Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Air Minum Dalam Kemasan Galon Aqua Di Kota Padang Yul Ardiansyah Fakultas Ekonomi Jln. Prof, Dr, Hamka Air Tawar Barat Padang ([email protected]) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan brand image terhadap keputusan pembelian ulang air minum dalam kemasan galon Aqua di Kota Padang. Populasi penelitian ini adalah masyarakat Kota Padang yang mengkonsumsi air minum dalam kemasan galon Aqua. Pemilihan sampel menggunakan metode area sampling dan penentuan ukuran sampel menggunakan pendapat Slovin. Besarnya ukuran sampel yaitu 100 Orang responden. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis jalur (Path Analysis). Hipotesis diuji dengan uji F dan uji T pada α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ulang air minum dalam kemasan galon Aqua di Kota Padang sebesar 9.8% dan berpengaruh tidak langsung sebesar 13.72% terhadap keputusan pembelian ulang air minum dalam kemasan galon Aqua, (2) Brand image berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ulang air minum dalam kemasan galon Aqua di Kota Padang sebesar 28.41% terhadap keputusan pembelian ulang air minum dalam kemasan galon Aqua. Sedangkan 48.07% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Kata kunci : Kualitas produk, Brand Image , dan Keputusan Pembelian Ulang. ABSTRACT The purpose of this study was to determine the extent of the influence of quality product and brand image on repurchase decisions re- gallon bottle drinking water Aqua at Padang. The population of research is people who live at Padang rity that consumie Aqua drinking water. The sample using area sampling method and the determination of sample size usie Slovin. Data analysis techniques use descriptive and path analysis . The hypothesis was tested with the F test and T test at α = 0.05. The results showed that: (1) Quality of product significan effect on purchase decisions regallon bottle drinking water Aqua at Padang of 9.8% and i\ndirect effect of 13.72% on purchase decisions re-gallon bottle drinking water Aqua, (2) a brand image on significan effect on purchase decisions re- gallon bottle drinking water Aqua at Padang of 28.41% of the purchase decision over re-gallon bottle drinking water Aqua. While 48.07% influenced by other factors outside the research. Key: product quality, brand image, and Re-Purchase Decision. 1 PENDAHULUAN Dalam lingkungan kehidupan yang relatif konsumtif disertai dengan maraknya promosi saat ini, sangat mempengaruhi masyarakat untuk membeli suatu produk. Hal ini menjadi suatu faktor penting bagi produsen dalam memahami sikap konsumen, karena konsumen menjadi fokus perhatian produsen. Konsumen yang bersikap positif terhadap suatu produk akan cenderung memiliki keinginan yang kuat untuk memilih dan membeli produk yang disukainya, sebaliknya jika konsumen bersikap negatif terhadap suatu produk, biasanya konsumen tidak akan memperhitungkan produk itu sebagai pilihan pembeliannya, bahkan tidak jarang konsumen akan menyampaikan ketidaksukaannya tersebut kepada teman, kerabat, atau tetangganya. Sebuah merek mempunyai peranan yang sangat penting dalam strategi pemasaran untuk membedakan suatu produk perusahaan dengan produk pesaingnya. Situasi persaingan yang semakin ketat, maka peran merek pun akan menjadi semakin penting. Seorang produsen tidak cukup hanya menawarkan produk berkualitas tinggi untuk menarik perhatian konsumen, tetapi juga perlu meningkatkan kekuatan mereknya di pasar. Oleh karena itu, sebuah merek harus mengeluarkan semua keunggulan yang dimilikinya. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mengetahui apa dan bagaimana kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen, perusahaan harus mengetahui dan mempelajari perilaku konsumen. Membuat keputusan untuk membeli bagi konsumen merupakan keputusan yang sangat sulit dan harus melalui beberapa tahap yang dimulai dengan adanya kebutuhan, mencari alternatif, evaluasi alternatif, proses pembelian dan perasaan setelah membeli produk. 