proposal karya tulis ilmiah - May Bidan

advertisement
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA HAMIL PADA
USIA REMAJA DENGAN KEHAMILAN RESIKO
TINGGI PUSKESMAS BIAK KOTA
KABUPATEN BIAK NUMFOR
PROVINSI PAPUA
TAHUN 2014
MARTHA LUDIA MANSAWAN
NIM 14513019
PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MITRA RIA HUSADA
JAKARTA
2015
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA HAMIL PADA
USIA REMAJA DENGAN KEHAMILAN RESIKO
TINGGI PUSKESMAS BIAK KOTA
KABUPATEN BIAK NUMFOR
PROVINSI PAPUA
TAHUN 2014
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
OLEH :
MARTHA LUDIA MANSAWAN
NIM 14513019
PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MITRA RIA HUSADA
JAKARTA
2015
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Proposal KaryaTulis Ilmiah ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber baik
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama
NIM
TandaTangan
: Martha Ludia Mansawan
: 14513019
:
Tanggal
: 12 – 01- 2014
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah
Dengan judul ”Hubungan Pengetahuan Wanita Hamil Pada Usia Remaja
Dengan Kehamilan Resiko Tinggi Di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak
Numfor Provinsi Papua Tahun 2014 ”
Telah disetujui, diperiksa, dipertahankan dan siap diujikan dihadapan Tim Penguji
Proposal KTI STIKes Mitra RIA Husada
Jakarta, 19 Desember 2014
Pembimbing I
Pembimbing II
( Pujiati S.SiT,M.Keb )
( Dina Arihta Tarigan, SST,MKM )
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah
Dengan judul ” Hubungan Pengetahuan Wanita Hamil pada Usia Remaja
Dengan Kehamilan Resiko Tinggi Di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak
Numfor Provinsi Papua Tahun 2014”
Telah diuji dan dipertahankan pada tanggal 12 Januari 2015
Penguji I
Penguji II
( Tiurlan Yunetty S, SKM
.SiT.MKM )
( Pujiati S.SiT,M.Keb )
Penguji III
( Dina Arihta Tarigan, SST,MKM )
Mengetahui,
Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Ria Husada
(Lisa Trina Arlym, SST, M.Keb)
iv
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur Peneliti panjatkan kehadirat Tuhan YME,
karena berkat rahmat dan tuntunan-Nya, Peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul “ Hubungan Pengetahuan Wanita Hamil Pada Usia
Remaja Dengan Kehamilan Resiko Tinggi Di Puskesmas Biak Kota
Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014 ”. Karya Tulis ini
diajukan sebagai salah satu tugas akhir Program Studi D-IV Bidan Pendidik
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra RIA Husada Jakarta Timur dan sebaga
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan.
Pada kesempatan ini pula, Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih
yang ditujukan kepada:
1.
Dr. H. Hakim Sorimuda Pohan, SpOG selaku Ketua STIKes Mitra RIA
Husada.
2.
Dra. Hj. Asmuyeni Muchtar, M.Kesselaku Puket I STIKes Mitra RIA
Husada.
3.
Ir. Ida Ismail Nasution, MBA selaku Puket II STIKes Mitra RIA Husada.
4.
Emilia, S.SiT, M.KM selaku Puket III STIKes Mitra RIA Husada.
5.
Lisa Trina Arlym, SST, M.Keb, selaku Ketua Program Studi Diploma IV
Bidan Pendidik STIKes Mitra RIA Husada
6.
Pujiati S.SiT,M,Keb,Staf Dosen D-IV Bidan Pendidik STIKes Mitra RIA
Husada serta selaku pembimbing ke I yang telah meluangkan waktu, tenaga
serta pikirannya dalam memberikan pengarahan dan bimbingan.
7.
Dina Arihta Tarigan , SST, MKM selaku pembimbing Akademis Program DIV Bidan Pendidik STIKes Mitra RIA Husada pembimbing ke II yang telah
memberikan pengarahan dalam pembuatan karya tulis ilmih ini.
8.
Emilia,S.SiT, MKM, Selaku penguji yang telah memberikan penilaian dan
perhatiannya.
9.
Seluruh Dosen dan Staf D IV Bidan Pendidik STIKes Mitra Ria Husada
yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini.
v
10. Kedua orang tuaku tercinta beserta keluarga yang menjadi motivasi terbesar
baik secara moril maupun materil sehingga Peneliti tetap semangat dalam
menyelesaikan penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
11. Teman- teman D-IV Bidan Pendidik Angkatan XIII STIKes Mitra RIA
Husada yang telah memberikan motivasi sehingga Proposal Karya Tulis
Ilmiah ini dapat terselesaikan.
Peneliti menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan-kekurangan
dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, oleh karena itu Peneliti
sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna
perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Data pribadi
Nama
: Martha Ludia Mansawan
Tempat Tanggal Lahir
: Korido, 15 Oktober 1975
Alamat
: STIkes Mitra RIA Husada
Telp
: 085254948263
Tinggi / Berat Badan
: 155 Cm / 70 Kg
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Kristen Prostestan
Kewarganegaraan
: Indonesia
Status
: Kawin
2. Latar Belakang
1983 – 1988
: SD Inpres Samofa
1989 - 1991
: SMP N 3 Biak
1992 – 1994
: SPK Biak
1995 – 1996
: D-I Kebidanan
2009 – 2012
: D- III Kebidanan Biak
2014 – 2015
: D-IV STIKes Mitra RIA Husada
Pengalaman Kerja :
1. Bidan PTT di Kampung Soon– Puskesmas Bosnik,Distrik Biak Timur,
tahun 1996 – 2003
2.
Bidan PNS di Puskemas Pembantu,Puskesmas Biak Kota, Distrik Biak
Kota,tahun 2003 – sekarang.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...........................................................................
HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................
ii
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN .............................................
iii
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN ..............................................
iv
KATA PENGANTAR ............................................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..............................
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...............................................................
vii
DAFTAR ISI ...........................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................
x
DAFTAR BAGAN ..................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................
1
1.1 Latar Belakang ....................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................
2
1.3 Pertanyaan Penelitian ...........................................................
2
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................
3
1.5 Manfaat Penelitian ...............................................................
4
1.6 Ruang Lingkup .....................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................
6
2.1 Remaja .................................................................................
6
2.2 Pengetahuan ........................................................................
8
2.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahun ..................
