B U K U P E G A N G A N G U R U TAHUN Indria 1 2 BUKU Penolong Allah Yang Baik Allah Mengirimkan Manna Kepada Umat-Nya Jadilah Guru Yang Kreatif Apakah kita mempunyai kreativitas? Kadang-kadang kita membatasi besarnya kuasa ilahi dan kreativitas yang dapat mengalir di dalam diri kita. Bagaimana caranya? Dengan kecenderungan kita melakukan segala sesuatu dengan kekuatan sendiri, atau dengan menunda-nunda dan mengurangi kemampuan kita mengajar dengan persiapan yang terburu-buru. Walaupun demikian, kita mempunyai Yesus Kristus sebagai Juruselamat, sang Pencipta yang hidup di dalam diri kita. Kita yang mempunyai kuasa ilahi di dalam diri kita – Roh Kudus, tentu memiliki kreativitas yang luar biasa yang dapat kita pakai – kreativitas dari-Nya! Ia telah berjanji bahwa Ia mampu melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan. Dan Dia melakukan semua hal itu karena kuasa yang bekerja dalam diri kita (Ef. 3:20). Marilah kita nyatakan kreativitas-Nya yang besar dalam pengajaran yang kita berikan, sewaktu kita berdoa, mempersiapkan dan pergi ke dalam ruang kelas dengan kekuatan dan kreativitas-Nya, bukan kita. Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita (Titus 2 : 7-8) i Penolong Allah Yang Baik DAFTAR ISI (Oktober/Nopember/Desember) Kata Pendahuluan Panduan Mengajar Prosedur Mengajar Marilah Kita Temui Tokoh-Tokoh dalam Kisah Aplikasi Kehidupan Karakteristik Murid-Murid Anda Bahan-Bahan yang Dibutuhkan Mengajar dengan Sandiwara Boneka Mengajar dengan Drama Alkitab Mengajar dengan Musik Ayat Hafalan i iii iv v vii x xi xi xii xiv Bagian 1 - Yusuf Menunjukkan Kasih Dengan Menolong Sesama Pelajaran 1 Pelajaran 2 Pelajaran 3 Jubah yang Maha Indah Yusuf Melakukan Pekerjaannya Sebaik Mungkin Yusuf Mengampuni Saudara-Saudaranya 1 9 17 Bagian 2 - Allah Menunjukkan Kasih Kepada Musa dan Umat-Nya Pelajaran 4 Pelajaran 5 Pelajaran 6 Pelajaran 7 Allah Memelihara Bayi Musa Musa Menaati Allah dan Menolong Umat-Nya Sepuluh Tulah Allah Melindungi umat-Nya di Laut Merah 25 33 41 49 Bagian 3 - Allah Memperhatikan Umat-Nya Pelajaran 8 Pelajaran 9 Pelajaran 10 Pelajaran 11 Pelajaran 12 Pelajaran 13 Allah Memberikan Manna bagi Umat-Nya Allah Memberikan Sepuluh Perintah bagi Umat-Nya Umat Allah Membawa Persembahan bagi Pembangunan Kemah Suci Umat Allah Membangun Kemah Suci Musa dan Umat Allah Mengucap Syukur kepada Allah Tinjauan Akhir - Kita Bersyukur kepada Allah 57 65 73 79 87 95 Penolong Allah Yang Baik ii PANDUAN MENGAJAR Tahun 1 Buku 2 INDRIA Penolong Allah Yang Baik Selamat datang pada kesempatan menarik lainnya untuk menjangkau muridmurid yang berusia 4 - 5 tahun dengan kabar baik tentang kasih Allah. Usia 4 - 5 tahun adalah usia permulaan dari para murid untuk mengambil suatu keputusan. Kebanyakan dari hidup mereka adalah orang tua merekalah yang mengambil suatu keputusan bagi mereka. Sekarang, mereka datang untuk menemukan sendiri mana hal yang benar dan hal yang salah serta mereka sekaligus belajar bagaimana menentukan pilihan sikap di dalam hidup mereka. Dalam bagian ini, kami mengharapkan agar para murid dapat memiliki suatu kesempatan untuk memilih tindakan yang benar. Hal ini membutuhkan masukan dan bimbingan dari para guru. Para murid tidak dengan sendirinya dapat memilih mana yang benar untuk dilakukan. Seperti kebanyakan orang dewasa, mereka akan memilih sesuatu hal yang praktis dan menyenangkan. Inilah sasaran kami, yaitu untuk menolong para murid menyadari bahwa Allah menghendaki kita untuk berbuat hal yang benar di dalam segala keadaan. Di dalam tiap pelajaran pada bagian ini akan disediakan kesempatan bagi para murid untuk membuat keputusan tentang mana hal yang benar yang seharusnya dilakukan. Adalah tanggung jawab para guru untuk memastikan bahwa tiap murid memperoleh kesempatan berpartisipasi dalam aktivitas ini dan memperoleh masukan yang selayaknya dari para guru untuk dijadikan suatu keputusan yang tepat. Dalam mengajarkan bagian ini, biarkanlah maksud dari setiap pelajaran tecapai. Buatlah cerita sedemikian hidupnya sehingga murid-murid dapat mengerti sepenuhnya dan menghargai pelajaran yang diajarkan. Mereka bergantung kepada kita – guru mereka - untuk menjelaskan kasih Allah kepada orang lain dan untuk memperkuat iman mereka. Kami berharap bahwa kita akan merasa senang bertumbuh bersama dalam kelas Indria yang kita ajarkan tentang firman Allah. Nikmatilah pelajaran baru dan alamilah pengalaman yang indah dengan murid-murid yang iii Penolong Allah Yang Baik Prosedur Mengajar 1 Puji-Pujian (10-15 menit) Tujuan Membantu murid-murid menyembah Allah melalui kidung pujian. Prosedur Selalu mengawali pelajaran di dalam nama Tuhan Yesus. Guru atau pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu sederhana atau mengunakan gerakan (gerak dan lagu). 2 Kisah Pelajaran (15-20 menit) Tujuan Membiarkan murid-murid untuk mendengarkan kisah pelajaran dan menanggapi kisah itu. Prosedur Berdoalah singkat di dalam nama Tuhan Yesus terlebih dahulu. Kisah Pelajaran dapat diceritakan kepada semua murid oleh seorang guru atau murid-murid dibagi dalam beberapa kelompok dengan satu guru dalam setiap kelompoknya. Kita juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk dtanyakan kepada murid. Pertanyaan-pertanyaan ditanyakan pada waktu meninjau Kisah Pelajaran. Janganlah lupa untuk menjelaskan kata-kata baru dan ceritakanlah kepada mereka kisah sehari-hari yang berhubungan dengan Kisah Pelajaran sebelum atau sesudah menceritakan isi kisahnya. 3 Aktivitas Belajar Alkitab Tujuan Membantu murid-murid untuk terbiasa dengan firman Allah dan ini adalah sebagian dari tugas guru, juga tugas yang sama pentingnya yaitu membantu murid-murid menerapkan kebenaran-kebenaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari mereka. Aktivitas-aktivitas ini telah disusun untuk mendorong murid-murid kita melaksanakan apa-apa yang mereka telah pelajari. Prosedur Biarkanlah murid-murid bekerja pada Buku Aktivitas Murid. (Bila aktivitasaktivitas meliputi kegiatan kelompok atau menggunting dan menempel, pastikan ada guru pendamping guru.) Kami telah menyediakan berbagai macam aktivitas pilihan. Tolong pilihlah mana yang cocok. Penolong Allah Yang Baik iv MARILAH KITA TEMUI TOKOH-TOKOH DALAM KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Puji syukur kepada Allah bahwa setiap pelajaran mempunyai satu kisah nyata untuk pencapaian tujuan dari Kisah Pelajaran. Kami mengharapkan bahwa Anda mempelajari terlebih dahulu latar belakang keluarga-keluarga di bawah ini sebelum kita menceritakannya kepada murid-murid. Nikmatilah dalam membagi cerita-cerita ini dengan murid-murid kita yang terkasih. Keluarga Marsh Keluarga Marsh adalah keluarga yang telah lama percaya kepada Yesus. Bapak dan Ibu Marsh mempunyai 2 orang anak yang telah dibaptis sewaktu bayi. Michelle berusia 7 tahun dan John berusia 5 tahun. Kedua anak ini bertumbuh di dalam gereja sehingga sedikitnya mereka mempunyai dasar pengetahuan kebenaran. Keluarga Lewis Bapak dan Ibu Lewis mempunyai 2 orang anak yang bernama Julie dan Tommy. Julie berusia 8 tahun dan Tommy berusia 6 tahun. Bapak Lewis sering bepergian karena tuntutan pekerjaan. Jadi lebih sering hanya ada Ibu Lewis dan kedua orang anaknya saja. Keluarga Lim Keluarga Lim dapat dikatakan adalah keluarga besar. Bapa dan Ibu Lim serta 4 orang anaknya. Anna berusia 17 tahun adalah anak yang tertua. Julius berusia 13 tahun berada di tingkat SMP. Benyamin berusia 9 tahun duduk di kelas 4 SD dan yang paling kecil yaitu Susie berusia 5 tahun. Keluarga Lim dahulunya menganut agama Budha. Anna dan Julius mungkin masih ingat akan cara hidup mereka yang terdahulu, namun Benyamin dan Susie mengalami pertumbuhan diri mereka di dalam gereja. Satu anggota keluarga penting lainnya adalah anjing mereka yang bernama Togo. v Penolong Allah Yang Baik Keluarga Lopez Keluarga Lopez percaya kepada Allah melalui suatu mujizat yang hebat. Ricky, anak mereka yang paling besar hampir meninggal dunia karena sakit parah, namun Yesus telah menyembuhkannya. Kerena peristiwa ini maka semua anggota keluarga menjadi percaya kepada Yesus. Selain Bapak dan Ibu Lopez serta Ricky masih terdapat 2 orang anak lainnya yakni Juan dan Maria. Ricky berusia 9 tahun, Juan berusia 6 tahun dan Maria berusia 3 tahun. Keluarga Chen Keluarga Chen terdiri dari Lily yang berumur 9 tahun. Ia tinggal bersama dengan bibinya yang bernama Jane dan neneknya yang biasa dipanggil dengan Nenek Chen. Orang tua Lily tidak tinggal bersama dengan Lily karena mereka ada di negara lain. Mereka menginginkan Lily mendapatkan pendidikan yang lebih baik di Amerika. Jadi, ia dijaga oleh bibi dan neneknya. Keluarga Sharp Pak Sharp memiliki 3 orang anak, yaitu: Bobby yang berumur 13 tahun, David yang berusia 9 tahun dan yang paling kecil, Jean yang berusia 6 tahun. Namun keluarga ini sangat menyedihkan sebab ibu mereka baru saja meninggal dunia dan ia harus membesarkan mereka semua seorang diri. Karena Bapak Sharp harus bekerja setiap harinya, maka anak-anak dengan sendirinya harus belajar secara lebih mandiri lagi. Mungkin, anak-anak lebih matang dari pada anak-anak lainnya karena tragedi yang telah mereka alami. Keluarga Hayes Keluarga Hayes terdiri dari Pendeta Hayes, istri dan 2 orang anak perempuannya yang bernama Cathy dan Rachel. Cathy berusia 6 tahun dan Rachel baru berusia 4 tahun. Keluarga Watanabe Dua belas tahun yang lalu, keluarga Watanabe pindah dari Jepang ke Amerika. Karena Bapak Watanabe seringkali ditugaskan oleh perusahaannya, sehingga ia jarang berada di rumahnya. Bapak dan Ibu Watanabe telah menjadi percaya kepada Allah dan dibaptis pada saat mereka masih di Jepang. Namun kedua orang anaknya yaitu Kelly dan Heidi telah menerima baptisan di Amerika. Kelly berusia 8 tahun sedangkan Heidi berusia 6 tahun. Anak-anak begitu dekat dengan orang tua mereka namun mereka sering merindukan kehadiran ayah mereka. Ibu Laurie Ibu Laurie adalah guru agama di kelas Taman Kanak-Kanak dan ia masih muda dan sangat senang mengajar serta memperhatikan pertumbuhan iman anak. Pastikanlah untuk membacakan Kisah Aplikasi Kehidupan ini kepada murid-murid kita selama pelajaran. Jangan lupakan kegembiraan-kegembiraan dalam proses mengajar yang terdapat di dalam setiap pelajaran. Penolong Allah Yang Baik vi KARAKTERISTIK MURID-MURID ANDA Empat dan Lima Tahun Semua murid adalah individu-individu yang unik dengan pengalamanpengalaman mereka sendiri. Mereka memerlukan kasih dan perlindungan, merasa berharga dan penting, merasa memperoleh sesuatu dan keseimbangan perasaan dan pengalaman dalam ketergantungan dan kemandirian. Semua murid perlu dikelilingi oleh orang-orang dewasa yang mengekspresikan cinta dan kasih Allah yang sesungguhnya kepada mereka. Mereka butuh kesempatan untuk menyelidiki arti kehidupan, seperti apakah Allah itu dan bagaimanakah manusia saling berhubungan dengan Allah dan sesamanya. Informasi dalam halaman-halaman berikut ini sesungguhnya menyoroti karakter-karakter khusus dari semua murid yang berusia 4 dan 5 tahun. Ketika Anda membaca, pikirkanlah setiap murid di dalam kelas Anda dan bagaimanakah Anda dapat mengasuh mereka sehingga bertumbuh menjadi anak Allah. vii Penolong Allah Yang Baik Usia 4 Tahun PERKEMBANGAN FISIK u Penuh semangat dan gerak. Senang menggunakan perasaan mereka; senang untuk menyentuh sesuatu. u Belajar memotong dengan gunting. u Belajar mengurus diri sendiri terhadap beberapa kebutuhan pribadi mereka u PERKEMBANGAN MENTAL Hanya dapat memperhatikan dalam waktu singkat. u Senang tertawa dan bertingkah bodoh. u Senang mengatakan yang bukan-bukan. u Belajar mengidentifikasi dan mengenal nama-nama warna, ukuran dan bentuk. u Mengerti konsep waktu. u Memiliki gambaran yang indah dan banyak bertanya. u Mulai mempelajari cara memecahkan suatu masalah. u Mengenal lebih banyak kosa kata dan mulai bermain dengan kata-kata. u Senang dengan aktivitas-aktivitas musik dan dapat bermain dengan nada-nada yang sederhana. u Mulai menggambar bentuk-bentuk yang telah mereka kenal u PERKEMBANGAN SOSIAL Belajar untuk mengungkapkan perasaan-perasaan mereka. u Mulai senang berinteraksi dengan murid-murid lainnya ketika mereka sedang bermain u bersama. Mulai belajar mengerti bahwa orang lain juga memiliki perasaan. u Belajar menunggu giliran mereka. u Ada kemungkinan agak sulit berpisah dengan orang tua khususnya dengan ibu. u Mau menolong. u Senang merasa penting. u PERKEMBANGAN ROHANI Memerlukan orang dewasa yang penuh perhatian yang dapat diteladani sikap dan u tingkah lakunya sebagai orang Kristen. Memerlukan orang dewasa yang penuh perhatian yang memberikan kesempatan u bertanya sebanyak-banyaknya kepada murid-murid. Perlu mendengarkan Kisah Pelajaran dengan jelas dan sederhana, terutama kisah yang u menekankan tentang kebaikan-kebaikan Allah, pengucapan syukur kepada Allah, kasih Yesus kepada murid-murid dan Yesus sebagai seorang sahabat dan penolong. Dapat mengucapkan doa yang sederhana terutama doa pengucapan syukur. u Dapat berpartisipasi dalam pelayanan kasih dengan berbagi makanan, uang dan dengan u berbuat sesuatu bagi orang lain Dapat mengalami keindahan dan keajaiban dalam dunia Allah. u Dapat mengembangkan rasa memiliki pada gereja u Penolong Allah Yang Baik viii Usia 5 Tahun PERKEMBANGAN FISIK Hanya dapat memperhatikan pelajaran dalam waktu singkat dan keinginan untuk u bergerak begitu tinggi oleh karena perkembangan otot-ototnya. Mencoba menguasai berbagai macam keahlian yang memerlukan koordinasi: melompat, u melempar bola, berlari dan mendaki. Tidak pernah beristirahat, aktif dan penuh semangat. u Memperlihatkan keinginan untuk belajar namun memiliki keterbatasan kekuatan dan u kelincahan PERKEMBANGAN MENTAL Banyak menanyakan pertanyaan untuk menambah perbendaharaan informasi, u khususnya, mengawali pertanyaan dengan “Mengapakah…?”. Sangat berdasarkan kepada bukti-bukti yang ada, ingin u mengetahui bagaimanakah sesuatu itu bekerja. Terutama mengerjakan dengan spontanitas, pikiran yang nyata. u Mengunakan bentuk-bentuk seni dan kata-kata untuk menyatakan ide dan perasaan. u PERKEMBANGAN SOSIAL u Mengembangkan keahlian berkomunikasi Sedang memperhatikan tentang keadilan atau “kesamaan”. u Memperlihatkan kasih sayang kepada mereka yang disayangi. u Mencari penerimaan, pengertian, dorongan dan kasih sayang. u Senang melakukan aktivitas bersama keluarga. u Memantapkan konsep dan kebersihan diri secara rutin. u Melakukan kebiasaan yang praktis. u PERKEMBANGAN ROHANI Dapat mengenali doa dan aspek yang biasa ada pada iman kita. u Senang umendengarkan Kisah Pelajaran tentang orang hidup yang selalu taat kepada kehendak Allah, biasanya cerita-cerita mengenai ajaran Yesus untuk menolong sesama agar dapat belajar bagaimana untuk dapat hidup bersama. Senang mendengarkan kisah pendek tentang gereja sekarang dan masa lampau. u Telah siap untuk diperkenalkan pada dasar iman dari gereja kita, seperti arti dari u Hari Sabat, Roh Kudus dan berdoa dalam bahasa Roh. Perlu untuk merasakan doa melalui penglihatan atau pendengaran orang tua dan u orang dewasa, turut serta dalam doa dan merasakan bahwa doa itu dapat menolong dan penting dalam hidup. Perlu dikelilingi oleh guru-guru yang menerapkan pesan-pesan Alkitab pada situasi sekarang ini. u Perlu merasakan gereja sebagai tempat mereka menyembah Allah dan tempat yang perlu mereka pelihara. u ix Penolong Allah Yang Baik BAHAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN Buku-Buku Buku cerita Alkitab, buku murid-murid tentang lingkungan, keluarga dan temanteman. Sebuah rak buku yang tidak tinggi untuk memudahkan murid-murid untuk menjangkau buku-buku itu. Bahan-Bahan Seni Bahan-bahan dasar termasuk krayon besar, pulpen, gunting yang berujung tumpul, solasi, lem, kertas lipat dalam bermacam warna, adonan tepung atau garam, majalah, katalog. Bahan penolong lainnya: cat air dengan warna-warna dasar, kuas yang bergagang panjang, piring yang dangkal untuk lem atau cat, sisa-sisa kain atau benang, taplak meja plastik dan kaos-kaos gambar. Bahan Luar Biasa Yang Allah Ciptakan Meja pendek untuk mempermudah memamerkan seluruh bahan-bahan. Taplak meja dengan dilapisi plastic dan Anda dapat menaruh koleksi batu-batu, kerang dan bahan-bahan alam lainnya: sebuah aquarium, kotak-kotak bertingkat, magnet, tumbuhan atau biji-bijian. Pastikanlah untuk selalu menyediakan kaca. Alat-Alat Musik Macam-macam alat musik buatan sendiri (kerincing, bel, tongkat dan lain sebagainya.) atau membeli adalah tahap pertama. Radio kaset merupakan tambahan yang bagus. Mainan-Mainan yang Membutuhkan Keahlian Mainan PUZZLE adalah mainan yang baik karena melatih kemampuan motorik, imajinasi dan konsentrasi. Kami sarankan Anda untuk selalu menyediakan bahan-bahan standar (Alkitab, pensil, krayon, spidol, lem, gunting, kertas lipat, papan tulis, kertas tulis) di dalam kelas. Biarpun bahan-bahan ini tidak selalu dipakai pada setiap pelajaran, Anda harus selalu menyiapkannya. Penolong Allah Yang Baik x MENGAJAR DENGAN SANDIWARA BONEKA Janganlah takut untuk mencoba Sandiwara Boneka di dalam kelas Anda. Anda akan dapat menikmatinya seperti juga murid-murid Anda! Pertimbangkanlah beberapa hal di bawah ini ketika menggunakan Sandiwara Boneka: ~ Seorang murid lebih mudah mengenali sikap-sikap yang tidak baik dan kesalahan-kesalahan pada sebuah boneka dari pada diri mereka sendiri. Ia dapat mengkritik boneka tersebut dan menyarankan cara-cara yang lebih baik untuk bertindak dan tidak merasa dirinya dihakimi atau dikoreksi. ~ Murid-murid akan lebih terlihat dalam sebuah diskusi ketika sebuah boneka berbicara. Bahkan, murid-murid yang pemalu sekalipun akan tertarik untuk memperhatikan dan percaya. ~ Sama seperti boneka-boneka yang membuat murid-murid bebas untuk lebih mengekspresikan diri mereka sendiri, maka Anda pun bebas untuk membuatnya sedikit lebih menarik dari biasanya. Bagaimana Anda dapat menggunakan boneka di dalam kelas dengan efektif? ~ Janganlah kuatir untuk membuat boneka itu kelihatan hidup atau menyembunyikan gerakan-gerakan bibir Anda. Murid-murid suka menggunakan imajinasi mereka, dan perhatian mereka akan tertuju pada apa yang dilakukan dan dikatakan oleh boneka itu, bukan pada pelaksanaan teknisnya. ~ Berlatihlah di depan cermin sebelum membawa boneka ke dalam kelas. ~ Gunakanlah banyak gerakan seperti juga perkataan. Buatlah boneka itu berjalan, terbang, menari, bersin, membungkuk, melambai, bertepuk-tangan, menangis, dan lain sebagainya. Ingatkanlah bahwa boneka-boneka itu dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia sungguhan. MENGAJAR DENGAN DRAMA ALKITAB Bersandiwara dapat membuat isi pelajaran menjadi nyata bagi para murid. Ada beberapa cara untuk mempraktekkan kisah Drama Alkitab ini. Pertimbangkanlah beberapa saran di bawah ini: ~ Bila situasi memungkinkan, buatlah gerakan-gerakan fisik. Murid-murid Taman Kanak-Kanak perlu bergerak ke sana ke mari. ~ Menguasai kesadaran diri; biarkanlah para murid pertama-tama memperagakan peran-peran itu di dalam kelompok-kelompok kecil. Setelah melakukannya, murid-murid yang lebih pemalu mungkin bersedia memperagakannya seorang diri. ~ Biarkanlah murid-murid Anda melakukan semua sandiwara itu. Tugas guru adalah untuk menanyakan pertanyaan, memberikan saran, dan semangat ketika xi Penolong Allah Yang Baik murid-murid sedang bersandiwara. ~ Biarkanlah murid-murid memilih peran yang mereka inginkan dengan sukarela. ~ Anjurkanlah untuk berkreasi. Memerankan kisah Alkitab dapat membantu para murid untuk melihat isi cerita dan karakter dengan cara yang berbeda. ~ Anjurkanlah para murid untuk memikirkan perasaan, situasi, karakter, ekspresi wajah, dan motivasi. Mereka semua berperan dalam menghidupkan isi cerita. MENGAJAR DENGAN MUSIK Apakah murid-murid Anda lebih suka menyanyi dari pada menyimak pelajaran itu sendiri? Musik dapat digunakan sebagai cara mengajar yang efektif di dalam pelajaran. ~ Nyanyian-nyanyian pujian yang menceritakan kisah-kisah dapat membantu pelajaran-pelajaran Anda. ~ Beberapa murid dapat belajar dengan lebih baik bila mereka dapat “merasakan” materi yang sedang Anda ajarkan. Pilihlah nyanyian-nyanyian pujian dengan gerakan yang hidup dan gerakan fisik. ~ Para murid yang tidak mudah mengekspresikan perasaannya mungkin akan lebih mudah untuk berekspresi melalui nyanyian-nyanyian pujian. Ingatkanlah akan hal-hal ini ketika Anda menggunakan musik bersama muridmurid Anda: ~ Pelajarilah nyanyian-nyanyian pujian baru sebelum Anda mengajar mereka. ~ Nyanyikanlah sebuah nyanyian pujian kepada murid-murid sebelum Anda menyuruh mereka menyanyikannya. ~ Bicarakanlah mengenai makna dari kata-kata pada nyanyian pujian itu. ~ Nyanyikanlah nyanyian pujian dengan cara yang berbeda-beda tentukanlah bagian, gunakanlah alat-alat musik, bergeraklah ke sana ke mari dan lain sebagainya. Ketika Anda mengajarkan bagian ini, bagaimanakah Anda akan membantu murid-murid mengenal isi pelajaran ini? Di bawah ini, ada beberapa saran yang dapat membantu: Persiapkanlah Murid-murid pada usia ini luar biasa aktifnya. Perhatiankanlah mereka bahwa paling lama hanya 10 - 15 menit. Selalu rencanakanlah lebih dari yang Anda bayangkan mungkin dapat Anda lakukan. Bacalah pelajaran secara keseluruhan, kemudian mulailah dengan aktivitas-aktivitas yang ingin Anda lakukan. Bila dirasakan perlu untuk menghilangkan beberapa aktivitas, lakukanlah segera. Pada saat-saat darurat, berbuatlah seadanya. Tetapi di atas semua itu, berdoa, berdoa, dan berdoalah! Penolong Allah Yang Baik xii Aturlah “Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkanlah sebuah tempat untuk berdoa dari sisa ruangan. Anda juga dapat mempersiapkan sebuah tempat drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai pelajaran-pelajaran. Anda mungkin juga dapat menyediakan baju-baju bekas, handuk-handuk, kain-kain, dan bahan-bahan lainnya untuk membuat kostumkostum. Sesuaikanlah Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah! Bila murid-murid Anda masih kecil, belum bisa membaca, lakukanlah aktivitasaktivitas dalam kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Janganlah mengharapkan mereka untuk bekerja dengan baik seorang diri. Bila murid-murid adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh murid-murid, dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka. Persiapkanlah berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan-bahan dalam “Pilihan Aktivitas”, atau kreasikan sendiri. Jadilah dirimu sendiri Faktor yang terpenting di dalam pengajaran yang mendidik adalah kisah yang Anda bagikan kepada murid-murid. Bagaimanakah Anda memperlakukan setiap murid ketika ia memasuki ke dalam kelas adalah suatu kesaksian yang lebih dahsyat dari pada kisah Alkitab manapun. Biarkanlah murid-murid mengetahui bahwa Anda menyayangi dan menerima mereka. Murid-murid harus mempunyai rasa memiliki walaupun mereka jarang menghadiri kelas. Mereka harus merasa nyaman sewaktu di dalam kelas walaupun Anda hanya bertemu dengan mereka seminggu sekali. Inilah tempat mereka, di sinilah dalam Rumah Allah. Bersyukurlah atas talentatalenta yang unik dan beragam yang dimiliki oleh masing-masing individu murid. xiii Penolong Allah Yang Baik AYAT HAFALAN 1. “Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” (Rm. 12:18) 2. “Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” (Rm. 12:18) 3. “Ampunilah saudaramu dengan segenap hatimu.” (Mat. 18:35) 4. “Ia yang memelihara kamu.” (1 Pet. 5:7) 5. “Ia yang memelihara kamu.” (1 Pet. 5:7) 6. “Ia yang memelihara kamu.” (1 Pet. 5:7) 7. “Ia yang memelihara kamu.” (1 Pet. 5:7) 8. “Aku mau mendengarkan firman Allah.” (Mzm. 85:9) 9. “Aku mau mendengarkan firman Allah.” (Mzm. 85:9) 10. “Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” (2 Kor. 9:7) 11. “Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita..” (2 Kor. 9:7) 12. “Bersyukurlah kepada Tuhan.” (1 Taw. 16:8) Penolong Allah Yang Baik xiv xv Penolong Allah Yang Baik 1 PELAJARAN JUBAH YANG MAHA INDAH Kitab Bacaan: Kej. 37 Kebenaran Pelajaran: Saudara-saudara Yusuf memperlakukan Yusuf dengan tidak baik karena iri hati. Tujuan Pelajaran: Mendorong murid-murid Anda agar dapat mengubah perasaan iri hati mereka terhadap orang lain. Ayat Hafalan: “Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” (Rm. 12:18) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Kami sangat berterima kasih kepada-Mu atas kesehatan yang Kauberikan kepada orang tua kami. Karena berkat-Mu maka kami dapat menjalani hidup ini dengan sukacita setiap harinya. Tolonglah, agar kami tidak merasa iri hati kepada orang lain. Haleluya! Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Keluarga Yakub tinggal di dekat Hebron, sebelah selatan daerah Yerusalem dan sebelah Barat Laut Mati (Kej. 37:14). Yakub menyuruh Yusuf yang baru berusia 17 tahun pergi sejauh 80 km ke arah Sikhem untuk mengetahui keberadaan saudara-saudaranya. Sementara itu, saudara-saudara Yusuf telah pergi sejauh 40 km ke arah utara menuju Dotan (Kej. 37:17). Jubah Yusuf Pada zaman Yusuf, setiap orang mempunyai jubah. Umumnya jubah digunakan untuk menghangatkan badan, membungkus barang-barang ketika hendak bepergian, untuk membungkus bayi, sebagai alas duduk atau bahkan untuk dijadikan sebagai jaminan suatu pinjaman. Hampir semua jenis jubah mempunyai panjang selutut, berlengan pendek dan sederhana. Mungkin, bahan jubah Yusuf serupa dengan jenis jubah golongan bangsawan yang berlengan panjang, mempunyai panjang semata kaki dan berwarna-warni. Rasa sayang Yakub terhadap Yusuf tercermin dari pemberian “Jubah maha indah” kepada Yusuf (Kej. 37:3). Namun kehadiran jubah itu justru menambah ketegangan dalam hubungan Yusuf dengan saudara-saudaranya, yang pada akhirnya mendorong saudara-saudara Yusuf yang marah menjual Yusuf sebagai budak. Lalu, Yusuf dijual kepada “Kafilah orang Ismael” (Kej. 37:25). Berdasarkan Kej. 37:36 dan Hak. 8:22-24, jelaslah sudah bahwa orang-orang Ismael dapat juga disebut sebagai orang-orang Midian. Penolong Allah Yang Baik 1 PEMAHAMAN MURID-MURID Walaupun murid-murid Anda semuanya berjalan menuju kedewasaan, namun mereka berkembang menjadi orang-orang yang berbeda. Sebagian mungkin mempunyai kemampuan sosial lebih baik. Sebagian mungkin menunjukkan kemampuan fisik yang lebih baik, dan lainnya mungkin lebih matang secara emosional atau rohani. Mereka dapat melihat satu sama lain dan berpikir, "Mengapa aku tidak seperti dia?" atau "Mengapa dia mempunyai segalanya?". Di saat seperti ini, rasa iri dapat muncul. Murid-murid Anda perlu memahami bahwa Allah menciptakan kita dan mengasihi setiap manusia. Allah ingin kita bersukacita dengan diri kita apa adanya. Ia ingin kita bersukacita dengan diri orang lain yang berbeda dengan kita. Lebih penting lagi, Ia ingin kita menyingkirkan perasaan iri dari diri kita. Ajarkan tentang berbagai macam rasa iri hati dalam pelajaran, Anda dapat menyertakan contoh-contoh yang berhubungan kepada murid-murid Anda. Ajarkan murid-murid Anda untuk mengerti lebih jauh apakah iri hati itu ketika mendiskusikan contoh-contoh yang Anda berikan. Aktivitas yang akan disukai anak-anak adalah suatu aktivitas yang memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengekspresikan diri secara visual. Setelah pelajaran usai, perlihatkan kliping tentang diri Anda pada murid-murid. Kliping ini terdiri dari guntingan-guntingan dari majalah, foto-foto pribadi, hal-hal kecil, dan lain sebagainya yang mencerminkan diri Anda. Tempelkan pada kliping berukuran 30x30 cm. Pastikan agar kliping terisi penuh. Ceritakan tentang diri Anda pada murid-murid dengan gambar, foto dan benda dalam kliping "Ini Aku" milik Anda. Sertakan juga gambaran kecil mengenai talenta yang Anda miliki, keluarga, hobi, atau fotokopi lagu kesukaan Anda. Setelah menceritakan kliping Anda, beritahukan murid-murid bahwa mereka akan membuat kliping "Ini Aku" mereka sendiri. Sediakan kantong kertas yang bertuliskan "Ini Aku" untuk murid-murid Anda, dan mintalah agar mereka dapat mengumpulkan benda-benda yang berlainan untuk dimasukkan ke dalam kantong untuk dibawa minggu depan. Pada pelajaran minggu depan, anak-anak dapat membawa koleksi mereka dan mulai membuat kliping. Sewaktu mereka membuatnya, usahakan untuk menyebutkan kelebihan dan talenta yang dimiliki tiap-tiap murid. Tutuplah aktivitas dengan pesan bahwa sesungguhnya kita tidak perlu merasa iri hati, karena apa yang kita pelajari hari ini adalah bahwa kita diciptakan berbeda-beda oleh Allah. Kita semua mempunyai talenta yang berbedabeda dan ini menunjukkan bahwa setiap orang istimewa dan penting. KOSA KATA PELAJARAN Iri Hati: Menginginkan sesuatu yang dimiliki orang lain. Unta: Binatang yang dapat bepergian dalam jangka waktu yang lama tanpa minum air. Ada unta yang memiliki dua buah punuk dan ada yang hanya memiliki satu buah punuk. 2 Penolong Allah Yang Baik Berkas: Sejumlah benda yang diikat atau dibungkus menjadi satu. Menunduk: Suatu gerakan kepala yang mengangguk atau badan yang ditundukkan sebagai tanda salam. KISAH PELAJARAN Jubah Maha Indah Milik Yusuf Sebelum kita mendengarkan kisah tentang Yusuf, kita perlu memahami beberapa istilah yang terdapat di dalam kisah ini. Marilah kita mulai dengan kata “jubah”. Jubah yang dikisahkan di dalam Alkitab berbeda dengan jubah yang kita kenakan di saat sekarang ini. Jubah yang bagaimanakah yang Yusuf kenakan? (Jubah yang sangat baik dan indah.) Di dalam kitab Kejadian, ada seorang muda yang bernama Yusuf. Ia mempunyai sepuluh orang kakak laki-laki dan seorang adik laki-laki. Jadi di dalam keluarga itu terdapatlah dua belas orang anak. Yusuf adalah anak yang baik. Ia patuh pada orang tua. Ayahnya sangat mengasihi Yusuf. Suatu hari, ayah Yusuf membuatkan sebuah jubah istimewa yang indah bagi Yusuf. Yusuf menjadi sangat senang, namun hal ini membuat saudarasaudara lainnya iri hati kepada Yusuf. Salah seorang saudaranya berkata, “Ayah selalu saja memperlakukan Yusuf lebih baik daripada kita.” “Aku benci pada Yusuf,” kata yang lainnya. Yusuf Bermimpi Dua Kali Pada suatu malam, Yusuf bermimpi. Dan pada keesokan paginya, ia menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya. “Dengarlah,” katanya. “Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkasmu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu.” Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: “Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?” Jadi makin bencilah mereka kepada Yusuf karena mimpinya dan karena perkataannya itu. Lalu Yusuf memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: “Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku.” Maka makin benci dan iri hatilah saudara-saudaranya kepada Yusuf. Yusuf Dijual Sebagai Budak Pada suatu kali, pergilah saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem. Lalu Israel berkata kepada Yusuf: “Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah, engkau kusuruh kepada mereka.” Sahut Yusuf: “Ya, bapa.” Kata Israel kepadanya: Penolong Allah Yang Baik 3 “Pergilah engkau melihat apakah baik keadaan saudara-saudaramu dan keadaan kambing domba; dan bawalah kabar tentang hal itu kepadaku.” Yusuf mengenakan jubah barunya dan pergi melintasi perbukitan untuk mencari saudara-saudaranya. Ia berjalan berhari-hari lamanya. Akhirnya, Yusuf menemukan saudara-saudaranya. Ketika mereka melihat Yusuf, mereka bukannya merasa senang, tetapi mereka marah karena mereka melihat Yusuf mengenakan jubah maha indah yang mereka benci. Saudara-saudara Yusuf begitu iri kepada Yusuf sehingga mereka memutuskan untuk mencelakai Yusuf. Seorang saudara Yusuf berkata, “Marilah kita lemparkan dia ke dalam sumur itu dan meninggalkan dia di dalamnya.” “Ide yang baik,” kata saudara-saudara lainnya dengan setuju. Ketika Yusuf tiba, maka segeralah mereka melepaskan jubah Yusuf dan melemparkan Yusuf ke dalam sumur itu. Kemudian, mereka melihat beberapa orang datang sedang menunggangi kawanan unta. Orang-orang ini sedang membawa barang-barang dari daerah yang satu untuk dijual ke daerah yang lainnya. Salah seorang saudara Yusuf melompat dan berkata: “Bagaimanakah bila kita menjual Yusuf kepada mereka? Ia dapat menjadi budak!” Dan itulah yang mereka perbuat! Mereka menjual saudara mereka sendiri kepada orang-orang yang menunggangi kawanan unta itu. Saudara-Saudara Yusuf Membubuhkan Darah Ke Atas Jubah Yusuf Setelah orang-orang Ismael membawa Yusuf pergi, saudara-saudara Yusuf berkata, “Sekarang Yusuf tidak akan mengganggu kita lagi!” Hanya satu saudara Yusuf yang merasa sedih. Ia ingin menolong Yusuf. Tetapi sekarang sudah terlambat. Saudara Yusuf yang lainnya berkata, “Marilah kita bubuhkan darah binatang ke atas jubah Yusuf, lalu kita perlihatkan kepada ayah kita.” Ketika ayah Yusuf melihat jubah yang penuh darah itu, ia mengira bahwa ia tidak akan dapat bertemu dengan Yusuf lagi. Yusuf menjadi budak di Mesir – karena saudara-saudaranya iri hati kepadanya. MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Siapakah yang memberikan Yusuf jubah yang maha indah? (Ayahnya.) 2. Yusuf mempunyai berapa saudara? (Yusuf mempunyai sebelas orang saudara.) 3. Apakah mimpi Yusuf? (Yusuf bermimpi bahwa berkas gandum saudarasaudaranya menyembah kepada berkas gandumnya. Dan ia juga bermimpi bahwa matahari, bulan dan sebelas bintang juga sujud menyembah kepadanya.) 4. Apakah yang dilakukan oleh saudara-saudara Yusuf pada akhirnya? (Mereka menjual Yusuf sebagai seorang budak.) 5. Mengapakah mereka menjualnya? (Mereka sangat iri dan ingin menyingkirkan Yusuf.) 4 Penolong Allah Yang Baik Kisah pelajaran pada hari ini mengajarkan kepada kita apa yang seharusnya kita perbuat ketika kita merasa tidak senang atas sesuatu yang telah terjadi. Alkitab mengajarkan kepada kita agar kita tidak menjadi iri hati. Maksudnya adalah lebih baik kita menguatirkan apakah kita telah berlaku benar daripada melihat apa yang dimiliki atau dilakukan orang lain. Ketika kita memperhatikan orang lain, maka saat itu pulalah kita dapat menjadi iri hati. KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Sebuah Hadiah Ulang Tahun Yang Menyenangkan Tanggal 27 April adalah hari ulang tahun Michelle Marsh. Untuk ulang tahunnya, kakek dan nenek Michelle memberikan kepada Michelle sebuah kotak musik dan uang sejumlah sepuluh dollar untuk membeli barang lainnya. Michelle sangat gembira dan berlari kepada kakek neneknya dan berkata, “Terima kasih, kakek dan nenek.” Keesokan harinya, Michelle mengundang salah seorang teman barunya di sekolah - Sally, agar datang ke rumahnya dan melihat hadiah yang telah diterima Michelle pada hari ulang tahunnya. “Lihatlah, Sally, kakek dan nenekku memberikanku sebuah kotak musik untuk ulang tahunku. Dan kedua orang tuaku memberikanku sebuah rumah mainan. Mungkin nanti kita akan dapat bermain dengan rumah mainan ini,” kata Michelle dengan gembira. Dengan air mata yang berlinang, Sally berkata, “Hari ulang tahunku sama denganmu, namun aku tidak mendapat hadiah apapun. Kamu beruntung.” “Maafkanku, Sally, aku tidak mengetahuinya. Kalau begitu, selamat ulang tahun. Mungkin lain kali kita dapat merayakan hari ulang tahun bersama-sama. Kamu mau?" hibur Michelle. “Tentu saja! Aku menyukainya,” sahut Sally dengan gembira. Pada malam itu, bu Marsh mengantarkan Michelle ke sebuah toko mainan untuk membelikan Sally sebuah hadiah. Dengan uang sepuluh dollar pemberian kakek dan nenek Michelle, Michelle membelikan sebuah boneka beruang yang sangat lucu bagi Sally. Dalam perjalanan pulang ke rumah, Michelle bertanya kepada ibunya, ”Ibu, apakah Sally akan menyenangi hadiah ini?” “Tentu sayang. Sally akan menyenangi hadiah ini sebab hadiah ini merupakan hadiah kasih dan berasal dari hatimu,” jawab ibunya. Michelle tersenyum dan berkata di dalam hatinya, “Terima kasih, Tuhan, karena Engkau mengasihiku sehingga aku dapat mengasihi orang lain.” Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Mengapa Sally menangis? 2. Apakah yang dilakukan Michelle kemudian untuk menghibur Sally? Penolong Allah Yang Baik 5 AKTIVITAS 1 Jubah Maha Indah Milik Yusuf Ini adalah jubah Yusuf. Warnailah sesuai dengan garis-garis yang ada. Potong dan tempelkanlah pada tubuh Yusuf. AKTIVITAS 2 Siapakah Yang Menjual Yusuf Sebagai Budak? Lihatlah saudara-saudara Yusuf! Mereka menjual Yusuf menjadi seorang budak. Mereka iri hati kepada Yusuf. Tuliskanlah kata “Iri Hati” di bawah saudara-saudara Yusuf. Apakah kita boleh iri hati kepada orang lain? 6 Penolong Allah Yang Baik Siapakah yang Menjual Yusuf Sebagai Budak? Lihatlah saudara-saudara Yusuf! Mereka menjual Yusuf menjadi seorang budak. Mereka iri hati kepada Yusuf. Tuliskanlah kata “Iri Hati” di bawah saudara-saudara Yusuf. Apakah kita iri hati kepada orang lain? Rp HALO Bolehkah kita iri hati kepada orang lain? Penolong Allah Yang Baik 7 8 Penolong Allah Yang Baik PELAJARAN 2 YUSUF MELAKUKAN PEKERJAANNYA SEBAIK MUNGKIN Kitab Bacaan: Kej. 37; 39; 41:25-57 Kebenaran Pelajaran: Yusuf melakukan apa yang benar. Ia selalu melakukan sebaik mungkin pekerjaannya. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa Allah selalu mengawasi kita sehingga seharusnya kita selalu melakukan sebaik mungkin perkerjaan itu. Ayat Hafalan: “Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” (Rm. 12:18) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Tuhan yang terkasih, kami sungguh bersyukur karena Engkau telah memelihara kami. Tolonglah, agar kami selalu melakukan hal dengan benar. Haleluya! Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Yusuf adalah budak yang bekerja pada Potifar, kepala pengawal Firaun. Allah memberkati pekerjaan yang dilakukan Yusuf. Setelah beberapa waktu lamanya, Potifar menaruh kepercayaan yang sangat tinggi kepada Yusuf dan memberikan kuasa atas rumahnya dan segala miliknya kepada Yusuf. Yusuf adalah orang yang gagah dan tampan wajahnya. Istri Potifar berusaha menggoda Yusuf, namun Yusuf tidak mau melakukan dosa. Pada akhirnya, istri Potifar memperdaya dan memfitnah Yusuf. Potifar marah karena hal ini (Kej. 39:19), namun ia hanya memenjarakan Yusuf dan tidak membunuhnya sebagaimana layaknya dilakukan kepada orang yang melakukan dosa yang difitnahkan kepada Yusuf. Allah menyertai Yusuf di dalam penjara; Dalam waktu singkat kepala penjara mempercayakan segala sesuatu di dalam penjara kepada Yusuf (39:22-23). Setelah Yusuf berhasil mengartikan mimpi Firaun, yang menunjukkan bahwa Allah akan memberikan tujuh tahun penuh dengan kelimpahan dan tujuh tahun kelaparan, Yusuf segera mengusulkan sebuah rencana yang besar untuk menghadapinya. Firaun merasakan Roh Allah berada dalam diri Yusuf, dan ia mempercayakan Yusuf untuk menangani kelimpahan dan kekurangan yang akan terjadi. Yusuf berumur tiga puluh tahun ketika ia mulai melayani Firaun (Kej. 41:46). Pekerjaan Yusuf yang luar biasa itu dilakukannya bagi Firaun dan negeri Mesir. Namun pekerjaannya yang dahulu di rumah Potifar telah mempersiapkan dan menolongnya memahami kehidupan Mesir dan kunci dari administrasi usaha yang berhasil. Penolong Allah Yang Baik 9 PEMAHAMAN MURID-MURID Anak-anak kecil sulit memahami Allah yang walaupun tidak terlihat, namun selalu ada di mana saja. Terkadang lagu pujian adalah cara terbaik untuk menyampaikan pesan ini kepada anak-anak. Puisi berikut ini diambil dari buku nyanyian. Puisi ini dapat dinyanyikan dengan not-not dalam lagu “Yesus Tahu” (Pujian ASM No. 18). Nyanyikanlah lagu ini dengan gerakan. Yesus Tahu Ku di mana Yesus tahu Dia tahu namaku Yesus cinta Yang kubuat Semua Dia tahu Kata-kata dalam puisi ini juga dapat dimasukkan ke dalam sebuah poster untuk ditempel di dinding kelas. Walau mungkin murid-murid Anda belum dapat membaca dengan lancar, mereka akan mudah teringat dengan poster ini bila mereka telah menyanyikan lagu itu berkali-kali. Anda akan melihat dan terkejut bahwa walaupun mereka belum lancar membaca, mereka akan merasa bangga membacakan puisi ini pada Anda atau juga kepada pengunjung di dalam kelas Anda. KOSA KATA PELAJARAN Penjara: Suatu tempat seperti kurungan. Orang yang terbukti melanggar hukum akan ditempatkan di dalam kurungan itu. KISAH PELAJARAN Apakah kalian masih ingat bagaimana Yusuf diculik dan dibawa ke tempat yang jauh sekali dari rumahnya? Ya, ia dijual ke Mesir dan menjadi budak di rumah Potifar. Yusuf yang malang! Ia menangis karena tidak dapat bertemu lagi dengan ayah maupun keluarganya dan sungguh ia merindukan rumahnya. Namun, Yusuf mengetahui bagaimana ia berdoa kepada Allah ketika ia merasa sedih dan tidak berdaya. Yusuf melakukan semua pekerjaan dengan sebaik-baiknya di rumah Potifar. Allah membuat segala yang dikerjakan oleh Yusuf berhasil dengan sangat baik. Potifar senang dengan hasil pekerjaan Yusuf dan dapat melihat bagaimana Yusuf mengasihi Allahnya. Potifar memberikan kepada Yusuf kekuasaan atas segala miliknya. 10 Penolong Allah Yang Baik Yusuf Dimasukkan Ke dalam Penjara Lalu pada suatu hari, istri Potifar mengajak Yusuf untuk melakukan suatu hal yang memalukan, namun Yusuf ingat akan firman Allah yang mengatakan “Janganlah melakukan hal yang jahat.” maka ia menolaknya. Istri Potifar menjadi marah kepada Yusuf. Lalu ia berbohong kepada suaminya tentang keadaan Yusuf dan Potifarpun memasukkan Yusuf ke dalam penjara raja. Sekalipun Yusuf tidak bersalah, namun Potifar memasukkannya ke dalam penjara. Allah masih memelihara Yusuf. Bahkan, kepala penjara berbaik hati kepada Yusuf dan memberikan kekuasaan atas tahanan lainnya kepada Yusuf. Kepala penjara itu mengetahui bahwa Yusuf melakukan pekerjaannya dengan sangat baik karena ia mengasihi Allahnya. Kepala penjara pun tidak perlu memeriksa pekerjaan Yusuf. Yusuf Menjadi Penguasa Di Mesir Pada suatu hari Firaun, pemimpin Mesir, sedang memikirkan mimpi yang ia dapatkan. Ia memanggil Yusuf keluar dari penjara untuk menjelaskan mimpinya. Yusuf berkata, ”Allah-lah yang akan menolongku mengartikan mimpimu. Allah selalu bersamaku untuk memeliharaku.” Yusuf memberitahukan kepada Firaun bahwa Allah akan memberikan tujuh tahun kelimpahan makanan dan tujuh tahun kekurangan di-mana tidak akan ada makanan sama sekali. Firaun harus menunjuk seseorang untuk membantunya menyimpan persediaan makanan dalam tahun-tahun kelimpahan. Firaun berkata kepada Yusuf, “Karena Allah telah mengatakan semua hal ini kepadamu, maka engkaulah yang akan kuangkat menjadi penanggungjawab atas semua yang ada di Mesir." Firaun memberikan cincinnya sendiri kepada Yusuf, seuntai kalung emas dan pakaian yang indah sehingga semua orang di Mesir mengetahui bahwa Yusuf berkuasa atas seluruh Mesir. Selama tujuh tahun kelimpahan, Yusuf menolong orang-orang untuk mengumpulkan dan menyimpan makanan yang dihasilkan. Yusuf berbuat sebaikbaiknya untuk menyenangkan Allah dan menolong sesamanya. Ketika tumbuhan tidak lagi menghasilkan makanan, maka setiap orang memiliki cukup makanan karena Yusuf selalu ingat kepada Allah dan Allah selalu memelihara Yusuf. Selalu Melakukan Yang Terbaik Anak-anak, kita harus seperti Yusuf, selalu melakukan hal yang terbaik. Kita harus berdoa dan memohon kepada Allah agar juga menjadikan kita seorang penolong yang baik. Di rumah kita dapat membantu orang tua kita membersihkan rumah, menyiapkan meja, mencuci piring, membawa masuk surat-surat atau menjawab telepon. Di gereja, kita dapat membantu guru-guru kita menyiapkan bangku bersama-sama, membuang sampah dan mengumpulkan tugas-tugas murid lainnya di dalam kelas. Dengan demikian, setiap orang akan bekerja bagi Allah dan menjadi penolong yang baik, di rumah maupun di gereja. Penolong Allah Yang Baik 11 MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Kepada siapakah Yusuf bekerja di Mesir? (Yusuf bekerja bagi Potifar.) 2. Mengapa Potifar memasukkan Yusuf ke dalam penjara? (Karena istri Potifar berbohong tentang hal yang tidak pernah Yusuf lakukan sebelumnya sehingga Yusuf dimasukkan ke dalam penjara.) 3. Siapakah yang menjelaskan dua mimpi Firaun? (Yusuf.) 4. Dalam hal apakah Firaun meminta Yusuf untuk menjadi penguasa? (Firaun meminta Yusuf untuk menjadi penguasa atas segala sesuatu di Mesir.) 5. Bagaimana perasaan Allah ketika Yusuf melakukan hal yang terbaik bagi-Nya? (Senang.) 6. Mengapa Yusuf selalu melakukan hal yang terbaik di manapun ia berada? (Yusuf ingin menyenangkan hati Allah.) 