit Sesariza, sebagai berikut : “Nah itu adalah kreativitas dari relawan. Oh iya, relawan juga banyak ngebantu sih. Misalnya kita lagi di daerah mana, mereka (relawan Jokowi-Kalla) yang nge-buzz supaya banyak banyak yang dateng. Nah relawan Jokowi-Kalla pada masa kampanye kemarin kan banyak tuh, misalnya waktu mereka (relawan) bikin konser salam 2 jari akan selalu koordinasi dengan kita. Jadi mobil aspirasi bisa dateng ngeramein. Kalo bisa dateng kita dateng. Udah beberapa kali kok kita dateng di berbagai acara yang diadain relawan Jokowi, konser lah, deklarasi, kampanye terbuka kita datengin.” b. Media Luar Ruang Media konvensional ini pun banyak digunakan dalam kampanye Tim Mobil Aspirasi karena dapat langsung menarik perhatian masyarakat, ada sebagian yang tidak di pungut biaya, sehingga dalam pemasangan dapat di mana-mana namun harus sesuai dengan aturan dari KPU. Media luar ruang yang digunakan dalam kampanye tim mobil aspirasi seperti spanduk, banner dan baliho. Iklan mempunyai pengaruh terhadap preferensi pilihan, khususnya bagi pemilih yang menetapkan pilihannya pada saat-saat terakhir. Hal-hal yang mampu mempengaruhi preferensi tersebut adalah informasi citra dan tingkat awareness para pemilih terhadap kandidat. Pemilih yang keterlibatannya dalam dunia politik rendah lebih mudah dipengaruhi oleh iklan politik dibandingkan pemilih yang keterlibatannya lebih tinggi. 8. Pass Marketing Marketing politik menjadi lebih komplek karena adanya pihakpihak yang baik perorangan atau kelompok yang berpengaruh besar 55 terhadap para pemilih. Kita dapat mengelompokan orang-orang yang dapat mempengaruhi (influencer) berdasarkan aktivitas yang mereka lakukan : a. Influencer Aktif Influencer aktif yaitu perorangan atau kelompok yang melakukan kegiatan secara aktif untuk memengaruhi pemilih. Pesan-pesan yang disampaikan bisa secara halus bahkan terang-terangan untuk mengarahkan pemilih agar memilih atau tidak memilih kontestan lain. Dalam hal ini Tim Mobil Aspirasi memanfaatkan influencer aktif, yaitu relawan-relawan pemenangan Joko Widodo – Jusuf Kalla di daerah, contohnya BARA JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden) dan sahabat Jokowi yang sebelumnya sudah memiliki kedekatan dengan masyarakat sekitar sehingga dapat menjembatani antara para calon pemilih dan Tim Mobil Aspirasi. Seperti yang dikemukakan oleh Ahmad Ghazali, yaitu : “Relawan lain selain mobil aspirasi loh ya. Jadi tiap-tiap daerah kan ada relawan pemenangan Jokowi-JK nah itu dia yang ngebantu banget. Contohnya di Jakarta ada bara JP, trus ada juga sahabat Jokowi.Selain ngebantu mobilisasi massa, dia juga bantu nerangin ke masyarakat fungsi mobil aspirasi nih apa aja.Misalnya relawan di Jawa, dia lebih ngebantu untuk translate bahasa Jawa yang kita gak ngerti.” b. Influencer Pasif Influencer pasif yaitu perorangan atau kelompok yang tidak mempengaruhi para pemilih secara aktif tapi menjadi rujukan para pemilih. Mereka ini lah para selebriti, tokoh-tokoh, organisasi sosial, organisasi massa yang menjadi rujukan atau panutan masyarakat. Dalam hal ini Tim Mobil Aspirasi memanfaatkan influencer yang 56 berasal dari pejabat daerah maupun dari artis pendukung. Pejabat daerah yang menjadi rujukan dalam memilih yaitu mantan walikota Madiun yang berasal dari partai politik PDI P. Mantan walikota Madiun ini meminta warga untuk berinteraksi pada saat mobil aspirasi berkampanye di Madiun. Berikutnya adalah dari kalangan musisi, yaitu Slank. Slank merupakan salah satu dari banyak artis pendukung Joko Widodo – Jusuf Kalla untuk naik menjadi presiden. Pada saat slank melakukan kampanye melalui konser di Surabaya, tim mobil aspirasi diperkenalkan di khalayak sehingga membantu dalam mengangkat nama mobil aspirasi itu sendiri dan semakin banyaknya masyarakat yang datang ke mobil aspirasisaat berkampanye. Seperti yang dikemukakan oleh Ahmad Ghazali, yaitu : “Berpengaruh lah, kayak waktu kita di Madiun mantan walikota Madiun itu yang menggerakkan masyarakat untuk berinteraksi. Nah kayak artis-artis itu juga berpengaruh loh, pas kita di Surabaya kan ada slank kampanye Jokowi-JK Kita juga jadi ke angkat namanya, jadi lebih mudah menggaet masyarakatnya.” Gambar 4.10 Kampanye Tim Mobil Aspirasi Bersamaan Dengan Konser Slank Untuk Joko Widodo – Jusuf Kalla di Surabaya 57 9. Push Marketing Push marketing merupakan kampanye yang bersifat lebih costumized (personal) karena kandidat/para politisi dapat mengirimkan atau menyampaikan produk-produk politik melalui sentuhan secara langsung dengan pemilih. Meskipun cara ini agak rumit dan mahal akan tetapi hasilnya efektif bagi kalangan tertentu. Sentuhan secara langsung dengan pemilih dapat dilakukan melalui event-event khusus seperti pawai, event hiburan, kontes, seminar, konferensi, dan sebagainya, sehingga dapat memberikan kesan mendalam kepada pemilih. Untuk menarik kehadiran para pemilih dan memperoleh kesan mendalam, tim sukses dituntut untuk mendesain dan eksekusi event yang memenuhi syarat originalitas, kreatif, dan menjadi kenangan (memorable). Tim mobil aspirasi membuat agenda-agenda dimana ada interaksi antara mobil aspirasi dan tokoh politik yang dikampanyekan, yaitu Joko Widodo – Jusuf Kalla untuk menarik minat masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Bullit Sesariza, sebagai berikut : “Ada, Jokowi di Bandung. Waktu itu dia (Jokowi) ke gedung merdeka dan di taman musik. Kalau Jusuf Kalla waktu di Jakarta di hotel apa saya lupa tapi.” Hal tersebut diperjelas lagi oleh pernyataan dari Dubber tim mobil aspirasi, Ahmad Ghazali, sebagai berikut : “Ada 2 kali. Di Jakarta sama di Bandung. Pas di Jakarta itu di hotel mana gitu, JK melepas kepergian mobil aspirasi. Di Bandung Jokowi mengajarkan masyarakat caranya berinteraksi langsung dengan Jokowi digital, trus cara mainin game yang kita siapin” 58 Dengan dilakukannya interaksi secara langsung oleh Joko Widodo dalam kampanye yang dilakukan tim mobil aspirasi dapat memberi kesan tersendiri di benak masyarakat. Di mana Joko Widodo memainkan games yang terdapat di mobil aspirasi bahkan berdialog langsung dengan Jokowi digital. Hal tersebut cukup menarik perhatian masyarakat, karena Joko Widodo tampak santai dan luwes berinteraksi dengan mobil aspirasi di tengah-tengah masyarakat Bandung, Jawa Barat. Gambar 4.11 Joko Widodo Memainkan Permainan di Mobil Aspirasi Gambar 4.12 Joko Widodo Berinteraksi Dengan Jokowi Digital 59 B. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Mobil Aspirasi PadaKampanye Pilpres 2014 Berdasarkan kampanye yang sudah dilakukan tim mobil aspirasi selama masa kampanye, yaitu 6 sampai dengan 30 Juni 2014 dapat di evaluasi bagaimana kelebihan dan kekurangan dari kampanye ini menurut marketing politik yang terjun langsung dalam proses kampanye. 