28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan Tujuan Penelitian yang penulis tetapkan, yaitu untuk mengetahui bagaimana film “Arisan 2” mendeskripsikan fenomena penyimpangan seksual. Maka dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. “Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti.” 30 ”Pendekatan kualitatif ini sendiri bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data yang sedalam-dalamnya juga tidak mengutamakan populasi dan sample, melainkan penerjemahan data melalui bentuk kata-kata atau kalimat bukan angka. Penekanannya terhadap kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data.” 31 ”Penelitian deskriptif yaitu suatu bentuk penelitian yang mengkaji bentuk,aktivitas,karakteristik,perubahan,hubungan,kesamaan, dan perbedaanya dengan fenomena lain.Penelitian deskriptif di tujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fonomena yang bersifat alamiah maupun rekayasa manusia. 30 Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial, Prenanda Media Group, Jakarta, 2007 hlm 166 31 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Pranada Media Group, Jakarta, 2006, hlm. 58 29 Dari penjelasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu penulis mencoba untuk menggambarkan hasil penelitian mengenai fenomena penyimpangan seksual yang digambarkan dalam film “Arisan 2”. Alasan memilih pendekatan kualitatif deskriptif adalah data-data dari penelitian ini, data teks yang diperoleh dari film dan data-data tertulis yang diperoleh dari hasil studi pustaka. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotika. Semiotika merupakan ilmu tentang tanda. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis semiotika dengan dasar pemikiran yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure. Menurut Saussure, tanda mempunyai dua entitas, yaitu signifier (signifiant/wahana tanda/penanda/yang mengutarakan/simbol) dan signified (signifie/makna/petanda/yang diutarakan/thought of reference). Tanda menurut Saussure adalah kombinasi dari sebuah konsep dan sebuah sound-image yang tidak dapat dipisahkan. Hubungan antara signifier dan signified adalah arbitrary (mana suka). Tidak ada hubungan logis yang pasti diantara keduanya, yang mana membuat teks atau tanda menjadi menarik dan juga problematik pada saat yang bersamaan. 32 Film memiliki kekuatan dalam menampilkan suatu cerita secara audiovisual, yaitu melalui gambar bergerak dan suara yang membentuk makna. 32 http://islamicgraphicdesign.blogdetik.com 30 Sehingga, film dapat membemberikan hiburan kepada khalayak dalam melihat kenyataan hidup, karena apa yang ditampilkan dalam film sering kali memiliki kemiripan dengan kondisi khalayak sesungguhnya. Selain itu, cerita film Arisan sendiri pada intinya adalah menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, yang ditunjukan oleh sakti seorang arsitektur yang memiliki penyimpangan seksual dalam hidupnya .Oleh karena itu, dipilih teknis analisis semiotik, semiotik dalam film ini akan menjadi faktor utama penelitian ini. 3.3 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah film “Arisan 2” . Film ini dipilih menjadi objek penelitian karena film ini merupakan sekuel dari film arisan yang merupakan film pertama di Indonesia yang mengangkat tentang penyimpangan seksual yang mempunyai pesan-pesan moral yang disampaikan melalui film ini. Secara garis besar film ini memiliki garis besar berupa gambar dan teks. Potongan-potongan gambar dan teks dari film tersebutlah yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini. 31 3.4 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Dalam proses pengumpulan data penulis melakukan observasi terhadap data primer yaitu dengan menonton filmnya. Dengan menonton film ini berulangkali dan mengambil beberapa adegan yang penulis anggap merupakan wujud representasi dari sebuah fenomena. Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolabornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. 33 2. Data Sekunder Proses pengumpulan data sekunder, penulis lakukan dengan mencari berbagai buku, literature, internet, maupun teks-teks yang mengandung penelitian ini. 3.5 Definisi Konsep Untuk melaksanakan penelitian ini berbagai konsep dari istilah perlu di perjelas definisi konsepnya,antara lain yaitu. 33 W. Gulo, Metodologi Penelitian, PT Grasindo, Jakarta, 2002, hlm 116 3.5.1 32 Analisis Semiotik Analisis semiotik adalah melacak makna-makna yang diangkut dengan teks yang berupa lambang-lambang (sign). Dengan kata lain, pemaknaan terhadap lambang-lambang dalam tekslah yang menjadi pusat perhatian analisis semiotika. 34 3.5.2 Fenomena Fenomena adalah rangkaian peristiwa serta bentuk keadaan yang dapat di amati dan dinilai lewat kaca mata ilmiah atau lewat disiplin ilmu tertentu. Fenomena dapat terjadi di semua tempat yang dapat di amati oleh manusia. 3.5.3 Penyimpangan seksual/ Homoseksual Seseorang yang merasa dirinya homoseksual, seringkali dihadapkan pada kebingungan: "Apakah saya harus berubah menjadi heteroseksual?"; "Apa yang harus saya lakukan?"; "Bagaimana saya harus menghadapi orientasi yang tidak wajar ini?"; "Apa kata orang kalau mereka tahu saya homoseksual, saya sungguh tidak tahu harus berbuat apa." Ujung-ujungnya pertanyaan ini seringkali mentok pada dua pilihan, yaitu: berusaha menjadi heteroseksual (tidak dengan sepenuh hati atau berpura-pura) atau tetap menjadi homoseksual dengan sembunyi-sembunyi. Mana yang lebih baik? Memilih satu diantara dua ini mungkin seperti memakan buah simalakama. Tidak ada jawaban pasti apakah 34 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Pranada Media Group, Jakarta, 2006, hlm. 264 33 seorang homoseksual harus berubah menjadi heteroseksual ataukah tetap menjadi homoseksual. Hal ini kembali pada diri masing-masing. 3.5.4 Film Film adalah suatu karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi pandang dengar yang di buat berdasarkan atas sinematografi dengan perekam pita seluloid,pita video,dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk.Dengan atau tanpa suara yang dapat di pertunjukan dan di tayangkan dengan system proyeksi mekanik,elektronik,dan atau lainnya.(UU RI.No.8Tahun 1992 tentang perfilman). 3.5.6 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif secara deskriptif. Metode deskriptif adalah sebuah metode yang hanya memaparkan situasi, peristiwa suatu kejadian. Data kualitatif dapat berupa potongan gambar yang digunakan sebagai objek penelitian untuk memperkuat analisis data. Berdasarkan data-data yang didapat, penulis kemudian melakukan analisis dengan menggunakan semiotika untuk mengkaji makna yang ada didalamnya. Setelah menganalisis data tersebut, penulis akan menghasilkan penelitian dalam bentuk kata-kata sebagai pendeskripsian tentang hasil yang didapat. Hasil penelitian yang nantinya akan menjawab bagaimana fenomena penyimpangan seksual dalam film “Arisan 2”, dengan mengungkap makna yang tersembunyi dibalik tanda atau symbol yang digunakan.