Permukaan Parameterisasi dan Bentuk Dasar Pertama Wono Setya Budhi Januari, 2014 KK Analisis Geometri, FMIPA-ITB Permukaan N 1 / 31 Parameterisasi Permukaan: Selinder 1 Kita dapat memandang selinder sebagai susunan lengkungan lingkaran, x (u, v0 ) = (cos u, sin u, v0 ) lingkaran pada tinggi z = v0 Permukaan N 2 / 31 Parameterisasi Permukaan: Selinder 1 Kita dapat memandang selinder sebagai susunan lengkungan lingkaran, x (u, v0 ) = (cos u, sin u, v0 ) lingkaran pada tinggi z = v0 2 1.0 1.0 0.5 0.5 0.0 0.0 -1.0 -0.5 -0.5 0.0 0.5 1.0 -1.0 Permukaan N 2 / 31 Parameterisasi Permukaan: Selinder 1 Kita dapat memandang selinder sebagai susunan lengkungan lingkaran x (u, v ) = (cos u, sin u, v ) Permukaan N 3 / 31 Parameterisasi Permukaan: Selinder 1 Kita dapat memandang selinder sebagai susunan lengkungan lingkaran x (u, v ) = (cos u, sin u, v ) 2 1.0 1.0 0.5 0.5 0.0 0.0 -1.0 -0.5 -0.5 0.0 0.5 1.0 -1.0 Permukaan N 3 / 31 Parameterisasi Permukaan: Selinder 1 Kita dapat memandang selinder sebagai susunan garis-garis tegak x (u0 , v ) = (cos u0 , sin u0 , v ) Permukaan N 4 / 31 Parameterisasi Permukaan: Selinder 1 Kita dapat memandang selinder sebagai susunan garis-garis tegak x (u0 , v ) = (cos u0 , sin u0 , v ) 2 1.0 1.0 1.0 1.0 0.5 0.5 0.5 0.5 0.0 0.0 0.0 -1.0 0.0 -1.0 -0.5 -0.5 -0.5 0.0 -0.5 0.0 0.5 0.5 1.0 -1.0 1.0 -1.0 Permukaan N 4 / 31 Parameterisasi Permukaan: Bola 1 Koordinat bola Permukaan N 5 / 31 Parameterisasi Permukaan: Bola 1 Koordinat bola 2 x = r cos θ sin ϕ, y = r sin θ sin ϕ, z = r cos ϕ Permukaan N 5 / 31 Parameterisasi Permukaan: Bola 1 Koordinat bola x = r cos θ sin ϕ, y = r sin θ sin ϕ, z = r cos ϕ Permukaan N 6 / 31 Parameterisasi Permukaan: Bola 1 Koordinat bola x = r cos θ sin ϕ, y = r sin θ sin ϕ, z = r cos ϕ 2 x (θ, ϕ0 ) = (r cos θ sin ϕ0 , r sin θ sin ϕ0 , z = r cos ϕ0 ) Permukaan N 6 / 31 Parameterisasi Permukaan: Bola 1 Koordinat bola x = r cos θ sin ϕ, y = r sin θ sin ϕ, z = r cos ϕ dengan 0 ≤ θ ≤ 2π dan 0 ≤ ϕ ≤ π Permukaan N 7 / 31 Parameterisasi Permukaan: Bola 1 Koordinat bola x = r cos θ sin ϕ, y = r sin θ sin ϕ, z = r cos ϕ dengan 0 ≤ θ ≤ 2π dan 0 ≤ ϕ ≤ π Permukaan N 8 / 31 Parameterisasi Permukaan: Bola 1 Koordinat bola x = r cos θ sin ϕ, y = r sin θ sin ϕ, z = r cos ϕ dengan 0 ≤ θ ≤ 2π dan 0 ≤ ϕ ≤ π 2 x (θ0 , ϕ) = (r cos θ0 sin ϕ, r sin θ0 sin ϕ, r cos ϕ) Permukaan N 8 / 31 Parameterisasi Permukaan Definition Misalkan diketahui pemetaan regular x : U ⊂ R2 → M ⊂ R3 satu satu dan C 3 dengan xu × xv 6= 0 di himpunan buka U. Permukaan N 9 / 31 Parameterisasi Permukaan Definition Misalkan diketahui pemetaan regular x : U ⊂ R2 → M ⊂ R3 satu satu dan C 3 dengan xu × xv 6= 0 di himpunan buka U. Himpunan terhubung M disebut permukaan jika setiap titiknya mempunyai lingkungan yang diparameterkan secara regular. Permukaan N 9 / 31 Parameterisasi Permukaan Definition Misalkan diketahui pemetaan regular x : U ⊂ R2 → M ⊂ R3 satu satu dan C 3 dengan xu × xv 6= 0 di himpunan buka U. Himpunan terhubung M disebut permukaan jika setiap titiknya mempunyai lingkungan yang diparameterkan secara regular. 