Pertanyaan Seputar Linux

advertisement
UTAMA
Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
50 Pertanyaan Seputar Linux
50
Pertanyaan
Seputar Linux
Noprianto
Memahami Linux memang tidak semudah
memahami penggunaan Mac OS ataupun Microsoft
Windows. Bagi Anda yang tertarik, mengetahui cara
kerja Linux atau distro Linux sangatlah menarik.
Dengan memahaminya, kita bisa sedikit banyak
mengetahui cara kerja sistem operasi secara umum.
B
agi Anda yang pertama membeli
komputer yang telah terinstalasi
dengan Windows. Saat-saat pertama
menggunakan, Anda mungkin akan merasa
bingung, tidak mengerti suatu tombol berfungsi untuk apa, bagaimana mengopi file
dan lain sebagainya. Namun, apabila Anda
memang tertarik untuk memahami lebih
lanjut, membaca satu buku dan disertai latihan mungkin akan segera membantu Anda
untuk mampu menggunakan Microsoft
Windows. Apalagi, jika Anda menggunakan
Windows XP yang saat ini mudah untuk digunakan.
Bagi pengguna Mac OS, kesan sulit
menggunakan atau bingung mungkin juga
hanya terjadi di awal-awal penggunaan. Selanjutnya, ketrampilan Anda menggunakan
sudah akan meliuk-liuk seperti kemampuan
window di Mac untuk meliuk-liuk laksana
penari berbakat.
Sekarang, bagaimana dengan Linux?
Mungkin lebih banyak pengguna yang akan
terbingung-bingung dengan di Linux di kali
pertama penggunaan dan terus terbingungbingung sampai waktu yang cukup lama,
dibandingkan dengan yang hanya bingung
di awal. Apalagi jika kita bicara ini tahun
lalu, atau dua tahun lalu.
34
INFOLINUX 02/2005
Pengguna Windows dengan mudah dapat
bertanya kepada teman-temannya yang
juga menggunakan Windows. Bagaimana
mengakses CDROM, bagaimana mengopi
file dari disket dan lain sebagainya dapat dengan mudah terjawab. Dengan banyaknya
pengguna yang menggunakan setting default Windows, maka langkah demi langkah
panduan akan dapat dilakukan dengan sangat mudah. Hampir setiap komputer yang
menggunakan Windows akan memiliki cita
rasa penggunaan yang sama. Hal ini juga
terjadi pada sistem Mac, yang walaupun
secara komunitas lebih sedikit dan terbatas
dibandingkan dengan komunitas pengguna
Windows, kemudahan penggunaan dan
konsep aplikasi (seperti satu tempat untuk
tugas-tugas yang berhubungan) telah menjadinya banyak penggunanya cukup belajar
dari buku atau sekedar menggunakan.
Linux agak sedikit repot. Pertama, ada
halangan dari sisi distro. Kita boleh saja bertanya kepada rekan kita bagaimana caranya
menginstall program yang kita inginkan.
Dan, jawabannya bisa beragam.
Halangan kedua ada pada sisi desktop.
Kita bisa bertanya bagaimana cara mengopi
file, dan jawabannya pun bisa beragam.
Jangan lupakan juga Linux itu sendiri.
www.infolinux.web.id
Pada awal-awalnya, setiap device harus selalu di mount agar dapat digunakan. Hal ini
diperparah dengan mount point distro yang
bisa berbeda-beda untuk device yang sama.
Interface untuk mounting yang seragam
juga belum ada. Pengguna SUSE mungkin
tinggal klik pada icon floppy di desktop untuk mengakses disket, namun, bagaimana
dengan pengguna distro lain yang tidak memiliki fasilitas serupa?
Untuk mengerti Linux dan membuat kita
lebih mudah menggunakan Linux, mengerti
Linux itu sendiri adalah hal yang penting.
Oleh karena itu, kami mencoba menyajikan
beberapa pertanyaan dan jawaban tanpa istilah teknis yang terlalu banyak, yang paling
sering diajukan oleh pengguna Linux baik
yang baru ataupun yang ingin mengetahui
Linux lebih dalam.
SISTEM OPERASI SECARA UMUM
Bagian ini berisikan beberapa pertanyaan
yang berhubungan dekat dengan sistem operasi. Bagi Anda yang ingin sekedar menggunakan Linux, beberapa pertanyaan berikut ini mungkin akan kurang menarik bagi
Anda. Namun, beberapa pertanyaan berikut
ini juga akan membantu memahami Linux
secara umum.
Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
UTAMA
50 Pertanyaan Seputar Linux
Kenapa harus ada sistem operasi?
Setiap perangkat yang kita gunakan, mulai
dari komputer sampai cellular phone adalah
komponen elektronika yang memiliki fungsi
elektronis sendiri. Namun, semua hal tersebut belum cukup karena belum bisa digunakan secara langsung oleh user. Tidak
mungkin memrogram semua secara keras ke
dalam komponen elektronika karena akan
menjadi sangat mahal, kaku dan konyol.
Oleh karena itu, kita kemudian mengenal
konsep sistem operasi (sebuah program yang
dapat memahami dan mengelola perangkat
keras dan memiliki cara untuk berkomunikasi dengan pengguna), yang salah satunya
bertujuan untuk menjembatani fungsi elektronis perangkat keras dengan penggunanya.
Banyak fungsi pengelolaan kemudian diserahkan kepada sistem operasi. Sistem operasi juga menangani perluasan fungsi dari
suatu perangkat. Tanpa adanya sistem operasi, dengan desain saat ini, komputer dan
cellular phone tentu hanya akan menjadi barang elektronik yang tak memiliki fungsi.
Bagaimana hubungan Linux dengan
sistem operasi lain?
Linux adalah salah satu sistem operasi yang
menuruti standar POSIX (standar yang digunakan oleh banyak sistem operasi). Oleh
karena itu, Linux bukanlah sistem operasi
aneh yang hidup di dunia sendiri. Dengan
implementasi Linux yang menuruti standar tersebut, Anda yang bisa menggunakan
Linux akan dapat pula menggunakan banyak
sistem operasi lainnya. Linux juga dapat berjalan pada banyak jenis perangkat (mulai
dari perangkat genggam sampai server).
Bagaimana kemampuan Linux dalam
menangani proses?
