analisis pengaruh marketing public relation dan

advertisement
ANALISIS PENGARUH MARKETING PUBLIC RELATION DAN SALES
PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PUPUK PHONSKA
BERSUBSIDI PT. PETROKIMIA GRESIK
( Studi di Kabupaten Sragen )
Oleh : Eliza Nurul Kharitsah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 165 Malang
E-mail : [email protected]
Abstract:
This study aims to analyze the influence of Marketing and Public Relations and Sales
Promotion on purchasing decisions Phonska subsidized fertilizer PT. Petrokimia Gresik in
Sragen. To find out how much influence the dependent variable (buying decisions) to the
independent variables (Marketing Public Relation and Sales Promotion) used regression
analysis with analytical methods test t and f. This study uses a sample of 100 farmer that use
Phonska Phonska subsidized fertilizer PT. Petrokimia Gresik . While sampling using
purposive sampling techniques. The results of studies using multiple linear regression
analysis, showed that simultaneous variable Marketing Public Relation (X1) and Sales
Promotion (X2) has a significant influence on buying decisions (Y). While partial, variable
Marketing Public Relation and Sales Promotion showed a significant effect on decision
buying consumen.
Keyword : Marketing Public Relation, Sales Promotion, Decision Buying.
Indonesia
merupakan
negara
agraris dimana mayoritas penduduknya
mempunyai mata pencaharian sebagai
petani.
Berbagai
hasil
pertanian
diunggulkan sebagai tulang punggung
perekonomian di Indonesia seperti padi,
tebu, jagung dan lain-lain. Seperti yang
kita ketahui bahwa hasil pertanian yang
paling pokok di Indonesia adalah beras.
Beras merupakan bahan pangan pokok
bagi sebagian besar masyarakat dan hal ini
telah berlangsung turun temurun.
Sebagai makanan pokok dalam hal
ini adalah beras diperoleh dari hasil tanam
benih para petani di lahan pertaniannya.
Dalam proses penanaman benih, petani
tidak bisa asal menanam saja, namun
membutuhkan berbagai proses agar lahan
pertaniannya bisa subur dan produktif.
Salah satu dari proses tersebut adalah
pemberian pupuk.
PT. Petrokimia Gresik merupakan
sebuah Badan Usaha Milik Negara yang
berdiri sejak 1964. PT. Petrokimia Gresik
adalah sebuah perusahaan yang mengolah
sumber daya alam yang ada di Indonesia
sebagai bahan baku produknya berupa
minyak bumi dan gas dan memprosesnya
menjadi berbagai macam pupuk subsidi
maupun non subsidi dengan berbagai
inovasi produk seperti pupuk Urea, ZA, SP
36, Phonska, dan Petroganik sehingga PT.
Petrokimia Gresik menjadi perusahaan
yang produknya terlengkap di Indonesia.
Suatu kewajiban PT. Petrokimia Gresik
untuk
mendukung
tercapainya
swasembada pangan yaitu dengan cara
meningkatkan
hasil
usaha
untuk
menunjang
kelancaran
kegiatan
operasional dan pengembangan usaha
perusahaan serta mengembangkan potensi
usaha terutama untuk kesejahteraan para
petani. PT. Petrokimia Gresik selalu
mengedepankan visinya untuk menjadi
produsen pupuk dan produk kimia lainnya
yang berdaya saing tinggi dan produknya
paling diminati konsumen.
Perkembangan PT. Petrokimia
Gresik dalam mencapai visinya sampai
saat ini tidak lepas dari peran bauran
pemasaran (promotion, place/distribution,
price, product). Menurut Kotler dan
Amstrong (2008 : 62) bauran pemasaran
adalah kumpulan alat taktis terkendali
yang dipadukan perusahaan untuk
menghasilkan respons yang diinginkan di
pasar sasaran. Selain bauran pemasaran
strategi yang digunakan oleh PT.
Petrokimia
Gresik
adalah
STP
(segmenting, targeting, positioning) untuk
mengenali
siapa
yang
menjadi
konsumennya.
Dalam
mengkomunikasikan
produk-produknya
kepada
para
konsumennya yaitu para petani, PT.
Petrokimia Gresik melakukan kegiatan
promosi. Menurut Kotler dan Keller (2009
: 510) menyatakan bahwa promosi adalah
berbagai cara untuk menginformasikan,
membujuk, dan mengingatkan konsumen
secara langsung maupun tidak langsung
tentang suatu produk atau brand yang
dijual. Pentingnya promosi bagi PT.
Petrokimia Gresik salah satunya adalah
untuk membangun sebuah komunikasi
yang dapat bertemu langsung dengan para
konsumennya sehingga dalam kegiatan
promosinya
PT.