10
2.4 Resiko Tinggi Kehamilan ....................................................
17
2.5 Kerangka Teori .....................................................................
20
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI ISTILAH DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka konsep .................................................................
21
3.2 Definisi Operasional ............................................................
21
viii
3.3 Hipotesis ..............................................................................
22
BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................
24
4.1 Desigen penelitian ...............................................................
24
4.2 Tempat dan waktu penelitian ..............................................
24
4.3 Populasi dan Sempel ...........................................................
24
4.4 Metode pengumpulan data ..................................................
24
4.5 Uji pengolahan data .............................................................
24
4.6 Analisa Data ........................................................................
25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel
Halaman
3.1 Variabel, Definisi Operasional, Cara Ukur, Alat Ukur, Kategori,
Skala ukur ...................................................................................................
x
22
DAFTAR BAGAN
Nomor Bagan
Halaman
2.1 Kerangka Teori ............................................................................................
20
3.1 Kerangka Konsep .........................................................................................
21
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan
masa dewasa, yang mulainya saat terjadi kematangan seksual antara usia 11
atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Salah satu aspek kehidupan yang
seharusnya terjaga dengan baik adalah hubungan seksual hanya boleh di
lakukan dalam ikatan pernikahan, tetapi telah bebas di lakukan di kalangan
remaja yang mengakibatkan kehamilan remaja dengan resiko tinggi. Dalam
melakukan hubungan seksual sebagian besar remaja tidak terlindungi dari dua
hal kemungkinan yang dapat terjadi
yaitu kehamilan tidak di inginkan,
penyakit hubungan seksual. Masalah tersebut nyata memberikan dampak yang
merugikan masa depan yang lebih baik. Kehamilan remaja di bawah 20 tahun
memiliki resiko tinggi yaitu mengalami perdarahan ketika menjalani proses
persalinan dan juga lebih rentan melahirkan bayi dengan berat badan rendah
(koes irianto, permasalahan seksual , hal 65.)
Menurut World Health Education ( WHO dalam Sarwono, 2011 ) usia
10 – 20 tahun adalah usia remaja, di mana usia tersebut mempunyai resiko
lebih tinggi dalam melahirkan, sakit cacat kematian bayi dan ibu. Berdasarkan
data World Health Organization ( WHO ), Tahun 2012 sekitar 16 juta
perempuan berusia 15 – 19 tahun melahirkan setiap tahunnya, sekitar 11 %
dari semua kelahiran di seluruh dunia. Menurut data survey yang di peroleh
BKKBN hamil remaja mencapai 20,9 persen.
Data SDKI tahun 2012
menunjukkan bahwa TFR ( Total Fertility Rate ) yang di targetkan sebesar 2,6
dari target 2,1. Wilayah papua , papua barat memiliki TFR ( Total fertility
Rate ) ≥ 3,0. Di Papua masalah kehamilan, persalinan dan nifas pada usia
remaja mencapai 28. 2 % sedangkan di kabupaten Biak numfor tahun 2013
sebanyak 258 pada usia remaja dari 3.121 ibu hamil.( Rencana Aksi Nasional
Pelayanan Keluarga Berencana 2014 – 2015, Hal 20 )
Dari data survey pendahuluan yang di lakukan di Puskesmas Biak Kota
di peroleh informasi bahwa Tahun 2013 di peroleh data 15 % Wanita hamil
1
2
pada usia remaja mengalami resiko tinggi. Upaya pemerintah dalam
mengurangi kehamilan usia remaja yaitu, mengembangkan program PKPR
(Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja ), mengurangi kemiskinan, memperbaiki
penyediaan kontrasepsi, mengincar kelompok beresiko tinggi, meningkatkan
pendidikan, pembinaan bagi remaja. Upaya yang di lakukan Puskesmas Biak
Kota adalah mengadakan kunjungan rumah dan memberikan konseling pada
ibu hamil usia remaja, dengan harapan dapat memberikan motivasi pada ibu.
Berdasarkan data survey pendahuluan tersebut, memberikan informasi
bahwa banyak remaja hamil yang beresiko tinggi, oleh karena itu penulis
tertarik melakukan penelitian ini, untuk mengetahui “ Hubungan pengetahuan
Wanita Hamil pada usia remaja dengan kehamilan resiko tinggi di Puskesmas
Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Papua Tahun 2014 “ .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yaitu Wanita
Hamil pada usia remaja di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor
Provinsi Papua Tahun 2014. Tahun 2012 Wanita hamil pada usia Remaja
mencapai 258 kasus, sedangkan di tahun 2013 sebanyak 351 yang mengalami
peningkatan kasus Wanita Hamil pada usia remaja pada dua tahun terakhir.
Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui “ Hubungan Pengetahuan Wanita
Hamil pada usia Remaja dengan Kehamilan Resiko Tinggi Di Puskemas Biak
Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014 “
1.3 Pertanyaan Penelitian
1.
Berapakah presentase
pengetahuan wanita hamil pada usia remaja
dengan kehamilan resiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak
Numfor Provinsi Papua Tahun 2014 ?
2.
Berapakah presentase pengetahuan yang berhubungan dengan wanita
hamil pada usia remaja dengan kehamilan resiko tinggi di Puskesmas
Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Tahun 2014 ?
3
3.
Apakah ada hubungan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja
dengan kehamilan resiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak
Numfor Provinsi Papua Tahun 2014 ?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1
Tujuan Umun
Mengetahui hubungan pengetahuan Wanita hamil pada usia remaja
dengan kehamilan resiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten
Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014
1.4.2
Tujuan Khusus
a. Diketahui hubungan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja
dengan kehamilan resiko tinggi di Puskesmas Biak Kota
Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014
b. Diketahui hubungan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja
dengan kehamilan resiko tinggi berdasarkan usia di Puskesmas
Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014.
c. Diketahui hubungan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja
dengan kehamilan resiko tinggi berdasarkan pendidikan di
Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua
Tahun 2014.
d. Diketahui hubungan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja
dengan kehamilan resiko Tinggi berdasarkan paritas di
Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua
Tahun 2014.
e. Diketahui hubungan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja
dengan
kehamilan resiko tinggi berdasarkan pola asuh di
Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua
Tahun 2014.
f. Diketahui hubungan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja
dengan kehamilan resiko tinggi berdasarkan sumber informasi di
4
Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua
Tahun 2014.
g. Diketahui hubungan pengetahuan wanita hamil pada usia remaja
dengan kehamilan resiko
tinggi
berdasarkan budaya
di
Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua tahun 2014
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1
Bagi Tempat Penelitian.
a. Dapat menjadi masukan atau sumber informasi bagi pemerintah
daerah dalam perencanaan dan kebijakan daerah
b. Dapat menjadi informasi yang berguna bagi remaja dalam
menjalani kehidupannya
c. Dapat mengembangkan program PKPR (Pelayanan kesehatan
Peduli remaja), sehingga dapat memberikan pelayanan informasi
dan konseling tentang kesehatan reproduksi remaja.
