BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persaingan Mudrajad Kuntjoro,(2005,86)Persaingan adalah keadaan ketikaOrganisasi berperang atau berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang akan diperoleh. Seperti konsumen , pangsa pasar, peringkat survei, atau sumber daya yang dibutuhkan. Sitepu, (2005)Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang jasa maupun nonjasa, dalam melakukan kegiatan bisnis memerlukan strategi yang mampu menempatkan perusahaan pada posisi yang terbaik, mampu bersaing serta terus berkembang dengan mengoptimalkan semua potensi sumber daya yang dimiliki.sedangkan Porter (1993)menyatakan, bahwa“persaingan adalah inti darikeberhasilan”. Agar dapat memenangkan setiappersaingan.Keunggulan bersaing adalah suatu posisi dimana sebuah perusahaan menguasai sebuah ajang persaingan bisnis (Porter, 1998). Shepperd (1997).persaingan merupakan suatu proses dinamik yang dilakukan antar perusahaan atau penjual untuk tujuan memenangkan persaingan dan ekspansi. Praktek strategi yang diaplikasikan, yaitu menurunkan harga (cut prices), mengiklankan barang/jasa (advertise), investasi untuk R&D, dan strategi lainnya.Pada teori klasik, aplikasi persaingan dikenali melalui terbentuknya harga pasar keseimbangan (statik) yang dicapai akibat semua perusahaan atau penjual memiliki perilaku bersaing untuk menetapkan harga jual merujuk pada harga pasar keseimbangan.keseimbangan menjadi acuan suatu perusahaan dalam Universitas Sumatera Utara menetapkan harga jual. Rujukan harga keseimbangan sekaligus menjadi rujukan keputusan produksi yang mencapai laba maksimum. Untuk mengetahui tren industri telekomunikasi yang ada, kita harus mengetahui terlebih dahulu struktur lingkungan industrinya.Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal perusahaan yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasi perusahaan.Perkembangan suatu industri tidak terlepas dari persaingan para pelaku didalamnya.Struktur industri mempunyai pengaruh yang kuat dalam menentukan aturan permainan.keadaan persaingan dalam suatu industri tergantung lima kekuatan persaingan pokok, yaitu: 1. Jasa Pengganti macam-macam jasa subsitusi, perbedaan harga relatif antara jasa subsitusi dengan jasa telekomunikasi itu sendiri. 2. Daya tawar pelanggan dan kondisi pasar Banyaknya pelanggan, pembagian pasar. 3. Daya tawar pemasok Asal pemasok, konsentrasi pemasok. 4. Kondisi persaingan antar perusahaan dan 5. Ancaman pendatang baru. 2.1.1 Pengertian Pasar Dan Struktur Pasar Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual. Struktur pasar adalah karakteristik organisasi pasar yang mempengaruhi sifat kompetisi dan harga di dalam pasar. Universitas Sumatera Utara 2.1.2 Bentuk – Bentuk Struktur Pasar 1. Pasar Persaingan Sempurna Pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya/ tidak terbatas. Contoh pasar persaingan sempurna antara lain adalah bursa efek atau pasar modal atau pasar uang.Ada pun pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri : 1. Jumlah penjual dan pembeli banyak 2. Barang yang di jual sama/homogeny 3. Harga di tentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran 4. Posisi tawar konsumen kuat 5. Sensitif pada perubahan harga 6. Sulit mendapatkan keuntungan lebih / diatas rata-rata. Kelebihan : • Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi :efisiensi produktif dan efisiensi alokatif • Kebebasan bertindak dan memilih Kekurangan : • Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi • Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social • Membatasi pilihan konsumen • Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi • Distribusi pendapatan tidak selalu rata 2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna Universitas Sumatera Utara Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisasi secara sempurna, atau bentuk pasar di mana salah satu ciri dari pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi.Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas pasar monopoli, oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik. a. Pasar Monopoli Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen. Contoh pasar monopoli antara lain perusahaan negara dan perusahaan minyak bumi serta gas alam. Adapun pasar monopoli memiliki ciri-ciri: a. hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran b. tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip c. produsen memiliki kekuatan menentukan harga d. tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa keunggulan perusahaan Sebab-sebab terjadi nya pasar monopoli: a. penguasaan bahan mentah, b. penguasaan teknik produksi tertentu, c. pemberian hak istimewa dari pemerintah (misalnya hak paten), d. adanya lisensi (pemberian izin kepada perusahaan tertentu yang ditunjuk), e. adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah, f. memiliki modal yang besar (karena penggabungan perusahaan), g. memiliki prestasi dan keahlian yang tidak dimiliki orang lain, Kebaikan pasar monopoli: Universitas Sumatera Utara • Industri-industri yang berkembang banyak yang bersifat monopoli. • Mendorong untuk adanya inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya. • Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan monopoli akan semakin besar. Kelemahan pasar monopoli: • Tidak efisiensinya biaya produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan. • Konsumen merasa berat karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan monopoli. • Timbul ketidakadilan karena keuntungan banyak dinikmati oleh produsen. Untuk mencegah timbulnya dampak negatif adanya monopoli, maka pemerintah harus ikut campur tangan, misalnya dalam hal penetapan harga maksimum dan penetapan Undang- Undang Antimonopoli atau UU yang mengatur ekspor impor. b. Pasar Oligopoli Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar. Contoh pasar oligopoly antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja, industri rokok, dan industri sabun mandi. Adapun Pasar Oligopoli memiliki cirri-ciri: a. Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar. b. Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak Universitas Sumatera Utara c. Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untukmasuk ke dalam pasar Kebaikan pasar oligopoli antara lain sebagai berikut. • Industri-industri oligopoly bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru yang paling pesat, • Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos produksi, • Lebih mampu menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian. Kelemahannya antara lain sebagai berikut. • Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati produsen. • Tidak efisiensi produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata yang minimum. • Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh. • Terdapat kenaikan harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro. c. Pasar Monopolistik Pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya.Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis.Contoh pasar monopolistic adalah rumah makan, tukang cukur, dan perusahaan angkutan. Ciri –ciri dari pasar monopolistik: Universitas Sumatera Utara a. Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar. b. Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product. c. Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri. d. Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan. e. Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah. Kebaikan pasar monopolistik antara lain sebagai berikut. • Konsumen memiliki banyak pilihan barang. • Produsen dapat menentukan harga sendiri-sendiri dalam satu pasar karena tidak ada persaingan. • Masing-masing monopolistik mempunyai keuntungan sendiri-sendiri karena memiliki pasar (konsumen) sendirisendiri. Sementara itu, kelemahannya antara lain sebagai berikut. • Tidak efisiennya produksi karena produsen tidak berproduksi dengan biaya rata-rata (AC) yang minimum. • Terlalu banyak perusahaan kecil. • Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari biaya produksi untuk menghasilkan produk tersebut 2.2. Pengertian Persaingan Oligopoli Industri tekomunikasi termasuk dalam pasar persaingan oligopoli dikarenakan,Pada dasarnya iklim persaingan yang dihadapi oleh operator telepon seluler di Indonesia kini sudah mendekati pada situasi yang bersifat oligopoly. Ada tiga karakteristik kunci yang melekat pada situasi pasar oligopoly, yaitu: (1) Universitas Sumatera Utara pergerakan industri didominasi oleh kiprah beberapa operator dengan skala besar; (2) masing-masing operator menjual atau menawarkan produk yang identik atau memiliki pembedaan yang relatif terbatas; dan (3) industri memiliki barrier to entry yang signifikan besarannya sehingga tidak mudah bagi pendatang baru untuk masuk ke dalam industri yang dimaksud. Dari perspektif operator telepon seluler, penerapan strategi pemasaran pada situasi pasar yang bersifat oligopoli tentu memerlukan upaya ekstra terutama dalam memaknai elastisitas harga terhadap besaran permintaan pulsa oleh pelanggan Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein yang berarti: yang menjual sedikit atau beberapa penjual. Beberapa penjual dalam konteks ini, maksudnya di mana penawaran satu jenis barang di kuasai oleh beberapa perusahaan, beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10, atau 15 perusahaan. Teori oligopoli memiliki sejarah yang cukup panjang.Istilah oligopoly pertama kali digunakan oleh Sir Thomas Moore dalam karyanya pada tahun1916, yaitu “Utopia” 11.Dalam karya tersebut dikatakan bahwa harga tidak harus berada pada tingkat kompetisi ketika perusahaan di pasar lebih dari satu.Sedangkan Teori Oligopoli pertama kali diformalkan oleh Augustin Cournot pada tahun 1838 melalui karyanya “Researches sur les priciples mathematiques de la theorie des richesses”. Lima puluh tahun kemudian, teori tersebut dibantah oleh Bertrand . Meskipun menuai banyak kritik, namun hingga kini teori Cournot tetap dianggap sebagai benchmark bagi teori-teori oligopoli lainnya.Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area.Pasar Oligopoli adalah suatu pasar dimana Universitas Sumatera Utara terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan.Ini merupakan sifat utama dari pasar oligopoli Pasar Oligopoli merupakan salah satu jenis dari pasar persaingan tidak sempurna.Dimana pasar Oligopoli merupakan pasar yang hanya terdapat beberapa perusahaan atau penjual yang memproduksi barang sejenis. 2.2.1 Faktor-faktor Penyebab terbentuknya Pasar Oligopoli 1. Efisiensi Skala Besar Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta, apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi. Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi. Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya secara optimal.Efisiensi ekonomi menyangkut pada biaya produksi.Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar dan produsen.Kompleksitas manajemen (tingkat kerumitan).Tingkat kerumitan dalam manajemen pengelolaan di suatu perusahaan. Dalam dunia nyata, perusahaanperusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk, dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoly Tekhnologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar. Keadaan diatas merupakan hambatan untuk masuk (barriers to entry) bagi perusahaan pesaing.Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly hanya terdapat sedikit produsen. 2. Kompleksitas Manajemen Universitas Sumatera Utara Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli,dan pasar monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing.Karena dalam industri oligopoly, kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri.Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik, agar mampu bertahan dalam struktur industry yang persaingannya lebih kompleks.Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen. 2.2.2 Ciri – Ciri Pasar Oligopoly 1. Pasar oligopoly hanya terdiri atas sekelompok kecil perusahaan. Dalam pasar oligopoly terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai penjualan dan di samping itu pula terdapat beberapa perusahaan kecil. Para perusahaan raksasa tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Sifat ini menyebabkan setiap perusaan harus mengambil keputusan dengan hati-hati dalam mengubah harga, bentuk barang, corak produksi dan sebagainya.Sifat saling memengaruhi (mutual interpendence) ini merupakan sifat khusus dari pasar oligopoli. 2. Barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar tertentu. Barang yang diproduksi pada pasar ini ada kalanya merupakan barang yang standar misalnya pada industri penghasil barang mentah (baja Universitas Sumatera Utara dan aluminium) dan industri bahan baku (semen dan bahan bangunan). Selain itu pada pasar oligopoly juga memproduksi barang yang berbeda corak.Barang yang diproduksi adalah barang akhir seperti industri mobil, industri rokok, industri pesawat terbang, dan lain-lain. 3. TerdapatbanyakpembelidipasarSeperti pasar persaingan sempurna, jumlah pembeli di pasar oligopoli sangat banyak. 4. Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar. Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja (konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia) 5. Adanyahambatanbagipesaingbaru. Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut. 6. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen). 7. Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif. Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah pesaing baru. Dalam pasar ini peran iklan sangat membantu peusahaan dagang karena iklan dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat atau calon pembeli, oleh karena itu iklan terbukti ampuh dalam menarik perhatian calon pembeli yang ingin memilih barang-barang , dengan mudah perusahaan membuat iklan tentang produknya dengan Universitas Sumatera Utara keunggulan -keunggulan produknya dibanding produk perusahaan lain atau perusahaan pesaing. 