Analisis Pengaruh Motivasi….. (Taroreh) 90 Analisa Pengaruh Motivasi Kerja, Pelatihan, Kepemimpinan, Komunikas Dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Para Suster Dina ST.Yoseph Di Indonesia Imeldi Maria Taroreh Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi ( [email protected] ) Abstract This study aims to find the relationship between motivation, training, leadership, communication, and teamwork on job achievement. Furthermore, the main goal of this research is to identify and ensure a strong and significant influence of motivation, training, leadership, communication, and teamwork on job achievement of The Little Sister of St. Joseph (Dina Santo Yoseph/DSY) in Indonesia. In order to analyze the motivation, training, leadership, communication, and teamwork as a variable for the job achievement, in this research, I asked for the participation of 70 nuns of The Little Sisters of St, Joseph by filling out a questionnaire. The results showed a strong relationship and significant effect of motivation, training, leadership, communication, and teamwork on job achievement. This is means that an increase in motivation, training, leadership, communication, and teamwork will improve job achievement as well. Analysis of the data used in this study is a multiple linear regression analysis. Keywords: Motivation, Training, Leadership, Communication, Teamwork, and Job achievement. Abstrak Studi ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara motivasi, pelatihan, kepemimpinan , komunikasi, dan kerja sama, dengan prestasi kerja. Selanjutnya, yang menjadi tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi dan memastikan pengaruh kuat dan signifikan dari motivasi, pelatihan, kepemimpinan, komunikasi, dan kerja sama tim dengan prestasi kerja para suster dina St.Yoseph di Indonesia. Dalam rangka menganalisa motivasi, pelatihan, kepemimpinan, komunikasi dan kerja sama tim sebagai variabel bagi prestasi kerja, 70 suster Dina St.Yoseph di Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini dengan cara mengisi kuesioner. Hasilnya menunjukkan hubungan yang kuat dan pengaruh yang signifikan dari motivasi, pelatihan, kepemimpinan, komunikasi, dan kerja sama tim terhadap prestasi kerja. Hal ini berarti bahwa peningkatan pada motivasi, pelatihan, kepemimpinan, komunikasi, dan kerja sama tim akan meningkatkan pula prestasi kerja. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Kata Kunci: Motivasi, Pelatihan, Kepemimpinan, Komunikasi, kerja sama tim, dan prestasi kerja. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.4, 2014:90-102. bersangkutan “. Kinerja seorang karyawan Latar Belakang Masalah Persaingan 91 dunia juga dipengaruhi oleh kualitas seorang mengharuskan setiap pemimpin. Kualitas dari menunjukkan kualitas seringkali dianggap sebagai supaya eksistensi tetap berlanjut. Kualitas terpenting sebuah lembaga sedikit banyak ditentukan kegagalan organisasi (Menon, 2002:135). oleh sumber daya yang dimiliki oleh Selain itu pula, dibutuhkan komunikasi lembaga tersebut, salah satunya ialah yang baik untuk mencapai hasil yang sumber daya manusia. Dengan demikian, maksimal. Misalnya saja tindakan manajer pengelolaan sumber daya manusia menjadi yang sederhana dengan mendengarkan dan salah keberlanjutan memberi umpan balik kepada karyawan Pengelolaan akan membangkitkan semangat kerja dan Sumber Daya Manusia merupakan aspek berpikir kreatif (Mangkuprawira, 2009: penting sebuah 75). Penting juga untuk diperhatikan organisasi. Adapun pengelolaan Sumber adalah untuk mendapatkan hasil kinerja daya manusia tersebut amat berkaitan pegawai bahkan dari diperlukan kerja sama tim. Dewasa