1.5.2
Bagi Institusi Pendidikan
a. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peningkatan dan
pengembangan mutu akademik.
b. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pustaka bagi
penelitian-penelitian yang akan datang.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan dan menjadi salah satu bahan bacaan bagi peneliti
selanjutnya.
1.5.3
Bagi Peneliti.
a. Penelitian ini sebagai sarana untuk mempraktekkan teori
didapat di kampus dengan kenyataan di lapangan.
b. Sebagai wahana bagi peneliti untuk mengembangkan dan
memperdalam pengetahuan dalam bidang kesehatan kerja
khususnya tentang kesehatan. Ibu dan anak, khususnya remaja.
5
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan
wanita hamil pada usia remaja dengan kehamilan resiko tinggi di
Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari 2014 dengan menggunakan
metode penelitian survai, survai dirancang untuk memperoleh informasi.
Pengambilan datanya berdasarkan data primer dengan melakukan
wawancara berupa kuesioner pada remaja wanita usia < 20 tahun di
Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Remaja
2.1.1
Pengertian Remaja
Masa remaja merupaka masa pemeliharan dari masa kanak-kanak
kemasa dewasa yang telah mencapai yang telah tercapai usia 10
sampai 19 tahun dengan terjadinya perubahan fisik, mental dan
psikologi yang cepat dan berdampak pada berbagai aspek kehidupan
selanjutnya (Sibagariang dkk, 2010).
Menurut
stanley
Hall,
seorang
Bapak
pelopor
Psikologi
Perkembangan remaja, masa remaja dianggap sebagai masa “topan
badai dan stres” (strom and stress), karena mereka telah memiliki
keinginan untuk bebas menentukan nasib dari diri sendiri (Mansur,
2009).
Menurut Piget masa remaja adalah masa berintegrasi dengan
masyarakat dewasa, usia dimana individu tidak lagi merasa dibawah
tingkatan orang orang dewasa, akan tetapi sudah dalam tingkatan yang
sama (Pieter, 2010).
Kusmiran (2011), mengungkapkan bahwa masa remaja merupakan
masa peralihan dari masa anak-anak kemasa dewasa yang meliputi
semua perkembangan yang di alami sebagai persiapan memasuki masa
dewasa.
2.1.2
Pembagian Perkembangan Masa Remaja
Menurut Mansur (2009), masa remaja menjadi tiga bagian, yaitu :
1.
Masa remaja awal atau dini (early adolescence), adalah anak yang
telah mencapai usia 11 sampai 13 tahun.
2.
Masa remaja pertengahan (middle adolenscence), adalah anak
yang telah mencapai usia 14 sampai 16 tahun.
3.
Masa remaja lanjut (late adolenscence), adalah anak yang telah
mencapai usia 17 sampai 20 tahun.
6
7
2.1.3
Karakteristik Masa Remaja
Menurut Mansur (2009), perubahan fisik remaja berhubungan
dengan karateristik fisik remaja, perubahan hormonal remaja, tanda
kematangan seksual dan reaksi terhadap menarche. Menarhce
merupakan tanda-tanda dari kematangan fungsi seksual pada wanita.
Karateristik remaja (Adolescence) adalah tumbuh menjadi dewasa,
secara fisik, remaja ditandai dengan ciri perubahan pada penampilan
fisik dan fungsi fisiologis, terutama yang terkait dengan kelenjer
seksual (Kusmiran, 2011).
2.1.4
Karateristik Perubahan Fisik Remaja Wanita
Perubahan fisik remaja yaitu terjadinya perubahan secara biologi
yang ditandai dengan kematangan organ seks primer dan sekunder,
kondisi tersebut dipengaruhi oleh kematangan hormon seksual, seperti:
1. Pertumbuhan payudara, terjadi pada anak yang telah mencapai usia
7 sampai 13 tahun.
2. Pertumbuhan rambut kemaluan, terjadi pada anak yang telah
mencapai usia 7 sampai 14 tahun.
3. Pertumbuhan badan atau tubuh, terjadi pada anak yang telah
mencapai usia 9,5 sampai 14,5 tahun.
4. Menarche, pada anak yang telah berusia 10 sampai 16,5 tahun.
5. Pertumbuhan bulu ketiak, terjadi pada 1 sampai 2 tahun setelah
tumbuhnya rambut pubis (pubic hair).
Remaja wanita memiliki kematangan organ-organ seks yang
ditandai dengan berkembangnya rahim, vagina dan ovarium (indung
telur). Ovarium menghasilkan ovum dan mengeluarkan hormonhormon
yang
diperlukan
untuk
kehamilan,
menstruasi
dan
perkembangan seks sekunder. Ciri – cirri sekunder remaja wanita,
yaitu:
1. Tumbuh rambut pubis disekitar kemaluan dan ketiak
2. Bertambah besar buah dada
3. Bertambah besarnya pinggul
8
4. Kulit halus
5. Suara melenting tinggi
2.1.5
Karateristik Perubahan Hormonal Remaja
Menurut mansur (2009), perubahan hormonal merupakan awal dari
masa puberitas remaja yang terjadi sekitar usia 11 sampai 12 tahun.
Pengaruh hormonal perkembangan organ-organ tubuh remaja wanita,
yaitu, menambah lemak tubuh, memperkuat kematangan organ tubuh
dan memperbesar payudara.
2.2 Pengetahuan
2.2.1
Defenisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “ Tahu ” dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu: indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo,
2003).
Pengetahuan atau kognitif yang merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan
diperlukan sebagai dorongan fisik dalam menumbuhkan rasa percaya
diri maupun dengan dorongan sikap perilaku setiap orang sehingga
dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulasi terhadap
tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003).
2.2.2
Fungsi Pengetahuan
Manusia belajar dari pengalamannya dan berasumsi bahwa alam
mengikuti hukum-hukum dan aturan-aturannya. Ilmu merupakan salah
satu hasil budayamanusia, dimana lebih mengutamakan kuantitas yang
obyektif dan mengesampingkan kualitasubyektif yang berhubungan
dengan keinginan pribadi. Sehingga ilmu dengan ilmu manusia tidak
mementingkan dirinya sendiri ( Salam,2009 )
9
2.2.3
Pengukuran pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat di lakukan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari
subyek penelitian atau responden. ( Mubarak,2012 )
2.2.4
Tingkatan Pengetahuan Dalam Domain Kognitif
Menurut Notoatmodjo (2007) tingkat pengetahuan terdiri dari 6 (enam)
tingkatan, yakni :
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Yang termasuk
mengingat kembali tahap suatu
yang spesifik dari keseluruhan bahan yang dipelajari atau
rangsangan. Jadi tahu merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami
diartikan
sebagai
sutau
kemampuan
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang
telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh : menyimpulkan, meramalkan terhadap
objek yang dipelajari.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
suatu materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real
(sebenarnya)
d. Analisa (Analysis)
Analisa adalah Kemampuan untuk menjabarkan materi
suatu objek didalam struktur organisasi tersebut dam masih ada
kaitannya satu sama lain. Kemampuan-kemampuan analisis dapat
dikaitkan dari penggunaan-penggunaan kata kerja seperti kata
kerja seperti menggambarkan, memisahkan, mengelompokkan
dan sebagainya
10
e. Sintesis (Shintesis)
Sintesis Menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis itu suatu
kemampuan untuk
menyusun suatu formulasi baru dari
formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan pengetahuan untuk melakukan
penelitian terhadap suatu materi atau objek. Pengukuran
pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menanyakan tentang materi yang ingin diukur dari suatu
objek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang
ingin kita ketahui atau kita ukur.
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan wanita hamil remaja
tentang Kehamilan resiko Tinggi.
2.3.1
Usia
Wanita usia remaja adalah kelompok Umur 15 – 19 Tahun. Istilah
usia diartikan dengan lamanya keberadaan seseorang diukur dalam
satuan waktu di pandang dari segi kronologik, individu normal yang
memperlihatkan derajat perkembangan anatomis dan fisiologik sama
(Nuswantari, 1998). Usia adalah lama waktu hidup atau ada (sejak
dilahirkan atau diadakan) (Hoetomo, 2005). Sedangkan usia ibu hamil
adalah usia ibu yang diperoleh melalui pengisian kuesioner. Penyebab
kematian maternal dari faktor reproduksi diantaranya adalah maternal
age/usia ibu. Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman
untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian
maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20
tahun ternyata 2 sampai 5 kali lebih tinggi dari pada kematian maternal
yang terjadi pada usia 20 sampai 29 tahun. Kematian maternal
meningkat kembali sesudah usia 30 sampai 35 tahun (Sarwono, 2008).
Usia seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda dan
11
tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
tahun, berisiko tinggi untuk melahirkan. Kesiapan seorang perempuan
untuk hamil harus siap fisik, emosi, psikologi, sosial dan ekonomi
(Ruswana, 2006).
Remaja adalah individu antara umur 10-19 tahun. Penyebab utama
kematian pada perempuan berumur 15-19 tahun adalah komplikasi
kehamilan, persalinan, dan komplikasi keguguran.
Kehamilan dini mungkin akan menyebabkan para remaja muda
yang sudah menikah merupakan keharusan sosial (karena mereka
diharapkan untuk membuktikan kesuburan mereka), tetapi remaja tetap
menghadapi risiko-risiko kesehatan sehubungan dengan kehamilan
dini dengan tidak memandang status perkawinan mereka. Kehamilan
yang terjadi pada sebelum remaja berkembang secara penuh, juga
dapat memberikan risiko bermakna pada bayi termasuk cedera pada
saat persalinan, berat badan lahir rendah, dan kemungkinan bertahan
hidup yang lebih rendah untuk bayi tersebut. Wanita hamil kurang dari
20 tahun dapat merugikan kesehatan ibu maupun pertumbuhan dan
perkembangan janin karena belum matangnya alat reproduksi untuk
hamil. Penyulit pada kehamilan remaja (<20 tahun) lebih tinggi
dibandingkan kurun waktu reproduksi sehat antara 20-30 tahun.
Keadaan tersebut akan makin menyulitkan bila ditambah dengan
tekanan (stress) psikologi, sosial, ekonomi, sehingga memudahkan
terjadinya
keguguran
(Manuaba,
1998).
Manuaba
(2007),
menambahkan bahwa kehamilan remaja dengan usia di bawah 20
tahun mempunyai risiko:
a. Sering mengalami anemia.
b. Gangguan tumbuh kembang janin.
c. Keguguran, prematuritas, atau BBLR.
d. Gangguan persalinan.
e. Preeklampsi.
f. Perdarahan antepartum.
12
Para remaja yang hamil di negara-negara berkembang seringkali
mencari cara untuk melakukan aborsi. Di negara-negara di mana aborsi
adalah ilegal atau dibatasi oleh ketentuan usia, para remaja ini
mungkin akan mencari penolong illegal yang mungkin tidak terampil
atau berpraktik di bawah kondisi-kondisi yang tidak bersih. Aborsi
yang tidak aman menempati proporsi tinggi dalam kematian ibu di
antara para remaja, yang terjadi pada usia di bawah 20 tahun atau
remaja memiliki resiko kesehatan yang lebih tinggi bagi ibu maupun
bayinya. (Rencana Aksi nasional pelayanan keluarga berencana,
2014-2015, hal,9 )
2.3.2
Pendidikan
Pendidikan sebagai usaha sadar terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses belajar agar dapat mengembangkan untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia bagi dirinya ( Syah , 2005 )
Pendidikan perempuan mempunyai hubungan terbalik dengan
umur hamil pertama. Perempuan dengan pendidikan rendah cenderung
mulai hamil pada umur lebih muda, hal ini menunjukkan kualitas SDM
ibu hamil < 20 tahun masih sangat rendah. ( Rencana Aksi Nasional
Pelayanan Keluarga Berencana 2014 – 2015, Hal 32 )
2.3.3
Paritas
Hasil analisis menunjukkan bahwa perempuan menikah pertama
kali pada usia di bawah 18 tahun cenderung memiliki jumlah anak
lebih dari rata – rata jumlah anak ideal,
Paritas adalah jumlah
kelahiran hidup dari seorang perempuan, Semakin sering perempuan
remaja untuk melahirkan akan berdampak pada ibu dan bayinya.
Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari atau
sama dengan 500 gram yang pernah dilahirkan hidup maupun mati.
Bila berat badan tak diketahui Maka dipakai umur kehamilan, yaitu 24
minggu. Penggolongan paritas bagi ibu yang masih hamil atau pernah
13
hamil berdasarkan Jumlahnya menurut Perdiknakes - WHO JPHIEGO, yaitu:
a. Primigravida adalah wanita hamil untuk pertama kali
b. Multigravida adalah wanita yang pernah hamil beberapa kali,
dimana kehamilan tersebut tidak lebih dari 5 kali
c. Grande multigravida adalah wanita yang pernah hamil lebih dari 5
kali diagnosis awal dan terapi yang tepat, kelainan-kelainan
tersebut tidak menyebabkan risiko besar baik terhadap ibu maupun
bayinya. (Siswosudarmo, 2008)
2.3.4
Pola Asuh
Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dimana anak
dapat berinteraksi. Pengaruh keluarga dalam pembentukan dan
perkembangan kepribadian sangatlah besar artinya. Perhatian dan
peran orang tua amat berpengaruh besar terhadap perkembangan
mental dan kejiwaan si anak. Anak yang tidak merasakan ketentraman
di dalam keluarganya akan cenderung mencari ketentraman di luar
dengan berbagai cara, adakalanya mereka melakukan hal-hal negative
sebagai bentuk kekesalan mereka terhadap kedua orang tuanya ibu dan
bapak, sehingga terjerumus kedalam pergaulan bebas yang berdampak
pada kehamilan usia remaja yang beresiko tinggi. Keluarga merupakan
kelompok sosial yang pertama dimana anak dapat berinteraksi.
Pengaruh
keluarga
dalam
pembentukan
dan
perkembangan
kepribadian sangatlah besar artinya. Banyak faktor dalam keluarga
yang ikut berpengaruh dalam proses perkembangan anak. Salah satu
faktor dalam keluarga yang mempunyai peranan penting dalam
pembentukan kepribadian adalah cara pengasuhan anak. Orang tua
mempunyai berbagai macam fungsi yang salah satu di antaranya ialah
mengasuh.putra-putrinya. Dalam mengasuh anaknya orang tua
dipengaruhi oleh budaya yang ada di lingkungannya. Di samping itu,
orang tua juga diwarnai oleh sikap-sikap tertentu dalam memelihara,
membimbing, dan mengarahkan anak-anak. Sikap tersebut tercermin
14
dalam pola pengasuhan kepada anak yang berbeda-beda, karena orang
tua mempunyai pola pengasuhan tertentu. ada tiga jenis pola
pengasuhan, yaitu otoriter, authoritative,neglectful dan indulgent yaitu:
a. Pola asuh otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai ciri
sebagai berikut:
1. Kaku
2. Tegas
3. Adanya penerapan hukuman
4. Kurang kasih sayang serta simpatik
5. Orang tua memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka serta mencoba membentuk lingkah laku sesuai dengan
tingkah lakunya serta cenderung mengekang anak
6. Orang tua tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada
anak untuk mandiri dan jarang memberi pujian
7. Hak anak dibatasi tetapi dituntut tanggung jawab seperti anak
dewasa
b. Pola asuh authoritative (Memberikan pilihan)
Diana Baumrind menyatakan ciri-cirinya adalah:
1. Secara bertahap orang tua memberikan tanggung jawab
2. bagi anak-anaknya terhadap segala sesuatu yang diperbuatnya
sampai mereka menjadi dewasa.
3.
Mereka selalu berdialog dengan anak-anaknya, saling memberi
dan menerima, selalu mendengarkan keluhan keluhan dan
pendapat anak-anaknya.
4. Dalam bertindak, mereka selalu memberikan alasannya kepada
anak, mendorong anak saling membantu dan bertindak secara
objektif, tegas tetapi hangat pengertian.
5.
Mendorong anak untuk mandiri, tapi orang tua tetap
menetapkan batas dan kontrol.
15
c. Pola asuh Indulgent
Pola indulgent sebenarnya menjadi istilah bagi pola asuh orang
tua yang selalu terlibat dalam semua aspek kehidupan anak.
Namun tidak adanya tuntutan dan kontrol dari orang tua terhadap
anak. Mereka cenderung membiarkan anaknya melakukan sesuai
dengan keinginan mereka. Dalam bahasa sederhananya, orang tua
akan selalu menuruti keinginan anak,apa pun keinginan tersebut.
Sehingga orang tua tidak mempunyai posisi tawar di depan anak
karena
semua
keinginannya
akan
dituruti,
tanpa
mempertimbangkan apakah itu baik atau buruk bagi anak. Sebagai
pendidik dan pembimbing dalam keluarga, orang tua sangat
berperan dalam meletakan dasar-dasar perilaku bagi anak-anaknya.
Sikap, perilaku, dan kebiasaan orang tua selalu dilihat, dinilai, dan
ditiru oleh anaknya yang kemudian semua itu secara sadar atau tak
sadar ditanamkan dan kemudian menjadi kebiasaan bagi anakanaknya. Faktor lingkungan sosial memiliki sumbangannya
terhadap perkembangan tingkah laku anak ialah keluarga
khususnya orang tua terutama pada masa awal (kanak-kanak)
sampai masa remaja. Dalam mengasuh anaknya orang tua
cenderung menggunakan pola asuh tertentu. Pola asuh orang tua
merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan
kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orang tua mendidik,
membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak untuk
mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam
masyarakat. Menurut Diana Baumrind (dikutip dari Bunda Lucy,
2009)
2.3.5
Sumber informasi
Sumber informasi adalah asal dari atau sumber dari kabar yang
boleh di percaya. Informasi adalah penerangan atau keterangan. Jadi
dapat di simpulkan bahwa sumber informasi adalah kabar yang dapat
16
di percaya yang di dalamnya terdapat suatu keterangan (Kamus Bahasa
Indonesia)
Sumber atau media informasi adalah semua sarana untuk
menampilkan pesan atau informasi yang ingin di sampaikan oleh
komunikator baik itu melalui media cetak.elektronik (TV, Radio,
Komputer dan sebagainya) melalui tenaga kesehatan (Notoatmojo,
2005)
2.3.6
Budaya
Budaya adalah : Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta
kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai
anggota masyarakat.( Menurut E.B Taylor )
Budaya adalah : Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola
perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh
anggota suatu masyarakat tertentu. ( menurut Linton )
Budaya adalah Semua rancangan hidup yang tercipta secara
historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang
ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku
manusia. ( Kluckhohn Kelly )
2.4 Resiko Tinggi Kehamilan Remaja
Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya,
emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan
kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa
penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya. (Ubaydillah,
2000).
Dampak Kehamilan Resiko Tinggi pada Usia Muda :
1. Keguguran.
Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja.
misalnya : karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang
sengaja
dilakukan
oleh
tenaga
non
profesional
sehingga
dapat
17
menimbulkan akibat efek samping yang serius seperti tingginya angka
kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat
menimbulkan kemandulan.
2. Persalinan premature.
Berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan.
Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama
rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir
rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu
yang belum menginjak 20 tahun. cacat bawaan dipengaruhi kurangnya
pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi rendah,
pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang, keadaan psikologi ibu kurang
stabil. selain itu cacat bawaan juga di sebabkan karena keturunan (genetik)
proses pengguguran sendiri yang gagal, seperti dengan minum obat-obatan
(gynecosit sytotec) atau dengan loncat-loncat dan memijat perutnya
sendiri. Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan
gizi masih kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang
diperlukan saat pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin
tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan.
3. Mudah terjadi infeksi.
Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress
memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.
4. Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.
Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan
kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia
muda.karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia.
tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel
darah merah, membentuk sel darah merah janin dan plasenta.lama
kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis.
5. Keracunan Kehamilan (Gestosis).
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan
anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk
18
pre-eklampsia atau eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan
perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian.
6. Kematian ibu yang tinggi
Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena
perdarahan dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena gugur
kandung juga cukup tinggi.yang kebanyakan dilakukan oleh tenaga non
profesional (dukun).
Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain:
Resiko bagi ibunya :
a. Mengalami perdarahan.
Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena
otot rahim yang terlalu Pada saat hamil seorang ibu sangat
memungkinkan terjadi keguguran. hal ini disebabkan oleh faktorfaktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik dengan obatobatan maupun memakai alat.
b. Persalinan yang lama dan sulit.
Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun
janin.penyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan
letak janin, kelainan panggul, kelaina kekuatan his dan mengejan serta
pimpinan persalinan yang salah Kematian ibu. Kematian pada saat
melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan infeksi.
Dari bayinya :
a. Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan.
Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259
hari). hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang
diperlukan berkurang.
b. Berat badan lahir rendah (BBLR).
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500
gram. kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil,
umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun. dapat juga dipengaruhi
penyakit menahun yang diderita oleh ibu hamil.
19
c. Cacat bawaan.
Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat
pertumbuhan.hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus rubela serta faktor
gizi dan kelainan hormon.
d. Kematian bayi.
Kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya
atau kematian perinatal.yang disebabkan berat badan kurang dari
2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran
kongenital serta lahir dengan asfiksia.(Manuaba,1998
20
2.5 Kerangka teori
Faktor internal
1. Usia
2. Pola Asuh
Faktor eksternal
Pengetahuan
wanita
hamil pada usia remaja
dengan kehamilan risiko
tinggi
1. Pendidikan
2. Paritas
Faktor Sosial
1.Sumber
informasi
2.Budaya
= variabel diteliti
Sumber : Notoadmodjo (2010)
Bagan 2.1 Kerangka teori
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Berdasarkan uraian teori dalam rumusan masalah di atas, maka penulis
mengembangkan kerangka konsep sebagai berikut :
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Variabel Indenpenden
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Variabel Denpenden
Umur
pendidikan
Paritas
Pola Asuh
Sumber informasi
Budaya
Hubungan Pengetahuan
Wanita Hamil pada usia
remaja dengan kehamilan
resiko tinggi
Sumber : Notoadmodjo (2010)
21
22
3.2 Defenisi operasional
Tabel 3.1
Variabel, Definisi Operasional, Cara Ukur, Alat Ukur, Kategori, Skala ukur
No
Variabel
Definisi
Operational
Cara Ukur
Alat Ukur
Kategori
Skala
Ukur
Variabe Dependent
1.
Pengetahuan
wanita hamil
remaja
Segala
sesuatu
informasi
untuk
mengetahui resiko
tinggi
Wawancara
Kuesioner
1.Baik ( > 75 %)
2. Cukup (60- 75 %)
3. Kurang(< 60 % )
Ordinal
VariabeI Indenpenden
2.
Usia
Lamanya
waktu hidup
responden
sampai
di
ambilnya data
Wawancara
Kuesioner
3.
Pendidikan
Belajar yang di
dapatkan
secara
formal
dan
mendapat ijasah
Wawancara
Kuesioner
4.
Paritas
Jumlah
kelahiran
hidup dari seorang
perempuan
Wawancara
5.
Pola asuh
Peran orang tua
berpengaruh
terhadap
perkembangan
mental dan kejiwaan
anak.
6.
Sumber
informasi
7
Budaya
1.
Remaja awal
(11- 13Thn)
2. Remaja
pertengahan
( 14 - 16 Thn )
3. Remaja lanjut
( 17 - 20 thn )
1. Rendah ( SD,SMP)
2. Tinggi (SMA,
Akademi PT)
Ordinal
Kuesioner
1. Primipara
2. Multipara
3. Grande multi para
Ordinal
Wawancara
Kuesioner
1. Baik ( 76-100%)
2. Kurang (1-75%)
Ordinal
Sumner informasi
yang
didapat
mengenai
bahayanya
pernikahan di umur
muda
apakah
melalui
media
(Cetak
atau
elektronik)
atau
non media (tenaga
kesehatan,
orang
tua, tetangga)
Wawancara
Kuesioner
1
2
Media
Non Media
Nominal
Budaya yang ada
perkawinan
dini
yang dilakukan di
daerah
Wawancara
Kuesioner
1
2
Ya
Tidak
Nominal
Ordinal
23
3.3 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian yang
telah dirumuskan dalam perencanaan penelitian (Notoatmodjo, 2010).
