,Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Wisatawan Untuk Berwisata Di Lawang Adventure Park Oleh: Sheren Yufaforevy Ulfa1 Irda1 Dahliana Khamener1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomu Universitas Bung Hatta Padang E-Mail: [email protected] [email protected] [email protected] The research have goal emperical improved effect of marketing mix on tourist decision visit in Lawang Adventure Park. The study using 160 respondent, they have visited Lawang Adventure Park. The process taken of the sample doing with purposive sampling. The study used primary data, the colecting of the data with questioner. The research have two importance variable. The first varible is depedent, the variable measure with tourist decision making visiting Lawang Adventure Park. The second variabel is independen. That variable consist of product, price, promotion, place, people, physical evidence and process. The solved of the problem of the research have using analysis statistical test with multiple regression analysis. The result of the test founding service marketing mix measure with promotion and people have individual significant effect on tourist decision for visiting Lawang Adventure Park Keyword Product, Price, Promotion, Place, People, Physical Evidence , Proses and Decision visit kepada seluruh masyarakat, walaupun PENDAHULUAN 1.1 demikian pengembangan objek wisata Latar Belakang Masalah Sumatera Barat adalah daerah dengan potensi sumber hayati yang tinggi, Sumatera Barat dikarunia panorama keindahan alam yang tinggi, sehingga daerah tersebut memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan berbagai industri terutama berhubungan dengan pariwisata. Pengembangan daerah wisata menjadi sebuah solusi yang terbaik untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Sumatera Barat. Pada saat ini begitu banyak objek wisata alam yang ditawarkan tidak disertai dengan profesionalisme dalam pengelolaan. Para wisatawan sering mengeluhkan bahwa mereka tidak nyaman mengunjungi berbagai objek wisata di Sumatera Barat, kondisi tersebut terjadi karena begitu banyaknya pungutan liar dari masyarakat, hingga tingginya angka pencurian disekitar objek wisata. Pengembangan objek wisata di Sumatera Barat juga dihadapkan pada tantangan yang besar terutama didalam pengelolaan perilaku dari masyarakat, sebagian besar masyarakat tentu memiliki niat yang berbeda dalam mengunjungi masyarakat objek wisata, ada masyarakat yang benar Adventure Park. mengunjungi Lawang benar berwisata akan tetapi juga terdapat 1.2 sejumlah warga masyarakat yang menjadi Berdasarkan uraian di atas, maka tempat wisata sebagai lokasi berbuat untuk perumusan masalah penelitian ini adalah hal yang bersifat negativ. Faktor lainnya sebagai berikut : yang menghambat perkembangan sektor 1. wisata di Sumatera Barat berhubungan sebagai 2. 3. pendapatan per kapita Sumatera Barat. 4. 5. kedanau Maninjau dan dikelilingi dengan terhadap berpengaruh keputusan Apakah people berpengaruh signifikan terhadap perbukitan hijau ,dengan suhu yang sejuk , keputusan wisatawan berwisata pada Lawang Adventure yang dapat dijadikan sebagai tempat Park ? dari 6. rutinitas dan kebisingan kota. Lawang Apakah berpengaruh Adventure Park merupakan wahana wisata Physical signifikan Evidence terhadap keputusan wisatawan berwisata pada yang tergolong baru dan masih perlu pemasaran distribusi Adventure Park ? objek wisata alam, yang menghadap kegiatan keputusan wisatawan berwisata pada Lawang Adventure Park menawarkan berbagai berbagai Apakah signifikan Lawang diri terhadap berpengaruh Adventure Park ? wisata tersebut berada di Kanagarian menenangkan promosi wisatawan berwisata pada Lawang apan pengembangan adalah Lawang Adventure Park. Objek dan Apakah signifikan Salah satu objek wisata yang rekreasi wisatawan Park ? menambah pemasukan masyarakat dan Agam. keputusan berwisata pada Lawang Adventure pengembangan potensi wisata sekaligus Kabupaten keputusan Apakah harga berpengaruh signifikan terhadap tersebut tentu harus disikapi serius untuk Lawang terhadap berpengaruh Adventure Park ? objek pengembangan wisata. Berbagai masalah sedang dalam tah produk wisatawan berwisata pada Lawang susahnya proses pembebasan tanah ulayat dijadikan Apakah signifikan dengan masalah tanah ulayat. Akibat untuk Perumusan Masalah Lawang Adventure Park ? untuk 7. pengembangan. Oleh sebab itu manajemen Apakah proses berpengaruh signifikan terhadap Lawang Adventure Park giat melakukan berbagai strategi untuk menarik minat 1 keputusan wisatawan berwisata pada Lawang Adventure 7. Park ? Mengetahui pengaruh marketing mix yang diukur dengan processs terhadap keputusan wisatawan berwisata pada 1.3.1 Tujuan Penelitian Lawang Adventure Park Berdasarkan kepada latar belakang masalah peneliti mengajukan beberapa LANDASAN TEORI tujuan penelitian yang hendak dibuktikan 2.1.1 yaitu: 1. 