Ideologi dalam Gerakan Sosial Keagamaan: studi sosiologis

advertisement
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Yayasan Perkantas merupakan organisasi sosial keagamaan yang bergerak di
bidang pembinaan kerohaniaan siswa, mahasiswa, serta alumni Kristen. Perkantas telah
berdiri semenjak 29 Juni 1971. Sekarang sudah tersebar di tujuh puluh tujuh kota dan
kabupaten di Indonesia.1 Pelayanan interdenominasi ini bukan gereja namun merupakan
kepanjangan tangan pelayanan Gereja (parachurch)2. Lembaga Pelayanan yang dibangun
oleh Jonathan Parapak, Panusunan (Soen) Siregar dan Jimmy Kuswadi, Awalnya lembaga
ini didisain untuk melayani sebagai suatu kegiatan ekstrakulikuler kerohanian dalam
kampus. Namun, setelah empat puluh tahun pelayanan ini berjalan, ternyata memiliki
perkembangan yang signifikan bagi dunia siswa, mahasiswa dan alumni, hingga
sekarang.3
Lembaga pelayanan kemahasiswaan ini sekarang mampu berdiri sendiri dan
menjadi organisasi sosial keagamaan dalam bentuk Yayasan. Organisasi sosial
keagamaan ini telah diakui oleh Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Departemen
Agama dan Persekutuan Gereja Indonesia (PGI). Organisasi ini telah memiliki akte
notaris dan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Lembaga yang
awalnya dirancang hanya sebagai suatu persekutuan mahasiswa yang sederhana dan
bernuasa komunitas kecil, sekarang sudah menjadi lembaga yang memberikan
kontribusi bagi kampus, sekolah, masyarakat, gereja, negara dan dunia. Lembaga
Perkantas Nasional. Annual Review Pelayanan Perkantas 2014.(Jakarta:Perkantas,2014)
Parachurch merupakan istilah tentang kehadiran lembaga-lembaga pelayanan yang berdampingan dengan gereja.
3 Tim Staf Perkantas, Buku Sejarah 35 Tahun Pelayanan Perkantas (Jakarta:Literatur Perkantas, 2006)
1
2
1
Pelayanan ini menjadi sangat diperhitungkan sebagai organisasi kemasyarakatan yang
mampu membangun kehidupan rohani masyarakat. Perkantas bisa seperti sekarang
dikarenakan organisasi ini menekankan aspek visi dan misi dalam menggerakkan
organisasinya.
Penulis melihat selama empat puluh empat tahun perjalanan pelayanan
Perkantas secara nasional dan secara regional dikarenakan berakarnya visi dan misi.
Lembaga pelayanan kemahasiswaan ini memiliki suatu visi dan misi sebagai alat
pemersatu gerakan pelayanan bersama se-Indonesia. Hal ini menjadi sistem nilai dan
sistem kepercayaan yang berfungsi sebagai gerakan dalam pelayanan siswa, mahasiswa
maupun alumni. Visi dan Misi menjadi suatu pengikat dalam pelayanan organisasi ini.
Adanya suatu jalinan pemahaman sistem kepercayaan dalam melakukan suatu gerakan
sosial keagamaan.
Visi merupakan suatu gambaran dan tujuan pada masa depan yang kita inginkan
bersama. Bennis dan Nanus mendefinisikan visi sebagai: “something that articulates a
view of a realistic, credible, attractive future for the organization, a condition that is better
in some important ways than what now exists.”4 Kita bisa melihat bahwa visi lahir dari
cara pandang pemikiran yang realistis, dapat dipercaya, masa depan yang menarik bagi
organisasi dibandingkan dengan kondisi nyata pada saat ini. Oleh sebab itu sebenarnya
Visi bisa dikatakan sebagai suatu utopia ataupun ideologi. Suatu ide-ide yang bersifat
masa depan yang bersifat deskriptif, namun bisa juga sebagai hasil kristalisasi sejarah
ide maupun harapan dari para pendiri Perkantas.
