Panduan Lapangan Pengenalan Jenis Pohon Penghasil

advertisement
Panduan Lapangan
Pengenalan Jenis Pohon Penghasil Gaharu
Gyrinops spp. di Indonesia
Oleh:
Adi Susilo
Titi Kalima
Erdy Santoso
Kementerian Kehutanan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi
Bekerja sama dengan
International Tropical Timber Organization
(ITTO) – CITES Phase II Project
Bogor – Indonesia, 2014
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 1
29-Jan-15 11:15:48 PM
PaNDUAN LAPANGAN PENGENALAN JENIS POHON PENGHASIL GAHARU
Gyrinops SPP. DI INDONESIA
Penyusun:
Adi Susilo
Titi Kalima
Erdy Santoso
Editor:
Maman Turjaman
Tajudin Edy Komar
Marfuah Wardani
Desain Cover:
Agustina Dwi Setyowati
Ilustrator Gaharu:
Priyono
Subari
Wahyudi Santoso
Copyright © 2014 Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi,
dengan International Tropical Timber Organization (ITTO) – CITES Phase II Project
ISBN : 978-602-1681-26-8
Diterbitkan oleh
Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi
International Tropical Timber Organization (ITTO) – CITES Phase II Project
Jl. Gunung Batu No. 5 Bogor, Indonesia
Telp. +62-251-8633234, Fax. +62-251-8638111
Dicetak oleh: IPB Press
Bogor, Desember 2014
This work was made possible by a grant from ITTO under its collaborative program with CITES ‘Support to ITTO: CITES
Implementation for Tree Species and Trade/Market Transparency (TMT)’. Donors to this collaborative program include the EU
(primary donor), the USA, Germany, the Netherlands and Norway. The project was implemented by Center for Conservation and
Rehabilitation Research and Development.
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 2
29-Jan-15 11:15:48 PM
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdullilah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, Buku
Panduan Lapangan Pengenalan Jenis Pohon Penghasil Gaharu Gyrinops spp. di Indonesia ini dapat tersusun.
Buku ini merupakan panduan untuk mengenali jenis Gyrinops spp. di alam yang terdapat di Indonesia.
Pengenalan jenis Gyrinops spp. dipermudah dengan Kunci Pengenalan Jenis yang terdapat dalam salah satu
bab buku ini.
Untuk menggunakan Buku Panduan ini dengan baik, perlu terlebih dahulu dilakukan pelatihan dengan
bimbingan pakar Botani Hutan agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian. Bagi yang sedang berlatih dan
bertugas mengidentifikasi jenis Gyrinops spp., buku ini sangat berharga.
Sketsa Gyrinops spp. digambar dari koleksi spesimen pada Herbarium Bogoriense dan Herbarium Wanariset
Samboja. Kepada para pelukis, Bapak Subari, Bapak Wahyudi Santoso dan Bapak Priono diucapkan terimakasih.
Ucapan yang sama kami tujukan kepada para penyunting Dr Maman Turjaman, Ir Tajudin Edy Komar, MSc dan
Dra. Marfuah Wardani, MP. Terimakasih disampaikan kepada Koordinator ITTO Indonesia, Ir. Didik Purwito,
M.Sc. beserta stafnya yang memprakarsai penerbitan buku ini.
Sebelum terbit buku ini telah dibahas oleh para pakar dalam Technical Workshop yang dilaksanakan pada
bulan Mei 2014 di IPB Convention Center. Kepada para pembahas utama, Dr. Ir. Tonny R. Soehartono, Prof Dr
Harry Wiriadinata dan Prof Dr. Tukirin Partomihardjo, serta para peserta worshop kami ucapkan terimaksih
atas masukannya untuk penyempurnaan buku ini.
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 3
29-Jan-15 11:15:48 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
Harapan kami buku ini bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan terutama bagi masyarakat petani
gaharu di wilayah Indonesia.
Kepala Pusat Litbang
Konservasi dan Rehabilitasi
Ir. Adi Susmianto, MSc
NIP. 195712211982031002
iv
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 4
29-Jan-15 11:15:49 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
EXECUTIVE SUMMARY
Identifying the right species of agarwood producing tree is important as different species produce different
agarwood quality (Rimbawanto and Widyatmoko 2011). This book, Field Guide to Identification of agarwood
producing tree Gyrinops spp. in Indonesia, is intended to agarwood farmers so that they are able to identify
the right species to plant. This technical report is one of the many outputs of ITTO CITES Phase II: Promoting
Conservation of Plant Genetic Resources of Aquilaria and Gyrinops Species in Indonesia, which was carried
out and completed in 2014.
This is a literature study enhanced with field visit to collect herbarium and pictures of Gyrinops spp. Gyrinops
is poorly studies. It was very hard to get information on Gyrinops species. Information on ecology, habitat,
fenology, propagation, pest and diseases of Gyrinops was not available.
Gyrinops is in the family of Thymelaeaceae. The most important publication for this study is revision on
Thymelaeaceae conducted by Ding Hou and was published in Flora Malesiana Volume l 6 1960. This is the last
revision of Thymelaeaceae and no any other revision on this family since then.
According to Ding Hou (1960) distinguishing on generic level in Thymelaeaceae are occasionally very hard
because although most species in one genus could be separated from other genera by two or more excellent
characters, there are one or two species or even worse - several specimens of the same species - create exception
of all distinguisher but one character. As a result such genera are then separated by one character only. For
example in Gyrinops the petaloid appendages are free except in part of the specimens Gyrinops moliiccana
and Gyrinops decipiens which are usually united. Ding Hou (1960) separating Gyrinops to other genera only
based on a single morphological character: the number of stamens. Gyrinops is haplostemonous.
v
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 5
29-Jan-15 11:15:49 PM
Precise delimitation in Thymelaeaceae in various circumstances is also exceptionally hard, as it demonstrated
that characters not only vary within a particular species, but also within the flowers of one particular
specimen (Ding Hou 1960). As consequences sterile material of Gyrinops possesses poor value since it would
be challenging to identify even in the genus level with confidence.
In Indonesia seven species of Gyrinops are present and described in this book. They are Gyrinops moluccana
(Miq.) Baill, Gyrinops decipiens Ding Hou, Gyrinops ledermannii Domke, Gyrinops salicifolia Ridl Domke.
