PDF (Bab I)

advertisement
1 BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Hiperlipidemia merupakan penyebab utama aterosklerosis dan penyakit
yang berkaitan dengan aterosklerosis, penyakit serebrovaskular iskemia, dan
penyakit pembuluh perifer. Walaupun insiden penyakit vaskular yang berkaitan
dengan aterosklerosis mengalami penurunan di Amerika serikat, penyakit jantung
koroner (PJK), penyakit serebrovaskular iskemia, dan penyakit pembuluh perifer
masih merupakan penyebab sebagian besar morbiditas dan mortalitas diantara
orang-orang paruh baya dan lanjut usia (Goodman & Gilman, 2008).
Hiperlipidemia merupakan peningkatan kolesterol dan/atau trigliserida serum
diatas batas normal. Peningkatan kolesterol serum yang terjadi terutama
mencerminkan peningkatan kolesterol LDL. LDL (Low Density Lipoprotein)
merupakan
lipoprotein
yang
memiliki
kandungan
kolesterol
tertinggi
dibandingkan lainnya (Price& Wilson, 2006). Hiperkolesterolemia adalah
gangguan yang sering terjadi pada hiperlipidemia. Lima persen kasus bersifat
famillial, tetapi sebagian besar kasus tidak diketahui penyebabnya (Neal, 2005).
Seiring dengan perkembangan jaman, pemanfaatan obat tradisional di
Indonesia beberapa tahun belakangan ini menunjukkan perkembangan yang cukup
pesat (Soedibyo, 1998). WHO merekomendasikan penggunaan obat tradisional
termasuk herbal dalam memelihara kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengobatan penyakit serta meningkatkan kualitas hidup (WHO, 2003). Salah satu
tanaman yang digunakan pada masyarakat sebagai obat tradisional adalah daun
murbei (Morus alba L.). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kartika
(2015) bahwa ekstrak etanol daun murbei dosis 400, 600, 800 mg/KgBB mampu
menurunkan kadar kolesterol total pada tikus putih hiperlipidemia. Enkhmaa et al
(2005) pada penelitiannya menyatakan bahwa flavonoid quecertin 3-(6Malonylglucoside) yang terkandung dalam daun tanaman murbei (Morus alba L.)
mampu menghambat perkembangan lesi aterosklerosis melalui peningkatan
resistensi LDL terhadap modifikasi oksidatif dan efek protektif aterogeniknya.
1
2 Obat antihiperlipidemia, seperti simvastatin telah banyak digunakan
untuk antihiperkolestrolemia yang mampu menurunkan dengan kuat kolesterol
total, LDL, TG, dan VLDL lebih ringan, sedangkan HDL dinaikkan(Tjay &
Rahardja, 2002)juga bisa memperlambat progresi aterosklerosis koroner pada
pasien dengan penyakit jantung koroner dan mempunyai kadar kolesterol 5,5
mmol/L atau lebih.
Masyarakat pada umumnya sering menggunakan obat modern dan obat
tradisional secara bersamaan tanpa mengetahui interaksi yang dapat ditimbulkan
dari kombinasi tersebut, sehingga mendorong untuk melakukan penelitian tentang
pengaruh ekstrak etanol daun murbei terhadap efek simvastatin sebagai
antihiperkolesterolemia pada tikus putih hiperkolesterolemia dengan mengukur
kadar kolesterol totalnya.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan
permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh ekstrak etanol daun
murbei terhadap efek antihiperkolesterolemia simvastatin pada
tikus putih
hiperkolesterolemia?
C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun murbei
(Morus alba L.) terhadap efek simvastatin sebagai antihiperkolesterolemia
terhadap kolesterol total pada tikus putih hiperkolesterolemia.
D.
Tinjauan Pustaka
1. Murbei (Morus alba L.)
a. Klasifikasi tanaman
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas
: Magnoliopsida
Bangsa
: Urticales
3 Suku
: Moraceae
Marga
: Morus
Jenis
:Morus alba L.
Sinonim
: Morus indica L., Morus atropurpurea Roxb.