4
Bennis,W & Nannus,B. Leaders: The Strategies for Taking Charge.(New York: HarperCollins,1997), 19
2
Visi dan Misi pelayanan perkantas adalah melayani kaum intelektual yang takut
akan Tuhan. Visi Perkantas berdasarkan rumusan Master Plan Pelayanan Perkantas
(MP3) adalah “Alumni yang menjadi berkat bagi keluarga, gereja, bangsa dan
negara serta dunia”. Sedangkan Misi dari Perkantas adalah “Perkantas hadir karena
mentaati panggilan Tuhan untuk melayani kaum intelektual”.5 Visi dan Misi inilah
yang ada semenjak pendiri Lembaga pelayanan ini memulai pelayanan ini. Melalui hal ini
juga Gerakan pelayanan kaum intelektual bisa dilakukan dan didorong dalam satu tujuan
bersama dan ide yang sama.
Pusat kantor Yayasan Perkantas terletak di Jakarta, namun sistemnya tidak
terpusat tetapi berdasarkan otonomi daerah atau regional, berdasarkan perkembangan
pelayanan daerah masing-masing. Perkantas memiliki Cabang Pelayanan yang tersebar
di tujuh puluh tujuh daerah di Indonesia. Perkantas secara organisasi terdiri dari empat
belas Badan Pengurus Cabang (BPC), tiga belas Badan Pengurus Perwakilan (BPP), dua
puluh Badan Pengurus Ranting (BPR) dan tiga puluh kota perintisan.6 Salah satu kantor
cabang pelayanan Perkantas terletak di kota Medan untuk melayani di regional Sumatera
bagian Utara. Kantor area regional Sumbagut bertugas menanggani pelayanan mencakup
Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bangka
Belitung.
Di Kota Medan terdapat organisasi pelayanan Perkantas yang menangani
pelayanan siswa, mahasiswa dan alumni. Perkantas Medan sebagai kantor Cabang
5
6
Hasil Rumusan MP3 (Master Plan Pelayanan Perkantas) pada tahun 2006.
Lih. Perkantas Nasional.Annual Review Pelayanan Perkantas 2014
3
Sumatera bagian Utara. Pelayanan kemahasiswaan di kota ini dipengaruhi oleh dua
kampus universitas negeri. Kampus Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas
Negeri Medan (UNIMED). Sedangkan yang lainnya merupakan kampus-kampus swasta
diantaranya Universitas HKBP Nomensen (UHN), Universitas Metodis Indonesia (UMI),
Universitas Katolik (UNIKA), Universitas Dharma Agung (UDA), dan sisanya adalah
Sekolah-Sekolah Tinggi Swasta.7
Salah satu Gerakan Pelayanan Kemahasiswaan yang berbasis massa cukup besar
di Kota Medan adalah pelayanan mahasiswa di UNIMED. Pelayanan ini diakui
keberadaannya sebagai organisasi kemahasiswaan pada tahun 1986.8 Organisasi
kemahasiswaan ini sebelumnya bernama RAP (Rubrik Akhir Pekan) yang akhirnya
berubah nama menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen Protestan (UKMKP) UNIMED.
Pelayanan ini sebelumnya dirintis pada tahun 1972 melalui suatu gerakan kelompok
kecil yang dirintis oleh Viktor Tobing. Namun pada tahun 1975 sampai 1985 pelayanan
ini mengalami kevakuman. Adanya pola pelayanan yang berbeda menyebabkan
munculnya pergerakan pelayanan baru muncul dengan nama RAP (Rubrik Akhir Pekan).
Perintisan ulang pelayanan ini dilakukan oleh tokoh-tokoh dari Perkantas Medan yang
memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan pendiri sebelumnya. Ide-ide dan gagasangagasan yang dibawa oleh tokoh-tokoh perintisan inilah yang sangat mempengaruhi
UKMKP UNIMED, sehingga organisasi kemahasiswaan ini menjadi suatu Gerakan sosial
keagamaan.
