JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015 FAKTOR NASABAH MEMILIH BMT MANDIRI SEJAHTERA GRESIK1) Syukron Makmun Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Univeritas Airlangga Email : [email protected] Ririn Tri Ratnasari Departemen Ekonomi Syariah- Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Univeritas Airlangga Email: [email protected] ABSTRACT: This research is set to determine the factors that influence the customer in choosing BMT Mandiri Sejahtera Gresik which has a customer base of more than twenty thousand. This study uses a quantitative method with exploratory factor analysis. Characteristics of the population in this study is the customer BMT Mandiri Sejahtera. The number of samples at the time of the interview written test prelemenery test as 9 respondents, and to main test as many as 85 respondents. Sampling technique used was purposive sampling where the sample is taken from the customer BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Central Office. Based on the results of the study indicate that there are six factors that affect the customer's decision choosing BMT Mandiri Sejahtera. Six such factors as a result of reduction of the processing of factor analysis. These six factors are named by a factor of revenue sharing, religiosity factors, factors of marketing strategies, factors saving gift, factor customer service, and the administrative cost factor. Keywords: Baitul Maal wa Tamwil, Consumer BMT, Analysis Factor, choosing BMT I. menanamkan PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya Ekonomi Islam, maupun menggunakan jasa BMT. pula Terkait dengan faktor yang dapat syar’i, mempengaruhi konsumen menggunakan dari jasa, Kotler (2001:191) menjelaskan antara perbankan (yang terdiri dari bank umum lain faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan syariah dan bank perkreditan syariah), psikologi. Faktor kebudayaan dipengaruhi dan lembaga-lembaga keuangan non- oleh kelas budaya, subbudaya, dan kelas bank yang salah satunya bersifat mikro sosial. yaitu Baitul Maal wa Tamwil (Sudarsono, kelompok referensi, keluarga, peran dan 2008:8). Baitul Maal wat-Tamwil (BMT) status. Faktor pribadi dipengaruhi oleh usia beroperasi dan Lembaga keuangan Lembaga yang berkembang dana keuangan yang Islam berdasarkan memiliki memberdayakan terdiri prinsip syariah fungsi ekonomi umat, Faktor tahap sosial siklus dipengaruhi hidup, oleh pekerjaan, untuk keadaan ekonomi, gaya hidup, serta dan kepribadian konsep diri. Sedangkan faktor memiliki fungsi sosial. Dewasa ini, dengan psikologi semakin persepsi pembelajaran, keyakinan dan berttumbuh masyarakat mulai pesatnya melirik BMT, untuk dipengaruhi oleh motivasi, sikap. II. LANDASAN TEORI 1)Jurnal ini merupakan bagian dari skripsi dari Syukron Makmun, NIM : 041114008, yang diuji pada 10 Agustus 2015 614 JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015 Dalam mengambil suatu keputusan konsumen terdapat faktor menjadi yang bahan konsumen mempengaruhi (Ratnasari, 2013), antara pertimbangan dalam bagi proses pengambilan keputusan. lain : 4. Faktor 1. Faktor Keimanan Pengaruh Lingkungan (Environment Influences) Di dalam Islam, perilaku konsumen Lingkungan pembelian konsumen berasal dari akhlak yang berarti budi dipengaruhioleh kebudayaan, termasuk pekerti, peringai, tingkah laku, dan tabiat. norma dan nilai-nilai dari masyarakat (the Akhlak merupakan