2 Menurut Kotler dan Keller (2009:189) keputusan pembelian adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. Oleh karena itu keputusan untuk memilih sebuah produk atau brand tentu didasarkan pada kebutuhan individu tersebut, sehingga program pemasaran perlu disesuaikan dengan mereka. Jika konsumen memperoleh kesan positif terhadap suatu merek dimasa lalu, misalnya manfaat yang diterima sebanding atau lebih besar dari pengorbanan yang dikeluarkan, maka konsumen akan melakukan pembelian ulang. Dari sekian banyak faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam memilih produk, salah satunya karena pengetahuan mengetahui atribut-atribut produk yang nantinya akan membentuk citra positif merek dibenak konsumen. Atribut produk tersebut meliputi: merek, kemasan,jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya. Merek merupakan salah satu dari atribut yang sangat diperhatikan oleh konsumen dalam proses pembelian, sebab merek dapat digunakan untuk membedakan suatu produk dengan produk lainnya dan merek yang baik juga dapat menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas dari suatu produk. Dalam persaingan pasar yang kompetitif, masing-masing perusahaan berusaha untuk menjadi yang terbaik dimata konsumen, dengan menawarkan berbagai jenis produk dengan keunggulannya masing-masing. Setiap perusahaan berlomba melakukan inovasi. Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan yang diproduksi oleh Aqua Golden Mississipi di Indonesia sejak tahun 1973. Aqua adalah pelopor industri air minum di Indonesia. Aqua didirikan oleh Tirto Utomo, warga asli Wonosobo. Beberapa praktisi dan pengamat bisnis beranggapan bahwa bisnis air mineral bersumber dari mata air alami dan diproses melalui penyulingan alami dianggap sebagai sebagai komoditi bisnis yang sangat menjanjikan untuk saat ini dan masa yang akan datang. Salah satu merek yang bergerak dalam bisnis air minum mineral adalah Aqua. Aqua merupakan merek air minum mineral yang pertama yang mendapatkan pengakuan dari masyarakat Indonesia dan merupakan merek market leader produk air mineral di Indonesia. Akibat dari kesuksesan dan keberhasilan Aqua di pasar, banyak pengikut yang mencoba bergerak di bisnis air minum mineral yang menjadi pengikut (Follower) dalam bisnis tersebut. Di Indonesia yang menjadi pengikut dari kesuksesan Aqua seperti Ades, Alto, Asia Bagus, Cheers, Ozon, dan Total. Berdasarkanlatar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk danBrand Image Terhadap Keputusan Pembelian UlangAir Minum Dalam Kemasan Galon Aqua di Kota Padang”. KAJIAN TEORI Keputusan Pembelian Ulang Dalam keputusan membeli barang, konsumen sering kali ada lebih dari dua pihak yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembeliannya. Umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang. Pemahaman mengenai masing-masing peranan ini sangat berguna dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kelima peran tersebut meliputi (Kotler, 2005:220): Pemrakarsa/pencetus (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu. Pemberi pengaruh (influencer), yaitu orang yang pendangan, nasehat, atau pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian. Pengambil keputusan (decider), yaituorang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian, misalnya apakah akan jadi pembeli, apa yang akan dibeli, bagaimana cara membeli atau dimana membelinya. Pembeli (buyer), yakni orang yang melakukan pembelian aktual. Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang dibelinya. Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda, tergantung jenis keputusan pembeliannya. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:177), ada empat jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan di antara merek, yaitu: Perilaku Pembelian Kompleks (complex buying behavior). Perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang ditentukan oleh keterlibatan konsumen yang tinggi dalam pembelian dan perbedaan yang dianggap signifikan antarmerek. Konsumen mungkin sangat terlibat ketika produk itu mahal, jarang di beli, dan sangat memperlihatkan ekspresi diri. Umumnya, konsumen harus mempelajari banyak hal tentang kategori produk. Perilaku Pembelian yang Mengurangi Ketidaknyamanan (dissonance reducing buying behavior). Perilaku membeli ini mempunyai keterlibatan yang tinggi, dan konsumen menyadari hanya sedikit perbedaan antara berbagai merek. Komunikasi pemasaran harus ditujukan pada penyediaan keyakinan dan evaluasi yang membantu konsumen merasa puas dengan pilihan mereknya.Perilaku Pembelian yang Rutin/Biasa Perilaku pembelian ini memiliki keterlibatan yang rendah, dan tidak terdapat perbedaan merek yang signifikan. Konsumen membeli suatu produk 3 berdasarkan kebiasaan, bukan karena kesetiaan terhadap merek. Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi (variety seeking buying behavior). Perilaku membeli ini mempunyai keterlibatan yang rendah, namun masih terdapat perbedaan yang jelas. Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman, bukan kepuasan. Dalam perilaku ini, merek bukan merupakan sesuatu yang mutlak. Konsep Kualitas Produk Kualitas produka dalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Dalam arti lebih sempit, kualitas dapat didefinisikan sebagai bebas dari kerusakan. Kualitas produk mempunyai dua dimensi yaitu tingkat dan konsistensi. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:272) Kualitas produk berarti karakteristik produk atau jasa yang tergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan. Sedangkan menurut Garvin yang dikutip Tjiptono (1997:25) mendefinisikan tujuh dimensi yang digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas produk sebagai berikut: Performance yaitu berkaitan dengan aspek fungsional dari produk itu dan merupakan karakteristik yang dipertimbangkan pelanggan ketika membeli suatu produk. Feature yaitu aspek kedua dari performansi yang menambahkan fungsi dasar berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya. Reliability yaitu berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu produk melaksanakannya fungsinya secara berhasil dalam periode waktu dari kondisi tertentu. 4 Conformance yaitu tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Durability yaitu ukuran masa pakai suatu produk. Servicebility yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, keramahan atau kesopanan, kompetensi, kemudahan serta akurasi dalam perbaikan suatu produk. Aestheties yaitu karakteristik yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan bagian pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individual. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa pelanggan akan melihat bagaimana kinerja produk, keandalannya, spesifikasi yang ditawarkan, dan lain-lain. Dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan kegiatannya yang di dalamnya terdapat proses perencanaan tentang pembuatan barang atau jasa yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan memberikan pelayanan yang baik. Sehingga diharapkan akan terus terjadi pembelian kembali atau loyal terhadap perusahaan. Karena dengan perasaan loyal dari konsumen maka akan terpelihara hubungan baik yang berkelanjutan.Hal inilah yang menjadi kunci memenangkan persaingan dalam dunia usaha. Brand Image Produk mudah sekali ditiru tetapi merek khususnya citra merek yang terekam dibenak konsumen, tidak dapat ditiru. Tanpa citra yang kuat dan positif sangatlah sulit bagi perusahaan untuk menarik pelanggan baru, mempertahankan pelanggan yang sudah ada, serta meminta mereka membayar dengan harga yang lebih tinggi (Susanto dan Wijanarko, 2004:80). Pada umumnya asosiasi merek (terutama yang membentuk citra merek) menjadi pijakan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian yang diharapkan berlanjut pada pembelian ulang. Menurut Tjiptono (2002:49) brand image (brand description) merupakan deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen tentang merek tertentu. Sedangkan asosiasi merupakan atribut yang ada didalam merek dan memiliki suatu tingkat kekuatan. Selain itu menurut Rangkuti (2002:43) brand image merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dibenak konsumen. Konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap brand image, hal ini sering juga disebut dengan kepribadian merek (brand personality). Menurut Kartajaya (2006:373) :Citra merek yang terjadi dibenak konsumen tidak selalu sama dengan pesan yang dibawakan iklan bahkan positioning yang diinginkan. Sebab berbagai asosiasi yang tertanam dibenak konsumen tidaklah hanya berasal dari periklanan. Pengalaman ketika membeli,menggunakan, bahkan menjual kembali produk tersebut juga akan menghasilkan berbagai asumsi. Kalau asumsi yang terbentuk itu memperkuat positioning yang dikomunikasikan lewat periklanan dan menguntungkan.Nmaun juga pengalaman membentuk asosiasi yangtidak diinginkan maka hal ini akan menumbulkan masalah. Menurut Durianto (2001:69) asosiasi merek adalah segala kesan yang muncul dibenak konsumen yang lekat dengan ingatannya mengenai suatu merek.Sedangkan menurut Aaker dalam Rangkuti (2002:43) asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek. Dari kedua pendapat para ahli diatas maka dapat di simpulkan bahwa asoasiasi adalah segala sesuatu yang melekat dibenak konsumen mengenai merek tersebut. Jadi keterikatan suatu merek akan lebih kuat bila diiringi dengan pembelian dan akan berlanjut pada keputusan pembelian ulang terhadap merek tersebut. Dengan begitu diharapkan berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat dirangsang sehingga membentuk