Laporan Pelayanan Perkantas Medan tahun 2014, yang dilaporkan pada Rapat Kerja Pelayanan Perkantas Medan
tanggal 7-9 November 2014
8 Tim Pengurus UKMKP 2010. Selayang Pandang berdirinya UKMKP UNIMED . (Medan: 2010)
7
4
Gerakan sosial keagamaan merupakan suatu bentuk perilaku kolektif yang
dilakukan karena interaksi agen dengan sebuah keyakinan, ide bersama yang di
digeneralisasi (generalized belief) yang memiliki tujuan untuk menyusun kembali nilainilai dalam tindakan sosial.9 Gerakan sosial keagamaan lahir dari suatu sistem nilai baru
dalam suatu perilaku kolektif. Sistem nilai yang dimaksud adalah nilai-nilai, ide-ide,
individu-individu, event-event, dan organisasi-organisasi terhubung satu sama lain di
dalam proses-proses tindakan kolektif.10 UKMKP UNIMED merupakan organisasi
kemahasiswaan yang kembali dirintis dengan suatu sistem nilai baru dalam perilaku
kolektif. Bentuk pergerakkannya bersifat kolektif dan dinamis untuk membangun suatu
sistem nilai keagamaan yang baru dan memberikan perubahan sosial.
Selama 29 tahun organisasi berdiri setelah masa kevakuman banyak hal yang
telah dilakukan. Salah satu bentuk gerakan sosial keagamaan yang dilakukan UKMKP
UNIMED yaitu mengadakan berbagai kegiatan keagamaan sampai dengan kegiatankegiatan sosial kemasyarakatan. Bentuk dari kegiatannya adalah kelompok kecil
(kelompok sel), kebaktian fakultas dan universitas, seminar-seminar, training
kepemimpinan, training menulis, kamp-kamp dan ret-ret. Selain itu aktivitas kegiatan
sosial juga dilakukan oleh UKMKP UNIMED diantaranya yaitu aksi gotong royong
bersama warga setempat, diskusi campus concern¸ seminar tentang pemilu, kerjasama
dengan forum aksi kemahasiswaan lainnya, melakukan aksi demonstrasi khususnya
berkaitan dalam permasalahan bidang pendidikan, melakukan pengawasan ujian
nasional, melakukan suatu penelitian dalam bidang pendidikan di Kota Medan, dan
9
Neil Smelser. Theory of Collective Behaviour. (New York:The Free Press, 1962), 23
Donatella Della Porta & Mario Diani. Social Movements: An Introduction. (Malden MA: Blackwell Publishing, 2006),5
10
5
kegiatan lain sebagainya.11 Organisasi pelayanan kemahasiswaan ini mampu
memberikan kontribusi bagi kehidupan sosial keagamaan di kampus bahkan kota
Medan.
Penulis melihat bahwa pergerakan kemahasiswaan di UNIMED disebabkan oleh
suatu ideologi. Adanya akar ideologis dari sejarah pembentukannya yang mempengaruhi
perkembangan gerakan sosial keagamaan ini. Ideologi sebagai suatu sistem berpikir,
sistem kepercayaan, praktik-praktik simbolik yang berhubungan dengan tindakan sosial
dan politik.12 Ideologi hadir dalam setiap program gerakan sosial maupun gerakan
politik yang menjadi tujuan dari suatu tindakan sosial dan perilaku kolektif masyarakat
keagamaan.13 Oleh karena itu, Penulis melihat bahwa Ideologi dalam Gerakan sosial
keagamaan merupakan hal yang mempengaruhi perilaku kolektif dari suatu organisasi
dalam melakukan gerakan sosial keagamaan. Perilaku kolektif
sangat dipengaruhi
dengan sistem kepercayaan dan sistem ide atau nilai yang ada dalam gerakan sosial
keagamaan.
