BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communications) yang lahir bersamaan dengan menggunakan alatalat mekanik, yang mampu melipat gandakan pesan-psan komunikasi. Komunikasi mssa kita adopsi dari istilah bahasa inggris, mass communication, kependekan dari mass media communication ( komunikasi media massa). Artinya komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang “massmediated”. Istilah mass communication atau communication diartikan sebagai salurannya, yaitu mass media (media massa) kependekan dari media of mass communication (Susanto, 1974)6. Pengertian komunkasi massa, menunjuk kepada pendapat Tan dan Wright, dalam liliweri.1991, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara masal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, danmenimbulkan efek tertentu. Definsi yang paling sderhana dikemukakan oleh bittner (rakhmat, seperti yang disitir komala, dalam karlinah, dkk, 1999). Yaitu komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah 6 teori komunikasi mssa hal.1-2. 11 besar orang (masscommunication is massages communicated through a mass medium to a large number of people). Media komunikasi yang disebut media massa adalah radio siaran, dan televisi keduanya dikenal sebagai media elektronik; serta media film. Film sebagai media massa adalah film bioskop7. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dirumuskan oleh Bitner adalah "mass communication is massage communicated through a mass medium to large number of people". Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media pada sejumlah besar orang.8 Lalu McQuail mengungkapkan ciri-ciri yang terdapat pada komunikasi massa.9 1. Sumber komunikasi massa bukanlah satu orang, melainkan satu organisasi formal, dan "sang pengirim" seringkali merupakan komunikator perofesional. 2. Hubungan antar pengirim dan penerima bersifat satu arah dan jarang sekali bersifat interaktif. 7 Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si – Dra. Lukiati Komala Erdinaya, M,Si komunikasi massa suatu pengantar hal.3 8 Ibid, Hal. 188 Denis McQuail. Teori Komunikasi Massa suatu pengantar. Hal. 33 9 12 3. Pesan dari komunikasi massa merupakan suatu produk dan komoditi yang mempunyai nilai tukar, serta acuan simbolik yang mengandung nilai "kegunaan". 4. Komunikasi massa seringkali mencakup kontak secara serentak antara satu pengirim dengan banyak penerima. Penerima merupakan bagian dari khalayak luas. 5. Komunikasi massa dapat menciptakan pengaruh yang luas dalam waktu yang singkat dan menimbulkan respon seketika dari banyak orang secara serentak. Sebenarnya komunikasi tidak hanya sekedar alat untuk menyampaikan pesan yang ditujukan pada sasaran. Tetapi komunikasi juga berarti "makna" dan peroses. Oleh karena itu, ketika seseorang mengirim pesan sebenarnya ada makna yang terkandung didalamnya yang diharapkan dimengerti oleh sasaran komunikasi tersebut. Karena ada pengiriman pesan yang berupa makna tadi kepada sasaran, maka komunikasi juga merupakan sebuah peroses yang mengkaitkan banyak pihak. Persepsi manusia merupakan sebuah peroses interaksi atau negosiasi. Kita mencoba mencocokan stimulus eksternal dengan pola-pola internal pemikiran dan konsep. Bila kecocokan bias dibuat, kita kemudian mempersepsi suatu, dan kita memberinya makna. Kegagalan untuk meliat 13 makna dari apa yang kita persepsi membawa kita pada keadaan mengalami disorientasi. Pencocokan tersebut dikontrol oleh kebudayan kita yang didalamnya polapola atau konsep-konsep internal pemikiran dikembangkan sebagai hasil dari pengalaman kultural kita. Hal ini berarti bahwa manusia dan kebudayaan yang berbeda akan mempersepsi realitas secara berbeda. Karena, itu persepsi bukan sematamata merupakan sebuah proses pisiolagis didalam diri individu, persepsi pun merupakan masalah kebudayaan. Sedangkan definisi dari komunikasi massa menurut Defleur dan Dennis adalah suatu proses yang komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara. Saat ini perkembangan media massa elektronik, khususnya televisi sangat pesat di Indonesia. Dalam jangkau sepuluh tahun terakhir, di Indonesia telah berdiri lebih dari sepuluh setasiun televisi swasta. Setiap setasiun televisi berlomba untuk terus mengudara dengan menayangkan program-program yang menarik. 