Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran terhadap

advertisement
TANGGAPAN JEMAAT GEREJA KRISTEN JAWA UNGARAN TERHADAP KEHADIRAN
GEREJA SAKSI-SAKSI YEHUWA
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Program Studi: Teologi, Fakultas Teologi Guna Memenuhi Sebagian Dari
Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Sains Teologi (S.Si-Teol)
Oleh:
Beritha Tri Setyo Nugroho
712010011
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
i
LEMBAR PENGESAHAN
Tanggapan Jemaat Gereja Krosten Jawa Ungaran Terhadap Kehadiran Gereja Saksi-Saksi
Yehuwa
Oleh
Beritha Tri Setyo Nugroho
NIM: 712010063
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Program Studi Teologi, Fakultas Teologi Guna Memenuhi Sebagian Dari
Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Sains Teologi
Disetujui oleh,
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Dr. David Samiyono
Pdt. Dr. Ebenhaezer Nuban Timo
Diketahui oleh,
Disahkan oleh,
Kaprogdi
Dekan
Pdt. Irene Ludji, MAR
Pdt. Dr. Retnowati, M.Si
FakultasTeologi
Universitas Kristen SatyaWacana
Salatiga
2015
ii
Perpustakaan Universitas
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Jl. Diponegoro 52 – 60 Salatiga 50711
Jawa Tengah, Indonesia
Telp. 0298 – 321212, Fax. 0298 321433
Email: [email protected] ; http://library.uksw.edu
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
Saya yang bertandatangan di bawahini:
Nama
: Beritha Tri Setyo Nugroho
NIM
: 712010011
Email
: [email protected]
Fakultas
: Teologi
Program Studi : Teologi
JudulTugasAkhir
:
Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran Terhadap Kehadiran Gereja Saksi-Saksi
Yehuwa
Pembimbing : 1. Dr. David Samiyono
2. Pdt. Dr. Ebenhaezer Nuban Timo
Dengan ini menyatakan bahwa:
1.Hasil karya yang saya serahkan ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar kesarjanaan baik di Universitas Kristen Satya Wacana maupun di institusi
pendidikan lainnya.
2.Hasil karya saya ini bukan saduran/terjemahan melainkan merupakan gagasan, rumusan,
dan hasil pelaksanaan penelitian/implementasi saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali
arahan pembimbing akademik dan narasumber penelitian.
3.Hasil karya saya ini merupakan hasil revisi terakhir setelah diujikan yang telah diketahui
dan disetujui oleh pembimbing.
4. Dalam karya saya ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali yang digunakan sebagai acuan dalam naskah dengan
menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terbukti ada
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi
akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya saya ini, serta sanksi
lain yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Kristen Satya Wacana.
Salatiga, 29 Juni 2015
Beritha Tri Setyo Nugroho
iii
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama
: Beritha Tri Setyo Nugroho
NIM
: 712010011
Email
:[email protected]
Fakultas
: Teologi
Program Studi : Teologi
JudulTugasAkhir
:
Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran Terhadap Kehadiran Gereja Saksi-Saksi
Yehuwa
Dengan ini saya menyerahkan hak non-eksklusif* kepada Perpustakaan Universitas –
Universitas Kristen Satya Wacana untuk menyimpan, mengatur akses serta melakukan
pengelolaan terhadap karya saya ini dengan mengacu pada ketentuan akses tugas akhir
elektronik sebagai berikut (beri tanda pada kotak yang sesuai):

a. Saya mengijinkan karya tersebut diunggah
PerpustakaanUniversitas, dan/atau portal GARUDA