Berdasarkan kerangka konsep di atas peneliti hipotesis yaitu :
Hipotesis alternative (Ha) :
1. Ada hubungan antara usia dengan pengetahuan wanita hamil pada usia
remaja dengan kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten
Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014.
2. Ada hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan wanita hamil pada
usia remaja dengan kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Biak Kota
Kabupaten Biak Numfor Propinsi Papua Tahun 2014.
3. Ada hubungan antara paritas dengan pengetahuan wanita hamil pada usia
remaja dengan kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten
Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014.
4. Ada hubungan antara pola asuh dengan pengetahuan wanita hamil pada
usia remaja dengan kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Biak Kota
Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014.
5. Ada hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan wanita hamil
pada usia remaja dengan kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Biak Kota
Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014.
6. Ada hubungan antara budaya dengan pengetahuan wanita hamil pada usia
remaja dengan kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Biak Kota Kabupaten
Biak Numfor Provinsi Papua Tahun 2014.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskritif
analitik dengan pendekatan penelitian cross sectional. Rancangan cross
sectional ini suatu rancangan observasional dan pengukuran variabel
dependent dan variabel independent dilakukan pada saat yang sama. Jenis
rancangan ini mempunyai keunggulan yang mudah, sederhana, ekonomis
dari segi waktu dan biaya.
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah di Puskesmas Biak Kota
Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua, dan waktu penelitian dilaksanakan
bulan januari Tahun 2015.
4.3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian pada penelitian ini adalah remaja di Puskesmas Biak
Kota. Adapun penelitian ini menggunakan total populasi yaitu seluruh
remaja yang hamil di Puskesmas Biak Kota yaitu sebanyak 38 orang.
4.4 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada bulan januari 2015, dengan cara
memberikan kuesioner pada anak remaja dibawah usia < 20 tahun baik yang
hamil di Puskesmas Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua
Tahun 2014.
4.5 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan menggunakan program computer melalui
langkah langkah sebagai berikut:
1. Editing
24
25
Melakukan pemeriksaan pada setiap kuesioner yang di isi oleh
responden untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam
pengisian kuesioner.
2. Coding
Memberikan kode pada setiap jawaban dalam kuesioner yang di isi
oleh responden untuk memudahkan dalam entry data.
3. Entry
Memastikan data yang mendapatkan melalui kuesioner yang di isi
oleh responden kedalam program komputer.
4. Cleaning
Memeriksa kembali data yang ada di program computer dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi untuk memastikan bahwa tidak
ada kesalahan dalam entry data.
4.6 Analisa Data
Analisa data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan analisis univariat
dan analisa bivarat.
1. Analisa Univariat
Analisa univariat adalah suatu analisis yang dilakukan untuk
meneliti/menganalisa per variabel (satu variabel yang ada). Pada
hasil pengolahan data di lakukan analisa, analisa ini di lakukan untuk
memperoleh
gambaran
distribusi
frekuensi
dari
berbagai
karakteristik atau variable yang di teliti baik pada variabel bebas
maupun variable terikat, analisa data yang di lakukan dengan
memasukkan data dalam tabel sesuai dengan variable yang di teliti
dan di hitung dengan rumus sebagai berikut :
F =
X x 100%
N
Keterangan :

f = Frekuensi

X = Nilai tiap pengamatan
26

N = Jumlah pengamatan atau jumlah popula
Sumber : Riduwan, 2007
2. Analisa Bivarat
Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi.Analisa statistic yang
digunakan untuk data kategori adalah dengan ujikai kuadrat.Uji
kemaknaan yang digunakan adalah chi square dengan menggunakan
derajat kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%, dikatakan
bermakna apabila p < 0,05 dan dikatakan tidak bermakan bila pvalue>
0,05.
Oleh karena memakai chi square maka distribusi yang digunakan
mengikuti distribusi x² dandf = (b-1) (k-1)
Rumus Chi Square :
X² = Σ (O – E ) ²
E
Keterangan : X²
0
= Chi square dari sel baris dan kolom
= Observation (Frekuensi teramati dari sel baris dan
kolom)
E
= Expected (Frekuensiharapandaribarisdankolom)
Sumber : Chandra Budiman, 1995 dan Priyo Sutanto, 2006
DAFTAR PUSTAKA
Waspodo Dj. 2006. Kesehatan Reproduksi remaja dalam Bunga Rampai Obstetri
Ginekologi social. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Saifudin A.B. 2001. Kematian Maternal dalam Ilmu Kebidanan ed 3,
wiknjosastro H (ed), Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Riyadi H, Djaswadi D. resiko terjadinya berat bayi lahir rendah pada kehamilan
remaja, berita kedokteran masyarakat available from http://ilib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=6327..
Sherris J, Kesehatan Reproduksi Remaja: Membangun Perubahan Yang
Bermakna dalam Outlook volume 16. Available from [email protected].
2012
Widjanarko B, Persalinan preterm available from
www.scribd.com/doc/17953330/persalinan preterm.
Bacom, Faktor-faktor yang mempengaruhi komplikasi persalinan Remaja
available from http://depdagri.go.id/media/file manager/2012
Pelita Online, Remaja Hamil Beresiko Besar Lahirkan bayi prematur. Available
from http://kesehatanpelitablogspot./2012/03/remaja
Arthawijaya, IGNA. Filosofi Pengetahuan.Available from
https://en.wordpress.com/signup/februari.2012
Nuranggraini D. Resiko tinggi kehamilan remaja. Available from :
creasoft.wordpress.com/.../resiko-tinggi-kehamilan-remaja-usia-muda
Notoatmodjo, Soekidjo (2002) Metodologi Penelitian Kesehatan Rineka Cipta.
Jakarta.(2003) Ilmu Kesehatan Masyarakat EGC. Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonotal.
Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.
Sugiono. Dr. 1999. Metode Penelitian Bisnis ALFABETA. Bandung.
