Tetap Pada Jalur Berkat Tuhan Written by Multimedia Bethany

advertisement
Tetap Pada Jalur Berkat Tuhan
Written by Multimedia Bethany Graha
Pdt. Dr. Abraham Alex Tanuseputra
“Kemudian berkatalah Yakub: "Ya Allah nenekku Abraham dan Allah ayahku Ishak, ya
TUHAN, yang telah berfirman kepadaku:Pulanglah ke negerimu serta kepada sanak
saudaramu dan Aku akan berbuat baik kepadamu -- sekali-kali aku tidak layak untuk
menerima segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini,
sebab aku membawa hanya tongkatku ini waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini,
tetapi sekarang telah menjadi dua pasukan. (Kejadian 32:9-10)
Ayat bacaan di atas merupakan ungkapan hati daripada Yakub yang
disampaikan kepada Tuhan, dimana ia merasa tidak layak karena menerimba berkat
Tuhan yang luar biasa. Hal ini dapat kita lihat pada ayat 10 yang mengatakan, “aku
membawa hanya tongkatku ini waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi
sekarang menjadi dua pasukan.” Yakub menyadari bahwa ketika ia keluar dari rumah
orang tuanya ia tidak membawa apa-apa, baik itu warisn maupun bekal dari orang
tuanya.
Namun sebelum keluar dari rumahnya, ia mendapat berkat dari ayahnya
(Ishak) dan kakeknya Abraham. Yakub tahu alur berkat nenek moyangnya. Apabila kita
tarik mundur mengenai kisah daripada Yakub, maka kita akan menemukan sumber
berkat Tuhan, seperti yang di tulis dalam Kejadian 27:27-28.
Saat itu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak
mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku
adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN.
Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di
bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah. Bangsa-bangsa akan takluk
kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudarasaudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu.
Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati
engkau, diberkatilah ia." Suatu berkat yang diucapkan Ishak kepada anaknya
merupakan hal yang luar biasa, karena Ishak hidup dalam berkat Tuhan, seperti yang
tertulis dalam Kejadian 26:12, ”Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun
itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu
menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.”
Dari rentetan kisah di atas yang menjadi sumber pokoknya dapat kita ketahui
di dalam Kejadian 12:1-3 yang berbunyi: “Berfirmanlah TUHAN kepada Abram:
"Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini
ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi
bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan
engkau akan menjadi berkat.
Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk
orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan
mendapat berkat."
Dari firman Tuhan turun berkat kepada Abraham, kemudian disalurkan ke
Ishak, Ishak yang diberkati sedemikian rupa lalu menyalurkannya kepada Yakub.
Kemudian kepada Yusuf, hingga muncul Daud, Salomo dan seterusnya. Ini adalah
estafet berkat dari Tuhan yang turun temurun. Walaupun berkat Tuhan berlaku
secara estafet namun ada dari antara mereka yang keluar dari alur ini, seperti Esau.
Roma 9:6-7 berkata, “Akan Tetapi Firman Allah Tidak Mungkin Gagal. Sebab
tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel, dan juga tidak semua
yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: "Yang berasal dari
Ishak yang akan disebut keturunanmu."
Ini menggambarkan keturunan Abraham ada yang keluar dari estafet berkat
Tuhan. Yang paling tragis adalah waktu penyaliban Tuhan Yesus di kayu salib. Orang
Yahudi mengatakan salibkan Yesus, orang Israel menolak Kristus.
Digambarkan bahwa orang Israel seperti pohon dan carang yang penuh getah.
Tatkala orang Israel menolak Kristus yang terjadi adalah “dipatahkan”. Roma 11:17-18
berkata, “Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai
tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar
pohon zaitun yang penuh getah, janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang
itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu,
melainkan akar itu yang menopang kamu.” Dan Galatia 3:26 menunjukkan saat kita
dicangkokkan kepada pokok, yaitu saat kita menerima Tuhan Yesus sebagai
Juruselamat. Bobot kekayaan Abraham, Ishak dan Yakub itu sebenarnya sudah kita
terima, tetapi kadang-kadang kita ragu-ragu oleh karena iman kita tidak bertumbuh
dan tidak berakar.
Lalu Roma 11:19-22 merupakan peringatan bagi orang percaya yang sudah mendapat
kemurahan Tuhan agar tidak keluar dari jalur berkat Tuhan. Memang kadang-kadang
manusia tidak sabar dalam menjalani kehidupan kekristenannya. Ingat jangan sampai
kita keluar dari berkat yang sudah dijanjikan Tuhan.
Lalu ayat 23-24 juga menjadi peringatan bagi orang yang diluar Israel, karena
banyak orang yang diluar Israel yang sudah dicangkokkan melecehkan dan menyianyiakan kasih karunia Tuhan. Ingat kemurahan Tuhan ada batasnya (Roma 11:25). Kalau
sudah penuh atau cukup, maka Tuhan mengampuni orang Israel (ayat 26-28).
Ketegaran orang Israel menyebabkan ia menjadi carang yang dipatahkan, lalu
kita dicangkokkan pada pokok yang penuh getah. Tetapi sayang banyak diantara orang
percaya yang menyia-nyiakan. Sehingga Israel yang dicangkokkan kembali.
Mari kita lihat orang-orang yang keluar dari alur berkat Tuhan ini.
Sampai suatu saat ada dua alur seperti yang dituliskan Wahyu 22:11. Kalau kita
keluar dari alur berkat Tuhan ini, maka kita akan semakin terseret menuju kepada
kebinasaan seperti yang tertulis dalam Matius 3:11-12. Selanjutnya Lukas 12:49-53
merupakan ganjaran orang yang keluar dari kemurahan Tuhan.
Wahyu 14:14-16 merupakan tuaian bagi orang-orang yang diselamatkan tetapi
bersamaan dengan itu, ayat 17-20 merupakan tuaian orang yang keluar dari jalur dari
Tuhan. Ingat masuklah dalam alur yang dilindungi dan diberkati Tuhan. Ingat
peringatan bagi kita dalam Yesaya 5:1-2 yang mengacu kepada orang percaya yang
beribadah kepada Tuhan, tetapi buahnya justru buah masam.
Mari tetaplah pada jalur berkat Tuhan! Kalau kita tetap pada jalur Tuhan maka kita
akan semakin diberkati Tuhan. Amin.
http://www.bethanygraha.org/ind/index.php/media-download/2013-07-13-06-0412/sermon/2152-tetap-pada-jalur-berkat-tuhan
Download