7. Siapakah yang selalu bersama dengan Yusuf sepanjang waktu? (Allah.) Suruhlah murid-murid untuk menceritakan pekerjaan yang telah mereka lakukan bagi Allah. (Sebagai contoh: Menolong orang lain, berdoa, membereskan mainan, berkata jujur.) Ketika ibumu menyuruhmu melakukan sesuatu hal untuknya, bagaimanakah kalian melakukannya? Apakah kalian mengeluh dan berusaha agar ibu mengubah pikirannya? Apakah kalian berusaha agar saudaramu yang lain membantumu? Bagaimana kalian melakukan hal yang telah diperintahkan oleh ibumu? (Diskusikanlah pekerjaan yang harus mereka lakukan dan bagaimanakah mereka melakukannya.) Doronglah setiap murid untuk berdoa, “Aku akan melakukan yang terbaik dalam hal _______________ untuk menyenangkan Allah.” Mintalah agar setiap murid mengucapkan kata-kata ini baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama. KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Membantu Ayah Dan Ibu Anak-anak keluarga Lim tidak perlu berangkat ke sekolah selama dua minggu karena mereka sedang liburan musim dingin. Pada suatu pagi, Anna bangun dan melihat ayahnya, pak Lim, baru saja berangkat ke tempat kerjanya. Ketika melihat ayahnya pergi, Anna merasa gundah karena ia mengetahui bahwa ayahnya harus bangun pagi-pagi setiap harinya untuk bekerja agar mendapatkan uang sehingga semua anggota keluarga dapat tinggal di dalam rumah yang nyaman, makanan yang baik dan pakaian yang hangat. Anna juga mengetahui bahwa ketika ia, Julius, Benyamin dan Susie berada di sekolah, ibu mereka bekerja keras untuk membersihkan rumah, menyiapkan makanan kecil dan makanan malam untuk seluruh anggota keluarga. Pagi itu, setelah berpikir sejenak, Anna pergi ke kamar Julius, Benyamin dan Susie untuk mengutarakan gagasannya; untuk menolong ayah dan ibu, mereka akan membersihkan seluruh rumah. Semua anak menyetujuinya dan ingin memberikan kejutan bagi orang tua mereka. Ketika Ibu mereka pergi ke supermarket, maka semua anak mulai bekerja. 12 Penolong Allah Yang Baik Anna membersihkan dapur dan ruang keluarga. Susie membantu Anna merapikan semua kamar tidur. Julius membersihkan kamar mandi dan kamar tidurnya. Benyamin membuang sampah dan membersihkan kamar tidurnya. Ia juga membersihkan semua karpet. Kemudian, Julius dan Benyamin membersihkan garasi bersama-sama. Beberapa jam telah berlalu dan lalu Ibu mereka pulang. “Cepat. Bersikaplah seperti biasanya sewaktu ibu masuk, “ kata Julius. Ketika ibu mereka masuk ke dalam rumah, ia berdiri di pintu dengan terkejut dan berkata, “Wah, rumah yang bersih! Anak-anak, ini benar-benar kejutan yang indah! Terima kasih.” Susie memeluk ibunya dan berkata, “Terima kasih kembali, ibu, kami ingin melakukan sesuatu yang istimewa bagi ayah dan ibu karena ayah dan ibu telah bekerja begitu keras setiap harinya. Kami menyayangimu, ibu!” Ibu Lim begitu terharu hingga menitikkan air matanya dan berkata, “Kalian semua telah mengerjakan sesuatu yang indah. Ibu sungguh bahagia!” Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Apakah gagasan Anna? 2. Apakah Ibu Lim menjadi senang ketika ia melihat keadaan di dalam rumahnya? AKTIVITAS 1 Yusuf Melakukan Yang Terbaik Lihatlah pada gambar berikut ini. Kalian akan belajar bahwa Yusuf selalu melakukan yang terbaik. Tuliskanlah kata “terbaik” pada tempat yang telah disediakan. (Yusuf melakukan yang __________.) AKTIVITAS 2 Mengapakah Aku Harus Menolong? Warnailah gambar yang ada dan tuliskanlah di bawahnya “Aku dapat menjadi seorang penolong yang baik.” Penolong Allah Yang Baik 13 Yusuf Melakukan Yang Terbaik Lihatlah pada gambar berikut ini. Kalian akan belajar bahwa Yusuf selalu melakukan yang terbaik. Tuliskanlah kata “terbaik” pada tempat yang telah disediakan. Yusuf Melakukan pekerjaan yang baik di dalam penjara. Yusuf melakukan yang terbaik untuk menyimpan persediaan bahan makanan untuk masa kelaparan itu. (Yusuf melakukan yang __________.) 14 Penolong Allah Yang Baik Mengapa Aku Harus Menolong? Warnailah gambar yang ada. Dan tuliskanlah di bawahnya “Aku dapat menjadi seorang penolong yang baik.” Penolong Allah Yang Baik 15 16 Penolong Allah Yang Baik PELAJARAN 3 YUSUF MENGAMPUNI SAUDARA-SAUDARANYA Kitab Bacaan: Kej. 42-46:12 Kebenaran Pelajaran: Yusuf mengampuni saudara-saudaranya karena kasihnya yang besar kepada mereka semua. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa mereka harus saling mengasihi dan saling mengampuni terhadap mereka yang berbuat salah. Ayat Hafalan: “Ampunilah saudaramu dengan segenap hatimu.” (Mat. 18:35) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih atas segala sesuatu yang telah Engkau berikan kepada kami. Tolonglah, agar kami dapat menjadi penolong yang baik dan dapat belajar saling mengampuni terhadap mereka yang berbuat salah. Haleluya! Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Yusuf berusia tiga puluh tahun ketika ia menjadi penguasa di Mesir. Ia berusia tujuh belas tahun ketika dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya. Jadi, ia menghabiskan waktu sebelas tahun sebagai budak bagi orang Mesir dan dua tahun di dalam penjara. Yusuf menunjukkan bagaimana Allah mengampuni dan melimpahkan karunia-Nya kepada saudara-saudaranya. Walaupun Yusuf ditolak, dijadikan budak dan dipenjarakan karena rencana jahat saudara-saudaranya, namun Allah menjadikan kejahatan mereka untuk melaksanakan rencana-Nya. Oleh karena itu, Yusuf berkata, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” (Kej. 50:20) Kemudian, setelah Yakub mati, saudara-saudara Yusuf menjadi takut terhadap pembalasan Yusuf. Akankah Yusuf benar-benar telah mengampuni mereka karena telah menjualnya sebagai budak? Akan tetapi, mereka terkejut karena Yusuf bukan hanya mengampuni mereka saja namun juga menawarkan pemeliharaan terhadap mereka dan keluarga mereka masing-masing. Pengampunan yang diberikan Yusuf sempurna. Demikian juga kita harus mengampuni orang lain sepenuhnya. Kehidupan Yusuf mengajarkan bahwa Allah sanggup membawakan kebaikan dari keburukan bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Apakah Anda sungguh-sungguh percaya kepada Allah, menantikan-Nya untuk membawakan kebaikan dari keadaan yang buruk? Penolong Allah Yang Baik 17 PEMAHAMAN MURID-MURID Untuk menekankan pentingnya mengampuni di kelas, Anda harus menyediakan contoh dan situasi ketika nilai penting dari pengampunan itu dapat dibuktikan. Siapkanlah suatu contoh bagi murid-murid Anda. Perlihatkanlah bahwa keadilan dan pengampunan juga merupakan bagian dari sikap Anda dan bahwa Anda juga sedang berusaha untuk belajar bertobat dan mengampuni. Ketika Anda melakukan kesalahan, kehilangan kesabaran, lalai dalam melaksanakan tanggung jawab atas seorang anak, dan lain sebagainya, akuilah kesalahan Anda dengan jelas kepada anak itu dan meminta maaf kepadanya. Berusahalah untuk dilihat oleh murid-murid Anda bukan sebagai seorang yang sempurna tetapi sebagai seorang yang benar-benar berusaha untuk menjadi lebih baik. Juga untuk menekankan pentingnya saling mengampuni, Anda dapat mencoba aktivitasdi bawah ini setelah diskusi atau aktivitas pelajaran usai. Permainan Matahari dan Awan Permainan ini akan menolong murid-murid Anda untuk melihat bahwa mereka dapat menjadi sukacita atau sedih, hanyalah bergantung dari kemampuan mereka untuk saling mengampuni. Potonglah gambar sebuah matahari dan sebuah awan kelabu dari karton manila, bersama dengan gambar dua orang murid yang diberi nama “Billy” dan “Eddy”. Taruhlah Billy dan Eddy di atas meja atau di lantai dan ceritakanlah situasi berikut ini. Mintalah anak-anak untuk menaruh matahari di atas kepala anak yang bersukacita karena tindakan-tindakannya dan awan di atas kepala anak yang bersedih karena apa yang ia alami. Cerita 1: Seorang anak menipu Eddy di sekolah. Eddy begitu marah terhadap anak itu seharian dan mencari kesempatan untuk membalas anak itu. Cerita 2: Adik perempuan Billy membuka laci atas kakaknya dan meminjam beberapa pensil warna. Billy, kakaknya, menyadari adiknya telah memakai pensil warnanya tanpa izin darinya. Adiknya meminta maaf dan berkata bahwa ia tidak akan mengulanginya lagi. Billy berkata, “Ya sudah, tidak apa-apa.” Cerita 3: Punggung Eddy terkena lemparan bola dari seorang murid lainnya. Punggungnya terasa sakit sebentar dan Eddy menjadi marah. Namun ia mengatasi kemarahannya dan ia mengatakan kepada murid itu bahwa ia tidak apa-apa. Ia tahu bahwa murid itu tidak bermaksud dengan sengaja melemparkan bola ke punggungnya. (Ubahlah contoh di atas dengan contoh yang lainnya atau tambahkanlah cerita di atas dengan cerita Anda sendiri.). 18 Penolong Allah Yang Baik KOSA KATA PELAJARAN Bencana Kelaparan: Bencana kelaparan terjadi ketika tumbuhan tidak menghasilkan bahan makanan. Dan banyak orang menjadi begitu lapar karena tidak terdapat cukup bahan makanan bagi mereka. Hadiah: Hadiah adalah pemberian yang kau berikan kepada orang lain. KISAH PELAJARAN Yusuf memikul tugas yang sangat penting untuk mengatur semua bahan makanan yang terdapat di Mesir agar tetap cukup tersedia. Saudara-saudara Yusuf dan ayahnya masih hidup di suatu tempat yang jauh dari Mesir. Ayah Yusuf mendengar bahwa ada makanan di tanah Mesir. Ayah Yusuf berkata kepada anakanaknya, “Kalian harus pergi ke Mesir untuk membeli bahan makanan.” Maka saudara-saudara Yusuf melakukan perjalanan yang jauh ke Mesir untuk membeli bahan makanan itu. Saudara-Saudara Yusuf Berangkat ke Mesir Begitu Yusuf melihat saudara-saudaranya, ia langsung mengenali mereka namun ia berpura-pura tidak mengenali mereka. Yusuf ingin mengetahui satu hal apakah saudara-saudaranya masih sejahat seperti dahulu atau tidak? Lalu Yusuf bertanya, “Dari manakah kalian berasal? Apakah yang kalian lakukan di sini?” Ketika saudara-saudara Yusuf melihatnya di tanah Mesir, mereka melihatnya berpakaian seperti layaknya orang Mesir yang memiliki kedudukan yang penting dan bukan seperti seorang anak gembala yang biasa mereka kenal. Saudarasaudara Yusuf sama sekali tidak mengenalinya. Mereka merasa takut dan menjawab, “Kami datang dari tanah Kanaan untuk membeli bahan makanan.” Yusuf tidak menaruh dendam terhadap saudara-saudaranya. Ia baik hati dan memerintahkan agar karung-karung mereka diisi dengan bahan makanan dan mengembalikan uang perak ke dalam karung mereka masing-masing. Ia juga memberikan banyak barang yang mereka butuhkan selama perjalanan. Dan ia berkata agar mereka membawa adik mereka yang paling muda, Benyamin, bila mereka kembali ke Mesir lagi. Ia berkata demikian karena ia begitu merindukan adiknya. Saudara-Saudara Yusuf Datang Kembali Selama dua tahun mereka masih belum dapat menanam atau menuai bahan makanan, dan akhirnya bahan makanan mereka habis.. Sekali lagi, ayah Yusuf berkata kepada saudara-saudara Yusuf, “Kalian harus pergi kembali ke Mesir untuk membeli bahan makanan.” Kali ini, saudara-saudara Yusuf membawa uang perak lebih banyak dan membawa beberapa hadiah, juga mereka menyertakan Benyamin ketika mereka kembali pergi ke Mesir. Ketika saudara-saudara Yusuf kembali kepada Yusuf untuk membeli Penolong Allah Yang Baik 19 bahan makanan, Yusuf sangat bergembira karena ia dapat melihat Benyamin. Ia juga bertanya kepada saudara-saudaranya tentang ayahnya. Setelah ia mendengarkan semuanya dari mereka, ia tidak dapat lagi menyembunyikan perasaannya. Yusuf Memperkenalkan Dirinya Yusuf berkata, “Mari, mendekatlah, aku adalah Yusuf, saudaramu, yang kalian jual ke Mesir. Namun, janganlah sesali dirimu. Allah telah merencanakan semuanya ini. Allah telah memeliharaku selama ini.” Yusuf begitu gembira bertemu dengan saudara-saudaranya. Ia mencium dan memeluk mereka semuanya. “Sekarang, lekaslah pergi dan beritahukanlah kepada ayah bahwa Allah telah membuat Yusuf menjadi pemimpin di tanah Mesir. Datang dan tinggallah di tanah dekat denganku." Ketika keluarga Yusuf tiba di Mesir, maka Yusuf mengundang mereka semua ke kediamannya di istana untuk bersama-sama menyantap makan malam yang istimewa. Yusuf mengasihi Allah dan baik kepada saudara-saudaranya. Yusuf selalu melakukan yang terbaik bagi Allah dan Allah pun selalu memelihara Yusuf. Ketika ayah Yusuf meninggal, saudara-saudara Yusuf menjadi takut kalaukalau Yusuf berubah menjadi jahat terhadap mereka. Namun, Yusuf berkata, “Aku mengasihi kalian dan tidak akan menyakiti kalian. Allah memakai apa yang telah kalian perbuat kepadaku itu untuk menyelamatkan keluarga kita dari kelaparan.” Yusuf dengan mudah dapat bertindak jahat kepada saudara-saudaranya. Namun ia baik hati dan mengampuni mereka. Ia merangkul dan memeluk mereka semua. Yusuf mengampuni saudara-saudaranya dan mereka sangat bersukacita karenanya. Yusuf dan saudara-saudaranya tinggal di Mesir dengan bahagia untuk waktu yang cukup lama. MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Siapakah yang pergi ke Mesir untuk membeli bahan makanan? (Saudarasaudara Yusuf.) 2. Apakah mereka mengenali Yusuf? (Tidak.) 3. Apakah yang pada akhirnya dikatakan oleh Yusuf? (Aku adalah saudaramu yang telah kalian jual ke Mesir.) 4. Bagaimanakah perasaan Yusuf dan saudara-saudaranya ketika mereka saling bertemu satu sama lainnya? (Yusuf bersukacita, sedangkan saudara-saudaranya takut.) 5. Apakah Yusuf mengampuni kesalahan saudara-saudaranya? (Ya, Yusuf mengampuni dan memeluk mereka semua.) Sekalipun saudara-saudara Yusuf pernah berbuat jahat kepadanya, Namun, Yusuf tetap memperlakukan mereka semua dengan baik karena ia mengasihi Allah. Sungguh sulit bersikap baik kepada mereka yang telah berbuat jahat kepada kita, namun Allah akan selalu menolong kita. Kita akan merasakan sukacita dan demikian juga halnya dengan Allah bila kita memperlakukan sesama 20 Penolong Allah Yang Baik kita dengan baik. Apakah ada orang yang pernah berbuat tidak baik kepadamu? Apakah yang kamu akan lakukan karenanya? (Diskusikanlah dengan murid-murid Anda) Di dalam kehidupan yang sesungguhnya, tidaklah mudah mengatakan, “Maaf” atau “Aku mengampunimu.” Namun itulah yang dikehendaki Allah untuk kita perbuat. Marilah kita mencoba menjadi seperti Yusuf dan perhatikanlah sesama kita dengan mengampuni mereka. (Ingatkanlah kepada murid-murid agar mereka semua dapat berbuat baik dan saling mengampuni di rumah mereka seminggu ini, seperti Yusuf dalam kisah pelajaran ini.) KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Aku Mengampunimu Ricky dan David sedang bermain bola di halaman sekolah pada waktu istirahat. Tiba-tiba saja, Brian muncul di hadapan Ricky dan mengambil bola yang masih memantul. Seketika itu juga, Ricky mengejar Brian dan berteriak kepadanya, “Kembalikanlah bola itu kepadaku, Brian! Kamu tidak boleh begitu saja mengambil bola itu ketika orang sedang memainkannya.” “Mengapa tidak boleh? Seharusnya kamu tidak mengambil bolaku tanpa seizin dariku terlebih dahulu,” kata Brian sambil terengah-engah. “Kami mengira bola itu adalah bola milik sekolah. Kami tidak tahu kalau bola itu milikmu,” demikianlah penjelasan Ricky kepada Brian. Ketika Ricky sedang mengejar Brian, Brian tersandung dan jatuh. “Aduh! Sakit!” teriak Brian. Ketika Ricky melihat Brian terjatuh, maka ia berhenti mengejarnya dan bertanya kepada Brian, “Apakah kamu baik-baik saja, Brian? Seharusnya aku tidak mengejarmu dan mengambil bolamu kembali. Sejujurnya, aku mengira bola itu adalah bola milik sekolah.” “Tidak apa-apa, Ricky. Aku memaafkanmu. Maafkan aku juga. Kalau aku tadinya tidak mengambil bola ketika kalian sedang bermain maka tentunya kamu tidak akan marah dan mengejarku, bukan?” kata Brian sambil meminta maaf. Ricky mengangguk dan berkata, “Bila aku tadinya tidak mengejarmu, maka tentunya kamu juga tidak akan tersandung dan jatuh, bukan? Oh, tidak! Kakimu berdarah! Mari kutolong kamu pergi ke klinik sekolah agar lukamu dapat dibalut.” Kedua anak ini mengakui kesalahan mereka masing-masing dan saling mengampuni. Kemudian, mereka menjadi sahabat yang karib. Yesus menghendaki kita untuk mengampuni kesalahan orang lain yang telah menyakiti kita. Yesus juga berharap agar kita dapat melupakan sakit hati kita itu. Marilah kita lakukan apa yang Yesus perintahkan kepada diri kita. Penolong Allah Yang Baik 21 Pertanyaan Untuk Direnungkan 1. Apakah Brian berbuat hal yang benar dengan mengambil bola begitu saja ketika orang sedang bermain dengan bola itu? Bagaimanakah dengan Ricky, apakah ia berbuat hal yang benar pula dengan mengejar Brian? 2. Apakah yang Yesus kehendaki untuk kita lakukan kepada orang lain? AKTIVITAS 1 Mari Ceritakanlah Sebuah Gambar Biarkanlah murid-murid Anda melihat setiap gambar dan menceritakan kepada Anda apa yang mereka lakukan. AKTIVITAS 2 Siapakah Yang Mau Mengampuni? Apakah murid-murid dalam gambar ini membalas kejahatan dengan kejahatan? Atau membalas kejahatan dengan kebaikan? Katakanlah apa yang seharusnya mereka lakukan? 1. Tom merobek-robek buku John. Bagaimanakah seharusnya John bereaksi? 2. Shelly memecahkan kacamata Susan. Bagaimanakah seharusnya Susan bereaksi? 3. Jimmy mengambil pensil Wilson. Bagaimanakah seharusnya Wilson bereaksi? Katakanlah kepada murid-murid Anda bahwa menjadi marah atau sedih ketika orang lain bersikap tidak baik terhadap kita adalah reaksi yang wajar. Namun kemarahan kita tidak dapat memaksa kita membalas perbuatan yang tidak baik itu. Kita dapat memilih untuk melakukan hal-hal yang baik. Allah akan menolong kita bila kita menentukan pilihan yang benar. Aktivitas Pilihan Tujuan: menyebutkan setiap perbuatan baik yang Yusuf lakukan. Bahan: Pakaian yang dipakai di dalam zaman Alkitab (pakaian gembala, pakaian orang Mesir, sarung bantal sebagai karung bahan makanan.) Mintalah murid-murid bersandiwara seperti pada gambar-gambar berikut ini; dengan memakai kisah pelajaran sebagai pedomannya: - Ayah menyuruh saudara-saudara Yusuf untuk pergi membeli bahan makanan; Saudara-saudara Yusuf meminta bahan makanan kepada Yusuf; - Saudara-saudara Yusuf disuruh kembali; - Yusuf menceritakan siapakah dirinya; - Saudara-saudara Yusuf menceritakan kepada ayah mereka; - Membawa ayah kepada Yusuf; dan sebuah reuni keluarga. 22 Penolong Allah Yang Baik Mari Ceritakanlah Sebuah Kisah Bergambar Lihatlah pada setiap gambar di bawah ini dan katakan kepada gurumu apa yang mereka lakukan. Penolong Allah Yang Baik 23 Siapakah yang Mau Mengampuni? Apakah murid-murid dalam gambar ini membalas kejahatan dengan kejahatan? Atau membalas kejahatan dengan kebaikan? Katakanlah apa yang seharusnya mereka lakukan. 1. Tom merobek-robek buku John. Bagaimanakah seharusnya John bereaksi? “Aku M_______________mu.” 2. Shelly memecahkan kacamata Susan. Bagaimanakah seharusnya Susan bereaksi? “Aku M_______________mu.” 3. Jimmy mengambil pensil Wilson. Bagaimanakah seharusnya Wilson bereaksi? “Aku M_______________mu.” Allah akan menolong kita bila kita menentukan pilihan yang benar. 24 Penolong Allah Yang Baik PELAJARAN 4 ALLAH MEMELIHARA BAYI MUSA Kitab bacaan: Kel. 1:7-2:10 Kebenaran Pelajaran: Allah memelihara dan melindungi Musa. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid untuk mengucap syukur kepada Allah karena telah memelihara kita. Ayat Hafalan: “Ia yang memelihara kamu.” (1 Pet. 5:7) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah memberikan orang tua untuk memelihara kami. Engkau adalah Bapa kami yang di surga. Kami juga mengucap syukur atas segala pemeliharaan kami. Haleluya! Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Ayah dan ibu Musa bernama Amran dan Yokhebed. Saudara Musa yang laki-laki bernama Harun dan saudara Musa yang perempuan bernama Miryam. Peti kecil (yang digunakan ibu Musa untuk menyelamatkan anaknya) dibuat dari buluh lontar dengan gala-gala dan ter. Buluh lontar dapat bertumbuh setinggi 4,8 meter terdapat di daerah yang berawa-rawa di sepanjang sungai Nil. Bila peti kecil itu tersembunyi di antara buluh-buluh maka peti kecil itu akan terlindungi dari cuaca dan sukar dilihat. Sebagian orang berpendapat bahwa anak perempuan Firaun itu adalah anak perempuan dari Ramses II, seorang Firaun yang sangat kejam yang telah membuat budak-budak orang Israel menjadi begitu menderita. Miryam dengan berani mengambil inisiatif menyarankan seorang inang pengasuh yang dapat memelihara Musa yang masih bayi. Keluarga mereka bersatu kembali. Kesempatan istimewa dapat datang kepada kita tanpa kita duga sebelumnya. Berjaga-jagalah terhadap kesempatan yang Allah berikan kepadamu. Allah menggunakan tindakan berani ibu Musa menyelamatkan dan menyembunyikan bayinya sebagai awal dari rencana-Nya yang indah yaitu menyelamatkan umat-Nya dari penindasan bangsa Mesir. PEMAHAMAN MURID-MURID Murid-murid Anda mungkin akan mengalami kesulitan untuk menyadari bahwa segala sesuatu yang mereka terima berasal dari Allah dan tidak selalu berasal dari orang tua mereka. Karena mereka mempunyai kesulitan untuk memahami yang tidak kelihatan - Allah, secara naluriah mereka akan berterima kasih kepada orang tua mereka atau kepada yang lainnya atas segala berkat yang Penolong Allah Yang Baik 25 dengan jelas mereka terima. Sebagai guru mereka, Anda perlu membawa mereka ke dalam suatu kebiasaan mengucap syukur kepada Allah atas segalanya; namun harus tetap menekankan bahwa mereka tetap harus berterima kasih kepada orang tua mereka dan orang lainnya atas segala kebaikan mereka. Ajarkanlah kepada murid-murid Anda bahwa Allah adalah sumber dari segalanya. Ia memberikan kepada kita apapun yang kita perlukan. Ia mengetahui dalam dan luar kita dan Allah menggunakan orang tua mereka sebagai saluran berkat bagi mereka. Mereka harus berterima kasih kepada orang tua mereka, namun terlebih dahulu, mereka harus selalu mengucap syukur kepada Allah. Kembangkanlah sikap mengucap syukur ini di dalam kelas Anda melalui lagu pujian syukur, doa-doa syukur dan melalui pengekspresian secara lisan ucapan syukur atas hal-hal yang ada di dalam hidup Anda sendiri. Anda juga dapat menyuruh murid-murid untuk membuat sendiri pengekspresian secara lisan itu: “Aku mengucap syukur kepada Allah atas…” Kemudian pada titik-titik itu, mereka dapat mengilustrasikan berbagai macam berkat yang telah Allah berikan kepada mereka. Pada karton manila, ajaklah murid-murid untuk membuat suatu jaringan pikiran yang menggunakan “Aku mengucap syukur kepada Allah atas…” sebagai pusat dari jaringan itu. Di sekeliling pesan itu, murid-murid dapat menghubungkannya dengan berbagai macam ilustrasi dari berkat-berkat yang berbeda (makanan, tempat tinggal, keluarga dan lain sebagainya) dari pada berkat yang materialistik (mainan, pakaian, kekayaan dan lain sebagainya.) Ketika gambar jaringan pikiran itu telah selesai dibuat, ajaklah murid-murid Anda untuk saling berbagi mengenai pemikiran mereka, kemudian gantungkanlah gambar itu di sekeliling kelas untuk beberapa sesi pelajaran. KOSA KATA PELAJARAN Putri: Anak perempuan dari seorang raja atau ratu, atau anak perempuan dari anak lakilaki raja atau ratu. Peti: Seperti tas yang terbuat dari buluh-buluh lontar. Ibu Musa menyembunyikan Musa di dalam peti yang kemudian dihanyutkan ke sungai Nil. KISAH PELAJARAN Siapakah yang menyiapkan makanan yang kalian sukai? Siapakah yang membantu kalian untuk mengikatkan tali sepatu? Siapakah yang memberi kejutan kepada kalian? Siapakah yang mengingatkan kalian untuk membereskan mainan? Siapakah yang menolong kalian ketika jari kalian terluka? Siapakah yang merasa senang ketika kalian memberikan pelukan? Siapakah yang suka mendengarkan apa yang telah kalian pelajari di gereja pada hari Sabtu? Orang tua mengasihi anak-anak mereka. Hari ini, kia akan mendengarkan cerita tentang sebuah keluarga yang memelihara bayi yang mereka cintai secara istimewa. 