8. Sulit Dimasuki Perusahaan Baru. Dalam pasar oligopoli ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan baru, karena image dari perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan pembeli di banding perusahaan yang baru muncul yang menawarkan barang yang sama namun pembeli atau konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang yang dijual perusahaan baru tersebut. 9. Harga Jual Tidak Mudah Berubah Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar tidak cepat naik atau turun, bisa dikatakan harga selalu stabil dan tidak mudah berubah, mungkin saja karena penjualan yang stabil terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh suatu perusahaan sudah cukup menghasilkan keuntungan, namun apa bila tiba-tiba harga naik otomatis pembeli akan berfikir kembali untuk membeli produk ini dan bisa jadi pembeli beralih pada produk perusahaan lainya yang menjual varian yang sama namu harga lebih murah dengan kualitas yang hampir sama. 2.2.3. Macam – Macam Pasar Oligopoli 1. Oligopoli murni adalah menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah atau merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik 2. Oligopoli Diferensial adalah menjual barang berbeda corak. Universitas Sumatera Utara Barang seperti itu umumnya adalah barang akhir atau merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan. 2.3 Industri Telekomunikasi Industri adalah bagian dari proses produksi, dimana bagian dari prosesitu tidak mengambil bahan-bahan langsung dari alam yang kemudian mengolahnyahingga menjadi barang yang bernilai bagi masyarakat (Bintarto, 1987). Industri adalah usaha untuk memprroduksi barang jadi dengan bahan baku atau bahan mentah melalui proses produksi penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi-tinginya (I Made Sandi, 1985:148). 2.3.1 Faktor Penunjang Pertumbuhan Industri Setiap usaha mempunyai dan selalu berusaha untuk memadukan 4 faktor produksi yang mendasar yang terdiri dari : ( Soebroto, 1979). Adapun keempat faktor tersebut adalahQ = f(C,L,R,T). C = Capital, L = Labour, R = Resources / Sumber Daya Alam, T = Technology, Q= Jumlah output/ hasil produksi 1. Alam. Meliputi sumber material yang disediakan oleh alam seperti : bahan mentah, tempat untuk mendirikan bangunan dan sebagainya 2. Modal, merupakan barang atau uang yang digunakan untuk mencapai tujuan produksi 3. Tenaga kerja, meliputi sumber tenaga (energi) untuk industry dan tenaga kerja untuk proses produksi Universitas Sumatera Utara 4. Ketrampilan, yaitu kemampuan pengusaha dalam mengelola tata laksana usaha yang terdiri dari kepribaadian, pengaturan waktu, pengetahuan, ketrampilan teknik dan sebagainya. Menurut Samuelson (2002) fungsi produksi adalah kaitan antara jumlah output maksimum yang bisa dilakukan masing-masing dan tiap perangkat input (faktor produksi). Fungsi ini tetap untuk tiap tingkatan teknologi yang digunakan. Fungsi produksi ditetapkan oleh teknologi yang tersedia, yaitu hubungan masukan/ keluaran untuk setiap sistem produksi adalah fungsi dari karakteristik teknologi pabrik, peralatan, tenaga kerja, bahan dan sebagainya yang dipergunakan perusahaanDalam proses produksi sederhana terlihatfaktor produksi memberikan sumbangan terhadap perkembangan output. Oleh karena itu peningkatan output dapat diperoleh melalui perluasan tenaga kerja dan akumulasi modal. Apabila dilihat dari pendekatan neo klasik, sumber pertumbuhan dapat diestimasi melalui formulasi solowQ= f(K,L). Q adalah Output produksi, K adalah modal dan L adalah labor (tenaga kerja). Di negara-negara yang sudah maju, kemajuan tenaga kerja diukur dengan tingginya produktivitas tenaga kerja, semua diarahkan untuk meningkatkan produktivitas. Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang paling terbatas jumlahnya, dalam keadaan ini mesin-mesin penghemat tenaga kerja dapat meningkatkan produktivitas output yang dihasilkan (Mubyarto, 2002). Suryana (2000), mengatakan bahwa penduduk dapat berperan sebagai sumber tenaga kerja, tenaga ahli, pimpinan perusahaan, dan tenaga usahawan yang diperlukan untuk memimpin dan menciptakan kegiatan pembangunan ekonomi. Dengan demikian penduduk bukan merupakan salah satu faktor produksi saja, tetapi juga yang Universitas Sumatera Utara paling penting merupakan sumber daya yang menciptakan dan mengembangkan teknologi serta yang mengorganisir penggunaan berbagai faktor produksi 2.3.2 Ongkos Produksi Sadono Sukirno (1994) Ongkos Produksi adalah semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor – faktor produksi dan bahan mentah yang akan yang akan digunakan untuk menciptakan barang – barang yang diproduksi perusahaan tersebut.Biaya tipe ini dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu: 1. Biaya Produksi Yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. 2. Biaya Pemasaran / Promosi Yaitu biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll. Penjelasan mengenai arti dari promosi diantaranya adalah sebagai berikut :Buchari Alma (2002) mengungkapkan “promosi adalah sejenis komunikasi yangmemberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa”.William Schoell dalam Buchari Alma (2002) menyatakan “promosi ialah usahayang dilakukan oleh marketer, berkomunikasi dengan calon audiens”. 3. Biaya Administrasi dan Umum Universitas Sumatera Utara Yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, Dan lain-lain Dengan melihat teori produksi diatas maka Persaingan industri telekomunikasi seluler merupakan faktor produksi yang memberikan output (pendapatan). Apabila Q (pendapatan) maka yang mempengaruhinya dari indusri telekomunikasi seluller adalah capital yang dapat diterjemahkan sebagai sumber daya industri telekomunikasi seluller dalam proses produksi. Dalam hal ini adalah expenditure (Biaya Promosi), Infrastruktur (Base Transciving Station/ Jaringan), Pelanggan (Customer), Labor (Tenaga Kerja), Harga (Tarif) 2.4 Harga/Tarif 2.4.1 Pengertian Harga Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan pelanggan yang mengambil manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli (Umar 1999). Harga adalah satuan nilai yang diberikan pada suatu komoditi sebagai informasi kontraprestasi dari produsen/pemilik komoditi.Dalam teori ekonomi disebutkan bahwa harga suatu barang atau jasa yang pasarnya kompetitif, maka tinggi rendahnya harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar.Pembeli selalu menginginkan harga yang murah, agar dengan uang yang dimilikinya dapat memperoleh barang yang banyak. Sebaliknya, penjual menginginkan harga tinggi, dengan harapan ia dapat memperoleh keuntungan yang banyak. Perbedaan itulah Universitas Sumatera Utara yang dapat menimbulkan tawar-menawar harga.menurut Alfred Marshall adalah sebagai berikut: “Harga terbentuk sebagai integrasi dua kekuatan pasar: penawaran dari pihak produsen dan permintaan dari pihak konsumen”. bertambahnya permintaan bertendensi menaikkan harga, sebaliknya bertambahnya penawaran bertendensi menurunkan harga. Pada umumnya semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin sedikit jumlah permintaan suatu barang tersebut. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang, maka semakin banyak jumlah permintaan barang tersebut, apabila faktor lain tidak berpengaruh (cateris paribus). Hipotesa seperti itu disebut sebagai hukum permintaan.Dengan demikian, hukum permintaan (law of demand) adalah hukum yang menjelaskan hubungan antara harga dengan jumlah permintaan suatu barang (cateris paribus) (Wilson Bangun, 2007). Sedangkan Steven dan Wiesberg (2007) menyatakan harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan unuk memperoleh produk atau jasa.Selain itu harga adalah suatu faktor penting bagi pelanggan dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah uang yang telah ditetukan perusahaan sebagai imbalan barang atau jasa yang diperdagangkan dan sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan keinginan pelanggan serta merupakan salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan pembelian.Tiga pendekatan yang dapat digunakan oleh perusahaan untukmenetapkan harga : 1. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya penetapan harga yang paling sederhana adalah penetapanharga biaya-plus (cost-plus pricing). Penetapan harga biaya-plusmemiliki pengertian menambahkan markup standar pada biayaproduk.Menambahkan markup standar memiliki pengertianpenetapan harga dengan menambahkan biaya Universitas Sumatera Utara pokok produk dengansemua biaya operasional dan perolehan laba yang diinginkan. 2. Penetapan Harga Berdasarkan Nilai Metode penetapan harga berdasarkan nilai memiliki pengertianmenetapkan harga berdasarkan persepsi pembeli atas nilai, bukannyaatas biaya yang ditanggung oleh penjual.minatkonsumen akan produk atau jasa menjadi faktor yang harusdiperhatikan oleh perusahaan. 3. Penetapan Harga Berdasarkan Pesaing Metode penetapan harga berdasarkan pesaing, memiliki pengertianbahwa perusahaan menetapkan harga produknya dengan berpatokanpada harga yang ditawarkan oleh pesaing produk sejenis. Dengancara ini, peritel tidak akan segera mengubah harga jualnya meskipunada perubahan harga pokok produk atau ada permintaan konsumen(Berman dan Evans, 2001) 2.4.2 Elastisitas Permintaan dan Penawaran Elastisitas Permintaan yaitu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga ke atas perubahan permintaan.Sedangkan perubahan harga yang besarnya pengaruhnya terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan dinamakan elastisitas penawaran.(Sadono sukirno, 1994).Dapat dilihat pada gambar dibawah ini. D S1 P1 S P Q1 Q Gambar 2.1 Kurva Elastisitas Permintaan dan Penawaran Universitas Sumatera Utara Akibat perubahan penawaran atas harga dan jumlah barang yang diperjual belikan penawaran bergeser kekiri. Akibat dari pergeseran penawaran, maka harga naik dari p ke p1 dan jumlah barang yang diperjual belikan juga akan berkurang dari q ke q1. Pergeseran ini memberikan gambaran akibat perubahan harga yang sedikit akan merubah jumlah barang yang diperjual belikan berubah banyak. Ed = Presentase perubahan jumlah barang yang diminta Presentase Perubahan harga Apabila hasilnya negative, maka hal ini disebabkan karena harga dan jumlah barang yang diminta mengalami perubahan kearah yang berbalikkan.Kalau harga naik maka jumlah barang yang diminta berkurang atau sebaliknya, apabila harga turun maka jumlah yang diminta bertambah.Elastisitas permintaan dibedakan kepada tiga konsep yaitu elastisitas permintaan harga, elastisitas permintaan pendapatan dan elastisitas permintaan silang. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini 2.4.3 Pengertian Tarif Pengertian tarif dikemukakan pula oleh Sobri (1997:71), yaitu suatu pembebanan atas barang yang melintasi daerah pabean (costum area). Daerah pabean adalah suatu daerah geografis, yang mana barang-barang bebas bergerak tanpa dikenakan cukai (= bea pabean) Selanjutnya akan dijelaskan beberapa jenis-jenis tarif: 1. Tarif nominal : adalah besarnya presentase tarif suatu barang tertentu yang tercantum dalam Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI). Buku Tarif Bea Masuk Indonesia yang digunakan saat ini adalah buku tarif berdasarkan ketentuan harmonized system atau HS yang menggunakan penggolongan Universitas Sumatera Utara barang dengan sistem 9 digit. Penggolongan barang dengan sistem digit ini akan mempermudah dan memperlancar arus perdagangan internasional karena adanya kesatuan kode barang untuk seluruh negara, terutama yang telah menjadi anggota World Customs Organization (WCO) yang bermarkas di Brussel. 2. Tarif proteksi efektif Tarif proteksi efektif ini disebut juga sebagai Effective Rate of Protection (ERP), yaitu kenaikan Value Added Manufacturing (VAM) yang terjadi karena perbedaan antara presentase tarif nominal untuk barang jadi atau CBU (Completely Built-Up) dengan tarif nominal untuk bahan baku/ komponen input impornya atau CKD (Completely Knock Down). 3. Tarif berdasarkan harga (burden rate) : tarif yang digunakan dalam pembebanan overhead pra produksi. 4. Tarif bunga efektif (effective rate of interest) : adalah tarif bunga di pasaran pada saat pengeluaran obligasi. 5. Tarif dasar (basing rate): a. Tempat yang dipilih untuk dijadikan dasar penentu dari tarif-tarif pengangkutan dari satu tempat ke tempat lain. b. Tarif untuk menentukan tarif-tarif lainnya. 6. Tarif diskonto (discount rate): adalah tarif yang digunakan untuk menghitung bunga yang harus dipotongkan dari nilai jatuh tempo dari wesel. 7. Tarif pajak (tax rate): adalah tarif yang diterapkan atas penghasilan kena pajak untuk menghitung pajak penghasilan yang terhutang. Tarif ini ditetapkan dalam undang-undang. Universitas Sumatera Utara 8. Tarif pajak marjinal (marginal tax rate): adalah tarif pajak tertinggi yang dikenakan terhadap laba dari wajib pajak. 9. Tarif transito (cut back rate): adalah tarif pengangkutan yang dikenakan untuk pengapalan transito 10. Tarif varian upah langsung (direct labor rate variance): adalah perbedaan biaya antara tarif sebenarnya yang dibayar untuk upah langsung dengan tarif standar untuk memproduksi barang. 11. Tarif yang ditentukan lebih dulu (predetermined transfer price): adalah beban biaya tidak langsung yang ditentukan terlebih dahulu untuk tiap departemen yang menggunakannya. Jadi disini beban-beban yang dianggarkan, sehingga setelah terjadi dicari selisih efisiensi (spending variance). 