ini, Motivasi Kerja, Pelatihan, Kepemimpinan, pembentukan kerjasama tim dianggap Komunikasi, dan Kerjasama Tim. solusi terbaik untuk mencapai kesuksesan kelembagaan lembaga untuk satu dalam kunci bagi eksistensi sebuah lembaga. dalam tidak Menurut keberhasilan dapat dilepaskan Luthans dari yang pemimpin faktor keberhasilan memuaskan atau maka (2006:223) di dalam organisasi. Harris (1996) dalam motivasi adalah proses sebagai langkah Tarricone dan Luca (2002: 343), kerjasama awal seseorang melakukan tindakan akibat tim merupakan sekumpulan individu yang kekurangan secara fisik dan psikis atau bekerjasama dengan kata lain adalah suatu dorongan bersama. yang ditunjukan untuk memenuhi tujuan tertentu. untuk mencapai tujuan Berdasarkan uraian diatas tentang 5 Sedangkan pelatihan menurut unsur yang sangat mempengaruhi kinerja Nitisemito (2004:225), adalah sebagai para karyawan, maka penulis mencoba berikut: “Pelatihan adalah suatu kegiatan untuk mengadakan penelitian terhadap dari perusahaan yang dimaksud untuk Suster-suster memperbaiki dan mengembangkan sikap, Indonesia. Suster Dina St.Yoseph (DSY) tingkah dan adalah sebuah tarekat religius atau sebuah pengetahuan dari para karyawan sesuai lembaga gerejani yang berada di bawah dengan keinginan dari perusahaan yang naungan keuskupan sejak didirikan oleh laku, keterampilan Dina Santo Yoseph di Analisis Pengaruh Motivasi….. (Taroreh) 92 seorang Imam Diosesan yang bernama sama tim berpengaruh Petrus Yoseph Savelberg. Sejak didirikan para suster Dina St. Yoseph? (2) Apakah pada tanggal 21 Juni 1872, tarekat atau motivasi kerja berpengaruh lembaga ini memiliki visi utama yakni kinerja para suster Dina St. Yoseph?. (3) “melayani di tempat di mana tidak ada Apakah pelatihan berpengaruh terhadap orang lain yang menolong” (Konstitusi kinerja para suster Dina St. Yoseph? (4) DSY: 1992, no.23). Dalam mencapai visi Apakah ini tarekat memiliki beberapa bidang karya terhadap kinerja para suster Dina St. pelayanan yang ditangani oleh para suster Yoseph?. sendiri. Contoh pelayan dari para suster di berpengaruh terhadap kinerja para suster bidang Dina St. Yoseph?. (6) Apakah kerja sama pastoral, pendidikan dan terhadap kinerja kepemimpinan (5) berpengaruh Apakah sebagainya. Masih ada banyak bidang tim berpengaruh pelayanan lain lagi yang digeluti oleh para suster Dina St. Yoseph? terhadap komunikasi terhadap kinerja para suster ini. Workshop para suster DSY se- Argumen Orisinalitas / Kebaruan Indonesia menyoroti kinerja para suster Model dari penelitian ini adalah yang semakin menurun. Hal ini disebabkan gabungan dari beberapa variabel pada oleh beberapa hal, yaitu: melemahnya penelitian terdahulu seperti pada : Harry motivasi, kelonggaran dalam pembinaan, Murti dan Veronika Agustini Srimulyani lemahnya (2012), kepemimpinan, kurangnya Ardhyan Krisdiyanto, Safitri, komunikasi antara para suster sendiri Amri, dan M. Shabri dan Arifin (2004). dalam lingkup kerja, kurangnya kerjasama Juga penelitian ini diaplikasikan pada antara para suster sendiri dan minimnya Suster-suster pelatihan. Secara lebih spesifik dapat Indonesia, yang jarang diteliti secara dikatakan bahwa, selama kurun waktu ilmiah. Dina St. Yoseph Di beberapa tahun terakhir memang terjadi degradasi dalam kinerja para suster. Salah Kajian Teoritik dan Empiris satu Motivasi Kerja indikatornya yakni melemahnya motivasi dari para suster yang nampak Pada dasarnya motivasi adalah dalam kehidupan harian dari para suster. daya penggerak Berdasarkan latar belakang permasalah di keinginan dan energi dalam mencapai atas, maka rumusan masalah yang diangkat sesuatu adalah (1) Apakah motivasi, pelatihan, menggerakkan orang untuk melakukan kepemimpinan, komunikasi, dan kerja sesuatu. Menurut Nawawi (2005:351), tujuan yang tertentu. memadukan Motivasi Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.4, 2014:90-102. 