suatu kondisi atau sifat norms and value of society) sub budaya, yang telah meresap dalam jiwa dan kelompok menjadi anggota kepribadian tatap muka, yaitu teman, hingga timbul perbuatan secara (friends, family member, and references spontan, tanpa dibuat-buat dan tanpa group) dan faktor situasi (keadaan untuk memerlukan pemikiran. Perilaku konsumen apa produk atau jasa dibeli). Merupakan Islam hubungan sumber informasi yang penting karena konsumen dapat mempengaruhi perilaku konsumen, berbagai dirinya macam harus mencerminkan Allah SWT. Perilaku keluarga, kelompok referensi muslim merupakan perilaku yang dilandasi karena iman dan ketakwaan pada Allah SWT individu dimana seorang muslim memanfaatkan kepercayaan, sikap dan perilakunya. harta yang dihasilkan untuk kebutuhan III. METODE PENELITIAN individu, keluarga, dan dibelanjakan di faktor, terhadap oleh dipilih menggunakan diidentifikasikan variabel persepsi penelitian ini dirumuskan 17 indikator yang merek, sikap akan direduksi menjadi faktor atau variabel. dan kepribadian konsumen. Definisi operasional yang dianalisis 3. Faktor Strategi Pemasaran adalah sebagai berikut: Faktor strategi pemasaran merupakan yang tidak bebas maupun variabel terikat. Pada terhadap merek, demografi, gaya hidup, variabel-variabel membentuk konsumen kebutuhan, karakteristik ini bagi penelitian yang menggunakan analisis Consumer) dipengaruhi berperan pendekatan kuantitatif eksploratori Dalam 2. Faktor Individual Konsumen (Individual yang ini didalam Penelitian jalan Allah SWT (fi sbilillah). Merek kelompok 1. Menabung di BMT Mandiri Sejahtera dapat mendapatkan ketenangan hati, dikendalikan oleh pemasar dalam upaya karena untuk dan transaksi riba (X1) adalah visi bmt Variabel mandiri sejahtera sebagai lembaga tersebut meliputi produk, harga, promosi, keuangan mikro yang bebas dari riba. menginformasikan mempengaruhi dan saliran konsumen. distribusi yang nantinya 615 terhindar dari adanya JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015 2. BMT Mandiri Sejahtera merupakan bmt maupun bank lain di sekitar BMT yang bernuansa Islami (terdapat kawasan selain BMT Mandiri Sejahtera. tulisan ayat terdengar Al-Quran suara di ayat dinding/ 8. Proses pendaftaran menjadi anggota Al-Quran/ BMT Mandiri Sejahtera tidak rumit (X8) ucapan salam dari karyawan) (X2) adalah adalah pada BMT Mandiri Sejahtera tidak suasana Sejahtera yang dengan BMT Mandiri bernuansa adanya tulisan Islami ayat persyaratan pendaftaran rumit. Al- 9. Sudah lama menjadi nasabah BMT Qur’an di dinding, terdengar suara Mandiri Sejahtera (X9) adalah berapa ayat Al-Qur’an, ucapan salam dari lama karyawan kepada nasabah. anggota BMT Mandiri Sejahtera. 3. Lokasi bmt mandiri sejahtera dekat 10. BMT nasabah Mandiri telah Sejahtera menjadi menyeleksi dari rumah atau tempat bekerja (X3) calon nasabah sebelum mendaftar adalah jarak bmt mandiri sejahtera (X10) adalah seleksi yang dilakukan dari rumah maupun tempat kerja. BMT 4. Memperoleh informasi mengenai BMT adalah keterangan Sejahtera sebelum menjadi anggota. Mandiri Sejahtera dari orang terdekat (X4) Mandiri 11. Karyawan BMT Mandiri Sejahtera orang berpengalaman dalam menangani terdekat yang memberi informasi dan masalah nasabah (X11) adalah proses gambaran penanganan oleh karyawan ketika tentang BMT Mandiri Sejahtera. menangani masalah nasabah. 