2.4.4. Penegertian dan Jenis Tarif Berdasarkan Peraturan Menteri KomunikasiDanInformatika Nomor :09/PER/M.KOMINFO/04/2008 Perkembangan yang terjadi pada industry telekomunikasi seluler di Indonesia makin memperjelas bagaimana tariff tetap menjadi isu yang selalu muncul, khususnya ketika liberisasi jasa telekomunikasi dibuka. Untuk menghindari terjadinya persaingan yang tidak sehat maka pemerintah mengeluarkan undang-undang yang diatur berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 09/PER/M.KOMINFO/04/2008 tentang : Tata cara penetapan tariff jasa telekomunikasi yang disalurkan melalui jaringan bergerak seluler. Di tanda tangani oleh Menkominfo Bapak Muhammad Nuh tahun 2008. Berdasarkan Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat. 11. Menyatakan tarif pungut adalah tarif yang dibebankan oleh penyelenggara kepada pelanggan atas Universitas Sumatera Utara penggunaan layanan bergerak selular. Bab II Jenis dan struktur tariff pasal 2 ayat 1 membahas mengenai Jenis tarif penyelenggaraan jasa telekomunikasi yang disalurkan melalui jaringan bergerak selular dapat terdiri dari: a. tarif jasa teleponi dasar; Tarif jasa teleponi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan tarif atas penggunaan jasa teleponi dasar b. tarif jelajah; dan atau Tarif jelajah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bmerupakan tarif yang dibebankan kepada pengguna yang menggunakan jaringan bergerak diluar tempat asal pelanggan tersebut tercatat c. tarif jasa multimedia Tarif jasa multimedia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan tarif atas penggunaan jasa multimedia 2.5 Konsumen / Pelanggan 2.5.1. Pengertian Konsumen/Pelanggan Konsumen ataupun Pelanggan adalah tujuan dari perusahaan. Dimana perusahaan berlomba – lomba ataupun bersaing untuk mendapatkan pelanggan yang bertujuan untuk meningkatkan output ataupun keuntungan Mudrajat Kuntjoro (2005). Menurut Phillip Kotler, Konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi. Menurut Azis Nasution, konsumen pada umumnya adalah setiap orang yang mendapatkan barang atau jasa digunakan untuk tujuan tertentu.setiap konsumen berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan pemenuhan yang maksimal.Jumlah dan keanekaragaman barang yang dapat dipenuhi bergantung pada besar pendapatan/penghasilan.Tingkat kemakmuran dan Universitas Sumatera Utara kesejahteraan seseorang atau masyarakat bergantung pada tingkat konsumsi yang digunakan. Adapun sifat-sifat konsumen antara lain : 1. ingin mengetahui keadaan / cirri-ciri batrang yang akan dibeli/ dikonsumsi 2. menginginkan barang yang baik atau berkualitas 3. menginginkan barang yang murah harganya 4. menginginkan kejujuran dalam bertransaksi Pelanggan adalah yang paling berpengaruh dari suatu organisasi dalam menjalankan usahanya. Lewis P Carbone (2004). Walaupun dari setiap mereka mempunyai kontribusi yang penting untuk kesuksesan organisasi tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang akan bertahan lama jika tidak ada pelanggannnya. Menurut blattberg getz dan Thomas (2001). Pelanggan adalah asset keuangan dari perusahaan atau organisasi yang harus diukur , dijaga dan dimaksimalkan seperti asset yang lainnya.. Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran, analisis perencanaan, implementasi dan control (2002) berpendapat:” Pembeli adalah orang yang paling diharapkan kedatangannya dalam suatu perusahaan. Pembeli tidak bergantung kepadaperusahaan, tetapi perusahaan bergantung kepada pembeli.Defenisi Pelanggan potensial menurut Harvey Thompson (2002) yaitu : 1. Seorang pelanggan atau konsumen adalah orang atau organisasi yang berinteraksi dengan produk , jasa atau proses dan kemungkinanmerupakan penggunaan akhir. 2. Seorang pelanggan atau channel adalah orang atau organisasi yang membeli atau menangani produk atau jasa. Biasanya sebagai intermediary pengguna lain. Universitas Sumatera Utara 3. Pelanggan atau proses internal adalah bagian dari rantai proses perusahaan yang menyediakan produk atau jasa kepada pelanggan eksternal. Seorang pelanggan dikatakan setia atau loyal apabila pelanggan tersebut menunjukkan perilaku pembelian secara teratur atau terdapat suatu kontribusi dimana mewajibkan pelanggan membeli paling sedikit dua kali dalam selang waktu tertentu. 2.5.2 Jenis Konsumen/ Pelanggan Macam – macam Konsumen 1. Konsumen Antara Setiap orang yang mendapatkan barang atau jasa untuk digunakan dengan tujuan komersial atau dengan kata lain, mereka membeli barang bukan untuk dipakai, melainkan untuk diperdagangkan. Contoh : distributor, agen dan pengecer 2. Konsumen Akhir Setiap orang yang mendapatkan dan menggunakan barang atau jasa untuk tujuan memenuhi hidup pribadi, keluarga dan tidak untuk diperjualkan kembali. Oleh Sebab itu Kepuasan pelanggan merupakan hal mendasar bagi kesuksesan pemasaran,karena kepuasanlah yang menentukan apakah pelanggan membuat pembelian tambahan dan merekomendasikan produk serta perusahaan kepada pelanggan yang lain (Sharma dan rewal, 1991, 13). Perusahaan perlu memahami lebih jauh kebutuhan dan keinginan pelanggan, tidak semata memfokuskan pada atribut produk yang diterima pelanggan tapi juga Universitas Sumatera Utara memfokuskan pada atribut proses interpersonal (Humpreys and William, 1996,47). 2.6 Base Transceiver Station (BTS / Jaringan) 2.6.1. Pengertian BTS/Jaringan Telekomunikasi Jaringan telekomunikasi (BTS)adalah segenap perangkat telekomunikasi yangdapat menghubungkan pemakaiannya (umumnya manusia) dengan pemakai lain,sehingga kedua pemakai tersebut dapat saling bertukar informasi (dengan carabicara, menulis, menggambar atau mengetik) pada saat itu juga. (Iradath, 2010).Investasi lazim disebut dengan penanaman modal atau pembentukkan modal atau apabila digunakan istilah dalam penghitungan pendapatan nasional dinamakan pembentukkan modal dalam negeri (domestik) bruto.Terjadi dari tabungan dari sector perusahaan yang digunakan oleh para pengusaha untuk membeli barang- barng modal. Ada beberapa pengertian lain dari investasi adalah pengeluaran untuk barang-barang yang tidak dikonsumsikan sekarang, melainkan menambahkan jumlah barang alat produksi (boediono, 2000). Investasi adalah pengeluaran oleh sector-sektor produsen (swasta) untuk pembelian barang atau jasa dengan tujuan untuk merubah stok gudang atau perluasan pabrik. Menurut sukirno, 1995 investasi dapat didefenisikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi dengan tujuan untuk menggantikan dan menanmbah barang modal yang akan digunakan untuk memproduksi barang atau jasa yang tersedia dalam perekonomian di masa yang akan datang. Sedangkan fungsi dari investasi yaitu peningkatan produksi, penyempurnaan struktur Universitas Sumatera Utara produksi, pemerataan pendapatan, pemanfaataan sumber daya alam serta mendorong ekspor. Base Transceiver Station (BTS), Terminologi ini termasuk baru dan mulaipopuler di era kenaikan seluler saat ini. BTS berfungsi sebagai perantaraperangkat komunikasi pengguna dengan jaringan menuju jaringan lain. Satucakupan pancaran BTS dapat disebut sel. Komunikasi seluler adalah komunikasimodern yang mendukung mobilitas yang tinggi. Dari beberapa BTS kemudiandikontrol oleh satu Base Station Controller(BSC) yang terhubungkan dengankoneksi microwave ataupun serat optik.Meskipun istilah BTS dapat diterapkan ke salah satu standar komunikasinirkabel, biasanya dan umumnya terkait dengan teknologi komunikasi mobileseperti GSM yang beroperasi di frekuensi 900 MHz dan CDMA yang beroparasidi frekuensi 800 MHz / 1900 MHz. Dalam hal ini, BTS merupakan bagian dari base station subsystem (BSS) perkembangan untuk sistem manajemen. Ini juga mungkin memiliki peralatan untuk mengenkripsi dan mendekripsi komunikasi, spektrum penyaringan alat (band pass filter), dll.Antena juga dapat dipertimbangkan sebagai komponen dari BTS dalam arti umum sebagai mereka memfasilitasi fungsi BTS.