PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI JENIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISWA KELAS X SMA KOLOMBO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh: Pelagia Udya Leutta NIM: 071414018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULATAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI JENIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISWA KELAS X SMA KOLOMBO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh: Pelagia Udya Leutta NIM: 071414018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULATAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI JENIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISWA KELAS X SMA KOLOMBO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 201112012 Oleh: Pelagia Udya Leutla NIM: 071414018 Telah disetujui oleh : Dosen Pembimbing Skripsi Drs. A. Sardjana, M.Pd Tanggal: 10 Februari 2012 II PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SKRIPSI JENlS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISWA KELAS X SMA KOLOMBO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 Dipersiapkan dan ditulis oleh : Pelagia Udya Leutta NlM: 071414018 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 29 februari 2012 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tal1d~ngan Ketua Drs. AufTidus Atmadi, M. Si ········~7·········· Sekretaris Dr. Marcellinus Andy Ruchito, S. Pd Anggota Drs. A. Sardjana, M.Pd Anggota Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd Anggota Prof. Dr. St. Suwarsono . . .N. . c;; L~ ::::::!J;e::: Yogyakarta, 29 februari 2012 Fakultas Keguruan dan IImu Pendidikan Universitas Sanata Dharma III PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya. (Matius 21:22) iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Bermimpi itu biasa.. Tapi mewujudkannya itu luar biasa… Dengan penuh syukur dan terima kasih, kupersembahkan karya sederhana ini kepada: Tuhan Yesus Kristus atas kasih yang tak berkesudahan Bapak Markus Suharjo dan Mama Antonia Bunsu yang selalu mendoakan dan memberi semangat penuh cinta Kakak Rini Utami dan Adik Angelinus Arie Setiawan yang senantiasa memotivasi Sahabat-sahabatku yang berjuang bersama dalam suka ndan duka Universitas kebanggaanku “Sanata Dharma” yang berhasil membuat perubahan besar dalam masa depanku v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya i1miah. Yogyakarta, 29 Februari 2012 Penulis, J.l~. Pelagia Udya Leutta vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK Pelagia Udya Leutta. 2012. Jenis Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Siswa Kelas X SMA Kolombo Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian dalam skripsi ini bertujuan: (1) mengetahui apa saja jenis kesalahan yang dialami siswa kelas X SMA Kolombo Yogyakarta dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan SPLDV; (2) mengetahui faktorfaktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas X SMA Kolombo Yogyakarta pokok bahasan SPLDV. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kolombo Yogyakarta yang berjumlah 23 siswa. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes berbentuk soal cerita yang digunakan untuk mengetahui kesalahan apa yang dilakukan dan wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan tersebut. Teknik analisis yang digunakan adalah mengelompokkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa berdasarkan kategori jenis kesalahan yang telah disusun oleh peneliti sebelumnya, menghitung persentase tiap jeni kesalahan yang dilakukan oleh siswa dengan membagi jumlah siswa yang melakukan kesalahan dengan jumlah siswa keseluruhan kemudian dikali 100%, dan mendeskripikan hasil wawancara kemudian diambil kesimpulan. Dari hasil analisis dapat disimpulkan: (1) Siswa yang melakukan kesalahan data sebanyak 21 orang (91,30%) karena siswa kurang memahami soal sehingga ada data yang tidak dicantumkan, kurang teliti dalam mengutip data, kurang teliti membaca soal, salah menulis soal, tidak mengerti dan terlalu berpatokan dengan contoh-contoh soal dari guru; (2) Siswa yang melakukan kesalahan menginterpretasikan bahasa sebanyak 18 orang (78,26%) karena kurang memahami soal, kurang teliti dalam mengutip data, kurang paham bagaimana cara membuat model matematika, kurangnya pemahaman tentang SPLDV; (3) Siswa yang melakukan kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan sebanyak 2 orang (8,7%) karena siswa tidak percaya diri dengan hasil perhitungan yang dikerjakannya; (4) Siswa yang melakukan kesalahan menggunakan definisi atau teorema sebanyak 7 orang (30,43%) karena siswa masih kebingungan bahkan cenderung tidak mengerti dengan operasi kali silang, membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama, dan pindah ruas; (5) Siswa yang melakukan kesalahan penyelesaian tidak diperiksa kembali sebanyak 3 orang (13,04%) siswa kurang teliti dalam menuliskan kesimpulan; (6) Siswa yang melakukan kesalahan teknis sebanyak 10 orang (43,48) karena siswa kurang teliti dalam perhitungan aljabar, bingung dengan operasi pada bilangan yang mempunyai variabel, kurang paham dengan perkalian yang memuat tanda kurung, kurang paham dengan proses eliminasi bilangan bervariabel, salah mengartikan mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama dan membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT Pelagia Udya Leutta, 2012. Types Of Errors In Solving Story Problems by Students Of Kolombo Senior High School Class X, Yogyakarta In The Academic Year 2011/2012. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Sciences Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. Research in this undergraduate thesis aims to: (1) find out what are the types of errors experienced by student of High School in class X Kolombo Yogyakarta to completing story problem on subject matter SPLDV, (2) find out what factors are causing the errors conducted by students of High School in class X Kolombo Yogyakarta to completing story problem on subject matter SPLDV. The subjects of this study is students of high school in class X Kolombo Yogyakarta, amounting to 23 students. The methods used to collect data about the shape of the story is a test used to determine what was done wrong and interviews to determine the cause of the error. Analysis technique used is to group the mistakes made by students based on category types of errors that have been prepared by previous researchers, calculate the percentage of each genius mistakes made by the student by dividing the number of students who make mistakes with the overall number of students and then multiplied by 100%, andmendeskripikan the interview and then be concluded. From the analysis it can be concluded: (1) Students who make mistakes as much data as 21 people (91.30%) due to lack of understanding about the students so that there is data that is not listed, less scrupulous in citing data, inaccurate reading matter, one writes about, do not understand and have relied too with examples of questions from the teacher, (2) Students who made a mistake interpreting the language of as many as 18 people (78.26%) due to lack of understanding about, less scrupulous in citing data, do not understand how to create a mathematical model, lack of understanding of SPLDV, (3) Students who made a mistake to use logic to draw conclusions as much as two people (8.7%) because students are not confident with the results of the calculations are done, (4) Students who made a mistake using a definition or a theorem of 7 people (30.43%) because the students are still confused even less likely to understand the operation of the cross, dividing both sides by the same numbers, and move the segment, (5) Students who make mistakes are not checked for re-settlement of 3 people (13.04 %) of students are less careful in writing the conclusion, (6) Students who perform technical errors by 10 people (43.48) because students are less rigorous in algebraic computation, confused by the operations on numbers that have a variable, less familiar with the product that contains parentheses , are less familiar with the process of elimination variable numbers, reducing misrepresented both sides by the same numbers and dividing both sides by the same numbers. viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBARPERNYATAANPERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Pelagia Udya Leutta No. Mahasiswa : 071414018 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Jeois Kesalahao Meoyelesaikao 80al Cerita Siswa Kelas X SMA Kolombo Yogyakarta Tahoo Ajarao 201112012 Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dbarma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pemyataan ini yang saya buat dengan sebenamya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 29 Februari 2012 Yang menyatakan, Jl~. Pelagia Udya Leutta IX PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan RahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Jenis Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Siswa Kelas X SMA Kolombo Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, saran dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Rohandi, Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M. Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Bapak Drs. A. Sardjana, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan memberikan bimbingan, masukan, dan pengarahan dengan penuh kesabaran selama pembuatan skripsi ini. 5. Para dosen penguji yang telah berkenan memberikan saran dan kritik yang membangun pada penyusunan skripsi ini. x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Segenap Dosen Prodi Pendidikan Matematika yang telah membimbing selama saya menempuh studi di Universitas Sanata Dharma. 7. Bapak Sugeng, Bu Heni dan Mas Arif yang memberikan bantuan administrasi selama saya menempuh studi di Universitas Sanata Dharma. 8. Ibu Dra. Sri Rejeki Andadari selaku Kepala Sekolah di SMA Kolombo Yogyakarta yang memberikan kesempatan kepada saya untuk melaksanakan penelitian. 9. Ibu Winarni, S. Pd selaku Guru Mata Pelajaran Matematika SMA Kolombo Yogyakarta yang telah membantu saya dalam melaksanakan penelitian. 10. Siswa-siswi kelas XB SMA Kolombo Yogyakarta yang telah bersedia membantu untuk menjadi subyek penelitian. 11. Bapak Markus Suharjo, Mama Antonia Bunsu, Kakak Rini Utami, dan Adik Angelinus Arie Setiawan yang senantiasa memberikan kasih sayang, doa, perhatian dan pengorbanan sampai saat ini. 12. Teman-teman seperjuanganku prodi Pendidikan Matematika 2007 yaitu Erlin, Ocha, Titi, Rita, Tuti, dan Elsha yang sudah membantu menyumbangkan ideide dalam pembuatan skripsi ini. 13. Sahabat-sahabatku Yuni, Cicil, Tika, Ama, dan Ima yang selalu memberikan semangat dalam mengerjakan skripsi. 14. Semua pihak yang tanpa sengaja tidak saya sebutkan di sini tapi telah memberikan begitu banyak doa dan dukungan agar skripsi ini selesai. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut. Untuk itu kritik dan saran yang xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bersifat membangun sangat diharapkan penulis demi kesempumaan penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini berrnanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Yogyakarta, 29 Februari 2012 Penulis J.l~. Pelagia Udya Leutta XII PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii ABSTRACT ......................................................................................................... viii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................... ix KATA PENGANTAR ............................................................................................ x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 6 C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 6 D. Rumusan Masalah .................................................................................... 7 E. Batasan Istilah .......................................................................................... 7 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI F. TujuanPenelitian ...................................................................................... 9 G. ManfaatPenelitian .................................................................................... 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Kesalahan ............................................................................................... 11 B. Kategori Jenis Kesalahan ....................................................................... 11 C. Faktor Penyebab Kesalahan ................................................................... 15 D. Soal Cerita Matematika dan Langkah Penyelesaian Masalah................ 17 E. Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel (SPLDV) ................... 19 1. Pengertian SPLDV ........................................................................ 20 2. Metode-metode yang Digunakan dalam SPLDV .......................... 22 3. Pemecahan Masalah yang Berbentuk Soal Cerita SPLDV ........... 30 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. JenisPenelitian ........................................................................................ 34 B. Subyek dan Obyek Penelitian 1. SubyekPenelitian ........................................................................... 34 2. Obyek Penelitian ........................................................................... 35 C. VariabelPenelitian 1. Variabel Bebas .............................................................................. 35 2. Variabel Terikat ............................................................................ 35 D. Rancangan Pembelajaran ....................................................................... 35 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI E. Bentuk Data ............................................................................................ 36 F. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 36 G. Instrumen Penelitian............................................................................... 37 H. Metode Analisis Data ............................................................................. 39 1. Analisis Validitas Tes Hasil Belajar Siswa ................................... 39 2. Analisis Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siswa ............................... 41 3. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa .................................................. 46 I. Rencana Penelitian ................................................................................. 46 1. Tahap Sebelum Pengambilan Data ............................................... 46 2. Tahap Pelaksanaan Pengambilan Data.......................................... 47 3. Tahap Setelah Pengambilan Data.................................................. 47 BAB IV PELAKSANAAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 48 B. Hasil Observasi dan Validasi 1. Observasi Guru.............................................................................. 50 2. Validitas Pakar (Guru) .................................................................. 52 C. Deskripsi Data Penelitian .......................................................................... 55 D. Analisis Data ............................................................................................. 70 1. Analisis Kesalahan ........................................................................ 70 2. Analisis Hasil Wawancara ............................................................ 87 E. Hasil Analisis Data .................................................................................... 99 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................. 123 B. Kelemahan dan kelebihan ....................................................................... 124 C. Saran ........................................................................................................ 125 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 127 LAMPIRAN ........................................................................................................ 129 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes ........................................................................... 38 Tabel 3.2 Skor-skor Hasil Tes Belajar Bentuk Subyektif .............................. 42 Tabel 3.3 Skor Total dan Kuadrat Skor Total Butir Item dan Subyek............43 Tabel 3.4 Mencari (Menghitung) Jumlah Kuadrat ......................................... 44 Tabel 4.1 Kegiatan yang Dilaksanakan Selama Penelitian ............................ 49 Tabel 4.2 Deskripsi Kesalahan Jawaban Siswa pada Soal Nomor 1 ............. 58 Tabel 4.3 Deskripsi Kesalahan Jawaban Siswa pada Soal Nomor 2 ............. 60 Tabel 4.4 Deskripsi Kesalahan Jawaban Siswa pada Soal Nomor 3 ............. 62 Tabel 4.5 Deskripsi Kesalahan Jawaban Siswa pada Soal Nomor 4 ............. 64 Tabel 4.6 Deskripsi Kesalahan Jawaban Siswa pada Soal Nomor 5 ............. 66 Tabel 4.7 Deskripsi Kesalahan Jawaban Siswa pada Soal Nomor 6 ............. 68 Tabel 4.8 Deskripsi Jenis Kesalahan 23 Siswa ............................................ 100 Tabel 4.9 Deskripsi Jenis Kesalahan 4 Siswa .............................................. 101 xvii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A.1 Soal Tes .................................................................................... 129 Lampiran A.2 Kunci Jawaban Soal Tes ........................................................... 130 Lampiran B.1 Transkip Wawancara Siswa Subyek 4 ....................................... 137 Lampiran B.2 Transkip Wawancara Siswa Subyek 10 .................................... 139 Lampiran B.3 Transkip Wawancara Siswa Subyek 13 .................................... 143 Lampiran B.4 Transkip Wawancara Siswa Subyek 17 .................................... 146 Lampiran C.1 Jawaban Siswa Subyek 1 .......................................................... 150 Lampiran C.2 Jawaban Siswa Subyek 2 .......................................................... 152 Lampiran C.3 Jawaban Siswa Subyek 3 .......................................................... 153 Lampiran C.4 Jawaban Siswa Subyek 4 .......................................................... 156 Lampiran C.5 Jawaban Siswa Subyek 5 .......................................................... 159 Lampiran C.6 Jawaban Siswa Subyek 6 .......................................................... 161 Lampiran C.7 Jawaban Siswa Subyek 7 .......................................................... 162 Lampiran C.8 Jawaban Siswa Subyek 8 .......................................................... 163 Lampiran C.9 Jawaban Siswa Subyek 9 .......................................................... 166 Lampiran C.10 Jawaban Siswa Subyek 10 ....................................................... 167 Lampiran C.11 Jawaban Siswa Subyek 11 ....................................................... 171 Lampiran C.12 Jawaban Siswa Subyek 12 ....................................................... 174 Lampiran C.13 Jawaban Siswa Subyek 13 ....................................................... 177 Lampiran C.14 Jawaban Siswa Subyek 14 ....................................................... 180 xviii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran C.15 Jawaban Siswa Subyek 15 ....................................................... 181 Lampiran C.16 Jawaban Siswa Subyek 16 ....................................................... 184 Lampiran C.17 Jawaban Siswa Subyek 17 ....................................................... 188 Lampiran C.18 Jawaban Siswa Subyek 18 ....................................................... 191 Lampiran C.19 Jawaban Siswa Subyek 19 ....................................................... 195 Lampiran C.20 Jawaban Siswa Subyek 20 ....................................................... 197 Lampiran C.21 Jawaban Siswa Subyek 21 ....................................................... 199 Lampiran C.22 Jawaban Siswa Subyek 22 ....................................................... 200 Lampiran C.23 Jawaban Siswa Subyek 23 ....................................................... 202 Lampiran D.1 Validitas Soal oleh Guru ........................................................... 203 Lampiran D.2 Kriteria Penilaian ...................................................................... 204 Lampiran E.1 Surat Izin Penelitian dari Kampus............................................ 207 Lampiran E.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Sekolah ... 208 xix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GRAFIK Grafik 2.1 Titik Potong Garis g1 dan g2 .............................................................. 22 Grafik 2.2 Titik Potong Persamaan x + y = 1 dan x – y = 3 ................................ 24 Grafik 2.3 Titik Potong Persamaan x + y = 2 dan x – y = 0 ................................ 