5. Proses pelayanan pada BMT Mandiri Sejahtera uang/ rekening cepat (ketika menabung/ online) ketanggapan 12. Biaya menabung di BMT menarik Sejahtera murah dan terjangkau oleh pembukaan semua kalangan (X12) adalah biaya (X5) adalah pelayanan yang dikeluarkan konsumen untuk yang menabung di BMT Mandiri Sejahtera. diberikan BMT Mandiri Sejahtera. 13. Bagi 6. Termotivasi menjadi nasabah di BMT hasil yang ditawarkan nisbah terdapat kepada nasabah tinggi. pembagian hadiah adanya motivasi BMT Mandiri Sejahtera tinggi (X13) adalah Mandiri Sejahtera karena tiap tahun doorprize Mandiri bagi hasil yang diberikan atau adanya (X6) adalah 14. BMT Mandiri Sejahtera memberikan nasabah dana sosial/ dana kebajikan (seperti dikarenakan pemberian hadiah oleh santunan BMT Mandiri Sejahtera. bantuan kepada murid yang tidak kepada anak yatim/ 7. Tidak terdapat bmt ataupun bank bisa membayar sekolah) (X14) adalah yang terdekat selain BMT Mandiri penyaluran dana kebaikan oleh BMT Sejahtera (X7) adalah tidak tersedia Mandiri Sejahtera. 616 JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015 15. Mengetahui adanya BMT Mandiri memilih BMT Mandiri Sejahtera. Langkah- pernah langkah yang dilakukan dalam analisis Sejahtera karena dulunya didatangi oleh karyawan atau faktor yaitu: manajer untuk menawarkan jasa bmt 1. Merumuskan masalah (X15) adalah cara pemasaran BMT Merumuskan idnikator-indikator yang Mandiri Sejahtera yang jemput bola akan dipilih untuk dilakukan analisis mengunjungi konsumen. faktor 16. BMT Mandiri Sejahtera menjadi 2. Mmebuat referensi untuk menabung ataupun meminjam pembiayaan Matriks Korelasi, yaitu dengan pengujian bagi a. Barlett’s test of sphercity keluarga maupun rekan kerja (X16) (Uji Barlett’s sphercity ) yang adalah bmt sebagai referensi bagi digunakan untuk mengkaji keluarga maupun rekan kerja. interpendensi antara butir- 17. BMT Mandiri Sejahtera memiliki citra perusahaan yang baik di butir mata yang indikator nasabah (X17) adalah pandangan menjadi jumlah variabel atau faktor. baik dari suatu pihak kepada BMT b. Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) Mandiri Sejahtera. measure Pengukuran pada penelitian ini dapat adequancy, adalah angka of sampling diketahui dan pertanyaan kuesioner yang indeks diukur dengan menggunakan skala Likert. membandingkan Jumlah sampel pada saat preliminary test besarnya koefisien korelasi dengan melakukan wawancara tertulis observasi dengan besamya sebanyak 9-12 responden yang diwakili koefisien korelasi parsial oleh nasabah BMT Mandiri Sejahtera, dan untuk c. Correlation untuk main test sebanyak 85 responden matrik Teknik pengambilan sampel yang matrix, korelasi merupakan antar peneliti menunjukkan responden dengan cara menyebar kuisioner pada digunakan adalah dalam analisis yang koefisien 3. Menentukan Jumlah Faktor teknik yang analisis faktor. butir dengan butir yang lainnya Pusat Karangcangkring. satu korelasi korelasi (r) antara butir satu nasabah BMT Mandiri Sejahtera Kantor Salah yaitu yang hasil digunakan adalah purposive sampling , mendapatkan antara sering Penentuan jumlah faktor didasarkan multivariate Analisis eigenvalue faktor muncul. digunakan untuk mrnganalisis faktor-faktor 4. Rotasi faktor yang menjadi pertimbangan nasabah 617 setiap faktor yang JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015 Dilakukan untuk mempermudah Tangga sebanyak 11 orang (13% dari total interpretasi. responden), 5. Interpretasi Faktor Dilakukan orang dengan mengelompokkan mempunyai