Suatu sistem nilai baru pada masa perintisan ulang membuat organisasi ini bisa
mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Gerakan pelayanan kemahasiswaan
UNIMED ini memiliki tujuh Unit Pelayanan (UP) kemahasiswaan dari setiap fakultas
dengan beranggotakan 1012 orang. Jumlah kelompok kecil dalam pelayanan ini ada
sebesar 200 kelompok kecil.14 Kelompok yang nantinya menjadi sarana untuk
Rancangan Induk Pelayanan (RIP) UKMKP UNIMED 10 tahun disusun oleh Tim RIP
John. B Thompson. Analisis Ideologi: Kritik Wacana Ideologi-Ideologi Dunia(terj). (Yogyakarta:IrCisod, 2007),17
13 Ibid, 17
14 Laporan Pertanggung Jawaban Kepengurusan UKMKP UNIMED, Semester II Periode 2014, pada bulan Desember
2014
11
12
6
peregenerasian pengurus, pelayanan dan seluruh aktor yang terlibat dalam pelayanan di
UKMKP UNIMED.
Penulis melihat ada ide-ide dari Yayasan Perkantas yang mempengaruhi sistem
nilai dalam pelayanan di UKMKP UNIMED, sehingga gerakan sosial keagamaan
berkembang cukup besar. Adanya akar ideologis yang sangat mempengaruhi gerakan
sosial keagamaan UKMKP UNIMED inilah yang menyebabkan perlu dilakukan kajian
dalam melihat ide-ide apa saja yang membuat perkembangan gerakan sosial keagamaan
UKMKP UNIMED begitu dan berlangsung begitu dinamis. Selain itu penulis melihat
pengaruh
dari
gerakan
sosial
keagamaan
UKMKP
UNIMED bagi
kehidupan
keberagamaan di kampus UNIMED dan juga di masyarakat sekitar.
Melihat latar belakang masalah tersebut penulis melihat sangat pentingnya
melakukan penelitian tentang akar ideologis yang terdapat dari gerakan sosial
keagamaan UKMKP UNIMED. Oleh sebab itu penulis memberi judul tesis ini: Ideologi
dalam Gerakan sosial Keagamaan: Studi sosiologis tentang Akar Ideologis Gerakan Sosial
Keagamaan di UKMKP UNIMED.
2. Rumusan Masalah
Melihat permasalahan itu penulis mencoba merumuskan permasalahan yang
terjadi berkaitan dengan penelitian ini. Perkantas sebagai suatu lembaga sosial
keagamaan tidak mempunyai sistem keaggotaan namun memiliki sistem nilai yang
penting dan menjadi akar ideologis dari gerakan sosial kemahasiswaan di UKMKP
UNIMED. Penulis ingin melihat ide-ide dan nilai-nilai apa yang berakar dalam suatu
7
gerakan sosial keagamaan di UKMKP UNIMED. Penulis juga ingin melihat bagaimana
berakarnya ideologi ini membuat perkembangan dalam gerakan kemahasiswaan di
UKMKP UNIMED.
Oleh karena itu penulis mencoba melakukan identifikasi permasalahan terhadap
subjek penelitian, yaitu: Apa akar ideologis gerakan sosial keagamaan UKMKP
UNIMED?. Bagaimana akar ideologis itu menyebabkan perkembangan gerakan
sosial keagamaan UKMKP UNIMED?. Pertanyaan-pertanyaan penting ini yang penulis
coba akan ajukan dan juga untuk mengarahkan penelitian ini.
Begitu luasnya dalam menjawab pertanyaan diatas dan melihat dari beragamnya
pelayanan Perkantas di Indonesia sehingga penulis perlu membatasi penelitian ini.
Penulis akan mendeskripsikan serta menganalisis permasalahan dengan pertanyaan
penelitian diatas. Penulis hanya memfokuskan permasalahan tentang ideologi pelayanan
Perkantas sebagai akar ideologis dalam gerakan sosial keagamaanan kemahasiswaan di
UKMKP UNIMED. Pengamatan yang penulis lakukan hanyalah sebatas di Perkantas
Medan dan pelayanan kemahasiswaan UKMKP UNIMED.
Mengapa hal ini dilakukan penulis karena peran sentral pelayanan mahasiswa di
Medan begitu besar secara massa, terlebih khusus dua kampus besar di kota Medan.