26 Penolong Allah Yang Baik Bayi Musa Menangis “Waaa!” teriak bayi laki-laki yang masih kecil itu. “Sssst!” bisik ibunya. "Kamu tidak boleh menangis.” Tentu saja sang bayi kecil ini tidak tahu mengapa ia tidak boleh menangis. Ia tidak dapat mengerti bahwa sang raja telah membuat peraturan yang kejam. Sang raja telah memerintahkan kepada para prajuritnya untuk menculik setiap bayi lakilaki yang masih kecil. Bayi Musa Disembunyikan “Apa yang dapat kita lakukan?” kedua orang tua Musa saling bertanya. “Marilah kita menyembunyikan bayi kita,” demikianlah akhirnya mereka memutuskan. “Kita akan menyembunyikannya agar para prajurit kerajaan tidak dapat menemukannya.” Namun bayi itu terus bertambah besar dan kuat setiap harinya. Ia tertawa dan menangis semakin keras. Menyembunyikan Musa semakin sulit. Sang Ibu Menyembunyikan Bayi Musa ke Dalam Peti Lalu ibu Musa mendapatkan sebuah ide yang bagus. Ia membuat peti yang kuat dan melapisi bagian luarnya dengan ter yang lengket agar air tidak dapat masuk. Lalu ia membungkus bayinya dengan selimut yang lembut dan menaruhnya di dalam peti itu. Ketika tidak ada seorangpun yang melihat, maka saudara perempuan Musa, Miryam, menolong ibunya menaruh Musa ke dalam peti dan membawanya ke sungai. Dengan hati-hati, mereka menaruh peti itu ke sungai yang mengalir tenang. Ibu Musa menunggu sebentar untuk melihat bayinya dari dekat dan kemudian ia pergi. Sang Putri Melihat Bayi Musa Miryam berdiri di balik rerumputan yang tinggi sambil memperhatikan peti kecil itu terhanyut dengan tenang. Tiba-tiba, ia mendengar seseorang datang! Dengan segera, ia bersembunyi. Beberapa orang berdatangan. Pertama-tama, datanglah sang putri, anak perempuan raja. Kemudian, disusul oleh dayang-dayangnya! Ketika mereka sampai di tepi sungai Nil, sang putri melihat peti kecil itu. “Apa itu?” tanyanya sambil menunjuk. Lalu ia menyuruh salah seorang dayangnya, “Ambilkanlah bagiku.” Salah seorang dayangnya pergi mengambil peti kecil itu. Dan ketika sang putri melihat ke dalam peti kecil itu, ia menemukan bayi yang mungil. “Oh, bayi mungil yang lucu!” kata sang putri. “Bila aku memeliharanya, ayah pasti tidak akan menyakitinya. Bayi ini akan aman.” Segera Miryam mengetahui bahwa Allah menghendakinya melakukan sesuatu. Ia mendatangi sang putri. Ia memberi hormat dan bertanya, “Apakah tuan putri mau agar hamba mencarikan inang pengasuh untuk memelihara bayi ini?” Sang putri tersenyum. “Itu ide yang bagus,” katanya. “Ya, pergilah dan bawakanlah kepadaku seseorang yang mengetahui bagaimana cara mengurus bayi ini.” Penolong Allah Yang Baik 27 Ibu Musa Memelihara Bayinya Sendiri Dapatkah kalian terka siapakah yang dicari oleh Miryam? Tentu saja ia berlari pulang ke rumah secepatnya. “Ibu!” Miryam memanggil. “Putri raja telah menemukan bayi ibu. Ia ingin memeliharanya seperti anaknya sendiri. Namun ia memerlukan seseorang untuk mengurusinya. Bu, pergilah dan peliharalah bayi itu bagi sang putri.” Ibu Musa bergegas pergi bersama Miryam. Ibu Musa melihat sang putri masih berdiri bersama dengan para dayangnya. Ia sedang bermain-main dengan bayi itu. “Apakah engkau mau mengurusi bayi ini bagiku?” tanya sang putri kepadanya. “Ya, tentu!” jawab ibu Musa. “Hamba akan dengan senang hati mengurusi bayi ini bagi tuan putri!” “Jagalah dia. Aku telah memberinya sebuah nama. Aku akan menamainya Musa,” kata sang putri. Jadilah sebuah keluarga yang bahagia pada malam itu. Kedua orang tua Musa mengucap syukur kepada Allah yang memelihara Musa. Sekarang Musapun menjadi milik sang putri dan juga milik keluarganya sendiri. Allah telah melindungi Musa. MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Siapakah yang memelihara bayi Musa? (Orang tuanya.) 2. Siapakah yang memelihara bayi Musa ketika ia ditempatkan di dalam peti yang kecil? (Allah.) 3. Siapakah yang ingin memelihara bayi itu? (Sang putri.) 4. Siapakah yang menyarankan untuk mencari seseorang untuk memelihara bayi Musa? (Miryam, saudara perempuan Musa.) 5. Siapakah yang memberikan nama Musa kepada bayi itu? (Sang putri.) Bagaimanakah kalian bersiap tidur? Apakah ada seseorang yang menolong menggantikan pakaianmu? Siapakah orang itu? Apakah ada seseorang yang membacakan cerita bagimu? Apakah ada seseorang yang berdoa bersamamu? Apakah yang kalian doakan sebelum tidur? Allah mengasihi kita dan memberikan kepada kita keluarga yang mengasihi kita dan memelihara kita. Kita senang mendengarkan bagaimana Allah memelihara Musa yang masih bayi itu. Musa-kah satu-satunya bayi yang Allah pelihara? Allah memelihara kalian ketika kalian masih seorang bayi yang sangat mungil. Ia menolong orang mengerti bagaimana memberimu makan dan rumah untuk tinggal. Apakah Allah hanya memelihara bayi-bayi yang masih kecil saja? Tidak. Ia memelihara kalian walau kalian telah bertambah besar dan dapat berpakaian dan makan sendiri. Allah juga memelihara orang dewasa. Ia melindungi mereka ketika mereka bekerja, juga ketika mereka sedang mengemudi. Ia memelihara semua orang! 28 Penolong Allah Yang Baik KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Allah Memelihara Kita Pada hari Sabtu, bu Richardson mengajar di dalam kelas Indria bu Laurie karena bu Laurie sedang sakit. Ia sedang sakit demam, pilek dan batuk-batuk. Murid-murid bu Laurie begitu merindukannya sehingga mereka memohon agar orang tua mereka mau mengantarkan mereka ke rumah bu Laurie sehingga mereka dapat menjenguk dan melihat keadaannya. Bapak Laurie, suami bu Laurie, membukakan pintu bagi murid-murid dan para orang tua mereka. Ketika pak Laurie melihat murid-murid itu, ia berkata, “Wah, ini kejutan yang menyenangkan! Apakah anak-anak sekalian datang kemari untuk menengok bu Laurie?” “Ya, pak Laurie, kami semua ingin menengok bu Laurie. Dapatkah kami bertemu dengannya?” salah seorang murid bertanya. “Kalau begitu, kalian semua tunggu di sini sebentar. Bapak akan melihat apakah bu Laurie sudah bangun atau belum,” kata pak Laurie. Setelah beberapa menit kemudian, pak Laurie kembali dan berkata, ”Maafkan bapak, anak-anak, bu Laurie ingin sekali bertemu dengan kalian semua namun ia kuatir bila kalian menjadi tertular oleh sakitnya. Bu Laurie berterima kasih kepada kalian semua dan berharap agar kalian baik-baik saja.” “Jangan kuatir anak-anak, Yesus akan menjaga bu Laurie sama seperti Ia telah menjaga kalian semua ketika kalian sedang sakit. Berdoalah baginya, anakanak,” kata pak Laurie. “Tentu, akan kami lakukan, pak Laurie. Kami berharap agar Tuhan Yesus segera menyembuhkan bu Laurie sehingga kami semua dapat kembali bertemu dengannya di gereja. Tolong katakanlah kepada bu Laurie agar selalu menjaga diri. Tolong kiranya pak Laurie menjaganya,” demikianlah kata salah seorang murid, sedang murid lainnya mengangguk-anggukkan kepala mereka. “Terima kasih anak-anak. bapak yakin bahwa Tuhan Yesus akan menjaga bu Laurie. Demikianpun halnya, bapak akan menjaganya. Semoga Tuhan Yesus mengingat kebaikan dan kasih kalian semua,” kata pak Laurie dengan mata yang berkaca-kaca. Murid-murid melambaikan tangan dan pergi bersama orang tua mereka. Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Mengapa bu Laurie tidak dapat mengajar kelas Indria pada hari Sabtu? 2. Apakah yang dilakukan oleh murid-murid? 3. Dapatkah Yesus menyembuhkan penyakit yang diderita oleh bu Laurie? Bagaimanakah dengan penyakit kalian? AKTIVITAS 1 Bayi di dalam Peti Kecil Hubungkanlah titik-titik ini. Mereka akan melihat seorang bayi di dalam sebuah peti kecil. Warnailah dengan cat air atau krayon. Penolong Allah Yang Baik 29 AKTIVITAS 2 Membuat Sebuah Peti Tempat Tidur Kecil Inilah saat yang baik untuk murid-murid agar mereka dapat menikmati pekerjaan prakarya. Ajaklah murid-murid membuat peti kecil sehingga mereka dapat bermain sesuai dengan kisah pelajaran baik di gereja maupun di rumah. Tunjukkanlah peti kecil yang sudah jadi lalu ikutilah petunjuk pembuatannya. Potonglah sepanjang garis tebal sehingga potongan kertasnya sama seperti Diagram A. Dengan sisi putih menghadap Anda, mulailah dengan satu sisi dari kertas itu dan dengan lembut lipat bagian C. Bentuklah kertas ini menjadi sebuah peti kecil dengan menyatukan bagian A dan B pada tanda panah (Ditunjukkan pada Diagram A.) dan lekatkanlah keduanya (Diagram B.) Ulangilah arah ini pada sisi yang lain untuk menyelesaikan peti kecil itu. 30 Penolong Allah Yang Baik Bayi di dalam Peti Kecil Hubungkanlah titik-titik ini. Apakah yang kalian lihat? Warnailah gambar ini. Penolong Allah Yang Baik 31 32 Penolong Allah Yang Baik PELAJARAN 5 MUSA MENAATI ALLAH DAN MENOLONG UMAT-NYA Kitab Bacaan: Kel. 3-4:17,27-31; 5:1; 12:40-41,51 Kebenaran Pelajaran: Musa menaati Allah dan menjadi pemimpin umat-Nya - bangsa Israel. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa bila kita percaya dan menaati Allah, maka Allah akan menolong di dalam pekerjaan kita. Ayat Hafalan: “Ia yang memelihara kamu.” (1 Pet. 5:7) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah melindungi kami. Ajarilah kami untuk tidak menjadi takut melainkan menjadi percaya kepada-Mu di dalam setiap waktu. Haleluya! Amin PERSIAPAN MENGAJAR Orang-orang Israel telah tinggal di Mesir selama empat abad (Kel. 12:40) dan populasi mereka berkembang demikian pesat hingga mencapai sekitar dua juta jiwa. Firaun menjadi takut dengan kekuatan mereka dan memerintahkan kepada para bidan orang Israel untuk segera membunuh semua bayi laki-laki orang Israel (Kel. 1:16), namun para bidan tidak mematuhi perintah itu. Di dalam kisah Musa, kita dapat melihat betapa cermatnya Allah mempersiapkan seorang pemimpin. Musa yang berusia tiga bulan ditemukan oleh putri Firaun namun diizinkan untuk mendapat inang pengasuh dari bangsa Israel – ibunya sendiri. Selama tahuntahun awal kehidupan Musa, ia berada di bawah asuhan ibunya. Ia dapat menanamkan kepercayaan yang kuat kepada Allah dan pengetahuan akan janji Allah kepada bangsa Israel ke dalam diri anaknya. Lalu, Musa diadopsi oleh putri Firaun dan dilatih menjadi seorang pemimpin di dalam peradaban yang paling tinggi pada masa itu. Ia “dididik di dalam segala hikmat orang Mesir” (Kis. 7:22). Namun, ia tidak dapat melupakan pertaliannya kepada umat Israel. Oleh sebab itulah, ia “menolak disebut anak putri Firaun” (Ibr. 11:24). Perbuatan Musa yang ceroboh dengan membunuh orang Mesir (Kel. 2:1112) memaksanya untuk melarikan diri ke padang belantara dan bertemu dengan Yitro dan orang-orang Midian. Orang-orang Midian merupakan keturunan dari Abraham dan Ketura, istri Abraham setelah Sara mati. Musa menikahi salah seorang anak Yitro dan belajar menggembalakan kambing domba mertuanya. Ia juga mempelajari jalur-jalur padang belantara sekaligus sumber makanan dan air. Allah mempersiapkan Musa untuk menjadi pemimpin dengan Penolong Allah Yang Baik 33 membiarkannya hidup sebagai seorang gembala. Allah berbicara kepada Musa dengan penglihatan semak duri yang terbakar. Allah menyuruh Musa untuk mengatakan kepada bangsa Israel tentang apa yang ia lihat dan dengarkan dalam penglihatannya itu. Musa mencari-cari alasan karena ia merasa tidak mampu untuk melakukan tugas itu. Allah memberitahukan kepada Musa bahwa ia dapat percaya kepada-Nya. Allah akan menyediakan perkataan, kekuatan, keberanian dan kemampuan ketika Musa butuhkannya. PEMAHAMAN MURID-MURID Konsep “percaya” perlu dikembangkan di dalam murid-murid Anda. Pada umumnya, mereka memahami apa artinya “menaati” Allah, namun konsep “percaya” itu sendiri dapat membingungkan mereka. Berikan kesempatan kepada mereka untuk menanggapinya, lalu katakanlah kepada mereka bahwa ketika mereka mempercayai seseorang, mereka menaruh pengharapan mereka di dalam diri orang itu dan mereka benar-benar yakin bahwa orang itu tidak akan mengecewakan mereka. Untuk mendemonstrasikan arti dari mempercayai seseorang, Anda dapat menyuruh murid-murid untuk mencoba aktivitas ini dengan teman-teman mereka. Buatlah murid-murid saling berpasangan. Katakanlah kepada mereka bahwa mereka mempunyai sebuah misi dan misi ini adalah berjalan mengelilingi kelas sekali dan kembali ke tempat duduk mereka sesudah itu. Mereka harus berjalan berpasangan dan salah satu dari mereka ditutup matanya. Pasangannya harus membimbing teman yang ditutup matanya berjalan keliling kelas dan kembali ke tempat duduknya. Agar aktivitas ini dapat berjalan dengan lancar, bagi yang matanya tertutup harus mempercayai pasangannya tidak akan mencelakainya. Awasilah aktivitas ini dengan baik dan pastikanlah bahwa murid-murid menjalankan aktivitas ini dengan hati-hati. Setelah aktivitas ini selesai, suruhlah murid-murid kembali ke tempat duduk mereka semula dan biarkanlah murid-murid saling berbagi rasa mengenai aktivitas ini. Kesimpulan Anda harus mencerminkan kenyataan bahwa kadangkadang kita secara rohani menjadi buta di dalam kehidupan kita dan kadang-kadang pula kita merasa tidak yakin dengan apa yang harus kita lakukan atau ke mana kita harus pergi. Allah selalu siap membimbing kita karena Ia sangat mengasihi kita. Yang harus kita lakukan adalah mempercayakan diri kepada pimpinan-Nya sehingga kita tidak menjadi tersesat ketika kita melalui masa-masa yang sulit. KOSA KATA PELAJARAN Firaun: Raja Mesir disebut Firaun. Firaun begitu lelah terhadap tulah-tulah sehingga pada akhirnya ia membiarkan orang Israel pergi. Tongkat: Allah mengubah tongkat Musa menjadi ular untuk menunjukkan kuat kuasa Allah kepada Firaun. 34 Penolong Allah Yang Baik KISAH PELAJARAN Murid-murid yang terkasih, apakah kalian masih ingat bagaimana sang putri memerintahkan Miryam mencari inang pengasuh untuk merawati bayi itu? Ibu bayi itu menjadi sangat senang! Tidak ada lagi seorangpun yang dapat menyakiti bayi laki-lakinya karena ia sekarang dilindungi oleh seorang putri Mesir. Musa Meninggalkan Mesir Ketika Musa kecil bertumbuh besar, maka putri Firaun membawanya tinggal di dalam istana Firaun. Namun apakah kalian tahu bahwa Musa adalah anak laki-laki Israel? Ia bukan orang Mesir! Walaupun Musa hidup di antara bangsa Mesir, namun ia tetap mengasihi bangsanya. Orang-orang Israel adalah budak-budak yang miskin yang melayani Firaun. Pada suatu hari, Musa sangat marah kepada seorang Mesir karena dia menyiksa orang Israel. Musa membunuh orang Mesir itu dan melarikan diri karena ia takut Firaun akan membunuhnya pula. Dalam jangka waktu yang cukup lama, Musa hidup dengan kawanan domba gembalaannya. Pada suatu hari, ketika Musa sedang menggembalakan domba, ia melihat semak duri yang terbakar. Ia menjadi terkejut. Ia mendekat dan mendengar ada suara yang memanggilnya, “Musa, Musa!” Musa menjawab, “Aku di sini. Siapakah yang telah memanggilku?” Suara itu berkata lagi, “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Jadi, sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kembali ke Mesir untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir menuju ke tanah Kanaan.” Musa menjawab, “Aku takut.” Namun Allah menjawab Musa, “Janganlah takut, Aku akan menyertaimu dan akan menolongmu.” Tongkat Berubah Menjadi Ular Musa bertanya kepada Allah, “Bila orang Israel tidak percaya kepadaku, apakah yang harus kulakukan?” Lalu, Allah bertanya kepada Musa, “Apakah yang engkau pegang di tanganmu?” Musa menjawab, “Sebuah tongkat.” Lalu, Allah menyuruh Musa melemparkan tongkatnya ke tanah. Tongkat itu berubah menjadi ular. Lalu, Allah kembali menyuruh Musa untuk mengambil ular itu dengan memegang ekornya. Maka ular itu berubah kembali menjadi tongkat. Allah berkata kepada Musa, “Bila mereka tidak percaya kepadamu ketika engkau menyampaikan perkataan-Ku, tunjukkanlah tanda mujizat ini.” Musa Masih Merasa Takut Musa masih merasa takut dan tidak mau menemui Firaun, sang raja, karena ia merasa tidak dapat berbicara dengan baik. Oleh sebab itu, maka Musa berkata, “Oh, Tuhan, aku tidaklah pandai berkata-kata.” Dan Allah menjawab, “Aku akan mengajari engkau bagaimana engkau harus berkata-kata. Aku juga akan menyuruh Harun, kakakmu, untuk menolongmu.” Penolong Allah Yang Baik 35 Setelah itu, Musa menuruti Allah dan pergi menemui Firaun; ia pergi bersama-sama dengan Harun, kakaknya untuk menemui orang-orang Israel. MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Siapakah yang menjaga Musa ketika ia masih kecil? (Ibu Musa sendiri.) 2. Ketika Musa bertambah besar, di manakah Musa tinggal? (Putri Firaun membawa Musa ke dalam istana Firaun.) 3. Apakah Musa mengasihi bangsanya sendiri? (Ya.) 4. Siapakah yang membunuh orang Mesir dan melarikan diri dari Mesir? (Musa.) 5. Apakah yang Musa lakukan di padang belantara? (Musa menggembalakan kambing domba.) 6. Apakah yang ia lihat pada suatu hari ketika sedang menggembalakan kambing dombanya? (Ia melihat semak duri yang terbakar.) 7. Apakah yang Allah katakan kepada Musa? (Allah memerintahkan kepada Musa untuk memimpin umat-Nya keluar dari Mesir.) 8. Apakah yang diperlihatkan Allah untuk membuktikan bahwa Ia sendirilah yang mengutus Musa? (Allah meyuruh Musa untuk melemparkan tongkatnya ke tanah dan berubah menjadi ular. Allah juga memerintahkan Musa untuk memegang ekornya dan ular itu berubah kembali menjadi tongkat.) 9. Apakah Allah berjanji akan menolong Musa? (Ya, Allah berjanji akan menolong Musa dalam banyak cara.) Allah memberitahukan kepada Musa bahwa Ia akan melindungi dan menolong umat-Nya - bangsa Israel. Demikian pula halnya, Allah selalu beserta dengan kita dan melindungi kita di manapun juga kita berada. Ketika kita sedang tidur, Ia beserta dengan kita. Ketika kita pergi ke sekolah, Ia beserta dengan kita. Ketika kita sakit, Ia beserta dengan kita. Ketika kita senang, Ia beserta dengan kita. Kita harus mengucap syukur kepada Allah karena Ia selalu beserta dengan kita dan menolong kita. Kita dapat mengucap syukur kepada-Nya melalui doa-doa kita. KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Malam yang Menakutkan Malam itu adalah malam Hallowen dan semua anak di lingkungan tempat tinggal Julie dan Tommy Lewis berdandan seperti seseorang atau sesuatu untuk bermain “trick or treat” - pergi dari rumah ke rumah untuk meminta permen. Lama sebelumnya, bu Lewis telah memberitahukan Julie dan Tommy bahwa sebagai anak-anak Allah, mereka tidak boleh merayakan hari raya setan. Maka pada malam itu, Julie dan Tommy menaati Allah dan bu Lewis dan tidak pergi bermain "trick or treat". Malam itu, angin bertiup kencang namun tetap saja banyak anak yang pergi bermain acara “trick or treat” itu. Namun tiupan angin terus bertambah kencang sehingga akhirnya anak-anak kembali ke rumah mereka masing-masing. 36 Penolong Allah Yang Baik “Ibu, aku takut,” kata Tommy kepada bu Lewis. Julie, yang juga menggigil kedinginan berkata pula, “Janganlah kuatir, Allah akan melindungi kita. Ia akan melindungi kita dari segala bencana. Percayalah kepada-Nya.” Untuk menolong Julie dan Tommy dapat tidur pada malam itu, bu Lewis membacakan sebuah kisah Alkitab lalu segeralah merekapun tertidur. Setelah itu, bu Lewis pun pergi tidur. Badai itu bertambah buruk malam itu. Tiupan angin begitu kuatnya sehingga beberapa batang pohonpun tumbang dan jatuh menimpa atap rumah tetangga. Namun Allah melindungi keluarga Lewis dan tidak terjadi apa-apa pada rumah mereka. “Wah, ibu, Allah pasti menjaga dan melindungi kita kemarin,” kata Julie pada keesokan paginya. “Ya, karena kita menaati perintah Allah dan tidak merayakan hari raya setan. Allah senang sehingga Ia-pun menolong kita ketika kita berada dalam kesulitan. Betul 'kan, bu?” kata Tommy. “Betul nak,” kata bu Lewis dengan rasa syukur di dalam hatinya. Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Apakah kita boleh pergi bermain dalam acara "trick or treat" di malam Halloween? Mengapa? 2. Bagaimanakah cuaca pada malam itu? 3. Apakah Julie dan Tommy baik-baik saja setelah badai itu reda? 4. Siapakah yang melindungi keluarga Lewis selama badai itu berlangsung? AKTIVITAS 1 Allah Selalu Beserta dengan Kita Allah telah memberitahukan kepada Musa bahwa Ia akan selalu menyertainya dan menolongnya. Lihatlah pada gambar berikut ini. Tuliskanlah “Allah beserta dengan kita” pada setiap gambar di bawah ini. 1. Allah beserta dengan kita ketika kita sedang tidur. 2. Allah beserta dengan kita ketika kita sedang pergi ke sekolah. 3. Allah beserta dengan kita ketika kita sedang sakit. 4. Allah beserta dengan kita ketika kita sedang senang. AKTIVITAS 2 Semak Duri yang Terbakar Suruhlah murid-murid untuk menggunting gambar teka-teki di bawah ini dan lihatlah apakah yang dilihat oleh Musa? Warnailah semak duri yang terbakar itu. Penolong Allah Yang Baik 37 Allah Selalu Beserta dengan Kita Allah telah memberitahukan kepada Musa bahwa Ia akan selalu menyertainya dan menolongnya. Lihatlah pada gambar berikut ini. Tuliskanlah “Allah beserta dengan kita” pada setiap gambar di bawah ini. 38 Allah beserta dengan kita ketika kita sedang tidur. Allah beserta dengan kita ketika kita sedang pergi ke sekolah. Allah beserta dengan kita ketika kita sedang sakit. Allah beserta dengan kita ketika kita sedang senang. Penolong Allah Yang Baik Semak Duri yang Terbakar Suruhlah murid-murid untuk menggunting gambar teka-teki di bawah ini dan lihatlah apakah yang dilihat oleh Musa? Warnailah semak duri yang terbakar itu Penolong Allah Yang Baik 39 40 Penolong Allah Yang Baik PELAJARAN 6 SEPULUH TULAH Kitab Bacaan: Kel. 7-12 Kebenaran Pelajaran: Allah membawa ke luar orang Israel dari tanah Mesir dengan mengirimkan 10 tulah kepada orang-orang Mesir. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa Allah selalu memimpin dan melindungi kita dari bencana. Ayat Hafalan: “Ia yang memelihara kamu.” (1 Pet. 5:7) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah datang ke dalam dunia ini. Sungguh, kedatangan-Mu adalah hal yang sangat berarti bagi kami sekalian karena Engkau datang untuk menyelamatkan kami. Untuk hal ini, kami mau mengucap syukur kepada-Mu. Haleluya! Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Allah melakukan tanda mujizat dengan mengubah tongkat Harun menjadi seekor ular. Ahli-ahli sihir Firaunpun membuat hal yang serupa dengan ilmu sihir mereka. Iblis dapat meniru beberapa bagian dari pekerjaan Allah dan menyesatkan manusia. Namun bila ahli-ahli sihir itu memiliki kuasa yang sama seperti Allah, maka mereka akan dapat menghilangkan tulah-tulah itu, bukannya menambahkannya. Mesir adalah negeri yang luas, namun sebagian besar penduduknya tinggal di daerah subur sepanjang sungai Nil. Sungai yang panjangnya 4.800 km ini menyediakan air untuk diminum, bercocok tanam, mandi dan berbagai macam keperluan lainnya. Bayangkan akibatnya ketika Allah mengubah air sungai Nil menjadi darah! Orang-orang Mesir tidak dapat melakukan apa-apa! Setelah diberikan beberapa peringatan, Firaun masih tetap tidak mau menaati Allah. Ia selalu mengeraskan hati setiap kali tulah telah berakhir. Kekerasan hati Firaun telah membawa banyak penderitaan kepada seluruh negeri Mesir dan dirinya sendiri. Allah telah memberikan Firaun banyak kesempatan untuk memperhatikan peringatan-peringatan dari Musa. Kesembilan tulah pertama (Kel. 7:14-11:10) membuktikan kekuasaan Allah atas dewa-dewa bangsa Mesir. Pada tulah yang terakhir, setiap anak sulung orang Mesir mati, namun anak-anak orang Israel dibiarkan hidup karena mereka menyapukan darah anak domba pada pintu rumah mereka masing-masing. Penolong Allah Yang Baik 41 Paskah Untuk memisahkan orang-orang Israel dari tulah kematian, seekor anak domba yang tidak bercacat harus disembelih dan darahnya disapukan pada pintu setiap rumah orang Israel. Anak domba itu adalah suatu korban persembahan. Hal ini melambangkan darah Kristus, Anak Domba Allah, yang memberikan darah-Nya demi penebusan atas segala dosa manusia. Di dalam rumah orang-orang Israel, mereka makan daging anak domba panggang, roti yang tidak beragi dan sayur pahit. Sayur pahit melambangkan pahitnya perbudakan orang Israel. Roti yang tidak beragi dapat dibuat dengan cepat karena adonan mereka tidak menggunakan ragi untuk mengembang. Mereka telah berpakaian lengkap dan siap berangkat setelah mereka selesai makan. PEMAHAMAN MURID-MURID Pelajaran ini berhubungan sangat erat dengan pelajaran sebelumnya khususnya dalam hal pengembangan pemahaman bahwa kita harus selalu percaya kepada Allah. Tidak cukup dengan hanya mengatakan kepada murid-murid Anda bahwa Allah membimbing dan melindungi kita. Untuk menyentuh hati murid-murid Anda, Anda harus menyediakan banyak contoh nyata di dalam kehidupan ini yang menggambarkan pimpinan dan perlindungan Allah. Biarkanlah murid-murid Anda mengetahui bahwa Musa dan orang-orang Israel bukanlah satu-satunya bangsa yang Allah lindungi dan bahwa pimpinan dan perlindungan Allah tetap nyata di dalam saudara-saudari kita di gereja. Undanglah saudara-saudari tertentu untuk hadir di dalam kelas Anda untuk menyampaikan kesaksian tentang pimpinan dan perlindungan Allah dalam kehidupan mereka kepada murid-murid Anda. Biarkanlah murid-murid Anda bertanya dan bertukar pikiran. Mungkin Anda akan menemukan bahwa murid-murid Anda akan menghargai konsep kepercayaan kepada Allah serta perlindungan-Nya ketika mereka mendengarkan langsung kesaksian-kesaksian itu. KOSA KATA PELAJARAN Tulah: Adalah hal buruk yang menimpa sejumlah orang. Allah mengirimkan sepuluh tulah kepada bangsa Mesir. Allah menghendaki umat-Nya dibebaskan. Paskah: Hari raya orang Yahudi. Pada hari raya Paskah, orang-orang Yahudi mengenang masa-masa di mana Allah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Darah: Cairan berwarna merah yang kalian lihat bila kulit kalian tergores. Allah mengubah semua air di Mesir menjadi darah agar bangsa Mesir mau membebaskan bangsa Israel. 42 Penolong Allah Yang Baik KISAH PELAJARAN Musa dan Harun pergi ke istana untuk menemui Firaun. Mereka berkata kepadanya, “Tuhan Allah Israel telah memerintahkan kami untuk membawa orangorang Israel keluar dari Mesir.” Allah sendiri berkata, 'Biarkanlah umat-Ku pergi.' " Ketika Firaun mendengarkan hal ini, ia marah. Ia tidak mengizinkan orang-orang Israel pergi keluar dari negerinya karena ia menginginkan mereka tetap bekerja padanya. Malah sebaliknya, Firaun memperberat pekerjaan orang-orang Israel itu. Lalu Harun menunjukkan kepada Firaun bahwa sesungguhnya Allah dapat melakukan mujizat. Ia melemparkan tongkatnya ke tanah. Dengan segera tongkat itu berubah menjadi seekor ular. Namun, Firaun menertawakan Harun. Kemudian, Firaun memanggil ahli-ahli sihirnya. Tongkat-tongkat mereka pun berubah menjadi ular dan mulai merayap. Namun ular Harun menelan ular ahli-ahli sihir itu. Hal ini membuat Firaun takut, namun ia tetap tidak mengizinkan orang-orang Israel pergi dari Mesir. Air Berubah Menjadi Darah Allah memerintahkan kepada Musa dan Harun untuk menghadap Firaun kembali. Mereka berkata dengan lemah lembut, “Izinkanlah kami, orang-orang Israel, untuk meninggalkan Mesir sehingga kami semua dapat menyembah Allah.” Musa memperingatkan Firaun bahwa hukuman Allah - tulah, akan diturunkan bila Firaun tidak menaati perintah Allah. Allah mengubah semua air yang ada di Mesir menjadi darah namun Firaun masih tetap tidak mau taat kepada perintah Allah. Murid-murid, apakah kalian dapat minum air yang telah berubah menjadi darah? Tentu saja tidak. Namun Firaun tetap tidak mau mengizinkan orang Israel untuk pergi dari Mesir. Tulah Katak Berfirmanlah Allah kepada Musa: “Pergilah menghadap Firaun dan katakan kepadanya: Beginilah firman Tuhan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka dapat beribadah kepada-Ku; bila engkau menolak, maka Aku akan menulahi seluruh daerahmu dengan katak.” Firaun masih tetap tidak mau melepaskan orang Israel sehingga Allah mengirimkan banyak katak. Mereka melompat ke atas ranjang, ke atas meja dan di dalam dapur. Mereka ada di mana-mana! Ketika Firaun makan santapannya, maka katak-katak itu berlompatan ke atas piringnya dan mengotori makanannya! Ia tidak dapat makan berhari-hari dan menjadi lapar dan marah. Ia memanggil Musa dan Harun untuk membawa pergi katak-katak itu. Musa berdoa kepada Allah dan semua katak itu mati. Namun Firaun berubah pikiran dan tidak mengizinkan orang-orang Israel itu pergi dari Mesir. Tulah-Tulah Lainnya Kemudian Allah mengirimkan tulah nyamuk, lalat pikat, penyakit sampar pada ternak, barah, hujan es, belalang dan gelap gulita. Setiap kali Firaun meminta Musa untuk menyingkirkan tulah-tulah itu. Dan bersamaan dengan itu, ia berkata Penolong Allah Yang Baik 43 bahwa akan melepaskan orang Israel pergi dari negerinya, namun setiap kali itu jugalah ia berkata dusta. Allah berkata kepada Musa, “Akan ada satu tulah lagi dan kemudian Firaun akan dengan senang hati melepaskan orang-orang Israel pergi dari negerinya. Persiapkanlah orang-orang Israel untuk meninggalkan Mesir.” Tulah Terakhir – Kematian Anak Sulung Musa berkata kepada orang-orang Israel bahwa pada tengah malam ini malaikat Allah akan menjalani tanah Mesir. Di setiap rumah akan ada kematian anak sulung kecuali bila mereka menemukan seekor anak domba, menyembelihnya dan menyapukan darah anak domba itu pada ambang pintu setiap rumah. Mereka harus memanggang anak domba itu dan memakannya dengan segera sehingga mereka dapat pergi setelah selesai memakannya. Orang-orang Israel melakukan apa yang Musa perintahkan kepada mereka. Maka malam itu disebut “Paskah” karena ketika malaikat Allah melihat pintu yang telah disapukan dengan darah anak domba itu, maka malaikat itu akan melewati dan tidak akan memasuki rumah itu. Setelah semua orang Israel melakukan hal-hal yang telah Ia perintahkan, maka Allah menyuruh malaikat-malaikat-Nya untuk membunuh semua anak sulung dari orang Mesir. Anak sulung laki-laki, anak pertama dari binatang sekalipun - sapi, domba, unta, semuanya dibunuh oleh malaikat Allah. Orang-orang Mesir di tiap rumah menangis. Bahkan anak laki-laki Firaun pun terbunuh. Ia menjadi begitu sedih. Ia memohon kepada Musa dan Harun untuk segera membawa orang-orang Israel keluar dari Mesir, sehingga mereka semua tidak lagi menderita karena tulahtulah yang Allah turunkan. Anak-anak, apakah kalian menyukai orang seperti Firaun yang tidak menepati janjinya? Tentu saja tidak, kita tidak menyukai orang yang tidak menepati janjinya. Jadi, bila kita berjanji kepada seseorang untuk melakukan sesuatu, maka haruslah kita menepatinya. Allah berkata, “Aku akan menolong dan melindungimu.” Allah akan melaksanakan janji-Nya - menolong dan melindungi kalian. Dapatkah kamu menceritakan bagaimana Allah melindungi diri kalian? (Biarkanlah muridmurid yang menanggapi hal ini.) MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Apakah tulah pertama yang Allah kirimkan untuk menghukum orang-orang Mesir? (Allah mengubah air menjadi darah.) 2. Apakah Allah mengirimkan lebih banyak tulah lagi untuk menghukum Firaun? (Ya.) 3. Apakah tulah yang terakhir? (Kematian anak sulung.) 4. Apakah yang Allah perintahkan kepada orang-orang Israel? (Menyapukan darah anak domba pada ambang pintu. Mereka juga harus memasak anak domba itu dan memakannya dengan segera, sehingga mereka dapat segera berangkat.) 5. Ketika malaikat tiba di rumah yang ada sapuan darah anak domba, apakah ia membunuh anak sulung mereka? (Tidak, malaikat hanya melewati rumah itu.) 44 Penolong Allah Yang Baik Begitu senangnya bagi bangsa Israel pada saat itu. Dengan segera, mereka membereskan semua milik mereka. Mereka mempersiapkan diri untuk meninggalkan Mesir, bersama dengan para hamba dan ternak mereka. Mereka membawa makanan dan segala sesuatu yang menjadi milik mereka. Mereka meninggalkan Mesir bersama dengan Musa dan Harun ke tempat yang Allah kehendaki bagi mereka – tanah Kanaan. Murid-murid, tidaklah sulit bagi Allah untuk mengirimkan banyak tulah kepada orang-orang Mesir yang tidak taat kepada-Nya. Apakah sulit bagi Allah untuk melindungi kita? (Tentu saja tidak.) Allah mengetahui segalanya tentang kita; di mana kita berada, dan apa yang sedang kita lakukan. Dapatkah Ia selalu menolong kita? (Ya.) Bila ada seseorang berbuat baik kepada kita, apakah yang dapat kita katakan kepada orang itu? (Berterimakasih.) Ketika Allah melindungi kita, bagaimanakah caranya agar Allah mengetahui bahwa kita sangat berterima kasih kepada-Nya? (Berdoa mengucap syukur kepada-Nya.). Ya, kita dapat berbicara kepada Allah setiap harinya dan berkata, “Terima kasih Tuhan, karena Engkau telah melindungiku.” KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Seekor Lebah Menyengat “Bobby, David, Jean, apakah kalian semua sudah siap untuk pergi piknik?” tanya bapak Sharp dengan keras. “Hampir selesai, ayah!” jawab Bobby. “Berikanlah kepadaku lima menit lagi, ayah!” kata David. “Ayah, aku telah siap!” kata Jean. Tiga puluh menit kemudian, keluarga Sharp pergi berpiknik ke gunung Palomer. Setelah dua jam perjalanan, akhirnya mereka tiba di sana. “Wah, ini adalah tempat yang indah, ayah!” seru Jean. “Menyenangkan!” kata Bobby dan David pada saat yang bersamaan. “Anak-anak, ayo bantu ayah mengeluarkan makanan dan minuman dari mobil,” kata Bapak Sharp. “Kami datang, ayah!” ketiga anak itu menjawab. Tiba-tiba, David berteriak, “Hati-hati, Bobby, ada seekor lebah di sebelah kirimu, Jangan bergerak! Sepertinya lebah penyengat.” Namun karena Bobby tidak mendengar apa yang dikatakan David dan maka ia terus saja berlari ke arah mobil. Tiba-tiba Bobby berteriak, “Aduh!” “Ada apa?” lihat Jean ke arah kakaknya dan berkata, “Oh,tidak, seekor lebah menyengatmu. Ayah, lihat Bobby!” “Kamu baik-baik saja?” tanya Bapak Sharp. “Tanganku sangat sakit. Aku rasa tanganku bengkak,” kata Bobby. “Marilah kita berdoa untuk Bobby dan mohonlah kiranya Allah menolong Bobby sehingga tangannya menjadi lebih baik,” usul pak Sharp. Semua orang berdoa selama 15 menit, lalu pak Sharp mengantarkan Penolong Allah Yang Baik 45 Bobby ke rumah sakit yang terdekat. Karena setiap orang menguatirkan akan keadaan Bobby, maka tidak ada seorang pun yang mengeluh dan ingin pulang. Setelah dokter memeriksa luka Bobby maka ia berkata bahwa Bobby sungguh beruntung karena lebah yang menyengatnya tergolong lebah yang tidak berbahaya. “Bersyukurlah ada Allah yang telah melindungi Bobby!” kata pak Sharp. “Ini berarti saya harus beristirahat selama beberapa hari di rumah,” kata Bobby. “Memang, anakku,” kata pak Sharp sambil tersenyum. Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Keluarga Sharp mau bepergian ke mana? 2. Apakah yang telah terjadi dengan Bobby? 3. Apakah Allah melindungi Bobby dari sengatan lebah yang berbahaya? AKTIVITAS 1 Kisah Mengenai Tulah Suruhlah murid-murid untuk melihat gambar tulah pada pelajaran ini dan sebutkanlah tulah apa itu! Diskusikanlah dengan mereka bagaimana Allah menghendaki kita untuk mendengarkan dan menaati kehendak-Nya. 46 Penolong Allah Yang Baik AKTIVITAS 2 Makan Malam Paskah Lihatlah bangsa Israel, mereka harus menyapukan darah anak domba pada ambang pintu rumah mereka agar malaikat melewati rumah mereka. Lihatlah bangsa Mesir. Mereka tidak mengindahkan perintah Allah sehingga Allah menghukum mereka dengan membinasakan semua anak sulung mereka. Mereka tampak begitu sedih. Tuliskanlah siapakah yang menaati perintah Allah dan siapakah yang tidak menaati perintah Allah. Siapakah yang menaati perintah Allah? Siapakah yang tidak menaati perintah Allah? Penolong Allah Yang Baik 47 Kisah Mengenai Tulah Lihatlah gambar tulah pada pelajaran ini dan sebutkanlah tulah apa itu!. Allah menghendaki kita untuk mendengarkan dan menaati kehendak-Nya 48 Penolong Allah Yang Baik PELAJARAN 7 ALLAH MELINDUNGI UMAT-NYA DI LAUT MERAH Kitab Bacaan: Kel. 14-15:21 Kebenaran Pelajaran: Allah menuntun bangsa Israel ke luar dari Mesir. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa Allah itu selalu melindungi dan menuntun kita. Ayat Hafalan: “Ia yang memelihara kamu.” (1 Pet. 5:7) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Yesus, untuk segala kebaikan-Mu kepada kami. Engkau telah memberikan kepada kami segala yang kami butuhkan. Engkau melindungi kami di manapun kami berada. Tuhan, kami mengucap syukur kepada-Mu. Haleluya! Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Allah memberikan kepada bangsa Israel tiang awan dan tiang api sehingga mereka dapat mengetahui pada siang hari maupun malam hari, Allah selalu bersama-sama dengan mereka di dalam perjalanan menuju tanah perjanjian – Kanaan. Seperti bangsa Israel dapat melihat tiang awan dan tiang api, kita pun dapat melihat firman Allah pada siang hari maupun malam hari untuk mengetahui bahwa Allah ada bersama-sama dengan kita, siap menolong kita dalam perjalanan kita menuju kerajaan Allah. Ketika keluar dari Mesir, bangsa Israel dirintangi oleh laut, dan di belakang mereka, pasukan Mesir sedang mengejar. Mereka mengira bahwa Allah tidak lagi menyertai mereka, dan mereka kehilangan kepercayaan mereka terhadap Allah. Bangsa Israel harus belajar dari pengalaman mereka sebelumnya bahwa Allah mampu menyelamatkan mereka. Kita harus meneladani sikap Musa untuk tetap teguh dan menanti kuasa Allah yang akan menyelesaikan masalah. Allah memerintahkan Musa untuk memberitahukan kepada bangsa Israel agar mereka semua bergerak. Pada saat yang tepat, Allah mendatangkan tiupan angin timur yang dahsyat untuk menahan air ke arah samping kiri dan kanan sehingga bangsa Israel dapat menyeberangi laut di tanah yang kering. Ketika semua bangsa Israel telah menyeberang dengan selamat, maka Allah mengembalikan air itu menjadi keadaan semula, tepat pada waktunya untuk menghancurkan tentara Mesir yang mengejar mereka. Dari pengalaman ini, bangsa Israel dapat belajar suatu pelajaran yang penting, mereka dapat mempercayai Allah untuk menolong ketika mereka membutuhkan pertolongan itu. Penolong Allah Yang Baik 49 PEMAHAMAN MURID-MURID Yakinkanlah murid-murid Anda bahwa Allah senantiasa memperhatikan segala kebutuhan kita baik besar maupun kecil. Anjurkanlah kepada murid-murid Anda untuk menceritakan kebutuhan mereka masing-masing di depan kelas sehingga Anda dan murid-murid yang lain dapat mendoakan mereka untuk segala kebutuhan itu. Biarkanlah murid-murid Anda mengetahui bahwa sesungguhnya Allah memiliki banyak cara untuk melindungi dan menuntun kita keluar dari bahaya, kesedihan, kecemasan, dan berbagai masalah lainnya. Kadang-kadang kita dapat segera melihat perlindungan-Nya. Namun ada kalanya, kita hanya dapat melihat perlindungan-Nya bila kita mengingat kembali peristiwa tertentu yang telah berlalu sebelumnya. Cara yang terbaik untuk menerima perlindungan Allah adalah dengan selalu tetap dekat dengan Allah dan berbicara kepada Allah melalui doa sesering mungkin. Allah juga memiliki banyak cara dalam membimbing kita, Ia telah memberikan kita Alkitab dan banyak kisah yang menakjubkan dari Alkitab itu yang dapat mengajarkan kepada kita bagaimana kita menjalani kehidupan ini. Di samping itu, Ia menuntun kita melalui pendeta. Terkadang, bimbingan-Nya dapat kita rasakan melalui orang tua kita, guru agama, maupun saudara-saudari kita di gereja. Diskusikanlah bersama dengan murid-murid Anda mengenai cara-cara mereka menerima perlindungan dan bimbingan Allah di dalam kehidupan mereka. Siapkanlah beberapa contoh yang nyata mengenai bagaimana perlindungan dan bimbingan Allah itu hadir di dalam kehidupan kita. KOSA KATA PELAJARAN Firaun: Sebutan bagi seorang raja di Mesir. Tulah: Hal buruk yang menimpa sejumlah orang. Allah mengirimkan sepuluh tulah kepada orang-orang Mesir. Allah menghendaki umat-Nya dibebaskan. Kereta Perang: Suatu kereta dengan dua roda yang ditarik oleh beberapa kuda. Firaun dan tentaranya menaiki kereta perang untuk mengejar Musa dan bangsa Israel. Awan: Awan tercipta dari butiran-butiran air. Awan mengambang, lalu naik tinggi ke langit. Allah memberikan kepada umat-Nya sebuah awan sebagai petunjuk. Awan ini mengantarkan mereka menuju tanah perjanjian. 50 Penolong Allah Yang Baik KISAH PELAJARAN Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari bahwa ada seorang raja yang mengingkari janjinya. Oleh karena itu, Allah mengirimkan banyak tulah kepada bangsa Mesir. Air berubah menjadi darah, lalu tanah dipenuhi oleh katak. Allah mengirimkan tulah nyamuk, lalat pikat, penyakit sampar pada ternak, barah, hujan es, belalang, gelap gulita, dan kematian anak sulung. Di setiap rumah orang Mesir terdapat ratapan, bahkan putra Firaun sendiri pun terbunuh. Ia menjadi begitu sedih. Lalu Firaun berkata kepada Musa dan Harun, “Bangunlah, keluarlah dari tengahtengah bangsaku, baik kamu maupun orang Israel; pergilah, beribadahlah kepada Tuhan, seperti katamu itu. Bawalah juga kambing dombamu dan lembu sapimu, seperti katamu itu, tetapi pergilah! Dan mohonkanlah juga berkat bagiku.” Bangsa Israel Meninggalkan Mesir Bangsa Israel menjadi penuh dengan sukacita. Mereka mempersiapkan segala perlengkapan barang mereka. Mereka juga mempersiapkan diri untuk meninggalkan Mesir bersama dengan para hamba dan ternak mereka. Mereka membawa pula segala persediaan makanan dan apa yang mereka miliki. Bangsa Israel meninggalkan Mesir dipimpin oleh Musa dan Harun menuju ke suatu tempat yang diperintahkan Allah kepada mereka - tanah Kanaan. Tiang Awan Dan Tiang Api Bangsa Israel pergi dengan sangat terburu-buru. Untuk menunjukkan jalan kepada mereka, maka Allah memimpin di depan mereka melalui tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari. Tiba di Laut Merah Setelah beberapa hari kemudian, tibalah bangsa Israel di tepi laut Merah. Laut itu ada di depan mereka dan gunung-gunung tinggi berada di kedua sisi mereka. Sementara itu, Firaun menyesal telah membiarkan bangsa Israel pergi dan ia menjadi sangat marah. Firaun masih menginginkan bangsa Israel untuk kembali menjadi budaknya. Ia memerintahkan tentaranya untuk membawa bangsa Israel kembali ke Mesir. Begitu keras kepalanya Firaun ini. Melihat keadaan ini, maka bangsa Israel menjadi kecewa terhadap Musa. Mereka berkata, “Mengapakah engkau membawa kami ke luar dari Mesir menuju ke tempat yang mengerikan ini? Kita dikelilingi oleh pegunungan dan lautan serta musuh telah begitu dekat di belakang kita. Lebih baik kita menjadi budak di Mesir saja daripada harus mati dengan tragis di tempat ini!” Musa Memohon Pertolongan Allah “Janganlah takut,” kata Musa. “Allah sanggup menyelamatkan kita.” Musa mengulurkan tangannya ke atas laut. Lalu, bertiuplah angin timur yang begitu kencang dan membelah air laut itu sehingga bangsa Israel dapat menyeberangi dengan berjalan di tanah yang kering. Ketika tentara Mesir melihat bangsa Israel menyeberangi laut itu di tanah Penolong Allah Yang Baik 51 yang kering, maka mereka langsung mengejar bangsa Israel dengan mengendarai kereta perang mereka. Musa kembali mengulurkan tangannya dan air laut itupun menyatu kembali sehingga menenggelamkan tentara Mesir. Sekarang, umat Israel bersukacita! Mereka menyadari bahwa Allah akan selalu melindungi dan menolong mereka dalam perjalanan mereka menuju ke tanah Kanaan. Mereka bersyukur kepada Allah atas pertolongan yang telah Allah berikan kepada mereka. MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Mengapa Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir? (Karena raja Mesir sangat jahat terhadap bangsa Israel.) 2. Ketika bangsa Israel meninggalkan Mesir, apakah yang Allah berikan untuk menuntun mereka selama di dalam perjalanan? (Tiang awan dan tiang api untuk menuntun mereka.) 3. Apakah yang diperbuat oleh bangsa Israel ketika mereka sampai di tepi laut? (Mereka menangis, mereka merasa takut bila raja Mesir kembali menangkap mereka.) 4. Apakah yang dikatakan oleh Musa kepada bangsa Israel? (Musa berkata bahwa Allah akan menolong dan melindungi mereka.) 