Nama Daerah
: Kerto (Gayo); Kitau (Lampung); Murbei (Jawa)
(BPOM, 2008)
b. Kandungan kimia
Murbei
mengandung
1–caffeoylquinnic
acid,
caffeic
acid,
5–
caffeoylquinnic acid, 4–caffeoylquinnic acid, quercetin–3–O–rhamnoside–7–
O–glucoside, quercetin–3,7–D–O–b–D–glucopyranoside, kaempferol–7–O–
glucoside, rutin, quercetin–3–O–glucoside, quercetin–3–O–(6–malonyl)–b–D–
glucopyranoside, quercetin–3–O–glucoside–7–O-rhamnoside, kaemp -ferol–3–
O–glucopyranosyl–(1,6)–b–D–glucopyranoside,
kaempferol-3–O–(6–
malonyl)glucoside(Thabti et al., 2012). Sedangkan dilihat dari Katsube et al
(2006) bahwa Murbei mengandung beberapa senyawa aktif antara lain
quercetin
3-(6-malonylglucoside),
rutin
3-rutinoside)
dan
antihiperlipidemia
dan
(quercetin
isoquercitrin (quercetin 3-glucoside)(Katsube et al, 2006).
c.
Kegunaan
Ekstrak
air
murbei
menunjukkan
efek
antiaterosklerotik pada kelinci.Pemberian ekstrak air murbei dapat menurunkan
tingkat trigliserida, kolesterol total dan LDL-C dalam serum kelinci (Chen et
al., 2005).Penelitian yang dilakukan Katsube et al., (2006)quercetin 3-(6malonylglucoside) dan rutin yang terkandung dalam daun murbei mempunyai
antivitas sebagai antioksidan.El-Beshbishy et al (2006)juga pada penelitiannya
mengemukakan bahwa fraksi ekstrak etanol 70% kulit akar tanaman murbei
dapat bertindak sebagai nutrisi hipokolesterolemik serta sebagai antioksidan
yang kuat melalui penghambatan modifikasi aterogenik LDL pada tikus
hiperkolesterolemia.
4 2. Simvastatin
a. Definisi
Simvastatin adalah salah satu dari golongan Penghambat HMG
KoA reduktase (lazim disebut Statin),obat golongan ini merupakan
senyawa yang paling efektif dan paling baik toleransinya untuk mengobati
dislipidemia.
Obat
ini
adalah
inhibitor
kompetitif-3-hidroksi-3-
metilglutaril koenzim A (HMG Co-A) reduktase, yang mengkatalisis tahap
awal pembatas laju pada biosintesis kolesterol (Goodman& Gilman, 2008).
b. Mekanisme kerja
Statin bekerja dengan cara menghambat sintesis kolesterol dalam
hati dengan menghambat enzim HMG Co-A reduktase. Akibat penurunan
kolesterol ini, maka SREBP (Sterol Regulatory Element-Binding Protein)
yang terdapat pada membran dipecah oleh protease, lalu diangkut oleh
nukleus. Faktor-faktor transkripsi kemudian akan berikatan dengan
reseptor LDL, sehingga terjadi peningkatan sintesis LDL. Peningkatan
jumlah reseptor LDL pada membran sel hepatosit akan menurunkan kadar
kolesterol darah lebih banyak lagi. Selain LDL, VLDL dan IDL juga
menurun, sedangkan HDL meningkat.
c. Efek samping
Pada umumnya statin ditoleransi baik oleh pasien.Efek samping
statin yang paling potensial berbaya adalah miopati dan rabdomiolisis.
Insiden miopati rendah (<1%), tetapi meningkat bila diberikan bersama
obat-obat tertentu seperti fibrat dan asam nikotianat yang akan
mempengaruhi metabolisme statin (Suyatna, 2011).
3. Hiperlipidemia
a. Definisi
Lipid plasma terdiri dari kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan
asam lemak bebas. Istilah hiperlipidemia menyatakan peningkatan
kolesterol dan/atau trigliserida serum di atas batas normal(Price & Wilson,
2006) atau lebih tepatnya disebut juga hiperlipoproteinemia(Tjay &
Rahardja, 2002). Peningkatan kolesterol serum yang terjadi terutama
5 mencerminkan peningkatan
kolesterol LDL. LDL (Low Density
Lipoprotein) merupakan lipoprotein yang memiliki kandungan kolesterol
tertinggi dibandingkan lainnya(Price& Wilson, 2006).