14 2.1.1. Unsur-Unsur Komunikasi Massa Harold D. Lasswell memformulasikan unsur-unsur komunikasi dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut "Who Says What in Which Channel to Whom With What Effect?" 1. Unsur who (sumber atau komunikator). Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi atau orang yang bekerja dengan fasiiitas lembaga atau organisasi (institutionalized person). Yang dimaksud dimaksud dengan lembaga dalam hal ini adalah perusahaan surat kabar, stasiun radio, televisi, majalah, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud institutionalized person adalah redaktur surat kabar (sebagai contoh). Melalui tajuk rencana menyatakan pendapatnya dengan fasilitas lembaga. Oleh karena itu, ia memiliki kelebihan dalam suara atau wibawa dibandingkan berbicara tanpa fasilitas lembaga.10 Pers adalah suatu lembaga sosial. Dalam UU RI no 40 tahun 1999 tentang pers, pasal 1 ayat (1) menyatakan: "Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, megolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia." bentuk institusi media massa dipertegas lagi pada pasal 1 ayat (2) yang 10 Wiryanto. Teori Komunikasi Massa. Jakarta. PT. Orasindo. 2000. Hal. 10 -12 15 menyatakan: " Perusahaan pers adalah badan hukum Indonesia yang menyelenggarakan usaha pers meliputi perusahaan media cetak, media elektronik, dan kantor berita, serta perusahaan media lainnya yang secara khusus menyelenggarakan, menyiarkan atau menyalurkan informasi." Ciri-ciri khusus institusi (lembaga) media massa sebagai berikut: a. Memproduksi dan mendistribusikan pengetahuan dalam wujud informasi pandangan, dan budaya. Upaya tersebut merupakan respon terhadap kebutuhan sosial kolektif dan permintaan individu. b. Menyediakan saluran untuk menghubungkan orang tertentu dengan orang lain: dari pengirim ke penenma, dari anggota audien ke anggota audien lainnya, dari seseorang ke masyarakat dan institusi masyarakat terkait Semua itu bukan sekedar saluran fisik jaringan komunikasi, melainkan juga merupakan saluran tatacara dan pengetahuan yang menentukan siapakah sebenarnya yang patut atau berkemungkinan untuk mendengar sesuatu dan kepada siapa ia harus mendengarnya. c. Media menyelenggarakan sebagian besar kegiatannya dalam lingkungan publik, dan merupakan institusi yang terbuka bagi semua orang untuk peran serta sebagai penerima (atau dalam kondisi tertentu sebagai pengirim). Institusi media juga mewakili kondisi publik, seperti yang tampak bilamana media massa menghadapi masalah yang berkaitan dengan pendapat publik (opini publik) dan ikut berperan membentuknya (bukan masalah pribadi, pandangan ahli, atau penilaian ilmiah). 16 d. Partisipasi anggota audien dalam institusi pada hakikatnya bersifat sukarela, tanpa adanya keharusan atau kewajiban sosial. Bahkan lebih bersifat suka rela daripada beberapa institusi lainnya, misalnya pendidikan, agama atau politik. Partisipasi anggota audien lebih mengacu pada mengisi waktu senggang dan santai, bukannya berkenaan dengan pekerjaan dan tugas. Hal tersebut dikaitkan juga dengan ketidakberdayaan formal institusi media: media tidak dapat mengandalkan otoritasnya sendiri dalam masyarakat, serta tidak mempunyai organisasi yang menghubungkan pemeran-serta "lapisan atas" (produsen pesan) dan pemeran-serta "lapisan bawah" (audien). e. Industri media dikaitkan dengan industri dan pasar karena ketergantungannya pada imbalan kerja, teknologi, dan kebutuhan pembiayaan. f. Meskipun institusi media itu sendiri tidak memiliki kekuasaan, namun institusi ini selalu berkaitan dengan adanya kekuasaan negara karena kesinambungan pemakaian media, mekanisme hukum, dan pandangan-pandangan menentukan yang berbeda antara negara yang satu dengan lainnya.11 Komunikator dalam proses komunikasi massa selain merupakan sumber pesan, mereka juga berperan sebagai gate keeper. Yaitu berperan untuk menambah, mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami oleh audien-nya. Bitner 11 McQuail. Teori Komunikasi Massa. Erlangga. Jakarta. 1987. Hal 2 17 menyatakan bahwa pelaksanaan peran gate keeper dipengaruhi oleh: ekonomi; pembatasan legal; batas waktu; etika pribadi dan profesionalitas; kompetisi diantara media; dan nilai berita. 2. Unsur says what (pesan). Pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam jumlah yang sangat besar dan dapat menjangkau audien yang sangat banyak. Pesan-pesan itu berupa berita, pendapat, lagu, iklan, dan sebagainya. Karakteristik pesan-pesan komunikasi massa sebagai berikut: a. Publicly. Pesan-pesan komunikasi massa pada umumnya tidak ditujukan kepada orang perorang secara eksklusif, melainkan bersifat terbuka, untuk umum atau publik. b. Rapid. Pesan-pesan komunikasi massa dirancang untuk mencapai audien yang luas dalam waktu yang singkat serta simultan. c. Transient. Pesan-pesan komunikasi massa untuk memenuhi kebutuhan segera, dikonsumsi sekali pakai dan bukan untuk tujuan yang bersifat permanen. Pada umumnya, pesan-pesan komunikasi massa cenderung dirancang secara timely, supervisial, dan kadang-kadang bersifat sensasional. 3. Unsur in which channel (saluran atau media). Unsur ini menyangkut semua peralatan yang digunakan untuk 18 menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Media yang mempunyai kemampuan tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, internet, dan sebagainya. 4. Unsur to whom (penerima; khalayak; audien). Penerima pesan-pesan komunikasi massa biasa disebut audien atau khalayak. Orang yang membaca surat kabar, mendengarkan radio, menonton televisi, browsing internet merupakan beberapa contoh dari audien.12 Menurut Charles Wright, mass audien memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: a. Large yaitu penerima-penerima pesan komunikasi massa berjumlah banyak, merupakan individu-individu yang tersebar dalam berbagai lokasi; b. Heterogen yaitu penerima-penerima pesan komunikasi massa terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, beragam dalam hal pekerjaan, umur, jenis kelamin, agama, etnis, dan sebagainya; c. Anonim yaitu anggota-anggota dari mass audien umumnya tidak saling mengenal secara pribadi dengan komunikatornya. d. Unsur with what effect (dampak). Dampak dalam hal ini adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam din audien sebagai akibat dari keterpaan pesan-pesan media. David Berlo mengklasifikasikan dampak atau perubahan ini ke dalam tiga kategori, yaitu: perubahan 12 McQuail. Teori Komunikasi Massa ed.,Nurudin. Komunikasi Massa. Jakarta. Malang. 1987, 2003. Hal. 2 19 dalam ranah pengetahuan; sikap; dan perilaku nyata. Perubahan ini biasanya berlangsung secara berurutan.13 2.2 Bentuk-bentuk Komunikasi Massa Bentuk-bentuk komunikasi massa atau media komunikasi antara lain: 1. Pers cetak Bentuk yang satu ini memiliki ciri khas dibanding media massa lainnya. Meskipun merupakan media cetak, namun khalayak yang diterpa bersifat aktif. 2. Radio Radio merupakan media massa elektronik yang bersifat audio (didengar). 3. Televisi Media ini merupakan bentuk komunikasi massa yang paling populer. Televisi memiliki kelebihan dari media massa lainnya, yaitu bersifat audio visual (didengar dan dilihat), sehingga pengaruh yang disebarkan makin besar pula serta lebih efektif. 