5. Apakah yang terjadi dengan tentara Mesir yang mengejar bangsa Israel? (Allah menutup kembali laut Merah sehingga mereka tenggelam.) Murid-murid, terkadang kita menjadi seperti bangsa Israel yang tidak memiliki cukup iman kepada Allah. Namun Musa berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah. Allah melindungi bangsa Israel dengan membiarkan air laut itu kembali tertutup dan menenggelamkan semua tentara Mesir. Allah begitu mengasihi bangsa Israel dan menghendaki mereka untuk meninggalkan Mesir pergi menuju ke tempat yang sangat indah yang telah Allah sediakan. Kita harus selalu ingat bahwa Allah kita adalah Allah yang maha kuasa, dan pada saat kita menjadi lemah, maka kita harus berdoa dan percaya kepada Allah. Ia akan selalu mendengarkan doa-doa kita dan akan menolong kita dalam penyelesaian setiap permasalahan hidup kita. KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Bunga Memerlukan Perhatian Juga Lily telah menerima beberapa benih bunga dari ibunya. Lily ingin menanam benih bunga itu di dalam kebunnya. Oleh karena itu, ia menghampiri nenek Chen, untuk meminta bantuan. “Nenek, dapatkah nenek mengajariku bagaimana caranya menanami benih bunga ini?” tanya Lily. “Tentu, sayangku, mari nenek lihat benih bungamu itu,” kata nenek Chen. “Pertama-tama, ambillah segala peralatan yang dibutuhkan untuk menanam benih bunga ini. Setelah kamu mengambil semuanya, nenek akan membantumu 52 Penolong Allah Yang Baik menggali tanah, agar tanah ini menjadi baik dan gembur bagi benih bunga agar dapat segera bertumbuh dengan baik.” Lily dan nenek Chen bersama-sama menggali tanah sampai tanah itu menjadi siap untuk ditaburkan benih. Tiga minggu telah berlalu namun kebun Lily masih belum begitu bertumbuh dengan baik. Ketika nenek Chen melihat hal ini, ia bertanya kepada Lily, “Lily, apakah kamu menyirami benih-benih ini setiap hari?” “Oh tidak, nek! Aku lupa menyirami kebunku selama tiga hari! Aku berharap bunga-bunga itu akan tetap baik-baik saja,” kata Lily dengan wajah yang cemas. Nenek Chen mengelus kepala Lily dengan lembut dan berkata, “Lily, bunga memerlukan perawatan yang baik dari kita setiap harinya. Untuk berkebun, kamu perlu menyirami benih-benih itu agar mereka dapat bertumbuh menjadi bunga yang indah. Namun hal yang terpenting adalah Allah-lah satu-satunya yang dapat membuat bunga itu menjadi mekar. Dengan perhatian yang dari Allah dan kamu sendirilah, maka benih-benih itu akan dapat tumbuh menjadi bunga yang indah di kemudian harinya.” “Nenek, banyak hal yang dapat aku pelajari dari berkebun. Terima kasih, Nenek telah menceritakan kepadaku bagaimana tentang berkebun, sama seperti Allah, tidak pernah berhenti memperhatikan kita. Oleh karena itu, kita harus tidak boleh menjadi putus asa terhadap hal-hal yang menjadi perhatian kita, bukan?” “Benar!” sahut nenek Chen dengan nada setuju. Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Apakah yang ingin ditanam oleh Lily? 2. Berapa harikah Lily lupa menyirami tanamannya? 3. Apakah Allah pernah lupa memelihara kita semua? AKTIVITAS Menyeberangi Laut Merah Biarkanlah murid-murid Anda memilih krayon untuk mewarnai gambar yang telah ada. Bantulah mereka untuk melepaskan dua buah gambar – bangsa Israel dan gambar laut. Perlihatkanlah kepada mereka bagaimana cara melipat masing-masing potongan itu sambil mengikuti garis putus-putus yang telah tersedia itu. Gambar dasar akan terbagi dengan dinding gelombang di kedua sisi laut, dan tunjukkanlah di mana bangsa Israel akan berdiri. Tempelkanlah seutas benang pada gambar bangsa Israel di tempat yang telah ditentukan agar setiap murid dapat menolong bangsa Israel menyeberangi laut Merah itu. Penolong Allah Yang Baik 53 54 Penolong Allah Yang Baik Penolong Allah Yang Baik 55 56 Penolong Allah Yang Baik PELAJARAN 8 ALLAH MEMBERIKAN MANNA BAGI UMAT-NYA Kitab Bacaan: Kel. 16-17:8 Kebenaran Pelajaran: Allah memberikan manna bagi umat Israel ketika mereka berada di padang pasir. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa Allah ada di mana-mana dan selalu menyertai kita. Ayat Hafalan: “Aku mau mendengarkan firman Allah.” (Mzm. 85:9) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Allah yang baik, Engkau dapat melakukan apa saja dan kami percaya bahwa Engkau selalu menyertai kami di manapun kami berada. Terima kasih, karena Engkau telah memelihara kami. Terima kasih atas segala berkat makanan yang telah Engkau berikan dan juga halhal lainnya yang kami butuhkan. Kami mengetahui bahwa Engkau begitu mengasihi kami. Kami pun mengasihi-Mu. Haleluya! Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Berkat pembebasan Allah yang ajaib, pada akhirnya bangsa Israel berhasil keluar dari perbudakan yang sangat kejam di Mesir. Mereka telah menyaksikan bagaimana kehebatan kuasa Allah di laut Merah dan setiap hari mereka dapat melihat penyertaan Allah melalui tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari. Umat Israel membawa bekal makanan ketika mereka keluar dari tanah Mesir, namun setelah satu bulan lamanya maka persediaan itupun habis. Dalam keadaan demikian, mereka bukannya meminta makanan kepada Allah dengan keyakinan bahwa Allah akan menyediakan, melainkan mereka hanya menggerutu dan mengeluh. Bahkan mereka beranggapan lebih baik mati di Mesir dimana mereka dapat “duduk menghadapi kuali berisi daging” (Kel. 16:3). Memang sebagai budak, mereka diberi makan dari kuali yang besar. Sekarang, iman mereka yang menyusut menyatakan bagaimana cepatnya mereka melupakan mujizat-mujizat Allah. Manna Kata “manna” memiliki arti yang serupa dengan pertanyaan “Apakah ini? Manna diberikan setiap paginya bersamaan dengan turunnya embun, kecuali pada hari Sabat. Manna terlihat seperti serpihan atau biji gandum yang bulat kecil, menyerupai biji ketumbar. Warnanya putih dan rasanya seperti “kue wafer yang terbuat dari madu” (Kel. 16:31). Kadang-kadang, orang menggilingnya atau menumbuknya dan membakarnya menjadi kue (Bil. 11:8). Allah juga memberikan daging bagi umat-Nya dengan mengirimkan Penolong Allah Yang Baik 57 burung puyuh. Burung seperti ini berdatangan ke Mesir dalam jumlah yang besar, dan merupakan bahan makanan yang dimasak dengan terigu atau gandum. Namun Allah mengirim burung-burung ini ke gurun pasir untuk dijadikan makanan bagi umat-Nya. Allah dengan tak putus-putusnya memberikan manna kepada bangsa Israel selama empat puluh tahun. Di padang belantara yang tandus, Allah menghendaki umat-Nya agar tetap percaya bahwa Ia sendiri-lah yang akan tetap menyediakan makanan bagi umat-Nya. Di dalam Yoh. 6:48-51, Yesus menyamakan diri-Nya dengan manna. Kristus adalah roti hidup yang memuaskan kebutuhan rohani kita setiap harinya. PEMAHAMAN MURID-MURID Murid-murid Anda mungkin belum memahami sepenuhnya bahwa Allah itu adalah Roh. Oleh karena itu, Allah selalu ada bersama kita di mana saja dan kapan saja. Untuk membuat mereka dapat memahami dengan jelas keadaan ini, maka cobalah untuk membandingkan Allah dengan orang tua mereka. Diskusikanlah bersama dengan murid-murid Anda tentang kehadiran orang tua mereka, tanyakanlah kepada mereka kapankah orang tua mereka ada bersama-sama dengan mereka? (Di rumahkah? Di mobilkah? Atau ketika sedang berbelanja?) Lalu tanyakanlah pula kepada mereka: Kapankah orang tua mereka tidak dapat bersama-sama dengan mereka? (Di sekolahkah? Ketika bermain di luarkah? Atau di sekolah minggu?) Jelaskanlah kepada mereka bahwa orang tua mereka adalah manusia seperti mereka, jadi orang tua mereka tidak dapat terus menerus ada bersama dengan mereka. Namun bagaimanapun juga, Allah adalah Roh, sehingga Allah dapat berada di berbagai tempat sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Biarkan mereka tahu bahwa Anda menyadari kesulitan mereka dalam memahami hal ini. Kita tidak dapat melihat udara yang kita hirup namun kita tahu bahwa udara ada di manapun kita berada, kalau tidak demikian, tentu saja kita tidak dapat hidup. Kehadiran Allah pun demikian, kita tidak dapat melihat Allah, namun kita tahu bahwa Ia ada di mana-mana. Kita juga dapat melihat Allah dari segala ciptaan-Nya yang begitu indah yang Ia ciptakan bagi kita. Pada saat kita melihat hal yang indah itu, maka patutlah kita mengucap syukur kepada-Nya, karena Ia begitu mengasihi kita walaupun terkadang kita melupakan-Nya. Ia selalu ingat dan menyertai kita. KOSA KATA PELAJARAN Padang Pasir: Tempat di mana manusia tidak dapat hidup karena keadaan di sana terlalu panas dan kering. Manna: Makanan yang sangat istimewa yang Allah kirimkan dari surga. Burung Puyuh: Seekor burung kecil yang enak dimakan. Allah mengirimkan burung puyuh sebagai makanan bagi umat Israel ketika mereka berada di padang pasir. 58 Penolong Allah Yang Baik KISAH PELAJARAN Apakah kalian tahu bahwa Allah selalu menyertai kita di manapun kita berada? Ia selalu memperhatikan kita, sekalipun kita sedang berada di tempat yang jauh. Apakah Allah bersama kita di gereja? Apakah Allah bersama kita di rumah? Apakah Allah bersama kita di sekolah? Tidak peduli ke manapun kalian pergi, atau bagaimanapun kalian sampai di sana, Allah dapat menolongmu di manapun kalian berada! Bangsa Israel Mengeluh kepada Allah Ketika bangsa Israel melihat bagaimana Allah menolong mereka, mereka amat bersukacita dan bersyukur kepada-Nya. Di padang pasir, mereka berjalan dan mengikuti pimpinan tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari. Tidak lama setelah itu, roti maupun daging yang mereka bawa dari Mesir hampir habis. Tidak lama lagi mereka akan kehabisan makanan. Mereka menjadi kuatir dan bersedih. Mereka mengeluh kepada Musa karena ia telah membawa mereka keluar dari Mesir. Dari mana mereka bisa mendapatkan makanan? Musa berkata “Jangan kuatir. Allah tidak menghendaki kita kelaparan. Ia berkata kepadaku bahwa Ia akan memberikan segala makanan yang kita butuhkan.” Allah Mengirimkan Burung Puyuh bagi Umat-Nya Allah melakukan apa yang Ia katakan kepada Musa dan Harun. Ketika mereka berkemah pada malam harinya, burung-burung terbang menuju ke perkemahan dalam jumlah besar yang tidak pernah orang Israel lihat sebelumnya. Karena jumlah mereka begitu banyaknya, mereka hampir saja menutupi tanah di perkemahan itu. Orang Israel dapat menjangkau dan menangkap burung-burung itu. Burung-burung ini disebut burung puyuh, dan rasanya sangat lezat ketika dimakan. Orang-orang memasak burung ini di atas api dan mereka menyantapnya sebanyak yang mereka mau sebelum mereka tidur. Allah Mengirimkan Manna bagi Umat-Nya Pada pagi harinya, ada sesuatu yang lain dimakan sebagai sarapan. Ketika orang-orang bangun dan melihat keluar dari kemah mereka, tanah di sekitar perkemahan itu hampir menjadi putih. Tanah itu semuanya tertutup dengan potongan kecil makanan yang terlihat seperti embun beku. Mereka belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya. Mereka meraup penuh manna itu. Rasanya seperti kue wafer yang terbuat dari madu. Orang Israel dapat langsung memakan manna itu, atau memasaknya terlebih dahulu atau mereka menggilingnya dan membuat kue dari makanan itu. Orang Israel menyebutkannya manna. Musa berkata kepada bangsa Israel, “Ini adalah makanan yang telah Allah kirimkan. Setiap pagi, kalian harus mengumpulkannya berdasarkan jumlah anggota keluarga kalian, tidak kurang dan tidak lebih.” Penolong Allah Yang Baik 59 Setiap pagi terdapat manna di tanah, dan orang Israel memungutnya sebanyak yang mereka butuhkan. Namun, hari Sabtu adalah hari untuk beristirahat dan beribadah kepada Allah. Tidak ada manna di tanah pada hari Sabtu itu. Oleh karena itu, pada hari Jumatnya, orang Israel memungut cukup manna untuk kebutuhan dua hari. Allah tetap memberikan manna kepada umat-Nya selama mereka melintasi padang pasir. Setiap saat mereka memakannya, mereka mengetahui bahwa Allah ada bersama-sama dengan mereka dan Ia memperhatikan mereka. Air Keluar dari Batu Ketika Musa dan bangsa Israel tiba di suatu tempat yang tidak tersedia air sedikitpun, maka semua orang Israel merasakan kehausan. Sekali lagi, mereka menjadi begitu marah. Musa berdoa kepada Allah dan Allah menyuruh Musa untuk mengambil tongkatnya dan memukulkannya ke batu, dan seketika itu juga keluarlah air dari batu itu. Jadi, bangsa Israel dapat minum air sebanyak mereka inginkan sampai menjadi puas. MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Apakah yang Musa lakukan ketika orang Israel tidak mendapat cukup makanan? (Musa berdoa kepada Allah.) 2. Pada pagi harinya, ketika orang Israel keluar dari kemah mereka, apakah yang mereka lihat? (Potongan-potongan makanan kecil, yang terlihat seperti embun beku, menutupi tanah.) 3. Apa lagi yang Allah kirimkan untuk orang Israel? (Allah mengirimkan kepada mereka burung puyuh untuk dimakan dan juga memberikan kepada mereka air untuk diminum.) 4. Siapakah yang menyertai Musa dan menolong orang Israel mendapatkan makanan? (Allah yang menyertai mereka semua.) 5. Bagaimanakah perasaan umat Israel ketika Allah menyediakan segalanya bagi kebutuhan mereka? (Mereka bersukacita.) Kisah Pelajaran yang telah kita dengarkan pada hari ini adalah tentang bagaimana Allah selalu menyertai diri kita di manapun juga kita berada. Akankah Ia menyertai kita bila kita sedang berada di luar negeri? (Ya.) Akankah Ia menyertai kita bila kita sedang berada di dalam pesawat terbang? (Ya.) Allah selalu menyertai kita setiap saat. Apakah kalian tahu bagaimanakah proses makanan itu sampai di pasar? Para petani menanam benih makanan itu. Kemudian, mereka menjual hasil panennya ke pasar. Para pedagang di pasar menyimpan makanan itu dan kalian datang dan membelinya. Namun, siapakah yang pada mulanya membantu proses pertumbuhan makanan itu? (Allah-lah yang melakukan.) Allah adalah Pencipta segalanya, sesungguhnya, semua yang kita miliki adalah pemberian dari Allah. Oleh karena itu, sebelum kita makan, kita perlu berdoa dan mengucap syukur kepada Allah atas tersedianya segala makanan yang Ia berikan kepada kita pada hari ini. 60 Penolong Allah Yang Baik KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Sebuah Pelangi yang Indah Hujan telah berhenti, dan sebuah pelangi muncul di langit. Juan melihat keluar jendela dan berkata kepada dirinya sendiri, “Sekarang, aku dapat pergi keluar untuk bermain dengan Tommy.” Juan mengendarai sepedanya dan dalam beberapa menit saja, tibalah ia di rumah Tommy. Juan membunyikan bel dan bu Lewis membukakan pintu dan mengajak Juan masuk. Juan sangat bersukacita karena dapat bermain pada hari itu. Oleh karena itu, segeralah ia bertanya kepada bu Lewis sebuah pertanyaan tanpa memikirkan apa yang mungkin dapat terjadi dengannya dan Tommy. “bu Lewis, dapatkah Tommy dan aku pergi bersepeda untuk mencari ujung pelangi?” “Itu adalah ide yang baik, namun itu terlalu berbahaya bagi dua anak kecil untuk pergi sedemikian jauh setelah hujan berhenti karena jalanan mungkin menjadi licin bagi sepeda kalian.” “Baiklah, aku kira Tommy dan aku tidak akan pergi. Namun bu Lewis, dapatkah ibu memberitahukan kepada kami, sesungguhnya dari manakah pelangi itu berasal? Apakah pelangi itu adalah tanda dari Allah?” tanya Juan. “Ya, ibu, beritahukanlah kepada kami!” kata Tommy. Kemudian, bu Lewis menjelaskan, “Juan benar, pelangi merupakan tanda dari Allah yang memberitahukan kepada kita bahwa Ia ada di dunia ini. Di manapun kalian berada, kalian dapat melihat pelangi karena Allah ada bersama-sama dengan kita. Allah menghendaki kita untuk selalu menyadari bahwa Ia akan selalu bersamasama dengan kita. Ini adalah janji-Nya kepada Nuh. Nuh percaya akan janji Allah karena bila hujan berhenti maka pelangi akan muncul.” “Itu sangat menakjubkan, bu,” kata Tommy. “Allah sungguh mengagumkan! Lihatlah warna pada pelangi itu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Allah memadukan segala warna itu dengan sempurna.” Mereka semua saling berpandangan dan tertawa. Ketika Juan melihat ke arah luar jendela lagi, maka ia menjadi tersenyum dan berkata “Terima kasih Tuhan, karena Engkau bersama-sama dengan kami di sini.” Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Apakah yang muncul di langit sesudah hujan berhenti? 2. Apakah yang ingin Juan lakukan bersama dengan Tommy? 3. Pelangi itu menunjukkan apa? Penolong Allah Yang Baik 61 AKTIVITAS 1 Burung Puyuh dan Manna Lihatlah pada gambar, dan warnailah burung puyuh serta manna yang telah Allah kirimkan bagi orang Israel. Lihatlah pada gambar di bawah ini, ternyata Allah memberikan juga kepada mereka air untuk diminum. Allah begitu baik. Mintalah agar mereka dapat menuliskan kalimat ini: “Terima kasih Tuhan, atas segala makanan dan minuman pada hari ini.” AKTIVITAS 2 Mari Mengucap Syukur Anak perempuan di dalam gambar berikut ini sedang menundukkan kepalanya dan mengucap syukur kepada Allah. Biarkanlah murid-murid Anda juga mengikuti gambar titik-titik yang ada sehingga membentuk gambar yang jelas dan lihatlah untuk hal apakah anak ini mengucapkan syukur kepada Allah? Tuliskanlah kalimat ini: “Terima kasih Tuhan, atas tersedianya segala makanan dan minuman pada hari ini.” “______________________________________________________________.” 62 Penolong Allah Yang Baik Biarkanlah Mengucap Syukur Anak perempuan di dalam gambar berikut ini sedang menundukkan kepalanya dan mengucap syukur kepada Allah. Ikutilah gambar titik-titik yang ada sehingga membentuk gambar yang jelas dan lihatlah untuk hal apakah anak ini mengucapkan syukur kepada Allah? Penolong Allah Yang Baik 63 64 Penolong Allah Yang Baik PELAJARAN 9 ALLAH MEMBERIKAN SEPULUH PERINTAH BAGI UMAT-NYA Kitab Bacaan: Kel. 19-20; 32:15-16 Kebenaran Pelajaran: Musa menerima Sepuluh Perintah. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa kita harus selalu mentaati segala perintah Allah. Ayat Hafalan: “Aku mau mendengarkan firman Allah.” (Mzm. 85:9) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah memberikan kepada kami dunia yang indah ini. Engkau telah memberikan Sepuluh Perintah untuk membimbing hidup kami. Ketika kami menaati segala perintah-Mu maka kami menjadi begitu bersukacita. Terima kasih, Yesus. Haleluya! Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Musa menerima Sepuluh Perintah di gunung Sinai. Gunung ini berada di bagian selatan dari semenanjung Sinai, yang terletak di antara Teluk Suez dan Teluk Aqaba. Kedua teluk ini berada di sebelah utara laut Merah. Sepuluh Perintah yang Musa terima langsung dari Allah itu sangat penting bagi kehidupan iman manusia. Perintah pertama hingga keempat mengatur hubungan antara manusia dengan Allah, sedangkan perintah kelima hingga kesepuluh mengatur hubungan manusia dengan sesamanya. Perintah-perintah ini dibuat untuk memimpin bangsa Israel agar dapat menjaga kekudusan hidup mereka dengan lebih mudah. Di dalam Sepuluh Perintah ini, manusia dapat melihat sifat Allah dan rencana-Nya untuk mengatur bagaimana seharusnya manusia menjalani kehidupannya. Perintah ini juga mengatur dan membimbing manusia dengan tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan sikap masing-masing individu yang penuh kasih dan tanggung jawab di dalam kehidupan bermasyarakat. Umat Israel telah mengikat perjanjian dengan Allah saat mereka menerima Sepuluh Perintah-Nya. Mereka berjanji untuk selalu menaati-Nya (Kel. 24:7). Sekarang, mereka telah menjadi suatu bangsa dengan Allah sebagai rajanya. Sepuluh Perintah 1. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. 2. Jangan membuat patung dan menyembah kepadanya. 3. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan. 4. Ingat dan kuduskanlah hari Sabat. 5. Hormatilah ayah dan ibumu. Penolong Allah Yang Baik 65 6. 7. 8. 9. 10. Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan mengucapkan saksi dusta. Jangan menginginkan barang milik orang lain. PEMAHAMAN MURID-MURID Karena murid-murid Anda masih sangat kecil, maka kemungkinan besar mereka akan merasakan sedikit kesulitan dalam menerima pengenalan akan Sepuluh Perintah ini. Ketika mengajarkan pelajaran ini kepada murid-murid Anda, mungkin bukanlah suatu ide yang baik bila pada saat Anda mengajarkan pelajaran ini, Anda hanya menjelaskan satu bagian pelajaran ini saja dan langsung pindah ke bagian pelajaran berikutnya pada minggu depannya. Biarkanlah murid-murid Anda membayangkan terlebih dahulu pelajaran minggu ini, merenungkan beberapa pertanyaan tentang pelajaran minggu ini sehingga untuk sementara waktu, pelajaran yang telah mereka terima dapat diserap dengan lebih mudah sebelum mereka menerima pelajaran pada minggu berikutnya. Ketika sedang mengajar pelajaran ini, gunakanlah ilustrasi sederhana setelah Anda memperkenalkan isi pokok dari pelajaran ini. Mungkin beberapa murid Anda merasa kurang baik dalam hal mendengarkan sehingga mereka lebih bergantung kepada indera penglihatan mereka ketika mempelajari suatu bentuk pengetahuan yang baru. Ketika memperkenalkan isi pokok pada pelajaran ini, mulailah dengan menjelaskan Sepuluh Perintah itu secara singkat. Selanjutnya, jelaskanlah dengan lebih rinci masing-masing dari perintah itu dengan menghubungkannya dengan kehidupan murid-murid Anda. Tahan diri Anda untuk mengajarkan keseluruhan Perintah Allah ini sekaligus dalam satu pelajaran, karena informasi yang diberikan melebihi daya tangkap murid-murid Anda tidak akan memberikan suatu hasil yang baik. Dalam pelajaran ini, Anda harus dapat menitipkan pesan pengajaran kepada murid-murid Anda dengan memberikan fakta bahwa Allah hanya menghendaki dua hal dari kita, yaitu Ia menghendaki kita agar dapat mengasihi-Nya dengan sungguh-sungguh, dan Ia juga menghendaki kita agar dapat saling mengasihi di antara sesama kita seperti diri kita sendiri. Bila kita mengasihi Allah dan sesama kita sedalam yang dihendaki Allah, maka kita tidak akan melanggar Sepuluh Perintah ini, dan kita akan membuat Allah berkenan terhadap kita. KOSA KATA PELAJARAN Sepuluh Perintah: Suatu perintah yang diberikan Allah kepada Musa agar ditaati oleh umat manusia. Hormat: Bila Anda menghormati seseorang, maka Anda akan menunjukkan kepada mereka bahwa mereka istimewa. Alkitab mengajarkan kepada kita untuk menghormati ayah dan ibu kita. 66 Penolong Allah Yang Baik KISAH PELAJARAN Murid-murid yang terkasih, kita mengetahui bahwa Musa telah memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Seluruh bangsa Israel mengikuti Musa. Perjalanan mereka begitu jauhnya sehingga tidak sedikit di antara mereka yang mulai mengeluh. Mereka berkata kepada Musa, “Kami lapar, kami haus dan ini semuanya adalah kesalahanmu.” Musa memohon agar Allah menolongnya. Kemudian Allah menyediakan makanan dan minuman bagi umat-Nya. Allah memperhatikan mereka. Allah Memberikan Banyak Peraturan kepada Umat-Nya Allah mengetahui bahwa peraturan itu baik bagi bangsa Israel. Mereka membutuhkan peraturan agar hidup mereka menjadi bahagia. Ketika mereka berjalan di dekat gunung Sinai, Allah menyuruh mereka berhenti. Kemudian mereka mendirikan kemah mereka di kaki gunung Sinai. Musa mendaki ke atas gunung Sinai untuk berbicara dengan Allah. Allah telah menyiapkan Sepuluh Perintah yang dibutuhkan umat-Nya kepada Musa. Musa mendaki naik, dan terus mendaki sampai awan menutupinya. Sementara Musa berada di atas gunung Sinai, Allah memberitahukan banyak hal kepada Musa. Ia memberikan kepada Musa Sepuluh Perintah. Ia menuliskan Sepuluh Perintah itu dengan jari-Nya di atas loh batu. Allah memberikan perintah-Nya kepada umat-Nya karena Ia peduli terhadap mereka. Musa membawa kedua loh batu itu turun ke bawah untuk disampaikan kepada umat Israel. Sepuluh Perintah Sekarang, Sepuluh Perintah berdasarkan urutannya: 1. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. 2. Jangan membuat patung dan menyembah kepadanya. 3. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan. 4. Ingat dan kuduskanlah hari Sabat. 5. Hormati ayah dan ibumu. 6. Jangan membunuh. 7. Jangan berzinah. 8. Jangan mencuri. 9. Jangan mengucapkan saksi dusta. 