(Hidayatullah, 2008) 2.6.2 Jenis Menara BTS Menara terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segi tiga, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat), yang bertujuan untuk menempatkan antena dan radio pemancar maupun penerima gelombang telekomunikasi dan informasi. Menara BTS sebagai sarana komunikasi dan informatika, berbeda dengan menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Universitas Sumatera Utara Tinggi.Menara BTS komunikasi dan informatika memilikiderajat keamanan tinggi terhadap manusia dan mahluk hidup di bawahnya, karenamemiliki radiasi yang sangat kecil sehingga sangat aman bagi masyarakat dibawah maupun disekitarnya.(Hidayatullah, 2008) Menara juga dibedakan berdasarkan jenis lokasinya, ada dua jenis yaitu: 1 Rooftop: menara yang berdiri di atas sebuah gedung, dan 2 Greenfield : Tower yang berdiri langsung di atas tanah. Diklasifikasikan berdasarkan bentuk, menara dapat dibagi menjadi tigajenis, yaitu: 1. Menara dengan 4 kaki (Rectangular) Menara 4 kaki sangat jarang dijumpai roboh, karena memiliki kekuatan tiang pancang serta sudah dipertimbangkan konstruksinya.Menara ini mampumenampung banyak antena dan radio. Jenis menara ini banyak dipakai olehperusahaan - perusahaan bisnis komunikasi dan informatika yang terkenal seperti 2. Menara 3 kaki (Triangle). Menara dengan 3 kaki (Triangle)Menara 3 kaki dibagi dua macam, pertama menara 3 kaki diameter besi pipa 9 cm keatas, atau yang lebih dikenal dengan nama triangle, menara ini juga mampu menampung banyak antena dan radio. Kedua menara 3 kaki diameter 2 cm. Ketinggianmaksimal menara jenis ini yang direkomendasi adalah 60 meter. Ketinggian ratarata 3. Menara dengan 1 kaki (Pole) Menara 1 kaki dibagi dua macam, pertama menara yang terbuat dari pipaatau plat baja tanpa spanner, diameter antara 40 cm s/d 50 cm, tinggi mencapai 42meter, yang dikenal dengan namamonopole. Menara kedua lebih Universitas Sumatera Utara cenderunguntuk dipakai secara personal. Tinggi menara pipa ini sangat disarankan tidakmelebihi 20 meter (lebih dari itu akan melengkung). Teknis penguatannya denganspanner.Kekuatan pipa sangat bertumpu pada spanner. Menara ini bisa dibangunpada areal yang dekat dengan pusat transmisi / Network Operation Systems(NOC) (maksimal 2 km), dan tidak memiliki angin kencang, serta benar – benardiproyeksikan dalam rangka emergensi biaya. (Hidayatullah, 2008) 2.7 Promosi 2.7.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Produk yang sudah direncanakan dengan baik serta telah ditentukan harga jualnya secara tepat, belum menjamin keberhasilan pemasaran terhadap produk tersebut. Hal ini disebabkan karena apabila produk yang sudah bagus dengan harga yang sudah bagus tidak dapat dikenal oleh konsumen, maka produk tersebut tidak akan berhasil di pasaran.Upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen merupakan awal dari kegiatan promosi. Adapun definisi dari kegiatan promosi tersebut menurut Basu Swastha (2000:237) adalah :“ Arus Informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organsiasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.” Jadi, promosi merupakan salah satu aspek yang diaktakan dalam manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut. Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan.. Dalam hal ini disebut biaya promosi. Secara harfiah biaya promosi dapat diartikan biaya atau sejumlah pengorbanan yang dikeluarkan oleh Universitas Sumatera Utara perusahaan dalam menjalankan kegiatan pemasaran perusahaan khususnya dalam hal pelaksanaan promosi.Biaya promosi ini secara langsung dapat mempengaruhi terhadap volume penjualan yang diperoleh perusahaan. Semakin tinggi biaya promosi yang dikeluarkan perusahaan, maka akan semakin tinggi pula volume penjualan yang diperoleh perusahaan 2.7.2 Tujuan Promosi Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan , mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Menginformasikan (Informing), dapat berupa : a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk b. Memperkenalkan cara pemakaian yang abru dari suatu produk c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar d. Menjelaskan cara kerja suatu produk e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan f. Meluruskan kesan yang keliru g. Mengurangi kletakutan atau kekhawatiran pembeli h. Membangun citra perusahaan 2. Membujuk Pelanggan Sasaran (Persuading) untuk : a. Membentuk pilihan merk b. Mengalihkan pilihan ke merk tertentu c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga Universitas Sumatera Utara e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman) 3. Mengingatkan (Remainding), dapat terdiri atas : a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat. b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk-produk perusahaan c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya memberli serta selalu ingat akan roduk tersebut.Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk buatan perusahaan. Dari penjelasan di atas mengenai pengertian biaya dan pengertian promosi, maka dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai definisi biaya promosi. Biaya promosi adalah nilai yang dikorbankan atau dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk kepentingan promosi dalam kaitannya dengan pemasaran produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.Menurut Bruce J. Walker alih bahasa H. Djaslim Saladi , SE. Dalam bukunya Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran menyatakan “ Promosi Penjualan adalah merupakan kegiatan-kegiatan promosi yang ditujukan untuk mendorong permintaan konsumen dan membantu pekerjaan penjuala dalam pemasaran”. Untuk melaksanakan kegiatan ini pastinya membutuhkan biaya yang dikelaurkan oleh perusahaan. Oleh karena itu biaya promosi adalah biaya yang digunakan untuk membiayai kegiatan promosi penjualan. Universitas Sumatera Utara Philip Kotler (2002) mengemukakan lima jenis promosi yang biasa disebutsebagai bauran promosi adalah iklan (advertising), penjualan tatap muka (personalselling), Promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitsas(publlicity and public relation), serta pemasaran langsung (direct marketing). Semuaalat promosi ini bekerja sama untuk mencapai sasaran komunikasi perusahaan.Perusahaan juga selalu mencari cara untuk bisa mencapai efektivitas dengan beralihdari satu alat promosi ke alat promosi yang lain karena nilai ekonominya lebih baik,atau mungkin saja suatu perusahaan ingin mencapai tingkat penjualan tertentudengan beragam bauran promosi.Periklanan menurut Philip Kotler (2002) adalah segala bentuk penyajiiannon-personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yangmemerlukan pembayaran Biaya promosi ini ditentukan perusahaan dengan cara menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melaksanakan promosi barang atau produknya. Beberapa perusahaan memakai alat promosi yang berbeda satu dengan lainnya, hal ini berkaitan dengan promosi seperti apa yang cocok bagi perusahaan tersebut, sehingga dengan menggunakan beberapa alat promosi, maka biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pun akan terdiri dari beberapa macam alat promosi, sehingga total biaya promosi merupakan jumlah dari seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan saat perusahaan melakukan promosi dengan berbagai macam alat promosi seperti iklan di media massa, mengadakan pameran, iklan di media elektronik dan lain-lain 2.8 Tenaga Kerja (SDM) Universitas Sumatera Utara Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja.Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwatenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan gunamenghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhansendiri maupun untuk masyarakat.Secara garis besar penduduk suatunegara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukantenaga kerja. Sedangkan bukunya“Pengantar menurut DR Ekonomi Sumber Payaman Daya Siamanjuntak Manusia” tenaga dalam kerja adalahpenduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencaripekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah danmengurus rumah tangga. Secara praksis pengertian tenaga kerja dan bukantenaga kerja menurut dia hanya dibedakan oleh batas umur.Jadi yang dimaksud dengan tenaga kerja yaitu individu yang sedangmencari atau sudah melakukan pekerjaan yang menghasilkan barang ataujasa yang sudah memenuhi persyaratan ataupun batasan usia yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang yang bertujuan untuk memperoleh hasilatau upah untuk kebutuhan hidup sehari-hari. 2.8.1 Klasifikasi Tenaga Kerja Klasifikasi adalah penyusunan bersistem atau berkelompokmenurut standar yang di tentukan.Maka, klasifikasi tenaga kerjaadalah pengelompokan akan ketenaga kerjaan yang sudah tersusunberdasarkan kriteria yang sudah di tentukan yaitu: 1. Berdasarkan penduduknya a. Tenaga kerja Universitas Sumatera Utara Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapatbekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja.Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yangdikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusiaantara 15 tahun sampai dengan 64 tahun. b. Bukan tenaga kerja Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dantidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. MenurutUndang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalahpenduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahundan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para Berdasarkan batas kerja a. Angkatan kerja Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidakbekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan. b. Bukan angkatan kerja Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atasyang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dansebagainya. Contoh kelompok ini adalah: anak sekolah danmahasiswa, para ibu rumah tangga dan orang cacat, dan parapengangguran sukarela. 2. Berdasarkan kualitasnya a. Tenaga kerja terdidik Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatukeahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolahatau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara,dokter, guru, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara b. Tenaga kerja terlatih Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerjayang memiliki keahliandalam bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja.Tenagakerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulangsehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya:apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak. c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerjakasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruhangkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya. 2 .9Pendapatan Suatu kegiatan perekonomian yang bergerak dalam sektor apapun dalam penentuan tingkat produksi akan memperhitungkan tingkat pendapatan yang akan dihasilkan dalam suatu produksi. Dengan efisiensi biaya produksi maka akan mencapai profit/keuntungan yang maksimum karena profit merupakan salah satutujuan penting dalam berusaha. Menurut Winardi (1997), pendapatan adalah seluruh uang atau hasil material lainnya yang diterima seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu dalam suatu kegiatan ekonomi.Menurut Niswonger, pendapatan adalah jumlah yang diminta kepada pelanggan atas barang atau jasa yang diberikan kepadanya. Menurut Russel Swanburg, pendapatan adalah pemasukan dari penjualan produk dan pelayanan. Menurut Keynes, pendapatan adalah determinan primer dari seberapa banyak orang yang memilih untuk mengonsumsi Universitas Sumatera Utara Mankiw (2007) mengatakan bahwa apabila seluruh perusahaan dalam perekonomian adalah kompetitif dan memaksimalkan laba, maka setiap faktor produksi dibayar berdasarkan kontribusi marjinalnya pada proses produksi. Upah riil yang dibayar kepada setiap pekerja sama dengan produk marjinal tenaga kerja (marginal product of labor, MPL) dan harga sewa riil yang dibayar kepada setiap pemilik modal sama dengan produk marjinal modal (marginal product of capital, MPK). Karena itu upah riil total yang dibayar kepada tenaga kerja adalah MPL x L. Pendapatan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu pendapatan operasional dan pendapatan non operasional.Pendapatan operasional adalah pendapatan yang timbul dari penjualan barang dagangan, produk, atau jasa dalam periode tertentu dalam rangka kegiatan utama atau yang menjadi tujuan utama perusahaan yang berhubungan langsung dengan usaha (operasi) pokok perusahaan yang bersangkutan.Pendapatan ini sifatnya normal sesuai dengan tujuan dan usaha perusahaan dan terjadinya berulang-ulang selama perusahaan melangsungkan kegiatannya.Pendapatan operasional berbeda-beda untuk setiap perusahaan. Pendapatan operasional dapat diperoleh dari dua sumber: 1. Penjualan kotor yaitu semua hasil penjualan barang atau jasa sebelum dikurangi dengan potongan yang menjadi hak pembeli. 2. Penjualan bersih yaitu hasil penjualan yang sudah dikurangi dengan biaya potongan yang menjadi hak pembeli. Sedangkan pendapatan non operasional merupakan pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu, tetapi bukan diperoleh dari kegiatan utama atau operasional perusahaan (di luar usaha pokok).Pendapatan non Universitas Sumatera Utara operasional diperoleh dari kegiatan sampingan yang bersifat insidentil. Jenis pendapatan non operasional dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni: 1. Pendapatan yang diperoleh dari penggunaan aktiva atau sumber ekonomi perusahaan oleh pihak lain. Contohnya pendapatan bunga, sewa, dan royalti. 