4. Film bioskop Media ini memiliki fungsi dan sifat mekanik/nonelektronik, rekreatif, edukatif, persuasif atau noninformatif. 13 Wiryanto. Teori Komunikasi Massa. Jakarta. PT. Orasindo. 2000. Hal. 10-12 20 5. Internet Internet merupakan media baru dimana khalayak dapat memilih sesuka hati informasi yang mereka sukai. Internet merupakan media massa, meskipun bersifat interaktif14. 2.3 Karakteristik Komunikasi Massa Sebelumnya telah dibahas tentang pengertian komunikasi massa melalui definisi komunikasi massa yang sikemukakan oleh para ahli ilmu komunikasi. Komunikasi massa berbeda dengan komunikasi lainnya, seperti komunikasi antar persona dan komunikasi kelompok. Perbedaan itu meliputi komponen-komponen yang terlibat didalamnya, juga proses berlangsungnya komunikasi tersebut. Agar karakteristik komunikasi massa itu tampak jelas maka pembahasannya perlu dibandingkan dengan komunikasi antarpersona. Karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut: 14 nick's in blossom, Selasa, 30 Oktober 2007, Komunikasi Massa, di unggah pada hari rabu jam 19:33 Tgl 10,februari,2010, http://nicksinblossom.blogspot.com/2007/10/komunikasi- massa.html 21 2.3.1 Komunikator terlembagakan Komunikasi massa itu melibatkan lembaga dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks, mari kita bayangkan secara kronologis proses penyusunan oleh komunikator sampai pesan itu diterima oleh komunikan. Jadi beberapa orang yang terlibat dalam proses komunikan itu, beberapa macam peralatan yang digunakan , dan beberapa biaya yang diperlukan, sifatnya relatif. Namun yang pasti, komunikasi massa itu lebih kompleks tidak seperti komunikasi antarpersona yang begitu sederhana. 2.3.2 Pesannya Bersifat Umum Komunikasi mssa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditunjukan untuk semua orang dan tidak ditunjukan untuk sekelompok orang tertentu. Olehkarenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. 2.3.3 Komunikannya Anonim dan Heterogen Komunikator tidak mengenal komunikan (anonym), karna komunikasinya menggunakan media tidak tatap muka. Di samping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karma terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dikelompokkan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi. 22 2.3.4 Komunikasi Mengutamakan Isi ketimbang Hubungan Misalnya, komunikasi dimulai dengan topik tentang pekerjaan, pindah tentang topik pacar,kemudian dilanjutkan dengan topik tentang harga-harga yang semakin melambung tinggi, dan sebagainya. Dalam komunikasi massa pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan system tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan sigunakan. 2.3.5 Komunikasi massa bersifat satu arah Selain ada cirri yang merupakan keunggulan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, ada juga ciri komunikasi massa yang merupakan kelemahannya. Secara singkat, komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karma melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. 2.3.6 Stimulus Alat Indra “Terbatas” Dlam komunikasi massa, stimulus alt indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar atau majalah, pembaca hanya melihat pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar,sedangkan pada media televisi dan film, kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran. 23 2.3.7 Umpan Balik Tertunda (delayed) Umpan balik atau yang lebih popular disebut feedback merupakan faktor penting dalam komunikasi apapun. Efektivitas komunikasi Seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan pada komunikan15. Komunikasi massa berbeda dengan bentuk komunikasi antarpersona dan kelompok, baik dalam proses maupun dalam hal sifatsifat komponennya. Karakteristik komunikasi massa adalah perwujudan dari kelebihan dan kekurangannya yang meliputi hal-hal berikut ini. 1. Komunikator terlembagakan karena dalam menyampaikan pesannya, komunikator harus bekerja sama dengan pihak-pihak yang ada pada lembaga media massa yang bersangkutan. 