Indria 1-2 (pegangan guru).cdr - TJC IA

advertisement
B U K U
P E G A N G A N
G U R U
TAHUN
Indria
1 2
BUKU
Penolong Allah Yang Baik
Allah Mengirimkan Manna Kepada Umat-Nya
Jadilah Guru Yang Kreatif
Apakah kita mempunyai kreativitas?
Kadang-kadang kita membatasi besarnya kuasa ilahi dan
kreativitas yang dapat mengalir di dalam diri kita. Bagaimana
caranya? Dengan kecenderungan kita melakukan segala sesuatu
dengan kekuatan sendiri, atau dengan menunda-nunda dan
mengurangi kemampuan kita mengajar dengan persiapan yang
terburu-buru.
Walaupun demikian, kita mempunyai Yesus Kristus sebagai
Juruselamat, sang Pencipta yang hidup di dalam diri kita. Kita yang
mempunyai kuasa ilahi di dalam diri kita – Roh Kudus, tentu
memiliki kreativitas yang luar biasa yang dapat kita pakai – kreativitas
dari-Nya!
Ia telah berjanji bahwa Ia mampu melakukan jauh lebih
banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan. Dan Dia melakukan
semua hal itu karena kuasa yang bekerja dalam diri kita (Ef. 3:20).
Marilah kita nyatakan kreativitas-Nya yang besar dalam
pengajaran yang kita berikan, sewaktu kita berdoa, mempersiapkan
dan pergi ke dalam ruang kelas dengan kekuatan dan kreativitas-Nya,
bukan kita.
Dan jadikanlah dirimu sendiri
suatu teladan dalam berbuat baik.
Hendaklah engkau jujur
dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu
sehingga lawan menjadi malu,
karena tidak ada hal-hal buruk
yang dapat mereka sebarkan tentang kita
(Titus 2 : 7-8)
i
Penolong Allah Yang Baik
DAFTAR ISI
(Oktober/Nopember/Desember)
Kata Pendahuluan
Panduan Mengajar
Prosedur Mengajar
Marilah Kita Temui Tokoh-Tokoh dalam Kisah Aplikasi Kehidupan
Karakteristik Murid-Murid Anda
Bahan-Bahan yang Dibutuhkan
Mengajar dengan Sandiwara Boneka
Mengajar dengan Drama Alkitab
Mengajar dengan Musik
Ayat Hafalan
i
iii
iv
v
vii
x
xi
xi
xii
xiv
Bagian 1 - Yusuf Menunjukkan Kasih
Dengan Menolong Sesama
Pelajaran 1
Pelajaran 2
Pelajaran 3
Jubah yang Maha Indah
Yusuf Melakukan Pekerjaannya Sebaik Mungkin
Yusuf Mengampuni Saudara-Saudaranya
1
9
17
Bagian 2 - Allah Menunjukkan Kasih
Kepada Musa dan Umat-Nya
Pelajaran 4
Pelajaran 5
Pelajaran 6
Pelajaran 7
Allah Memelihara Bayi Musa
Musa Menaati Allah dan Menolong Umat-Nya
Sepuluh Tulah
Allah Melindungi umat-Nya di Laut Merah
25
33
41
49
Bagian 3 - Allah Memperhatikan Umat-Nya
Pelajaran 8
Pelajaran 9
Pelajaran 10
Pelajaran 11
Pelajaran 12
Pelajaran 13
Allah Memberikan Manna bagi Umat-Nya
Allah Memberikan Sepuluh Perintah bagi Umat-Nya
Umat Allah Membawa Persembahan
bagi Pembangunan Kemah Suci
Umat Allah Membangun Kemah Suci
Musa dan Umat Allah Mengucap Syukur kepada Allah
Tinjauan Akhir - Kita Bersyukur kepada Allah
57
65
73
79
87
95
Penolong Allah Yang Baik ii
PANDUAN MENGAJAR
Tahun 1 Buku 2
INDRIA
Penolong Allah
Yang Baik
Selamat datang pada kesempatan menarik lainnya untuk menjangkau muridmurid yang berusia 4 - 5 tahun dengan kabar baik tentang kasih Allah. Usia 4 - 5
tahun adalah usia permulaan dari para murid untuk mengambil suatu keputusan.
Kebanyakan dari hidup mereka adalah orang tua merekalah yang mengambil suatu
keputusan bagi mereka. Sekarang, mereka datang untuk menemukan sendiri mana
hal yang benar dan hal yang salah serta mereka sekaligus belajar bagaimana
menentukan pilihan sikap di dalam hidup mereka.
Dalam bagian ini, kami mengharapkan agar para murid dapat memiliki suatu
kesempatan untuk memilih tindakan yang benar. Hal ini membutuhkan masukan
dan bimbingan dari para guru. Para murid tidak dengan sendirinya dapat memilih
mana yang benar untuk dilakukan. Seperti kebanyakan orang dewasa, mereka akan
memilih sesuatu hal yang praktis dan menyenangkan.
Inilah sasaran kami, yaitu untuk menolong para murid menyadari bahwa
Allah menghendaki kita untuk berbuat hal yang benar di dalam segala keadaan. Di
dalam tiap pelajaran pada bagian ini akan disediakan kesempatan bagi para murid
untuk membuat keputusan tentang mana hal yang benar yang seharusnya
dilakukan. Adalah tanggung jawab para guru untuk memastikan bahwa tiap murid
memperoleh kesempatan berpartisipasi dalam aktivitas ini dan memperoleh
masukan yang selayaknya dari para guru untuk dijadikan suatu keputusan yang
tepat.
Dalam mengajarkan bagian ini, biarkanlah maksud dari setiap pelajaran
tecapai. Buatlah cerita sedemikian hidupnya sehingga murid-murid dapat mengerti
sepenuhnya dan menghargai pelajaran yang diajarkan. Mereka bergantung kepada
kita – guru mereka - untuk menjelaskan kasih Allah kepada orang lain dan untuk
memperkuat iman mereka.
Kami berharap bahwa kita akan merasa senang bertumbuh
bersama dalam kelas Indria yang kita ajarkan tentang firman Allah. Nikmatilah
pelajaran baru dan alamilah pengalaman yang indah dengan murid-murid yang
iii
Penolong Allah Yang Baik
Prosedur Mengajar
1
Puji-Pujian
(10-15 menit)
Tujuan Membantu murid-murid menyembah Allah melalui kidung pujian.
Prosedur Selalu mengawali pelajaran di dalam nama Tuhan Yesus. Guru atau
pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu sederhana atau
mengunakan gerakan (gerak dan lagu).
2
Kisah Pelajaran
(15-20 menit)
Tujuan Membiarkan murid-murid untuk mendengarkan kisah pelajaran dan
menanggapi kisah itu.
Prosedur Berdoalah singkat di dalam nama Tuhan Yesus terlebih dahulu. Kisah
Pelajaran dapat diceritakan kepada semua murid oleh seorang guru atau
murid-murid dibagi dalam beberapa kelompok dengan satu guru dalam setiap
kelompoknya. Kita juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk dtanyakan
kepada murid. Pertanyaan-pertanyaan ditanyakan pada waktu meninjau Kisah
Pelajaran. Janganlah lupa untuk menjelaskan kata-kata baru dan ceritakanlah
kepada mereka kisah sehari-hari yang berhubungan dengan Kisah Pelajaran
sebelum atau sesudah menceritakan isi kisahnya.
3
Aktivitas Belajar Alkitab
Tujuan Membantu murid-murid untuk terbiasa dengan firman Allah dan ini adalah
sebagian dari tugas guru, juga tugas yang sama pentingnya yaitu membantu
murid-murid menerapkan kebenaran-kebenaran Alkitab dalam kehidupan
sehari-hari mereka. Aktivitas-aktivitas ini telah disusun untuk mendorong
murid-murid kita melaksanakan apa-apa yang mereka telah pelajari.
Prosedur Biarkanlah murid-murid bekerja pada Buku Aktivitas Murid. (Bila aktivitasaktivitas meliputi kegiatan kelompok atau menggunting dan menempel,
pastikan ada guru pendamping guru.) Kami telah menyediakan berbagai
macam aktivitas pilihan. Tolong pilihlah mana yang cocok.
Penolong Allah Yang Baik iv
MARILAH KITA TEMUI
TOKOH-TOKOH DALAM
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Puji syukur kepada Allah bahwa setiap pelajaran mempunyai satu kisah nyata
untuk pencapaian tujuan dari Kisah Pelajaran. Kami mengharapkan bahwa Anda
mempelajari terlebih dahulu latar belakang keluarga-keluarga di bawah ini
sebelum kita menceritakannya kepada murid-murid. Nikmatilah dalam membagi
cerita-cerita ini dengan murid-murid kita yang terkasih.
Keluarga Marsh
Keluarga Marsh adalah keluarga yang telah lama percaya kepada Yesus. Bapak dan
Ibu Marsh mempunyai 2 orang anak yang telah dibaptis sewaktu bayi. Michelle berusia
7 tahun dan John berusia 5 tahun. Kedua anak ini bertumbuh di dalam gereja sehingga
sedikitnya mereka mempunyai dasar pengetahuan kebenaran.
Keluarga Lewis
Bapak dan Ibu Lewis mempunyai 2 orang anak yang bernama Julie dan Tommy. Julie
berusia 8 tahun dan Tommy berusia 6 tahun. Bapak Lewis sering bepergian karena
tuntutan pekerjaan. Jadi lebih sering hanya ada Ibu Lewis dan kedua orang anaknya
saja.
Keluarga Lim
Keluarga Lim dapat dikatakan adalah keluarga besar. Bapa dan Ibu Lim serta 4 orang
anaknya. Anna berusia 17 tahun adalah anak yang tertua. Julius berusia 13 tahun
berada di tingkat SMP. Benyamin berusia 9 tahun duduk di kelas 4 SD dan yang paling
kecil yaitu Susie berusia 5 tahun. Keluarga Lim dahulunya menganut agama Budha.
Anna dan Julius mungkin masih ingat akan cara hidup mereka yang terdahulu, namun
Benyamin dan Susie mengalami pertumbuhan diri mereka di dalam gereja. Satu
anggota keluarga penting lainnya adalah anjing mereka yang bernama Togo.
v
Penolong Allah Yang Baik
Keluarga Lopez
Keluarga Lopez percaya kepada Allah melalui suatu mujizat yang hebat. Ricky, anak
mereka yang paling besar hampir meninggal dunia karena sakit parah, namun
Yesus telah menyembuhkannya. Kerena peristiwa ini maka semua anggota
keluarga menjadi percaya kepada Yesus. Selain Bapak dan Ibu Lopez serta Ricky
masih terdapat 2 orang anak lainnya yakni Juan dan Maria. Ricky berusia 9 tahun,
Juan berusia 6 tahun dan Maria berusia 3 tahun.
Keluarga Chen
Keluarga Chen terdiri dari Lily yang berumur 9 tahun. Ia tinggal bersama dengan
bibinya yang bernama Jane dan neneknya yang biasa dipanggil dengan Nenek
Chen. Orang tua Lily tidak tinggal bersama dengan Lily karena mereka ada di
negara lain. Mereka menginginkan Lily mendapatkan pendidikan yang lebih baik di
Amerika. Jadi, ia dijaga oleh bibi dan neneknya.
Keluarga Sharp
Pak Sharp memiliki 3 orang anak, yaitu: Bobby yang berumur 13 tahun, David yang
berusia 9 tahun dan yang paling kecil, Jean yang berusia 6 tahun. Namun keluarga
ini sangat menyedihkan sebab ibu mereka baru saja meninggal dunia dan ia harus
membesarkan mereka semua seorang diri. Karena Bapak Sharp harus bekerja
setiap harinya, maka anak-anak dengan sendirinya harus belajar secara lebih
mandiri lagi. Mungkin, anak-anak lebih matang dari pada anak-anak lainnya karena
tragedi yang telah mereka alami.
Keluarga Hayes
Keluarga Hayes terdiri dari Pendeta Hayes, istri dan 2 orang anak perempuannya
yang bernama Cathy dan Rachel. Cathy berusia 6 tahun dan Rachel baru berusia 4
tahun.
Keluarga Watanabe
Dua belas tahun yang lalu, keluarga Watanabe pindah dari Jepang ke Amerika.
Karena Bapak Watanabe seringkali ditugaskan oleh perusahaannya, sehingga ia
jarang berada di rumahnya. Bapak dan Ibu Watanabe telah menjadi percaya kepada
Allah dan dibaptis pada saat mereka masih di Jepang. Namun kedua orang anaknya
yaitu Kelly dan Heidi telah menerima baptisan di Amerika. Kelly berusia 8 tahun
sedangkan Heidi berusia 6 tahun. Anak-anak begitu dekat dengan orang tua mereka
namun mereka sering merindukan kehadiran ayah mereka.
Ibu Laurie
Ibu Laurie adalah guru agama di kelas Taman Kanak-Kanak dan ia masih muda dan
sangat senang mengajar serta memperhatikan pertumbuhan iman anak.
Pastikanlah untuk membacakan Kisah Aplikasi Kehidupan ini kepada murid-murid
kita selama pelajaran. Jangan lupakan kegembiraan-kegembiraan dalam proses
mengajar yang terdapat di dalam setiap pelajaran.
Penolong Allah Yang Baik vi
KARAKTERISTIK
MURID-MURID ANDA
Empat dan Lima Tahun
Semua murid adalah individu-individu yang unik dengan pengalamanpengalaman mereka sendiri. Mereka memerlukan kasih dan perlindungan, merasa
berharga dan penting, merasa memperoleh sesuatu dan keseimbangan perasaan dan
pengalaman dalam ketergantungan dan kemandirian. Semua murid perlu dikelilingi
oleh orang-orang dewasa yang mengekspresikan cinta dan kasih Allah yang
sesungguhnya kepada mereka. Mereka butuh kesempatan untuk menyelidiki arti
kehidupan, seperti apakah Allah itu dan bagaimanakah manusia saling berhubungan
dengan Allah dan sesamanya.
Informasi dalam halaman-halaman berikut ini sesungguhnya menyoroti
karakter-karakter khusus dari semua murid yang berusia 4 dan 5 tahun. Ketika Anda
membaca, pikirkanlah setiap murid di dalam kelas Anda dan bagaimanakah Anda
dapat mengasuh mereka sehingga bertumbuh menjadi anak Allah.
vii
Penolong Allah Yang Baik
Usia 4 Tahun
PERKEMBANGAN FISIK
u
Penuh semangat dan gerak.
Senang menggunakan perasaan mereka; senang untuk menyentuh sesuatu.
u
Belajar memotong dengan gunting.
u
Belajar mengurus diri sendiri terhadap beberapa kebutuhan pribadi mereka
u
PERKEMBANGAN MENTAL
Hanya dapat memperhatikan dalam waktu singkat.
u
Senang tertawa dan bertingkah bodoh.
u
Senang
mengatakan yang bukan-bukan.
u
Belajar
mengidentifikasi
dan mengenal nama-nama warna, ukuran dan bentuk.
u
Mengerti konsep waktu.
u
Memiliki gambaran yang indah dan banyak bertanya.
u
Mulai mempelajari cara memecahkan suatu masalah.
u
Mengenal lebih banyak kosa kata dan mulai bermain dengan kata-kata.
u
Senang dengan aktivitas-aktivitas musik dan dapat bermain dengan nada-nada yang
sederhana.
u
Mulai menggambar bentuk-bentuk yang telah mereka kenal
u
PERKEMBANGAN SOSIAL
Belajar untuk mengungkapkan perasaan-perasaan mereka.
u
Mulai senang berinteraksi dengan murid-murid lainnya ketika mereka sedang bermain
u
bersama.
Mulai belajar mengerti bahwa orang lain juga memiliki perasaan.
u
Belajar menunggu giliran mereka.
u
Ada kemungkinan agak sulit berpisah dengan orang tua khususnya dengan ibu.
u
Mau menolong.
u
Senang merasa penting.
u
PERKEMBANGAN ROHANI
Memerlukan orang dewasa yang penuh perhatian yang dapat diteladani sikap dan
u
tingkah lakunya sebagai orang Kristen.
Memerlukan orang dewasa yang penuh perhatian yang memberikan kesempatan
u
bertanya sebanyak-banyaknya kepada murid-murid.
Perlu mendengarkan Kisah Pelajaran dengan jelas dan sederhana, terutama kisah yang
u
menekankan tentang kebaikan-kebaikan Allah, pengucapan syukur kepada Allah, kasih
Yesus kepada murid-murid dan Yesus sebagai seorang sahabat dan penolong.
Dapat mengucapkan doa yang sederhana terutama doa pengucapan syukur.
u
Dapat berpartisipasi dalam pelayanan kasih dengan berbagi makanan, uang dan dengan
u
berbuat sesuatu bagi orang lain
Dapat mengalami keindahan dan keajaiban dalam dunia Allah.
u
Dapat mengembangkan rasa memiliki pada gereja
u
Penolong Allah Yang Baik viii
Usia 5 Tahun
PERKEMBANGAN FISIK
Hanya dapat memperhatikan pelajaran dalam waktu singkat dan keinginan untuk
u
bergerak begitu tinggi oleh karena perkembangan otot-ototnya.
Mencoba menguasai berbagai macam keahlian yang memerlukan koordinasi: melompat,
u
melempar bola, berlari dan mendaki.
Tidak pernah beristirahat, aktif dan penuh semangat.
u
Memperlihatkan keinginan untuk belajar namun memiliki keterbatasan kekuatan dan
u
kelincahan
PERKEMBANGAN MENTAL
Banyak menanyakan pertanyaan untuk menambah perbendaharaan informasi,
u
khususnya, mengawali pertanyaan dengan “Mengapakah…?”.
Sangat berdasarkan kepada bukti-bukti yang ada, ingin
u
mengetahui bagaimanakah sesuatu itu bekerja.
Terutama mengerjakan dengan spontanitas, pikiran yang nyata.
u
Mengunakan bentuk-bentuk seni dan kata-kata untuk menyatakan ide dan perasaan.
u
PERKEMBANGAN SOSIAL
u
Mengembangkan keahlian berkomunikasi
Sedang memperhatikan tentang keadilan atau “kesamaan”.
u
Memperlihatkan kasih sayang kepada mereka yang disayangi.
u
Mencari penerimaan, pengertian, dorongan dan kasih sayang.
u
Senang melakukan aktivitas bersama keluarga.
u
Memantapkan konsep dan kebersihan diri secara rutin.
u
Melakukan kebiasaan yang praktis.
u
PERKEMBANGAN ROHANI
Dapat mengenali doa dan aspek yang biasa ada pada iman kita.
u
Senang
umendengarkan Kisah Pelajaran tentang orang hidup yang selalu taat
kepada kehendak Allah, biasanya cerita-cerita mengenai ajaran Yesus untuk menolong
sesama agar dapat belajar bagaimana untuk dapat hidup bersama.
Senang mendengarkan kisah pendek tentang gereja sekarang dan masa lampau.
u
Telah siap untuk diperkenalkan pada dasar iman dari gereja kita, seperti arti dari
u
Hari Sabat, Roh Kudus dan berdoa dalam bahasa Roh.
Perlu untuk merasakan doa melalui penglihatan atau pendengaran orang tua dan
u
orang dewasa, turut serta dalam doa dan merasakan bahwa doa itu dapat menolong
dan penting dalam hidup.
Perlu dikelilingi oleh guru-guru yang menerapkan pesan-pesan Alkitab pada
situasi sekarang ini.
u
Perlu merasakan gereja sebagai tempat mereka menyembah Allah dan tempat
yang perlu mereka pelihara.
u
ix
Penolong Allah Yang Baik
BAHAN BAHAN
YANG DIBUTUHKAN
Buku-Buku
Buku cerita Alkitab, buku murid-murid tentang lingkungan, keluarga dan temanteman. Sebuah rak buku yang tidak tinggi untuk memudahkan murid-murid untuk
menjangkau buku-buku itu.
Bahan-Bahan Seni
Bahan-bahan dasar termasuk krayon besar, pulpen, gunting yang berujung tumpul,
solasi, lem, kertas lipat dalam bermacam warna, adonan tepung atau garam,
majalah, katalog. Bahan penolong lainnya: cat air dengan warna-warna dasar, kuas
yang bergagang panjang, piring yang dangkal untuk lem atau cat, sisa-sisa kain atau
benang, taplak meja plastik dan kaos-kaos gambar.
Bahan Luar Biasa Yang Allah Ciptakan
Meja pendek untuk mempermudah memamerkan seluruh bahan-bahan. Taplak
meja dengan dilapisi plastic dan Anda dapat menaruh koleksi batu-batu, kerang dan
bahan-bahan alam lainnya: sebuah aquarium, kotak-kotak bertingkat, magnet,
tumbuhan atau biji-bijian. Pastikanlah untuk selalu menyediakan kaca.
Alat-Alat Musik
Macam-macam alat musik buatan sendiri (kerincing, bel, tongkat dan lain
sebagainya.) atau membeli adalah tahap pertama. Radio kaset merupakan
tambahan yang bagus.
Mainan-Mainan yang Membutuhkan Keahlian
Mainan PUZZLE adalah mainan yang baik karena melatih kemampuan motorik,
imajinasi dan konsentrasi.
Kami sarankan Anda untuk selalu menyediakan bahan-bahan standar
(Alkitab, pensil, krayon, spidol, lem, gunting, kertas lipat, papan tulis, kertas
tulis) di dalam kelas.
Biarpun bahan-bahan ini tidak selalu dipakai pada setiap pelajaran, Anda
harus selalu menyiapkannya.
Penolong Allah Yang Baik x
MENGAJAR DENGAN SANDIWARA BONEKA
Janganlah takut untuk mencoba Sandiwara Boneka di dalam kelas Anda. Anda akan
dapat menikmatinya seperti juga murid-murid Anda!
Pertimbangkanlah beberapa hal di bawah ini ketika menggunakan Sandiwara
Boneka:
~ Seorang murid lebih mudah mengenali sikap-sikap yang tidak baik dan
kesalahan-kesalahan pada sebuah boneka dari pada diri mereka sendiri. Ia
dapat mengkritik boneka tersebut dan menyarankan cara-cara yang lebih baik
untuk bertindak dan tidak merasa dirinya dihakimi atau dikoreksi.
~ Murid-murid akan lebih terlihat dalam sebuah diskusi ketika sebuah boneka
berbicara. Bahkan, murid-murid yang pemalu sekalipun akan tertarik untuk
memperhatikan dan percaya.
~ Sama seperti boneka-boneka yang membuat murid-murid bebas untuk lebih
mengekspresikan diri mereka sendiri, maka Anda pun bebas untuk membuatnya
sedikit lebih menarik dari biasanya.
Bagaimana Anda dapat menggunakan boneka di dalam kelas dengan efektif?
~ Janganlah kuatir untuk membuat boneka itu kelihatan hidup atau
menyembunyikan gerakan-gerakan bibir Anda. Murid-murid suka menggunakan
imajinasi mereka, dan perhatian mereka akan tertuju pada apa yang dilakukan
dan dikatakan oleh boneka itu, bukan pada pelaksanaan teknisnya.
~ Berlatihlah di depan cermin sebelum membawa boneka ke dalam kelas.
~ Gunakanlah banyak gerakan seperti juga perkataan. Buatlah boneka itu berjalan,
terbang, menari, bersin, membungkuk, melambai, bertepuk-tangan, menangis,
dan lain sebagainya. Ingatkanlah bahwa boneka-boneka itu dapat melakukan
hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia sungguhan.
MENGAJAR DENGAN DRAMA ALKITAB
Bersandiwara dapat membuat isi pelajaran menjadi nyata bagi para murid.
Ada beberapa cara untuk mempraktekkan kisah Drama Alkitab ini.
Pertimbangkanlah beberapa saran di bawah ini:
~ Bila situasi memungkinkan, buatlah gerakan-gerakan fisik. Murid-murid Taman
Kanak-Kanak perlu bergerak ke sana ke mari.
~ Menguasai kesadaran diri; biarkanlah para murid pertama-tama memperagakan
peran-peran itu di dalam kelompok-kelompok kecil. Setelah melakukannya,
murid-murid yang lebih pemalu mungkin bersedia memperagakannya seorang
diri.
~ Biarkanlah murid-murid Anda melakukan semua sandiwara itu. Tugas guru
adalah untuk menanyakan pertanyaan, memberikan saran, dan semangat ketika
xi
Penolong Allah Yang Baik
murid-murid sedang bersandiwara.
~ Biarkanlah murid-murid memilih peran yang mereka inginkan dengan sukarela.
~ Anjurkanlah untuk berkreasi. Memerankan kisah Alkitab dapat membantu para
murid untuk melihat isi cerita dan karakter dengan cara yang berbeda.
~ Anjurkanlah para murid untuk memikirkan perasaan, situasi, karakter, ekspresi
wajah, dan motivasi. Mereka semua berperan dalam menghidupkan isi cerita.
MENGAJAR DENGAN MUSIK
Apakah murid-murid Anda lebih suka menyanyi dari pada menyimak pelajaran itu
sendiri? Musik dapat digunakan sebagai cara mengajar yang efektif di dalam
pelajaran.
~ Nyanyian-nyanyian pujian yang menceritakan kisah-kisah dapat membantu
pelajaran-pelajaran Anda.
~ Beberapa murid dapat belajar dengan lebih baik bila mereka dapat “merasakan”
materi yang sedang Anda ajarkan. Pilihlah nyanyian-nyanyian pujian dengan
gerakan yang hidup dan gerakan fisik.
~ Para murid yang tidak mudah mengekspresikan perasaannya mungkin akan
lebih mudah untuk berekspresi melalui nyanyian-nyanyian pujian.
Ingatkanlah akan hal-hal ini ketika Anda menggunakan musik bersama muridmurid Anda:
~ Pelajarilah nyanyian-nyanyian pujian baru sebelum Anda mengajar mereka.
~ Nyanyikanlah sebuah nyanyian pujian kepada murid-murid sebelum Anda
menyuruh mereka menyanyikannya.
~ Bicarakanlah mengenai makna dari kata-kata pada nyanyian pujian itu.
~ Nyanyikanlah nyanyian pujian dengan cara yang berbeda-beda tentukanlah
bagian, gunakanlah alat-alat musik, bergeraklah ke sana ke mari dan lain
sebagainya.
Ketika Anda mengajarkan bagian ini, bagaimanakah Anda akan
membantu murid-murid mengenal isi pelajaran ini? Di bawah ini, ada
beberapa saran yang dapat membantu:
Persiapkanlah
Murid-murid pada usia ini luar biasa aktifnya. Perhatiankanlah mereka bahwa paling
lama hanya 10 - 15 menit. Selalu rencanakanlah lebih dari yang Anda bayangkan
mungkin dapat Anda lakukan. Bacalah pelajaran secara keseluruhan, kemudian
mulailah dengan aktivitas-aktivitas yang ingin Anda lakukan. Bila dirasakan perlu
untuk menghilangkan beberapa aktivitas, lakukanlah segera. Pada saat-saat
darurat, berbuatlah seadanya. Tetapi di atas semua itu, berdoa, berdoa, dan
berdoalah!