1. Kelebihan Dengan penyampaian secara langsung dan personal diharapkan dapat memenuhi aspirasi masing-masing individu serta mempengaruhi sisi afektif (perasaan) dari individu bahwa aspirasi mereka telah di dengar dan diapresiasi sehingga pemilih dapat memilih sesuai dengan keinginan dari hati nurani. Seperti yang dikemukakan oleh dubber mobil aspirasi Ahmad Ghazali, yaitu : “Yang pasti sih kelebihannya langsung mengena ke masyarakat. Interaksi secara langsung gitu loh. Ada pengalaman gue, ada satu ibu ngobrol sama Jokowi digital sampe nangis-nangis dan itu menjadi favorit di youtube banyak yang nonton. Itu kejadiannya di Sukabumi.” Berikutnya, dengan kampanye mobil aspirasi yang mengangkat sistem blusukan ini pun dapat menjangkau tempat-tempat atau kawasan yang biasa di datangi masyarakat, seperti pasar maupun pusat keramaian. Sehingga dapat langsung berinteraksi di kehidupan nyata masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh Koordinator Offline Kampanye Ramadona, yaitu : “Jadi mobil aspirasi bisa menjangkau warga di lingkungan tempat tinggal mereka sehari-hari Jokowi seolah berhadapan langsung dengan kehidupan asli di masyarakat.” 60 Strategi kampanye dengan menggunakan mobil aspirasi merupakan strategi kampanye yang baru. Karena berupa percakapan sehingga penyampaian informasi tidak satu arah melainkan bersifat dialog. Pemilih dapat menyuarakan aspirasi lalu ditanggapi oleh Jokowi digital. Dengan demikian aspirasi yang didapatkan langsung dari masyarakat dapat dijadikan sumber data yang real sehingga penyelesaian masalahnya pun dapat tepat sasaran. Seperti yang dikemukakan oleh Co-Koordinator Generasi Optimis Bullit Sesariza, sebagai berikut : “Jadi ini adalah kampanye pertama yang berbentuk percakan ya, conversation. Jaman sekarang sudah bukan saatnya kampanye itu searah, lebih bagus conversation. Tapi problemnya itu si kandidat kan jadi capek banget harus kemana-mana justru dengan adanya mobil aspirasi ini keterbatasan kandidat itu bisa dibantu. Dia kan bisa ke banyak tempat dalam waktu yang bersamaan. Dari situ kita bisa nampung dan data apa yang diperlukan oleh masyarakat” 2. Kekurangan Yang menjadi kekurangan dari kampanye mobil aspirasi ini, adalah terfokus di Pulau Jawa belum mencakup Indonesia secara keseluruhan. Meskipun penduduk Indonesia terpusat di Pulau Jawa perlu diperhatikan juga di daerah-daerah lain karena suara satu orang pun sangat berpengaruh terhadap penilaian di pemilihan presiden, seperti yang dikemukakan oleh Ahmad Ghazali : “Kita belum mencakup ke seluruh Indonesia gitu. Karena gak bisa dipungkiri ya pemilih di Pulau Jawa ya lebih banyak dibanding dengan pulau lain, misalnya Papua atau Sulawesi. Potensinya besar, jadi kalau kita bisa nguatin dukungan dan basis massa di Pulau Jawa ya insya Allah bisa naik lah jadi Presiden.” Hal demikian pun dikemukakan oleh Bullit Sesariza, bahwa kampanye tim mobil aspirasi hanya terfokus di Pulau Jawa dikarenakan keterbatasan personil dari mobil aspirasi itu sendiri. “Kekurangannya menurut saya kurang banyak pasukannya jadi kurang menyeluruh he..he..” 61 Kendala teknis pun terjadi dalam kampanye mobil aspirasi. Seperti pembagian hadiah berupa kaos dari tim mobil aspirasi kepada masyarakat yang hadir saat kampanye, maupun koneksi internet yang buruk saat di daerah. Koneksi internet sangat diperlukan untuk mengirim aspirasiaspirasi yang telah direkam berupa video ke dalam situs youtube mobil aspirasi untuk keperluan publikasi. Seperti yang dikemukakan oleh Ramadona sebagai berikut : “Yah paling secara teknis sih, logistik juga kurang karena kita suka kesana kemari jadi kaos yang suka dibagiin waktu kampanye rada susah. Koneksi internet untuk mengirim video rekaman aspirasi kadang juga suka susah di daerah-daerah tertentu” C. Keterbatasan Penelitian Banyak sekali keterbatasan-keterbatasan yang peneliti miliki dalam penelitian tentang strategi pemenangan pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla pada pilpres 2014 (studi atas marketing politik melalui mobil aspirasi), keterbatasan tersebut antara lain : 1. Data Berupa Gambar Pendukung Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Sehingga diperlukan berbagai data pendukung untuk mendapatkan hasil yang menyeluruh. Namun peneliti tidak mendapatkan halaman muka dari www.generasioptimis.org. Website tersebut telah ditutup oleh relawan Generasi Optimis saat masa kampanye telah usai. 2. Kemampuan Peneliti Keterbatasan selanjutnya adalah kemampuan peneliti yang minim dalam mengolah data yang bersifat wawancara. Namun peneliti sudah berusaha sebaik mungkin dalam menganalisis data dan menyajikan hasil penelitian. 62 3. Waktu Keterbatasan yang lain dalam penelitian ini adalah keterbatasan waktu. Peneliti membuat judul skripi setelah kampanye mobil aspirasi selesai, sehingga dokumentasi yang seharusnya bisa disajikan dalam penelitian ini pun tidak terambil. Namun peneliti berupaya mengambil beberapa data dari media sosial mobil aspirasi untuk kelengkapan hasil penelitian. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Strategi marketing politik pemenangan pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla menggunakan mobil aspirasi menggunakan 9 elemen yang sangat berpengaruh dalam meraih suara. a. Pertama melakukan segmentasi terhadap kondisi real di masyarakat dan memilih target yang akan dibidik. Dalam hal ini sasaran utama tim mobil aspirasi adalah pemilih pemula, pemilih muda, dan swing voter yaitu pemilih yang belum menentukan pilihannya untuk memilih pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla. b. Kedua adalah positoning, yaitu menempatkan produk politik dalam benak masyarakat. Diferensiasi dinilai penting untuk membedakan suatu produk dengan produk lain. Begitu pun yang dilakukan tim mobil aspirasi yang menggunakan teknik kampanye bottom – up yang lebih bersifat dialog bila dibandingkan dengan kandidat lain yang menggunakan teknik kampanye satu arah. c. Ketiga adalah policy yang berisi solusi yang terdapat di tengah-tengah masyarakat. Agar lebih efektif dibuat kebijakan strategis yaitu absorbed, attractive, dan attributable. Dalam menarik perhatian pemilih (attractive) tim mobil aspirasi membuat tampilan fisik mobil aspirasi yang di desain khusus secara menarik dengan karikatur Joko 63 64 Widodo – Jusuf Kalla, agar lebih mudah diserap (absorsed) tim mobil aspirasi menggunakan gagasan “salam dua jari”, dan attributable yang berkaitan dengan reputasi dan identitas kandidat. Dalam hal ini tim mobil aspirasi merepresentasi kandidat sebagai orang yang peduli terhadap nasib „wong cilik‟. d. Keempat adalah person, berisi tentang bagaimana karakteristik dan penampilan sehari-hari dari kandidat. Di dalam mobil aspirasi digambarkan karakter Joko Widodo melalui Jokowi Digital yang identik dengan memakai kemeja kotak-kotak, sepatu kets, ada gerobak tukang bakso, berada di tengah-tengah masyarakat. Sehingga penggambarannya bahwa Joko Widodo dekat dengan masyarakat. e. Kelima adalah party. Pada pilpres 2014 pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla didukung oleh partai pendukung yaitu PDI P, PKB, Hanura, Nasdem, dan PKPI. Dalam melaksanakan kampanye peran