PEMBUATAN MUSIK TRADISIONAL MODERN MENGGUNAKAN DIGITAL AUDIO WORKSTATION NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Tyno Isbat Elsa Wibowo 10.11.4368 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2014 MAKING TRADITIONAL MODERN MUSIC USE DIGITAL AUDIO WORKSTATION PEMBUATAN MUSIK TRADISIONAL MODERN MENGGUNAKAN DIGITAL AUDIO WORKSTATION Tyno Isbat Elsa Wibowo Pandan P Purwacandra NIK. 190302190 Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT In this modern age, type of music is very diverse. Growing one is a blend of traditional music with modern music. It is caused due to the technological development in the world of making music. sulk the fact that the author is trying to develop a piece of traditional music in containers with a modern feel that more would be accepted today's society, especially young people. Making music is done by using the Digital Audio Workstation especially Fruity Loops, Cubase, Wavelab. Fruity Loops used for music creation, Cubase for recording, and a final wavelab for mastering. The author makes music This with the aim to fulfill the final project and is expected to assist in the preservation of Indonesian culture. From the results obtained, the modern traditional music more attractive to young people because of the uniqueness of its own. Making music was the main attraction for the general public are still new to music production. So hope for the preservation of traditional music can be seen more clearly. And Digital Audio Workstation into a forum for musicians to distribute or kratifitasnya talent. Keyword: Music, DAW, MID 1. Pendahuluan Di era modern saat ini, tehnologi komputer sangat berperan penting pada segala bidang kegiatan manusia. Salah satu nya pada bidang musik. Muncul nya rekaman digital yang di bantu oleh tehnologi komputer ini menarik perhatian para seniman musik. Dengan adanya studio rekaman digital atau biasa di sebut DAW (Digital Audio Workstation) ini sangat membantu dalam proses produksi sebuah musik. DAW (Digital Audio Workstation) adalah sebuah sistem rekaman berbasis komputer yang memberi fasilitas untuk memudahkan pemusik untuk berkreativitas. Adapun kelebihan rekaman digital di banding dengan analog adalah biaya lebih murah, hemat waktu, permainan nada irama ekstrim yang sulit bahkan tidak mungkin di mainkan dengan alat musik sebenarnya, dll. Namun, dengan segala kelebihannya musik digital memiliki kekurangan juga yaitu karena kemudahan dalam perekaman dan penggandaan maka dapat memudahkan terjadinya pembajakan yang tentunya akan merugikan. Beberapa komponen yang di butuhkan pada DAW adalah mic dan midi controller sebagai input, audio converter dan komputer yang di dukung beberapa aplikasi musik sebagai pemroses, dan speaker atau headphone sebagai output. Hasil dari rekaman tersebut juga tidak lepas dari keahlian pemusik itu sendiri. Genre musik yang ada sekarang sangatlah beragam, misalnya pop, rock, rnb, jazz, hip-hop, dll. Tentunya hal tersebut memicu para seniman musik untuk terus berkarya mengembangkan kreativitas dalam bermusik. Salah satu caranya adalah dengan menggabungkan beberapa genre musik. Upaya ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu untuk memunculkan atau memperkenalkan kembali genre musik yang mungkin telah hilang di makan oleh zaman, untuk menyalurkan kreativitas, dan untuk memberikan nuansa yang baru pada sebuah musik. Cara berkreasi seorang musisi adalah bermain secara live ataupun rekaman. Pada zaman dahulu rekaman sebuah musik menggunakan media analog. Namun media analog mempunyai keterbatasan antara lain overdubbing atau kemampuan pita yang dapat dihapus / direkam ulang. Selain itu, biaya yang di butuhkan juga mahal, misalnya untuk membuat scoring film paling tidak di butuhkan instrument asli dan perlengkapannya. Belum lagi