Ada empat
kelompok utama lipoprotein yang telah diidentifikasi yaitu:
a) Kilomikron yang berasal dari penyerapan triasilgliserol di usus
b) Lipoprotein dengan trigliserol yang sangat rendah atau very low
density lipoprotein (VLDL atau pre-β-lipoprotein)
c) Lipoprotein dengan densitas rendah atau low density lipoprotein (LDL
atau β-lipoprotein) yang memperlihatkan tahap akhir di dalam
katabolisme VLDL
d) Lipoprotein dengan densitas tinggi atau high density lipoprotein (HDL
atau α-lipoprotein) yang terlibat dalam metabolisme VLDL dan
kilomikron serta pengangkutan kolesterol(Murray et al., 2003).
b.
Gejala
Pada umunya kebanyakan pasien yang menderita hiperlipidemia
tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun sebelum penyakit
tersebut terbukti secara klinis. Namun, pasien dengan sindrom metabolik
mungkin memiliki tiga atau lebihhal berikut: obesitas perut, dislipidemia
aterogenik, peningkatan tekanan darah dan resistensi insulin dengan atau
tanpa intoleransi glukosa. Biasanya gejala yang dapat dirasakan oleh
penderita adalah nyeri dada yang parah, jantung berdebar, berkeringat,
cemas, sesak napas, kehilangan kesadaran atau kesulitan dalam berbicara
atau bergerak, nyeri perut, serta kematian mendadak (Dipiro et al., 2008).
c.
Penyebab
Hiperlipidemia merupakan kelompok penyakit yang dapat bersifat
primer atau sekunder, tergantung dari penyebabnya. Hiperlipidemia primer
berasal dari kelainan gen tunggal yang diwarisi atau telah sering
disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Sedangkan
hiperlipidemia sekunderdisebabkan oleh suatu penyakit tertentu, seperti
diabetes militus, asupan alkohol yang berlebihan, hipotiroidism, atau
sirosis biliar primer (Harvey& Champe, 2013).
6 Hiperlipidemia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a) Hiperkolesterolemia dengan peningkatan kadar LDL (dan kolesterol
total)(Tjay & Rahardja, 2002). Hiperkolesterolemia berhubungan dengan
peningkatan kadar satu atau lebih lipoprotein (VLDL, LDL) serta
penurunan HDL, yang terjadi akibat tingginya kadar kolesterol dalam
masing-masing partikel, atau gabungan keduanya (peningkatan kadar
lipoprotein dan kolesterol) (Arisman, 2011).
b) Hipertrigliseridemia dengan kadar trigliserida meningkat (Tjay&
Rahardja, 2002).
E.
Landasan Teori
Berdasarkan penelitian sebelumnya, dilaporkan bahwa ekstrak etanol daun
murbei dosis 400,600 dan 800 mg/KgBB mampu menurunkan kadar kolesterol
total pada tikus putih hiperlipidemia (Kartika., 2015). Sedangkan pada penelitian
yang dilakukan Rong et al (2009) bahwa flavonoid yang terkandung dalam daun
murbei secara signifikan dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida dan
LDL-C serta meningkatkan rasio HDL-C/TC dan HDL-C/LDL-C pada tikus
hiperlipidemia. Flavonoid quercetin dan quercetin 3-(6-malonylglucoside) yang
terkandung dalam ekstrak etanol daun murbei mampu menurunkan level
kolesterol total secara signifikan (Enkhmaa, 2004). Flavonoid ini menunjukkan
efek penghambatan yang kuat pada oksidasi LDL (Naderi et al, 2003).Flavonoid
merupakan
antioksidan yang dapat menurunkan kolesterol dalam darah dan
mampu menghambat sintesis kolesterol melalui inhibitor HMG KoA reduktase
(Chen
et
al,
2001).
Selain
itu
simvastatin
yang
merupakan
obat
antihiperkolesterolemia mempunyai mekanisme yang sama dalam menurunkan
kolesterol dalam darah yaitu dengan menghambat HMG KoA reduktase
(Goodman & Gilman, 2008).
Berdasarkan uraian diatas mendorong untuk melakukan penelitian tentang
pengaruh ekstrak etanol daun murbei terhadap efek simvastatin sebagai
antihiperkolesterolemiapada tikus putih hiperlipidemia.
7 F.
Hipotesis
Ekstrak etanol daun Murbei (Morus alba L.) dapat meningkatkan efek
simvastatin sebagai antihiperkolesterol terhadap kadar kolesterol total pada tikus
putih hiperkolesterolemia.
Download