b. Saya tidak mengijinkan karya tersebut diunggah ke dalam aplikasi Repositori Perpustakaan
Universitas, dan/atau portal GARUDA**
ke
dalam
aplikasi
Repositori
*
Hak yang tidak terbatashanya bagi satu pihak saja. Pengajar, peneliti, dan mahasiswa yang menyerahkan hak nonekslusif kepada Repositori Perpustakaan Universitas saat mengumpulkan hasil karya mereka masih memiliki hak
copyright atas karya tersebut.
** Hanya akan menampilkan halaman judul dan abstrak. Pilihan ini harus dilampiri dengan penjelasan/ alasan tertulis dari
pembimbing TA dan diketahui oleh pimpinan fakultas (dekan/kaprodi).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Salatiga, ______________________
______________________________
Tanda tangan & nama terang mahasiswa
Mengetahui,
______________________________
______________________________
Tanda tangan & nama terang pembimbing I
Tanda tangan & nama terang pembimbing II
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama
: Beritha Tri Setyo Nugroho
NIM
: 712010011
Program Studi
: Teologi
Fakultas
: Teologi, Universitas Kristen Satya Wacana
Jenis karya
: Tugas Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW Hak
bebas royalty non-eksklusif (non-exclusive royalty free right) atas karya ilmiah saya yang
berjudul:
Tanggapan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ungaran Terhadap Kehadiran Gereja Saksi-Saksi
Yehuwa
Beserta perangkat yang ada (jika perlu).
Dengan hak bebas royalty non-eksklusif ini, UKSW berhak menyimpan, mengalih
media/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat, dan
mempublikasikan tugas akhir saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Salatiga, 29 Juni 2015
Beritha Tri setyo Nugroho
Mengetahui,
Pembimbing 1
Dr. David Samiyono
Pembimbing 2
Pdt. Dr. Ebenhaezer Nuban Timo
v
MOTTO
“Kalau dia bisa, kenapa saya tidak!”
vi
KATA PENGANTAR
Segala kerja keras dapat manusia lakukan namun yang menyemurnakan hanyalah
Tuhan. Oleh karena itu, segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas kasih
karunia dan berkat-Nya dalam seluruh kehidupan penulis hingga saat ini
Dalam pengerjaan skripsi ini, penulis akui ada banyak hambatan baik internal maupun
eksternal. Penulis sadar bahwa hambatan-hambatan tersebut dapat penulis lalui bukan karena
kemampuan diri sendiri melainkan ada banyak pihak yang terus mendukung danmembantu
meyelesaikannya.Oleh karena itu, melalui kesempatan ini pertama-tama penulis ingin
bersyukur kepada Yesus Kristus, TUHANyang memberikan penulis kekuatan dan setia
mendampingi penulis dalam menempuh perkuliahan di Fakultas Teologi Universitas Kristen
Satya Wacana.dari awal kuliah hingga akhir perkuliahan tepat pada waktunya. Penulis juga
ingin menghaturkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu penulis
selamamenempuh pendidikan di UKSW ini:
 Dosen Pembimbing Dr. David Samiyono dan Pdt.Dr.Ebenhaezer Nuban Timo,
terimakasih untuk bimbingan yang diberikan, motivasi dan arahan yang
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Jurnal Akhir
ini.
 Pdt. Dr. Dien Sumiyatiningsih G.D.Th., MA selaku wali studi penulis.
Terimakasih untuk waktu yang diberikan sebagai wali studi selama penulis
melakukan studi di UKSW, terimaksih sudah memberi motivasi dan perhatian.
Tuhan memberkati pelayan dan keluarga.
 Para staf pengajar dan staf kantor Fakultas Teologi UKSW Ibu Budi yang
telah menerima penulis menjadi bagian dari keluarga besar Fakultas Teologi
UKSW.
 Untuk Keluarga Penulis, Papa Napsun Setyono, Mama Rini Poerwati, Mas
Daniel beserta keluarga, Mas Gosta beserta keluarga, terima kasih sudah selalu
menanyakan tentang Tugas Akhir dan memberi motivasi dan menegur bila
vii
terlalu lama mengulur waktu, dan memberikan dana untuk saya selama
hampir 5 tahun penulis menuntut ilmu di UKSW.
 Untuk kedua anjing saya Ciko yang sudah tenang dan senang bersama Tuhan
Yesus di Surga, dan Miki yang sekarang sudah 3,5 tahun bersama di salatiga
dan sekarang hilang dan sudah bersama pemilik lain semoga kamu senang
dan lebih bahagia bersama yang lain.
 Temen-temen Voice Of SWCU, penulis merasa punya keluarga baru di
UKSW, melalui Voice Of SWCU penulis bisa merasakan naik pesawat
terbang untuk yang pertama kali ke Ambon dan Kendari, lain kali semoga bisa
naik pesawat bersama-sama lagi dan melalui Voice Of SWCU penulis bisa
melatih kualitas vocal. Untuk teman-teman ―Gembel Elite‖ Voice Of SWCU
Adrian Patola, Chatarina Febriani, Liberty Wantalangi, Anindya Larasati,
Veronica Liwoeh, Richard Wirawan. Terima kasih sudah menjadi keluarga
kecil selama ada di Salatiga.
 Untuk orang-orang yang dulu pernah ada di dalam hidup penulis , Feistivanie
Paraisu dan Regina Samundu, terima kasih dan sukses buat kalian.
 Tempat PPL:
 GKJ Banyumanik, dimana penulis melakukan PPL 1 dan 2 meski
hanya waktu singkat tetapi banyak hal yang diperoleh dalam pelayanan
ini.
 Untuk GKJ Salatiga Utara terima kasih sudah memberi kesempatan
untuk PPL 3 dan 4, memberi kesempatan pemulis untuk berkarya dan
pelayanan di gereja ini.
 Panti Asuhan Dharma Bakti Salatiga, yang memberi kesempatan
penulis untuk melakukan PPL 5 selama 2 bulan sebagai Pendamping.
 Tempat PPL 6 GKJ Blora yang sudah memberikan kesempatan bagi
Penulis untuk melayani jemaat, dan Pdt. Kunco Winarto sebagai
Supervisor Lapangan bersama Pendeta pelayan yang lain yang telah
menolong dan membimbing penulis dalam melayani jemaat besar.
 Untuk pak Harun dan Balai Kerajaan Saksi Yehuwa tempat penulis
mengadakan penelitian untuk tugas akhir ini. Terimakasih sudah membantu
dalam penyelesaian tugas ini.
viii
 Orang yang selalu memberi motivasi selama penulis melakukan PPL 6, mas
Wewen.
 Untuk penghuni Kos Hijau jetis, Adit, Geggy, Deni dan Daya terima kasih
sudah ada dari penulis membuka mata dan menutup mata untuk tidur, selalu
melihat kalian.
 Untuk teman sahabat keluarga, Josua Reza, Manasye, Kurniawan, Adrian
Patola, Chatarina Febriani, kalian takkan terganti dan sukses buat kalian
semua.
 Untuk Yu Sam, yang selalu membersihkan rumah dan selalu sabar mencuci
pakaian penulis.
 Untuk Kasih Dea Putridinta, terima kasih sudah ada dan mensupport penulis
dari awal sampai akhir, selalu menegur dan menyanyangi serta mencintai
penulis.
Salatiga, 29 Juni 2015
Beritha Tri Setyo Nugroho
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ............................................................................................................ ii
Lembar Pernyataan Tidak Plagiat ....................................................................................... iii
Lembar Pernyataan Persetujuan Akses ............................................................................... iv
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi .......................................................................... v
Motto ................................................................................................................................... vi
Kata Pengantar .................................................................................................................... vii
Daftar Isi ............................................................................................................................. x
Abstrak ................................................................................................................................ xii
1. Pendahuluan ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................... 3
1.5 Metode Penelitian..................................................................................................... 4
1.6 Unit Analisa dan Amatan ......................................................................................... 4
1.7 Sistematika Penulisan............................................................................................... 5
2. Landasan Teori ............................................................................................................... 5
2.1 Sejarah Saksi Yehuwa .............................................................................................. 5
2.2 Saksi Yehuwa di Indonesia ...................................................................................... 6
2.3 Saksi Yehuwa di Ungaran ........................................................................................ 8
2.4 Dokrin saksi Yehuwa ............................................................................................... 8
2.5 Bidat ......................................................................................................................... 13
2.6 Teori Behavioristik................................................................................................... 14
3. Selayang Pandang .......................................................................................................... 15
3.1 Lokasi ....................................................................................................................... 15
3.2 Sejarah Gereja Kristen Jawa Ungaran ...................................................................... 16
3.3 Pokok ajaran Gereja Kristen Jawa ............................................................................ 17
3.4 Tanggapan Jemaat GKJ Ungaran.............................................................................. 18
4. Analisa Data ................................................................................................................... 21
x
5. Kesimpulan dan Saran .................................................................................................... 24
5.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 24
5.2 Saran ......................................................................................................................... 25
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 26
xi
ABSTRAK
Menurut Perjanjian Baru hakekat gereja di dalam bahasa Yunani adalah ―Ekklesia‖ yang
menunjuk kepada suatu pertemuan dari umat yang dipanggil keluar dan disuruh berkumpul,
istilah ini terutama neunjuk kepad jemaat umat Allah di dalam Kristus, yang berkumpul
sebagai warga umat Allah (Ef 2:19). Gereja kehadirannya di dunia tidak terlepas dari rencana
karya penyelamatan Allah melalui orang-orang yang di pimpin oleh Roh Kudus untuk
menyatakan shalom Allah melalui terwujudnya kehadiran shalom Allah bagi dunia ini secara
nyata. Dalam kehadirannya bersama di tengah kehidupan bermasyarakat gereja masingmasing dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan dasar panggilan masing-masing.
Secara realita kehadiran masing-masing gereja sering timbul pemahaman dan pergumulan
yang berbeda serta dapat menimbulkan konflik. Tentu konflik itu dapat mengganggu
kehidupan keberagamaan dalam membangun persekutuan, kesaksian dan pelayanan hingga
sering ditemukan hal yang kurang harmonis dan kurangnya pengembangan hidup dalam
toleransi keberagamaan, oleh sebab itu tentu hal keberadaan kehidupan beragama wajib
dilakukan dengan pemikiran yang positif yaitu saling menghormati dan menghargai antar
kelompok agama.
Kata Kunci: Saksi Yehuwa, Doktrin, Ajaran
xii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia terdapat beberapa agama yang dijamin keberadaannya oleh Negara
sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 psl 29 dan 28. Pada masing-masing agama juga
terdapat beberapa paham, aliran, denominasi dan sekte. Satu sama lain memiliki persamaan
namun juga memiliki perbedaan. Pada awalnya paham, aliran, denominasi, dan sekte
mengikuti pemahaman dari agama induk, kemudian ada perkembangan pemikiran yang
berbeda, selanjutnya memisahkan diri dari agama induk, kemudian membentuk komunitas
tersendiri.
Pada agama Kristen terdapat beberapa denominasi, aliran atau sekte. Menurut data
statistic keagamaan Kristen Protestan tahun 1992, yang diterbitkan Direktorat Jendral
Bimbingan Masyarakat Kristen (Protestan) Departemen Agama RI (sekarang menjadi
Kementrian Agama) pada tahun 1993, ditemukan 275 organisasi Kristen Protestan. Di
samping itu ada sekitar 400-an Yayasan Kristen Protestan atau yang bersifat gerejawi, baik
yang sudah memperoleh surat keputusan pendaftaraan sesuai dengan UU No. 8/1985 maupun
yang belum. Jadi secara keseluruhan terdapat 700 organisasi Kristen Protestan yang memiliki
aktivitas melayani warga Kristen Protestan Indonesia yang jumlahnya sekitar 15 juta jiwa
maupun lingkungan masyarakat Indonesia umumnya, yang menurut sensus berjumlah sekitar
180 juta jiwa.1
Kemungkinan muncul Paham atau aliran baru akan terus berlanjut, karena terbuka
peluang untuk melakukan penafsiran terhadap ajaran agama, menurut Joachim Wach, bahwa
pada dasarnya pengalaman keagamaan, meliputi: pertama, aspek pemahaman atau pemikiran
keagamaan, kedua, aspek peribadatan atau ritual keagamaan, dan ketiga adalah aspek
kemasyarakatan atau organisasi sosial. Terkait dengan pemikiran agama Kristen ini akan
dapat memperlihatkan beberapa spesifikasi tertentu dari denominasi atau aliran tersebut. 2
Saksi-saksi Yehuwa yang lebih dikenal sebagai Jehovah Witnesses merupakan salah
satu agama yang menjadi aliran dari agama Kristen menurut SK pendiriannya. Saksi Yehuwa
dinyatakan sebagai organisasi Gereja oleh pemerintah, meskipun sesungguhnya, Saksi
Yehuwa secara ideal menginginkan diakui oleh agama. Akan tetapi dengan alasan politik
1
Aritonang,2009, Berbagai Aliran di dalam sekitar Gereja, Jakarta, Gunung Mulia.
Wach, Joachim, 1985, Ilmu Perbandingan Agama, Inti dan Bentuk Pengalaman Keagamaan, Jakarta,
Penerbit Rajawali.
2
1
pemerintah, Saksi Yehuwa menerima pengakuan pemerintah sebagai organisasi agar jelas