Gyrinops caudata (Gilg.) Domke, Gyrinops versteegii (Gilg) Domke and Gyrinops podocarpus (Gilg) Domke.
vi
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 6
29-Jan-15 11:15:50 PM
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
EXECUTIVE SUMMARY
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I.
PENDAHULUAN
A Latar belakang
B Tujuan
C Penggunaan
II.
STATUS TAKSONOMI JENIS-JENIS GYRINOPS
III.
KERAGAMAN DAN PERSEBARAN MARGA GYRINOPS
IV.
KUNCI PENGENALAN JENIS GYRINOPS
A Kunci Pengenalan jenis Gyrinops spp.
B Deskripsi Marga Gyrinops
C Deskripsi jenis Gyrinops spp.
1.
Gyrinops moluccana (Miq.) Bail
2.
Gyrinops decipiens Ding Hou
3.
Gyrinops ledermannii Domke
4.
Gyrinops salicifolia Ridl.
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 7
iii
v
vii
ix
xi
1
1
2
3
5
7
9
9
10
11
11
15
18
21
29-Jan-15 11:15:50 PM
5.
Gyrinops caudata (Gilg.) Domke
6.
Gyrinops versteegii (Gilg.) Domke
7.
Gyrinops podocarpus (Gilg.) Domke
DAFTAR PUSTAKA
24
27
30
33
viii
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 8
29-Jan-15 11:15:51 PM
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Keragaman dan persebaran Gyrinops spp. di Indonesia
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 9
7
29-Jan-15 11:15:51 PM
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 10
29-Jan-15 11:15:51 PM
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Gambar 9.
Gambar 10.
Gambar 11.
Gambar 12.
Gambar 13.
Gambar 14.
Peta Sebaran Gyrinops spp. di Indonesia
Gyrinops moluccana (Miq.) Baill.
Sketsa Gyrinops moluccana (Miq.) Baill.
Gyrinops decipiens Ding Hou.
Sketsa Gyrinops decipiens Ding Hou.
Gyrinops ledermannii Domke.
Sketsa Gyrinops ledermannii Domke.
Gyrinops salicifolia Ridl.
Sketsa Gyrinops salicifolia Ridl.
Gyrinops caudata (Gilg.) Domke.
Sketsa Gyrinops caudate (Gilg.) Domke.
Sketsa Gyrinops versteegii (Gilg) Domke.
Gyrinops versteegii (Gilg) Domke
Sketsa Gyrinops podocarpus (Gilg) Domke.
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 11
8
13
14
16
17
19
20
22
23
25
26
28
29
31
29-Jan-15 11:15:52 PM
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 12
29-Jan-15 11:15:52 PM
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia merupakan salah satu penghasil gaharu yang beragam, terdapat lebih dari 26 jenis dalam tujuh
marga tumbuh di hutan alam yaitu Aetoxylon, Aquilaria, Enkleia, Gonystylus, Gyrinops, Phaleria dan
Wikstroemia. Dari tujuh marga tersebut, marga Aquilaria, Gyrinops, dan Gonystylus yang paling banyak
dimanfaatkan. Sejak lama, etnis dari berbagai negara di Asia telah menggunakan berbagai jenis gaharu alam
dalam bentuk produk berupa gumpalan, serpihan serta bubukan sebagai bahan baku untuk mengharumkan
tubuh, ruangan dan kelengkapan upacara ritual keagamaan (Semiadi et al. 2010).
Gyrinops menjadi primadona hasil hutan bukan kayu (HHBK) karena memberikan kontribusi bagi pasar
global (Wiriadinata 1995, Sidiyasa dan Suharti 1987, Mogea et al. 2001, Sitepu et al. 2011, Turjaman 2011).
Gyrinops termasuk famili Thymelaeaceae yang merupakan sumberdaya hayati yang sangat potensial di
wilayah Indonesia (Paoli et al. 2001). Gyrinops di Indonesia umumnya berada di Indonesia bagian timur,
seperti tersebar di Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua (Mulyaningsih dan Yamada, 2007). Akibat
praktek kegiatan kehutanan yang tidak berkelanjutan dan tingginya tingkat deforestasi, jenis Gyrinops spp.
saat ini mulai sulit ditemukan. Redlist IUCN 2009 menetapkan status Gyrinops spp. sebagai terancam punah,
langka, dan rentan. PP No.7/1999 dan permenhut No. 447/Kpts-II/2003 juga telah menetapkan Gyrinops
spp. sebagai jenis yang dilindungi dan dilarang untuk ditebang. Beberapa jenis Gyrinops yang rentan dan
dilindungi adalah Gyrinops versteegii.
Pohon penghasil gaharu dari jenis Gyrinops spp. telah dilindungi secara legal, namun kelestarian jenis Gyrinops
spp. tetap terancam. Penebangan hutan secara berlebihan telah mengakibatkan berkurangnya keragaman
genetik Gyrinops spp., baik ditingkat jenis maupun populasi. Sulitnya membedakan karakter morfologi antar
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 1
29-Jan-15 11:15:52 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
jenis Gyrinops, menyebabkan penebangan dilakukan terhadap semua species. Ding Hou (1960) menyatakan
bahwa memisahkan antar jenis Gyrinops spp. sangat sulit karena karakter bervariasi bukan hanya dalam satu
jenis tetapi juga dalam satu spesimen. Kesalahan atau kekeliruan identifikasi ini akan menimbulkan kerugian
yang cukup fatal.
Pemahaman tentang pengenalan jenis pohon penghasil gaharu khususnya Gyrinops spp. tidak mudah. Oleh
karena itu diperlukan adanya pengetahuan pengenalan jenis Gyrinops yang dapat disebarluaskan kepada
masyarakat termasuk instansi pemerintah, dan praktisi kehutanan. Dalam hal ini, disusun suatu panduan
pengenalan atau identifikasi species Gyrinops yang dapat digunakan dan dipahami oleh semua kalangan.
Dengan adanya panduan pengenalan atau identifikasi tersebut, diharapkan dapat menunjang upaya
pemanfaatan jenis Gyrinops secara berkelanjutan dan lestari.