10. Jangan menginginkan barang milik orang lain. Beberapa perintah Allah akan membantu umat-Nya untuk mengetahui bahwa mereka harus mengasihi dan menyembah kepada Allah. Apakah dengan menggunakan nama Allah dengan sembarangan akan membuat kalian menjadi bahagia? Tentu saja tidak! Allah membuat suatu peraturan untuk memberitahukan kepada manusia agar tidak menggunakan nama-Nya dengan sembarangan. Perintah Allah mengatakan bahwa manusia hendaknya bekerja dalam enam hari selama seminggu. Setelah itu, mereka harus menyembah Allah pada hari Penolong Allah Yang Baik 67 yang ke-tujuh, yaitu hari Sabtu. Enam hari dapat digunakan untuk bekerja, namun pada hari Sabtu, hendaknya pergi ke gereja untuk beristirahat dan menyembah Allah. Beberapa perintah Allah akan membantu umat-Nya untuk mengetahui bagaimana seharusnya menjalani hidup dengan sesamanya. Perintah Allah terhadap Manusia Allah berfirman, “Hormatilah ayah dan ibumu.” Perintah ini penting bagi anak-anak. Perintah ini mengatakan kepada anak-anak untuk mengasihi dan mematuhi orang tua mereka. Anak-anak harus datang bila orang tua mereka memanggil dan melakukan apa yang orang tua mereka perintahkan. Perintah Allah juga mengatakan janganlah membunuh, janganlah mencuri, janganlah bersaksi dusta, janganlah berkata yang tidak baik tentang orang lain. Musa mengetahui bahwa perintah Allah itu sangat baik. Ia mengetahui bahwa Allah mengasihi umat-Nya dan memelihara mereka dengan baik. Sekarang, Allah menghendaki umat-Nya untuk mengetahui apa yang benar. Bila umat-Nya mendengarkan dan menaati perintah Allah itu, maka mereka akan menyenangkan Allah, dan mereka akan hidup bersama dengan sesamanya. Umat-Nyapun mengetahui pentingnya perintah Allah itu. Umat-Nya berkata, “Kami akan melakukan apa yang Allah kehendaki. Kami akan menaati Sepuluh Perintah itu.” MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Dimanakah umat Israel berhenti dan menunggu untuk mendapatkan perintah Allah? (Di gunung Sinai.) 2. Siapakah yang naik ke atas gunung untuk mendapatkan Sepuluh Perintah? (Musa.) 3. Dapatkah kalian menyebutkan beberapa perintah dari Sepuluh Perintah itu? (Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.) 4. Perintah yang pertama merupakan salah satu perintah yang terpenting. Apakah maksud dari perintah yang pertama itu? (Kasihilah Allahmu melebihi siapapun dan apapun juga.) 5. Bagaimanakah caranya kita melaksanakan perintah Allah ini di dalam rumah kita masing-masing? (Menaati perkataan orang tua kita, saling mengasihi sesama saudara kita, serta menjaga dan merawati kakek dan nenek kita.) 6. Bagaimanakah caranya kita melaksanakan perintah Allah di gereja pada hari Sabat? (Mendengarkan perkataan guru serta bersikap baik dengan temanteman kita di dalam kelas.) 7. Bagaimanakah caranya kita melaksanakan perintah Allah di dalam taman? (Memelihara segala binatang dan tanaman yang ada, janganlah kita bermain api agar tidak terjadi kebakaran, janganlah kita membuang sampah dengan sembarangan.) 68 Penolong Allah Yang Baik 8. Bagaimanakah caranya kita menunjukkan rasa cinta kita kepada Allah? (Kita mengasihi-Nya dengan memuji, berdoa dan menaati Sepuluh Perintah.) Peraturan apakah yang kalian miliki di dalam rumah? Masihkah kalian akan mentaati peraturan itu pada minggu ini? KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Dengarkanlah Apa yang Ibu Katakan Bu Marsh memanggang banyak sekali kue pie apel dan kue lainnya untuk keluarganya sehingga John memutuskan untuk mengambil beberapa buah kue sebelum kue itu siap untuk disajikan. John berpikir bahwa ibunya tidak mungkin akan mengetahui perbuatannya itu karena ibunya sedang sibuk membuat banyak kue. Namun ternyata bu Marsh mengetahui ada yang mengambil kue tanpa seizin darinya dan ia juga mengetahui siapakah pelakunya itu. “Hmm… ibu heran, siapakah yang mengambil kue yang baru saja ibu panggang?” Ibu Marsh bertanya kepada John, sambil berpura-pura tidak mengetahui bahwa John telah mengambil kuenya. “A-a-aku tidak mengetahuinya, bu, mungkin dimakan oleh anjing,” jawab John dengan suara bergetar. “John, kita tidak memiliki anjing di dalam rumah ini, engkau pun mengetahui hal itu; suatu hal yang aneh adalah ketika ibu pergi ke kamarmu untuk mengambil pakaian kotor, pegangan pintu kamarmu begitu lengket dan tertutup oleh coklat,” kata bu Marsh. John mulai terisak-isak sambil berkata, “Aku minta maaf, bu. Seharusnya aku tidak memakan kue itu tanpa memberitahukan kepada ibu terlebih dahulu. Aku telah melanggar peraturan ibu dengan tidak meminta izin memakan kue itu.” “Ibu memaafkanmu, sayang. Ibu mengetahui bahwa engkau menyukai kue-kue itu namun haruslah diingat bahwa untuk mengambil sesuatu, engkau hendaknya meminta izin terlebih dahulu, baik?” hibur bu Marsh kepada John. “Aku tahu, bu. Sama seperti Allah telah memberikan kepada bangsa Israel Sepuluh Perintah untuk ditaati; Ibu pun memiliki peraturan yang harus aku taati juga,” sahut John dengan perasaan lebih lega. “Anak pintar!” sahut bu Marsh dengan nada setuju. “Ibu, terima kasih, karena tidak menghukumku. Aku berjanji akan menjadi anak yang baik dan tidak akan membuat ibu menjadi sedih lagi,” kata John kepada ibunya. Bu Marsh memeluk John sambil menganggukkan kepalanya. Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Apakah yang John lakukan sehingga membuat ibunya marah? 2. John berkata bahwa mematuhi peraturan bu Marsh adalah sama seperti bangsa Israel mematuhi peraturan Allah yang manakah? Penolong Allah Yang Baik 69 AKTIVITAS 1 Sepuluh Perintah Allah memberikan Sepuluh Perintah kepada Musa dan umat-Nya. Tuliskanlah secara keseluruhan isi dari Sepuluh Perintah itu! AKTIVITAS 2 Siapakah yang Mematuhi Orang Tuanya? Lihatlah pada dua buah gambar berikut ini. Siapakah yang mematuhi orang tuanya? Lingkarilah salah satu yang engkau anggap mematuhi orang tuanya. Aktivitas Pilihan Masing-masing murid dapat membuat sebuah Alkitab dari selembar karton manila yang dilipat menjadi dua bagian. Di dalamnya, tempatkanlah selembar kertas putih yang dilipat juga menjadi dua bagian. Tuliskanlah salah satu dari Sepuluh Perintah itu pada masing-masing buku murid-murid itu seperti misalnya “Kasihilah Allahmu.” atau “Janganlah bersaksi dusta.” Bacalah dengan masing-masing murid Anda, lalu tempatkanlah jari mereka di bawah setiap huruf yang Anda bacakan. Berikanlah dorongan kepada mereka untuk membacakannya kembali perintah itu. 70 Penolong Allah Yang Baik Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat patung dan menyembah kepadanya. Jangan menyebut nama Allahmu dengan sembarangan. Ingat dan kuduskanlah hari Sabat. Hormatilah Ayah dan Ibumu. Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan bersaksi dusta. Jangan mengingini barang milik orang lain. Penolong Allah Yang Baik 71 Siapakah yang Mematuhi Orang Tuanya? Lihatlah pada dua buah gambar berikut ini. Siapakah yang mematuhi orang tuanya? Lingkarilah salah satu yang engkau anggap mematuhi orang tuanya. 72 Penolong Allah Yang Baik 10 PELAJARAN UMAT ALLAH MEMBAWA PERSEMBAHAN BAGI PEMBANGUNAN KEMAH SUCI Kitab Bacaan: Kel. 35:1,4-29; 36:1-7 Kebenaran Pelajaran: Umat Allah membawa persembahan untuk membangun Kemah Suci. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa memberikan persembahan hendaklah dengan rasa penuh sukacita. Ayat Hafalan: “Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” (2 Kor. 9:7) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih,Tuhan Yesus, karena Engkau telah datang ke dalam dunia ini. Sungguh, kedatangan-Mu adalah hal yang sangat berarti bagi kami sekalian karena Engkau datang untuk menyelamatkan kami. Untuk hal ini, kami mau mengucap syukur kepada-Mu. Haleluya! Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Orang-orang yang memiliki hati yang berkobar untuk melayani Allah, memberikan persembahan dengan sukacita. Dari manakah bangsa Israel mendapatkan segala emas dan perhiasan itu? Mereka mendapatkan semuanya itu pada saat mereka keluar dari Mesir. Di antaranya adalah emas, perak, permata, kain lenan, kulit, dan barang-barang lainnya. Orang-orang yang bertalenta menjahit dan memintal pakaian membuat sumbangan yang sangat indah dalam pembangunan Kemah Suci. Pada zaman Musa, proses dalam membuat suatu pakaian dapat menghabiskan waktu yang cukup lama. Bila seseorang dapat mengganti pakaiannya 2-3 kali dalam sehari, orang itu dapat dikatakan sebagai orang yang makmur di dalam hidupnya. Kemah Suci tidak dapat dibangun tanpa sumber daya manusia, semangat dan keterlibatan yang besar. Peralatan Utama Kemah Suci: Tabut perjanjian. Tutup pendamaian. Tenda. Meja roti sajian. Roti sajian. Kandil. Mezbah pembakaran ukupan. Penolong Allah Yang Baik 73 Minyak urapan yang kudus. Mezbah korban bakaran. Bejana pembasuhan. PEMAHAMAN MURID-MURID Karena murid-murid Anda masih sangat muda, mungkin mereka merasa kesulitan untuk memberikan persembahan kepada Allah. Mungkin mereka berpikir bahwa uang atau harta benda adalah satu-satunya persembahan yang dapat dilakukan. Jelaskanlah kepada mereka bahwa ada bermacam-macam jenis persembahan yang dapat kita lakukan. Persembahan dapat berupa uang, sumber daya - rumah, makanan, transportasi untuk para pendeta, dan lain sebagainya dan mempersembahkan sebagian dari waktu kita. Murid-murid Anda dapat memberikan persembahan kepada Allah berupa uang yang mampu mereka berikan sekalipun jumlahnya sangat sedikit. Yang Allah lihat adalah hati dari orang yang memberikan persembahan itu. Apakah orang itu memberikan uangnya dengan terpaksa? Atau dengan kerelaan dan sukacita? Allah akan menilai hal ini dengan sungguh-sungguh. Kita dapat memberikan persembahan kepada Allah dengan cara menolong sesama kita. Kita juga dapat mempersembahkan dan menunjukkan perhatian kita kepada Allah dengan membantu pelayanan di dalam gereja. Berdoa merupakan salah satu cara untuk mengucap syukur kepada Allah atas segala berkat-Nya yang telah diberikan kepada kita. Setelah mendiskusikan berbagai cara memberikan persembahan kepada Allah, Anda dapat membagi mereka menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari tiga orang, dan perintahkanlah mereka untuk membuat poster yang menggambarkan cara mereka memberikan persembahan bagi Allah. Di bawah gambar poster tadi, berikanlah juga judul dan jenis persembahan ke dalam poster itu. Tempatkanlah poster ini di sekeliling ruang kelas untuk sementara agar dapat membantu murid-murid menyerap konsep persembahan ke dalam pikiran mereka. KOSA KATA PELAJARAN Kemah Suci: Ketika orang Israel berada di padang pasir, mereka menyembah Allah di Kemah Suci. Persembahan: Suatu hadiah yang kalian berikan kepada seseorang. KISAH PELAJARAN Setelah bangsa Israel menerima Sepuluh Perintah, mereka melanjutkan kembali perjalanan mereka menuju ke tanah yang lain. Mereka menyiapkan tenda mereka setiap menjelang malam dan merapikannya kembali setiap paginya. Orang Israel melakukan perjalanan mereka selama berhari-hari. Allah memperhatikan 74 Penolong Allah Yang Baik mereka, namun mereka memerlukan tempat yang istimewa untuk beribadah kepada Allah. Allah Menghendaki umat-Nya untuk Membuat Kemah Suci Pada suatu hari, Musa mendaki ke atas gunung Sinai untuk berbicara kepada Allah. Ketika Musa kembali turun dari gunung itu, maka semua umat mengelilingi Musa untuk mendengarkan apa yang telah difirmankan Allah kepada Musa. “Allah menghendaki kita membangun sebuah tempat di mana kita dapat beribadah kepada-Nya,” kata Musa. Tempat ibadah ini berupa tenda yang dapat dipindahkan bila bangsa Israel melanjutkan perjalanan. Namun tenda ini akan menjadi tenda terbaik, karena akan menjadi Bait Allah. Tenda ini akan disebut Kemah Suci. Semua orang yang bersyukur kepada Allah dapat membawa persembahan dalam membantu usaha pembangunan Kemah Suci. Namun, Allah berfirman bahwa Ia hanya menghendaki persembahan dari mereka yang memberikannya dengan hati yang rela dan sukacita. Semua Orang Tergerak untuk Memberikan Persembahan Orang Israel merenungkan apa yang telah dilakukan Allah bagi mereka. Mereka merenungkan kasih-Nya kepada mereka. Mereka merenungkan bagaimana Allah telah membawa mereka keluar dari tanah yang rajanya sangat kejam yang telah memaksa mereka bekerja keras. Mereka merenungkan bagaimana Allah memimpin mereka menuju ke tanah yang baru. Mereka mengasihi Allah dan tergerak untuk memberikan sesuatu untuk membantu usaha pembangunan Kemah Suci-Nya. “Kita memerlukan emas, perak, dan kuningan, baju yang bagus, kayu, dan semua jenis bahan untuk pembangunan Kemah Suci,” kata Musa. “Semua yang rela memberikan persembahan, boleh melakukannya.” Lalu orang Israel kembali ke kemah mereka masing-masing, memikirkan apa yang dapat mereka persembahkan kepada Allah. Masing-masing umat tergerak ingin memberikan persembahan terbaik bagi Allah. Menurut kalian semua, apakah yang mereka perbincangkan di dalam kemah mereka masing-masing? Di salah satu keluarga umat Israel, ada seorang ibu mengatakan, ”Aku akan memberikan mangkuk kuninganku.” “Dan aku akan memberikan kayu yang indah ini kepada Allah,” kata seorang ayah. “Gelang perakku adalah yang paling mengkilap,” kata saudara yang lainnya. “Namun aku ingin memberikannya dalam usaha pembangunan Kemah Suci yang indah itu.” “Ini, ada kulit kambing,” kata seorang kakek. “Kulit ini akan menutupi dan menjaga Kemah Suci agar tetap kering.” Keesokkan harinya, semua orang baik laki-laki, perempuan maupun anakanak, mendatangi kemahdi mana Musa tinggal. Mereka datang dari seluruh penjuru perkemahan, masing-masing membawa persembahan yang akan diberikan kepada Allah. Mereka meletakkan segala persembahan itu menjadi sebuah tumpukan Penolong Allah Yang Baik 75 yang besar, di antaranya terdapat gelang emas, rantai, batu-batuan yang indah, anting-anting yang berkilauan, kain merah dan kain biru dan semua barang lainnya yang dibutuhkan dalam pembangunan Kemah Suci itu. Sepanjang hari itu, mereka memberikan persembahan yang terbaik, mereka memberikan semuanya itu dengan penuh sukacita. Lalu Musa memberikan segala persembahan itu kepada para pekerja pembangunan Kemah Suci. Dan Musa berkata, “Gunakanlah berbagai persembahan ini untuk membangun Kemah Suci Allah.” Namun, mereka tidak hentihentinya memberikan persembahan sehingga akhirnya Musa berkata kepada mereka, “Tidak perlu lagi kalian semua membawa persembahan karena dengan persembahan kalian sekarang ini saja telah mencukupi bahan untuk pembangunan Kemah Suci.” MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Mengapa bangsa Israel memberikan persembahan? (Bangsa Israel ingin memberikan persembahan kepada Allah.) 2. Untuk apakah persembahan mereka akan digunakan? (Pembangunan Kemah Suci.) 3. Apakah semua orang memberikan persembahan yang terbaik? (Ya.) Memberikan dengan sukacita berarti memberikan dengan perasaan bahagia – kita memberikan sesuatu karena kita ingin melakukannya. Allah begitu senang bila kita memberikan persembahan dengan sukacita. Marilah kita memberikan persembahan dengan sukacita pada hari ini. Memberi merupakan salah satu cara untuk mengucap syukur kepada Allah atas segala yang telah diperbuat-Nya kepada kita. Berdoa merupakan cara lain untuk mengucap syukur kepada Allah. Marilah kita sekarang mengucap syukur kepada Allah atas sesuatu yang telah Allah lakukan bagi kita. KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Persembahan Pada hari Jumat malam, Jean melihat ayahnya, pak Sharp, menuliskan sebuah cek. Pada hari berikutnya, hari Sabtu, Jean kembali melihat ayahnya menaruh cek itu ke dalam suatu kotak. Jean menjadi bingung. Ia tidak memahami mengapa pak Sharp menaruh cek itu ke dalam suatu kotak. Jadi ia bertanya, ”Ayah, mengapa ayah menaruh cek itu ke dalam kotak itu?” “Oh, itu adalah kotak persembahan, Jean. Biasanya orang-orang menaruh cek atau uang ke dalam kotak persembahan ini karena mereka ingin mengucapkan syukur atas segala berkat Allah dan juga ingin memberikan bantuan kepada gereja, kepada para pekerja Allah, dan anak-anak Allah di negara-negara yang masih miskin,” demikianlah penjelasan pak Sharp. “Namun, mengapa mereka dan ayah hanya memberikan uang saja dan 76 Penolong Allah Yang Baik tidak memberikan benda-benda yang lebih berguna seperti meja, piano, ataupun yang lainnya?” tanya Jean lagi pak Sharp menatap Jean dan berkata, “Orang-orang dapat mempersembahkan apa saja yang mereka inginkan kepada Allah, bahkan benda yang ingin digunakan sekalipun. Namun, orang-orang mempersembahkan uang karena hal ini lebih mudah bagi mereka. Ingatlah, apapun yang engkau persembahkan kepada Allah haruslah datang dari dalam hatimu. Jadilah pemberi yang bersukacita sehingga Allah akan berkenan akan persembahanmu. Juga milikilah sebuah hati yang senantiasa mengucap syukur karena hal itu sangat penting juga.” “Sekarang aku tahu untuk apakah kotak persembahan itu,” kata Jean. “Aku memiliki uang dua dollar dalam kantongku dan aku ingin mempersembahkannya kepada Allah, bolehkan ayah?” “Tentu saja, sayang. Allah akan berkenan dengan apa yang kauberikan,” kata pak Sharp sambil memeluk Jean dengan erat. “Terima kasih, ayah telah memberitahukan aku tentang rahasia di balik kotak persembahan ini. Tahu tidak, ayah, Allah pasti begitu istimewa karena Ia menerima begitu banyak persembahan,” kata Jean sambil terkikik. “Tentu saja, Allah sangat istimewa!” kata pak Sharp dengan mata yang berkaca-kaca. Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Apakah yang ayah Jean, pak Sharp, persembahkan kepada Allah? 2. Mengapa orang-orang memberikan uang atau barang lainnya kepada Allah? 3. Berkenankah Allah bila kita menjadi pemberi yang bersukacita? Penolong Allah Yang Baik 77 AKTIVITAS Pemberi Allah yang Bersukacita Lihatlah pada orang-orang yang memberikan yang terbaik bagi Allah. Warnailah barang-barang yang mereka bawa kepada Musa. Dapatkah kalian menuliskan barang apakah yang mereka berikan? 1. Kain 2. Kayu 3. Cincin 4. Kulit binatang 78 Penolong Allah Yang Baik 11 PELAJARAN UMAT ALLAH MEMBANGUN KEMAH SUCI Kitab Bacaan: Kel. 35:2-40:35 Kebenaran Pelajaran: Umat Allah bekerja keras dalam membangun Kemah Suci. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa kita harus melakukan yang terbaik bagi Allah. Ayat Hafalan: “Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” (2 Kor. 9:7) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, untuk selalu memperhatikan kami. Tolonglah kami untuk selalu dekat dengan-Mu dan belajar bagaimana lebih mengasihi-Mu dengan melakukan pekerjaan yang terbaik bagi-Mu. Haleluya! Amin. PERSIAPAN MENGAJAR Pada akhirnya, Kemah Suci selesai dibangun sampai kepada rincian akhirnya. Musa begitu berhati-hati dalam mematuhi perintah Allah hingga hal-hal yang terkecil sekalipun. Musa memeriksa penyelesaian akhir pembangunan Kemah Suci, dan melihat bahwa bangunan Kemah Suci ini telah selesai sesuai dengan apa yang Allah kehendaki, dan lalu Musa memohonkan berkat Allah bagi umat-Nya. Seorang pemimpin yang baik melakukan tugas-tugas yang sulit sekaligus memberikan penghargaan untuk setiap pekerjaan yang baik. Dalam berbagai tanggung jawab dari pekerjaan yang Anda pegang, perhatikanlah untuk memastikan semua tugas selesai seperti yang telah ditargetkan, dan tunjukkanlah penghargaan kepada orang-orang yang telah membantu Anda. Allah memenuhi Kemah Suci dengan kemuliaan-Nya – kekuatan kehadiran-Nya yang menggetarkan. Hampir lima ratus tahun kemudian, Salomo membangun Bait Suci untuk menggantikan Kemah Suci sebagai pusat peribadahan orang Israel. Allah pun memenuhi Bait Suci ini dengan kemuliaan-Nya (2 Taw. 5:1314). Namun ketika bangsa Israel berbalik dari hadirat Allah, maka kemuliaan-Nya dan keberadaan-Nya meninggalkan Bait Suci itu (2 Raj. 25). Peralatan Utama Kemah Suci Tabut perjanjian. Tutup pendamaian. Tenda. Meja roti sajian. Roti sajian. Kandil. Penolong Allah Yang Baik 79 Mezbah pembakaran ukupan. Minyak urapan yang kudus. Mezbah korban bakaran. Bejana pembasuhan. PEMAHAMAN MURID-MURID Pastikan murid-murid Anda mengetahui apa arti dari melakukan pekerjaan mereka dengan sebaik-baiknya. Untuk memperlihatkan perbedaan antara sesuatu yang diselesaikan dengan setengah hati dan yang diselesaikan dengan kemampuan terbaik, Anda dapat mencoba mengawali pelajaran dengan tugas ini: Bagikanlah kepada murid-murid Anda selembar kertas yang telah dilipat menjadi dua bagian. Bagikan juga krayon kepada mereka. Beritahukan kepada mereka bahwa mereka diminta untuk menggambarkan sebuah rumah pada salah satu bagian kertas. Namun mereka hanya diberi waktu sepuluh detik saja untuk menggambarkan rumah itu. Ketika murid-murid merasa telah siap, mintalah mereka untuk mulai menggambar rumah itu. Ketika waktunya telah habis, mintalah agar murid-murid untuk segera meletakkan krayon mereka. Tanyakanlah kepada mereka bagaimana perasaan mereka tentang tugas itu. Kemungkinan terbesar yang mereka akan katakan bahwa mereka tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan suatu pekerjaan dengan baik. Ini adalah jawaban yang penting, karena jawaban ini juga dapat kalian katakan pada saat melakukan suatu pekerjaan bagi Allah. Bila kita terburu-buru dalam mengerjakannya, kita tidak dapat mendapatkan hasil yang baik, dan kita akan memiliki perasaan tidak puas dengan pekerjaan yang kita lakukan. Kenalilah bahwa gambar-gambar rumah itu sekilas tampak telah selesai, namun bukanlah hasil terbaik dari kemampuan mereka. Berikanlah kesempatan kedua kepada murid-murid Anda untuk kembali menggambarkan sebuah gambar rumah. Kali ini, biarkanlah murid-murid menggunakan bagian kertas yang kedua. Berikanlah waktu selama lima menit kepada mereka untuk menggambarkan gambar rumah. Setelah waktu selesai, biarkanlah mereka saling mendiskusikan bagaimana perasaan mereka terhadap apa yang telah mereka lakukan itu. Kita harus dapat menyediakan cukup waktu untuk sesuatu yang sedang kita kerjakan. Sebagai contoh, ketika kita membersihkan kelas, kita harus menyediakan cukup waktu, untuk memastikan segala sesuatu dilakukan dengan sebaik-baiknya. Allah menyayangi siapa saja yang melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya bagi-Nya. KOSA KATA PELAJARAN Beribadah: Mengucap syukur dan berdoa kepada Allah. Kita beribadah kepada Allah karena Ia telah menciptakan kita semua. Mengajarkan: Ketika seseorang sedang mengajarkanmu, orang itu sedang membantu kita dalam mempelajari sesuatu hal. 80 Penolong Allah Yang Baik Kemah Suci: Ketika orang Israel berada di padang pasir, mereka beribadah kepada Allah di Kemah Suci. KISAH PELAJARAN Allah menghendaki Musa dan umat-Nya membangun sebuah tempat ibadah bagi-Nya. Tempat itu merupakan tempat di mana umat Israel akan beribadah kepada Allah. Masih ingatkah akan persembahan yang diberikan bangsa Israel untuk pembangunan Kemah Suci? Mereka membawa emas, perak, kuningan, kulit binatang, kayu, permata, minyak, dan rempah-rempah. Setiap orang Israel yang ingin memberi, membawa persembahan untuk pembangunan Kemah Suci Allah. Orang Bijak Bekerja Bagi Allah Lalu Musa berkata, “Allah menghendaki Bezaleel untuk menolong-Nya. Sesungguhnya, ia mengetahui bagaimana membuat berbagai macam barang yang indah. Ia mengetahui bagaimana bekerja dengan tangannya. Ia dapat merancang dari emas, perak dan kuningan. Dan ia dapat mengasah permata dengan tepat sehingga permata itu dapat memancarkan sinar yang berkilauan. Namun yang terpenting, Bezaleel dapat mengajarkan orang lain bagaimana bekerja dengan menggunakan besi dan bagaimana mengasah permata.” “Aholiab dan Bezaleel dapat mengajarkan beberapa orang bagaimana membuat rancangan dari besi. Dan mereka juga dapat mengajarkan bagaimana menyulam rancangan pada pakaian, cara menenun pakaian. Mereka dapat mengajarkan semua orang tentang bagaimana melakukan berbagai macam pekerjaan.” Hal di atas adalah yang Musa katakan kepada bangsa Israel. Bangsa Israel Bekerja Dengan Giat Setelah itu, Bezaleel dan Aholiab serta semua orang bijak lainnya mulai mengerjakan Kemah Suci. Mereka membangun Kemah Suci tepat seperti yang Allah perintahkan kepada mereka. Beberapa orang membuat tirai dari benang yang halus. Beberapa orang membuat sebuah tirai penutup untuk Kemah Suci. Mereka membuat tirai penutup dari kulit binatang. Beberapa orang memotong papan untuk Kemah Suci. Dan beberapa orang lainnya lagi melapisi papan itu dengan emas. Yang lain tampak sedang membuat perabot rumah lainnya bagi Kemah Suci. Setiap orang bekerja dengan giat. Namun mereka tetap harus mengingat untuk beristirahat setiap hari ketujuh. Mereka selalu ingat bahwa hari yang ketujuh diperuntukkan bagi Allah Akhirnya, Bezaleel dan Aholiab serta semua orang bijak lainnya menyelesaikan pekerjaan mereka. Mereka membuat segalanya tepat seperti yang Allah perintahkan. Lalu Musa memasang bagian-bagian Kemah Suci itu menjadi satu. Musa menaruh segala sesuatu tepat seperti yang Allah perintahkan kepadanya. Penolong Allah Yang Baik 81 Kemah Suci Selesai Dibangun Lalu Musa dan para imam meletakkan pagar di sekeliling Kemah Suci. Akhirnya, Kemah Suci itupun selesai dibangun. Setelah itu, sebuah awan menutupi Kemah Suci. Dan, Allah menerangi Kemah Suci itu dengan cahaya kemuliaan-Nya. Allah puas karena Kemah Suci-Nya telah dibangun. Dan, semua umat berkata, “Ini adalah Bait Suci Allah!” Bangsa Israel menyanyikan lagu pujian untuk memuji dan beribadah kepada Allah. MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Bagaimanakah Bezaleel menolong Allah? (Ia menolong Allah dengan membuat berbagai macam barang yang indah. Ia juga mengajarkan kepada orang lain bagaimana cara mengerjakannya.) 