faktor dan Lain-lain sebanyak 2 (3% dari total responden. cara responden berasal dari Gresik sebanyak indicator yang 74 orang (87 % dari total responden), loading yang Responden tinggi ke dalam faktor tersebut. berasal dari Lamongan sebanyak 10 orang (12 % dari total responden), dan dari luar Gresik dan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lamongan sebanyak 1 orang (1% dari Karakteristik Responden total responden) Pada Tabel 1. Menjelaskan responden Analisis Faktor yang berjenis kelamin pria sebanyak 49 Adapun orang dilakukan (58 % dari total responden), langkah-langkah dalam yang pelaksanaan harus anailisis sedangkan responden berjenis kelarnin faktor menurul Malhotra adalab sebagai wanita sebanyak 36 orang (42% dari total berikut: responden). Responden usia kurang dari 1. Matriks Korelasi 20 tahun sebanyak 2 orang (2% dari total Anatisis faktor yang pertama responden), usia 21 - 30 tahun sebanyak 8 dilakukan orang (10% dari total responden), usia 31 - adalah menilai indikator mana saja 40 tahun sebanyak 21 orang (25% daritotal yang responden), usia 41 - 50 tahun sebanyak dimasukkan ke 18 orang (21% dari total responden), dan selanjutnya. Syarat yangberusia <50 tahun sebanyak 36 orang atau tidak untuk analisis faktor (42% dan total responden), Responden dengan rnenggunakan uji Keiser pendidikan terakhir asal SD sebanyak 31 Meyer Olkin (KMO) dan Bartlett’s orang (36% dari total responden), SMP Test. sebanyak total rnemperlihatkan bahwa besarnya responden), SMA sebanyak 18 orang (22% nilai Keiser Meyer 0lkin Measure of dari total responden), S1 sebanyak 1 Sampling Adequacy (KMO-MSA) orang bernilai di Pekerjaan responden sebagai Pedagang Bartlett’s Test sebanyak total 0,000. Hal ini berarti bahwa seluruh 13 indikator memenuhi syarat MSA, orang (15% dari total responden), Petani sehingga layak untuk dilakukan sebanyak analisis selanjutnya. responden) Karyawan sebanyak 6 orang (2004) menjelaskan (7% dari total responden), Ibu Rumah kesimpulan tentang !ayak tidaknya 31 (1% 31 responden), 22 orang dari orang (36% total orang responden). (36% Wiraswasta dari dari sebanyak (26% dari total 618 dianggap Hasil layak dalam analisis kecukupan pengujian atas untuk awal 0,5 dengan memiliki signifikasi Simarnora bahwa, JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015 analisis faktor dilakukan, baru sah <50 Tahun 36 42 secara Total 85 100 statistik dengan menggunakan uji KMO-MSA. KMO Pendidikan uji yang nilainya berkisar antara 0 SD 31 36 sampal mempertanyakan SMP 31 36 kelayakan (appropriatness) analisis SMA 18 22 faktor. S1 1 1 (berkisar antara 0,5 sampai 1,0), Lain-lain 4 5 analisis Total 85 100 1 ini ApabiIa faktor indeks Iayak tinggi dilakukan. Sebaliknya, kalau nilai KMO di Pekerjaan bawah 0,5 analisis faktor tidak Pedagang 31 36 layak dilakukan. Wiraswasta 13 15 Petani 22 26 Image Matrix masih didapatkan Karyawan 6 7 indikator yang memiliki nilai MSA Ibu Rumah Tangga 11 13 dibawah 0,5. Oleh karena itu maka Lain-lain 2 3 indicator dengan nilai dibawah 0,5 Total 85 100 dikeluarkan yaitu Asal Daerah pelayanan cepat Gresik 74 87 terdapat bmt lain dikeluarkan dari Lamongan 10 12 analisis Luar Lamongan dan 1 1 Gresik 85 100 Dalam Perhitungan Tabel X5 Anti- proses X7 tidak Total Tabel 1. Karakteristik Responden Karakteristik Jumlah Responden Sumber; Hasil Penelitian, 2015 (diolah) Perse Tabel 2. Anti Image Matriks ntase Jenis Kelamin Perempuan 