B. Tujuan
Penyusunan dan penulisan buku panduan ini dilakukan untuk mendukung konservasi jenis pohon penghasil
gaharu (Gyrinops spp.) di Indonesia. Pembaca diharapkan dapat dengan mudah mengidentifikasi beberapa
jenis Gyrinops spp. yang ada di wilayah Indonesia. Gyrinops spp. di wilayah Indonesia sangat beragam
jenisnya dan seringkali dijumpai bahwa pada jenis yang sama, misal jenis Gyrinops verstegii memiliki nama
lokal yang berbeda pada tiap daerah. Hal ini jelas menyulitkan bagi masyarakat awam untuk mengenali
spesies tersebut di lapangan. Dengan mengetahui nama ilmiah suatu jenis gaharu (Gyrinops spp.), setiap
orang dapat menelusuri data yang terkait dengan distribusi, karakteristik, potensi, status konservasi dan cara
budidayanya.
Karakteristik Gyrinops spp. yang berkaitan dengan ukuran fisik, habitat cara tumbuh dan karakter buah dan
bunga sangat penting untuk menemukan teknik budidayanya. Data distribusi Gyrinops spp. dimaksudkan
untuk mengetahui lokasi-lokasi yang secara geografi potensial untuk ditanami Gyrinops spp. Status konservasi
2
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 2
29-Jan-15 11:15:53 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
tiap jenis diperlukan untuk mengetahui keberadaan suatu jenis Gyrinops di alam dan berbagai ancaman
terhadap keberadaannya.
Data yang telah dikumpulkan berasal dari kegiatan survei dan eksplorasi lapangan pada kegiatan proyek ITTO
CITES “Promoting Conservation of Plant Genetic Resources of Aquilaria and Gyrinops Species in Indonesia”.
C. Penggunaan
Buku ini disusun untuk dipergunakan sebagai panduan lapangan bagi seluruh masyarakat, terutama para
petani gaharu di wilayah Indonesia. Disamping itu, juga sebagai sarana untuk mengidentifikasi jenis pohon
penghasil gaharu (Gyrinops spp.). Indonesia memiliki jenis Gyrinops yang sangat beragam. Anakan pohon
Gyrinops spp. jelas berbeda dengan pohon dewasanya dalam hal ukuran bagian-bagian tumbuhannya.
Beberapa upaya untuk mempermudah pekerjaan mengenal jenis pohon Gyrinops spp. di antaranya ialah
pengenalan keragaman sifat morfologi pohon itu sendiri. Untuk mempelajari dan mengenal spesies-spesies
pohon Gyrinops spp. tersebut, diperlukan sarana peragaan dan latihan terus menerus, sehingga pengetahuan
tentang keragaman sifat berbagai Gyrinops spp. di hutan dapat dikuasai dengan baik, karena pada dasarnya
setiap jenis Gyrinops memiliki seperangkat sifat morfologi yang berbeda dari spesies Gyrinops lainnya. Hal lain
yang sangat berguna ialah berlatih mengidentifikasi pohon Gyrinops spp. di hutan, baik menurut pengalaman
maupun dengan menggunakan kunci identifikasi dan deskripsi yang telah dibuat. Dalam deskripsi, karakter
vegetatif dan generatif yang sangat berguna dalam membedakan spesies Gyrinops tersebut disajikan dalam
buku ini. Kajian sistematik dan didukung data lapangan yang lengkap dalam penyusunannya menjadikan buku
ini dapat dipakai sebagai bahan referensi bagi para pengambil kebijakan, pemerhati lingkungan, pengusaha,
akademisi, dan siswa atau mahasiswa yang berminat dalam buku ini mendukung pula untuk menjadi bahan
panduan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan.
3
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 3
29-Jan-15 11:15:53 PM
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 4
29-Jan-15 11:15:53 PM
II. STATUS TAKSONOMI JENIS-JENIS GYRINOPS
Ding Hou (1960) telah mendeskripsikan tujuh jenis Gyrinops spp., enam diantaranya tersebar di Indonesia
bagian timur. Spesies-spesies tersebut berpotensi untuk dikembangkan dan berasal dari hutan alam. Jenis
yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah Gyrinops versteegii. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal
dalam menentukan jenis-jenis pohon penghasil gaharu di hutan alam diperlukan pengetahuan yang memadai
dalam bidang botani dan taksonomi yaitu identifikasi. Tanpa mengetahui identifikasi atau ketepatan nama
ilmiah suatu jenis pohon penghasil gaharu tersebut di atas, rasanya sulit mendapatkan hasil yang akurat dan
memuaskan. Klasifikasi tumbuhan jenis pohon penghasil gaharu adalah sebagai berikut:
KLASIFIKASI
Divisio
Sub divisio Class Sub-class Ordo Famili Genus
Spesies
:
: : : : : : : ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 5
Spermatophyta
Angiospermae
Dicotyledoneae
Dialypetalae
Myrtales
Thymelaeaceae
Gyrinops
Gyrinops spp.
29-Jan-15 11:15:53 PM
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 6
29-Jan-15 11:15:53 PM
.
III. KERAGAMAN DAN PERSEBARAN MARGA GYRINOPS
Marga Gyrinops biasa disebut jenis gaharu atau jenis kemedangan yang termasuk dalam famili Thymelaeaceae.
Famili ini sebagian besar tumbuh dan mendominasi struktur tegakan hutan di hutan hujan tropis, dataran
rendah dari kering hingga rawa dengan ketinggian 0-1.000 m dpl. Marga Gyrinops memiliki keragaman jenis
yang paling tinggi dengan wilayah persebarannya yang cukup luas, yakni terdiri atas tujuh spesies dari 26
spesies gaharu yang tersebar di wilayah Indonesia bagian timur, diantaranya terdapat di Papua: empat spesies,
Sulawesi: dua spesies, Maluku: satu spesies, Nusa Tenggara: satus pesies (Ding Hou, 1960), selengkapnya
dapat diikuti pada Tabel 1. Dilihat dari tingginya keragaman Gyrinops di Papua, dapat dikatakan bahwa Papua
merupakan pusat persebaran jenis Gyrinops.
Tabel 1. Keragaman dan Persebaran Gyrinops spp. di Indonesia
No
Spesies
1. Gyrinops versteegii (Gilg) Domke.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
G. caudata (Gilg) Domke.
G. ledermanii Domke.
G. podocarpus (Gilg) Domke.
G. salicifolia Ridl.
G. moluccana (Miq) Baill.
G. decipiens
Daerah sebaran
Sulawesi,
Nusa Tenggara
Papua
Papua
Papua Barat
Papua Barat
Maluku
Sulawesi Tengah
Status konservasi (IUCN 2009)
Vulnerable/rawan
-
Sumber: GRIN (Germplasm Resources Information Network), online database
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 7
29-Jan-15 11:15:54 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
Roemantyo dan Partomihardjo (2010) menggunakan koleksi herbarium yang terdapat di Herbarium
Bogoriense, Pusat Penelitian Biologi-LIPI untuk memetakan populasi Gyrinops, seperti terlihat pada Gambar
1.