Petrokimia
dapat
menyampaikan informasi terkait produkproduknya yang pada akhirnya akan
berpengaruh juga kepada keputusan
pembelian konsumen PT. Petrokimia
Gresik. Dua bentuk kegiatan promosi PT.
Petrokimia Gresik yang dapat bertatap
muka secara langsung dengan konsumen
untuk memberikan informasi tentang
penggunaan pupuk dengan benar terlebih
untuk suatu produk yang keberadaanya
masih dalam tahap introduction adalah
melalui Marketing Public Relation dan
Sales Promotion.
Marketing Public Relation menurut
(Kotler & Keller, 2008) suatu kegiatan
untuk
mendukung
promosi
dan
pembentukan citra produk atau korporat.
Bentuk dari kegiatan marketing public
relation PT. Petrokimia Gresik adalah
sosialisasi. Sosialisasi di PT. Petrokimia
Gresik dalam hal ini adalah berupa metode
penyuluhan kepada para petani untuk
mengkomunikasikan tentang penggunaan
pupuk yang benar. Baik masyarakat dan
para pelaku bisnis saat ini perlu melakukan
sosialisasi dalam kegiatan penjualan
maupun promosi dan menganggap bahwa
sosialisasi tak lepas dari kehidupan sehari
– hari.
Selain Marketing Public Relation,
kegiatan promosi yang dilakukan PT.
Petrokimia Gresik adalah Sales Promotion.
Menurut (Kotler & Keller, 2008) Sales
Promotion adalah bahan inti dalam
kampanye pemasaran, terdiri dari koleksi
alat insentif, sebagian besar jangka pendek
yang dirancang untuk menstimulasi
pembelian yang lebih cepat atau lebih
besar atas jasa tertentu oleh konsumen atau
perdagangan.
Sales
Promotion
ini
mencakup alat untuk promosi konsumen
(sampel, kupon, penawaran pengembalian
dana tunai, potongan harga, premi, hadiah,
penghargaan, percobaan gratis, garansi,
dan demonstrasi). Di PT. Petrokimia
Gresik dalam hal ini melakukan demplot
(Demontraion Plot) ) dimana kegiatan ini
merupakan salah satu metode untuk
menunjukkan keunggulan suatu produk
pupuk dengan tujuan setelah melihat dan
melaksanakan sendiri suatu kegiatan
penggunaan produk sarana pertanian
sekaligus mengetahui hasilnya, maka
diharapkan akan memberikan dampak
positif dalam hal penggunaan produk yang
bersangkutan
dan
memberikan
percontohan. Marketing Public Relation
dan Sales Promotion merupakan dua
program yang bertujuan untuk membangun
dan memperkuat brand image yang pada
akhirnya
konsumen
tertarik
untuk
memakainya serta mendukung program
pemerintah dalam penggunaan pupuk
secara benar.
Penjualan pupuk PT. Petrokimia
Gresik di seluruh wilayah Indonesia
sampai saat ini cukup bagus khususnya
untuk pupuk Phonska bersubsidi. Pupuk
Phonska
merupakan
pupuk
yang
mendapatkan subsidi dari Pemerintah.
Keberadaan pupuk Phonska bersubsidi ini
tergolong masih baru dengan konsep
pupuk majemuk dimana kandungankandungan kimianya seperti N, P, K
dikemas menjadi satu produk. Pupuk
Phonska bersubsidi dapat memberikan
banyak manfaat kepada para petani yang
nantinya akan berpengaruh pada kualitas
hasil produksi atau panen yang semakin
baik tentunya dan waktu panen yang lebih
cepat. Pupuk Phonska bersubsidi ini
memiliki kandungan Nitrogen (N) : 15%,
Fosfat (P2O5) : 15%, Kalium (K2O) :
15%, Sulfur (S) : 10%. Kandungankandungan tersebut adalah kandungan
yang dibutuhkan para petani untuk
keberhasilan panen mereka.
Salah satu wilayah yang penjualan
pupuk Phonska cukup tinggi adalah di
provinsi Jawa Tengah khususnya pada
Kabupaten Sragen. Lahan pertanian untuk
tanaman padi di Kabupaten Sragen ini
cukup luas dan Kabupaten Sragen menjadi
salah satu lumbung padi nasional.
TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi Pemasaran
Pada
hakikatnya
komunikasi
pemasaran menurut (Kotler, 2008) adalah
sarana dimana perusahaan berusaha
menginformasikan,
membujuk,
dan
mengingatkan konsumen secara langsung
atau tidak langsung tentang produk dan
merek yang dijual. Intinya, komunikasi
pemasaran mempresentasikan “suara”
perusahaan dan mereknya serta merupakan
sarana diamana perusahaan dapat membuat
dialog dan membangun hubungan dengan
konsumen. Komunikasi pemasaran juga
melaksanakan
banyak
fungsi
bagi
konsumen. Komunikasi pemasaran dapat
memberitahu atau memperlihatkan kepada
konsumen tentang
bagaimana dan
mengapa produk tersebut digunakan, oleh
orang macam apa, serta dimana dan kapan.
Komunikasi
pemasaran
dapat
memungkinkan
perusahaan
menghubungakan merek mereka dengan
orang, tempat, acara, merek, pengalaman,
perasaan, dan hal lainnya. Jika dilakukan
dengan benar komunikasi pemasaran dapat
memberikan imbalan besar. Beberapa alat
yang digunakan dalam komunikasi
pemasaran diantaranya :
1. komunikasi pribadi yang terdiri dari
pemasaran langsung dan interaktif, berita
dari mulut ke mulut, penjualan personal.
2. komunikasi massa yang terdiri dari
iklan, promosi penjualan, acara dan
pengalaman, serta hubungan masyarakat.
Marketing Public Relation
Marketing Public Relation menurut
(Kotler & Keller, 2008) suatu kegiatan
untuk
mendukung
promosi
dan
pembentukan citra produk atau korporat.
Banyak perusahaan yang berpaling
ke marketing public relations untuk
langsung mendukung promosi dan
pembentukan citra perusahaan atau produk
(Kotler, 2008). Perusahaan tidak hanya
harus berhubungan secara konstruktif
dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur,
melainkan juga harus berhubungan dengan
sejumlah
besar
masyarakat
yang
berkepentingan dan public relations
meliputi berbagai program yang dirancang
untuk mempromosikan atau melindungi
citra perusahaan atau masing – masing
produknya (Kotler dan Keller, 2007: 277).
Adapun tujuan marketing public
relations adalah meyakinkan konsumen
akan merek suatu produk yang sedang
dipasarkan dan membina hubungan baik
dengan konsumen melalui program
komunikasi pemasaran. Sedangkan Kotler
dan Keller (2008:247) menyatakan bahwa
marketing
public
relations
dapat
berkontribusi terhadap berbagai tujuan
pemasaran, yaitu :
1.
Meningkatkan kesadaran
2.
Membangun kredibilitas
3.
Menstimulasi tenaga penjual dan
saluran perantara
4.
Serta mengurangi biaya promosi
Didalam
Marketing
Public
Relations dalam pelaksanaannya ada faktor
– faktor yang menyebabkan dipergunakan
dan dibutuhkannya taktik dan Strategi
marketing
public
relations
dalam
melaksanakan fungsi dan tugasnya, Philip
Kotler (1993) dalam Ruslan (2010:252)
menyebutkan di antara faktor tersebut
sebagai berikut :
1.
Meningkatnya
biaya
promosi
periklanan yang tidak seimbang dengan
hasil keuntungan yang diperoleh dan
keterbatasan tempat.
2.
Persaingan dalam promosi dan
publikasi, baik melalui media elektronik
maupun media cetak.
3.
Selera konsumen yang cepat
mengalami perubahan dalam waktu relatif
pendek (tidak loyal), karena banyaknya
pilihan atau subsititusi atas produk yang
ditawarkan di pasaran.
4.
Makin menurunnya perhatian dan
minat konsumen terhadap iklan, karena
pesan dalam iklan yang kini cenderung
berlebihan dan membosankan perhatian
konsumennya.
Menurut Kotler (2008) alat utama dalam
Marketing Public Relation adalah sebagai
berikut:
1. Publikasi : perusahaan sangat
bergantung
pada
bahan
yang
dipublikasikan untuk menjangkau dan
mempengaruhi pasar sasaran mereka.
Bahan ini mencakup laporan tahunan,
brosur, artikel, buletin, dan majalah
perusahaan, serta bahan audiovisual.
2.
Acara : perusahaan dapat menarik
perhatian ke produk baru atau kegiatan
perusahaan lain dengan mengatur acara
khusus seperti konferensi, berita, seminar,
acara, pameran dagang, kontes, serta acara
ulangtahun yang akan menjangkau
masyarakat sasaran.
3. Pemberian sponsor : perusahaan dapat
mempromosikan merek dan nama korporat
mereka dengan mensponsori acara
olahraga dan budaya serta acar amal yang
sangat dihargai.
4.
Berita : salah satu tugas utama
profesional humas adalah menemukan atau
menciptakan berita menyenangkan tentang
perusahaan, produknya, dan orang-orang
serta membuat media menerima siaran
pers dan menghadiri konferensi pers.
