BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Periklanan sebagai salah satu kegiatan pemasaran Menurut Caples, Jhon, (1997) menyatakan bahwa periklanan adalah segala bentuk penyajian non personal, promosi dan ide, barang ataupun jasa oleh sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran4. Sedangkan menurut Darmadi Durianto (2003) periklanan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan5. Kemudian juga definisi iklan dan periklanan yang dipopulerkan oleh AMA (American Marketing Association) adalah iklan sebagai semua bentuk bayaran untuk mengimplementasikan dan mempromosikan ide, barang atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas, sedangkan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan6 Periklanan adalah salah satu jenis dari komunikasi pemasaran yang merupakan bentuk komunikasi yang kompleks yang beroperasi untuk mengejar tujuan dan menggunakan strategi untuk mempengaruhi pikiran, perasaaan dan 4 Caples, Jhon . Tested Advertising Methods . fifth edition. Prentice Hall, 1997 Darmadi Durianto,Sugiarto,Anton.W.Widajaj,Hendrawan.S. Invasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif, PT.Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2003 6 Fandy Tjiptono. Strategi Pemasaran, Cetakan Pertama, Edisi Kedua Penerbit Andi, Yogyakarta, 1997. 5 6 7 tindakan konsumen7 Iklan adalah suatu pesan yang disampaikan melalui media kepada khalayak umum. Jadi Penulis dapat menyimpulkan bahwa Periklanan adalah salah satu proses komunikasi dimana mengajak atau membujuk orang dengan suatu strategi sehingga dapat mempengaruhi orang untuk melakukan suatu tindakan konsumtif. Dan iklan adalah suatu cara yang efektif dan efisien untuk menyampaikan sebuah pesan akan suatu produk barang atau jasa melalui suatu media sehingga pesan tersebut dapat diterima oleh khalayak umum dengan mudah dan tepat. Periklanan merupakan salah satu bagian dari upaya pemasaran total, dimana bahwa sangat mustahil bagi agensi periklanan menciptakan suatu periklanan yang efektif tanpa memahami program marketing klien. Marketing atau pemasaran adalah cara mendesain produk, mengujinya, membuatnya, memberi brand, mengemas, menentukan harga, dan mempromosikannya 8 . American Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai “proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu (konsumen) dan tujuan organisasi” 9 . Perkembangan produk yang dari tahun ketahun terus meningkat dan juga diikuti pesaing yang semakin banyak, sebuah organisasi haruslah memberikan alasan yang nyata kepada para konsumen untuk memilih produknya ketimbang produk yang lain. Oleh karena itu diperlukan sebuah 7 Sandra Moriarty - Nancy Mitchell - William Wells, Advertising Edisi Kedelapan (Kencana Predana Media Group 2009) hal 06 8 Ibid, hal 36 9 AMA Board of Directors, “AMA, Board Approves New Definition” (Marketing News, 1 Maret 1985) hal 1 8 konsep pemasaran untuk mencapai kesuksesan, Berikut Konsep pemasaran yang diperlukan dalam persaingan10 : a. Melakukan riset untuk menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen. b. Mengembangkan, membuat, memasarkan, dan memberi service produk yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut – yakni memberi solusi untuk problem yang dihadapi konsumen. Rancangan periklanan mencangkup dua fase ini melalui riset dan metodeyang dikembangkan berdasarkan riset keputusan konsumen. Informasi yang diperoleh kemudian diserahkan ke bagian perancangan pemasaran, dan disana mungkin akan muncul inovasi baru yang didesain secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Selain konsep pemasaran dalam pemasaran juga terdapat Bauran Pemasaran yang juga merupakan hal yang penting dalam melakukan suatu periklanan. Bauran Pemasaran terdapat empat komponen yaitu11: 1. Produk adalah “sebundel harga” Yang memenuhi harapan konsumen. Penentuan merek dan kemasan adalah dua faktor penting sebuah produk. Untuk menerjemahkan karateristik produk ke dalam sesuatu yang konkret, yang dapat digunakan untuk membedakan satu produk dengan yang lain, banyak bisnis mengiklankan satu merek, nama atau kata atau frasa, dan simbol tersendiri, atau kombinasi dari ketiga elemen. Mengiklankan ciri- 10 Sandra Moriarty - Nancy Mitchell - William Wells, Advertising Edisi Kedelapan (Kencana Predana Media Group 2009), hal 39 11 Monle Lee & Carla Johnson, Prinsip-prinsip pokok periklanan dalam perspektif global (Prenada Media 1999) hal 14 9 ciri dan keuntungan akan produk juga membantu para konsumen memilih produk atau jasa yang cocok dengan kebutuhan mereka. 2. Tempat juga disebut saluran distribusi. Saluran distribusi ini sangat kritis karena mereka menentukan keberadaan pasar sebuah produk dan keterjangkauan bagi para pembeli. 