Gambar 1. Peta Sebaran Gyrinops spp. di Indonesia
8
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 8
29-Jan-15 11:15:54 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
IV. KUNCI PENGENALAN JENIS GYRINOPS
Dari studi pustaka, diketahui terdapat tujuh jenis Gyrinops yang telah didentifikasi di wilayah Indonesia.
Untuk mengetahui perbedaan tiap spesies Gyrinops, maka diperlukan kunci pengenalan spesies Gyrinops
tersebut.
Kunci pengenalan jenis atau juga dikenal dengan istilah kunci identifikasi/determinasi ialah cara untuk
mengenali jenis Gyrinops dan mengelompokannya pada jenis tertentu. Kunci pengenalan spesies terdiri atas
sederetan pernyataan yang terdiri dari dua baris dengan ciri-ciri yang berlawanan atau dikenal dengan istilah
kunci dikotomi.
Kunci pengenalan yang telah dibuat dapat digunakan sepanjang jenis-jenis yang diidentifikasi telah termasuk
didalam kunci tersebut. Membaca kunci harus dimulai dengan memperhatikan dasar-dasar pemilahannya,
misalnya didasarkan pada sifat-sifat daun. Berikut akan disajikan kunci pengenalan untuk tiap spesiesnya.
A. Kunci Identifikasi Jenis Gyrinops spp.
1.a. Bunga bentuk tabung, panjang 12-15 mm. Buah muncul dari celah lateral dari tabung bunga …...................2
b. Bunga bentuk cawan, panjang 2-5 mm. Buah muncul dari bagian atas tabung bunga utuh ........................... 4
2.a. Daun lonjong-lanset, berukuran (8-) 18-24 cm x (1,5) 2-3 cm. Perbungaan tandan ………………….. ……………………
…………….…………….........................…………………………………….....................................................….… G. moluccana
b. Daun berbentuk jorong-agak lonjong, berukuran 7,5-23,5 cm x 2,6 – 6,8 cm. Perbungaan bentuk payung ……
……….………………………………………………………………………....................................................................................... 3
3.a. Jumlah tulang daun sekunder 16-20 pasang. Perbungaan terdiri atas 12-14 bunga. Panjang tangkai bunga 2-5
mm. Daun mahkota bersatu dengan bagian dasar berbentuk cincin. Buah bulat telur-lonjong, berukuran 1-1,5
cm x 8-1,3 cm ……........................................................................................................................... G. decipiens
9
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 9
29-Jan-15 11:15:55 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
b. Jumlah tulang daun sekunder 25-35 pasang. Perbungaan terdiri atas 2-3 bunga. Tangkai bunga 3-5 mm. Daun
mahkota bersatu hanya pada bagian pangkalnya. Buah berbentuk seperti alpukat, panjang 1,4 cm ……………….…
………………………………………………………………..….........................................................................… G. ledermannii
4.a. Daun bentuk jorong-lanset, berukuran 10–11,5 cm x 1-1,5 cm. Kelopak bunga sama panjang dengan benangsari
........................................................................................................................................................ G. salicifolia
b. Daun bentuk persegi panjang atau bulat telur-lonjong, sangat jarang jorong, berukuran 6-13 cm x 1,5-4 cm.
Daun mahkota lebih pendek dari benang sari ……………………………………………...........................................…..... 5
5.a. Panjang tangkai bunga 5 mm. Daun mahkota lonjong sama panjang dengan benangsari ………… ........................
.......................................................................................................................................................... G. caudata
b. Panjang tangkai bunga 1-3 mm. Daun mahkota bentuk jantung ...................................................................... 6
6.a. Tulang daun sekunder pada permukaan atas dan bawah licin, berjumlah 12-16 pasang. Putik lebih pendek
dari tabung bunga. Buah berbentuk bulat telur sungsang atau jorong, ujung buah luncip, pangkal runcingmembundar ………………………………………………………….................................................................…... G. versteegii
b. Tulang daun sekunder terlihat jelas pada permukaan bawah, berjumlah 25-40 pasang. Putik lebih panjang dari
tabung bunga. Buah bentuk seperti avokat, berbulu, ujung buah lancip, pangkal bentuk Pasak ………………………
……………………………………………………..……………............................................................................….G. podocarpus
B. Deskripsi Marga Gyrinops
Habitus berupa semak, pohon kecil hingga besar, tinggi hingga 40 meter, diameter batang sekitar 60 cm,
banyak cabang. Batang licin, warna coklat keputih-putihan atau kelabu, kadang beralur dan kayunya keras.
Daun berbentuk lonjong memanjang, hijau tua, tepi daun merata, ujung meruncing, panjang sekitar 8 cm,
lebar 5-6 cm; tulang daun sekunder tersusun pararel yang bersambungan dengan beberapa tulang daun
pinggir. Perbungaan muncul di ketiak daun dekat ujung ranting, tangkai perbungaan pendek atau melekat
pada tangkai bunga, dengan 2-3 bunga berbentuk seludang kecil yang cepat tanggal. Bunga bentuk tabung
silindris dengan 5 cuping, bagian luar tabung berbulu, dan bagian dalam terdapat bulu seperti rambut
memanjang ke atas. Kelopak bunga berbulu di kedua permukaan. Daun mahkota 5, terpisah atau bersatu
dalam sebuah cawan/mangkok (G. moluccana dan G. decipiens), terletak di leher tabung yang berselang-
10
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 10
29-Jan-15 11:15:55 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
seling dengan cuping kelopak, biasanya berbulu lebat. Benang sari 5, berdiri sendiri, terletak sejajar atau
dibawah daun mahkota. Bakal buah bentuk jorong atau bulat telur sungsang, berbulu roma, melekat atau
bertangkai pendek, beruang 2; kepala putik kecil. Buah kapsul beruang, bulat telur sungsang sampai jorong,
warna kuning-kemerahan, tangkai buah panjang dan muncul dari atas atau dari sisi tabung bunga. Biji bentuk
bujur telur, bundar pipih, biasanya dengan sumbat lembaga pada bagian pangkal.
Persebaran marga Gyrinops di Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, Irian (Papua New Guinea), Ceylon (G.Walla
Gaertn.). Tempat tumbuh di hutan dataran rendah sampai ketinggian hingga 900 m dpl.
C. Deskripsi Jenis Gyrinops spp.
C1. Gyrinops moluccana (Miq.) Baill.
Pustaka: Adansonia 11 (1875) 326
Sinonim: Gilg in E. & P. Pfl. Fam. 3, 6a (1894) 225; Boerl. Handl.3 (1900) 111; Quis.J.Arn.Arb.27 (1946) 404;
Ding Hou, Fl.Mal.1.6 (1960) 39-40.
Lachnolepis moluccana MiQ. : Ann. Mus. Bot. Lugd.-Bat. 1 (1863) 132.
Aquilaria moluccana Hall.f.. Med. Rijksherb. 44 (1922) 19
Nama daerah : Status kelangkaan : Deskripsi: Habitus semak. Daun lonjong-lanset, (8-) 18-24 cm x (1,5-)2-3 cm, licin, ujung daun luncip, pangkal
tumpul, tulang daun sekunder sejajar/paralel, jumlah 23-32 pasang, terlihat jelas pada permukaan bawah.
Perbungaan tunggal, muncul di ketiak daun, kadang dalam cabang, jumlah 3-5 bunga, panjang tangkai
perbungaan 10 mm, kadang 2-3 dalam ketiak daun. Bunga bentuk tabung, panjang tabung 15 mm, panjang
11
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 11
29-Jan-15 11:15:56 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
tangkai bunga 4 mm, kelopak bunga lonjong, panjang 3 mm, tegak, ujung membengkok, daun mahkota
biasanya bersatu dengan benangsari, benangsari ada dibawah/didalam. Bakal buah bulat telur atau jorong;
kepala putik bulat telur. Buah bulat telur, berukuran 1,5 x 1 cm, tangkai buah pendek, buah muncul dari celah
lateral tabung bunga, biji bulat telur, jumlah 1-2. Tidak ditemukan anakan.
Persebaran: Maluku (pulau Buru, Kajeli dan Halmahera).
Tempat tumbuh:Waktu perbungaan:Perbanyakan : Pemencaran : Pemanfaatan : -
12
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 12
29-Jan-15 11:15:56 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
Gambar 2. Gyrinops moluccana (Miq.) Baill.
13
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 13
29-Jan-15 11:15:56 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
Gambar 3. Sketsa Gyrinops moluccana (Miq.) Baill.
14
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 14
29-Jan-15 11:15:58 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
C2. Gyrinops decipiens Ding Hou
Pustaka: Ding Hou. Fl.Mal.1.6 (1960) 41., Typus G. Kjell- BERG 889 (isotype Bo, holotype L,nv).
Nama daerah: gaharu beringin
Deskripsi: Habitus pohon kecil, tinggi 4-17 m, diameter 3-30 cm. Batang tegak, kulit batang luar beralur,
warna kelabu. Daun jorong-agak lonjong atau lanset, berukuran 7,5-23,5 cm x 2,6-6,8 cm; pangkal daun
bentuk pasak; ujung daun luncip, permukaan bagian atas licin, kadang permukaan bawah berbulu, ketika
kering ke dua permukaan mengkilap; tulang daun sekunder paralel, berjumlah 16-20 pasang, terlihat jelas
pada permukaan bawah. Perbungaan bentuk payung, muncul di ujung ranting dan ketiak daun, jumlah 12-14
bunga, panjang tangkai perbungaan pendek; bunga bentuk tabung, panjang bunga 15 mm, panjang tangkai
bunga 2-5 mm, berbulu, tabung bunga bagian dalam licin dan bagian luar berbulu. Buah bulat telur-lonjong,
berukuran 1-1,5 cm x 0,8-1,3 cm, ujung luncip, warna buah matang orange, tangkai buah 7 mm panjangnya;
biji bulat pipih, berukuran 6 x (5-7) mm, jumlah 1-2, terdapat sumbat lembaga 5 mm panjangnya. Tidak
ditemukan anakan.
Persebaran: Sulawesi Tengah (Wavatoli, Palarahi)
Tempat tumbuh: Hutan primer di puncak gunung Ganda Dewatan di Buttu Ada dan Salusampe, Salubaka
serta desa Tampakura (Mamuju), gunung Tapusaang didesa Karama (Mamasa), dan gunung Kapusaan,
gunung Tunggumanu di Karosa (Sulawesi Barat). Gyrinops decipiens juga ditemukan di desa Kulawi, Tuwulu,
sungai Ulu Karosa, Tembok Jerman dan gunung Lengke di sekitar danau Towuti di Sulawesi tengah; dan di
gunung Luwu Utara di Sulawesi Selatan (Mulyaningsih and Yamada, 2007 dalam Sitepu et al., 2011).
Waktu perbungaan: Populasi alam di Sulawesi, berbunga dan berbuah pada bulan Juli – Agustus (Mulyaningsih
and Yamada 2007).
15
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 15
29-Jan-15 11:15:58 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
Habitus, daun, biji
(Foto Koleksi Kebun Raya Purwodadi)
http://rony001.blogspot.com/2010_10_01_archive.html. diunduh 27 Februari 2014
Koleksi
Anakan
Koleksi spesimen herbarium Gyrinops decipiens
http://psimg.jstor.org/fsi/img/size1/alukaplant/s/phase_01/
s0007/s09-16337.jpg
Gambar 4. Gyrinops decipiens Ding Hou
16
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 16
29-Jan-15 11:15:59 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
Gambar 5. Sketsa Gyrinops decipiens Ding Hou
17
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 17
29-Jan-15 11:16:01 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
C3. Gyrinops ledermannii Domke
Pustaka: Notizbl. Berl.- Dahl. 11 (1932) 349; Ding Hou,Fl.Mal.1.6 (1960) 41
Sinonim: --Nama daerah: Deskripsi: Habitus semak - pohon kecil, tinggi 7-20 m. Batang silindris, lurus, diameter 13-20 cm, kulit batang
kasar, mengelupas, warna coklat-hijau kelabu, kulit dalam berserat, berbau aromatik, coklat muda. Ranting
terdapat bulu lebat berwarna putih. Daun persegi panjang - bundar telur-lanset, kadang jorong, berukuran
6,5-I2 cm x 2,5-5 cm, simetris, ujung daun lancip-luncip, pangkal daun agak lancip atau menyempit, tidak
bertangkai daun; tersusun spiral, licin kecuali pada tulang daun di permukaan bagian bawah berbulu tipis;
tulang daun sekunder menyirip tidak teratur, jumlah 25-35 pasang, permukaan atas helaian daun warna hijau
tua, bawah hijau terang, terdapat domatia. Perbungaan muncul di ujung ranting, berjumlah 2-3 bunga. Bunga
bentuk tabung silindris, panjang tangkai bunga 3-5 mm. Buah berbentuk seperti alpukat, panjang buah 1,4
cm, tangkai buah 3 mm panjangnya dan ujung buah lancip, pipih, berbulu pendek tidak teratur, buah muncul
dari celah lateral tabung bunga; biji 1-2, panjang biji 9 mm termasuk panjang sumbat lembaga 3 mm.
