Keberadaan Saham Tidur dan Kinerja Perusahaan

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder yang terdiri dari
laporan keuangan
tahunan, jumlah saham beredar dan harga penutupan
saham selama periode 2010-2012 yang di unduh dalam
situs resmi BEI (http://www.idx.co.id/). Data tersebut
digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan
yang sahamnya tidur di BEI.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan yang sahamnya tidur di BEI. Pemilihan
sampel
penelitian
berdasarkan
metode
purposive
sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel
sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria
yang digunakan adalah, a). Saham tidur dengan
kategori tidak aktif diperdagangkan selama tahun 2010.
Kriteria saham aktif berdasarkan Surat Edaran PT BEJ
No. SE-03/BEJ II-1/I/1994, yaitu saham yang memiliki
frekuensi perdagangan sebanyak 75 kali atau lebih
selama tiga bulan, apabila frekuensi perdagangan
kurang dari 75 kali maka saham dikatakan tidak aktif.
b). Perusahaan yang masih terdaftar di BEI hingga
13
tahun 2013. c). Perusahaan yang menerbitkan laporan
keuangan tahunan per 31 Desember untuk periode
tahun 2010-2012. Dari seluruh perusahaan yang
sahamnya
tidur
di
BEI
pada
tahun
2010
yang
memenuhi kriteria sampel sebanyak 66 perusahaan
seperti yang ditunjukan pada lampiran 1. Untuk proses
pemilihan sampel berdasarkan kriteria di atas dapat
dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Proses Pemilihan Sampel
No
Proses
Jumlah
1
Saham tidur selama tahun 2010
71
2
Penghapusan pencatatan (delisting)
saham pada tahun 2010-2013
Perusahaan yang menerbitkan laporan
keuangan tahunan per Maret
Sampel akhir
(4)
3
4
(1)
66
3.2. Pengukuran Kinerja Perusahaan
Menganalisis keuangan perusahaan merupakan
suatu penilaian terhadap kinerja perusahaan pada
waktu yang lalu dan prospek pada masa datang
(Moeljadi, 2006). Mengukur prospek perususahaan
dapat dilakukan dengan
menggunakan
Investment
Opportunity Set (IOS), tetapi dalam penelitian ini IOS
kurang tepat digunakan karena harga saham tidur
cenderung sama atau tidak mengalami pergerakan
sehingga penelitian ini mengukur prospek perusahaan
14
menggunakan pendekatan kinerja keuangan. Kinerja
perusahaan diukur dengan menggunakan analisis rasio
keuangan, yang bertujuan
untuk menilai kondisi
keuangan perusahaan dan kinerjanya (Van Horne &
John, 2013). Terdapat dua jenis rasio yang digunakan
yaitu rasio profitabilitas dan rasio pasar.
a. Rasio Profitabilitas
..................................................... (3.1)
.................................................... (3.2)
b. Rasio Pasar
............................................. (3.3)
................................. (3.4)
3.3. Teknik Analisis
3.3.1. Statistik Deskriptif
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah deskriptif kuantitatif, yang merupakan teknis
analisis yang berusaha mengumpulkan, menyajikan,
dan menganalisis data perolehan hasil berupa bilangan
atau angka dari hasil perhitungan kinerja keuangan
sehingga memberikan gambaran jelas atas sampel yang
diteliti.
Statistik
deskriptif
15
berfungsi
untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap
objek yang diteliti, yang dilihat dari rata- rata (mean),
nilai minimum, nilai maksimum dan standar deviasi.
3.3.2. Analisis Kinerja Perusahaan
Adapun tahapan analisis yang dilakukan dalam
penelitian ini yaitu, melakukan perhitungan rasio
keuangan perusahaan periode
tahun 2010 hingga
tahun 2012. Rasio keuangan tersebut dianalisis dengan
metode Time Series, Cross Sectional Approach, dan
Combined Analysis (Gitman & Chad, 2012). Metode time
series mengevaluasi kinerja suatu perusahaan dari
waktu ke waktu. Sedangkan metode cross sectional
approach adalah suatu cara mengevaluasi dengan
membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yang
satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada
waktu yang sama. Selain melihat jenis industri yang
sama, penelitian ini juga mempertimbangkan jumlah
saham beredar yang relatife sama sebagai pembanding.
Pendekatan
seberapa
ini
baik
dimaksudkan
untuk
mengetahui
atau
suatu
perusahaan
buruk
dibandingkan dengan perusahaan sejenis.
Penelitian ini menggunakan pendekatan subjektif
oleh Gitman dan Chad (2012), dimana pendekatan
tersebut tidak memberi batasan nilai untuk setiap rasio
keuangan.
Pada
analisis
16
time
series
suatu
rasio
keuangan
apabila
diklasifikasikan
memiliki
peningkatan
apabila
sebagai
nilai
positif
kinerja
dan
“Good”
mengalami
tiap tahunnya, sedangkan kinerja “Ok”
memiliki
nilai
positif
tetapi
mengalami
peningkatan/penurunan yang tidak terlalu signifikan,
dan kinerja “Poor” apabila memiliki nilai negatif atau
mengalami penurunan tiap tahunnya. Sedangkan pada
analisis cross sectional approach suatu rasio keuangan
diklasifikasikan sebagai kinerja “Good” apabila memiliki
nilai
rasio
lebih
tinggi
dibandingkan
perusahaan
sejenis, kinerja “Ok” apabila memiliki nilai rasio yang
mendekati perusahaan sejenis, dan kinerja “Poor”
apabila nilai rasio lebih rendah dibandingkan dengan
perusahaan sejenis.
17
Download