5.
Pidato : semakin banyak eksekutif
perusahaan yang harus menghadapi
pertanyaan dari media atau berbicara di
pertemuan asosiasi dagang atau penjualan,
dan penampilan ini dapat membangun citra
perusahaan.
6.
Kegiatan Layanan Masyarakat :
perusahaan dapat membangun itikad baik
dengan menyumbangkan uang dan waktu
pada kegiatan amal.
7.
Media Identitas : perusahaan
memerlukan identitas visual yang segera
diakui publik. Identitas visual dibawa oleh
logo perusahan, alat tulis, brosur, tanda,
bentuk bisnis, kartu bisnis, bangunan,
seragam, dan cara berpakaian.
Sosialisasi
Berdasarkan buku Sosiologi Suatu
Pengantar yang ditulis oleh Soerjono
Soekanto (2009 : h59), “sosialisasi adalah
suatu proses, di mana anggota masyarakat
yang baru mempelajari norma-norma dan
nilai-nilai masyarakat di mana dia menjadi
anggota”.
Menurut Geroge Herbert Mead
(dalam Henslin, 2006:68), sosialisasi yang
dilakukan seseorang dapat dibedakan
melalui empat tahap:
Pertama, tahap persiapan (
preparatory stage ) pada tahap ini dialami
sejak manusia dilahirkan. Saat seorang
anak mempersiapkan diri untuk mengenal
dunia
sosialnya,
termasuk
untuk
memperoleh pemahaman tentang diri.
Dalam hal ini diibiratkan para petani yang
menjadi sasaran sosialisasi sebagai seorang
anak yang baru lahir, belum tahu sama
sekali tentang tata cara pemupukan yang
baik dan para petani mulai mempersiapkan
diri untuk mengenal apa itu pemupukan
berimbang.
Kedua, tahap meniru ( play stage )
pada tahap ini ditandai dengan semakin
sempurnanya seorang anak menirukan
peran-peran yang dilakukan oleh orang
dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk
kesadaran tentang nama dirinya dan siapa
nama orangtuanya. Anak mulai menyadari
apa yang dilakukan oleh ibunya dan apa
yang diharapkannya. Dengan kata lain
kemampuan untuk menempatkan diri pada
posisi orang lain juga mulai terbentuk pada
tahap ini. Di tahap meniru ini diibiratkan
dengan terbentuknya kesadaran diantara
para petani tentang apa itu pemupukan
berimbang dan bagaimana tata cara
pemupukan berimbang yang baik.
Ketiga, tahap siap bertidak ( game
stage ) pada tahap ini peniruan sudah
mulai berkurang dan digantikan oleh peran
yang secara langsung dimainkan sendiri
dengan penuh kesadaran. Pada tahap ini
lawan berinteraksi semakin banyak dan
hubungannya semakin kompleks. Individu
mulai berhubungan dengan temannya
diluar rumah. Diibiratkan di tahap ketiga
ini para petani yang tadinya telah
mempunyai
kesadaran
pemupukan
berimbang, secara langsung berperan
dalam pelaksanaan pemupukan berimbang.
Keempat, tahap penerimaan norma
kolektif ( generalized stage ) pada tahap
ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia
sudah dapat menempatkan dirinya di posisi
masyarakat secara luas. Manusia dewasa
menyadari
pentingnya
peraturan,
kemampuan bekerja sama, bahkan dengan
orang lain yang tidak dikenalnya. Manusia
dalam tahop ini telah menjadi warga
masyarakat
sepenuhnya.
Diibaratkan
seperti petani secara bersama-sama sudah
menjadikan
pemupukan
berimbang
sebagai aturan dan bahkan menjadi budaya
dalam bidang pertanian.
Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Merupakan kegiatan promosi selain
periklanan, personal selling maupun
publisitas.
Kegiatan-kegiatan
yang
termasuk dalam promosi penjualan antara
lain: peragaan, pertunjukkan dan pameran,
demonstrasi, dan sebagainya. Biasanya
kegiatan ini dilakukan bersama-sama
dengan kegiatan promosi lainnya dan
biaya relatif lebih murah dibandingkan
dengan periklanan dan personal selling.
Menurut Kotler dan Armstrong
(2008 : 204), promosi penjualan adalah
insentif jangka pendek untuk mendorong
pembelian atau penjualan sebuah produk
atau jasa.
Sales
Promotion
dapat
membantu mencapai sejumlah sasaran,
antara lain dapat mendorong percobaan
produk
baru,
dapat
meningkatkan
pembelian susulan, dapat membangun
loyalitas pelanggan dengan menentukan
pola pembelian merek secara reguler, dan
dapat memotivasi para distributor dan
tenaga penjualnya.