dan diakui menurut Negara keberadaannya.3
Awal mula berdirinya Saksi Yehuwa dimulai pada akhir abad ke-19 lebih tepatnya
pada tahun 1870, pada waktu itu, sekelompok kecil siswa Alkitab yang tinggal di dekat
Pittsburgh, Pennsylvania, di Amerika Serikat, mulai menganalisis Alkitab secara sistematis.
Kelompok kecil siswa Alkitab ini ada pria yang bernama Charles Taze Russel, pada tahun
1876 dia diangkat menjadi pendeta atau pemimpin kelompok siswa tersebut, dan pada tahun
1879, ia mulai menerbitkan majalah yang dinamakan ―The Herald of The Morning & Quot",
yang akhirnya menjadi ―The Watch Tower and Quot‖ atau ―Menara Pengawal‖, merupakan
majalah yang paling terkenal dari Saksi Yehuwa. Tujuan mereka membuat majalah adalah
untuk mengumumkan ajaran Yesus Kristus dan meniru kegiatan dari sidang jemaat Kristen
abad pertama. Karena Yesus adalah pendiri Kekristenan, kami percaya bahwa dia adalah
pendiri organisasi kami.4
Ajaran Saksi Yehuwa dikenal dengan kegiatan mereka yang menyebarkan doktrindoktrin alirannya, jika dilihat dari luar, Organisasi Saksi Yehuwa sepertinya dapat diartikan
sebagai salah salah satu aliran Kristen, karena mereka membaca Alkitab dan menghormati
Yesus Kristus. Akan tetapi jika diselidiki lebih lanjut, gerakan tersebut sebenarnya tidak sama
dengan aliran Kristen pada umumnya, mereka tidak menerima Yesus sebagai penjelmaan
Allah, Saksi Yehuwa tidak menerima ajaran tentang Allah Tritunggal yang mengatakan
bahwa Allah itu hanya satu (dalam hakekatNya), tetapi mempunyai 3 pribadi yang setingkat.
Mereka beranggapan bahwa Allah betul-betul hanya satu secara mutlak, dan bahwa Yesus
dan Roh Kudus bukanlah Allah.5
Didalam penyebarannya Saksi Yehuwa selalu mengakui bahwa mereka Kristen. Saksi
Yehuwa selalu mengaku bahwa gereja mereka adalah gereja Kristen namun yang
membedakan mereka tidak menyertakan Asal gereja seperti contoh gereja GKJ, GKI, GPIB,
dll. Saksi Yehuwa selalu pergi berpasang-pasangan, senior yang memberi contoh dan junior
yang sedang belajar untuk menyebarkan ajaran. 6
Legalitas Saksi Yehuwa tidak serta merta membuatnya diterima oleh masyarakat
secara umum. Penyebabnya terletak pada sifat gerakan Saksi Yehuwa yang semangat dan
cenderung agresif, secara terus-menerus mengkonversikan jamaah, baik Kristiani maupun
3
Hasil FGD dengan Bapak Pramoko dan Paulus pada hari Minggu, 29 Maret 2014
Asali, Budi, Pdt. 2006.Menangkal Saksi Jehovah. Visimedia, Jakarta.
5
Daun, Paulus, Pdt. Dr., 2002.Bidat Kristen Dari Masa ke Masa. Yayasan Daud Family, Manado.
6
Wawancara dengan salah satu jemaat Saksi Yehuwa, di Kota Ungaran pada tanggal 12/10/2014
4
2
non-Kristiani.7Gerakan Saksi Yehuwa yang cenderung problematik ini juga diakui dan
dianggap sebagai bentuk penyimpangan dalam agama Kristen Protestan.8Meskipun begitu
anggota Saksi Yehuwa di Ungaran mengalami peningkatan yang cukup pesat, pada tahun
2000 anggota berjumlah 18 orang dan pada tahun 2014 anggota Saksi Yehuwa menjadi 77
orang.9
Pengajaran Saksi-Saksi Yehuwa di Indonesia secara resmi dilarang melalui Surat
Keputusan Jaksa Agung Nomor 129 Tahun 1976, lewat SK itu, Jaksa Agung telah melarang
kegiatan Saksi Yehuwa atau Siswa Alkitab di seluruh wilayah Indonesia. Sebab, Saksi
Yehuwa memuat hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku, seperti
menolak salut bendera dan menolak ikut berpolitik. Pada Februari 1994 ada upaya untuk
mencabut SK ini dengan berlandaskan Pasal 29 UUD 1945, Tap MPR Nomor XVII/1998
tentang HAM, dan Instruksi Presiden No. 26 Tahun 1998. Pada 1 Juni 2001 SK ini kemudian
dicabut. Walaupun begitu, sebenarnya sejak tanggal 19 Juli 1996, Saksi-Saksi Yehuwa telah
membuka kantor cabang Indonesia berupa gedung yang dipergunakan sebagai tempat
pertemuan dan pusat kegiatan.10
Berangkat dari latar belakang di atas, maka permasalahan yang perlu ditelusuri
adalah: “Kehadiran Saksi Yehuwa mengusik sebagian umat sebagai hal yang kontradiktif
dengan faham kebanyakan umat Kristen, tetapi justru menarik banyak orang untuk
bergabung, bahkan dalam perkembangannya mengalami pertumbuhan grafik yang signifikan
dengan gerakan yang mereka lakukan”.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana tanggapan umat Kristen GKJ Ungaran terhadap kehadiran Saksi
Yehuwa?
1.3 Tujuan Penelitian
Menganalisa tanggapan jemaat GKJ Ungaran mengenai Saksi Yehuwa.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan praktis. Secara praktis
penelitian ini berguna untuk mengekplorasi dan mengetahui reaksi dari umat lain, khususnya
7
Wawancara dengan A. Mustaqin sebagai seorang yang sering ―berinteraksi‖, pada hari Kamis, 28 April
2014 pukul 1:11 PM
8
Hasil wawancara dengan Bapu sebagai seorang Katolik pada tanggal 14 April 2014.
Wawancara dengan Bapak Harun sebagai anggota SAKSI YEHUWA di kota Ungaran pada tanggal 24
Oktober 2014.
10
Ismail, H. Arifuddin, Aliran-Aliran Dalam Agama Kristen Di NTT, Kalbar, Dan DIY, (Semarang:Balai
Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang, 2011)
9
3
di GKJ Ungaran. Secara teoritis penelitian ini untuk membuktikan teori Behavioristik dari
Ivan Pavlov yang mengatakan bahwa manusia memiliki sifat yang rasional, penuh
perhitungan, berpusat pada diri sendiri (selfish), individualistis dan mahluk hidup bisa
berubah dengan cara berfikir.
1.5 Metode Penelitian
1.5.1. Jenis Penelitian
dilihat dari jenisnya, penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif dan
eksploratif, karena kajian mengarahkan pada penemuan gambaran Kehaidran Saksi-Saksi
Yehuwa sebagai Denominasi Kristen di Ungaran, dengan demikian melalui pendekatan
ini diupayakan agar dapat diperoleh data tentang Saksi-Saksi Yehuwa sebagai
Denominasi Kristen secara lebih lengkap dan mendalam.
1.5.2 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data. Ketiga teknik tersebut
adalah pengamatan, wawancara, dan telaah dokumen. Wawancara dipergunakan
menggali data yang berkenan dengan Saksi Yehuwa, kegiatan peribadatan atau ritual
keagamaan, aktivitas kelompok atau aliran keagamaan dalam bentuk aktivitas sosial
keagamaan, dan aktivitas sosial kemasyarakatan. Wawancara dilakukan dengan pola
terstruktur. Wawancara ini dilakukan terhadap para informan yang dipilih secara
purposive atau dilakukan dengan cara segaja. Pertimbangannya, bahwa informan tersebut
memiliki banyak informasi akurat tentang berbagai hal yang berkaitan dengan aliran
keagamaan tersebut. Telaah dokumen dipergunakan untuk menggali data tertulis dalam
berbagai dokumen atau buku. Pengamatan atau observasi dilakukan dengan cara
mengamati terhadap objek penelitian dan dibantu dengan pencatatan rangkaian peristiwa
yang diamati, sehingga dengan melakukan pengamatan ini dapat diperoleh data yang
diamati secara langsung.
1.5.3 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah :
1. Penatua-Penatua Saksi-Saksi Yehuwa
2. Anggota Saksi-Saksi Yehuwa
3. Gembala Sidang GKJ Ungaran
4. Majelis-Mejelis GKJ Ungaran
5. Jemaat GKJ Ungaran
4
1.5.4 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Balai Kerajaan di Kota Ungaran dan GKJ Ungaran,
pemilihan terhadap lokasi
penelitian ini, karena diasumsikan terdapat denominasi
Agama Kristen versi Saksi-Saksi Yehuwa. Agama mayoritas di Kabupaten Semarang
adalah Islam yang mencapai 876.139 orang (92%) dan Agama Kristen 35.218 orang
(4%) dan secara khusus pengikut Saksi-Saksi Yehuwa juga semakin bertambah.
Pemilihan lokasi GKJ Ungaran karena GKJ adalah gereja suku yang memegang kultur
budaya jawa.
1.5.5 Unit Amatan
Penelitian ini secara khusus mengamati Saksi-Saksi Yehuwa.
1.5.6 Unit Analisa
Penelitian ini secara khusus menganalisa jemaat GKJ Ungaran
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam tulisan ini penulis menyusunnya dalam lima bagian. Bagian 1 berisi
Pendahuluan
(Latarbelakang Masalah, Rumusan Masalah,Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, Metode Penelitian). Bagian 2 berisi landasan dan kajian teoritis. Bagian 3 Datadata hasil penelitian yang ditemukan selama dilaksanakan penelitian di Balai Kerajaan Saksi
Yehuwa dan GKJ Ungaran. Bagian 4 berisi analisa data (pengolahan data hasil penelitian).
Bagian 5 berisi kesimpulan dan saran.
II. LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah Saksi Yehuwa
Saksi Yehuwa adalah aliran sektaris (sekte = yang memisahkan diri) dan kultis (kultus
= mengikuti ajaran tokoh yang dikultuskan) dan bersifat elitis (elit = merasa benar sendiri dan
semua ‗susunan kristen‘ salah). Aliran ini berkembang pada abad XIX dirintis Charles Taze
Russell (lahir 1852). Russell senang belajar Alkitab namun menolak Keallahan Yesus, dan
adanya hukuman kekal dan neraka. Terpengaruh ajaran Akhir Zaman Adventisme, pada
tahun 1877 ia menulis risalah tentang kedatangan kembali Yesus yang sudah dimulai pada
tahun 1874 dan setelah persiapan selama 40 tahun akan digenapi pada Akhir Zaman pada
tahun 1914 disusul kedatangan kerajaan 1000 tahun. Pada tahun 1884 ia mendirikan
‗Watchtower Bible and Tract Society‘ dan pengikutnya disebut ‗Siswa-Siswa Alkitab‘.
5
Ia meninggal tahun 1916. Ia digantikan Joseph Franklin Rutherford (1869-1942) yang
memimpin secara diktator sehingga Saksi Yehuwa terpecah, pengikut yang setia kepada
Russell disebut ‗Russelllit‘ dan pengikut Rutherford, terpengaruh gerakan Zionisme dengan
sekte Yahudi yang ingin memulihkan nama YHWH, mendorongnya menggunakan nama
‗Jehovah Witnesses‘ (Saksi Yehuwa, 1931). Penggantinya adalah Nathan Homer Knorr
(1942-1977), Frederick William Franz (1977-1992), dan Milton G. Henzel (1993). Pada
tahun 2000 terjadi gejolak organisasi di mana Henzel dilengserkan (sebelumnya pimpinan
diganti setelah meninggal) dan semua anggota pengurus diturunkan dari perusahaan Saksi
Yehuwa, Henzel digantikan oleh Don Alden Adams. Di balik kampanye mengenai kesatuan
organisasi banyak kelompok-kelompok kecil memisahkan diri dan bersikap otonom dan tidak
tunduk pada pemerintahan teokrasi kantor pusat Bethel (Brooklyn, USA).
Saksi Yehuwa menyebut diri sebagai ‗Saksi-Saksi Yehuwa‘ (Yes.43:10), dan
memulihkan nama Yehuwa dalam terjemahan PL dan PB (237 dalam PB), padahal ayat
Yesaya itu tertuju kepada bani Israel keturunan Yakub, dan sekalipun ada tetragrammaton
(YHWH) dalam Tanakh, orang Yahudi orthodox karena tidak ingin salah mengejanya karena
sudah tidak diketahui dan karena tidak ingin menyebutnya sembarangan, maka mereka
membacanya sebagai ‗Adonai‘(diterjemahkan sebagai LORD [Inggris] atau TUHAN
[Indonesia]). Lagipula, dalam PB Yesus tidak pernah menyebut nama YHWH dan hanya
menyebut ‗Bapa‘ (Mat.6:9) dan ‗El‘ (Mat.27:46), dan dalam PB hanya ada dalam bentuk
singkatan ‗yah‘ yang terselip dalam ucapan Mazmur Pujian ‗Haleluya‘(Why. 19). Umat
Kristen adalah ‗Saksi-Saksi Kristus‘ (Kis.1:8).11
Saksi Yehuwa jarang menggunakan Alkitab terjemahan lain selain Alkitab versi
mereka sendiri, yaitu versi The New World Translation (versi Terjemahan Dunia Baru).
Mereka menganggap terjemahan versi lainnya itu hasil para sarjana yang menyeleweng. Para
penerjemah The New World Translation yang semua adalah Saksi Yehuwa itu lebih suka
tidak diketahui namanya alias anonim.12
2.2 Saksi Yehuwa di Indonesia
Saksi Yehuwa masuk ke Indonesia dibawa oleh misionaris dari Australia yang
bernama Frank Rice pada bulan juni 1931, tepatnya di Batavia (sekarang Jakarta). Theodorus
Atu dari Minahasa menjadi Saksi pertamanya. Kemudian pada tanggal 25 Januari 1935 kapal
layar ―Lightbearer‖ (Pembawa Terang) dari Sidney menuju pulau Sumba dan Lombok tiba di
11
12
Selwyn Steven, Unmasking The Watchtower “Who Are Jehova Witnesses?”
Kevin R. Quick, Menyibak Tirai Saksi Yehuwa ( Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 2002), hlm.25-
27
6
Tanjung Priok pada tanggal 8 Juli 1935. Kapal ini berawak tujuh orang rohaniawan . Mereka
juga singgah di Kalimantan, Sumatra dan Sulawesi. Kantor cabang Saksi Yehuwa pun berdiri
pada bulan September 1951 di Jakarta. Dari situ mulai bergerak hingga berdiri 11 sidang
tahun 1959 di Jawa, yaitu empat di Jakarta dan masing-masing satu di Bandung, Bogor,
cirebon, Malang, Semarang, Sukabumi, dan Surabaya. Sedangkan saat ini telah menyebar ke
pulau Sumatera di Medan dan Palembang dan pulau Sulawesi di Manado.
Pada tanggal 22 Agustus 1961, Lembaga Siswa-Siswa Alkitab dibentuk sebagai
badan hukum nasional dan mengambil alih kepentingan-kepentingan Siswa-siswa Alkitab
Indonesia serta menjadikan penasehat resmi Saksi Yehuwa di Indonesia. Badan hukum ini
menerima pengakuan resmi dari Menteri Kehakiman pada tanggal 9 Juli 1964. Kemudian
pada tanggal 11 Mei 1968 Menteri Agama Agama, KHA Achmad Dachlan, menandatangani
dokumen resmi yang mengakui bahwa Saksi-Saksi Yehuwa adalah agama dengan hak-hak
yang sah. Bahkan izin mencetak majalah pun diberikan dari Departemen Penerangan dan
Laksusda (Komando Militer) dan izin untuk mengimpor buku-buku diperoleh dari Kejaksaan
Agung dan Gubernur DKI Jaya, serta wewenang untuk menyelenggarakan dan mencatat
perkawinan (Catatan Sipil) pun diberikan oleh Gubernur DKI Jaya.
Akan tetapi, setelah Saksi Yehuwa berkiprah selama puluhan tahun tiba-tiba muncul
larangan untuk tidak bisa lagi melakukan berbagai kegiatan. Surat pelarangan itu di tanda
tangani oleh Kejaksaan Agung RI Nomor 129/JA/12/1976 tanggal 7 Desember 1976.
Meskipun 25 tahun kemudian larangan tersebut dicabut pada tanggal 1 Juni 2001 oleh
Kejaksaan Agung RI dengan keputusan No. KEP-255/A/JA/06/2001 dan diteguhkan sebagai
agama yang sah oleh Departemen Agama RI melalui Keputusan SK Bimas Kristen Depag RI
No. F/KEP/HK.005-/22/1103/2002 tertanggal 22 Maret 2002.
Pada masa antara pencabutan dan peneguhan kembali Saksi Yehuwa sebagai agama