Penolong Allah Yang Baik xii
Aturlah
“Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah
sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai
dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat
kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkanlah sebuah
tempat untuk berdoa dari sisa ruangan. Anda juga dapat mempersiapkan sebuah
tempat drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai
pelajaran-pelajaran. Anda mungkin juga dapat menyediakan baju-baju bekas,
handuk-handuk, kain-kain, dan bahan-bahan lainnya untuk membuat kostumkostum.
Sesuaikanlah
Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah!
Bila murid-murid Anda masih kecil, belum bisa membaca, lakukanlah aktivitasaktivitas dalam kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Janganlah
mengharapkan mereka untuk bekerja dengan baik seorang diri. Bila murid-murid
adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh murid-murid,
dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka. Persiapkanlah
berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan-bahan dalam
“Pilihan Aktivitas”, atau kreasikan sendiri.
Jadilah dirimu sendiri
Faktor yang terpenting di dalam pengajaran yang mendidik adalah kisah yang Anda
bagikan kepada murid-murid. Bagaimanakah Anda memperlakukan setiap murid
ketika ia memasuki ke dalam kelas adalah suatu kesaksian yang lebih dahsyat dari
pada kisah Alkitab manapun. Biarkanlah murid-murid mengetahui bahwa Anda
menyayangi dan menerima mereka. Murid-murid harus mempunyai rasa memiliki
walaupun mereka jarang menghadiri kelas. Mereka harus merasa nyaman sewaktu
di dalam kelas walaupun Anda hanya bertemu dengan mereka seminggu sekali.
Inilah tempat mereka, di sinilah dalam Rumah Allah. Bersyukurlah atas talentatalenta yang unik dan beragam yang dimiliki oleh masing-masing individu murid.
xiii
Penolong Allah Yang Baik
AYAT HAFALAN
1. “Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!”
(Rm. 12:18)
2. “Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!”
(Rm. 12:18)
3. “Ampunilah saudaramu dengan segenap hatimu.”
(Mat. 18:35)
4. “Ia yang memelihara kamu.”
(1 Pet. 5:7)
5. “Ia yang memelihara kamu.”
(1 Pet. 5:7)
6. “Ia yang memelihara kamu.”
(1 Pet. 5:7)
7. “Ia yang memelihara kamu.”
(1 Pet. 5:7)
8. “Aku mau mendengarkan firman Allah.”
(Mzm. 85:9)
9. “Aku mau mendengarkan firman Allah.”
(Mzm. 85:9)
10. “Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”
(2 Kor. 9:7)
11. “Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita..”
(2 Kor. 9:7)
12. “Bersyukurlah kepada Tuhan.”
(1 Taw. 16:8)
Penolong Allah Yang Baik xiv
xv
Penolong Allah Yang Baik
1
PELAJARAN
JUBAH YANG MAHA INDAH
Kitab Bacaan:
Kej. 37
Kebenaran Pelajaran:
Saudara-saudara Yusuf memperlakukan Yusuf dengan tidak baik karena iri hati.
Tujuan Pelajaran:
Mendorong murid-murid Anda agar dapat mengubah perasaan iri hati mereka
terhadap orang lain.
Ayat Hafalan:
“Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” (Rm. 12:18)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Kami sangat berterima
kasih kepada-Mu atas kesehatan yang Kauberikan kepada orang tua kami. Karena
berkat-Mu maka kami dapat menjalani hidup ini dengan sukacita setiap harinya.
Tolonglah, agar kami tidak merasa iri hati kepada orang lain. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Keluarga Yakub tinggal di dekat Hebron, sebelah selatan daerah
Yerusalem dan sebelah Barat Laut Mati (Kej. 37:14). Yakub menyuruh Yusuf yang
baru berusia 17 tahun pergi sejauh 80 km ke arah Sikhem untuk mengetahui
keberadaan saudara-saudaranya. Sementara itu, saudara-saudara Yusuf telah
pergi sejauh 40 km ke arah utara menuju Dotan (Kej. 37:17).
Jubah Yusuf
Pada zaman Yusuf, setiap orang mempunyai jubah. Umumnya jubah
digunakan untuk menghangatkan badan, membungkus barang-barang ketika
hendak bepergian, untuk membungkus bayi, sebagai alas duduk atau bahkan untuk
dijadikan sebagai jaminan suatu pinjaman. Hampir semua jenis jubah mempunyai
panjang selutut, berlengan pendek dan sederhana. Mungkin, bahan jubah Yusuf
serupa dengan jenis jubah golongan bangsawan yang berlengan panjang,
mempunyai panjang semata kaki dan berwarna-warni.
Rasa sayang Yakub terhadap Yusuf tercermin dari pemberian “Jubah
maha indah” kepada Yusuf (Kej. 37:3). Namun kehadiran jubah itu justru menambah
ketegangan dalam hubungan Yusuf dengan saudara-saudaranya, yang pada
akhirnya mendorong saudara-saudara Yusuf yang marah menjual Yusuf sebagai
budak.
Lalu, Yusuf dijual kepada “Kafilah orang Ismael” (Kej. 37:25). Berdasarkan
Kej. 37:36 dan Hak. 8:22-24, jelaslah sudah bahwa orang-orang Ismael dapat juga
disebut sebagai orang-orang Midian.
Penolong Allah Yang Baik 1
PEMAHAMAN MURID-MURID
Walaupun murid-murid Anda semuanya berjalan menuju kedewasaan,
namun mereka berkembang menjadi orang-orang yang berbeda. Sebagian
mungkin mempunyai kemampuan sosial lebih baik. Sebagian mungkin
menunjukkan kemampuan fisik yang lebih baik, dan lainnya mungkin lebih matang
secara emosional atau rohani. Mereka dapat melihat satu sama lain dan berpikir,
"Mengapa aku tidak seperti dia?" atau "Mengapa dia mempunyai segalanya?". Di
saat seperti ini, rasa iri dapat muncul.
Murid-murid Anda perlu memahami bahwa Allah menciptakan kita dan
mengasihi setiap manusia. Allah ingin kita bersukacita dengan diri kita apa adanya.
Ia ingin kita bersukacita dengan diri orang lain yang berbeda dengan kita. Lebih
penting lagi, Ia ingin kita menyingkirkan perasaan iri dari diri kita.
Ajarkan tentang berbagai macam rasa iri hati dalam pelajaran, Anda dapat
menyertakan contoh-contoh yang berhubungan kepada murid-murid Anda. Ajarkan
murid-murid Anda untuk mengerti lebih jauh apakah iri hati itu ketika mendiskusikan
contoh-contoh yang Anda berikan.
Aktivitas yang akan disukai anak-anak adalah suatu aktivitas yang
memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengekspresikan diri secara visual.
Setelah pelajaran usai, perlihatkan kliping tentang diri Anda pada murid-murid.
Kliping ini terdiri dari guntingan-guntingan dari majalah, foto-foto pribadi, hal-hal
kecil, dan lain sebagainya yang mencerminkan diri Anda. Tempelkan pada kliping
berukuran 30x30 cm. Pastikan agar kliping terisi penuh. Ceritakan tentang diri Anda
pada murid-murid dengan gambar, foto dan benda dalam kliping "Ini Aku" milik Anda.
Sertakan juga gambaran kecil mengenai talenta yang Anda miliki, keluarga, hobi,
atau fotokopi lagu kesukaan Anda.
Setelah menceritakan kliping Anda, beritahukan murid-murid bahwa
mereka akan membuat kliping "Ini Aku" mereka sendiri. Sediakan kantong kertas
yang bertuliskan "Ini Aku" untuk murid-murid Anda, dan mintalah agar mereka dapat
mengumpulkan benda-benda yang berlainan untuk dimasukkan ke dalam kantong
untuk dibawa minggu depan. Pada pelajaran minggu depan, anak-anak dapat
membawa koleksi mereka dan mulai membuat kliping. Sewaktu mereka
membuatnya, usahakan untuk menyebutkan kelebihan dan talenta yang dimiliki
tiap-tiap murid. Tutuplah aktivitas dengan pesan bahwa sesungguhnya kita tidak
perlu merasa iri hati, karena apa yang kita pelajari hari ini adalah bahwa kita
diciptakan berbeda-beda oleh Allah. Kita semua mempunyai talenta yang berbedabeda dan ini menunjukkan bahwa setiap orang istimewa dan penting.
KOSA KATA PELAJARAN
Iri Hati:
Menginginkan sesuatu yang dimiliki orang lain.
Unta:
Binatang yang dapat bepergian dalam jangka waktu yang lama tanpa minum air.
Ada unta yang memiliki dua buah punuk dan ada yang hanya memiliki satu buah
punuk.
2
Penolong Allah Yang Baik
Berkas:
Sejumlah benda yang diikat atau dibungkus menjadi satu.
Menunduk:
Suatu gerakan kepala yang mengangguk atau badan yang ditundukkan sebagai
tanda salam.
KISAH PELAJARAN
Jubah Maha Indah Milik Yusuf
Sebelum kita mendengarkan kisah tentang Yusuf, kita perlu memahami
beberapa istilah yang terdapat di dalam kisah ini. Marilah kita mulai dengan kata
“jubah”. Jubah yang dikisahkan di dalam Alkitab berbeda dengan jubah yang kita
kenakan di saat sekarang ini. Jubah yang bagaimanakah yang Yusuf kenakan?
(Jubah yang sangat baik dan indah.)
Di dalam kitab Kejadian, ada seorang muda yang bernama Yusuf. Ia
mempunyai sepuluh orang kakak laki-laki dan seorang adik laki-laki. Jadi di dalam
keluarga itu terdapatlah dua belas orang anak.
Yusuf adalah anak yang baik. Ia patuh pada orang tua. Ayahnya sangat
mengasihi Yusuf. Suatu hari, ayah Yusuf membuatkan sebuah jubah istimewa yang
indah bagi Yusuf. Yusuf menjadi sangat senang, namun hal ini membuat saudarasaudara lainnya iri hati kepada Yusuf.
Salah seorang saudaranya berkata, “Ayah selalu saja memperlakukan
Yusuf lebih baik daripada kita.”
“Aku benci pada Yusuf,” kata yang lainnya.
Yusuf Bermimpi Dua Kali
Pada suatu malam, Yusuf bermimpi. Dan pada keesokan paginya, ia
menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya. “Dengarlah,” katanya.
“Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah
berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkasmu sekalian
mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu.”
Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: “Apakah engkau ingin
menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?” Jadi makin
bencilah mereka kepada Yusuf karena mimpinya dan karena perkataannya itu.
Lalu Yusuf memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada
saudara-saudaranya. Katanya: “Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud
menyembah kepadaku.” Maka makin benci dan iri hatilah saudara-saudaranya
kepada Yusuf.
Yusuf Dijual Sebagai Budak
Pada suatu kali, pergilah saudara-saudaranya menggembalakan kambing
domba ayahnya dekat Sikhem. Lalu Israel berkata kepada Yusuf: “Bukankah
saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah,
engkau kusuruh kepada mereka.” Sahut Yusuf: “Ya, bapa.” Kata Israel kepadanya:
Penolong Allah Yang Baik 3
“Pergilah engkau melihat apakah baik keadaan saudara-saudaramu dan keadaan
kambing domba; dan bawalah kabar tentang hal itu kepadaku.”
Yusuf mengenakan jubah barunya dan pergi melintasi perbukitan untuk
mencari saudara-saudaranya. Ia berjalan berhari-hari lamanya. Akhirnya, Yusuf
menemukan saudara-saudaranya. Ketika mereka melihat Yusuf, mereka bukannya
merasa senang, tetapi mereka marah karena mereka melihat Yusuf mengenakan
jubah maha indah yang mereka benci.
Saudara-saudara Yusuf begitu iri kepada Yusuf sehingga mereka
memutuskan untuk mencelakai Yusuf. Seorang saudara Yusuf berkata, “Marilah kita
lemparkan dia ke dalam sumur itu dan meninggalkan dia di dalamnya.”
“Ide yang baik,” kata saudara-saudara lainnya dengan setuju.
Ketika Yusuf tiba, maka segeralah mereka melepaskan jubah Yusuf dan
melemparkan Yusuf ke dalam sumur itu.
Kemudian, mereka melihat beberapa orang datang sedang menunggangi
kawanan unta. Orang-orang ini sedang membawa barang-barang dari daerah yang
satu untuk dijual ke daerah yang lainnya. Salah seorang saudara Yusuf melompat
dan berkata: “Bagaimanakah bila kita menjual Yusuf kepada mereka? Ia dapat
menjadi budak!”
Dan itulah yang mereka perbuat! Mereka menjual saudara mereka sendiri
kepada orang-orang yang menunggangi kawanan unta itu.
Saudara-Saudara Yusuf Membubuhkan Darah Ke Atas Jubah Yusuf
Setelah orang-orang Ismael membawa Yusuf pergi, saudara-saudara
Yusuf berkata, “Sekarang Yusuf tidak akan mengganggu kita lagi!” Hanya satu
saudara Yusuf yang merasa sedih. Ia ingin menolong Yusuf. Tetapi sekarang sudah
terlambat.
Saudara Yusuf yang lainnya berkata, “Marilah kita bubuhkan darah
binatang ke atas jubah Yusuf, lalu kita perlihatkan kepada ayah kita.”
Ketika ayah Yusuf melihat jubah yang penuh darah itu, ia mengira bahwa ia
tidak akan dapat bertemu dengan Yusuf lagi. Yusuf menjadi budak di Mesir – karena
saudara-saudaranya iri hati kepadanya.
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Siapakah yang memberikan Yusuf jubah yang maha indah? (Ayahnya.)
2. Yusuf mempunyai berapa saudara? (Yusuf mempunyai sebelas orang saudara.)
3. Apakah mimpi Yusuf? (Yusuf bermimpi bahwa berkas gandum saudarasaudaranya menyembah kepada berkas gandumnya. Dan ia juga bermimpi
bahwa matahari, bulan dan sebelas bintang juga sujud menyembah kepadanya.)
4. Apakah yang dilakukan oleh saudara-saudara Yusuf pada akhirnya? (Mereka
menjual Yusuf sebagai seorang budak.)
5. Mengapakah mereka menjualnya? (Mereka sangat iri dan ingin menyingkirkan
Yusuf.)
4
Penolong Allah Yang Baik
Kisah pelajaran pada hari ini mengajarkan kepada kita apa yang
seharusnya kita perbuat ketika kita merasa tidak senang atas sesuatu yang telah
terjadi. Alkitab mengajarkan kepada kita agar kita tidak menjadi iri hati. Maksudnya
adalah lebih baik kita menguatirkan apakah kita telah berlaku benar daripada
melihat apa yang dimiliki atau dilakukan orang lain. Ketika kita memperhatikan
orang lain, maka saat itu pulalah kita dapat menjadi iri hati.
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Sebuah Hadiah Ulang Tahun Yang Menyenangkan
Tanggal 27 April adalah hari ulang tahun Michelle Marsh. Untuk ulang
tahunnya, kakek dan nenek Michelle memberikan kepada Michelle sebuah kotak
musik dan uang sejumlah sepuluh dollar untuk membeli barang lainnya.
Michelle sangat gembira dan berlari kepada kakek neneknya dan berkata,
“Terima kasih, kakek dan nenek.”
Keesokan harinya, Michelle mengundang salah seorang teman barunya di
sekolah - Sally, agar datang ke rumahnya dan melihat hadiah yang telah diterima
Michelle pada hari ulang tahunnya.
“Lihatlah, Sally, kakek dan nenekku memberikanku sebuah kotak musik
untuk ulang tahunku. Dan kedua orang tuaku memberikanku sebuah rumah mainan.
Mungkin nanti kita akan dapat bermain dengan rumah mainan ini,” kata Michelle
dengan gembira.
Dengan air mata yang berlinang, Sally berkata, “Hari ulang tahunku sama
denganmu, namun aku tidak mendapat hadiah apapun. Kamu beruntung.”
“Maafkanku, Sally, aku tidak mengetahuinya. Kalau begitu, selamat ulang
tahun. Mungkin lain kali kita dapat merayakan hari ulang tahun bersama-sama.
Kamu mau?" hibur Michelle.
“Tentu saja! Aku menyukainya,” sahut Sally dengan gembira.
Pada malam itu, bu Marsh mengantarkan Michelle ke sebuah toko mainan
untuk membelikan Sally sebuah hadiah. Dengan uang sepuluh dollar pemberian
kakek dan nenek Michelle, Michelle membelikan sebuah boneka beruang yang
sangat lucu bagi Sally.
Dalam perjalanan pulang ke rumah, Michelle bertanya kepada ibunya,
”Ibu, apakah Sally akan menyenangi hadiah ini?”
“Tentu sayang. Sally akan menyenangi hadiah ini sebab hadiah ini
merupakan hadiah kasih dan berasal dari hatimu,” jawab ibunya.
Michelle tersenyum dan berkata di dalam hatinya, “Terima kasih, Tuhan,
karena Engkau mengasihiku sehingga aku dapat mengasihi orang lain.”
Pertanyaan untuk Direnungkan
1. Mengapa Sally menangis?
2. Apakah yang dilakukan Michelle kemudian untuk menghibur Sally?
Penolong Allah Yang Baik 5
AKTIVITAS 1
Jubah Maha Indah Milik Yusuf
Ini adalah jubah Yusuf. Warnailah sesuai dengan garis-garis yang ada. Potong dan
tempelkanlah pada tubuh Yusuf.
AKTIVITAS 2
Siapakah Yang Menjual Yusuf Sebagai Budak?
Lihatlah saudara-saudara Yusuf! Mereka menjual Yusuf menjadi seorang budak.
Mereka iri hati kepada Yusuf. Tuliskanlah kata “Iri Hati” di bawah saudara-saudara
Yusuf. Apakah kita boleh iri hati kepada orang lain?
6
Penolong Allah Yang Baik
Siapakah yang Menjual Yusuf Sebagai Budak?
Lihatlah saudara-saudara Yusuf! Mereka menjual Yusuf menjadi seorang budak.
Mereka iri hati kepada Yusuf. Tuliskanlah kata “Iri Hati” di bawah saudara-saudara Yusuf.
Apakah kita iri hati kepada orang lain?
Rp
HALO
Bolehkah kita iri hati kepada orang lain?
Penolong Allah Yang Baik 7
8
Penolong Allah Yang Baik
PELAJARAN
2
YUSUF MELAKUKAN
PEKERJAANNYA SEBAIK MUNGKIN
Kitab Bacaan:
Kej. 37; 39; 41:25-57
Kebenaran Pelajaran:
Yusuf melakukan apa yang benar. Ia selalu melakukan sebaik mungkin
pekerjaannya.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa Allah selalu mengawasi kita sehingga seharusnya
kita selalu melakukan sebaik mungkin perkerjaan itu.
Ayat Hafalan:
“Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” (Rm. 12:18)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Tuhan yang terkasih, kami
sungguh bersyukur karena Engkau telah memelihara kami. Tolonglah, agar kami
selalu melakukan hal dengan benar. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Yusuf adalah budak yang bekerja pada Potifar, kepala pengawal Firaun.
Allah memberkati pekerjaan yang dilakukan Yusuf. Setelah beberapa waktu
lamanya, Potifar menaruh kepercayaan yang sangat tinggi kepada Yusuf dan
memberikan kuasa atas rumahnya dan segala miliknya kepada Yusuf.
Yusuf adalah orang yang gagah dan tampan wajahnya. Istri Potifar
berusaha menggoda Yusuf, namun Yusuf tidak mau melakukan dosa. Pada
akhirnya, istri Potifar memperdaya dan memfitnah Yusuf. Potifar marah karena hal
ini (Kej. 39:19), namun ia hanya memenjarakan Yusuf dan tidak membunuhnya
sebagaimana layaknya dilakukan kepada orang yang melakukan dosa yang
difitnahkan kepada Yusuf.
Allah menyertai Yusuf di dalam penjara; Dalam waktu singkat kepala
penjara mempercayakan segala sesuatu di dalam penjara kepada Yusuf (39:22-23).
Setelah Yusuf berhasil mengartikan mimpi Firaun, yang menunjukkan
bahwa Allah akan memberikan tujuh tahun penuh dengan kelimpahan dan tujuh
tahun kelaparan, Yusuf segera mengusulkan sebuah rencana yang besar untuk
menghadapinya. Firaun merasakan Roh Allah berada dalam diri Yusuf, dan ia
mempercayakan Yusuf untuk menangani kelimpahan dan kekurangan yang akan
terjadi. Yusuf berumur tiga puluh tahun ketika ia mulai melayani Firaun (Kej. 41:46).
Pekerjaan Yusuf yang luar biasa itu dilakukannya bagi Firaun dan negeri
Mesir. Namun pekerjaannya yang dahulu di rumah Potifar telah mempersiapkan dan
menolongnya memahami kehidupan Mesir dan kunci dari administrasi usaha yang
berhasil.
Penolong Allah Yang Baik 9
PEMAHAMAN MURID-MURID
Anak-anak kecil sulit memahami Allah yang walaupun tidak terlihat, namun
selalu ada di mana saja. Terkadang lagu pujian adalah cara terbaik untuk
menyampaikan pesan ini kepada anak-anak. Puisi berikut ini diambil dari buku
nyanyian. Puisi ini dapat dinyanyikan dengan not-not dalam lagu “Yesus Tahu”
(Pujian ASM No. 18). Nyanyikanlah lagu ini dengan gerakan.
Yesus Tahu
Ku di mana Yesus tahu
Dia tahu namaku
Yesus cinta
Yang kubuat
Semua Dia tahu
Kata-kata dalam puisi ini juga dapat dimasukkan ke dalam sebuah poster
untuk ditempel di dinding kelas. Walau mungkin murid-murid Anda belum dapat
membaca dengan lancar, mereka akan mudah teringat dengan poster ini bila
mereka telah menyanyikan lagu itu berkali-kali. Anda akan melihat dan terkejut
bahwa walaupun mereka belum lancar membaca, mereka akan merasa bangga
membacakan puisi ini pada Anda atau juga kepada pengunjung di dalam kelas
Anda.
KOSA KATA PELAJARAN
Penjara:
Suatu tempat seperti kurungan. Orang yang terbukti melanggar hukum akan
ditempatkan di dalam kurungan itu.
KISAH PELAJARAN
Apakah kalian masih ingat bagaimana Yusuf diculik dan dibawa ke tempat
yang jauh sekali dari rumahnya? Ya, ia dijual ke Mesir dan menjadi budak di rumah
Potifar. Yusuf yang malang! Ia menangis karena tidak dapat bertemu lagi dengan
ayah maupun keluarganya dan sungguh ia merindukan rumahnya. Namun, Yusuf
mengetahui bagaimana ia berdoa kepada Allah ketika ia merasa sedih dan tidak
berdaya. Yusuf melakukan semua pekerjaan dengan sebaik-baiknya di rumah
Potifar. Allah membuat segala yang dikerjakan oleh Yusuf berhasil dengan sangat
baik.
Potifar senang dengan hasil pekerjaan Yusuf dan dapat melihat
bagaimana Yusuf mengasihi Allahnya. Potifar memberikan kepada Yusuf
kekuasaan atas segala miliknya.
10
Penolong Allah Yang Baik
Yusuf Dimasukkan Ke dalam Penjara
Lalu pada suatu hari, istri Potifar mengajak Yusuf untuk melakukan suatu
hal yang memalukan, namun Yusuf ingat akan firman Allah yang mengatakan
“Janganlah melakukan hal yang jahat.” maka ia menolaknya. Istri Potifar menjadi
marah kepada Yusuf. Lalu ia berbohong kepada suaminya tentang keadaan Yusuf
dan Potifarpun memasukkan Yusuf ke dalam penjara raja. Sekalipun Yusuf tidak
bersalah, namun Potifar memasukkannya ke dalam penjara.
Allah masih memelihara Yusuf. Bahkan, kepala penjara berbaik hati
kepada Yusuf dan memberikan kekuasaan atas tahanan lainnya kepada Yusuf.
Kepala penjara itu mengetahui bahwa Yusuf melakukan pekerjaannya dengan
sangat baik karena ia mengasihi Allahnya. Kepala penjara pun tidak perlu
memeriksa pekerjaan Yusuf.
Yusuf Menjadi Penguasa Di Mesir
Pada suatu hari Firaun, pemimpin Mesir, sedang memikirkan mimpi yang
ia dapatkan. Ia memanggil Yusuf keluar dari penjara untuk menjelaskan mimpinya.
Yusuf berkata, ”Allah-lah yang akan menolongku mengartikan mimpimu. Allah
selalu bersamaku untuk memeliharaku.”
Yusuf memberitahukan kepada Firaun bahwa Allah akan memberikan
tujuh tahun kelimpahan makanan dan tujuh tahun kekurangan di-mana tidak akan
ada makanan sama sekali. Firaun harus menunjuk seseorang untuk membantunya
menyimpan persediaan makanan dalam tahun-tahun kelimpahan.
Firaun berkata kepada Yusuf, “Karena Allah telah mengatakan semua hal
ini kepadamu, maka engkaulah yang akan kuangkat menjadi penanggungjawab
atas semua yang ada di Mesir."
Firaun memberikan cincinnya sendiri kepada Yusuf, seuntai kalung emas
dan pakaian yang indah sehingga semua orang di Mesir mengetahui bahwa Yusuf
berkuasa atas seluruh Mesir.
Selama tujuh tahun kelimpahan, Yusuf menolong orang-orang untuk
mengumpulkan dan menyimpan makanan yang dihasilkan. Yusuf berbuat sebaikbaiknya untuk menyenangkan Allah dan menolong sesamanya. Ketika tumbuhan
tidak lagi menghasilkan makanan, maka setiap orang memiliki cukup makanan
karena Yusuf selalu ingat kepada Allah dan Allah selalu memelihara Yusuf.
Selalu Melakukan Yang Terbaik
Anak-anak, kita harus seperti Yusuf, selalu melakukan hal yang terbaik.
Kita harus berdoa dan memohon kepada Allah agar juga menjadikan kita seorang
penolong yang baik. Di rumah kita dapat membantu orang tua kita membersihkan
rumah, menyiapkan meja, mencuci piring, membawa masuk surat-surat atau
menjawab telepon. Di gereja, kita dapat membantu guru-guru kita menyiapkan
bangku bersama-sama, membuang sampah dan mengumpulkan tugas-tugas murid
lainnya di dalam kelas. Dengan demikian, setiap orang akan bekerja bagi Allah dan
menjadi penolong yang baik, di rumah maupun di gereja.
Penolong Allah Yang Baik 11
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Kepada siapakah Yusuf bekerja di Mesir? (Yusuf bekerja bagi Potifar.)
2. Mengapa Potifar memasukkan Yusuf ke dalam penjara? (Karena istri Potifar
berbohong tentang hal yang tidak pernah Yusuf lakukan sebelumnya sehingga
Yusuf dimasukkan ke dalam penjara.)
3. Siapakah yang menjelaskan dua mimpi Firaun? (Yusuf.)
4. Dalam hal apakah Firaun meminta Yusuf untuk menjadi penguasa? (Firaun
meminta Yusuf untuk menjadi penguasa atas segala sesuatu di Mesir.)