93 motivasi berarti dorongan, sebab atau karyawan melaksanakan pekerjaan saat ini alasan sesuatu. secara lebih baik. Pengembangan mewakili Motivasi itu adalah sesuatu yang kompleks investasi pengembangan yang berorientasi karena masa depan pada diri karyawan. Dessler seseorang di melakukan dalamnya sudah tercakup pikiran, perasaan dan pengalaman masing- (2009 masing individu (Werhter dan Davis, merupakan proses mengajar keterampilan 1996:500). yang Motivasi dipengaruhi, seseorang sering secara internal, oleh : 280) bahwa dibutuhkan : “Pelatihan karyawan untuk melakukan pekerjaannya”. Mangkuprawira kepercayaan, nilai, minat, rasa takut, dan (2009:135) menjelaskan sebagainya, dan secara eksternal oleh "Pelatihan adalah bahaya, lingkungan atau tekanan dari mengajarkan pengetahuan dan keahlian orang tertentu. tertentu serta sikap agar karyawan semakin Menurut Riduwan sebuah proses terampil diukur melalui indikator sebagai berikut : tanggung jawab dengan semakin baik, Upah / Gaji yang layak, pemberian sesuai dengan standar".Adapun tujuan insentif, pelatihan menurut Mangkunegara (2009 : harga diri, mampu : (2002:66) bahwa motivasi kerja dapat mempertahankan dan bahwa memenuhi kebutuhan rohani, memenuhi 52) kebutuhan menempatkan penghayatan yang sesuai, meningkatkan produktivitas kerja, menimbulkan rasa aman di masa depan, meningkatkan kualitas kerja, memperhatikan lingkungan tempat kerja, meningkatkan perencanaan sumber daya memperhatikan kesempatan untuk maju, manusia, meningkatkan sikap moral dan menciptakan persaingan yang sehat. semangat kerja, meningkatkan rangsangan pegawai partisipasi, pada tempat antara lain : melaksanakan jiwa meningkatkan dan ideologi, agar karyawan mampu berprestasi secara maksimal, meningkatkan kesehatan dan Pelatihan Simamora (2004:274) menyatakan keselamatan, menghindarkan keseragaman pelatihan dan pengembangan ditujukan diantara pegawai, meningkatkan untuk mempertahankan dan meningkatkan perkembangan pribadi karyawan. prestasi kerja para karyawan. Pelatihan ditujukan untuk meningkatkan prestasi Kepemimpinan kerja saat ini, sedangkan pengembangan Kepemimpinan berarti seseorang ditujukan untuk meningkatkan prestasi dengan figur tertentu memimpin orang lain kerja saat ini dan masa yang akan datang. dan Pelatihan (2005:2), dalam bukunya yang berjudul diarahkan untuk membantu dirinya sendiri. Menurut Rivai Analisis Pengaruh Motivasi….. (Taroreh) 94 “Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi” komunikasi adalah pertukaran pesan verbal menyatakan bahwa definisi kepemimpinan maupun nonverbal antara pengirim dengan secara proses penerima pesan untuk mengubah tingkah mempengaruhi dalam menentukan tujuan laku. Komunikasi itu sangat diperlukan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mendapatkan hasil kerja yang untuk mencapai tujuan, mempengaruhi maksimal dari setiap pegawai. Oleh karena interprestasi mengenai peristiwa-peristiwa itu, para pengikutnya, pengorganisasian dan komunikasi aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, organisasi memelihara hubungan kerja sama dan kesetiakawanan kerja kelompok, perolehan dukungan dan bawahan dengan atasan, bawahan dengan kerja sama dari orang-orang di luar bawahan, atasan dengan atasan, dan kelompok atau organisasi. Setiap orang pegawai dengan organisasi; meningkatkan memiliki gayanya masing-masing dalam kegairahan memimpin suatu lembaga. Menurut Arep meningkatkan moral dan disiplin pegawai; dan