1 Perhatikan bahwa x (u, v ) ∈ R3 dan xu turunan x terhadap u dan xv turunan . . . Permukaan N 9 / 31 Parameterisasi Permukaan Definition Misalkan diketahui pemetaan regular x : U ⊂ R2 → M ⊂ R3 satu satu dan C 3 dengan xu × xv 6= 0 di himpunan buka U. Himpunan terhubung M disebut permukaan jika setiap titiknya mempunyai lingkungan yang diparameterkan secara regular. 1 2 Perhatikan bahwa x (u, v ) ∈ R3 dan xu turunan x terhadap u dan xv turunan . . . Jika v = v0 konstan, maka x (u, v0 ) disebut lengkungan u. Permukaan N 9 / 31 Parameterisasi Permukaan Definition Misalkan diketahui pemetaan regular x : U ⊂ R2 → M ⊂ R3 satu satu dan C 3 dengan xu × xv 6= 0 di himpunan buka U. Himpunan terhubung M disebut permukaan jika setiap titiknya mempunyai lingkungan yang diparameterkan secara regular. 1 Perhatikan bahwa x (u, v ) ∈ R3 dan xu turunan x terhadap u dan xv turunan . . . 2 Jika v = v0 konstan, maka x (u, v0 ) disebut lengkungan u. 3 Jika u = u0 konstan, maka . . . N Permukaan 9 / 31 Parameterisasi Permukaan 1 Perhatikan bahwa x (u, v ) ∈ R3 dan xu turunan x terhadap u dan xv turunan . . . Permukaan N 10 / 31 Parameterisasi Permukaan 1 2 Perhatikan bahwa x (u, v ) ∈ R3 dan xu turunan x terhadap u dan xv turunan . . . Dalam hal ini xu adalah vektor singgung terhadap lengkungan v Permukaan N 10 / 31 Parameterisasi Permukaan 1 Perhatikan bahwa x (u, v ) ∈ R3 dan xu turunan x terhadap u dan xv turunan . . . 2 Dalam hal ini xu adalah vektor singgung terhadap lengkungan v 3 Sedangkan xv adalah . . . Permukaan N 10 / 31 Parameterisasi Permukaan 1 Perhatikan bahwa x (u, v ) ∈ R3 dan xu turunan x terhadap u dan xv turunan . . . 2 Dalam hal ini xu adalah vektor singgung terhadap lengkungan v 3 Sedangkan xv adalah . . . 4 Permukaan N 10 / 31 Parameterisasi Permukaan : Helix 1 Kita sudah mengenal helix α (t ) = (cos t, sin t, bt ) sedangkan helicoid mempunyai persamaan x (u, v ) = (u cos v , u sin v , bv ) Permukaan N 11 / 31 Parameterisasi Permukaan : Helix 1 Kita sudah mengenal helix α (t ) = (cos t, sin t, bt ) sedangkan helicoid mempunyai persamaan x (u, v ) = (u cos v , u sin v , bv ) 2 Lengkungan v yaitu x (u0 , v ) Permukaan N 11 / 31 Parameterisasi Permukaan : Helix 1 Kita sudah mengenal helix α (t ) = (cos t, sin t, bt ) sedangkan helicoid mempunyai persamaan x (u, v ) = (u cos v , u sin v , bv ) Permukaan N 12 / 31 Parameterisasi Permukaan : Helix 1 Kita sudah mengenal helix α (t ) = (cos t, sin t, bt ) sedangkan helicoid mempunyai persamaan x (u, v ) = (u cos v , u sin v , bv ) 2 Lengkungan u yaitu x (u, v0 ) Permukaan N 12 / 31 Parameterisasi Permukaan : Helix 1 Kita sudah mengenal helix α (t ) = (cos t, sin t, bt ) sedangkan helicoid mempunyai persamaan x (u, v ) = (u cos v , u sin v , bv ) 2 Lengkungan u yaitu x (u, v0 ) 3 Ujilah bahwa xu × xv 6= 0. Permukaan N 12 / 31 Parameterisasi Permukaan : Torus 1 Permukaan N 13 / 31 Parameterisasi Permukaan : Torus 1 2 x (u, v ) = ((a + b cos u ) cos v , (a + b cos u ) sin v , b sin u ) dengan 0 ≤ u, v ≤ 2π. Permukaan N 13 / 31 Parameterisasi Permukaan : Torus 1 x (u, v ) = ((a + b cos u ) cos v , (a + b cos u ) sin v , b sin u ) dengan 0 ≤ u, v ≤ 2π. Permukaan N 14 / 31 Parameterisasi Permukaan : Torus 1 x (u, v ) = ((a + b cos u ) cos v , (a + b cos u ) sin v , b sin u ) dengan 0 ≤ u, v ≤ 2π. 2 Lengkungan v Permukaan N 14 / 31 Parameterisasi Permukaan : Torus 1 x (u, v ) = ((a + b cos u ) cos v , (a + b cos u ) sin v , b sin u ) dengan 0 ≤ u, v ≤ 2π. Permukaan N 15 / 31 Parameterisasi Permukaan : Torus 1 x (u, v ) = ((a + b cos u ) cos v , (a + b cos u ) sin v , b sin u ) dengan 0 ≤ u, v ≤ 2π. 2 Lengkungan u Permukaan N 15 / 31 Parameterisasi Permukaan : Putar 1 Benda Misalkan α (u ) = (0, f (u ) , g (u )) , u ∈ I , lengkungan di bidang yz dengan f (u ) > 0, diputar terhadap sumbu z Permukaan N 16 / 31 Parameterisasi Permukaan : Putar 1 2 Benda Misalkan α (u ) = (0, f (u ) , g (u )) , u ∈ I , lengkungan di bidang yz dengan f (u ) > 0, diputar terhadap sumbu z Parameternya x (u, v ) = (f (u ) cos v , f (u ) sin v , g (u )) dengan 0 ≤ v ≤ 2π, u ∈ I . Permukaan N 16 / 31 Parameterisasi Permukaan : Putar 1 2 Benda Misalkan α (u ) = (0, f (u ) , g (u )) , u ∈ I , lengkungan di bidang yz dengan f (u ) > 0, diputar terhadap sumbu z Parameternya x (u, v ) = (f (u ) cos v , f (u ) sin v , g (u )) dengan 0 ≤ v ≤ 2π, u ∈ I . 3 Permukaan N 16 / 31 Parameterisasi Permukaan : Putar 1 Benda Misalkan α (u ) = 0, sin u, cos u + ln tan u2 , u ∈ I , lengkungan di bidang yz dengan π2 ≤ u < π Permukaan N 17 / 31 Parameterisasi Permukaan : Putar 1 Benda Misalkan α (u ) = 0, sin u, cos u + ln tan u2 , u ∈ I , lengkungan di bidang yz dengan π2 ≤ u < π 2 Permukaan N 17 / 31 Parameterisasi Permukaan : Putar 1 Benda Misalkan α (u ) = 0, sin u, cos u + ln tan u2 , u ∈ I , lengkungan di bidang yz dengan π2 ≤ u < π Permukaan N 18 / 31 Parameterisasi Permukaan : Putar 1 2 Benda Misalkan α (u ) = 0, sin u, cos u + ln tan u2 , u ∈ I , lengkungan di bidang yz dengan π2 ≤ u < π x (u, v ) = sin u cos v , sin sin v , cos u + ln tan u2 Permukaan N 18 / 31 Parameterisasi Permukaan : Torus sebagai benda putar 1 Permukaan N 19 / 31 Parameterisasi Permukaan Stereoprojection : Bola, Permukaan N 20 / 31 Parameterisasi Fungsi 1 Permukaan : Hasil Misalkan kita mempunyai fungsi dua variabel f (x, y ) dengan (x, y ) ∈ Df dan permukaan {(x, y , f (x, y )) : (x, y ) ∈ Df } Permukaan N 21 / 31 Parameterisasi Permukaan : Ruled Surface 1 Misalkan α, β dua lengkungan dengan β0 (u ) 6= 0. Permukaan x (u, v ) = α (u ) + v β (u ) Permukaan N 22 / 31 Parameterisasi Permukaan : Ruled Surface 1 Misalkan α, β dua lengkungan dengan β0 (u ) 6= 0. Permukaan x (u, v ) = α (u ) + v β (u ) 2 Jika β (u ) konstan, maka hasilnya adalah selinder. Permukaan N 22 / 31 Parameterisasi Permukaan : Ruled Surface 1 Misalkan α, β dua lengkungan dengan β0 (u ) 6= 0. Permukaan x (u, v ) = α (u ) + v β (u ) 2 Jika β (u ) konstan, maka hasilnya adalah selinder. 3 Misalkan α (u ) = (2 cos u, sin u, 0) dan β (u ) = (0, 1, 1) Permukaan N 22 / 31 Parameterisasi Permukaan : Ruled Surface 1 Misalkan α, β dua lengkungan dengan β0 (u ) 6= 0. Permukaan x (u, v ) = α (u ) + v β (u ) Permukaan N 23 / 31 Parameterisasi Permukaan : Ruled Surface 1 Misalkan α, β dua lengkungan dengan β0 (u ) 6= 0. Permukaan x (u, v ) = α (u ) + v β (u ) 2 Jika β (u ) konstan, maka hasilnya adalah selinder. Permukaan N 23 / 31 Parameterisasi Permukaan : Ruled Surface 1 Misalkan α, β dua lengkungan dengan β0 (u ) 6= 0. Permukaan x (u, v ) = α (u ) + v β (u ) 2 Jika β (u ) konstan, maka hasilnya adalah selinder. 3 Misalkan α (u ) = (2 cos u, sin u, u ) dan β (u ) = (0, 1, 1) Permukaan N 23 / 31 Vektor Normal Permukaan 1 Misalkan x (u, v ) suatu permukaan Permukaan N 24 / 31 Vektor Normal Permukaan 1 Misalkan x (u, v ) suatu permukaan 2 Selanjutnya, vektor n= xu × xv kxu × xv k merupakan vektor normal yang tegak lurus terhadap bidang singgung. Permukaan N 24 / 31 Hasil Kali Dalam pada Permukaan 1 Misalkan α (t ) = (u (t ) , v (t )) lengkungan di bidang uv , maka β (t ) = x (u (t ) , v (t )) lengkungan pada permukaan. Permukaan N 25 / 31 Hasil Kali Dalam pada Permukaan 1 Misalkan α (t ) = (u (t ) , v (t )) lengkungan di bidang uv , maka β (t ) = x (u (t ) , v (t )) lengkungan pada permukaan. 2 Panjang lengkungan di permukaan dapat dihitung sebagai Rb 0 a k β (t )k dt dengan aturan rantai diperoleh β0 (t ) = xu (u, v ) u 0 (t ) + xv (u, v ) v 0 (t ) = u 0 (t ) xu + v 0 (t ) xv dan Permukaan N 25 / 31 Hasil Kali Dalam pada Permukaan 1 Misalkan α (t ) = (u (t ) , v (t )) lengkungan di bidang uv , maka β (t ) = x (u (t ) , v (t )) lengkungan pada permukaan. 2 Panjang lengkungan di permukaan dapat dihitung sebagai Rb 0 a k β (t )k dt dengan aturan rantai diperoleh β0 (t ) = xu (u, v ) u 0 (t ) + xv (u, v ) v 0 (t ) = u 0 (t ) xu + v 0 (t ) xv dan 3 0 β (t ) 2 = β 0 (t ) · β 0 (t ) = u 0 (t ) xu + v 0 (t ) xv · u 0 (t ) xu + v 0 (t ) xv = u 0 (t )2 xu · xu + 2u 0 (t ) v 0 (t ) xu · xv + v 0 (t )2 xv · xv Permukaan N 25 / 31 Hasil Kali Dalam pada Permukaan 1 0 β (t ) 2 = β 0 (t ) · β 0 (t ) = u 0 (t )2 xu · xu + 2u 0 (t ) v 0 (t ) xu · xv + v 0 (t )2 xv · xv Permukaan N 26 / 31 Hasil Kali Dalam pada Permukaan 1 0 β (t ) 2 = β 0 (t ) · β 0 (t ) = u 0 (t )2 xu · xu + 2u 0 (t ) v 0 (t ) xu · xv + v 0 (t )2 xv · xv 2 dan ditulis