ini menunjukkan sekali pemberlakuan politik keagamaan pemerintah pada Saksi Yehuwa.
Gerakan yang dilakukan Saksi Yehuwa dianggap mengancam negara dan mengganggu
keamanan dan ketentraman di masyarakat. Mengancam negara karena Saksi Yehuwa
melakukan tindakan yang bertentangan dengan Alkitab.
Tindakan tersebut dianggap tidak sesuai dengan ketentuan Alkitab hingga justru
membuat Saksi Yehuwa dianggap sebagai seperatis negara Indonesia. Sedangkan gerakan
Saksi Yehuwa yang dianggap mengganggu keamanan dan ketentraman di masyarakat adalah
gerakan mereka yang gigih dan terus menerus mendatangi rumah-rumah untuk memberikan
7
pelajaran Alkitab. Hal ini dianggap mengganggu terutama bagi tuan rumah yang tidak
berkenan dikunjungi. Padahal menurut pengikut Saksi Yehuwa sesungguhnya mereka tidak
akan meneruskan kunjungannya jika pihak yang dikunjungi menyatakan tidak setuju atau
menolak kedatangannya begitu juga dengan sebaliknya. Hal ini berdasar pada keyakinan
Saksi Yehuwa akan kasih melalui prasangka baik yang melalui Saksi Yehuwa pelihara dan
pertahankan dalam gerakannya.13
2.3 Saksi Yehuwa di Ungaran
Saksi Yehuwa masuk ke Ungaran dibawa oleh Misionaris dari Swedia yang bernama
Hakan Ostman pada tahun 1998 dan berdiri pada tahun 2000. Awalnya Saksi Yehuwa
beribadah di rumah salah seorang Saksi, dan seiring berjalannya waktu dan pada tahun 2008
Saksi Yehuwa membangun Balai Kerajaan yang beralamat di jalan Diponegoro nomor 275
yang pada tahun 2008 jumlah saksi yang berada di Ungaran ada 13 orang dan sampai tahun
2015 jumlah Saksi yang terdaftar ada 80 orang. Pembangunan Balai Kerajaan di kota
Ungaran berjalan mudah dan tidak dipersulit oleh pemerintah setempat.14
2.4 Doktrin Saksi Yehuwa
2.4.1
Paham Keilahian
Bagian ini terkait dengan pemahaman dari konsep ketuhanan mereka yang
berbeda dengan Kristen pada umumnya, Saksi-saksi Yehuwa menolak ajaran Trinitas
yang berarti tiga dalam satu. Saksi Yehuwa meyakini bahwa Yehuwa adalah satusatunya Allah yang benar. Yesus adalah ―suatu‖ allah, suatu ―allah‖ yang berkuasa,
tetapi bukan Allah yang Mahakuasa. Roh Kudus adalah ―kekuatan/tenaga aktif‖ dari
Allah dan bukan merupakan pribadi. Tidak ada kejamakan dalam diri Allah. Doktrin
tritunggal adalah ajaran yang berasal dari penyembahan dewata. Allah Yehuwa, Bapa,
pada mulanya menciptakan Yesus, kemudian segala ciptaan lainnya diciptakanNya
melalui Yesus. Tidak benar bila berdoa kepada Yesus. Doa harus ditujukan kepada
Bapa saja, melalui Yesus. Tidak benar jika menyembah Yesus. Penyembahan hanya
ditujukan kepada Bapa saja.
Saksi-saksi Yehuwa percaya kepada Yesus Kristus dalam kehidupannya dan
pelayanannya selama hidup dimuka bumi dengan kapasitasnya sebagai:
13
Arifuddin Islmail, Laporan Penelitian Aliran-Aliran Dalam Agama Kristen Di NTT, Kalbar Dan
DIY (Semarang: Kementrian Agama Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2011), hlm 30-32
14
Hasil wawancara dengan Bapak Lius Harun salah satu Penatua di Balai Kerajaan Saksi-Saksi
Yehuwa pada tanggal 9-Februari-2015, pukul 11.00 WIB.
8
a. Putra Allah (Matius 3:17; Lukas 9:35)
b. Utusan Allah ( Yohanes 17:3; Yohanes 8:42)
c. Penebus dan Juru Selamat (Matius 20:28; 1 Yohanes 4:9-10)
Adapun Roh Kudus sebagai tenaga aktif Yehuwa memiliki berbagai fungsi bahkan
menciptakan15. Kepercayaan tersebut didasarkan pada Alkitab bukan pada rekaan atau kredokredo agama.
Berikut adalah rujukan dalam Alkitab tentang kepercayaan Saksi Yehuwa mengenai
keilahian:16
Kepercayaan
Dasar Alkitab
>Nama Allah adalah Yehuwa
Mz 83:18; Yes 26:4, 42:8; Kel 6:3
>Kristus adalah Putra Allah dan lebih rendah
Mat 3:17; Yoh 8:42, 14:28, 20:17; I Kor 11:3,
daripada Allah
15:28
>Kristus adalah penciptaan yang pertama
Kol 1:15
>Kristus mati di tiang siksaan bukan di salib
Gal 3:13; Kis 5:30
>Kehidupan manusiawi Kristus dibayarkan
Mat 20:28; I Tim 2,5,6; I Ptr 2:24
dengan tebusan bagi manusia yang taat
>Korban tebusan Kristus cukup sekali saja
Rom 6:10; Ibr 9:25-28
>Kristus dibangkitkan dari kematian sebagai
I Ptr 3:18; Rom 6-9
pribadi roh tak berkematian
>kehadiran Kristus adalah sebagai makhluk roh
Yoh 14-19; Mat 24:3; 2 Kor 5:16
>Kristus menetapkan pola yang harus diikuti
I Ptr 2:21; Ibr 10:17; Yoh 4:43, 6:38
melayani Allah
2.4.2
Manusia
Saksi Yehuwa meyakini bahwa komposisi manusia dapat disimpulkan dengan
formula ―tubuh + roh = jiwa‖. Menurut mereka, tidak benar bila dikatakan bahwa
manusia mempunyai jiwa; lebih tepat bila dikatakan bahwa manusia adalah jiwa.
Tidak ada jiwa yang hidup terus setelah kematian tubuh. Roh manusia tidak
mempunyai eksitensi bila terpisah dari tubuh. Pada saat manusia meninggal, rohnya
lenyap. Tidak ada kesadaran setelah kematian. Allah hanya akan menyimpan ingatan
15
Arifuddin Ismail, Laporan Pnelitian Aliran-Aliran dalam Agama Kristen di NTT, Kalbar dan DIY
(Semarang:Kemenag Balitbang, 2011) hlm 41.
16
Ibid,.hlm 13.
9
akan orang yang sudah meninggal itu. Yesus tidak dibangkitkan dengan tubuh
jasmani. Demikian juga tubuh orang kristen yang mempunyai ―harapan sorgawi‖
tidak akan dibangkitkan. Neraka di dalam arti sesungguhnya tidak ada. Tidak
mungkin bagi seseorang untuk mengalami berkat ataupun sengsara di Hades. (Hades
di dalam bahasa Yunani artinya ―dunia orang mati‖, ―alam maut‖, ―kerajaan maut‖.)
mereka yang dilemparkan ke dalam gehena atau lautan api akan lenyap ke dalam
ketiadaan kekal.
2.4.3 Umat Allah
Saksi Yehuwa mempunyai pendapat bahwa kaum Israel pernah menjadi umat
pilihan Allah, tetapi ditolak untuk selamanya sejak tahun 70 M. Nubuat yang tidak
digenapi pada kaum Israel dalam arti yang sebenarnya itu akan digenapi pada ―Israel
rohani‖, yaitu jemaat Kristen sejati. (Saksi Yehuwa menganggap kelompok mereka
sebagai satu-satunya jemaat Kristen yang sejati). ―Hamba yang setia dan bijaksana‖
sebagaimana yang disebutkan dalam Matius 24:45 menggambarkan ―sisa orang-orang
yang diurapi‖, yaitu para Saksi Yehuwa yang bertanggung jawab mengawasi
perkerjaan pemberitaan pada zaman modern ini. Mereka adalah Saksi-Saksi Yehuwa
yang termasuk golongan ―hamba yang setia dan bijaksana‖ itu sudah diakui
keberadaannya dan diberi upah tidak lama setelah Kristus telah datang kembali secara
tidak kelihatan pada tahun 1914. Menurut mereka, pada hari terakhir ini Allah
menjalin hubungan hanya dengan Watchtower Bible dan Tract Society dan orangorang yang menerima ajaran organisasi itu. Seseorang hanya dapat mengerti Alkitab
dan rencana serta maksud Allah bila bergabung dengan organisasi itu yang ada di
bumi ini. Keselamatan seseorang bergantung pada kesediaanya menerima ajaran
organisasi itu.
2.4.4 Tentang Transfusi Darah
Bagi Saksi Yehuwa darah adalah sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan.
Darah harus dihargai dengan jalan tidak tidak memakannya. Sebagaimana yang telah
diajarkan Yehuwa di dalam Alkitab. Dalam hukum yang Yehuwa berikan kepada
orang Israel, Ia memerintahkan, ―mengenai setiap orang .... yang dalam perburuan
menangkap binatang liar atau unggas yang boleh dimakan, ia harus mencurahkan
darahnya dan menutupinya dengan debu.‖ ..... Aku berfirman kepada putra-putra
Israel: kamu tidak boleh makan dara segala jenis makhluk.‖ (Imamat 17:13-14)
larangan makan darah binatang yang mula-mula Allah berikan kepada Nuh sekitar
10
800 tahun sebelumnya, masih berlaku, pandangan yehuwa jelas: hamba-hambanya
boleh makan daging binatang, kecuali darahnya. Perintah serupa juga berlaku bagi
orang Kristen. Dalam kaitannya dengan tranfusi darah, Saksi Yehuwa menganggap
transfusi darah sama halnya dengan memakan darah, karena memasukkan darah ke
dalam tubuh manusia. Jadi itu tidak diperbolehkan, siapapun orangnya. Barangsiapa
yang melakukan pelanggaran berarti tidak mematuhi perintah Yehuwa.17
2.4.5 Tentang Alkitab
Saksi-saksi Yehuwa menggunakan Alkitab terjemahan New World yang
disingkat NW. Menurut Saksi Yehuwa Alkitab ini bukanlah Alkitab yang berbeda
dengan Alkitab Kristiani pada umumnya. Alkitab ini merupakan Alkitab Saksi
Yehuwa yang diterjemahkan ke dalam 236 negara dan sekitar 400 bahasa. Dengan
tujuan penerjemahan Alkitab tersebut dapat memudahkan pengkikutnya dalam
memahami dan tidak menimbulkan penafsiran baru. Sehingga sering sekali Alkitab
yang menjadi pegangan Saksi Yehuwa dianggap sebagai Alkitab tersendiri dan
berbeda dengan Alkitab Kristiani pada umumnya.18 Meskipun dilihat dari struktur
fisiknya memang berbeda dengan Alkitab Kristiani pada umumnya. Terdapat
penulisan ayat-ayat yang saling berkaitan diantara ayat-ayat yang tertulis dengan
tujuan memudahkan di dalam mencari ayat yang saling berkaitan.19
Alkitab memiliki kekuasaan yang tinggi untuk menyatakan apakah itu benar
dan salah (2 Tim 3:16). Alkitab tidak hanya mengajarkan tentang cara beribadah
kepada Allah, tetapi juga berisi ―petunjuk hidup‖ yang dapat membawa seseorang
untuk menikmati kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan (Yes 45:17,18) sehingga
mereka percaya bahwa semua jaran agama harus diuji hadulu kebenarannya dengan
menggunakan tulisan-tulisan kudus yang terilham, baik jaran yang dikemukanan oleh
mereka sendiri atau ajaran yang dikemukakan oleh pihak lain. Untuk itu, nama SaksiSaksi Yehuwa berdasar pada Alkitab, yaitu Yesaya 43:10,11.20
2.4.6
Keselamatan
17
Arifuddin Ismail, Laporan Pnelitian Aliran-Aliran dalam Agama Kristen di NTT, Kalbar dan DIY
(Semarang:Kemenag Balitbang, 2011) hlm. 48-49.
18
FGD dengan Bapak Lius Harun, Bapak Pantas Purba di Balai Kerajaan. Pada tanggal 9 Februari
2015.
19
Arifuddin Ismail, Laporan Pnelitian Aliran-Aliran dalam Agama Kristen di NTT, Kalbar dan DIY
(Semarang:Kemenag Balitbang, 2011) hlm. 43.
20
Wawancara dengan Bapak Lius Harun. Pada tangga; 9 Februari 2015.
11
Saksi Yehuwa meyakini bahwa ―injil‖ yang harus diberitakan sekarang ini
adalah kabar baik bahwa kerajaan Allah sudah berdiri di bumi sejak tahun 1914 secara
tidak kelihatan. Dengan percaya kepada Kristus dan dengan berlindung kepada
organisasi Yehuwa, sekarang manusia dapat berharap untuk sanggup melewati masa
aniaya besar dan langsung memasuki alam Kerajaan Allah yang di bumi. Menurut
mereka ―injil‖ ini selaras dengan yang dikhotbahkan Rasul Paulus dan murid-murid
lainnya yang mula-mula itu. Menurut mereka tidaklah patut bila seorang kristen
mengatakan bahwa ia ―sudah diselamatkan‖. Ia tidak mempunyai jaminan
keselamatan. Ia sedang menunggu keselamatan yang akan terwujud pada masa yang
akan datang. Untuk diselamatkan seseorang harus menerima ajaran saksi Yehuwa,
berpaling dan mengakui Watchtower Society sebagai ―organisasi Allah‖, menjalankan
kehidupannya sesuai ajaran dan kegiatan Watchtower Society, tulus dan setia terhadap
Yehuwa dan organisasi-Nya di bumi, dan bertahan serta setia sampai akhir.
Penebusan Kristus sendiri tidaklah cukup untuk pembenaran orang percaya.
Demikianlah selanjutnya pendapat mereka: untuk diselamatkan seharusnya
seseorang tidak langsung datang kepada Yesus, tetapi kepada Bapa (Yehuwa) melalui
Yesus. Hanya orang-orang yang termasuk kelompok 144.000 (Why 7:4) sajalah yang
oleh darah Kristus berada dibawah perjanjian baru. Hanya merekalah yang hanya
boleh menerima perjamuan malam Tuhan (Perjamuan Malam Tuhan adalah istilah
Saksi Yehuwa untuk Perjamuan Tuhan/Perjamuan Suci.Red.) ―Domba-domba lain‖
hanya sebagai peninjau pada perjamuan itu.21
2.4.7
Peribadatan Saksi Yehuwa
Kegiatan Peribadatan Saksi Yehuwa sebagai berikut: kebaktian setiap minggu
2 x pertemuan dengan durasi waktu 1.45 menit sampai 2 jam kebanyakan dibuat
setiap hari kamis sore dan minggu pagi. Ada ibadah keluarga yang dilakukan masingmasing keluarga setiap minggu menyisihkan 1 malam ibadah keluarga, kemudian ada
3 x dalam setahun kebaktian.
Berdasarkan ini kepercayaan Saksi Yehuwa, dapat dikatakan bahwa mereka
tidak memiliki ritual seperti agama-agama lain: Islam, Katholik, Hindu, Budha dan
Khonghucu. Saksi Yehuwa menganggap beribadah bisa dilakukan di mana saja,
kapan saja tanpa aturan yang runtut dan ritus untuk bersuci sebelumnya.
21
Kevin R. Quick, Menyibak Tirai Saksi Yehuwa (Lembaga Literatur Baptis, 2002), hlm. 27-32.
12
Memperlakukan Alkitab pun sama seperti buku biasa untuk belajar, tetapi mereka
juga bernyanyi, berdoa dan membaca Alkitab dan buku-buku terbitan Watchtower.
Saksi Yehuwa hanya memiliki satu hari yang bisa dikatakan bahwa hari itu
adalah hari yang sangat penting, yaitu tanggal 14 Nisan sebelum matahari terbenam.
Tanggal 14 Nisan ini diperingati sebagai bentuk penghormatan terhadap perjamuan
malam yang dilakukan Yesus sebelum mati. Peringatan ini wajib dilakukan oleh
seluruh umat Saksi Yehuwa di dunia, sehingga aktivitas apapun yang sedang mereka
lakukan wajib dihentikan. Peringatan ini pula yang dapat dijadikan hari besar untuk
Saksi Yehuwa, di mana perhitungannya berdasarkan pada peredaran bulan.22
2.5 Bidat
Gereja sering kali menghadapi ancaman dalam perkembangannya, baik ancaman dari
luar maupun dari dalam. Ancaman dari luar biasanya berupa perusakan, penganiayaan, dan
pembakaran gereja. Sementara ancaman dari dalam berupa ajaran/doktrin menyesatkan/tidak
sesuai dengan kebenaran Alkitab. Ajaran ini sering dikenal dengan nama bidat. Bid(a)ah atau
bidat berasal dari kata Arab yang mempunyai pengertian, ―Suatu ajaran atau aliran yang
menyimpang dari ajaran resmi‖. Menurut DR. H. Berkof dan DR. I.H. Enklaar, ―Bidat
ditinjau dari sudut historis adalah persekutuan Kristen (yang kecil) yang dengan sengaja
memisahkan diri dari Gereja besar dan ajarannya menekankan Iman Kristen secara berat
sebelah, sehingga teologianya dan praktek kesalehannya pada umumnya membengkokkan
kebenaran Injil.23
Pada umumnya ciri-ciri bidat adalah sebagai berikut :