Tanjung (2003:94) ada empat macam meningkatkan rasa tanggung jawab semua gaya lazim pegawai; menimbulkan saling pengertian Kepemimpinan diantara pegawai; meningkatkan kerjasama luas, adalah meliputi kepemimpinan digunakan, yang yaitu: Menurut Wursanto sangat karena: penting dalam menimbulkan dan loyalitas kerja para pegawai; diantara Otokrasi, semangat korp di kalangan pegawai. Paternalistik, dan rasa antara Demokrasi, kepemimpinan Diktator atau kepemimpinan pegawai; (2003:159) meningkatkan kepemimpinan Free Rein atau Laissez Faire. Kerjasama Tim Pengertian Kerjasama Tim atau Tim kerja adalah kelompok yang usaha- Komunikasi Komunikasi suatu usaha individualnya menghasilkan kinerja bentuk penyampaian pesan entah itu dalam lebih tinggi daripada jumlah masukan bentuk verbal atau non verbal. Komunikasi individual diperlukan dan 2008:406). Tim kerja menghasilkan sinergi Hariandja positif melalui usaha yang terkoordinasi. (2002:153) menyatakan bahwa komunikasi Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja adalah proses menyampaikan informasi yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik dari satu pihak kepada pihak lain untuk daripada mendapatkan organisasi memperjelas Muhammad merupakan untuk mempercepat suatu saling (2005:4) hal. pengertian. mendefinisikan (Stephen kinerja ataupun dan Timothy, perindividu suatu disuatu perusahaan. Walaupun begitu, kerja sama tim juga Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.4, 2014:90-102. harus efektif agar memberikan kontribusi kinerja yang baik bagi kinerja karyawan dan hasil tersebut kerja dalam suatu lembaga. Oleh karena dikemukakan Hariandja (2002:195) bahwa itu, berikut ini adalah ciri-ciri tim yang “Penilaian unjuk kerja merupakan suatu efektif menurut Sembel (2005: 11-12): proses organisasi dalam menilai unjuk memiliki Tujuan yang sama, antusiasme kerja pegawainya.” Tentu saja penilaian yang tinggi, peran dan tanggung jawab kinerja ini ada tujuannya. Oleh karena itu, yang jelas, komunikasi yang efektif, menurut menurut Rivai (2005:312) tujuan resolusi Konflik, shared Power, keahlian, penilaian kerja evaluasi. (dari 20 tujuan diambil 5 tujuan pertama) yaitu para sesuai (1) prestasi Kinerja Karyawan anggotanya.” 95 Ungkapan dengan apa yang pada dasarnya meliputi: Untuk mengetahui karyawan selama tingkat ini. (2) Kinerja karyawan lebih diartiakan Pemberian imbalan yang serasi, misalnya dimaksudkan untuk pemberian kenaikan gaji berkala, atau pada bagaimana seseorang itu melakukan suatu proses gaji kerja. Apakah ia melakukannya dengan insentif baik atau tidak baik. Hal itu dapat dilihat pertanggungjawaban dari karyawan. (4) dari proses yang sedang ia lakukan, apakah Untuk pembeda antarkaryawan yang satu sesuai tidak. dengan yang lain. (5) Pengembangan Sedarmayanti (1995:52) yang mengutip SDM. Tentu saja penilaian kinerja ini paparan L.A.N mengungkapkan bahwa memiliki aspek-aspek kinerja yang dinilai. Performance diterjemahkan Menurut menurut Rivai (2004:324), yang kinerja, berarti dengan juga instruksi atau prestasi menjadi kerja, pokok, mengutip kenaikan uang. gaji (3) penelitian dari istimewa, Mendorong Lazer dan pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau Wikstron diketahui bahwa faktor yang hasil kerja/unjuk kerja/penampilan kerja. paling umum muncul di 61 perusahaan inerja karyawan itu dapat diukur ataupun adalah, pengetahuan tentang pekerjaannya, dinilai sampai dimana seorang karyawan kepemimpinan, itu bekerja secara efektif atau tidak. pekerjaan, Penilaian atau pengukuran ini sering keputusan, kreativitas, dapat diandalkan, disebut dengan penilaian kinerja. Menurut perencanaan, komunikasi, intelegensi