5. Bagaimana perasaan Allah ketika Yusuf melakukan hal yang terbaik bagi-Nya?
(Senang.)
6. Mengapa Yusuf selalu melakukan hal yang terbaik di manapun ia berada? (Yusuf
ingin menyenangkan hati Allah.)
7. Siapakah yang selalu bersama dengan Yusuf sepanjang waktu? (Allah.)
Suruhlah murid-murid untuk menceritakan pekerjaan yang telah mereka
lakukan bagi Allah. (Sebagai contoh: Menolong orang lain, berdoa, membereskan
mainan, berkata jujur.)
Ketika ibumu menyuruhmu melakukan sesuatu hal untuknya, bagaimanakah kalian melakukannya? Apakah kalian mengeluh dan berusaha agar ibu
mengubah pikirannya? Apakah kalian berusaha agar saudaramu yang lain
membantumu? Bagaimana kalian melakukan hal yang telah diperintahkan oleh
ibumu? (Diskusikanlah pekerjaan yang harus mereka lakukan dan bagaimanakah
mereka melakukannya.)
Doronglah setiap murid untuk berdoa, “Aku akan melakukan yang terbaik
dalam hal _______________ untuk menyenangkan Allah.” Mintalah agar setiap
murid mengucapkan kata-kata ini baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Membantu Ayah Dan Ibu
Anak-anak keluarga Lim tidak perlu berangkat ke sekolah selama dua
minggu karena mereka sedang liburan musim dingin.
Pada suatu pagi, Anna bangun dan melihat ayahnya, pak Lim, baru saja
berangkat ke tempat kerjanya. Ketika melihat ayahnya pergi, Anna merasa gundah
karena ia mengetahui bahwa ayahnya harus bangun pagi-pagi setiap harinya untuk
bekerja agar mendapatkan uang sehingga semua anggota keluarga dapat tinggal di
dalam rumah yang nyaman, makanan yang baik dan pakaian yang hangat.
Anna juga mengetahui bahwa ketika ia, Julius, Benyamin dan Susie
berada di sekolah, ibu mereka bekerja keras untuk membersihkan rumah,
menyiapkan makanan kecil dan makanan malam untuk seluruh anggota keluarga.
Pagi itu, setelah berpikir sejenak, Anna pergi ke kamar Julius, Benyamin dan Susie
untuk mengutarakan gagasannya; untuk menolong ayah dan ibu, mereka akan
membersihkan seluruh rumah. Semua anak menyetujuinya dan ingin memberikan
kejutan bagi orang tua mereka.
Ketika Ibu mereka pergi ke supermarket, maka semua anak mulai bekerja.
12
Penolong Allah Yang Baik
Anna membersihkan dapur dan ruang keluarga. Susie membantu Anna merapikan
semua kamar tidur. Julius membersihkan kamar mandi dan kamar tidurnya.
Benyamin membuang sampah dan membersihkan kamar tidurnya. Ia juga
membersihkan semua karpet. Kemudian, Julius dan Benyamin membersihkan
garasi bersama-sama.
Beberapa jam telah berlalu dan lalu Ibu mereka pulang.
“Cepat. Bersikaplah seperti biasanya sewaktu ibu masuk, “ kata Julius.
Ketika ibu mereka masuk ke dalam rumah, ia berdiri di pintu dengan
terkejut dan berkata, “Wah, rumah yang bersih! Anak-anak, ini benar-benar kejutan
yang indah! Terima kasih.”
Susie memeluk ibunya dan berkata, “Terima kasih kembali, ibu, kami ingin
melakukan sesuatu yang istimewa bagi ayah dan ibu karena ayah dan ibu telah
bekerja begitu keras setiap harinya. Kami menyayangimu, ibu!”
Ibu Lim begitu terharu hingga menitikkan air matanya dan berkata, “Kalian
semua telah mengerjakan sesuatu yang indah. Ibu sungguh bahagia!”
Pertanyaan untuk Direnungkan
1. Apakah gagasan Anna?
2. Apakah Ibu Lim menjadi senang ketika ia melihat keadaan di dalam rumahnya?
AKTIVITAS 1
Yusuf Melakukan Yang Terbaik
Lihatlah pada gambar berikut ini. Kalian akan belajar bahwa Yusuf selalu melakukan
yang terbaik. Tuliskanlah kata “terbaik” pada tempat yang telah disediakan. (Yusuf
melakukan yang __________.)
AKTIVITAS 2
Mengapakah Aku Harus Menolong?
Warnailah gambar yang ada dan tuliskanlah di bawahnya “Aku dapat menjadi
seorang penolong yang baik.”
Penolong Allah Yang Baik 13
Yusuf Melakukan Yang Terbaik
Lihatlah pada gambar berikut ini.
Kalian akan belajar bahwa Yusuf selalu melakukan yang terbaik.
Tuliskanlah kata “terbaik” pada tempat yang telah disediakan.
Yusuf Melakukan pekerjaan yang baik di dalam penjara.
Yusuf melakukan yang terbaik untuk menyimpan
persediaan bahan makanan untuk masa kelaparan itu.
(Yusuf melakukan yang __________.)
14
Penolong Allah Yang Baik
Mengapa Aku Harus Menolong?
Warnailah gambar yang ada.
Dan tuliskanlah di bawahnya “Aku dapat menjadi seorang penolong yang baik.”
Penolong Allah Yang Baik 15
16
Penolong Allah Yang Baik
PELAJARAN
3
YUSUF MENGAMPUNI
SAUDARA-SAUDARANYA
Kitab Bacaan:
Kej. 42-46:12
Kebenaran Pelajaran:
Yusuf mengampuni saudara-saudaranya karena kasihnya yang besar kepada
mereka semua.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa mereka harus saling mengasihi dan saling
mengampuni terhadap mereka yang berbuat salah.
Ayat Hafalan:
“Ampunilah saudaramu dengan segenap hatimu.” (Mat. 18:35)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih atas segala
sesuatu yang telah Engkau berikan kepada kami. Tolonglah, agar kami dapat
menjadi penolong yang baik dan dapat belajar saling mengampuni terhadap mereka
yang berbuat salah. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Yusuf berusia tiga puluh tahun ketika ia menjadi penguasa di Mesir. Ia
berusia tujuh belas tahun ketika dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya.
Jadi, ia menghabiskan waktu sebelas tahun sebagai budak bagi orang Mesir dan
dua tahun di dalam penjara.
Yusuf menunjukkan bagaimana Allah mengampuni dan melimpahkan
karunia-Nya kepada saudara-saudaranya. Walaupun Yusuf ditolak, dijadikan budak
dan dipenjarakan karena rencana jahat saudara-saudaranya, namun Allah
menjadikan kejahatan mereka untuk melaksanakan rencana-Nya. Oleh karena itu,
Yusuf berkata, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku,
tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan
seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”
(Kej. 50:20)
Kemudian, setelah Yakub mati, saudara-saudara Yusuf menjadi takut
terhadap pembalasan Yusuf. Akankah Yusuf benar-benar telah mengampuni
mereka karena telah menjualnya sebagai budak? Akan tetapi, mereka terkejut
karena Yusuf bukan hanya mengampuni mereka saja namun juga menawarkan
pemeliharaan terhadap mereka dan keluarga mereka masing-masing.
Pengampunan yang diberikan Yusuf sempurna. Demikian juga kita harus
mengampuni orang lain sepenuhnya.
Kehidupan Yusuf mengajarkan bahwa Allah sanggup membawakan
kebaikan dari keburukan bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Apakah Anda
sungguh-sungguh percaya kepada Allah, menantikan-Nya untuk membawakan
kebaikan dari keadaan yang buruk?
Penolong Allah Yang Baik 17
PEMAHAMAN MURID-MURID
Untuk menekankan pentingnya mengampuni di kelas, Anda harus
menyediakan contoh dan situasi ketika nilai penting dari pengampunan itu dapat
dibuktikan. Siapkanlah suatu contoh bagi murid-murid Anda. Perlihatkanlah bahwa
keadilan dan pengampunan juga merupakan bagian dari sikap Anda dan bahwa
Anda juga sedang berusaha untuk belajar bertobat dan mengampuni.
Ketika Anda melakukan kesalahan, kehilangan kesabaran, lalai dalam
melaksanakan tanggung jawab atas seorang anak, dan lain sebagainya, akuilah
kesalahan Anda dengan jelas kepada anak itu dan meminta maaf kepadanya.
Berusahalah untuk dilihat oleh murid-murid Anda bukan sebagai seorang yang
sempurna tetapi sebagai seorang yang benar-benar berusaha untuk menjadi lebih
baik.
Juga untuk menekankan pentingnya saling mengampuni, Anda dapat
mencoba aktivitasdi bawah ini setelah diskusi atau aktivitas pelajaran usai.
Permainan Matahari dan Awan
Permainan ini akan menolong murid-murid Anda untuk melihat bahwa
mereka dapat menjadi sukacita atau sedih, hanyalah bergantung dari kemampuan
mereka untuk saling mengampuni.
Potonglah gambar sebuah matahari dan sebuah awan kelabu dari karton
manila, bersama dengan gambar dua orang murid yang diberi nama “Billy” dan
“Eddy”. Taruhlah Billy dan Eddy di atas meja atau di lantai dan ceritakanlah situasi
berikut ini. Mintalah anak-anak untuk menaruh matahari di atas kepala anak yang
bersukacita karena tindakan-tindakannya dan awan di atas kepala anak yang
bersedih karena apa yang ia alami.
Cerita 1: Seorang anak menipu Eddy di sekolah. Eddy begitu marah terhadap anak
itu seharian dan mencari kesempatan untuk membalas anak itu.
Cerita 2: Adik perempuan Billy membuka laci atas kakaknya dan meminjam
beberapa pensil warna. Billy, kakaknya, menyadari adiknya telah
memakai pensil warnanya tanpa izin darinya. Adiknya meminta maaf dan
berkata bahwa ia tidak akan mengulanginya lagi. Billy berkata, “Ya sudah,
tidak apa-apa.”
Cerita 3: Punggung Eddy terkena lemparan bola dari seorang murid lainnya.
Punggungnya terasa sakit sebentar dan Eddy menjadi marah. Namun ia
mengatasi kemarahannya dan ia mengatakan kepada murid itu bahwa ia
tidak apa-apa. Ia tahu bahwa murid itu tidak bermaksud dengan sengaja
melemparkan bola ke punggungnya.
(Ubahlah contoh di atas dengan contoh yang lainnya atau tambahkanlah
cerita di atas dengan cerita Anda sendiri.).
18
Penolong Allah Yang Baik
KOSA KATA PELAJARAN
Bencana Kelaparan:
Bencana kelaparan terjadi ketika tumbuhan tidak menghasilkan bahan makanan.
Dan banyak orang menjadi begitu lapar karena tidak terdapat cukup bahan
makanan bagi mereka.
Hadiah:
Hadiah adalah pemberian yang kau berikan kepada orang lain.
KISAH PELAJARAN
Yusuf memikul tugas yang sangat penting untuk mengatur semua bahan
makanan yang terdapat di Mesir agar tetap cukup tersedia. Saudara-saudara Yusuf
dan ayahnya masih hidup di suatu tempat yang jauh dari Mesir. Ayah Yusuf
mendengar bahwa ada makanan di tanah Mesir. Ayah Yusuf berkata kepada anakanaknya, “Kalian harus pergi ke Mesir untuk membeli bahan makanan.” Maka
saudara-saudara Yusuf melakukan perjalanan yang jauh ke Mesir untuk membeli
bahan makanan itu.
Saudara-Saudara Yusuf Berangkat ke Mesir
Begitu Yusuf melihat saudara-saudaranya, ia langsung mengenali mereka
namun ia berpura-pura tidak mengenali mereka. Yusuf ingin mengetahui satu hal apakah saudara-saudaranya masih sejahat seperti dahulu atau tidak? Lalu Yusuf
bertanya, “Dari manakah kalian berasal? Apakah yang kalian lakukan di sini?”
Ketika saudara-saudara Yusuf melihatnya di tanah Mesir, mereka melihatnya
berpakaian seperti layaknya orang Mesir yang memiliki kedudukan yang penting
dan bukan seperti seorang anak gembala yang biasa mereka kenal. Saudarasaudara Yusuf sama sekali tidak mengenalinya. Mereka merasa takut dan
menjawab, “Kami datang dari tanah Kanaan untuk membeli bahan makanan.”
Yusuf tidak menaruh dendam terhadap saudara-saudaranya. Ia baik hati
dan memerintahkan agar karung-karung mereka diisi dengan bahan makanan dan
mengembalikan uang perak ke dalam karung mereka masing-masing. Ia juga
memberikan banyak barang yang mereka butuhkan selama perjalanan. Dan ia
berkata agar mereka membawa adik mereka yang paling muda, Benyamin, bila
mereka kembali ke Mesir lagi. Ia berkata demikian karena ia begitu merindukan
adiknya.
Saudara-Saudara Yusuf Datang Kembali
Selama dua tahun mereka masih belum dapat menanam atau menuai
bahan makanan, dan akhirnya bahan makanan mereka habis.. Sekali lagi, ayah
Yusuf berkata kepada saudara-saudara Yusuf, “Kalian harus pergi kembali ke Mesir
untuk membeli bahan makanan.” Kali ini, saudara-saudara Yusuf membawa uang
perak lebih banyak dan membawa beberapa hadiah, juga mereka menyertakan
Benyamin ketika mereka kembali pergi ke Mesir.
Ketika saudara-saudara Yusuf kembali kepada Yusuf untuk membeli
Penolong Allah Yang Baik 19
bahan makanan, Yusuf sangat bergembira karena ia dapat melihat Benyamin. Ia
juga bertanya kepada saudara-saudaranya tentang ayahnya. Setelah ia
mendengarkan semuanya dari mereka, ia tidak dapat lagi menyembunyikan
perasaannya.
Yusuf Memperkenalkan Dirinya
Yusuf berkata, “Mari, mendekatlah, aku adalah Yusuf, saudaramu, yang
kalian jual ke Mesir. Namun, janganlah sesali dirimu. Allah telah merencanakan
semuanya ini. Allah telah memeliharaku selama ini.” Yusuf begitu gembira bertemu
dengan saudara-saudaranya. Ia mencium dan memeluk mereka semuanya.
“Sekarang, lekaslah pergi dan beritahukanlah kepada ayah bahwa Allah
telah membuat Yusuf menjadi pemimpin di tanah Mesir. Datang dan tinggallah di
tanah dekat denganku."
Ketika keluarga Yusuf tiba di Mesir, maka Yusuf mengundang mereka
semua ke kediamannya di istana untuk bersama-sama menyantap makan malam
yang istimewa. Yusuf mengasihi Allah dan baik kepada saudara-saudaranya. Yusuf
selalu melakukan yang terbaik bagi Allah dan Allah pun selalu memelihara Yusuf.
Ketika ayah Yusuf meninggal, saudara-saudara Yusuf menjadi takut kalaukalau Yusuf berubah menjadi jahat terhadap mereka. Namun, Yusuf berkata, “Aku
mengasihi kalian dan tidak akan menyakiti kalian. Allah memakai apa yang telah
kalian perbuat kepadaku itu untuk menyelamatkan keluarga kita dari kelaparan.”
Yusuf dengan mudah dapat bertindak jahat kepada saudara-saudaranya. Namun ia
baik hati dan mengampuni mereka. Ia merangkul dan memeluk mereka semua.
Yusuf mengampuni saudara-saudaranya dan mereka sangat bersukacita
karenanya.
Yusuf dan saudara-saudaranya tinggal di Mesir dengan bahagia untuk
waktu yang cukup lama.
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Siapakah yang pergi ke Mesir untuk membeli bahan makanan? (Saudarasaudara Yusuf.)
2. Apakah mereka mengenali Yusuf? (Tidak.)
3. Apakah yang pada akhirnya dikatakan oleh Yusuf? (Aku adalah saudaramu
yang telah kalian jual ke Mesir.)
4. Bagaimanakah perasaan Yusuf dan saudara-saudaranya ketika mereka saling
bertemu satu sama lainnya? (Yusuf bersukacita, sedangkan saudara-saudaranya takut.)
5. Apakah Yusuf mengampuni kesalahan saudara-saudaranya? (Ya, Yusuf
mengampuni dan memeluk mereka semua.)
Sekalipun saudara-saudara Yusuf pernah berbuat jahat kepadanya,
Namun, Yusuf tetap memperlakukan mereka semua dengan baik karena ia
mengasihi Allah. Sungguh sulit bersikap baik kepada mereka yang telah berbuat
jahat kepada kita, namun Allah akan selalu menolong kita. Kita akan merasakan
sukacita dan demikian juga halnya dengan Allah bila kita memperlakukan sesama
20
Penolong Allah Yang Baik
kita dengan baik. Apakah ada orang yang pernah berbuat tidak baik kepadamu?
Apakah yang kamu akan lakukan karenanya? (Diskusikanlah dengan murid-murid
Anda)
Di dalam kehidupan yang sesungguhnya, tidaklah mudah mengatakan,
“Maaf” atau “Aku mengampunimu.” Namun itulah yang dikehendaki Allah untuk kita
perbuat. Marilah kita mencoba menjadi seperti Yusuf dan perhatikanlah sesama kita
dengan mengampuni mereka. (Ingatkanlah kepada murid-murid agar mereka
semua dapat berbuat baik dan saling mengampuni di rumah mereka seminggu ini,
seperti Yusuf dalam kisah pelajaran ini.)
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Aku Mengampunimu
Ricky dan David sedang bermain bola di halaman sekolah pada waktu
istirahat. Tiba-tiba saja, Brian muncul di hadapan Ricky dan mengambil bola yang
masih memantul.
Seketika itu juga, Ricky mengejar Brian dan berteriak kepadanya,
“Kembalikanlah bola itu kepadaku, Brian! Kamu tidak boleh begitu saja mengambil
bola itu ketika orang sedang memainkannya.”
“Mengapa tidak boleh? Seharusnya kamu tidak mengambil bolaku tanpa
seizin dariku terlebih dahulu,” kata Brian sambil terengah-engah.
“Kami mengira bola itu adalah bola milik sekolah. Kami tidak tahu kalau
bola itu milikmu,” demikianlah penjelasan Ricky kepada Brian.
Ketika Ricky sedang mengejar Brian, Brian tersandung dan jatuh.
“Aduh! Sakit!” teriak Brian.
Ketika Ricky melihat Brian terjatuh, maka ia berhenti mengejarnya dan
bertanya kepada Brian, “Apakah kamu baik-baik saja, Brian? Seharusnya aku tidak
mengejarmu dan mengambil bolamu kembali. Sejujurnya, aku mengira bola itu
adalah bola milik sekolah.”
“Tidak apa-apa, Ricky. Aku memaafkanmu. Maafkan aku juga. Kalau aku
tadinya tidak mengambil bola ketika kalian sedang bermain maka tentunya kamu
tidak akan marah dan mengejarku, bukan?” kata Brian sambil meminta maaf.
Ricky mengangguk dan berkata, “Bila aku tadinya tidak mengejarmu,
maka tentunya kamu juga tidak akan tersandung dan jatuh, bukan? Oh, tidak!
Kakimu berdarah! Mari kutolong kamu pergi ke klinik sekolah agar lukamu dapat
dibalut.”
Kedua anak ini mengakui kesalahan mereka masing-masing dan saling
mengampuni. Kemudian, mereka menjadi sahabat yang karib.
Yesus menghendaki kita untuk mengampuni kesalahan orang lain yang
telah menyakiti kita. Yesus juga berharap agar kita dapat melupakan sakit hati kita
itu. Marilah kita lakukan apa yang Yesus perintahkan kepada diri kita.
Penolong Allah Yang Baik 21
Pertanyaan Untuk Direnungkan
1. Apakah Brian berbuat hal yang benar dengan mengambil bola begitu saja ketika
orang sedang bermain dengan bola itu? Bagaimanakah dengan Ricky, apakah
ia berbuat hal yang benar pula dengan mengejar Brian?
2. Apakah yang Yesus kehendaki untuk kita lakukan kepada orang lain?
AKTIVITAS 1
Mari Ceritakanlah Sebuah Gambar
Biarkanlah murid-murid Anda melihat setiap gambar dan menceritakan kepada
Anda apa yang mereka lakukan.
AKTIVITAS 2
Siapakah Yang Mau Mengampuni?
Apakah murid-murid dalam gambar ini membalas kejahatan dengan
kejahatan? Atau membalas kejahatan dengan kebaikan?
Katakanlah apa yang seharusnya mereka lakukan?
1. Tom merobek-robek buku John. Bagaimanakah seharusnya John bereaksi?
2. Shelly memecahkan kacamata Susan. Bagaimanakah seharusnya Susan
bereaksi?
3. Jimmy mengambil pensil Wilson. Bagaimanakah seharusnya Wilson bereaksi?
Katakanlah kepada murid-murid Anda bahwa menjadi marah atau sedih
ketika orang lain bersikap tidak baik terhadap kita adalah reaksi yang wajar. Namun
kemarahan kita tidak dapat memaksa kita membalas perbuatan yang tidak baik itu.
Kita dapat memilih untuk melakukan hal-hal yang baik. Allah akan menolong kita bila
kita menentukan pilihan yang benar.
Aktivitas Pilihan
Tujuan: menyebutkan setiap perbuatan baik yang Yusuf lakukan.
Bahan: Pakaian yang dipakai di dalam zaman Alkitab (pakaian gembala, pakaian
orang Mesir, sarung bantal sebagai karung bahan makanan.)
Mintalah murid-murid bersandiwara seperti pada gambar-gambar berikut ini;
dengan memakai kisah pelajaran sebagai pedomannya:
- Ayah menyuruh saudara-saudara Yusuf untuk pergi membeli bahan makanan;
Saudara-saudara Yusuf meminta bahan makanan kepada Yusuf;
- Saudara-saudara Yusuf disuruh kembali;
- Yusuf menceritakan siapakah dirinya;
- Saudara-saudara Yusuf menceritakan kepada ayah mereka;
- Membawa ayah kepada Yusuf; dan sebuah reuni keluarga.
22
Penolong Allah Yang Baik
Mari Ceritakanlah Sebuah Kisah Bergambar
Lihatlah pada setiap gambar di bawah ini
dan katakan kepada gurumu apa yang mereka lakukan.
Penolong Allah Yang Baik 23
Siapakah yang Mau Mengampuni?
Apakah murid-murid dalam gambar ini membalas kejahatan dengan kejahatan?
Atau membalas kejahatan dengan kebaikan?
Katakanlah apa yang seharusnya mereka lakukan.
1. Tom merobek-robek buku John.
Bagaimanakah seharusnya John
bereaksi?
“Aku M_______________mu.”
2. Shelly memecahkan kacamata Susan.
Bagaimanakah seharusnya Susan
bereaksi?
“Aku M_______________mu.”
3. Jimmy mengambil pensil Wilson.
Bagaimanakah seharusnya Wilson
bereaksi?
“Aku M_______________mu.”
Allah akan menolong kita bila kita menentukan pilihan yang benar.
24
Penolong Allah Yang Baik
PELAJARAN
4
ALLAH MEMELIHARA BAYI MUSA
Kitab bacaan:
Kel. 1:7-2:10
Kebenaran Pelajaran:
Allah memelihara dan melindungi Musa.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid untuk mengucap syukur kepada Allah karena
telah memelihara kita.
Ayat Hafalan:
“Ia yang memelihara kamu.” (1 Pet. 5:7)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus,
karena Engkau telah memberikan orang tua untuk memelihara kami. Engkau adalah
Bapa kami yang di surga. Kami juga mengucap syukur atas segala pemeliharaan
kami. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Ayah dan ibu Musa bernama Amran dan Yokhebed. Saudara Musa yang
laki-laki bernama Harun dan saudara Musa yang perempuan bernama Miryam.
Peti kecil (yang digunakan ibu Musa untuk menyelamatkan anaknya)
dibuat dari buluh lontar dengan gala-gala dan ter. Buluh lontar dapat bertumbuh
setinggi 4,8 meter terdapat di daerah yang berawa-rawa di sepanjang sungai Nil.
Bila peti kecil itu tersembunyi di antara buluh-buluh maka peti kecil itu akan
terlindungi dari cuaca dan sukar dilihat.
Sebagian orang berpendapat bahwa anak perempuan Firaun itu adalah
anak perempuan dari Ramses II, seorang Firaun yang sangat kejam yang telah
membuat budak-budak orang Israel menjadi begitu menderita.
Miryam dengan berani mengambil inisiatif menyarankan seorang inang
pengasuh yang dapat memelihara Musa yang masih bayi. Keluarga mereka bersatu
kembali. Kesempatan istimewa dapat datang kepada kita tanpa kita duga
sebelumnya. Berjaga-jagalah terhadap kesempatan yang Allah berikan kepadamu.
Allah menggunakan tindakan berani ibu Musa menyelamatkan dan
menyembunyikan bayinya sebagai awal dari rencana-Nya yang indah yaitu
menyelamatkan umat-Nya dari penindasan bangsa Mesir.
PEMAHAMAN MURID-MURID
Murid-murid Anda mungkin akan mengalami kesulitan untuk menyadari
bahwa segala sesuatu yang mereka terima berasal dari Allah dan tidak selalu
berasal dari orang tua mereka. Karena mereka mempunyai kesulitan untuk
memahami yang tidak kelihatan - Allah, secara naluriah mereka akan berterima
kasih kepada orang tua mereka atau kepada yang lainnya atas segala berkat yang
Penolong Allah Yang Baik 25
dengan jelas mereka terima. Sebagai guru mereka, Anda perlu membawa mereka
ke dalam suatu kebiasaan mengucap syukur kepada Allah atas segalanya; namun
harus tetap menekankan bahwa mereka tetap harus berterima kasih kepada orang
tua mereka dan orang lainnya atas segala kebaikan mereka.
Ajarkanlah kepada murid-murid Anda bahwa Allah adalah sumber dari
segalanya. Ia memberikan kepada kita apapun yang kita perlukan. Ia mengetahui
dalam dan luar kita dan Allah menggunakan orang tua mereka sebagai saluran
berkat bagi mereka. Mereka harus berterima kasih kepada orang tua mereka,
namun terlebih dahulu, mereka harus selalu mengucap syukur kepada Allah.
Kembangkanlah sikap mengucap syukur ini di dalam kelas Anda melalui
lagu pujian syukur, doa-doa syukur dan melalui pengekspresian secara lisan
ucapan syukur atas hal-hal yang ada di dalam hidup Anda sendiri. Anda juga dapat
menyuruh murid-murid untuk membuat sendiri pengekspresian secara lisan itu:
“Aku mengucap syukur kepada Allah atas…” Kemudian pada titik-titik itu, mereka
dapat mengilustrasikan berbagai macam berkat yang telah Allah berikan kepada
mereka.
Pada karton manila, ajaklah murid-murid untuk membuat suatu jaringan
pikiran yang menggunakan “Aku mengucap syukur kepada Allah atas…” sebagai
pusat dari jaringan itu. Di sekeliling pesan itu, murid-murid dapat menghubungkannya dengan berbagai macam ilustrasi dari berkat-berkat yang berbeda (makanan,
tempat tinggal, keluarga dan lain sebagainya) dari pada berkat yang materialistik
(mainan, pakaian, kekayaan dan lain sebagainya.)
Ketika gambar jaringan pikiran itu telah selesai dibuat, ajaklah murid-murid
Anda untuk saling berbagi mengenai pemikiran mereka, kemudian gantungkanlah
gambar itu di sekeliling kelas untuk beberapa sesi pelajaran.
KOSA KATA PELAJARAN
Putri:
Anak perempuan dari seorang raja atau ratu, atau anak perempuan dari anak lakilaki raja atau ratu.
Peti:
Seperti tas yang terbuat dari buluh-buluh lontar. Ibu Musa menyembunyikan Musa di
dalam peti yang kemudian dihanyutkan ke sungai Nil.
KISAH PELAJARAN
Siapakah yang menyiapkan makanan yang kalian sukai? Siapakah yang
membantu kalian untuk mengikatkan tali sepatu? Siapakah yang memberi kejutan
kepada kalian? Siapakah yang mengingatkan kalian untuk membereskan mainan?
Siapakah yang menolong kalian ketika jari kalian terluka? Siapakah yang merasa
senang ketika kalian memberikan pelukan? Siapakah yang suka mendengarkan
apa yang telah kalian pelajari di gereja pada hari Sabtu?
Orang tua mengasihi anak-anak mereka. Hari ini, kia akan mendengarkan
cerita tentang sebuah keluarga yang memelihara bayi yang mereka cintai secara
istimewa.
26
Penolong Allah Yang Baik
Bayi Musa Menangis
“Waaa!” teriak bayi laki-laki yang masih kecil itu.
“Sssst!” bisik ibunya. "Kamu tidak boleh menangis.”
Tentu saja sang bayi kecil ini tidak tahu mengapa ia tidak boleh menangis.
Ia tidak dapat mengerti bahwa sang raja telah membuat peraturan yang kejam. Sang
raja telah memerintahkan kepada para prajuritnya untuk menculik setiap bayi lakilaki yang masih kecil.
Bayi Musa Disembunyikan
“Apa yang dapat kita lakukan?” kedua orang tua Musa saling bertanya.
“Marilah kita menyembunyikan bayi kita,” demikianlah akhirnya mereka
memutuskan. “Kita akan menyembunyikannya agar para prajurit kerajaan tidak
dapat menemukannya.”
Namun bayi itu terus bertambah besar dan kuat setiap harinya. Ia tertawa
dan menangis semakin keras. Menyembunyikan Musa semakin sulit.
Sang Ibu Menyembunyikan Bayi Musa ke Dalam Peti
Lalu ibu Musa mendapatkan sebuah ide yang bagus. Ia membuat peti yang
kuat dan melapisi bagian luarnya dengan ter yang lengket agar air tidak dapat
masuk. Lalu ia membungkus bayinya dengan selimut yang lembut dan menaruhnya
di dalam peti itu. Ketika tidak ada seorangpun yang melihat, maka saudara
perempuan Musa, Miryam, menolong ibunya menaruh Musa ke dalam peti dan
membawanya ke sungai. Dengan hati-hati, mereka menaruh peti itu ke sungai yang
mengalir tenang. Ibu Musa menunggu sebentar untuk melihat bayinya dari dekat
dan kemudian ia pergi.
Sang Putri Melihat Bayi Musa
Miryam berdiri di balik rerumputan yang tinggi sambil memperhatikan peti
kecil itu terhanyut dengan tenang. Tiba-tiba, ia mendengar seseorang datang!
Dengan segera, ia bersembunyi.
Beberapa orang berdatangan. Pertama-tama, datanglah sang putri, anak
perempuan raja. Kemudian, disusul oleh dayang-dayangnya! Ketika mereka
sampai di tepi sungai Nil, sang putri melihat peti kecil itu. “Apa itu?” tanyanya sambil
menunjuk. Lalu ia menyuruh salah seorang dayangnya, “Ambilkanlah bagiku.”
Salah seorang dayangnya pergi mengambil peti kecil itu. Dan ketika sang
putri melihat ke dalam peti kecil itu, ia menemukan bayi yang mungil.
“Oh, bayi mungil yang lucu!” kata sang putri. “Bila aku memeliharanya,
ayah pasti tidak akan menyakitinya. Bayi ini akan aman.”
Segera Miryam mengetahui bahwa Allah menghendakinya melakukan
sesuatu. Ia mendatangi sang putri. Ia memberi hormat dan bertanya, “Apakah tuan
putri mau agar hamba mencarikan inang pengasuh untuk memelihara bayi ini?”
Sang putri tersenyum. “Itu ide yang bagus,” katanya. “Ya, pergilah dan
bawakanlah kepadaku seseorang yang mengetahui bagaimana cara mengurus
bayi ini.”
Penolong Allah Yang Baik 27
Ibu Musa Memelihara Bayinya Sendiri
Dapatkah kalian terka siapakah yang dicari oleh Miryam? Tentu saja ia
berlari pulang ke rumah secepatnya.
“Ibu!” Miryam memanggil. “Putri raja telah menemukan bayi ibu. Ia ingin
memeliharanya seperti anaknya sendiri. Namun ia memerlukan seseorang untuk
mengurusinya. Bu, pergilah dan peliharalah bayi itu bagi sang putri.”
Ibu Musa bergegas pergi bersama Miryam. Ibu Musa melihat sang putri
masih berdiri bersama dengan para dayangnya. Ia sedang bermain-main dengan
bayi itu. “Apakah engkau mau mengurusi bayi ini bagiku?” tanya sang putri
kepadanya.
“Ya, tentu!” jawab ibu Musa. “Hamba akan dengan senang hati mengurusi
bayi ini bagi tuan putri!”
“Jagalah dia. Aku telah memberinya sebuah nama. Aku akan menamainya
Musa,” kata sang putri.
Jadilah sebuah keluarga yang bahagia pada malam itu. Kedua orang tua
Musa mengucap syukur kepada Allah yang memelihara Musa. Sekarang Musapun
menjadi milik sang putri dan juga milik keluarganya sendiri. Allah telah melindungi
Musa.
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Siapakah yang memelihara bayi Musa? (Orang tuanya.)
2. Siapakah yang memelihara bayi Musa ketika ia ditempatkan di dalam peti yang
kecil? (Allah.)
3. Siapakah yang ingin memelihara bayi itu? (Sang putri.)
4. Siapakah yang menyarankan untuk mencari seseorang untuk memelihara bayi
Musa? (Miryam, saudara perempuan Musa.)
5. Siapakah yang memberikan nama Musa kepada bayi itu? (Sang putri.)
Bagaimanakah kalian bersiap tidur? Apakah ada seseorang yang
menolong menggantikan pakaianmu? Siapakah orang itu? Apakah ada seseorang
yang membacakan cerita bagimu? Apakah ada seseorang yang berdoa
bersamamu? Apakah yang kalian doakan sebelum tidur?
Allah mengasihi kita dan memberikan kepada kita keluarga yang
mengasihi kita dan memelihara kita. Kita senang mendengarkan bagaimana Allah
memelihara Musa yang masih bayi itu. Musa-kah satu-satunya bayi yang Allah
pelihara?
Allah memelihara kalian ketika kalian masih seorang bayi yang sangat
mungil. Ia menolong orang mengerti bagaimana memberimu makan dan rumah
untuk tinggal. Apakah Allah hanya memelihara bayi-bayi yang masih kecil saja?
Tidak. Ia memelihara kalian walau kalian telah bertambah besar dan dapat
berpakaian dan makan sendiri.
Allah juga memelihara orang dewasa. Ia melindungi mereka ketika mereka
bekerja, juga ketika mereka sedang mengemudi. Ia memelihara semua orang!
28
Penolong Allah Yang Baik
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Allah Memelihara Kita
Pada hari Sabtu, bu Richardson mengajar di dalam kelas Indria bu Laurie
karena bu Laurie sedang sakit. Ia sedang sakit demam, pilek dan batuk-batuk.
Murid-murid bu Laurie begitu merindukannya sehingga mereka memohon
agar orang tua mereka mau mengantarkan mereka ke rumah bu Laurie sehingga
mereka dapat menjenguk dan melihat keadaannya.
Bapak Laurie, suami bu Laurie, membukakan pintu bagi murid-murid dan
para orang tua mereka. Ketika pak Laurie melihat murid-murid itu, ia berkata, “Wah,
ini kejutan yang menyenangkan! Apakah anak-anak sekalian datang kemari untuk
menengok bu Laurie?”
“Ya, pak Laurie, kami semua ingin menengok bu Laurie. Dapatkah kami
bertemu dengannya?” salah seorang murid bertanya.
“Kalau begitu, kalian semua tunggu di sini sebentar. Bapak akan melihat
apakah bu Laurie sudah bangun atau belum,” kata pak Laurie.
Setelah beberapa menit kemudian, pak Laurie kembali dan berkata,
”Maafkan bapak, anak-anak, bu Laurie ingin sekali bertemu dengan kalian semua
namun ia kuatir bila kalian menjadi tertular oleh sakitnya. Bu Laurie berterima kasih
kepada kalian semua dan berharap agar kalian baik-baik saja.”
“Jangan kuatir anak-anak, Yesus akan menjaga bu Laurie sama seperti Ia
telah menjaga kalian semua ketika kalian sedang sakit. Berdoalah baginya, anakanak,” kata pak Laurie.
“Tentu, akan kami lakukan, pak Laurie. Kami berharap agar Tuhan Yesus
segera menyembuhkan bu Laurie sehingga kami semua dapat kembali bertemu
dengannya di gereja. Tolong katakanlah kepada bu Laurie agar selalu menjaga diri.
Tolong kiranya pak Laurie menjaganya,” demikianlah kata salah seorang murid,
sedang murid lainnya mengangguk-anggukkan kepala mereka.
“Terima kasih anak-anak. bapak yakin bahwa Tuhan Yesus akan menjaga
bu Laurie. Demikianpun halnya, bapak akan menjaganya. Semoga Tuhan Yesus
mengingat kebaikan dan kasih kalian semua,” kata pak Laurie dengan mata yang
berkaca-kaca.
Murid-murid melambaikan tangan dan pergi bersama orang tua mereka.
Pertanyaan untuk Direnungkan
1. Mengapa bu Laurie tidak dapat mengajar kelas Indria pada hari Sabtu?
2. Apakah yang dilakukan oleh murid-murid?
3. Dapatkah Yesus menyembuhkan penyakit yang diderita oleh bu Laurie?
Bagaimanakah dengan penyakit kalian?
AKTIVITAS 1
Bayi di dalam Peti Kecil
Hubungkanlah titik-titik ini. Mereka akan melihat seorang bayi di dalam sebuah peti
kecil. Warnailah dengan cat air atau krayon.
Penolong Allah Yang Baik 29
AKTIVITAS 2
Membuat Sebuah Peti Tempat Tidur Kecil
Inilah saat yang baik untuk murid-murid agar mereka dapat menikmati
pekerjaan prakarya. Ajaklah murid-murid membuat peti kecil sehingga mereka
dapat bermain sesuai dengan kisah pelajaran baik di gereja maupun di rumah.
Tunjukkanlah peti kecil yang sudah jadi lalu ikutilah petunjuk pembuatannya.
Potonglah sepanjang garis tebal sehingga potongan kertasnya sama
seperti Diagram A. Dengan sisi putih menghadap Anda, mulailah dengan satu sisi
dari kertas itu dan dengan lembut lipat bagian C. Bentuklah kertas ini menjadi
sebuah peti kecil dengan menyatukan bagian A dan B pada tanda panah
(Ditunjukkan pada Diagram A.) dan lekatkanlah keduanya (Diagram B.) Ulangilah
arah ini pada sisi yang lain untuk menyelesaikan peti kecil itu.
30
Penolong Allah Yang Baik
Bayi di dalam Peti Kecil
Hubungkanlah titik-titik ini.
Apakah yang kalian lihat?
Warnailah gambar ini.
Penolong Allah Yang Baik 31
32
Penolong Allah Yang Baik
PELAJARAN
5
MUSA MENAATI ALLAH
DAN MENOLONG UMAT-NYA
Kitab Bacaan:
Kel. 3-4:17,27-31; 5:1; 12:40-41,51
Kebenaran Pelajaran:
Musa menaati Allah dan menjadi pemimpin umat-Nya - bangsa Israel.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa bila kita percaya dan menaati Allah, maka Allah
akan menolong di dalam pekerjaan kita.
Ayat Hafalan:
“Ia yang memelihara kamu.” (1 Pet. 5:7)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus,
karena Engkau telah melindungi kami. Ajarilah kami untuk tidak menjadi takut
melainkan menjadi percaya kepada-Mu di dalam setiap waktu. Haleluya! Amin
PERSIAPAN MENGAJAR
Orang-orang Israel telah tinggal di Mesir selama empat abad (Kel. 12:40)
dan populasi mereka berkembang demikian pesat hingga mencapai sekitar dua juta
jiwa. Firaun menjadi takut dengan kekuatan mereka dan memerintahkan kepada
para bidan orang Israel untuk segera membunuh semua bayi laki-laki orang Israel
(Kel. 1:16), namun para bidan tidak mematuhi perintah itu.
Di dalam kisah Musa, kita dapat melihat betapa cermatnya Allah
mempersiapkan seorang pemimpin.
Musa yang berusia tiga bulan ditemukan oleh putri Firaun namun diizinkan
untuk mendapat inang pengasuh dari bangsa Israel – ibunya sendiri. Selama tahuntahun awal kehidupan Musa, ia berada di bawah asuhan ibunya. Ia dapat
menanamkan kepercayaan yang kuat kepada Allah dan pengetahuan akan janji
Allah kepada bangsa Israel ke dalam diri anaknya.
Lalu, Musa diadopsi oleh putri Firaun dan dilatih menjadi seorang
pemimpin di dalam peradaban yang paling tinggi pada masa itu. Ia “dididik di dalam
segala hikmat orang Mesir” (Kis. 7:22). Namun, ia tidak dapat melupakan
pertaliannya kepada umat Israel. Oleh sebab itulah, ia “menolak disebut anak putri
Firaun” (Ibr. 11:24).
Perbuatan Musa yang ceroboh dengan membunuh orang Mesir (Kel. 2:1112) memaksanya untuk melarikan diri ke padang belantara dan bertemu dengan
Yitro dan orang-orang Midian. Orang-orang Midian merupakan keturunan dari
Abraham dan Ketura, istri Abraham setelah Sara mati. Musa menikahi salah
seorang anak Yitro dan belajar menggembalakan kambing domba mertuanya. Ia
juga mempelajari jalur-jalur padang belantara sekaligus sumber makanan dan air.
Allah mempersiapkan Musa untuk menjadi pemimpin dengan
Penolong Allah Yang Baik 33
membiarkannya hidup sebagai seorang gembala.
Allah berbicara kepada Musa dengan penglihatan semak duri yang
terbakar. Allah menyuruh Musa untuk mengatakan kepada bangsa Israel tentang
apa yang ia lihat dan dengarkan dalam penglihatannya itu. Musa mencari-cari
alasan karena ia merasa tidak mampu untuk melakukan tugas itu. Allah
memberitahukan kepada Musa bahwa ia dapat percaya kepada-Nya. Allah akan
menyediakan perkataan, kekuatan, keberanian dan kemampuan ketika Musa
butuhkannya.
PEMAHAMAN MURID-MURID
Konsep “percaya” perlu dikembangkan di dalam murid-murid Anda. Pada
umumnya, mereka memahami apa artinya “menaati” Allah, namun konsep
“percaya” itu sendiri dapat membingungkan mereka. Berikan kesempatan kepada
mereka untuk menanggapinya, lalu katakanlah kepada mereka bahwa ketika
mereka mempercayai seseorang, mereka menaruh pengharapan mereka di dalam
diri orang itu dan mereka benar-benar yakin bahwa orang itu tidak akan
mengecewakan mereka. Untuk mendemonstrasikan arti dari mempercayai
seseorang, Anda dapat menyuruh murid-murid untuk mencoba aktivitas ini dengan
teman-teman mereka.
Buatlah murid-murid saling berpasangan. Katakanlah kepada mereka
bahwa mereka mempunyai sebuah misi dan misi ini adalah berjalan mengelilingi
kelas sekali dan kembali ke tempat duduk mereka sesudah itu. Mereka harus
berjalan berpasangan dan salah satu dari mereka ditutup matanya. Pasangannya
harus membimbing teman yang ditutup matanya berjalan keliling kelas dan kembali
ke tempat duduknya. Agar aktivitas ini dapat berjalan dengan lancar, bagi yang
matanya tertutup harus mempercayai pasangannya tidak akan mencelakainya.
Awasilah aktivitas ini dengan baik dan pastikanlah bahwa murid-murid menjalankan
aktivitas ini dengan hati-hati.
Setelah aktivitas ini selesai, suruhlah murid-murid kembali ke tempat
duduk mereka semula dan biarkanlah murid-murid saling berbagi rasa mengenai
aktivitas ini. Kesimpulan Anda harus mencerminkan kenyataan bahwa kadangkadang kita secara rohani menjadi buta di dalam kehidupan kita dan kadang-kadang
pula kita merasa tidak yakin dengan apa yang harus kita lakukan atau ke mana kita
harus pergi. Allah selalu siap membimbing kita karena Ia sangat mengasihi kita.
Yang harus kita lakukan adalah mempercayakan diri kepada pimpinan-Nya
sehingga kita tidak menjadi tersesat ketika kita melalui masa-masa yang sulit.
KOSA KATA PELAJARAN
Firaun:
Raja Mesir disebut Firaun. Firaun begitu lelah terhadap tulah-tulah sehingga pada
akhirnya ia membiarkan orang Israel pergi.
Tongkat:
Allah mengubah tongkat Musa menjadi ular untuk menunjukkan kuat kuasa Allah
kepada Firaun.
34
Penolong Allah Yang Baik
KISAH PELAJARAN
Murid-murid yang terkasih, apakah kalian masih ingat bagaimana sang
putri memerintahkan Miryam mencari inang pengasuh untuk merawati bayi itu? Ibu
bayi itu menjadi sangat senang! Tidak ada lagi seorangpun yang dapat menyakiti
bayi laki-lakinya karena ia sekarang dilindungi oleh seorang putri Mesir.
Musa Meninggalkan Mesir
Ketika Musa kecil bertumbuh besar, maka putri Firaun membawanya
tinggal di dalam istana Firaun.
Namun apakah kalian tahu bahwa Musa adalah anak laki-laki Israel? Ia
bukan orang Mesir! Walaupun Musa hidup di antara bangsa Mesir, namun ia tetap
mengasihi bangsanya. Orang-orang Israel adalah budak-budak yang miskin yang
melayani Firaun.
Pada suatu hari, Musa sangat marah kepada seorang Mesir karena dia
menyiksa orang Israel. Musa membunuh orang Mesir itu dan melarikan diri karena ia
takut Firaun akan membunuhnya pula.
Dalam jangka waktu yang cukup lama, Musa hidup dengan kawanan
domba gembalaannya. Pada suatu hari, ketika Musa sedang menggembalakan
domba, ia melihat semak duri yang terbakar. Ia menjadi terkejut. Ia mendekat dan
mendengar ada suara yang memanggilnya, “Musa, Musa!” Musa menjawab, “Aku di
sini. Siapakah yang telah memanggilku?” Suara itu berkata lagi, “Akulah Allah
ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Aku telah memperhatikan
dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar
seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku
mengetahui penderitaan mereka. Jadi, sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau
kembali ke Mesir untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir menuju
ke tanah Kanaan.” Musa menjawab, “Aku takut.” Namun Allah menjawab Musa,
“Janganlah takut, Aku akan menyertaimu dan akan menolongmu.”
Tongkat Berubah Menjadi Ular
Musa bertanya kepada Allah, “Bila orang Israel tidak percaya kepadaku,
apakah yang harus kulakukan?” Lalu, Allah bertanya kepada Musa, “Apakah yang
engkau pegang di tanganmu?” Musa menjawab, “Sebuah tongkat.” Lalu, Allah
menyuruh Musa melemparkan tongkatnya ke tanah. Tongkat itu berubah menjadi
ular. Lalu, Allah kembali menyuruh Musa untuk mengambil ular itu dengan
memegang ekornya. Maka ular itu berubah kembali menjadi tongkat. Allah berkata
kepada Musa, “Bila mereka tidak percaya kepadamu ketika engkau menyampaikan
perkataan-Ku, tunjukkanlah tanda mujizat ini.”
Musa Masih Merasa Takut
Musa masih merasa takut dan tidak mau menemui Firaun, sang raja,
karena ia merasa tidak dapat berbicara dengan baik. Oleh sebab itu, maka Musa
berkata, “Oh, Tuhan, aku tidaklah pandai berkata-kata.”
Dan Allah menjawab, “Aku akan mengajari engkau bagaimana engkau
harus berkata-kata. Aku juga akan menyuruh Harun, kakakmu, untuk menolongmu.”
Penolong Allah Yang Baik 35
Setelah itu, Musa menuruti Allah dan pergi menemui Firaun; ia pergi bersama-sama
dengan Harun, kakaknya untuk menemui orang-orang Israel.
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Siapakah yang menjaga Musa ketika ia masih kecil? (Ibu Musa sendiri.)
2. Ketika Musa bertambah besar, di manakah Musa tinggal? (Putri Firaun
membawa Musa ke dalam istana Firaun.)
3. Apakah Musa mengasihi bangsanya sendiri? (Ya.)
4. Siapakah yang membunuh orang Mesir dan melarikan diri dari Mesir? (Musa.)
5. Apakah yang Musa lakukan di padang belantara? (Musa menggembalakan
kambing domba.)
6. Apakah yang ia lihat pada suatu hari ketika sedang menggembalakan kambing
dombanya? (Ia melihat semak duri yang terbakar.)
7. Apakah yang Allah katakan kepada Musa? (Allah memerintahkan kepada Musa
untuk memimpin umat-Nya keluar dari Mesir.)
8. Apakah yang diperlihatkan Allah untuk membuktikan bahwa Ia sendirilah yang
mengutus Musa? (Allah meyuruh Musa untuk melemparkan tongkatnya ke tanah
dan berubah menjadi ular. Allah juga memerintahkan Musa untuk memegang
ekornya dan ular itu berubah kembali menjadi tongkat.)
9. Apakah Allah berjanji akan menolong Musa? (Ya, Allah berjanji akan menolong
Musa dalam banyak cara.)
Allah memberitahukan kepada Musa bahwa Ia akan melindungi dan
menolong umat-Nya - bangsa Israel. Demikian pula halnya, Allah selalu beserta
dengan kita dan melindungi kita di manapun juga kita berada. Ketika kita sedang
tidur, Ia beserta dengan kita. Ketika kita pergi ke sekolah, Ia beserta dengan kita.
Ketika kita sakit, Ia beserta dengan kita. Ketika kita senang, Ia beserta dengan kita.
Kita harus mengucap syukur kepada Allah karena Ia selalu beserta dengan kita dan
menolong kita. Kita dapat mengucap syukur kepada-Nya melalui doa-doa kita.
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Malam yang Menakutkan
Malam itu adalah malam Hallowen dan semua anak di lingkungan tempat
tinggal Julie dan Tommy Lewis berdandan seperti seseorang atau sesuatu untuk
bermain “trick or treat” - pergi dari rumah ke rumah untuk meminta permen.
Lama sebelumnya, bu Lewis telah memberitahukan Julie dan Tommy
bahwa sebagai anak-anak Allah, mereka tidak boleh merayakan hari raya setan.
Maka pada malam itu, Julie dan Tommy menaati Allah dan bu Lewis dan tidak pergi
bermain "trick or treat".
Malam itu, angin bertiup kencang namun tetap saja banyak anak yang
pergi bermain acara “trick or treat” itu. Namun tiupan angin terus bertambah
kencang sehingga akhirnya anak-anak kembali ke rumah mereka masing-masing.
36
Penolong Allah Yang Baik
“Ibu, aku takut,” kata Tommy kepada bu Lewis.
Julie, yang juga menggigil kedinginan berkata pula, “Janganlah kuatir,
Allah akan melindungi kita. Ia akan melindungi kita dari segala bencana. Percayalah
kepada-Nya.”
Untuk menolong Julie dan Tommy dapat tidur pada malam itu, bu Lewis
membacakan sebuah kisah Alkitab lalu segeralah merekapun tertidur. Setelah itu,
bu Lewis pun pergi tidur.
Badai itu bertambah buruk malam itu. Tiupan angin begitu kuatnya
sehingga beberapa batang pohonpun tumbang dan jatuh menimpa atap rumah
tetangga. Namun Allah melindungi keluarga Lewis dan tidak terjadi apa-apa pada
rumah mereka.
“Wah, ibu, Allah pasti menjaga dan melindungi kita kemarin,” kata Julie
pada keesokan paginya.
“Ya, karena kita menaati perintah Allah dan tidak merayakan hari raya
setan. Allah senang sehingga Ia-pun menolong kita ketika kita berada dalam
kesulitan. Betul 'kan, bu?” kata Tommy.
“Betul nak,” kata bu Lewis dengan rasa syukur di dalam hatinya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
1. Apakah kita boleh pergi bermain dalam acara "trick or treat" di malam
Halloween? Mengapa?
2. Bagaimanakah cuaca pada malam itu?
3. Apakah Julie dan Tommy baik-baik saja setelah badai itu reda?
4. Siapakah yang melindungi keluarga Lewis selama badai itu berlangsung?
AKTIVITAS 1
Allah Selalu Beserta dengan Kita
Allah telah memberitahukan kepada Musa bahwa Ia akan selalu menyertainya dan
menolongnya. Lihatlah pada gambar berikut ini. Tuliskanlah “Allah beserta dengan
kita” pada setiap gambar di bawah ini.
1. Allah beserta dengan kita ketika kita sedang tidur.
2. Allah beserta dengan kita ketika kita sedang pergi ke sekolah.
3. Allah beserta dengan kita ketika kita sedang sakit.
4. Allah beserta dengan kita ketika kita sedang senang.
AKTIVITAS 2
Semak Duri yang Terbakar
Suruhlah murid-murid untuk menggunting gambar teka-teki di bawah ini dan lihatlah
apakah yang dilihat oleh Musa? Warnailah semak duri yang terbakar itu.
Penolong Allah Yang Baik 37
Allah Selalu Beserta dengan Kita
Allah telah memberitahukan kepada Musa bahwa
Ia akan selalu menyertainya dan menolongnya.
Lihatlah pada gambar berikut ini.
Tuliskanlah “Allah beserta dengan kita” pada setiap gambar di bawah ini.
38
Allah beserta dengan kita
ketika kita sedang tidur.
Allah beserta dengan kita
ketika kita sedang pergi ke sekolah.
Allah beserta dengan kita
ketika kita sedang sakit.
Allah beserta dengan kita
ketika kita sedang senang.
Penolong Allah Yang Baik
Semak Duri yang Terbakar
Suruhlah murid-murid untuk menggunting gambar teka-teki di bawah ini
dan lihatlah apakah yang dilihat oleh Musa?