Mengemukakan kebenaran baru
Kebanyakan pimpinan bidat mengklaim bahwa dirinya telah mendapatkan ilham
baru dan isitimewa dari Allah. Biasanya kebenaran ilham yang diklaim mereka dianggap
sebagai pengganti atau bertentangan dengan kebenaran ilham sebelumnya.

Mengemukakan penafsiran baru
Ada sebagian bidat mengklaim bahwa yang diajarkan bukan kebenaran baru, tepi
mengakui bahwa mereka mempunyai metode baru dalam penafsiran rahasia kebenaran
yang terdapat didalam Alkitab. Berlainan dengan metode yang dipergunakan oleh kaum
ortodoks. Mereka menyalahkan keyakinan yang bersifat sejarah yang berlatar-belakang
22
Hasil FGD dengan Bapak Lius Harun dan Bapak Pantas Purba di Balai Kerajaan pada tanggal 9Februari-2015
23
Pdt. Paulus Daun. M.Div, M.Th, Bidat Kristen dari masa ke masa (Manado: Daun Family), hlm. 6
13
pada penafsiran yang didirikan di atas kesalah-pengertian terhadap Alkitab. Para bidat
bukan saja mempersalahkan keyakinan kaum Ortodoks yang bersifat sejarah dan mereka
juga mempunyai penafsiran baru yan aneh-aneh. Oleh karena tujuan bidat memperalat
Alkitab untuk mendukung teori mereka, sehingga penafsiran mereka jauh meninggalkan
konteks dan hakekat pengajaran Alkitab.