Beberapa
bentuk
promosi
penjualan yang digunakan pada umumnya
antara lain (Kotler dan Keller, 2008 :
h269)
a.
Sampel,
yaitu
tawaran
sejumlah produk atau jasa
gratis yang dikirimkan dari
rumah ke rumah, dikirim
melalui pos, diambil di toko,
disertakan pada produk lain,
atau
ditampilkan
dalam
tawaran iklan. konsumen
ditawarkan untuk mencoba
sebuah produk baik secara
gratis maupun berbentuk
nominal harga.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Kupon, adalah sertifikat yang
memberi
hak
kepada
pemegangnya atas potongan
harga yang telah ditetapkan
untuk
produk
tertentu:
dikirimkan
lewat
pos,
dimasukkan dalam produk
lain atau dilampirkan, atau
disisipkan
dalam
iklan
majalah dan koran.
Tawaran
uang
kembali
(rabat),
memberikan
pengurangan harga setelah
pembelian, bukan pada saat
di toko eceran: konsumen
mengirimkan
“bukti
pembelian”
yang
telah
ditentukan kepada produsen
yang “mengembalikan uang”
sebagian dari harga beli
melalui pos.
Paket harga, menawarkan
kepada
konsumen
penghematan dari harga biasa
suatu
produk,
yang
dikurangkan pada label atau
kemasan.
Premium,
barang
yang
ditawarkan dengan harga
yang relatif rendah atau gratis
sebagai
insentif
untuk
membeli produk tertentu.
Hadiah (kontes, undian,
permainan), hadiah adalah
tawaran kesempatan untuk
memenangkan uang tunai,
perjalanan,
atau
barang
karena membeli sesuatu.
Undian meminta konsumen
menyerahkan nama mereka
ke dalam penarikan undian
Tampilan dan Demonstrasi
Titik Pembelian (Point Of
Purchase) adalah tampilan
dan
demonstrasi
yang
dilakukan
pada
titik
pembelian atau penjualan (
Kotler dan Keller, 2008).
Demplot (Demontration Plot)
Demontration Plot ( Demplot )
dalam buku Laporan Tahunan Kegiatan
Promosi PT. Petrokimia Gresik merupakan
salah satu metode percontohan untuk
menunjukkan keunggulan suatu produk
pupuk dengan tujuan setelah melihat dan
melaksanakan sendiri suatu kegiatan
penggunaan produk sarana pertanian
sekaligus mengetahui hasilnya, maka
diharapkan akan memberikan dampak
positif dalam hal penggunaan produk yang
bersangkutan. Demplot juga dimaksudkan
untuk menunjukkan perbandingan hasil
produksi kepada petani antara lahan yang
menggunakan pupuk Phonska dengan
lahan yang tidak menggunakan pupuk
Phonska. Demplot dilakukan pada cakupan
lahan yang relatif luas. Kegiatan demplot
dilakukan dalam 3tahap yaitu awal,
supervisi, dan akhir.
Pada tahap awal dilakukan pada
awal musim tanam berisi tentang
pengenalan produk dan manfaatnya,
aplikasi produk ke lahan serta tanya jawab.
Selanjutya adalah tahap supervisi yang
biasa dilakukan pada pertengahan musim
tanam. Kegiatan supervisi ini meliputi
pengamatan terhadap kondisi tanah dan
tanaman saat itu. Dan tahap terakhir adalah
dimana kegiatan ini dilakukan pada waktu
panen. Pada tahap akhir akan diperoleh
data perbandingan hasil antara produksi
antara lahan pengguna produk pupuk
Phonska dan yang tidak.
Adapun tujuan dari Demplot antara
lain:
a.
Menyebarkan teknologi dan
meningkatkan pengetahuan petani
tentang pemupukan berimbang
menggunakan pupuk Phonska.
b.
Petani mengetahui, mau
dan
mampu
menerapkan
teknologi pemupukan berimbang
sesuai anjuran.
c.
Pengembangan
dampak
dari keberhasilan teknologi yang
didemonstrasikan
sehingga
menjangkau
wilayah
seluas
mungkin.
Keputusan Pembelian
Proses psikologis dasar memainkan
peranan penting dalam memahami
bagaimana
konsumen
benar-benar
membuat keputusan pembelian mereka.
Schiffman dan Kanuk (2008:485),
mendefinisikan keputusan sebagai seleksi
terhadap dua pilihan alternatif atau lebih.
Dengan perkataan lain, pilihan alternatif
harus tersedia bagi seseorang ketika
mengambil keputusan.
Menurut Kotler dan Keller dalam
bukunya
Manajemen
Pemasaran
(2009:184), periset pemasaran telah
mengembangkan “model tingkat” proses
keputusan pembelian. Konsumen melalui
lima tahap: pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pascapembelian.
Jelas, proses pembelian dimulai jauh
sebelum pembelian aktual dan mempunyai
konsekuensi dalam waktu lama setelahnya.
Menurut
Schiffman
dan
Kanuk
(2008:491),
model
pengambilan
keputusan konsumen tidak dimaksudkan
untuk memberikan gambaran yang
menyeluruh
mengenai
kerumitan
pengambilan
keputusan
konsumen.
Sebaliknya dirancang untuk menyatukan
dan menyelaraskan berbagai konsep yang
relevan menjadi suatu keseluruhan yang
berarti.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan
Explanatory
Research.
Menurut
Singarimbun dan Efendi (2008) penelitian
Explanatory Research adalah suatu
penelitian dimana peneliti menjelaskan
hubungan kausal atau sebab akibat antara
variabel-variabel
melalui
pengujian
hipotesis. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana hubungan kausal
antara Marketing Public Relation dan
Sales Promotion terhadap keputusan
pembelian pupuk Phonska bersubsidi di
kabupaten Sragen.
Dalam penelitian ini, pengambilan
sampel menggunakan Non Probability
Sampling dimana teknik pengambilan
sampel
ini
tidak
memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2011:
66). Metode yang digunakan oleh peneliti
adalah Purposive Sampling dimana teknik
penentuan
sampel
berdasarkan
pertimbangan
tertentu
(Sugiyono,
2011:68).
Untuk melengkapi penelitian ini
maka perlu didukung oleh data yang
lengkap
dan
akurat.
Berdasarkan
sumbernya, jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi dua data
yaitu data primer dan data sekunder :
1.
Data Primer
Menurut (Sekaran,2006) data primer
merupakan data yang dikumpulkan untuk
penelitian dari tempat aktual terjadinya
peristiwa (sumbernya).
2.
Data Sekunder
Menurut (Sekaran,2006) data sekunder
merupakan data yang diperoleh peneliti
dari sumber-sumber yang ada melalui
beberapa media perantara ( diperoleh dan
dicatat pihak lain).
Teknik
pengumpulan
data
merupakan salah satu aspek yang berperan
dalam kelancaran dan keberhasilan
penelitian. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data
dalam bentuk:
1.
Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/kecil (Sugiyono, 2009: 194).
2.
Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis
kepada
responden
untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2009: 199).
3.
Studi Pustaka
Mempelajari literatur atau buku-buku yang
relevan, surat kabar, jurnal, artikel,
maupun penelitian atau tulisan ilmiah yang
berkaitan.
4.
Observasi
Observasi menurut Sugiyono (2009:58)
suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologis
dan psikologis dengan jalan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara
sistematis
fenomena-fenomena
yang
diteliti.
Alat uji yang digunakan untuk
menguji instrumen penelitian ini beupa uji
validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi
klasik.
Uji
hipotesis
dilakukan
menggunakan uji F dan uji t dan uji
dominan.
Teknik
analisis
data
menggunakan analisis regresi linear
berganda.
Dalam
upaya
menjawab
permasalahan dalam penelitian ini maka
digunakan analisis regresi linear berganda
(Multiple Regression). Analisis regresi
linear
berganda
digunakan
untuk
menganalisis pengaruh antara variabel
independen (marketing public relation dan
Sales Promotion) terhadap variabel
dependen yaitu keputusan pembelian
pupuk Phonska bersubsidi. Rumus
matematis dari regresi linear berganda
menurut (Sugiyono, 2008) adalah sebagai
berikut :
Y = α + b1X1 + b2X2 + ....... bnXn + e
Dimana :
Y = nilai hubungan variabel bebas
terhadap variabel terikat
b = koefesien regresi parsial
X = variabel bebas
α = konstanta
e = standard eror
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada pengaruh secara simultan
variabel X1 (Marketing Public Relation)
dan X2 (Sales Promotion) terhadap Y
(Keputusan Pembelian). Didapatkan nilai
Ftabel dengan degree of freedom (df) n1 =
2 dan n2 = 97 adalah sebesar 3,090. Jika
nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (
59,817 > 3,090 ) dan nilai sig. F (0,000)
lebih kecil dari α (0,05) maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel Marketing Public Relation
(X1) dan Sales Promotion (X2) secara
simultan
memiliki
pengaruh
yang
signifikan terhadap Keputusan Pembelian
(Y).
