Tugas Akhir BAB II LANDASAN TEORI Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini penulis berangkat dari teori baku yang telah ditetapkan sebelumnya. Teori-teori yang akan dijabarkan disini adalah yang melandasi segala perhitungan-perhitungan dan analisa-analisa yang akan dilakukan. Dengan demikian, hal ini akan dibahas secara lengkap mengenai konsep-konsep pengertian strategi, dan metode yang digunakan dalam teknik analisa. 2.1. Tinjauan Pustaka Beberapa penelitian di bawah ini merupakan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun penelitian tersebut adalah : 1. Hill (1980), melakukan studi pada 64 perusahaan dan 8 industri utama menemukan bahwa banyak dari perusahaan yang berorientasi profit mencapai Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir sukses dengan menggunakan salah satu dari strategi murni Porter yaitu low cost atau deferensiasi dalam industri mereka. 2. Miller dan Toulouse (1986), dalam penelitiannya menemukan bahwa terdapat perbedaan antara para manajer yang mempraktekkan strategi “diferensiasi” dan para manajer yang mempraktekkan strategi “cost leadership”, para manajer yang mempraktekkan tipe strategi diferensiasi memiliki kecenderungan sifat berani menanggung resiko (risk-taking) yang lebih besar, tingkat toleransi bagi ambiguitas yang lebih besar, serta bersifat lebih internal di dalam kontrol mereka secara relatif terhadap para manajer yang menerapkan tipe strategi cost leadership. 3. White (1986), menyatakan bahwa dari 69 bisnis unit hanya 19 bisnis unit yang memiliki keunggulan bersaing berdasarkan pada kombinasi low cost dan diferensiasi. Selain itu hasilnya menganjurkan bahwa bisnis unit berhasil mengkombinasikan low cost dan diferensiasi memiliki tingkat pengembalian yang paling tinggi. 4. Charles W. L. Hill (1988) dengan judul : “ Differentiation Versus Low Cost Or Differentiation And Low Cost : A Contingency Framework”. Menyimpulkan bahwa diferensiasi dapat digunakan sebagai cara untuk mencapai posisi low cost. Ada dua lingkungan industrin utama dimana diferensiasi dapat digunakan untuk mencapai low cost. Lingkungan yang pertama adalah dimana didalam industri yang baru tumbuh digolongkan oleh Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir pertumbuhan yang tinggi, memiliki pembelajaran dan skala ekonomi dan mempunyai kemampuan untuk mendiferensiasi produknya. Lingkungan yang kedua adalah dalam industri yang dewasa bahwa pengalaman dalam perubahan teknologi sangat berarti. Jurnal ini mendiskusikan bahwa kombinasi antara differentiation dengan low cost dapat digunakan oleh perusahaan untuk membentu keunggulan bersaing secara terus menerus. 5. Danniel F. Jennings dan James R. Limpkin (1992), meneliti bentuk pengamatan lingkungan yang dilakukan oleh para manajer puncak berhubungan dengan tipe-tipe strategi level-bisnis generik yang dikemukakan oleh Porter. Tipe strategi “diferensiasi” dan “cost leadership” merupakan bentuk pengamatan antara proses pengamatan lingkungan dan tipe strategi memberikan kontribusi baik bersifat teori maupun praktek. 6. Kamels Kumar, Ram Subramanian dan Charles Yougar (1997), Penelitian pada beberapa rumah sakit dan menemukan bahwa kinerja yang relatif rendah yang ditunjukkan pada beberapa pengukuran rumah sakit yang memakai strategi kombinasi mendukung bahwa struktur industri penanganan kesehatan lebih sesuai dengan strategi generik Porter dalam bentuk murni dari pada dalam bentuk kombinasi. Kontribusi dari studi ini memeriksa aplikabilitas dari suatu konsep manajemen strategis sentral dalam susunan rumah sakit, sehingga membantu para pembuat keputusan di rumah sakit Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir dengan pemahaman yang lebih baik dan memberi nasehat bagaimana untuk berhadapan dengan dorongan kompetitif dalam industri. 2.2. Pengertian Strategi Setiap usaha atau bisnis pasti memiliki strategi agar usaha atau bisnisnya dapat berjalan dengan efektif dan efisien, karena strategi adalah pedoman atau kompas bagi perusahaan dalam mencapai misi, tujuan dan sasaran perusahaan. Strategi juga merupakan alat mencapai tujuan, dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukan oleh adanya perbedaan konsep strategi selama 30 tahun terakhir. Chandler (1962) mendefinisikan strategi sebagai: “Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitanyadengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.” Learned, Chistensen, Andrew, dan Guth (1965) : “Strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu focus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak.” Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir Argyris (1985), Mintzberg (1979), Steiner dan Miner (1977) : “Strategi merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi.” Porter (1985) : “Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing.” Glueck dan Jauch (1990) : “Rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.” Hax dan Majluf (1991) : “Strategic planning is a process essentially aimed at maintaining a viable match between the organization and the environment.” Hamel dan Prahalad (1995) : “Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantisasa meningkat) dan terus-menerus dilakukan bedasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian perencanaan strategis hamper selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir dari “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetisi inti didalam bisnis yang dilakukan.” (perencanaan strategis adalah suatu proses yang memiliki tujuan untuk mempertahankan keberlangsungan hidup antara organisasi dan lingkungannya.) Sedangkan menurut Penulis (2009), mendefinisikan sebagai: “Strategi merupakan sebuah gagasan yang diciptakan dan dilaksanakan oleh perusahaan/organisasi untuk tumbuh berkembang dalam menghadapi tantangan dan juga menyikapi hambatan-hambatan, baik yang sedang terjadi dan yang akan datang. Namun pada saat ini istilah “strategi” dipakai di kehidupan sehari-hari yang memerlukan penanganan khusus untuk mencapai suatu tujuan. Strategi dimulai dengan adanya persaingan antara dua atau lebih makhluk yang menginginkan keadaan yang sama. Bahkan dunia bisnis pun telah terbiasa menggunakan istilah tersebut karena memang dunia bisnis dewasa ini tak ubahnya sebagai suatu pertempuran dan persaingan antara dua atau lebih perusahaan yang mengingnkan tujuan atau keadaan yang sama dan masing-masing berjuang keras untuk memperebutkan posisi yang sama-sama di incar. Suatu perusahaan pada umumnya mempunyai beberapa tujuan. Sedangkan jumlah dan macam tujuan yang diburu oleh suatu perusahaan berbeda dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Guna mencapai tujuan perusahaan tersebut diperlukan adanya sejumlah strategi yang efektif dan efisien. Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir 2.2.1. Manajemen Strategi Pengertian manajemen strategi menurut Pearce and Robinson (1997: 20) adalah sebagai berikut: “Manajemen strategi merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencanarencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan.” Proses manajemen strategi didasarkan pada keyakinan bahwa misi persaingan dapat diwujudkan melalui penilaian yang sitematis dan menyeluruh terhadap kemampuan internal perusahaan serta lingkungan eksternalnya. Manajemen strategi menurut Pearce and Robinson terdiri atas Sembilan tugas penting, yaitu sebagai berikut: 1) Merumuskan misi perusahaan, meliputi rumusan umum tentang maksud keberadaan (purpose), filosofi, dan tujuan (goal). 2) Mengembangkan profil perusahaan dengan mencocokan sumberdaya-nya dengan lingkungan eksternal. 3) Menilai lingkungan eksternal perusahaan, baik pesaing maupun faktorfaktor kontekstual umum. 4) Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokkan sumberdaya dengan lingkungan eksternal. Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir 5) Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setiap opsi atau pilihan yang ada berdasarkan misi perusahaan. 6) Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum yang akan dicapai yang paling dikehendaki. 7) Menegmbangkan sasaran tahunan dan strategi umum yang sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih. 8) Mengimplementasikan pilihan strategi dengan cara mengalokasikan sumberdaya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas, sumber daya manusia, struktur, teknologi dan sistem imbalan. 9) Mengevaluasi keberhasilan proses strategi sebagai masukan (feedback) bagi pengambilan keputusan yang akan datang. Dengan menggunakan rancangan manajemen strategic, para manager di semua tingkat dalam perusahaan berinteraksi dalam perencanaan dan implementasi. Manajemen strategic merupakan proses tiga lapis yang melibatkan peran serta ditingkat korporasi, bisnis dan fungsional, serta personil-personil pendukung. Makin rendah tingkatnya, kegiatan strategi makin bersifat lebih spesifik, sempit, jangka pendek dan berorientasi ke tindakan, dengan resiko yang lebih kecil tetapi peluangnya untuk memberikan dampak besar juga menjadi kurang. Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir 2.2.2. Strategi bersaing Menurut Porter (1980) : “strategi bersaing meliputi penentuan posisi (positioning) suatu usaha untuk memaksimalkan nilai kemampuan yang membedakannya dari pesaing.” Strategi bersaing yang efektif meliputi tindakan-tindakan yang ifensif maupun defensive guna menciptakan posisi yang aman (defendable position) terhadap kelima kekuatan persaingan. Kelima kekuatan persaingan itu menurut Porter (1980) adalah kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri yaitu masuknya pendatang baru, ancaman dari produk substitusi, kekuatan tawar menawar pemberli, kekuatan tawar menawar supplier, serta persaingan diantara pesaing atau rival yang ada. Tujuan dari strategi bersaing perusahaan adalah agar perusahaan dapat bersaing lebih efektif dan memperkuat posisi pasarnya dalam industri tersebut. Strategi bersaing yang efektif memiliki beberapa pendekatan, antara lain: 1) Penempatan posisi Menempatkan perusahaan di dalam suatu posisi sehingga perusahaan dapat memberikan pertahanan yang terbaik untuk menghadapi kekuatan persaingan yang ada. 2) Mempengaruhi keseimbangan Mempengaruhi keseimbangan kekuatan melalui gerakan strategis. Inovasi dapat meningkatkan identifikasi atau jika tidak mendiferensiasikan Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir produk. Keseimbangan kekuatan dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan internal. 3) Memanfaatkan perubahan Mengantisipasi pergeseran pada faktor-faktor yang menjadi penyebab kekuatan persaingan, sehingga perusahaan dapat memanfaatkan perubahan dengan memilih strategi yang cocok dengan keseimbangan persaingan yang baru sebelum pesaing menyadarinya. Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir 2.3. Proses Penyusunan Strategi VISI DAN MISI PERUSAHAAN ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL TUJUAN DAN SASARAN PERUSAHAAN STRATEGI GENERIK STRATEGI PERUSAHAAN Gambar 2.1. Tahap Penyusunan Proses Manajemen Strategi (Sumber: Pearce and Robinson) Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir 2.3.1. Manfaat Strategi Beberapa arti penting dan manfaat strategi dalam perusahaan antara lain: 1) Strategi merupakan cara untuk mengantisipasi masalah-masalah dan kesempatan masa depan pada kondisi perusahaan yang berubah dengan cepat. 2) Strategi dapat memberikan tujuan dan arah perusahaan di masa depan dengan jelas kepada semua karyawan. Dengan tujuan dan arah masa depan yang jelas bermanfaat pada semua karyawan untuk: a) Mengetahui apa yang diharapkan dari para karyawan dan kemana arah tujuan perusahaan. b) Dapat mengurangi konflik yang timbul karena strategi yang efektif mengarahkan para karyawannya untuk mengikutinya. c) Memberikan semangat atau dorongan pada karyawan dan manajemen dalam mencapai tujuannya. d) Menjamin adanya dasar pengendalian manajemen dan evaluasi. e) Menjamin para eksekutif puncak mempunyai kesatuan opini atas masalah strategi dan tindakan-tindakan. 3) Pada saat ini banyak dipraktekkan di dalam industri karena membuat para eksekutif puncak menjadi lebih mudah bertindak. Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir 4) Strategi adalah kacamata yang bermanfaat untuk memonitor apa yang dikerjakan dan terjadi dalam perusahaan, dapat memberikan sumbangan terhadap kesuksesan perusahaan atau bahkan kegagalan. 5) Memberikan informasi kepada manajemen puncak di dalam merumuskan tujuan akhir dari perusahaan dengan memperhatikan etika masyarakat dan lingkungannya. 6) Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi umumnya lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menyusun strategi. 7) Perusahaan yang menyusun strategi umumnya lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menyusun strategi. 2.3.2. Analisis Lingkungan Eksternal Ada banyak faktor eksternal yang mempengaruhi pilihan arah dan tindakan suatu perusahaan dan akhirnya struktur organisasi dan proses internalnya. Faktor-faktor ini dinamakan juga dengan lingkungan eksternal yang kemudian dapat dibagi menjadi tiga kategori yang saling berkaitan yaitu faktorfaktor lingkungan jauh, faktor-faktor lingkungan industri, dan faktor-faktor lingkungan operasional (Pearce and Robinson, 1997: 34). Berikut penjelasannya: a. Lingkungan jauh Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir Lingkungan ini terdiri dari faktor-faktor yang bersumber dari luar, dan biasanya tidak berhubungan dengan situasi operasional suatu perusahaan tertentu. Lingkungan jauh terdiri dari: • Faktor ekonomi Yaitu yang berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi. Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relatif seperti segmen pasar, dalam perencanaan strategiknya setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di segmen-segmen yang mempengaruhi industrinya. • Faktor sosial Faktor sosial yaitu yang mempengaruhi suatu perusahaan dari segi kepercayaan, nilai, sikap, opini dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan, yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik. Jika sikap sosial berubah, maka berubah pula permintaan akan berbagai jenis produk. Seperti kekuatan-kekuatan lain di lingkungan eksternal jauh, kekuatan sosial bersifat dinamis, dan selalu berubah sebagai akibat dari upaya orang untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan untuk mereka melalui pengendalian dan peneysuaian diri terhadap faktor-faktor lingkungan. Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir • Faktor politik Arah dan stabilitas faktor-faktor politik merupakan pertimbangan penting para manajer dalam merumuskan strategi perusahaan. Faktorfaktor politik menentukan parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi perusahaan. Kendala politik dikenakan atas perusahaan melalui keputusan tentang perdagangan yang adil, pajak, ketentuan upah minimum, kebijakan tentang polusi dan penetapan harga, batasan administratif, dan banyak lagi tindaan yang dimaksudkan untuk melindungi pekerja, konsumen, masyarakat umum dan lingkungan. Beberapa isu lain yang juga perlu diperhatikan adalah mengenai perubahan kebijakan Pemerintah yang dapat mempengaruhi kerjasama industri, kegiatan antitrust, perdagangan asing, perpajakan, dan perlindungan lingkungan. • Faktor teknologi Untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi, perusahaan harus mewaspadai perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka kemungkinanterciptanya produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada, atau penyempurnaan dalam teknik produksi dan penawaran. Terobosan teknologi dapat mempunyai dampak segera dan dramatic atas lingkungan perusahaan. Terobosan ini dapat membuka pasar dan menghasilkan produk yang tercanggih atau dapat juga mempersingkat Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir usia fasilitas produksi. Jadi semua perusahaan, dan utamanya mereka yang berada dalam industri yang belum stabil harus berusaha keras untuk memahami baik kemajuan teknologi yang ada maupun teknologi masa depan yang mungkin mempengaruhi produk dan jasa mereka. • Faktor ekologi Istilah ekologi mengacu pada hubungan timbal balik antara manusia dan makhluk hidup lainnya dengan udara, tanah, dan air yang mendukung kehidupan mereka. Ancaman terhadap ekologi pendukung kehidupan kita yang utamanya disebabkan kegiatan manusia dalam suatu masyarakat industrial biasanya dinamakan polusi. b. Lingkungan operasional Lingkungan operasional dapat juga dinamakan lingkungan persaingan atau tugas. Lingkungan ini terdiri dari faktor-faktor dalam situasi persaingan yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam mendapatkan sumberdaya yang dibutuhkan atau dalam memasarkan produk dan jasanya secara menguntungkan. Lingkungan operasional terdiri dari: Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir • Posisi bersaing Posisi bersaing merupakan faktor terpenting bagi perusahaan. Pola persaingan terbentuk setelah perusahaan mengetahui sistem pasar. Selain itu menilai posisi bersaing dapat meningkatkan kesempatan perusahaan untuk merancang strategi yang mengoptimalkan peluang yang muncul dari lingkungan. Pengembangan profil posisi bersaing memungkinkan suatu perusahaan memperkirakan potensi pertumbuhan jangka pendek dan jangka panjang secara lebih akurat. • Profil pelanggan Mengembangkan profil pelanggan dan calon pelanggan perusahaan meningkatkan kemampuan para manajernya untuk merencanakan operasi strategiknya untuk mengantisipasi perubahan besar di dalam pasar dan untuk me-realokasi sumber daya guna mendukung perubahan pola permintaan. Hal ini ditujukan agar kehidupan organisasi dapat terus berlangsung sesuai dengan tujuan perusahaan. Profil perusahaan dapat disusun menurut informasi: Geografis, adalah penting untuk menetapkan batas wilayah geografis tempat pelanggan berasal. Demografis, variabel demografis biasanya digunakan untuk membedakan Febriyan Permana kelompok-kelompok pelanggan dan calon Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir pelanggan. Informasi demografis seperti jenis kelamin, umur, dan lain-lain relatif mudah dikumpulkan, dikuantifikasi dan digunakan dalam peramalan strategic. Informasi ini merupakan basis minimum untuk profil pelanggan. Psikografis, variabel kepribadian dan gaya hidup seringkali merupakan predictor yang lebih baik dari perilaku pembelian pelanggan dibanding variabel geografis atau demografis. Perilaku pembeli, data perilaku pembeli juga dapat menjadi profil pelanggan. Data perilaku pembeli digunakan untuk menjelaskan atau meramalkan beberapa aspek dari perilaku pelanggan menyangkut produk atau jasa. • Sumber daya manusia Sumber daya manusia merupakan komponen utama dalam kegiatan operasional perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk menarik dan mempertahankan karyawan yang berkemampuan baik sangat penting untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Akses perusahaan ke karyawan yang dibutuhkan dipengaruhi oleh reputasi perusahaan sebagai penyedia kesempatan kerja, tingkat kesempatan kerja, dan ketersediaan orang dengan keterampilan yang dibutuhkan. Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir a. Reputasi. Reputasi perusahaan dalam lingkungan operasionalnya merupakan elemen utama dari kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan karyawannya. b. Tingkat kesempatan kerja. Pasokan tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman dapat berbeda-beda tergantung pada tahap pertumbuhan suatu masyarakat. c. Ketersediaan. Keterampilan sementara orang mungkin begitu khususnya sehingga relokasi mungkin diperlukan untuk menjalin kesempatan kerja dan kompensasi yang biasanya diperoleh dari keterampilan tersebut. • Pemasok Hubungan yang dapat diandalkan antara perusahaan dana pemasoknya sangat penting bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Perusahaan selalu bergantung pada pemasok untuk dukungan keuangan, layanan, bahan baku dan pelayanan. • Kreditor Karena kuantitas, kualitas, harga dan aksesibilitas sumber daya keuangan, manusia, dan bahan baku jarang sekali ideal, maka kreditor Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir dapat membantu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan tersebut sehingga perusahaan dapat mengimplementasikan dan mempertahankan strategi bersaingnya. c. Lingkungan industri Lingkungan industri menjelaskan lima kekuatan yang mempengaruhi persaingan dalam suatu industri. Analisis lingkungan industri dapat membantu perusahaan dalam memahami kelima kekuatan tersebut dan pengaruhnya bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengatasi adanya persaingan. Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir Porter (1980) mengemukakan lima kekuatan yang mempengaruhi persaingan tersebut pada gambar berikut: Ancaman dari pendatang baru Persaingan di kalangan anggota industri Daya tawar menawar supplier Daya tawar menawar pembeli Persaingan diantara perusahaan yang sudah ada Ancaman dari produk/jasa substitusi Gambar 2.2. Lima Kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri Situasi persaingan dalam suatu industri bergantung pada lima kekuatan pokok seperti yang terlihat pada gambar 2.2. kekuatan gabungan dari faktorfaktor ini menentukan potensi laba suatu industri. Kekuatan atau faktor Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir persaingan terkuat akan menentukan kemampuan mendapatkan laba dari suatu industri dan karenanya merupakan faktor paling penting dalam perumusan strategi. Setiap industri memiliki struktur yang mendasarinya, yaitu sekumpulan karakteristik ekonomis dan teknis yang memunculkan kekuatan-kekuatan persaingan. Berikut ini akan diuraikan mengenai masing-masing kekuatan pokok tersebut: a. Ancaman pendatang baru Adanya pendatang baru kedalam suatu industri membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar (market share) dan seringkali sumber daya yang cukup besar. Perusahaan yang melakukan diversifikasi melalui akuisisi ke dalam industri dari pasar lain seringkali memanfaatkan sumberdaya mereka untuk dapat berkembang. Besarnya ancaman masuk bergantung pada hambatan masuk yang ada, dan pada reaksi dari peserta persaingan yang sudah ada menurut perkiraan calon pendatang baru. Jika hambatan masuk dianggap tinggi dan calon pendatang baru memperkirakan akan menghadapi perlawanan keras dari rival lain yang sudah lebih dulu ada, pendatang baru ini jelas bukan merupakan ancaman yang serius. Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir b. Pemasok (Supplier) Pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawar menawarnya atas para anggota industri dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dijualnya. Pemasok yang kuat, karenanya dapat menekan kemampuan mendapatkan laba suatu industri yang tidak dapat mengimbangi kenaikan biaya dengan menaikkan harganya sendiri. Kekuatan tawar menawar pemasok (atau pembeli) bergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya dan pada tingkat kepentingan relatif penjualan atau pembeliannya dalam industri tersebut dibandingkan dengan keseluruhan bisnisnya. c. Pembeli Pembeli atau pelanggan dapat juga menekan harga , menuntut kualitas lebih tinggi atau lebih baik, dan mengadu-domba sesama anggota industri, hal ini dapat menurunkan laba industri. Kelompok pembeli dikatakan kuat apabila: • Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah (volume) besar. Pembeli volume besar khususnya merupakan ancaman potensial jika biaya yang ditetapkan tinggi. • Produk yang dibeli dari industri bersifat standard atau tidak terdiferensiasi. Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir • Produk yang dibeli dari industri merupakan komponen penting dari produk pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar. Pembeli mungkin akan berusaha mendapatkan harga yang menguntungkan dan membeli secara selektif. • Pembeli menerima laba yang rendah. Ini akan mendorong pembeli menekan biaya pembeliannya. • Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli, bila kualitas produk pembeli sangat dipengaruhi oleh produk industri, umumnya pembeli akan kurang peka terhadap level harga. • Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli bila produk atau jasa industri memberikan manfaat besar, pembeli tidak terlalu peka terhadap harga, sebaliknya mereka lebih memperhatikan mutu. Ini terjadi dalam industri jasa seperti perbankan investasi dan akuntan publik. • Pembeli memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi balik. d. Produk/ jasa substitusi Dengan menetapkan batas harga tertinggi (selling price), produk atau jasa substitusi membatasi potensi suatu industri. Jika industri tidak Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir mampu meningkatkan kualitas produk atau mendiferensiasinya, laba dan pertumbuhan industri dapat terancam. e. Persaingan diantara anggota industri Persaingan di kalangan anggota industri terjadi karena mereka berebut posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, memperkenalkan produk unggulan, iklan dan sebagainya. Selain menerapkan dan melaksanakan analisis pada kelima faktor diatas, dalam mempertahankan posisi bersaingnya, para pelaku usaha termasuk perusahaan dapat pula berusaha meningkatkan biaya pengalihan pembeli atau meningkatkan diferensiasi produk. Pemusatan usaha penjualan pada segmen industri yang paling cepat tumbuh atau pada wilayah pasar yang biaya tetapnya paling rendah dapat mengurangi dampak oleh sifat lingkungan operasionalnya. Akses perusahaan kepada karyawan yang dibutuhkan utamanya dipengaruhi oleh tiga faktor reputasi perusahaan sebagai penyedia kesempatan kerja, tingkat kesempatan kerja setempat, dan ketersediaan manusia dengan keterampilan yang dibutuhkan. 2.3.3. Analisis Lingkungan Internal Analisis internal lebih memfokuskan pada identifikasi Strength (kekuatan), dan weakness (kelemahan) dari perusahaan. Dengan melakukan analisis eksternal Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir dan internal ini maka perusahaan dikenal dengan melakukan analisis SWOT (Strength – Weakness – Opportunity – Threat). Analisis SWOT merupakan cara sistematik untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal ini dan strategi yang menggambarkan kecocokan paling baik diantara mereka. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang dan meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis lingkungan industri menyajikan informasi yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan perusahaan, fokus mendasar pertama dalam analisis SWOT, diuraikan berikut ini: a) Kekuatan (Strength) Kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan kompetensi khusus (distinctive competitive) yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan dapat terkandung dalam sumberdaya keuangan, citra, kepemimpinan pasar, dan hubungan pembeli-pemasok. b) Kelemahan (weakness) Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan. Fasilitas, sumberdaya keuangan, kapabilitas manajemen, keterampilan pemasarandan citra merek dapat merupakan sumber kelemahan. Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir c) Peluang (opportunity) Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan- kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan, perubahan-perubahan pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat memberikan peluang bagi perusahaan. d) Ancaman (Threat) Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok utama, perubahan teknologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Dalam pelaksanaan analisa diperlukan alat bantu diagram sebagai berikut: Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir Gambar 2.3. Analisis SWOT 2.4. Rantai Nilai (Value Value chain) chain Menurut Porter, Porter, bisnis suatu perusahaan dengan sangat baik dapat digambarkan sebagai rantai nilai (value ( chain), ), dimana pendapatan total dikurangi dengan biaya total dari semua aktifitas aktifitas yang dijalankan untuk mengembangkan dan memasarkan suatu produk atau jasa menghasilkan nilai. Analisis rantai nilai ( Value Chain Analysis-VCA VCA ) mengacu pada proses dimana suatu perusahaan menentukan biaya yang berhubungan dengan aktifitas organisasi organisa dari pembelian bahan mentah, lalu produksi barang, hingga pemasaran barang tersebut. VCA bertujuan untuk mengidentifikasi dimana keunggulan biaya rendah atau kelemahan terjadi sepanjang rantai nilai dari bahan mentah hingga aktivitas pelayanan pelanggan.. Febriyan Permana Fakultas Teknologi