Pertama-tama, kita perlu memahami bahwa penanganan proses adalah sesuatu yang
sangat penting bagi suatu sistem operasi.
Bahkan, seberapa suatu sistem operasi dapat
menangani proses dapat menyebabkan
sistem operasi tersebut naik kelas ke sistem
untuk enterprise turun kelas menjadi sistem
operasi rumahan. Linux sebelum versi 2.6
hanya mampu menangani PID sampai sekitar 32000. Untuk kebutuhan rumah atau
server kecil, ini sudah lebih dari cukup. Namun, untuk kebutuhan enterprise, ini masih
jauh sekali. Kernel 2.6 kini datang dengan
dukungan PID sampai lebih dari 1 juta. Hal
ini setidaknya membantu Linux untuk mulai
memasuki dunia enterprise lebih serius lagi.
Bagaimana proses-proses saling
berkomunikasi?
Banyak cara. Namun, salah satu cara tertua
adalah Interprocess communication dengan
penggunaan signal. Jadi, suatu proses berbicara dengan proses lain dengan saling mengirimkan dan memroses signal. Signal seringkali kita lakukan pula dalam kehidupan sehari-hari. Andaikata masing-masing dari kita
adalah sebuah proses, maka ajakan makan,
ungkapan rasa sayang atau bahkan ancaman juga bisa diartikan sebagai signal. Pihak
yang menerima signal tersebut, seperti ajakan makan, tentu bisa menanggapinya sesuai
kondisi saat itu. Untuk mengirimkan signal
di Linux, kita menggunakan program kill.
Proses yang menerima signal bisa melakukan
salah satu dari tiga hal berikut: menerima aksi default apa adanya (ajakan makan berarti
makan bersama), menolak (ajakan makan
tidak diterima) atau membelokkan ke aksi
lain (ajakan makan dibelokkan menjadi pergi
jalan-jalan, misalnya). Namun, tidak semua
signal yang dikirimkan bisa diproses sesuka
keinginan proses penerima signal.
Apakah yang dimaksud dengan shared
library? Shared library adalah pustaka yang
dimaksudkan untuk digunakan bersamasama. Di Windows, kita mengenal shared
library sebagai file dengan ekstensi .DLL. Di
Linux, kita mengenal shared library dengan
file berekstensi .so. Dengan adanya shared
library, maka fungsi-fungsi untuk kebutuhan tertentu bisa dipisahkan dari program
utama, dan bisa digunakan ulang oleh berbagai program lain. Lokasi penyimpanan
shared library adalah di /lib, /usr/lib atau
/usr/local/lib. Beberapa program ada yang
suka pula untuk menyimpan di direktori
program mereka seperti /opt/XXX/lib dan
lokasi lain. Shared library umumnya juga
disingkat menjadi library atau lib saja.
Bagaimana kompatibilitas binary di
Linux?
Sangat penting bagi suatu sistem operasi
untuk menjaga kompatibilitas binary yang
berjalan di atasnya. Binary bisa berupa
program ataupun library. Perhatikanlah di
Windows. Format portable executable milik
www.infolinux.web.id
Windows cukup kompatibel untuk waktu
yang cukup lama. Di Linux, kita pernah
mengalami format binary a.out yang hampir
bisa dipastikan tidak ada lagi saat ini. Semua
binary menggunakan format ELF. Namun,
Linux tetap bisa menerima format binary
a.out asal dimasukkan sebagai opsi di kernel
pada saat kompilasi. Kompatibilitas binary
penting sekali untuk suatu platform. Linux
bahkan mendukung tipe binary terpisah
seperti class Java yang nantinya didaftarkan
di kernel sebagai tipe tertentu, yang akan diproses oleh program tertentu (JRE).
Apakah kernel Linux dan apa pula kernel
2.6?
Kernel adalah inti dari suatu sistem operasi.
Linus dan teman-temannya membuat kernel. Perubahan pada kernel akan memiliki
dampak besar pada sistem operasi. Sebagai
contoh, penggunaan kernel 2.4 hanya bisa
menerima user sampai sekitar 65000 user.
Namun, kernel 2.6 sudah bisa menerima
lebih dari 4 juta user. Kernel Linux bisa
dikompilasi sendiri oleh usernya melalui
tampilan yang mudah untuk dimengerti.
Pembuat distro juga umumnya memberikan tambahan sana sini pada kernel agar
sesuai dengan distro mereka. Bagi yang
ingin mencoba melakukan kompilasi kernel, Anda bisa mendownload source code
kernel di http://www.kernel.org.
Apakah Linux benar-benar telah
digunakan secara serius?
Sudah. Linux di pasar sistem operasi server
menurut beberapa riset global memiliki bagian sekitar 20% dan ini akan bertambah.
Di dunia desktop memang baru sekitar 2%
atau 3%.
Apakah mungkin menjalankan Linux
pada mesin-mesin non x86?
Salah satu keunggulan Linux adalah dapat
berjalan pada arsitektur non x86. Linux
dapat berjalan di mesin-mesin 64bit seperti
Sparc ataupun mesin-mesin kecil seperti
ditemukan pada cellular phone, PDA ataupun Single Board Computer.
Apakah yang dimaksud dengan
virtualisasi Linux?
Linux juga dapat divirtualkan. Artinya, Linux
dapat berjalan di atas Linux dengan bebera-
INFOLINUX 02/2005
35
UTAMA
Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
50 Pertanyaan Seputar Linux
pa perubahan pada kernel. Salah satu proyek
virtualisasi Linux yang paling berhasil adalah
User Mode Linux (user-mode-linux.sourceforge.net). Dengan proyek UML ini, Linux
berjalan di atas Linux sebagai salah satu proses. Namun, walau sebagai salah satu proses,
instance Linux tersebut dapat berupa distro
berbeda, atau menyediakan service berbeda
sehingga sistem utama tetap bersih apabila
salah satu instance kotor. Ini sangat berguna
bagi software developer, system administrasi
jaringan besar, atau pengguna yang senang
mencoba-coba distro baru. Kunjungi website UML untuk informasi lebih lanjut.
Apakah tersedia driver untuk Linux
ketika membeli hardware tertentu?
Ketika menggunakan Windows, membeli
perangkat baru bukanlah masalah besar.