Mengemukakan sumber otoritas yang non-Alkitabiah
Ada sebagian bidat memiliki buku yang dikarang oleh para pendiri atau pimpinan
mereka, lalu menjadikan buku-buku tersebut sebagai sumber otoritas untuk
menggantikan Alkitab. Bagi mereka, buku-buku ini merupakan sumber otoritas yang
menentukan iman kepercayaan dan arah kehidupan mereka. Tujuan para tokoh bidat
memperalat Alkitab untuk mendukung doktrin mereka. Dengan kata lain, hakekat dari
sumber otoritas
bagi keyakinan dan kehidupan mereka bukan Alkitab, melainkan
pemikiran dari para tokoh mereka.

Mengemukakan kepalsuan
Ciri-ciri yang akan sering nampak dan ditemukan pada diri para bidat adalah -
pengajaran yang dikemukakan kelihatan benar tetapi sebenarnya salah. Para bidat
mengemukakan prediksi mengenai kedatangan Yesus untuk yang kedua kalinya dan
tentang hal kiamat atau akhir zaman.

Mengemukakan Yesus yang lain
Ciri khusus yang lainnya yang terdapat di dalam semua doktrin para bidat adalah
Pengajaran palsu tentang pribadi Yesus Kristus. Yesus Kristus yang dikemukakan
mereka bukan Yesus Kristus yang terdapat dalam Alkitab.24
2.6 Teori Behavioristik
Dalam kamus bahasa inggris behavior artinya kelakuan, tindak tanduk atau bertingkah
laku dengan sopan. Behaviorisme adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur,
diamati dan dihasilkan oleh respon pelajar terhadap rangsangan. Tanggapan terhadap
rangsangan dapat diperkuat dengan umpan balik positif atau negatif terhadap perilaku kondisi
yang diinginkan (Arya, 2010). Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang
didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913. Sama halnya dengan psikolanalisa,
24
Pdt. Paulus Daun. M.Div, M.Th, Bidat Kristen dari masa ke masa (Manado: Daun Family), hlm. 12-
15
14
behaviorisme juga merupakan aliran yang revolusioner, kuat dan berpengaruh serta memiliki
akar sejarah yang cukup dalam.25
Dalam Teori Behavioristik pandangan tetang belajar adalah perubahan dalam
tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Beberapa tokoh teori
belajar behaviorisme antara lain adalah Pavlov, Thorndike, Watson, Hull, Edwin Guthrie
dan Skinner. Dari sekian banyak para ahli yang berkarya dalam aliran ini, salah satu di
antaranya akan dijelaskan disini. Teori Behavioristik menurut Ivan Pavlov, Pavlov telah
melakukan percobaan pada Anjing sebagai subjeknya yang dikenal dengan pengondisian
klasik (classical conditioning). Dari percobaan tersebut Pavlov menyimpulkan bahwa respon
atau tingkah laku organisme bisa dikondisikan, dan organisme bisa memiliki respon tertentu
(tingkah laku responden) melalui belajar atau latihan.26 Dengan percobaan tersebut bisa
dilihat bahwa manusia memiliki sifat yang rasional, penuh perhitungan, berpusat pada diri
sendiri (selfish), dan individualistis.27 Dengan percobaan tersebut pula bisa dilihat bahwa
mahluk hidup bisa berubah dengan cara berfikir.
III. SELAYANG PANDANG
3.1 Lokasi
3.2.1 Kota Ungaran
Kabupaten
Semarang adalah
sebuah kabupaten di Provinsi Jawa
Tengah.
Ibukotanya adalah Kota Ungaran. Ungaran tepat berbatasan dengan Kota Semarang.
Bagian timur wilayah kabupaten ini merupakan dataran tinggi dan perbukitan. Sungai
besar yang mengalir adalah Sungai Tuntang. Di bagian barat wilayahnya berupa
pegunungan, dengan puncaknya Gunung Ungaran (2.050 meter) di perbatasan dengan
Kabupaten Kendal, serta Gunung Merbabu (3.141 meter) di barat daya. Jumlah
penduduk Kabupaten Semarang pada tahun 2009 sebanyak 978.253 jiwa yang terdiri
dari 497.227 jiwa (51%) penduduk laki-laki dan 493.431 jiwa (49%) penduduk
perempuan. Jumlah penduduk tersebut tersebar ke-19 kecamatan yang menjadi
wilayah Kabupaten Semarang dengan jumlah penduduk terendah adalah di
Kecamatan Bancak dengaan jumlah penduduk 25.917 jiwa dan kecamatan yang
paling banyak penduduknya adalah di Kecamatan Ungaran Barat dengan jumlah
penduduk sebanyak 93.012 jiwa. Adapun rasio jenis kelaminnya tampak tidak terlalu
banyak selisih yaitu hampir rata-rata di semua kecamatan, namun di Kecamatan
25
E. Koswara, Teori-Teori Kepribadian, (Bandung: PT.Eresco, 1991), hlm.69.
Ibid.,hlm.79.
27
Muji Sutrisno, Hendar Putranto, Teori-Teori Kebudayaan (Yogyakarta: Kanisius, 2005), hlm. 53-54
26
15
Tengaran rasionya tertinggi yaitu 1,3%, dan terendah di Kecamatan Susukan sebesar
0,9%.
Komposisi penduduk menurut kelompok usia dapat dibedakan menjadi 2
(dua), yaitu usia produktif dan usia non produktif, sedangkan untuk usia non produktif
sendiri dibedakan menjadi 2 (dua) lagi, yaitu usia belum produktif (usia sekolah) dan
usia tidak produktif. Wilayah yang mempunyai kepadatan atau sebaran permukiman
yang padat yaitu daerah pusat kota (Kecamatan Ungaran), wilayah di sepanjang
koridor Semarang-Bawen maupun wilayah yang berbatasan langsung dengan Kota
Semarang dan Kota Salatiga. Hal ini, karena wilayah tersebut merupakan daerah
tujuan atau limpahan penduduk dari Kota Semarang dan Kota Salatiga. Sedangkan
wilayah yang memiliki sebaran permukiman yang relatif tidak padat yaitu wilayah
Kecamatan Bancak maupun daerah yang berada jauh dari pusat kota.
3.2.2
Agama
Jumlah pemeluk agama Islam di Kabupaten Semarang sebesar 876.139 orang
(92%) sedangkan jumlah pemeluk agama Kristen sebanyak 35.218 orang (4%),
agama Katolik sebanyak 24.275 orang (3%), Buddha sebanyak 6.605 orang (1%),
agama Hindu dan Konghucu hanya minoritas dan tercatat sebanyak 354 orang dan
400 orang. Fasilitas keagamaan lainya yang ada di Kabupaten Semarang adalah
pondok pesantren yaitu sejumlah 127 buah dengan jumlah santri 13.809 orang dan
jumlah kiai/ustad sebannyak 2.527 orang.
3.2 Sejarah Gereja Kristen Jawa Ungaran
Secara resmi Sidang Majelis GKJ Ungaran menetapkan berdirinya GKJ Ungaran pada
tanggal 24 Desember 1923. Penetapan ini didasarkan pada tersedianya dokumen gereja yang
masih dapat dimiliki secara faktual, yaitu pada catatan yang masih dimiliki tentang peristiwa
pembaptisan
yang
terjadi
pada
tanggal
tersebut
atas
diri
Bapak
Mirmo.
Setelah memiliki sebidang tanah yang cukup luas di daerah Ungaran (tanah yang
sekarang dikenal dengan nama Bukit Doa Getsemani) sejumlah pendeta pun diutus oleh
Zending untuk melayani ke sana yaitu: Ds. Siemer Bettel, Ds. Schliepoter, Ds. Vischer, Ds.
Kabelits, Ds. Van Der Veen dan Ds. Vasten Raad. Di samping itu terdapat pula beberapa
warga pribumi yang diangkat menjadi Guru Injil yaitu Mariban dan Yusuf Khepas.
Setelah kehilangan guru injil Yusuf Khefas pada tahun 1948 karena meninggal dunia,
tahun 1949 Jemaat GKJ Ungaran mendapat bantuan Guru Injil baru atas diri Cornelius
16
Setyoprayitno dari Semarang. Namun pada tahun berikutnya 1950 Guru Injil tersebut
meletakkan jabatan dan menjadi guru SD Negeri Pati. Peristiwa ini mendorong jemaat untuk
menetapkan beberapa warga tertentu (yaitu S. Hadisudaryanto, Soekarno, Mirma Adisucipto
dan Wakidjan Poncoasmara) untuk menjadi Majelis agar pemeliharaan iman jemaat dapat
berjalan.
Tanggal 18 Mei 1951 Jotham Suharso dipanggil menjadi guru Injil melalui Sidang
Klasis Semarang dan setelah melayani tujuh tahun sebagai guru Injil, tepatnya tanggal 18 Juli
1959 Jotham Suharso ditahbiskan menjadi pendeta pertama GKJ Ungaran. 23 tahun
kemudian tepatnya tanggal 18 Desember 1981 Ds. Jotham Suharso meninggal dunia karena
sakit. Jumlah warga saat itu telah mencapai kurang lebih 250 KK atau sekitar 750 jiwa yang
meliputi induk dan pepantan. Sejak itu konsulensi diberikan oleh beberapa pendeta,
diantaranya Ds. Sri Handoyo hingga akhirnya ditahbiskanlah pendeta kedua atas diri Elias
Suratno Hadisasmito, B.Th pada tanggal 8 Mei 1986 seiring peresmian gedung gereja baru
yang terletak di jalan Letjen. Suprapto sekarang ini.
Seiring waktu, 12 tahun pelayanan dilewati tanpa terasa dan Pdt. Elias Suratno
Hadisasmito, B.Th diutus GKJ Ungaran menjadi Pendeta Pelayan Khusus (PPK) untuk
melayani di GKJ Klasis Semarang Timur hingga memasuki masa emiritus pada 7 Januari
2000. Sejak pengutusan itu konsulensi diberikan oleh beberapa Pendeta kepada GKJ
Ungaran, yaitu Pdt. Sri Handoko, S,Th, Pdt. Bambang Pujo Riyadi, S.Th dan Pdt. Drs.
Napsun Setyono. Dan pada tanggal 30 Nopember 2001 pendeta ketiga ditahbiskan atas diri
Andrias Oktavianto, S.Si. Jumlah warga pada tahun itu telah mencapai 1641 atau sekitar 540
KK.28
3.3 Pokok Ajaran Gereja Kristen Jawa
3.3.1 Allah
Gereja Kristen Jawa mengakui bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus itu Allah
yang satu dan sama, pribadinya hanya satu, yaitu Allah (Tritunggal). Berdasarkan cara
pelaksanaan penyelamatan Allah di dalam sejarah, ketritunggalan Allah dapat
dijelaskan; dalam hubungan dengan peristiwa bangsa Israel sebagaimana tertulis
dalam kitab Perjanjian Lama, Allah dikenal sebagai Bapa, Dalam hubungan dengan
peristiwa manusia Yesus sebagaimana tertulis dalam kitab Perjanjian Baru, Allah
dikenal juga sebagai Anak. Dalam hubungan dengan peristiwa Roh Kudus
28
______________. GKJUngaran : Informasi Bergereja Tahun 2011 & Rencana Pelayanan Tahun 2012
( Ungaran: GKJ Ungaran, 2012) hlm.1-2
17
sebagaimana tertulis dalam kitab Perjanjian Baru dan di dalam sejarah gereja hingga
kini, Allah dikenal juga sebagai Roh Kudus.
3.3.2 Keselamatan
Allah menghendaki semua orang diselamatkan. Tetapi untuk diselamatkan
orang harus menentukan sikapnya terhadap penyelamatan Allah. Jadi tidak dengan
sendirinya semua orang akan diselamatkan. Sikap yang dapat membuat orang
diselamatkan mereka harus menerima penyelamatan Allah dan merelakan dirinya
diselamatkan Allah. Sikap demikian yang disebut percaya atau beriman. Unsur-unsur
yang terkandung dalam sikap percaya yaitu kesadaran dan pengakuan bahwa dirinya
berada di dalam kondisi tidak selamat, pengetahuan mengenai tindakan penyelamatan
Allah terhadap dirinya. Keselamatan sebagai buah pekerjaan penyelamatan Allah
sudah diterima dan dialami oleh orang yang percaya waktu hidupnya di dunia. Tetapi
keselamatan itu masih akan mencapai kesempurnaannya kelak dalam persekutuan
dengan Allah di sorga. Oleh karena itu kehidupan orang percaya di dunia merupakan
perjalanan keselamatan, yaitu perjalanan menuju kesempurnaan keselamatan.
3.4 Tanggapan Jemaat GKJ Ungaran
Gereja adalah persekutuan orang-orang yang dipanggil keluar oleh Yesus Kristus
untuk bersaksi tentang namaNya sampai ke ujung bumi (Kis 1:18). Bersaksi ini bukan hanya
verbal sataupun karya, tetapi hidup dan kehidupan secara utuh (1Pet. 3: 15-17). Bersaksi
berarti hidup kita menjadi surat kiriman Kristus yang dapat dibaca oleh semua orang yang
sekaligus sebagai pertanggungjawaban pengharapan iman kita (2 Kor 3:3) sebab itu
pengertian gereja sebagai eklesia harus pula dihubungkan dengan pengertian gereja sebagai
tubuh Kristus (Ibr 12:1-4).29
Gereja merupakan persekutuan orang yang dipilih dan dikuduskan oleh Allah untuk
diutus ke tengah-tengah dunia. Demikianlah gereja harus berfungsi ibarat garam dan terang di
dunia. Tanggung jawab gereja di tengah masyarakat sedemikian besar dan berat, karena
gereja harus bersungguh-sungguh menunjukkan sikap hidup yang benar, adil dan penuh
kasih. Gereja juga harus menjadi teladan dalam memotivasi orang lain agar memperbaiki
sikap hidup mereka yang jauh dari nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Gereja juga harus
berperan aktif dalam gerakan menolak berbagai tindakan yang tidak benar di dalam
masyarakat, seperti korupsi, kekerasan, ketidakadilan, dsb.
29 Pdt. Weinata Sairin, M.Th. kerukunan Umat Beragama: pilar utama kerukunan berbangsa:
butir-butir pemikiran (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006), 16-17.
18
Bagitu juga dengan Gereja Kristen Jawa Ungaran yang berdampingan dengan Balai
Kerajaan Saksi Yehuwa yang memiliki doktrin atau pengajaran yang berbeda dengan gereja
di Indonesia pada umumnya. Jemaat GKJ Ungaran mengetahui kehadiran Saksi Yehuwa
berbeda-beda, ada yang masih baru mengetahui keberadaan Saksi Yehuwa dan sudah lama
mengetahui keberadaan Saksi Yehuwa, bahkan sudah beberapa kali dikunjungi. Jemaat yang
sering di kunjungi adalah Sunu (majelis GKJ Ungaran), Risdiarto (mantan majelis GKJ
Ungaran), Agus Dolar (tokoh GKJ Ungaran), Irwan (tenaga GKj Ungaran), Trimo
(tenagaGKJ Ungaran). Sunu (majelis GKJ Ungaran) mengatakan bahwa Saat Saksi Yehuwa
berkunjung ke rumah, beliau mengakui tidak mengetahui bahwa yang berkunjung adalah
anggota Saksi Yehuwa dan menganggap tamu biasa sebagai orang Kristen lalu Saksi Yehuwa
membagikan pamflet serta sebuah majalah yang berisikan kata-kata Kristiani yang sangat
bagus dan mudah dimengerti lalu mulai mendiskusikannya.30 Mantan majelis GKJ Ungaran
yang juga pernah dikunjungi oleh saksi Yehuwa, Risdiarto mengatakan di dalam Proses
Pekabaran Injil, Saksi Yehuwa mula-mula mengajarkan tentang Doktrin atau ajaran Kristen
pada umumnya, tetapi lama-lama Saksi Yehuwa mulai memberikan atau menyisipkan
Doktrin mereka.31
Kehadiran Saksi Yehuwa ditanggapi berbeda-beda oleh jemaat GKJ Ungaran, ada
jemaat yang masih mau untuk mendiskusikan ajaran Saksi Yehuwa namun ada juga yang
langsung menolak kedatangan mereka. Jemaat yang masih menerima adalah Agus Dolar yang
mengatakan ―kalau saya mau menerima Saksi Yehuwa untuk datang dan berkunjung karena
saya ingin tahu doktrin mereka dan saya ingin mendiskusikan doktrin yang selama ini saya
dapatkan di GKJ dan doktrin dari Saksi Yehuwa, tetapi bukan berarti saya ingin bergabung
dengan Saksi Yehuwa, saya ingin mengenal Saksi Yehuwa tetapi tidak menjadi seperti
mereka. Saya ingin menyerap yang positif dari ajaran Saksi Yehuwa‖. 32
Jemaat GKJ Ungaran yang langsung menolak kehadiran Saksi Yehuwa mempunyai
alasan sebagai berikut:

Ajaran/Doktrin
Saksi Yehuwa mempunyai ajaran atau doktrin yang berbeda dengan doktrin
GKJ. Irwan (guru katekisasi GKJ Ungaran) mengatakan bahwa Saksi-saksi Yehuwa
menolak ajaran Trinitas yang berarti tiga dalam satu. Saksi Yehuwa meyakini bahwa
Yehuwa adalah satu-satunya Allah yang benar. Yesus adalah ―suatu‖ allah, suatu ―allah‖
30
Wawancara dengan Bapak Sunu, salah satu Majelis GKJ Ungaran. Pada tanggal 7/2/2015.
Wawancara dengan Bapak Risdiarto, salah satu Jemaat GKJ Ungaran. Pada tanggal 7/2/2015.
32
Wawancara dengan Bapak Agus Dollar, salah satu jemaat GKJ Ungaran. Pada tanggal 7/2/2015.
31
19
yang berkuasa, tetapi bukan Allah yang Mahakuasa, Yesus adalah Raja, dan Yesus
adalah korban penebusan. berbeda dengan doktrin yang diajarkan oleh GKJ yang
mempercayai dan mengimani bahwa Bapa, Anak (Yesus), dan Roh Kudus itu Allah yang
satu dan sama, pribadinya hanya satu, yaitu Allah (Tritunggal). 33 Dari perbedaan doktrin
ini jelas dan bisa menjadi dasar penolakan warga GKJ dengan kehadiran Saksi Yehuwa.

Penginjilan
Selain mempunyai doktrin atau ajaran yang berbeda antara Saksi Yehuwa dan
GKJ, Risdiarto mengatakan Saksi Yehuwa di rasa mengganggu karena cara penginjilan
mereka yang datang di saat waktu atau jam bekerja, cenderung memaksa karena warga
yang sudah pernah dikunjungi menolak tetapi Saksi Yehuwa masih tetap mengunjungi
dan salah sasaran, karena Saksi Yehuwa datang ke tempat Jemaat atau orang yang sudah
mengikut Yesus Kristus, selain itu Saksi Yehuwa juga dianggap mengganggu masyarakat,
karena mengganggu ketentraman iman atau keyakinan yang sudah menjadi pegangan
hidup jemaat, seakan-akan mencuri ―domba‖ dari peternakan lain. 34
Risdiarto juga mengetahui bahwa Saksi Yehuwa pada tahun 1976 pernah
diberhentikan seluruh aktivitasnya oleh pemerintah karena dianggap mengancam negara
dan mengganggu keamanan dan ketentraman di masyarakat, tetapi jemaat GKJ Ungaran
tersebut tidak terlalu mempermasalahkannya karena mereka berpendapat bahwa setiap
agama pasti memiliki masalah dan bisa menimbulkan konflik, tetapi ada juga jemaat yang
tidak mengetahui permasalahan tersebut.35
Pendeta GKJ Ungaran mengenai tanggapan terhadap kehadiran Saksi Yehuwa di
Ungaran khususnya bagi jemaat GKJ Ungaran, Pdt. Andreas mengatakan Sejauh ini sudah
ada 1 warga GKJ Ungaran yang berpindah menjadi Saksi Yehuwa. Berpindahnya Jemaat
GKJ Ungaran menjadi Saksi Yehuwa dikarenakan GKJ Ungaran sendiri yang kurang
memperhatikan warga tersebut, dan warga tersebut merasa lebih nyaman dan lebih paham
dengan apa yang diimani. Untuk mencegah
hal itu kembali terjadi GKJ Ungaran
melakukan beberapa kegiatan gereja sebagai sarana pemeliharaan iman jemaat, yaitu
dengan katekisasi, perkunjungan, penyuluhan yang dilakukan pada saat PA (Pendalaman
Alkitab) dan beberapa kegiatan gereja yang memungkinkan untuk menyinggung masalah
Saksi Yehuwa.36
33
Wawancara dengan Bapak Irwan, di GKJ Ungaran pada tanggal 9/2/2015.
Wawancara dengan Bapak Risdiarto. Pada tanggal 7/2/2015.
35
Wawancara dengan Bapak Risdiarto pada tanggal 7/2/2015.
36
Wawancara dengan Bapak Pdt. Andreas. Gembala Sidang GKJ Ungaran. Pada tanggal 7/2/2015.
34
20
IV. ANALISA DATA
Dari data yang diperoleh melalui wawancara dari beberapa anggota Saksi Yehuwa
dan Jemaat GKJ Ungaran dan observasi langsung ke tempat penelitian, penulis mendapatkan
data tentang tanggapan GKJ Ungaran terhadap kehadiran Saksi Yehuwa di kota Ungaran
sebagai berikut:
Jemaat GKJ Ungaran mempunyai tanggapan yang berbeda-beda mengenai kehadiran
Saksi Yehuwa di kota Ungaran, Jemaat GKJ Ungaran ada yang menerima kehadiran Saksi
Yehuwa dan merasa tidak terganggu, karena jemaat tersebut menghargai tentang adanya
perbedaan doktrin dan jemaat tersebut ingin berdikusi secara baik mengenai perbedaan
doktrin dengan Saksi Yehuwa dan menyaring segi-segi positif yang bisa didapatkan dari
ajaran Saksi Yehuwa. Jemaat GKJ Ungaran melihat bahwa perbedaan memang sudah ada
dan wajar di dalam sebuah masyarakat, oleh karena itu perbedaan dapat disikapi dengan
pikiran yang positif. Dalam teori Behaviorisme yang dikemukakan oleh Ivan Pavlov, Pavlov
telah melakukan percobaan pada Anjing sebagai subjeknya yang dikenal dengan
pengondisian klasik (classical conditioning). Dari percobaan tersebut Pavlov menyimpulkan
bahwa respon atau tingkah laku organisme bisa dikondisikan, dan organisme bisa memiliki
respon tertentu (tingkah laku responden) melalui belajar atau latihan.37 Dengan percobaan
tersebut bisa dilihat bahwa manusia memiliki sifat yang rasional, penuh perhitungan, berpusat
pada diri sendiri (selfish), dan individualistis.38 Dengan percobaan tersebut pula bisa dilihat
bahwa mahluk hidup bisa berubah dengan cara berfikir. Respon yang telah disimpulkan oleh
Ivan Pavlov yang mengatakan bahwa manusia memiliki sifat yang rasional, penuh
perhitungan, berpusat pada diri sendiri, dan individualistis juga dimiliki oleh beberapa jemaat
dengan hadirnya Saksi Yehuwa di lingkungan GKJ Ungaran. Teori ini dapat dibuktikan
bahwa ada jemaat GKJ Ungaran yang berpindah ke Saksi Yehuwa, jemaat ini secara pribadi
merasa lebih nyaman secara rohani saat mempelajari dan mengimani Saksi Yehuwa.
Kenyataan yang ada di dalam jemaat GKJ Ungaran memiliki sifat respon yang
berbeda-beda mengenai kehadirian Saksi Yehuwa, Respon tersebut ada yang bersifat negatif.
jemaat menolak secara jelas kehadiran Saksi Yehuwa. Penolakan tersebut juga
mempunyai alasan yang jelas, adapun alasan jemaat GKJ Ungaran menolak kehadiran Saksi
Yehuwa sebagai berikut:

Ajaran/Doktrin
37
38
E. Koswara, Teori-Teori Kepribadian, (Bandung: PT.Eresco, 1991), hlm.79.
Muji Sutrisno, Hendar Putranto, Teori-Teori Kebudayaan (Yogyakarta: Kanisius, 2005), hlm. 53-54
21
Saksi Yehuwa mempunyai ajaran atau doktrin yang berbeda dengan doktrin GKJ.
Saksi-saksi Yehuwa menolak ajaran Trinitas yang berarti tiga dalam satu. Saksi Yehuwa
meyakini bahwa Yehuwa adalah satu-satunya Allah yang benar. Yesus adalah ―suatu‖ allah,
suatu ―allah‖ yang berkuasa, tetapi bukan Allah yang Mahakuasa, Yesus adalah Raja, dan
Yesus adalah korban penebusan. berbeda dengan doktrin yang diajarkan oleh GKJ yang
mempercayai dan mengimani bahwa Bapa, Anak (Yesus), dan Roh Kudus itu Allah yang satu
dan sama, pribadinya hanya satu, yaitu Allah (Tritunggal). Dari perbedaan doktrin ini jelas
dan bisa menjadi dasar penolakan warga GKJ dengan kehadiran Saksi Yehuwa.