Persebaran: New Guinea (Sepik R., Station Mt Pfingst: Ledermann 7401).
Tempat tumbuh: Hutan primer dataran rendah pada ketinggian 0-200 m dpl. Jenis ini ditemukan tumbuh di
hutan sekunder berasosiasi dengan Callophylum sp. Juga di bukit di desa Maribau pada ketinggian 50200m dpl. Sentani, Jayapura, Papua (Mulyaningsih and Yamada, 2007 dalam Sitepu et al., 2011).
Waktu perbungaan: -
18
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 18
29-Jan-15 11:16:01 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
Batang
(Foto Conn)
www.pngplants.orgPNGtreesTreeDescriptionsGyrinops_ledermannii_Domke.html.
Daun perbungaan
Buah, biji
(Foto Conn)
http//www.pngplants.orgPNGtreesTreeDescriptionsGyrinops_ledermannii_Domke.html.
Gambar 6. Gyrinops ledermannii Domke
19
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 19
29-Jan-15 11:16:02 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
Gambar 7. Sketsa Gyrinops ledermannii Domke
20
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 20
29-Jan-15 11:16:04 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
C4. Gyrinops salicifolia Ridl.
Pustaka: Trans. Linn. Soc. Bot. II, 9 (1916) 145; Ding Hou,Fl.Mal.1.6 (1960) 41
Sinonim: Gyrinopsis salicifolia Quis. J. Arn. Arb. 27 (1946) 407.
Nama daerah: Niwawur, Amberbaken
Deskripsi: Habitus semak belukar, ramping, tinggi 1-2 m. Daun jorong-lanset, ujung daun luncip, pangkal daun
bentuk pasak; panjang tangkai daun 2 mm; tulang daun pada permukaan bawah berbulu halus, tulang daun
sekunder terlihat jelas pada permukaan atas. Perbungaan muncul di ujung ranting, jumlah 3-5 bunga, bunga
warna kuning pucat, panjang 3 mm, tangkai bunga 2 mm panjangnya, bagian luar tabung bunga berbulu,
kelopak bunga bentuk persegi panjang, berbulu, daun mahkota panjangnya 0,5 mm, berbulu, benangsari
melekat, putik 2 mm panjangnya, berbulu pendek dan padat. Bakal buah bentuk benang, 1 mm panjangnya.
Tidak ditemukan anakan.
Persebaran: Papua Barat (Utakwa dan Nabire).
Habitat dan ekologi: Tumbuh ditepi hutan hujan tropis, pada ketinggian 300 m dpl. Gyrinops salicifolia
tumbuh di desa Dosay, Sentani, Papua. Jenis ini ditanam oleh masyarakat sebagai tanaman hias, sebab tajuk
dan daunnya bagus (Mulyanigsih dan Yamada, 2007 dalam Sitepu et al., 2011)
Waktu perbungaan: -
21
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 21
29-Jan-15 11:16:04 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
(httpapps.kew.orgherbcatgetImage.doimageBarcode=K000802230)
Gambar 8. Gyrinops salicifolia Ridl.
22
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 22
29-Jan-15 11:16:04 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
Gambar 9. Sketsa Gyrinops salicifolia Ridl.
23
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 23
29-Jan-15 11:16:06 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
C5 . Gyrinops caudata (Gilg.) Domke
Pustaka: Notizbl. Berl.Dahl. 11 (1932) 349; Quis. J. Arn. Arb.27(1946)404; Ding Hou, Fl.Mal.1.6 (1960)
Sinonim: Brachythalamus caudatus Gilg, Bot. Jahrb.28 (1900)147; in E. & P. Pfl. Fam. Nachtr. 3(1903)
238.
Nama daerah: Niwawur
Deskripsi: Habitus semak atau pohon kecil tinggi hingga 20 m, diameter 36-55 cm (fide BW 6738). Batang
tegak, lurus, silindris, kadang bercabang, kulit batang luar kasar, warna keabu-abuan atau kelabu,kulit
dalam berserat, berbau aromatik; ranting daun berbulu warna putih, kadang tidak berbulu. Daun persegi
panjang - bundar telur, berukuran 6-13 cm x 1,5-4 cm, tersusun spiral, permukaan bawah daun kusam dan
atas licin, pangkal daun bentuk pasak, ujung daun luncip, tulang daun sekunder sejajar/paralel (hampir tidak
dapat dihitung), terlihat jelas pada ke dua permukaan daun, panjang tangkai daun 3 mm atau hampir tidak
bertangkai, terdapat domatia pada helaian daun. Perbungaan muncul di ujung ranting dan ketiak daun,
jumlah 3-10 bunga, panjang tangkai perbungaan 8 mm. Bunga panjang 3-5 mm, bunga bentuk cawan dengan
panjang 2 mm, sedikit panjang dari daun mahkota; bakal buah bulat telur, berbulu lebat, kepala putik bentuk
bongkol. Buah bentuk rhomboid – lonjong, berbulu, panjang tangkai buah 5 mm, ujung buah luncip, buah
muncul dari celah lateral tabung bunga, biji bulat telur, jumlah 1-2 biji, ujung luncip, panjang biji 5 mm
termasuk sumbat lembaga 1 mm. Anakan tidak ditemukan.
Catatan: Jenis ini mudah dikenali dari ukuran bunga yaitu tangkai bunga panjangnya 2 kali dari panjang
tabung bunga.
