Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014 ISSN 1410-234X Mengajar Dengan Hasil Belajar Asuhan Neonatus Mahasiswa Akademi Kebidanan Putra Abadi Langkat Stabat Tahun 2011 1 Tika Lubis 2 Sulistiani 1 Akademi Kebidanan Dewi Sartika Jl. Terusan Kopo KM 12,8 Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung, Indonesia. Telp./Fax. +6225880535 2 Akademi Kebidanan Putra Abadi langkat Jl. Letjen Suprapto 10, Kuala Bungei, Stabat, Indonesia. Telp. /Fax. +60618910920 Abstrak Rendahnya hasil belajar mahasiswa dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor internal yaitu persepsi mahasiswa yang kurang baik terhadap keterampilan dosen mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar dengan hasil belajar Mata Kuliah Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita di Akademi Kebidanan Putra Abadi Langkat. Metode penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan studi korelasional. Populasi penelitian sebanyak 66 orang, sedangkan sampel dengan menggunakan tabel Nomogram Harry King diperoleh 55 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan yaitu angket dan tes hasil belajar. Analisis data dilakukan yaitu dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar dalam kategori kurang (65,45%), kecenderungan hasil belajar mahasiswa mata kuliah asuhan neonatus, bayi dan balita dalam kategori sedang (63,64%). Analisis korelasi sederhana diperoleh persamaan regresi Ŷ = 11,097 + 0,174X mempunyai hubungan yang linear dan berarti pada a=0,05. Sumbangan persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar dengan hasil belajar neonatus, bayi dan balita sebesar 7,6%. Diharapkan kepada dosen Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita dalam proses belajar mengajar sehari-hari perlu menerapkan 8 teknik keterampilan mengajar agar diperoleh kualitas belajar mengajar yang baik dan meningkat. Kata Kunci: Persepsi - Keterampilan Dosen Mengajar - Hasil Belajar - Mata Kuliah Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita 347 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014 ISSN 1410-234X Pendahuluan Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Data tahun 2007 menunjukkan bahwa angka kematian bayi di Indonesia yaitu 32 per 1000 kelahiran hidup. Bila dirincikan sebanyak 157.000 bayi meninggal per tahun atau 430 bayi per hari. Tingginya angka kematian bayi baru lahir terutama disebabkan infeksi dan berat bayi lahir rendah. Kondisi tersebut berkaitan erat dengan kondisi kehamilan, pertolongan persalinan yang aman, dan perawatan bayi baru lahir. Dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan berkualitas, terutama bidan yang terampil dan dapat bekerja secara profesional dalam rangka menurunkan angka kematian bayi tersebut. Untuk itu perlu dididik tenaga-tenaga calon bidan untuk menjawab kebutuhan / tuntutan masyarakat akan pelayanan kebidanan. Selama dalam proses pendidikan, mahasiswa dididik oleh tenaga pengajar yang mempunyai keterampilan yang baik dalam proses mengajar. Keterampilan mengajar merupakan kemampuan yang harus dimiliki dosen dalam menjalankan proses pengajaran. Dosen yang mempunyai keterampilan yang baik dalam mengajar tentunya akan lebih memudahkan bagi mahasiswa untuk menerima ilmu yang disampaikan agar proses belajar dapat berjalan dengan baik. Dalam proses mengajar yang baik, hendaknya seorang dosen mempunyai keterampilanketerampilan seperti keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Dalam proses belajarmengajar, dosen memiliki peran utama dalam menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya, yakni memberikan pengetahuan (cognitive), sikap dan nilai (affective) dan keterampilan (psychomotor) kepada mahasiswa. Dengan kata lain tugas dan peran dosen yang utama terletak di bidang pengajaran. Pengajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu seorang dosen dituntut untuk dapat