2. 3. Menurut Sumarwan et al (2010) Mengetahui pengaruh marketing mix mendefinisikan yang diukur dengan produk terhadap merupakan keinginan dari konsumen untuk keputusan wisatawan berwisata pada menwujudkan hasrat atau keinginannya Lawang Adventure Park. terhadap sebuah produk dengan melalukan Mengetahui pengaruh marketing mix berbagai aktifitas tertentu. Tahapan yang yang diukur dengan harga terhadap dilakukan keputusan wisatawan berwisata pada keputusan pembelian terdiri dari adanya Lawang Adventure Park kebutuhan, Mengetahui pengaruh marketing mix alternatif, melakukan pemilihan alternatif, yang diukur dengan promosi terhadap melakukan keputusan wisatawan berwisata pada evaluasi. Lawang Adventure Park 4. 5. keputusan individu pembelian untuk keinginan tindakan melakukan untuk dan mencari melakukan Menurut Sumarwan et al (2010) Mengetahui pengaruh marketing mix keputusan pembelian merupakan tindakan yang diukur dengan place terhadap nyata yang dilakukan konsumen untuk keputusan wisatawan berwisata pada membeli Lawang Adventure Park. dibutuhkan. Untuk mengukur keputusan Mengetahui pengaruh marketing mix pembelian yang diukur dengan people terhadap meliputi: keputusan wisatawan berwisata pada 6. Keputusan Pembelian produk atau digunakan jasa yang indikator yang Kebutuhan, merupakan keinginan Lawang Adventure Park yang dimiliki individu untuk mendapatkan Mengetahui pengaruh marketing mix sejumlah yang diukur dengan Physical Evidence dibutuhkan. terhadap merupakan keputusan wisatawan produk atau jasa Pencarian tindakan untuk yang informasi, mencari berwisata pada Lawang Adventure pengetahuan dan referensi sehubungan Park dengan produk yang akan dibeli. Pemilihan alternative, merupakan tindakan memilih 2 aneka produk sejenis yang dibutuhkan. individu untuk memberikan pelayanan Tindakan, merupakan spontanitas untuk jasa. membeli atau memiliki produk terbaik 2.2.1 yang telah diamati. Evaluasi merupakan analisis untuk Produk merupakan segala sesuatu membandingkan yang memiliki nilai dan bermanfaat bagi performance yang diberikan produk yang dikonsumsi dengan yang Produk manusia (Tjiptono, 2010). Produk dibuat diharapkan melalui sebuah proses, kegiatan produksi sebelun mengkonsumsi produk. produk dilakukan melalui tahapan tahapan Bauran Pemasaran Jasa penting. Proses yang pertama keberadaan Bauran merupakan bahan baku, diolah menjadi bahan jadi istilah yang sangat sering kita dengar serta melalui sebuah proses menjadi bahan didalam melaksanakan jadi. pemasaran. Bauran 2.2 pemasaran kegiatan pada Menurut Kotler dan Keller (2010) dasarnya merupakan empat elemen inti produk memiliki arti yang sangat penting, dari Menurut karena produk akan menjaga eksistensi Sumarwan et al (2010) bauran pemasaran sebuah perusahaan untuk tetap bertahan atau empat elemen inti pemasaran terdiri hidup. Produk merupakan segala sesuatu dari product, price, promotion, dan place. yang memiliki nilai dan bermanfaat bagi Empat elemen inti dari bauran pemasaran orang banyak. Setiap perusahaan tentu merupakan elemen inti dari produk. memiliki produk dengan variasi jenis dan aktifitas Ketika pemasaran pemasaran. kegiatan pemasaran kategori yang berbeda antara satu dengan dilakukan dalam bentuk jasa maka elemen yang lain. bauran pemasaran akan ditambah oleh tiga elemen inti tambahan yaitu 2.2.2 people, Menurut Kertajaya (2005) harga Physical Evidence dan process. Jika kita merupakan sejumlah pengorbanan yang amati dari elemen tambahan tersebut harus people merupakan individu yang bertugas memberikan jasa. Physical yang kegiatan yang untuk atau kualitas sebuah produk atau jasa. Semakin berkualitas sebuah jasa tentu akan akan mendorong meningkatnya nilai atau harga dilaksanakan.sedangkan proses merupakan rangkaian konsumen tertentu. Harga menunjukan standar mutu jasa yang disediakan untuk menunjang jasa dibayarkan mendapatkan sejumlah produk atau jasa