pengaruh hilangnya kemurnian sapi bali terhadap

advertisement
PENGARUH HILANGNYA KEMURNIAN SAPI BALI TERHADAP SEKTOR
PETERNAKAN NASIONAL
Disusun oleh:
Chairul Zaman
PT/05583
Kelompok 7
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
Daftar identifikasi masalah:
1. Sapi PO sekarang bukan asli persilangan antara sapi Ongole dan
Jawa, tetapi sudah tercampur dengan bermacam gen
2. Persilangan antara sapi betina Bali yang berukuran kecil dengan sapi
jantan Simmental dengan ukuran besar menghasilkan keturunan
dengan tubuh yang besar, sehingga menyulitkan sapi betina saat
melahirkan
3. Persilangan yang tidak terkontrol menghasilkan keturunan yang
rendah produktivitasnya
4. Rendahnya ketahanan sapi Bali terhadap lingkungan yang
disebabkan oleh persilangan antara sapi Bali dengan sapi dari
bangsa lain.
5. Persilangan antara Sapi PO dan sapi Limousin menyebabkan
keturunan kedua subfertil
6. Pengaruh hilangnya kemurnian sapi Bali terhadap sektor
peternakan nasional (yang dipilih)
Latar Belakang
Sapi Bali merupakan sapi asli Indonesia yang cukup penting karena
terdapat dalam jumlah cukup besar dengan wilayah penyebarannya yang
luas di Indonesia. Beberapa kelebihan dimiliki sapi Bali terutama
kemampuan adaptasinya dalam lingkungan dengan ketersediaan pakan
berkualitas rendah dan fertilitasnya yang sangat baik. Kebijakan pemerintah
untuk menetapkan Propinsi Bali sebagai daerah yang diproteksi bagi
masuknya sapi bangsa lain untuk pelestarian sapi Bali sangat beralasan
mengingat Indonesia merupakan pusat gen sapi Bali dan tempat pertama
kali domestikasi sapi tersebut. Antara berbagai bangsa sapi yang ada di
Indonesia, sapi Bali merupakan salah satu sapi asli Indonesia yang cukup
penting dan terdapat dalam jumlah yang cukup besar. Populasi sapi Bali di
Indonesia pernah dicatat dua kali, yaitu pada tahun 1984 dan 1988,
pencatatan jumlah sapi Bali setelah itu tidak pernah dilakukan lagi, sehingga
jumlahnya saat ini tidak diketahui dengan pasti. Tahun 1988 jumlah sapi Bali
tercatat 2.632.125 ekor yang berarti sekitar 26,9% dari total sapi potong di
Indonesia. Dibandingkan sapi asli atau sapi lokal lainnya di Indonesia (sapi
Ongole, PO dan Madura), persentase sapi Bali tersebut adalah yang
tertinggi (DITJEN BINA PRODUKSI PETERNAKAN, 2002).
Keunggulan sapi Bali dibandingkan sapi lain, yaitu memiliki daya
adaptasi sangat tinggi terhadap lingkungan yang kurang baik, seperti dapat
memanfaatkan pakan dengan kualitas rendah, mempunyai fertilitas dan
conception rate yang sangat baik, persentase karkas yang tinggi yaitu 52
sampai 57,7%, memiliki daging berkualitas baik dengan kadar lemak rendah
(kurang lebih 4%). Namun, saat ini populasi sapi Bali yang genetiknya murni
sudah jarang karena persilangan dengan sapi lokal lain yang juga riwayat
genetiknya mengandung campuran persilangan banyak gen, sehingga sifatsifat unggul sapi Bali tidak terekspresikan secara normal. Oleh karena itu,
dalam penelitian ini akan diuraikan tentang hilangnya kemurnian sapi Bali
dan pengaruhnya terhadap sektor peternakan nasional.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengidentifikasi keturunan genetik sapi Bali?
2. Bagaimana bisa kemurnian sapi Bali mulai hilang perlahan?
3. Apakah masih ada sapi Bali lokal yang murni tanpa campuran gen
dari sapi apapun?
4. Apa pengaruh hilangnya kemurnian sapi Bali terhadap sektor
peternakan nasional?
Daftar Pustaka
DITJEN BINA PRODUKSI PETERNAKAN. 2002. Buku Statistik Peternakan
Tahun 2002. Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan.
Departemen Pertanian. Jakarta.
Handiwirawan, E. dan Subandriyo. 2004. Potensi dan keragaman sumber
daya genetik Sapi Bali. Wortazoa Vol.14 No.3.
Download