Tekno Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir Untuk dapat memahami penyokong-penyokong keunggulan bersaing, kita harus menguraikan apa-apa saja yang dilakukan perusahaan ke dalam rantai nilai. Dibawah ini akan dikelompokkan kegiatan perusahaan ke dalam gambar rantai nilai: Infrastruktur perusahaan Manajemen sumber daya manusia Kegiatan penunjang Pengembangan teknologi MAR GIN Pembelian Logistic Kedalam operasi logistic pemasaran layanan keluar & penjualan purna jual Kegiatan utama Sumber: Kotler (2000) Gambar 2.4. Rantai nilai (Value chain) Kategori dasar kegiatan dapat dibagi menjadi dua kelompok umum yaitu: 1. Kegiatan primer atau utama (primary activities) Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir Kegiatan ini menyangkut penciptaan fisik, pemasaran, penyampaian, dan dukungan purna jual produk atau jasa perusahaan. Masing-masing dari lima kategori dasar kegiatan primer dapat dibagi-bagi menjadi sejumlah kegiatan yang berbeda, seperti berikut ini: • Logistic kedalam, yaitu kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan bahan baku dan pergudangan. • Operasi, yaitu kegiatan mengubah bahan baku menjadi bahan jadi, yang diamati dalam kegiatan operasi adalah bagaimana permesinannya, perakitannya dan proses produksinya. • Logistic keluar, kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyimpanan output dari operasi serta pendistribusiannya. • Pemasaran dan penjualan. Yaitu kegiatan untuk mempengaruhi pembeli untuk melakukan pembelian suatu produk, dapat melalui iklan, strategi harga, maupun tenaga penjual. • Layanan purna jual, yaitu penyediaan layanan untuk menjaga nilai produk. 2. Kegiatan penunjang Kegiatan ini dapat dibagi lagi antara lain: Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir • Pembelian, yaitu kegiatan membeli bahan baku yang menunjang aktivitas dari proses produksi. • Pengembangan teknologi, yaitu kegiatan perancangan produk dan penyempurnaan pelaksanaan berbagai kegiatan dalam perusahaan. • Manajemen sumber daya manusia, yaitu kegiatan pengelolaan sumber daya manusia di dalam perusahaan. • Infrastruktur perusahaan, yaitu kegiatan manajemen yang umum dalam perusahaan seperti akunting, bagian keuangan dan bagian personalia. 2.5. Strategi generik Gluek dalam Umar (1999), menyatakan bahwa pada prinsipnya ada empat macam strategi generik yaitu strategi stabilitasi (stability), Ekspansi (Expansion), Penciutan (Retrencment) dan kombinasi dari ketiganya. 1. Strategi stabilitas. Pada prinsipnya strategi ini menekankan pada tidak bertambahnya produk, pasar dan fungsi-fungsi perusahaan karena berusaha untuk meningkatkan efesiensi di segala bidang dalam rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan. Strategi ini relatif rendah resiko dan biasanya dilakukan untuk produk yang tengah berada pada posisi kedewasaan. 2. Strategi Ekspansi. Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir Pada perinsipnya strategi ini menekan pada penambahan/perluasan produk, pasar dan fungsi dalam perusahaan sehingga aktivitas perusahaan meningkat. Tetapi selain keuntungan yang ingin diraih lebih besar, strategi ini juga mengandung resiko kegagalan yang tidak kecil. 3. Strategi Penciutan. Pada prinsipnya, strategi ini bermaksud untuk melakukan pengurangan atas produk yang dihasilkan atau pengurangan atas pasar maupun fungsi-fungsi dalam perusahaan yang mempunyai cash-flow negatif, yang biasanya diterapkan pada suatu bisnis yang berada tahap menurun. Penciutan ini dapat terjadi karena sumberdaya yang perlu diciutkan itu lebih baik dikerahkan untuk usaha lain yang sedang berkembang. 4. Strategi Kombinasi Oleh karena perubahan-perubahan eksternal dapat terjadi secara tidak seragam, seperti daur hidup produk yang tahapannya tidak seragam, maka perusahaan dapat saja melakukan strategi yang mengkombinasikan dari ketiga strategi yang ada. Disamping ketiga strategi generik Gluek tersebut juga dikenal sangat luas startegi generik Porter yang akhir–akhir ini sering digunakan dalam suatu oraganisasi dalam memenangkan persaingan dalam industri. Ada tiga pendekatan Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir strategi generic yang secara potensial akan berhasil mengungguli perusahaan lain dalam suatu industri, adapun strategi generik Porter tersebut adalah : 1. Keunggulan biaya menyeluruh ( Cost Leadership) 2. Diferensiasi (Differentiatian) 3. Fokus (Focus) Strategi generik yang pertama yaitu satrategi keunggualan biaya meneyeluru adalah mencapai keunggulan biaya menyeluruh dalam industri melalui seperangkat kebijakan fungsional yang ditujukan kepada sasaran pokok. Yang kedua adalah mendiferensiasikan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan, yaitu menciptakan sesuatu yang baru yang dirasakan oleh keseluruhan industri