Nova Nurfauziawati 240210100003 VI. PEMBAHASAN Mikroba

advertisement
Nova Nurfauziawati
240210100003
VI.
PEMBAHASAN
Mikroba merupakan jenis mahluk hidup yang tersebar di seluruh
lingkungan. Berbagai spesies mikroorganisme terdapat di sekitar kita,
bahkan di tubuh kita. Pada umunya, mikroba banyak terdapat pada organorgan tubuh yang langsung berhubungan dengan lingkungan luar, seperti
mulut, hidung, kulit, dan anus. Selain tubuh manusia, mikroorganisme
seringkali ditemukan pada bahan pangan. Bahan makanan, selain
merupakan sumber gizi bagi manusia, juga merupakan sumber makanan
bagi mikroorganisme. Pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan
dapat menyebabkan perubahan yang menguntungkan seperti perbaikan
bahan pangan secara gizi, daya cerna ataupun daya simpannya.
Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari kehidupan
makhluk yang bersifat mikroskopik (mikroorganisme). Hal yang penting
dalam mikrobiologi dalam fermentasi makanan, sanitasi (usaha mengurangi
populasi mikroorganisme sampai taraf aman), pengawasan mutu pangan dan
sebagainya. Mikrobiologi berhubungan dengan kerusakan atau kebusukan
bahan makanan, sehingga perlu mengetahui tindakan pencegahan atau
pengawetan untuk menghindari terjadinya kerusakan tersebut.
Pengenalan alat pada praktikum mikrobiologi pangan I bertujuan agar
mahasiswa dapat mengenal, menggunakan dan mengerjakan peralatanperalatan di Laboratorium Mikrobiologi. Pengenalan alat-alat laboratorium
penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alatalat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika
penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur (Plummer, 1987). Sebab
pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat
diketahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar,
sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit
mungkin. Hal ini penting agar pada saat melakukan penelitian, data yang
diperoleh akurat. Data-data yang tepat serta akurat akan meningkatkan
kualitas penelitian seseorang.
Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir
sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium
Nova Nurfauziawati
240210100003
kimia yaitu berupa alat-alat gelas antara lain : tabung reaksi, cawan petri,
pipet ukur, jarum inokulasi atau loop (Öse), inkubator, waterbath, autoclave,
lemari es, beaker glass, erlenmeyer, gelas ukur, spatula, mikroskop dan
sebagainya.
Hal yang sangat penting dalam pelaksanan praktikum mikrobiologi
adalah kesterilan alat yang dipakai, oleh karena itu, dikenal adanya proses
sterilisasi, yaitu usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang
tidak diinginkan (Soetarto, dkk). Karena dalam laboratorium kesterilan
sangat diperhatikan. Hal ini mencegah tumbuhnya mikroorganisme yang
tidak diinginkan pada alat. Sterilisasi bisa dengan dimasukkan ke dalam
oven atau menggunakan alkohol 70%. Alkohol 70% ini merupakan dosis
yang cocok bagi alat yang akan disterilisasi. Bila alkohol yang diberikan
kadarnya lebih tinggi, mikroorganisme kemungkinan akan membentuk
semacam pelindung dan justru akan bertahan hidup. Selain itu, tempat kerja
dan tangan juga harus disterilkan dengan alkohol 70% dan menyalakan api
bunsen.
Didalam sterilisasi terdapat dua cara yaitu dengan cara :
1.
Basah
Pada sterilsasi ini menggunakan Autoclave, dimana fungsi dari
autoclave adalah alat untuk mensterilkan alat-alat atau media dengan
menggunakan uap air bertekanan tinggi. Umumnya pada suhu 1210C
selama 15 menit pada tekanan 1 atm. Selain menggunakan Autoclave,
sterilisasi basah juga bisa dengan cara perebusan alat pada suhu 1000 C
selama 15 menit.
2.
Kering
Pada sterilisasi ini menggunakan oven, dimana fungsi dari oven adalah
mensterilkan bahan-bahan atau alat-alat gelas secara kering pada suhu
70 - 800C selama 2 jam.
Untuk menghindari kerusakan atau kebusukan bahan makanan yang
ditimbulkan oleh mikroorganisme tersebut, terdapat 3 hal yang harus kita
pahami, yaitu :
Nova Nurfauziawati
240210100003
1.
Penyumbatan tabung reaksi dengan kapas
Penggunaannya adalah dengan mengumpalkan kapas secukupnya
kemudian dibungkus menggunakan kain kassa. Hal ini dilakukan agar
sumbat yang dibuat tidak mudah rusak. Lalu mampatkan ke dalam
tabung reaksi. Usahan kapas yang di mampatkan ke dalam tabung
reaksi
serapat
mungkin,
fungsinya
yaitu
untuk
memperkecil
kontaminasi yang disebabkan oleh mikroorganisme dan udara di luar
tabung reaksi.
2.
