BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya dunia hiburan khususnya dibidang pertunjukkan musik yang diakibatkan oleh globalisasi saat ini, seringkali ditemukan beberapa masalah yang menyebabkan banyak perusahaan mengalami kegagalan baik yang disebabkan oleh tingkat keamanan suatu Negara, travel warning maupun yang disebabkan oleh kurang baiknya hasil kerja dari sumber daya manusia yang ada pada perusahaan sendiri. Tak bisa dipungkiri bahwa manusia adalah faktor terpenting yang menentukan bagaimana perusahaan akan bergerak ke arah yang lebih maju atau yang lebih mundur. Oleh karena itu, keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh pendayagunaan sumber daya manusia, yaitu orangorang yang menyediakan tenaga, bakat, kreativitas dan semangat bagi perusahaan serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional perusahaan. Perusahaan tidak akan mungkin terlepas dari tenaga kerja manusia, walaupun perusahaan telah ditunjang oleh teknologi atau kemampuan finansial yang mumpuni, apabila hal tersebut tidak ditunjang oleh manusia 1 2 sebagai sumber daya maka tujuan yang telah ditargetkan perusahaan akan sangat sulit untuk dicapai. Kualitas sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan juga sangat berpengaruh untuk kemajuan perusahaan, maka sangat penting bagi perusahaan untuk memberikan pelatihan, arahan dan bimbingan kepada sumber daya yang ada dalam perusahaan. Karyawan adalah asset bagi setiap perusahaan, mereka adalah perencana, pelaksana, pengendali, penggerak yang berperan begitu aktif dalam mewujudkan tujuan serta visi dan misi perusahaan, karena karyawan menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan yang mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan yang mempengaruhi sikapnya terhadap pekerjaan dari semua sikap dan perilaku serta kemampuan yang ditunjukkan akan memperlihatkan kinerja serta tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Hanya sekedar menjadi seorang pelaksana, pengendali dan penggerak saja tidaklah cukup bagi sebuah perusahaan terhadap karyawannya, mengingat sangat ketatnya persaingan yang akan terjadi, oleh sebab itu kreativitas dalam berbisnis tentu menjadi sesuatu yang wajib dan mutlak dimiliki seorang karyawan. Kreativitas akan menjadi acuan dan sangat mempengaruhi besarnya inovasi yang terjadi. Pikiran-pikiran terbuka, kritis, mampu menyelesaikan masalah akan dapat melihat inovasi nantinya menjadi sesuatu yang sangatlah penting 3 Sedangkan inovasi sendiri menurut Wess & Farr (dalam De Jong & Kemp, 2003) menyatakan inovasi adalah semua perilaku individu yang diarahkan untuk menghasilkan, memperkenalkan, mengaplikasikan hal-hal ‘baru’ yang bermanfaat dalam berbagai level organisasi. Ketika manajer berbicara perubahan organisasi agar lebih kreatif, hal ini biasanya berarti manajer ingin mendorong dan memelihara inovasi (Robbins & Coulter 2010:21) PT. Stardindo Protainment adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang entertainment atau dunia hiburan yang bergerak dibidang event organizer atau lebih dikenal dengan nama promoter dan kemudian ‘melebarkan sayapnya’ dengan menambah 2 divisi lagi yakni recording label dan production house. PT. Stardindo Protainment sendiri berdiri di akhir 2010 dan untuk divisi event organizer baru memulai kariernya di awal tahun 2011 dengan membawa Secondhand Serenade sebagai artis pertama kemudian band alternative asal Amerika Serikat, Switchfoot, band post-rock asal Jepang, Mono, DJ Earworm, AJ Rafael, band poppunk asal Inggris You Me At Six dengan konsep tur Indonesia sebanyak 4 kota (Jakarta, Surabaya, Jogjakarta dan Bali), kemudian band post-rock asal Jepang lainnya toe, David Choi, kemudian di awal tahun 2012 ada Secondhand , disusul penyanyi wanita Christina Perri, kemudian band alternative rock yang terkenal di circa ’90-an, Weezer di awal tahun 2013 dan yang terakhir adalah mengundang kembali MONO. 4 Maraknya bisnis promotor konser atau EO (Event Organizer) yang menjamur di Indonesia, dengan konsep dasar yang sama yakni mendatangkan artis dari luar negeri tanpa segementasi yang kuat dan jenis genre atau aliran serta jenis artis yang setipe membuat bisnis ini terlihat homogen dan nyaris tanpa beda antar promotor. Data