Persebaran: Papua (Sidai dan Mt Arfak).
Tempat Tumbuh: Hutan primer dataran rendah pada ketinggian 5-20 m dpl. (fide BW 6738). G.caudata
ditemukan di hutan primer di Agat, Mappi dan Boven Digul dan Merauke, Papua Barat. Tumbuh diantara
hutan Sagu dengan jenis tanah berpasir. Jenis ini juga ditemukan ditanam di Aboge dan desa Ecy, kota Assue,
24
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 24
29-Jan-15 11:16:07 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
Mappi (Mulyaningsih and Yamada, 2007 dalam Sitepu et al., 2011).
Waktu perbungaan: Populasi di alam, berbunga dan berbuah di Papua Barat pada bulan Agustus – September
(Mulyaningsih and Yamada 2007).
Perbanyakan: Pemencaran: Pemanfaatan: Hama dan Penyakit: -
Daun
Buah, biji
Buah
(FotoConn)
www.pngplants.org/PNGtrees/TreeDescriptions/Gyrinops_caudata_Gilg_Domke.html
Gambar 10. Gyrinops caudata (Gilg.) Domke
25
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 25
29-Jan-15 11:16:07 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
Gambar 11. Sketsa Gyrinops caudata (Gilg.) Domke
26
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 26
29-Jan-15 11:16:09 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
C6. Gyrinops versteegii (Gilg) Domke
Pustaka: Notizbl. Berl.-Dahl. 11 (1932) 349; Quis. J. Arn. Arb. 27 (1946) 404; Ding Hou. Fl.Mal.1.6 (1960) 42.
Sinonim: Brachythalamus versteegii Gilg, : Nova Guinea 8 (1910) 410. Aquilaria versteegii Hall.: Med.
Rijksherb. 44 (1922) 19.
Nama daerah: Ketemunan (Lombok), ruhu wama (Sumba), seke (Flores) (Mulyaningsih and Yamada, 2007
dalam Sitepu et al., 2011).
Deskripsi: Habitus pohon kecil hingga besar, tinggi 6–25 m, diameter 40-65 cm. Batang tegak, lurus, silindris,
kulit batang bagian luar agak kasar, kadang beralur dan kayunya keras, tidak bergetah, warna coklat keputihputihan, bagian kulit dalam berwarna putih (Mogea et al., 2001). Daun jorong-lonjong, berukuran 5-20 cm x
1,5-5 cm, pangkal daun bentuk pasak, ujung daun meluncip; tulang daun sekunder sejajar (pararel) jumlah 1216 pasang, warna daun permukaan bawah hijau kusam dan atas licin mengkilap, daun kering pada permukaan
bawah warna coklat kekuningan, dan coklat kemerah-merahan pada permukaan atas; tangkai daun pendek
(3-5 mm). Perbungaan bentuk payung, muncul di ujung ranting dan bawah ketiak daun, tangkai perbungaan
1-3 mm (hampir tidak bertangkai), jumlah 6-8 bunga. Bunga bentuk tabung/corong dengan 5 cuping, tangkai
bunga 1-3 mm; warna putih kekuningan, atau hijau kekuningan, panjang 10-18 mm. Bakal buah bulat telur,
berlekuk 2, panjang 1 mm, menyempit ke ujung. Buah hijau berubah kuning pada waktu matang, bentuk
bulat telur sungsang atau jorong, menyempit di bagian basal, berukuran 1-1,5 cm x 1 cm, meluncip ke atas.
Biji bulat telur, bulat pipih, berukuran 6-9 mm, jumlah 1-2 biji, pada bagian pangkal biji terdapat sumbat
lembaga, warna putih, tebal 2 mm. Anakan jenis ini, bentuk daun lonjong, tersusun berhadapan.
Persebaran: Malesia: Lesser Sunda Islands (Lombok, Sumbawa, Flores, and Sumba), Sulawesi (Minahassa),
dan Papua barat (Alkmaar Bivouac dan Somula).
Tempat tumbuh: Hutan primer dataran rendah mencapai ketinggian 900 m dpl. Di Sumbawa ditemukan
pada ketinggian 400-800 m dpl. dari Gunung Doro Tambiung di Sumbawa Barat sampai Gunung Doro Saboke
Sumbawa Timur (Mulyaningsih and Yamada, 2007 dalam Sitepu et al., 2011).
27
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 27
29-Jan-15 11:16:09 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
Status kelangkaan: Rawan
Waktu perbungaan: Perbanyakan: Pemencaran: Pemanfaatan: -
Gambar 12. Sketsa Gyrinops versteegii (Gilg) Domke
28
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 28
29-Jan-15 11:16:10 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
Habitus
Batang
Buah
Biji
Daun, Perbungaan
Perbungaan
Biji
Anakan
Gambar 13. Gyrinops versteegii (Gilg) Domke
29
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 29
29-Jan-15 11:16:17 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
C7. Gyrinops podocarpus (Gilg) Domke
Pustaka: Notizbl. Berl.-Dahl. 11 (1932) 349; Quis. J. Arn. Arb. 27 (1946) 404; Ding Hou, Fl.Mal.1.6 (1960) 42.
Sinonim: Brachythalamus podocarpus Gilg, . Bot. Jahrb. 28 (1900) 146; in E. & P. Pfl. Fam. Nachtr. 3 (1908)
238. Aquilaria podocarpus Hall. f. Med. Rijksherb. 44 (1922) 19; Domke, Bibl. Bot. Ill (1934) t. 2 f. 10.
Nama daerah: Kokkoree (bahasa Asmat)
Deskripsi: Habitus semak belukar, ramping, tinggi 14-2 m. Daun jorong-lonjong, bundar telur sungsanglonjong, berukuran 10-15 cm x 3-5 cm, kedua permukaan atas dan bawah licin, pangkal daun bentuk pasak,
ujung daun lancip; tulang daun sekunder berjumlah 25-40 pasang, terlihat jelas pada permukaan bawah.
Perbungaan muncul di ujung ranting atau ketiak daun, jumlah 2-6 bunga, panjang tangkai perbungaan 6
mm. Bunga warna putih, panjang bunga 4-5 mm dan panjang tangkai bunga 2-3 mm, bunga bentuk cawan.