Evidence merupakan merupakan segala peralatan aktifitas Harga dilakukan 3 yang harus dibayarkan konsumen untuk untuk menyalurkan produk kepada mendapatkan produk. konsumen sasaran. Kegiatan distribusi yang dilakukan pemasar atau perusahaan 2.2.3 Promosi Untuk tentu dapat dilakukan secara langsung atau memperkenalkan merek tidak langsung. produk atau jasa terentu kepada konsumen maka perlu dilakukan kegiatan promosi. Menurut Kotler dan Keller 2.2.5 (2010) People Ketika usaha yang kita mendefinisikan promosi sebagai kegiatan kembangkan adalah jasa tentu kualitas jasa yang untuk sangat tergantung kepada individu yang memperkenalkan memberikan jasa. Menurut Sumarwan et dilakukan mempromosikan sebuah konsumen atau merek kepada konsumen. al (2010) people merupakan individu Kegiatamn promosi dapat dilakukan secara (pearson) yang memberikan jasa kepada langsung maupun tidak langsung. konsumen sasaran. People atau individu Menurut Tjiptono et al (2010) yang menawarkan jasa merupakan pihak promosi merupakan sebuah kegiatan yang yang memiliki kemampuan komunikasi dilakukan untuk yang berkualitas. Sesuai dengan sifat jasa memperkenalkan sebuah merek produk kualitas jasa yang mampu diberikan relatif yang mereka hasilkan dan akan mereka berbeda antara satu dengan yang lain. Jasa pasarkan. sifatnya relatif dan hanya dapat dirasakan oleh perusajhaan Kegiatan promosi sering dilakukan dengan menggunakan berbagai oleh individu yang menggunakannya. media. Mulai dari media cetak, elektronik 2.2.6 hingga media cetak. Physical Evidence Menurut Sumarwan et al (2010) mendefinisikan 2.2.4 Distribusi Setelah proses produksi dilakukan menunjukan Physical sejumlah Evidence fasilitas tentu sebuah produk siap dipasarkan disediakan kepada untuk meningkatkan kualitas mutu dan kualitas menyalurkan produk kepada konsumen jasa. Bentuk Physical Evidence tersedianya sasaran fasilitas konsumen terlebih sasaran, dahulu harus distribusikan kepada konsumen di perusahaan yang ditempat individu untuk yang akhir. menyedikan jasa seperti keberadaan tempat Menurut Tjiptono et al.,(2010) distribusi duduk yang nyaman, meja tamu, fasilitas merupakan sebuah aktifitas yang dilakukan pendingin perusahaan melalui tenaga pemasarnya Evidence menunjukan fasilitas fasilitas 4 dan sebagainya. Physical fisik yang disediakan sebagai alat untuk pelayanan dari penyampaian informasi meningkatkan standar mutu dan kualitas hingga pelanggan meninggalkan lokasi dari sebuah produk. usaha jasa. Supranto (2003) mengemukakan bahwa wujud mempengaruhi dari nyata keputusan 2.3 cenderung H1 Produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan berwisata pada Lawang Adventure Park konsumen dimasa yang akan datang untuk kembali menggunakan merek jasa yang sama. H2 Price berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan berwisata pada Lawang Adventure Park Wujud jasa yang dapat memenuhi segala harapan atau keinginan pelanggan tentu H3 Promotion berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan berwisata pada Lawang Adventure Park akan menciptakan rasa puas. Perasaan senang dan nyaman dalam menggunakan sebuah jasa tindakan tentu akan mendorong H4 Place berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan berwisata pada Lawang Adventure Park yang berulang ulang untuk menggunakan merek jasa yang sama H5 People berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan berwisata pada Lawang Adventure Park dimasa yang akan datang. 2.2.7 Pengembangan Hipotesis H6 Physical Evidence berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan berwisata pada Lawang Adventure Park Process H7 Process berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan berwisata pada Lawang Adventure Park Menurut Swastha (2010) proses merupakan kegiatan yang dilakukan secara terencana untuk memberikan pelayanan jasa kepada konsumen akhir. Proses terseut 3.1 METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel dimulai dari penyampaian infomasi yang Menurut Ghozali (2005) populasi berhubungan dengan jasa, dari informasi merupakan kesatuan item yang saling tentu akan terbentuk ketertarikan atau bekerja sama untuk mencapai satu tujuan. penilaian terhadap jasa yang ditawarkan. Didalam model penelitian ini yang menjadi Melalui populasi ketertarikan direalisasikan menjadi kemudian tindakan untuk adalah seluruh anggota masyarakat yang berwisata di Lawang menggunakan