BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin communis yang berarti “sama”, communico, communication atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common) 2. Definisi dari komunikasi itu sendiri adalah suatu proses sosial yang terjadi antara sedikitnya dua orang, dimana salah seorang mengirimkan sejumlah simbol tertentu kepada orang lain 3. Fungsi komunikasi dalam kemanusiaan terasa penting karena tindakan komunikasi melekat pada proses kehidupan manusia sehari-hari. “Fungsi komunikasi mempunyai beberapa aspek penting. Aspek itu adalah aspek ekspresif, aspek sosial, aspek ritual dan aspek instrumental atau persuasif” 4. Aspek ekspresif adalah aspek komunikasi dimana komunikasi digunakan untuk menyampaikan pikiran, perasaan emosionalnya secara langsung atau tidak langsung. Aspek sosial adalah ketika komunikasi memampukan manusia untuk tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan sosialnya. Aspek ritual adalah aspek dimana komunikasi membantu mengajarkan atau menyebarkan sistem nilai budaya yang berkembang didalam masyarakat. 2 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004. hal 41. 3 Kennedy, John E dan Soemanagara. Darmawan R, Marketing Communication-Taktik Dan Strategi, Jakarta: BIP, 2006. hal 2 4 Ibid. hal 35 11 12 Aspek instrumental atau persuasif adalah aspek yang memperlihatkan bahwa melalui komunikasi bisa dan mampu untuk membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat, bersikap atau berperilaku sebagaimana diharapkan. Salah satu bagian didalam suatu kegiatan komunikasi adalah promosi. Promosi tersebut dapat membantu pihak yang terlibat dalam kegiatan pemasaran untuk memperbaiki hubungan pertukaran pihak lain. Bagian lain dalam kegiatan komunikasi adalah umpan balik ini menunjukan tentang apa pengaruh dari komunikasi yang dilakukan serta memberi kemungkinan untuk menyesuaikan usaha promosi terhadap keinginan pasar. Beberapa bentuk komunikasi berhubungan dengan promosi adalah : a. Komunikasi publik (public communication) adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak) yangg tidak bisa dikenali satu persatu. b. Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonym dan heterogen. 13 2.2. Promosi Sebagai Salah Satu Kegiatan Pemasaran Agar dapat mengembangkan serta mengimplementasikan aktivitas dari promosi, maka setiap perusahaan harus mencapai serta memanfaatkan informasi dari tiap lingkungan pemasaran. Jadi peran dasar sebuah promosi adalah berkomunikasi. Untuk mempelajari tentang masalah promosi lebih terperinci, terlebih dahulu akan dibahas mengenai masalah komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran merupakan suatu aspek penting di dalam keseluruhan misi pemasaran serta menjadi penentu suksesnya suatu pemasaran, sedangkan promosi itu sendiri merupakan suatu proses dari komunikasi pemasaran tersebut. Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur teori pokok, yaitu komunikasi dan pemasaran. Dapat dijabarkan komunikasi merupakan suatu proses pemikiran dan pemahaman yang disampaikan antar individu, antar organisasi dengan individu. Pemasaran merupakan sekumpulan kegiatan dari perusahaan dan organisasi lainnya untuk mentransfer nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Jika digabungkan komunikasi pemasaran diartikan sebagai suatu proses pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga yang terlibat didalam suatu kegiatan pemasaran, proses pertukaran dua arah ini dapat disebut sebagai suatu dialog pemasaran. 14 Komunikasi pemasaran menurut Fandy Tjiptono adalah aktivitas penyebaran informasi mempengaruhi atau membujuk dan atau meningkatkan pasar sasaran atau perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Secara garis besar komunikasi pemasaran dapat dijelaskan melalui gambar berikut 5: Gambar II.1 Model Komunikasi Pemasaran Gagasan Pemahaman Media Encode Pesan Gagasan Pengirim Penerima Decode F-B Gagasan Pemahaman Respons Gangguan / Noise Ada tiga unsur pokok dalam struktur komunikasi pemasaran : a. Pelaku Komunikasi Terdiri dari pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. Dalam konteks ini, komunikatornya 5 Fandy Tjiptono. Strategi Pemasaran. ANDI Yogyakarta : Yogyakarta, 1997. hal 219 15 adalah PT. Airputih Insankreasi yang bertugas sebagai penyelenggara event adventure THRILLIN’ dan komunikan-nya adalah khalayak sasaran yang telah ditentukan. b. Material Komunikasi Ada beberapa material komunikasi yaitu : (1). Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan guna mensukseskan pesan yang disampaikan melalui strategi promosinya. (2). Pesan (message) dari promosi yang akan digunakan. (3). Media, yaitu pembawa (transporter) pesan komunikasi. Pemilihan media komunikasi pemasaran bisa bersifat personal maupun non-personal meliputi media massa. (4). Respons, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang telah diterima oleh komunikan. (5). Feed back, yaitu tanggapan komunikan atau khalayak dari pesan yang telah disampaikan. (6). Gangguan (noise), yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi. 16 c. Proses Komunikasi Proses penyampaian pesan (dari pengirim kepada penerima) maupun pengirim kembali respon (dari penerima kepada pengirim) akan memerlukan kedua kegiatan yaitu encoding (fungsi pengirim) dan decoding (fungsi penerima) 6. Pemasaran memiliki bauran yang dikenal dengan 4P yaitu : product (produk), price (harga), place (distribusi), promotion (promosi) 7. Semua pihak yang terlibat didalam suatu kegiatan komunikasi pemasaran melakukan cara yang sama, yaitu mendengarkan, bereaksi dan berbicara sampai tercipta suatu hubungan pertukaran memuaskan. Komunikasi dalam kegiatan pemasaran dapat membantu mempertemukan antara penjual dengan pembeli didalam suatu hubungan pertukaran dan dapat membuat kegiatan pertukaran tersebut, dapat berjalan dengan efisien dan memungkinkan semua pihak untuk mencapai persetujuan pertukaran yang memuaskan. Disetiap kegiatan komunikasi pemasaran, pemasar harus terlebih dahulu mengetahui segmenting, targeting dan positioning. Itu dilakukan karena ketatnya persaingan dan sebuah produk tidak mungkin memenangkan persaingan diseluruh bagian pasar. Oleh sebab itu sebuah produk perlu memilih sasaran pasar tertentu. 6 7 Fandy Tjiptono. Ibid. Hal 219-220 Keegen, Warren J : Malcolm H.B. Mc Donal. Marketing Plan That Work. Erlangga : Jakarta. hal 87 17 Tingkat dasar dari peran komunikasi pemasaran adalah 8: 1. Menginformasikan dan membuat khalayak menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan. 2. Berusaha membujuk atau mempengaruhi khalayak agar masuk dalam hubungan pertukaran (exchange relationship). 3. Sebagai pengingat mengenai keberadaan produk yang ditawarkan, yang pada masa lalu pernah dilakukan transaksi pertukaran pada produk tersebut. 4. Membujuk atau mempengaruhi khalayak untuk bertindak membeli dan menggunakan produk. 5. Membedakan diri (differentiating) produk yang ditawarkan dengan pesaing. Didalam proses pemasaran, segmenting, targeting dan positioning tidak dapat berdiri sendiri. Philip Kotler menegaskan bahwa segmentasi merupakan satu kesatuan dengan targeting dan positioning. Kotler menyingkat hubungan ini sebagai STP (Segmenting, Targeting and Positioning) 9. 2.1.1. Segmentation Segmentasi atau pengelompokkan pasar adalah suatu proses dalam pemasaran yang memilah-milah suatu pasar ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki 8 9 Endah Muwarni. Modul Komunikasi Pemasaran II. Jakarta, 2004. hal 5 Rhenald Kasali. Membidik Pasar Indonesia. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta, 2001. hal 369 18 kebutuhan yang serupa. Setiap kelompok atau segmen merupakan orang-orang yang homogen dalam sikap dan kebutuhan mereka, sehingga memungkinkan mereka memberikan tanggapan serupa terhadap suatu strategi pemasaran tertentu 10. Jadi, segmentasi pasar adalah proses mengidentifikasi dan pemisahan pasar potensial kedalam bentuk sekelompok konsumen dengan karakteristik atau kebutuhan yang relatif sama dan memilih satu segmen atau lebih untuk dijadikan sasaran dengan suatu bauran pemasaran. Segmentasi merupakan tindakan yang mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen memiliki karakteristik, kebutuhan produk, serta bauran promosi (Promotion Mix). Segmentasi juga merupakan proses identifikasi sub kelompok konsumen yang memiliki kesamaan dalam hal keinginan, daya beli, lokasi geografi, sikap membeli atau kebiasaan membeli. Tujuan dari segmentasi pasar yaitu untuk 11: a). Mengidentifikasi kelompok pelanggan yang serupa, dan menemukan pelanggan potensial untuk menentukan prioritas kelompok khalayak sasaran. b). Memahami perilaku mereka. 10 11 Rudy Harjanto. Prinsip-Prinsip Periklanan. STIKOM ITKP : Jakarta, 2009. hal 324 Rudy Harjanto. Op.cit., hal 326 19 c). Merespon kelompok pelanggan tersebut dengan strategi pemasaran yang sesuai, sehingga memenuhi pilihan berbeda dari setiap segmen yang dipilih. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan dan laba pemasar. Segmentasi dapat dilihat dari karakteristiknya, berikut adalah segmentasi Demografis, Geografis dan Psikografis menurut Rudy Harjanto 12: (a). Segmentasi Demografi Variabel demografi meliputi : 1). Jenis kelamin; pria, wanita, pria dan wanita 2). Usia; < 5, 6 – 10, 11 – 19, 20 – 35, 36 – 50, 51 – 64, 65+ 3). Jumlah anggota keluarga; 1-2, 3-4, 5+ 4). Status pernikahan; lajang, menikah, duda atau janda 5). Pekerjaan; profesional, manajer, eksekutif, pengusaha (PMEP), pengrajin seni, penyelia, karyawan, petani, pensiunan, pelajar atau tidak bekerja. 