mengelola (manajemen) kelas, penggunaan metode mengajar, strategi mengajar, maupun sikap dan karakteristik dosen dalam mengelola proses belajar mengajar yang efektif, mengembangkan bahan kuliah dengan baik, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menyimak mata kuliah dan menguasai tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Pencapaian hasil belajar mahasiswa menentukan kesuksesan dosen dan perguruan tinggi dalam melaksanakan pendidikan, sebaliknya, ketidakberhasilan dosen dan sekolah ditunjukkan oleh buruknya kegiatan interaksi belajar 348 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014 ISSN 1410-234X mengajar. Oleh sebab itu, hasil belajar yang baik biasanya dipengaruhi oleh persepsi mahasiswa yang baik pula terhadap keterampilan dosen dalam mengajar, demikian juga pada mahasiswa akademi kebidanan. Berdasarkan data Akademi Kebidanan Putra Abadi Langkat Stabat untuk mata kuliah Asuhan neonatus, bayi dan balita dari tahun 2003-2004 sampai 2006-2007 secara kumulatif, mayoritas mahasiswa mendapatkan nilai C (50%), nilai B (33%), nilai A (12%), nilai D (3%), dan nilai E (2%). Ini menunjukkan penguasaan mata kuliah Asuhan neonatus, bayi dan balita belum baik, karena target nilai Asuhan neonatus, bayi dan balita adalah nilai B. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 ilai Mata Kuliah Asuhan neonatus, bayi dan balita Tahun 2006/2007 – 2009/2010 Nilai No Tahun A B C D E 1 2006 / 2007 11 32 36 5 3 2 2007 / 2008 11 23 55 3 1 3 2008 / 2009 17 38 65 3 1 4 2009 / 2010 13 49 61 2 2 52 142 217 13 7 Total (12%) (33%) (50%) (3%) (2%) Sumber : Akbid PAL Langkat Selain dari data di atas, hasil wawancara tanggal 20 Agustus 2008 yang penulis lakukan pada beberapa mahasiswa Akademi Kebidanan Putra Abadi Langkat di Stabat menunjukkan bahwa adanya isu / keluhan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar yaitu kurang puasnya mahasiswa terhadap keterampilan mengajar dosen misalnya adanya persepsi mahasiswa bahwa metode mengajar yang digunakan tidak relevan, tidak menarik, dosen tidak profesional, tidak disiplin, hubungan dengan mahasiswa kurang harmonis, tidak adil dalam penilaian, kaku, otoriter dan lain sebagainya. Jumlah 87 93 124 127 431 100% Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif study korelasional menggunakan desain cross sectional, yang bertujuan untuk menggambarkan hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar dengan hasil belajar asuhan neonatus, bayi dan balita mahasiswa semester III. Dengan persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar sebagai variabel independen (variabel X) dan hasil belajar asuhan neonatus, bayi dan balita sebagai variabel dependen (variabel Y). Pengumpulan data dilakukan di Akademi Kebidanan Putra Abadi Langkat Stabat pada 349 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014 ISSN 1410-234X bulan Agustus sampai November 2011. Subjek penelitian adalah seluruh mahasiswa semester III Akademi Kebidanan Putra Abadi Langkat Tahun 2011 sebanyak 2 kelas, Kelas A = 30 orang dan kelas B= 36 orang, jumlah seluruhnya sebanyak 66 orang. Dasar pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan tabel nomogram Harry King. Tabel tersebut menunjukkan bahwa dengan jumlah populasi sebanyak 66 orang pada tingkat kepercayaan 5% dapat diambil sampel sebanyak 55 orang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket dan tes, yaitu angket tertutup untuk persepsi keterampilan mengajar dan tes untuk hasil belajar asuhan neonatus, bayi dan balita. Sebelum dilakukan penelitian yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang bertujuan untuk mendapatkan alat ukur yang benar-benar sahih dan terandal. Ujicoba dilakukan di Akademi Kebidanan Pemda Langkat dengan karakteristik yang sama yaitu 30 orang mahasiswa. Uji instrument yang dilakukan penelitian ini adalah uji validitas dengan menggunakan rumus korelasi Product moment.8 Dan uji reabilitas dengan menggunakan rumus koefisien 9 Alpha. Hasil uji validitas dengan analisis ujicoba diperoleh besaran rxy = 0,692 dikonsultasikan terhadap rxy pada taraf signifikansi 5% tabel dengan N=30 dan diperoleh rxy tabel = 0,361. Ternyata rxy hitung > rxy tabel 5%. Dari 40 butir yang disusun ada 36 butir soal yang valid dan 4 butir soal yang tidak valid. Dan hasil uji realibitas diperoleh nilai r11 hitung = 0,890 dikonsultasikan terhadap r11 tabel pada taraf signifikan 5% dengan N = 30 yaitu= 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa angket persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar (X) tersebut reliabel (terandal). Data yang sudah dikumpulkan diolah dengan manual melalui proses editing, skoring, dan tabulating. Selanjutnya data yang telah diolah tersebut di analisa mengorganisasikan dan mendeskripsikan menurut masingmasing variabel. Teknik dengan menggunakan product moment dan regresi sederhana. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu : identifikasi tingkat kecenderungan variabel, uji normalitas, dan uji linieritas regresi. Hasil Penelitian Dengan menggunakan instrumen penelitian diperoleh data variabel penelitian persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar dan hasil belajar mata kuliah asuhan neonatus, bayi, dan balita. Berdasarkan pengolahan data akan diuraikan berturut-turut tentang deskripsi data, tingkat 350 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014 ISSN 1410-234X kecenderungan, pengujian persyaratan analisis, dan pengujian hipotesis Deskripsi Data Penelitian 1. Persepsi Mahasiswa Terhadap Keterampilan Dosen Mengajar (X) Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah responden 55 orang terdapat skor tertinggi 109 dan skor terendah 67, dengan rata-rata (M) = 87,81 dan standar deviasi (SD) = 8,263. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 4, dan distribusi frekuensi data variabel X dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Data Variabel Persepsi Mahasiswa Terhadap Keterampilan Dosen Mengajar No Kelas Interval F. Absolut F. Relatif 1 67-72 4 7,27% 2 73-78 1 1,82% 3 79-84 13 23,64% 4 85-90 18 32,73% 5 91-96 11 20,0% 6 97-102 5 9,09% 7 103-109 3 5,45% Jumlah 55 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 32,73% responden berada pada skor rata-rata, 32,73% di bawah skor rata-rata, dan 34,54% di atas skor rata-rata. 20 Gambar histogram yang menunjukkan hubungan kelas interval skor dalam variabel persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar pada Gambar 1 berikut ini. 18 15 13 11 10 5 4 5 3 1 0 s 66,5 72,5 78,5 84,5 90,5 96,5 102,5 109,5 Ŷ = 11,097 + 0,174X Gambar 1 Histogram Skor Persepsi Mahasiswa Terhadap Keterampilan Dosen Mengajar (X) 351 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014 ISSN 1410-234X 2. Hasil Belajar Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita (Y) Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah responden 55 orang terdapat skor tertinggi 39 dan skor terendah 18, dengan rata-rata (M) = 28,00 dan standar deviasi (SD) = 5,226. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran, dan distribusi frekuensi data variabel Y dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Variabel Hasil Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita No Kelas Interval F. Absolut F. Relatif(%) 1 18-20 8 14,55 2 21-23 10 18,18 3 24-26 10 18,18 4 27-29 12 21,82 5 30-33 9 16,37 6 35-36 3 5,45 7 37-39 3 5,45 Jumlah 55 100 Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa 21,82% responden berada pada skor rata-rata, 50,91% di bawah skor rata-rata, dan 27,27% di atas skor rata-rata. Gambar histogram yang menunjukkan hubungan kelas interval skor dalam variabel hasil belajar mahasiswa mata kuliah asuhan neonatus, bayi, dan balita pada Gambar 2 berikut ini. 20 15 12 10 10 10 9 8 5 3 3 96,5 37,5 102,5 39,5 0 s 