partai pendukung sangat membantu tim mobil aspirasi dalam melaksanakan blusukan. Jenis bantuan dari partai pendukung di masing-masing daerah seperti birokrasi yang harus diurus, penetapan lokasi kampanye, perizinan tempat, parkir kendaraan, tempat istirahat, maupun upaya dalam memobilisasi massa. f. Keenam adalah presentation. Dalam penyajian produk politik tim mobil aspirasi menggunakan penggabungan nama Jokowi – JK agar lebih mudah dalam mengingat nama pasangan. Menggunakan karikatur sebagai pengganti foto dimaksudkan agar lebih kekinian, berbeda, dan dekat dengan kaum muda yang senang dengan hal-hal 65 baru. Serta menggunakan tagline “Suara Rakyat Untuk Rakyat” yang memiliki arti bahwa Joko Widodo – Jusuf Kalla mengakomodir aspirasi (masukan) dari rakyat untuk kepentingan rakyat. g. Ketujuh adalah penyampaian pesan melalui media (pull marketing). Media yang digunakan dalam tim mobil aspirasi berupa media luar ruang (spanduk, sticker, pamflet, banner, dan jurnal) dan media sosial (website, twitter, facebook, dan youtube) h. Kedelapan adalah pass marketing, yaitu pihak-pihak yang berpengaruh besar terhadap para pemilih. Saat kampanye tim mobil aspirasi yang menjadi influencer aktif adalah relawan-relawan pemenangan Joko Widodo – Jusuf Kalla di daerah, contohnya BARA JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden) dan sahabat Jokowi. Sedangkan influencer pasif berasal dari pejabat daerah yaitu mantan walikota Madiun yang berasal dari partai politik PDI P dan kalangan artis seperti slank. i. Kesembilan adalah push marketing. Diperlukan interaksi yang lebih personal melalui sentuhan secara langsung dengan pemilih. Tim mobil asprasi sempat berinteraksi dengan kandidat yang dikampanyekan, yaitu Joko Widodo. Joko Widodo mencoba fasilitas yang ada di mobil aspirasi seperti games dan berinteraksi dengan Jokowi digital. Hal tersebut bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat dan memberi kesan mendalam. 2. Kelebihan dan kekurangan penggunaan mobil aspirasi pada kampanye pilpres 2014. 66 a. Kelebihan Dengan melakukan teknik kampanye yang dilakukan tim mobil aspirasi diharapkan dapat mempengaruhi sisi afektif (perasaan) dari masyarakt bahwa aspirasi mereka telah di dengar dan diapresiasi. selain itu juga, kampanye ini dapat menjangkau tempat-tempat yang biasa didatangi masyarakat, sehingga mampu berinteraksi sesuai kehidupan nyata di masyarkat. Strategi kampanye menggunakan mobil aspirasi pun merupakan strategi kampanye yang baru, karena berupa percakapan sehingga informasi tidak satu arah melainkan bersifat dialog. b. Kekurangan Kekurangan yang dihadapi tim mobil aspirasi adalah masih terfokus di Pulau Jawa belum mencakup Indonesia secara keseluruhan, keterbatasan personil tim mobil aspirasi, dan kendala teknis seperti pembagian souvenir/kaos kepada masyarakat maupun jaringan internet yang dibutuhkan untuk mengirim aspirasi yang telah direkam berupa video ke situs youtube untuk keperluan publikasi. B. Saran 1. Kampanye menggunakan teknik blusukan yang diusung tim mobil aspirasi sudah baik. Namun, mengingat masyarakat yang memiliki hak pilih tidak hanya berada di Pulau Jawa sebaiknya kampanye ini juga dilakukan di seluruh Indonesia. Sehingga aspirasi dari masing-masing daerah pun dapat tertampung dengan baik. 2. Pengelola akun sosial media sebaiknya memperhatikan jadwal dan lokasi kampanye yang dilakukan tim mobil aspirasi. Karena penggunaan sosial media cukup berpengaruh dalam memobilisasi massa. 67 3. Dibutuhkan koordinasi yang baik antara partai pendukung yang berada di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dengan relawan daerah sebelum tim mobil aspirasi melakukan kampanye di daerah tersebut. C. Rekomendasi Penelitian - Untuk penelitian selanjutnya bisa menggunakan pendekatan kuantitatif untuk melihat efektivitas kampanye yang dilakukan pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla pada pilpres 2014 menggunakan mobil aspirasi dan jenis strategi kampanye apa yang cukup efektif dalam menjaring suara dari masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Ari, Citra Nugroho. Kegiatan Political Marketing Seno Samudro Dalam Menyongsong Pilkada Boyolali 2010. Skripsi Universitas Sebelas Maret, Jurusan Ilmu Komunikasi. 2010. Balai Pustaka. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2007. Budiarjo, Miriam. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2008. Buku Pintar Generasi Optimis Media Panduan untuk Para Relawan Pendukung Jokowi-JK untuk Indonesia Hebat! dapat diunduh di www.generasioptimis.org Butterick, Keith. Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Penerjemah Nurul Hasfi. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2012. Cangara, Hafied. Komunikasi Politik Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta: Raja Grafindo. 2009. Fauzi, Ahmad. Strategi Kampanye Caleg Partai Gerindra Dalam Pemilu 2014 di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan Madura. Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta, Jurusan Siyasah. 2014. Firmansyah. Marketing Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2007. Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press. 2010. Heryanto, Gun gun. Komunikasi Politik. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah. 2011. Kristina. Jurnal Dinamika. Jurnal, Fakultas Ilmu sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2005. Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya. 2004. Nasuhi, Hamid. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Ceqda. 2007. Niken, Sri Handayani. Strategi Pemenangan Faisal - Biem Dalam Pemilukada Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2012. Jurnal Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik. 2013. Nursal, Adman. Strategi Memenangkan Pemilihan Umum. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2004. 68 69 Oliver, Sandra. Strategi Public Relations. London: KOGAN PAGE LTD. 2001. Penerjemah Sigit Purwanto, S.S. Pawito. Komunikasi Politik : Media Massa dan kampanye pemilihan. Jogjakarta: Jala Sutra. 2009. Pratiwi, Dewi Putri Aji. Penggunaan Media Sosial Dalam Pemenangan Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI Jakarta 2012 (Studi Atas Marketing Politik di Facebook dan Twitter). Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Jurusan Ilmu Politik. 2014. Rohim, Syaiful, Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam dan Aplikasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2009 Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2007. _________. Manajemen Public Relations dan Media: Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2006. Setiajid. Orientasi Politik yang Mempengaruhi Pemilih Pemula dalam menggunakan Hak Pilihnya Pada Pemilukada 2010. Jurnal Integralistik No.1/Th. XXII/2011. Januari-Juni 2011. Sugiono, Arif. Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Keputusan Memilih Dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI 2004. Jurnal Universitas Lampung, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik. 2004. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta. 2010. Uchjana, Onong Effendy, Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 1992. UU No. 10 Tahun 2008 70 Situs online : Nancy Yunita, “Kampanye Jokowi-Ahok Manfaatkan Facebook dan Twitter,” http://www.kabar24.com/nasional/read/20120328/9/19699/kampanyejokowi-ahok-manfaatkan-facebook-dan-twitter Putri Matau, Media : Kampanye Pemilu Sebagai Komunikasi Politik http://media.kompasiana.com/new-media/2013/10/31/media-kampanyepemilu-sebagai-komunikasi-politik-603954.html LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. Segmentasi Apakah sebelum melakukan blusukan mobil aspirasi melakukan klasifikasi terhadap masyarakat yang dituju? Apakah ada segmen masyarakat tertentu yang dituju dari mobil aspirasi? (pendidikan, usia, kelas sosial tertentu) Apakah cara komunikasi dan interaksi dibedakan antar tiap-tiap daerah tertentu? Apakah pesan politik yang disampaikan disesuaikan dengan segmentasi masyarakat? 2. Positioning Apa yang menjadi pembeda dari kampanye Joko Widodo – Jusuf Kalla dengan kandidat lainnya? Agar langsung masuk di benak masyarakat ada strategi yang dilakukan? Adakah upaya dari mobil aspirasi untuk memberikan kesan positif untuk memperkuat didentitas kandidat yang diusung? 3. Policy a. Atraktif : Bagaimana teknik awal yang dilakukan mobil aspirasi untuk menarik perhatian khalayak saat kampanye? (MC, bagi-bagi kaos, pasang jingle keras-keras, dll) Apakah ada tampilan visual, kalimat, jingle yang mencuri perhatian masyarakat? b. Absorbed Bagaimana cara yang dilakukan dari mobil aspirasi agar pesan kampanye dan visi misi mudah dipahami dan diterima di masyarakat? c. Atribut Apakah penggunaan tema dan visi misi sesuai dengan rekam jejak Joko Widodo – Jusuf Kalla? (contoh: Jokowi berhasil menyelesaikan tn abang 4. Person Apa yang mau diangkat dari figur Joko Widodo – Jusuf Kalla? (segi tampilan, representasi kaum wong cilik, sifat, atau ada ciri-ciri khusus yang ditampilkan untuk pencitraan) 5. Party Apa saja dukungan dari partai koalisi pengusung Joko Widodo – Jusuf Kalla ketika berlangsungnya masa kampanye, mobil aspirasi? Apa saja cara-cara yang dilakukan partai untuk mengusung kandidat? (mobilisasi massa, memberitahukan bahwa akan ada kedatangan mobil aspirasi, dll) 6. Presentation Bagaimana pengemasan produk? (penggabungan nama Jokowi – JK, pembuatan tagline, ciri khas baju kotak-kotak, suara ndeso, permainan rakyat, dll) 7. Pull Marketing Media apa saja yang digunakan dalam proses kampanye? (brosur, jurnal, youtube, twitter, dll) Apa media andalan dari mobil aspirasi? 8. Pass Marketing Adakah pihak-pihak luar yang secara aktif ikut membantu kampanye mobil aspirasi? Adakah tokoh penting/artis yang tidak aktif membantu tapi bisa menjadi rujukan pemilih? 9. Push Marketing Adakah kesempatan langsung Joko Widodo – Jusuf Kalla ikut kampanye bersama dengan mobil aspirasi? Kelebihan dan kekurangan dari kampanye menggunakan mobil aspirasi Nama : Ahmad Ghazali (Dubber Mobil Aspirasi) Lokasi : Dunkin Donuts Cilandak Tanggal : 13 September 2014 Durasi Wawancara : 26 menit 40 detik TRANSKRIP WAWANCARA T J T J T J T J T J T : Jadi Anda kan ikut dari awal sebelum mobil aspirasi berangkat. Jadi dibuat klasifikasi masyarakat yang dituju dulu gak sih? : Masyarakat yang dituju kan sebenernya yang menengah ke bawah, kayak komunitas komunitas pasar, keramaian masyarakat lah yang penting atau masyarakat yang antusias : Segmen masyarakat yang dituju tuh sebenernya yang kayak gimana sih? Misalnya dari segi ekonomi, pendidikan, usia? : Jadi sebenernya ada 2 segemen masyarakat yang dituju. Pertama kelompok anak muda, kenapa anak muda? Sebenernya kan kita (mobil aspirasi) bawa nya pesan seneng yak. Seneng di sini tuh maksudnya seneng dari berpolitik. Nah selain itu di mobil itu juga ada game. Namanya game Go Soccer, nah itu tuh jadi game selingan yang cuma nendang-nendang bola doang tapi yak efektif juga buat narik masyarakat apalagi anak muda. Trus yang kedua ya masyarakat pasar, kan namanya juga pasar ada yang pendidikannya tinggi ada juga yang rendah yang penting dia mau berinteraksi sama calon pemimpin kita nantinya. : Nah mobil aspirasi kan keliling-keliling Pulau Jawa ya, blusukan gitu hahaha (ketawa). Tiap-tiap daerah yang didatengin beda-beda gak cara berinteraksinya? : Jadi sebenernya itu kan ada mc yak, dia yang ngebawain acara. Jadi gimana si mc itu berinteraksi ke orang tua gimana ke anak muda gimana. : Trus pesan politik yang disampaikan itu dibedain juga gak sih? Sesuai klasifikasi masyarakatnya? : Nah sebagai dubber kan kita dikasih outline yang berisi visi dan misi dan profil Jokowi-JK ya. Jadi kita bisa mengeksplor sesuai pedoman itu. Nah kemarin kan yang terkenal dari Jokowi-JK kan revolusi mental. Jadi gue nyari tuh tentang revolusi mental, 10 langkah Jokowi dibidang ekonomi, 3 langkah Jokowi menangani bidang apalah. Tapi kita harus ngemasnya jangan susah-susah ke masyarakat. : Berarti tiap-tiap komunikator politik ini juga harus belajar sendiri dong? : Haaah… Iya itu… Betul : Nah apasih yang bisa dibedain antara kampanye Jokowi - JK dengan kampanye pasangan lain? J T J T J T J T J T J : Jokowi lebih kreatif menurut gua. Lebih kreatif dan lebih mengena ke masyarakat. Jadi kan sebutannya ada revolusi putih dan revolusi mental. Revolusi putih itu kan punya nya Prabowo, jadi dia kan bagi-bagi susu ke orang-orang katanya supaya masyarakat Indonesia sehat-sehat dan kecerdasan sejak dini. Kan cuma segitu doang. Kalo revolusi mental gue rasa bisa mengena ke semua lini. Mengajarnya ke akar rumput. Jadi dari masyarakat yang kecil sampe masyarakat yang berpendidikan tinggi. Nah gimana caranya dia masuk ke masyarakan kecil? Dia bawa pesan-pesan politik yang gak berat, mudah diterima dan mengena. Kita tau sendiri lah program dia (Jokowi-JK) Kartu Indonesia Sehat trus Kartu Indonesia Pintar. Trus kalo ke kalangan atas dia bisa berdiskusi langsung. Kemarin contohnya dia berdiskusi dengan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) tentang gimana caranya membangun anak muda yang pingin jadi pengusaha, UMKM lah intinya seperti itu. : Trus tujuan kampanye kan supaya bisa langsung nempel di benak masyarakat dong. Ada gak sih strategi yang dilakukan? : Secara non fisik ya salam dua jari itu. Ya secara fisik ya kaos yang kita bagiin. : Bagaimana cara mengungkapkan pesan positif untuk memperkuat identitas kandidat yang diusung itu? : Ya ini kan kampanye ya. Otomatis kita harus memberikan pesan positif dari si kandidat. Misalnya kemarin, Jokowi itu tidak meninggalkan Jakarta tapi dia (Jokowi) akan mendampingi Jakarta ketika dia menjadi presiden. Nah itu kan pesan positif. : Mobil aspirasi ini kan keliling Pulau Jawa ya : Ke 28 titik di Pulau Jawa tepatnya. : Baik, nah awal-awal ketika mobil ini dateng kan gak langsung masyarakat nyerbu dan antusias kan? Nah gimana sih awal-awalnya cara narik perhatian