jasa. Proses tersebut tentu Adventure dilalui dengan menggunakan sejumlah pengamatan uang tunai yang disimpan oleh konsumen. masyarakat Proses jasa berhubungan dengan memiliki jumlah yang tidak terbatas, siklus 5 Park. Setelah teridentifikasi yang menjadi dilakukan jumlah konsumen sehingga didalam penelitian diperlukan kelompok, atau pun perusahaan kepada pengambilan sampel. pihak pihak yang berkepentingan. Data Sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili, yang digunakan bersumber dari kuesioner pada penelitian yang disebarkan kepada penelitian yang menjadi sampel adalah 160 responden yang telah memenuhi kriteria orang konsumen yang berkunjung di pengambilan sampel. Lawang Adventure Park. Untuk dapat 3.4 memilih sampel yang dapat mewakili Definisi Operasional Pengukuran Variabel dan populasi, karena adanya jumlah populasi Untuk yang tidak terbatas maka diperlukan variabel menentukan sampel yang dapat mewakili sampling. sampling adalah Istijanto adalah yang digunakan purposive (2005) metode penelitian menjadi dua kelompok variabel yaitu: populasi. Metode pengambilan sampel digunakan tahapan pengujian hipotesis maka dikelompokan sebuah teknik pengambilan sampel untuk yang melakukan purposive pengambilan sampel yang disasarkan pada kriteria 3.4.1 khusus yang melekat pada responden. Keputusan Mengunjungi Objek Wisata Lawang Adventure Park Kriteria yang digunakan ditentukan secara bebas oleh peneliti. Kriteria sampel yang Menurut Kotler (2009) keputusan digunakan adalah sebagai berikut: a) Konsumen yang menggunakan jasa adalah tindakan atau mengunjungi prilaku untuk melakukan aksi membeli objek wisata Lawang Adventure sebuah produk atau jasa yang terbentuk Park yang berasal dalam Sumatera karena adanya sejumlah kebutuhan yang Barat. harus segera dipenuhi. b) Responden yang bergender laki laki dan perempuan yang berusia antara 3.4.2 18 – 55 tahun. 3.2 yang digunakan didalam penelitian ini Jenis dan Sumber Data ikadalah sebagai berikut 1. Produk (X1) data primer yaitu data yang dicari secara Menurut Kotler dan Keller (2010) manual dan diolah sendiri oleh penulis dan dipublikasikan Variabel Independen Secara umum variable independen Jenis data yang digunakan adalah belum Variabel Depeden oleh produk merupakan segala sesuatu yang individu, 6 memiliki nilai atau manfaat bagi dilakukan individu dalam memberikan konsumen. jasa. 3.5 Untuk 2. Harga (X2) pengujian Menurut Kotler dan Keller (2010) diberikan konsumen maka digunakan tahapan pengujian statistik sebagai berikut pengujian validitas, reliabilitas, pengujian 1. Promosi (X3) asumsi klasik dan analisis model regresi Menurut Kotler dan Keller (2010) merupakan hipotesis tahapan model analisis tersebut peneliti melakukan untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa. promosi melakukan metode analaiisis kuantitatif. Didalam harga merupakan sejumlah pengorbanan yang Metode Analisis Data kegiatan linear berganda. untuk memperkenalkan merek produk atau jasa Analisis Dan Pembahasan kepada konsumen sasaran. 4.1 Pengujian Statistik Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan bantuan program SPSS dapat diperoleh 2. Place (X4) ringkasan hasil terlihat pada sub bab Menurut Kotler dan Keller (2010) dibawah ini yaitu: place merupakan lokasi usaha yang sedang Tabel 4.26 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis dikembangkan. Variabel Penelitian (Constanta) Produk Harga Promosi Lokasi People Phisycal evidence Proses 3. People (X5) Menurut Kotler dan Keller (2010) people merupakan memberikan layanan individu jasa yang kepada konsumen. Koefisien Regresi 38,577 0,071 -0,062 0,476 -0,123 0,063 -0,135 -0,116 t-hit Sig 0,604 -0,429 2,611 -1,093 3,549 -1,003 -0.674 0,547 0,669 0,010 0,276 0,004 0,317 0,501 4. Physical Evidence (X6) 4.1.1 Merupakan perilaku dari individu Analisis Koefisien Determinasi Untuk mengetahui kontribusi yang dalam memberikan jasa kepada pelanggan. diberikan oleh seluruh elemen bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk, 5. Process (X7) Menurut Kotler dan Keller (2010) harga, promosi, lokasi, people, Physical proses adalah rangkaian kegiatan yang Evidence dan proses untuk mempengaruhi 7 variabel dependen mengunjunggi objek (keputusan bersama sama berpengaruh Lawang signifikan terhadap keputusan konsumen Adventure Park) yang diukur dengan untuk mengunjungi objek wisata Lawang persentase Adventure