Warnailah semak duri yang terbakar itu
Penolong Allah Yang Baik 39
40
Penolong Allah Yang Baik
PELAJARAN
6
SEPULUH TULAH
Kitab Bacaan:
Kel. 7-12
Kebenaran Pelajaran:
Allah membawa ke luar orang Israel dari tanah Mesir dengan mengirimkan 10
tulah kepada orang-orang Mesir.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa Allah selalu memimpin dan melindungi kita
dari bencana.
Ayat Hafalan:
“Ia yang memelihara kamu.” (1 Pet. 5:7)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus,
karena Engkau telah datang ke dalam dunia ini. Sungguh, kedatangan-Mu adalah
hal yang sangat berarti bagi kami sekalian karena Engkau datang untuk
menyelamatkan kami. Untuk hal ini, kami mau mengucap syukur kepada-Mu.
Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Allah melakukan tanda mujizat dengan mengubah tongkat Harun menjadi
seekor ular. Ahli-ahli sihir Firaunpun membuat hal yang serupa dengan ilmu sihir
mereka. Iblis dapat meniru beberapa bagian dari pekerjaan Allah dan menyesatkan
manusia. Namun bila ahli-ahli sihir itu memiliki kuasa yang sama seperti Allah, maka
mereka akan dapat menghilangkan tulah-tulah itu, bukannya menambahkannya.
Mesir adalah negeri yang luas, namun sebagian besar penduduknya
tinggal di daerah subur sepanjang sungai Nil. Sungai yang panjangnya 4.800 km ini
menyediakan air untuk diminum, bercocok tanam, mandi dan berbagai macam
keperluan lainnya. Bayangkan akibatnya ketika Allah mengubah air sungai Nil
menjadi darah! Orang-orang Mesir tidak dapat melakukan apa-apa!
Setelah diberikan beberapa peringatan, Firaun masih tetap tidak mau
menaati Allah. Ia selalu mengeraskan hati setiap kali tulah telah berakhir. Kekerasan
hati Firaun telah membawa banyak penderitaan kepada seluruh negeri Mesir dan
dirinya sendiri. Allah telah memberikan Firaun banyak kesempatan untuk
memperhatikan peringatan-peringatan dari Musa.
Kesembilan tulah pertama (Kel. 7:14-11:10) membuktikan kekuasaan
Allah atas dewa-dewa bangsa Mesir.
Pada tulah yang terakhir, setiap anak sulung orang Mesir mati, namun
anak-anak orang Israel dibiarkan hidup karena mereka menyapukan darah anak
domba pada pintu rumah mereka masing-masing.
Penolong Allah Yang Baik 41
Paskah
Untuk memisahkan orang-orang Israel dari tulah kematian, seekor anak
domba yang tidak bercacat harus disembelih dan darahnya disapukan pada pintu
setiap rumah orang Israel. Anak domba itu adalah suatu korban persembahan. Hal
ini melambangkan darah Kristus, Anak Domba Allah, yang memberikan darah-Nya
demi penebusan atas segala dosa manusia.
Di dalam rumah orang-orang Israel, mereka makan daging anak domba
panggang, roti yang tidak beragi dan sayur pahit. Sayur pahit melambangkan
pahitnya perbudakan orang Israel. Roti yang tidak beragi dapat dibuat dengan cepat
karena adonan mereka tidak menggunakan ragi untuk mengembang. Mereka telah
berpakaian lengkap dan siap berangkat setelah mereka selesai makan.
PEMAHAMAN MURID-MURID
Pelajaran ini berhubungan sangat erat dengan pelajaran sebelumnya
khususnya dalam hal pengembangan pemahaman bahwa kita harus selalu percaya
kepada Allah. Tidak cukup dengan hanya mengatakan kepada murid-murid Anda
bahwa Allah membimbing dan melindungi kita. Untuk menyentuh hati murid-murid
Anda, Anda harus menyediakan banyak contoh nyata di dalam kehidupan ini yang
menggambarkan pimpinan dan perlindungan Allah. Biarkanlah murid-murid Anda
mengetahui bahwa Musa dan orang-orang Israel bukanlah satu-satunya bangsa
yang Allah lindungi dan bahwa pimpinan dan perlindungan Allah tetap nyata di
dalam saudara-saudari kita di gereja. Undanglah saudara-saudari tertentu untuk
hadir di dalam kelas Anda untuk menyampaikan kesaksian tentang pimpinan dan
perlindungan Allah dalam kehidupan mereka kepada murid-murid Anda. Biarkanlah
murid-murid Anda bertanya dan bertukar pikiran. Mungkin Anda akan menemukan
bahwa murid-murid Anda akan menghargai konsep kepercayaan kepada Allah serta
perlindungan-Nya ketika mereka mendengarkan langsung kesaksian-kesaksian itu.
KOSA KATA PELAJARAN
Tulah:
Adalah hal buruk yang menimpa sejumlah orang. Allah mengirimkan sepuluh tulah
kepada bangsa Mesir. Allah menghendaki umat-Nya dibebaskan.
Paskah:
Hari raya orang Yahudi. Pada hari raya Paskah, orang-orang Yahudi mengenang
masa-masa di mana Allah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir.
Darah:
Cairan berwarna merah yang kalian lihat bila kulit kalian tergores. Allah mengubah
semua air di Mesir menjadi darah agar bangsa Mesir mau membebaskan bangsa
Israel.
42
Penolong Allah Yang Baik
KISAH PELAJARAN
Musa dan Harun pergi ke istana untuk menemui Firaun. Mereka berkata
kepadanya, “Tuhan Allah Israel telah memerintahkan kami untuk membawa orangorang Israel keluar dari Mesir.” Allah sendiri berkata, 'Biarkanlah umat-Ku pergi.' "
Ketika Firaun mendengarkan hal ini, ia marah. Ia tidak mengizinkan orang-orang
Israel pergi keluar dari negerinya karena ia menginginkan mereka tetap bekerja
padanya. Malah sebaliknya, Firaun memperberat pekerjaan orang-orang Israel itu.
Lalu Harun menunjukkan kepada Firaun bahwa sesungguhnya Allah dapat
melakukan mujizat. Ia melemparkan tongkatnya ke tanah. Dengan segera tongkat
itu berubah menjadi seekor ular. Namun, Firaun menertawakan Harun. Kemudian,
Firaun memanggil ahli-ahli sihirnya. Tongkat-tongkat mereka pun berubah menjadi
ular dan mulai merayap. Namun ular Harun menelan ular ahli-ahli sihir itu. Hal ini
membuat Firaun takut, namun ia tetap tidak mengizinkan orang-orang Israel pergi
dari Mesir.
Air Berubah Menjadi Darah
Allah memerintahkan kepada Musa dan Harun untuk menghadap Firaun
kembali. Mereka berkata dengan lemah lembut, “Izinkanlah kami, orang-orang
Israel, untuk meninggalkan Mesir sehingga kami semua dapat menyembah Allah.”
Musa memperingatkan Firaun bahwa hukuman Allah - tulah, akan
diturunkan bila Firaun tidak menaati perintah Allah.
Allah mengubah semua air yang ada di Mesir menjadi darah namun Firaun
masih tetap tidak mau taat kepada perintah Allah.
Murid-murid, apakah kalian dapat minum air yang telah berubah menjadi
darah? Tentu saja tidak. Namun Firaun tetap tidak mau mengizinkan orang Israel
untuk pergi dari Mesir.
Tulah Katak
Berfirmanlah Allah kepada Musa: “Pergilah menghadap Firaun dan
katakan kepadanya: Beginilah firman Tuhan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya
mereka dapat beribadah kepada-Ku; bila engkau menolak, maka Aku akan
menulahi seluruh daerahmu dengan katak.”
Firaun masih tetap tidak mau melepaskan orang Israel sehingga Allah
mengirimkan banyak katak. Mereka melompat ke atas ranjang, ke atas meja dan di
dalam dapur. Mereka ada di mana-mana!
Ketika Firaun makan santapannya, maka katak-katak itu berlompatan ke
atas piringnya dan mengotori makanannya! Ia tidak dapat makan berhari-hari dan
menjadi lapar dan marah. Ia memanggil Musa dan Harun untuk membawa pergi
katak-katak itu. Musa berdoa kepada Allah dan semua katak itu mati. Namun Firaun
berubah pikiran dan tidak mengizinkan orang-orang Israel itu pergi dari Mesir.
Tulah-Tulah Lainnya
Kemudian Allah mengirimkan tulah nyamuk, lalat pikat, penyakit sampar
pada ternak, barah, hujan es, belalang dan gelap gulita. Setiap kali Firaun meminta
Musa untuk menyingkirkan tulah-tulah itu. Dan bersamaan dengan itu, ia berkata
Penolong Allah Yang Baik 43
bahwa akan melepaskan orang Israel pergi dari negerinya, namun setiap kali itu
jugalah ia berkata dusta.
Allah berkata kepada Musa, “Akan ada satu tulah lagi dan kemudian Firaun
akan dengan senang hati melepaskan orang-orang Israel pergi dari negerinya.
Persiapkanlah orang-orang Israel untuk meninggalkan Mesir.”
Tulah Terakhir – Kematian Anak Sulung
Musa berkata kepada orang-orang Israel bahwa pada tengah malam ini
malaikat Allah akan menjalani tanah Mesir. Di setiap rumah akan ada kematian anak
sulung kecuali bila mereka menemukan seekor anak domba, menyembelihnya dan
menyapukan darah anak domba itu pada ambang pintu setiap rumah. Mereka harus
memanggang anak domba itu dan memakannya dengan segera sehingga mereka
dapat pergi setelah selesai memakannya.
Orang-orang Israel melakukan apa yang Musa perintahkan kepada
mereka. Maka malam itu disebut “Paskah” karena ketika malaikat Allah melihat pintu
yang telah disapukan dengan darah anak domba itu, maka malaikat itu akan
melewati dan tidak akan memasuki rumah itu.
Setelah semua orang Israel melakukan hal-hal yang telah Ia perintahkan,
maka Allah menyuruh malaikat-malaikat-Nya untuk membunuh semua anak sulung
dari orang Mesir. Anak sulung laki-laki, anak pertama dari binatang sekalipun - sapi,
domba, unta, semuanya dibunuh oleh malaikat Allah. Orang-orang Mesir di tiap
rumah menangis. Bahkan anak laki-laki Firaun pun terbunuh. Ia menjadi begitu
sedih. Ia memohon kepada Musa dan Harun untuk segera membawa orang-orang
Israel keluar dari Mesir, sehingga mereka semua tidak lagi menderita karena tulahtulah yang Allah turunkan.
Anak-anak, apakah kalian menyukai orang seperti Firaun yang tidak
menepati janjinya? Tentu saja tidak, kita tidak menyukai orang yang tidak menepati
janjinya. Jadi, bila kita berjanji kepada seseorang untuk melakukan sesuatu, maka
haruslah kita menepatinya. Allah berkata, “Aku akan menolong dan melindungimu.”
Allah akan melaksanakan janji-Nya - menolong dan melindungi kalian. Dapatkah
kamu menceritakan bagaimana Allah melindungi diri kalian? (Biarkanlah muridmurid yang menanggapi hal ini.)
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Apakah tulah pertama yang Allah kirimkan untuk menghukum orang-orang
Mesir? (Allah mengubah air menjadi darah.)
2. Apakah Allah mengirimkan lebih banyak tulah lagi untuk menghukum Firaun?
(Ya.)
3. Apakah tulah yang terakhir? (Kematian anak sulung.)
4. Apakah yang Allah perintahkan kepada orang-orang Israel? (Menyapukan darah
anak domba pada ambang pintu. Mereka juga harus memasak anak domba itu
dan memakannya dengan segera, sehingga mereka dapat segera berangkat.)
5. Ketika malaikat tiba di rumah yang ada sapuan darah anak domba, apakah ia
membunuh anak sulung mereka? (Tidak, malaikat hanya melewati rumah itu.)
44
Penolong Allah Yang Baik
Begitu senangnya bagi bangsa Israel pada saat itu. Dengan segera,
mereka membereskan semua milik mereka. Mereka mempersiapkan diri untuk
meninggalkan Mesir, bersama dengan para hamba dan ternak mereka. Mereka
membawa makanan dan segala sesuatu yang menjadi milik mereka. Mereka
meninggalkan Mesir bersama dengan Musa dan Harun ke tempat yang Allah
kehendaki bagi mereka – tanah Kanaan.
Murid-murid, tidaklah sulit bagi Allah untuk mengirimkan banyak tulah
kepada orang-orang Mesir yang tidak taat kepada-Nya. Apakah sulit bagi Allah
untuk melindungi kita? (Tentu saja tidak.) Allah mengetahui segalanya tentang kita;
di mana kita berada, dan apa yang sedang kita lakukan. Dapatkah Ia selalu
menolong kita? (Ya.)
Bila ada seseorang berbuat baik kepada kita, apakah yang dapat kita
katakan kepada orang itu? (Berterimakasih.) Ketika Allah melindungi kita,
bagaimanakah caranya agar Allah mengetahui bahwa kita sangat berterima kasih
kepada-Nya? (Berdoa mengucap syukur kepada-Nya.). Ya, kita dapat berbicara
kepada Allah setiap harinya dan berkata, “Terima kasih Tuhan, karena Engkau telah
melindungiku.”
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Seekor Lebah Menyengat
“Bobby, David, Jean, apakah kalian semua sudah siap untuk pergi piknik?”
tanya bapak Sharp dengan keras.
“Hampir selesai, ayah!” jawab Bobby.
“Berikanlah kepadaku lima menit lagi, ayah!” kata David.
“Ayah, aku telah siap!” kata Jean.
Tiga puluh menit kemudian, keluarga Sharp pergi berpiknik ke gunung Palomer.
Setelah dua jam perjalanan, akhirnya mereka tiba di sana.
“Wah, ini adalah tempat yang indah, ayah!” seru Jean.
“Menyenangkan!” kata Bobby dan David pada saat yang bersamaan.
“Anak-anak, ayo bantu ayah mengeluarkan makanan dan minuman dari
mobil,” kata Bapak Sharp.
“Kami datang, ayah!” ketiga anak itu menjawab.
Tiba-tiba, David berteriak, “Hati-hati, Bobby, ada seekor lebah di sebelah
kirimu, Jangan bergerak! Sepertinya lebah penyengat.”
Namun karena Bobby tidak mendengar apa yang dikatakan David dan
maka ia terus saja berlari ke arah mobil.
Tiba-tiba Bobby berteriak, “Aduh!”
“Ada apa?” lihat Jean ke arah kakaknya dan berkata, “Oh,tidak, seekor
lebah menyengatmu. Ayah, lihat Bobby!”
“Kamu baik-baik saja?” tanya Bapak Sharp.
“Tanganku sangat sakit. Aku rasa tanganku bengkak,” kata Bobby.
“Marilah kita berdoa untuk Bobby dan mohonlah kiranya Allah menolong
Bobby sehingga tangannya menjadi lebih baik,” usul pak Sharp.
Semua orang berdoa selama 15 menit, lalu pak Sharp mengantarkan
Penolong Allah Yang Baik 45
Bobby ke rumah sakit yang terdekat. Karena setiap orang menguatirkan akan
keadaan Bobby, maka tidak ada seorang pun yang mengeluh dan ingin pulang.
Setelah dokter memeriksa luka Bobby maka ia berkata bahwa Bobby
sungguh beruntung karena lebah yang menyengatnya tergolong lebah yang tidak
berbahaya.
“Bersyukurlah ada Allah yang telah melindungi Bobby!” kata pak Sharp.
“Ini berarti saya harus beristirahat selama beberapa hari di rumah,” kata
Bobby.
“Memang, anakku,” kata pak Sharp sambil tersenyum.
Pertanyaan untuk Direnungkan
1. Keluarga Sharp mau bepergian ke mana?
2. Apakah yang telah terjadi dengan Bobby?
3. Apakah Allah melindungi Bobby dari sengatan lebah yang berbahaya?
AKTIVITAS 1
Kisah Mengenai Tulah
Suruhlah murid-murid untuk melihat gambar tulah pada pelajaran ini dan
sebutkanlah tulah apa itu! Diskusikanlah dengan mereka bagaimana Allah
menghendaki kita untuk mendengarkan dan menaati kehendak-Nya.
46
Penolong Allah Yang Baik
AKTIVITAS 2
Makan Malam Paskah
Lihatlah bangsa Israel, mereka harus menyapukan darah anak domba pada
ambang pintu rumah mereka agar malaikat melewati rumah mereka. Lihatlah
bangsa Mesir. Mereka tidak mengindahkan perintah Allah sehingga Allah
menghukum mereka dengan membinasakan semua anak sulung mereka. Mereka
tampak begitu sedih. Tuliskanlah siapakah yang menaati perintah Allah dan
siapakah yang tidak menaati perintah Allah.
Siapakah yang
menaati perintah Allah?
Siapakah yang tidak
menaati perintah Allah?
Penolong Allah Yang Baik 47
Kisah Mengenai Tulah
Lihatlah gambar tulah pada pelajaran ini dan sebutkanlah tulah apa itu!.
Allah menghendaki kita untuk mendengarkan dan menaati kehendak-Nya
48
Penolong Allah Yang Baik
PELAJARAN
7
ALLAH MELINDUNGI UMAT-NYA
DI LAUT MERAH
Kitab Bacaan:
Kel. 14-15:21
Kebenaran Pelajaran:
Allah menuntun bangsa Israel ke luar dari Mesir.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa Allah itu selalu melindungi dan menuntun kita.
Ayat Hafalan:
“Ia yang memelihara kamu.” (1 Pet. 5:7)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Yesus, untuk
segala kebaikan-Mu kepada kami. Engkau telah memberikan kepada kami segala
yang kami butuhkan. Engkau melindungi kami di manapun kami berada. Tuhan,
kami mengucap syukur kepada-Mu. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Allah memberikan kepada bangsa Israel tiang awan dan tiang api sehingga
mereka dapat mengetahui pada siang hari maupun malam hari, Allah selalu
bersama-sama dengan mereka di dalam perjalanan menuju tanah perjanjian –
Kanaan. Seperti bangsa Israel dapat melihat tiang awan dan tiang api, kita pun
dapat melihat firman Allah pada siang hari maupun malam hari untuk mengetahui
bahwa Allah ada bersama-sama dengan kita, siap menolong kita dalam perjalanan
kita menuju kerajaan Allah.
Ketika keluar dari Mesir, bangsa Israel dirintangi oleh laut, dan di belakang
mereka, pasukan Mesir sedang mengejar. Mereka mengira bahwa Allah tidak lagi
menyertai mereka, dan mereka kehilangan kepercayaan mereka terhadap Allah.
Bangsa Israel harus belajar dari pengalaman mereka sebelumnya bahwa Allah
mampu menyelamatkan mereka. Kita harus meneladani sikap Musa untuk tetap
teguh dan menanti kuasa Allah yang akan menyelesaikan masalah.
Allah memerintahkan Musa untuk memberitahukan kepada bangsa Israel
agar mereka semua bergerak. Pada saat yang tepat, Allah mendatangkan tiupan
angin timur yang dahsyat untuk menahan air ke arah samping kiri dan kanan
sehingga bangsa Israel dapat menyeberangi laut di tanah yang kering. Ketika
semua bangsa Israel telah menyeberang dengan selamat, maka Allah
mengembalikan air itu menjadi keadaan semula, tepat pada waktunya untuk
menghancurkan tentara Mesir yang mengejar mereka.
Dari pengalaman ini, bangsa Israel dapat belajar suatu pelajaran yang
penting, mereka dapat mempercayai Allah untuk menolong ketika mereka
membutuhkan pertolongan itu.
Penolong Allah Yang Baik 49
PEMAHAMAN MURID-MURID
Yakinkanlah murid-murid Anda bahwa Allah senantiasa memperhatikan
segala kebutuhan kita baik besar maupun kecil. Anjurkanlah kepada murid-murid
Anda untuk menceritakan kebutuhan mereka masing-masing di depan kelas
sehingga Anda dan murid-murid yang lain dapat mendoakan mereka untuk segala
kebutuhan itu.
Biarkanlah murid-murid Anda mengetahui bahwa sesungguhnya Allah
memiliki banyak cara untuk melindungi dan menuntun kita keluar dari bahaya,
kesedihan, kecemasan, dan berbagai masalah lainnya. Kadang-kadang kita dapat
segera melihat perlindungan-Nya. Namun ada kalanya, kita hanya dapat melihat
perlindungan-Nya bila kita mengingat kembali peristiwa tertentu yang telah berlalu
sebelumnya. Cara yang terbaik untuk menerima perlindungan Allah adalah dengan
selalu tetap dekat dengan Allah dan berbicara kepada Allah melalui doa sesering
mungkin.
Allah juga memiliki banyak cara dalam membimbing kita, Ia telah
memberikan kita Alkitab dan banyak kisah yang menakjubkan dari Alkitab itu yang
dapat mengajarkan kepada kita bagaimana kita menjalani kehidupan ini. Di samping
itu, Ia menuntun kita melalui pendeta. Terkadang, bimbingan-Nya dapat kita rasakan
melalui orang tua kita, guru agama, maupun saudara-saudari kita di gereja.
Diskusikanlah bersama dengan murid-murid Anda mengenai cara-cara mereka
menerima perlindungan dan bimbingan Allah di dalam kehidupan mereka.
Siapkanlah beberapa contoh yang nyata mengenai bagaimana perlindungan dan
bimbingan Allah itu hadir di dalam kehidupan kita.
KOSA KATA PELAJARAN
Firaun:
Sebutan bagi seorang raja di Mesir.
Tulah:
Hal buruk yang menimpa sejumlah orang. Allah mengirimkan sepuluh tulah kepada
orang-orang Mesir. Allah menghendaki umat-Nya dibebaskan.
Kereta Perang:
Suatu kereta dengan dua roda yang ditarik oleh beberapa kuda. Firaun dan
tentaranya menaiki kereta perang untuk mengejar Musa dan bangsa Israel.
Awan:
Awan tercipta dari butiran-butiran air. Awan mengambang, lalu naik tinggi ke langit.
Allah memberikan kepada umat-Nya sebuah awan sebagai petunjuk. Awan ini
mengantarkan mereka menuju tanah perjanjian.
50
Penolong Allah Yang Baik
KISAH PELAJARAN
Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari bahwa ada seorang raja
yang mengingkari janjinya. Oleh karena itu, Allah mengirimkan banyak tulah kepada
bangsa Mesir. Air berubah menjadi darah, lalu tanah dipenuhi oleh katak. Allah
mengirimkan tulah nyamuk, lalat pikat, penyakit sampar pada ternak, barah, hujan
es, belalang, gelap gulita, dan kematian anak sulung. Di setiap rumah orang Mesir
terdapat ratapan, bahkan putra Firaun sendiri pun terbunuh. Ia menjadi begitu sedih.
Lalu Firaun berkata kepada Musa dan Harun, “Bangunlah, keluarlah dari tengahtengah bangsaku, baik kamu maupun orang Israel; pergilah, beribadahlah kepada
Tuhan, seperti katamu itu. Bawalah juga kambing dombamu dan lembu sapimu,
seperti katamu itu, tetapi pergilah! Dan mohonkanlah juga berkat bagiku.”
Bangsa Israel Meninggalkan Mesir
Bangsa Israel menjadi penuh dengan sukacita. Mereka mempersiapkan
segala perlengkapan barang mereka. Mereka juga mempersiapkan diri untuk
meninggalkan Mesir bersama dengan para hamba dan ternak mereka. Mereka
membawa pula segala persediaan makanan dan apa yang mereka miliki. Bangsa
Israel meninggalkan Mesir dipimpin oleh Musa dan Harun menuju ke suatu tempat
yang diperintahkan Allah kepada mereka - tanah Kanaan.
Tiang Awan Dan Tiang Api
Bangsa Israel pergi dengan sangat terburu-buru. Untuk menunjukkan jalan
kepada mereka, maka Allah memimpin di depan mereka melalui tiang awan pada
siang hari dan tiang api pada malam hari.
Tiba di Laut Merah
Setelah beberapa hari kemudian, tibalah bangsa Israel di tepi laut Merah.
Laut itu ada di depan mereka dan gunung-gunung tinggi berada di kedua sisi
mereka.
Sementara itu, Firaun menyesal telah membiarkan bangsa Israel pergi dan
ia menjadi sangat marah. Firaun masih menginginkan bangsa Israel untuk kembali
menjadi budaknya. Ia memerintahkan tentaranya untuk membawa bangsa Israel
kembali ke Mesir. Begitu keras kepalanya Firaun ini.
Melihat keadaan ini, maka bangsa Israel menjadi kecewa terhadap Musa.
Mereka berkata, “Mengapakah engkau membawa kami ke luar dari Mesir menuju ke
tempat yang mengerikan ini? Kita dikelilingi oleh pegunungan dan lautan serta
musuh telah begitu dekat di belakang kita. Lebih baik kita menjadi budak di Mesir
saja daripada harus mati dengan tragis di tempat ini!”
Musa Memohon Pertolongan Allah
“Janganlah takut,” kata Musa. “Allah sanggup menyelamatkan kita.” Musa
mengulurkan tangannya ke atas laut. Lalu, bertiuplah angin timur yang begitu
kencang dan membelah air laut itu sehingga bangsa Israel dapat menyeberangi
dengan berjalan di tanah yang kering.
Ketika tentara Mesir melihat bangsa Israel menyeberangi laut itu di tanah
Penolong Allah Yang Baik 51
yang kering, maka mereka langsung mengejar bangsa Israel dengan mengendarai
kereta perang mereka. Musa kembali mengulurkan tangannya dan air laut itupun
menyatu kembali sehingga menenggelamkan tentara Mesir.
Sekarang, umat Israel bersukacita! Mereka menyadari bahwa Allah akan
selalu melindungi dan menolong mereka dalam perjalanan mereka menuju ke tanah
Kanaan. Mereka bersyukur kepada Allah atas pertolongan yang telah Allah berikan
kepada mereka.
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Mengapa Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir? (Karena raja Mesir
sangat jahat terhadap bangsa Israel.)
2. Ketika bangsa Israel meninggalkan Mesir, apakah yang Allah berikan untuk
menuntun mereka selama di dalam perjalanan? (Tiang awan dan tiang api untuk
menuntun mereka.)
3. Apakah yang diperbuat oleh bangsa Israel ketika mereka sampai di tepi laut?
(Mereka menangis, mereka merasa takut bila raja Mesir kembali menangkap
mereka.)
4. Apakah yang dikatakan oleh Musa kepada bangsa Israel? (Musa berkata bahwa
Allah akan menolong dan melindungi mereka.)
5. Apakah yang terjadi dengan tentara Mesir yang mengejar bangsa Israel? (Allah
menutup kembali laut Merah sehingga mereka tenggelam.)