masyarakat? : Jadi disitu kita dibagi jadi 2 tim. Jadi ada tim advance sama tim inti. Jadi tim advance itu yang duluan jalan. Dia bertugas untuk nyari tempat, perizinan, sosialisasi ke masyarakat bahwa mobil aspirasi itu mau dateng. Trus tim inti sendiri itu terdiri dari 1 mobil Elf sama 4 mobil Granmax. : Tapi untuk awal-awal menarik perhatian masyarakatnya itu seperti apa? Seperti jingle yang dipasang keras-keras, atau pasang banner besar-besar, seperti apa? : Jadi dari Kita bawa mobil itu aja. Dari mobil itu jalan udah TEEEEEEET….narik masyarakat karena tampilan mobilnya sendiri juga beda. Apalagi ada game ya, kita langsung buka game. Nah itu biasanya langsung rame. Abis itu ada bagi-bagi baju, sticker, jurnal, sama tabloid. T J T J T J T J T J T : Nah Kalian kan bawa visi misi yang mau disampaikan dan belum tentu semua orang mengerti dengan visi dan misi itu. Bagaimana caranya adar lebih mudah dicerna oleh masyarakat? : Kita ngolah kalimat sesederhana mungkin. Gak mungkin kita ngasih pesan-pesan politik yang njelimet. Misalnya kita ngasitau manfaat program Jokowi - JK tentang Kartu Indonesia Sehat sama Kartu Indonesia Pintar ya dengan bahasa yang se-simple mungkin. Kita gaboleh banyak omong, ngumbar janji yang penting sih poin-poinnya dapet. : Soal penggunaan tema atau tagline nya itu sendiri juga disesuain dengan rekam jejaknya dan prestasi dia (Jokowi-JK) gak? : Ya pasti lah itu. MC yang berperan besar dalam mengungkapkan keberhasilan-keberhasilan dari Jokowi, kita dubber juga bertugas mengkampanyekan. Tapi kita gak boleh mengumbar janji. Karena nanti kalau lebay malah masyarakat jadi antipati. Yang pasti disampaikan adalah bahwa Jokowi adalah walikota Solo yang sukses yang sedang maju menjadi calon presiden RI. Kita gak boleh bawa-bawa waktu Jokowi di Jakrta. Soalnya itungannya dia (Jokowi) kan harusnya masih menjabat di Jakarta. : Dari segi personal Jokowi-JK ada yang diangkat gak? : Di game sama di video. Jadi di mobil aspirasi itu kan masyarakat bisa berinteraksi dan mengeluarkan aspirasinya kepada Pak Jokowi, sebenernya interaksinya sama dubber yang niruin suara Jokowi. Masyarakat pas interaksi itu kayak interaksi sama video, jadi dia (masyarakat) itu ngeliat layar yang nampilin sosok Jokowi vesi kartun pake baju kotak-kotak, celana biasa, sepatu kets, ada gerobak tukang bakso, warung kecil, pokoknya situasinya kayak lagi di lingkungan masyarakat biasa gitu aja lah. Jadi penggambaran itu buat ngasitau bahwa Jokowi dekat dengan masyarakat. Itu namanya kartun Jokowi digital. : Kan pasangan Jokowi - JK sendiri kan diusung oleh berbagai partai seperti Hanura, Nasdem, PDI P, PKB, dll. Apasih dukungan dari partai-partai tersebut selama mobil aspirasi berkunjung ke suatu daerah? : Adaaa, mereka (partai koalisi) memberikan tenaga tambahan. Saat buka lapak mereka udah nyiapin perizinan jadi gak perlu repot-repot ngurus izin kesana kemari, trus bantu nyari tempat tinggal kita, akses-akses, sampai mobilisasi massa. Kadang-kadang ngasih baju lah, souvenir juga. Tapi souvenir tentatif sih. : Apa setiap mobil aspirasi ini singgah di suatu tempat pasti tiap partai tersebut membantu? : Tidak selalu dari semua partai tersebut, tapi pasti ada yang ngebantu kita. : Pengemasan berdasarkan tema, konsep kampanye itu mau dibuat seperti apa sih sebenernya? J T J T J T J T J T J T J T : Jadi sebagai tim dubber itu hanya dilibatkan pada tahap sebelum pelaksanaan. Untuk konsep kampanye nya sendiri kita cuma ngikutin yang sudah disiapkan. : Media yang digunakan dalam masa kampanye ada apa saja? : Media sosial yang ada sih youtube trus twitter yang sampe sekarang juga masih bisa diakses ko. Jadi setiap percakapan atau interaksi masyarakat tiap-tiap daerah dengan Jokowi kartun direkam dan dimasukin youtube. Trus ada jingle seru yang dibuat JHF (Jogja Hiphop Foundation) gitu. : Media andalan dari mobil aspirasi tuh apa sih? Yang paling rame didatengin saat buka lapak? : Yang paling rame ya interaksi Jokowi kartun sama masyarakat. Sekali buka aja bisa sampe 200 orang yang antri. Paling rame sih waktu di HI (Bunderan HI Jakarta) : Ada agak sih pihak-pihak luar yang secara aktif membantu proses kampanye mobil aspirasi ini? : Ada banget, relawan. Relawan lain selain mobil aspirasi loh ya. Jadi tiaptiap daerah kan ada relawan pemenangan Jokowi-JK nah itu dia yang ngebantu banget. Contohnya di Jakarta ada bara JP, trus ada juga sahabat Jokowi. : Relawan itu ngebantu nya dengan cara apa? : Selain ngebantu mobilisasi massa, dia juga bantu nerangin ke masyarakat fungsi mobil aspirasi nih apa aja. Misalnya relawan di Jawa, dia lebih ngebantu untuk translate bahasa Jawa yang kita gak ngerti. : Saat kampanye kan banyak artis-artis pendukung masing-masing kandidat. Misalnya artis pendukung nomer 1 siapaa… nah artis pendukung nomer 2 siapaa… atau publik figur masing-masing daerah seperti kepala daerah yang dari partai pendukung Jokowi-JK, berpengaruh gak dalam masa kampanye? : Berpengaruh lah, kayak waktu kita di Madiun mantan walikota Madiun itu yang menggerakkan masyarakat untuk berinteraksi. Nah kayak artis-artis itu juga berpengaruh loh, pas kita di Surabaya kan ada slank kampanye Jokowi-JK Kita juga jadi ke angkat namanya, jadi lebih mudah menggaet masyarakatnya. : Ada gak sih kesempatan mobil aspirasi berinteraksi langsung dengan Jokowi-JK? : Ada 2 kali. Di Jakarta sama di Bandung. Pas di Jakarta itu di hotel mana gitu, JK melepas kepergian mobil aspirasi. Di Bandung Jokowi mengajarkan masyarakat caranya berinteraksi langsung dengan Jokowi digital, trus cara mainin game yang kita siapin : Strategi kampanye menggunakan mobil aspirasi ini kan pasti ada kelebihan dan kekurangan ya. Menurut lo kelebihan dan kekurangannya itu apa? J T J T J T J : Yang pasti sih kelebihannya langsung mengena ke masyarakat. Interaksi secara langsung gitu loh. Ada pengalaman gue, ada satu ibu ngobrol sama Jokowi digital sampe nangis-nangis dan itu menjadi favorit di youtube banyak yang nonton. Itu kejadiannya di Sukabumi. Kekurangannya adalah, masyarakat kadang males karena itu bukan Jokowi yang asli. : Menurut lo sendiri ini memakan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih banyak gak? : Malahan itu menurut gue bukan kekurangan. Karena kan ini dalam masa kampanye, kan Kita dikasih waktu sebulan untuk masa kampanye. Malahan kita manfaatin waktu itu dengan baik sekali dan efektif untuk keliling Pulau Jawa untuk interaksi langsung ke daerah-daerah. Untuk budget mah gue rasa itu relatif ya, pasti udah diperkirakan dan disiapakan sendiri lah budget khusus untuk kampanye ini. : Kenapa harus terkonsentrasi di Pulau Jawa ya? Padahal rakyat yang memilih kan ada di seluruh Indonesia? : Nah itu dia kekurangannya. Kita belum mencakup ke seluruh Indonesia gitu. Karena gak bisa dipungkiri ya pemilih di Pulau Jawa ya lebih banyak dibanding dengan pulau lain, misalnya Papua atau Sulawesi. Potensinya besar, jadi kalau kita bisa nguatin dukungan dan basis massa di Pulau Jawa ya insya