Park. Hasil yang diperoleh maka wisata secara dilakukan analisis koefisien determinasi (R-squre). Berdasarkan Tabel menunjukan model regresi yang akan 4.16 diatas dibentuk terlihat bahwa nilai R2 yang dihasilkan memang tepat dan dapat dilanjutkan. adalah sebesar 0,369. Nilai koefisien yang 4.1.3 dihasilkan menunjukan bahwa dimensi Berdasarkan kualitas pelayanan yang diukur produk, keputusan konsumen mengunjungi objek kontribusi untuk mempengaruhi keputusan wisata konsumen untuk mengunjung objek wisata bahwa nilai signifikan sebesar 0,547 > didalam model penelitian saat ini. alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho 4.1.2 Pengujian F-statistik diterima dan H1 ditolak sehingga dapat Untuk mengetahui ketepatan model dibentuk disimpulkan bahwa bauran pemasaran jasa maka yang F-statistik. konsumen diperoleh seperti terlihat pada tabel 4.16 Lawang diperoleh nilai signifikan yang dihasilkan sebesar pengolahan 0,000. data Pada tahapan digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. diperoleh menunjukan Hasil yang bahwa nilai dapat produk mengunjungi Adventure Sesuai tidak objek Park wisata (Hipotesis dengan hasil pengujian hipotesis kedua yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan konsumen mengunjungi objek wisata Lawang Adventure Park. Pada keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha sehingga dengan pertama ditolak). signifikan sebesar 0,000 < 0,05 maka diterima diukur berpengaruh signifikan terbadap keputusan Berdasarkan hasil pengujian F-statistik adalah Park. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan oleh variabel lain yang tidak digunakan pengujian Adventure diperoleh nilai signifikan sebesar 0,547. sedangkan sisanya 63,10% lagi dijelaskan dilakukan Lawang Berdasarkan hasil pengujian t-statistik Lawang Adventure Park sebesar 36,90% akan pengujian mengetahui pengaruh produk terhadap Evidence dan proses mampu memberikan yang hasil hipotesis pertama yang bertujuan untuk harga, promosi, lokasi, people, Physical regresi Uji t-statstik (Uji Hipotesis) tahapan pengujian statistik diperoleh nilai disimpulkan signifikan bahwa produk, harga, promosi, lokasi, sebesar 0,669, dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar people, Physical Evidence dan proses 8 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan konsumen mengunjungi bahwa nilai signifikan sebesar 0,669 > Lawang Adventure Park. objek wisata alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho Dimensi bauran pemasaran jasa diterima dan H2 ditolak sehingga dapat kelima adalah people, hasil pengujian disimpulkan bahwa bauran pemasaran jasa statistik diperoleh nilai signifikan sebesar yang tidak 0,004. Pada tahapan pengolahan data berpengaruh signifikan terbadap keputusan digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. konsumen Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan diukur dengan mengunjungi harga objek wisata Lawang Adventure Park. (H2 ditolak). Pada ketiga alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho promosi ditolak dan H5 diterima sehingga dapat sebesar disimpulkan bahwa people berpengaruh 0,010, pada tahapan pengolahan data signifikan terhadap keputusan konsumen digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. mengunjungi Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan Adventure Park (H5 diterima). terlihat persamaan bahwa menghasilkan regresi bahwa nilai signifikan sebesar 0,004 < variabel nilai signifikan objek wisata Lawang bahwa nilai signifikan 0,010 < alpha 0,05 Dimensi bauran pemasaran keenam maka keputusannya adalah Ho ditolak dan adalah Physical Evidence, berdasarkan H3 diterima sehingga dapat disimpulkan hasil pengujian statistik diperoleh nilai bahwa promosi berpengaruh signifikan signifikan sebesar terhadap pengolahan data mengunjungi keputusan objek konsumen wisata Lawang hasil Proses dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar Adventure Park. (H3 diterima). Berdasarkan 0,317. 