sebagai 0 β (t )2 = u 0 (t )2 E + 2u 0 (t ) v 0 (t ) F + v 0 (t )2 G dengan E = xu · xu , F = xu · xv , G = xv · xv Permukaan N 26 / 31 Hasil Kali Dalam pada Permukaan 1 0 β (t ) 2 = β 0 (t ) · β 0 (t ) = u 0 (t )2 xu · xu + 2u 0 (t ) v 0 (t ) xu · xv + v 0 (t )2 xv · xv 2 dan ditulis sebagai 0 β (t )2 = u 0 (t )2 E + 2u 0 (t ) v 0 (t ) F + v 0 (t )2 G dengan E = xu · xu , 3 F = xu · xv , G = xv · xv Bentuk ini yang menghasilkan elemen panjang lengkungan pada permukaan. Permukaan N 26 / 31 Hasil Kali Dalam pada Permukaan 1 Permukaan N 27 / 31 Hasil Kali Dalam pada Permukaan 1 Misalkan M suatu permukaan dan misalkan U = axu + bxv dan V = cxu + dxv adalah dua vektor di bidang singgung permukaan TP (M ) di titik P. Permukaan N 28 / 31 Hasil Kali Dalam pada Permukaan 1 Misalkan M suatu permukaan dan misalkan U = axu + bxv dan V = cxu + dxv adalah dua vektor di bidang singgung permukaan TP (M ) di titik P. 2 Bentuk dasar pertama IP (U, V) = U · V = (axu + bxv ) · (cxu + dxv ) = acE + (ad + bc ) F + bdG Permukaan N 28 / 31 Hasil Kali Dalam pada Permukaan 1 Misalkan M suatu permukaan dan misalkan U = axu + bxv dan V = cxu + dxv adalah dua vektor di bidang singgung permukaan TP (M ) di titik P. 2 Bentuk dasar pertama IP (U, V) = U · V = (axu + bxv ) · (cxu + dxv ) = acE + (ad + bc ) F + bdG 3 Dengan notasi aljabar linear IP (U, V ) = a b E F F G c d akan menjadi hasil kali dalam di TP (M ) jika matriks E F F G ... Permukaan N 28 / 31 Lokal Isometri 1 Misalkan M dan M ∗ dua permukaan. Disebut isometri lokal jika untuk setiap P ∈ M jika ada parameterisasi x : U → M dengan x (u0 , v0 ) = P dan parameterisasi x∗ : U → M ∗ dengan sifat IP = IP∗ . Permukaan N 29 / 31 Lokal Isometri 1 2 Misalkan M dan M ∗ dua permukaan. Disebut isometri lokal jika untuk setiap P ∈ M jika ada parameterisasi x : U → M dengan x (u0 , v0 ) = P dan parameterisasi x∗ : U → M ∗ dengan sifat IP = IP∗ . Isometri lokal maka mengawetkan jarak. Permukaan N 29 / 31 Lokal Isometri 1 Misalkan M bagian dari kertas x (u, v ) = (u, v , 0) dan bagian dari x∗ (u, v ) = (cos, sin u, v ) Permukaan N 30 / 31 Lokal Isometri 1 2 Misalkan M bagian dari kertas x (u, v ) = (u, v , 0) dan bagian dari x∗ (u, v ) = (cos, sin u, v ) Mudah dihitung bahwa E = E ∗ , F = F ∗ dan G = G ∗ , maka IP = IP ∗ Permukaan N 30 / 31 Lokal Isometri 1 2 3 Misalkan M bagian dari kertas x (u, v ) = (u, v , 0) dan bagian dari x∗ (u, v ) = (cos, sin u, v ) Mudah dihitung bahwa E = E ∗ , F = F ∗ dan G = G ∗ , maka IP = IP ∗ Lokal Isometri, tetapi bukan global Permukaan N 30 / 31 Luas di Permukaan 1 Perhatikan bahwa matriks E F F G dengan determinan EG − F 2 = kxu × xv k2 > 0 Permukaan N 31 / 31 Luas di Permukaan 1 Perhatikan bahwa matriks E F F G dengan determinan EG − F 2 = kxu × xv k2 > 0 2 Dengan demikian luas Z U kxu × xv k dudv = Z p EG − F 2 dudv U Permukaan N 31 / 31