Penginjilan
Selain mempunyai doktrin atau ajaran yang berbeda antara Saksi Yehuwa dan GKJ,
Saksi Yehuwa dianggap mengganggu karena cara penginjilan mereka yang datang di saat
waktu atau jam bekerja, cenderung memaksa karena warga yang sudah pernah dikunjungi
menolak tetapi Saksi Yehuwa masih tetap mengunjungi dan salah sasaran, karena Saksi
Yehuwa datang ke tempat Jemaat yang sudah mengikut Yesus Kristus, selain itu Saksi
Yehuwa juga dianggap mengganggu masyarakat, karena mengganggu ketentraman iman atau
keyakinan yang sudah menjadi pegangan hidup jemaat, seakan-akan mencuri ―domba‖ dari
peternakan lain. Saksi Yehuwa dirasa tidak hanya mengganggu jemaat GKJ melainkan juga
masyarakat diluar GKJ Ungaran.
Menurut Teori Ivan Pavlov menyebutkan bahwa behavior memiliki arti kelakuan,
tindak tanduk atau bertingkah laku dengan sopan. Hal itu juga dilakukan oleh Saksi Yehuwa
ketika menyampaikan ajarannya bahkan ketika bertemu dengan jemaat GKJ Ungaran untuk
memperkenalkan ajarannya kepada mereka. Dengan demikian jemaat GKJ Ungaran juga
menanggapinya dengan baik serta bersikap terbuka dengan ajaran baru yang mereka terima
seperti yang disampaikan oleh Saksi Yehuwa. Dengan adanya perlakuan baik yang dilakukan
oleh Saksi Yehuwa dalam menyampaikan ajarannya ternyata mampu menarik perhatian dan
bahkan ada jemaat GKJ Ungaran yang merasa nyaman dan diperhatikan oleh Saksi Yehuwa,
sehingga ada jemaat yang lebih memilih untuk mengenal Saksi Yehuwa lebih jauh dan
akhirnya berjemaat di Saksi Yehuwa. Tingkah laku yang baik ternyata akan mendapatkan
respon yang baik juga bagi yang menerimanya hal itu terlihat dengan keterbukaan kedua
belah pihak antara Saksi Yehuwa dan jemaat GKJ Ungaran. Tetapi sebuah tingkah laku yang
baik tidak menjamin bahwa akan mendapatkan respon yang baik juga, hal ini juga terlihat
dengan adanya beberapa jemaat GKJ Ungaran yang menolak kehadiran dan ajaran yang
disampaikan oleh Saksi Yehuwa.
22
Jemaat GKJ Ungaran yang menolak tersebut menganggap bahwa ajaran Saksi
Yehuwa seperti bidat yaitu Saksi Yehuwa mengemukakan kebenaran baru dan
mengemukakan penafsiran baru, dengan berlatarbelakang pada ajaran yang dirintis oleh
Charles Taze Russell (lahir 1852). Russell senang belajar Alkitab namun menolak Yesus
adalah Allah, dan adanya hukuman kekal dan neraka. Pada tahun 1884 ia mendirikan
‗Watchtower Bible and Tract Society‘ dan pengikutnya disebut ‗Siswa-Siswa Alkitab.
mengemukakan sumber otoritas yang non-Alkitabiah, Saksi Yehuwa memakai
“Watchtower Society” (Lembaga Menara Pengawal) menjunjung tinggi Alkitab terjemahan
mereka sendiri, yaitu The New World Translation. Mereka memandang terjemahan mereka
sendiri sebagai terjemahan yang paling tepat, yang ada pada zaman ini. 39 Watchtower hanya
mempunyai satu metode pengajaran Alkitab. Sesungguhnya merupakan suatu yang
berlebihan bila itu disebut metode pengajaran Alkitab. Lebih tepat bila itu disebut ―pelajaran
buku‖, ―indoktrinasi‖.40 Penolakan ini dilakukan oleh beberapan jemaat GKJ Ungaran karena
ajaran Saksi Yehuwa berbeda dengan ajaran yang selama ini mereka dapatkan di Gereja
Kristen Jawa dari segi penginjilan dan doktrin. Perbedaan ajaran ternyata dapat
mempengaruhi seseorang untuk mengambil sikap serta memutuskan sesuatu.
Tanggapan yang kedua, Jemaat GKJ Ungaran merespon kehadiran Saksi Yehuwa
secara Positif. Respon positif ini dilandasi dengan pemahaman bahwa fenomena yang ada
dalam masyarakat memang berbeda. Jemaat GKJ Ungaran yang merespon positif atau
menerima ingin mendiskusikan ajaran Saksi Yehuwa dan jemaat tersebut ingin saling
bertukar pendapat, mengkoreksi dan berharap justru Saksi Yehuwa yang berpindah menjadi
Warga GKJ Ungaran, dan tentunya menghargai doktrin Saksi Yehuwa yang mengimani
bahwa Yesus itu bukan Allah. Melalui tanggapan positif ini ternyata jemaat GKJ Ungaran
dapat mengubah cara pandang pemikiran mengenai perbedaan doktrin dan tidak
mementingkan diri sendiri atau kelompok serta mau menganggap keberadaan orang lain yang
ada disekitarnya, dalam hal ini jemaat GKJ Ungaran mau menerima keberadaan atau
kehadiran Saksi Yehuwa. Dengan adanya respon positif dari jemaat GKJ Ungaran tersebut
ternyata memberikan peluang untuk saling berdiskusi tentang ajaran agama yang dimiliki
oleh GKJ Ungaran dan Saksi Yehuwa.
Peluang untuk berbagi pemahaman tentang doktrin ini ternyata memiliki
perbandingan untuk berfikir lebih luas dan merubah cara pandang seseorang untuk
menanggapi perbedaan. Menurut Ivan Pavlov makhluk hidup bisa berubah dengan cara
39
40
Kevin R. Quick, Menyibak Tirai Saksi Yehuwa (Lembaga Literatur Baptis, 2002), hlm.26
Kevin R. Quick, Menyibak Tirai Saksi Yehuwa (Lembaga Literatur Baptis, 2002), hlm.23
23
berfikir, dan dengan berfikir tersebut jemaat GKJ Ungaran dan Saksi Yehuwa bisa saling
mengenal lebih dalam tentang pemahaman dogma atau doktrin yang dimiliki agar tidak
memiliki pemahaman yang negatif. Dialog tersebut memperlihatkan bahwa manusia dapat
memahami dan mengakui keberadaan orang lain.
Denominasi gereja yang ada di Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda satu
dengan yang lain. Salah satu perbedaan yang ada adalah tentang pengajaran yang mereka
miliki. Tentunya gereja hidup berdampingan dengan masyarakat yang ada di sekitarnya.
sehingga ada beberapa respon yang muncul ketika ada perbedaan doktrin atau ajaran. Oleh
sebab itu respon yang terjadi harus bisa diterima dengan lapang dada.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Gereja berada dan hidup ditengah-tengah masyarakat. Tentunya gereja mempunyai
visi dan misi serta pengajaran yang dijadikan pedoman dalam kehidupan berjemaat. Gereja
tumbuh dan berkembang di tengah kehidupan masyarakat didasarkan Firman Tuhan, PokokPokok Ajaran, Tata Gereja dan putusan-putusan gerejawi yang lain. Hal ini juga dimiliki
oleh Saksi-Saksi Yehuwa yang juga memiliki visi dan misi yaitu berpusat dan menghadirkan
Yahweh melalui sabdanya serta ajaran yang berbeda dengan gereja yang lain yaitu GKJ
Ungaran. Perbedaan visi dan misi serta ajaran tersebut ternyata mendapatkan respon dari
jemaat GKJ Ungaran. Respon tersebut terjadi karena Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa
yang lokasinya tidak jauh dari GKJ Ungaran. Kedekatan ini tentunya menghasilkan respon
atau tanggapan dari jemaat GKJ Ungaran tentang kehadiran Saksi-Saksi Yehuwa.
Kehadirannya ditandai dengan kesaksian-kesaksian tentang kehidupan kongkrit didasarkan
dengan ayat-ayat kitab suci, famlet, dan majalah.
Pada umumnya Jemaat GKJ Ungaran menanggapi kehadiran Saksi-Saksi Yehuwa
secara positif dan dimengerti bahwa Saksi Yehuwa adalah Kristen. Ternyata secara khusus
setelah kehadiran Saksi Yehuwa berkunjung ke beberapa warga jemaat membawa kesaksiankesaksian yang berbeda di GKJ, misalnya tentang ajaran Tuhan Allah, Saksi Yehuwa
mengenalkan Tuhan Allah adalah Yahweh, tentang keselamatan, tentang kehidupan bergereja
yang menyebabkan bahwa Saksi Yehuwa berbeda dengan GKJ, selain ajaran atau doktrin
yang berbeda, hal lain yang menyebabkan penolakan kehadiran Saksi Yehuwa adalah cara
penginjilan yang dinilai cenderung memaksa di dalam menyampaikan dan mewartakan
ajarannya. ini yang menjadi alasan penolakan oleh jemaat GKJ Ungaran terhadap kehadiran
Saksi Yehuwa.
24
Secara institusi majelis GKJ Ungaran pernah mendiskusikan setelah menerima
informasi dari warga jemaat yang merasa terganggu, akhirnya di dalam pembahasan majelis
gereja memberikan tanggapan dan solusi khususnya bagi pemeliharaan iman, penggembalaan
warga GKJ Ungaran dengan mengadakan penyuluhan mengenai Saksi Yehuwa pada saat
Pendalaman Alkitab (PA), Khotbah, Katekisasi. Tanggapan positif atau negatif tentunya
sangat wajar terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat ketika berada di dalam situasi
tertentu, oleh sebab itu tidak baik jika kita memaksakan suatu ajaran yang sudah kita imani
untuk diajarkan kepada orang lain. Tanggapan positif dari jemaat GKJ Ungaran terhadapan
kehadiran Saksi Yehuwa karena mereka memahami bahwa Saksi-Saksi Yehuwa mempunyai
doktrin atau ajaran mereka dan juga memiliki hak untuk menafsir Alkitab sebagai ajarannya
serta mewartakannya kepada orang lain dengan cara yang baik. Tidak hanya itu saja tetapi
Saksi-Saksi Yehuwa lembaga yang resmi diakui oleh pemerintah tentang keberadaannya.
5.2 Saran
Di dalam kehidupan bersama di tengah masyarakat kita wajib saling menghormati dan
menghargai yang didasarkan cinta kasih.

Kita harus saling belajar untuk mengerti, memahami setiap kelompok masyarakat dan
kelompok keagamaan yang hadir di tengah-tengah masyarakat.

Kita memberikan penghormatan dan menghargai akan pengembangan, pertumbuhan
setiap lembaga keagamaan di tengah kehidupan bersama.

Menjaga hubungan yang harmonis dan mengembangkan toleransi kehidupan
beragama masing-masing.

Mencegah pengembangan pemikiran yang negatif dan merusak keharmonisan dengan
cara mengadakan dialog-dialog keagamaan.

Setiap institusi keagamaan hendaknya menjaga keberadaan keagamaannya dengan
memperkuat pemeliharaan iman warga masing-masing.

Mengadakan kegiatan-kegiatan aksional secara bersama atau menjalin kerjasama
antar lembaga keagamaan.
25
DAFTAR PUSTAKA
Aritonang Jan S, 2009, Berbagai Aliran di dalam dan sekitar Gereja, Jakarta, BPK
Gunung Mulia.
Bernard Raho, 2007, Teori Sosialogi Modern, John Wolor (Ed), Jakarta, Penerbit
Pustakaraya.
Asali, Budi, Pdt. 2006.Menangkal Saksi Jehovah. Visimedia, Jakarta.
Lexy J Moleong, 1998, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Penerbit Rosda Karya.
Daun, Paulus, Pdt. Dr., 2002.Bidat Kristen Dari Masa ke Masa. Yayasan Daud Family,
Manado.
Notingham, Elizabeth, K, 1994, Agama dan Masyarakat, Suatu Pengantar Sosiologi
Agama, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Puar, Yusuf, A, 1977, Panca Agama di Indonesia, Jakarta, Penerbit Pustaka Antara.
Retnowati, Makalah dalam diskusi Aliran keagamaan.
Robertson, Roland, 1986, Sosiologi Agama, Alih bahasa Paul Rosyadi, Aksara Persada.
Wach, Joachim, 1985, Ilmu Perbandingan Agama, Inti dan Bentuk Pengalaman
Keagamaan, Jakarta, Penerbit Rajawali.
Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah, 1993
Watch Tower Bible And Tract Siciety of Pennsylvania, 2014, Kerajaan Allah
Memerintah!, Jakarta, Penerbit SAKSI-SAKSI YEHUWA INDONESIA.
Kevin R. Quick, Menyibak Tirai Saksi Yehuwa, Jakarta, Lembaga Literatur Baptis, 2002
E. Koswara, Teori-Teori Kepribadian, Bandung, PT.Eresco, 1991
Pdt. Weinata Sairin, M.Th. Kerukunan Umat Beragama: pilar utama kerukunan
berbangsa: butir-butir pemikiran, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2006
26
Download