Jumlah mahasiswa yang terlibat di Medan cukup besar dan pertumbuhannya cukup
signifikan selama 29 tahun terakhir ini. Penulis melihat UKMKP UNIMED mempunyai
pengaruh besar dalam kehidupan sosial masyarakat baik di Kampus UNIMED, Kota
8
Medan bahkan Sumut (Sumatera Utara). Oleh karena itu penulis mencoba membatasi
subjek penelitian ini.
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan akar ideologis dari gerakan
sosial keagamaan UKMKP UNIMED, serta bagaimana akar ideologis itu menyebabkan
perkembangan terhadap gerakan sosial keagamaan di UKMKP UNIMED. Penulis juga
menganalisis ideologi tersebut serta kaitannya dengan nilai-nilai dari Perkantas. Selain
itu penulis akan mendeskripsikan serta menganalisis bagaimana ideologi Perkantas
mempengaruhi gerakan pelayanan kemahasiswaan di UKMKP UNIMED.
Adanya pemahaman tentang ideologi yang memiliki dimensi deskriptif, positif
dan pejorative, menyebabkan perlu adanya suatu pemikiran kritis terhadap ideologi
tersebut. Pemikiran kritis terhadap dimensi ideologi yang berdampak sebagai kesadaran
palsu perlu diperhatikan oleh Perkantas dan gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED.
Selain itu adanya pertautan antara pengetahuan dan kepentingan membuat pentingnya
kita melihat ideologi yang akan berdampak pada penindasan dan ketidakadilan sosial
didalamnya.
Manfaat penelitian ini secara lebih spesifik adalah memberikan gambaran serta
analisis bagi Perkantas untuk mengkaji ulang sistem nilai atau sistem kepercayaan yang
bersifat pejoratif dan melakukan kritik ideologi untuk membangun gerakan sosial
keagamaan yang sesuai dengan konteks. Melihat begitu signifikannya ideologi maka
setiap individu yang terlibat dalam pelayanan ini bisa semakin dicerahkan tentang
9
ideologi lembaga dan pentingnya membangun kesadaran kritis bagi individu-individu
maupun organisasi sosial keagamaan di masyarakat.
4. Kerangka Teoritis
Sosiologi pengetahuan merupakan suatu teori dalam mencari latar belakang ideide secara historis, dan juga alat analisis yang berusaha memahami pemikiran dan
pengetahuan. Latar belakang konkret lahir dari situasi sosial-historis tertentu yang
memunculkan pikiran individual yang berbeda-beda secara sangat bertahap-tahap.
Manusia dalam kelompok-kelompok tertentu yang telah mengembangkan suatu gaya
pemikiran tertentu dalam rangkaian tanggapan terus-menerus terhadap situasi-situasi
khusus tertentu yang mencirikan posisi umum mereka.15 Selain itu teori ini tidak
memisahkan cara-cara pemikiran yang konkret dengan konteks tindakan kolektif yang
merupakan sarana untuk menemukan dunia dalam pengertian intelektual.16
Ideologi sering dimengerti secara sederhana sebagai sistem simbol yang
berfungsi memberikan makna yang tetap bagi dunia dan memiliki suatu identitas yang
tetap dalam suatu subjek.17 Dalam makna ini, Michael Freeden mendefinisikan ideologi
sebagai ‘pembentukan ide-ide dan gagasan-gagasan yang terdiri dari konsep sosial dan
politik’18. Tetapi definisi ideologi cenderung mengacu pada penggolongan makna yang
lebih luas dari suatu ide dalam sebuah wacana.19
Karl Mannheim. Ideologi dan Utopia :Menyingkap Pikiran dan Politik.(terj). (Yogyakarta: Kanisius, 1991), 4
IbidI, 4
17 Kølvraa, Christoffer. Ideology and the crowd, (Distinktion: Scandinavian Journal of Social Theory, 2013, Vol. 14, No. 2,
114–133
18 Freeden, M. Ideologies and political theory. (Oxford: Oxford University Press, 1996), 48
19 Zizek, S. 1994. Introduction. In Mapping Ideology, ed. S. Zizek, 1–33. (London: Verso, 1994), 16
15
16
10
Ideologi berdasarkan etimologisnya merupakan ilmu yang meliputi kajian tentang
asal-usul dan hakikat ide atau gagasan.20 Ideologi mengacu pada pengertian pada sistem
ide-ide tentang fenomena, terutama fenomena kehidupan sosial; cara berpikir khas suatu
kelas atau individu.21 Ideologi merupakan suatu sistem berpikir, sistem kepercayaan,
praktik-praktik simbolik yang berhubungan dengan tindakan sosial dan politik.22
Ideologi hadir dalam setiap program gerakan sosial maupun gerakan politik yang
menjadi tujuan dari suatu tindakan sosial dan perilaku kolektif masyarakat keagamaan.