2. Bagaimana Aholiab menolong Allah? (Ia menolong Allah dengan mengajarkan kepada orang lain bagaimana merancang sesuatu barang dari emas, perak, kuningan, dan permata.) 3. Apakah ada orang lain yang datang menolong Bezaleel dan Aholiab? (Ya, banyak orang bijak datang untuk menolong mereka berdua.) 4. Apakah mereka membuat segalanya tepat seperti yang Allah kehendaki? (Ya, mereka semua taat pada perintah Allah.) 5. Bagaimanakah kita mengetahui bahwa Allah senang? (Allah memenuhi Kemah Suci dengan cahaya kemuliaan-Nya.) Apakah kalian tahu bahwa dalam zaman Musa, Kemah Suci merupakan sebuah tempat untuk beribadah? Tempat ini serupa dengan gereja yang kita datangi bila hari Sabtu ketika banyak orang berdatangan untuk beribadah kepada Allah. Semua orang bekerja dengan begitu giat karena mereka ingin memberikan yang terbaik bagi Allah. Gereja adalah rumah Allah. Karena itulah, ketika kita perlu membangun gereja yang lebih besar, banyak saudara-saudari menawarkan persembahan yang indah bagi Allah. Dan sementara mereka membangun gereja, mereka melakukannya dengan begitu giat sebagaimana orang-orang yang telah bekerja dengan giat di dalam kisah pelajaran pada hari ini. Dapatkah kalian memberitahukan, apakah yang akan kalian tawarkan bila suatu hari gereja memerlukan pertolongan kalian? (Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.) KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Kemah Suci “Ibu, hari Sabtu ini, bu Laurie akan mengajarkan kepada kita semua suatu istilah, yaitu Kemah Suci, yang adalah suatu tempat umat Allah beribadah kepadaNya. Barang-barang apa saja yang berada di dalam Kemah Suci itu, ibu?” tanya Susie kepada bu Lim. “Ya, memang ada banyak barang di dalam Kemah Suci itu, seperti tabut perjanjian, tutup pendamaian, tenda, roti sajian, kandil, mezbah pembakaran 82 Penolong Allah Yang Baik ukupan, minyak urapan yang kudus dan mezbah korban bakaran. Janganlah kuatir, sayang, sekalipun hari ini kamu belum dapat mengetahui bagaimana rupanya maupun makna dari semua barang itu, namun suatu hari kelak, kamu akan tahu,” sahut bu Lim kepada Susie. Susie berdiri di ruang tamu untuk beberapa saat lamanya sambil merenungkan seperti apakah barang-barang yang berada di dalam Kemah Suci. Lalu, ia membuat semacam pagar dan mengambil balok-balok mainannya dan mulailah ia membuat bangunan tiruan dari Kemah Suci itu. Setelah itu, Susie menempatkan miniatur meja, kursi, dan lampu ke dalam bangunannya itu. “Sekarang, seharusnya bangunan ini mirip dengan Kemah Suci tempat orang Israel. Mudah-mudahan ibu berpikir begitu juga,” kata Susie kepada dirinya sendiri. Bu Lim, yang sedang beristirahat di ruang tidurnya, memutuskan untuk memeriksa Susie, untuk melihat apakah yang sedang dikerjakannya. Ketika, bu Lim melihat bangunan yang Susie dirikan itu maka ia berseru, “Susie, ini adalah sebuah tempat yang begitu indah yang telah engkau dirikan. Oh, bahkan ada meja dan kursi kecil di dalamnya. Kamu tahu sayang, seandainya kamu hidup di zaman Musa, mungkin Allah akan menghendakimu untuk bekerja bagi-Nya.” “Aku berharap demikian, ibu,” kata Susie. “Berharaplah, sayang dan percayalah kepada Allah,” demikianlah bu Lim menyemangati Susie. Bu Lim dan Susie saling berpandangan dan tersenyum. Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Istilah apakah yang Susie pelajari di dalam kelas Indria pada hari Sabat? 2. Apakah yang Susie lakukan dengan balok-balok mainannya? 3. Apakah Susie ingin menjadi penolong Allah? AKTIVITAS 1 Semua Orang Menawarkan Bantuan Allah menghendaki bangsa Israel untuk mendirikan Kemah Suci. Dapatkah kalian mengingat bagaimanakah mereka menolong Allah dalam mendirikan kemah suciNya? Lingkarilah orang yang menolong dan silanglah orang yang tidak mau menolong. Katakanlah alasannya mengapa kita harus melayani di gereja. AKTIVITAS 2 Kita Menolong Menjaga Gereja Agar Tetap Bersih Allah menghendaki kita untuk menjaga gereja agar tetap bersih sepanjang waktu. Gambarlah sebuah anak panah yang menunjukkan daerah yang perlu untuk dibersihkan. Bagaimanakah kalian akan menolong dalam membersihkannya? Tuliskanlah pada bagian yang kosong yang telah disediakan. Penolong Allah Yang Baik 83 Semua Orang Menawarkan Bantuan Allah menghendaki bangsa Israel untuk mendirikan Kemah Suci. Dapatkah kalian mengingat bagimanakah mereka menolong Allah dalam mendirikan Kemah Suci-Nya? Lingkarilah orang yang sedang menolong dan silanglah orang yang tidak mau menolong. 84 Penolong Allah Yang Baik Kita Menolong Menjaga Gereja Agar Tetap Bersih Allah menghendaki kita untuk menjaga gereja agar tetap bersih sepanjang waktu. Gambarlah sebuah anak panah yang menunjukkan daerah yang perlu untuk dibersihkan. Bagaimanakah kalian akan menolong dalam membersihkannya? Penolong Allah Yang Baik 85 86 Penolong Allah Yang Baik 12 PELAJARAN MUSA DAN UMAT ISRAEL MENGUCAP SYUKUR KEPADA ALLAH Kitab Bacaan: Ul. 8:1-10 Kebenaran Pelajaran: Musa mengingatkan kepada bangsa Israel akan kasih dan perhatian Allah kepada mereka semua. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa Allah senantiasa pengasih dan penyayang. Ia senantiasa memelihara kita semua. Ayat Hafalan: “Bersyukurlah kepada Tuhan.” (1 Taw. 16:8) Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah menolong dan memelihara hidup kami di dalam dunia ini. Menuntun kami untuk menaati Sepuluh Perintah. Mengajari kami untuk menjadi anak-anak yang baik. Haleluya! Amin. LATAR BELAKANG PELAJARAN Musa mengingatkan bangsa Israel untuk selalu bersyukur kepada Allah dalam segala hal. Umat Israel lupa bersyukur kepada Allah. Mereka mengharapkan pakaian dan sandal mereka tetap bagus dan akan berfungsi dengan baik sampai selamanya. Mereka lupa untuk bersyukur kepada Allah atas segala berkat yang dilimpahkan-Nya. Lalu, Musa mengingatkan kepada bangsa Israel agar tidak melupakan Allah pada saat segala kebutuhan dan keinginan mereka terpenuhi. Seringkali kita merasa bangga akan semua kekayaan kita dan mulai merasa bahwa kerja keras kitalah yang menjadikan kita berhasil. Namun sesungguhnya Allah-lah yang telah memberikan kepada kita segala yang kita miliki, dan Ia sendirilah yang mengarahkan penggunaan kekayaan kita itu bagi kemuliaanNya. Oleh karena itu, janganlah melupakan Allah di dalam segala kelimpahan kita. PEMAHAMAN MURID-MURID Bantulah untuk tetap menjaga kasih dan perhatian Allah kepada kita di dalam hati murid-murid Anda. Mungkin salah satu cara terbaik untuk membantu mereka untuk mengingat semuanya ini adalah dengan menyuruh mereka menyanyikan puji-pujian agar mereka dapat membayangkan apa yang telah diajarkan kepada mereka. Di bawah ini, ada beberapa lagu pujian yang dapat Anda mintakan kepada murid-murid Anda untuk dinyanyikan. Mereka dapat menemukannya pada buku Penolong Allah Yang Baik 87 “Aku Senang Menyanyi” pada judul lagu pujian berikut ini: “Heranlah Yesus”, pujian no. 7 “Yesus Cintaku”, pujian no. 75 “Terima Kasih pada Tuhan”, pujian no. 87 “Aku Perlu Yesus”, pujian no. 92 “Tuhan Yesus Sumber Hidup”, pujian no. 101 “Semuanya Buat Tuhan”, pujian no. 195 “Kupersembahkan Pada-Mu”, pujian no. 196 “Kita Rajin Membangunkan”, pujian no. 200 KOSA KATA PELAJARAN Berkat: Sesuatu yang baik dari Allah. Sukacita: Suatu perasaan puas yang begitu mendalam yang kita rasakan karena mengetahui bahwa Allah sangat mengasihi kita. Sepuluh Perintah: Perintah yang Allah berikan kepada Musa KISAH PELAJARAN Pada zaman dahulu, Allah telah memberikan kepada Musa Sepuluh Perintah bagi umat Israel. Saat ini, kita juga hendaknya menaati Sepuluh Perintah itu. Mengapa harus demikian? Karena hal itu merupakan perintah langsung dari Allah. Perintah ini menolong umat manusia mengerti bagaimana seharusnya kita menjalani hidup ini. Juga dapat menolong umat manusia mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Oleh karena itulah maka kita harus mempelajari Sepuluh Perintah itu dan menaatinya. Masih ingatkah murid-murid, bagaimana bangsa Israel melakukan perjalanan selama bertahun-tahun di padang gurun? Siapakah yang memimpin mereka keluar dari Mesir? (Memang benar, Musa yang memimpin bangsa Israel!) Musa adalah hamba Allah, dan Allah sendirilah yang telah menunjukkan kepadanya ke mana harus membawa umat Israel dan telah memberikan Sepuluh Perintah kepada Musa. Musa Mengingatkan Kasih Allah Kepada Bangsa Israel Pada suatu hari, Musa memanggil semua umat Israel untuk berkumpul dalam suatu pertemuan yang penting. Ia berkata kepada mereka bahwa mereka telah melakukan perjalanan yang sangat jauh. Sekalipun demikian, Allah tetap 88 Penolong Allah Yang Baik menyertai mereka, bahkan Allah melakukan begitu banyak tanda mujizat bagi mereka. Lalu Musa bertanya kepada mereka, “Apakah kalian ingat bagaimana Allah memperhatikan kita semua?” “Ya, aku mengingatnya,“ kata salah seorang dari mereka. “Ia telah memberikan kepada kita makanan yang cukup ketika tidak ada makanan sama sekali.“ Mereka mengingat ketika suatu waktu mereka tidak memiliki makanan sama sekali. Lalu mereka menggerutu kepada Allah karena makanan telah habis! Bahkan, mereka tidak dapat membuat roti lagi. Mereka mengira bahwa mereka akan mati kelaparan di padang gurun! Allah melihat keadaan mereka dari atas. Allah mengetahui bahwa umatNya membutuhkan bahan makanan. Jadi, ketika pada keesokan harinya, mereka bangun dan melihat keluar dari kemah mereka masing-masing, ada kejutan besar bagi mereka semua! Mereka melihat manna menutupi seluruh tanah perkemahan mereka. Mereka begitu bersukacita dan mereka mulai mengumpulkan manna itu. Kebutuhan makanan mereka tercukupi karena Allah mengirimkan manna setiap harinya bagi mereka semua. Mereka bersukacita. Allah Senantiasa Memelihara Umat Israel Kemudian, Musa berkata, “Lihatlah pakaian dan sandal di kakimu!” Lalu semua orang melihatnya. Ternyata semua orang masih mengenakan baju yang bersih, tidak ada yang berpakaian compang-camping. Sandal merekapun masih dalam keadaan baik, tidak ada yang berlubang. “Allah benar-benar memelihara kita!” seru seseorang dari antara mereka. “Allah telah memimpin kita selama empat puluh tahun ini,“ kata Musa. “Kalian telah pergi melalui berbagai macam tempat. Sekalipun demikian, kakimu tidak menjadi luka atau melepuh, karena Allah menyertai kita. Kita harus ingat bagaimana kasih-Nya selalu ada pada kita dan patutlah kita menaati Sepuluh Perintah-Nya itu.” Umat Israel memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang dikatakan Musa kepada mereka. Lalu, mereka mengucap syukur kepada Allah yang memelihara mereka. Tidak lama setelah itu, mereka memasuki tanah yang baru. Tanah yang begitu berlimpah akan makanan dan minuman. Umat Israel Mengucap Syukur kepada Allah “Allah begitu baik kepada kita. Tentu, Ia akan terus menuntun kita. Kita harus mengucap syukur kepada Allah atas segala hal yang Ia sediakan bagi kita,” kata Musa. “Terima kasih, Allah,“ kata seluruh umat Israel. “Terima kasih atas segala makanan; terima kasih atas semua pakaian; terima kasih atas keluarga kami; dan tanah yang Kauberikan kepada kami; terima kasih atas air dan hal lainnya; terima kasih Allah karena Engkau mengasihi dan membimbing kami; terima kasih atas segala berkat-Mu kepada kami semua.” Penolong Allah Yang Baik 89 MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Siapakah yang mendaki ke atas gunung untuk menerima Sepuluh Perintah? (Musa.) 2. Apakah yang Musa katakan kepada umat Israel? (Ia meminta agar mereka selalu bersyukur kepada Allah.) 3. Bagaimanakah Allah memelihara umat Israel? (Ia memberikan kepada mereka makanan dan minuman, serta memastikan bahwa pakaian dan sandal mereka tetap berada dalam keadaan baik.) 4. Ke manakah Allah hendak menuntun umat-Nya? (Ia hendak menuntun mereka ke tanah yang baru.) 5. Bagaimanakah cara mereka menunjukkan rasa syukur kepada Allah? (Mereka berdoa mengucapkan syukur kepada Allah dan berusaha untuk selalu menaati Sepuluh Perintah-Nya.) Alkitab memberitahukan kepada kita betapa baiknya bagi kita semua apabila kita selalu bersyukur kepada Allah. Kita dapat bersyukur kepada Allah atas orang tua kita yang telah membantu kita selama ini sehingga kita dapat bertumbuh dan belajar. Kita dapat berterima kasih atas segala jerih lelah guru yang telah mengajarkan kita. Kita dapat berterima kasih atas semua orang yang telah menolong kita. Namun yang lebih penting dari semuanya itu adalah bahwa kita patut bersyukur kepada Allah atas segala berkat dan anugerah yang dilimpahkan-Nya di dalam kehidupan kita. KISAH APLIKASI KEHIDUPAN Memuliakan Allah Joanne, teman Lily di gereja, memiliki suara yang sangat merdu. Di sekolah, di gereja, dan ke manapun juga Joanne pergi, ia selalu bernyanyi. Joanne sangat sering bernyanyi sehingga akhirnya pada suatu hari Sabtu, Kathy berkata kepadanya, “Joanne, aku tahu bahwa kamu memiliki suara yang merdu, namun tolong janganlah bernyanyi terlalu sering!” “Kamu pasti iri hati pada suaraku yang indah, bukan? Itulah sebabnya maka kamu tidak ingin aku bernyanyi lagi, bukan? Baiklah, aku akan terus bernyanyi dan kamu pun tidak dapat berbuat apa-apa,” kata Joanne tanpa melihat sedikitpun ke arah Kathy. Joanne begitu bangga akan suaranya yang merdu sehingga ia ingin menyanyikan semua lagu pujian yang telah ia pelajari di gereja. Namun pada suatu hari, tenggorokan Joanne sakit sehingga ia tidak dapat menyanyi. Tenggorokannya terasa begitu sakit sehingga ia hampir tak dapat berbicara. “Oh tidak, aku kehilangan suaraku!” kata Joanne sambil mulai menangis. Lily melihat Joanne menangis lalu bertanya kepadanya, “Apakah kamu baik-baik saja, Joanne? Aku turut prihatin melihat kamu kehilangan suaramu. Tapi jangan kuatir, suaramu akan segera pulih kembali dalam beberapa hari lagi.” “Apabila suaramu telah pulih kembali, kita akan menyanyikan lagu pujian bersama-sama untuk kemuliaan nama Allah, karena menyanyi pujian adalah salah 90 Penolong Allah Yang Baik satu cara kita untuk merenungkan segala kasih Allah atas segala berkat yang Ia limpahkan bagi kita. Aku akan menbantu doa bagimu, Joanne,” demikianlah usaha Lily dalam menghibur Joanne. ”Aku begitu menyesal karena menjadi sombong, Lily. Aku ingin semua orang memperhatikan suaraku. Bahkan, aku tidak mengucap syukur kepada Allah yang telah memberikanku suara untuk bernyanyi. Kamu benar, Lily. Seharusnya aku menggunakan suaraku untuk memuji Allah dan mengucap syukur kepada-Nya dan bukannya hanya memamerkan suaraku semata,” kata Joanne. Dua minggu kemudian, Joanne dapat bernyanyi kembali. Kali ini, ia bernyanyi sepenuhnya bagi kemuliaan Allah. Joanne begitu mengucap syukur kepada Allah karena Ia telah menyembuhkan radang tenggorokannya dan air matanyapun sempat menitik membasahi pipinya ketika ia menyanyikan suatu pujian. Kata-kata dan alunan nada dari lagu pujian itu begitu menyentuh lubuk hatinya. Pertanyaan untuk Direnungkan 1. Mengapakah Joanne menjadi begitu bangga? 2. Apakah yang telah terjadi sehingga Joanne berubah pikiran tentang suaranya? 3. Bernyanyi adalah salah satu cara untuk _______________ Allah atas segala berkat-Nya. (memuliakan) AKTIVITAS Umat Israel Mengucap Syukur Kepada Allah Atas Segala Hal Bangsa Israel sangat berterima kasih kepada Allah. Tandailah dengan tanda benar di sebelah gambar yang menyatakan untuk hal apakah mereka bersyukur. Warnailah gambar berikut ini: 1. Pakaian 2. Makanan 3. Sandal 4. Minuman Penolong Allah Yang Baik 91 Umat Israel Mengucap Syukur kepada Allah atas Segala Hal Bangsa Israel sangat berterima kasih kepada Allah. Tandailah dengan tanda benar di sebelah gambar yang menyatakan untuk hal apakah mereka bersyukur. Warnailah gambar berikut ini: 92 Kami mengucap syukur kepada Allah atas pakaian yang telah diberikan-Nya. Kami mengucap syukur kepada Allah atas makanan yang telah diberikan-Nya. Kami mengucap syukur kepada Allah atas sandal yang telah diberikan-Nya. Kami mengucap syukur kepada Allah atas minuman yang telah diberikan-Nya. Penolong Allah Yang Baik 13 PELAJARAN TINJAUAN AKHIR KITA BERSYUKUR KEPADA ALLAH Kitab Bacaan: Semua Kitab Bacaan pada pelajaran sebelumnya. Tujuan Pelajaran: Mengajarkan murid-murid bahwa Allah begitu senangnya bila kita mengucap syukur atas segala perlindungan-Nya bagi kita. Kita juga akan tetap memegang teguh segala perintah-Nya. Doa: Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, atas segala yang telah Kauberikan kepada kami. Engkau telah mengajarkan kepada kami untuk menjadi anak-anak yang patuh. Tolonglah agar kami menjadi baik hati dan penolong, penuh kasih serta juga perhatian. Haleluya! Amin. TINJAUAN Beberapa waktu yang lalu, telah dikisahkan di dalam pelajaran bahwa ada begitu banyak orang yang mengasihi Allah dengan memberikan makanan, pakaian, perhiasan, dan semua barang untuk pembangunan Kemah Suci. Berapa banyakkah yang telah diberikan oleh orang Israel? (Lebih dari yang dibutuhkan.) Bagaimanakah cara kita memberikan persembahan kepada Allah? Saat ini kalian belum dapat mencari penghasilan sendiri, namun kalian dapat mempersembahkan sebagian uang yang diberikan oleh orang tua kalian. Suatu hari nanti, kalian akan dapat mencari penghasilan sendiri dan menyisihkannya untuk dipersembahkan kepada Allah. Kita mempersembahkannya karena kita mengasihi Yesus, kita mau menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah. Allah memberitahukan kepada kita bahwa adalah hal yang baik untuk selalu mengucap syukur kepada-Nya. Ketika kita mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah berarti kita telah memuliakan-Nya. MENGULANG DAN PERTANYAAN 1. Siapakah yang menaruh bayi Musa ke dalam suatu peti kecil? (Ibu dan saudara perempuan Musa.) 2. Ketika Musa masih bayi, siapakah yang memeliharanya? (Ibu Musa sendiri.) 3. Suatu hari, Musa melihat semak duri yang terbakar, lalu mendengar ada suara yang berbicara kepadanya dari semak duri itu. Suara siapakah yang didengar oleh Musa? (Suara Allah.) 4. Apakah tulah yang pertama? (Air berubah menjadi darah.) 5. Apakah tulah yang terakhir? (Kematian anak sulung.) Penolong Allah Yang Baik 93 6. Dapatkah kalian menyebutkan tiga tulah lainnya? (Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.) 7. Tiang apakah yang Allah pergunakan dalam membimbing bangsa Israel di padang gurun? (Tiang awan dan tiang api.) 8. Makanan apakah yang Allah berikan kepada bangsa Israel ketika mereka berada di padang gurun? (Manna.) 9. Siapakah yang mendaki ke atas gunung untuk menerima segala perintah Allah? (Musa.) 10. Dapatkah kalian menyebutkan perintah Allah yang ketiga sampai yang kelima? (Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.) AKTIVITAS Kami Akan Selalu Patuh Kepada Orang Tua Bantulah murid-murid Anda untuk membuat sebuah spanduk untuk mengingatkan akan ayat hafalan mingguan mereka. Sediakanlah sepotong karton manila dengan ukuran 20 x 30 cm untuk masing-masing murid. Tuliskanlah ayat hafalan 7 cm dari bawah karton misalnya: “Taatilah orang tuamu, karena hal ini akan menyenangkan Allah.” dan biarkanlah murid-murid yang membuat garis pada pinggir karton spanduk mereka. Perintahkanlah murid-murid Anda untuk menggambarkan wajah ayah dan ibu mereka masing-masing pada bagian atas karton itu. Selagi murid-murid mengerjakan aktivitas ini, maka Anda dapat berdiskusi dengan mereka dengan pertanyaan: Bagaimanakah cara mereka agar dapat senantiasa patuh kepada orang tua mereka? Bagaimanakah perasaan Allah bila mereka taat? Lipatlah ujung karton ke atas pada bagian bawah penggantung pakaian sehingga spanduk itu dapat digantung. 94 Penolong Allah Yang Baik “ “Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.” (Kolose 1:28) ” Indria PENDIDIKAN AGAMA True Jesus Church General Assembly, USA. (Buku ini hanya dipergunakan di dalam Gereja Yesus Sejati) Edisi Revisi 1, 2007