3. Harga adalah nilai yang dipertukarkan dengan produk-produk dalam sebuah transaksi pemasaran. Sebuah produk harus mencangkup seluruh biaya yang terlibat dalam produksi, distribusi, dan promosinya, termasuk juga penentuan laba. 4. Promosi adalah teknik yang digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen dan calon potensial konsumen. Penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan periklanan adalah elemen dari bauran promosi. 2.2 Strategi Periklanan Strategi periklanan sangatlah berperan penting dalam sebuah keberhasilan iklan. Strategi adalah dasar dari membangun sebuah merek. Dalam bukunya Roman, Maas & Nisenholtz mengatakan “Strategi mewakili jiwa sebuah merek dan menjadi elemen penting untuk keberhasilan”12. Bagi komunikasi pemasaran, perencanaan strategi adalah proses mengidentifikasi problem yang dapat 12 Roman, Kenerth, Jane Maas & Martin Nisenholtz, How To Advertise - Membangun Merek dan Bisnis dalam Dunia Pemasaran Baru (PT. Elex Media Komputindo, Jakarta 2005) 10 dipecahkan dengan komunikasi pemasaran, kemudian menentukan tujuan/ sasaran, menentukan strategi, dan menimplementasikan taktik. Awal dari perencanaan strategi adalah melihat latar belakang permasalahan yaitu dengan meng-analisis situasi, tujuannya adalah untuk mengidentifikasi problem yang dapat dipecahkan oleh komunikasi. Intinya adalah menyederhanakan problem. Dalam menganalisi situasi ini alat utama yang digunakan adalah analisis SWOT (strength [kekuatan], weakness [kelemahan], opportunity [peluang], dan threat [ancaman])13 : 1. Kekuatan bisnis adalah ciri positifnya, kondisi dan situasi yang baik . Misalnya, berada dalam industri yang sedang tumbuh adalah kekuatan. Perencana menanyakan bagaimana kekuatan ini dapat menopang periklanan brand. 2. Kelemahan bisnis adalah ciri, kondisi, dan situasi yang negatif. Kehilangan pangsa pasar adalah kelemahan. Jika ini penting, maka perencana berusaha mencari cara mengatasinya melalui periklanan. 3. Peluang adalah area dimana perusahaan dapat mengembangkan keunggulan atas pesaingnya. Sering kali, kelemahan satu perusahaan adalah peluang bagi perusahaan lain. Perencana berusaha mengidentifikasi peluang ini dan memanfaatkannya untuk periklanan brand. 4. Ancaman adalah tren atau perkembangan lingkungan yang akan menggerogoti bisnis kecuali segera diatasi. Kompetisi adalah ancaman 13 Sandra Moriarty - Nancy Mitchell - William Wells, Advertising Edisi Kedelapan (Kencana Predana Media Group 2009) hal 241-242 11 umum. Perencana periklanan berusaha mencari cara mengatasi ancaman yang berpotensi merintangi kesuksesan brand. Inti dari perencanaan strategi adalah di analisis SWOT dan pengidentifikasian problem yang dapat dipecahkan dengan pesan periklanan. Periklanan hanya dapat memecahkan problem yang terkait dengan pesan seperti citra, sikap dan persepsi, pengetahuan atau informasi. Periklanan tidak dapat memecahkan problem yang berhubungan dengan harga, ketersediaan, atau kualitas, meskipun ia dapat mempernaiki persepsi tentang faktor bauran pemasaran. Misalnya pesan dapat ditujukan ke persepsi bahwa harga terlalu tinggi, atau ia menggambarkan prosuk dengan distribusi terbatas sebagai sesuatu yang eksklusif. Dengan kata lain Periklanan dapat mempengaruhi cara konsumen memandang harga, ketersediaan, dan kualitas. Setelah mengetahui masalah yang akan dihadapi, perencanaan periklanan dilanjutkan dengan menentukan tujuan spesifik untuk dicapai selama periode waktu tertentu. Respon konsumen merupakan tujuan utama dari periklanan, melihat dari respon konsumen itu kita dapat merumuskannya dalam persepsi (lihat/dengar), afektif (merasakan), kognisi (memahami), asosiasi (terhubung), persuasi (percaya) dan perilaku (bertindak). Kenam efek komunikasi ini dapat digunakan sebagai penentu tujuan dari periklanan, namun dalam beberapa tujuan memiliki fokus pada satu efek saja tetapi tidak memungkinkan juga memiliki lebih dari satu. Tujuan periklanan yang mengutamakan untuk mendapatkan loyalitas brand mengandung efek kognitif (rasional) dan afektif (emosional sehingga dapat membuat orang untuk melakukan pembelian ulang. 12 Selain tujuan yang sudah ditentukan, mensegmentasi pasar merupakan langkah yang berikut dalam perencanaan strategi. Segnemtasi pasar sendiri adalah mengenali perbedaan konsumen dan menyesuaikan strategi dan pesan pemasaran berdasarkan perbedaan itu. Segmentasi sendiri memiliki beberapa pendekatan, diantaranya adalah demografis (gender, etnis dan pendapatan), tahap hidup (anak, remaja, mahasiswa, lajang, suami istri, keluarga dan orang tua), geografis (tempat tinggal: perkotaan, pedesaan, pingir kota), psikografis (membelanjakan uang, pola kerja dan waktu senggang, minat, opini dan pandangan tentang diri sendiri), behavioral (kategori produk dan pengguna brand), nilai dan manfaat (nilai: spiritual, hedonistik, makmur, dsd; manfaat: kebutuhan atau problem konsumen) 14 . Penentuan pendekatan segmentasi sendiri digunakan berdasarkan pada situasi pasar dan kategori produk. Pasar yang telah di identifikasikan segemennya dipilih lalu dijadikan sasaran dari komunikasi pemasaran. Dengan ini organisasi dapat mendesain strategi komunikasi