Allah bisa naik lah jadi Presiden. : Terima kasih ya Ahmad Ghazali sudah bersedia ditanya-tanya hehe.. : Iya bro, sama-sama. Nama Lokasi Tanggal Durasi Wawancara : Pak Bullit Sesariza (Koordinator Generasi Optimis) : RS. Harum Kalimalang : 25 September 2014 : 20 menit 36 detik TRANSKRIP WAWANCARA T J T J T J T J T J : Baik pak langsung kita mulai saja ya. Apakah sebelum melakukan blusukan mobil aspirasi membuat klasifikasi terhadap masyarakat yang dituju? : Iya pasti, jadi… Eeemm.. Generasi Optimis itu merupakan relawan yang memiliki ide untuk mendidik pemilih pemula berkisar umur 17 tahun sampe 22 tahun yang masih baru pertama kali milih dan pemilih muda yaitu sekitar 25 tahun-an yang jadi target utamanya. Kenapa? Karena mereka, kalau istilahnya dalam kampanye kemarin adalah swing voter. Pemilih yang masih galau lah nanti mau pilih apa. Jadi kita buat supaya swing voter itu tetarik dengan kandidat punya kita. : Apakah cara komunikasi dan interaksi dibedakan di tiap-tiap daerah tertentu? : Engga sih cenderung sama : Apakah pesan politik yang disampaikan disesuaikan dengan segmentasi masyarakat, pak? : Karena kita bentuknya bukan searah ya, tapi dialog. Jadi pesan yang disampaikan otomatis sesuai dengan masyarakatnya. Jadi kayak pas kita ke daerah pabrik, pesan-pesannya tentang outsourcing. Jadi mereka tanyatanya soal itu. Atau misalnya kita ke pasar yang banyak anak-anak atau ibu-ibu, pesan yang disampaikan pun disesuaikan seperti tentang keluarga. Kalau di kota-kota pertanyaannya beda lagi ya, misalnya lebih ke-bhineka tunggal ika-an. : Apa yang menjadi pembeda antara kampanye Joko Widodo dengan kandidat lain, pak? : Secara prinsip beda ya. Kalau ini (Kampanye Joko Widodo- Jusuf Kalla) kampanye nya lebih bottom-up ya. Jadi banyak relawan yang membantu. Dan mobil blusukan ini kan konsepnya mendengar. Jadi kampanye nya bukan kampanye yang ngasih tau kayak gini gitu, sebaliknya malah mendengar apa kegelisahan dari masyarakat. : Agar langsung masuk di benak masyarakat, strategi yang dilakukan gimana tuh pak? : Jadi di mobil itu kan udah di branding. Ada foto kandidat (Joko WidodoJusuf Kalla) dalam bentuk kartun. Lalu begitu mobilnya dibuka, langsung T : J : T : J T : : J : T : J : T : J : T : terlihat layar animasinya beliau (Joko Widodo), dan kita setel musik/jingle supaya dapet. Adakah upaya dari mobil aspirasi untuk memperkuat pesan positif dari kandidat yang diusung? Balik lagi. Ini kan bukan komunikasi konvensional yang searah ya, melainkan dialog. Kita menjawab pertanyaan. Jadi kalau ada masyarakat yang bingung gumana pemimpinan Jokowi ke depannya, kita langsung jawab. Ya itu bedanya, kampanye ini (mobil aspirasi) dengan kampanye lainnya. Kalo kampanye lain kan ngasih tau, “kita ini itu ini itu…” “Kita rencananya ini…” “strategi kita ini…” tapi kalo kita (kampanye mobil aspirasi) enggak! Jadi kalau ada masyarakat yang bingung, mau tanya, atau mau tukar pikiran kita siap buat berdialog dengan masyarakat. Jadi messege yang disampaikan sesuai dengan yang di lapangan butuh. Bagaimana teknik awal yang dilakukan mobil aspirasi untuk menarik perhatian khalayak saat kampanye? Oh tadi bukannya udah sekalian ya, ya itu aja… Iya pak, lanjut aja ya. Apa yang mau diangkat dari figur jokowi pak melalui mobil aspirasi itu pak? Mobil blusukan itu memang ide dasarnya disesuaikan dengan Jokowi nya yang suka blusukan dan dialog dengan masyarakat ya. Artinya, selain dia (Jokowi) punya prinsip, punya leadership tapi dia juga suka nerima masukan lewat dialog. Selain itu, lewat dialog juga dia (Jokowi) bisa ngeliat masalah secara bener, langsung gitu. Sehingga dia (Jokowi) bisa memutuskan masalah secara lebih baik kan. Apakah penggunaan tema dan visi misi disesuaikan dengan rekam jejak Jokowi-Kalla? Tema di mobil itu kan “Suara Rakyat Untuk Rakyat”. Kita bisa lihat kasus tanah abang ya, itu bisa diselesaikan secara damai ya. Bukan hanya di tanah abang ya, tapi kita bisa lihat prestasi dia (Jokowi) waktu masih menjabat sebagai Walikota dia banyak mendengar dan actionnya yang out of the box itu. Apakah yang dilakukan tim pengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla pada saat berlangsungnya kampanye mobil aspirasi? Oh iya, partai mendukung iya tapi membantu tidak. Mendukung seperti apa, misalnya kita lagi di suatu daerah yang jauh contohnya Jawa Timur. Kita diundang ke DPC nya, Dewan Pimpinan Cabang trus disana kita ditanya butuh apa. Apa kita butuh parkir mobil, atau tempat istirahat itu akan di dukung. Tapi mengenai acara atau proses kampanye mobil aspirasi kita (tim kampanye) gak diusik-usik. Kita yang handle sendiri. Jadi kita punya program, kita berurusan dengan daerahnya dia (partai koalisi Jokowi-Kalla) dia akan support sih, tapi tidak secara langsung ngebantu. Media apa saja yang digunakan dalam proses kampanye? J T J T J T J T J T J T J T J : Ada facebook, twitter, sama youtube. Nah 3 itu sih. : Kalau jurnal-jurnal yang disebar itu sebenernya dari siapa sih? Dari pihak mobil aspirasi atau relawan lain? : Nah itu adalah kreativitas dari relawan. Oh iya, relawan juga banyak ngebantu sih. Misalnya kita lagi di daerah mana, mereka (relawan JokowiKalla) yang nge-buzz supaya banyak banyak yang dateng. Nah relawan Jokowi-Kalla pada masa kampanye kemarin kan banyak tuh, misalnya waktu mereka (relawan) bikin konser salam 2 jari akan selalu koordinasi dengan kita. Jadi mobil aspirasi bisa dateng ngeramein. Kalo bisa dateng kita dateng. Udah beberapa kali kok kita dateng di berbagai acara yang diadain relawan Jokowi, konser lah, deklarasi, kampanye terbuka kita datengin. : Nah kalau media andalan dari mobil aspirasi menurut bapak apa sih? : Ya interaktif animasinya itu ya. : Adakah pihak luar yang apa gitu, aktif membantu mobil aspirasi selain generasi optimis? : Yaaa.. ada lah pihak dari donatur : Kalau artis pak atau tokoh penting yang tidak aktif tapi jadi panutan untuk memilih kandidat ada gak? : Ada sih… tapi saya gak hapal tuh ya. Banyak sih tapi saya lupa : Adakah kesempatan Joko Widodo atau Jusuf Kalla berkampanye langsung bersama mobil aspirasi? : Ada, Jokowi di Bandung. Dua-duanya di Jawa Barat sih. Waktu itu dia (Jokowi) ke gedung merdeka dan di taman musik. Kalau Jusuf Kalla waktu di Jakarta di hotel apa saya lupa tapi. : Nah ini yang terakhir pak. Kelebihan mobil aspirasi menurut bapak apa? : Jadi ini adalah kampanye pertama yang berbentuk percakan ya, conversation. Jaman sekarang sudah bukan saatnya kampanye itu searah, lebih bagus conversation. Tapi problemnya itu si kandidat kan jadi capek banget harus kemana-mana justru dengan adanya mobil aspirasi ini keterbatasan kandidat itu bisa dibantu. Dia kan bisa ke banyak tempat dalam waktu yang bersamaan. Dari situ kita bisa nampung dan data apa yang diperlukan oleh masyarakat. : Kalau kekurangannya apa pak? : Kekurangannya menurut saya kurang banyak pasukannya jadi kurang menyeluruh he..he.. Nama : Ramadona (Koordinator Off Line Kampanye) Lokasi : Kantor Mobil Aspirasi, Duren Sawit Tanggal : 25 September 2014 Durasi Wawancara : 31 menit 08 detik TRANSKRIP WAWANCARA T J T J T J T J T J T J : Saya mulai aja mas ya. Untuk yang pertama kan diperlukan segmentasi sebelum melakukan blusukan mobil aspirasi. Apa sebelumnya dibuat klasifikasi dari masyarakat yang dituju mas? : Emm… ada : Maksudnya mas? : Karena kan dalam menyampaikan pesan kita perlu tau kepada siapa saja kita berbicara, ya kan? Itu satu. Trus karena ini berkaitan dengan politik, jadi yang menjadi target emm… efektifnya adalah orang yang memiliki hak pilih. Jadi bukan anak kecil. Lagipula kalau ada anak kecil kan politik dilarang ya. Jadi kalau ada di video anak kecil itu gak kita upload. Tapi namanya mainan kan pasti anak-anak kecil suka. : Ooh.. berarti targetnya adalah orang-orang yang sudah memiliki hak pilih ya. : Iiiyaa.. : Apa ada segmen masyarakat tertentu yang dibidik mobil aspirasi seperti pendidikan atau kelas sosial tertentu gitu? : Untuk pendidikan yaa sekali lagi berarti kepada remaja. 