36 42 Laki-laki 49 58 85 100 >20 Tahun 2 2 21-30 Tahun 8 10 31-40 Tahun 21 25 41-50 Tahun 18 21 Indikator X1 X2 X3 X4 X6 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 Total Usia 619 Nilai Korelasi 0,689 0,577 0,613 0,665 0,731 0,658 0,723 0,705 0,723 0,503 0,685 0,643 JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015 X15 0,632 X16 0,711 X17 0,650 Tabel 3. Communalities Extraction Sumber; Hasil Penelitian, 2015 (diolah) X1 0,809 15 X2 0,764 indikator yang nilai MSA diatas 0,5 dan X3 0,615 dapat dianalisis lebih lanjut. Selanjutnya X4 0,597 X6 0,542 X8 0,580 X9 0,680 X10 0,576 X11 0,585 satu atau lebih faktor. Metode yang X12 0,717 digunakan dalam proses ini yaitu analisis X13 0,662 komponen utarna (principal component X14 0,544 analysis). ekstraksi X15 0,771 dilakukan, dipero Ieh ni lai comm unalities. X16 0,606 Didapatkan Pada hasil penentuan terdapat jumlah faktor merupakan Iangkah inti dalam analisis faktor, yaitu mengekstraksi sekumpuIan indikatore yang ada, sehingga terbentuk Setelah proses X17 0,789 Sumber; Hasil Penelitian, 2015 (diolah) Communalities adalah jumlah keragaman dan suatu indikator mula-mula yang bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, Pada pembentukan faktor ini terbentuk 6 sernakin tinggi nilai communality sebuah faktor indikator memilih berarti semakin erat yang mempengaruhi BMT Mandiri nasabah Sejahtera. yang Pembentukan faktor-faktor ini terdapat terbentuk (Dwipurwani dkk, 2009). Tabel 3 pada Tabel 4. Pada table terlihat enam menunjukkan nilai communality dari 15 faktor vaniabel yang dianalisis. eigenvalue diatas 1. hubungannya dengan faktor yang Hasil pada Tabel 3 menunjukkan terbentuk memiliki nilai Tabel 4. Eigenvalues nilai korelasi tertinggi pada indikator ke 1 dengan nilai 0,809. Ini menunjukkan nilai korelasi indikator pertama berkorelasi erat Component dengan 1 faktor yang akan terbentuk. Total Cumulative % 3,117 20,779 1,995 34,083 1,575 44,581 1,080 51,783 1,037 58,696 Sedangkan nilai yang paling rendah 0,542 pada indikator indikator rendah keenam tersebut dengan yang berkorelasi faktor yang 2 berarti 3 paling akan 4 terbentuk 5 620 JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015 6 1,032 2 65,575 Sumber; Hasil Penelitian, 2015 (diolah) Terbebas 0,880 Riba 0,626 (X1), Nuansa Religiusitas 0,654 Islami (X2), Rotasi Faktor Mudah Analisis selanjutnya adalah rotasi faktor, daftar (X8) yang mana rotasi faktor ini dilakukan 3 dengan tujuan menyederhanakan struktur dengan mentransformasi faktor (X11), 4 fàktor yang terbentuk. Pada Tabel 5 menunjukan hasil loading faktor dan rotasi yang bertujuan untuk 5 memang sudah besar 0,706 Hadiah (X6), 0,744 Menabung 0,829 Strategi Seleksi Dulu didatangi Pemasaran staff (X15) memperbesar nilai loading fáktor yang dulunya Ada Hadiah (X10) component matrix. Pada penelitian inii varimax, 0,837 Nasabah faktor. NiIai loading faktor didapatkan dan metode Perusahaan (X17) yang dilakukan berdasarkan nilai loading dengan Citra Citra Perusahaan mudah untuk diinterpretasikan. Interpretasi rotasi 0,604 pengalaman untuk mendapatkan faktor baru yang lebih menggunakan Karyawan 6 dan Biaya 0,828 terjangkau memperkecil nilai loading fàktor yang Biaya Administrasi (X12) dulunya memang sudah kecil, sehingga Sumber; Hasil Penelitian, 2015 (diolah) diperoleh distribusi loading fakror yang Iebih jelas dan nyata. Dari terdapat 15 indikator yang ada, dua indikator yang