17,5 66,5 20,5 72,5 23,5 78,5 27,5 84,5 30,5 90,5 35,5 109,5 Gambar 2 Histogram Skor Hasil Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita 352 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014 ISSN 1410-234X Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian 1. Persepsi Mahasiswa Terhadap Keterampilan Dosen Mengajar (X) Digunakan rata-rata ideal (Mi) = 90 dan standar deviasi ideal (SDi) = 18. Selanjutnya dapat dibuat tingkat kecenderungan sebagaimana yang disajikan pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Tingkat Kecenderungan Variabel Persepsi Mahasiswa Terhadap Keterampilan Dosen Mengajar Rentangan F.Observasi F.Relatif Kategori 63 kebawah 0 0 Rendah 64 - 90 36 65,45% Kurang 91 - 117 19 34,55% Sedang 118 ke atas 0 0 Tinggi Jumlah 55 100 Pada tabel di atas dapat dilihat frekuensi kategori kurang 36 orang (65,45%), dan kategori sedang 19 orang (34,55%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar (X) dalam kategori kurang ditinjau dari observasi. 2. Hasil Belajar Mata Kuliah Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita (Y) Digunakan rata-rata ideal (Mi) = 21 dan standar deviasi ideal (SDi) = 7. Selanjutnya dapat dibuat tingkat kecenderungan sebagaimana yang disajikan pada Tabel 5 berikut. Tabel 5 Tingkat Kecenderungan Variabel Persepsi Mahasiswa Terhadap Keterampilan Dosen Mengajar Rentangan F.Observasi F.Relatif Kategori 11,5 kebawah 0 0 Rendah 11,6 - 21 10 18,18% Kurang 21,1 – 31,5 35 63,64% Sedang 31,5 ke atas 10 18,18% Tinggi Jumlah 55 100 Pada tabel di atas dapat dilihat frekuensi kategori kurang 10 orang (18,18%), kategori sedang 35 orang (63,64%), dan kategori tinggi 10 orang (18,18%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah asuhan neonatus, bayi, dan balita dalam kategori sedang ditinjau dari observasi. Uji Persyaratan Analisis Sebelum pengujian hipotesis maka perlu dilakukan uji normalitas, uji linearitas dan keberartian regresi. 353 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014 ISSN 1410-234X 1. Uji normalitas Salah satu persyaratan analisis yang harus dipenuhi agar dapat mempergunakan analisis regresi adalah sebaran data dari setiap variabel harus normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Uji Lilliefors. Data untuk setiap variabel penelitian dikatakan berdistribusi normal apabila Lhitung < Ltabel pada taraf signifikan a=0,05. Sebaliknya jika harga tersebut tidak terpenuhi maka galat taksiran Ŷ atas variabel X tidak berdistribusi normal. Ringkasan analisis perhitungan normalitas untuk variabel Y atas X disajikan pada Tabel 6 berikut. Tabel 6 Ringkasan Analisis Perhitungan Normalitas Data Variabel Ŷ atas X No 1 Variabel Penelitian Hasil belajar Neonatus, Bayi dan Balita atas persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa galat taksiran Ŷ atas X diperoleh L0 = 0,0570 dan untuk dk = 55 pada taraf signifikan a=0,05 diperoleh Ltabel = 0,116 sehingga Lo (0,0570) < Ltabel (0,116). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa galat taksiran Ŷ atas X memiliki distribusi normal. 2. Uji linearitas dan Keberartian Regresi Uji kelinearan ini dilakukan untuk mengetahui linear atau tidaknya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat yang merupakan syarat untuk menggunakan teknik statistik korelasi dan analisis regresi, yaitu variabel persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen N 55 L hitung 0,0570 L tabel 0,116 Ket. Normal mengajar (X) dengan hasil belajar mahasiswa mata kuliah asuhan neonatus, bayi dan balita (Y). Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas yang diduga berpengaruh terhadap variabel terikat, sehingga ada satu persamaan yang perlu diuji keliniearannya. Berikut ini disajikan ringkasan analisis varians yang menguji keliniearan dan keberartian persamaan regresi hasil belajar mahasiswa mata kuliah asuhan neonatus, bayi dan balita atas persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar pada Tabel 7. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran, diperoleh persamaan regresi Y atas X yaitu : Ŷ = 11,097 + 0,174X 354 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014 ISSN 1410-234X Tabel 7 Ringkasan Anava Untuk Persamaan Regresi Ŷ = 11,097 + 0,174X Sumber Varians dk JK RJK Fh Total 55 39.968,000 Regresi (a) 1 38.438,472 Regresi (b/a) 1 116,580 116,580 4,373 Residu (s) 53 1.412,948 26,659 Tuna Cocok (TC) 27 1.259,032 50,361 0,032 Galat (G) 11 153,916 5,497 Dari Tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa Ftabel dengan dk (27:11) pada a=0,05 adalah 1,910, sedangkan Fhitung diperoleh 0,032. Dengan demikian Fhitung (0,032) < Ftabel (1,910) sehingga persamaan regresi tersebut adalah linear. Selanjutnya, uji keberartian regresi dengan dk (1:53) pada a=0,05 diperoleh Ftabel = 4,020 sedangkan Fhitung = 4,373, sehingga Fhitung (4,373) > Ftabel (4,020) sehingga persamaan regresi Y atas X adalah berarti. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi: Ŷ = 11,097 + 0,174X mempunyai hubungan yang linear dan berarti pada a=0,05. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini hipotesis penelitian yang akan diuji yaitu hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar dengan hasil belajar mahasiswa mata kuliah asuhan neonatus, bayi dan balita dengan hipotesis statistik sebagai berikut : H0 : ryx = 0 Ha : ryx > 0 Penguji hipotesis dilakukan dengan teknik analisis korelasi Ft(a=0,05) 4,020 1,910 sederhana. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Y atas X diperoleh sebesar 0,276 sedangkan rxy tabel = 0,266 sehingga rxy hitung (0,276) > rxy tabel (0,266). Berdasarkan kekuatan hubungan dua variabel secara kualitatif menurut Colton bahwa kekuatan hubungan dalam kategori hubungan sedang. Perhitungan uji keberartian koefisien korelasi uji thitung = 2,090 sehingga thitung (2,090) > ttabel (2,000), maka berdasarkan hasil penelitian tersebut uji hipotesis ini H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis penelitian yang diajukan yaitu terdapat hubungan positif yang signifikan persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar dengan hasil belajar mahasiswa mata kuliah asuhan neonatus, bayi dan balita adalah teruji kebenarannya. Perhitungan uji keberartian regresi pada Tabel 10 dengan dk (1:53) pada a=0,05 diperoleh Fhitung (4,373) > Ftabel (4,020) sehingga persamaan regresi Y atas X adalah berarti. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ = 11,097 + 0,174X 355 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014 ISSN 1410-234X mempunyai hubungan yang linear dan berarti pada a=0,05. Hal ini dapat dipertanggungjawabkan untuk menarik kesimpulan mengenai hubungan persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar dengan hasil belajar mahasiswa mata kuliah asuhan neonatus, bayi dan balita. Dari persamaan ini dapat dijelaskan bahwa peningkatan 1 skor persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar menyebabkan peningkatan sebesar 0,174 skor hasil belajar mahasiswa mata kuliah asuhan neonatus, bayi dan balita pada konstanta 11,097. Hubungan persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar dengan hasil belajar mahasiswa mata kuliah asuhan neonatus, bayi dan balita dapat digambarkan bentuk model hubungan seperti Gambar 3. berikut ini. 25 20 15 10 13.707 11.097 11.271 12.141 11.619 12.837 5 0 1 2 3 4 5 6 7 Ŷ = 11,097 + 0,174X Gambar 3 Grafik Regresi Linear Sederhana Hubungan Variabel X dan Y Temuan Penelitian Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis deskriptif dan setelah diadakan pengujianpengujian, maka secara umum ditemukan bahwa persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar cenderung kurang, dan hasil belajar mahasiswa mata kuliah asuhan neonatus, bayi dan balita cenderung sedang. Berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana ditemukan harga koefisien korelasi sebesar 0,276. Persamaan regresi linear sederhana diperoleh Ŷ = 11,097 + 0,174X dan setelah diuji dengan statistik F ternyata berarti pada taraf signifikan a=0,05. Dengan 356 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014 ISSN 1410-234X demikian dapat disimpulkan bahwa semakin positif (baik) persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar maka hasil belajar mahasiswa mata kuliah asuhan neonatus, bayi dan balita semakin baik pula. Variasi persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar memberikan sumbangan terhadap variasi hasil belajar asuhan neonatus, bayi dan balita sebesar = (r)2 x 100% = 0,2762 x 100% = 7,6%. Pembahasan Persepsi merupakan bagian dari faktor psikologis yang dapat menjadi landasan perilaku mahasiswa dalam melakukan penilaian terhadap sesuatu. Mahasiswa sebagai masyarakat kampus, mempunyai persepsi masing-masing dalam memberikan penilaian terhadap keterampilan dosen mengajar. Hal ini menjadi salah satu acuan dalam melakukan penilaian yang objektif. Pencapaian hasil belajar mahasiswa menentukan kesuksesan dosen dan perguruan tinggi dalam melaksanakan pendidikan, sebaliknya, ketidakberhasilan dosen dan sekolah ditunjukkan oleh buruknya kegiatan interaksi belajar mengajar. Oleh sebab itu, hasil belajar yang baik biasanya dipengaruhi oleh persepsi mahasiswa yang baik pula terhadap keterampilan dosen dalam mengajar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar dengan hasil belajar mahasiswa mata kuliah asuhan neonatus, bayi dan balita. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tambunan tahun 2006 yang mendapati bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan / keterampilan dosen mengajar dengan prestasi belajar sebesar r=0,650 yang berarti dosen yang memiliki kemampuan mengajar akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa.10 penelitian lain mengatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan sebesar r=0,409 yang berarti antara persepsi siswa tentang mengajar guru terhadap hasil belajar siswa.11 Persepsi mahasiswa terhadap dosen dipengaruhi oleh perilaku dosen tersebut dalam memberikan pengajaran di dalam kelas. Respon mahasiswa akan baik jika dosen dalam mengajar secara tersusun dan mempunyai tatanan yang baik sehingga mahasiswa mempunyai persepsi yang sama tentang dosen maupun tentang materi yang diberikan. Dosen harus menggunakan metode yang berbeda dalam penyampaian materi, karena tidak ada suatu pun metode yang akan mampu memberikan hasil yang sama pada individu (mahasiswa). Keterampilan mengajar bagi seorang dosen sangat penting jika 357 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014 ISSN 1410-234X ingin menjadi dosen yang profesional. Di samping harus menguasai substansi mata kuliah yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan dosen dalam proses belajar mengajar. Pada kenyataannya dewasa ini banyak para dosen yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilanketerampilan yang sangat mendasar. Keterampilan mengajar tersebut adalah keterampilan bertanya (questioning skills), keterampilan memberi penguatan (reinforcement skills), keterampilan mengadakan variasi (varying the stimulus skills), keterampilan menjelaskan (explaining skills), keterampilan membuka dan menutup pelajaran (set induction and closure skills), keterampilan membimbing kelompok kecil (small group teaching skills), keterampilan mengelola kelas (classroom management skills), dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan (small group teaching and individualizing teaching skills). Dari pemikiran tersebut, dapat dijelaskan bahwa semakin baik persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar maka akan semakin baik pula hasil belajar mata kuliah asuhan neonatus, bayi dan balita Mahasiswa Akademi Kebidanan Putra Abadi