ketika merekam sebuah musik orchestra juga di butuhkan tempat yang luas. Hal ini menyebabkan produksi musik menjadi tidak efisien. Untuk pemusik pada umum nya, mengabadikan karya musik atau rekaman merupakan hal yang sulit. Maka DAW inilah yang akan menjadi solusinya. Berdasar pada latar belakang masalah tersebut maka penulis mengambil sebuah judul “Pembuatan Musik Tradisional Modern menggunakan Digital Audio Workstation” yang di harapkan 1 nantinya akan membantu pemusik dalam berkarya dan sekaligus untuk mengangkat kembali budaya tradisional yang mulai hilang di makan zaman. 2. Landasan Teori 2.1 Musik Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga kita atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik mempunyai ritme, melodi, dan harmoni yang memberikan kedalaman dan memungkinkan penggunaan beberapa instrument atau bunyi-bunyian (Oxford Ensiklopedi Pelajar, 2005). Dapat disimpulkan juga bahwa musik adalah bunyi yang diatur menjadi sebuah pola yang tersusun dari bunyi atau suara dan keadaan diam (sound and silence) dalam alur waktu dan ruang tertentu dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal yang berkesinambungan sehingga mengandung ritme, melodi, warna bunyi, dan keharmonisan yang biasnya dihasilkan oleh alat musik atau suara manusia yang dapat menyenangkan telinga dan mengekspresikan ide, perasaan, emosi atau suasana hati. 2.1.1 Musik Tradisional Menurut Sedyawati (1992 : 23) musik tradisional adalah musik yang digunakan sebagai perwujudan dan nilai budaya yang sesuai dengan tradisi. Musik tradisional menurut Tumbijo (1977 : 13) adalah seni budaya yang sejak lama turun temurun telah hidup dan berkembang pada daerah tertentu. Maka dapat dijelaskan bahwa musik tradisional adalah musik masyarakat yang diwariskan secara turun – temurun dan berkelanjutan pada masyarakat suatu daerah. Kesenian tradisional pada umumnya juga tidak dapat di ketahui secara pasti kapan dan siapa penciptanya. Hal ini dikarenakan kesenian tradisional atau kesenian rakyat bukan merupakan hasil kreatifitas individu, tetapi tercipta secara anonim bersama kreatifitas masyarakat yang mendukungnya (Kayam : 60). 2.1.3 Musik Modern Musik Modern adalah musik yang sudah mendapat sentuhan-sentuhan teknologi baik dari segi instrumen maupun penyajian, musik modern selalu berkembang dan ada pembaharuan seiring berkembangnya zaman, musik modern bersifat universal serta menyeluruh sehingga semua orang bisa saja mengerti, memahami, dan menikmati musik modern tersebut. 2 2.2 RITME (TEMPO) Ritme atau tempo merupakan hal yang sangat mendasar dalam permainan musik pada umumnya. Permainan musik sesuai dengan tempo yang dimainkan akan menghasilkan alunan nada yang terdengar indah. Dalam permainan gitar yang baik, tempo harus dipahami dan dikuasai dengan benar. Saat memainkan lead melodi, memainkan rhythm, ataupun bersolo gitar, kita harus mengerti tempo yang dimainkan. Pada intinya, semua alat musik haruslah 1 dimainkan dengan tempo yang stabil . 2.3 Tanda Birama Untuk menentukan banyaknya ketukan pada sebuah birama atau bar, kita akan menggunakan birama, seperti 4/4, 3/4, 2/4, 3/8, dan lain-lain. Angka tersebut menunjukan banyaknya ketukan pada setiap bar atau birama. Sementara itu, angka dibawah menunjukan nilai not pada setiap ketukannya.Contoh : 2/4 berarti 2 ketukan pada setiap biramanya, setiap ketukan bernilai not1/4. Bar atau birama bisa diibaratkan sebagai sebuah kolom yang berisi nada-nada. Didalamnya terdapat beberapa ketukan untuk membentuk bar tersebut. Pada tanda birama 4/4 terdapat 4 ketukan pada setiap bar, dan setiap ketukan bernilai not 1/4. Penguasaan notasi dan birama akan sangat berguna saat membuat musik digital. Dengan begitu, instrumen musik bisa dimainkan sesuai ketukan tempo stabil sehingga bunyi yang dihasilkan lebih nikmat untuk didengarkan. Penguasaan tempo 2 akan sangat berguna juga pada saat melakukan rekaman . 