Selain
menghitung
pengaruh
simultan atau pengaruh secara keseluruhan
dari variabel-variabel bebas terhadap
variabel terikat, dapat pula dihitung
pengaruh masing-masing variabel secara
parsial atau secara sendiri-sendiri dari
setiap variabel bebas terhadap variabel
terikat. Masing-masing variabel Marketing
Public Relation (X1) dan Sales Promotion
(X2) berpengaruh signifikan secara persial
terhadap variabel keputusan pembelian (Y)
dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Variabel X1 memiliki koefisien regresi
sebesar 0,826 dan didapatkan statistik uji t
sebesar 7,657 dengan nilai signifikan
sebesar 0,000. Nilai statistik uji |thitung|
tersebut lebih besar daripada ttabel (7,657 >
1,985) dan nilai signifikan lebih kecil
daripada α = 0,05. Pengujian ini
menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, dan dapat disimpulkan bahwa
variabel Marketing Public Relation (X1)
berpengaruh signifikan terhadap variabel
keputusan pembelian (Y).
b. Variabel X2 memiliki koefisien regresi
sebesar 0,274 dan didapatkan statistik uji t
sebesar 6,388 dengan nilai signifikan
sebesar 0,000. Nilai statistik uji |thitung|
tersebut lebih besar daripada ttabel (6,388 >
1,985) dan nilai signifikan lebih kecil
daripada α = 0,05. Pengujian ini
menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, dan dapat disimpulkan bahwa
variabel
Sales
Promotion
(X2)
berpengaruh signifikan terhadap variabel
keputusan pembelian (Y).
Model regresi pada penelitian ini
memiliki koefisien determinasi (Adj. R
square) sebesar 0,543 Harga koefisien ini
berarti
bahwa
kontribusi
variabel
independen yang terdiri dari Marketing
Public Relation (X1) dan Sales Promotion
(X2) dapat mempengaruhi variabel
dependen keputusan pembelian (Y)
sebesar 54,3% sedangkan untuk variabel
lain sebesar 45,7% yang mempengaruhi
keputusan pembelian terkait dengan
Marketing Mix diantaranya Adevertising,
Personal Selling, Direct Marketing, Event
and Experience.
Keseluruhan dari hasil penelitian
ini,
menunjukkan
bahwa
variabel
Marketing Public Relation (X1) adalah
variabel yang memiliki koefisien regresi
yang paling besar. Artinya, variabel
Marketing Public Relation (X1) adalah
variabel yang paling dominan dalam
mempengaruhi keputusan pembelian (Y).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah
dijelaskan
dalam
bab
sebelumnya
mengenai pengaruh Marketing Public
Relation dan Sales Promotion terhadap
keputusan pembelian pupuk Phonska
bersubsidi PT. Petrokimia Gresik di
kabupaten Sragen, maka penulis dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara simultan Marketing Public
Relation dan Sales Promotion berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian
pupuk Phonska bersubsidi PT. Petrokima
Gresik.
2. Secara parsial Marketing Public
Relation dan Sales Promotion berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian
pupuk Phonska bersubsidi PT. Petrokima
Gresik.
3. Hasil penelitian membuktikan bahwa
Marketing Public Relation berpengaruh
dominan terhadap keputusan pembelian
pupuk Phonska PT. Petrokimia Gresik. Hal
ini dikarenakan Marketing Public Relation
dapat memberikan informasi kepada petani
ketika mereka memiliki kesulitan dalam
kegiatan pertaniannya.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan diatas, penulis memberikan
saran-saran sebagai berikut :
1.
Dapat diketahui bahwa variabel
Marketing Public Relation memiliki nilai
yang lebih tinggi dibandingkan variabel
Sales Promotion. Oleh karena itu PT.
Petrokimia Gresik sebaiknya lebih intensif
lagi dalam memberikan sosialisasi atau
Marketing Public Relation kepada
konsumennya untuk
mempertahankan
penjualan produknya dengan memberikan
keberlanjutan atau solusi dalam mengatasi
masalah yang dihadapi petani.
2.
Untuk meningkatkan penjualan
pupuk Phonska bersubsidi PT. Petrokimia
Gresik sebaiknya membuat sebuah
sosialisasi dan Demplot menjadi satu
dalam sebuah acara dan didalam acara
tersebut ada hiburan seperti drama comedy
dan memberikan undian-undian yang lebih
menarik lagi juga bisa bermanfaat bagi
petani dalam kegiatan pertaniannya seperti
undian berhadiah traktor dan alat untuk
panen.
3.
PT. Petrokimia Gresik sebaiknya
mengadakan kegiatan Demontration Plot
ke desa-desa yang sulit dijangkau tidak
hanya di daerah yang mudah dijangkau
untuk memberikan percontohan tanam
kepada petani.