Karena semua dilengkapi dengan driver
yang cocok untuk versi Windows yang Anda
gunakan. Di Linux, membeli hardware harus
sedikit hati-hati. Kalau belum yakin bahwa
Linux sangat mendukung hardware tersebut, berhati-hatilah. Karena, bisa-bisa baru
berjalan di Linux sekitar 1 atau 2 tahun lagi.
Hal ini disebabkan karena tidak semua produsen perangkat keras menyediakan driver
untuk Linux. Banyak pertimbangan. Mulai
dari masalah bisnis, legal ataupun teknikal.
Namun, hal ini diharapkan berubah seiring
dengan makin banyaknya Linux digunakan.
Kita nantikan driver dapat diinstall dengan
cara yang mudah di masa depan.
DISTRIBUSI LINUX
Bagian ini berisikan berbagai pertanyaan
mendasar dan lanjutan tentang distro Linux.
Beberapa pemahaman seperti apakah pengertian distro, kemudian kompatibilitas antar
distro, memilih distro dan lain sebagainya
akan dibahas. Bagi Anda yang ingin sekedar
menggunakan Linux, beberapa pembahasan
di sini mungkin akan kurang menarik.
Apakah distro itu?
Distro adalah kependekan dari distribusi.
Sistem Linux adalah sistem yang terpisahpisah. Ada kernel dan ada aplikasi/pustaka
yang diambil dari komunitas free software.
Namun, itu saja belum cukup. Harus ada installer yang mudah agar sistem Linux dapat
diinstall oleh siapa saja. Kemudian, harus ada
mekanisme pengaturan program-program,
36
INFOLINUX 02/2005
Situs web www.distrowatch.com.
update dan lain sebagainya. Masalahnya,
tidak ada seorang atau satu pihak pun yang
mengelola Linux dan hal-hal yang kita bahas
sebelumnya. Oleh karena itulah, ketika suatu
pihak membungkus kernel, aplikasi, pustaka
dan segala yang diperlukan dalam suatu cara
instalasi serta manejemen program sendiri,
kita menyebutkan sebagai suatu distribusi. Ini
sama seperti analogi ayam goreng dipasaran.
Apabila kita mengenal distro Linux SUSE,
Red Hat, dan Debian misalnya, kita mengenal ayam goreng KFC, Texas dan lainnya, termasuk buatan sendiri. Di sistem operasi lain
seperti Windows dan Mac, kita sebenarnya
juga mengenal distro, namun hanya ada satu:
dari Microsoft atau Apple.
Bagaimana kompatibilitas antar distro?
Kita mengenal standarisasi Linux. Seberapa
distro yang Anda gunakan menuruti standar tersebut akan membantu meningkatkan
kompatibilitasnya dengan distro lain. Distro populer seperti SUSE dan Red Hat telah
menuruti standarisasi Linux. Hal-hal lain
seperti manajemen paket juga perlu diperhatikan. Tidak semua paket berbasis RPM
untuk suatu distro bisa digunakan langsung
pada distro lain yang juga berbasis RPM.
Bahkan, penamaan paket juga bisa berbeda
untuk distro yang berbeda. Tidak semua
distro kompatibel, namun distro-distro besar umumnya lebih menuruti standar.
www.infolinux.web.id
Dimanakah saya bisa melihat distrodistro populer?
Anda bisa amati di www.distrowatch.com.
Di website tersebut, akan terdapat link untuk mengakses distro-distro terpopuler. Pemain-pemain lama seperti Slackware, SUSE,
Debian dan Red Hat masih bertahan sebagai
distro-distro top. Distro baru seperti Knoppix mampu merebut minat pasar yang Anda
dan menjadikannya sebgai salah satu distro
terpopuler. Satu hal yang perlu diperhatikan,
predikat distro populer diberikan kepada
distro umum karena minat pasar memang
condong ke arah tersebut. Tidak terkenal
atau populer bukan berarti tidak bisa digunakan. Banyak distro kecil yang tidak masuk
sebagai distro populer namun sangat diandalkan oleh penggunanya. Umumnya, distro-distro tersebut memiliki fungsi khusus.
Apakah yang dimaksud dengan distro
umum dan distro khusus?
Distro umum dan khusus bisa dibedakan
berdasarkan target penggunanya. Seperti
dibahas sebelumnya pada distro-distro populer, distro umum memiliki pasar yang
lebih luas karena distro tersebut bisa digunakan oleh siapa saja. Pengguna biasa, pengembang aplikasi atau system administrator.
Dengan tersedianya banyak paket di internet, maka distro tersebut diharapkan dapat
diandalkan untuk berbagai tugas. Di lain si-
Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
UTAMA
50 Pertanyaan Seputar Linux
si, terdapat pula distro yang dikembangkan
dengan tujuan sangat spesifik, seperti untuk
firewalling, atau untuk rescue system, atau
untuk demo dan lain sebagainya. Penggunanya lebih terbatas dan jelas. Kenapa kita
membahas ini? Pada dasarnya, karena setiap
pengguna adalah unik, maka tingkat kebutuhannya juga mungkin unik. Anda tidak
harus selalu menggunakan distro populer
seperti Red Hat apabila kebutuhan Anda
memang tidak perlu dipenuhi dengan distro sekompleks (dan semahal) itu. Cobalah
cari-cari di Google untuk distro yang sesuai
dengan kebutuhan Anda.
Apakah yang dimaksud dengan distro
untuk enterprise?
Kata yang satu ini memang unik. Begitu
kata enterprise dicantumkan dalam nama
produk, maka seolah-olah harga bisa ditentukan dengan sangat fleksibel (tingginya).
Dan, tak jarang istilah ini digunakan pula
secara asal-asalan dan disalahgunakan. Di
dunia Linux, kita mengenal Red Hat Enterprise Linux, atau SUSE Linux Enterprise.
Harganya biasanya cukup mahal. SUSE misalnya, untuk dukungan 16 CPU bisa mencapai hampir USD 1000. Umumnya, selain
mendukung multiprosesor, dan tingkat
komputasi yang canggih, dukungan yang diberikan juga cukup bagus. Paket-paket yang
tersedia juga dimaintain lebih baik dan serius. Apabila Anda memang ingin mendapatkan dukungan penuh, dengan tingkat komputasi yang tinggi dan mau membayar, maka tidak ada salahnya mencoba distro untuk
kebutuhan enterprise. Tapi, apabila Anda
hanya membutuhkan server yang selalu menyala 24x7, dengan service file server (SMB,
NFS) atau web server yang terus aktif, Anda
sepertinya masih belum perlu mengeluarkan uang sebesar itu untuk membeli distro
enterprise.
Bagaimana kalau saya ingin membuat
distro sendiri?
Pertanyaan tersebut akan mirip dengan pertanyaan: menggoreng ayam sendiri? Tentunya, apabila menganalogikan distro dengan
ayam goreng siap santap yang dijual di pasaran. Bagi Anda yang selalu membeli ayam
goreng siap santap, kenapa sampai Anda
harus menggoreng ayam sendiri? Bosan?
Tidak ada yang cocok? Atau menimbulkan
ketergantungan? Membuat ayam goreng
sendiri bukanlah hal yang sederhana. Anda
mungkin butuh waktu belajar. Butuh meracik bumbu rahasia sendiri, sampai harus
menyediakan alat-alat masak yang cocok.
Belum lagi masalah pasca menggoreng. Minyak dimana-mana, piring-piring kotor
dan lain sebagainya. Atau, apakah semua
akan menjadi lebih sederhana kalau Anda
mencari ayam goreng merek lain yang belum Anda coba? Begitupun juga dengan
membuat distro sendiri. Saat ini, Anda bisa
membaca banyak referensi tentang membuat distro sendiri. Distro besar ataupun
distro kecil. Namun, waktu dan biaya yang
diperlukan tidaklah kecil. Pastikan Anda
sudah mencari dan mendapatkan tidak ada
distro yang cocok untuk kebutuhan Anda
sebelum Anda membuat distro sendiri.
Apakah yang dimaksud dengan
penurunan distro? Saya cukup sering
mendengarnya.
Penurunan distro adalah salah satu cara
untuk membuat distro baru, namun tidak
memulainya dari nol. Paling tidak, Anda
tidak harus merancang manajemen paket,
penanganan konfigurasi dan lain sebagainya.
Penurunan distro saat ini sedang populer.
Apabila Anda sangat senang fitur tertentu
suatu distro dan tidak menyukai atau tidak
membutuhkan fitur lainnya, Anda bisa-bisa
saja membuat distro sendiri dan memfokuskan diri untuk melengkapi dan memperbaiki
fitur yang Anda sukai tersebut. Menurunkan
suatu distro termasuk membuat distro, namun tidak dari start. Katakanlah membuat
distro dari nol akan memulai dari titik nol
sampai 10. Menurunkan suatu distro bisa
dianggap memulai dari titik ke 8 sampai
10. Banyak sekali tutorial yang membantu
bagaimana menurunkan dari suatu distro.
Namun, sekali lagi, pikirkan benar kebutuhan Anda.
Apakah yang dimaksud dengan live
distro?
Live distro adalah distro yang umumnya
dijalankan dari perangkat removeable dan
dapat bekerja tanpa bantuan harddisk.
CDROM dimasukkan dan secara otomatis
proses booting akan dilakukan dari CDROM
tersebut, tanpa menyentuh harddisk Anda
dan setelah selesai loading, Anda sudah bisa
www.infolinux.web.id
menikmati desktop yang indah, atau login
prompt. Semua hal tersebut dimungkinkan
karena adanya RAM disk. Bagian dari RAM
diambil dan dijadikan filesystem root untuk
sementara untuk file yang berubah. Sebagian
file yang tidak berubah (seperti program)
akan tetap berada di CDROM untuk diakses. Contoh distro live komplit yang populer
belakangan adalah Knoppix. Live distro juga
umumnya digunakan sebagai router atau
firewall dengan memanfaatkan disket dan
komputer kuno. Apabila ada masalah, maka
komputer tinggal di reboot. Fungsi lain dari
live distro adalah demo produk. Banyak
sekali distro yang kini menampilkan video
produk setelah selesai loading.
Apakah yang harus saya lakukan
sebelum memilih distro?
Memilih distro adalah pekerjaan yang gampang-gampang susah. Masalahnya, Anda
harus mendefinisikan dahulu kebutuhan
dan budget Anda dan setelah itu, barulah pemilihan dapat dilakukan dengan baik. Apakah Anda ingin distro yang mudah digunakan, lengkap, update tersedia cepat, deteksi
hardware baik dan sekaligus mendapatkan
dukungan dari pembuatnya? Atau hanya
sekedar mudah diinstall dan lengkap? Atau
ingin dijadikan sebagai server yang selalu sibuk? Perhatikan juga bahwa distro mungkin
bisa Anda download, namun biaya support
dan training mungkin akan menjadi mahal. Hitunglah baik-baik. Membeli distro
seharga USD 90 mungkin akan jatuh lebih
murah apabila Anda membeli distro seharga
USD 35 namun training dan support harus
dilakukan lebih sering dan berat.
Saya mungkin akan sering berpindah
distro. Tindakan berjaga-jaga apa yang
harus saya lakukan agar tidak
mengulang belajar?
Berpindah distro adalah hal yang potensial terjadi. Agar tidak mengalami kesulitan
mempelajari distro baru dari nol lagi, usahakan Anda memahami Linux itu sendiri.
Kemudian, usahakan menggunakan tooltool standar dan jangan terlalu tergantung
pada fasilitas distro. Menggunakan tentu saja boleh, namun, tetap pahami cara kerjanya
(apabila Anda beresiko tinggi harus berpindah distro, dan kemudian langsung bekerja
tanpa kesempatan belajar). SUSE mungkin
INFOLINUX 02/2005
37
UTAMA
Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
50 Pertanyaan Seputar Linux
hebat dengan YaST, tapi paling tidak, Anda
harus tahu file mana yang diedit ketika menjalankan file tertentu misalnya. YaST juga
handal dalam manajemen paket program,
tapi sesekali, cobalah menggunakan RPM.
BOOTLOADER DAN BOOTING
Bagian ini berisikan beberapa pertanyaan
tentang penggunaan bootloader dan proses
booting secara umum. Memahami keduanya adalah salah satu cara memahami sistem
Linux itu sendiri.
Apakah bootloader itu?
Bootloader, seperti namanya adalah program yang bertugas untuk menjalankan
proses booting sistem operasi. Umumnya,
program ini disimpan dalam MBR harddisk
Anda, dan bertindak sebagai boot manager.