tidak memenuhi syarat. Dua indicator tersebut adalah Mendapat informasi dari orang Tabel 5. Hasil Rotasi Faktor No Indikator Loading terdekat (X4), BMT memberikan dana Faktor social (X14). Faktor 1 Lokasi dekat 0,605 (X3), Sudah 0,658 lama (X9), 0,747 Bagi Hasil 0,552 Bagi Hasil (X13), Referensi (X16 621 JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015 Tabel 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor 1. Bagi Hasil Correct ed Item Total Correlati on 0,718 0,426 0,437 0,448 0,523 0,411 0,784 0,410 0,410 Alpha Cronba ch Faktor bagi hasil merupakan faktor yang Keteran gan dipertimbangkan konsumen ketika memilih BMT Mandiri Sejahtera. Bagi hasil yang bersaing dengan 0,813 oleh BMT menjadikan Reliabel maupun nasabah Bank tidak lain ragu dalam memilih BMT Mandiri Sejahtera. Berdasarkan fakta di lapangan, BMT Mandiri Sejahtera, BMT 2. 0,709 Reliabel Religiusit as 3. Citra 0,781 Reliabel Perusah aan 0,574 0,629 Reliabel 4. Hadiah 0,574 Menabu ng Sumber; Hasil Penelitian, 2015 (diolah) berupaya untuk menetapkan rate bagi hasil yang bersaing dengan lembaga keuangan lain. Dengan menetapkan rate bagi hasil untuk simpanan 0,3%-0,6%. Untuk produk pembiayaan 18-20% per tahun. 2. Faktor Religiusitas Faktor keimanan (religiusitas) Uji reliabilitas dilihat dari nilai merupakan Cronbach Alpha lebih dari 0,6. Berdasar pada indikator yang telah dipertimbangkan terbentuk rotasi reliabel,sehingga faktor yang terbentuk Berdasarkan BMT di BMT Mandiri Sejahtera sudah teredukasi tentang haramnya riba. Tidak Berdasarkan analisis faktor yang hanya sudah dilakukan diketahui bahwa drai 17 menjadi sebatas pemikiran diimplementasikan indikator yang diteliti tersisa 13 indikator direduksi fakta lapangan, sebagian besar nasabah Interpretasi Faktor dapat 0,880. riba. Mandiri Sejahtera. yang yaitu satunya yaitu menghindari transaksi biaya administrasi sebagai faktor yang memilih tertinggi yang dilarang oleh Allah SWT. Salah perusahaan, faktor pelayanan nasabah, dan faktor nasabah faktor selalu menghindari aktivitas-aktivitas bagi hasil, faktor religiusitas, faktor strategi mempengaruhi konsumen Sebagai pribadi muslim dituntut untuk dan terdiri dari enam faktor yaitu faktor citra oleh paling hal ini dapat dilihat dari nilai loading analysis, dinyatakan bahwa semua faktor faktor yang ketika memilih BMT Mandiri Sejahtera, setelah dilakukannya exploratory faktor pemasaran, faktor juga namun dalam memilih lembaga keuangan yang enam bersifat non-ribawi. Sejak pertama faktor: berdiri, 1. Faktor Bagi hasil bertahap 622 BMT Mandiri Sejahtera mengenalkan ke JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015 masyarakat sekitar bahwa terdapat menerima lembaga diantaranya keuangan terbebas dari masyarakat riba, tidak menabungkan islami yang sehingga perlu dananya berbagai penghargaan, adalah peringkat 2 Lomba Koperasi Berprestasi Tingkat lagi Provinsi Jawa Timur 2014, Juara 1 kepada Koperasi Berprestasi dalam rangka bank konvensional, hal ini direspon Hari positif Harapan 2 KSP/KJKS Berkinerja Baik oleh masyarakat Karangcangkring Gresik sekitar sehingga Koperasi Skala ke-66 Provinsi 2013, Jawa Juara Timur 2014. pertumbuhan BMT Mandiri Sejahtera Dengan banyaknya penghargaan ini berkembang pesat dan sekarang semakin telah memiliki 16 cabang. bahwa BMT Mandiri Sejahtera memiliki 3. Faktor Citra Perusahaan meyakinkan konsumen citra positif di benak konsumen. Citra perusahaan