KUESIONER
Petunjuk pengisian Kuesioner
1. Tulislah tanggal pengisian sesuai dengan tanggal ibu mengisi kuesioner
2. No responden di isi oleh peneliti
3. Beri tanda ( × ) pada jawaban yang di anggap benar
4. Bila pada pengisihan kuesioner kurang jelas, ibu dapat bertanya pada
peneliti.
No Responden
:
Nama Responden
:
Tanggal Pengisisan
:
A. Pengetahuan.
1. Apa yang di maksud dengan kehamilan resiko tinggi ?
a.
Kehamilan dengan riwayat jelek
b.
Keadaan Kehamilan dengan letak lintang
c.
Letak kembar atau ganda
d.
yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada
kehamilan yang di hadapi.
2. Berapakah umur ibu hamil yang dikatakana beresiko ?
a.
Kurang dari 11 tahun atau lebih dari 13 tahun
b.
Kurang dari 14 tahun atau atau lebih dari 16
c.
Lebih dari atau kurang dari 35 tahun
d.
Lebih dari 20 tahun atau kurang dari 35 tahun
3. Tinggi Badan pada wanita di katakana beresiko jika,,,,,,?
a.
Kurang dari 150 cm
b.
Kurang dari 145 cm
c.
Lebih dari 1
d.
Lebih dari 145
4. Kehamilan remaja dapat mengakibatkan kecacatan karena,,,
a. Percobaan pengguguran
b. Asupan gizi yang baik
c. Mual muntah saat hamil muda
d. Kehamilan dengan anemia
5. Resiko yang terjadi jika pada remaja sehubungan dengan kehamilannya ?
a.
Keguguran
b.
Persalinan premature
c.
Keracunan kehamilan
d.
Kehamilan lewat waktu
6. Apa pengaruh wanita hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm dengan
proses persalinan ?
a.
Melahirkan dengan normal
b.
Kesulitan mengejan
c.
Kesulitan melahirkan
d.
Melahirkan dengan muda
7. Wanita hamil di katakan keracunan dalam kehamilan apabila tekanan
darahnya…. ?
a.
> 160 / 100 mmhg
b.
150 / 90 mmhg
c.
120 / 80 mmhg
d.
90 / 60 mmhg
8. Ibu di katakan tekanan darah tinggi Apakah tanda-tanda yang terjadi pada ibu
hamil dengan tekanan darah tinggi ?
a.
Kejang – kejang
b.
Perdarahan
c.
Bengkak pada kaki
d.
Bengkak pada tangan
9. Apakah Penyebab kelahiran premature pada remaja ?
a.
Infeksi
b.
Obat- obatan
c.
Alat reproduksi yang belum sempurna
d.
Mual dan muntah
10. Berapakah standart ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya ?
a.
4 × selama hamil
b.
> 5 × selama hamil
c.
2 × selama hamil
d.
3 × selama hamil
B. Umur
1. Berapa Umur saat ini ?
a.
( 11-13 thn )
b. ( 14 – 16 thn )
c. ( 17 - 20 thn )
C. Pendidikan
2. Pendidikan terakhir ibu
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Akademi
D. Paritas
1. Apakah pengetahuan ibu hamil jumlah anak tidak boleh lebih dari ?
a. Primipara ( 1 )
b. Multipara ( tidak > 5)
c. Grandemulti para ( > 5 )
E. Pola Asuh
Karakteristik Responden :
No.Responden :
Nama
:
Umur
:
Alamat
:
Petunjuk pengisian
:
1. Mohon angket di isi untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada Berilah
tanda silang ( √ )pada kolom yang tersedia dan pilihlah sesuai keadaan yang
sebenarnya
2. Ada empat alternativ jawaban, yaitu :

Sangat Setuju ( SS)

Setuju ( S )

Tidak Setuju( TS )

Sangat tidak Setuju ( STS )
No
Pernyataan
POLA ASUH OTORITER ( 1-5 )
1.
2.
3.
Orang tua selalu mengatur jam belajar saya
Jika hendak bermain ,tidak boleh pulang larut
malam di atas pukul 21.30 malam
Jika saya terlambat pulang sekolah,orang tua selalu
marah tanpa menanyakan alasan keterlambatanku.
Jika saya membeli sesuatu barang yang saya
4.
sukai,orang tua selalu marah tanpa memberi
kesempatan untuk memberi alasan.
5.
Meskipun tidak ada tugas sekolah ,saya harus tetap
belajar.
PILIHAN
SS
S
TS
STS
POLA ASUH DEMOKRATIS( No.6-10 )
Jika saya tidak mengerjakan tugas atau pekerjaan
6.
di rumah,orang tua menanyakan tanpa
memarahiku
Jika saya sedang berselisih pendapat dengan
7.
anggota keluarga ,orang tua memberiku
kesempatan untuk mengungkapkannya.
Meskipun dalam keluarga mengutamakan
8.
musyawarah,namun saya tidak pernah
memanfaatkannya
Karena saya telah membantu saudara yang sedang
9.
mengalami kesusahan maka orang tua memberiku
pujian
10.
Orang tua memberi hadiah terhadap hasil tes saya
,meskipun nilainya cukup
POLA ASUH PERMISIF ( No. 11-15 )
11.
12.
Orang tua tidak pernah membatasi sampai jam
berapa saya harus belajar
Orang tua membiarkan saya bermain dengan
teman,tanpa memperhatikan waktu pulang
0rang tua membebaskan saya untuk melakukan
13.
kegiatan apa saj di luar rumah,tanpa harus
meminta ijin dari orang tua.
Orang tua membebaskan saya untuk bergaul
14.
dengan siapa saja,walaupuntemanku berperilaku
jelek
Meskipun saya berbuat baik pada orang
15.
lain,orang tua tidak pernah memberiku pujian
dalam bentuk apapun
F. Sumber informasi
1. Darimana ibu mendapatkan informasi mengenai bahayanya pernikahan muda
kurang dari 20 tahun apakah didapat melalui ?
a. Dari buku2, majalah, leaflet dan booklet
b. Dari video dan film
c. Dari tetangga, family
d. Dari tenaga kesehatan
G. Budaya
1. Apakah sudah ada budaya di daerah ibu bahwa perkwainan muda kurang
dari 20 tahun sering dilakukan ?
a. Ya
b.Tidak
Download