2.4 Sample dan Sample Rate Kartu suara mengkonversi audio kedalam format digital dengan memecahnya menjadi serangkaian snapshot, masing-masing adalah potongan informasi yang berlainan dari audio tersebut. Snapshot ini atau disebut sample, bisa diputar dan dikonversi kembali dari format digital ke analog sehingga menghasilkan suara. Kecepatan saat snapshot diambil disebut sample rate. Misalnya sample rate sebesar 32k (kilo), berarti saat proses digitizing diambil 32 ribu sample per detik. 1 Pamungkas, Adi Jarot, Mainkan Gitarmu dengan Iringan Musik Digital Komputer (2007), Andi, hal 9. 2 Pamungkas, Adi Jarot, Mainkan Gitarmu dengan Iringan Musik Digital Komputer (2007), Andi, hal 11-12 3 Semakin tinggi sample rate, semakin tinggi pula kualitas suara yang dihasilkan, namun ukuran file juga semakin besar. Frekuensi audio sebesar setengah ½ dari sample rate bisa dihasilkan secara efektif. Jadi untuk menghasilkan audio dengan frekuensi sebesar 10kHz, paling sedikit harus memakai sample rate 20kHz. Hal ini disebut dengan Frekuensi Nyquist. Frekuensi Nyquist adalah setengah dari sample rate yang digunakan 3 (misalnya, bernilai 22kHz pada audio ber-sample rate 44kHz) . 2.5 Bit Resolution Bit resolution adalah jumlah bit yang digunakan untuk menyatakan amplitude pada suatu sample. Setiap sample memiliki ukuran atau volume, sehingga bila diletakkan berderet akan terdengar gelombang suara. Amplitudoi atau lebarnya (secara vertikal) ditentukan oleh jumlah bit yang digunakan untuk melukiskannya. Semakin banyak jumlah bit yang digunakn untuk melukis tiap sample, semakin banyak pula kemungkinan (variasi) amplitudonya. Pada audio 8bit, tiap sample memiliki 256 variasi amplitudo sedangkan 4 pada audio 16bit ada 65.536, dan untuk audio 24bit mempunyai sekitar 16,8 juta . 2.6 MIDI Pada dasarnya, MIDI adalah suatu bahasa musik yang diterima secara umum dalam dunia musik digital. Mudahnya, MIDI adalah bahasa antara sebuah alat musik digital dengan alat musik digital lainnya. Seperti halnya kita sebagai manusia berkomunikasi dengan manusia lain menggunakan bahasa indonesia atau inggris. Jika anda mempunyai dua buah keyboard, sebutlah keyboard A dengan B. Kemudian, anda menghubungkan kedua buah perangkat dengan jalur MIDI. Anda membuat keyboard A anda menjadi keyboard master, sedangkan keyboard B menjadi slave. Dengan demikian , saat anda menekan tuts di keyboard A, keyboard B pun akan bunyi. Hal ini dapat menjadi suatu solusi jika anda sudah terbiasa dengan tuts keyboard lama, sedangkan anada ingin membeli keyboard batu, Anda dapat tetap menggunakan tuts keyboard A (master) , sedangkan suaranya keluar dari keyboard B yang baru saja 5 anda beli . 3 Mudah dan Cepat Mengolah Audio menggunakan Cool Edit 2000 (2004), Andi, hal 2-3. Ibid, hal 3. 5 P.Purwacandra, Pandan , Asyik Berkreasi dengan Midi (2008), Andi, hal 3. 4 4 2.7 WAV dan MP3 1. WAV WAV atau microsoft wave file adalah format file yang mendukung untuk dibuka pada musik player pada umumnya. Format file itu biasanya digunakan dalam rekaman multitrack karena memiliki suara yang masih asli, tanpa ada penyusutan kualitas file. Jika penyimpanan dilakukan dengan format file itu, ukuran file biasanya sangat besar. 2. MP3 MP3 atau MPEG layer 3 file adalah format file yang mendukung untuk dibuka hampir pada semua software dan hardware musik player. Format itu berkapasitas lebih kecil dibandingkan format file WAV. Jika ingin menyimpan file proyek dan memainkannya 6 menggunakan musik player, gunakan bentuk mp3 agar lebih aman . 