dalam penelitian 4. Faktor Hadiah Menabung ini adalah citra BMT Mandiri Sejahtera Faktor hadiah menabung yang merupakan salah satu faktor merupakan yang dipertimbangkan oleh nasabah dipertimbangkan oleh nasabah BMT BMT Mandiri Mandiri Sejahtera. Citra BMT faktor Sejahtera. Mandiri Sejahtera merupakan BMT Sejahtera dengan kualitas yang baik karena memberikan telah nasabah banyak menerima penghargaan. dalam yang BMT Mandiri setiap tahunya hadiah yang kepada aktif dalam bertransaksi, sehingga nasabah lebih Setiadi (dalam Sawaji dkk, termotivasi dalam menabung. 2011) mengatakan bahwa konsumen Berdasarkan fakta di cenderung untuk membentuk citra lapangan, terhadap dan menggeluarkan dana ratusan juta perusahaan pada kesimpulan yang setiap periodenya untuk memberikan diperoleh dari stimuli pemasaran dan hadiah kepada nasabah yang terus lingkungan. Sutojo (dalam Ardianto: meningkatkan 2011) baik Dengan adanya hadiah, diharapkan efektifitas mampu untuk menarik minat dan strategi pemasaran produk atau jasa mempertahankan loyalitas nasabah. sehingga dapat meminimalkan biaya. Karena selain kepuasan atas kualitas merek, toko menambahkan perusahaan citra menunjang Berdasarkan Mandiri saldo Sejahtera tabungan. di pelayanan yang baik, nasabah juga lapangan, konsumen memilih menjadi perlu mendapatkan apresiasi atas nasabah kesediaan BMT fakta BMT Mandiri Sejahtera nasabah untuk karena citra positif yang dimiliki oleh menyimpan dananya di BMT Mandiri BMT. BMT Mandiri Sejahtera telah Sejahtera. 623 JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015 5. Faktor Strategio Pemasaran Faktor strategi merupakan dapat pemasaran fungsi faktor yang pada oleh konsumen dipertimbangkan mudah BMT disalurkan. tidak dana penyaluran Karena hanya berpusat komersil, namun dana Zakat, Infaq, ketika memilih BMT Mandiri Sejahtera. Shodaqoh Pada masyarakat yang membutuhkan. awal Mandiri pembentukan Sejahtera sekarang,BMT (dalam sistem perspektif silaturahmi) jemput syariah para menyimpan Faktor bola yang oleh konsumen Biaya yang terjangkau dapat menarik maupun (1994:325) yang ketika memilih BMT Mandiri Sejahtera. minat nasabah yang akan meminjam uang. Gordon administrasi faktor dipertimbangkan dengan uang biaya merupakan disebut nasabah kepada 6. Faktor Biaya Administrasi Sejahtera yaitu mendatangi ingin hingga Mandiri menerapkan BMT (ZISWAF) nasabah untuk menabung pada BMT BMT Mandiri Sejahtera yang kejelasan biaya ini diperlukan agar mengatakan aspek penting dalam nantinya kegiatan marketing adalah interaksi kecewa apabila ternyata tidak sesuai antara penyedia jasa dan konsumen ketentuan awal. jasa. Interaksi ini mempertahankan untuk calon nasabah Sumarwan hubungan mengatakan tidak (2011:19) bahwa perusahaan pengaruh atau kekuatan dengan harus mampu menetapkan harga pengguna jasa guna menerapkan produk yang dapat terjangkau oleh daya tarik. konsumen Berdasarkan fakta di lapangan, produk yang tersebut. akan membeli Sejalan dengan BMT Mandiri Sejahtera mempermudah Sumarwan, Lupiyoadi dan Hamdani aktivitas (2009:72) jasa yang dibutuhkan mengemukakan strategi nasabah dengan mengirim setiap penentuan harga sangat signifikan harinya dalam staff bagi nasabah pemberian nilai kepada pembiayaan sehingga nasabah tidak konsumen dan mempengaruhi citra perlu meninggalkan tokonya untuk produk, serta keputusan konsumen membayar untuk menggunakan jasa. iuran pembiayaan. Dengan sistem jemput bola juga BMT