citra tentang merek (brand image) dalam benak konsumen. MenurutDurianto (2001:69) berbagaifungsiasosiasitersebutadalah:Mem bantu proses penyusunaninformasi, Membedakan, suatu asosiasi dapat memberikan landasan yang penting bagi upaya perbedaan suatu merek dengan merek yang lain. Alasan pembelian, asosiasi merek memerlukan berbagi atribut produk atau manfaat bagi konsumen yang dapat meberikan alas an spesifik bagi konsumen untuk mebeli dan menggunakan merek tersebut.Menciptakan sikap atau perasaan positif, beberapa asosiasi mampu merangsang suatu perasaan positif terhadap merek yang bersangkutan. Sedangkan menurut Kotler (2002:225) citra merek adalah serangkaian keyakinan atau kepercayaan yang dipegang konsumen terhadap suatu produk tertentu. Suatu merek yang telah mapan memiliki posisi penjualan yang lebih tinggi dalam persaingan bila didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat. Berbagai asosiasi yang paling berhubungan akan menambah suatu rangkaian yang disebut brand image (Durianto, 2001:69). Kerangka Konseptual/ Model Penelitian Kualitas Produk (X1) Brand Image (X2) Keputusan Pembelian Ulang Air Minum Dalam Kemasan Galon Aqua Di Kota Padang (Y) 5 Hubungan Antara Kualitas Produk Dengan Keputusan Pembelian Ulang. Konsumen saat ini lebih suka membeli produk yang manfaatnya dapat melebihi dari harapan mereka. Salah satu nilai harapan dan keinginan konsumen dari perusahaan adalah kualitas produk yang tinggi. Keputusan pembelian akan terjadi jika konsumen melihat kualitas dari produk itu sendiri apakah memenuhi keinginan konsumen atau tidak. Menurut Tjiptono (1997:25) untuk mengetahui kualitas produk itu bagus dapat dilihat dari peformance, durabilty, conformance to specifications, features, reability, aesthelia, perceived Quality. Dilihat dari segi pesaing didunia bisnis saat ini maka setiap perusahaan hendaklah dituntut untuk meningkat kualitas produknya. Menurut Kotler (2006:6) menyatakan bahwa kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri, sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh kepada kemampuan produk untuk menjalankan fungsinya yang mencakup daya tahan kehandalan, kekuatan, kemudahan penggunaan, reparasi produk dan ciri-ciri bernilai lainnya.Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang. Produk bermutu tinggi akan sangat disukai konsumen dengan demikian besar kemungkinan konsumen untuk melakukan pembelian. HubunganAntaraBrand ImageDenganKeputusanPembelian Ulang Menurut Schifman dan Kanuk (2004:173) Jika konsumen tidak mempunyai pengalaman dengan suatu produk, mereka cendrung untuk “mempercayai” merek yang disukai atau yang terkenal. Para konsumen sering menganggap merek-merek yang terkenal lebih baik dan pantas dibeli karena adanya 6 jaminan penuh terhadap kualitas, keandalan, kinerja, dan pelayanan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Peter dan Olsen dalam Rangkuti (2004:20) tentang pengambilan keputusan pembelian, apabila pelanggan dihadapkan pada pilihan seperti nama merek, harga, serta, berbagai atribut produk lainnya, ia akan cendrung memilih nama merek terlebih dahulu setelah itu baru memikirkan harga. Pada kondisi seperti ini, merek merupakan pertimbangan pertama dalam pengambilan keputusan secara cepat. Menurut Kapferer dalam Rangkuti (2004:16), apabila suatu konsep merek yang kuat dapat dikomunikasikan secara baik kepada pasar sasaran yang tepat, maka merek akan menghasilkan brand image yang dapat mencerminkan identitas merek yang jelas. Hipotesis H1 : Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang. H2 : Brand image berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang. Metode Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka penelitian ini digolongkan kepada penelitian kausatif. Penelitian kausatif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk menentukan hubungan sebab akibat dari suatu variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji Normalitas Untuk mendeteksi normalitas data,dapat dilakukan dengan uji Kolnomogrov-Smirrnov. Caranya adalah dengan menetukan terlebih dahulu hipotesis pengujian yaitu: Hipotesisi Nol (Ho) : data terdistribusi secara normal Hipotesis alternatif (Ha) : data tidak terdistribusi secara normal Jika α<0,005, maka Ho diterima Ha diterima. Uji Homogenitas Ujihomogenitasdigunakanuntukme lihatapakah data homogenatautidak.Pengujianhomogenitas menggunakanmetodekolmogrovsmirnovpada α=0,05dengankriteriasebagaiberikut Jika nilai sig ≥ α varians homogen Jika nilai sig >α varians tidak homogen Analisis Jalur Metode penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis jalur (path analysis). Analisis ini dibuat untuk menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel penyebab (variable eksogen) terhadap variabel akibat (variable endogen) Menurut Sitepu dalam Idris (2008:101) rumus menghitung koefisien jalur secara manual adalah sebagai berikut : n yxi byxi x 2 ih h 1 n 2 y h ; i 1,2,3,....., k h 1 Keterangan : Pyxi : Merupakan koefisien jalur Xi terhadap Y byxi : Merupakan variabel regresi dari variabel Xi terhadap Y Menentukan pengaruh variabel lain (Pүε) yang tidak dimasukkan kedalam model, dengan rumus: Py 1 R 2 y. X 1 . X 2 HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN DAN Uji Normalitas Masing-masing variabel X1 (kualitas produk), X2 (Brand image), dan Y (Keputusan pembelian ulang) diperoleh Asymp. Sig (2-tailed) >0,05. Ini berarti semua variabel datanya terdistribusi secara normal. Uji Homogenitas nilai koefisien korelasi Spearman untuk masing-masing variabel X1 (kualitas produk), X2 (Brand image), dan Y (Keputusan pembelian ulang) > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa varians data untuk semua variabel adalah homogen atau varians data populasi dari semua data sampel yang diambil homogen. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Air Minum Dalam Kemasan Galon Aqua di Kota Padang. Hipotesis pertama yang diajukanyaitukualitasprodukberpengaruhsi gnifikanterhadapkeputusanpembelianulang air minumdalamkemasangalon Aqua di Kota Padang. Dari hasilpengolahan data makadiperolehthitungsebesar 9,822 >ttabel = 1,66039pada sig. 0,00 < 0,05 artinyavariabelkualitasprodukberpengaruhs ignifikanterhadapkeputusanpembelianulan g air minumdalamkemasangalon Aqua di Kota Padang. Berdasarkan hasil penelitian pada variabel kualitas produk galon Aqua diketahui bahwa masyarakat Kota Padang merespon dengan baik kualitas produk galon Aqua. Dimana skor tertinggi berada pada pernyataan air galon Aqua merupakan air mineral yang sehat dan skor terendah pada pernyataan kemasan air galon Aqua tertutup rapat. Dari hasil analisis, diketahui koefisien variabel kualitas produk pada angka sig = 0,00 < 0,05 ini menunjukan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ulang, artinya bahwa kualitas produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian ulang. Pada perhitungan langsung dan tidak langsung menunjukan bahwa 7 pengaruh kualitas produk sebesar 54,9%, artinya kualitas produk mempengaruhi keputusan pembelian ulang air minum dalam kemasan galon Aqua sebesar 54,9%. Sejalan dengan penelitian ini pendapat kotler (2006:6) menyatakan bahwa Menurut Kotler (2006:6) menyatakan bahwa kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri, sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh kepada kemampuan produk untuk menjalankan fungsinya yang mencakup daya tahan kehandalan, kekuatan, kemudahan penggunaan, reparasi produk dan ciri-ciri bernilai lainnya. Sedangkan menurut Garvin yang dikutip Tjiptono (1997:25) mendefinisikan tujuh dimensi yang digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas produk adalah Performance, Feature, Reliability, Conformance, Durability, Servicebility, dan Aestheties. Suatu produk yang dihasilkan dapat dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginana konsumen dan dapat dimanfaatkan dengan baik serta memiliki keandalan sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan selera dan keinginan konsumen. Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Produk yang bermutu tinggi akan sangat diminati oleh konsumen, dengan demikian, besar kemungkinan konsumen berminat membeli secara berulang-ulang. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Air Minum Dalam Kemasan Galon di Kota Padang. Hipotesiskedua yang diajukanyaitubrand imageberpengaruhsignifikanterhadapkeput usanpembelianulang air minumdalamkemasangalon Aqua di Kota Padang Dari hasilpengolahan data makadiperolehthitungsebesar 2,128 >ttabel 8 = 1,66039 pada sig. 0,036 < 0,05 artinyavariabelbrand image berpengaruhsignifikanterhadapkeputusanp embelianulang air minumdalamkemasangalon Aqua di Kota Padang. Berdasarkan hasil penelitian pada variabel brand image air dalam kemasan galon Aqua diketahui bahwa masyarakat di Kota Padang merespon dengan baik. Dimana skor tertinggi berada pada pernyataan air galon Aqua merupakan minuman yang baik untuk kesehatan dan skor terendah terdapat pada pernyataan Aqua bertanggung jawab atas kerugian konsumen yang disebabkan kesalahan teknis dan pada pernyataan air galon Aqua merupakan air mineral