www.hukumonline.com PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ............. TAHUN ........ TENTANG MATA UANG I. UMUM Pembangunan nasional Indonesia yang dilaksanakan secara. berkesinambungan bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Salah satu bidang yang mempunyai peranan yang cukup penting bagi terwujudnya hal tersebut di atas adalah bidang ekonomi yang dalam pelaksanaannya senantiasa dilakukan secara terarah, terkoordinasi, dan terus menerus. Dalam rangka mencapai suatu tingkat pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dibutuhkan beberapa sarana pendukung. Salah satu sarana pendukung tersebut adalah penggunaan uang sebagai alat pembayaran yang sah suatu negara dalam melaksanakan setiap kegiatan transaksi atau kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luas di negara itu. Uang sebagai alat pembayaran yang sah dalam perekonomian suatu negara mempunyai beberapa fungsi penting yaitu sebagai alat penukar atau alat pembayaran dan pengukur harga. Disamping itu mata uang suatu negara juga merupakan simbol negara yang penting dalam menunjukkan keberadaan suatu negara. Mengingat kedudukan mata uang yang sangat penting dan sangat strategis dalam kehidupan kenegaraan dan perekonomian negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan dalam Pasal 23B, bahwa macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang. Uang suatu negara haruslah dapat diterima setidak-tidaknya di negara yang bersangkutan, supaya dapat diterima haruslah ada kepercayaan masyarakat terhadap uang tersebut. Kepercayaan terhadap uang antara lain ditentukan dari reputasi lembaga yang mengeluarkan dan mengedarkan uang. Lembaga yang mengeluarkan dan mengedarkan uang di Indonesia adalah bank sentral. Bank Indonesia sebagai Bank Sentral sebagaimana diamanatkan Pasal 23D UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mempunyai tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan tersebut dicapai antara lain melalui penetapan dan pelaksanaan kebijakan moneter yang meliputi antara lain pengendalian jumlah uang yang beredar. Salah satu komponen dari jumlah uang beredar tersebut adalah uang kartal atau uang rupiah yang beredar di masyarakat dalam bentuk uang kertas dan uang logam. Besarnya uang rupiah yang beredar di masyarakat direncanakan dan diperhitungkan oleh Bank Indonesia sehingga jumlahnya sesuai dengan kebutuhan perekonomian masyarakat. Adapun jumlah uang rupiah yang diedarkan oleh Bank Indonesia tersebut merupakan kewajiban Bank Indonesia kepada masyarakat dan merupakan salah satu komponen dari kewajiban moneter Bank Indonesia. Kewenangan dan tugas Bank Indonesia untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang merupakan suatu sistem pengedaran uang yang terintegrasi mulai dari perencanaan jumlah uang yang akan diedarkan, bahan uang yang akan dipergunakan, pencetakan uang, pengeluaran uang, pengedaran uang, sampai dengan pemusnahan uang yang telah ditarik dari peredaran dan/atau yang tidak layak untuk diedarkan kembali. Adanya sistem yang terintegrasi ini dimaksudkan agar pelaksanaan tugas mengeluarkan dan mengedarkan uang dapat lebih efektif dan efisien dalam mendukung pelaksanaan www.hukumonline.com www.hukumonline.com kebijakan moneter pada khususnya dan pembangunan perekonomian nasional pada umumnya. Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang mempunyai kewenangan untuk menentukan keaslian uang rupiah. Dalam rangka menangani uang palsu Bank Indonesia membentuk unit khusus yang bertugas membentuk pusat data, mengadministrasi uang palsu baik rupiah maupun valuta asing yang beredar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, menyimpan contoh uang palsu sebagai dokumentasi, melakukan pengkajian dan studi tentang uang palsu, dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Sebelumnya ketentuan tentang mata uang ini diatur dalam beberapa Pasal, yaitu Pasal 2, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 22 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sehingga dengan adanya UndangUndang ini, ketentuan dimaksud dinyatakan tidak berlaku. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 Ayat (1) Yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan selain logam. Uang logam adalah uang dalam bentuk koin yang terbuat Bari aluminium, aluminium bronze, kupronikel, dan bahan lain. Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 Cukup jelas Pasal 5 Ayat (1) Yang dimaksud dengan ciri-ciri uang adalah tanda-tanda tertentu pada setiap uang yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan tujuan untuk mengamankan uang tersebut dari upaya pemalsuan. Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas www.hukumonline.com www.hukumonline.com Pasal 6 Desain uang memuat ciri-ciri uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dan ayat (3), serta: a. tanda-tanda tertentu pada uang yang meliputi warna, gambar, ukuran, berat, bahan uang dan tanda-tanda lainnya; b. teknik cetak yang digunakan; dan c. unsur-unsur pengaman (security features) termasuk di dalamnya ciri atau tanda yang dapat dipergunakan oleh orang buta. Pasal 7 Cukup jelas Pasal 8 Ayat (1) Yang dimaksud bahan lainnya dapat berupa plastik/polimer untuk pembuatan uang kertas. Ayat (2) Yang dimaksud dengan spesifikasi adalah spesifikasi teknis kertas uang, logam uang maupun spesifikasi cetak. Pasal 9 Yang dimaksud dengan pengeluaran adalah termasuk proses pencetakan dan penentuan nomor seri uang, sedangkan yang dimaksud dengan pemusnahan uang dapat berupa kegiatan peracikan uang kertas atau peleburan uang logam. Pasal 10 Cukup jelas Pasal 11 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Yang dimaksud dengan penyediaan dalam pasal ini adalah menetapkan rencana pengadaan bahan uang, jumlah uang yang akan diedarkan dan pelaksanaan pengadaannya. Pasal 12 Cukup jelas Pasal 13 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Laporan periodik yang dimaksud pada ayat ini dipisahkan dari laporan periodik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Bank Indonesia. www.hukumonline.com www.hukumonline.com Pasal 14 Ayat (1) Yang dimaksud dengan pencabutan dari peredaran dalam pasal ini adalah penetapan tanggal berakhirnya uang sebagai alat pembayaran yang sah. Yang dimaksud dengan penarikan dari peredaran adalah penetapan batas waktu penukaran uang, yang telah dicabut kepada Bank Indonesia, perbankan atau pihak lain yang ditunjuk oleh Bank Indonesia. Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 15 Ayat (1) Bank Indonesia dapat memberikan penggantian atas uang yang karena suatu sebab telah rusak sebagian, tetapi tanda keaslian uang tersebut masih dapat diketahui atau dikenali. Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Yang dimaksud dengan pihak lain adalah perorangan atau badan yang memenuhi syarat-syarat administrasi tertentu sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia. Ayat (4) Yang dimaksud dengan uang yang hilang atau musnah adalah uang yang karena suatu sebab, fisik, dan atau tanda keasliannya telah hilang atau musnah. Pasal 16 Cukup jelas Pasal 17 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Pusat data yang dimaksud adalah merupakan satu-satunya tempat untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai uang palsu. Tugas mengadministrasikan yang dimaksud adalah mengumpulkan barang bukti yang berupa uang palsu. Instansi terkait yang dimaksud adalah pihak kepolisian, kejaksaan dan instansi lain yang diperlukan dalam mengungkap kasus beredarnya uang palsu. Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Pasal 18 Cukup jelas www.hukumonline.com www.hukumonline.com Pasal 19 Cukup jelas Pasal 20 Cukup jelas Pasal 21 Cukup jelas Pasal 22 Cukup jelas Pasal 23 Cukup jelas Pasal 24 Cukup jelas Pasal 25 Cukup jelas Pasal 26 Cukup jelas Pasal 27 Cukup jelas Pasal 28 Cukup jelas Pasal 29 Cukup jelas Pasal 30 Cukup jelas Pasal 31 Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR .............. www.hukumonline.com