Langkat. Keterbatasan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti telah melakukannya sesempurna mungkin dengan tidak mengabaikan prosedur metode ilmiah. Tetapi walaupun demikian, tidak menutup adanya keterbatasan. Adapun beberapa keterbatasan yang dihadapi : 1. Mahasiswa mengetahui bahwa pengisian angket dan tes ini hanya bagian dari penelitian, maka mahasiswa tidak bersungguh-sungguh menjawab dengan ketulusan hati dan pengetahuan yang dimiliki karena tidak berpengaruh terhadap indeks prestasi di kampus. Untuk mengatasi hal tersebut dengan menghimbau mahasiswa agar menjawab sesuai dengan kemampuan yang dimiliki karena segala kerahasiaan diri mahasiswa tidak disebarkan pada orang lain. 2. Data persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar menggunakan tes skala Likert dengan jumlah pertanyaan yang banyak sehingga membosankan mahasiswa, dalam menjawab pertanyaan mahasiswa dapat saja berdasarkan subjektif (suka dan tidak suka). Jika suka dengan dosen asuhan neonatus, bayi dan balita walaupun dosen kurang terampil maka mahasiswa akan lebih banyak menjawab sangat setuju sedangkan mahasiswa 358 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014 ISSN 1410-234X 3. yang tidak suka dengan dosen tersebut walaupun dosen terampil maka akan lebih banyak menjawab sangat tidak setuju. Untuk mengatasi hal tersebut dengan menghimbau mahasiswa agar dalam memberikan jawaban sesuai dengan hati nurani dan sudut pandang yang objektif. Data penelitian hasil belajar mahasiswa mata kuliah asuhan neonatus, bayi dan balita menggunakan tes pilihan berganda, pengukuran dengan tes pilihan berganda ini mempunyai kelemahan :1) Jumlah item soal yang banyak, 2) Mahasiswa menjawab secara untung-untungan, 3) Mahasiswa bekerjasama dengan mahasiswa lainnya karena jumlah mahasiswa yang mengikuti tes banyak. Untuk mengatasi hal tersebut dengan menghimbau mahasiswa agar untuk mengerjakan sendiri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan membaca soal-soal dengan teliti. Simpulan Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan / keterampilan dosen mengajar dengan prestasi belajar sebesar r=0,650 yang berarti dosen yang memiliki kemampuan mengajar akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa. Sehingga semakin baik persepsi mahasiswa terhadap keterampilan dosen mengajar maka akan semakin baik pula hasil belajar mata kuliah asuhan neonatus, bayi dan balita Mahasiswa Akademi Kebidanan Putra Abadi Langkat. DAFTAR PUSTAKA Indonesia MK. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2007. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia; 2007 Sofyan, M. 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia, Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta: PP IBI ; 2006 Isjoni, K. Perguruan Tinggi yang Bermutu. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2006 Ridwan, T. Penilaian Dosen Terhadap Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung: Remaja Rosdakarya; 2007 Sukadi, R, 2007, Pendidikan Remedial, Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, Remaja Rosdakarya, Bandung: Remaja Rosdakarya; 2007 Bagian Evaluasi Akademi Kebidanan Putra Abadi Langkat tahun 2011 Sugiyono. Metode Pendidikan Penelitian (Pendekatan 359 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014 ISSN 1410-234X Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), Cetakan Kelima, Alfabeta, Bandung: Alfabeta; 2008 Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan Kedua belas, Rineka Cipta, Jakarta: Rineka Cipta; 2002 Usman, Husaini. Pengantar Satatistika, Bumi Aksara, Jakarta ; 2006 Tambunan, W. Hubungan kemampuan dosen mengajar dengan prestasi belajar mahasiswa di Akademi Kebidanan Henderson Pematang Siantar. Medan: Karya Tulis Ilmiah; 2006 Adiningsih, Dyahnita. Pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X program keahlian akuntansi SMK Batik Perbaik. Puwokerto : UNY; 2011 360