dari pimpinan PT Stardindo Protainment menyebutkan bahwa dengan hanya mengandalkan modal membawa artis (yang bisa dibilang tidak terlalu besar dikarenakan PT Stardindo Protainment adalah perusahaan yang baru saja berdiri) saja tanpa ada inovasi dan sesuatu yang berkesan ternyata memberikan efek yang lumayan pada jumlah penonton, penjualan tiket yang tidak ramai serta hype penonton yang kurang. You Me at Six di Jakarta misalnya, hanya mampu meraup penonton sebanyak 850 kepala dengan luas area konser yang cukup besar (2000 orang) akan telihat timpang. Satu kali pernah mencoba untuk mencoba untuk “lain dari biasanya”, pada konser AJ Rafael (13/1/12) PT Stardindo Protainment mengemas konser yang lebih intimate dengan kapasitas yang tidak terlalu besar dan segmen yang lebih terukur (ketika itu target yang dituju adalah siswa SMP-SMA) serta packaging yang menarik (dengan konsep after school concert atau membuat konser jam sekolah selesai sehingga tidak terlalu malam) membuat konser tersebut ramai dengan kapasitas 1000 orang, acara tersebut bisa menarik 970 orang. 5 Ini yang mengharuskan pimpinan PT. Stardindo Protainment sebagai newcomer di dalam bisnis dunia hiburan untuk melakukan sebuah inovasi dalam bisnisnya. Komitmen untuk terjun di dunia bisnis promotor ini harus diimbangi dengan strategi yang mumpuni., tujuannya adalah untuk memberi kesan yang unik terhadap calon konsumen yang ditargetkannya. Karena dengan hanya mengandalkan kemampuan mendatangkan artis tanpa pengemasan yang unik dan disisi lain PT Stardindo Protainment adalah sebuah EO baru, sangatlah sulit rasanya untuk ikut berkompetisi di dalam bisnis ini. Dengan iklim perusahaan yang cukup segar, dimana pimpinan PT Stardindo Protainment mampu meng-handle bawahannya dengan baik, cukup demokratif dalam mengambil keputusan serta mampu bekerja sama dengan baik, sekiranya PT Stardindo Protainment dirasa memiliki modal yang cukup dari segi seorang pemimpin. Hal itu juga diikuti oleh poin kinerja karyawan, dimana seluruh karyawan serius dalam mengerjakan setiap event yang akan diadakan, selalu tampak excited dan tidak banyak membuang waktu untuk hal-hal yang tidak perlu. Namun ada beberapa poin yang dirasa masih kurang, yaitu kreativitas dan inovasi produk dimana PT Stardindo Protainment belum mengeksplor hal-hal baru yang ada, lebih betah pada poros mengemas event secara general atau umum sehingga masih kaku dan cenderung membosankan dalam pemilihan konsep acara dan tidak tampak ada inovasi produk yang ditonjolkan 6 Berdasarkan alasan-alasan diatas, penulis ingin mengkaji dan menelaah mengenai pengaruh kepemimpinan dan kreativitas bagi kinerja karyawan dan dampaknya terhadap inovasi produk melalui penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Kepemimpinan dan Kreativitas Terhadap Kinerja Karyawan dan Dampaknya Terhadap Inovasi Produk Pada Divisi Promotor PT. Stardindo Protainment”. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Apa ada pengaruh kepemimpinan (X1) dan kreativitas (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) di PT. Stardindo Protainment? 2. Apa ada pengaruh kepemimpinan (X1), kreativitas (X2) dan kinerja karyawan (Y) terhadap inovasi produk (Z) di PT. Stardindo Protainment? 1.3 Tujuan Penelitian Beberapa tujuan yang di dapatkan dari melakukan penelitian ini, sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan (X1) dan kreativitas (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) di PT. Stardindo Protainment 2. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan (X1), kreativitas (X2) dan kinerja karyawan (Y) terhadap inovasi produk (Z) di PT. Stardindo Protainment. 7 1.4 Manfaat Penelitian Bagi perusahaan: 1. Dapat mengatasi dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan 2. Menjadi masukan yang bermanfaat dan bahan pertimbangan guna menunjang peningkatan kinerja dan inovasi Bagi penulis: 1. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang inovasi produk 2. Dapat meng-aplikasikan dan mensosialisasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan Bagi pembaca: Penelitian ini diharapkan mampu membantu dalam memahami keadaan perusahaan saat ini, dan memberikan pedoman kepada karyawan dalam rangka untuk meningkatkan motivasi dan kinerja