Siagian (2002:168) menyatakan bahwa (kecerdasan), pemecahan masalah, “Penilaian kinerja merupakan proses di pendelegasian, sikap usaha, motivasi, dan mana organisasi berupaya memperoleh organisasi. informasi yang seakurat mungkin tentang inisiatif, kerjasama, kualitas pengambilan Analisis Pengaruh Motivasi….. (Taroreh) Untuk penelitian penelitian empiris demokrasi, kerjasmaa tim dan 96 gaya menggunakan penelitian dari Harry Murti komunikasi berstruktur secara simultan dan Veronika Agustini Srimulyani (2012) berpengaruh dengan Motivasi maupun terhadap kinerja pegawai. Arifin Dengan (2004) dengan judul “Pengaruh Faktor- Variabel Pemediasi Kepuasan Kerja Pada Faktor Kepuasan Komunikasi Terhadap PDAM Kota Madiun”. Hasil Penelitian Kinerja Karyawan”. Dari hasil penelitian menunjukkan ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut: judul Terhadap “Pengaruh Kinerja Pegawai bahwa: Motivasi terhadap Semakin kerja pegawai, kinerja pegawai, kepuasan komunikasi kerja berpengaruh signifikan terhadap perusahaan, maka semakin tinggi kinerja kinerja karyawan merupakan variabel kepuasan kerja pemediasi antara pekerja kerja berpengaruh signifikan pada kepuasan pegawai, puas kepuasan yang terjadi tersebu, Komunikasi terhadap di Variabel mempunyai dalam Iklim pengaruh motivasi dengan kinerja pegawai. Ardhyan signifikan yang paling besar terhadap Krisdiyanto kinerja karyawan. dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Motivasi Pengaruhnya Dan Peningkatan Penelitian Mempengaruhi Kinerja ini Terhadap Metode Penelitian Karyawan”. menggunakan Jenis penelitian ini menggunakan metode jenis penelitian asosiatif yaitu melihat purposive sampling, dengan responden pengaruh antar Motivasi Kerja (X1), sebanyak 140 orang. Dari hasil penelitian Pelatihan disimpulkan bahwa faktor pelatihan dan Komunikasi (X4), dan Kerja Sama Tim pengembangan, faktor kepuasan kerja dan (X5) faktor budaya organisasi berpengaruh Penilitian ini berlokasi di dalam Organisasi secara positif terhadap kinerja karyawan, Suster Dina St.Yoseph yakni pada tempat secara melalui para suster DSY berkarya. Yang menjadi motivasi.Safitri, Amri, dan M. Shabri populasi dalam penelitian ini adalah dengan Gaya seluruh suster Dina St.Yoseph yang ada di Dan Organisasi Suster Dina St.Yosep (DSY) Gaya Komunikasi Terhadap Kepuasan yang berjumlah 140 suster. Yang dapat Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja dianalisis hanya 70 responden. Untuk Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kota metode analisa data yang digunakan dalam Sabang”. Hasil penelitian menunjukkan penelitian ini adalah analisis regresi linier bahwa berganda dengan program komputer yang langsung judul Kepemimpinan, variabel dan “Pengaruh Kerjasama gaya Tim, kepemimpinan (X2), terhadap Kepemimpinan Kinerja Suster (X3), (Y). Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.4, 2014:90-102. 97 akan digunakan untuk analisis statistik maupun uji-F berpatokan pada tingkat adalah SPSS versi 20. Sedangkan variabel probabilitas / signifikan. hipotesis diterima yang Variabel / terbukti / ada pengaruh jika tingkat Independen (X) : Motivasi Kerja (X1), probabilitas / siginifikan lebih kecil dari Pelatihan (X3), 0.05 ( < 5%), demikian sebaliknya. Komunikasi (X4) dan Kerja Sama Tim Variabel Motivasi Kerja(X1) nilai thitung (X5). Untuk Variabel dependen yaitu sebesar 3,057 dengan probabilitas sebesar Kinerja Pegawai (Y) 0,003. Karena |thitung|>ttabel (3,057>1,998) digunakan (X2), adalah Kepemimpinan atau sig t < 5% (0,003<0,05) maka secara parsial variabel Motivasi Kerja (X1) Pembahasan Hasil pengujian validitas berpengaruh signifikan positif terhadap instrumen, semua pertanyaan dinyatakan variabel Kinerja Suster (Y) bila variabel valid karena probabilitas hasil korelasi bebas lain tetap nilainya. Dengan demikian lebih kecil dari 5 %. Sedangkan hipotesa diterima. hasil pengujian reliabilitas instrumen adalah Variabel Pelatihan (X2) nilai thitung reliabel karena mempunyai alpa lebih dari sebesar 2,622 dengan probabilitas sebesar 0,6 . 