2. Yang diperoleh dari penjualan aktiva di luar barang dagangan atau hasil produksi. Contohnya penjualan surat-surat berharga dan penjualan aktiva tak berwujud. Dalam mengatur pendapatan perusahaan, pemisahan atau pembagian sumber pendapatan sesuai dengan klasifikasi pendapatan perlu dilakukan. Hal ini memiliki tujuan agar dapat diperoleh ketepatan dalam mengambil keputusan bagi pihak eksternal perusahaan, terutama para pemakai laporan keuangan 2.10 Kerangka Konseptual Penelitian terdahulu dapat dilihat dalam bentuk map teorical sebagai berikut: No Nama/Tahun/judul 1 M.Fadhil Hasan dan Evi Noor Afifah (2008) "Kepemilikkan silang pola tarif dan persaingan usaha pada industri telepon selullar di Indonesia 2 Nuzul Achjar dan Ibrahim Kholilurohman (2008) "Persaingan industri telekomunikasi dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan Masalah Penelitian Apakah pola tarif yang berbeda berpengaruh terhadap kinerja keuangan industri apakah tarif yang kompetitif, pendapatan individu dan besarnya jaringan industri telekomunikasi telah memberikan kesejahteraan kepada Metode/Hipotesis Model Analisis Temuan Price cost margin memiliki hubungan positif dengan kekuatan pasar yang diprediksikan dalam pasar oligopoly. Regresi Berganda, y= a+b1X1 b2X2+b3X3+e.. , Y= Profitabilitas, X1 = harfindahl index, x2= Produktivitas tenaga kerja, x3= rasio biaya iklan kekuatan pasar secara possitif sigmifikan dalam memperoleh profitabilitas Regresi Berganda, y= a+b1X1 +b2X2-b3X3+e, Y= Welfare (kesejahteraan), x1= pendapatan, x2= tarif, x3= jaringan Tarif berpengaruh positif terhadap kesejahteraan pendapatan indifidu dan tarif berpengaruh positif terhadap welfare, sedangkan jaringan berpengaruh negatif terhadap welfare Universitas Sumatera Utara konsumen atau masyarakat 3 Welmince Hertati (2011) “Analisis pengaruh investasi aktiva tetap jaringan telepon terhadap pendapatan operasional apakah investasi jaringan berpengaruh terhadap pendapatan operasional investasi jaringan berpengaruh positif terhadap pendapatan operasional analisis korelasi pearson dan regresi linier berganda.Y= a + bx+e , bx=investasi jaringan, y = pendapatan operasional investasi jaringan telepon di Kandatel mempunyai hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan operasionalnya 4 Sese Fitriani (2013). Dengan judul Pengaruh Promosi dan Outlet Penjualan Terhadap peningkatan pendapatan kartu perdana XL Mitra Abadi Utama Makasar, Affect of Promotion and Outlet toward Increasing the Income of First Card on XL Mitra Abadi Utama Ltd. Makassar menganalisis pengaruh promosi dan outlet penjualan terhadap peningkatan pendapatan kartu perdana pada PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar. Data penelitian diperoleh dari kuesioner dan observasi langsung di lapangan Secara parsial promosi penjualan dan outlet penjualan yang dominan berpengaruh terhadap pendapatan pada PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar Regresi Linier Berganda, y= a+b1X1 -b2X2+e.., X1= promosi penjualan, X2= outlet penjualan, y= pendapatan bahwa secara simultan promosi penjualan dan outlet penjualan berpengaruh terhadap pendapatan pada PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar 5 Amir Mahmud, 2006. Analisis Pengaruh Struktur Terhadap Kinerja dan Posisi Persaingan Industri Telekomunikasi Seluller Apakah return on asset, jumlah pelanggan dan market share berpengaruh terhadap total asset jumlah asset, jumlah pelanggan dan market share berpengaruh positif terhadap total asset Menggunakan data panel dan metoda OLS dengan Variabel ROA = c + p1 (ih) +b2 (nvi/nv) +b3 adv + b4ta +e. Roa = return on asset, hi = index harfindex (jumlah pelanggan), nvi.nv = market share perusahaan, ta = total asset Kesimpulannya struktur industri telekomunikasi seluler masih cukup tinggi tingkat konsentrasinya. Struktur industry telekomunikasi seleler adalah oligopoly yang terdiri dari perusahaan dominan apakah jumlah karyawan dan jumlahpelangg an berpengaruh terhadap profit Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikanantara jumlah karyawan dan jumlah pelangganterhada p Profit bagi PT regresi linier berganda melalui spss 18 Variable bebasadalah jumlah karyawan dan jumlah pelanggansedangk an variable jumlahpelanggan dan jumlah karyawan berpengaruh signifikan terhadap profitperusahaan 6 Jaka Pratama dan Mohammad Fauzan Muzaki, 2012 dengan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Jumlah Karyawan dan Pelanggan terhadap Profit Universitas Sumatera Utara Perusahaan (studi kasus PT. Axiata) 7 Yane Noviki Hermawati. (2013). Pengaruh biaya pemasaran, tariff telepon dan tariff sms terhadap pendapatan : studi pada produk kartu pra bayar PT. Telkomsel Apakah tarif, telepon, tariff sms dan biaya pemasaran berpengaruh terhadap pendapatan telkomsel 8 Milla Naeruz (2016) "Analisis determinan persaingan industri telekomunikasi (PT. Indosat Oredoo, PT. elkomsel, PT. XL Axiata) di Indonesia dalam pasar oligopoli Apakah tarif, promosi, jumlah pelanggan, jumlah jaringan dan jumlah tenaga kerja berpengaruh terhadap persaingan(pen dapatan perusahaan) XL Axiata Tbk H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara jumlah karyawan dan jumlah pelanggan terhadapprofit bagi PT XL Axiata Tbk terikatnya adalah profit Tarif telepon dan tariff sms berpengaruh terhadap pendapatan telkomsel Regresi berganda, Bahwasannya tariff telepon dan tariff sms berpengaruh negative terhadap pendapatan dan biaya pemasaran berpengaruh positif. Jumlah karyawan, jumlah pelanggan, jumlah jaringan dan promosi berpengaruh positif terhadap persaingan (pendapatan). Sedaangkan tarif berpengaruh negatif terhadap persaingan (pendapatan) Regresi berganda, Y= α+β1x1+β2x2 +β3x3+β4x4−β5x5 +ε,,, x1= Karyawan, x2= jumlah pelanggan, x3= Promosi, x4= jaringan/bts, x5= tariff. Y= Pendapatan Bahwasannya jumlah pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan dan tariff jumlah karyawan berpengaruh negatif . Secara Skematis Analisis Determinan Persaingan Oligopoli Pada Industri Telekomunikasi (PT. Indosat, Tbk, PT. Telkomsel, PT. XL Axiata) Di Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut: Jumlah Karyawan Jumlah Pelanggan Promosi Persaingan Oligopoli/Pendapatan Jaringan /BTS Tarif Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Kerangka Berpikir 2.11 Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan yang menjadi objek penelitian, dimana tingkat kebenarannya masih perlu diuji secara empiris.Hipotesis ini digunakan untuk jawaban sementara pada penelitian Telkomsel, Indosat, Xl dan gabungan Telkomsel, Indosat, XL. Dari perumusan masalah diatas maka penulis memberikan hipotesis sebagai berikut : 1. Jumlah Tenaga Kerja/Jumlah Karyawan berpengaruh positif terhadap Persaingan / Pendapatan 2. Tingkat Jumlah Pelanggan berpengaruh positif terhadap Persaingan / Pendapatan 3. Promosi berpengaruh Posiif terhadap Persaingan/ Pendapatan 4. Base Transciever Station/Jaringan Promosi berpengaruh positif terhadap Persaingan / Pendapatan 5. Tingkat Tarif berpengaruh negatif terhadap Persaingan / Pendapatan Universitas Sumatera Utara