4.
PT. Petrokimia Gresik sebaiknya
memberikan pelatihan kepada sumber daya
manusia perusahaan yang telah dipercaya
untuk menjadi tim penyuluh lapangan
menggunakan bahasa yang mudah
dipahami petani.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Praktek. Bina
Aksara. Jakarta.
Assauri Sofjan. 2009.
Manajemen
Pemasaran Dasar, Konsep, dan
Strategi. Edisi 1. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Basu
Swastha.
2008.
Manajemen
Pemasaran Modern. Liberty.
Yogyakarta.
Deliyanti, Oentoro. 2010. Manajemen
Pemasaran Modern. Lakbang
Pressindo. Jakarta.
Dwi Mariana, 2010, Pengaruh Promosi
Penjualan ( Sales Promotion)
Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Matahari Malang Town
Square, Skripsi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas
Brawijaya, Malang.
Fandy
Tjiptono.
Pemasaran.
Yogyakarta.
2005.
Strategi
Edisi 2. Andi.
Fandy
2007.
Strategi
Edisi 2. Andi.
Tjiptono.
Pemasaran.
Yogyakarta.
Firsan
Nova. 2011. Crisis Public
Relations. Grasind. Jakarta.
Geroge Herbert Mead. 2006. Terjemahan
Henslin. 2006. Sosiologi. 2007.
Erlangga. Jakarta.
Ghozali, Imam. 2006. Model Persamaan
Struktural.
Badan
Penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang.
Kotler & G. Amstrong. 2008. PrinsipPrinsip Pemasaran. Edisi 12.
Erlangga. Jakarta.
Kotler & G.Amstrong. 2004. Marketing
Management. Terjemahan oleh
Benyamin Molan. Indeks. Jakarta.
Kotler, & Keller. 2008. Manajemen
Pemasaran. Edisi 13. Erlangga.
Jakarta.
Kotler, & Keller. 2009. Manajemen
Pemasaran. Edisi 14. Erlangga.
Jakarta.
Mempengaruhi
Keputusan
Pembelian Tiket Pertandingan
Kandang
Oleh
Supporter,
Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Brawijaya,
Malang.
Philip, Kotler. 1993.
Rosady. 2010.
Relations dan
Edisi 10. PT
Jakarta.
Terjemahan Ruslan
Manajemen Public
Media Komunikasi.
Grafindo Persada.
Richard L. Daft. 2006. Management. Edisi
6. Salemba Empat. Jakarta.
Roscoe. 1975. Terjemahan Uma Sekaran.
2006. Metodologi Penelitian untuk
Bisnis. Edisi 4. Salemba Empat.
Jakarta.
Schiffman, Leon G, dan Leslie Lazar
Kanuk.
2008.
Perilaku
Konsumen. Pretince Hill. Jakarta.
Setyobudi Arief , 2010, Strategi Promosi
dan Sosialisasi Pupuk Organik
Petroganik PT Petrokimia Gresik
Sebagai
Alternatif
Solusi
Kelangkaan
Pupuk
Kimia
Bersubsidi, Skripsi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas
Brawijaya, Malang.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran.
2007. Edisi 12. Erlangga. Jakarta.
Singarimbun, Masri, dan Efendi. 2006.
Metode Penelitian Survei. PT.
Pustaka LP3ES Indonesia. Jakarta.
Mahmud Machfoedz. 2005. Pengantar
Pemasaran Modern. Edisi 1. UPP
AMP YKPN. Yogyakarta.
Singarimbun, Masri, dan Efendi. 2008.
Metode Penelitian Survei. PT.
Pustaka LP3ES Indonesia. Jakarta.
Moriarty, S., Mitchell, N. & Wells, W.
2011.
Advertising.
Kencana.
Jakarta.
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu
Pengantar. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Niki Novianto, 2011, Football for Family
dan Sport and Entertaiment
Sebagai
Strategi Marketing
Public Relation Persema Dalam
Sugiyono. 2003.
Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabeta. Bandung.
Thomas L. Harris. 1991. Terjemahan
Ruslan. 2010. Management Public
Relation ,Media Komunikasi,
Konsepsi, dan Aplikasi. Rajawali
Pers. Jakarta.
PT. Petrokimia Gresik, Jawa Timur.
(http://www.petrokimia-gresik.com/).
diakses
pada tanggal 23 November
2013.
Buku Laporan Penjualan Tahunan PT.
Petrokimia Gresik 2009.
Buku Laporan Penjualan Tahunan PT.
Petrokimia Gresik 2010.
Download