0,011. Karena |thitung|>ttabel (2,622>1,998) Untuk uji multikolinieritas atau sig t < 5% (0,011<0,05) maka secara diperoleh hasil bahwa semua variabel parsial variabel Pelatihan (X2) berpengaruh bebas (Variance signifikan positif terhadap variabel Kinerja Inflating Factor) lebih kecil dari 5 maka Suster (Y) bila variabel bebas lain tetap dapat simpulkan model tidak terjadi nilainya. multikolinieritas.Berdasarkan diterima. Variabel Kepemimpinan (X3) memiliki nilai VIF hasil uji Dengan nilai diperoleh hasil bahwa semua variabel probabilitas bebas probabilitas hasil korelasi lebih |thitung|>ttabel (2,047>1,998) atau sig t < 5% besar (0,045<0,05) maka secara parsial variabel 0,05 (5%) maka dapat sebesar hipotesa heterokesdastisitas pada tabel 5.4 di atas dari thitung demikian sebesar dengan 0,045. Karena simpulkan model tersebut tidak terjadi Kepemimpinan heteroskedastisitas. signifikan positif terhadap variabel Kinerja Uji hipotesis Suster (Y) bila variabel bebas lain tetap Didalam analisis regresi berganda nilainya. ada dua jenis uji hipotesis yaitu uji diterima. hipotesis parsial yaitu Dengan (X3) 2,047 berpengaruh demikian hipotesa uji-t dan uji Variabel Komunikasi (X4) nilai hipotesis simultan yaitu uji-F. Untuk uji-t thitung sebesar 4,752 dengan probabilitas Analisis Pengaruh Motivasi….. (Taroreh) 98 sebesar 0,000. (4,752>1,998) Karena atau t salah satu yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Hasil (0,000<0,05) maka secara parsial variabel penelitian menunjukkan bahwa secara Komunikasi (X4) berpengaruh signifikan parsial variabel berpengaruh signifikan positif terhadap variabel Kinerja Suster positif terhadap variabel Kinerja Suster. (Y) bila variabel bebas lain tetap nilainya. Profesionalitas dalam suatu profesi sangat Dengan dibutuhkan. hipotesa < merupakan 5% demikian sig |thitung|>ttabel diterima. Sikap profesionalitas itu melalui pendidikan dan Variabel Kerja Sama Tim (X5) nilai thitung diperoleh sebesar 2,068 dengan probabilitas sebesar pelatihan-pelatihan 0,043. Karena |thitung|>ttabel (2,068>1,998) nampak dalam pernyataan dari Gomes, atau sig t < 5% (0,043<0,05) maka secara (2003: 198) dan Hasibuan, (2009: 135). parsial variabel Kerja Sama Tim (X5) Robbins yang ada. (1996), Seperti mengemukakan berpengaruh signifikan positif terhadap bahwa terdapat empat fungsi manajemen variabel Kinerja Suster (Y) bila variabel yang bebas lain tetap nilainya. Dengan demikian pegawai, hipotesa diterima. kepemimpinan. Untuk uji simultan ditemukan bahwa berpengaruh salah menunjukkan terhadap kinerja satunya adalah Hasil bahwa penelitian secara dari nilai Fhitung menunjukkan nilai sebesar variabel 97,726 (signifikansi F= 0,000). Jadi signifikan positif terhadap variabel Kinerja Fhitung>Ftabel (97,726>2,358) atau Sig F < Suster. Untuk variabel Komunikasi (X4), 5% (0,000<0,05). Artinya bahwa secara memiliki koefisien regresi sebesar 0,432 bersama-sama variabel Motivasi Kerja dan memiliki arah positip, hasil ini berarti (X1), Pelatihan (X2), Kepemimpinan (X3), bahwa apabila variabel Komunikasi (X4) Komunikasi (X4) dan Kerja Sama Tim ditingkatkan maka variabel Kinerja Suster (X5) (Y) berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Suster (Y). Dari sangatlah hasil penelitian jelas bahwa komunikasi parsial akan