2.8 VST VST adalah singkatan dari Virtual Studio Technology yang dikembangkan oleh Steinberg. Synthesizer tradisional datang sebagai instrumen keyboard atau rak mount modul expander, tetapi pada era modern ini instrument dapat digunakan dalam bentuk software plug-in yang bekerja dalam sequencer MIDI atau audio yang paling populer dan program editing audio. Bagian dari konsep VST adalah bahwa fungsi tambahannya dapat 7 ditambahkan ke program host dengan cara instalasi plugin . 2.9 Recording Orang awam mengartikan kata “recording” sebagai sebuah proses merekam sumber suara kedalam sebuah mesin. Namun, bagi para operator rekam, istilah recording secara lebih spesifik mengacu pada sebuah proses pengambilan sumber suara dari sebuah media (pita kaset, DAT, maupun harddisk). Proses itu sering juga disebut dengan istilah tracking karena pada proses sesungguhnya Anda merekam sebuah komposisi musik kedalam track-track yang terpisah. Misalnya, piano pada track 1, bass pada track 2, vocal pada track 3, dan seterusnya. Secara sederhana, recording adalah merekam permainan anda, baik vokal maupun musik. Proses untuk mendapatkan hasil yang maksimal tidaklah cukup dengan itu. Jika sudah selesai merekam musik dasar, Anda bisa mendengarkan kembali dan mungkin menambahkan beberapa harmoni tertentu dalam komposisi musik. Itulah yang kadang akan mempermanis musik. Harmoni tersebut biasanya datang belakangan atau belum 6 Pamungkas, Adi Jarot, Mainkan Gitarmu dengan Iringan Musik Digital Komputer (2007), Andi, hal 143. 7 White, Paul, Basic VST Instrument (2009), SMT, hal 1. 5 dipikirkan sebelumnya. Proses itu disebut overdubbing, yaitu menambahkan beberapa 8 harmoni tertentu kedalam musik . 2.10 Editing Setelah recording/tracking, tahap selanjutnya adalah editing. Dalam sekala kecil editing, noise atau suara-suara yang tidak diperlukan dibuang, terutama noise dari track vokal yang biasanya terjadi sebelum bernyanyi. Editing pada skala yang lebih besar 9 adalah memindahkan bagian-bagian lagu . 2.11 Mixing Mixing adalah proses menggabungkan / memadukan semua sumber bunyi yang sudah direkam menjadi satu supaya enak didengar. Pada tahap itu untuk mengatur balance atau keseimbangan volume antara satu track dengan track lainnya, mengatur posisi stereo / stereo image / pan, memberi efek, dan melakukan ekualisasi. 2.12 Mastering Ada dua makna mastering dalam industri rekam. Pertama, mastering bisa diartikan sebagai final touch atau sentuhan akhir dari lagu yang sudah anda mixing sebelumnya. Kedua, mastering juga bisa diartikan sebagai pembuatan CD master atas karya musik Anda. Jika mendengarkan hasil mixing tersebut dengan baik, ada beberapa kejanggalan yang bisa ditemui. Kejanggalan yang paling umum adalah suara yang tidak konsisten, ada perbedaan antara volume lagu satu dengan lagu berikutnya atau dengan lagu yang biasa ada dipasaran. Misalnya suara bass pada lagu pertama enak didengar, tetapi tidak demikian yang terjadi di lagu yang kedua padahal instrument ang dipakai sama. Pada tahap mastering ini, masalah tersebut dicoba untuk diselesaikan. Salah satunya membuat lagu menjadi konsisten dalam hal volume dan frekuensinya. Dengan demikian mastering menjadi sangat penting dan tak terpisahkan dengan sebuah proses 10 produksi agar hasil musik terdengar lebih profesional . 3. Analisis 3.1 Analisis Fungsional Analysis fungsional dari pembuatan lagu ini adalah : 8 P.Purwacandra, Pandan ,Home Recording dengan Adobe Audition1.5 (2007), Andi, hal 21-22. Ibid, hal 22-23. 10 Ibid, hal 23-24. 9 6 1. Dapat memberikan kemudahan dalam pembuatan musik melalui Digital Audio Workstation. 2. Dapat mengemas musik secara modern sehingga tetap menarik walaupun dengan memanfaatkan instrument tradisional yang mulai ditinggalkan. 3. Memberi deskripsi nyata terhadap para pemimpin saat ini. 4. Menuangkan inspirasi hati melalui lagu. 5. Menuangkan kreatifitas dalm bermusik. 