yang spesifik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan audiensi dan memosisikan produk agar menarik dan relevan bagi konsumen. Target juga merupakan faktor utama dalam memilih media yang tepat. Target pertama-tama dideskripsikan dengan menggunkan variabel yang memisahkan kelompok konsumen prospektif dengan kelompok lainnya yang tidak ada di pasar. Audiensi sasarn kemudian dibuat profilnya, profil adalah deskripsi audiensi sasaran yang isinya seperti ketika anda mendeskripsikan seseorang yang anda 14 Ibid hal 190-191 13 kenal. Hal ini digunakan untuk mempersonalisasikan konsumen dalam rangka memilih media sasaran dan pesan. Pemahaman targeting merupakan langkah awal dalam memahami posisi brand di dalam pasar yang kompetitif. Tujuannya untuk memosisikan tawaran produk di benak konsumen dan membandingkannya dengan pesaing. Mengidentifikasikan ciri atau feature brand, dan ciri kompetitor adalah langkah yang berikutnya , yaitu dengan mengevaluasi ciri produk yang kelihatan (ukuran, warna dan kemudahan penggunaan) dan atribut yang tak tampak (kualitas, status, nilaigaya dan keamanan) sehingga dapat membedakan dari pesaingnya. Dengan ini pemasar dapat menciptakan citra produk yang unik. Menurut Jack Trout menjelaskan bahwa positioning adalah mudah jika suatu produk itu mengandung ciri lebih cepat , lebih bagus, lebih aman, atau baru, namun sering kali brand didesain di seputar perbedaan produk 15 . Periklanan dapat membentuk posisi namun pengalaman personallah yang akan menempatkannya dalam benak audiensi. Peran strategi periklanan adalah mengkaitkan posisi brand dengan pengalaman dan asosiasi audiensi sasaran. Sesudah situasi dianalisis dan tujuan dinyatakan, perencana lalu harus memutuskan bagaimana mencapai tujuan itu. Ada berbagai cara untuk mencapai tujuan itu salah satunya adalah sebuah strategi dapat berfokus pada branding, positioning, menghadapi kompetisi atau membuat kategori menjadi dominan. Pada dasarnya strategi didesain untuk mendukung komunikasi pemasaran, seperti menciptakan kegairahan pada promosi penjualan. Dalam hal ini dalam penentuan 15 Ibid hal 250 14 strategi dapat juga digunakan elemen efek komunikasi untuk mengidentifikasi tipe-tipe strategi dan tujuan yang dapat merespon konsumen terhadap kampanye. Strategi persepsi fokus pada penciptaan kesadaran, Strategi emosional diharapkan dapat menyentuh perasaan orang. Strategi kognitif digunakan untuk mempengaruhi pikiran orang tentang brand dan strategi asosiasi berusaha membangun personalitas brand atau posisi brand dengan mengasosiasikannya pada gaya hidup atau simbol. Setelah strategi dididentifikasi langkah berikutnya adalah implementasi, seperti menentukan anggran dan evaluasi kampanye16. Penganggaran adalah bagian penting dari rencana periklanan. Anggaran juga menentukan berapa banyak target dan rencana kampanye multimedia yang dapat dilakukan dan berapa lama kampanye akan dijalankan. Evaluasi, meneliti efektivitas. Merupakan bagian yang paling penting dalam rancangan periklanan. Ini adalah proses untuk mengetahui efektivitas kampanye. Evaluasi tidak dimungkinkan jika kampanye iklan tidak memiliki tujuan yang dapat diukur. Seiring dengan adanya penyusunan anggaran maka perencanaan media pun haruslah di persiapkan. Rencana media ini disusun dengan melibatkan kerjasama antara tim media, tim account dan tim kreatif, serta kelompok manajemen brand pemasaran. Renacana media adalah dokumen yang berisi ringkasan tujuan dan 16 Ibid hal 256-257 15 strategi yang berkaitan dengan penempatan pesan brand perusahaan 17 . Startegi Media memiliki empat pokok kegiatan yang saling terkait: 1). Memilih khalayak sasaran, 2). Tujuan media, 3) Memilih media dan sarananya, 4) pembelian media. Memilih khalayak sasaran haruslah jelas, penentuan target sasaran dapat melihat dari segi segmentasi. Dengan mensegemntasi konsumen dapat menentukan konsumen yang tepat sasaran dan memberikan efek lebih pada media yang digunakan. Tujuan rencana media adalah mencari cara paling efektif dan efisien untuk mengirimkan pesan kepada audiensi sasaran. Terdapat dua tujuan utama media yaitu jangkauan, frekuensi, bobot, keberlanjutan, dan biaya18. Jangkauan Media sangatlah luas, namun menentukan sasaran yang tepat merupakan tantangan dari perencanaan media, menyadari bahwa kesuksesan kampanye dikarenakan kemampuan iklan untuk menjangkau audiensi sasaran sebanyak mungkin. Dengan menggunakan data demografi dan gaya hidup dapat menjadi pusat/fokus dari jangkauan sasaran, mengidentifikasi sudiensi dari rumah tangga sampai individu. Penentuan media frekuensi merupakan hal yang penting, misalkan dalam bauran media pemasangan suatu iklan di media majalah dimana pemuatan iklannya adalah 16 (4 x 1 pemuatan x 4 minggu = 16) memungkinkan target dapat melihat semua iklan itu namun pada kenyataannya mungkin target hanya dapat melihat 17 18 Ibid hal 383 Monle Lee & Carla Johnson, Prinsip-prinsip pokok periklanan