meningkat, berpengaruh demikian juga sebaliknya, apabila variabel Komunikasi itu maka (X4) menurun maka Kinerja Suster (Y) motivasi akan turun dimana variabel lain dianggap mempengaruhi hasil kerja ataupun kinerja tidak dari setiap orang. Ketika motivasi itu penelitian dinaikkan maka akan mempengaruhi hasil Hariandja (2002:158) dan juga mendukung kerja pula. Hal ini senada dengan yang hasil penelitian Halauwet (2007: 54) dan diungkapkan oleh Handoko (2003: 167) Juwita (2008: 75). yang menyatakan bahwa motivasi berubah ini atau juga konstan. Hasil mendukung teori Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.4, 2014:90-102. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel berpengaruh 99 positif terhadap Kinerja Suste Hipotesa diterima. (5) Kerja Sama Tim signifikan positif terhadap variabel Kinerja berpengaruh signifikan positif terhadap Suster. Hasil penelitian ini mendukung Kinerja Suster hipotesa diterima. pernyataan dari (Newcom, 1961 dalam Luthans, 2006). Perusahaan terutama para manajer hendaknya Rekomendasi memberikan Rekomendasi yang dapat diberikan kepercayaan pada anggota tim terutama berdasarkan penelitian ini adalah (1) pada para karyawan agar setiap anggota Karyawan dalam hal ini para suster Dina tim dapat bekerja sama, memberikan St.Yoseph (DSY) akan memiliki kinerja penghargaan dan pengakuan pada anggota seperti yang diharapkan oleh organisasi tim atas tugas yang terlaksana dengan baik ketika mereka memiliki motivasi kerja sehingga akan memotivasi anggota tim yang tinggi. (2) Karyawan dalam hal ini untuk bekerja lebih giat dan tangkas, para suster Dina St. Yoseph (DSY) akan Memberikan tantangan kepada tim, karena memiliki kinerja seperti yang diharapkan reaksi atau tanggapan terhadap tantangan oleh organisasi ketika mereka diberikan tersebut kesempatan untuk mengikuti pelatihan akan membentuk semangat persatuan, kebanggaan, dan kesatuan tim. yang sesuai. (3) Karyawan dalam hal ini para suster Dina St.Yoseph (DSY) akan Kesimpulan dan Rekomendasi memiliki kinerja seperti yang diharapkan Kesimpulan oleh organisasi ketika mereka memiliki Berdasarkan pembahasan maka seorang pemimpin yang baik yang kesimpulan dirumuskan sebagai berikut : membawahi mereka. (4) Karyawan dalam (1) Motivasi Kerja berpengaruh signifikan hal ini para suster Dina St. Yoseph (DSY) positif akan terhadap Kinerja Suster bila memiliki kinerja seperti yang variabel bebas lain tetap nilainya. Hipotesa diharapkan oleh organisasi ketika mereka diterima. berpengaruh memiliki motivasi komunikasi yang baik signifikan positif terhadap Kinerja Suster antar rekan kerja dan atasan di dalam bila variabel bebas lain tetap nilainya. organisasi. (5) Karyawan dalam hal ini Hipotesa diterima. (3) Kepemimpinan para suster Dina St. Yoseph (DSY) akan berpengaruh signifikan positif terhadap memiliki kinerja seperti yang diharapkan variabel Kinerja Suster bila variabel bebas oleh organisasi ketika mereka memiliki lain tetap nilainya. Hipotesa diterima. (4) suasana kerja sama yang baik antar rekan Komunikasi kerja dan atasan di dalam organisasi. (2) Pelatihan berpengaruh signifikan Analisis Pengaruh Motivasi….. (Taroreh) 100 Harry L dan dan Tanjung, H., Veronika (2012). Srimulyani., Daftar Pustaka Arep, Murti Agustini “Pengaruh (2003). Motivasi Terhadap Manajemen Motivasi. Jakarta: Pt. Pegawai Dengan Prenhallindo. Pemediasi Kepuasan Kerja Pada Kepuasan Komunikasi Riset Manajemen dan Akuntansi terhadap Kinerja Karyawan, dalam Jumal Studi Manajemen & Organisasi Vol. 2 No. 1 Vol.1 No. 1, Februari. Juwita, Kristin., (2008). Pengaruh Motivasi Kerja dan Komunikasi Dessler, G., (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Index. Gomes, Variabel