Bentuk-bentuk simbolis dalam bentuk pernyataan visi dan misi dalam suatu gerakan
sosial. Hal ini menjadi suatu sistem kepercayaan yang ketika diyakini oleh sekelompok
orang atau komunitas yang mampu diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Ideologi
merupakan suatu pemahaman ide atau gagasan yang dipengaruhi oleh pengetahuan
kolektif dari masyarakat dan organisasi.
Penulis akan menggunakan teori sosiologi pengetahuan sebagai alat analisis
dalam melihat ideologi Perkantas yang menjadi akar ideologis bagi berkembangnya
pergerakan sosial keagamaan di UKMKP UNIMED. Selain itu penulis juga melihat UKMKP
UNIMED merupakan gerakaan sosial yang sangat dipengaruhi oleh tindakan kolektif,
yang membuat ideologi itu bisa bertahan dan mampu menyebar dalam gerakan
kemahasiswaan ini.23
Teori lain sebagai alat analisis penulis dalam penelitian ini yaitu teori perilaku
kolektif dari gerakan sosial keagamaan. Suatu teori yang membahas gerakan sosial
Raymond Geuss. The Idea of A Critical Theory Habermas & The Frankfurt School. (Cambridge:Cambridge University
Press), 4
21 Ibid, 4
22 Lih John. B Thompson. Analisis Ideologi…,17
23 Neil Smelser. Theory of Collective Behaviour. (New York:The Free Press, 1962), 325
20
11
keagamaan yang lahir dari perilaku kolektif yang didasarkan pada nilai.24 Nilai yang
terkandung dalam perilaku kolektif ini bisa berdasarkan budaya, agama, maupun
ideologi.
5. Metode Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif
dengan mendeskripsikan ideologi Perkantas dalam gerakan sosial keagamaan di UKMKP
UNIMED. Penulis juga mencoba menganalisis lebih dalam tentang nilai-nilai yang
membentuk ideologi Perkantas. Selanjutnya bagaimana ideologi itu bisa menyebabkan
berkembangnya suatu gerakan sosial keagamaan.
Pengumpulan Data yang dilakukan melalui pengamatan lapangan, wawancara
dan dokumenter (secondary sources). Untuk dokumenter metode yang dilakukan yaitu
dengan melihat dokumen AD/ART, MP3 (Master Plan Pelayanan Perkantas),
Dokumentasi rapat-rapat Organisasi, buku-buku profil pelayanan, dan lainnya. Untuk
metode wawancara dipakai instrument pengumpul data yang disebut pedoman
wawancara bagi beberapa orang kunci (key person). Sedangkan untuk pengamatan atau
penginderaan langsung terhadap individu, benda, kondisi, situasi, serta perilaku unit
pengamatan.
Penelitian ini dilakukan di Kota Medan terlebih khusus Lokasinya kantor Yayasan
Perkantas di Jl. Harmonika Baru, Gg. Berlian, No.13, Medan. Penulis juga akan meneliti di
24
Neil Smelser, Theory of Collective Behaviour,…325
12
sekretariat ketujuh unit pelayanan kemahasiswaan UKMKP UNIMED yang berada di
daerah Pancing, Medan.