dalam perspektif global (Prenada Media 1999) hal 227 16 satu kali. Dengan frekuensi dapat mengukur rata-rata berapa kali khalayak umum dapat menerima pesan yang dibuat dalam periode tertentu. Seberapa besar bobot media yang dilihat, hal ini dapat dihitung dengan menggunakan GRP (gross rating points). Sebuah media melihat dari besar tidaknya GRP ini dapat menjadi patokan dalam menentukan media apa yang dapat digunakan untuk menyampikan pesan. Media yang memiliki rating tinggi memiliki arti bahwa media tersebut telah dilihat oleh banyak khalayak dan dapat dijadikan referensi dalam memilih media. Sebuah kampanye suatu brand melakukan periklanan tidaklah hanya pada awal saat suatu brand mempperkenalkan jati dirinya saja, namun berlanjut dengan membuat suatu iklan yang bertujuan sebagai pengingat dimana brand tersebut dapat diingat dan terus di gunakan oleh khalayak konsumen. Efisiensi biaya juga merupakan tujuan dari rencana media dimana menjadi salah satu bagian dari efektifitas iklan. Pembuatan suatu iklan dengan biaya yang tinggi namun hasilnya tidak efektif untuk brand maka iklan tersebut tidak bisa dibilang efektif. Media memiliki banyak keberagaman diantaranya adalah televisi, koran, majalah, radio, reklame luar ruang, internet, dll. Disetiap media ini memiliki banyak karakteristik dan keunggulan yang unik. Karakteristik yang paling sesuai dengan merek yang diiklankan dan memiliki jangkauan khalayak sasaran yang banyak merupakan media yang paling digunakan oleh pengiklan. Penggunaan media oleh pengiklan terkadang dapat digunakan dalam serangkaian media 17 namun terdapat juga pengiklan yang hanya menggunakan satu media iklan dimana biasanya memiliki tujuan untuk menjangkau khalayak sasaran dengan memberikan dampak khusus. Suatu bauran media menjadi masuk akal ketika media tuunggal tidak mampu menjangkau khalayak sasaran dalam jumlah yang memadai atau dengan dampak yang memadai untuk mencapai tujuan-tujuan media. Pembelian media dalam periklanan haruslah efektif dan se-efisien mungkin. Dalam beberapa brand penggunaan media tergantung dari segmen dan target yang ingin dicapai. Sekarang ini pembelian media periklanan sangtlah beragam, bahkan banyaknya juga yang menawarkan suatu paket dimana paket tersebut terdapat berbagai macam media yang dapat digunakan namun dengan harga yang murah. Pembelian media pada suatu perusahaan haruslah berdasarkan pada penelitian dan pemahaman tentang kebutuhan pasar. Media teretntu juga memiliki pangsa pasar dengan target tertentu seperti komunitas, orangtua, dewasa atau remaja. Contoh media luar ruang atau billboard dapat digunakan untuk brand atau perusahan yang mengejar target mereka pada suatu wilayah tertentu, karena dengan adanya billboard dapat menjadikan suatu pengingat bagi khalayak umum untuk melakukan suatu tindakan pembelian atau konsumtif. Hal ini menjadi suatu keuntungan dalam membeli media yang diinginkan agar pesan dapat tepat sasaran. Menjadikan suatu iklan yang efektif juga memerlukan ide kreatif yang cukup tinggi sehingga dapat menciptakan suatu pesan yang dapat dengan mudah di terima oleh khalayak umum. Rencana pemasaran sendiri terdiri dari beberapa 18 rencana-rencana yang saling berkesinambungan, periklanan yang efektif selain ber fokus pada media dan pesan juga diperlukan logika dan krativitas. Merencanakan strategi adalah bentuk pemecahan masalah dan pemikiran kreatif, yang merupakan alat mental untuk mencari akar permasalahan. Kreativitas adalah bentuk khusus dari pemecahan masalah, dan setiap orang dilahirkan dengan bakat tertentu. Perencana media, periset pasar, copywriter, dan direktur seni semuanya mencari ide-ide baru, dimana ide iklan harus kreatif (orisinil, berbeda, baru, tak terduga) dan strategis (tepat untuk produk dan sasaran; memenuhi tujuan periklanan). Strategi kreatif dan pelaksanaannya dipaparkan dalam sebuah dokumen yang disebut creative brief (atau platform creative, worksheet atau cetak biru). Berikut beberapa poin-poin utama dalam pedoman kreatif pada umumnya19 : a) Problem yang dapat dipecahkan oleh komunikasi b) Audiensi sasaran dan pendapat tentang sikap dan perilaku mereka c) Posisi brand dan keputusan branding lainnya, seperti personalitas dan citra d) Tujuan komunikasi yang menyebutkan respons yang diinginkan dari audiensi sasaran terhadap pesan e) Usulan atau penjualan ide yang akan memotivasi target untuk merespons 19 Sandra Moriarty - Nancy Mitchell - William Wells, Advertising Edisi Kedelapan (Kencana Predana Media Group 2009) hal 436 19 f) Konsiderasi media tentang dimana dan kapan pesan akan disampaikan g) Arah kreatif yang memeberikan saran bagaimana menstimulasi respons konsumen seperti yang diharapkan. Ini bukan ide kreatif namun mungkin berkaitan dengan pelaksanaan atau gaya yang disebut tone of voice iklan. Elemen kreatif adalah dimensi paling terlihat dan dalam hal tertentu paling penting dari periklanan. Beberapa konsep kretif terutama berbentuk