3.2. Analisis Kebutuhan Analysis kebutuhan sangat dibutuhkan dalam mendukung proses pengerjaan lagu. Apakah lagu yang dibuat sudah sesuai dengan yang dibutuhkan atau belum. Fungsi informasi yang penulis buat ini adalah untuk memberikan kemudahan pada saat pembuatan sebuah lagu. Kebutuhan hardware yang utama adalah sebuah komputer lengkap yang sudah terinstal Operating System dan dengan adanya soundcard. Serta kebutuhan tambahan lainnya adalah keyboard controller dan microphone. Sedangkan kebutuhan software yang utama adalah Fruity Loops, Cubase, dan Wavelab. Serta kebutuhan software tambahan lainnya adalah VSTi lengkap sebagai pendukung untuk pembuatan semua genre. Rincian Biaya Hardware Biaya Motherboard Rp. 900.000 Processor Rp. 1.200.000 RAM Rp. 265.000 Harddisk Rp. 320.000 DVD RW Rp. 160.000 Monitor Rp. 650.000 Keyboard + Mouse Rp. 80.000 UPS Rp 400.000 Keyboard Controller Rp. 1.500.000 Microphone Rp. 800.000 Stand Mic + Pop Filter Rp. 300.000 Jumlah Rp. 6.575.000 7 Software Biaya Windows XP Rp. 450.000 Fruity Loops Rp. 2.000.000 Cubase Rp. 1.200.000 Wavelab Rp 1.200.000 Jumlah 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Rp. 4.850.000 Dari hasil yang didapat, musik tradisional modern lebih dapat diminati oleh anak muda karena adanya keunikan tersendiri. Pembuatan musik pun menjadi daya tarik bagi masyarakat umum yang masih awam dengan produksi musik. Sehingga harapan untuk pelestarian musik tradisional dapat terlihat lebih jelas. Dan Digital Audio Workstation menjadi wadah bagi para pemusik untuk menyalurkan bakat ataupun kratifitasnya. 4.2 Pembahasan Bab ini membahas hasil penelitian yang telah dilakukan pada perancangan yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Hasil dari pembuatan musik ini berupa file-file MIDI yang dihasilkan oleh perangkat lunak Fruity Loops Studio 11. File MIDI tersebut akan digunakan untuk membangkitkan suara melalui software synthesizer. Pembuatan musik ini menggunakan software synthesizer berupa : a. Sample Tank yang berfungsi untuk membuat suara gong, saron, bonang, canang, gambang, dan angklung. b. Hypersonic yang berfungsi untuk membuat suara brass dan techno synth. Project yang dibuat menggunakan sample rate 44.1kHz pada FL Studio. Pattern yang digunakan untuk membuat musik ini berjumlah 40 pattern yang meliputi beat, instrument, dan sound effect. Penambahan feel juga dilakukan untuk perpindahan pada element musik. Masing-masing instrument pada masing-masing track direkam menggunakan keyboard controller, namun hal tersebut juga bisa dilakukan penulisan pada piano roll menggunakan mouse. Vocal direkam menggunakan microphone jenis 8 condenser dan denagn tambahan tube ultragain untuk menambah power pada vocal melalui soundcard eksternal berbasis USB dengan mengatur level suara masing-masing track agar seimbang. 4.2.1 Event List Event list adalah daftar kejadian yang terjadi dalam lingkungan sistem dan mempunyai hubungan dengan respon yang diberikan sistem. Tampilan ini akan menampilkan kejadian yang terdapat pada data MIDI. Misalnya kejadian saat penekanan tuts yang dilakukan, kapan dilakukan penekanan pedal sustain, penggunaan pitch bend atau modulation. Tampilan Event List digunakan untuk mengetahui kejadian apa saja yang terjadi saat dilakukan track yang sedang dibuka Event List nya. Namun tidak semua software musik mempunyai fitur untuk menampilkan event list, oleh karena itu, penulis menggunakan SONAR untuk dapat menampilkan event list tersebut dengan cara export file MIDI dari Fruity Loops kemudian dibuka di SONAR. Setiap baris menampilkan satu event, diantara parameter yang digunakan antara lain : a. Trk, digunakan untuk menampilkan nomor track. b. HMSF digunakan untuk menampilkan posisi event dalam format jam : menit : detik : frame c. MBT digunakan untuk menampilkan posisi event dalam bar : ketukan : tick. Sedangkan parameter lainnya seperti Ch (channel), kind, dan data