Umumnya, bootloader akan selalu terinstalasi apabila Anda melakukan instalasi Linux.
Bootloader juga sangat berguna ketika Anda
menggunakan dua sistem operasi seperti
Linux dan Windows. Dengan demikian,
ketika proses booting dilakukan, Anda akan
menjumpai sebuah menu kecil untuk memilih sistem operasi ataupun memberikan
opsi tertentu pada sistem operasi tertentu.
Saat ini, bootloader yang terkenal
Apakah bootloader-bootloader populer
dan umum digunakan di Linux?
Lilo dan grub. Lilo telah dikembangkan
cukup lama namun sangat konvensional.
Grub lebih baru dan mudah digunakan.
Umumnya, Anda tidak perlu memilih grub
loader yang ingin diguankan pada saat instalasi distro. Hampir semua distro telah
memilih bootloader tertentu sebagai bootloader default.
Bagaimana saya menginstall bootloader?
Instalasi bootloader akan dilakukan secara
otomatis ketika Anda melakukan instalasi
distro. Namun, apabila Anda ingin melakukannya secara manual, Anda dapat melakukannya sendiri. Bootloader lilo haru selalu
diinstall kembali apabila kita melakukan
pengubahan file-file yang dibutuhkan pada
saat booting. Hal ini disebabkan karena lilo
akan merekam posisi file di dalam harddisk
secara keras. Untuk menginstall ulang lilo,
sebagai root, ketikkan perintah berikut ini:
# lilo
38
INFOLINUX 02/2005
Grub lebih modern dan tidak memerlukan instalasi ulang apabila ada file yang
berubah. Grub tidak merekam posisi file di
harddisk secara keras. Namun, instalasi ulang
grub bisa dilakukan terutama apabila bootloader Anda dihapus oleh program tertentu,
atau Anda melakukan instalasi Windows XP
setelah menginstall Linux karena Windows
XP akan menimpa bootloader dengan miliknya. Untuk instalasi ulang grub, berikan
perintah berikut ini sebagai root:
# grub-install <DEVICE>
sebagai contoh:
# grub-install /dev/hda
Bagaimana saya dapat meng-uninstall
bootloader?
Cara yang pertama, dengan menghapus beberapa byte tempat bootloader terinstallasi
(menggunakan program dd) sebaiknya tidak dilakukan karena resikonya terlalu besar. Apabila Anda menggunakan lilo, maka
Anda bisa memberikan perintah berikut ini
untuk menghapus lilo:
# lilo -u
Bagi Anda yang memiliki bootdisk Windows-windows lama, Anda juga mempergunakan program fdisk seperti berikut ini
untuk memaksa MBR dibersihkan:
# fdisk /mbr
Bagaimanakah proses boot di Linux?
Pertama-tama, bootloader akan menjalankan kernel. Kernel kemudian akan
melakukan dekompresi dan melakukan
inisialisasi struktur datanya di memori,
sekaligus melakukan beberapa persiapan
yang diperlukan.
Setelah kernel selesai, umumnya, pada
distro-distro modern, image ramdisk
akan dijalankan dan root file sistem
sementara akan dimount ke ramdisk
sehingga Anda akan memiliki sebuah
sistem Linux kecil di RAM Anda. Sistem
Linux kecil ini umumnya akan melakukan beberapa persiapan sebelum memasuki sistem yang sebenarnya. Salah satu
contoh yang umum adalah menjalankan
modul untuk filesystem tertentu, atau
bahkan menjalankan modul untuk harddisk tertentu. Sistem Linux kecil ini berfungsi sebagai penengah antara kernel
www.infolinux.web.id
dan root yang sebenarnya. Di distro-distro kuno (beberapa tahun lalu, dengan
pengecualian beberapa distro besar), hal
ini umumnya tidak dilakukan karena ada
yang melakukan kompilasi kernel tanpa
menggunakan modul. Sistem Linux kecil
ini sangat berguna karena kernel saat ini
umumnya cukup minimalis dengan banyak modul disekitarnya. Setelah sistem
Linux mini ini selesai, root filesistem
yang sebenarnya siap diakses.
root filesistem kemudian dimount dan
kontrol segera diserahkan kepada program init (nenek moyang proses di
Linux, program yang pertama dijalankan
setelah memasuki root filesistem yang
sesungguhnya), yang akan membaca
konfigurasi init di /etc/inittab.
Langkah berikutnya akan sangat tergantung kepada inittab. Tentunya, runlevel
akan dibaca terlebih dahulu dan sistem
akan melanjutkan eksekusi service sesuai
runlevel.
Langkah berikut ini juga sangat tergantung prinsip yang dianut distro. Umumnya, semua script-script untuk menjalankan service sesuai runlevel akan dijalankan. Script-script tersebut umumnya
terletak di /etc/rc.d/rc<RUNLEVEL>.d/*
Sesuai dengan nomor urutnya, scriptscript tersebut kemudian dijalankan.
Salah satu dari script tersebut ada yang
akan menjalankan program authentikasi, yang mana setelahnya, Anda akan
melihat login prompt baik dalam modus
teks ataupun GUI.
Proses booting pun selesai.
Apakah yang dimaksud dengan service
sistem operasi?
Servis sistem operasi adalah program-program yang akan dijalankan, terutama ketika
booting. Umumnya, di sebagian besar distro Linux, script-script untuk menjalankan
service tersebut akan disimpan di /etc/rc.d/*
atau /etc/init.d/*.
Linux saya lambat sekali. Apakah yang
bisa saya lakukan untuk mempercepat
booting?
Mempercepat booting dapat dilakukan salah
satunya dengan mengurangi service yang
dijalankan pada saat booting. Beberapa diantaranya dapat dilakukan belakangan, atau
Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
UTAMA
50 Pertanyaan Seputar Linux
secara manual. Ada beberapa hal yang cukup
eksperimental untuk dilakukan. Beberapa
sistem operasi dapat booting dengan sangat
cepat dengan salah satu trik umum adalah
menjalankan service yang kurang penting
namun lambat setelah layar login ditampilkan. Dengan demikian, user tidak akan
merasa menunggu terlalu lama. Tergantung
distro Anda, Anda juga dapat melakukan
hal yang sama dengan mengubah nomor
urut service (perhatikan SXX<SCRIPT> di
/etc/rc.d/rc<RUNLEVEL>.d/*. Hal ini bukan ide yang baik, namun bisa menipu. Cara
yang lebih baik adalah dengan mengubah
total mekanisme eksekusi service sehingga
service akan dijalankan oleh program yang
mampu menjalankan service dengan pengaturan proses yang baik, mampu melakukan threading atau forking yang baik, tergantung konteks. Cara ini digunakan pada
sistem operasi populer lain yang dapat loading dengan sangat-sangat cepat. Intinya, kita
merasa cepat karena kita segera menjumpai
tampilan untuk kita.