2. Pesan bersifat umum karena pesan ditujukan pada sebanyakbanyaknya orang, dan tidak ditujukan pada sekelompok orang tertentu; isi pesannya pun harus memenuhi kriteria penting atau menarik bagi sebagian besar komunikan. 3. Komunikannya bersifat anonim dan heterogen karena komunikator tidak mengenal komunikannya yang berjumlah relatif banyak dan tersebar serta memiliki berbagai perbedaan (heterogen), seperti perbedaan usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain. 15 Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si – Dra. Lukiati Komala Erdinaya, M,Si komunikasi massa suatu pengantar hal7-13. 24 4. Media massa menimbulkan keserempakan karena pesan yang sama dapat diterima dalam waktu yang sama oleh sejumlah besar komunikan yang tersebar. 5. Komunikasi massa lebih mengutamakan unsur isi dari pada unsur hubungan karena komunikator dan komunikan hubungannya bersifat non-pribadi sehingga tidak perlu terjalin hubungan yang akrab. Namun, yang terpenting adalah pesan perlu disusun secara berstruktur dan mengikuti sistematika tertentu agar dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan. 6. Komunikasi massa bersifat satu arah sehingga feedback-nya bersifat tertunda (delayed)16. 2.4 Proses Komunikasi massa Proses komunikasi massa dapat dibahas dengan S-M-C-R-E, atau dapat mengikuti formula horld D. Lasswel, “who says what in which channel to whom and with what effect?” Dalam pembahasan ini dititik beratkan pada bagaimana komunikasi itu mencapai dan mempengaruhi khalayak17. 16 MODEL-MODEL KOMUNIKASI MASSA, Herlinda dan Ivan Arifandi, di unggah pada hari Rabu jam 21:20 Tgl 10,februari,2010, http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?option=com_content&view=article&id=97:skom-4315komunikasi-massa&catid=29:fisip&Itemid=74 17 Wiryanto Teori Komunikasi Massa hal19-20 25 Harold D. Lasswell (Komala, dalam Karlinah. 1999) seorang ahli politik Amerika Serikat mengemukakan suatu ungkapan yang sangat terkenal dalam teori dan penelitian komunikasi massa. Lasswell sendiri menggunakan formula untuk membedakan berbagai jenis penelitian komunikasi. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini18: 2.4 Tabel Formula Harold D. Lasswell WHO Siapa SAYS IN WHICH WHAT CHANNEL Berkata apa Melalui TO WHOM WHIT WHAT EFFECT Kepada siapa Dengan efek apa Media Penerima Efek Analisi media Analisi Analisis efek saluran apa Kmunikator Pesan Control studies Analisi pesan khalayak 2.4.1 Model-Model Proses Komunikasi Massa a) Model Jarum Suntik (Hypodermuic Needle Model) Model ini pada dasarnya adalah aliran satu tahap (one step flow).Yaitu darimedia masa langsung kepada khalayak sebagai mass audience b) Model Alir Dua Tahap (two-step flow model) Model ini menyatakan, pesan-pesan media massa tidak seluruhnya mencapai massa audience secara langsung, sebagian besar malahan berlangsung secara bertahap. c) Model Alir Satu Tahap (one-steo flow model) 18 Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si – Dra. Lukiati Komala Erdinaya, M,Si komunikasi massa suatu pengantar hal 32-33 26 Hamper serupa dengan Model Hypodermic needle, model alir satu tahap ini menyatakan, saluran-saluran media massa berkomunikasi secara langsung kepada mass audience,arti pesan-pesan media mengalir tanpa harus melalui opinion leader.namun efek yang ditimbulkan tidak slalu sama untuk masing-masing penerima. d) Model Alir Banyak-Tahap (multi-step flow model) Model banyak tahap merupakan gabungan dari semua model.model ini menyatakan, pesan-pesan media massa menyebar kepada khalayak melalui suatu interaksi yang amat kompleks19. 