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut pengujian menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar hipotesis keempat dengan menggunakan 0,317 > alpha 0,05 maka keputusannya variabel bauran pemasaran yang diukur adalah Ho diterima dan H6 ditolak dengan lokasi, diperoleh nilai signifikan sehingga sebesar 0,276. Pada tahapan pengolahan keputusan konsumen mengunjungi objek data digunakan tingkat kesalahan sebesar wisata 0,05. Hasil yang dihasilkan menunjukan ditolak). dapat Lawang disimpulkan Adventure bahwa Park (H6 bahwa nilai signifikan sebesar 0,276 > Dimensi bauran pemasaran ketujuh alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho adalah proses, berdasarkan hasil pengujian diterima dan H4 ditolak sehingga dapat statistik diperoleh nilai signifikan sebesar disimpulkan tidak 0,501. Proses pengolahan data dilakukan berpengaruh signifikan terhadap keputusan dengan menggunakan tingkat kesalahan bahwa lokasi 9 sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut berpengaruh positif yang signifikan menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar terhadap keputusan pembelian konsumen 0,501 > alpha 0,05 maka keputusannya terhadap sebuah merek produk. Japarianto adalah Ho diterima dan H7 ditolak dan Pantja Jati (2011) hasil penelitiannya sehingga dapat disimpulkan bahwa proses menunjukan produk berpengaruh positif tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian. Imanullah keputusan konsumen mengunjungi objek (2011) hasil penelitiannya menunjukan wisata Lawang Adventure Park. bahwa bauran pemasaran jasa yang diukur dengan produk, berpengaruh signifikan 4.2 Pembahasan Sesuai terhadap keputusan pembelian konsumen dengan analisis hasil dalam pengujian statistik yang telah dilakukan menggunakan layanan jasa Telkomsel di Kota Surabaya. dapat dibuat narasi tentang hasil yang diperoleh diperoleh seperti yang terlihat 4.2.2 Hipotesis II pada sub bab dibawah ini: Berdasarjan tahapan yang diperoleh didalam pengujian hipotesis pertama tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen mengunjungi objek wisata Lawang Adventure Park, hasil yang ditemukan bahwa bauran pemasaran yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa diukur dengan produk tidak berpengaruh harga signifikan terhadap keputusan konsumen mengunjungi objek wisata tahapan pengujian mengunjungi mengungkapkan yang yang sangat objek konsumen wisata Lawang diajukan. Menyimpangnya hasil pengujian hipotesis kedua terjadi karena bahwa bagi para wisatawan harga bukanlah produk merupakan bagian dari bauran pemasaran keputusan yang tersebut tidak konsisten dengan hipotesis penelitian yang dilakukan oleh Kotler dan (2010) variabel Adventure Park. Hasil yang diperoleh hipotesis pertama tidak konsisten dengan hasil Keller bukanlah mempengaruhi Lawang Adventure Park, Temuan yang diperoleh didalam pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa harga 4.2.1 Hipotesis I Hasil hasil masalah penting yang harus ditakutkan, penting, bagi sebagian besar wisatawan keindahan konsistensi mutu dan kualitas produk tentu alam, akan mendorong meningkatkan keputusan dilokasi konsumen untuk membeli sebuah produk. Jadi dapat disimpulkan bahwa produk 10 suasana wisata yang damai, lebih nyaman mendorong menguatnya keputusan pelanggan untuk hipotesis keempat tidak sejalan dengan mengunjungi Lawang Adventure Park. penelitian yang dilakukan oleh aparianto dan Pantja Jati (2011) hasil yang diperoleh 4.6.3 Hipotesis III menunjukan bahwa place atau distribusi Berdasarkan hasil pengujian berpengaruh terhadap keputusan konsumen hipotesis ketiga ditemukan bahwa bauran terhadap sebuah merek produk. Semakin pemasaran yang diukur dengan promosi baik distribusi produk akan semakin berpengaruh signifikan terhadap keputusan mudah bagi konsumen untuk mendapatkan konsumen wisata produk pada saat dibutuhkan, sehingga Lawang Adventure Park. Temuan yang menciptakan kepuasan tersendiri dalam diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis diri konsumen dalam mengkonsumsi atau ketiga konsisten dengan penelitian yang menggunakan dilakukan oleh Januarti dan Arifin (2010) tersebut hasil yang diperoleh menunjukan bahwa konsumen promosi berpengaruh signifikan terhadap Januarti kepuasan konsumen dalam menggunakan penelitiannya menemukan bahwa place sebuah atau mengunjungi merek. menunjukan objek Temuan bahwa tersebut semakin tinggi semakin mempermudah dan Arifin pembelian sebuiah merek. (2010) didalam berpengaruh signifikan keputusan konsumen dalam pemenuhan 4.6.5 Hipotesis V produk atau merek, sehingga melalui tersebut memperkuat situasi menggunakan sebuah merek kebutuhan informasi konsumen terhadap informasi produk, terhadap distribusi terhadap aktifitas promosi yang dilakukan akan tentu sebuah mendorong Berdasarkan hasil pengujian