Apakah yang dilakukan ketika
melakukan kustomisasi proses booting?
Secara sederhana adalah dengan mengubah
runlevel, mengatur service-service yang akan
dijalankan dan mengatur prioritas service.
Berhati-hatilah dalam mengatur proses
booting. Salah-salah, sistem bisa tidak dapat
diboot.
Apakah yang dimaksud dengan runlevel?
Runlevel akan mengatur service-service
apa saja yang akan dijalankan selama booting. Sebagai contoh, runlevel 1 hanya akan
menjalankan service yang cukup untuk
menjalankan sistem single user. runlevel 2
pada beberapa distro adalah multiuser tanpa
kemampuan jaringan, runlevel 3 adalah multiuser dan jaringan, runlevel 4 pada beberapa
distro tidak digunakan, dan runlevel 5 adalah
multiuser, jaringan dan modus grafikal. Tidak semua distro menuruti aturan ini. Ada
beberapa runlevel tambahan, diantaranya,
runlevel 0 untuk shutdown, dan runlevel 6
untuk restart.
Apakah yang dimaksud dengan ramdisk?
Ramdisk adalah cara untuk menggunakan
sebagian dari RAM sebagai disk. Dengan
demikian, sebagian RAM tersebut bisa kita
format, bisa kita mount dan kita gunakan
laksana partisi sendiri. Umumnya, ramdisk
pada saat booting digunakan untuk sistem
Linux mini sebelum memasuki sistem Linux
sesungguhnya.
PARTISI DAN FILESISTEM
Bagian ini akan membahas beberapa hal sehubungan dengan partisi dan penggunaan
filesistem. Pemahaman akan hal ini akan
menjadikan kita lebih memahami Linux.
Bagaimanakah membuat partisi di Linux?
Pembuatan partisi di Linux dapat dilakukan menggunakan program fdisk. Namun,
program ini tidak bisa digunakan untuk mengubah ukuran partisi tanpa merusak data
didalamnya. Program lain yang dapat Anda
gunakan adalah program parted (pernah
dibahas di InfoLINUX). Program ini dapat
digunakan untuk mengubah ukuran partisi
tanpa kehilangan data. Namun, satu hal yang
harus kita sepakati di sini adalah tidak bijak untuk mengubah terus menerus ukuran
partisi. Kita memiliki cara yang lebih baik
apabila Anda membutuhkan ukuran partisi
yang sangat dinamis. Kita akan membahasnya pada poin terakhir di bagian partisi dan
filesystem.
Apa yang dimaksud dengan ID partisi?
Setiap partisi yang kita buat bisa memiliki
ID untuk digunakan pada sistem operasi
tertentu. Kita sebut ini sebagai partition ID.
Sebagai contoh, pada fdisk, kode untuk partisi Linux adalah 83. Untuk NTFS adalah 7,
dan lain sebagainya. Anda bisa menjalankan
fdisk dan mengetikkan l sebagai perintah
untuk menampilkan id partisi.
Bagaimana cara mudah menyiapkan
partisi untuk Linux?
Mempersiapkan partisi dari Windows merupakan salah satu cara yang baik apabila
Anda ingin menginstall Linux setelah menginstall Windows. Siapkan minimal satu partisi berukuran miniml 4 GB, dengan tipe
FAT32 misalnya. Anda bisa memformatnya
apabila diinginkan.
Bagaimana partisi minimal untuk
menjalankan Linux?
Cukup satu partisi berukuran kurang lebih 4
GB. Itu saja. Dengan asumsi, komputer anda
www.infolinux.web.id
memiliki kecepatan CPU lebih tinggi dari
Pentium III 500 dan RAM minimal 256 MB.
Anda tidak perlu menyediakan partisi-partisi lain seperti untuk boot, untuk user dan
lain sebagainya apabila Anda hanya menggunakan Linux untuk kebutuhan pribadi.
Apakah filesystem yang digunakan di
Linux?
Kita mengenal cukup banyak filesistem yang
didukung Linux. Sebut saja ext2 dan ext3.
Kemudian, ada pula reiserfs dan jfs. Dan,
masih banyak lagi. Umumnya, saat ini, gunakanlah filesistem yang mendukung fasilitas journaling seperti ext3. reiserfs dan jfs.
Dengan sistem journaling, pengubahan ke
perangkat keras hanya akan dilakukan apabila jurnal telah di-commit. Hal ini akan
membuat filesistem Anda tidak rentan ketika
sistem mengalami kegagalan listrik. Ketika
file sedang dikopi dan waktu commit belum
tercapai, maka jurnal akan di-rollback dan
hanya membutuhkan perbaikan kecil pada
filesistem dengan asumsi ada beberapa bagian file yang terkopi. Penulis telah menggunakan reiserfs untuk waktu yang lama, dan
cukup puas.
Bagaimana saya harus memilih
filesystem?
Memilih filesystem adalah hal yang juga
gampang-gampang susah. Namun, seperti
dibahas sebelumnya, Anda harus memilih
filesistem dengan kemampuan journaling.
Setelah itu, pikirkan baik-baik, apakah filesistem Anda akan dipenuhi oleh file kecilkecil namun banyak, atau file besar-besar.
Beberapa filesistem lebih cermat dalam
menangani file-file kecil dan lain sebagainya.
Pembahasan mengenal hal ini tidak dibahas pada kesempatan kali ini. Hal lain yang
perlu dipikirkan adalah apakah Anda membutuhkan fitur lain seperti kemampuan resize on the fly dan lain sebagainya. Penulis
beberapa kali membutuhkan resizing partisi,
dan reiserfs datang dengan tool yang cukup
mampu dalam melakukan resize on the fly.