yang populer. Dari hasil analisis, diketahui koefisien jalur variabel brand image pada angka sig = 0,036 < 0,05 ini menunjukana bahwa brand image berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ulang air minum dalam kemasan galon Aqua, artinya brand image dapat mempengaruhi keputusan pembelian ulang. Pada perhitungan langsung dan tidak langsung menunjukan bahwa pengaruh brand image 2,34%. Artinya brand image mempengaruhi keputusan pembelian ulang sebesar 2,34%. Menurut Schifman dan Kanuk (2004:173) jika konsumen tidak memiliki pengalaman dengan suatu produk, mereka cenderung untuk mempercayai merek yang disukai atau merek yang sudah terkenal, para konsumen sering menganggap merek-merek yang terkenal lebih baik dan pantas dibeli karena adanya jaminan penuh terhadap kualitas, keandalan, kinerja dan pelayanan. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkanhasilpenelitian disimpulanbahwa konsumen akan melakukan pembelian ulang secara terus menerus apabila kualitas produk dan brand image air minum dalam kemasan galon Aqua di Kota Padang semakin baik. Untuk meningkatkan keputusan pembelian ulang maka disarankan kepada pimpinan perusahaan sebagai berikut: 1) Memperjelasmasakadarluarsa Air galon Aqua. 2) Mencantumkangaransi yang akandiberikanolehperusahaan. 3) Perusahaanmemperapattutupgal on Aqua supaya airnya tidak tumpah. Untuk meningkatkan brand image air minum dalam kemasan galon Aqua sebagai berikut: 1) Perusahaan mendengarkankeluhandan saran konsumen, 2) Perusahaanbertanggungjawabp enuh atas kesalahan yang di sebabkan oleh kesalahan teknis 3) Perusahaan lebih menyesuai kan harga air galon Aqua dengan keadaan ekonomi konsumen. Saran untuk peneliti selanjutnya agar meneliti faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian ulang air minum dalam kemasan galon Aqua di Kota Padang. DAFTAR PUSTAKA Cannon, Joseph P. Perreault, William D. McCharty, E Jerome. 2008. Pemasaran Dasar. Edisi Enam Belas Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat. Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Tony Simanjuntak. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas Dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. ____________, dll. 2004. Brand Equity Ten. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Griffin, jill. 2005. Customer menumbuhkan loyalty dan mempertahankan kesetiaan pelanggan. Alih bahasa: dwi kartini yahya. Jakarta: erlangga Idris. 2008. Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif Dengan Program Spss. Edisi Revisi Ketiga. FE UNP Kartajaya, Hermawan. 2006. Hermawan Kartarajaya On Marketing. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kotler,Philip.2006.Manajemen Pemasaran Jilid 2. Alih bahasa Benyamin Molan. Jakarta PT Indeks. _________ dan Keller Kevin Lane. 2009, Manajemen Pemasaran. Alih bahasa: Bob Sabran, MM. Edisi 13 jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga _________dan Armstrong. 2008, . PrinsipPrinsip Pemasaran. Alih bahasa: Bob Sabran, MM. Edisi 12 jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga Nedi. 2008. Hubungan Citra Merek ( brand image) dan Keputusan pembelian (studi kasus pada Bank Muamalat Indonesia Palembang) . www.thewinnerlife.blogsspot.co m/2008/.tanggal 15 Juni 2012. Novita, Yulia. 2005. Persepsi Konsumen Tentang Bauran Promosi dan Pengaruhnya Terhadap Frekuensi Menginap Pada Hotel Pusako Bukttinggi. Skripsi Tidak Diterbitkan. Padang: FE UNP. Nur, Indriantoro dan Bambang, Supomo. 1999. Metode Penelitian Bisnis.Yogyakarta: BPFE Rangkuti, Freddy. 2002. The Power Of Brand, Teknik mngelola Brand Ekuity dan Strategi 9 Pengembangan merek. Jakarta :PT Gramedia Pustaka Utama. ______________, 2004. The Power of Brands, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Riduwan. 2009. Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung : CV Alfabeta Schiffman,Leon G dan Leslie,Lajar Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen Edisi ketujuh. Alih Bahasa Drs. Zoelkifli Kasip. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia. Simamora, Bilson. 2003, Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta: Gramedia pustaka utama . Susanto, AB dan Wijanarko. 2004. Power Branding, Membangun Merek Unggul dan Organisasi Pendukungnya. Jakarta: PT Mizan Publika. Tjiptono, Fandy. 1997,Strategi Pemasaran. Edisi ke-2, Andi, Yogyakarta. ____________ 2002. Brand Management. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius. (2005). Service, Quality Satisfaction. Andi, Yogyakarta. Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 10