17 tahun ke atas yang sudah memiliki hak pilih. Tapi kalau blusukan digital sih bisa dinikmati oleh umum sih, karena kan itu dilakukan di pasar, pusat kota, alun-alun, tempat nongkrong. : Agar langsung masuk di benak masyarakat ada strategi yang dilakukan gak? : Yaaa…. (lama) menggunakan jargon yang sederhana pasti ya seperti JOKOWI-JK. selain itu di mobil aspirasi lo bisa nyampein yang mau lo omongin, kayak unek-unek kepada pemerintahan gitu. Keluh kesah mereka. Selain itu ada musik kayak jingle gitu yang seru-seru. : Adakah upaya dari mobil aspirasi untuk memperkuat identitas dari kandidat yang diusung? : Oooh iya.. Salah satunya dengan berkunjung itu. Jadi Jokowi kan suka blusukan ya, turun langsung ke masyarakat. Jadi meskipun dia gak bisa langsung mendatangi masyarakat bisa diwakilin sama kita. Jadi mobil aspirasi mencerminkan sikap Jokowi yang turun langsung dan mendengar masukan dari masyarakat walaupun secara digital. T J T J T J T J T J T J T J T J T : Secara umum aja ya mas. Bagaimana teknik awal mobil aspirasi untuk menarik perhatian khalayak saat awal kampanye? : Jadi.. Peran MC untuk woro-woro itu penting untuk menarik perhatian, musik, adanya media inteaktif, permainan. Jadi bikin penasaran orangorang. Tapi narik atensi orang itu susah juga, jadi MC harus aktif juga. : Bagaimana cara yang dilakukan mobil aspirasi agar pesan kampanye dan visi misi mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat? : Jadi mobil aspirasi itu sebenernya dia gak terlalu banyak jualan visi misi. Tapi kita malah nampung dan menerima masukan dari orang. Jadi dia sebagai media curhat lah. Nanti kalau saya (Jokowi) jadi presiden baiknya gimana? Bukan nanti kalau saya jadi presiden mau gini… gini… gini.. Memang ada beberapa yang tanya? Pak visi misi nya apa, strategi, blablabla dan segala macem.. tapi biasanya kalau gitu kita sudah dibekalin ya. : Apa penggunaan tema dan visi misi disesuaikan dengan rekam jejak? : Waah.. hampir gak ada kayaknya. Soalnya fungsi kita disini lebih banyak untuk menampung aspirasi aja sih. : Apa sih yang mau diangkat dari figur Jokowi-Jusuf Kalla di mobil aspirasi tersebut? : Lo sih bisa baca lebih jelasnya di websitenya deh. Coba lo baca deh itu ada tulisan apa? (sambil nunjuk poster Jokowi-JK) : Suara rakyat untuk rakyat : Nah! Awalnya tagline nya mau jujur, sederhana, merakyat tapi trus diubah lagi karena kurang menarik perhatian. Lagipula dengan tagline suara rakyat untuk rakyat, memberikan kesan bahwa Jokowi itu sebagai penyambung aspirasi. Nih saya lagi buka website nya nih… (sambil nunjukin website generasi optimis www.generasioptimis.org) : Nih mas, apa saja dukungan dari tim koalisi dalam membantu proses kampanye mas? : DPC koordinasi acara, hmm.. tempat kadang iya juga. Tapi lebih sering mereka sudah membuat acara, trus kan udah banyak yang kumpul, trus kita diundang untuk ngeramein. Bisa juga buat mobilisasi massa. Kadang bantuin untuk bagi-bagi logistik ke masyarakatnya. : Apa saja yang dilakukan partai dalam mendukung kandidat tersebut? : Sebenernya banyak dapet bantuan sih dari relawan-relawan. Kayak sahabat Jokowi-JK, bara JP. Jokowi tidak bergantung pada partai. : Bagaimana pengemasan produk Jokowi-JK menurut mas? : Hmm…. (lama) Jokowi-JK memposisikan diri sebagai figur yang bisa membawa perubahan dan dekat dengan masyarakat. : Media apa saja yang digunakan selama proses kampanye? J T J T J T J T J T J T J : Youtube pake. Website jelas pake. Twitter dan facebook ada. Tapi facebook yang utama, soalnya orang daerah yang sering yang pake facebook. : Kalau jurnal, tabloid, atau selebaran yang dibagiin itu sebenernya dari siapa ya mas? : Itu sih sebenernya titipan dari partai-partai pendukung dia (Jokowi) kita cuma bawa tapi lumayan lah buat media informasi dan publikasi : Media andalan dari mobil aspirasi tersebut apa sih mas? : Ya itu, yang angga tawarin si mobil aspirasi digital itu. Interaksi denganJokowi digital itu yang menarik dan beda dari kampanye lainnya. Kalo yang lain kan cuma mainan, bagi-bagi kaos. Malah orang dateng ke kampanye cuma mau kaosnya, ada.. : Adakah orang dari pihak-pihak luar yang secara aktif ikut membantu kampanye mobil aspirasi? : Jadi.. kerjasama antar relawan itu berperan besar. Kita pernah ya di telepon dari daerah Jawa Timur, daerah Surabaya sana. Jadi mereka mau ngadain gerak jalan sambil ngundang kita. Sedangkan kita jadwal hari itu gak disitu, jadi bentrok. : Adakah tokoh penting mas, atau artis yang tidak aktif membantu tapi menjadi rujukan bagi pemilih mas? : Ooh.. Banyak ko artis pendukung Jokowi yang bisa turut membantu menggiring suara buat Jokowi : Adakah kesempatan langsung Joko Widodo-Jusuf Kalla ikut kampanye langsung bersama mobil aspirasi? : Pernah waktu di Bandung. Adalah beberapa kali. : Kelebihan dan kekurangan dari kampanye menggunakan mobil aspirasi mas? : Emmm.. kelebihan ya.. Jadi mobil aspirasi bisa menjangkau warga di lingkungan tempat tinggal mereka sehari-hari Jokowi seolah berhadapan langsung dengan kehidupan asli di masyarakat. Dan kalau kekurangannya emmm….yah paling secara teknis sih, logistik juga kurang karena kita suka kesana kemari jadi kaos yang suka dibagiin waktu kampanye rada susah. Koneksi internet untuk mengirim video rekaman aspirasi kadang juga suka susah di daerah-daerah tertentu. PROFIL CO-COORDINATOR GENERASI OPTIMIS Bullitt Sesariza Founder and Chief Technology Officer Summary Entrepreneur in creative industry. Solid track record on managing development team and releasing successfull video games products to the market. Specialties Project management, game design and programming. Experience Co-founder and Chief Technology Officer at Kark Mobile Education Pte. Ltd. January 2012 - Present (3 years 1 month) Creating the concept of company main product, a hybrid game platform using collectible cards and mobile device for 5 - 12 years old children. Responsible for the choice of technologies and production pipeline. CEO at PT.Logika