TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HAK WARIS BAYI TABUNG

advertisement
ABSTRAKSI
FIKRI FUAD SYARIFUDIN, 10010103013 : TINJAUAN HUKUM ISLAM
TERHADAP HAK WARIS BAYI TABUNG (INSEMINASI BUATAN)
DARI SPERMA DAN OVUM SUAMI ISTERI YANG DIMASUKKAN KE
DALAM RAHIM ISTERINYA YANG LAIN
Praktek inseminasi buatan (bayi tabung) dewasa ini telah popular karena
keberhasilannya dalam dunia medis. Pada satu sisi, ini merupakan keberhasilan
ilmu pengetahuan yang luar biasa, namun di sisi lain ternyata menjadi polemik
tersendiri. Polemik yang muncul kepada siapakah penasaban bayi tabung tersebut,
sebab ternyata proses bayi tabung ini dapat ditanam di rahim siapa saja tidak
mesti di rahim pemilik ovum. Secara teoritis ada lima macam bayi tabung:
1. Inseminasi buatan/bayi tabung dari sperma dan ovum suami isteri yang
dimasukkan ke dalam rahim isterinya sendiri.
2. Inseminasi buatan/bayi tabung dari sperma dan ovum suami isteri yang
dimasukkan ke dalam rahim isterinya yang lain.
3. Inseminasi buatan/bayi tabung dari sperma dan ovum suami isteri yang
dimasukkan ke dalam rahim selain isterinya.
4. Inseminasi buatan/bayi tabung dengan sperma dan ovum yang diambil dari
bukan suami/isteri.
5. Inseminasi buatan/bayi tabung dengan sperma yang dibekukan dari
suaminya yang sudah meninggal
Dalam hal ini penulis mengangkat salah satu sudut pemasalahan, yakni
bagaimana hubungan ibu nasab dan hak warisnya bayi tabung ( Inseminasi
buatan ) dari sperma dan ovum suami isteri yang dimasukkan ke dalam rahim
isterinya yang lain. MUI mengharamkan hal tersebut, akan tetapi tidak menutup
kemungkinan ada orang di luar Islam melakukan hal tersebut kemudian masuk
Islam.
Metode penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah menggunakan
metode deskriptif analitis dengan pendekatan kajian kepustakaan (Library
Research). Teknik yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini adalah dengan
menganalisis bahan-bahan primer berupa al-Quran, as-Sunah. Sedangkan bukubuku fiqih lainnya dijadikan sebagai data sekunder.
Dalam anilisa selanjutnya, penulis mempunyai kesimpulan bahwasanya
ibu nasab bayi tabung adalah ibu yang mengandung dan melahirkan dengan suatu
argument bahwa untuk penasaban bayi tabung jenis ini diserupkan bagaimana
penasaban Isa as. Kejadian kelahiran Nabi Isa as dijadikan illat hukum penasaban
bayi tabung jenis ini yakni malikat jibril meniupkan ruh pada rahim siti maryam,
sebagaimana diketahui menurut surat al-Mu’minun ayat 14 dan diperjelas lagi
oleh hadis Rasulullah yang menjelaskan rangkaian proses penciptaan manusia
yang mana dalam usia bulan ke empat kehamilan ruh dihembuskan kedalam janin.
Artinya bahwa ketika jibril meniupkan ruh ketika itu juga janin dalam rahim
maryam ada.
Setelah mengkerucutnya permasalahan penasaban bayi tabung tersebut
maka dapat diambil kesimpulan bahwa hak waris bayi tabung ini memiliki
iv
Download