Buah muda warna hijau, bentuk seperti avokat, berukuran 15 x 6 mm, berbulu lebat, ujungnya lancip dan
pangkal bentuk pasak.
Persebaran: Papua (Ramoi, Sorong, Monep, dan Idenburg R.).
Tempat tumbuh: Hutan primer dataran rendah dengan ketinggian mencapai 750 m dpl.
Status kelangkaan: Waktu perbungaan: Perbanyakan: Pemencaran: Pemanfaatan: -
30
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 30
29-Jan-15 11:16:18 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
Gambar 14. Sketsa Gyrinops podocarpus (Gilg) Domke
31
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 31
29-Jan-15 11:16:20 PM
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 32
29-Jan-15 11:16:20 PM
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kehutanan. Indonesia-UK Tropical Forest Management Programme. Surabaya
Agustus.
31 Juli-1
Ding Hou, 1960. Thymelaeaceae. In: Van Steenis, C.G.G.J. (ed.), Flora Malesiana Series I, Volume 6. WolterNoordhoff Publishing, Groningen, The Netherlands, pp.1-48.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I-IV. Badan Litbang Kehutanan, Jakarta.
Kessler, P.J.A and K. Sidiyasa. 1994. Trees of Balikpapan-Samarinda Area East Kalimantan Indonesia. A manual
to 280 selected species. (Tropenbos Foundation Series) Backuys Publishers, Leiden. 446 pp.
Mogea, J.P, D. Gandawidjaja, H. Eiriadinata, R.E. Nasution dan Irawati. 2001. Tumbuhan Langka Indonesia.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-LIPI. Balai Penelitian Botani, Herbarium Bogoriense.
Mulyaningsih, T. and I. Yamada. 2007. Notes on some species of agarwood in Nusa Tenggara, Celebes and
West Papua. sulawesi.cseas.kyoto-u.ac.jp/final_reports2007/article/43-tri.pdf. [12 Juli 2008].
Ng, F.S.P. 1992. Manual of Forest Fruits, Seeds, and Seedling Vol.2. Forest Researh Institute Malaysia,
Kepong
Paoli, G.D., D.R. Peart, M. Leighton, and I. Samsoedin. 2001. An ecological and economic assessment of the
nontimber forest product gaharu wood in Gunung Palung National Park, West Kalimantan, Indonesia.
Conservation Biology 15(6):1721-1752.
Roemantyo dan T. Partomihardjo. 2010. Analisis Prediksi Sebaran Alami Gaharu Marga Aquilaria dan Gyrinops
di Indoneisa. Berita Biologi 10(2): 189-198.
Roro. 2011. Pohon Gaharu (Aquilaria malaccensis). 05 Juni 2011.http://castanopsis.blogspot.com/ 2011/06/
pohon-gaharu-aquilaria-malaccensis.html. Diunduh 3 Januari 2014.
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 33
29-Jan-15 11:16:20 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
Semiadi, G, H. Wiriadinata, E.B. Waluyo, D. Darnaedi. 2010. Rantai Pasokan Produk Tumbuhan Gaharu
(Aquilaria spp.) asal Merauke, Papua.Buletin Plasma Nutfah 16 (2): 150-159.
Setyowati, F.M. dan Wardah. 207. Keanekaragaman Tumbuhan Obat Masyarakat Talang Mamak di Sekitar
Taman Nasional Bukit Tiga puluh, Riau. BIODIVERSITAS 8(3): 28 – 232
Sidiyasa, K. and M. Suharti. 1987. Jenis-jenis tumbuhan penghasil gaharu. Makalah Utama Diskusi pemanfaatan
kayu kurang dikenal. Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam, Bogor.
Siran, S.A. dan M.Turjaman. 2010. Perkembangan Pemanfaatan Gaharu. Dalam: Teknologi Produksi Gaharu
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam.
Sitepu, I.R, E. Santoso and M. Turjaman. 2011. Identi­cation of Eaglewood (Gaharu) Tree Species Susceptibility.
Reserch and Development Centre for Forest Conservation and Rehabilitation. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan, Indonesia.
Syamsuwida, D., A. Aminah dan A.R. Hidayat. 2008. Pertumbuhan semai gaharu (Aquilaria malaccensis)
setelah aplikasi paklobutrasol selama penyimpanan. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 5(1): 21-31.
Susilo, A, dan T. Kalima. 2013. Laporan perjalanan eksplorasi jenis Aquilaria spp. dan Gyrinops spp. di hutan
lindung Sungai Wain, Kalimantan Timur.
Turjaman, M. 2011. Production and Utilization Technology for Sustainable Development of Eaglewood
(Gaharu) in Indonesia, Completion Report of ITTO Project. ITTO PD425/06 Rev.1(I). R&D Centre for Forest
Conservation and Rehabilitation.
Wahyudi, A. 2013. Kenali lebih dekat, jenis gaharu berdasarkan daun, Gaharu Super Kalbar. Kelompok Usaha
Tani Gaharu Kalimantan Barat (GSK). Thursday, January 31, 2013. http://gaharusuperkalbar.blogspot.
com/2013/01/cara-mengenali-jenis-gaharu-berdasarkan-daunnya.html?m=0. Diakses 9 Januari 2014.
Whitmore, T.C. 1973. Thymelaeaceae. Tree Flora of Malaya. Vol 2. Forest Departement Ministry of Primary
Industries Malaysia.
34
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 34
29-Jan-15 11:16:20 PM
Panduan Lapangan Gyrinops
Winarni, A. 2011. Populasi dan Potensi Regenerasi Tumbuhan Penghasil Gaharu (Aquilaria microcarpa
Baill.) di hutan Kota Kembang dan hutan karet, Kecamatan Sarolangu, Kabupaten Sarolangun, Provinsi
Jambi. Tesis Program Pascasarjana, program Studi Biologi, Depok. 84 hal. http://www.Loncar.ui.ac/
file=digtal/20289233-T29530-Populasi%20potensi-full%20text.pdf.
Wiriadinata, H. 1995. Gaharu (Aquilaria spp.) Pengembangan dan Pemanfaatan yang Berkelanjutan. Dalam
Lokakarya Pengusahaan hasil Hutan non kayu (Rotan, Gaharu dan Tanaman Obat).
35
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 35
29-Jan-15 11:16:21 PM
ID122214_Panduan Lapangan Gyrinops - Copy.indd 36
29-Jan-15 11:16:21 PM
Download