Berdasar fakta di Mandiri Sejahtera dapat mengetahui lapangan, kondisi masyarakat sekitar sehingga menerapkan harga yang terjangkau bila yang bagi nasabah yang ingin menabung, membutuhkan pinjama uang baik yaitu iuran pertama Rp. 10.000 Rupiah komersil dan ada masyarakat maupun qardhul hasan 624 BMT biaya Mandiri Sejahtera administrasi untuk JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015 pembuatan rekening buku online. merupakan mikro, tabungan dan Saran yang dapat diambil dari hasil Meskipun BMT penelitian Faktor yang Mempengaruhi keuangan Nasabah Memilih BMT Mandiri Sejahtera lembaga tetapi pada BMT Mandiri Gresik adalah: Sejahtera mampu menerapkan SOP BMT Mandiri Sejahtera dapat seperti pada Bank yaitu terdapat memberikan Buku Tabungan dan Rekening Online karyawanya, sehingga karyawan akan sehingga selalu lebih memudahkan nasabah dalam bertransaksi. reward (hadiah) meningkatkan bagi kemampuan pelayanan kepada nasabah, dan juga V. KESIMPULAN DAN SARAN dapat me-motivasi dalam bekerja di BMT. Simpulan yang dapat diambil dari hasil BMT Mandiri Sejahtera juga dinilai perlu penelitian memberikan pemahaman kepada para Faktor yang Mempengaruhi Nasabah Memilih BMT Mandiri Sejahtera nasabahnya tentang konsep bagi hasil. Gresik adalah: 1. Faktor yang keputusan mempengaruhi nasabah memilih DAFTAR PUSTAKA BMT Ardianto, Elvinaro. 2011. Handbook of Mandiri Sejahtera terbentuk sebanyak Public enam faktor. Faktor yang terbentuk Komperhensif. Bandung : Simbiosa dinamai dengan faktor bagi hasil, Rekatama Media faktor religiusitas, faktor citra Relations: Pengantar Dwipurwani, O, Maiyanti, S. I, Desiani, A, perusahaan, faktor hadiah dan menabung, faktor strategi Penerapakan Faktor dalam Bentuk biaya Laten yang Mempengaruhi Prestasi pemasaran, dan faktor administrasi. 2. Indikator tertinggi Mahasiswa dengan yang perhitungan Oktarina, nilai didapat rotasi faktor 2009. Universitas Sriwijaya. Jurnal Penelitian Sains loading dari FMIPA S. hasil (3A): 1-5 adalah Gordon, Josep. 1994. Strategi dan indikator X1 pada faktor religiusitas Program Manajemen Pemasaran. yaitu mengenai transaksi BMT Mandiri Jakarta: Erlangga Sejahtera yang terbebas dari riba. Hal ini menunjukkan indikator dari bahwa semua faktor Kotler, Philip dan Armstrong. 2001. Prinsip- setiap Prinsip Pemasaran. Terjemahan yang Jakarata: Erlangga. terbentuk dari keputusan konsumen secara tidak disadari Malhotra, Naresh K. 2010. Riset Pemasaran: selalu Pendekatan Terapan. Jilid 1. memperhatikan aspek religiusitas saat Jakarta: PT. Indeks memilih BMT Mandiri Sejahtera. Sudarsono, Heri. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Edisi 625 JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015 Cetakan Ketiga. Pertama. Yogyakarta: Ekonisia. Prasetijo, I. 2004. Perilaku Komnnsumen Andi Offset. Yogyakarta Ratnasari. 2013. Modul Manajemen Pemasaran Syariah. Jilid 3. Surabaya : Departemen Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Sawaji, Jamaluddin, Djabir Hamzah, Idrus taba. 2011. Pengambilan Keputusan Pembelian Teh Celup Sariwangi Oleh Konsumen Rumah tangga di Kota Medan. Medan: Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Simamora, B. 2004. Analisis Multivariat Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapanya dalam Pemasaran. Edisi Kedua. Bogor : Ghalia Indonesia Solimun. 2003. Structural Equation Modeling Lisrel dan Amos. Fakultas MIPA Universitas Brawijaya, Malang 626