Sumber yang akan penulis teliti yaitu melalui informasi verbal dan dokumen
(secondary sources) dari Yayasan Perkantas cabang kota Medan
dan unit kegiatan
pelayanan mahasiswa di UKMKP UNIMED. Teknik dalam mengumpulkan informasi
verbal yaitu dengan wawancara yang mendalam dengan Pemimpin Cabang Yayasan
Perkantas Medan dan Staf Senior Perkantas Medan. Sedangkan wawancara yang
dilakukan dengan organisasi kemahasiswaan UNIMED yaitu Ketua koordinasi UKMKP
UNIMED dan Alumni Perintis pelayanan kampus UNIMED. Penulis juga mencoba mencari
dokumen-dokumen historis tentang tentang kedua organisasi ini. Melalui arsip-arsip
yang dikumpulkan, serta tulisan-tulisan tentang fenomena yang akan diteliti.
6. Sistematika Penulisan
Penulisan karya ilmiah ini akan memberikan suatu deskripsi dan analisis yang
sistematis tentang kajian pustaka dan asumsi teoritis, data, analisis dan hasil temuan. Hal
ini dibagi menjadi lima bab, yaitu:
1. Bab I Pendahuluan
Pada Bab ini merupakan pintu masuk dalam melihat kajian pokok, dimana akan
dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode
penelitian
2. Bab II Kajian Pustaka dan Asumsi Teoritis
13
Bab kedua penulis mencoba memaparkan tentang kajian pustaka dan asumsi
teoritis tentang sosiologi pengetahuan. Hal ini untuk mengetahui kajian ideologi
dalam gerakan sosial dalam konsep sosiologi pengetahuan. Akan dikemukakan
tentang definisi Ideologi dan gerakan sosial keagamaan. Teori ideologi dan gerakan
sosial keagamaan yang tergolong dalam teori perilaku kolektif berorientasi nilai.
3. Bab III Sejarah UKMKP UNIMED
Tulisan pada bab ketiga akan membahas tentang sejarah pelayanan mahasiswa
UKMKP UNIMED. Dalam pembahasan itu penulis menjabarkan tentang sejarah
berdirinya Perkantas sebagai organisasi yang penting bagi berdirinya pelayanan
UKMKP UNIMED. Selanjutnya, penulis akan membahas tentang Visi dan Misi
Pelayanan UKMKP UNIMED. Pada bagian selanjutnya penulis akan membahas
bentuk-bentuk kegiatan sosial keagamaan yang terdapat dalam UKMKP UNIMED.
Melalui pengumpulan data ini penulis mencari nilai-nilai yang terkandung dalam
gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED, yang menjadi akar ideologis
berkembangnya UKMKP UNIMED.
4. Bab IV Akar Ideologis dalam Gerakan Sosial Keagamaan UKMKP UNIMED
Bab empat penulis akan mencoba menganalisa dengan menggunakan teori
sosiologi pengetahuan tentang pembentukan ideologi Perkantas sebagai akar
ideologis gerakan sosial keagamaan UKMKP UNIMED. Menganalisis nilai-nilai yang
terkandung gerakan sosial keagamaan ini. Melihat bagaimana nilai-nilai itu menjadi
ide untuk berkembangnya pelayanan di UKMKP UNIMED. Mencoba menganalisis
gerakan sosial keagamaan dari UKMKP UNIMED yang berorientasi pada nilai-nilai.
14
Pada bagian akhir bab ini penulis akan mengkritisi ideologi tersebut dengan
pendekatan teori ideologi.
5. Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada akhir bab lima penulis mencoba menyimpulkan seluruh pembahasan dalam
keseluruhan tesis. Kesimpulan ini untuk menjelaskan tentang pertanyaan penelitian dan
menegaskan tentang jawaban dari pertanyaan penelitian. Pada bab ini penulis akan
memberikan suatu rekomendasi penelitian selanjutnya untuk perkembangan teori dan
praktis kepada Yayasan Perkantas dan UKMKP UNIMED.
15
Download