Bagaimana saya memformat disk di
Linux?
Pembuatan partisi, atau yang lebih kita
kenal dengan istilah format di Windows
adalah mempersiapkan partisi untuk menyimpan file-file. Dalam tahap pembuatan
INFOLINUX 02/2005
39
UTAMA
Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
50 Pertanyaan Seputar Linux
filesystem ini, beberapa hal akan disesuaikan dengan tipe filesistem, termasuk alokasi
beberapa bagian disk untuk menyimpan jurnal, atribut tambahan, dan lain sebagainya.
Umumnya, di Linux, pembuatan filesistem
dapat dilakukan dengan program berawalan
mkfs.*, sebagai contoh:
/sbin/mkfs.ext3
/sbin/mkfs.reiserfs
/sbin/mkfs.msdos
/sbin/mkfs.xfs
Apakah yang dimaksud dengan mount?
Mount adalah proses menghubungkan
suatu partisi atau perangkat dengan filesistem aktif. Proses mount (menggunakan
program mount) akan melibatkan dua
komponen utama: device dan mount point.
Device adalah partisi atau perangkat, sementara mount point adalah direktori
sementara untuk menampung isi device.
Dengan demikian, untuk mengakses partisi atau device tersebut, kita mengakses ke
direktori mount point. Setelah semuanya
selesai, kita melakukan unmount dengan
program umount dan direktori tersebut
kembali menjadi direktori biasa.
Bagaimana saya memeriksa filesystem
di Linux?
Memeriksa filesystem dapat dilakukan secara
periodik. Filesistem di Linux cukup tangguh,
namun tindakan preventif selalu penting.
Untuk memeriksa filesistem, kita menggunakan program fsck.* seperti berikut ini:
/sbin/fsck.reiserfs
/sbin/fsck.ext3
/sbin/fsck.xfs
Apakah yang dimaksud dengan
virtualisasi storage?
Virtualisasi storage adalah mekanisme dimana kita membuat seolah-olah device penyimpanan menjadi virtual. Tidak tergantung
lokasi, tidak tergantung partisi atau disk,
dan lain sebagainya. Kita akan mengambil
salah satu aspek virtual untuk storage: tidak
tergantung partisi/disk. Bayangkan skenario
berikut ini. Anda memiliki 3 partisi, masingmasing berukuran 10 GB. Partisi pertama
untuk Linux, yang kedua untuk Windows,
dan yang ketiga untuk data. Suatu hari, partisi pertama penuh sementara Anda masih
membutuhkan tempat. Anda tidak bisa be-
40
INFOLINUX 02/2005
gitu saja menggunakan partisi ketiga. Dalam
kondisi ini, mungkin karena perancanaan
yang tidak terlalu matang, kita berhadapan
pada kondisi tidak optimal. Partisi pertama
sesak dan kita terus membutuhkan ruang,
sementara partisi ketiga kosong melompong. Mengubah ukuran partisi dengan
Partition Magic atau parted bukan solusi
yang bijak. Solusi yang baik adalah dengan
memiliki chunk-chunk kecil partisi, yang
siap kita tambahkan atau kurangi dalam sebuah partisi virtual/logikal yang dibangun
juga diatas disk virtual. Semua hal ini dimungkinkan dengan LVM (pernah dibahas
langkah demi langkah di InfoLINUX).
INSTALASI SOFTWARE
Instalasi software dan manajemen paket
adalah isu yang tidak ada habis-habisnya di
Linux. Kita akan membahas beberapa hal
seputar isu ini. Memahami instalasi software akan membantu kita menguasai sistem
Linux lebih baik lagi.
Bagaimakah konsep pengaturan
software di Linux?
Di Linux, kita mengenal pustaka dan aplikasi. Sebisa mungkin, sebuah aplikasi
menggunakan pustaka yang telah tersedia,
daripada mengimplementasikannya sendiri.
Oleh karena itu, banyak pengembang aplikasi yang mengandalkan pustaka yang tersedia.
Dan, ketika aplikasinya didistribusikan,
maka aplikasi tersebut akan menuntut ketersediaan pustaka yang dibutuhkan. Ini
adalah hal yang penting untuk dipahami.
Apabila setiap aplikasi berniat membundel
pustakanya sendiri, maka instalasi software
tidak akan serepot ini di Linux. Cara seperti
ini memang mudah, namun nantinya akan
menimbulkan redundansi pustaka dan konflik pustaka. Kita cukup jarang menemukan
pustaka suatu aplikasi disimpan di dalam
direktori aplikasi, kecuali aplikasi yang besar
dan unik. Di Windows, kita bisa menemukan
.DLL dimana-mana, termasuk banyak sekali
di program files. Di Linux dan di Windows,
pendekatan yang digunakan berbeda.
Apakah aplikasi statis dan dinamis itu?
Aplikasi dikatakan dikompilasi statis apabila
pustaka-pustaka yang dibutuhkan dikompilasi ke dalam binary aplikasi. Dengan demikian, aplikasi tidak lagi membutuhkan pustaka
www.infolinux.web.id
tambahan. Tidak semua dapat dikompilasi
secara statis. Binary aplikasi akan berukuran jauh lebih besar. Pendekatan ini sangat
umum ditemukan di Windows, namun tidak umum di Linux. Di Linux, aplikasi lebih
banyak dikompilasi secara dinamis. Sebagai
konsekuensinya, sebuah program akan bisa
bergantung pada banyak pustaka. Ukuran
binary akan menjadi kecil sekali. Untuk melihat suatu program bergantung pada pustaka apa saja, gunakan program ldd, seperti
contoh berikut ini:
$ ldd /bin/ls
linux-gate.so.1 =>
(0xffffe000)
librt.so.1 => /lib/tls/
librt.so.1 (0x40035000)
libacl.so.1 => /lib/
libacl.so.1 (0x4003d000)
libselinux.so.1 => /lib/
libselinux.so.1 (0x40043000)
libc.so.6 => /lib/tls/
libc.so.6 (0x40052000)
libpthread.so.0 => /lib/
tls/libpthread.so.0 (0x40167000)
/lib/ld-linux.so.2 =>
/lib/ld-linux.so.2 (0x40000000)
libattr.so.1 => /lib/
libattr.so.1 (0x40177000)
Bagaimana cara saya mengerti direktoridirektori Linux?