Murid-murid, terkadang kita menjadi seperti bangsa Israel yang tidak
memiliki cukup iman kepada Allah. Namun Musa berdoa dan memohon pertolongan
kepada Allah. Allah melindungi bangsa Israel dengan membiarkan air laut itu
kembali tertutup dan menenggelamkan semua tentara Mesir. Allah begitu mengasihi
bangsa Israel dan menghendaki mereka untuk meninggalkan Mesir pergi menuju ke
tempat yang sangat indah yang telah Allah sediakan.
Kita harus selalu ingat bahwa Allah kita adalah Allah yang maha kuasa, dan
pada saat kita menjadi lemah, maka kita harus berdoa dan percaya kepada Allah. Ia
akan selalu mendengarkan doa-doa kita dan akan menolong kita dalam
penyelesaian setiap permasalahan hidup kita.
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Bunga Memerlukan Perhatian Juga
Lily telah menerima beberapa benih bunga dari ibunya. Lily ingin menanam
benih bunga itu di dalam kebunnya. Oleh karena itu, ia menghampiri nenek Chen,
untuk meminta bantuan.
“Nenek, dapatkah nenek mengajariku bagaimana caranya menanami
benih bunga ini?” tanya Lily.
“Tentu, sayangku, mari nenek lihat benih bungamu itu,” kata nenek Chen.
“Pertama-tama, ambillah segala peralatan yang dibutuhkan untuk menanam benih
bunga ini. Setelah kamu mengambil semuanya, nenek akan membantumu
52
Penolong Allah Yang Baik
menggali tanah, agar tanah ini menjadi baik dan gembur bagi benih bunga agar
dapat segera bertumbuh dengan baik.”
Lily dan nenek Chen bersama-sama menggali tanah sampai tanah itu
menjadi siap untuk ditaburkan benih.
Tiga minggu telah berlalu namun kebun Lily masih belum begitu bertumbuh
dengan baik. Ketika nenek Chen melihat hal ini, ia bertanya kepada Lily, “Lily,
apakah kamu menyirami benih-benih ini setiap hari?”
“Oh tidak, nek! Aku lupa menyirami kebunku selama tiga hari! Aku
berharap bunga-bunga itu akan tetap baik-baik saja,” kata Lily dengan wajah yang
cemas. Nenek Chen mengelus kepala Lily dengan lembut dan berkata, “Lily, bunga
memerlukan perawatan yang baik dari kita setiap harinya. Untuk berkebun, kamu
perlu menyirami benih-benih itu agar mereka dapat bertumbuh menjadi bunga yang
indah. Namun hal yang terpenting adalah Allah-lah satu-satunya yang dapat
membuat bunga itu menjadi mekar. Dengan perhatian yang dari Allah dan kamu
sendirilah, maka benih-benih itu akan dapat tumbuh menjadi bunga yang indah di
kemudian harinya.”
“Nenek, banyak hal yang dapat aku pelajari dari berkebun. Terima kasih,
Nenek telah menceritakan kepadaku bagaimana tentang berkebun, sama seperti
Allah, tidak pernah berhenti memperhatikan kita. Oleh karena itu, kita harus tidak
boleh menjadi putus asa terhadap hal-hal yang menjadi perhatian kita, bukan?”
“Benar!” sahut nenek Chen dengan nada setuju.
Pertanyaan untuk Direnungkan
1. Apakah yang ingin ditanam oleh Lily?
2. Berapa harikah Lily lupa menyirami tanamannya?
3. Apakah Allah pernah lupa memelihara kita semua?
AKTIVITAS
Menyeberangi Laut Merah
Biarkanlah murid-murid Anda memilih krayon untuk mewarnai gambar
yang telah ada. Bantulah mereka untuk melepaskan dua buah gambar – bangsa
Israel dan gambar laut. Perlihatkanlah kepada mereka bagaimana cara melipat
masing-masing potongan itu sambil mengikuti garis putus-putus yang telah tersedia
itu. Gambar dasar akan terbagi dengan dinding gelombang di kedua sisi laut, dan
tunjukkanlah di mana bangsa Israel akan berdiri.
Tempelkanlah seutas benang pada gambar bangsa Israel di tempat yang
telah ditentukan agar setiap murid dapat menolong bangsa Israel menyeberangi laut
Merah itu.
Penolong Allah Yang Baik 53
54
Penolong Allah Yang Baik
Penolong Allah Yang Baik 55
56
Penolong Allah Yang Baik
PELAJARAN
8
ALLAH MEMBERIKAN MANNA
BAGI UMAT-NYA
Kitab Bacaan:
Kel. 16-17:8
Kebenaran Pelajaran:
Allah memberikan manna bagi umat Israel ketika mereka berada di padang pasir.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa Allah ada di mana-mana dan selalu menyertai kita.
Ayat Hafalan:
“Aku mau mendengarkan firman Allah.” (Mzm. 85:9)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Allah yang baik, Engkau
dapat melakukan apa saja dan kami percaya bahwa Engkau selalu menyertai kami
di manapun kami berada. Terima kasih, karena Engkau telah memelihara kami.
Terima kasih atas segala berkat makanan yang telah Engkau berikan dan juga halhal lainnya yang kami butuhkan. Kami mengetahui bahwa Engkau begitu mengasihi
kami. Kami pun mengasihi-Mu. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Berkat pembebasan Allah yang ajaib, pada akhirnya bangsa Israel berhasil
keluar dari perbudakan yang sangat kejam di Mesir. Mereka telah menyaksikan
bagaimana kehebatan kuasa Allah di laut Merah dan setiap hari mereka dapat
melihat penyertaan Allah melalui tiang awan pada siang hari dan tiang api pada
malam hari.
Umat Israel membawa bekal makanan ketika mereka keluar dari tanah
Mesir, namun setelah satu bulan lamanya maka persediaan itupun habis. Dalam
keadaan demikian, mereka bukannya meminta makanan kepada Allah dengan
keyakinan bahwa Allah akan menyediakan, melainkan mereka hanya menggerutu
dan mengeluh. Bahkan mereka beranggapan lebih baik mati di Mesir dimana
mereka dapat “duduk menghadapi kuali berisi daging” (Kel. 16:3). Memang sebagai
budak, mereka diberi makan dari kuali yang besar. Sekarang, iman mereka yang
menyusut menyatakan bagaimana cepatnya mereka melupakan mujizat-mujizat
Allah.
Manna
Kata “manna” memiliki arti yang serupa dengan pertanyaan “Apakah ini?
Manna diberikan setiap paginya bersamaan dengan turunnya embun, kecuali pada
hari Sabat. Manna terlihat seperti serpihan atau biji gandum yang bulat kecil,
menyerupai biji ketumbar. Warnanya putih dan rasanya seperti “kue wafer yang
terbuat dari madu” (Kel. 16:31). Kadang-kadang, orang menggilingnya atau
menumbuknya dan membakarnya menjadi kue (Bil. 11:8).
Allah juga memberikan daging bagi umat-Nya dengan mengirimkan
Penolong Allah Yang Baik 57
burung puyuh. Burung seperti ini berdatangan ke Mesir dalam jumlah yang besar,
dan merupakan bahan makanan yang dimasak dengan terigu atau gandum. Namun
Allah mengirim burung-burung ini ke gurun pasir untuk dijadikan makanan bagi
umat-Nya.
Allah dengan tak putus-putusnya memberikan manna kepada bangsa
Israel selama empat puluh tahun. Di padang belantara yang tandus, Allah
menghendaki umat-Nya agar tetap percaya bahwa Ia sendiri-lah yang akan tetap
menyediakan makanan bagi umat-Nya. Di dalam Yoh. 6:48-51, Yesus menyamakan
diri-Nya dengan manna. Kristus adalah roti hidup yang memuaskan kebutuhan
rohani kita setiap harinya.
PEMAHAMAN MURID-MURID
Murid-murid Anda mungkin belum memahami sepenuhnya bahwa Allah itu
adalah Roh. Oleh karena itu, Allah selalu ada bersama kita di mana saja dan kapan
saja. Untuk membuat mereka dapat memahami dengan jelas keadaan ini, maka
cobalah untuk membandingkan Allah dengan orang tua mereka. Diskusikanlah
bersama dengan murid-murid Anda tentang kehadiran orang tua mereka,
tanyakanlah kepada mereka kapankah orang tua mereka ada bersama-sama
dengan mereka? (Di rumahkah? Di mobilkah? Atau ketika sedang berbelanja?) Lalu
tanyakanlah pula kepada mereka: Kapankah orang tua mereka tidak dapat
bersama-sama dengan mereka? (Di sekolahkah? Ketika bermain di luarkah? Atau
di sekolah minggu?) Jelaskanlah kepada mereka bahwa orang tua mereka adalah
manusia seperti mereka, jadi orang tua mereka tidak dapat terus menerus ada
bersama dengan mereka. Namun bagaimanapun juga, Allah adalah Roh, sehingga
Allah dapat berada di berbagai tempat sekaligus dalam waktu yang bersamaan.
Biarkan mereka tahu bahwa Anda menyadari kesulitan mereka dalam memahami
hal ini. Kita tidak dapat melihat udara yang kita hirup namun kita tahu bahwa udara
ada di manapun kita berada, kalau tidak demikian, tentu saja kita tidak dapat hidup.
Kehadiran Allah pun demikian, kita tidak dapat melihat Allah, namun kita tahu bahwa
Ia ada di mana-mana.
Kita juga dapat melihat Allah dari segala ciptaan-Nya yang begitu indah
yang Ia ciptakan bagi kita. Pada saat kita melihat hal yang indah itu, maka patutlah
kita mengucap syukur kepada-Nya, karena Ia begitu mengasihi kita walaupun
terkadang kita melupakan-Nya. Ia selalu ingat dan menyertai kita.
KOSA KATA PELAJARAN
Padang Pasir:
Tempat di mana manusia tidak dapat hidup karena keadaan di sana terlalu panas
dan kering.
Manna:
Makanan yang sangat istimewa yang Allah kirimkan dari surga.
Burung Puyuh:
Seekor burung kecil yang enak dimakan. Allah mengirimkan burung puyuh sebagai
makanan bagi umat Israel ketika mereka berada di padang pasir.
58
Penolong Allah Yang Baik
KISAH PELAJARAN
Apakah kalian tahu bahwa Allah selalu menyertai kita di manapun kita
berada? Ia selalu memperhatikan kita, sekalipun kita sedang berada di tempat yang
jauh.
Apakah Allah bersama kita di gereja? Apakah Allah bersama kita di rumah?
Apakah Allah bersama kita di sekolah? Tidak peduli ke manapun kalian pergi, atau
bagaimanapun kalian sampai di sana, Allah dapat menolongmu di manapun kalian
berada!
Bangsa Israel Mengeluh kepada Allah
Ketika bangsa Israel melihat bagaimana Allah menolong mereka, mereka
amat bersukacita dan bersyukur kepada-Nya. Di padang pasir, mereka berjalan dan
mengikuti pimpinan tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari. Tidak
lama setelah itu, roti maupun daging yang mereka bawa dari Mesir hampir habis.
Tidak lama lagi mereka akan kehabisan makanan. Mereka menjadi kuatir dan
bersedih. Mereka mengeluh kepada Musa karena ia telah membawa mereka keluar
dari Mesir. Dari mana mereka bisa mendapatkan makanan?
Musa berkata “Jangan kuatir. Allah tidak menghendaki kita kelaparan. Ia
berkata kepadaku bahwa Ia akan memberikan segala makanan yang kita
butuhkan.”
Allah Mengirimkan Burung Puyuh bagi Umat-Nya
Allah melakukan apa yang Ia katakan kepada Musa dan Harun. Ketika
mereka berkemah pada malam harinya, burung-burung terbang menuju ke
perkemahan dalam jumlah besar yang tidak pernah orang Israel lihat sebelumnya.
Karena jumlah mereka begitu banyaknya, mereka hampir saja menutupi tanah di
perkemahan itu. Orang Israel dapat menjangkau dan menangkap burung-burung
itu.
Burung-burung ini disebut burung puyuh, dan rasanya sangat lezat ketika
dimakan. Orang-orang memasak burung ini di atas api dan mereka menyantapnya
sebanyak yang mereka mau sebelum mereka tidur.
Allah Mengirimkan Manna bagi Umat-Nya
Pada pagi harinya, ada sesuatu yang lain dimakan sebagai sarapan.
Ketika orang-orang bangun dan melihat keluar dari kemah mereka, tanah di sekitar
perkemahan itu hampir menjadi putih. Tanah itu semuanya tertutup dengan
potongan kecil makanan yang terlihat seperti embun beku.
Mereka belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya. Mereka meraup
penuh manna itu. Rasanya seperti kue wafer yang terbuat dari madu. Orang Israel
dapat langsung memakan manna itu, atau memasaknya terlebih dahulu atau
mereka menggilingnya dan membuat kue dari makanan itu. Orang Israel
menyebutkannya manna.
Musa berkata kepada bangsa Israel, “Ini adalah makanan yang telah Allah
kirimkan. Setiap pagi, kalian harus mengumpulkannya berdasarkan jumlah anggota
keluarga kalian, tidak kurang dan tidak lebih.”
Penolong Allah Yang Baik 59
Setiap pagi terdapat manna di tanah, dan orang Israel memungutnya
sebanyak yang mereka butuhkan. Namun, hari Sabtu adalah hari untuk beristirahat
dan beribadah kepada Allah. Tidak ada manna di tanah pada hari Sabtu itu. Oleh
karena itu, pada hari Jumatnya, orang Israel memungut cukup manna untuk
kebutuhan dua hari.
Allah tetap memberikan manna kepada umat-Nya selama mereka
melintasi padang pasir. Setiap saat mereka memakannya, mereka mengetahui
bahwa Allah ada bersama-sama dengan mereka dan Ia memperhatikan mereka.
Air Keluar dari Batu
Ketika Musa dan bangsa Israel tiba di suatu tempat yang tidak tersedia air
sedikitpun, maka semua orang Israel merasakan kehausan. Sekali lagi, mereka
menjadi begitu marah. Musa berdoa kepada Allah dan Allah menyuruh Musa untuk
mengambil tongkatnya dan memukulkannya ke batu, dan seketika itu juga keluarlah
air dari batu itu. Jadi, bangsa Israel dapat minum air sebanyak mereka inginkan
sampai menjadi puas.
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Apakah yang Musa lakukan ketika orang Israel tidak mendapat cukup makanan?
(Musa berdoa kepada Allah.)
2. Pada pagi harinya, ketika orang Israel keluar dari kemah mereka, apakah yang
mereka lihat? (Potongan-potongan makanan kecil, yang terlihat seperti embun
beku, menutupi tanah.)
3. Apa lagi yang Allah kirimkan untuk orang Israel? (Allah mengirimkan kepada
mereka burung puyuh untuk dimakan dan juga memberikan kepada mereka air
untuk diminum.)
4. Siapakah yang menyertai Musa dan menolong orang Israel mendapatkan
makanan? (Allah yang menyertai mereka semua.)
5. Bagaimanakah perasaan umat Israel ketika Allah menyediakan segalanya bagi
kebutuhan mereka? (Mereka bersukacita.)
Kisah Pelajaran yang telah kita dengarkan pada hari ini adalah tentang
bagaimana Allah selalu menyertai diri kita di manapun juga kita berada. Akankah Ia
menyertai kita bila kita sedang berada di luar negeri? (Ya.) Akankah Ia menyertai kita
bila kita sedang berada di dalam pesawat terbang? (Ya.) Allah selalu menyertai kita
setiap saat.
Apakah kalian tahu bagaimanakah proses makanan itu sampai di pasar?
Para petani menanam benih makanan itu. Kemudian, mereka menjual hasil
panennya ke pasar. Para pedagang di pasar menyimpan makanan itu dan kalian
datang dan membelinya. Namun, siapakah yang pada mulanya membantu proses
pertumbuhan makanan itu? (Allah-lah yang melakukan.) Allah adalah Pencipta
segalanya, sesungguhnya, semua yang kita miliki adalah pemberian dari Allah. Oleh
karena itu, sebelum kita makan, kita perlu berdoa dan mengucap syukur kepada
Allah atas tersedianya segala makanan yang Ia berikan kepada kita pada hari ini.
60
Penolong Allah Yang Baik
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Sebuah Pelangi yang Indah
Hujan telah berhenti, dan sebuah pelangi muncul di langit. Juan melihat
keluar jendela dan berkata kepada dirinya sendiri, “Sekarang, aku dapat pergi keluar
untuk bermain dengan Tommy.”
Juan mengendarai sepedanya dan dalam beberapa menit saja, tibalah ia
di rumah Tommy. Juan membunyikan bel dan bu Lewis membukakan pintu dan
mengajak Juan masuk. Juan sangat bersukacita karena dapat bermain pada hari
itu. Oleh karena itu, segeralah ia bertanya kepada bu Lewis sebuah pertanyaan
tanpa memikirkan apa yang mungkin dapat terjadi dengannya dan Tommy.
“bu Lewis, dapatkah Tommy dan aku pergi bersepeda untuk mencari ujung
pelangi?”
“Itu adalah ide yang baik, namun itu terlalu berbahaya bagi dua anak kecil
untuk pergi sedemikian jauh setelah hujan berhenti karena jalanan mungkin menjadi
licin bagi sepeda kalian.”
“Baiklah, aku kira Tommy dan aku tidak akan pergi. Namun bu Lewis,
dapatkah ibu memberitahukan kepada kami, sesungguhnya dari manakah pelangi
itu berasal? Apakah pelangi itu adalah tanda dari Allah?” tanya Juan.
“Ya, ibu, beritahukanlah kepada kami!” kata Tommy.
Kemudian, bu Lewis menjelaskan, “Juan benar, pelangi merupakan tanda
dari Allah yang memberitahukan kepada kita bahwa Ia ada di dunia ini. Di manapun
kalian berada, kalian dapat melihat pelangi karena Allah ada bersama-sama dengan
kita. Allah menghendaki kita untuk selalu menyadari bahwa Ia akan selalu bersamasama dengan kita. Ini adalah janji-Nya kepada Nuh. Nuh percaya akan janji Allah
karena bila hujan berhenti maka pelangi akan muncul.”
“Itu sangat menakjubkan, bu,” kata Tommy.
“Allah sungguh mengagumkan! Lihatlah warna pada pelangi itu: merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Allah memadukan segala warna itu
dengan sempurna.”
Mereka semua saling berpandangan dan tertawa. Ketika Juan melihat ke
arah luar jendela lagi, maka ia menjadi tersenyum dan berkata “Terima kasih Tuhan,
karena Engkau bersama-sama dengan kami di sini.”
Pertanyaan untuk Direnungkan
1. Apakah yang muncul di langit sesudah hujan berhenti?
2. Apakah yang ingin Juan lakukan bersama dengan Tommy?
3. Pelangi itu menunjukkan apa?
Penolong Allah Yang Baik 61
AKTIVITAS 1
Burung Puyuh dan Manna
Lihatlah pada gambar, dan warnailah burung puyuh serta manna yang telah Allah
kirimkan bagi orang Israel. Lihatlah pada gambar di bawah ini, ternyata Allah
memberikan juga kepada mereka air untuk diminum. Allah begitu baik. Mintalah
agar mereka dapat menuliskan kalimat ini: “Terima kasih Tuhan, atas segala
makanan dan minuman pada hari ini.”
AKTIVITAS 2
Mari Mengucap Syukur
Anak perempuan di dalam gambar berikut ini sedang menundukkan kepalanya dan
mengucap syukur kepada Allah. Biarkanlah murid-murid Anda juga mengikuti
gambar titik-titik yang ada sehingga membentuk gambar yang jelas dan lihatlah
untuk hal apakah anak ini mengucapkan syukur kepada Allah?
Tuliskanlah kalimat ini:
“Terima kasih Tuhan, atas tersedianya segala makanan
dan minuman pada hari ini.”
“______________________________________________________________.”
62
Penolong Allah Yang Baik
Biarkanlah Mengucap Syukur
Anak perempuan di dalam gambar berikut ini
sedang menundukkan kepalanya dan mengucap syukur kepada Allah.
Ikutilah gambar titik-titik yang ada sehingga membentuk gambar yang jelas dan
lihatlah untuk hal apakah anak ini mengucapkan syukur kepada Allah?
Penolong Allah Yang Baik 63
64
Penolong Allah Yang Baik
PELAJARAN
9
ALLAH MEMBERIKAN
SEPULUH PERINTAH BAGI UMAT-NYA
Kitab Bacaan:
Kel. 19-20; 32:15-16
Kebenaran Pelajaran:
Musa menerima Sepuluh Perintah.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa kita harus selalu mentaati segala perintah Allah.
Ayat Hafalan:
“Aku mau mendengarkan firman Allah.” (Mzm. 85:9)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus,
karena Engkau telah memberikan kepada kami dunia yang indah ini. Engkau telah
memberikan Sepuluh Perintah untuk membimbing hidup kami. Ketika kami menaati
segala perintah-Mu maka kami menjadi begitu bersukacita. Terima kasih, Yesus.
Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Musa menerima Sepuluh Perintah di gunung Sinai. Gunung ini berada di
bagian selatan dari semenanjung Sinai, yang terletak di antara Teluk Suez dan Teluk
Aqaba. Kedua teluk ini berada di sebelah utara laut Merah.
Sepuluh Perintah yang Musa terima langsung dari Allah itu sangat penting
bagi kehidupan iman manusia. Perintah pertama hingga keempat mengatur
hubungan antara manusia dengan Allah, sedangkan perintah kelima hingga
kesepuluh mengatur hubungan manusia dengan sesamanya.
Perintah-perintah ini dibuat untuk memimpin bangsa Israel agar dapat
menjaga kekudusan hidup mereka dengan lebih mudah. Di dalam Sepuluh Perintah
ini, manusia dapat melihat sifat Allah dan rencana-Nya untuk mengatur bagaimana
seharusnya manusia menjalani kehidupannya. Perintah ini juga mengatur dan
membimbing manusia dengan tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan sikap
masing-masing individu yang penuh kasih dan tanggung jawab di dalam kehidupan
bermasyarakat.
Umat Israel telah mengikat perjanjian dengan Allah saat mereka menerima
Sepuluh Perintah-Nya. Mereka berjanji untuk selalu menaati-Nya (Kel. 24:7).
Sekarang, mereka telah menjadi suatu bangsa dengan Allah sebagai rajanya.
Sepuluh Perintah
1. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
2. Jangan membuat patung dan menyembah kepadanya.
3. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan.
4. Ingat dan kuduskanlah hari Sabat.
5. Hormatilah ayah dan ibumu.
Penolong Allah Yang Baik 65
6.
7.
8.
9.
10.
Jangan membunuh.
Jangan berzinah.
Jangan mencuri.
Jangan mengucapkan saksi dusta.
Jangan menginginkan barang milik orang lain.
PEMAHAMAN MURID-MURID
Karena murid-murid Anda masih sangat kecil, maka kemungkinan besar
mereka akan merasakan sedikit kesulitan dalam menerima pengenalan akan
Sepuluh Perintah ini. Ketika mengajarkan pelajaran ini kepada murid-murid Anda,
mungkin bukanlah suatu ide yang baik bila pada saat Anda mengajarkan pelajaran
ini, Anda hanya menjelaskan satu bagian pelajaran ini saja dan langsung pindah ke
bagian pelajaran berikutnya pada minggu depannya. Biarkanlah murid-murid Anda
membayangkan terlebih dahulu pelajaran minggu ini, merenungkan beberapa
pertanyaan tentang pelajaran minggu ini sehingga untuk sementara waktu,
pelajaran yang telah mereka terima dapat diserap dengan lebih mudah sebelum
mereka menerima pelajaran pada minggu berikutnya.
Ketika sedang mengajar pelajaran ini, gunakanlah ilustrasi sederhana
setelah Anda memperkenalkan isi pokok dari pelajaran ini. Mungkin beberapa murid
Anda merasa kurang baik dalam hal mendengarkan sehingga mereka lebih
bergantung kepada indera penglihatan mereka ketika mempelajari suatu bentuk
pengetahuan yang baru.
Ketika memperkenalkan isi pokok pada pelajaran ini, mulailah dengan
menjelaskan Sepuluh Perintah itu secara singkat. Selanjutnya, jelaskanlah dengan
lebih rinci masing-masing dari perintah itu dengan menghubungkannya dengan
kehidupan murid-murid Anda. Tahan diri Anda untuk mengajarkan keseluruhan
Perintah Allah ini sekaligus dalam satu pelajaran, karena informasi yang diberikan
melebihi daya tangkap murid-murid Anda tidak akan memberikan suatu hasil yang
baik.
Dalam pelajaran ini, Anda harus dapat menitipkan pesan pengajaran
kepada murid-murid Anda dengan memberikan fakta bahwa Allah hanya
menghendaki dua hal dari kita, yaitu Ia menghendaki kita agar dapat mengasihi-Nya
dengan sungguh-sungguh, dan Ia juga menghendaki kita agar dapat saling
mengasihi di antara sesama kita seperti diri kita sendiri. Bila kita mengasihi Allah dan
sesama kita sedalam yang dihendaki Allah, maka kita tidak akan melanggar
Sepuluh Perintah ini, dan kita akan membuat Allah berkenan terhadap kita.
KOSA KATA PELAJARAN
Sepuluh Perintah:
Suatu perintah yang diberikan Allah kepada Musa agar ditaati oleh umat manusia.
Hormat:
Bila Anda menghormati seseorang, maka Anda akan menunjukkan kepada mereka
bahwa mereka istimewa. Alkitab mengajarkan kepada kita untuk menghormati ayah
dan ibu kita.
66
Penolong Allah Yang Baik
KISAH PELAJARAN
Murid-murid yang terkasih, kita mengetahui bahwa Musa telah memimpin
bangsa Israel keluar dari Mesir. Seluruh bangsa Israel mengikuti Musa. Perjalanan
mereka begitu jauhnya sehingga tidak sedikit di antara mereka yang mulai
mengeluh. Mereka berkata kepada Musa, “Kami lapar, kami haus dan ini semuanya
adalah kesalahanmu.”
Musa memohon agar Allah menolongnya. Kemudian Allah menyediakan
makanan dan minuman bagi umat-Nya. Allah memperhatikan mereka.
Allah Memberikan Banyak Peraturan kepada Umat-Nya
Allah mengetahui bahwa peraturan itu baik bagi bangsa Israel. Mereka
membutuhkan peraturan agar hidup mereka menjadi bahagia. Ketika mereka
berjalan di dekat gunung Sinai, Allah menyuruh mereka berhenti. Kemudian mereka
mendirikan kemah mereka di kaki gunung Sinai.
Musa mendaki ke atas gunung Sinai untuk berbicara dengan Allah. Allah
telah menyiapkan Sepuluh Perintah yang dibutuhkan umat-Nya kepada Musa.
Musa mendaki naik, dan terus mendaki sampai awan menutupinya.
Sementara Musa berada di atas gunung Sinai, Allah memberitahukan
banyak hal kepada Musa. Ia memberikan kepada Musa Sepuluh Perintah. Ia
menuliskan Sepuluh Perintah itu dengan jari-Nya di atas loh batu. Allah memberikan
perintah-Nya kepada umat-Nya karena Ia peduli terhadap mereka. Musa membawa
kedua loh batu itu turun ke bawah untuk disampaikan kepada umat Israel.
Sepuluh Perintah
Sekarang, Sepuluh Perintah berdasarkan urutannya:
1. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
2. Jangan membuat patung dan menyembah kepadanya.
3. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan.
4. Ingat dan kuduskanlah hari Sabat.
5. Hormati ayah dan ibumu.
6. Jangan membunuh.
7. Jangan berzinah.
8. Jangan mencuri.
9. Jangan mengucapkan saksi dusta.
10. Jangan menginginkan barang milik orang lain.
Beberapa perintah Allah akan membantu umat-Nya untuk mengetahui
bahwa mereka harus mengasihi dan menyembah kepada Allah.
Apakah dengan menggunakan nama Allah dengan sembarangan akan
membuat kalian menjadi bahagia? Tentu saja tidak! Allah membuat suatu peraturan
untuk memberitahukan kepada manusia agar tidak menggunakan nama-Nya
dengan sembarangan.
Perintah Allah mengatakan bahwa manusia hendaknya bekerja dalam
enam hari selama seminggu. Setelah itu, mereka harus menyembah Allah pada hari
Penolong Allah Yang Baik 67
yang ke-tujuh, yaitu hari Sabtu. Enam hari dapat digunakan untuk bekerja, namun
pada hari Sabtu, hendaknya pergi ke gereja untuk beristirahat dan menyembah
Allah.
Beberapa perintah Allah akan membantu umat-Nya untuk mengetahui
bagaimana seharusnya menjalani hidup dengan sesamanya.
Perintah Allah terhadap Manusia
Allah berfirman, “Hormatilah ayah dan ibumu.” Perintah ini penting bagi
anak-anak. Perintah ini mengatakan kepada anak-anak untuk mengasihi dan
mematuhi orang tua mereka. Anak-anak harus datang bila orang tua mereka
memanggil dan melakukan apa yang orang tua mereka perintahkan.
Perintah Allah juga mengatakan janganlah membunuh, janganlah
mencuri, janganlah bersaksi dusta, janganlah berkata yang tidak baik tentang orang
lain.
Musa mengetahui bahwa perintah Allah itu sangat baik. Ia mengetahui
bahwa Allah mengasihi umat-Nya dan memelihara mereka dengan baik. Sekarang,
Allah menghendaki umat-Nya untuk mengetahui apa yang benar. Bila umat-Nya
mendengarkan dan menaati perintah Allah itu, maka mereka akan menyenangkan
Allah, dan mereka akan hidup bersama dengan sesamanya.
Umat-Nyapun mengetahui pentingnya perintah Allah itu. Umat-Nya
berkata, “Kami akan melakukan apa yang Allah kehendaki. Kami akan menaati
Sepuluh Perintah itu.”
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Dimanakah umat Israel berhenti dan menunggu untuk mendapatkan perintah
Allah? (Di gunung Sinai.)
2. Siapakah yang naik ke atas gunung untuk mendapatkan Sepuluh Perintah?
(Musa.)
3. Dapatkah kalian menyebutkan beberapa perintah dari Sepuluh Perintah itu?
(Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.)
4. Perintah yang pertama merupakan salah satu perintah yang terpenting. Apakah
maksud dari perintah yang pertama itu? (Kasihilah Allahmu melebihi siapapun
dan apapun juga.)
5. Bagaimanakah caranya kita melaksanakan perintah Allah ini di dalam rumah kita
masing-masing? (Menaati perkataan orang tua kita, saling mengasihi sesama
saudara kita, serta menjaga dan merawati kakek dan nenek kita.)
6. Bagaimanakah caranya kita melaksanakan perintah Allah di gereja pada hari
Sabat? (Mendengarkan perkataan guru serta bersikap baik dengan temanteman kita di dalam kelas.)
7. Bagaimanakah caranya kita melaksanakan perintah Allah di dalam taman?
(Memelihara segala binatang dan tanaman yang ada, janganlah kita bermain api
agar tidak terjadi kebakaran, janganlah kita membuang sampah dengan
sembarangan.)
68
Penolong Allah Yang Baik
8. Bagaimanakah caranya kita menunjukkan rasa cinta kita kepada Allah? (Kita
mengasihi-Nya dengan memuji, berdoa dan menaati Sepuluh Perintah.)
Peraturan apakah yang kalian miliki di dalam rumah? Masihkah kalian akan
mentaati peraturan itu pada minggu ini?
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Dengarkanlah Apa yang Ibu Katakan
Bu Marsh memanggang banyak sekali kue pie apel dan kue lainnya untuk
keluarganya sehingga John memutuskan untuk mengambil beberapa buah kue
sebelum kue itu siap untuk disajikan.
John berpikir bahwa ibunya tidak mungkin akan mengetahui perbuatannya
itu karena ibunya sedang sibuk membuat banyak kue. Namun ternyata bu Marsh
mengetahui ada yang mengambil kue tanpa seizin darinya dan ia juga mengetahui
siapakah pelakunya itu.
“Hmm… ibu heran, siapakah yang mengambil kue yang baru saja ibu
panggang?” Ibu Marsh bertanya kepada John, sambil berpura-pura tidak
mengetahui bahwa John telah mengambil kuenya.
“A-a-aku tidak mengetahuinya, bu, mungkin dimakan oleh anjing,” jawab
John dengan suara bergetar.
“John, kita tidak memiliki anjing di dalam rumah ini, engkau pun
mengetahui hal itu; suatu hal yang aneh adalah ketika ibu pergi ke kamarmu untuk
mengambil pakaian kotor, pegangan pintu kamarmu begitu lengket dan tertutup oleh
coklat,” kata bu Marsh.
John mulai terisak-isak sambil berkata, “Aku minta maaf, bu. Seharusnya
aku tidak memakan kue itu tanpa memberitahukan kepada ibu terlebih dahulu. Aku
telah melanggar peraturan ibu dengan tidak meminta izin memakan kue itu.”
“Ibu memaafkanmu, sayang. Ibu mengetahui bahwa engkau menyukai
kue-kue itu namun haruslah diingat bahwa untuk mengambil sesuatu, engkau
hendaknya meminta izin terlebih dahulu, baik?” hibur bu Marsh kepada John.
“Aku tahu, bu. Sama seperti Allah telah memberikan kepada bangsa Israel
Sepuluh Perintah untuk ditaati; Ibu pun memiliki peraturan yang harus aku taati
juga,” sahut John dengan perasaan lebih lega.
“Anak pintar!” sahut bu Marsh dengan nada setuju.
“Ibu, terima kasih, karena tidak menghukumku. Aku berjanji akan menjadi
anak yang baik dan tidak akan membuat ibu menjadi sedih lagi,” kata John kepada
ibunya.
Bu Marsh memeluk John sambil menganggukkan kepalanya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
1. Apakah yang John lakukan sehingga membuat ibunya marah?
2. John berkata bahwa mematuhi peraturan bu Marsh adalah sama seperti bangsa
Israel mematuhi peraturan Allah yang manakah?
Penolong Allah Yang Baik 69
AKTIVITAS 1
Sepuluh Perintah
Allah memberikan Sepuluh Perintah kepada Musa dan umat-Nya. Tuliskanlah
secara keseluruhan isi dari Sepuluh Perintah itu!
AKTIVITAS 2
Siapakah yang Mematuhi Orang Tuanya?
Lihatlah pada dua buah gambar berikut ini. Siapakah yang mematuhi orang tuanya?
Lingkarilah salah satu yang engkau anggap mematuhi orang tuanya.
Aktivitas Pilihan
Masing-masing murid dapat membuat sebuah Alkitab dari selembar karton
manila yang dilipat menjadi dua bagian. Di dalamnya, tempatkanlah selembar
kertas putih yang dilipat juga menjadi dua bagian.
Tuliskanlah salah satu dari Sepuluh Perintah itu pada masing-masing buku
murid-murid itu seperti misalnya “Kasihilah Allahmu.” atau “Janganlah bersaksi
dusta.” Bacalah dengan masing-masing murid Anda, lalu tempatkanlah jari mereka
di bawah setiap huruf yang Anda bacakan. Berikanlah dorongan kepada mereka
untuk membacakannya kembali perintah itu.
70
Penolong Allah Yang Baik
Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
Jangan membuat patung dan menyembah
kepadanya.
Jangan menyebut nama Allahmu dengan
sembarangan.
Ingat dan kuduskanlah hari Sabat.
Hormatilah Ayah dan Ibumu.
Jangan membunuh.
Jangan berzinah.
Jangan mencuri.
Jangan bersaksi dusta.
Jangan mengingini barang milik orang lain.
Penolong Allah Yang Baik 71
Siapakah yang Mematuhi Orang Tuanya?
Lihatlah pada dua buah gambar berikut ini.
Siapakah yang mematuhi orang tuanya?
Lingkarilah salah satu yang engkau anggap mematuhi orang tuanya.
72
Penolong Allah Yang Baik
10
PELAJARAN
UMAT ALLAH
MEMBAWA PERSEMBAHAN BAGI
PEMBANGUNAN KEMAH SUCI
Kitab Bacaan:
Kel. 35:1,4-29; 36:1-7
Kebenaran Pelajaran:
Umat Allah membawa persembahan untuk membangun Kemah Suci.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa memberikan persembahan hendaklah dengan
rasa penuh sukacita.
Ayat Hafalan:
“Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” (2 Kor. 9:7)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih,Tuhan Yesus,
karena Engkau telah datang ke dalam dunia ini. Sungguh, kedatangan-Mu adalah
hal yang sangat berarti bagi kami sekalian karena Engkau datang untuk
menyelamatkan kami. Untuk hal ini, kami mau mengucap syukur kepada-Mu.
Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Orang-orang yang memiliki hati yang berkobar untuk melayani Allah,
memberikan persembahan dengan sukacita. Dari manakah bangsa Israel
mendapatkan segala emas dan perhiasan itu? Mereka mendapatkan semuanya itu
pada saat mereka keluar dari Mesir. Di antaranya adalah emas, perak, permata, kain
lenan, kulit, dan barang-barang lainnya.
Orang-orang yang bertalenta menjahit dan memintal pakaian membuat
sumbangan yang sangat indah dalam pembangunan Kemah Suci. Pada zaman
Musa, proses dalam membuat suatu pakaian dapat menghabiskan waktu yang
cukup lama. Bila seseorang dapat mengganti pakaiannya 2-3 kali dalam sehari,
orang itu dapat dikatakan sebagai orang yang makmur di dalam hidupnya.
Kemah Suci tidak dapat dibangun tanpa sumber daya manusia, semangat
dan keterlibatan yang besar.
Peralatan Utama Kemah Suci:
Tabut perjanjian.
Tutup pendamaian.
Tenda.
Meja roti sajian.
Roti sajian.
Kandil.
Mezbah pembakaran ukupan.
Penolong Allah Yang Baik 73
Minyak urapan yang kudus.
Mezbah korban bakaran.
Bejana pembasuhan.
PEMAHAMAN MURID-MURID
Karena murid-murid Anda masih sangat muda, mungkin mereka merasa
kesulitan untuk memberikan persembahan kepada Allah. Mungkin mereka berpikir
bahwa uang atau harta benda adalah satu-satunya persembahan yang dapat
dilakukan. Jelaskanlah kepada mereka bahwa ada bermacam-macam jenis
persembahan yang dapat kita lakukan. Persembahan dapat berupa uang, sumber
daya - rumah, makanan, transportasi untuk para pendeta, dan lain sebagainya dan
mempersembahkan sebagian dari waktu kita.
Murid-murid Anda dapat memberikan persembahan kepada Allah berupa
uang yang mampu mereka berikan sekalipun jumlahnya sangat sedikit. Yang Allah
lihat adalah hati dari orang yang memberikan persembahan itu. Apakah orang itu
memberikan uangnya dengan terpaksa? Atau dengan kerelaan dan sukacita? Allah
akan menilai hal ini dengan sungguh-sungguh.
Kita dapat memberikan persembahan kepada Allah dengan cara
menolong sesama kita. Kita juga dapat mempersembahkan dan menunjukkan
perhatian kita kepada Allah dengan membantu pelayanan di dalam gereja. Berdoa
merupakan salah satu cara untuk mengucap syukur kepada Allah atas segala
berkat-Nya yang telah diberikan kepada kita.
Setelah mendiskusikan berbagai cara memberikan persembahan kepada
Allah, Anda dapat membagi mereka menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari
tiga orang, dan perintahkanlah mereka untuk membuat poster yang
menggambarkan cara mereka memberikan persembahan bagi Allah. Di bawah
gambar poster tadi, berikanlah juga judul dan jenis persembahan ke dalam poster
itu. Tempatkanlah poster ini di sekeliling ruang kelas untuk sementara agar dapat
membantu murid-murid menyerap konsep persembahan ke dalam pikiran mereka.
KOSA KATA PELAJARAN
Kemah Suci:
Ketika orang Israel berada di padang pasir, mereka menyembah Allah di Kemah
Suci.
Persembahan:
Suatu hadiah yang kalian berikan kepada seseorang.
KISAH PELAJARAN
Setelah bangsa Israel menerima Sepuluh Perintah, mereka melanjutkan
kembali perjalanan mereka menuju ke tanah yang lain. Mereka menyiapkan tenda
mereka setiap menjelang malam dan merapikannya kembali setiap paginya. Orang
Israel melakukan perjalanan mereka selama berhari-hari. Allah memperhatikan
74
Penolong Allah Yang Baik
mereka, namun mereka memerlukan tempat yang istimewa untuk beribadah
kepada Allah.
Allah Menghendaki umat-Nya untuk Membuat Kemah Suci
Pada suatu hari, Musa mendaki ke atas gunung Sinai untuk berbicara
kepada Allah. Ketika Musa kembali turun dari gunung itu, maka semua umat
mengelilingi Musa untuk mendengarkan apa yang telah difirmankan Allah kepada
Musa.
“Allah menghendaki kita membangun sebuah tempat di mana kita dapat
beribadah kepada-Nya,” kata Musa. Tempat ibadah ini berupa tenda yang dapat
dipindahkan bila bangsa Israel melanjutkan perjalanan. Namun tenda ini akan
menjadi tenda terbaik, karena akan menjadi Bait Allah. Tenda ini akan disebut
Kemah Suci. Semua orang yang bersyukur kepada Allah dapat membawa
persembahan dalam membantu usaha pembangunan Kemah Suci. Namun, Allah
berfirman bahwa Ia hanya menghendaki persembahan dari mereka yang
memberikannya dengan hati yang rela dan sukacita.
Semua Orang Tergerak untuk Memberikan Persembahan
Orang Israel merenungkan apa yang telah dilakukan Allah bagi mereka.
Mereka merenungkan kasih-Nya kepada mereka. Mereka merenungkan
bagaimana Allah telah membawa mereka keluar dari tanah yang rajanya sangat
kejam yang telah memaksa mereka bekerja keras. Mereka merenungkan
bagaimana Allah memimpin mereka menuju ke tanah yang baru. Mereka mengasihi
Allah dan tergerak untuk memberikan sesuatu untuk membantu usaha
pembangunan Kemah Suci-Nya.
“Kita memerlukan emas, perak, dan kuningan, baju yang bagus, kayu, dan
semua jenis bahan untuk pembangunan Kemah Suci,” kata Musa. “Semua yang rela
memberikan persembahan, boleh melakukannya.”
Lalu orang Israel kembali ke kemah mereka masing-masing, memikirkan
apa yang dapat mereka persembahkan kepada Allah. Masing-masing umat tergerak
ingin memberikan persembahan terbaik bagi Allah.
Menurut kalian semua, apakah yang mereka perbincangkan di dalam
kemah mereka masing-masing? Di salah satu keluarga umat Israel, ada seorang ibu
mengatakan, ”Aku akan memberikan mangkuk kuninganku.”
“Dan aku akan memberikan kayu yang indah ini kepada Allah,” kata
seorang ayah.
“Gelang perakku adalah yang paling mengkilap,” kata saudara yang
lainnya. “Namun aku ingin memberikannya dalam usaha pembangunan Kemah
Suci yang indah itu.”
“Ini, ada kulit kambing,” kata seorang kakek. “Kulit ini akan menutupi dan
menjaga Kemah Suci agar tetap kering.”
Keesokkan harinya, semua orang baik laki-laki, perempuan maupun anakanak, mendatangi kemahdi mana Musa tinggal. Mereka datang dari seluruh penjuru
perkemahan, masing-masing membawa persembahan yang akan diberikan kepada
Allah.
Mereka meletakkan segala persembahan itu menjadi sebuah tumpukan
Penolong Allah Yang Baik 75
yang besar, di antaranya terdapat gelang emas, rantai, batu-batuan yang indah,
anting-anting yang berkilauan, kain merah dan kain biru dan semua barang lainnya
yang dibutuhkan dalam pembangunan Kemah Suci itu. Sepanjang hari itu, mereka
memberikan persembahan yang terbaik, mereka memberikan semuanya itu
dengan penuh sukacita.
Lalu Musa memberikan segala persembahan itu kepada para pekerja
pembangunan Kemah Suci. Dan Musa berkata, “Gunakanlah berbagai
persembahan ini untuk membangun Kemah Suci Allah.” Namun, mereka tidak hentihentinya memberikan persembahan sehingga akhirnya Musa berkata kepada
mereka, “Tidak perlu lagi kalian semua membawa persembahan karena dengan
persembahan kalian sekarang ini saja telah mencukupi bahan untuk pembangunan
Kemah Suci.”
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Mengapa bangsa Israel memberikan persembahan? (Bangsa Israel ingin
memberikan persembahan kepada Allah.)
2. Untuk apakah persembahan mereka akan digunakan? (Pembangunan Kemah
Suci.)
3. Apakah semua orang memberikan persembahan yang terbaik? (Ya.)
Memberikan dengan sukacita berarti memberikan dengan perasaan
bahagia – kita memberikan sesuatu karena kita ingin melakukannya. Allah begitu
senang bila kita memberikan persembahan dengan sukacita. Marilah kita
memberikan persembahan dengan sukacita pada hari ini.
Memberi merupakan salah satu cara untuk mengucap syukur kepada Allah
atas segala yang telah diperbuat-Nya kepada kita. Berdoa merupakan cara lain
untuk mengucap syukur kepada Allah. Marilah kita sekarang mengucap syukur
kepada Allah atas sesuatu yang telah Allah lakukan bagi kita.
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Persembahan
Pada hari Jumat malam, Jean melihat ayahnya, pak Sharp, menuliskan
sebuah cek.
Pada hari berikutnya, hari Sabtu, Jean kembali melihat ayahnya menaruh
cek itu ke dalam suatu kotak. Jean menjadi bingung. Ia tidak memahami mengapa
pak Sharp menaruh cek itu ke dalam suatu kotak. Jadi ia bertanya, ”Ayah, mengapa
ayah menaruh cek itu ke dalam kotak itu?”
“Oh, itu adalah kotak persembahan, Jean. Biasanya orang-orang menaruh
cek atau uang ke dalam kotak persembahan ini karena mereka ingin mengucapkan
syukur atas segala berkat Allah dan juga ingin memberikan bantuan kepada gereja,
kepada para pekerja Allah, dan anak-anak Allah di negara-negara yang masih
miskin,” demikianlah penjelasan pak Sharp.
“Namun, mengapa mereka dan ayah hanya memberikan uang saja dan
76
Penolong Allah Yang Baik
tidak memberikan benda-benda yang lebih berguna seperti meja, piano, ataupun
yang lainnya?” tanya Jean lagi
pak Sharp menatap Jean dan berkata, “Orang-orang dapat
mempersembahkan apa saja yang mereka inginkan kepada Allah, bahkan benda
yang ingin digunakan sekalipun. Namun, orang-orang mempersembahkan uang
karena hal ini lebih mudah bagi mereka. Ingatlah, apapun yang engkau
persembahkan kepada Allah haruslah datang dari dalam hatimu. Jadilah pemberi
yang bersukacita sehingga Allah akan berkenan akan persembahanmu. Juga
milikilah sebuah hati yang senantiasa mengucap syukur karena hal itu sangat
penting juga.”
“Sekarang aku tahu untuk apakah kotak persembahan itu,” kata Jean. “Aku
memiliki uang dua dollar dalam kantongku dan aku ingin mempersembahkannya
kepada Allah, bolehkan ayah?”
“Tentu saja, sayang. Allah akan berkenan dengan apa yang kauberikan,”
kata pak Sharp sambil memeluk Jean dengan erat.
“Terima kasih, ayah telah memberitahukan aku tentang rahasia di balik
kotak persembahan ini. Tahu tidak, ayah, Allah pasti begitu istimewa karena Ia
menerima begitu banyak persembahan,” kata Jean sambil terkikik.
“Tentu saja, Allah sangat istimewa!” kata pak Sharp dengan mata yang
berkaca-kaca.
Pertanyaan untuk Direnungkan
1. Apakah yang ayah Jean, pak Sharp, persembahkan kepada Allah?
2. Mengapa orang-orang memberikan uang atau barang lainnya kepada Allah?
3. Berkenankah Allah bila kita menjadi pemberi yang bersukacita?
Penolong Allah Yang Baik 77
AKTIVITAS
Pemberi Allah yang Bersukacita
Lihatlah pada orang-orang yang memberikan yang terbaik bagi Allah. Warnailah
barang-barang yang mereka bawa kepada Musa. Dapatkah kalian menuliskan
barang apakah yang mereka berikan?
1. Kain
2. Kayu
3. Cincin
4. Kulit binatang
78
Penolong Allah Yang Baik
11
PELAJARAN
UMAT ALLAH
MEMBANGUN KEMAH SUCI
Kitab Bacaan:
Kel. 35:2-40:35
Kebenaran Pelajaran:
Umat Allah bekerja keras dalam membangun Kemah Suci.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa kita harus melakukan yang terbaik bagi Allah.
Ayat Hafalan:
“Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” (2 Kor. 9:7)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus,
untuk selalu memperhatikan kami. Tolonglah kami untuk selalu dekat dengan-Mu
dan belajar bagaimana lebih mengasihi-Mu dengan melakukan pekerjaan yang
terbaik bagi-Mu. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Pada akhirnya, Kemah Suci selesai dibangun sampai kepada rincian
akhirnya. Musa begitu berhati-hati dalam mematuhi perintah Allah hingga hal-hal
yang terkecil sekalipun.
Musa memeriksa penyelesaian akhir pembangunan Kemah Suci, dan
melihat bahwa bangunan Kemah Suci ini telah selesai sesuai dengan apa yang
Allah kehendaki, dan lalu Musa memohonkan berkat Allah bagi umat-Nya. Seorang
pemimpin yang baik melakukan tugas-tugas yang sulit sekaligus memberikan
penghargaan untuk setiap pekerjaan yang baik. Dalam berbagai tanggung jawab
dari pekerjaan yang Anda pegang, perhatikanlah untuk memastikan semua tugas
selesai seperti yang telah ditargetkan, dan tunjukkanlah penghargaan kepada
orang-orang yang telah membantu Anda.
Allah memenuhi Kemah Suci dengan kemuliaan-Nya – kekuatan
kehadiran-Nya yang menggetarkan. Hampir lima ratus tahun kemudian, Salomo
membangun Bait Suci untuk menggantikan Kemah Suci sebagai pusat peribadahan
orang Israel. Allah pun memenuhi Bait Suci ini dengan kemuliaan-Nya (2 Taw. 5:1314). Namun ketika bangsa Israel berbalik dari hadirat Allah, maka kemuliaan-Nya
dan keberadaan-Nya meninggalkan Bait Suci itu (2 Raj. 25).
Peralatan Utama Kemah Suci
Tabut perjanjian.
Tutup pendamaian.
Tenda.
Meja roti sajian.
Roti sajian.
Kandil.
Penolong Allah Yang Baik 79
Mezbah pembakaran ukupan.
Minyak urapan yang kudus.
Mezbah korban bakaran.
Bejana pembasuhan.
PEMAHAMAN MURID-MURID
Pastikan murid-murid Anda mengetahui apa arti dari melakukan pekerjaan
mereka dengan sebaik-baiknya. Untuk memperlihatkan perbedaan antara sesuatu
yang diselesaikan dengan setengah hati dan yang diselesaikan dengan
kemampuan terbaik, Anda dapat mencoba mengawali pelajaran dengan tugas ini:
Bagikanlah kepada murid-murid Anda selembar kertas yang telah dilipat
menjadi dua bagian. Bagikan juga krayon kepada mereka. Beritahukan kepada
mereka bahwa mereka diminta untuk menggambarkan sebuah rumah pada salah
satu bagian kertas. Namun mereka hanya diberi waktu sepuluh detik saja untuk
menggambarkan rumah itu. Ketika murid-murid merasa telah siap, mintalah mereka
untuk mulai menggambar rumah itu. Ketika waktunya telah habis, mintalah agar
murid-murid untuk segera meletakkan krayon mereka. Tanyakanlah kepada mereka
bagaimana perasaan mereka tentang tugas itu. Kemungkinan terbesar yang
mereka akan katakan bahwa mereka tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan
suatu pekerjaan dengan baik. Ini adalah jawaban yang penting, karena jawaban ini
juga dapat kalian katakan pada saat melakukan suatu pekerjaan bagi Allah. Bila kita
terburu-buru dalam mengerjakannya, kita tidak dapat mendapatkan hasil yang baik,
dan kita akan memiliki perasaan tidak puas dengan pekerjaan yang kita lakukan.
Kenalilah bahwa gambar-gambar rumah itu sekilas tampak telah selesai, namun
bukanlah hasil terbaik dari kemampuan mereka.
Berikanlah kesempatan kedua kepada murid-murid Anda untuk kembali
menggambarkan sebuah gambar rumah. Kali ini, biarkanlah murid-murid
menggunakan bagian kertas yang kedua. Berikanlah waktu selama lima menit
kepada mereka untuk menggambarkan gambar rumah. Setelah waktu selesai,
biarkanlah mereka saling mendiskusikan bagaimana perasaan mereka terhadap
apa yang telah mereka lakukan itu.
Kita harus dapat menyediakan cukup waktu untuk sesuatu yang sedang
kita kerjakan. Sebagai contoh, ketika kita membersihkan kelas, kita harus
menyediakan cukup waktu, untuk memastikan segala sesuatu dilakukan dengan
sebaik-baiknya. Allah menyayangi siapa saja yang melakukan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya bagi-Nya.
KOSA KATA PELAJARAN
Beribadah:
Mengucap syukur dan berdoa kepada Allah. Kita beribadah kepada Allah karena Ia
telah menciptakan kita semua.
Mengajarkan:
Ketika seseorang sedang mengajarkanmu, orang itu sedang membantu kita dalam
mempelajari sesuatu hal.
80
Penolong Allah Yang Baik
Kemah Suci:
Ketika orang Israel berada di padang pasir, mereka beribadah kepada Allah di
Kemah Suci.
KISAH PELAJARAN
Allah menghendaki Musa dan umat-Nya membangun sebuah tempat
ibadah bagi-Nya. Tempat itu merupakan tempat di mana umat Israel akan beribadah
kepada Allah.