PDAM Kota Madiun” dalam Jurnal Arifin, Bey., (2005). Pengaruh FaktorFaktor Kinerja Organisasi terhadap Produktivitas Kerja melalui Kepuasan Kerja Fautino Cardoso., (2001). Manajemen Sumber Daya Pabrikasi PT. PG Kebon Agung Yogyakarta: Penerbit Malang). Skripsi Program Studi Manusia. Andi Offset. Halauwet, Sonya., (Studi pada Manajemen (2007). Karyawan Bagian Universitas Negeri Pengaruh Malang, Malang. Tidak diterbitkan. Komunikasi Efektif antara Atasan Krisdiyanto, Ardhyan., Analisis Faktor- dan Bawahan terhadap Kepuasan Faktor Kerja Karyawan (Studi pada Unit Motivasi bengkel, Jasa Pemeliharaan Kilang Terhadap PT. V Karyawan Jurnal ekonomi dan Timur). Bisnis Dian Ekonomi, Vol. VII, Pasca Sarjana No. 2. Brawijaya, Malang. PERTAMINA Balikpapan Tesis Kalimantan Program Universitas UP Tidak di terbitkan. Pengaruhnya Peningkatan (2006). Kinerja Perilaku Mangkunegara, A.A., (2009). Manajemen Manusia. Edisi 2. Yogyakarta: Sumber Daya Manusia Perusahaan. BPFE. Bandung : Remaja Rosdakarya. Efendi Manajemen Sumber Yogyakarta: Penerbit ANDI. Daya Hariandja, dan Fred., Dan Mempengaruhi Organisasi 10th. Edisi Indonesia. Handoko, Hani T., (1996). Manajemen Personalia Luthans, Yang M. T., (2002). Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gransindo. Mangkuprawira, Sjafri Tb., (2009). Bisnis, Manajemen, dan Sumberdaya Manusia. IPB Press, Bogor. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.4, 2014:90-102. 101 Muhammad, Arni., (2005). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Menon, Maria E., (2002). ”Perceptions of Pre-Service and Teachers In-Service Regarding Effectiveness of The Elementary Daerah Kota Sabang”. Volume 2, No. 1, November. Santoso, Singgih., (2010). Aplikasi SPSS pada statistik parametik. Jakarta: PT. Elex Media Komputndo. Sedarmayanti., (1995). Sumber Daya School Leadership in Cyprus”, The Manusia dan Produktivitas Kerja. International Journal of Bandung: Ilham Jaya. Educational Management, 16 February. (2005). Komunikasi Yang Efektif. Nawawi, Hadari., (2005). Manajemen Sumber Sembel, Roy dan Prijosuksono, Aribowo. Daya Bisnis Manusia yang untuk www.sinarharapan.co.id, 14 Agustus 2014. Kompetitif, Siagian, Sondang., (2002). Manajemen Yogyakarta, Penerbit Gajah Mada Sumber Daya Manusia. Jakarta: University Press,. Bumi Aksara. Nitisimeto, Alex S., (2004). Manajemen Simamora, Henry., (2004). Manajemen Personalia, cetakan ketujuh, Ghalia Sumber Indonesia, Jakarta. ketiga. Yogyakarta : STIE YKPN. Riduwan., (2002). Skala P., Penelitian. A., (2008). Perilaku Organisasi, edisi 12 Buku 1. Jakarta: Salemba (1996). Perilaku Organisasi. Konsep, kontroversi, aplikasi. Terjemahan Hadyan Pujaatmaka. Jakarta: Prehallindo. Rivai, Veithzal., (2005). Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Press. Kerjasama Gaya Tim, Empat. Sugiyono., (2012). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung. Sumber Konstitusi: Konstitusi DSY Tarekat Suster Dina Santo Yoseph Indonesia. 1992 Tarricone, P. dan Luca, J., (2002). Safitri, Amri, dan M. Shabri., (2012). Pengaruh Edisi Sthepen, Robbins P dan Timothy, Judge Alfabeta, Bandung. S. Manusia. Pengukuran Variabel-Variabel Robbins, Daya Kepemimpinan, Dan Gaya Successful Teamwork: A Case Study. Herdsa, 640-646. Australia: Cowan University, Pert. Komunikasi Terhadap Kepuasan Werther, William B. & Keith Davis., Kerja Serta Dampaknya Terhadap (1996). Human Resources And Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Personal Management. Analisis Pengaruh Motivasi….. (Taroreh) 102 International Edition. McGraw- Hiil, Inc., USA. Wursanto, Ig., (2002). Dasar-dasar Ilmu Organisasi. Publisher. Yogyakarta: Andi