Interaktif August 2010 - Present (4 years 6 months) Logika Interaktif is a company that integrated wide range of talents to make people happy. As founder and currently CEO, I involve on set up vision and mision, and responsible on company growing strategic. Co-founder & Managing Director at A-Box, PT.Wahana Permainan Interaktif May 2007 - August 2010 (3 years 4 months) Founded the company in 2007 and lead the team for 3 years. Now, A-Box run by professionals and became a leader for advergaming Industry in Indonesia. Coca Cola, Djarum, Microsoft, and Telkomsel. Unilever, Yamaha, and Yahoo. Even the European Union. These are just a small sample of the more than 200 big- name clients renting our games for bellow-the-line events. Studio Head at Matahari Studios 2004 - 2007 (3 years) Run day to day operation of the company. Under my leadership, the team has worked on over 10 original IP game projects including best selling international arcade title : Dino Duel. 1 recommendation available upon request Art Director, Producer at Matahari Studios November 1999 - September 2003 (3 years 11 months) Work as one of first employee at Matahari Studios in 1999, I was then responsible for all art outsourcing project, including some AAA hit title such as Need for Speed Underground, Underground 2, Most Wanted and Carbon (PS2,Xbox,PC). Projects Mystery of Batavia 2011 to Present Members:Bullitt S., Benny C., , ferdy A. Half Year Festival of History, Creativity and Technology for the the Young at Heart Mystery of Batavia 2011 to Present Members:Bullitt S., Benny C., , ferdy A. Languages English Skills & Expertise Game Development Quality Assurance Video Games Art Project Management Game Design Programming Mobile Devices Entrepreneur 3D Studio Max Animation Flash ActionScript Entrepreneurship Unity3D 3D After Effects Mobile Games Computer Animation Casual Games Texturing Game Programming Social Games Computer Games Character Animation Gameplay Education Universitas Katolik Parahyangan Sarjana Teknik, Architecture, 1991 - 1996 PROFIL COORDINATOR OFFLINE GENERASI OPTIMIS Ramadona Samita Creative Director at Komodoz Experience Co-Owner / Creative Director at Komodoz May 2010 - Present (4 years 9 months) Art Production, Project Management, Business Development, & Entrepreneurship Business Development Manager at Matahari Studios July 2008 - April 2010 (1 year 10 months) Exploring and managing business opportunities for video game development focusing on art creation services. Project Lead / Project Coordinator at Matahari Studios August 2006 - June 2008 (1 year 11 months) Lead and manage art team for video game development. My daily work involves assembling art team, creating production pipeline, project estimations, scheduling and tracking, delivery quality checking, and provides daily communication, reports and update internally (with the team members) and externally (with the client). In between projects, I create artwork for marketing & promotional purpose (portfolio) and improving skillset through art competition and studio sharing sessions. 3D Artist - Lead Artist at Matahari Studios September 2005 - August 2006 (1 year) Create art asset for video game development. Early on as a 3D Artist, my daily work is creating digital art asset - mostly 3D modeling, uv mapping and LOD and then as a Lead Artist, I supervise art team on daily production, provide art & technical guidance for team members, and create artwork as the pipeline requires. Multimedia Instructor at Binus Center February 2005 - September 2005 (8 months) Conducting multimedia classes. The topics covered are basic level of drawing, animation, 3d modeling and texturing, and also includes intermediate level of interactive multimedia sessions. Multimedia Designer at Maximus November 2004 - January 2005 (3 months) Create and develop educational multimedia product focusing on physics lessons for junior high curriculum. My daily work involves designing and creating interactive animation, including coding / programming side, based on various laws of physics. Multimedia Developer at PT. Elex Media Komputindo August 2004 - October 2004 (3 months) Create and develop mini games for educational multimedia product. My work involves GUI design and implementation, character design, art asset illustration, interactive animation, programming, voice recording + sound editing, and compiling all asset as a fully released commercial multimedia product. Skills & Expertise Game Development Video Games Game Design 3D Studio Max 3D Computer Animation Texturing Character Animation Animation Modeling Casual Games Concept Design Zbrush Flash Leadership Management Creative Solutions Business Development Game Art Illustration Education Universitas Bina Nusantara (Binus) Bachelor, Computer Science majoring Information Technology, 2000 - 2004 Generasi Optimis 23 Juni 2014 BLUSUKAN DIGITAL Mobil Aspirasi, Blusukan Generasi Optimis Mobil Aspirasi merupakan sarana blusukan digital yang digagas Generasi Optimis untuk menjaring aspirasi masyarakat Indonesia terhadap Pak Joko Widodo sebagai calon Presiden RI 2014-2019. Dengan pendekatan kreatif yang interaktif, blusukan digital mengajak partisipasi konstituen sembari mengenalkan sosok Pak Joko Widodo yang sederhana, tegas dan aktif dalam mendengarkan masyarakat, memberi solusi dan memberi bukti kerja nyata. JKW4P creative movement - GENERASI OPTIMIS 1 Generasi Optimis 23 Juni 2014 "Kampanye itu memang sebaiknya dilakukan dengan cara yang kreatif, seperti yang dilakukan anak-anak muda GO Indonesia ini. Mereka bikin kampanye lewat komik, game, bahkan mereka sampai membuat simulasi blusukan secara digital" ujar Jokowi. (Investor Daily Indonesia / 12 Juni 2014 | 7:12) Bapak Jokowi sebagai Capres Indonesia 2014-2019 mengunjungi Mobil Blusukan di Gedung Merdeka Bandung. JKW4P creative movement - GENERASI OPTIMIS 2 Generasi Optimis 23 Juni 2014 Warga, barisan relawan, dan pendukung silih berganti memberikan aspirasi dan dukungan mereka melalui Blusukan Digital Jokowi. Blusukan digital mengajak warga masyarakat di Indonesia untuk memberikan aspirasi mereka secara interaktif dengan calon presiden Joko Widodo, dimana aspirasi ini menjadi masukan yang sangat berguna bagi Pak Jokowi dalam memetakan apa yang harus dilakukan dalam pemerintahannya. JKW4P creative movement - GENERASI OPTIMIS 3 Generasi Optimis 23 Juni 2014 Mobil Aspirasi melakukan blusukan ke kota-kota utama di Pulau Jawa selama satu bulan menjelang Pemilu 9 Juli. Antusiasme warga dan pengunjung akan kehadiran mobil blusukan digital cukup tinggi. Sejak dimulai pada tanggal 6 Juni 2014 sampai saat ini, blusukan digital telah mengunjungi 28 kota, serta menghimpun 7.132 aspirasi warga yang tercatat didalam database peserta dan masih akan terus bertambah hingga akhir blusukan. Ikuti terus liputan tim blusukan di Twitter: @GO_aspirasi & Facebook: Blusukan Digital - Mobil aspirasi JKW4P creative movement - GENERASI OPTIMIS 4