Masih ingatkah akan persembahan yang diberikan bangsa Israel untuk
pembangunan Kemah Suci? Mereka membawa emas, perak, kuningan, kulit
binatang, kayu, permata, minyak, dan rempah-rempah. Setiap orang Israel yang
ingin memberi, membawa persembahan untuk pembangunan Kemah Suci Allah.
Orang Bijak Bekerja Bagi Allah
Lalu Musa berkata, “Allah menghendaki Bezaleel untuk menolong-Nya.
Sesungguhnya, ia mengetahui bagaimana membuat berbagai macam barang yang
indah. Ia mengetahui bagaimana bekerja dengan tangannya. Ia dapat merancang
dari emas, perak dan kuningan. Dan ia dapat mengasah permata dengan tepat
sehingga permata itu dapat memancarkan sinar yang berkilauan. Namun yang
terpenting, Bezaleel dapat mengajarkan orang lain bagaimana bekerja dengan
menggunakan besi dan bagaimana mengasah permata.”
“Aholiab dan Bezaleel dapat mengajarkan beberapa orang bagaimana
membuat rancangan dari besi. Dan mereka juga dapat mengajarkan bagaimana
menyulam rancangan pada pakaian, cara menenun pakaian. Mereka dapat
mengajarkan semua orang tentang bagaimana melakukan berbagai macam
pekerjaan.”
Hal di atas adalah yang Musa katakan kepada bangsa Israel.
Bangsa Israel Bekerja Dengan Giat
Setelah itu, Bezaleel dan Aholiab serta semua orang bijak lainnya mulai
mengerjakan Kemah Suci. Mereka membangun Kemah Suci tepat seperti yang
Allah perintahkan kepada mereka.
Beberapa orang membuat tirai dari benang yang halus. Beberapa orang
membuat sebuah tirai penutup untuk Kemah Suci. Mereka membuat tirai penutup
dari kulit binatang. Beberapa orang memotong papan untuk Kemah Suci. Dan
beberapa orang lainnya lagi melapisi papan itu dengan emas. Yang lain tampak
sedang membuat perabot rumah lainnya bagi Kemah Suci.
Setiap orang bekerja dengan giat. Namun mereka tetap harus mengingat
untuk beristirahat setiap hari ketujuh. Mereka selalu ingat bahwa hari yang ketujuh
diperuntukkan bagi Allah
Akhirnya, Bezaleel dan Aholiab serta semua orang bijak lainnya
menyelesaikan pekerjaan mereka. Mereka membuat segalanya tepat seperti yang
Allah perintahkan. Lalu Musa memasang bagian-bagian Kemah Suci itu menjadi
satu. Musa menaruh segala sesuatu tepat seperti yang Allah perintahkan
kepadanya.
Penolong Allah Yang Baik 81
Kemah Suci Selesai Dibangun
Lalu Musa dan para imam meletakkan pagar di sekeliling Kemah Suci.
Akhirnya, Kemah Suci itupun selesai dibangun.
Setelah itu, sebuah awan menutupi Kemah Suci. Dan, Allah menerangi
Kemah Suci itu dengan cahaya kemuliaan-Nya. Allah puas karena Kemah Suci-Nya
telah dibangun. Dan, semua umat berkata, “Ini adalah Bait Suci Allah!” Bangsa Israel
menyanyikan lagu pujian untuk memuji dan beribadah kepada Allah.
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Bagaimanakah Bezaleel menolong Allah? (Ia menolong Allah dengan membuat
berbagai macam barang yang indah. Ia juga mengajarkan kepada orang lain
bagaimana cara mengerjakannya.)
2. Bagaimana Aholiab menolong Allah? (Ia menolong Allah dengan mengajarkan
kepada orang lain bagaimana merancang sesuatu barang dari emas, perak,
kuningan, dan permata.)
3. Apakah ada orang lain yang datang menolong Bezaleel dan Aholiab? (Ya,
banyak orang bijak datang untuk menolong mereka berdua.)
4. Apakah mereka membuat segalanya tepat seperti yang Allah kehendaki? (Ya,
mereka semua taat pada perintah Allah.)
5. Bagaimanakah kita mengetahui bahwa Allah senang? (Allah memenuhi Kemah
Suci dengan cahaya kemuliaan-Nya.)
Apakah kalian tahu bahwa dalam zaman Musa, Kemah Suci merupakan
sebuah tempat untuk beribadah? Tempat ini serupa dengan gereja yang kita datangi
bila hari Sabtu ketika banyak orang berdatangan untuk beribadah kepada Allah.
Semua orang bekerja dengan begitu giat karena mereka ingin memberikan yang
terbaik bagi Allah. Gereja adalah rumah Allah. Karena itulah, ketika kita perlu
membangun gereja yang lebih besar, banyak saudara-saudari menawarkan
persembahan yang indah bagi Allah. Dan sementara mereka membangun gereja,
mereka melakukannya dengan begitu giat sebagaimana orang-orang yang telah
bekerja dengan giat di dalam kisah pelajaran pada hari ini.
Dapatkah kalian memberitahukan, apakah yang akan kalian tawarkan bila
suatu hari gereja memerlukan pertolongan kalian? (Biarkanlah murid-murid yang
memberikan jawabannya.)
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Kemah Suci
“Ibu, hari Sabtu ini, bu Laurie akan mengajarkan kepada kita semua suatu
istilah, yaitu Kemah Suci, yang adalah suatu tempat umat Allah beribadah kepadaNya. Barang-barang apa saja yang berada di dalam Kemah Suci itu, ibu?” tanya
Susie kepada bu Lim.
“Ya, memang ada banyak barang di dalam Kemah Suci itu, seperti tabut
perjanjian, tutup pendamaian, tenda, roti sajian, kandil, mezbah pembakaran
82
Penolong Allah Yang Baik
ukupan, minyak urapan yang kudus dan mezbah korban bakaran. Janganlah kuatir,
sayang, sekalipun hari ini kamu belum dapat mengetahui bagaimana rupanya
maupun makna dari semua barang itu, namun suatu hari kelak, kamu akan tahu,”
sahut bu Lim kepada Susie.
Susie berdiri di ruang tamu untuk beberapa saat lamanya sambil
merenungkan seperti apakah barang-barang yang berada di dalam Kemah Suci.
Lalu, ia membuat semacam pagar dan mengambil balok-balok mainannya dan
mulailah ia membuat bangunan tiruan dari Kemah Suci itu. Setelah itu, Susie
menempatkan miniatur meja, kursi, dan lampu ke dalam bangunannya itu.
“Sekarang, seharusnya bangunan ini mirip dengan Kemah Suci
tempat orang Israel. Mudah-mudahan ibu berpikir begitu juga,” kata Susie kepada
dirinya sendiri.
Bu Lim, yang sedang beristirahat di ruang tidurnya, memutuskan untuk
memeriksa Susie, untuk melihat apakah yang sedang dikerjakannya. Ketika, bu Lim
melihat bangunan yang Susie dirikan itu maka ia berseru, “Susie, ini adalah sebuah
tempat yang begitu indah yang telah engkau dirikan. Oh, bahkan ada meja dan kursi
kecil di dalamnya. Kamu tahu sayang, seandainya kamu hidup di zaman Musa,
mungkin Allah akan menghendakimu untuk bekerja bagi-Nya.”
“Aku berharap demikian, ibu,” kata Susie.
“Berharaplah, sayang dan percayalah kepada Allah,” demikianlah bu Lim
menyemangati Susie.
Bu Lim dan Susie saling berpandangan dan tersenyum.
Pertanyaan untuk Direnungkan
1. Istilah apakah yang Susie pelajari di dalam kelas Indria pada hari Sabat?
2. Apakah yang Susie lakukan dengan balok-balok mainannya?
3. Apakah Susie ingin menjadi penolong Allah?
AKTIVITAS 1
Semua Orang Menawarkan Bantuan
Allah menghendaki bangsa Israel untuk mendirikan Kemah Suci. Dapatkah kalian
mengingat bagaimanakah mereka menolong Allah dalam mendirikan kemah suciNya? Lingkarilah orang yang menolong dan silanglah orang yang tidak mau
menolong. Katakanlah alasannya mengapa kita harus melayani di gereja.
AKTIVITAS 2
Kita Menolong Menjaga Gereja Agar Tetap Bersih
Allah menghendaki kita untuk menjaga gereja agar tetap bersih sepanjang waktu.
Gambarlah sebuah anak panah yang menunjukkan daerah yang perlu untuk
dibersihkan. Bagaimanakah kalian akan menolong dalam membersihkannya?
Tuliskanlah pada bagian yang kosong yang telah disediakan.
Penolong Allah Yang Baik 83
Semua Orang Menawarkan Bantuan
Allah menghendaki bangsa Israel untuk mendirikan Kemah Suci.
Dapatkah kalian mengingat bagimanakah mereka menolong Allah
dalam mendirikan Kemah Suci-Nya?
Lingkarilah orang yang sedang menolong
dan silanglah orang yang tidak mau menolong.
84
Penolong Allah Yang Baik
Kita Menolong Menjaga Gereja Agar Tetap Bersih
Allah menghendaki kita untuk menjaga gereja agar tetap bersih sepanjang waktu.
Gambarlah sebuah anak panah yang menunjukkan daerah yang perlu untuk dibersihkan.
Bagaimanakah kalian akan menolong dalam membersihkannya?
Penolong Allah Yang Baik 85
86
Penolong Allah Yang Baik
12
PELAJARAN
MUSA DAN UMAT ISRAEL
MENGUCAP SYUKUR KEPADA ALLAH
Kitab Bacaan:
Ul. 8:1-10
Kebenaran Pelajaran:
Musa mengingatkan kepada bangsa Israel akan kasih dan perhatian Allah kepada
mereka semua.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa Allah senantiasa pengasih dan penyayang. Ia
senantiasa memelihara kita semua.
Ayat Hafalan:
“Bersyukurlah kepada Tuhan.” (1 Taw. 16:8)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus,
karena Engkau telah menolong dan memelihara hidup kami di dalam dunia ini.
Menuntun kami untuk menaati Sepuluh Perintah. Mengajari kami untuk menjadi
anak-anak yang baik. Haleluya! Amin.
LATAR BELAKANG PELAJARAN
Musa mengingatkan bangsa Israel untuk selalu bersyukur kepada Allah
dalam segala hal. Umat Israel lupa bersyukur kepada Allah. Mereka mengharapkan
pakaian dan sandal mereka tetap bagus dan akan berfungsi dengan baik sampai
selamanya. Mereka lupa untuk bersyukur kepada Allah atas segala berkat yang
dilimpahkan-Nya. Lalu, Musa mengingatkan kepada bangsa Israel agar tidak
melupakan Allah pada saat segala kebutuhan dan keinginan mereka terpenuhi.
Seringkali kita merasa bangga akan semua kekayaan kita dan mulai
merasa bahwa kerja keras kitalah yang menjadikan kita berhasil. Namun
sesungguhnya Allah-lah yang telah memberikan kepada kita segala yang kita miliki,
dan Ia sendirilah yang mengarahkan penggunaan kekayaan kita itu bagi kemuliaanNya. Oleh karena itu, janganlah melupakan Allah di dalam segala kelimpahan kita.
PEMAHAMAN MURID-MURID
Bantulah untuk tetap menjaga kasih dan perhatian Allah kepada kita di
dalam hati murid-murid Anda. Mungkin salah satu cara terbaik untuk membantu
mereka untuk mengingat semuanya ini adalah dengan menyuruh mereka
menyanyikan puji-pujian agar mereka dapat membayangkan apa yang telah
diajarkan kepada mereka.
Di bawah ini, ada beberapa lagu pujian yang dapat Anda mintakan kepada
murid-murid Anda untuk dinyanyikan. Mereka dapat menemukannya pada buku
Penolong Allah Yang Baik 87
“Aku Senang Menyanyi” pada judul lagu pujian berikut ini:
“Heranlah Yesus”, pujian no. 7
“Yesus Cintaku”, pujian no. 75
“Terima Kasih pada Tuhan”, pujian no. 87
“Aku Perlu Yesus”, pujian no. 92
“Tuhan Yesus Sumber Hidup”, pujian no. 101
“Semuanya Buat Tuhan”, pujian no. 195
“Kupersembahkan Pada-Mu”, pujian no. 196
“Kita Rajin Membangunkan”, pujian no. 200
KOSA KATA PELAJARAN
Berkat:
Sesuatu yang baik dari Allah.
Sukacita:
Suatu perasaan puas yang begitu mendalam yang kita rasakan karena mengetahui
bahwa Allah sangat mengasihi kita.
Sepuluh Perintah:
Perintah yang Allah berikan kepada Musa
KISAH PELAJARAN
Pada zaman dahulu, Allah telah memberikan kepada Musa Sepuluh
Perintah bagi umat Israel. Saat ini, kita juga hendaknya menaati Sepuluh Perintah
itu. Mengapa harus demikian? Karena hal itu merupakan perintah langsung dari
Allah. Perintah ini menolong umat manusia mengerti bagaimana seharusnya kita
menjalani hidup ini. Juga dapat menolong umat manusia mengetahui mana yang
benar dan mana yang salah. Oleh karena itulah maka kita harus mempelajari
Sepuluh Perintah itu dan menaatinya.
Masih ingatkah murid-murid, bagaimana bangsa Israel melakukan
perjalanan selama bertahun-tahun di padang gurun? Siapakah yang memimpin
mereka keluar dari Mesir? (Memang benar, Musa yang memimpin bangsa Israel!)
Musa adalah hamba Allah, dan Allah sendirilah yang telah menunjukkan kepadanya
ke mana harus membawa umat Israel dan telah memberikan Sepuluh Perintah
kepada Musa.
Musa Mengingatkan Kasih Allah Kepada Bangsa Israel
Pada suatu hari, Musa memanggil semua umat Israel untuk berkumpul
dalam suatu pertemuan yang penting. Ia berkata kepada mereka bahwa mereka
telah melakukan perjalanan yang sangat jauh. Sekalipun demikian, Allah tetap
88
Penolong Allah Yang Baik
menyertai mereka, bahkan Allah melakukan begitu banyak tanda mujizat bagi
mereka.
Lalu Musa bertanya kepada mereka, “Apakah kalian ingat bagaimana
Allah memperhatikan kita semua?”
“Ya, aku mengingatnya,“ kata salah seorang dari mereka. “Ia telah
memberikan kepada kita makanan yang cukup ketika tidak ada makanan sama
sekali.“
Mereka mengingat ketika suatu waktu mereka tidak memiliki makanan
sama sekali. Lalu mereka menggerutu kepada Allah karena makanan telah habis!
Bahkan, mereka tidak dapat membuat roti lagi. Mereka mengira bahwa mereka
akan mati kelaparan di padang gurun!
Allah melihat keadaan mereka dari atas. Allah mengetahui bahwa umatNya membutuhkan bahan makanan. Jadi, ketika pada keesokan harinya, mereka
bangun dan melihat keluar dari kemah mereka masing-masing, ada kejutan besar
bagi mereka semua! Mereka melihat manna menutupi seluruh tanah perkemahan
mereka. Mereka begitu bersukacita dan mereka mulai mengumpulkan manna itu.
Kebutuhan makanan mereka tercukupi karena Allah mengirimkan manna setiap
harinya bagi mereka semua. Mereka bersukacita.
Allah Senantiasa Memelihara Umat Israel
Kemudian, Musa berkata, “Lihatlah pakaian dan sandal di kakimu!”
Lalu semua orang melihatnya. Ternyata semua orang masih mengenakan
baju yang bersih, tidak ada yang berpakaian compang-camping. Sandal merekapun
masih dalam keadaan baik, tidak ada yang berlubang.
“Allah benar-benar memelihara kita!” seru seseorang dari antara mereka.
“Allah telah memimpin kita selama empat puluh tahun ini,“ kata Musa.
“Kalian telah pergi melalui berbagai macam tempat. Sekalipun demikian, kakimu
tidak menjadi luka atau melepuh, karena Allah menyertai kita. Kita harus ingat
bagaimana kasih-Nya selalu ada pada kita dan patutlah kita menaati Sepuluh
Perintah-Nya itu.”
Umat Israel memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang
dikatakan Musa kepada mereka. Lalu, mereka mengucap syukur kepada Allah yang
memelihara mereka. Tidak lama setelah itu, mereka memasuki tanah yang baru.
Tanah yang begitu berlimpah akan makanan dan minuman.
Umat Israel Mengucap Syukur kepada Allah
“Allah begitu baik kepada kita. Tentu, Ia akan terus menuntun kita. Kita
harus mengucap syukur kepada Allah atas segala hal yang Ia sediakan bagi kita,”
kata Musa.
“Terima kasih, Allah,“ kata seluruh umat Israel. “Terima kasih atas segala
makanan; terima kasih atas semua pakaian; terima kasih atas keluarga kami; dan
tanah yang Kauberikan kepada kami; terima kasih atas air dan hal lainnya; terima
kasih Allah karena Engkau mengasihi dan membimbing kami; terima kasih atas
segala berkat-Mu kepada kami semua.”
Penolong Allah Yang Baik 89
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Siapakah yang mendaki ke atas gunung untuk menerima Sepuluh Perintah?
(Musa.)
2. Apakah yang Musa katakan kepada umat Israel? (Ia meminta agar mereka selalu
bersyukur kepada Allah.)
3. Bagaimanakah Allah memelihara umat Israel? (Ia memberikan kepada mereka
makanan dan minuman, serta memastikan bahwa pakaian dan sandal mereka
tetap berada dalam keadaan baik.)
4. Ke manakah Allah hendak menuntun umat-Nya? (Ia hendak menuntun mereka
ke tanah yang baru.)
5. Bagaimanakah cara mereka menunjukkan rasa syukur kepada Allah? (Mereka
berdoa mengucapkan syukur kepada Allah dan berusaha untuk selalu menaati
Sepuluh Perintah-Nya.)
Alkitab memberitahukan kepada kita betapa baiknya bagi kita semua
apabila kita selalu bersyukur kepada Allah. Kita dapat bersyukur kepada Allah atas
orang tua kita yang telah membantu kita selama ini sehingga kita dapat bertumbuh
dan belajar. Kita dapat berterima kasih atas segala jerih lelah guru yang telah
mengajarkan kita. Kita dapat berterima kasih atas semua orang yang telah
menolong kita. Namun yang lebih penting dari semuanya itu adalah bahwa kita patut
bersyukur kepada Allah atas segala berkat dan anugerah yang dilimpahkan-Nya di
dalam kehidupan kita.
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Memuliakan Allah
Joanne, teman Lily di gereja, memiliki suara yang sangat merdu. Di
sekolah, di gereja, dan ke manapun juga Joanne pergi, ia selalu bernyanyi. Joanne
sangat sering bernyanyi sehingga akhirnya pada suatu hari Sabtu, Kathy berkata
kepadanya, “Joanne, aku tahu bahwa kamu memiliki suara yang merdu, namun
tolong janganlah bernyanyi terlalu sering!”
“Kamu pasti iri hati pada suaraku yang indah, bukan? Itulah sebabnya
maka kamu tidak ingin aku bernyanyi lagi, bukan? Baiklah, aku akan terus bernyanyi
dan kamu pun tidak dapat berbuat apa-apa,” kata Joanne tanpa melihat sedikitpun
ke arah Kathy.
Joanne begitu bangga akan suaranya yang merdu sehingga ia ingin
menyanyikan semua lagu pujian yang telah ia pelajari di gereja. Namun pada suatu
hari, tenggorokan Joanne sakit sehingga ia tidak dapat menyanyi. Tenggorokannya
terasa begitu sakit sehingga ia hampir tak dapat berbicara.
“Oh tidak, aku kehilangan suaraku!” kata Joanne sambil mulai menangis.
Lily melihat Joanne menangis lalu bertanya kepadanya, “Apakah kamu
baik-baik saja, Joanne? Aku turut prihatin melihat kamu kehilangan suaramu. Tapi
jangan kuatir, suaramu akan segera pulih kembali dalam beberapa hari lagi.”
“Apabila suaramu telah pulih kembali, kita akan menyanyikan lagu pujian
bersama-sama untuk kemuliaan nama Allah, karena menyanyi pujian adalah salah
90
Penolong Allah Yang Baik
satu cara kita untuk merenungkan segala kasih Allah atas segala berkat yang Ia
limpahkan bagi kita. Aku akan menbantu doa bagimu, Joanne,” demikianlah usaha
Lily dalam menghibur Joanne.
”Aku begitu menyesal karena menjadi sombong, Lily. Aku ingin semua
orang memperhatikan suaraku. Bahkan, aku tidak mengucap syukur kepada Allah
yang telah memberikanku suara untuk bernyanyi. Kamu benar, Lily. Seharusnya aku
menggunakan suaraku untuk memuji Allah dan mengucap syukur kepada-Nya dan
bukannya hanya memamerkan suaraku semata,” kata Joanne.
Dua minggu kemudian, Joanne dapat bernyanyi kembali. Kali ini, ia
bernyanyi sepenuhnya bagi kemuliaan Allah. Joanne begitu mengucap syukur
kepada Allah karena Ia telah menyembuhkan radang tenggorokannya dan air
matanyapun sempat menitik membasahi pipinya ketika ia menyanyikan suatu
pujian. Kata-kata dan alunan nada dari lagu pujian itu begitu menyentuh lubuk
hatinya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
1. Mengapakah Joanne menjadi begitu bangga?
2. Apakah yang telah terjadi sehingga Joanne berubah pikiran tentang suaranya?
3. Bernyanyi adalah salah satu cara untuk _______________ Allah atas segala
berkat-Nya. (memuliakan)
AKTIVITAS
Umat Israel Mengucap Syukur Kepada Allah Atas Segala Hal
Bangsa Israel sangat berterima kasih kepada Allah.
Tandailah dengan tanda benar di sebelah gambar yang menyatakan untuk hal
apakah mereka bersyukur. Warnailah gambar berikut ini:
1. Pakaian
2. Makanan
3. Sandal
4. Minuman
Penolong Allah Yang Baik 91
Umat Israel Mengucap Syukur kepada Allah atas Segala Hal
Bangsa Israel sangat berterima kasih kepada Allah.
Tandailah dengan tanda benar di sebelah gambar
yang menyatakan untuk hal apakah mereka bersyukur.
Warnailah gambar berikut ini:
92
Kami mengucap syukur kepada Allah
atas pakaian yang telah diberikan-Nya.
Kami mengucap syukur kepada Allah
atas makanan yang telah diberikan-Nya.
Kami mengucap syukur kepada Allah
atas sandal yang telah diberikan-Nya.
Kami mengucap syukur kepada Allah
atas minuman yang telah diberikan-Nya.
Penolong Allah Yang Baik
13
PELAJARAN
TINJAUAN AKHIR KITA BERSYUKUR KEPADA ALLAH
Kitab Bacaan:
Semua Kitab Bacaan pada pelajaran sebelumnya.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa Allah begitu senangnya bila kita mengucap syukur
atas segala perlindungan-Nya bagi kita. Kita juga akan tetap memegang teguh
segala perintah-Nya.
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus,
atas segala yang telah Kauberikan kepada kami. Engkau telah mengajarkan kepada
kami untuk menjadi anak-anak yang patuh. Tolonglah agar kami menjadi baik hati
dan penolong, penuh kasih serta juga perhatian.
Haleluya! Amin.
TINJAUAN
Beberapa waktu yang lalu, telah dikisahkan di dalam pelajaran bahwa ada
begitu banyak orang yang mengasihi Allah dengan memberikan makanan, pakaian,
perhiasan, dan semua barang untuk pembangunan Kemah Suci. Berapa
banyakkah yang telah diberikan oleh orang Israel? (Lebih dari yang dibutuhkan.)
Bagaimanakah cara kita memberikan persembahan kepada Allah? Saat ini
kalian belum dapat mencari penghasilan sendiri, namun kalian dapat
mempersembahkan sebagian uang yang diberikan oleh orang tua kalian. Suatu hari
nanti, kalian akan dapat mencari penghasilan sendiri dan menyisihkannya untuk
dipersembahkan kepada Allah.
Kita mempersembahkannya karena kita mengasihi Yesus, kita mau
menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah.
Allah memberitahukan kepada kita bahwa adalah hal yang baik untuk
selalu mengucap syukur kepada-Nya. Ketika kita mengungkapkan rasa syukur kita
kepada Allah berarti kita telah memuliakan-Nya.
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Siapakah yang menaruh bayi Musa ke dalam suatu peti kecil? (Ibu dan saudara
perempuan Musa.)
2. Ketika Musa masih bayi, siapakah yang memeliharanya? (Ibu Musa sendiri.)
3. Suatu hari, Musa melihat semak duri yang terbakar, lalu mendengar ada suara
yang berbicara kepadanya dari semak duri itu. Suara siapakah yang didengar
oleh Musa? (Suara Allah.)
4. Apakah tulah yang pertama? (Air berubah menjadi darah.)
5. Apakah tulah yang terakhir? (Kematian anak sulung.)
Penolong Allah Yang Baik 93
6. Dapatkah kalian menyebutkan tiga tulah lainnya? (Biarkanlah murid-murid yang
memberikan jawabannya.)
7. Tiang apakah yang Allah pergunakan dalam membimbing bangsa Israel di
padang gurun? (Tiang awan dan tiang api.)
8. Makanan apakah yang Allah berikan kepada bangsa Israel ketika mereka
berada di padang gurun? (Manna.)
9. Siapakah yang mendaki ke atas gunung untuk menerima segala perintah Allah?
(Musa.)
10. Dapatkah kalian menyebutkan perintah Allah yang ketiga sampai yang kelima?
(Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.)
AKTIVITAS
Kami Akan Selalu Patuh Kepada Orang Tua
Bantulah murid-murid Anda untuk membuat sebuah spanduk untuk
mengingatkan akan ayat hafalan mingguan mereka.
Sediakanlah sepotong karton manila dengan ukuran 20 x 30 cm untuk
masing-masing murid. Tuliskanlah ayat hafalan 7 cm dari bawah karton misalnya:
“Taatilah orang tuamu, karena hal ini akan menyenangkan Allah.” dan biarkanlah
murid-murid yang membuat garis pada pinggir karton spanduk mereka.
Perintahkanlah murid-murid Anda untuk menggambarkan wajah ayah dan
ibu mereka masing-masing pada bagian atas karton itu.
Selagi murid-murid mengerjakan aktivitas ini, maka Anda dapat berdiskusi
dengan mereka dengan pertanyaan: Bagaimanakah cara mereka agar dapat
senantiasa patuh kepada orang tua mereka? Bagaimanakah perasaan Allah bila
mereka taat?
Lipatlah ujung karton ke atas pada bagian bawah penggantung pakaian
sehingga spanduk itu dapat digantung.
94
Penolong Allah Yang Baik
“
“Dialah yang kami beritakan,
apabila tiap-tiap orang kami nasihati
dan tiap-tiap orang kami ajari
dalam segala hikmat,
untuk memimpin tiap-tiap orang
kepada kesempurnaan dalam Kristus.”
(Kolose 1:28)
”
Indria
PENDIDIKAN AGAMA
True Jesus Church
General Assembly, USA.
(Buku ini hanya dipergunakan
di dalam Gereja Yesus Sejati)
Edisi Revisi 1, 2007
Download