25 xx PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, pendidikan memang sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita. Sekarang ini, banyak tempat bekerja yang mulai mematok standar tinggi kepada orang-orang yang ingin diterima. Biasanya, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan semakin besar pula kemungkinan untuk diterima. Tidak hanya itu, tentu saja harus diimbangi dengan keahlian tertentu di bidangnya masing-masing agar terlihat pantas untuk diterima bekerja. Tidak heran, di Indonesia masih akan terus dibuka sekolah-sekolah yang bisa menjadi tempat untuk menyalurkan bakat dan prestasi. Ini akan menjadi dasar sekaligus penunjang dalam memenuhi standar pendidikan di Indonesia. Demikian pula SMA Kolombo Yogyakarta yang terletak di daerah Demangan ini. Daerah ini cukup strategis untuk dijangkau oleh siswa dan tidak terlalu dekat dengan jalan raya yang ramai berlalu lalang kendaraan sehingga sekolah ini cukup tenang dalam kegiatan belajar mengajar. Sekolah ini juga bergabung denggan SMP dan SD Muhammadiyah. Hal ini membuat suasana menjadi ceria dengan kehadiran adik-adik tingkat mereka. Mata pelajaran matematika biasanya merupakan salah satu mata pelajaran yang jarang diminati oleh siswa. Mereka cenderung menganggap bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit, padahal belum tentu semua materi yang ada pada pelajaran ini sulit. Demikian pula siswa SMA 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Kolombo Yogyakarta yang cenderung mengeluh dengan soal-soal yang diberikan oleh guru, baik itu dari buku ataupun soal buatan guru tersebut. Banyak dari mereka yang mengeluh saat mengerjakan soal-soal yang diberikan, sehingga kebanyakan dari mereka banyak mengalami kesalahan dalam pengerjaan soal-soal tersebut. Banyak materi pada pelajaran matematika di SMA yang menimbulkan banyak kesalahan dalam pengerjaan soal-soal, diantaranya adalah pokok bahasan sistem persamaan linear dengan dua variabel (SPLDV). Pada pokok bahasan ini, memang banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam pengerjaannya. Hal ini diperoleh dari keterangan guru mata pelajaran yang peneliti temui saat meminta izin untuk melakukan penelitian. Banyak siswa mengeluh dan terjebak pada soal-soal yang diberikan. Siswa cenderung melakukan kesalahan pada soal yang berbentuk cerita atau yang biasa disebut soal cerita. Soal cerita memang sekilas terlihat panjang dengan beberapa kalimat di dalamnya, sehingga dibutuhkan kemampuan untuk memahami kalimatkalimat yang terkandung di dalam soal cerita tersebut, karena memang kalimat di dalam soal cerita tersebut menuntut pemahaman lebih dan siswa harus menentukan langkah penyelesaian yang tepat dan berkaitan. Dari kalimatkalimat itu nantinya harus diubah menjadi kalimat matematika yang harus diselesaikan oleh siswa. Hal inilah yang menjadi hambatan bagi siswa dalam menyelesaikan soal tersebut. Siswa harus mampu menangkap arti dari setiap kalimat yang terkandung di dalamnya, bahkan cara penyelesaikannya. Di sini, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 siswa tidak hanya memerlukan keterampilan berhitung seperti dalam pengerjaan soal matematika biasanya, tetapi juga diperlukan keterampilan untuk memahami konsep dan prosedur dalam menyelesaikan soal cerita yang diminta. Pada pelajaran matematika SMA kelas X kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) standar isi 2006 bab 3 terdapat pokok bahasan sistem persamaan linear dan pertidaksamaan satu variabel. Pokok bahasan ini terdiri dari beberapa subbab di antaranya yaitu subbab sistem persamaan dengan satu variabel (SPLSV), sistem persamaan linear dengan dengan dua variebel (SPLDV), sistem persamaan linear dengan tiga variabel (SPLTV) dan masih ada beberapa subbab lain yang berhubungan dengan persamaan dan pertidaksamaan. Namun dalam penelitian ini, penulis hanya meneliti subbab sistem persamaan linear dengan dua variabel (SPLDV). Penulis sangat tertarik dengan subbab ini karena selain subbab ini pernah diajarkan di SMP, subbab ini juga berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari seperti transaksi jual beli yang biasanya terjadi di pasar, di mana pembeli dapat mengetahui harga sebuah barang apabila diketahui berapa banyak dua pembeli membeli dua jenis barang yang sama tetapi jumlahnya berbeda dan total uang yang harus diberikan atas barang yang dibeli dengan memisalkannya dengan persamaan transaksi kedua orang pembeli dengan dan . Hasilnya dapat kita temui dengan mempelajari pokok bahasan SPLDV, di mana akan digunakan empat metode untuk menyelesaikannya yakni metode grafik, substitusi, eliminasi dan campuran (eliminasi dan substitusi). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Telah dibahas di SMP bahwa SPLDV terdiri atas dua persamaan linear yang masing-masing memuat dua variabel (peubah). Standar kompetensi dari pokok bahasan ini adalah memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dan pertidaksamaan satu variabel. Dalam penelitian ini, kita akan meneliti kesalahan apa saja yang akan diperbuat oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang berbentuk soal cerita. Dari contoh transaksi jual beli yang biasa terjadi di pasar tadi dan pemahaman tentang SPLDV yang diperoleh di SMP, seharusnya soal cerita lebih mudah diselesaikan dibandingkan dengan soal yang langsung diberikan persamaannya kemudian diselesaikan dengan metode yang sesuai. Ini dikarenakan soal cerita merupakan contoh konkrit yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan dapat dibayangkan, dilihat langsung, ataupun dialami sendiri. Bahasa yang digunakan juga merupakan bahasa biasa yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, bukan bahasa simbol yang sering kita jumpai dalam pelajaran matematika di SMP dan SMA. Oleh sebab itu, harusnya siswa bisa lebih mudah untuk memahami soal cerita. Kesalahan yang dilakukan para siswa tersebut bervariasi, tidak monoton pada satu jenis kesalahan saja. Salah satu contohnya yaitu kesalahan membuat grafik. Biasanya siswa kurang teliti dalam membuat garis linear dari suatu persamaan, sehingga mereka membuat kesalahan dalam mencari himpunan penyelesaiannya. Padahal grafik adalah salah satu metode yang diajarkan untuk mengetahui penyelesaian atau himpunan penyelesaian suatu SPLDV selain metode substitusi, eliminasi, campuran (eliminasi dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 substitusi) dan determinan. Namun dalam penelitian ini hanya akan digunakan empat metode saja, yakni metode grafik, substitusi, eliminasi, campuran (eliminasi dan substitusi) karena sesuai dengan silabus matematika kelas X SMA Kolombo. Selain itu, karena materi determinan akan dibahas lebih dalam pada pokok bahasan matriks di kelas XII. Dengan adanya kesalahan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika, maka hendaknya guru menganalisis seberapa besar kesalahan yang dialami oleh siswa karena kesalahan siswa merupakan salah satu faktor untuk melihat sejauh mana keberhasilan dari pelajaran matematika yang diberikan. Data yang diperoleh dari kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika selama penelitian berlangsung akan dianalisis, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan mutu dari kegiatan pembelajaran matematika. Analisis adalah kemampuan menguraikan atau memecah suatu bahan pelajaran ke dalam bagian-bagian atau unsur-unsur serta hubungan antar bagian bahan itu. Sebelumnya, guru perlu memperoleh gambaran tentang bagaimana kesalahan-kesalahan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Di sini guru dapat mengidentifikasi soal-soal cerita yang dikerjakan siswa tersebut memuat kesalahan dalam pengerjaannya atau sudah tepat. Dengan begitu guru dapat mulai memahami tingkat pemahaman siswa. Maka guru perlu memberikan bantuan atau pendekatan terhadap siswa yang mengalami kesalahan pengerjaan soal cerita matematika tersebut, serta mengetahui langkah-langkah apa saja yang diperlukan untuk mengatasinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 Berdasarkan uraian yang telah peneliti jabarkan sebelumnya, peneliti merasa tertarik untuk mencari tahu tentang apa saja jenis-jenis kesalahan yang dapat dilakukan oleh siswa kelas X SMA Kolombo dan mengetahui faktor apa yang mendukung terjadinya kesalahan tersebut dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan SPLDV. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Siswa banyak yang lupa dengan pokok bahasan SPLDV yang telah diajarkan di SMP. 2. Siswa masih bingung menggunakan metode apa dalam menyelesaikan soal cerita yang diberikan. 3. Siswa belum terlalu mengerti cara menggambar grafik dan himpunan penyelesaian SPLDV dengan metode grafik tersebut. 4. Siswa masih lambat bahkan kurang memahami maksud yang terkandung dalam soal cerita pada pokok bahasan SPLDV. 5. Siswa cenderung melakukan kesalahan dalam memodelkan soal cerita. C. Pembatasan Masalah Pada penelitian ini, masalah-masalah yang akan diteliti dibatasi pada jenis-jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas X, Semester I, SMA Kolombo Yogyakarta pada pokok bahasan SPLDV. Kesalahan yang dimaksud PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 pada penelitian ini hanya dibatasi pada kesalahan yang terlihat langsung dari pekerjaan siswa dan wawancara. Dalam penelitian ini dibatasi pada siswa yang menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan SPLDV. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kolombo Yogyakarta. Terdapat 23 siswa yang dipilih peneliti untuk diberikan tes dan kemudian dipilih lagi 4 siswa yang sesuai dengan jenis-jenis kesalahan yang ada dalam teori sebagai subyek wawancara. D. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, penulis menyusun rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa saja jenis kesalahan yang dialami oleh siswa kelas X Kolombo Yogyakarta dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan SPLDV? 2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas X Kolombo Yogyakarta dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan SPLDV? E. Batasan Istilah Dalam batasan istilah yang akan dibahas ini, peneliti akan mengupas satu persatu rumusan masalah yang ada sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 1. Kesalahan adalah pemahaman yang tidak tepat atau tidak rasional dalam mempelajari suatu masalah matematika sehingga akan menimbulkan banyak kesulitan. 2. Jenis-jenis kesalahan yang dimaksudkan yaitu jenis kesalahan yang tergolong dalam kesalahan data, kesalahan menginterpretasikan bahasa, kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan, kesalahan menggunakan definisi atau teorema, penyelesaian yang tidak diperiksa kembali, dan kesalahan teknis. 3. Soal cerita adalah soal-soal yang dinyatakan dalam bentuk cerita, yaitu yang disusun dalam beberapa kalimat biasa, bukan bahasa simbol. 4. Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel (SPLDV) yaitu persamaan yang berbentuk: Syarat: a1 dan b1 tidak boleh bersama-sama bernilai nol a2 dan b2 tidak boleh bersama-sama bernilai nol a1 dan a2 tidak boleh bersama-sama bernilai nol b1 dan b2 tidak boleh bersama-sama bernilai nol 5. Penyelesaian SPLDV artinya mencari yang memenuhi sistem itu. Dari batasan istilah yang penulis kemukakan di atas, maka yang dimaksudkan oleh judul “Jenis Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Siswa Kelas X SMA Kolombo Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012” yaitu pemahaman yang tidak tepat atau tidak rasional pada siswa kelas X SMA Kolombo Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 sesuai dengan jenis-jenis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kesalahan yang tergolong dalam kesalahan data, 9 kesalahan menginterpretasikan bahasa, kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan, kesalahan menggunakan definisi atau teorema, penyelesaian yang tidak diperiksa kembali, dan kesalahan teknis yang dilakukan untuk menyelesaikan soal-soal Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel (SPLDV) yang dinyatakan dalam bentuk cerita, yaitu yang disusun dalam beberapa kalimat biasa, bukan bahasa simbol, khususnya pada metode grafik, substitusi, eliminasi dan campuran (eliminasi dan substitusi). F. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, penelitian yang akan dilakukan oleh penulis ini mempunyai tujuan yaitu : 1. Mengetahui apa saja jenis kesalahan yang dialami siswa kelas X Kolombo Yogyakarta dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan SPLDV. 2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas X Kolombo Yogyakarta dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan SPLDV. G. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dapat diperuntukkan bagi guru, siswa, dan peneliti yaitu: 1. Bagi Guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 a. Guru dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk melihat sejauh mana perkembangan belajar siswa serta sebagai acuan dalam menangani kesalahan siswa dalam menjawab soal cerita pada pokok bahasan SPLDV. b. Guru dapat menganalisis dengan baik kesalahan-kesalahan yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan SPLDV. 2. Bagi Siswa a. Siswa dapat menganalisis sendiri kesalahan-kesalahan yang dihadapinya dalam mengerjakan soal cerita pada pokok bahasan SPLDV. b. Siswa mampu mengatasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan SPLDV. 3. Bagi Peneliti a. Peneliti dapat mengetahui apa saja jenis kesalahan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal cerita pada pokok bahasan SPLDV. b. Peneliti dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal cerita pada pokok bahasan SPLDV. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. Kesalahan Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, kesalahan adalah sesuatu yang menyimpang dari aturan norma-norma tertentu. Tindakan yang tidak tepat ini mengakibatkan tujuan tidak tercapai secara maksimal bahkan cenderung gagal. Yardley Beers (1965) menyatakan kesalahan digunakan untuk menyatakan peristiwa penyimpangan yaitu untuk menyatakan perbedaan antara suatu nilai yang diukur dan nilai yang sebenarnya. Sedangkan penyimpangan itu sendiri adalah selisih antara dua nilai yang diukur dari suatu besaran. Sedangkan menurut Sukirman (2007) kesalahan adalah penyimpangan terhadap hal yang benar yang sifatnya sistematis, konsisten maupun insidental pada daerah tertentu. Menurut peneliti, kesalahan matematika adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan peristiwa penyimpangan dalam matematika terhadap hal yang benar yang sifatnya sistematis, konsisten maupun insidental yang tidak sesuai dengan norma-norma tertentu. B. Kategori Jenis Kesalahan Kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita dapat dilihat pada hasil pengerjaan tes dan wawancara dengan siswa terpilih. Menurut Hadar dan kawan-kawan (1987) dalam tulisannya berjudul An 11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 Empirical Classification Model For Error in High School Mathemtics, jenisjenis kesalahan yang sering dilakukan siswa dibedakan menjadi 6 jenis, yaitu: 1. Kesalahan Data Kesalahan ini memeliputi kesalahan–kesalahan yang dapat dihubungkan dengan ketidaksesuaian antara data yang diketahui dengan data yang dikutip oleh siswa. Kesalahan ini meliputi: menambahkan data yang tidak ada hubungannya dengan soal, mengabaikan data yang penting yang diberikan, menguraikan syarat-syarat (dalam pembuktian, perhitungan) yang sebenarnya tidak dibutuhkan dalam masalah, mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks yang sebenarnya, mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang tidak sesuai, menggunakan nilai suatu variabel untuk variabel lain, salah menyalin data dan sebaginya. 2. Kesalahan menginterpretasikan bahasa Yang termasuk dalam kesalahan ini adalah: a) Mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan matematika dengan arti yang berbeda. b) Menuliskan simbol dari suatu konsep dengan simbol lain yang artinya berbeda. c) Salah mengartikan grafik. 3. Kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan Pada umumnya, yang termasuk kategori ini adalah kesalahan-kesalahan dalam menarik kesimpulan dari suatu informasi yang diberikan atau dari kesimpulan sebelumnya, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 a) Dari pernyataan berikut implikasi p → q, siswa menarik kesimpulan berikut: 1) Bila q diketahui terjadi, maka p pasti terjadi. 2) Bila diketahui p salah, maka q juga salah. b) Menarik kesimpulan yang tidak benar, misalnya memberikan q sebagai akibat dari p tanpa dapat menjelaskan urutan pembuktian yang betul. 4. Kesalahan menggunakan definisi atau teorema Kesalahan ini merupakan suatu penyimpangan dari prinsip, aturan, teorema atau definisi yang pokok. Yang termasuk kesalahan ini adalah: a) menerapkan teorema pada kondisi yang tidak sesuai, misalnya menerapkan hukum ; dimana unsur-unsur dan terdapat pada segitiga yang berbeda dengan segitiga yang memuat unsur-unsur dan . b) Menerapkan sifat distributif untuk perhitungan yang seharusnya tidak menggunakan sifat distributif. Misalnya: . c) Tidak teliti atau tidak tepat dalam mengutip definisi, rumus atau teorema. 5. Penyelesaian yang tidak diperiksa kembali Kesalahan ini terjadi jika langkah penyelesaian yang digunakan sudah benar akan tetapi hasil penyelesaian tidak menjawab soal dengan tepat. 6. Kesalahan teknis Yang termasuk dalam kesalahan ini adalah: a) Kesalahan-kesalahan perhitungan, contoh . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 b) Kesalahan di dalam mengutip data dari tabel. c) Kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar, misalnya menulis a – 4.b – 4 sebagai pengganti dari (a – 4)(b – 4). Sedangkan menurut Arti Sriati (1994: 4), kesalahan siswa dalam mengerjakan soal matematika adalah: 1. Kesalahan terjemahan Adalah kesalahan mengubah informasi ke ungkapan matematika atau kesalahan dalam memberi makna suatu ungkapan matematika. 2. Kesalahan konsep Adalah kesalahan memahami gagasan abstrak. 3. Kesalahan strategi Adalah kesalahan yang terjadi jika siswa memilih jalan yang tidak tepat yang mengarah ke jalan buntu. 4. Kesalahan sistematik Adalah kesalahan yang berkenaan dengan pemilihan yang salah atas teknik ekstrapolasi. 5. Kesalahan tanda Adalah kesalahan dalam memberikan atau menulis tanda atau notasi matematika. 6. Kesalahan hitung Adalah kesalahan menghitung dalam operasi matematika. Dari pendapat kedua ahli di atas, peneliti memilih menggunakan kategori kesalahan menurut Hadar dan kawan-kawan karena buku mereka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 lebih banyak digunakan peneliti dalam melakukan penelitian pada jenis-jenis kesalahan, selain itu lebih sesuai dengan rencana analisis yang dilakukan peneliti dalam mengkategorikan jenis kesalahan yang telah dilakukan siswa, serta dirasakan lebih mudah dalam memahami penjelasan dari keenam jenis kesalahan yang dituliskan sehingga terpilihlah ketegori jenis kesalahan menurut Hadar dan kawan-kawan. C. Faktor Penyebab Kesalahan Faktor penyebab kesalahan dibedakan menjadi 2 macam yaitu faktor kognitif dan faktor non kognitif. Dalam penelitian ini hanya akan dibahas tentang faktor kognitif saja. Marpaung (1986) mengatakan bahwa kognitif digunakan pada dasarnya untuk membicarakan hal-hal yang tak dapat diamati secara langsung. Pengertian kognitif menyangkut hal-hal yang bersifat internal dalam hal penerimaan, pengelolaan, penyimpangan dan pemanggilan informasi dari ingatan kita. Aspek-aspek kognitif itu meliputi proses, produk, serta syaratsyarat yang menyertainya. Setiap individu mempunyai kecenderungan yang berbeda dalam hal memberi arti dan mengklarifikasikan informasi-informasi yang mereka terima dari lingkungannya. Studi tentang kecenderungan seseorang (anak atau orang dewasa) dalam memproses informasi (menerima, mengolah, menyimpan dan memanggil kembali informasi) menghasilkan pengertian yaitu gaya kognitif (cognitive style). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 Menurut Marpaung, ada 9 kemampuan mental yang harus dikuasai oleh siswa, yaitu: 1. Kemampuan Membandingkan Adalah kemampuan untuk melihat kesamaan atau perbedaan masalahmasalah matematika yang dihadapi. 2. Kemampuan Mengatur Adalah kemampuan untuk menaati aturan-aturan yang ada dalam matematika. 3. Kemampuan Melakukan Abstraksi Adalah kemampuan untuk melihat kesamaan pokok dan mengabaikan perbedaan-perbedaan atau sifat-sifat yang tidak mendasar. 4. Generalisasi Adalah suatu proses memperoleh sifat yang sama yang dimiliki oleh sejumlah obyek berdasarkan pengamatan terhadap himpunan bagian dari obyek tersebut. 5. Kemampuan Klasifikasi Adalah kemampuan menggolongkan obyek atau menetapkan hubungan antar kelas. 6. Kemampuan Konkritisasi atau Partikulasi Adalah kemampuan mentransfer atau mengaplikasikan prinsip umum atas hal-hal khusus. 7. Kemampuan Formalisasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 Adalah kemampuan untuk melihat bentuk dan berpikir secara formal dan menghilangkan makna atau konteks untuk memperoleh sesuatu yang lebih abstrak. 8. Kemampuan Analogisasi Adalah kemampuan untuk melihat hubungan yang sama atau sifat yang sama dalam dua situasi yang berbeda. 9. Kemampuan Representasi Meliputi kemampuan untuk merepresentasikan ide-ide dalam berbagai modus dan bentuk representasi enaktif, ikonik, dan simbolik. Untuk menguasai kesembilan kemampuan tersebut, siswa harus mempunyai intelektual atau kecerdasan yang cukup untuk bisa memenuhi kemampuan-kemampuan tersebut, karena jika kemampuan intelektual siswa terbatas maka akan lambat dalam memahami konsep-konsep matematika sehingga banyak kemungkinan kemampuan mental yang harus dikuasi menjadi tidak dikuasi. Hal inilah yang menyebabkan kesalahan sering terjadi pada siswa. D. Soal Cerita Matematika dan Langkah Pemecahan Masalah Soal cerita adalah soal-soal yang dinyatakan dalam bentuk cerita yaitu yang disusun dalam beberapa kalimat bahasa biasa, bukan dalam bahasa simbol (Marpaung, 2001: 3). Di sini kita dapat melihat bahwa harusnya kita lebih mudah mengerjakan soal cerita daripada soal matematika biasanya, karena soal cerita memuat bahasa yang biasa kita gunakan dalam percakapkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 sehari-hari. Soal cerita juga biasanya diambil dari kehidupan sehari-hari manusia, misalnya transaksi penjual dan pembeli di pasar. Dalam soal cerita, pemecahan masalah matematika, diperlukan strategi dan teknik yang tepat agar hasil yang diperoleh untuk menyelesaikan soal cerita juga tepat. Dengan memiliki kemampuan dan keterampilan tersebut, siswa kiranya dapat memecahkan soal cerita yang diberikan dengan langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah penyelesaian soal cerita menurut Marpaung, yaitu: 1. Memahami konsep matematika yang terkandung dalam soal, yaitu mengetahui apa data yang diketahui, yang ditanyakan dan berusaha menyusun model matematisnya. 2. Menyelesaikan model matematika tersebut dengan aturan-aturan atau hukum-hukum yang berlaku dalam matematika. 3. Menerjemahkan penyelesaian secara matematis itu ke dalam kehidupan sehari-hari. 4. Untuk soal yang mudah (dalam perhitungan dan model matematika) soal tersebut dapat langsung dapat diselesaikan secara matematis kembali ke dalam kehidupan sehari-hari tanpa harus melalui proses penyusunan matematika. Akbar Sutawidjaya, dkk (1991: 50) menyatakan bahwa langkahlangkah yang dapat dijadikan pedoman bagi siswa untuk menyelesaikan soal cerita, yaitu: 1. Menemukan apa yang ditanya dalam soal cerita. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 2. Menemukan informasi atau keterangan yang esensial. 3. Memilih operasi yang sesuai. 4. Membuat kalimat matematikanya. 5. Menyelesaikan kalimat matematikanya. 6. Menyatakan jawab tersebut dalam bahasa Indonesia sehingga menjawab pertanyaan dari soal cerita tersebut. Dengan kata lain, adanya kemampuan yang dimiliki serta strategi dan teknik yang tepat dalam memecahkan masalah soal cerita yang diberikan dengan menggunakan langkah yang tepat pula, maka siswa akan dapat menyelesaikan soal cerita dengan benar. Selain itu, memang soal cerita cenderung dipandang sulit bagi siswa sehingga muncullah kesalahankesalahan yang dilakukan. Inilah salah satu alasan peneliti tertarik melakukan penelitian tentang kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Dengan ini, peneliti dapat membantu guru dalam melihat kesalahan apa saja yang biasanya dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita dan dapat memberikan tindak lanjut pada kesalahan yang sering ditemukan. E. Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel (SPLDV) Sistem persamaan linear dengan dua variabel (SPLDV) dalam variabel x dan y dapat ditulis sebagai: atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dengan a, b, c, p, q, dan r atau , , , , , dan 20 merupakan bilangan- bilangan real. Untuk selanjutnya kita gunakan bentuk umum SPLDV yang kedua. Jika jika atau maka SPLDV itu dikatakan homogen, sedangkan maka SPLDV itu dikatakan tak homogen. Contoh-contoh SPLDV homogen: a. b. c. d. Contoh-contoh SPLDV tak homogen: a. b. c. d. 1. Pengertian SPLDV Persamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda “sama dengan” atau “=”. Sedangkan yang dimaksud dengan kalimat terbuka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 adalah kalimat yang belum diketahui nilai kebenarannya atau kalimat yang masih memuat variabel. Persamaan linear adalah suatu persamaan yang variabelnya memiliki pangkat tertinggi satu. Jadi persamaan linear dua variabel contohnya x + 3y = 9 (variabel x dan y), 2m – 3n = 15 (variabel m dan n), dan lain-lain. Jika nilai dan dalam pasangan terurut ditulis , memenuhi SPLDV dan merupakan suatu sistem persamaan karena keduanya saling berkaitan. Maka haruslah berlaku hubungan dan . Dengan demikian, disebut penyelesaian SPLDV itu dan himpunanan penyelesaian ditulis . Sebagai contoh, SPLDV: Mempunyai penyelesaian Untuk menguji kebenaran bahwa tersebut, substitusikan nilai dan dan himpunan penyelesaian . merupakan penyelesaian SPLDV dan nilai ke persamaan , diperoleh: , benar , benar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 Penyelesaian SPLDV tersebut mempunyai tafsiran geometri sebagai koordinat titik potong antara garis dan . Perhatikan gambar berikut: Grafik 2.1 Titik Potong Garis g1 dan g2 (0,5) (2,3) (0,1) (0,1) O (5,0) 2. Metode-metode yang Digunakan dalam SPLDV Mencari himpuana penyelesaian sistem persamaan linear adalah dengan cara mengganti nilai variabel atau peubah yang memenuhi sistem persamaan tersebut. Penyelesaian atau himpunan penyelesaian suatu SPLDV dapat ditentukan dengan beberapa cara, di antaranya adalah dengan menggunakan metode grafik, metode substitusi, metode eliminasi, campuran (eliminasi dan substitusi) dan metode determinan. Dalam penelitian ini, hanya akan dibahas empat metode saja. a. Metode Grafik Secara geometris, persamaan dan merupakan persamaan garis lurus. Untuk menentukan penyelesaian SPLDV dengan grafik digunakan langkah berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 1) Menggambar garis lurus dari kedua persamaan tersebut pada bidang Cartesius. 2) Pasangan koordinat titik potong (absis dan ordinat) dari kedua persamaan tersebut merupakan penyelesaian dari sistem persamaan linear. Adapun hubungan antara dua buah garis lurus memunculkan beberapa kemungkinan penyelesian sistem persamaan linear sebagai berikut: 1) Jika kedua garis berpotongan, sistem persamaan linear mempunyai satu penyelesaian. Hal ini terjadi jika . 2) Jika kedua garis sejajar, sistem persamaan linear tidak mempunyai penyelesaian. Hal ini terjadi jika . 3) Jika kedua garis berimpit, sistem persamaan linear mempunyai penyelesaian tak hingga. Hal ini terjadi jika . Untuk memahami cara menentukan himpunan penyelesaian SPLDV dengan metode grafik, perhatikan SPLDV berikut. Kita ingat bahwa grafik persamaan linear berbentuk garis lurus. Grafik persamaan dan merupakan garis lurus seperti di bawah ini: masing-masing PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 Grafik 2.2 Titik Potong Persamaan x + y = 1 dan x – y = 3 O P(2, -1) Dari persamaan garis sedangkan persamaan garis didapat titik (0, 1) dan (1, 0), didapat titik (0, -3) dan (3, 0). Setelah itu kita buat titik P sebagai titik potong kedua garis dan kita baca berapa koordinat titik P (absis dan ordinat) tersebut dengan cara dari titik P dibuat garis tegak lurus ke sumbu X dan terlihat tepat di x = 2 dan juga dibuat garis tegak lurus ke sumbu Y dan terlihat tepat di y = -1. Jadi, koordinat titik P adalah (2, -1). Dengan demikian, himpunan penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah {(2, -1}. Kelemahan metode grafik ini hanya terbatas pada himpunan penyelesaian dengan bilangan bulat dan pecahan saja. Selain kedua bilangan tersebut, nantinya akan menghasilkan grafik yang kurang tepat. Metode grafik ini hanya digunakan untuk membantu siswa membayangkan gambar dari penyelesaian SPLDV pada gambar. Contoh: Carilah himpunan penyelesaian dari setiap SPLDV berikut: 25 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jawab: Grafik 2.3 Titik Potong Persamaan x + y = 2 dan x – y = 0 P(1, 1) Grafik persamaan-persamaan dan diperlihatkan pada gambar. Kedua garis tersebut berpotongan di titik P(1, 1). Jadi, himpunan penyelesaian SPLDV itu adalah {(1, 1)}. b. Metode Substitusi Metode substitusi adalah menggantikan atau menyatakan salah satu variabel dengan variabel yang lain. Untuk menyelesaikan SPLDV dengan substitusi digunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Nyatakan salah satu persamaan dalam bentuk atau . 2) Substitusikan y (atau x) pada langkah pertama ke persamaan yang lainnya. 3) Selesaikan persamaan untuk mendapatkan nilai atau . 4) Substitusikan nilai yang diperoleh untuk mendapatkan y1 atau substitusikan nilai y1 yang diperoleh untuk mendapatkan x1. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 5) Himpunan penyelesaian adalah {(x1, y1)}. Perhatikan SPLDV berikut. SPLDV tersebut dapat diselesaikan dengan metode substitusi (mengganti atau menyulih) melalui langkah-langkah sebagai berikut. Persamaan diubah persamaan menjadi , kemudian disubstitusikan ke persamaan diperoleh: Nilai disubstitusikan ke persamaan , diperoleh: Jadi, himpunan penyelesaian SPLDV tersebut adalah {(4, -2)}. Contoh: Carilah himpunan penyelesaian dari tiap SPLDV berikut ini. Jawab: Dari persamaan , PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI disubstitusikan ke persamaan 27 , diperoleh: , masing-masing ruas dikalikan 2 Substitusikan nilai ke persamaan , diperoleh: Jadi, himpunan penyelesaian SPLDV tersebut adalah {(2, -1)}. c. Metode Eliminasi Mengeliminasi secara bahasa artinya menghilangkan sementara atau menyembunyikan. Secara istilah mengeliminasi artinya menyembunyikan salah satu variabel sehingga dari dua variabel menjadi hanya satu variabel. Untuk menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode eliminasi digunakan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Samakan koefisien x atau y dengan cara mengalikan dengan konstanta yang sesuai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 2) Lakukan operasi penjumlahan atau pengurangan pada kedua persamaan untuk mendapatkan nilai x = x1 atau y = y1. 3) Himpunan penyelesaian adalah {(x1, y1)}. Untuk memahami cara penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode eliminasi (penghapusan atau penghilangan), perhatikan kembali SPLDV berikut. Nilai x dicari dengan mengeliminasi variabel y. ×2 ×1 Nilai y dicari dengan mengeliminasi variabel x. ×3 ×1 Jadi, himpunan penyelesaian SPLDV di atas adalah {(4, -2)}. Hasil ini sama dengan yang diperoleh dengan menggunakan metode substitusi. Seperti pada pemahaman di atas, penyelesaian SPLDV dengan metode eliminasi secara umum dapat ditentukan sebagai nilai suatu variabel (misalkan x) dicari dengan cara mengeliminasi atau menghilangkan variabel yang lain (misalkan y), atau sebaliknya. Contoh: Carilah himpunan penyelesaian SPLDV berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 Jawab: Untuk mencari nilai x, kita eliminasi variabel y. ⇔ Untuk mencari nilai y, kita eliminasi variabel x. ⇔ Jadi, himpunan penyelesaian SPLDV tersebut adalah {(5, 1)}. d. Metode Campuran (Eliminasi dan Substitusi) Metode ini dilakukan dengan cara mengeliminasi salah satu variabel kemudian dilanjutkan dengan mengsubstitusi hasil dari eliminasi tersebut. Metode ini dipandang sebagai metode yang paling efektif digunakan dalam penyelesaian sistem persamaan linear. Metode eliminasi ini digunakan untuk mendapatkan variabel pertama dan hasilnya disubstitusikan ke persamaan untuk mendapatkan variabel kedua. Contoh: Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan Jawab: . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 Karena koefisien x sudah sama maka variabel yang dieliminasi adalah x dengan cara menguranginya. ⇔ Substitusikan y = 1 ke salah satu persamaan untuk mendapatkan nilai variabel x, misalanya ke persamaan . ⇔ ⇔ ⇔ Jadi, himpunan penyelesaian adalah {(0, 1)}. 3. Pemecahan Masalah yang Berbentuk Soal Cerita SPLDV Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan menggunakan sistem persamaan. Tentu saja sebelumnya kita harus mengubah persoalan tersebut dalam kalimat matematika. Dalam hal ini kita dituntut untuk dapat menerjemahkan soalsoal berupa cerita atau informasi ilmiah ke dalam model matematika yang berbentuk SPLDV. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 Untuk memahami bagaimana cara pemecahan masalah yang berkaitan dengan model matematika yang berbentuk SPLDV, simaklah ilustrasi berikut ini. Diketahui A berbelanja di toko buku. Ia membeli 4 buah buku tulis dan 1 buah pensil, untuk itu A harus membayar sejumlah Rp5.600. Di toko buku yang sama, B membeli 5 buah buku tulis dan 3 buah pensil yang jenisnya sama dengan A. Jumlah uang yang harus dibayar oleh B sebesar Rp8.400. Berapa harga untuk sebuah buku tulis dan sebuah pensil? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dapat diselesaikan melalui langkahlangkah sebagai berikut. a) Misalkan harga sebuah buku tulis adalah x rupiah dan harga sebuah pensil adalah y rupiah. Besaran yang ada dalam masalah dinyatakan dalam variabel x dan y. b) Berdasarkan ketentuan yang ada dalam soal, diperoleh hubungan: 4x + y = 5.600 dan 5x + 3y = 8.400 Hubungan atau ekspresi matematika yang diperoleh Kedua persamaan di atas membentuk SPLDV Rumusan SPLDV yang merupakan model matematika dari masalah c) SPLDV yang diperoleh pada langkah b) dapat diselesaikan dengan menggunakan salah satu metode yang pernah dipelajari (substitusi atau eliminasi). Penyelesaiannya adalah x = 1.200 dan y = 800. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 Menentukan penyelesaian dari model matematika d) Jadi, harga sebuah buku tulis Rp1.200 dan harga sebuah pensil Rp800. Memberikan tafsiran terhadap hasil yang diperoleh disesuaikan dengan masalah semula. Agar lebih mudah memahami dan terampil dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan merancang model matematika berbentuk SPLDV, simaklah beberapa contoh berikut. Contoh 1: Keliling persegi panjang sama dengan 44 cm. Jika lebarnya 6 cm lebih pendek dari panjangnya, carilah panjang dan lebar dari persegi panjang itu. Jawab: Misalkan panjang dari persegi panjang itu sama dengan x cm dan lebarnya y cm. Model matematika yang sesuai dengan persoalan di atas adalah Substitusi Substitusikan nilai ke persamaan ke persamaan , diperoleh: , diperoleh: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 Jadi, panjang persegi panjang itu 14 cm dan lebarnya 8 cm. Contoh 2: Mesin produksi A menghasilkan 100 unit barang per jam, sedangkan mesin produksi B menghasilkan 150 unit barang per jam. Dalam satu hari kedua mesin itu diharapkan dapat menghasilkan 2.600 unit barang. Jumlah jam kerja dalam satu hari untuk mesin A dan mesin B adalah 20 jam. Berapa jam mesin A dan mesin B harus bekerja dalam satu hari? Jawab: Misalkan dalam satu hari mesin A bekerja x jam dan mesin B bekerja y jam. Model matematika yang sesuai untuk persoalan di atas adalah Dari persamaan Substitusikan Substitusi ke persamaan ke persamaan , diperoleh: , diperoleh: Jadi, mesin A bekerja 8 jam per hari dan mesin B bekerja 12 jam per hari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif, menurut Ibnu Hadjar (1996: 274) penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk membuat deskripsi fenomena yang diselidiki dengan cara melukiskan fakta atau karakteristik fenomena tersebut secara faktual dan cermat. Selain itu, peneliti juga menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang penelitinya tidak terlibat secara aktif dalam situasi dan kegiatan yang diteliti, tetapi lebih melihat dari luar. Jadi, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan kesalahan jawaban siswa kelas X SMA Kolombo Yogyakarta dalam menyelesaiakan soal cerita dan untuk mencari penyebab kesalahan yang terjadi dari hasil wawancara. B. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kolombo Yogyakarta yang berjumlah 23 siswa. Karena penelitian ini hanya mengambil sebagian kecil dari subyek penelitian yang dianggap sudah mewakili seluruh populasi, maka penelitian ini menggunakan sampel yaitu beberapa siswa kelas X semester I di SMA Kolombo Yogyakarta yang 34 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 dianggap banyak mengalami kesalahan dalam pokok bahasan SPLDV ini. Ini dilihat dari siswa yang banyak melakukan kesalahan pada soal-soal yang diberikan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kolombo Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran 2010/2011, yaitu bulan Oktober November 2011. 2. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dipilih penulis yaitu kesalahan siswa kelas X SMA Kolombo dalam menyelesaikan soal cerita tahun ajaran 2011/2012 pada materi SPLDV. C. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X SMA Kolombo Yogyakarta. 2. Variabel Terikat Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang diberikan pada pokok bahasan SPLDV. Nantinya dilihat apakah terdapat kesalahan yang dilakukan dalam pengerjaan soal-soal tersebut. D. Rancangan Pembelajaran Rancangan pembelajaran dalam penelitian ini yaitu peneliti akan memberikan beberapa soal cerita dengan pokok bahasan SPLDV setelah siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 mempelajari pokok bahasan tersebut dari guru mata pelajaran, kemudian meneliti hasil pekerjaan mereka apakah terdapat kesalahan, menggolongkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa sesuai dengan kategori jenis kesalahan, memilih beberapa siswa dari hasil pekerjaan yang memenuhi keenam jenis kesalahan. E. Bentuk Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data hasil belajar siswa, yaitu data hasil belajar siswa diambil dari hasil tes yang mereka kerjakan. 2. Data tanggapan dari subyek penelitian yang berupa kata-kata atau pernyataan verbal yang diperoleh dari hasil wawancara antara peneliti dan subyek penelitian mengenai hasil tes yang mereka kerjakan. F. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu: 1. Tes Tes yang dimaksud adalah tes tertulis yang diberikan kepada siswa dalam bentuk soal cerita SPLDV. Di sini dianggap bahwa jumlah siswa cukup untuk dilakukan analisis. Tes ini digunakan untuk mengetahui kesalahankesalahan apa saja yang dilakukan siswa. Kesalahan siswa di sini akan dikategorikan sesuai dengan jenis kesalahan. Dari sinilah kita dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan tersebut secara langsung melalui pengerjaan tes ini. 2. Wawancara Penulis menggunakan metode wawancara agar dapat mengetahui cara berpikir siswa saat mengerjakan soal cerita SPLDV. Wawancara ini dilakukan pada beberapa siswa terpilih yang paling banyak melakukan kesalahan sesuai dengan kategori jenis kesalahan yang diinginkan penulis. Media yang digunakan dalam wawancara ini adalah telepon selular yang dilengkapi alat rekam suara untuk mempermudah dalam menganalisis ketika sudah tidak berhadapan dengan subyek. G. Instrumen Penelitian 1. Tes Matematika Tes matematika yang digunakan berupa 6 soal cerita tentang SPLDV disertai dengan cara pengerjaan. Soal dibuat oleh peneliti sendiri dengan beberapa buku acuan yang memuat soal cerita tentang SPLDV. Adapun kisi-kisi tes yang digunakan sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), yaitu: SK: Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dan pertidaksamaan satu variabel. KD: Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dan penafsirannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 Tabel 3.1 : Kisi-kisi Soal Tes Kisi-kisi Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dan penafsirannya. Indikator Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV dan menyelesaikannya Soal 1. Uang lelah 220.000 rupiah diberikan kepada 4 orang tukang kebun dan 2 orang pembersih ruangan, dan 140.000 rupiah diberikan kepada 3 orang tukang kebun dan seorang pembersih ruangan, berapakah masingmasing tukang kebun dan tenaga pembersih ruangan menerima uang lelah? 2. Jika pembilang dari suatu pecahan ditambah 2 dan penyebutnya ditambah 1 akan diperoleh hasil bagi sama dengan 1/2 . Jika pembilang ditambah 1 dan penyebut dikurangi 2 diperoleh hasil bagi sama dengan 3/5, tentukan pecahan yang dimaksud! 3. Seorang pedagang es sirup mencampur dua jenis sirupnya yang harganya Rp3.800,00 dan Rp.4.200,00 tiap liter untuk dijual ke sebuah warung. Jumlah campuran sirup sebanyak 350 liter. Setelah sirup habis dijual diperoleh pendapatan sebesar Rp1.410.000,00. Berapa literkah masing-masing sirup pada campuran sirup tersebut? 4. Lima tahun lalu, 3 kali umur Adit sama dengan 2 kali umur Nurdin. Tiga tahun yang akan datang, 2 kali umur Adit sama dengan umur Nurdin ditambah 11 tahun. Berapa umur Adit dan umur Nurdin sekarang? 5. Seorang Ibu memiliki 25 lembar uang yang terdiri dari lima ribuan dan sepuluh ribuan di sakunya. Jumlah uang itu adalah Rp200.000,00. Berapa lembar jumlah masing-masing uang lima ribuan dan sepuluh ribuan yang ibu miliki sekarang? 6. Suatu persegi panjang memiliki keliling 100 cm, adapun panjang persegi panjang tersebut lebih panjang 20 cm daripada lebarnya. Dapatkah anda menemukan panjang dan lebar dari persegi panjang tersebut? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 2. Wawancara Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya (dalam Sugiyono, 2010: 233). Di sini penulis harus kreatif membuat pertanyaan lisan untuk siswa. Metode wawancara dalam penelitian ini hanya dikenakan kepada siswa terpilih yang banyak melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal tes. Wawancara ini tidak menggunakan pedoman tertentu, tetapi harus bisa memfokuskan pertanyaan yang mengacu pada soal tes agar dapat dianalisis penyebab terjadinya kesalahan tersebut. H. Metode Analisis Data 1. Analisis Validitas Tes Hasil Belajar Siswa Ciri pertama dari Tes Hasil Belajar yang baik menurut Anas Sudijono (1996: 93) adalah bahwa tes hasil belajar tersebut bersifat valid atau memiliki validitas. Kata “valid” sering diartikan dengan: tepat, benar, shahih, absah. Jadi validitas dapat diartikan dengan ketepatan, kebenaran, keshahihan atau keabsahan. Menurut Marpaung, suatu konsep disebut valid bila konsep itu mempunyai hubungan yang kuat dengan konsepkonsep lain dalam matematika. Secara metodologis menurut Sukardi (2003), validitas suatu tes dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu validitas isi, konstruk, konkruen, dan prediksi. Keempat macam validitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 ini sering dikelompokan menjadi dua macam menurut rentetan berpikirnya, yaitu: a. Validitas Logik Validitas ini dilakukan berdasarkan pertimbangan teoritik atau logika yang dilaksanakan oleh para ahli atau orang yang dianggap ahli. Ada tiga macam validitas yang termasuk di dalamnya yaitu validitas isi, validitas muka, validitas konstruksi psikologik. b. Validitas Empirik Validitas ini diperoleh melalui observasi atau pengalaman yang bersifat empirik. Ada dua macam validitas yang ada di dalamnya yaitu validitas banding dan validitas ramal. Dalam penelitian ini, peneliti memilih validitas isi (content validity) yaitu derajat di mana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Sebuah tes dikatakan valid apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan (Arikunto, 2010: 67). Sedangkan untuk melihat keabsahan dari kalimat-kalimat atau kata-kata dalam soal maka dibutuhkan validitas muka sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain. Selain kedua validitas tersebut, peneliti juga menggunakan validitas konstruksi untuk mengevaluasi lembar pengamatan terhadap minat siswa. untuk mengetahui apakah suatu tes telah mempunyai kesahihan isi, muka dan konstruksi, alat tes tersebut dapat dikonsultasikan dan atau dievaluasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 kepada oarang yang ahli dalam bidang yang bersangkutan (expert judgement). 2. Analisis Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siswa Menurut Anas Sudijono (2011), dalam fungsinya sebagai alat ukur hasil belajar, tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu tes hasil belajar bentuk uraian yang dikenal dengan istilah essay test atau subyektive test, dan tes hasil belajar bentuk obyektif yang dikenal dengan istilah obyektif test atau new type test. Untuk menguji reliabilitas tes hasil belajar ini menggunakan teknik pengujian reliabilitas tes hasil belajar bentuk uraian karena tes yang digunakan untuk menggambil data adalah tes uraian. Dalam rangka menentukan apakah tes hasil belajar bentuk uraian yang digunakan untuk mengambil data telah memiliki daya keajegan mengukur atau reliabilitas yang tinggi ataukah belum, pada umumnya orang menggunakan sebuah rumus yang dikenal dengan nama Rumus Alpha. Adapun rumus alpha yang dimaksud adalah: r11 = Keterangan: r11 n 1 = Koefisien reliabilitas tes. = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes = Bilangan konstan. = Jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item. = Varian total. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 Berikut ini dikemukakan tes hasil belajar dari data yang diperoleh dari 23 siswa yang telah mengerjakan 6 butir item dengan ketentuan bahwa rentangan bobot skor adalah 0 sampai dengan 10. Tabel 3.2 : Skor-skor Hasil Tes Belajar Bentuk Subyektif No. Skor untuk butir item nomor: Subyek 1 2 3 4 5 6 1 8 0 0 7 8 2 2 9 0 0 0 0 0 3 9 4 0 0 9 7 4 10 8 10 3 10 10 5 9 9 0 0 10 5 6 7 0 0 0 0 0 7 7 0 0 0 0 0 8 8 2 6 2 10 6 9 7 0 0 0 0 0 10 7 5 2 3 2 6 11 8 8 8 7 8 1 12 9 8 8 7 3 2 13 10 10 0 4 10 7 14 9 0 0 0 0 0 15 9 7 8 7 7 1 16 9 5 2 7 2 6 17 3 0 2 2 6 5 18 3 2 2 3 5 5 19 7 2 1 5 0 2 20 9 6 0 0 8 5 21 4 0 0 0 0 0 22 7 2 0 5 0 2 23 7 0 0 0 0 0 Dalam rangka penentuan reliabilitas tes hasil belajar bentuk subyektif tersebut, langkah-langkah yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut: a. Langkah pertama: Menjumlahkan skor-skor yang dicapai oleh masingmasing testee dan mencari skor total yang dicapai oleh masing-masing PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 testee untuk keenam butir item tersebut, serta mencari (menghitung) kuadrat dari skor total. Tabel 3.3 : Skor Total dan Kuadrat Skor Total Butir Item dan Subyek No. Skor untuk butir item nomor: Subyek 1 2 3 4 5 6 1 8 0 0 7 8 2 2 9 0 0 0 0 0 3 9 4 0 0 9 7 4 10 8 10 3 10 10 5 9 9 0 0 10 5 6 7 0 0 0 0 0 7 7 0 0 0 0 0 8 8 2 6 2 10 6 9 7 0 0 0 0 0 10 7 5 2 3 2 6 11 8 8 8 7 8 1 12 9 8 8 7 3 2 13 10 10 0 4 10 7 14 9 0 0 0 0 0 15 9 7 8 7 7 1 16 9 5 2 7 2 6 17 3 0 2 2 6 5 18 3 2 2 3 5 5 19 7 2 1 5 0 2 20 9 6 0 0 8 5 21 4 0 0 0 0 0 22 7 2 0 5 0 2 23 7 0 0 0 0 0 23=N 175= 78= 49= 62= 98= 72= ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Dari tabel 3.3 telah diketahui: ∑ = 175; ∑ = 78; ∑ = 49; ∑ =62; ∑ = 98; ∑ Xt 25 9 29 51 33 7 7 34 7 25 40 37 41 9 39 31 18 20 17 28 4 16 7 534= ∑ Xt Xt2 625 81 841 2601 1089 49 49 1156 49 625 1600 1369 1681 81 1521 961 324 400 289 784 16 256 49 16496=∑ Xt2 = 72; ∑ Xt = 534; ∑ Xt2 = 16496; sedangkan N = 23. b. Langkah Kedua: Mencari (menghitung) jumlah kuadrat item 1, 2, 3, 4, 5, dan 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Tabel 3.4: Mencari (Menghitung) Jumlah Kuadrat No. Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Item1 Jkitem1 Item2 Jkitem2 Item3 Jkitem3 Item4 Jkitem4 Item5 Jkitem5 Item6 Jkitem6 8 64 0 0 0 0 7 49 8 64 2 4 9 81 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 81 4 16 0 0 0 0 9 81 7 49 10 100 8 64 10 100 3 9 10 100 10 100 9 81 9 81 0 0 0 0 10 100 5 25 7 49 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 49 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 64 2 4 6 36 2 4 10 100 6 36 7 49 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 49 5 25 2 4 3 9 2 4 6 36 8 64 8 64 8 64 7 49 8 64 1 1 9 81 8 64 8 64 7 49 3 9 2 4 10 100 10 100 0 0 4 16 10 100 7 49 9 81 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 81 7 49 8 64 7 49 7 49 1 1 9 81 5 25 2 4 7 49 2 4 6 36 3 9 0 0 2 4 2 4 6 36 5 25 3 9 2 4 2 4 3 9 5 25 5 25 7 49 2 4 1 1 5 25 0 0 2 4 9 81 6 36 0 0 0 0 8 64 5 25 4 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 49 2 4 0 0 5 25 0 0 2 4 7 49 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1417 540 345 346 800 c. Langkah Ketiga: Mencari (menghitung varian dari skor item 1, 2, 3, 4, 5, dan 6: Si21 = Si22 = Si23 = 424 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 Si24 = Si25 = Si26 = d. Langkah Keempat: Mencari jumlah varian skor item secara keseluruhan: ∑ Si2 = Si21 + Si22+ Si23+ Si24+ Si25+ Si26 = 3,72 + 11,98 + 10,46 + 7,78 + 16,63 + 8,64 = 59,21 e. Langkah Kelima: Mencari varian total (St2) dengan menggunakan rumus: St2 = f. Langkah Keenam: Mencari koefisien reliabilitas tes, dengan menggunakan rumus alpha: r11 = Dengan koefisien reliabilitas (r11) sebesar 0,8 itu pada akhirnya dapat dinyatakann bahwa tes hasil belajar bentuk uraian dengan menyajikan 6 butir item dan diikuti oleh 23 siswa tersebut sudah memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 reliabilitas tes yang tinggi (r11 jauh lebih besar dari 0,70), sehingga dapat dinyatakan pula bahwa tes hasil belajar itu sudah memiliki kualitas yang baik. 3. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa Soal yang diberikan berupa 6 soal cerita SPLDV dan siswa harus mengerjakan secara lengkap yakni menuliskan: a. Diketahui b. Ditanya c. Pemisalan d. Model matematika dan penjabaran e. Penyelesaian/perhitungan f. Kesimpulan I. Rencana Penelitian 1. Tahap Sebelum Pengambilan Data a. Menyusun proposal penelitian sebagai pedoman penelitian, memperdalam materi yang akan diteliti, membuat intrumen penelitian, dan menentukan jadwal penelitian. b. Memilih lokasi penelitian sesuai dengan pilihan peneliti sendiri, serta mempertimbangkan tenaga, kesehatan peneliti. dan biaya yang dimiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 c. Mengurus surat izin yang digunakan untuk memperoleh izin dari sekolah. d. Menyiapkan perlengkapan penelitian seperti instrument penelitian, alat rekam video dan suara. 2. Tahap Pelaksanaan Pengambilan Data a. Peneliti mengamati kegiatan belajar di kelas, tentu saja pada saat pokok bahasan SPLDV. b. Peneliti memberikan tes berupa soal cerita SPLDV. c. Melakukan wawancara dengan beberapa orang siswa yang banyak melakukan kesalahan sesuai dengan jenis kesalahan yang mereka kerjakan pada tes. 3. Tahap Sesudah Pengambilan Data Pada tahap ini, peneliti mulai menganalisis data yang diperoleh dan mengelompokkannya sesuai dengan jenis kesalahan, yaitu: a. Mendeskripsikan pelaksanaan penelitian dan observasi. b. Mendeksripsikan kesalahan jawaban siswa. c. Menganalisis kesalahan 4 siswa terpilih. d. Menganalisis hasil wawancara. e. Mendeskripsikan jenis kesalahan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV PELAKSANAAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XB SMA Kolombo Yogyakarta pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel (SPLDV), khususnya pada pengerjaan soal cerita matematika. Sebelum memulai melaksanakan pengambilan data, peneliti melakukan wawancara singkat dengan guru mata pelajaran sebagai bentuk observasi sejauh mana pengetahuan siswa pada pokok bahasan SPLDV ini dan melihat bagaimana pemahaman siswa tentang soal cerita matematika. Proses ini dilakukan di luar kelas saat guru memiliki waktu luang (tidak mengajar). Di sini peneliti memilih Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk membuat soal tes. Setelah guru selesai menjelaskan keseluruhan materi tentang SPLDV hingga pengaplikasiannya dalam soal cerita matematika, peneliti memberikan soal tes penelitian kepada seluruh siswa yang berjumlah 23 siswa dengan tes yang terdiri dari 6 soal cerita matematika dan waktu pengerjaan soal diberikan selama 2 × 40 menit. Berikut ini adalah tabel yang menunjukan kegiatan yang dilaksanaakan selama penelitian. 48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 Tabel 4.1 : Kegiatan yang Dilaksanakan Selama Penelitian Tahap 1 2 3 4 5 Waktu Kamis, 3 November 2011 Kamis, 10 November 2011 Kamis, 17 November 2011 Jumat, 18 November 2011 Selasa, 29 November 2011 Kegiatan Observasi Guru Validitas Pakar (Guru) Validitas Pakar (Guru) Memberikan Soal Tes Wawancara dengan Siswa B. Hasil Observasi dan Validasi Observasi guru mata pelajaran dan validitas pakar memang diperlukan dalam penelitian ini. Dari sini dapat diketahui apakah siswa dapat mengerjakan soal tes dengan baik atau tidak. Observasi guru dilakukan untuk mengetahui apakah siswa pemahamannya sudah cukup atau belum dalam pokok bahasan SPLDV dan pengaplikasiannya dalam soal cerita matematika. Nantinya akan lebih mudah dalam menentukan soal tes yang akan dibuat dan tentunya harus sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditentukan. Observasi ini dilakukan hanya 1 kali yaitu hanya dengan guru mata pelajaran dan tidak melibatkan siswa. Hal ini dirasakan cukup karena menurut peneliti, guru lebih banyak mengetahui kondisi dan kemampuan siswa serta seberapa sering siswa melakukan kesalahan pada pokok bahasan SPLDV dan pengaplikasiannya dalam soal cerita matematika. Seminggu kemudian yakni pada hari Kamis, 10 dan 17 November 2011 dilaksanakan validitas pakar, yaitu oleh guru mata pelajaran. Sebelum melakukan validitas pakar oleh guru mata pelajaran, terlebih dahulu sudah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 divaliditasi oleh dosen pembimbing. Hari pertama validitas pakar, ada 6 soal yang diberikan akan tetapi guru meminta untuk membuat 4 soal lagi, kemudian pada hari kedua validitas pakar, peneliti sudah membawa 10 soal tes. Dari 10 soal tersebut, guru memilih 6 soal yang menurutnya layak untuk diberikan kepada siswa. Yaitu dengan kriteria bahwa 6 soal tersebut cukup dikerjakan dalam waktu 2 × 40 menit dan sudah sesuai dengan keseluruhan materi yang telah beliau ajarkan. Di bawah ini akan dijelaskan gambaran umum tentang hasil observasi yang dilaksanakan selama bulan November 2011. 1. Observasi Guru Observasi guru dilakukan pada Kamis, 3 November 2011 selama 20 menit dengan melakukan pendekatan dengan obrolan ringan untuk mengetahui kondisi dan kemampuan siswa serta seberapa sering siswa melakukan kesalahan pada pokok bahasan SPLDV dan pengaplikasiannya dalam soal cerita matematika. Obervasi guru dilaksanakan di ruang tahu sekolah saat luang, di mana guru tidak melakukan kegiatan mengajar. Ini dilakukan agar tidak mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Selain itu, peneliti sudah menganggap cukup hanya guru saja yang memberikan informasi sejauh mana nantinya soal tes yang akan diberikan. Di sini menghasilkan pengetahuan baru sebagai pedoman dalam membuat soal tes selain berpedoman pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang sudah ditentukan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Adapun informasi yang didapat saat wawancara dengan guru, yaitu: a. Siswa yang akan dipilih untuk diadakan penelitian yaitu kelas XB yang terdiri dari 23 siswa. b. Siswa kelas XB memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami pokok bahasan SPLDV dan pengaplikasiannya dalam soal cerita matematika. c. Biasanya dalam waktu 2 Jam pelajaran (JP), siswa hanya mampu mengerjakan 5 soal cerita matematika dengan pokok bahasan SPLDV. d. Siswa cenderung tidak mengisi atau menjawab soal cerita yang dianggap sulit. e. Siswa kurang mampu dalam membuat model matematika. f. Contoh soal cerita matematika SPLDV yang diajarkan cenderung ringan menyesuaikan dengan kemampuan siswa. g. Pokok bahasan SPLDV sudah selesai diajarkan. Dari informasi yang diperoleh ini, maka penulis dapat mengetahui kelemahan apa saja yang dimiliki siswa sehingga nantinya akan menghasilkan kesalahan dalam pengerjakan soal tes, selain itu dapat memprediksi soal tes yang akan diberikan kepada 23 siswa kelas XB SMA Kolombo ini. Kemudian, diperoleh soal cerita yang ringan dan sedikit lebih variatif pada model matematika untuk melihat kesalahan apa saja yang akan dilakukan dalam pengerjaan tes. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 2. Validitas Pakar (Guru) Validitas pakar dilakukan oleh dosen pembimbing dan guru mata pelajaran. Setelah peneliti melakukan validitas pakar oleh dosen pembimbing, dilakukanlah validitas pakar oleh guru. Validitas pakar oleh guru dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu: a. Validitas Pakar Tahap I Tahap I dilakukan pada Kamis, 10 November 2011 di sekolah. Pada saat itu, peneliti membawa 6 soal tes yang telah dibuat sesuai dengan informasi yang diperoleh dari guru saat observasi guru sebelumnya. Selain itu juga soal tes tersebut disadur dari beberapa buku paket Matematika KTSP 2006 dengan sedikit perubahan agar tidak terlihat sama persis dengan buku paket. Adapun keenam soal tes tersebut adalah sebagai berikut: 1) Pak Yudi membeli tiket masuk tempat rekreasi sebanyak 2 lembar untuk dewasa dan 3 lembar untuk anak-anak dengan harga Rp10.250,00. Joko membeli tiket 3 lembar untuk dewasa dan 1 lembar untuk anak-anak dengan harga Rp9.250,00. Jika Andhika membeli tiket 1 lembar untuk dewasa dan 1 lembar untuk anakanak dengan menggunakan uang selembar Rp10.000,00, berapakah uang kembalian yang Andhika terima? 2) Uang lelah 220.000 rupiah diberikan kepada 4 orang tukang kebun dan 2 orang pembersih ruangan, dan 140.000 rupiah diberikan kepada 3 orang tukang kebun dan seorang pembersih ruangan, berapakah masing-masing tukang kebun dan tenaga pembersih ruangan menerima uang lelah? 3) Jika pembilang dari suatu pecahan ditambah 2 dan penyebutnya ditambah 1 akan diperoleh hasil bagi sama dengan 1/2 . Jika pembilang ditambah 1 dan penyebut dikurangi 2 diperoleh hasil bagi sama dengan 3/5, tentukan pecahan yang dimaksud! 4) Sepuluh tahun yang lalu, umur Ita dua kali umur Tika, dan lima tahun kemudian umur Ita satu setengah kali umur Tika. Berapa umur Ita sekarang? 5) Harga 6 CD RW “A” dan 4 CD RW “B” harganya Rp41.000,00. Diketahui CD RW “B” lebih mahal Rp1.500,00 dari CD RW “A”. Tentukan biaya yang harus dibayarkan oleh Joko jika membeli 10 CD RW “A” dan 15 CD RW “B”! 6) Seorang pedagang beras mencampur dua jenis beras yang harganya Rp3.800,00 dan Rp.4.200,00 tiap liter untuk dijual. Jumlah campuran beras sebanyak 350 liter. Setelah beras habis terjual diperoleh pendapatan sebesar Rp1.410.000,00. Berapa literkah masing-masing beras pada campuran beras tersebut? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 Pada tahap I ini, dikatakan bahwa 6 soal tes yang diberikan sudah memenuhi kriteria untuk dikerjakan oleh siswa kelas XB. Namun, guru mata pelajaran meminta menambahkan 4 soal lagi karena akan diberikan waktu untuk mengerjakan tes selama 2 JP. Menurut guru, 6 soal akan menyisakan waktu yang banyak. b. Validitas Pakar Tahap II Sesuai dengan permintaan guru, maka diadakan validitas pakar tahap II seminggu kemudian pada Kamis, 17 November 2011. Di sini, peneliti sudah menambahkan 4 soal yang terinspirasi dari soal di buku paket Erlangga sehingga soal bertambah menjadi 10 soal, yaitu: 1) Uang lelah 220.000 rupiah diberikan kepada 4 orang tukang kebun dan 2 orang pembersih ruangan, dan 140.000 rupiah diberikan kepada 3 orang tukang kebun dan seorang pembersih ruangan, berapakah masing-masing tukang kebun dan tenaga pembersih ruangan menerima uang lelah? 2) Pak Yudi membeli tiket masuk tempat rekreasi sebanyak 2 lembar untuk dewasa dan 3 lembar untuk anak-anak dengan harga Rp10.250,00. Joko membeli tiket 3 lembar untuk dewasa dan 1 lembar untuk anak-anak dengan harga Rp9.250,00. Jika Andhika membeli tiket 1 lembar untuk dewasa dan 1 lembar untuk anakanak dengan menggunakan uang selembar Rp10.000,00, berapakah uang kembalian yang Andhika terima? 3) Harga 6 CD RW “A” dan 4 CD RW “B” harganya Rp41.000,00. Diketahui CD RW “B” lebih mahal Rp1.500,00 dari CD RW “A”. Tentukan biaya yang harus dibayarkan oleh Joko jika membeli 10 CD RW “A” dan 15 CD RW “B”! 4) Jika pembilang dari suatu pecahan ditambah 2 dan penyebutnya ditambah 1 akan diperoleh hasil bagi sama dengan 1/2 . Jika pembilang ditambah 1 dan penyebut dikurangi 2 diperoleh hasil bagi sama dengan 3/5, tentukan pecahan yang dimaksud! 5) Sepuluh tahun yang lalu, umur Ita dua kali umur Tika, dan lima tahun kemudian umur Ita satu setengah kali umur Tika. Berapa umur Ita sekarang? 6) Seorang pedagang es sirup mencampur dua jenis sirupnya yang harganya Rp3.800,00 dan Rp.4.200,00 tiap liter untuk dijual ke sebuah warung. Jumlah campuran sirup sebanyak 350 liter. Setelah sirup habis dijual diperoleh pendapatan sebesar Rp1.410.000,00. Berapa literkah masing-masing sirup pada campuran sirup tersebut? 7) Lima tahun lalu, 3 kali umur Adit sama dengan 2 kali umur Nurdin. Tiga tahun yang akan datang, 2 kali umur Adit sama dengan umur Nurdin ditambah 11 tahun. Berapa umur Adit dan umur Nurdin sekarang? 8) Seorang Ibu memiliki 25 lembar uang yang terdiri dari lima ribuan dan sepuluh ribuan di sakunya. Jumlah uang itu adalah Rp200.000,00. Berapa lembar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 jumlah masing-masing uang lima ribuan dan sepuluh ribuan yang ibu miliki sekarang? 9) Suatu persegi panjang memiliki keliling 100 cm, adapun panjang persegi panjang tersebut lebih panjang 20 cm daripada lebarnya. Dapatkah anda menemukan panjang dan lebar dari persegi panjang tersebut? 10) Pada sebuah event music, terjual karcis VVIP dan VIP sebanyak 500 lembar. Harga karcis VVIP Rp500.000,00 dan harga karcis VIP Rp300.000,00. Jika hasil penjualan seluruh karcis Rp190.000.000,00, maka tentukan banyak karcis masing-masing VVIP dan VIP yang terjual! Kesepuluh soal ini divalidasi oleh guru kemudian memilih 6 soal tes karena setelah memberikan contoh-contoh soal cerita matematika pada saat proses KBM, ternyata siswa hanya bisa mengerjakan paling banyak 3 soal saja dalam waktu 2JP dan itu pun tidak semua siswa kelas XB dapat mengerjakannya. Sehingga terpilihlah 6 soal tes dari 10 soal yang disediakan, yaitu: 1) Uang lelah 220.000 rupiah diberikan kepada 4 orang tukang kebun dan 2 orang pembersih ruangan, dan 140.000 rupiah diberikan kepada 3 orang tukang kebun dan seorang pembersih ruangan, berapakah masing-masing tukang kebun dan tenaga pembersih ruangan menerima uang lelah? 2) Jika pembilang dari suatu pecahan ditambah 2 dan penyebutnya ditambah 1 akan diperoleh hasil bagi sama dengan 1/2 . Jika pembilang ditambah 1 dan penyebut dikurangi 2 diperoleh hasil bagi sama dengan 3/5, tentukan pecahan yang dimaksud! 3) Seorang pedagang es sirup mencampur dua jenis sirupnya yang harganya Rp3.800,00 dan Rp.4.200,00 tiap liter untuk dijual ke sebuah warung. Jumlah campuran sirup sebanyak 350 liter. Setelah sirup habis dijual diperoleh pendapatan sebesar Rp1.410.000,00. Berapa literkah masing-masing sirup pada campuran sirup tersebut? 4) Lima tahun lalu, 3 kali umur Adit sama dengan 2 kali umur Nurdin. Tiga tahun yang akan datang, 2 kali umur Adit sama dengan umur Nurdin ditambah 11 tahun. Berapa umur Adit dan umur Nurdin sekarang? 5) Seorang Ibu memiliki 25 lembar uang yang terdiri dari lima ribuan dan sepuluh ribuan di sakunya. Jumlah uang itu adalah Rp200.000,00. Berapa lembar jumlah masing-masing uang lima ribuan dan sepuluh ribuan yang ibu miliki sekarang? 6) Suatu persegi panjang memiliki keliling 100 cm, adapun panjang persegi panjang tersebut lebih panjang 20 cm daripada lebarnya. Dapatkah anda menemukan panjang dan lebar dari persegi panjang tersebut? Soal nomor 2, 3, 5, dan 10 tidak digunakan bukan karena tidak layak digunakan, namun soal nomor 2, 3 dan 10 hampir serupa cara pengerjaannya dengan nomor 1. Soal nomor 5 tidak digunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 juga karena cara pengerjaan dan model matematisnya hampir serupa dengan nomor 7. Sehingga dipilihlah keenam soal tes tersebut. Menurut guru keenam soal tersebut benar-benar layak untuk diberikan karena sudah diajarkan pada seluruh siswa. Oleh karena itu, guru dapat memberikan tanda tangan sebagai tanda bahwa soal tersebut sudah divalidasi. C. Deskripsi Data Penilaian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 pada kelas XB. Pemilihan kelas ditentukan oleh guru dengan alasan bahwa kedua kelas yang lainnya yakni kelas XA sudah dilakukan penelitian oleh mahasiswa lain dan kelas XC belum menyelesaikan pokok bahasan SPLDV karena penelitian ini dilaksanakan dengan ketentuan bahwa soal cerita matematika dengan pokok bahasan SPLDV sudah selesai diajarkan. Ini dilakukan agar peneliti dapat dengan mudah membuat soal tes dengan mencakup seluruh pokok bahasan SPLDV ini. Langkah pertama yang dilakukan sebelum membuat soal tes yaitu menentukan SK/KD, kemudian langkah kedua yaitu melaksanakan validitas pakar oleh dosen pembimbing dan guru mata pelajaran. Setelah itu, barulah dilakukan langkah ketiga yakni pengambilan data dengan meminta siswa kelas X untuk menjawab keenam soal tes yang ditentukan. Soal tes terdiri dari 6 soal cerita. Keenam soal yang sudah divalidasi oleh dosen pembimbing dan guru mata pelajaran tersebut terdiri dari 6 soal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 yang cukup bervariasi. Soal nomor 1 termaksud cukup ringan karena menurut gurunya, siswa biasanya bisa dengan cepat mengerjakan model soal seperti nomor 1. Soal nomor 2 sedikit berbeda, di mana siswa harus mengerti konsep bilangan pecahan ( ). Soal nomor 3 sebenarnya hampir mirip dengan nomor 1, hanya saja nomor 3 lebih sedikit rumit pada penentuan model matematikanya. Soal nomor 4 adalah soal cerita umur yang kerap kali dijadikan contoh dalam mempelajari pokok bahasan ini. Nomor 4 ini juga hampir sama dengan nomor 2 hanya saja nomor 4 ini tidak menggunakan konsep pecahan tetapi bilangan bulat. Pada soal nomor 5 ini, siswa diajak sedikit berimajinasi dengan membayangkan nilai-nilai mata uang kertas. Soal nomor 6 ini tentang keliling persegi panjang, di mana kita siswa sendiri sudah mempelajari tentang rumus keliling persegi panjang yang akan dijadikan model matematika dari soal tersebut. Siswa diminta mengerjakan sesuai dengan perintah yang dituliskan di soal tes, yakni menjawab dengan menjelaskan proses dimulai dari diketahui, ditanyakan, pemisalan, model matematika, perhitungan, dan kesimpulan. Pelaksanaannya tes ini berjalan cukup tertib dengan diawasi oleh guru dan 2 orang observer. Seluruh siswa kelas XB yang berjumlah 23 siswa tersebut hadir dan mengerjakan tes yang diberikan. Soal tes dan lembar jawab sudah disediakan oleh peneliti sehingga siswa bisa langsung mengerjakan. Pada saat tes selesai dilaksanakan, peneliti mulai menganalisis hasil pekerjaan siswa dan memberikan skor yang nantinya akan menjadi nilai siswa. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan soal tes tersebut, maka dapat dilihat beberapa kesalahan yang dilakukan. Untuk itu perlu ditunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 deskripsi dari soal tes dan penyelesaiannya, serta kesalahan yang dilakukan yaitu sebagai berikut: Soal nomor 1 Uang lelah 220.000 rupiah diberikan kepada 4 orang tukang kebun dan 2 orang pembersih ruangan, dan 140.000 rupiah diberikan kepada 3 orang tukang kebun dan seorang pembersih ruangan, berapakah masing-masing tukang kebun dan tenaga pembersih ruangan menerima uang lelah? Penyelesaian: Diketahui: uang lelah 4 orang tukang kebun dan 2 orang pembersih ruangan adalah Rp220.000,00; dan 3 orang tukang kebun dan seorang pembersih ruangan adalah Rp140.000,00. Ditanya: Berapa masing-masing tukang kebun dan tenaga pembersih ruangan menerima uang lelah? Misalnya: Uang lelah tukang kebun = x Uang lelah pembersih =y Model Matematika: 4x + 2y = 220.000 … (1) 3x + y = 140.000 … (2) Dengan mengeliminasi persamaan (1) dan (2) diperoleh 4x + 2y = 220.000 3x + y = 140.000 ×1 ×2 ⇔ ⇔ 4x + 2y = 220.000 6x + 2y = 280.000 -2x = -60.000 x = 30.000 … (3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 Substitusikan persamaan (3) ke persamaan (2) diperoleh 3x + y = 140.000 3(30.000) + y = 140.000 y = 50.000 Jadi, uang lelah tukang kebun adalah Rp30.000,00 dan uang lelah tenaga pembersih ruangan adalah Rp50.000,00. Tabel 4.2 : Deskripsi Kesalahan Jawaban Siswa pada Soal Nomor 1 No 1 2 3 4 5 Deskripsi Kesalahan Siswa Siswa tidak menulis apa yang diketahui Siswa tidak menulis apa yang ditanyakan Siswa tidak menuliskan permisalan Salah menuliskan pemisalan Siswa salah menuliskan model matematika Siswa kurang teliti dalam menulis model 6 4x + 2y = 22.000 3x + y = 14.000 7 Siswa tidak menuliskan penyelesaian 8 Siswa salah menuliskan penyelesaian Siswa salah mengeliminasi persamaan: 4x + 2y = 220.000 9 6x + 2y = 280.000 -2x = 60.000 = 30.000 Siswa lupa menulis variabel saat mengeliminasi: 4x + 2y = 220.000 10 6x + 2y = 280.000 +2 = +60.000 = 30.000 11 Siswa hanya menyelesaikan 1 nilai variabel 12 Siswa tidak menuliskan kesimpulan Siswa salah menuliskan kesimpulan 13 No Subyek 6, 7, 9, 11, 12, 15, 19, 22, 23 9, 19, 23, 22, 3, 7, 6 6, 7, 9, 23 10 1, 17, 18, 21 10 16 17, 18, 21 20, 22 10 8, 10 8, 10, 16, 19, 22 2, 3, 5, 15, 17, 18, 20, 21 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 Soal nomor 2 Jika pembilang dari suatu pecahan ditambah 2 dan penyebutnya ditambah 1 akan diperoleh hasil bagi sama dengan 1/2 . Jika pembilang ditambah 1 dan penyebut dikurangi 2 diperoleh hasil bagi sama dengan 3/5, tentukan pecahan yang dimaksud! Penyelesaian: Diketahui: Pembilang dari suatu pecahan ditambah 2 dan penyebutnya ditambah 1 hasil baginya 1/2; dan pembilang ditambah 1 dan penyebut dikurangi 2hasil baginya 3/5. Ditanya: Tentukan pecahan yang dimaksud! Misalnya : pembilang = x dan penyebut = y sehingga pecahan yang dimaksud adalah . Model Matematika: Dari bentuk di atas, diperoleh sistem persamaan 2(x + 2) = y + 1 ⇒ 2x – y = -3 … (1) 5(x + 1) = 3(y – 2) ⇒ 5x – 3y = -11 … (2) Dengan mengeliminasil persamaan (1) dan (2) diperoleh 2x – y = -3 5x – 3y = -11 ⇔ 6x – 3y = -9 ⇔ 5x – 3y = -11 x=2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Substitusikan nilai x = 2 ke persamaan (1), diperoleh 2x – y = -3 2(2) – y = -3 y=7 Pembilang = 2 dan penyebut = 7. Jadi, bilangan pecahan yang dimaksud adalah = . Tabel 4.3 : Deskripsi Kesalahan Jawaban Siswa pada Soal Nomor 2 No Deskripsi Kesalahan Siswa 1 Sama sekali tidak mengerjakan Siswa tidak menulis apa yang 2 diketahui Siswa tidak menuli apa yang 3 ditanyakan 4 Siswa tidak menuliskan permisalan Siswa tidak menuliskan model 5 matematika Tidak selesai menghitung pada penjabaran model: 6 ⇔ 2a + 4 = b + 1 2a – b = 1 – b 2a – b = 1 – 4 ⇔ 2a + b – b + 1 7 2a – b = 7 ⇔ 5a + 5 = 3b – 6 8 5a – 2b= Siswa salah menghitung: 9 4–y=3 y = -7 Penyelesaian: = 10 11 12 13 a= =-1 Tidak ada penyelesaian Tidak ada kesimpulan Kesimpulan salah No Subyek 1, 2, 6, 7, 9, 14, 17, 21, 23 12, 11, 15, 22 12, 11, 15, 22 8, 18 8, 18 3, 22 10, 16, 19 3, 10, 16, 19, 22 4 10, 16, 19, 22 8, 18, 20 3 4, 5, 8, 10, 16, 18, 19, 20, 22 60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 Soal nomor 3 Seorang pedagang es sirup mencampur dua jenis sirupnya yang harganya Rp3.800,00 dan Rp.4.200,00 tiap liter untuk dijual ke sebuah warung. Jumlah campuran sirup sebanyak 350 liter. Setelah sirup habis dijual diperoleh pendapatan sebesar Rp1.410.000,00. Berapa literkah masing-masing sirup pada campuran sirup tersebut? Penyelesaian: Diketahui: Campuran es sirup pertama harganya Rp3.800,00 dan jenis sirup kedua Rp.4.200,00 terjual Rp1.410.000,00, jumlah campuran sirup per liternya sebanyak 350 liter. Ditanya: Berapa literkah masing-masing beras pada campuran sirup tersebut? Misalkan: Banyak sirup jenis I adalah x liter Banyak sirup jenis II adalah y liter Model Matematika: ⇒ y = 350 - x ⇒ 3.800x + 4.200y = 1.410.000 … (1) … (2) Dengan menggunakan substitusi persamaan (1) ke persamaan (2), diperoleh: 3.800x + 4.200y = 1.410.000 ⇔ 3.800x + 4.200(350 – x) = 1.410.000 ⇔ 3.800x + 1.470.000 – 4.200x = 1.410.000 ⇔ 3.800x + 4.200x = 1.410.000 ⇔ 3.800x + 4.200x = 1.410.000 – 1.470.000 ⇔ -400x = -60.000 ⇔ x = 150 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 Substitusikan x = 150 ke (1). y = 350 - x ⇔ y = 350 -150 ⇔ y =200 Jadi, sirup jenis I yang dicampur sebanyak 150 liter dan sirup jenis II yang dicampur sebanyak 200 liter. Tabel 4.4 : Deskripsi Kesalahan Jawaban Siswa pada Soal Nomor 3 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Deskripsi Kesalahan Siswa Tidak mengerjakan Siswa tidak menulis apa yang diketahui Siswa tidak menulis apa yang ditanyakan Siswa tidak menuliskan permisalan Siswa tidak menuliskan model matematika Siswa salah menuliskan model matematika Hasil eliminasi tidak selesai Tidak ada penyelesaian Penyelesaiannya salah Tidak ada kesimpulan No Subyek 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 13, 14, 19, 20, 21, 23 11, 12, 15, 22 11, 12, 15, 22 17, 18 17, 18 10, 16, 22 8, 10, 16, 22 17, 18 8, 10, 16, 22 8, 10, 16, 17, 18, 22 Soal nomor 4 Lima tahun lalu, 3 kali umur Adit sama dengan 2 kali umur Nurdin. Tiga tahun yang akan datang, 2 kali umur Adit sama dengan umur Nurdin ditambah 11 tahun. Berapa umur Adit dan umur Nurdin sekarang? Penyelesaian: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 Diketahui: lima tahun lalu, 3 kali umur Adit adalah 2 sama dengan Nurdin, tiga tahun yang akan datang, 2 kali umur Adit sama dengan umur Nurdin ditambah 11 tahun. Ditanya: Berapa umur Adit dan umur Nurdin sekarang? Misal: Umur Adit adalah A Umur Nurdin adalah B Model Matematika: 3(A – 5) = 2(B – 5) 2(A + 3) = (B + 3) + 11 atau … (1) … (2) Dengan mengeliminasil persamaan (1) dan (2) diperoleh: 3A – 2B = 5 2A – B = 8 ×1 ×2 3A – 2B = 5 4A – 2B = 16 -A = -11 A = 11 Substitusikan nilai A = 11 ke persamaan (2), diperoleh: 2A – B = 8 ⇔ 2(11) – B = 8 ⇔ B = 14 Jadi, sekarang umur Adit = 11 tahun dan umur Nurdin = 14 tahun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 Tabel 4.5 : Deskripsi Kesalahan Jawaban Siswa pada Soal Nomor 4 No Deskripsi Kesalahan Siswa 1 Tidak mengerjakan Siswa tidak menulis apa yang diketahui 2 3 4 5 Siswa tidak menulis apa yang ditanyakan Siswa tidak menuliskan permisalan Siswa tidak menuliskan model matematika Siswa salah menuliskan model matematika: x + 5 = 3(y – 5) x – 5 = 3y – 15 x – 3y = -10 No Subyek 2, 3, 5, 14, 20, 21 1, 6, 7, 11, 12, 15, 19, 22, 23 1, 6, 7, 11, 12, 15, 19, 22, 23 1, 6, 7, 8, 11, 12, 16, 17, 23 8, 16, 17, 18 4 6 7 8 9 10 11 12 x + 3 = 2(y + 3) + 11 x + 3 = 2y +6 + 11 x + 3 = 2y + 17 x – 2y = 14 x – 3 = 2(y – 2) x – 3 = (2y – 6) -2y = 3 x + 11 = 2(4 + 11) x + 11 = 2y + x + 5 = 3(y – 5) x – 5 = 3y – 15 x – 5 = 3(y – 5) = x – 5 = 3y – 15 x + 5 = 2 (y + 5) Salah penulisan tanda: 3(x + 5) = 2(y – 5) 2(x + 3) = y + 3 + 11 Salah perhitungan: 3(p – 5) = 2(q – 5) 3p – 15 = 2q – 10 3p – 2q = -10 – 15 3p – 2q = - 25 2(p + 3) = 11q + 3 2p + 6 = 11q + 3 2p – 11q = 3 – 6 2p – 11q = -3 Tidak ada penyelesaian Penyelesaiannya salah 10 6, 7, 23 1, 11, 12 13 6, 7, 8, 16, 17, 18, 23 4, 10, 13, 19, 22, 23 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 14 Tidak ada kesimpulan 65 6, 7, 8, 10, 13, 16, 17, 18, 19, 22, 23 4 Kesimpulan salah Soal nomor 5 Seorang Ibu memiliki 25 lembar uang yang terdiri dari lima ribuan dan sepuluh ribuan di sakunya. Jumlah uang itu adalah Rp200.000,00. Berapa lembar jumlah masing-masing uang lima ribuan dan sepuluh ribuan yang ibu miliki sekarang? Penyelesaian: Diketahui : 25 lembar uang terdiri dari lima ribuan dan sepuluh ribuan. Jumlah uang itu Rp200.000,00. Ditanya : Berapa lembar jumlah masing-masing uang lima ribuan dan sepuluh ribuan? Misal : Jumlah uang sepuluh ribu =p Jumlah uang lima ribu rupiah = q Model Matematika: p + q = 25 ... (1) 10.000 p + 5000 q = 200.000 ⇔ 2 p + q = 40 ÷ 5000 ... (2) Dengan mengeliminasil persamaan (1) dan (2) diperoleh p + q = 25 2p + q = 40 ⇔ - p = - 15 ⇔ p = 15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 Substitusi nilai p ke persamaan (1) p + q = 25 ⇔ 15 + q = 25 ⇔ q = 25 – 15 ⇔ q = 10 Jadi, jumlah uang sepuluh ribuan Ibu ada 15 lembar dan jumlah uang lima ribuan ada 10 lembar. Tabel 4.6 : Deskripsi Kesalahan Jawaban Siswa pada Soal Nomor 5 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Deskripsi Kesalahan Siswa Tidak mengerjakan Siswa tidak menulis apa yang diketahui Siswa tidak menulis apa yang ditanyakan Siswa tidak menuliskan permisalan Siswa tidak menuliskan model matematika Siswa keliru dalam menyederhankan model: 10.000x + 5000 = 200.000 : 50.000 2x + y 40.000 Penyelesaian: 10 ribu x 15 = 150 5 ribu x 10 = 50 + 200 Penyelesaian: x + y = 250 2x + y = 40 -x = -110 x = 110 x + y = 110 3 + y = 110 y = = 36 y = 36 Siswa tidak menuliskan kesimpulan Siswa salah menuliskan kesimpulan karena penyelesaian yang keliru Kesimpulan kurang lengkap No Subyek 2, 6, 7, 9, 14, 19, 21, 22, 23 1, 11, 15 1, 11, 16 10, 12, 15, 16, 18 10, 16 3 12 17, 18 10, 16 17, 18 3, 13, 20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 Soal nomor 6 Suatu persegi panjang memiliki keliling 100 cm, adapun panjang persegi panjang tersebut lebih panjang 20 cm daripada lebarnya. Dapatkah anda menemukan panjang dan lebar dari persegi panjang tersebut? Penyelesaian: Diketahui : Keliling persegi panjang adalah 100 cm. Panjangnya 20 cm lebih panjang dari lebarnya. Ditanya : Tentukan panjang dan lebar persegi panjang tersebut ? Jawab : Misal : panjang = p ; lebar = l ; dan keliling = K K = 2 (p + l) 100 = 2 (p + l) 50 = p + l ⇔ p + l = 50 ...(1) panjangnya 20 cm lebih dari lebarnya p = l + 20 ⇔ p – l = 20 ...(2) Dengan mengeliminasil persamaan (1) dan (2) diperoleh p + l = 50 p – l = 20 ⇔ 2p = 70 ⇔ + PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 ⇔ p = 35 Substitusi nilai p ke persamaan (1) p + l = 50 ⇔ 35 + l = 50 ⇔ l = 50 – 35 ⇔ l = 15 Jadi, persegi panjang tersebut mempunyai panjang 35 cm dan lebar 15 cm. Tabel 4.7 : Deskripsi Kesalahan Jawaban Siswa pada Soal Nomor 6 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Deskripsi Kesalahan Siswa Tidak mengerjakan Siswa tidak menulis apa yang diketahui Siswa tidak menulis apa yang ditanyakan Siswa tidak menuliskan permisalan Pemisalan: p = x + 20 l =x Siswa tidak menuliskan model matematika Model matematika: Keliling 2(p + l) 2((x + (x + 20)) 2x + 200 Model matematika: Keliling 2(p + l) 2((x + (x + 20)) 2x + 20 Model matematika hanya 1: Keliling = 2(p + l) = 100 p+l= p + l = 50 Model matematika: Keliling = 2(p + l) = 100 p+l= p + l = 150 … (1) p = 20 + l p – l = 20 … (2) Penyelesaian tidak ada karena model belum selesai dikerjakan No Subyek 2, 6, 7, 9, 14, 21, 23 19, 22 11, 19, 22 12, 17, 18, 19, 22 1, 11, 15 12, 17, 18, 20 1 11, 15 5 10, 16 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 13 14 15 16 17 Penyelesaian: 100 = 2x + 20 100 – 20 = 2x 80 = 2x 40 = x Panjang = x + 20 = 40 + 20 = 60 Penyelesaian tidak selesai: p + l = 50 p – l = 20 + 2p = 70 p= Penyelesaian: p + l = 100 p – l = 20 + 2p = 120 p = 60 l = 60 – 20 l = 40 Penyelesaian: p + l = 50 p – l = 50 + 2p = 100 p = 50 Penyelesaian: p + l = 50 p – l = 50 + 2p = 100 p = 50 l = 50 – 50 l=0 Penyelesaian: 100 : 4 = 25 4 adalah sisi pp tersebut. Jika p panjang 20 cm lebih panjang dari lebarnya, berarti: 25 – 20 = 5 cm l 25 + 20 = 45 cm p 2(p + l) = 2(45 + 5) = 2 . 50 1, 11, 15 3 8, 17, 18, 20 10, 19, 22 16 12 69 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 19 20 21 22 = 100 cm Penyelesaian: p + l = 50 p – l = 20 2p = 30 p = Tidak menuliskan kesimpulan Tidak ada kesimpulan karena penyelesaian tidak selesai Tidak ada kesimpulan karena model tidak selesai dan penyelesaian tidak ada. Siswa salah menuliskan kesimpulan karena penyelesaian yang keliru 70 13 1, 11, 12, 15 3, 13, 19, 22 5 8, 10, 16, 17, 18, 20 D. Analisis Data 1. Analisis Kesalahan Berdasarkan data penelitian dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dan untuk mengetahui letak kesalahan dan faktor penyebabnya, maka dipilih 4 siswa yang akan dianalisis jawabannya. Pertimbangan dipilihnya keempat siswa antara lain kesalahan yang dilakukan mewakili secara umum dilakukan oleh siswa lain, kesalahan yang dilakukan oleh siswa cukup bervariasi, dan kesalahan yang dilakukan menarik untuk diteliti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Analisis Kesalahan Jawaban Siswa Nomor Subyek 4 Soal Nomor 1 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa sudah tepat mengerjakan. Soal Nomor 2 71 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan pada penyelesaian yaitu siswa melakukan kesalahan perhitungan pada saat mencari nilai y. Siswa menuliskan 4 – y = -3 ⇔ y = -7. Padahal seharusnya 4 – y = -3 ⇔ -y = -7 ⇔ y = 7, sehingga kesimpulan juga salah. Soal Nomor 3 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa sudah tepat mengerjakan. Soal Nomor 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan, yaitu: a) Pemodelan matematika yaitu kurang memahami apa yang diketahui untuk dijadikan model matematika, sehingga berdampak pada proses penyelesaian berikutnya. b) Penyelesaian yaitu melakukan kesalahan pada proses eliminasi dan substitusi karena model matematika yang salah. c) Kesimpulan yaitu salah menuliskan hasil yang ditanyakan karena kesalahan pada model matematika dan penyelesaian. Soal Nomor 5 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa sudah tepat mengerjakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 Soal Nomor 6 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa sudah tepat mengerjakan. b. Analisis Kesalahan Jawaban Siswa Nomor Subyek 10 Soal Nomor 1 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan, yaitu: a) diketahui yaitu ada data yang tidak dituliskan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 b) pemisalan yaitu keliru dengan apa yang harus dimisalkan. c) model matematika yaitu kurang teliti menuliskan model yang pertama sehingga model pertama menjadi salah. Namun, pada penyelesaian siswa sudah benar menuliskan model pertama dan kedua yang akan dieliminasi. d) Penyelesaian yaitu pada proses eliminasi, siswa salah dalam operasi pengurangan 2 bilangan yang mengandung variabel dengan menghasilkan yang tidak mengandung variabel. Kemudian melakukan kesalahan pada proses substitusi di mana selesai menuliskan hasil pengurangan kedua buah ruas sehingga tidak menemukan hasil yang tepat. e) Kesimpulan yaitu tidak menuliskan kesimpulan karena pada proses penyelesaian tidak menemukan hasil. Soal Nomor 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan, yaitu: a) Pemodelan Matematika, yaitu pada perkalian silang pada model matematika yang sudah dibentuk dari yang udah ditulis pada diketahui, sehingga menghasilkan model matematika yang salah. b) Penyelesaian, yaitu kesalahan pada penyelesaian karena model matematika yang salah. c) Kesimpulan, yaitu salah menuliiskan hasil karena model matematika dan penyelesaian yang salah. Soal Nomor 3 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan, yaitu: a) Diketahui, yaitu data-data yang ada pada soal kurang lengkap dituliskan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 b) Pemisalan, yaitu kurang tepat dalam memilih apa yang harus dijadikan sebagai pemisalan. c) Pemodelan Matematika, yaitu kurang teliti dalam membuat model matematika dari yang sudah dituliskan pada diketahui. d) Penyelesaian, yaitu salah pada proses eliminasi karena model matematika yang salah serta penyelesaian yang belum selesai dikerjakan. e) Kesimpulan, yaitu tidak menuliskan kesimpulan karena penyelesaian yang salah dan belum selesai sehingga tidak menemukan hasil. Soal Nomor 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan, yaitu: a) Pemodelan matematika yaitu kurang memahami apa yang diketahui untuk dijadikan model matematika, sehingga berdampak pada proses penyelesaian berikutnya. b) Penyelesaian yaitu melakukan kesalahan pada proses eliminasi dan substitusi karena model matematika yang salah. c) Kesimpulan yaitu salah menuliskan hasil yang ditanyakan karena berbeda dengan hasil yang sudah dituliskan pada bagian penyelesaian, selain itu salah karena kesalahan pada model matematika dan penyelesaian. Soal Nomor 5 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan karena tidak menuliskan penyelesaian, dan kesimpulan. pemisalan, pemodelan matematika, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 Soal Nomor 6 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan, yaitu: a) Pemodelan Matematika, yaitu model matematika yang pertama kurang teliti menuliskan apa yang telah ditulis dari rumus keliling persegi panjang, selain itu model matematika yang kedua juga salah karena kurang ketelitian dalam memahami data-data yang telah dituliskan pada diketahui. b) Penyelesaian, yaitu kesalahan pada proses eliminasi dalam menghasilkan nilai p karena model matematika yang salah, selain itu model matematika yang dieliminasikanpun tidak sama dengan model matematika yang dituliskan sebelumnya. Proses substitusipun belum dituliskan sehingga tidak menemukan hasil l. c) Kesimpulan, yaitu hanya menuliskan hasil dari panjang saja dan hasilnyapun salah karena model matematika dan penyelesaian yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 salah, sedangkan lebarnya tidak dituliskan karena penyelesaian yang belum selesai dikerjakan. c. Analisis Kesalahan Jawaban Siswa Nomor Subyek 13 Soal Nomor 1 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa sudah tepat mengerjakan. Soal Nomor 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa sudah tepat mengerjakan. Soal Nomor 3 Lembar jawaban siswa pada nomor 3 kosong. Dari jawaban siswa yang kosong, maka dianalisis bahawa siswa melakukan kesalahan karena tidak menuliskan lembar jawab. Soal Nomor 4 hasil apapun pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan, yaitu: a) Pemodelan matematika yaitu kurang teliti pada proses aljabar dimana menambahkan kedua buah ruas dengan bilangan yang sama yakni 15 dan -2q, selain pada model matematika yang kedua dimana siswa kurang teliti dan kurang memahami apa yang diketahui untuk dijadikan model matematika. b) Penyelesaian yaitu melakukan kesalahan pada proses eliminasi dan substitusi karena model matematika yang salah, selain itu nilai p juga belum selesai dikerjakan pada bagian substitusi. c) Kesimpulan yaitu tidak menuliskan penyelesaian yang belum selesai dikerjakan. kesimpulan karena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Soal Nomor 5 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa sudah tepat mengerjakan. Soal Nomor 6 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan, yaitu: a) Penyelesaian, yaitu operasi aljabar pada proses eliminasi sehingga menghasilkan nilai p yang salah. Proses substitusipun belum dituliskan sehingga tidak menemukan hasil l. b) Kesimpulan, yaitu tidak menuliskan hasil panjang dan lebar karena penyelesaian yang belum selesai dikerjakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 d. Analisis Kesalahan Jawaban Siswa Nomor Subyek 17 Soal Nomor 1 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan, yaitu: a) Pemodelan Matematika, yaitu siswa kurang memahami data apa yang telah dituliskan dari diketahui. b) Penyelesaian, yaitu pada proses eliminasi karena model matematika yang salah. c) Kesimpulan, yaitu hasil yang diperoleh siswa masih salah karena proses penyelesaian yang salah, selain itu siswa menanggap uang lelah yang diterima tukang kebun dan pembersih ruangan adalah sama dengan hanya menggunakan hasil dari proses eliminasi pada penyelesaian yang telah dikerjakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 Soal Nomor 2 Lembar jawaban siswa pada nomor 2 kosong. Dari jawaban siswa yang kosong, maka dianalisis bahawa siswa melakukan kesalahan karena tidak menuliskan hasil apapun pada lembar jawab. Soal Nomor 3 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan karena tidak menuliskan pemisalan, pemodelan matematika, penyelesaian, dan kesimpulan. Soal Nomor 4 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan karena tidak menuliskan penyelesaian, dan kesimpulan. pemisalan, pemodelan matematika, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Soal Nomor 5 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan, yaitu: a) Penyelesaian, yaitu kurang teliti dalam dalam operasi pengurangan pada proses eliminasi sehingga menghasilkan nilai x yang salah, dan berdampak pada proses substitusi nilai x yang menghasilkan nilai y yang salah juga. b) Kesimpulan, yaitu hasil yang diperoleh siswa masih salah karena proses penyelesaian yang salah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 Soal Nomor 6 Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan, yaitu: a) Pemodelan Matematika, yaitu kurang jelas menuliskan mana yang merupakan pemodelan matematika yang dibentuk dari rumus keliling persegi panjang. b) Penyelesaian, yaitu pada proses eliminasi, siswa masih salah menuliskan model matematika yang akan dieliminasikan sehingga menghasilkan nilai p dan l yang masih salah. c) Kesimpulan, yaitu hasil yang diperoleh siswa masih salah karena proses penyelesaian yang salah. 2. Analisis Hasil Wawancara Metode wawancara merupakan salah satu metode yang digunakan untuk membantu mengumpulkan data. Ini bertujuan untuk menggali lagi informasi data yang diperoleh dari hasil tes. Dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 wawancara ini peneliti berusaha mencari tahu apakah penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa berdasarkan analisis jawaban siswa. Untuk itu peneliti mengadakan wawancara dengan 4 siswa yang dipilih berdasarkan jenis kesalahan yang mewakili secara umum jawaban siswa yang melakukan kesalahan, bervariasi, dan kesalahan yang dilakukan menarik untuk diteliti. Berikut beberapa petikan wawancara 4 siswa yang dipilih sebagai subyek wawancara serta hasilnya. Dalam petikan ini, P sebagai peneliti dan A (subyek 4), I (subyek 10), E(subyek 13), R(subyek 17) mewakili siswa. a. Analisis Kesalahan Wawancara Siswa Nomor Subyek 4 Soal Nomor 2 P: dapat hasilnya 2. Trus kalau yang bagian substitusi ini, diapakan? A: ini kan modelnya dari sini, diganti terus x sudah diketahui, terus diganti. Dimasukan y didapatnya -7. P: bener gak -7? A: o iya ya. Di sini min, di sini min jadinya 7. P: o harusnya 7. Berarti salah ya? A: iya. P: koq bisa menuliskan -7 kenapa? A: aku lupa kalau di depan y ada minus. Dari sini terlihat bahwa siswa kurang teliti dalam perhitungan pada proses aljabar yang harus melibatkan pengurangkan kedua ruas dengan bilangan yang sama atau yang biasa disebut pindah ruas. Soal Nomor 4 P: coba liat pada proses subtitusi ini, x – 62 = -10 dapat darimana? A: dari atasnya mbak. P: x – 3 × 24 = 10? A: 3 × 24 berapa? P: 62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 A: coba dihitung lagi. Dicoret-coret di kertas boleh koq. P: o iya mbak salah. P; harusnya berapa? A: 72 Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa melakukan kesalahan perhitungan karena kurang ketelitian dalam menghitung. P: pada pemisalan, umur Adit itu dimisalkan x dan Nurdin y ya? A: iya. P: pada perhitungan, nilai x berapa dan nilai y berapa? Coba liat lembar jawaban kamu! A: x = 52, y = 24 P: kalau pada kesimpulan tadi umur Adit dan Nurdin berapa? A: Adit 14 tahun, Nurdin 52. P: tadi pada pemisalan umur Nurdin dimisalkan y, tapi pada perhitungan y = 24. Kenapa kesimpulannya tidak menuliskan umur Nurdin 24 tahun? A: (diam) P: terus pada pemisalan, umur Adit dimisalkan x kan? Pada perhitungan x = 52, tapi kenapa pada keimpulan dituliskan umur Adit 14 tahun? A: soalnya bingung mbak. Pertamanyakan dapat y = 24 terus x = 52, jadi hasilnya tak tulis Adit duluan. P: kebalik gitu? A: iya e mbak, kebalik. Dari petikan wawancara di atas, terlihat bahwa siswa mendapatkan kesimpulan berdasarkan perhitungan tetapi kenyataanya tidak sesuai dengan perhitungan. Ini dikarenakan siswa kurang teliti dalam menulikan kesimpulan sehingga tertukar antara nilai x dan y. b. Analisis Kesalahan Wawancara Siswa Nomor Subyek 10 Soal Nomor 1 P: ini diketahuinya sudah lengkap belum? E: sudah kayanya mbak. P: uang 220.000 itu diberikan kepada siapa aja? E: 4 orang tukang kebun dan 3 orang tukang kebun. P: bukan 4 orang tukang kebun dan 2 orang pembersih ruangan? E: sama-sama tukang kebun. P: kalau 140.000 buat 2 pembersih ruangan? E: iya. P: seorang pembersih ruangannya? E: gak ada. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 Dari petikan wawancara di atas, terlihat bahwa siswa kurang memahami soal sehingga salah mengartikan soal dan ada data yang tidak dicantumkan pada diketahui yaitu 1 orang pembersih ruangan. P: pemisalannya itu apa? E: misal uang 220.000 = x terus 140.000 = y. P: bukan uang tukang kebun dan pembersih ruangan? E: gak tau juga deh mbak. Dari petikan wawancara di atas, terlihat bahwa siswa kurang memahami soal. P: ini 22.000 dapat dari mana? Ini 22.000, ini 220.000. salah tulis atau? E: salah tulis kayanya. Dari petikan wawancara di atas, terlihat bahwa siswa kurang teliti dalam mengutip data yang ada pada soal sehingga melakukan kesalahan dalam penulisan 220.000 menjadi 22.000. P: +2? Dapat dari? E: 6, eh. P: 60 ini dapat darimana? E: 220 – 280 P: terus kalau +2? E: 4 – 6 P: 4 – 6? Variable x kemana? E: jadi 3x Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa masih bingung dengan pengurangan bilangan yang memuat variabel. Ini dikarenakan siswa masih belum paham dengan operasi bilangan yang memuat variabel. Soal Nomor 2 P: 2a + b – b – b + 1 itu dapat dari? E: pembilang. P: pembilang yang mana? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 E: yang ini (menunjuk a + 2). P: pembilang? Kalau yang ini? Dikalisilang bukan? E: iya. P: dikalisilang. Kalau yang di atas? E: silang. P: dikalisilang juga? Kali silang itu bagaimana? E: ini dikali 1, emmm. P: mana? Coba ditunjukan! E: b × 2, a × 1. P: maksudnya? E: b × 1, a × 2. P: terus + 1? E: (diam) P: Penjabaran pada dari model kedua yaitu 5a + 5 = 3b – 6 menjadi 5a – 2 = -10 itu bagaimana? E: kali silang juga. P: modelnya dikalisilang dapat 5a + 5 = 3b – 6? E: iya. P: 5a – 2 = -10? E: bingung itung-itungnya jadi asal-asal aja. Dari petikan wawancara di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan karena siswa tidak mengerti cara kalisilang. Soal Nomor 3 P: ini diketahuinya sudah lengkap belum? E: emmm.. gak tau. Iya kayanya. P: coba liat soalnya dulu. E: iya kayanya. Dari petikan wawancara di atas, terlihat bahwa siswa kurang memahami soal sehingga ada data yang tidak dicantumkan pada diketahui yaitu jumlah campuran sirup per liternya sebanyak 350 liter. P: ini pemisalannya ya? Sirup = x, campuran = y. E: iya. P: bukan sirup jenis I dan II? E: gak ada di soal mbak. Dari petikan wawancara di atas, terlihat bahwa siswa kurang memahami soal. P: Terus model pertama dapat darimana? Coba dilihat soal nomor 3. x + y = 4.200 itu dapat darimana? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 E: dari harga campurannya. P: harga campuran? Terus yang kedua? E: terus campuran ditambah sama harga yang per liternya. P: harga campuran ditambah harga per liter? E: dikali, eh. P: dikali? E: dikali kan mbak? P: kalau model kedua? E: harga sirup per liter tambah campuran sama dengan pendapatan. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa kurang paham bagaimana cara membuat model matematika dari data yang diketahui, sehingga masih salah dalam membuat model matematika. Siswa melihat model I bahwa harga 1 liter campuran 1 dan 1 liter campuran harganya adalah Rp4.200,00, dan model II harga sirup per liter tambah campuran sama dengan pendapatan. P: 4.200x + 350 = 1.410.000 dibagi 350 menjadi 2x + 1y = 1.100? E: iya mbak. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa kurang teliti dalam operasi pembagian. P: terus koq proses eliminasi ini bukan 2x + 1y = 1.100 tapi 12x + 1y = 1.200? E: o iya. Salah tulis. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa kurang teliti dalam membaca pemodelan sehingga salah mengutip. Soal Nomor 4 P: darimana? x – 3 = 2(y – 2) ini dapat darimana? E: dari umur Adit dan umur Nurdin. P: diapakan? E: dikali. P: maksudnya? E: (diam) P: kalau 5 tahun yang lalu itu mana? E: gak ada. P: model kedua?2 kali umur Adit itu modelnya seperti apa di kerjaan kamu? E:Adit itu x. P: keterangan 2 kali umur Adit? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 E:gak tau mbak, bingung. P: umur Adit juga ditambah 11 seperti umur Nurdin? E: x + 11 itu berarti ditambah 11. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa melakukan kesalahan pada pemodelan karena masih bingung cara memodelkan “5 tahun yang lalu” dan “3 tahun yang akan datang” dan “ditambah 11” ke kalimat matematika. P: coba liat model yang pertama ini, x – 3 = 2y – 6 dapat dari mana? E: itu yang di atas. P: x – 3 = 2(y – 2)? E: iya. P:oh, tapi kalau itu yang 2y – 6 itu gimana cara dapatnya? Bisa dijelaskan? E: 2 kali y itu 2y, 6 itu 2 kali 3 harusnya. Gak tau deh mbak bingung. P: kalau model yang kedua itu x + 11 = 2y + 1 itu dapat darimana? Atasnya juga? E: iya. P: lho, variabel y itu dapat dari mana? 2y itu. E: aduh. 2y itu model. P: makudnya gimana? E: gimana ya. Aku juga gak mudeng mbak. Salah ini. Dari petikan wawancara di atas, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dalam menjabarkan model matematika. Ini dikarenakan siswa kurang paham dengan perkalian yang di dalam tanda kurung. P: gak ada ya? Ini udah dapat hasil y ya? Y berapa? X berapa? E: y itu -36, x itu -33. P: terus di kesimpulan hasilnya berbeda? E: lihat teman. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa tersebut melakukan kesalahan pada bagian kesimpulan yaitu hasil yang ditulis pada kesimpulan berbeda dengan hasil yang diperoleh dari perhitungan pada penyelesaian karena siswa tidak percaya diri sehingga lebih memilih melihat kesimpulan temannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 Soal Nomor 6 P: 150 dapat darimana? E: (diam) P: dapat dari ini bukan? 100 : 2? E: 100 : 2 = 50 P: berarti 150? Salah jumlah atau? E: jadi p + l = 50 P: salah tulis? E: iya. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa kurang teliti sehingga melakukan kesalahan penulisan dari 50 menjadi 150. P: oke, terus persamaan yang kedua berapa? E: p × l P: sama dengan? E: 20. P: terus ini p – l = 20? E: 100 : 2 tadi. P: di atas kan p + l = 50 dari 100 : 2 tadi. Kalau yang p – l = 20 darimana? Dapat dari 100 : 2 lagi? E: iya. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa kurang teliti menuliskan pemodelan. P: model 1 dan 2 apa yang kamu tulis itu? E: p + l = 150 dan p . l = 20 P: itu yang akan dieliminasi? E: iya. P: terus coba kamu liat persamaan apa yang kamu eliminasikan pada lembar jawab? E: p + l = 50 dieliminasi p – l = 50. P: beda kan? E: iya mbak. Salah. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa kurang teliti dalam menuliskan model matematika. c. Analisis Kesalahan Wawancara Siswa Nomor Subyek 13 Soal Nomor 4 P: terus yang 3p – 2q = -10 -15 bagaimana? Coba dijelaskan! I: pindah tempat. P: yang mana yang pindah tempat? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 I: 2q pindah ke sini jadi min. -10 pindah ke sini. P: yang mana? -15 pindah ke sini jadi -15. I: plus. Salah tulis. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa kurang teliti sehingga melakukan kesalahan dalam operasi aljabar yaitu mengelompokan ruas kiri sebagai bilangan yang bervariabel dan ruas kanan dengan bilangan yang tidak bervariabel atau pindah ruas. P: ya udah. Terus model yang kedua ini apa? 2 kali p + 3 samadengan? I: ini gak tau. P: maksudnya? I: asal nulis. P: asal nulis? O karena 11 terus ditambah q gitu? I: iya? P: terus 11q itu dapat darimana? I: ditambah 11 tahun. P: ditambah 11 tahun? Jadi dapat hasilnya ini ya? 2p = 11q = -3? I: iya. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa melakukan kesalahan dalam pemodelan karena belum paham dengan apa yang diketahui yaitu 2 kali umur Adit sama dengan umur Nurdin ditambah 11 tahun untuk dijadikan model matematika. P: coba liat pada bagian eliminasi, kamu menuliskan 29q = -41 ⇔ q = -41 – 29 = 70. Itu bagaimana caranya. I: 29 kan positif, kalo dipindahkan ke kanan jadi minus. P: pindah ruas maksudnya? I: iya. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa memahaminya bukan sebagai membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama tetapi seperti pindah ruas. P: coba liat pada bagian substitusi nilai -70 ini. -140 dapat darimana? I: 2 × -70 P: tapi perkerjaan kamu itu -2 × -70 I: iya hasilnya 140. Eh..plus atau min ya? P: gimana? I: 140 mbak. P: terus ini koq -140. I: itu dikurang 140 mbak? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 P: bukan -140? I: iya salah itung mbak. Dari petikan wawancara di atas, terlihat bahwa siswa kurang teliti sehingga melakukan kesalahan perhitungan -2 × -70 menjadi = -140, padahal seharusnya 140. Soal Nomor 6 P: coba liat hasil emilinasi p + l = 50 dieliminasikan dengan p – l = 20 hasilnya p = 30. Kalau eliminasi itu berarti operasi apa yang digunakan di lembar pekerjaan kamu? Kurang atau tambah. I: kurang mbak. P: 30 itu dapat dari mana? I: 50 – 20. P: kalo p dari p + l dikurang p – l? I: iya mbak. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa kurang paham dan kurang teliti pada proses eliminasi bilangan bervariabel, sehingga melakukan kesalahan perhitungan tersebut. d. Analisis Kesalahan Wawancara Siswa Nomor Subyek 17 Soal Nomor 1 R: misalnya itu 4 orang tukang kebun sama 3 orang tukang kebun. P: 4 orang tukang kebun x? terus? R: iya. 2 orang pembersih ruang. P: itu y? R: iya. P: o itu. Terus model yang kedua? R: 3 orang tukang kebun, terus 1 pembersih ruangan. P: 3 orang tukang kebun itu x? R: iya. P: terus y? R: seorang pembersih ruangan. P: samadengan 140? R: iya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa melakukan kesalahan pada memodelkan data dengan pemisalah yang ada. Siswa memodelkan 4 orang tukang kebun sebagai x dan 2 orang pembersih ruangan sebagai y. Kemudian, siswa melakukan kesalahan pada memodelkan data dengan pemisalah yang ada. Siswa memodelkan 3 orang tukang kebun sebagai x dan 1 orang pembersih ruangan sebagai y. Ini dikarenakan siswa kurang memahami soal dan pemahaman tentang SPLDV. P: coba liat proses eliminasi yang kamu kerjakan. X + y = 220.000 dikurangi 140.000 hasilnya 80.000? R: iya. P: 80.000 dapat darimana tadi? R: 220.000 dikurangi 140.000 kan 80.000. P: terus x + y dikurangi x + y berapa? R: gak ada. P: terus x + y = 80.000 itu, x + y nya dapat dari mana? P: eliminasi mbak. P: dikurangi? Oh jadi 80.000 ini variabel apa? X atau y atau apa? R: x kayanya. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa kurang paham dan kurang teliti pada proses eliminasi bilangan bervariabel, sehingga melakukan kesalahan perhitungan tersebut. P: terus kesimpulannya? R: jadi tiap tukang itu dapat uangnya 80.000 P: itu tukang kebun atau pembersih ruangan? R: dua-duanya. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa kurang teliti membaca soal, karena dalam soal ditanyakan masing-masing uang yang didapat tukang kebun dan pembersih ruangan. Namun, pada kesimpulan, siswa hanya menjawab Rp80.000,00 untuk keduanya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 Soal Nomor 5 P: terus kalau model kedua ini tadi? R: uang 10.000 dikali sama x, terus yang 5.000 itu dikali sama y. P: terus gak ada y nya. R: ini kurang y mbak. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa kurang teliti sehingga melakukan kesalahan dalam penulisan yaitu kurangnya variabel y pada model kedua. P: terus setelah dieliminasi, 110 dapat darimana? R: 250 – 40. P: hasilnya? R: -110 Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa kurang teliti sehingga melakukan kesalahan pada proses eliminasi dimana siswa menuliskan 250 – 40 = -110, padahal seharunya 210. P: terus x + y = 110 ini = 3 + y = 110 dapat darimana? R: 3 nya? P: iya. R: 3 nya itu dapat dari (diam) P: dapat darimana? R: soalnya kemarin aku liat contoh dari gurunya. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa belum mengerti dengan apa yang dituliskan, dan terlalu berpatokan dengan conton-contoh soal yang diberikan oleh gurunya sehingga tidak memikirkan cara yang benar untuk penyelesaian soal ini. P: kalau y = 110/3 itu dapat dari 3 + y = 110? R: iya. P: koq bisa 110/3? P: 3 pindah ke kanan. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa belum memahami cara mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama, justru membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 Soal Nomor 6 P: p + l = 100 dapat darimana? R: keliling. P: keliling? Rumus keliling apa? R: 2(p + l) bukan? P: rumus keliling yang kamu tulis kan 2(p + l) = 100 = 50. Terus model pertama yang kamu tulis koq p + l = 100 padahal kamu bilang dapatnya dari rumus keliling. R: iya mbak. P: terus koq bukan jadi p + l = 50? R: aduh, salah tulis itu kayaknya mbak. Dari petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa siswa kurang teliti menuliskan pemodelan dari penjabaran rumus keliling persegi panjang. E. Hasil Analisis Data Untuk mendapatkan data yang valid mengenai jenis kesalahan yang dilakukan siswa dan penyebabnya, dilakukan triangulasi data, yaitu dengan cara menyelaraskan data hasil observasi, analisis kesalahan jawaban siswa dan analisis hasil wawancara. Dari hasil analisis data yang meliputi soal tes dan wawancara siswa diperoleh jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan sistem persamaan linear dengan dua variabel dan penyebabnya. Berikut ini adalah hasil validasi data dari 4 siswa yang telah diwawancarai: Keterangan: Jenis Kesalahan, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kesalahan Data Kesalahan menginterpretasikan bahasa Kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan Kesalahan menggunakan definisi atau teorema Penyelesaian yang tidak diperiksa kembali Kesalahan teknis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 Tabel 4.8 : Deskripsi Jenis Kesalahan 23 Siswa 1 2 1 √ √ 2 √ 3 √ 3 4 √ 4 5 √ √ 6 √ √ 7 √ √ 8 √ √ 9 √ 10 √ √ 11 √ √ 12 √ √ 13 5 6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 14 √ 15 √ √ √ 16 √ √ √ 17 √ √ √ 18 √ √ √ 19 √ √ √ 20 √ 21 √ √ 22 √ √ 23 √ √ ∑(%) 21=91,30 18=78,26 2=8,7 √ √ √ √ √ 7=30,43 3=13,04 10=43,48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 Tabel 4.9 : Deskripsi Jenis Kesalahan 4 Siswa Subyek 4 No. Soal 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 10 13 17 1. Kesalahan Data a. 1 2 Jenis Kesalahan 3 4 5 6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 Analisis: Siswa mengartikan soal secara salah, yaitu mengartikan soal dengan menuliskan pada bagian diketahui uang lelah 220.000 diberikan 4 orang dan 3 orang, pemberih 140.000 untuk 2 orang, sedangkan 1 orang pembersih ruangan tidak dicantumkan. Penyebab: siswa kurang memahami soal sehingga salah mengartikan soal dan ada data yang tidak dicantumkan pada diketahui yaitu 1 orang pembersih ruangan. b. Analisis: a. Siswa mengabaikan data yang penting, yaitu tidak mencantumkan jumlah campuran sirup per liter sebanyak 350 liter. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 b. Siswa salah mengutip data dari pemodelan yang ditulis, yaitu 12x yang tertulis pada pemodelan adalah 2x dan 1200x yang tertulis pada pemodelan adalah 1100. Penyebab: a. siswa kurang memahami soal sehingga ada data yang tidak dicantumkan pada diketahui yaitu jumlah campuran sirup per liternya sebanyak 350 liter. b. Siswa kurang teliti dalam membaca pemodelan sehingga salah mengutip. c. Analisis: Siswa mengartikan soal secara salah, yaitu terlihat pada kesimpulan yang mengartikan pertanyaan untuk mencari masingmasing tukang menerima uang lelah sebanyak nilai uang yang sama, padahal soal menanyakan berapa uang lelah yang didapatkan tukang kebun dan berapa uang lelah yang didapatkan pemberih ruangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 Penyebab: siswa kurang teliti membaca soal, karena dalam soal ditanyakan masing-masing uang yang didapat tukang kebun dan pembersih ruangan. Namun, pada kesimpulan, siswa hanya menjawab Rp80.000,00 untuk keduanya. d. Analisis: 1) Siswa melakukan kesalahan penulisan dimana kurangnya variabel y pada persamaan 10.000x + 5.000 = 200.000, padahal seharusnya 10.000x + 5.000y = 200.000. 2) Siswa menambahkan data yang tidak penting yang dituliskan pada bagian penyelesaian, yaitu x + y = 110 menjadi 3 + y = 110. Penyebab: 1) siswa kurang teliti sehingga melakukan kesalahan dalam penulisan yaitu kurangnya variabel y pada model kedua. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 2) siswa belum mengerti dengan apa yang dituliskan, dan terlalu berpatokan dengan conton-contoh soal yang diberikan oleh gurunya sehingga tidak memikirkan cara yang benar untuk penyelesaian soal ini. e. Analisis: Siswa melakukan kesalahan dalam mengutip data, yaitu pada penjabaran rumus keliling persegi panjang tertulis p + l = 50, namun pada pemodelan tertulis p + l = 100. Penyebab: Siswa kurang teliti dalam menuliskan pemodelan dari penjabaran rumus keliling persegi panjang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 2. Kesalahan menginterpretasikan bahasa a. Analisis: 1) Siswa mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan matematika dengan arti yang berbeda, yaitu memisalkan uang 220.000 dengan simbol x dan uang 140.000 dengan simbol y padahal seharusnya yang dimisalkan adalah uang lelah tukang kebun dan uang lelah pembersih. 2) Siswa salah mengutip data dari soal, yaitu menuliskan 22.000 padahal seharusnya 220.000 Penyebab: 1) siswa kurang memahami soal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 2) siswa kurang teliti dalam mengutip data yang ada pada soal sehingga melakukan kesalahan dalam penulisan 220.000 menjadi 22.000. b. Analisis: 1) Siswa mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan matematika dengan arti yang berbeda, yaitu memisalkan es sirup sebagai x dan campuran sebagai y padahal seharunya yang dimisalkan adalah sirup jenis I sebagai x dan sirup jenis II sebagai y. 2) Siswa mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan matematika dengan arti yang berbeda, yaitu pada pemodelan x + y = 4.200 dan 4.200x + 350y = 1.410.000. Penyebab: 1) siswa kurang memahami soal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 2) siswa kurang paham bagaimana cara membuat model matematika dari data yang diketahui, sehingga masih salah dalam membuat model matematika. c. Analisis: Siswa mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan matematika dengan arti yang berbeda, yaitu pemodelan pertama lima tahun yang lalu 3 kali umur Adit sebagai x – 3 dan lima tahun yang lalu 2 kali umur Nurdin sebagai 2(y – 2), sedangkan model kedua 3 tahun yang akan datang 2 kali umur Adit sebagai x + 11 dan 3 tahun yang akan datang umur Nurdin ditambah 11 sebagai 2(4 + 11). Penyebab: siswa melakukan kesalahan pada pemodelan karena masih bingung cara memodelkan “5 tahun yang lalu” dan “3 tahun yang akan datang” dan “ditambah 11” ke kalimat matematika. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 d. Analisis: Siswa melakukan kesalahan dalam interpretasi bahasa sehingga model matematika yang dituliskan tidak sesuai dengan apa yang telah dituliskan pada rumus keliling persegi panjang yang dituliskan. Penyebab: Siswa kurang teliti dalam menuliskan kembali model matematika. e. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 Analisis: Siswa mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan matematika dengan arti yang berbeda, yaitu pada pemodelan kedua 2 kali umur Adit sama dengan umur Nurdin ditambah 11 tahun dimodelkan 2(p + 3) = 11q +3 padahal seharusnya 2(p + 3) = (q + 3) + 11. Penyebab: Siswa belum paham dengan apa yang diketahui yaitu 2 kali umur Adit sama dengan umur Nurdin ditambah 11 tahun untuk dijadikan model matematika. f. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 Analisis: Siswa mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan matematika dengan arti yang berbeda, yaitu terlihat pada pemodelan yang dituliskan yaitu memodelkan 4 orang tukang kebun dan 2 orang tukang ruangan sebagai x + y dan 3 orang tukang kebun seorang pembersih ruangan sebagai x + y juga seperti pemodelan pertama. Penyebab: siswa kurang memahami soal dan pemahaman tentang SPLDV. 3. Kesalahan Menggunakan Logika untuk Menarik Kesimpulan Analisis: Siswa menarik kesimpulan yang tidak benar, yaitu tidak sesuai dengan hasil perhitungan. Pada perhitungan diperoleh x = -33 dan y = 36, sedangkan pada kesimpulan x = 8 dan y = 11. Penyebab: siswa tidak percaya diri dengan hasil perhitungan yang dikerjaannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 4. Kesalahan Menggunakan Definisi atau Teorema a. Analisis: Siswa menerapkan teorema pada kondisi yang tidak sesuai yaitu 29q = -41 ⇔ q = -41 – 29 = -70, padahal seharusnya membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama. Penyebab: siswa memahaminya bukan sebagai membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama tetapi seperti pindah ruas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 b. Analisis: Siswa salah menguti rumus, yaitu p = 20 + l ⇔ p × l = 20, padahal seharusnya p = 20 + l ⇔ p - l = 20. Penyebab: Siswa kurang teliti dalam menuliskan pemodelan. 5. Penyelesaian yang Tidak Diperiksa Kembali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 Analisis: hasil penyelesian tidak menjawab soal dengan tepat, padahal pada penyelesaian dituliskan nilai y = 24 dan x = 52 sedangkan pada kesimpulan menuliskan umur Nurdin: y = 52 tahun dan umur Adit: x = 14 tahun. Penyebab: siswa kurang teliti dalam menulikan kesimpulan sehingga tertukar antara nilai x dan y. 6. Kesalahan Teknis a. Analisis: Siswa melakukan kesalahan perhitungan pada saat mencari nilai y. Siswa menuliskan 4 – y = -3 ⇔ y = -7. Padahal seharusnya 4 – y = -3 ⇔ -y = -7 ⇔ y = 7. Penyebab: siswa kurang teliti dalam perhitungan pada proses aljabar yang harus melibatkan pengurangkan kedua ruas dengan bilangan yang sama atau yang biasa disebut pindah ruas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 b. Analisis: Siswa melakukan kesalahan perhitungan yaitu 3 × 24 = 62, padahal seharunya 72. Penyebab: kurang ketelitian dalam menghitung. c. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 Analisis: Siswa salah perhitungan bilangan yang mengandung variabel pada pengeliminasian pada ruas kiri 4x – 6x = -2 (pada lembar jawaban dikalikan -1) sehingga menjadi 6x - 4x = 2, padahal seharusnya 2x. Penyebab: siswa masih bingung dengan pengurangan bilangan yang memuat variabel. d. Analisis: a. Siswa melakukan kesalahan perhitungan ⇔2a + b – b – b +1 b. Siswa melakukan kesalahan perhitungan 5a + 5 = 3b – 6 ⇔ 5a – 2 = -10. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 Penyebab: a. siswa masih belum paham dengan operasi bilangan yang memuat variabel. b. siswa bingung dan tidak mengerti dengan jawaban yang dituliskan olehnya, selain itu siswa tidak mengerti cara kalisilang. e. Analisis: Siswa melakukan kesalahan perhitungan dalam membagi persamaan 4200x + 350 = 1.410.000 dengan 350 menjadi 2x + y = 1100. Penyebab: Siswa kurang teliti dalam operasi pembagian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118 f. Analisis: Siswa melakukan kesalahan perhitungan dalam menjabarkan model matematika I dan II. Penyebab: siswa kurang paham dengan perkalian yang di dalam tanda kurung. g. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 Analisis: Siswa melakukan kesalahan perhitungan saat menghitung rumus keliling matematika, yaitu 100/2 = 150. Penyebab: siswa kurang teliti saat melakukan perhitungan sehingga melakukan kesalahan penulisan dari 50 menjadi 150. h. Analisis: 1) Siswa melakukan kesalahan aljabar dalam mengumpulkan ruas kiri dengan bilangan yang mempunyai variabel dan sebelah kanan bilangan yang tidak memiliki variabel, yaitu 3p – 15 = 2q – 10 ⇔ 3p – 2q = -10 -15. Namun kesalahan terjadi pada ruas kanan yang seharusnya -10 + 15. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 2) Siswa melakukan kesalahan perhitungan pada proses substitusi 3p – 2(-70) = -25 ⇔ 3p – 140 = -25. Terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan perhitungan -2 × -70 = -140, padahal seharunya 140. Penyebab: 1) siswa kurang teliti sehingga melakukan kesalahan dalam operasi aljabar. 2) siswa kurang teliti sehingga melakukan kesalahan perhitungan -2 × -70 menjadi = -140, padahal seharusnya 140. i. Analisis: Siswa melakukan kesalahan perhitungan pada proses eliminasi, yaitu (p + l) – (p – l) = p, padahal seharusnya 2l. Penyebab: siswa kurang paham dan kurang teliti pada proses eliminasi bilangan bervariabel, sehingga melakukan kesalahan perhitungan tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 j. Analisis: Siswa melakukan kesalahan perhitungan pada proses eliminasi, yaitu x + y dikurangi x + y hasilnya x + y, padahal hasilnya harusnya nol. Penyebab: siswa kurang paham dan kurang teliti pada proses eliminasi bilangan bervariabel, sehingga melakukan kesalahan perhitungan tersebut. k. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 Analisis: 1) Siswa melakukan kesalahan perhitungan pada proses eliminasi, yaitu x + y = 250 dikurangi 2x + y = 40 hasilnya –x = -110, padahal seharusnya –x = 210. 2) Siswa melakukan kesalahan perhitungan pada 3 + y = 110 ⇔ y = 110/3, padahal perhitungan yang benar adalah y = 110 – 3. Penyebab: 1) siswa kurang teliti sehingga melakukan kesalahan pada proses eliminasi dimana siswa menuliskan 250 – 40 = -110, padahal seharusnya 210. 2) siswa belum memahami cara mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama, justru membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil analisis data dalam penelitian ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Siswa yang melakukan kesalahan data sebanyak 21 orang (91,30%). 2. Siswa yang melakukan kesalahan menginterpretasikan bahasa sebanyak 18 orang (78,26%). 3. Siswa yang melakukan kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan sebanyak 2 orang (8,7%). 4. Siswa yang melakukan kesalahan menggunakan definisi atau teorema sebanyak 7 orang (30,43%). 5. Siswa yang melakukan kesalahan penyelesaian tidak diperiksa kembali sebanyak 3 orang (13,04%). 6. Siswa yang melakukan kesalahan teknis sebanyak 10 orang (43,48). Pada umumnya, siswa melakukan kesalahan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Kesalahan data, yaitu siswa kurang memahami soal sehingga ada data yang tidak dicantumkan, kurang teliti dalam mengutip data, kurang teliti membaca soal, salah menulis soal, tidak mengerti dan terlalu berpatokan dengan contoh-contoh soal dari guru. 123 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 2. Kesalahan menginterpretasikan bahasa, yaitu kurang memahami soal, kurang teliti dalam mengutip data, kurang paham bagaimana cara membuat model matematika, kurangnya pemahaman tentang SPLDV. 3. Kesalahan menggunakan logika untuk menarik keimpulan, yaitu siswa tidak percaya diri dengan hasil perhitungan yang dikerjakannya. 4. Kesalahan menggunakan definisi atau teorema, yaitu siswa masih kebingungan bahkan cenderung tidak mengerti dengan operasi kali silang, membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama, dan pindah ruas. 5. Penyelesaian yang tidak diperiksa kembali, yaitu siswa kurang teliti dalam menuliskan kesimpulan. 6. Kesalahan teknis, yaitu siswa kurang teliti dalam perhitungan aljabar, bingung dengan operasi pada bilangan yang mempunyai variabel, kurang paham dengan perkalian yang memuat tanda kurung, kurang paham dengan proses eliminasi bilangan bervariabel, salah mengartikan mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama dan membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama. B. Kelemahan dan Kelebihan Selama penelitian dan pengolahan data, peneliti mengalami, yaitu: 1. Kelemahan Kelemahan dari penelitian ini, yaitu penelitian yang berlangsung sangat singkat dengan waktu yang diberikan dari pihak sekolah karena bertepatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 dengan hari libur PGRI (seharusnya wawancara tahap I) terbentur jadwal latihan-latihan Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang sudah terjadwal (seharusnya wawancara tahap II) sehingga peneliti harus memanfaatkan waktu yang diberikan dan mengubah rencana penelitian yaitu ingin mewawancarai semua siswa yang melakukan kesalahan pada tiap butir soal menjadi mewawancarai 4 siswa yang dianggap mewakili dari seluruh subyek. Tentunya kesalahan 4 siswa ini dipilih berdasarkan kesalahan umum dari semua siswa. 2. Kelebihan Kelebihan dalam penelitian ini yaitu pembaca dapat mengetahui apa saja jenis kesalahan yang dialami siswa dan penyebab dilakukannya kesalahan tersebut. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan untuk memberikan solusi dan mengantisipasi masalah-masalah akan yang ditemukan selama mengajar dan memberikan latihan soal kepada siswa. C. Saran Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil analisis data dalam penelitian ini, maka peneliti ingin memberikan saran sebagai berikut: 1. Guru a. memberikan pelajaran tambahan yang tepat dan perhatian ekstra baik di kelas maupun di luar kelas kepada siswa khususnya siswa yang masih melakukan banyak kesalanan. Di sini, Guru dapat memberikan 126 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penjelasan dan soal latihan yang lebih bervariasi sehingga siswa dapat mengurang kesalahan yang dilakukan saat mengerjakan soal kembali. b. Sebaiknya, sebelum masuk pada penyelesain soal, guru menjelaskan tetang pemodelan matematika dan contoh-contohnya. c. Dalam memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah penyelesaian soal cerita yang berkaitan dengan SPLDV, guru perlu menekankan ketelitian dalam perhitungan karena sangat mempengaruhi hasil jawaban siswa. 2. Siswa a. Siswa harus teliti dalam membaca dan memahami soal yang diberikan guru, agar tidak ada data-data yang ada dalam soal yang diabaikan. b. Siswa harus meningkatkan keterampilan dalam membuat model matematika karena sangat penting dalam menentukan hasil akhir (kesimpulan). c. Siswa harus teliti dan lebih giat lagi dalam perhitungan aljabar agar dapat memperoleh hasil akhir yang tepat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono. (1996). Pengantar RajaGrafindo Persada. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Arti Sriati. (1994). Kesulitan Belajar Matematika pada Siswa SMA: Pengkajian Diagnostik. Jurnal Pendidikan No. 2, Tahun XXIV. Beers, Yardley. (1965). Pengantar Teori Kesalahan. Jakarta: Bhratara. Hadar, Movshovitz, N., Zaslavsky, O., dan Shlomo Inbar. (1987). An Empirial Classification Model for Error in High School Mathematics. Journal for Research in Mathematics Education. 18, 3-14. Ibnu Hadjar. (1996). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kasmina, Toali, Suhendra, Acah Rianto, Dwi Susanti, dan Duin Lisbiantarti. (2008). Matematika Program Keahlian Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian untuk SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga. Sri Kurnianingsih, Kuntarti, dan Sulistiyono. (2007). Matematika SMA dan MA untuk Kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga. Marpaung, Y. (1986). Aspek-aspek Kognotif yang Perlu Diketahui Guru-guru Matematika sebagai Bekal untuk Dapat Membantu Siswa dengan Lebih Baik. Makalah pada Seminar Pendidikan Matematika di IKIP Sanata Dharma Yogyakarta tanggal 23-24 Oktober 1986. Marpaung, Y. (1992). Konsep Dasar Matematika Sekolah Dasar. Makalah disampaikan dalam penataran penyesuaian kemampuan dosen D. II – PGSD Katolik Se-Indonesia tanggal 29 Juni – 25 Juli 1992. Marwata, Sigit Suprijanto, Suwarsini Murniati, Herynugroho, Kamta Agus Sajaka, dan Soetiyono. (2007). Matematika Interaktif. Jakarta: Yudhistira. Muijs, D., & Reynolds, D. (2008). Effective Teaching, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 127 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 Nisfiannoor. (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Diakses pada tanggal 24 September 2011, dari http://books.google.co.id/books?id=1j_O7aHTZD8C&pg=PA213&dq=v aliditas+pakar&hl=id&ei=kaV9Tor_CsmrrAfFOnkDw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CC0Q6A EwAQ#v=onepage&q=validitas%20pakar&f=false Noormandiri, B.K dkk. (2004). Buku Pelajaran Matematika SMA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sukirman. (2007). Identifikasi Kesalahan yang diperbuat Siswa Kelas 3 SMP pada setiap Aspek Penguasaan bahan Pengajaran Matematika. Tesis S2. Sulistiyono. (2007). Seri Pendalaman Materi (SPM) Matematika SMA dan MA Siap Tuntas Menghadapi Ujian Nasiaonal. Jakarta: Erlangga. Suharsimi Arikunto. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. Sartono Wirodikromo. (2007). Matematika untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129 Soal Tes XB Jawablah dengan: diketahui, ditanya, pemisalan, model matematika, penyelesaian, dan kesimpulan! 1. Uang lelah 220.000 rupiah diberikan kepada 4 orang tukang kebun dan 2 orang pembersih ruangan, dan 140.000 rupiah diberikan kepada 3 orang tukang kebun dan seorang pembersih ruangan, berapakah masing-masing tukang kebun dan tenaga pembersih ruangan menerima uang lelah? 2. Jika pembilang dari suatu pecahan ditambah 2 dan penyebutnya ditambah 1 akan diperoleh hasil bagi sama dengan 1/2 . Jika pembilang ditambah 1 dan penyebut dikurangi 2 diperoleh hasil bagi sama dengan 3/5, tentukan pecahan yang dimaksud! 3. Seorang pedagang es sirup mencampur dua jenis sirupnya yang harganya Rp3.800,00 dan Rp.4.200,00 tiap liter untuk dijual ke sebuah warung. Jumlah campuran sirup sebanyak 350 liter. Setelah sirup habis dijual diperoleh pendapatan sebesar Rp1.410.000,00. Berapa literkah masing-masing sirup pada campuran sirup tersebut? 4. Lima tahun lalu, 3 kali umur Adit sama dengan 2 kali umur Nurdin. Tiga tahun yang akan datang, 2 kali umur Adit sama dengan umur Nurdin ditambah 11 tahun. Berapa umur Adit dan umur Nurdin sekarang? 5. Seorang Ibu memiliki 25 lembar uang yang terdiri dari lima ribuan dan sepuluh ribuan di sakunya. Jumlah uang itu adalah Rp200.000,00. Berapa lembar jumlah masing-masing uang lima ribuan dan sepuluh ribuan yang ibu miliki sekarang? 6. Suatu persegi panjang memiliki keliling 100 cm, adapun panjang persegi panjang tersebut lebih panjang 20 cm daripada lebarnya. Dapatkah anda menemukan panjang dan lebar dari persegi panjang tersebut? (kerjakan semua nomor, jangan sampai ada nomor yang masih kosong) -GOOD LUCK- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 KUNCI JAWABAN TES 1. Diketahui: uang lelah 4 orang tukang kebun dan 2 orang pembersih ruangan adalah Rp220.000,00; dan 3 orang tukang kebun dan seorang pembersih ruangan adalah Rp140.000,00. Ditanya: Berapa masing-masing tukang kebun dan tenaga pembersih ruangan menerima uang lelah? Misalnya: Uang lelah tukang kebun = x Uang lelah pembersih =y Model Matematika: 4x + 2y = 220.000 … (1) 3x + y = 140.000 … (2) Dengan mengeliminasi persamaan (1) dan (2) diperoleh 4x + 2y = 220.000 3x + y = 140.000 ×1 ×2 ⇔ ⇔ 4x + 2y = 220.000 6x + 2y = 280.000 -2x = -60.000 x = 30.000 Substitusikan persamaan (3) ke persamaan (2) diperoleh 3x + y = 140.000 3(30.000) + y = 140.000 y = 50.000 … (3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 Jadi, uang lelah tukang kebun adalah Rp30.000,00 dan uang lelah tenaga pembersih ruangan adalah Rp50.000,00. 2. Diketahui: Pembilang dari suatu pecahan ditambah 2 dan penyebutnya ditambah 1 hasil baginya 1/2; dan pembilang ditambah 1 dan penyebut dikurangi 2hasil baginya 3/5. Ditanya: Tentukan pecahan yang dimaksud! Misalnya : pembilang = x dan penyebut = y sehingga pecahan yang dimaksud adalah . Model Matematika: Dari bentuk di atas, diperoleh sistem persamaan 2(x + 2) = y + 1 ⇒ 2x – y = -3 … (1) 5(x + 1) = 3(y – 2) ⇒ 5x – 3y = -11 … (2) Dengan mengeliminasil persamaan (1) dan (2) diperoleh 2x – y = -3 5x – 3y = -11 ⇔ 6x – 3y = -9 ⇔ 5x – 3y = -11 x=2 Substitusikan nilai x = 2 ke persamaan (1), diperoleh 2x – y = -3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 2(2) – y = -3 y=7 Pembilang = 2 dan penyebut = 7. Jadi, bilangan pecahan yang dimaksud adalah = . 3. Diketahui: Campuran jenis sirup pertama harganya Rp3.800,00 dan jenis sirup kedua Rp.4.200,00 terjual Rp1.410.000,00, jumlah campuran sirup per liternya sebanyak 350 liter. Ditanya: Berapa literkah masing-masing sirup pada campuran sirup tersebut? Misalkan: Banyak sirup jenis I adalah x liter Banyak sirup jenis II adalah y liter Model Matematika: ⇒ y = 350 - x ⇒ 3.800x + 4.200y = 1.410.000 … (1) … (2) Dengan menggunakan substitusi persamaan (1) ke persamaan (2), diperoleh: 3.800x + 4.200y = 1.410.000 ⇔ 3.800x + 4.200(350 – x) = 1.410.000 ⇔ 3.800x + 1.470.000 – 4.200x = 1.410.000 ⇔ 3.800x + 4.200x = 1.410.000 ⇔ 3.800x + 4.200x = 1.410.000 – 1.470.000 ⇔ -400x = -60.000 ⇔ x = 150 Substitusikan x = 150 ke (1). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133 y = 350 - x ⇔ y = 350 -150 ⇔ y =200 Jadi, sirup jenis I yang dicampur sebanyak 150 liter dan sirup jenis II yang dicampur sebanyak 200 liter. 4. Diketahui: lima tahun lalu, 3 kali umur Adit adalah 2 sama dengan Nurdin, tiga tahun yang akan datang, 2 kali umur Adit sama dengan umur Nurdin ditambah 11 tahun. Ditanya: Berapa umur Adit dan umur Nurdin sekarang? Misal: Umur Adit adalah A Umur Nurdin adalah B Model Matematika: 3(A – 5) = 2(B – 5) 2(A + 3) = (B + 3) + 11 atau … (1) … (2) Dengan mengeliminasil persamaan (1) dan (2) diperoleh: 3A – 2B = 5 2A – B = 8 ×1 ×2 3A – 2B = 5 4A – 2B = 16 -A = -11 A = 11 Substitusikan nilai A = 11 ke persamaan (2), diperoleh: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134 2A – B = 8 ⇔ 2(11) – B = 8 ⇔ B = 14 Jadi, sekarang umur Adit = 11 tahun dan umur Nurdin = 14 tahun. 5. Diketahui : 25 lembar uang terdiri dari lima ribuan dan sepuluh ribuan. Jumlah uang itu Rp200.000,00. Ditanya : Berapa lembar jumlah masing-masing uang lima ribuan dan sepuluh ribuan? Misal : Jumlah uang sepuluh ribu =p Jumlah uang lima ribu rupiah = q Model Matematika: p + q = 25 ... (1) 10.000 p + 5000 q = 200.000 ⇔ 2 p + q = 40 ÷ 5000 ... (2) Dengan mengeliminasil persamaan (1) dan (2) diperoleh p + q = 25 2p + q = 40 ⇔ - p = - 15 ⇔ p = 15 Substitusi nilai p ke persamaan (1) p + q = 25 ⇔ 15 + q = 25 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ⇔ q = 25 – 15 ⇔ q = 10 135 Jadi, jumlah uang sepuluh ribuan ada 15 lembar dan jumlah uang lima ribuan ada 10 lembar. 6. Diketahui : Keliling persegi panjang adalah 100 cm. Panjangnya 20 cm lebih panjang dari lebarnya. Ditanya : Tentukan panjang dan lebar persegi panjang tersebut ? Jawab : Misal : panjang = p ; lebar = l ; dan keliling = K K = 2 (p + l) 100 = 2 (p + l) 50 = p + l ⇔ p + l = 50 ...(1) panjangnya 20 cm lebih dari lebarnya p = l + 20 ⇔ p – l = 20 ...(2) Dengan mengeliminasil persamaan (1) dan (2) diperoleh p + l = 50 p – l = 20 ⇔ 2p = 70 + PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ⇔ ⇔ p = 35 Substitusi nilai p ke persamaan (1) p + l = 50 ⇔ 35 + l = 50 ⇔ l = 50 – 35 ⇔ l = 15 Jadi, persegi panjang tersebut mempunyai panjang 35 cm dan lebar 15 cm. 136 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137 Subyek 4 (Anita) P: mulai nomor 1 ya! Nomor 1 perintahnya diketahui, ditanya, pemisalan, model matematika, penyelesaian dan kesimpulan. Udah ditulis semua belum? A: udah. Ini diketahuinya, ini ditanyanya, ini dijawabnya, modelnya, penyelesaian, kesimpulannya. (sambil menunjukkan pada lembar jawab) P: yang nomor 1 udah bener ya? Udah benar, caranya juga udah benar. Trus yang nomor 2? A: ada juga, diketahui, ditanya, dijawab, model, penyelesaian, sama kesimpulan. (sambil menunjukkan pada lembar jawab) P: trus ini udah benar belum? Yang ditanya apa? A: yang ditanya, pecahannya. Ini kan, pembilang ditambah 2, terus pembilang dimisalkan x, x kan ditambah, bearti itu tandanya plus, plus ditambahnya kan 2 dan penyebut ditambah 1. Misalkan penyebutnya itu y, jadi y ditambah 1. Diperoleh hasil ½. Terus dikali silang. Hubungannya menjadi begini (menunjukan pekerjaannya). Terus pembilangnya ditambah 1, pembilannya ditambah 1, x + 1, penyebut dikurang 2, y – 2 dihasilkan 3/5. Dikalisilang juga dihasilkan model penyelesaian matematika yang tahap kedua. P: terus penyelesaiannya? A: penyelesaiannya, tahap 1 dan 2 digabung dan diSPLDFkan. P: dieliminasi. A: iya dieliminasi. P: dapat hasilnya 2. Trus kalau yang bagian substitusi ini, diapakan? A: ini kan modelnya dari sini, diganti terus x sudah diketahui, terus diganti. Dimasukan y didapatnya -7. P: bener gak -7? A: o iya ya. Di sini min, di sini min jadinya 7. P: o harusnya 7. Berarti salah ya? A: iya. P: koq bisa menuliskan -7 kenapa? A: aku lupa kalau di depan y ada minus. P: terus yang nomor 3, bisa dijelaskan? A: pedagang menjual es sirup 2 jenis. Misalkan saja jenis itu x, jenis 2nya y. misalkan saja sirup yang harganya lebih murah itu x dan misalkan yang harganya lebih mahal itu y. Terus model matematikanya kan ini jumlahnya 250, terus jumlah yang pertama ditambah yang kedua itu sama dengan penghasilannya. Terus dieliminasi. Menjadi begini. P: terus disubstitusi. Udah benar ya? Yang nomor 4. coba liat pada proses subtitusi ini, x – 62 = 10 dapat darimana? A: dari atasnya mbak. P: x – 3 × 24 = 10? A: emmm. P: 3 × 24 berapa? A: 62 P: coba dihitung lagi. Dicoret-coret di kertas boleh koq. A: o iya mbak salah. P; harusnya berapa? A: 72 A: 5 tahun lalu, 3 kali umur Adit sama dengan 2 kali umur Nurdin. Misalkan saja Adit itu x, x itu 5 tahun yang lalu. Berhubung 5 tahun lalu jadi tandanya min. Salah mbak. P: salah ya? A: terus di bawah ini jadi min kan mbak. P: 5 tahun yang lalu. Karena 5 tahun yang lalu terus ditambah 5? A: gak mbak, ini salah. Harusnya jadi -5. P: harusnya 5 tahun yang lalu itu -5? Terus? A: iya. Sama dengan 3 kali umur Adit berarti 3 kalinya Adit sama dengan 3(y – 5) sama dengan hasil tahap 1 begini. Terus yang tahap kedua, 3 tahun yang akan datang. Karena berhubung yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138 akan datang jadinya ditambah. 2 kali umur Adit sama dengan umur Nurdin ditambah 11. 2(y + 3) + 11 sama dengan tahap kedua seperti ini penyelesaiannya. P: o begitu. Terus kalau tahap yang pertama ini, yang persamaan pertama, 3 kali umur Adit. Yang mana umur Adit? A: umur Adit, umur Adit 3 kali. P: yang ini? (menunjuk 3(y - 5)) A: iya. P: terus kalau 2 kali umur Nurdin, 2 nya mana? A: ini. (menunjuk x + 5 = 3(y - 5)) P: 2 kalinya? Yang persamaan pertama. A: o o. apa ya? 3 kali umur Adit sama dengan P: 3 kali umur Adit kan ini (menunjuk 3(y - 5)), berarti ini Cuma 1 kali umur Nurdin (menunjuk x + 5). A: o iya. P: terus kalau persamaan kedua, berarti ini kurang dua ya? Kurang dikali 2. A: iya mbak. P: terus kalau ini 3 tahun yang akan datang 2 kali umur Adit. Ini 2 kali umur Adit ya? Terus ditambah 11? A: iya. P: persamaan nomor 2 udah bener ya? A: iya. P: udah bener. Karena persamaan nomor 1 salah jadi? A: salah. P: pada pemisalan, umur Adit itu dimisalkan x dan Nurdin y ya? A: iya. P: pada perhitungan, nilai x berapa dan nilai y berapa? Coba liat lembar jawaban kamu! A: x = 52, y = 24 P: kalau pada kesimpulan tadi umur Adit dan Nurdin berapa? A: Adit 14 tahun, Nurdin 52. P: tadi pada pemisalan umur Nurdin dimisalkan y, tapi pada perhitungan y = 24. Kenapa kesimpulannya tidak menuliskan umur Nurdin 24 tahun? A: (diam) P: terus pada pemisalan, umur Adit dimisalkan x kan? Pada perhitungan x = 52, tapi kenapa pada keimpulan dituliskan umur Adit 14 tahun? A: soalnya bingung mbak. Pertamanyakan dapat y = 24 terus x = 52, jadi hasilnya tak tulis Adit duluan. P: kebalik gitu? A: iya e mbak, kebalik. P: kalau nomor 5? Udah lengkap ya? A: 5 insyaallah mbak. P: udah benar nomor 5. Nomor 6, kamu ngerti gak? A: dikit. P: gimana? Jelaskan modelnya! A: keliling kan sama dengan 2(p + l) sama dengan begini. Ini 50. Terus bagaimana lagi ya? Panjang persegi panjang tersebut lebih panjang, berarti itu l = p + l. P: l = p + l? A: o panjang sama dengan 20 + l. P: terus di? A: dieliminasi. P: hasilnya dapat ya? Terus kesimpulannya juga udah benar ya? A: iya. P: udah ya. Terima kasih. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139 Subyek 10 (Erlyna) P: mulai nomor 1 ya. Ini kan soalnya, perintanya diketahui, ditanya, pemisalan, model matematika, penyelesaian, dan kesimpulan. Kamu sudah tulis semua belum perintahnya yang di nomor 1? E: diketahui udah, uang lelah 220.000 diberikan 4 orang, 3 orang kebun. Pembersih 140.000. P: ini diketahuinya sudah lengkap belum? E: sudah kayanya mbak. P: uang 220.000 itu diberikan kepada siapa aja? E: 4 orang tukang kebun dan 3 orang tukang kebun. P: bukan 4 orang tukang kebun dan 2 orang pembersih ruangan? E: sama-sama tukang kebun. P: kalau 140.000 buat 2 pembersih ruangan? E: iya. P: seorang pembersih ruangannya? E: gak ada. P: ditanya juga udah kan? Ditanya? Pemisalan? Terus model matematikanya mana? E: ini. P: pemisalannya itu apa? E: misal uang 220.000 = x terus 140.000 = y. P: bukan uang tukang kebun dan pembersih ruangan? E: gak tau juga deh mbak. P: ini 22.000 dapat dari mana? Ini 22.000, ini 220.000. salah tulis atau? E: salah tulis kayanya. P: salah tulis ya? terus ini diapakan? Model 1 dan model 2 ini diapakan? E: dikali. P: bukan. Ini (menunjuk proses eliminasi)! Ditambah atau dikurang? E: dikurangi. P: dikurangi? Terus hasilnya? Hasilnya jadi berapa? E: ini dibagi kan? Dibagi 2 jadi 30. P: ini berapa? (menunjuk +2) E: + P: +2? Dapat dari? E: 6, eh. P: 60 ini dapat darimana? E: 220 – 280 P: terus kalau +2? E: 4 – 6 P: 4 – 6? Variable x kemana? E: jadi 3x P: 30 ini apa sebenarnya? Nilai apa? E: nilai x. P: nilai x. Jadi di sini harus ada variable x. jadi 4x – 6x = 2x seharusnya. Berarti x nya kurang ya. Terus hasilnya disubstitusikan di sini ya? E: iya. P: terus ini hasilnya udah dapat atau belum selesai (menunjuk hasil substitusi adalah 50)? E: belum selesai kayanya kemarin. P: belum selesai ya? Oke. Nomor 2 ya sekarang ya! Nomor 2 udah ngerti kan? E: diketahui, ditanya pembilang + 1, penyebut - 2 adalah 3/5. Ditanya pecahan. P: terus model matematikanya ini dapat darimana (menunjuk 2a + b – b – b + 1)? Ini kan udah benar kan (menunjuk )? Ini dapat darimana 2a + b – b – b + 1? Bisa dijelaskan gak? E: bingung mbak. P: bingung ya? Yang mana yang bingung? Ini lho yang 2a + b – b – b + 1 dapat dari mana? E: pembilang sama penyebutnya. P: maksdunya digimanakan? Pembilang sama penyebutnya dapatnya? E: dikalikan bukan? P: maksudnya kaya gimana? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140 E: 2a, emm. P: 2a + b – b – b + 1 itu dapat dari? E: pembilang. P: pembilang yang mana? E: yang ini (menunjuk a + 2). P: diapakan? Gimana? Kalau yang 2a – b = 7 dapat darimana? E: (diam) P: ngerti gak? E: gak. P: terus dapat hasilnya darimana? Maksudnya bisa nulis seperti ini. E: ini 2nya diturunin apa 2nya dari sini? P: gak tau. Kan aq Tanya dapatnya darimana? Maksdunya caranya seperti apa? Lihat darimana gitu lho. Terus ini juga yang persamaan kedua dapat darimana? Coba diingat-ingat. E: dari pembilang. P: pembilang? Kalau yang ini? Dikalisilang bukan? E: iya. P: dikalisilang. Kalau yang di atas? E: silang. P: dikalisilang juga? Kali silang itu bagaimana? E: ini dikali 1, emmm. P: mana? Coba ditunjukan! E: b × 2, a × 1. P: maksudnya? E: b × 1, a × 2. P: terus + 1? E: (diam) P: Penjabaran pada dari model kedua yaitu 5a + 5 = 3b – 6 menjadi 5a – 2 = -10 itu bagaimana? E: kali silang juga. P: modelnya dikalisilang dapat 5a + 5 = 3b – 6? E: iya. P: 5a – 2 = -10? E: bingung itung-itungnya jadi asal-asal aja. P: salah ya kali silangnya? Seharunya kan kalau kali silang 2 dikali a + 2 hasilnya sama dengan 2a + 4. Iya kan? Berarti ini salah kan? Berarti dari penjabaran model sudah salah, sehingga hasilnya salah ya. E: iya. P: 29q = -41 ⇔ q = -41 – 29 = 70 itu dapat dari mana? E: nyari q. P: koq bisa 29 pindah ke kanan jadi minus? E: pindah ruas jadi minus. P: Sekarang ke nomor 3 ya. Nomor 3 gimana? E: diketahui pedagang es mencampur sirup 2 jenis yang harganya 3.800an dan 4.200. ditanyanya liter pada masing-masing sirup campuran. P: ini diketahuinya sudah lengkap belum? E: emmm.. gak tau. Iya kayanya. P: coba liat soalnya dulu. E: iya kayanya. P: ini pemisalannya ya? Sirup = x, campuran = y? E: iya. P: bukan sirup jenis I dan II? E: gak ada di soal mbak.terus model pertama dapat darimana? Coba dilihat soal nomor 3. x + y = 4.200 itu dapat darimana? E: dari harga campurannya. P: harga campuran? Terus yang kedua? E: terus campuran ditambah sama harga yang per liternya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141 P: harga campuran ditambah harga per liter? E: dikali, eh. P: dikali? E: dikali kan mbak? P: kalau model kedua? E: harga sirup per liter tambah campuran sama dengan pendapatan. P: dikali ya? Terus hasilnya ini? Dibagi berapa? 2x + 1y = 110. 110 atau 1.100 ini? E: 1.100. P: itu dapat dari? 350 itu apa? E: dibagi. P: dibagi? 4.200 : 350 sama dengan ini ya? (menunjuk 2 pada persamaan 2x + 1y = 1.100) E: iya. P: 4.200x + 350 = 1.410.000 dibagi 350 menjadi 2x + 1y = 1.100? E: iya mbak. P: terus dieliminasikan ya? Belum selesai ya? E: belum. P: terus koq proses eliminasi ini bukan 2x + 1y = 1.100 tapi 12x + 1y = 1.200? E: o iya. Salah tulis. P: ya udah, sekarang nomor 4 ya. Nomor 4 yang diketahui udah paham belum? E: iya. P: Langsung ke model matematika ya. Model matematikanya kenapa bisa seperti ini? Dapat darimana? E: (melihat pekerjaannya) P: darimana? x – 3 = 2(y – 2) ini dapat darimana? E: dari umur Adit dan umur Nurdin. P: diapakan? E: dikali. P: maksudnya? E: (diam) P: kalau 5 tahun yang lalu itu mana? E: gak ada. P: model kedua?2 kali umur Adit itu modelnya seperti apa di kerjaan kamu? E:Adit itu x. P: keterangan 2 kali umur Adit? E:gak tau mbak, bingung. P: umur Adit juga ditambah 11 seperti umur Nurdin? E: x + 11 itu berarti ditambah 11. P: coba liat model yang pertama ini, x – 3 = 2y – 6 dapat dari mana? E: itu yang di atas. P: x – 3 = 2(y – 2)? E: iya. P:oh, tapi kalau itu yang 2y – 6 itu gimana cara dapatnya? Bisa dijelaskan? E: 2 kali y itu 2y, 6 itu 2 kali 3 harusnya. Gak tau deh mbak bingung. P: kalau model yang kedua itu x + 11 = 2y + 1 itu dapat darimana? Atasnya juga? E: iya. P: lho, variabel y itu dapat dari mana? 2y itu. E: aduh. 2y itu model. P: makudnya gimana? E: gimana ya. Aku juga gak mudeng mbak. Salah ini. P: gak ada ya? Ini udah dapat hasil y ya? Y berapa? X berapa? E: y itu -36, x itu -33. P: terus di kesimpulan hasilnya berbeda? E: lihat teman. P: oh lihat teman. Ya udah. Nomor 5 kenapa tidak dikerjakan? E: gak bisa mbak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142 P: gak bisa? Terus kalau nomor 6? Nomor 6 bagaimana? E: panjang dikali lebar rumus keliling. P: rumus keliling apa? E: keliling persegi panjang? P: iya. E: 2(p . l . t) P: 2(p . l . t)? E: iya, eh 2(pl). P: 2(p + l)? E: iya. P: jadi pemisalannya mana? Pemisalan pertama ini ya? E: p + l = 150 P: 150 dapat darimana? E: (diam) P: dapat dari ini bukan? 100 : 2? E: 100 : 2 = 50 P: berarti 150? Salah jumlah atau? E: jadi p + l = 50 P: salah tulis? E: iya. P: oke, terus persamaan yang kedua berapa? E: p × l P: sama dengan? E: 20. P: terus ini p – l = 20? E: 100 : 2 tadi. P: di atas kan p + l = 50 dari 100 : 2 tadi. Kalau yang p – l = 20 darimana? Dapat dari 100 : 2 lagi? E: iya. P: model 1 dan 2 apa yang kamu tulis itu? E: p + l = 150 dan p . l = 20 P: itu yang akan dieliminasi? E: iya. P: terus coba kamu liat persamaan apa yang kamu eliminasikan pada lembar jawab? E: p + l = 50 dieliminasi p – l = 50. P: beda kan? E: iya mbak. Salah. P: o gitu. Terus p dapat 50 ya? Lebarnya? E: iya. Lebarnya belum. P: o belum selesai ya? Udah. Terimakasih. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143 Subyek 13 (Ifa) P: mulai nomor 1 ya. Ini soalnya perintahnya, harus pakai diketahui, ditanya, pemisalan, model matematika, penyelesaian dan kesimpulan. Diketahui dan ditanya udah bener ya. Pemisalan, terus model, penyelesaian udah bener ya. Udah benar belum? I: gak tau. P: cara-caranya? Modelnya yang mana? Ada berapa modelnya? I: ini sama ini. (menunjuk model matematika) P: terus penyelesaiannya menggunakan metode apa ini? Eliminasi, substitusi atau apa? I: (diam) P: menggunakan metode apa? I: gak tau namanya. P: gak tau namanya? Terus kalau ini tau apa gak? I: gak, Cuma ingat aja. P: o ya udah. Langsung nomor 2 ya. Diketahui, ditanya udah benar. Terus pemisalannya menggunakan a dan b ya? I: iya. P: modelnya ini sama ini? Bisa dijelasin gak ini dapat darimana? I: kalisilang a × 2, 2 × 2. P: b + 1 dikali 1 ya? I: iya? P: terus yang kedua juga dikalisilang? I: iya. P: penyelesaiannya bagaimana? I: diambil yang tadi. P: terus dikurangi? I: iya. P: dapat hasilnya ya? Pembilang dan penyebut jadi 2/7ya. Terus kalau nomor 3 gak dikerjain? I: belum. P: kenapa? I: gak cukup waktunya. P: o waktunya gak cukup. O ya udah langsung nomor 4 ya. Ini menggunakan pemisalan? I: p dan q. P: terus model matematikanya bisa dijelasin gak nomor 4 kalau dari soal? I: 5 tahun yang lalu, tiga kali umur Adit samadengan dua kali umur Nurdin. P: terus bagaimana bisa dimasukin ke dalam persamaan seperti ini? Koq jadi bisa dikali 3 dikali p – 5 = 2 kali q – 5? I: emm P: kalau 5 tahun yang lalu itu diapakan? I: lupa. P: terus kenapa bisa model matematikanya seperti ini? I: diinget-inget. P: Cuma ingat-ingat. Terus ini 3p – 15 = 2q – 10 dapat darimana? I: dikali. 3 × 5, 2 × 5. P: o gitu. Terus 3p dapat dari? I: 3 × p P: -15. I: ini min. P: terus yang 3p – 2q = -10 -15 bagaimana? Coba dijelaskan! I: pindah tempat. P: yang mana yang pindah tempat? I: 2q pindah ke sini jadi min. -10 pindah ke sini. P: yang mana? -15 pindah ke sini jadi -15. I: plus. Salah tulis. P: salah tulis ya? I: iya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144 P: ya udah. Terus model yang kedua ini apa? 2 kali p + 3 samadengan? I: ini gak tau. P: maksudnya? I: asal nulis. P: asal nulis? O karena 11 terus ditambah q gitu? I: iya? P: terus 11q itu dapat darimana? I: ditambah 11 tahun. P: ditambah 11 tahun? Jadi dapat hasilnya ini ya? 2p - 11q = -3? I: iya. P: kalau yang ini tadi yang -15 harusnya plus ya? I: iya. P: jadi berarti hasilnya? persamaan ini benar atau salah? I: gak tau. P: coba liat pada bagian eliminasi, kamu menuliskan 29q = -41 ⇔ q = -41 – 29 = -70. Itu bagaimana caranya. I: 29 kan positif, kalo dipindahkan ke kanan jadi minus. P: pindah ruas maksudnya? I: iya. P: kalau yang di sini sudah salah berarti di bawahnya salah donk? Terus dapat q berapa? I: belum tau. P: kamu tulis q hasilnya berapa? I: -70 P: -70. Oke, terus p? I: belum ketemu. P: kenapa? I: gak tau. P: gak tau? Terus ini apa? Belum selesai atau tidak tahu? I: gak tau. Hasilnya gak ada. P: coba liat pada bagian substitusi nilai -70 ini. -140 dapat darimana? I: 2 × -70 P: tapi perkerjaan kamu itu -2 × -70 I: iya hasilnya 140. Eh..plus atau min ya? P: gimana? I: 140 mbak. P: terus ini koq -140. I: itu dikurang 140 mbak? P: bukan -140? I: iya salah itung mbak. P: ya udah. Nomor 6 ya. Kamu tahu rumus keliling persegi panjang? I: 2(p + l). P: 2(p + l) ya. Terus yang diketahui kelilingnya berapa? I: kelilingnya 100. P: terus panjang? I: 20 lebih dari lebarnya. P: terus yang ditanya? I: p dan l. P: yang ditanya p dan l. pemisalannya apa? I: panjang p, lebar l. P: terus model matematikannya yang mana? I: belum. P: kalau ini apa? Yang p + l = 100/2 samadengan 50 itu apa? I: keliling bagi panjang. P: gak. Itu pemisalan atau penyelesaian atau pemodelan atau apa? I: model keliling. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145 P: apa? I: misal. P: apa? I: model keliling. P: model keliling? I: iya. P: berarti p + l = 50 itu model? I: lupa. P: ya udah, terus ini penyelesaiannya yang mana? I: kayanya yang ini. P: yang mana? Bacakan. I: p + l = 50, p – l = 20 P: penyelesaiannya dapat darimana? I: dari sini (menunjuk proses eliminasi). P: coba liat hasil emilinasi p + l = 50 dieliminasikan dengan p – l = 20 hasilnya p = 30. Kalau eliminasi itu berarti operasi apa yang digunakan di lembar pekerjaan kamu? Kurang atau tambah. I: kurang mbak. P: 30 itu dapat dari mana? I: 50 – 20. P: kalo p dari p + l dikurang p – l? I: iya mbak. P: dari modelnya kan? Terus berarti panjangnya berapa itu? I: panjang 20. P: panjangnya 20? I: belum. 30. P: panjangnya 30? Kalau ini dapat dari mana? P = 20 + l, p – l = 20 itu dapat darimana? I: p dari soal. P: p dari soal? Terus kalau ini dapat darimana? Yang p = 20 + l, p – l = 20 itu kamu dapat darimana sehingga bisa menulis seperti itu? I: pindah ruas, pindah tempat. P: gak, dapatnya darimana koq bisa nulis seperti ini? Dilihat darimana? Diketahuinya apa? Kaya gitu lho. I: dari diketahui. P: bagaimana? I: gak ngerti. P: gak ngerti? Koq bisa menulis seperti ini? I: inget-inget. P: apa? I: seingat-ingat. P: seingat-ingat? Terus panjang berapa tadi? 30 ya? Lebarnya? I: belum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146 Subyek 17 (Rossa) P: mulai nomor 1 ya? Ini perintahnya kan diketahui, ditanya, pemisalan, model matematika, penyelesaian, dan kesimpulan. Kamu udah tulis semua kan? R: iya. P: diketahuinya benar, ditanyanya benar, terus pemisalannya juga boleh pakai x dan y. Boleh dijelasin gak model matematikanya bisa seperti ini? R: ini? P: iya. R: dilihat contoh yang dikasi Bu guru kaya gini. P: o, kalau dari soal ini bagaimana? Koq bisa persamaannya jadi seperti ini? R: Cuma pemisalan sich. P: gimana misalnya? R: misalnya itu 4 orang tukang kebun sama 3 orang tukang kebun. P: 4 orang tukang kebun x? terus? R: iya. 2 orang pembersih ruang. P: itu y? R: iya. P: ini 220.000 dapat dari? R: ini (menunjuk diketahui). P: o itu. Terus model yang kedua? R: 3 orang tukang kebun, terus 1 pembersih ruangan. P: 3 orang tukang kebun itu x? R: iya. P: terus y? R: seorang pembersih ruangan. P: samadengan 140? R: iya. P: terus ini diapakan jadi hasilnya 80.000? R: dikurangin. P: dikurangi? Oh jadi 80.000 ini variabel apa? X atau y atau apa? R: x kayanya. P: x ya? Terus ini apa? X + y = 80.000 dapat darimana? R: ini (menunjuk proses eliminasi). P: o itu. Ini dikurang ini jadi hasilnya ini? Terus 220.000 – 140.000 = 80.000, gitu? R: iya. P: coba liat proses eliminasi yang kamu kerjakan. X + y = 220.000 dikurangi 140.000 hasilnya 80.000? R: iya. P: 80.000 dapat darimana tadi? R: 220.000 dikurangi 140.000 kan 80.000. P: terus x + y dikurangi x + y berapa? R: gak ada. P: terus x + y = 80.000 itu, x + y nya dapat dari mana? P: eliminasi mbak. P: dikurangi? Oh jadi 80.000 ini variabel apa? X atau y atau apa? R: x kayanya. P: terus kesimpulannya? R: jadi tiap tukang itu dapat uangnya 80.000 P: itu tukang kebun atau pembersih ruangan? R: dua-duanya. P: dari hasil? R: pengurangan. P: pengurangan model matematika tadi ya? Sekarang yang nomor 2. Dikerjain gak? R: belum, kemarin waktunya udah abis. P: o. nomor 3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147 R: belum selesai juga. P: belum selesai ya? Tapi diketahui dan ditanya udah benar ya. Terus yang nomor 4. Waktunya kurang atau susah atau bagaimana? R: kurang belajar. P: o kurang paham? R: iya. P: terus kalau begitu langsung ke nomor 5 ya. Nomor 5 diketahuinya sudah benar ya. Ditanya sudah benar, pemisalan apa ini? Pakai? R: pakai x sama y. P: pakai x sama y ya? Terus modelnya dapat darimana kalau dari soal? R: x itu uang 10.000, y itu 5.000 P: samadengan 25 dapat darimana? R: 25 lembar. P: 25 lembar. Jadi uang 10.000 + uang 5.000 = 25 lembar begitu maksudnya? R: iya. P: terus kalau model kedua ini? R: uang 10.000 dikali sama x, terus yang 5.000 itu dikali sama y. P: terus gak ada y nya. R: ini kurang y mbak. P: o kurang y ya. Terus samadengan 200.000 dapat dari? Soal ya? R: iya. P: terus dibagi 500, disederhanakan jadi seperti ini? R: iya. P: terus setelah dieliminasi, 110 dapat darimana? R: 250 – 40. P: hasilnya? R: -110 P: koq bisa -110? R: kan plus, min. P: maksudnya? R: dari 250 – 40. P: 250 – 40? R: iya. P: itu hasilnya -110? R: iya. P: bukan 110? R: kayanya minus. P: minus? 250 – 40 = -110 ya? Terus –x dapat dari? R: ini pengurangan ini. P: ini x – 2x? R: iya. P: oke. Terus dapat hasilnya ya 110. Terus persamaan kedua disubstitusikan? R: iya. P: terus x + y = 110 ini = 3 + y = 110 dapat darimana? R: 3 nya? P: iya. R: 3 nya itu dapat dari (diam) P: dapat darimana? R: soalnya kemarin aku liat contoh dari gurunya. P: o gitu. Terus yang 36 dapat darimana? R: 110/3. P: 110/3? Berarti y = 36? R: iya. P: kalau y = 110/3 itu dapat dari 3 + y = 110? R: iya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148 P: koq bisa 110/3? R: 3 pindah ke kanan. P: oke. Jadi kesimpulannya apa? R: uang 10.000 itu 110 lembar. P: dapat dari x tadi ya? R: iya. P: terus 5.000? R: 5.000nya 36 dari y. P: sekarang nomor 6 ya. Nomor 6 yang diketahui apa sich? R: keliling sama panjang. P: keliling berapa? R: 100. P: panjang? R: 20. P: panjang 20? R: daripada lebar. P: panjangnya 20? R: iya. P: terus ditanya panjang dan lebar ya? Persamaan 1 mana model matematikanya? R: modelnya aku bingung. P: modelnya bingung? Kalau ini? R: ini udah model. P: ini udah model? R: bukan, bukan. Ini aku langsung jawabnya. P: gimana jawabnya? R: p + l = 100, p – l = 20. P: jadi persamaan pertama, model pertama p + l = 100? Yang kedua, p – l = 20? R: iya. P: p + l = 100 dapat darimana? R: keliling. P: keliling? Rumus keliling apa? R: 2(p + l) bukan? P: rumus keliling yang kamu tulis kan 2(p + l) = 100 = 50. Terus model pertama yang kamu tulis koq p + l = 100 padahal kamu bilang dapatnya dari rumus keliling. R: iya mbak. P: terus koq bukan jadi p + l = 50? R: aduh, salah tulis itu kayaknya mbak. P: terus p – l = 20 dapat darimana? R: panjang. P: panjangnya? Terus dieliminasikan ya? R: iya. P: terus beda p + l = 100 sama p + l = 50? R: ini nyari lebar (menunjuk p + l = 100), ini nyari keliling (menunjuk p + l = 50). P: terus lebarnya berapa? R: 50, eh. P: terus lebarnya berapa? R: (diam) P: terus lebarnya dari jawaban kamu berapa? R: o 40. P: kalau panjang? R: 20. 50. P: panjangnya 50? R: iya. P: terus kesimpulannya koq 60? R: salah nulis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI P: salah nulis. Terus koq disni kamu buat panjangnya 60? Yang benar panjangnya 60 atau 50? R: 60. P: panjangnya 60? Tadi 50 apa? R: keliling. P: 50 keliling. Terus panjang 60? R: iya. P: terus lebar? R: 40. P: jadi kesimpulannya apa? R: panjangnya 60. Panjang persegi panjang 60, lebarnya 40. P: lebarnya 40. Terimakasih ya. 149 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204 Kriteria Penilaian No 1 Soal Uang lelah 220.000 rupiah diberikan kepada 4 orang tukang kebun dan 2 orang pembersih ruangan, dan 140.000 rupiah diberikan kepada 3 orang tukang kebun dan seorang pembersih ruangan, berapakah masing-masing tukang kebun dan tenaga pembersih ruangan menerima uang lelah? Jawab Diketahui: Uang lelah 4 orang tukang kebun dan 2 orang pembersih ruangan adalah Rp220.000,00; dan 3 orang tukang kebun dan seorang pembersih ruangan adalah Rp140.000,00. Ditanya: Berapa masing-masing tukang kebun dan tenaga pembersih ruangan menerima uang lelah? Misalnya: Uang lelah tukang kebun = x Uang lelah pembersih = y Model Matematika: 4x + 2y = 220.000 … (1) 3x + y = 140.000 … (2) Penyelesaian: Dengan mengeliminasi persamaan (1) dan (2) diperoleh 2 Jika pembilang dari suatu pecahan ditambah 2 dan penyebutnya ditambah 1 akan diperoleh hasil bagi sama dengan 1/2 . Jika pembilang ditambah 1 dan penyebut dikurangi 2 diperoleh hasil bagi sama dengan 3/5, tentukan pecahan yang dimaksud! ×1 ×2 ⇔ ⇔ 4x + 2y = 220.000 6x + 2y = 280.000 -2x = -60.000 x = 30.000 … (3) Substitusikan persamaan (3) ke persamaan (2) diperoleh 3x + y = 140.000 3(30.000) + y = 140.000 y = 50.000 Kesimpulan: Jadi, uang lelah tukang kebun adalah Rp30.000,00 dan uang lelah tenaga pembersih ruangan adalah Rp50.000,00. Siswa tidak menuliskan apapun dalam lembar kerja (tidak ada usaha memahami soal) Diketahui: Pembilang dari suatu pecahan ditambah 2 dan penyebutnya ditambah 1 hasil baginya 1/2; dan pembilang ditambah 1 dan penyebut dikurangi 2hasil baginya 3/5. Ditanya: Tentukan pecahan yang dimaksud! Misalnya : pembilang = x dan penyebut = y sehingga pecahan yang dimaksud adalah . 4x + 2y = 220.000 3x + y = 140.000 Interval 1 1 1 2 2 1 1 1 0 1 1 1 Model Matematika: 2 Penjabaran Model: Dari bentuk di atas, diperoleh sistem persamaan 2(x + 2) = y + 1 ⇒ 2x – y = -3 … (1) 5(x + 1) = 3(y – 2) ⇒ 5x – 3y = -11 … (2) Penyelesaian: Dengan mengeliminasil persamaan (1) dan (2) diperoleh 2x – y = -3 ⇔ 6x – 3y = -9 5x – 3y = -11 ⇔ 5x – 3y = -11 x=2 Substitusikan nilai x = 2 ke persamaan (1), diperoleh 2x – y = -3 2(2) – y = -3 y=7 Pembilang = 2 dan penyebut = 7. Kesimpulan: Jadi, bilangan pecahan yang dimaksud adalah = . Skor 10 1 1 1 1 1 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 4 Seorang pedagang es sirup mencampur dua jenis sirupnya yang harganya Rp3.800,00 dan Rp.4.200,00 tiap liter untuk dijual ke sebuah warung. Jumlah campuran sirup sebanyak 350 liter. Setelah sirup habis dijual diperoleh pendapatan sebesar Rp1.410.000,00. Berapa literkah masing-masing sirup pada campuran sirup tersebut? Lima tahun lalu, 3 kali umur Adit sama dengan 2 kali umur Nurdin. Tiga tahun yang akan datang, 2 kali umur Adit sama dengan umur Nurdin ditambah 11 tahun. Berapa umur Adit dan umur Nurdin sekarang? Siswa tidak menuliskan apapun dalam lembar kerja (tidak ada usaha memahami soal) 0 Diketahui: Campuran es sirup pertama harganya Rp3.800,00 dan jenis sirup kedua Rp.4.200,00 terjual Rp1.410.000,00, jumlah campuran sirup per liternya sebanyak 350 liter. Ditanya: Berapa literkah masing-masing beras pada campuran sirup tersebut? Misalkan: Banyak sirup jenis I adalah x liter Banyak sirup jenis II adalah y liter Model Matematika: 1 …=(1) = 350 +- x4.200y ⇒ y3.800x 1.410.000 … (2) Penyelesaian: Dengan menggunakan substitusi persamaan (1) ke persamaan (2), diperoleh: 3.800x + 4.200y = 1.410.000 ⇔ 3.800x + 4.200(350 – x) = 1.410.000 ⇔ 3.800x + 1.470.000 – 4.200x = 1.410.000 ⇔ 3.800x + 4.200x = 1.410.000 ⇔ 3.800x + 4.200x = 1.410.000 – 1.470.000 ⇔ -400x = -60.000 ⇔ x = 150 Substitusikan x = 150 ke (1). y = 350 - x ⇔ y = 350 -150 ⇔ y =200 Kesimpulan: Jadi, sirup jenis I yang dicampur sebanyak 150 liter dan sirup jenis II yang dicampur sebanyak 200 liter. Siswa tidak menuliskan apapun dalam lembar kerja (tidak ada usaha memahami soal) Diketahui: Lima tahun lalu, 3 kali umur Adit adalah 2 sama dengan Nurdin, tiga tahun yang akan datang, 2 kali umur Adit sama dengan umur Nurdin ditambah 11 tahun. Ditanya: Berapa umur Adit dan umur Nurdin sekarang? Misal: Umur Adit adalah A Umur Nurdin adalah B Model Matematika: 3(A – 5) = 2(B – 5) 2(A + 3) = (B + 3) + 11 Penjabaran Model: … (1) … (2) ×1 ×2 1 2 2 1 1 1 0 1 1 1 2 2 3A – 2B = 5 4A – 2B = 16 -A = -11 A = 11 Substitusikan nilai A = 11 ke persamaan (2), diperoleh: 2A – B = 8 ⇔ 2(11) – B = 8 ⇔ B = 14 Kesimpulan: Jadi, sekarang umur Adit = 11 tahun dan umur Nurdin = 14 tahun. Siswa tidak menuliskan apapun dalam lembar kerja (tidak ada 10 1 Penyelesaian: Dengan mengeliminasil persamaan (1) dan (2) diperoleh: 3A – 2B = 5 2A – B = 8 205 1 1 1 0 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 6 Seorang Ibu memiliki 25 lembar uang yang terdiri dari lima ribuan dan sepuluh ribuan di sakunya. Jumlah uang itu adalah Rp200.000,00. Berapa lembar jumlah masingmasing uang lima ribuan dan sepuluh ribuan yang ibu miliki sekarang? Suatu persegi panjang memiliki keliling 100 cm, adapun panjang persegi panjang tersebut lebih panjang 20 cm daripada lebarnya. Dapatkah anda menemukan panjang dan lebar dari persegi panjang tersebut? usaha memahami soal) Diketahui : 25 lembar uang terdiri dari lima ribuan dan sepuluh ribuan. Jumlah uang itu Rp200.000,00. Ditanya : Berapa lembar jumlah masing-masing uang lima ribuan dan sepuluh ribuan? Misal : Jumlah uang sepuluh ribu = p Jumlah uang lima ribu rupiah = q Model Matematika: p + q = 25 ... (1) 10.000 p + 5000 q = 200.000 ÷ 5000 ⇔ 2 p + q = 40 ... (2) Penyelesaian: Dengan mengeliminasil persamaan (1) dan (2) diperoleh p + q = 25 2p + q = 40 ⇔ - p = - 15 ⇔ p = 15 Substitusi nilai p ke persamaan (1) p + q = 25 ⇔ 15 + q = 25 ⇔ q = 25 – 15 ⇔ q = 10 Kesimpulan: Jadi, jumlah uang sepuluh ribuan Ibu ada 15 lembar dan jumlah uang lima ribuan ada 10 lembar. Siswa tidak menuliskan apapun dalam lembar kerja (tidak ada usaha memahami soal) Diketahui : Keliling persegi panjang adalah 100 cm. Panjangnya 20 cm lebih panjang dari lebarnya. Ditanya : Tentukan panjang dan lebar persegi panjang tersebut ? Misal : panjang = p ; lebar = l ; dan keliling = K Model Matematika: K = 2 (p + l) 100 = 2 (p + l) 50 = p + l ⇔ p + l = 50 ...(1) panjangnya 20 cm lebih dari lebarnya p = l + 20 ⇔ p – l = 20 ...(2) Penyelesaian: Dengan mengeliminasil persamaan (1) dan (2) diperoleh p + l = 50 p – l = 20 + ⇔ 2p = 70 ⇔ ⇔ p = 35 Substitusi nilai p ke persamaan (1) p + l = 50 ⇔ 35 + l = 50 ⇔ l = 50 – 35 ⇔ l = 15 Kesimpulan: Jadi, persegi panjang tersebut mempunyai panjang 35 cm dan lebar 15 cm. Siswa tidak menuliskan apapun dalam lembar kerja (tidak ada usaha memahami soal) 1 206 10 1 1 3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208