seminar usulan tesis - Universitas Sumatera Utara

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gangguan Haid merupakan hal yang bisa terjadi pada seorang wanita.
Gangguan haid yang timbul dapat berupa menorhagia, metrorhagia,
menometrorhagia
dan
oligomenorhagia.
Beberapa
jenis
obat
telah
digunakan untuk mengurangi perdarahan pada wanita dengan menorhagia.
Menorhagia sering di hubungkan
dengan ketidak seimbangan hormonal
maupun akibat gangguan organik seperti mioma submukosa.1,2
Beberapa penatalaksanaan hormonal dan non hormonal pada gangguan
haid terutama pada kasus menorhagia mempunyai keuntungan dan
kerugian. Obat
anti inflamasi non steroid ,
asam traneksamat dan
penghambat plasminogen dapat mengurangi perdarahan sekitar 10-50%,
penggunaan oral kontrasepsi bermanfaat untuk menghentikan perdarahan
akut dan mengurangi aliran menstruasi sekitar 30-50%. Analog GnRH efektif
dalam menangani menorhagia, namun harganya sangat mahal dan memiliki
banyak efek samping. Progesteron dan progestin sering dipakai untuk
pengobatan
menorrhagia
dengan
cara
menyeimbangkan
keadaan
hiperestrogen atau dengan menurunkan volume fibroma (adenomiotik uteri),
namun efek sampingnya sangat banyak.1,2,3,4,5
Universitas Sumatera Utara
Pemakaian Danazol secara signifikan mengurangi perdarahan menstrual
pada kasus menorhagia yang tidak dapat dijelaskan. Pada beberapa
penelitian obat tersebut lebih efektif untuk mengurangi perdarahan
dibandingkan dengan plasebo, asam mefenamat atau norethindrone. Oleh
karena itu, Danazol menjadi pilihan untuk mengurangi perdarahan menstrual
yang berat, walaupun penggunaannya terbatas karena efek sampingnya
seperti hot flush, peningkatan berat badan, peningkatan serum glutamic
oxalocetic transaminase dan myalgia. Penggunaan Danazol intravaginal
dapat mengurangi efek samping tersebut. Danazol yang diberikan secara
vaginal efektif pada wanita dengan menorrhagia, hiperplasia endometrium
atau polip endometrium. Pemberian Danazol secara oral memiliki efek
samping yang banyak dan bersifat androgenik yang signifikan.
Banyak
wanita tidak bersedia atau tidak mampu mentoleransi efek tersebut . Tata
laksana yang sama telah dicobakan pada sekelompok wanita usia
menopause yang diberikan Danazol intravaginal selama 10 hari setiap bulan
selama 6 bulan bersamaan dengan transdermal E2 untuk secara terusmenerus dapat melawan efek mitogenik estrogen di endometrium, juga baik
untuk mengatasi nyeri pelvis pada wanita dengan endometriosis infiltrasi
dalam.1,2
Danazol merupakan derivat testosteron atau derivat isoxazole dari 17α
ethynil testosteron tanpa efek estrogen ataupun progestasional yang
memproduksi
tingkat
hipoestrogenik/hiperandrogenik
dengan
detrimental pada pertumbuhan, perkembangan dan fungsional
efek
jaringan
Universitas Sumatera Utara
endometrial. Obat ini dapat menimbulkan efek terapeutik dengan cara
inhibisi
(menghambat)
pengeluaran
GnRH
di
Hipothalamus
atau
gonadotropin di pituitary. Terdapat data eksperimental yang menunjukkan
interaksi Danazol dengan
reseptor hormon steroid dan mengubah
metabolisme steroid endogen. Obat ini sangat efektif untuk pengobatan
endometriosis ringan, dan menorhagia berat. Penggunaan obat ini memiliki
beberapa konsekuensi endokrin karena efektifitas dan spektrum yang luas.1,6
Pemberian Danazol selama 3 bulan dengan dosis 200mg/hari pada wanita
dengan menorhagia primer dapat mengurangi aliran darah menstruasi dan
menghasilkan efek “carry-over” selama 4 bulan. Pada akhirnya untuk
pengobatan terbaru yang akan dilakukan dalam praktek sehari-hari harus
memenuhi beberapa kriteria termasuk keefektifan, waktu, biaya dan
penerimaan terhadap pasien.1,6,7
Pada penelitian ini kami merencanakan pemberian Danazol intra vaginal
sebagai alternatif pengobatan untuk mengatasi menorrhagia yang secara
konvensional selama ini diterapi dengan Danazol oral. 1,6,7
1.2. Masalah Penelitian
Bagaimana Efektifitas
penggunaan Danazol intra vaginal pada pasien
menorhagia terhadap lama haid dan jumlah perdarahan haid?
Universitas Sumatera Utara
1.3 Hipotesis
Terdapat efek pemberian Danazol intravaginal pada pasien-pasien dengan
menorhagia terhadap pengurangan lama haid dan jumlah perdarahan haid.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
- Untuk mengetahui efek penggunaan Danazol intra vaginal pada pasien
menorhagia terhadap lama haid dan jumlah perdarahan haid.
Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui efek penggunaan Danazol intra vaginal pada pasien
menorhagia terhadap lama haid.
- Untuk mengetahui efek penggunaan Danazol intra vaginal pada pasien
dengan menorhagia terhadap jumlah perdarahan haid.
1.5. Manfaat Penelitian
1. Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menjelaskan
pengaruh
penggunaan danazol intra vaginal terhadap pasien menorhagia,
sehingga Danazol intra vaginal dapat dijadikan salah satu terapi
alternatif secara medis pada pasien menorhagia.
2.
Hasil penelitian ini dapat merupakan data dasar untuk
penelitian selanjutnya
Universitas Sumatera Utara
Download