2.5 Motivasi 2.5.1 Pengertian Motivasi Suatu kebutuhan manusia yang telah dipuaskan,tidak menjadi alat motivasi bagi pelakunya,hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi motivasi. Bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum belum terpenuhi yang menjadi motivasi. Motivasi berasal dari kata latin “ movere “ yang berarti dorongan daya gerak20. Menurut Wahjosumidjo motivasi merupakan suatu proses psikologi yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, presepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang untuk bertingkah laku dalam rangka memenuhi kebutuhan yang dirasakan. 19 20 wiryanto teori komunikasi massa hal 20-35 Malayu Hasibuan. Organisasi dan Motivasi. Jakarta,Bumi Aksara. 1999, hal 92 27 Menurut Denis McQuail dan kawan-kawan, bahwa faktor-faktor yang menyangkut kepuasan, kesenangan, dan pemakaian sudah mencerminkan tingkat keteraturan dan prediksibilitas yang cukup untuk dijadikan sebagai kerangka dasar dan tolak ukur kepuasan individu atau anggota khalayak yang searah dan melengkapi kerangka yang dibuat berdasarkan pandangan masyarakat, sehingga hal ini melatar belakangi seseorang menggunakan media21. Kerangka dasar kepuasan dibawah ini dikutip dari tipologi yang disarankan oleh McQuail dan kawan-kawan : 1. Informasi a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berlaku dengan lingkungan terdekat , masyarakat dan dunia b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis,pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum 2. Identitas Sosial a. Menemukan, penunjang nilai-nilai pribadi b. Menemukan model prilaku c. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain 3. Interaksi Sosial a. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki 21 Denis McQuail. Teori Komunikasi Massa, PT. Erlangga, J akarta 1996, hal 72 28 b. Memperoleh bahan percakapan dan interaksi social c. Memperoleh kawan 4. Hiburan a. Melepaskan, diri/terpisah dari permasalahan b. Santai c. Memperoleh, ketikmatan, jiwa dan estensis 2.6 Teori Penggunan dan Kepuasan (Uses and Gratification) Model ini merupakan pergeseran fokus dari tujuan komunikator ke tujuan komunikan. Model ini menentukan fungsi komunikasi massa dalam melayani khalayak. Pendekatan Uses and gratifications untuk pertama kali dijelaskan oleh Elihu Katz (1959) dalam suatu artikel sebagai reaksinya terhadap pernyataan Bernand Berelson (1959) bahwa penelitian komunikasi tampaknya akan mati. Karz menjelaskan bahwa bidang kajian yang sedang sekarat itu adalah studi komunikasi massa sebagai persuasi. Dia menunjukkan bahwa kebanyakan penelitian komunikasi sampai waktu itu diarahkan kepada penyelidikan efek kampanye persuasi pada khalayak. Karz mengatakan bahwa penelitiannya diarahkan kepada jawaban terhadap pernyataan Apa yang dilakukan media untuk khalayak (what do the media do to people?). kebanyakan penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi massa berpengaruh kecil terhadap khalayak yang dipersuasi; olek karena 29 itu para peneliti berbelok ke variabel-variabel yang menimbulkan lebih banyak efek, misalnya efek kelompok. Model uses and gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khlayak. Jadi, bobotnya ialah pada khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus.22 2.7 Khalayak Istilah khalayak media berlaku universal dan sederhana dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca , pendengar , pemirsa , berbagai media. Kumpulan ini disebut khalayak dalam bentuk yang paling dikenali dan versi yang diterapkan dalam hampir seluruh penelitian media itu sendiri. Bagi tidak mau tahu liku-liku penyelenggaraan siaran. Bagi khalayak , hanya ada satu sikap yaitu “ dan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka tentang informasi dan hiburan. Khalayak sebagai konsumen bersifat heterogen sehingga sangat sulit memenuhi selera khalayak melalui siaran. Bagi khalayak siaran yang baik adalah wajar. 22 Onong Uchjana Effendy. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung . 2003. Hal. 289. 30