sebagai hal yang unik. Dan yang ketiga adalah strategi fokus dibangun untuk melayani target tertentu secara baik, (Porter, 1980). Demikian pula halnya dengan M. A. Hitt, R. D. Ireland dan R.E. Hoskisson (1997) mereka mengatakan bahwa Strategi keunggulan biaya (cost leadership strategy) menyediakan barang atau jasa dengan karakteristik yang dapat diterima pelanggang pada harga bersaing yang serendah mungkin. Sebaliknya strategi pembedaan (differentiatiaon strategy) menyediakan produk yang diyakini konsumen sebagi suatu yang unik dalam hal yang penting bagi mereka. Sedangkjan strategi fokus (focus strategy) dilaksanakan ketika perusahaan mencoba untuk menggunakan kompetensi intinya untuk menyediakan kebutuhan suatu kelompok pembeli tertentu dalam suatu industri. Sebagaimana pada gambar 2.5. Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir TINGKATAN STRATEGIS Kekhasan yang Dirasakan pelangga Posisi Biaya Rendah DIFERENSIASI KEUNGGULAN BIAYA MENYELURUH Seluruh industri Gambar 2.5. Tiga Strategi Generik Porter Ada tiga pendekatan strategis generik yang secara potensial akan berhasil untuk mengungguli perusahaan lain di dalam suatu industri (Porter, 1980: 32), yaitu: 1. Keunggulan biaya menyeluruh Strategi pertama, yang makin lazim digunakan di tahun 1970-an karena popularisasi konsep kurva pengalaman, adalah mencapai keunggulan biaya menyeluruh dalam industri melalui seperangkat kebijakan fungsional yang ditujukan pada sasaran ini. Keunggulan biaya memerlukan konstruksi agresif Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir dari fasilitas skala yang efisien, usaha yang untuk mencapai penurunan biaya karena pengalaman, pengendalian biaya dan overhead yang ketat, menghindari pelanggan marginal, serta meminimalkan biaya dalam bidangbidang seperti litbang, pelayanan, armada penjualan, periklanan dan lain-lain. Memiliki posisi biaya rendah akan membuat perusahaan mendapatkan hasil laba diatas rata-rata dalam industrinya, meskipun ada kekuatan persaingan yang besar. Posisi biayanya memberikan kepada perusahaan tersebut ketahanan terhadap rivalitas dari para pesaing, karena biayanya yang lebih rendah maka memungkinkan untuk tetap mendapatkan laba pada saat pesaingnya yang lain mengorbankan laba mereka demi memenangkan persaingan. Jadi posisi biaya rendah melindungi perusahaan karena tawarmenawar hanya akan terus mengikis laba sampai para pesaing yang paling efisien berikutnya gugur, dan karena pesaing yang paling kurang efisien akan merupakan perusahaan pertama yang menderita dalam menghadapi tekanan persaingan. 2. Diferensiasi Strategi generik yang kedua adalah mendiferensiasikan produk atau jasa yang ditawarkan perushaaan, yaitu dengan menciptakan sesuatu yang baru yang dirasakan oleh keseluruhan industri sebagai hal yang unik. Pendekatan untuk melakukan diferensiasi dapat bermacam-macam bentuknya antara lain: citra rancangan atau merk, teknologi, karakteristik khusus, pelayanan Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir pelanggan, dan jaringan penyalur. Idealnya perusahaan mendiferensiasikan dirinya sendiri dalam beberapa dimensi. Diferensisasi merupakan strategi yang baik untuk menghasilkan laba diatas rata-rata dalam suatu industri, karena strategi ini menciptakan posisi yang aman meskipun berbeda dengan cara pada strategi keunggulan biaya. Diferensiasi memberikan penyekat terhadap persaingan karena adanya loyalitas merek dari pelanggan dan mengakibatkan berkurangnya kepekaan terhadap harga. Akhirnya perusahaan yang telah mendiferensiasikan dirinya untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan akan berada pada posisi yang lebih baik terhadap produk pengganti dibandingkan para pesaingnya. 3. Fokus Strategi generik terakhir adalah memusatkan (focus) pada kelompok pembeli, segmen lini produk atau pasar geografis tertentu. Seperti halnya diferensiasi, fokus dapat bermacam-macam bentuknya. Jika strategi biaya rendah dan strategi diferensiasi ditujukan untuk mencapai sasaran mereka di keseluruhan industri, strategi fokus dibangun untuk melayani target tertentu secara baik, dan semua kebijakan fungsional dikembangkan atas dasar pemikiran ini. Strategi ini didasarkan atas pemikiran bahwa perusahaan dengan demikian akan mampu melayani target strategisnya yang sempit secara lebih Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Tugas Akhir efektif dan efisien dibandingkan para pesaingnya yang berada pada skala yang lebih luas. Sebagai akibatnya, perusahaan akan mencapai tahap diferensiasi karena mampu memenuhi kebutuhan target tertentu dengan lebih baik, atau mencapai biaya yang lebih rendah dalam melayani target ini, atau bahkan mencapai keduanya. Febriyan Permana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana