BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Pemasaran Komunikasi adalah sarana penyebarluasan pendapat, gagasan ide, hasil karya, hasil produk dan lain-lain, kepada orang lain, atau komunikasi digunakan sebagai alat menyampaikan konsep, ide, gagasan tentang produk atau jasa. Komunikasi berlangsung dalam urutan kegiatan beberapa komponen untuk menunjang tujuan tertentu. Wilbur Schramm(1954), menyebut sekurangnya 3 komponen komunikasi: sumber, pesan dan tujuan1. Di mana sebelumnya konsep komunikasi lebih dikenal dengan model komunikasi Lasswsell (1948), berupa ungkapan verbal, yaitu : who, says what, in wich channel, to whom, with what effect. Cris Fill dalam bukunya marketing communications frameworks, theories, and applications, mengatakan “komunikasi adalah proses dimana individu saling berbagi makna, agar proses ini dapat bekerja, informasi perlu diteruskan”2. Ada berbagai alasan mengapa perusahaan perlu berkomunikasi dengan berbagai kelompok atau masyarakat salah satunya adalah untuk mempengaruhi atau membujuk. Sedangkan pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya3 1 2 Mulyana, Dedy “Ilmu komunikasi suatu pengantar” Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2005 Fill, Chris “marketing communications frameworks, theories and applications” Prentice Hall Inc, 1995 7 8 Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran, mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar, pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju. Komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau klien. Definisi komunikasi pemasaran dari John E Kennedy, dan Soemanagara adalah komunikasi pemasaran merupakan suatu bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memperkuat strategi pemasaran, guna meraih segmentasi yang lebih luas, hal ini dikatakan sebagai upaya untuk memperkuat loyalitas pelanggan terhadap produk, yaitu barang atau jasa yang dimiliki perusahaan4. Chris Fill berpendapat “komunikasi pemasaran pada dasarnya adalah kegiatan promosi baik untuk perusahaannya maupun yang ditawarkan, sudut 3 Shimp, Terence A. “Periklanan promosi aspek tambahan Komunikasi pemasaran terpadu” Erlangga 2000. Kennedy, John E dan Soemanagara, R Dermawan. “Marketing Communication, Taktik dan Strategi”. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, Kelompok Gramedia, 2006 4 9 pandangnya adalah peningkatan peran dari perusahaan pada proses pemasaran dan hasil yang bisa didapatkan dari proses tersebut utamanya pada benak konsumen”.5 Konsep komunikasi pemasaran yang diuraikan di atas tidak mendeskripsikan secara mutlak mengenai pentingnya orientasi pada konsumen, padahal orientasi pada konsumen merupakan langkah awal dalam perencanaan komunikasi pemasaran, konsumen adalah prospek utama bukannya profit perusahaan yang menjadi perencanaan awal, sehingga dapat disimpulkan bahwa, peran komunikasi di dalam pemasaran sangat penting bagi perusahaan, karena selain bertujuan untuk memperkenalkan sebuah produk atau jasa dipasaran, komunikasi pemasaran juga bertujuan untuk mempertahankan merek di pasar yang semakin mengglobal saat ini. 2.2. Komunikasi Pemasaran Business-To-Business Komunikasi pemasaran bisnis ke bisnis atau lebih dikenal dengan business to business marketing communications, merupakan komunikasi untuk pasar profesional, maksudnya disini adalah komunikasi yang terjadi antara entitas atau obyek bisnis yang satu ke obyek bisnis lainnya atau disebut juga transaksi antar perusahaan, business to business merupakan proses berbisnis yang dilakukan antara perusahaan produsen dengan perusahaan mitra, kecenderungannya transaksi bisnis adalah bahan baku untuk kemudian diolah kembali menjadi produk akhir, atau juga produk untuk kebutuhan korporat. 5 Fill, Chris “marketing communications frameworks, theories and applications” Prentice Hall Inc, 1995. h 15 10 Business to business sendiri adalah aktifitas bisnis yang bertolak dengan business to consumen dimana menjual produk pada konsumen akhir, dalam perancangan ini yang menjadi tantangan adalah bagaimana membangun promosi perusahaan melalui aktifitas bisnisnya. Komunikasi b2b diarahkan kepada perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang dirancang untuk memfasilitasi operasi perusahaan6. Chriss Fill berpendapat “organisasi memiliki banyak alasan untuk masuk ke dalam hubungan pertukaran dengan yang lain, bukan hanya dengan konsumen ini disebut sebagai komunikasi untuk bisnis, sektor bisnis dan pemasaran harus mencerminkan karakteristik perilaku pembeli yang melekat dalam hubungan ini”7. Chris Fill menekankan b2b pada hubungan yang baik antar perusahaan atau organisasi, Fill juga mengatakan, komunikasi yang efektif adalah kunci kepuasan pembeli, yang harus ditekankan lagi dalam b2b, pertama, produk yang dipasarkan harus berkualitas. kedua, kecepatan pelayanan, seperti kecepatan dalam pengiriman dan tepat waktu, dan ketiga, relationship atau membangun hubungan baik yang menciptakan saling ketergantungan antar perusahaan, jika sudah tercipta hubungan yang baik, maka biasanya harga bukan menjadi pertimbangan utama. Strategi jemput bola menjadi andalan dalam b2b, tim marcomm langsung mendatangi dan presentasi di perusahaan-perusahaan yang menjadi target market, untuk membangun awareness dan menjalin hubungan yang baik, aktivitas 6 Belch, Geogre E, Belch.Michael A “Introduction To Advertising And Promotion An Integrated Marketing Communications Perspective”. Thrird Edition. @Richard D Irwin INC 1995. H 589 7 Chris Fill, “marketing communications, engagement, strategies, and practice”, Printice hall 2005 h 841 11 customer gathering menjadi pilihan, selain itu juga banyak mengadakan seminar bisnis, ikut berbagai pameran serta bisa juga advertising. 2.3. Produk Industri Produk industri atau industrial goods merupakan bagian dari bauran pemasaran yakni produk, price,place, dan promotion. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran, E. Jerome McCarthy mengklasifikasikan alat-alat itu menjadi empat kelompok yang luas yang disebut 4P dalam pemasaran: produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion)8. Produk (Product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan9 Secara tradisional pemasar mengklasifikasikan produk kedalam berbagai jenis berdasarkan karakteristik-karakteristik produknya, gagasan yang mendasari pemikiran ini adalah bahwa masing-masing perlu memiliki strategi bauran pemasaran yang memadai, namun klasifikasi utama dibedakan atas dua kelas besar yaitu barang konsumsi dan barang industri.10 8 Kotler, Philip “Manajemen Pemasaran” Edisi Melenium 1, PT. Indeks Kelompok Gramedia Jakarta 2004, H 18 9 ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐, “Manajemen Pemasaran”Edisi Ke Enam Jilid 2 Erlangga, Jakarta 1995 H,54 10 Ibid H 58 12 A. Barang Konsumsi (consumers goods) Adalah apa yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi, ini mencakup produk seharihari, produk belanja, produk khusus, dan produk yang tidak dicari. B. Barang Industri (industrial goods) Adalah barang yang dibeli untuk diproses lebih lanjut atau untuk dipergunakan dalam menghasilkan produk lain atau barang-barang yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Barang indutri dapat dikelompokkan dari segi bagai mana peran mereka dalam proses produksi dan biaya relatifnya. Barang industri dibedakan dalam 3 kelompok yaitu bahan dan suku cadang, barang modal, serta perbekalan dan jasa. 1. Bahan dan suku cadang adalah barang-barang yang seluruhnya masuk kedalam produk jadi, dua kelas merupakan perincian dari kelompok ini yaitu bahan baku serta bahan jadi dan suku cadang. Bahan baku dibedakan pada dua kelas yaitu barang hasil pertanian (beras, kapas, ternak, buah-buahan, sayuran) dan barang hasil alam (ikan, kayu, minyak bumi, biji besi). Sedangkan bahan jadi dan suku cadang dipecah lagi menjadi bahan komponen (misalnya, besi gubal, benang, semen, kawat) dan suku komponen (misalnya motor kecil, ban, tuangan), bahan komponen biasanya masih perlu diolah lagi, seperti misalnya besi gubal (pig iron) diolah menjadi besi. 13 2. Barang modal adalah barang-barang yang sebagian masuk ke hasil barang jadi akhir, barang model ini dipecah menjadi dua kelompok, yaitu Instalasi dan peralatan tambahan (accessory equipment). Dalam instalasi termasuk bangunan dan peralatan tetap (misalnya generator, mesin bor, komputer, tangga berjalan), pembelian instalasi merupakan transaksi besar, pada umumnya instalasi ini dibeli langsung dari produsen didahului dengan negosiasi yang panjang dan lama. Sedangkan peralatan tambahan terdiri dari peralatan pabrik dan perkakas yang mudah dibawa atau dipindah (seperti perkakas tangan, alat pengangkut) dan peralatan kantor (misalnya mesin tulis, mesin teleks, meja kantor), kedua jenis barang ini tidak menjadi bagian dari barang produk akhir. 3. Perbekalan dan pelayanan (supplies and services), kedua jenis produk ini sama sekali tidak masuk ke barang jadi akhir. Dalam perbekalan termasuk perbekalan operasional (misalnya, minyak pelumas, batu bara, pita mesin tulis, pensil) dan bahan pemeliharaan dan reparasi (misalnya cat, paku, sapu sikat). Perbekalan merupakan padanaan dari barang-barang kemudahan di bidang industri, karena barang-barang tersebut biasanya dibeli dengan usaha yang minimum karena dasarnya adalah pembelian kembali. Barang-barang ini biasanya di pasarkan melalui pedagang perantara karena jumlah pembeliannya yang sangat banyak. Dalam usaha pelayanan terdapat jasa perawatan dan 14 perbaikan (seperti perbaikan alat-alat kantor, pembersih kaca atau halaman kantor) dan jasa nasihat bisnis (seperti konsultan manajemen, biro iklan)11. 2.4. Strategi Komunikasi Pemasaran Business To Business Yang diutamakan dalam sebuah strategi komunikasi pemasaran adalah mengacu pada komunikasi dengan pelanggan dan pihak-pihak yang terkait12. Strategi adalah pengertian yang menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan atau organisasi menghadapi tekanan yang muncul dari dalam maupun dari luar13. Onong Uchajana dalam bukunya “ilmu komunikasi teori dan praktek” mengungkapkan, strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning), dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Demikian pula dengan strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan14. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pada dasarnya adalah suatu perencanaan untuk mencapai suatu tujuan berdasarkan kondisi yang ada, strategi merupakan payung dari taktik-taktik yang akan digunakan. Sedangkan komunikasi pemasaran merupakan suatu proses pengolahan, produksi dan penyampaian pesan-pesan melalui satu atau berbagai saluran yang dilakukan 11 12 Ibid, H 59 Fill, Chris “Marketing Communications Engagement, Strategies And Practice”. Prentice Hall. H 324 13 Kasali, Rhenald “Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia” PT. Temprint, Jakarta, 1995, h 99 14 Effendy, Onong Uchajana “Ilmu komunikasi Teori dan Praktek”, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995, h 32 15 secara berkesinambungan dan terpadu dengan tujuan menunjang pemasaran suatu produk tertentu. Chris Fill dalam bukunya mendefinisikan bahwa komunikasi pemasaran merupakan suatu proses seperangkat stimuli yang terintegrasi pada sebuah pasar dengan tujuan mendapatkan seperangkat respon dari pasar dalam rencana promosi produk atau lebih jelasnya menggambarkan sistem komunikasi pemasaran strategi komunikasi yang didalamnya terdapat unsur-unsur komunikasi pemasaran. 15 Gambar 2.4 Sistem Komunikasi Pemasaran 15 Fill, Chris “Marketing communication frameworks, theories and applications”, Prentice Hall International Limited, 1995, h 5 16 Jadi strategi komunikasi pemasaran merupakan serangkaian proses yang berkaitan dengan perencanaan, implementasi dan evaluasi dalam mengkomunikasikan produk atau jasa dengan mengolah berbagai saluran, yang dilakukan secara berkesinambungan untuk memperkuat loyalitas pelanggan serta meraih segmen yang lebih luas. Chris Fill mengatakan strategi komunikasi b2b merupakan hasil dari kombinasi empat aspek komunikasi, yaitu, frekuensi, arah, modalitas dan isi dari komunikasi. a. Frekuensi, yang dimaksudkan adalah perusahaan harus dapat mengatur seberapa sering komunikasi dilakukan, jika terlalu banyak informasi yang diberikan maka komunikasi tidak akan efektif, juga sebaliknya, jika informasi yang diberikan terlalu sedikit dapat merusak peluang untuk hasil kinerja yang menguntungkan dengan tidak memberikan informasi operansional yang diperlukan. b. Arah, komunikasi dapat berjalan searah, ataupun bisa dua arah, dari-danke perusahaan, relative pada penciptaan rencana komunikasi. c. Modalitas, mengacu pada methode yang digunakan untuk mengirimkan informasi, ada berbagai interpretasi dari metode yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mereka menggunakan modalitas dalam arti bahwa komunikasi dapat berupa formal dan diatur, seperti rapat dan laporan tertulis, atau informal dan spontan, seperti percakapan dan komunikasi mulut ke mulut, sering dilakukan jauh dari struktur formal organisasi dan lingkungan. 17 d. Konten atau isi dari komunikasi, ini mengacu pada apa yang dikatakan, membedakan antara strategi yang berpengaruh langsung dan tidak langsung. Strategi langsung dirancang untuk mengubah perilaku dengan permintaan khusus seperti rekomendasi dan janji khusus, dan strategi tidak langsung berusaha untuk mengubah keyakinan penerima dan sikap tentang keinginan dari perilaku yang dimaksudkan. Ini mungkin mengambil bentuk pertukaran informasi, dimana komunikator menggunakan diskusi tentang masalah bisnis umum untuk mempengaruhi sikap dari sipenerima16. 2.4.1. Analisa Faktor Kunci Analisa faktor kunci merupakan dasar dari perencanaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, analisa-analisa tersebut diantaranya: A. Definisi SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) Secara harfiah SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats yang dihadapi dunia bisnis, analisa SWOT dapat menunjukkan bahwa kinerja kebijakan maupun perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor interrnal dan eksternal, analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses), analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), 16 ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐, “Marketing Communication Engagement, Strategies Anda Practice”, Pretice Hall. 1999 H 850 18 kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. 1. Analisa lingkungan eksternal peluang dan ancaman Peluang dan ancaman eksternal (external opportunities and threats) mengacu pada ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintah, tekhnologi serta trend kompetisi yang secara signifikan dapat menguntungkan atau membahayakan organisasi dimasa depan. Peluang dan ancaman sebagian besar berada di luar kendali organisasi sehingga disebut eksternal. Revolusi nirkabel, biotekhnologi, pergeseran populasi, perubahan sikap dan nilai-nilai dalam bekerja, eksplorasi keluar angkasa, kemasan yang dapat didaur ulang dan meningkatnya persaingan dari perusahaan asing merupakan contoh peluang atau ancaman untuk perusahaan, perusahaan sejenis ini menciptakan beberapa konsumen yang berbeda, dan sebagai konsekuensinya adalah adanya kebutuhan untuk jenis barang, jasa dan strategi yang berbeda pula. Banyak perusahaan di banyak industri menghadapi ancaman eksternal yang serius dari penjualan online yang pangsa pasarnya semakin besar di industry, peluang dan ancaman lainnya termasuk bagian dari 19 hukum, masuknya produk baru yang dibuat oleh pesaing, tragedi nasional atau menurunnya nilai dolar, kekuatan pesaing dapat menjadi ancaman, konflik di timur tengah, meningkatnya harga energi, atau perang terhadap terorisme dapat mempresentasikan peluang atau ancaman.17 Peluang kebutuhan atau (Oppurtunities) potensi pasar permintaan adalah wilayah pembeli dimana perusahaan dapat menggarapnya secara menguntungkan. Ada tiga sumber utama peluang pasar a. Menyuplai sesuatu yang pasokannya kurang b. Memasok produk atau layanan yang sudah ada dengan cara baru atau lebih unggul, ada beberapa cara untuk menyingkapkan kemungkinan perbaikan produk atau jasa, meminta saran dari konsumen (metode deteksi masalah) meminta konsumen menggambarkan satu versi ideal dari produk atau layanan (metode ideal) dan meminta konsumen membuat pola langkah mereka, dalam mendapatkan, menggunakan dan membuang produk (metode rantai konsumsi) c. Sering menimbulkan satu produk atau layanan yang baru. Ancaman (threats) lingkungan adalah tantangan akibat kecenderungan atau perkembangan yang 17 David, Fred R “Manajemen strategis” konsep edisi 10, Salemba Empat, Jakarta, 2006, H 13 kurang 20 menguntungkan, yang akan mengurangi penjualan dan laba jika tidak dilakukan tindakan pemasaran defensive.18 2. Analisa lingkungan internal (analisis kekuatan dan kelemahan) Kekuatan dan kelemahan internal (internal strengths and weakness) adalah aktivitas organisasi yang dapat dikontrol yang dijalankan dengan sangat baik atau sangat buruk, mereka muncul dalam aktifitas manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen dari sebuah bisnis, mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasi dalam area fungsional dari suatu bisnis adalah aktifitas manajemen yang penting. Perusahaan tentunya akan berusahaan untuk memanfaatkan peluang serta mengatasi ancaman yang bakal dihadapi tersebut dengan kekuatan yang dimilikinya, jika perusahaan memiliki kekuatan yang memadai maka peluang akan dapat diambil dan ancaman akan dapat diatasi dengan baik, tetapi jika perusahaan memiliki kelemahan, maka diperlukan upaya tertentu untuk mengatasi kelemahan itu sendiri sehingga peluang dan ancaman yang ada tetap dapat dimanfaatkan serta tidak mengganggu kondisi perusahaan.19 18 19 Kotler, Philip “manajemen pemasaran” edisi 12 PT. Indeks 2007 h 63 David, Fred R, op.cit., 15 21 Analisis internal merupakan suatu proses untuk menemukan aspek-aspek internal atau variabel internal perusahaan yang diperlukan dalam menghadapi lingkungan eksternalnya dan mengevaluasinya apakah berada dalam posisi yang kuat atau lemah. Kekuatan (Strengths), merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek, perusahaan atau konsep bisnis yang ada, kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, perusahaan, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Kelemahan (Weakness), merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek, perusahaan atau konsep bisnis yang ada, kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, perusahaan proyek atau konsep bisnis itu sendiri20. B. Definisi Khalayak Sasaran Proses komunikasi pemasaran diawali dengan pendefinisian yang jelas tentang khalayak sasaran. Misalnya pesan tertentu akan ditujukan pada: pembeli potensial produk perusahaan, pemakai, pengambil keputusan (decider), atau pembawa pengaruh (influencer); bisa berupa kelompok, individu, masyarakat tertentu, 20 Kotler, Philip, Op Cit 22 atau masyarakat secara umum, khalayak sasaran sangat mempengaruhi keputusan komunikator tentang apa, bagaimana, dimana dan kepada siapa pesan hendak disampaikan.21 Untuk produk industri atau b2b umumnya khalayak sasaranya lebih banyak orang yang mempengaruhi keputusan pembelian bisnis dari pada keputusan pembelian konsumen, komite pembelian terdiri dari ahli teknis dan bahkan manajemen senior yang akrab dengan pembelian sebagian besar barang22. C. Definisi STP (Segmentasi, Targeting, dan Positioning) 1. Segmentasi Segmentasi pasar adalah mengidentifikasi konsumen dengan kebutuhan yang sama dan memenuhi kebutuhankebutuhan itu dengan menawarkan produk23, Sutisna dalam bukunya “perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran” segmentasi pasar dikembangkan untuk memilih salah satu pasar sasaran yang bisa diidentifikasi dari berbagai sudut pandang seperti demografi, perilaku, psikografi, dan variabel-variabel lain yang relevan. Menurut Kotler, Pemasar bisnis biasanya mengidentifikasi segmen-segmen melalui proses rentetan segmentasi diantanya: 21 Sulaksana, Uyung “Integrated Marketing Communications Teks Dan Kasus” Pustaka Pelajar, 2003, H 51 Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran” Edisi Kedelapan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 1995, H 245 23 Sutisna “Prilaku konsumen & Komunikasi pemasaran” PT. Remaja rosdakarya, 2003 h.248 22 23 A. Demografi - Industri - Ukuran - Lokasi B. Variabel operasi - Teknologi - Status pemakai atau bukan pemakai - Kemampuan pelanggan C. Pendekatan pembelian - Organisasi fungsi pembelian - Struktur kekuatan - Hubungan alami yang ada - Kebijakan pembelian umum - Kriteria pembelian D. Faktorisasi - Kepentingan - Penerapan khusus - Ukuran pesanan E. Karakteristik pribadi - Kemiripan pembeli-penjual - Sikap terhadap resiko - Kesetiaan24 24 Kotler, Philip, Op Cit 24 2. Pasar sasaran (Targeting) Setelah melakukan segmentasi, pemasar dapat memilih target pasar yang sesuai dengan tahap segmentasi tersebut, Sutisna dalam bukunya “perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran” menyebutkan ada tiga pendekatan dalam menentukan pasar sasaran (target market) yaitu : a. Pemasaran yang tidak dideferensiasi (undifferentiated marketing atau mass marketing) Pendekatan pemasaran massal dalam menentukan pasar sasaran bertujuan untuk menangkap seluruh pasar melalui satu program pemasaran dasar. Tujuan utama dari pemasaran massal adalah untuk mencapai skala ekonomis, sehingga efisiensi produk bisa tercapai yang akhirnya berdampak pada penetapan harga. b. Pemasaran konsentrasi (concentrated marketing) Dengan pendekatan pemasaran konsentrasi, perusahaan bertujuan mempersempit segmen konsumen yang spesifik, dengan satu rencana pemasaran yang melayani kebutuhan konsumen yang ditentukan. Pemasaran konsentrasi berarti memfokuskan bidikan pada kelompok konsumen tertentu yang biasanya tidak tergarap oleh pemasar lain. 25 c. Pemasaran diferensiasi (differentiated marketing) Pendekatan ini mengkombinasikan aspek-aspek undifferentiated marketing dan concentrated marketing. Pemasaran diferensiasi tepat dipertimbangkan jika ada dua atau lebih kluster permintaan yang signifikan, atau jika penyebaran permintaan bisa dikelompokkan kedalam dua atau lebih segmen. 3. Positioning produk Rhenald Kasali (1999) mendefinisikan positioning sebagai berikut: “Positioning adalah strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen, agar produk, merek atau nama anda mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk atau merek atau nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif” Positioning merupakan cara pemasar menanamkan citra, persepsi, dan imajinasi atas produk yang ditawarkan kepada konsumen melalui proses komunikasi25 25 Sutisna “Prilaku konsumen & Komunikasi pemasaran” PT. Remaja rosdakarya, 2003 h.258 26 2.4.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran Business To Business Setiap tindakan yang kita lakukan disadari atau tidak disadari memiliki tujuan memperoleh tertentu dalam arti adanya keinginan untuk kepuasan yang ingin segera dicapai secepatnya, komunikasi pemasaran bertujuan untuk mencapai tiga tahap perubahan yang ditujukan kepada konsumen yaitu26: A. Tahap pertama, perubahan knowlage (pengetahuan) dalam perubahan ini konsumen mengetahui adanya keberadaan sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan, dan ditujukan kepada siapa produk tersebut, dengan demikian pesan yang disampaikan tidak lebih menunjukkan informasi penting dari produk. B. Tahap kedua adalah tahap perubahan sikap, dalam consumer behavior perubahan sikap ini ditentukan oleh tiga unsur yang disebut oleh Sciffman dan Kanuk sebagai tricomponent attitude changes yang menunjukkan bahwa tahapan perubahan sikap ditentukan oleh tiga komponen yaitu cognition (pengetahuan), affection (perasaan), conation (perilaku), jika ketiga komponen ini menunjukkan adanya kecenderungan terhadap sebuah perubahan (kognitif, afektif dan konatif) maka memungkinkan sekali akan terjadi sebuah perubahan sikap, yaitu perubahan positif yang diinginkan, perubahan positif mengarah kepada keinginan untuk mencoba produk. 26 Soemanagara, Rd. “Strategic marketing communication konsep stratis dan terapan”. Alfabeta, Bandung, 2006, h 63 27 C. Pada tahap akhir yaitu perubahan perilaku ditujukan agar konsumen tidak beralih kepada produk lain. Komunikasi pemasaran b2b memiliki tujuan pemasaran, dan mereka harus menetapkan tujuan komunikasi sebagai sarana untuk mencapai tujuan ini, demikian juga untuk membangun citra perusahaan yang tidak kalah penting bagi perusahaan industri, namun karena komunikasi pemasaran b2b sering memusatkan upaya mereka secara langsung pada pencapaian penjualan, penekanan dalam iklan dan promosi hanya sebagai pendukung upaya penjualan, dan penjualan telah digunakan sebagai ukuran kesuksesan mereka, komunikasi dan tujuan penjualan tidak perlu berdiri sendiri, artinya komunikasi pemasaran b2b perlu untuk mencapai tujuan yang sama sebagai seperti b2c yaitu untuk mencapai tujuan penjualan, tujuan-tujuannya termasuk diantaranya, menciptakan kesadaran, membangun citra yang menguntungkan atau posisi di pasar, dan menghasilkan minat konsumen, pengetahuan, dan percobaan produk.27 2.4.3 Jenis Strategi Komunikasi Pemasaran Business-To-Business Dari sisi proses komunikasi pemasaran, proses dalam b2b marketing communications lebih rumit antara lain mencakup: prospecting, approaching, negotiation hingga closing dan layanan 27 Belch Geogre E. And Belch Michael A.. “Introduction To Advertising And Promotion An Integrated Marketing Communications Perspective”. @RICHARD D IRWIN INC. 1995 H 601 28 purna jual, b2b marketing umumnya mengunakan pendekatan push yaitu penjualan personal melalui salesman atau account manager. Strategi push, Menurut Chris Fill “strategi ini dibuat agar konsumen mau melakukan pembelian kembali, pendekatan ini dikenal sebagai strategi push, karena ditujukan untuk mendorong produk turun melalui saluran tersebut”28. Fill juga menekankan khalayak sasaran pada kelompok ini teridentifikasi dalam dua jenis, yang pertama; contribution to the marketing channel, atau berkontribusi pada saluran pemasaran dan yang kedua, perusahaan atau organisasi tidak mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. Menurut Uyung Sulaksana push adalah aktifitas promosi produsen kepada perantara (umumnya dengan penjualan personal dan trade promotion), dengan tujuan agar para perantara itu memesan, kemudian menjual, serta mempromosikan produk kepada konsumen akhir, lebih tepat dipakai bila pada kategori produk tersebut, loyalitas merek rendah, pemilihan merek dilakukan dalam toko, produk merupakan implus item (dibeli secara tidak terencana), dan keuntungan produk cukup luas. Dalam keadaan dimana konsumen sangat “awam” atau mempunyai resiko tinggi dalam penentuan salah satu “brand” , maka push akan mempunyai dampak positif, sebaliknya para pemasar modern 28 Fill,Chris “Marketing Communications, Frame Works, Theoris And Applications” Prentice Hall, 1995, H 254 29 selain melakukan usaha push secukupnya juga akan melakukan usaha consumer pulling effort yaitu upaya untuk menarik konsumen. 2.4.4 Pelaksanaan Program Komunikasi Pemasaran Business-To- Business Anggaran terbesar dalam komunikasi pemasaram business to business adalah untuk pelaksanaan promosi produk, layanan purna jual dan membangun citra perusahaan, serta unsur-unsur komunikasi pemasaran yang mengarah langsung kepada konsumen yang terkait dengan penjualan misalnya seperti pameran dagang, katalog produk, dan direct mail. Berikut adalah unsur-unsur komunikasi pemasaran yang biasanya digunakan dalam business to business menurut Belch bersaudara dalam bukunya “Introduction To Advertising And Promotion An Integrated Mareting Communications Perspective” edisi ke 3 A. Periklanan (Advertising) Business to business advertising menurut Belch bersaudara yaitu “periklanan yang ditujukan kepada individu yang membeli atau yang mempengaruhi pembelian barang industri atau jasa untuk perusahaan mereka. Barang industri adalah produk yang baik menjadi bagian fisik dari produk lain (bahan baku atau bagian komponen), digunakan dalam pembuatan barang lain (mesin), atau digunakan untuk membantu perusahaan menjalankan usahanya 30 (perlengkapan kantor, komputer). Bisnis jasa seperti asuransi, jasa perjalanan dan perawatan kesehatan juga termasuk dalam kategori ini” Setiap bentuk persentasi yang bukan dilakukan orang, umumnya menggunakan media dan berupa promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang telah ditentukan. Iklan pencapaian khalayaknya besar walaupun terpisah secara geografis, sering kali dengan frekuensi penayangan yang tinggi, biaya perekspos rendah, namun biaya keseluruhannya tinggi, dan kepercayaan konsumen terhadap iklan tinggi, menganggap barangbarang yang diiklankan lebih sah, membangun citra merek, dapat merangsang penjualan jangka pendek, tidak personal, sebagai salah satu cara komunikasi pemasaran yang mahal29. Masih menurut Belch pada komunikasi pemasaran b2b saat ini iklan sudah banyak digunakan karena jangkauannya yang luas, iklan cenderung mengarah kepada pembangkitan kesadaran masyarakat akan adanya produk tersebut di pasar dari pada mengarahkan langsung pada pasar tertentu, jika penempatan iklan digunakan dengan tepat, seperti pada tv cable yang mempunyai saluran program untuk khalayak tertentu, mungkin akan lebih efektif. 29 Belch, Geogre E & Belch, Michael A,” Introduction To Advertising And Promotion An Integrated Marketing Communications Perspective”, Seventh Edition, Mcgraw hill,2007 h 19 31 B. Pemasaran Langsung Komunikasi langsung dengan target konsumen secara individual, baik secara tatap muka, menggunakan surat, telepon, faximili, email, atau internet untuk mendapatkan respon yang cepat dan membangun hubungan dengan konsumen secara jangka panjang. B2b menggunakan pemasaran langsung sebagai bentuk komunikasi pemasaran, dari segi biaya, pemasaran langsung hanya menggunakan rata-rata sekitar 1% dari biaya promosi perusahaan, pada b2b ada beberapa alasan perusahaan lebih sering menggunakan pemasaran langsung dalam komunikasi pemasaran, diantaranya: 1. Cakupan, dari segi cakupan direct marketing dapat membuat hubungan langsung dengan pelanggan maupun calon pelanggan potensial, dan dalam jangka waktu yang sedikit dapat melakukan komunikasi pemasaran dengan beberapa orang secara langsung. 2. Biaya, seperti diuraikan di atas, biaya perpanggilan telemarketing cenderung lebih rendah. 3. Penjualan, dari segi penjualan, telemarketing mampu menghasilkan sekitar 80% penjualan. Riset pasar, kontak langsung antara pemasar dengan pelanggan melalui media telepon, memungkinkan pemasar memahami karakteristik pelanggannya, Pemasaran langsung adalah 32 upaya perusahaan atau organisasi untuk berkomunikasi secara langsung dengan calon pelanggan sasaran dengan maksud untuk menimbulkan tanggapan dan atau transaksi penjualan30. C. Pameran Dagang Pemasaran b2b, banyak juga yang menggunakan pameran dagang sebagai alat komunikasi pemasarannya, karena dengan menggunakan pameran dagang pelanggan akan dapat melihat dan merasakan langsung produk-produk yang ditawarkan, pameran dagang pun dirasa perlu dalam b2b karena, orang-orang yang datang dalam pameran tersebut biasanya adalah undangan orang-orang yang berpengaruh dalam proses keputusan pembelian.31 D. Promosi Penjualan Komunikasi pemasaran b2b menghabiskan sekitar 10% dari anggaran promosi pada promosi penjualan. Promosi ini mencakup video materials, point-of-sales materials, dan rak display permanen dalam pameran perusahaan, komunikasi pemasaran b2b juga menggunakan video sebagai sebuah media yang sangat menguntungkan karena memungkinkan untuk pengenalan produk dan demonstrasi dengan biaya yang jauh lebih rendah dari personal sales call, video juga dapat meningkatkan jangkauan untuk target pasar dalam waktu yang jauh lebih sedikit. Peran dari banyak bahan-bahan adalah untuk menyediakan tenaga penjualan dengan 30 ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ “Introduction To Advertising And Promotion An Integrated Marketing Communications Perspective” Third Edition, @Richad D. Irwin Inc, 2007 h 607 31 Ibid, h 608 33 alat bantu untuk membantu dalam upaya menjual dan meninggalkan-balik untuk memperkuat upaya penjualan, berbagai promosi penjualan lainnya juga bisa digunakan, termasuk tunjangan, kontes, dan undian. terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya pembelian suatu produk yang cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat 32. E. Insentif Insentif merupakan bagian terpenting dari komunikasi pemasaran b2b, cenderung biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk insentif sangat besar, ini dilakukan untuk mendorong tenaga penjual melakukan komunikasi pemasaran yang aktif.33 F. Hubungan Masyarakat B2b juga menggunakan hubungan masyarakat sebagai bentuk komunikasi pemasaran, 8 dari 10 perusahaan industri melaporkan bahwa mereka menggunakan hubungan masyarakat, meskipun hanya 4 sampai 5 persen dari anggaran, karena biasanya hubungan masyarakat yang dibuat perusahaan menggunakan media seperti majalah perdagangan dan jurnal, yang memuat artikel perusahaan, penggunaan artikel dan siaran pers untuk inovasi, detail produk dan perkembangan umum dalam industri ini, banyak pelanggan yang bergantung pada artikel ini untuk mengikuti perkembangan baru di 32 33 Ibid, h 609 Ibid, h 611 34 pasar. Jadi hubungan masyarakat adalah membangun hubungan yang baik dengan berbagai perusahaan dan masyarakat, dengan tujuan memperoleh publisitas yang menguntungkan, serta melakukan penanganan terhadap cerita atau berita buruk yang berkaitan dengan perusahaan, dengan membuat berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya34. G. Media Interaktif. Penggunaan media interaktif, relatif dari masing-masing alat ditentukan oleh tujuan yang akan dicapai serta anggaran yang disediakan, disini riset pasar diperlukan dalam merancang program promosi media interaktif dan mengevaluasi keefektifannya. Media interaktif memberikan informasi lebih banyak tentang perusahaan, media interaktif merupakan media teknologi mutakhir. Media teknologi mutakhir sendiri dibedakan menjadi (1) media berbasis telekomunikasi, misal teleconference, dan (2) media berbasis mikroprosesor, misal computer-assistted instruction, hypermedia, dan compact (video) disc35. H. Penjualan Tatap Muka Dalam komunikasi pemasaran b2b, penjualan tatap muka penting dilakukan, karena dengan penjualan tatap muka secara langsung perusahaan dapat mengkomunikasikan produknya kepada 34 35 Ibid Ibid 35 calon pembeli, sehingga perusahaan depat menilai seberapa besar prospek yang akan didapat penjualan tatap muka merupakan aktivitas komunikasi antara produsen yang diwakili oleh tenaga penjual dengan konsumen potensial yang melibatkan pikiran dan emosi serta tentu saja berhadapan langsung (face to face) 36. 36 Ibid