lebih hipotesis kelima ditemukan bahwa bauran maksimalnya kepuasan yang dirasakan pemasaran yang diukur dengan people konsumen dalam menggunakan sebuah berpengaruh signifikan terhadap keputusan merek produk atau jasa konsumen menunjungi objek wisata Lawang Adventure Park. Temuan yang 4.6.4 Hipotesis IV Berdasarkan diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis hasil pengujian kelima tidak konsisten dengan peneltian hipotesis keempat ditemukan bahwa lokasi yang dilakukan oleh Japarianto dan Pantja tidak berpengaruh signifikan terhadap Jati (2011) menemukan bahwa people keputusan konsumen mengunjungi objek berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisata Lawang Adventure Park. Temuan pembelian konsumen pada sebuah produk. yang diperoleh pada tahapan pengujian Jika individu yang ditugaskan dalam 11 menawarkan jasa dapat melaksanakan menunjukan bahwa kenyamanan dalam tugasnya dengan baik seperti berlaku menggunakan sebuah jasa menciptakan sopan, tidak emosional dalam memberikan komitmen untuk terus menggunakan jasa pelayanan yang sama. Berdasarkan uraian ringkas hingga senyuman selalu kepada menawarkan tentu tersebut dapat disimpulkan bahwa Physical yang Evidence berpengaruh positif terhadap keputusan keputusan pembelian konsumen membeli konsumen untuk membelikan sebuah jasa. senbuah jasa. Japarianto dan Pantja Jati Januarti dan Arifin (2010) menemukan (2011) didalam model penelitiannya bahwa people Evidence berpengaruh signifikan terhadap berpengaruh keputusan pembelian konsumen, hasil menciptakan mendoronbg konsumen kenyamanan menguatnya positif yang signifikan menemukan Physical terhadap keputusan pembelian sebuah jasa, yang hasil yang diperoleh tersebut menunjukan semakin bahwa orang diberikan dalam bentuk Physical Evidence yang memberikan jasa mampu memberikan terbaik kepada memunculkan mendorong pelayanan konsumen kesan semakin sehingga positif meningkatnya yang diperoleh bahwa sesuai menunjukan pelayanan mendorong bahwa jasa yang menguatnya keputusan konsumen untuk menggunakan yang jasa dengan merek yang sama. keputusan 4.7.7 Hipotesis VII pembelian konsumen dalam menggunakan sebuah jasa Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketujuh ditemukan bahwa bauran 4.6.6 Hipotesis VI Berdasarkan hipotesis keenam Physical Evidence pemasaran yang diukur dengan proses hasil pengujian bahwa keputusan konsumen mengunjungi objek berpengaruh wisata Lawang Adventure Park. Temuan signifikan terhadap keputusan konsumen yang diperoleh pada tahapan pengujian mengunjungi hipotesis objek ditemukan tidak berpengaruh signifikan terhadap tidak wisata Lawang ketujuh konsisten dengan Adventure Park. Temuan yang diperoleh penelitian yang dilakukan oleh Hanifudin pada tahapan pengujian hipotesis keenam et al (2012) menemukan bahwa proses tidak sejalan dengan penelitian yang telah berpengaruh positif terhadap keputusan dilaksanakan oleh Hanifudin et al (2012) pembelian konsumen dalam menggunakan menemukan bahwa Physical Evidence sebuah jasa, ketika jasa yang digunakan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dilaksanakan dengan cepat dan pembelian konsumen, hasil yang diperoleh tepat tentu kenyamanan akan terbentuk 12 sehingga mendorong meningkatkan 4. Bauran pemasaran lokasi tidak keputusan konsumen untuk menggunakan berpengaruh signifikan terhadap jasa produk yang sama. Januarti dan Arifin keputusan konsumen mengunjungi (2010) objek wisata Lawang Adventure menemukan berpengaruh positif bahwa yang proses signifikan Park (H4 ditolak). terhadap keputusan pembelian konsumen, 5. Bauran pemasaran people hasil yang diperoleh tersebut menunjukan berpengaruh signifikan terhadap bahwa ketika proses dalam memberikan keputusan konsumen mengunjungi pelayanan jasa dilakukan dengan cepat dan objek wisata Lawang Adventure tepat tentu akan mendorong menguatnya Park (H5 diterima). keputusan pembelian konsumen dalam 6. Bauran membeli sebuah merek PENUTUP 5.1 Kesimpulan hasil phisycal evidence tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumen mengunjungi keputusan objek wisata Lawang Adventure Park (H6 Berdasarkan kepada analisis dan pembahasan pemasaran pengujian ditolak). hipotesis 7. Bauran pemasaran proses tidak maka dapat diajukan beberapa kesimpulan berpengaruh signifikan terhadap penting yaitu: keputusan konsumen mengunjungi 1. Bauran pemasaran produk tidak objek wisata Lawang Adventure berpengaruh signifikan terhadap Park (H7 ditolak). keputusan konsumen mengunjungi objek wisata Lawang Adventure 5.3 Park (H1 ditolak). 