isinya tergantung dari jenis event yang telah dilakukan. Beberapa event diantaranya, yaitu: a. Note digunakan untuk menandakan MIDI Note. Dengan parameter nama note atau pitch, velocity, durasi dan MIDI Channel. b. Wheel digunakan untuk menandakan MIDI pitch wheel position dengan nilai parameter posisi wheel bernilai -200 sampai dengan 200. c. Control digunakan untuk menandakan MIDI Control Change (CC) dengan parameter nomor controller dari 0-127, nilai controller dari 0-127 dan MIDI Channel. d. Patch digunakan untuk menandakan MIDI Patch Change dengan parameter select method, nomor bank, nomor dan nama patch, dan MIDI Channel. e. KeyAft digunakan untuk menandakan MIDI Key aftertouch dengan parameter nama not, velocity, dan MIDI Channel. f. SysxData digunakan untuk menandakan pesan System Exclusive dengan parameter Sysx message yang ukurannya 1-255 bytes. 9 g. Lyric digunakan untuk menandakan adanya lirik dengan parameter satu suku kata dari lirik. h. Chord digunakan untuk menandakan adanya chord dengan parameter nama chord. i. Exprsn digunakan untuk menandakan adanya expression mark dengan parameter teks dari symbol expression. j. Hairpin menandakan Hairpin Symbol dengan parameter cresscendo dan de crescendo. Pada gambar diatas menandakan bahwa track 2 berada pada detik ke 20, bar 11 dan ketukan ke-1 not ke-15 pada trck 2 ditekan. Ditandai kolom kind bertuliskan note. Sedangkan kekerasannya sampai 95. 5. Kesimpulan Dari pembuatan musik tradisional modern dengan memanfaatkan Digital Audio Workstation dapat diambil beberapa kesimpulan : a. Musik digital sangat membantu dalam proses pembuatan lagu dengan biaya lebih murah tanpa harus memanfaatkan instrument musik lengkap dan mendapatkan hasil yang bagus sesuai standard industri musik. b. File yang dihasilkan dari pembuatan musik lebih sederhana karena MIDI hanya menyimpan instruksi dan tidak menyimpan file suara aslinya, sehingga ukurannya lebih kecil . Sedangkan kualitas suara yang dihasilkan sangat tergantung dengan pembangkit suara seperti sound module dan keyboard untuk membunyikan suara dan not tertentu. c. Aplikasi file MIDI dapat dengan mudah melakukan editing dan update suara dengan rapi. File MIDI dapat lebih mudah menghapus bagian yang salah atau tidak terpakai dengan sangat presisi hanya dengan melihat event list nya dan dapat dihapus berdasar tipe datanya, tidak harus semua data atau event. d. Tidak semua suara instrument musik digital menyerupai suara instrument aslinya, sehingga pada saat editing perlu memahamiu karakter dari instrument musik yang digunakan. e. Penambaha type sound dapat dilakukan dengan mudah denagn cara download free plugin ataupun membeli nya. f. Efisiensi yang didapat antara lain waktu, tempat, pemusik dan biaya. Waktu yang digunakan lebih sedikit karena lebih mudah dalam proses pengerjaan, tempat yang digunakan lebih fleksible karena komponen atau peralatan utama yang diperlukan hanya sebuah computer, tidak memerlukan banyak pihak dalam 10 proses pengerjaan karena cukup dengan satu orang pun musik dapat diselesaikan, dan biaya lebih murah karena dalam satu software sudah mencakup beberapa suara instrument pada aslinya. Daftar Pustaka Mudah dan Cepat Mengolah Audio menggunakan Cool Edit 2000 (2004), Andi, Jogjakarta. Pamungkas, Adi Jarot, 2007 Komputer , Andi Jogjakarta. Mainkan Gitarmu dengan Iringan Musik Digital P.Purwacandra, Pandan , 2008 Asyik Berkreasi dengan Midi , Andi Jogjakarta. P.Purwacandra, Pandan ,2007 Home Recording dengan Adobe Audition1.5 , Andi Jogjakarta. Puspitosari, Heni A, Mengolah Audio dengan FL STUDIO, Skripta, Jogjakarta. White, Paul, Basic VST Instrument (2009), SMT, Durham. www.image-line.com/flstudio/ (diakses 20 April 2014). www.sae.edu/reference_material/audio/pages/Microphones.htm#link (diakses tanggal 5 mei 2014). 11