visual, tetapi ide yang menarik dapat diekspresikan dengan tulisan. Orang yang menyusun dan mengukir kata-kata di iklan disebut copywriter. Copy (teks iklan adalah teks dari suatu iklan atau kata-kata yang diucapkan orang dalam iklan. Menulis suatu teks iklan yang efektif haruslah: Ringkas (kalimat pendek dan familier), Fokus (satu poin utama), Spesifik (jangan buang-buang waktu untuk hal umum), Personal (langsung menyapa audiensi anda sebagai “Anda”), Fokus tunggal (sampaikan pesan sederhana pada astu ide), Konversasional (gunakan bahasa sehari-hari), Orisinal (jangan gunakan hal-hal yang sudah lama, pernyataan terlalu umum dan bombastis, dan klise), Gunakan variasi (hindari blok teks terlalu panjang di iklan cetak, bagi-bagilah teks menjadi paragraf pendek dengan subjudul), Gunakan deskripsi imajinatif (gunakan bahasa figuratif dan evokatif untuk membangun gambaran di benak konsumen). Secara umum , designer cetak menyadari bahwa gambar di media cetak menarik lebih banyak pembaca ketimbang kata-kata headline. Iklan dengan gambar juga cenderung menarik lebih banyak pembaca untuk membaca isi iklan; perhatian awal akan lebih terbangkitkan dengan visual yang kuat. Susunan elemen 20 dalam iklan diatur oleh prinsip dasar desain. Desain punya kebutuhan fungsional (dapat dimengerti) dan estetika (lebih menarik dan menyenangkan bagi mata). Prinsip desain ini dimaksudkan untuk memadu mata, dengan menciptakan visual yang membantu pemirsa melihat-lihat elemen iklan. Misalnya elemen dominan yang berwarna atau berkontras tinggi (besar vs. Kecil, gelap vs. Terang), adalah yang pertama kali menarik perhatian. Semua elemen ini dipadukan dan membentuk kesatuan dan keseimbangan desain. 2.3 Media Periklanan Billboard Iklan luar ruang mencangkup iklan seperti papan reklame (billboard) sampai balon udara. Ini berarti iklan di ruang publik, termasuk di badan bis, poster di tembok, telepon, dan tempat belanja, shelter transit, stasiun kereta api, bandara, terminal, hotel, mal,supermarket, toko grosir, tas belanja, dinding toilet umum, jam di toko, dll. Tidak ada format standar untuk jenis iklan ini, meski banyak yang menggunakan bentuk cetak untuk menyampaikan pesan. Salah satu yang paling cepat pertumbuhannya adalah periklanan luar ruang yakni papan pengumuman di sepanjang jalan tol atau perkotaan atau dapat kita sebut dengan billboard. Pengiklan memanfaatkan media billboard karena dua alasan pertama: bagi pengiklan nasional medium ini dapat memberikan pengingat kepada audiensi sasaran, kedua Billboard juga bersifat direksional; ia bertindak sebagai medium primer saat papan reklame itu berada di dekat penjualan produk. Ke-efektifitas penggunaan billboard untuk perusahaan dalam menyampaikan 21 pesannya sangatlah banyak yaitu: Penganggaran dalam menggunakan media billboard masih relatif murah dari pada media iklan yang lain seperti televisi dan radio, Penjadwalan penggunaannya sangatlah fleksibel karena materi dapat dirubah dalam waktu kapan saja, Isi pesan dapat terus ditayangkan sehingga dapat menjadi iklan pengingat yang baik dalam menjual produk/jasa, Dapat mengajak langsung audiensi untuk dapat melakukan pembelian (apabila pemasangan billboard dekat dengan toko/kios produk yang ditawarkan). Menurut OAAA (Outdoor Advertising Association of America) dari segi ukuran dan format, ada dua jenis billboard : panel poster cetak dan buletin bergambar. Poster cetak adalah tipe billboard yang dibuat oleh desainer (disediakan oleh pengiklan atau agensi), dicetak dan dikirimkan ke perusahaan iklan luar ruang. Iklan itu kemudian ditempatkan di permukaan panel poster di lokasi. Ada dua ukuran berdasarkan lebar kertas yang dipakai untuk mencetak gambar – 8 sheet (5 x 11 kaki) dan 30 Sheet (12 x 25 kaki) 20. Jenis lain dari billboard adalah painted bulletin. Buletin yang dilukis berbeda dari poster karena biasanya buletin ini dibuat di tempat dan tidak dibatasi ukuran atau bentuknya, meskipun ukuran standarnya adalah 14 x 48 kaki. Iklan ini dapat dilukis di kedua sisi bangunan gedung, di atap, atau bahkan di struktur alami, seperti lereng bukit 21. 20 Sandra Moriarty - Nancy Mitchell - William Wells, Advertising Edisi Kedelapan (Kencana Predana Media Group 2009) hal 298 21 Ibid hal 298 22 Beberapa keuntungan dengan menggunakan media billboard diantaranya adalah22 : 1) Dengan cepat membangun kesadaran akan merek baru serta mempertahankan dan memberdayakan kembali identitas merek produk mapan 2) Menciptakan keberlangsungan merek atau pesan dengan memperpanjang tema periklanan dasar melampaui media gaya lama 3) Menawarkan pendekatan lokal untuk kampanye periklanan nasional 4) Dapat diadaptasi dengan setiap pesan periklanan atau merek dengan lebih dari satu format 5) Menyediakan bantuan lokal dengan menawarkan arah pada unit eceran 6) Berfungsi sebagai pengingat point-of-purchase bagi konsumen dalam proses berbelanja dan membeli 7) Dapat menambahkan tanggapan langsung dengan menyediakan alamat Web dan nomor telepon. Periklanan billboard merupakan media visual dengan elemen kreatif yang memainkan peran yang jauh lebih besar daripada wahana periklanan lainnya. Pilihan kreatif yang tersedia untuk pengiklan billboard hampir tak terbatas dengan lusinan bentuk dan ukuran yang ditawarkan untuk membawa pesan membujuk. 22 W. Ronald Lane – Karen Whitehill King – J. Thomas Russell, Kleppner’s Prosedur Periklanan Edidi ke tujuhbelas (PT. Indeks Jakarta 2009) hal 485-486 23 Merancang tampilan billboard adalah salah satu tugas paling sulit bagi tim kreatif. Dari segi naskah billboard juga memungkinkan sebuah judul, biasanya tidak lebih dari tujuh kata. Berbeda dengan naskah media gaya lama pada billboard, tidak ada perkembangan tema dan penjelasan naskah. Keringkasan yang padat tidak hanya merupakan sifat tetapi juga kebutuhan. Untuk sebuah media billboard teks yang terlalu banyak tidaklah terlalu efektif terutama pada media billboard yang terpasang di jalan raya, dimana audiensi hanya memiliki beberapa detik untuk melihat-nya. Dari segi warna adalah salah satu keuntungan utama billboard. Namun warna harus dipilih dengan hati-hati untuk memastikan keterbacaannya. Perancang billboard menggunakan warna yang menciptakan kontras yang tajam dalam corak (merah, hijau, dll)maupun nilai (ukuran terang atau gelap). Keberhasilan periklanan billboard bergantung pada penyediaan data penelitian yang handal bagi pengiklan dan biro iklan yang dapat mereka gunakan sebagai dasar keputusan berbelanja media. Perseption Research Services (PRS) terkait dengan OAAA mengadakan studi pandangan mata untuk menentukan tingkat visibilitas billboard dan dampak visibilitas ini. Menggunakan yeknik yang merekam gerakan mata pengemudi dan penumpang, PRS menemukan bahwa 74 persen subyek melihat papan billboard dan 73 persen dari mereka yang membaca naskah. Hasilnya juga memperlihatkan bahwa ukuran papan dan peningkatan kreatif seperti figur tiga dimensi dan perpanjangan papan meningkatkan tingkat perhatian. Secara keseluruhan, studi menunjukkan bahwa billboard dapat efektif 24 dalam membangun pengenalan merek dan mampu menarik perhatian dari semua kelompok sasaran 23. 2.4 Efektifitas Media Billboard Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi efektifitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan. Pengertian efektifitas menurut Lindemann adalah “Ukuran kemampuan untuk memilih tujuan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang tepat untuk mencapai tujuan yang direncanakan”24. Komunikasi dapat dikatakan efektif bila komunikasi tersebut dapat menghasilkan perubahan di pihak penerima sesuai yang diharapkan oleh komunikan. Perubahan tersebut dapat terlihat dari umpan balik yang diterimanya kembali. Keberhasilan efektifitas suatu iklan bukan dilihat dari jumlah rating yang dilihat namun jumlah konsumen yang datang untuk membeli produk. Oleh karena itu kesadaran akan brand merupakan tujuan utama dari periklanan. Mengevaluasi efektifitas suatu media dapat dilakukan melalui pengujian, monitoring, dan pengukuran. 23 Biasanya periklanan diukur dalam term efek W. Ronald Lane – Karen Whitehill King – J. Thomas Russell, Kleppner’s Prosedur Periklanan Edidi ke tujuhbelas (PT. Indeks Jakarta 2009) hal 500 24 Lindemann dalam Djuarsa, The Public Relations Effectiveness Yardstick model 2004 25 komunikasinyaresponmental terhadap suatu pesan, yang menjadi pintu untuk perhitungan dampak penjualan , preferensi dan rasa suka menunjukkan bahwa pesan advertising dapat memberi kontribusi positif terhadap keputusan pembelian. Menurut riset di Ipsos ASI salah satu penyedia pra-testing periklanan terbesar di Amerika Serikat mengatakan “Iklan bekerja dengan baik jika menimbulkan minat pemirsanya, ketika konsumen sukamelihatnya, jika iklan relevan, dan jika iklan menampilkan informasi dengan cara yang unik dan menarik”25. Secara umum, periklanan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya, dimana fungsi-fungsi tersebut antara lain26: 1. Memberi informasi (informing), yakni membuat konsumen sadar akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. 2. Membujuk (persuading), yang berarti iklan yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. 3. Mengingatkan (reminding), dimana iklan berfungsi untuk menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. 4. Memberi nilai tambah (adding value), Periklanan memberi nilai tambah pada konsumen dengan mempengaruhi persepsi konsumen. 25 Sandra Moriarty - Nancy Mitchell - William Wells, Advertising Edisi Kedelapan (Kencana Predana Media Group 2009) hal 690 26 Shimp, Terence A, Periklanan promosi jilid I (Penerbit erlangga, Jakarta 2000) 26 Biasanya pengiklan akan mengukur pengaruh komunikasi baik itu pada kesadaran, pengetahuan, atau preferensi, juga pengaruhnya pada penjualan. Perencanaan iklan yang baik sangat tergantung pada ukuran efektifitas periklanan. Efektifitas iklan dapat diukur dari27: 1. Dampak komunikasi dari suatu iklan, yaitu potensi pengaruhnya pada kesadaran (awarness), pengetahuan (knowledge), dan preferensi (Preference). 2. Dampak terhadap penjualan, pengukuran ini lebih sulit diukur daripada dampak komunikasi karena penjualan dipengaruhi oleh banyak faktor selain iklan, seperti tampilan produk, harga, ketersediaan dan tindakan pesaing. Suatu iklan yang efektif, tentunya harus diawali dengan pemahaman program pemasaran produk yang diiklankan, karena iklan merupakan bagian dari kegiatan pemasaran. Dengan mempelajari data tentang produk, harga, distribusi, pangsa pasar, serta persaingan, produsen dapat memprediksi masalah-masalah apa saja yang mungkin dihadapi serta bagaimana mengatasinya. Jawaban tersebut dapat membawa kepada penemuan ide besar yang akan menjadi dasar dalam pengembangan proses terbentuknya iklan. Lalu ide besar ini dituangkan dalam bentuk suatu iklan dengan cara mengembangkan strategi kreatif periklanan atau strategi periklanan. 27 Philip Kotler, Marketing management: analysis, Planning, Implementaion, and Control, Tenth Edition (Prentice Hall International, Inc, New Jersey 2000) 27 Untuk melakukan pendekatan kepada konsumen dan agar pesan mudah diterima, perlu juga digunakan daya tarik (appeals). Daya tarik yang digunakan dalam pesan iklan harus memiliki 3 karateristik: 1. Meaningful yaitu menunjukkan manfaat yang membuat konsumen lebih menyukai atau lebih tertarik pada produk yang diiklankan. 2. Distinctive yaitu memiliki daya tarik yang khas/berbeda dimana iklan harus menyatakan apa yang membuat produk mereka lebih baik dari produk-produk pesaing. 3. Believable, yakni dapat dipercaya. Yang ketiga ini tidaklah mudah karena pada umumnya banyak konsumen yang meragukan kebenaran iklan. Idealnya sebuah efektifitas media billboard dapat dikembangkan dengan mendapatkan perhatian (attention), menarik minat (interest), membangkitkan keinginan (desire) & menyebabkan tindakan (action) 28 . Model AIDA dikenal sebagai model hierarchy of effect yang mengidentifikasikan tingkatan konsumen sebelum melakukan pembelian. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh media iklan dapat diketahui dari konsep AIDA. 1) Attention (Perhatian) Kenneth E. Andersen mengatakan bahwa perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran 28 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran edisi Kesebelas jilid 2 (PT. Indeks Jakarta 2005) 28 pasa saat stimuli lainnya melemah29. Langkah pertama dalam periklanan yaitu pengiklan perlu menarik perhatian konsumen atau calon konsumen. Adapun dari segi perhatian ini dalam media billboard dapat dilakukan dengan melihat dari segi bentuk, lokasi dan pesan yang disampaikan melalui media billboard. 2) Interest (Ketertarikan) Setelah pengiklan berhasil menarik perhatian target khalayaknya, maka muncul rasa ketertarikan calon komsumen. Dalam situasi ini konsumen akan mengumpulkan informasi lebih mengenai produk dan mengevaluasi isi pesan tersebut. Pada tahap ini pengiklan harus dapat lebih meningkatkan perhatian konsumen yaitu dengan menciptakan sesuatu yang dapat menyenangkan konsumen dengan mendengarkan dan memahami kebutuhan dari konsumen 3) Desire (Keinginan) Di tahap ini dimana calon konsumen akan merasakan untuk memiliki produk tersebut. Disini pengiklan harus dapat meyakinkan calon konsumen untuk membeli produk yaitu dengan penjelasan mengenai keuntungan produk yang ditawarkan serta kerugiannya jika tidak membeli produk tersebut. Hal-hal yang dapat mempengaruhi keinginan membeli dari calon konsumen adalah faktor pendapatan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, hobi dan lain-lain. 29 Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc, Psikologi komunikasi (PT. Remaja Rosdakarya 2005) hal 52 29 4) Action (Tindakan) Periklanan belum dapat dikatakan berhasil sebelum calon konsumen mengadakan tindakan untuk membeli, jadi dengan keinginan yang kuat tersebut membuat konsumen mengadakan pembelian. Taraf efektifitas suatu media terhadap khalayaknya yang membaca, menikmati dan mendapatkan sesuatu dari media tersebut dapat diperkirakan mendekati ketepatan dengan melakukan pemngamatan terhadap. 30 1) Riset pembaca. Para pembaca diminta untuk mengisi suatu daftar pertanyaan (kuisioner). Jawabannya akan memberikan petunjuk mengenai pendapat para pembaca, misalnya menyangkut hal yang disukai dan tidak di sukai. 2) Jumlah kuisioner yang masuk (kembali) dapat menunjukan intensitas ketertarikan pembaca terhadap media itu sendiri. 3) Surat pembaca/ kotak saran. Volume(jumlahnya) form saran dapat menjadi indikator adanya perhatian khalayak terhadap media. 4) Dampaknya. Dampak media terhadap khalayaknya dapat terjadi terhadap pengetahuan, pemahaman, perilaku, kebijaksanaan organisasi atau perorangan, atau apapun yang ingin dicapai oleh komunikator. 30 Bachtiar Aly, Op.Cit, hal 09 30 Perhitungan dan perencanaan yang cermat dan akurat menyangkut penentuan penggunaan media billboard ini mutlak diperlukan. Karena itu program yang matang terlebihi dahulu dipersiapkan. Dalam pemasangan sebuah media luar ruang atau billboard agar menjadi efektif perlu mempertimbangkan beberapa hal diantaranya adalah31: 1. Jangkauan Kemampuan media menjangkauk khalayak sasaran, faktor ini bersifat lokal artinya mampu menjangkau daerah di sekitarnya saja. Hal ini terjadi karena dalam hal berpergian manusia sering hanya menggunakan satu jalan dan tidak pernah berganti rute kecuali jika ada gangguan. 2. Frekuensi Kemampuan media mengulang pesan iklan yang sama terhadap khalayak sasaran saat mulai dilupakan. 3. Kontinuitas Kesinambungan media menyampaikan pesan iklan sesuai dengan tuntutan strategi periklanan. 4. Ukuran Kemampuan media memberikan ukuran yang dituntut oleh pesan iklannya. Memiliki tampilan dengan mencolok dan tiba-tiba. Dalam periklanan ada istilah etika periklanan dalam hal ini termasuk 31 http://percetakan-digital.com/?ForceFlash=true#/submenu/info-percetakan-offset.html 31 juga pada pemasangan media luar ruang diantarnya billboard dengan tinggi maksimum 12 – 15 m untuk dalam, dengan jarak billboard ke tanah atau tiang 4 m kecuali untuk medan luas seperti jalan tol dan bandara maksimum tinggi 24 m. 5. Warna Kemampuan media menyajikan tata warna yang dituntut oleh suasana yang dikehendaki pada saat pesan iklan disampaikan. 6. Pengaruh Kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang fungsional dalam hal menjual dirinya kepada khalayak sasaran. Pesan harus singkat dan ditampilkan secara jelas. Harus dapat dibaca setidaknya dalan tujuh detik. Menggunakan huruf yang mudah terbaca dari jarak relative jauh. Menggunakan warna yang tepat sebagai pembantu. Menentukan titik lokasi papan reklame juga menjadi hal yang penting dalam mencapai ke-efektifan dari media iklan billboard, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan32: 1. Arus Perjalanan Harus jeli apakah akan dipasang di kiri atau kanan jalan, Perlu di perhatikan pula berada pada arus pulang atau arus berangkat kerja atau sekolah/ kuliah. 32 Ibid 32 2. Jenis Produk Asumsinya arus berangkat adalah pada pagi hari sedangkan arus pulang pada sore atau malam hari. Penentuan pemasangan inilah yang menjadi penentu jenis produk yang akan ditawarkan. Salah satu contoh iklan shampoo yang dipasang pada kiri jalan (arus berangkat kerja) dapat mengganggu karena pihak konsumen sedang tidak akan mengalami kegiatan rutinitas membersihkan badan. 3. Jangkauan Media ini menpunyai daya jangkauan di daerah sekitar reklame itu saja dimana produk yang ditawarkan dapat langsung terjangkau oleh konsumen. Karenanya, sangat penting memilih lokasi yang memiliki sudut pandang yang luas, misalnya pada ketinggian tertentu yang bebas dari halangan pandangan. Dari segi jarak penglihatan papan reklame juga memiliki ketentuan tersendiri dimana jarak pandang papan reklame sudah dapat terlihat dengan jelas isi pesan dari jarak minimal 10 m. 4. Kecepatan arus lalu lintas Jika media ini dipasang di jalur bebas hambatan, maka papan reklame tersebut harus didesain sedemikian rupa agar dari kejauhan sudah terbaca dan dikenali pesannya. Pada jalur ini iklan luar ruang mempunyai efektifitas terbaca dalam tempo kiurang dari tujuh detik. Jika ingin menampilkan detail maka lebih baik memilih jalur lalu lintas yang padat 33 dan pada ketinggian menengah. Jalur padat ini misalnya pada lokasi sekitar pusat perbelanjaan, persimpangan jalan, jalan tiga jalur yang ada sekolah dengan sedikit tempat parkir atau juga jalan “leher botol” yang ujungnya menyempit. Pada arus yang padat, orang dapat membaca dengan santai pada titik pandang yang dekat. Ketinggian juga duperhatikan jangan sampai orang membaca dengan kepala terlalu mendongak. 5. Persepsi terhadap lokasi Papan reklame bertujuan untuk membangun citra, Jangan sampai salah menenpatkan produk dengan citra yang bonafit , anggun, besar dan modern di suatu tempat yang tidak pada tempatnya dan tidak sesuai sasaran. 6. Keserasian dengan bangunan sekitarnya Tanpa memperhatuikan keserasian, papan reklame akan menjadi sampah kota yang semakin menyebabkan calon pembeli sesak nafas. Papan reklame yang baik harus memperhatikan keseimbangan lingkungan yang justru dapat mempercantik kota. Iklan luar ruang harus memperhatikan 7K yaitu: keindahan , kesopanan, ketertiban, keamanan, kesusilaan, keagamaan dan kesehatan. Adapun bebrapa kendala sebagai kelemahan dari media billboard diantaranya adalah33: 33 Ibid 34 1. Papan reklame efektif bagi pengendara sepeda motor. 2. Papan rekalame efektif bagi mereka yang duduk di jok depan kendaraan roda empat. 3. Papan reklame menjadi sangat efektif di negara maju, karena semakin banyak orang yang mengemudikan sendiri kendaraannya. 4. Di Indonesia sopie terekspos oleh papan reklame sedangkan penumpangnya sedang membaca koran atau majalah. 5. Bis dan kendaraan umum lainnya tidak memberikan ruang pandang yang cukup bagi penumpangnya.