2. Bauran pemasaran Saran Sesuai dengan kesimpulan dan harga tidak keterbatasan penelitian terdahulu peneliti berpengaruh signifikan terhadap mengajukan beberapa saran yang dapat keputusan konsumen mengunjungi memberikan manfaat positif bagi: objek wisata Lawang Adventure 1. Perusahaan, Park (H2 ditolak) 3. Bauran pemasaran disarankan agar berusaha menjaga kualitas staragic promosi yang meliputi seluruh elemen berpengaruh signifikan terhadap bauran pemasaran, seperti menjaga kepuasan kualitas keputusan konsumen jasa yang mengunjungi objek wisata Lawang kebijakan Adventure Park (H3 diterima). melakukan strategi promosi yang 13 harga ditawarkan, yang optimal, jitu dan efektif, Mempengaruhinya. www.artikel & Journal.co.id. menawarkan berbagai kenyamana selama di Istijanto. 2005. Kumpulan Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka, Jakarta. lokasi perbelanjaan, menggunakan tenaga professional yang memiliki kompetensi yang tinggi dalam Japarianto Edwin dan S Pantja Djati. 2011. Pengaruh Sevice Retail Marketing Mix Terhadap Kepuasan Belanja Tourism Shopper di Plaza Plaza Surabaya. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol 2 No 1 April 2011 Page 135 – 154 bekerja hingga adanya jaminan akan proses layanan yang cepat, tepat dan akurat. 2. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk menambahkan jumlah sampel yang Kasali Rhenal. 2001. Membidik Pasar Indonesia, Sebuah Tinjauan dan Analisis. Universitas Indonesia, Jakarta. akan digunakan dengan cara mengganti metode pengambilan sampel, serta mencoba menambahkan minimal Kertajaya, Hermawan. 2002. Analisis Prilaku Konsumen. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. satu variabel baru yang belum digunakan pada penelitian ini seperti sikap, kepercayaan dan Khairul, Sobirin. 2008. Dasar Dasar Pemasaran Jasa. Gramedia Pustaka, Jakarta. berbagai variabel lainnya. DAFTAR PUSTAKA Angel, Wiiliam, Consumer Indonesia. Jakarta. Kotler, Philips. 2009. Marketing 13th. McGrawhill. Newyork. USA. Blackwal. 2001. Behaviour. Edisi Rieneka Chipta, Krisitina, Julianti. 2008. Faktor Faktor yang mempengaruhi Keputusan Konsumen Pada Produk Sabun Kesehatan. Jurnal Manajemen Pemasaran Universitas Kristen Petra, Surabaya. Durianto, Darmodi. 2003. Analisis Efektifitas Komunikasi Periklanan yang Efektif. BPFE, Yogyakarta. Muladi. 2007. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen. Studi Kasus Pada Sepeda Motor merek Yamaha. Skripsi Jurusan Manajemen Universitas Andalas, Padang. Gujarati, Damodar. 2001. Dasar-dasar Ekonometrika Jilid I dan II. Gramedia Pustaka, Jakarta. Ghozali, Imam. 2005. Dasar Dasar Statistik dalam Aplikasi SPSS 13. BPFE, Yogyakarta. Muriati Indah. 2004. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Produk Kosmetik. Jurnal Herlambanng, Didi. 2007. Marketing Mix dan Faktor Faktor yang 14 Manajemen Pemasaran Universitas Ghunadharma, Jakarta. Tjiptono, Fandi. 2010. Dasar Dasar Pemasaran. Rieneka Chipta, Jakarta. Notokusmo. 2007. Analisis Prilaku Konsumen. Ghalia, Jakarta. Olson, Wijaya Hanifudin Burham, Hari Dwi Utami dan Bambang Ali Nugroho. 2013. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Produk Ayam Olahan Rumah Makan Resto Gama Malang. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume 4 Nomor 1 Universitas Brawijaya, Malang. C., Jerry. 1999. Consumer Behaviour. McGrawhill. USA. Prama, Gede. 2004. Riset Bisnis dalam Keajaiban dan Cinta. Universitas Indonesia, Jakarta. Rangkuty, Fredi. 2003. Analisis Kepuasan Pelanggan Aplikasi dalam Riset. Rieneka Chipta, Jakarta. Ziithaml, dan Bitner. 2005. Marketing Analisys. Princehall. USA. Simamora, Bilson. 2002. Analisis Prilaku Konsumen. Gramedia Pustaka, Jakarta. Singgih Santoso. 2003. Dasar-dasar Statistik dan Aplikasi SPSS. Gramedia Pustaka, Jakarta. Sitinjak, Tony, Hermawan, Arifin, Dharmadi Durianto. 2003. Pembentukan Efektifitras Komunikasi Periklanan. BPFE, Yogyakarta. Supranto, J. 2005. Analisis Kepuasan Pelanggan. Rieneka Chipta, Jakarta. Sujoko. 2007. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemakaian Jasa Warnet dikota Jember. Jurnal Manajemen Pemasaran. Universitas Kristen Petra, Surabaya. Sumarwan Ujang, Toni Sitinjak, Abdul Arifin, Dharmadi Durianto. 2010. Pemasran Jasa. BPFE Yogyakarta. 15