Direktori-direktori yang digunakan oleh
aplikasi dibedakan menjadi beberapa: program, pustaka, konfigurasi, data dan dokumentasi. Umumnya, untuk program,
akan diletakkan di /bin, atau /usr/bin, atau
/usr/local/bin. Untuk pustaka, umumnya diletakkan di /lib, /usr/lib, atau /usr/local/lib.
Untuk konfigurasi, umumnya di /etc. Untuk data, umumnya di /usr/share/. Untuk
dokumentasi, umumnya di /usr/share/doc.
Pendekatan seperti program files di Windows juga dapat ditemukan di Linux, dan
disimpan di direktori /opt.
Apakah yang dimaksud dengan paket
aplikasi seperti RPM?
Karena prinsip aplikasi di Linux yang ingin
menggunakan apa yang telah ada, maka packager aplikasi tidak perlu membundel semua
dalam satu paket dan membuat installer
sendiri. Cukup sertakan semua file yang dibutuhkan, dan katakan saja aplikasi yang ingin
UTAMA
Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
50 Pertanyaan Seputar Linux
didistribusikan memerlukan pustaka atau
program apa. Atau, konflik dengan program
apa yang lain sebagainya. Semua program,
deskripsi dan aplikasi tersebut kemudian
dibundel dalam satu paket. Kita mengenal
beberapa tipe paket. Yang umum ditemukan adalah RPM dan DEB. Paket RPM digunakan oleh distro-distro seperti Red Hat
dan SUSE, sementara, DEB digunakan oleh
Debian, Knoppix, dan lain sebagainya. Paket-paket tersebut tidak executable. Mereka
memerlukan program seperti rpm ataupun
dpkg untuk dapat diinstall.
Bagaimana kompatibilitas paket antar
distro?
Pertanyaannya adalah: apakah kita bisa
menggunakan RPM untuk Red Hat di
SUSE? Jawabannya tegasnya adalah tidak,
walaupun dengan beberapa pengecualian.
Walaupun sama-sama RPM, aturan-aturan
pada setiap distro mungkin menjadikanya
tidak kompatibel. Sebagai contoh, di Red
Hat, suatu paket mungkin dinamakan A.
Sementara, di SUSE, mungkin A1. Paket
B yang ingin kita install membutuhkan A,
sementara, tidak ada A di SUSE. Padahal,
fungsionalitas A datang bersama A1. Aturan
lain yang berbeda adalah pustaka yang digunakan. Dan, ini sangat kompleks. Hal
lain yang menjadikannya tidak kompatibel
adalah direktori peletakan file. Ada paket
yang kompatibel satu sama lain, dan sebagian besar tidak. Cari dahulu paket untuk
distro Anda (perhatikan dulu versinya) sebelum mencoba-coba paket untuk distro
lain, walau sepertinya kompatibel.
Bagaimana caranya melihat isi dari
suatu paket?
Gunakan saja program-program yang ada
seperti Midnight Commander. Tekanlah
Enter pada file paket, dan Anda dapat mengamati isinya. Cara lain adalah menggunakan program untuk menangani paket tersebut,
seperti rpm atau dpkg. Namun, membutuhkan banyak opsi dan relatif lebih repot. Cara
lebih mudah adalah dengan memanfaatkan
berbagai tool berbasis GUI yang tersedia.
Apakah tersedia setup.exe di Linux?
Ada, namun belum umum. Beberapa implementasi seperti Inno setup telah tersedia,
namun karena konsep aplikasi di Linux
Situs web www.distrowatch.com.
yang memanfaatkan apa yang tersedia,
implementasi installer seperti di Windows
menjadi lebih repot. Dan, kita rasa-rasanya
tidak seberapa perlu sampai mencari implementasi yang terbaik. Microsoft bahkan
belakangan ingin meniru konsep di Linux
dengan format MSI nya.
Bagaimana penanganan file konfigurasi
di Linux ketika kita mengupgrade suatu
paket?
Penanganan file konfigurasi oleh package
manager (rpm, dpkg) umumnya sangat
baik. Apabila suatu program ingin diupgrade, atau bahkan dihapus, umumnya
konfigurasinya akan ditangani dengan baik
sekali. Konfigurasi tidak dihapus apabila
user tidak diminta. Sementara, ketika upgrade, terdapat mekanisme yang akan sebisa
mungkin memanfaatkan konfigurasi yang
ada (apabila memungkinkan) sehingga user
tidak harus melakukan konfigurasi ulang.
Bagaimana melakukan uninstalasi
aplikasi di Linux?
Uninstalasi aplikasi di Linux dapat dilakukan
semudah kita melakukan instalasi program di
Linux. Caranya adalah dengan menggunakan
package manager. Namun, ada sedikit hal
yang perlu dipahami. Karena Linux memanfaatkan apa yang telah tersedia, maka sangat
mungkin sekali apa yang ingin Anda hapus
www.infolinux.web.id
tersebut diperlukan oleh paket lain. Dan,
Anda tidak bisa menghapus paket tersebut
begitu saja. Kala memang mau, hapus semua
yang membutuhkan paket yang ingin Anda
hapus tersebut, barulah paket tersebut dihapus. Caranya tidak harus selalu manual.
Bagaimana saya dapat menginstall
program Windows di Linux?
Hal tersebut dapat dimungkinkan dengan
bantuan program Wine. Pastikan Wine
telah terinstall dan Wine dapat menjalankan aplikasi yang ingin Anda install tersebut. Kunjungi winehq.com untuk informasi
lebih lanjut. Selanjutnya, jalankan setup.exe
atau apa saja nama file installernya, dengan
bantuan Wine, seperti:
wine setup.exe
Semua file akan disimpan di dalam .wine
di home directory Anda. Di dalam .wine
tersebut, Anda seolah-olah akan menemukan sistem Windows kecil.
Dengan memahami sifat dan karakteristik Linux, kita akan dapat menguasai Linux.
Mungkin butuh waktu yang lebih lama atau
proses yang lebih panjang, tapi Linux adalah
sistem operasi yang bisa dipelajari dengan
sangat menyenangkan. Setelah mengerti
Linux, percayalah, usaha Anda tidak akan
sia-sia. Selamat mencoba dan menguasai
Linux!
INFOLINUX 02/2005
41
Download