Pembungkusan cawan petri
Penggunaanya yaitu dengan membungkus dengan kertas, biasanya
kertas yang digunakan adalah hvs atau kertas sampul buku yang
berwarna coklat. Ketentuan dalam membungkus cawan petri yaitu
media yang berada di dalam petri dalam keadaan terbalik pada saat
pembungkusan, ini berfungsi untuk mencegah kondensi uap yang
terbentuk saat agar memadat untuk tidak jatuh ke permukaan agar. Jika
dalam pembungkusan menggunakan kertas bekas ketikan, usahan
ketikan hrufnya berada di bagian luar karena untuk meminimalisir
lunturnya tinta dari huruf tersebut pada saat sterilisasi baik sterilisasi
secara kering (oven) ataupun basah (autoclave).
3.
Pembungkusan pipet ukur
Usahakan pada awal pembungkusan kertas yang digunakan untuk
membungkus rapat pada ujung dari pipet ukur tersebut lalu lanjutkan ke
bagian dari pipet dengan meneruskan kertas pada bagian atas atau ujung
dari pipet ukur. Jika pada saat setengah pipet ukur ridak terbungkus,
lanjutkan dengan kertas bungkus tersebut dari pangkal dari pipet ukur.
Setelah pipet ukur tersebut terbungkus, pastikan pembukus tersebut jika
di kelurkan pipet ukurnya tetap pada posisi semula. Sebelum kita
mengeluarkan pipet ukur dari pembungkusnya tutupi terlebih dahulu
pipet ukur tersebut dengan bulb. Setelah itu keluarkan, sebaiknya dalam
pengeluaran pipet ukut tersebut berdekatan dengan api yang berfungsi
untuk meminimalisir terkontaminasi dengan mikroorganisme. Setelah
Nova Nurfauziawati
240210100003
pipet ukur di teteskan, bungkus kembali dengan kertas yang telah kita
bentuk sebelumnya.
Sedangkan peralatan yang digunakan ketika praktikum beserta
fungsinya akan dijelaskan pada tabel berikut:
Nama Alat
Mikroskop
Gambar
Fungsi
Untuk
mengamati
jasad
renik atau mikroorganisme
(bakteri, kapang, khamir)
Cawan Petri
Sebagai
tempat
untuk
mengembangbiakan
mikroorganisme
Tabung
Sebagai
tempat
reaksi
penyimpanan
untuk
mikroorganisme dan untuk
pengenceran
Pipet Ukur
Untuk
memindahkan
mikroorganisme
secara
steril
Bulb Pipet
Menghisap sampel, siambil
dan dikeluarkan
Nova Nurfauziawati
240210100003
Öse
Untuk
mengambil
jaringan,
kultur
menempelkan
pada agar
Beaker
Untuk
mengaduk
dan
glass
menimbang media
Erlenmeyer
Tempat untuk media cair
dan untuk pengenceran
Gelas Ukur
Untuk mengukur cairat agar
lebih akurat
Spatula
Untuk
mengaduk
dalam
pengambilan media
Pipet tetes
Untuk
dan
mengambil
cairan
memindahkan kultur
dalam air
Objek glass
Untuk
dan
mikoorganisme yang akan
glass
cover
diamati
menempatkan
Nova Nurfauziawati
240210100003
Tabung
Untuk
durham
mikroorganisme
Tabung
Untuk
Spirtus
bunsen
/
perhitungan
membakar
memanaskan
dan
Nova Nurfauziawati
240210100003
VII. KESIMPULAN
Pada paktikum mikrobiologi pangan, pengenalan alat pada praktikum
dilakukan sebelum memulai praktikum, hal ini dimaksudkan agar dapat
mengenal,
menggunakan
dan
mengerjakan
peralatan-peralatan
di
Laboratorium Mikrobiologi. Peralatan tersebut diantaranya tabung reaksi,
cawan petri, pipet ukur, jarum inokulasi atau loop (Öse), inkubator,
waterbath, autoclave, lemari es, beaker glass, erlenmeyer, gelas ukur,
spatula, mikroskop dan sebagainya.
Serilisasi harus dilakukan sebelum praktikum dimulai, baik sterilisasi
pada peralatan yang akan digunakan, tempat kerja maupun lingkungan. Hal
ini dimaksudkan agar peralatan, tempat kerja maupun lingkungan yang akan
digunakan bebas dari mikroba. Alkohol 70% merupakan bahan yang biasa
digunakan untuk sterilisasi. Sterilisasi dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu:
1.
Basah
Pada sterilsasi ini menggunakan Autoclave, dimana fungsi dari
autoclave adalah alat untuk mensterilkan alat-alat atau media dengan
menggunakan uap air bertekanan tinggi. Umumnya pada suhu 1210C
selama 15 menit pada tekanan 1 atm. Selain menggunakan Autoclave,
sterilisasi basah juga bisa dengan cara perebusan alat pada suhu 1000 C
selama 15 menit.
2.
Kering
Pada sterilisasi ini menggunakan oven, dimana fungsi dari oven adalah
mensterilkan bahan-bahan atau alat-alat gelas secara kering pada suhu
70 - 800C selama 2 jam.
Nova Nurfauziawati
240210100003
DAFTAR PUSTAKA
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia: Jakarta.
Pelczar, Michael J. Dan E. C. S. Chan. 2006. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UIPress. Jakarta.
Download