BAB 1 - Universitas Sumatera Utara

advertisement
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Patofisiologi Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid fetus berasal dari endodermal ”foregut”. Perkembangannya
mulai dari dasar faring yang mengadakan profilasi dan invaginasi, kemudian
bermigrasi ke inferior sampai ke daerah kartilago tiroid dan sisanya
membentuk duktus tiroglosus. Pada usia 7 minggu kelenjar tiroid menjadi dua
lobus. 5,9
Pada kehamilan 10 sampai 12 minggu, tiroid janin mampu
mengkonsentrasikan yodium dan mensintesis iodotironin. Pada saat yang
sama, kelenjar hipofise janin mengandung TSH. Serum T4 janin meningkat
secara progesif dari pertengahan kehamilan sampai sekitar 11.5 µg/dL saat
cukup bulan. Kadar T3 janin rendah sebelum 20 minggu dan kemudian secara
bertahap meningkat sampai sekitar 60 ng/dL saat cukup bulan. Kadar T3
sangat tinggi pada janin (250 ng/dL pada 30 minggu) dan turun sampai 150
ng/dL saat cukup bulan. Kadar TSH serum secara bertahap meningkat
sampai 10 µU/mL saat cukup bulan. Sekitar sepertiga T4 ibu melewati sawar
plasenta ke janin.10,11
Tiroid diatur oleh TSH, suatu glikoprotein yang diproduksi dan
disekresi oleh kelenjar hipofise anterior. Hormon ini mengaktifkan adenilat
siklase pada kelenjar tiroid. Hormon-hormon tiroid meningkatkan konsumsi
diferensiasi, dan mempengaruhi metabolisme karbohidrat, lipid, dan vitamin.
Universitas Sumatera Utara
Hormon-hormon bebas memasuki sel, tempat T4 dapat dikonversi menjadi T3
dengan deionisasi. T3 intraseluler kemudian masuk nukleus untuk melekat
pada reseptor hormon tiroid. 10,12,13
Gambar 1 . Mekanisme TPO
2.2.
Hubungan Hematologis Ibu dan Janin
Pada ibu hamil, volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara
fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Volume
darah ibu mengalami peningkatan yang dimulai sejak trimester pertama
kehamilan dan meningkat pesat selama trimester kedua, kemudian
peningkatan perlahan terjadi selama trimester ketiga sampai keadaan stabil
selama beberapa minggu terakhir kehamilan.9,13
Wanita hamil yang menderita ADB berpotensi mengalami gangguan
dalam
menghasilkan
hormon
tiroid
dan
memiliki
komplikasi
pada
kandungannya seperti kematian janin dalam kandungan, bayi lahir prematur,
Universitas Sumatera Utara
hipertensi pada saat hamil, kerusakan plasenta, dan masalah pada bayi yang
dilahirkannya. 8
Metode Pemeriksaan Kadar T3,T4, dan TSH pada Neonatus
Metode-metode untuk mengukur semua hormon tiroid dalam serum tersedia :
T4, T4 bebas, T3, T3 bebas, dan diiodotironin. T3 tidak aktif secara metabolik
(3,5’, 3’-triiodotironin) juga ada dalam serum. Usia harus dipertimbangkan
dalam menginterpretasi hasil, terutama pada neonatus. 7,13,14
Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan T3,T4, dan TSH melalui
vena umbilikal sama baiknya jika dilakukan dengan skrining yang dilakukan
dengan kertas saring. Di Indonesia darah diambil melalui tusukan kecil pada
salah satu tumit bayi, lalu diteteskan beberapa kali pada suatu kertas saring
(kertas Guthrie) dan setelah mengering dikirim ke laboratorium. Pada
penelitian sebelumnya di India dilaporkan hasil pemeriksaan T4 dan TSH
melalui tali pusat. Pengukuran TSH dan T4 bebas yang dikumpulkan melalui
tali pusat dapat membantu diagnosis gangguan fungsi tiroid bayi baru lahir.14
Nilai normal untuk indeks bervariasi antara laboratorium karena kadar
T4 dan T3 sering ditentukan oleh berbagai metode kit dan kalkulasi serta
ekspresi indeks yang bervariasi antara laboratorium. Hb meningkat seiring
dengan bertambahnya usia gestasi. Pada bayi cukup bulan, nilai hemoglobin
tali pusat adalah 16.8 g/dL (14 sampai 20 g/dL). Bayi akan mengalami
penurunan kadar Hb setelah lahir, karena bayi baru lahir mengalami transisi
Universitas Sumatera Utara
dari kondisi relatif hipoksia dalam kandungan menjadi hiperoksia pada saat
lahir. Pada Hb yang rendah akibat defisiensi besi mempengaruhi kerja
hipotalamus-hipofise-tirod dalam menghasilkan kadar T3,T4, dan TSH. 7,15-18
Pada suatu penelitian yang dilakukan terhadap tikus, kekurangan zat
besi memiliki sistem tiroid yang kurang responsif, seperti pada perubahan
konsentrasi TSH, T4, dan T3. Pada beberapa studi dikatakan wanita hamil
yang mengalami anemia defisiensi besi akan mengalami gangguan
metabolisme tiroid.4,17,18 Hal tersebut juga didukung oleh Hou dkk (2000)
melaporkan hubungan antara kadar serum ferritin ibu dengan pertumbuhan
fetus yaitu ibu dengan kadar serum ferritin rendah mempunyai hubungan
yang kuat dengan terjadinya pertumbuhan fetus terhambat, diduga juga
faktor hormon tiroid berperan.17
Anemia defisiensi besi memberikan metabolisme tiroid dengan
beberapa mekanisme. Dengan menggunakan mekanisme inkubasi in vitro,
Hurrel menemukan bahwa aktifitas deiodinase tidak berefek pada besi.8
Metabolisme tiroid dapat dibandingkan dengan defisiensi besi melalui anemia
dan rendahnya transportasi Oksigen sama dengan kejadian hipoksia tiroid.
Defisiensi besi mempengaruhi gangguan defisiensi iodine melalui perubahan
kontrol susunan syaraf pusat terhadap metabolisme tiroid atau melalui
modifikasi ikatan T3. Satu studi memperkirakan bahwa terjadi hubungan
mekanisme antara (TPO), metabolisme iodin dan anemia defisiensi
besi.8,10,19-20
Universitas Sumatera Utara
8
2.3.
Kerangka Konseptual
Anemia defisiensi besi
ibu
Anemia defisiensi besi
bayi
TPO
T3, T4 ibu hamil
TPO
Axis hipotalamus-hipofise-tiroid
Kadar T3, T4, TSH
bayi baru lahir
= yang diamati dalam penelitian
Gambar 2. Kerangka konseptual
Universitas Sumatera Utara
Download