6). Pendidikan; tidak sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah, tingkat diploma, sarjana atau pascasarjana. 7). Sosio-Ekonomi; A (atas), B (menengah atas), C (Menengah), D (menengah bawah) atau E (bawah). 12 Rudy Harjanto. Op.cit., hal 335 20 8). Kelas sosial; atas-atas, atas-bawah, menengah-atas, menengah-bawah, bawahatas, bawah-bawah. 9). Siklus hidup keluarga; Inti, keluarga tambahan, keluarga besar. (b). Segmentasi Geografis Ancangan segmentasi geografis diterapkan untuk meilah-milah pasar berdasarkan lingkungan tempat tinggal segmen. Dikota besar, kota, pinggir kota atau desa. Dengan demikian akan memudahkan untuk menciptakan program periklanan yang sesuai dan terjangkau. Sesuai berarti mampu berinteraksi dan diterima oleh budaya setempat dan terjangkau melalui media yang dipergunakan. Segmentasi geografis dengan mengelompokkan segmen-segmen kedalam wilayah tertentu, merupakan metode yang memudahkan penajaman pesan sesuai budaya setempat. (c). Segmentasi Psikografik Penggambaran karakteristik dapat dilakukan melalui penelaahan secara kolektif atas kepribadian (personality), sikap, emosi dan gaya hidup (life style). Para pemasar mencoba menggunakan ciri-ciri kepribadian seperti : dominan-pasif, konservatif-liberal, impulsif-penuh pertimbangan, kompulsif, ramah, otoriter, ambisius dan sebagainya. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang terungkap pada kegiatan, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan ‘keseluruhan diri seseorang’ yang berinterkasi dengan lingkungannya. 21 Dalam melakukan segmentasi ada lima manfaat yang dapat di peroleh, yaitu : a. Mendesain produk-produk (dalam hal ini bentuk pelayanan jasa) yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar. b. Menganalisis pasar. c. Menemukan peluang. d. Menguasai posisi yang unggul (superior) dan kompetitif. e. Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien. Segmentasi yang banyak dikenal di Indonesia adalah segmentasi post-hoc dan apriori. Segmentasi post-hoc yaitu segmentasi yang dilakukan setelah produk atau jasa atau ide atau kampanye dijalankan. Sedangkan segmentasi apriori yaitu segmentasi yang dilakukan sebelum suatu produk atau jasa atau ide atau kampanye diluncurkan ke pasar 13. 2.1.2. Targeting Target pasar adalah memilih satu atau beberapa segmen konsumen yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran dan promosi 14. Terkadang targeting disebut juga dengan selecting, karena audien harus diseleksi. Jadi, targeting adalah suatu kegiatan untuk menetapkan segmen di pasar untuk ditargetkan sebagai sasaran 13 14 Rhenald Kasali. Op.cit., hal 47 Morrisan. Periklanan; Komunikasi Pemasaran Terpadu. Ramdina Prakarsa : Jakarta, 2007. hal 53 22 layanan. Targeting merupakan suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Setelah mengevaluasi berbagai segmen pasar yang ada, perusahaan atau suatu organisasi harus memutuskan segmen mana dan berapa segmen yang akan dilayani, hal ini merupakan seleksi dari pasar sasaran. Pasar sasaran sendiri terdiri dari beberapa kumpulan konsumen atau pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan atau pihak organisasi. Sebelum suatu segmen dimasuki ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu 15 : a. Apakah segmen itu cukup besar? Ini berarti segmen yang dipilih hendaknya cukup potensial, dalam arti terdapat populasi yang cukup besar sehingga dapat menjamin kontinuitas produksi. b. Apakah ada daya belinya? Populasi yang besar dalam sebuah segmen belum menjamin keberhasilan. Apakah konsumen itu memiliki daya beli yang memadai dan memiliki kesediaan membeli. c. Apakah dapat dibedakan dengan segmen lainnya? Sebuah segmen yang baik harus dapat dibedakan dengan jelas dengan segmen-segmen lainnya disisi kiri dan kanannya. 15 Ibid. hal 54 23 d. Apakah sudah ada pesaing lain yang menguasai segmen itu? Sebuah segmen yang menarik tidak selalu terbuka untuk semua pendatang baru. Yang sudah lebih dahulu disana umumnya sudah membentuk rintangan kepada calon-calon pendatang baru. Memasuki segmen yang sudah ada pesaingnya memerlukan banyak pertimbangan. e. Apakah segmen itu dapat dijangkau? Segmen yang baik harus dapat dijangkau. Dalam hal ini, perusahaan harus memiliki sarana distribusi dan promosi yang dapat menjangkau segmen yang dituju. Memilih segmen pasar terdiri dari 16: a. Bila data dianalisa menunjukkan bahwa tidak ada segmen yang dapat dilayani, maka perusahaan dapat memutuskan untuk tidak melayani pasar tersebut. b. Bila pasar terlalu kecil, sehingga melayani sebgaian dari pasar tersebut tidak menguntungkan atau bila pengguna produk meliputi sebagian besar volume penjualan atau bila merek sudah menjadi sangat dominan dalam pasar, maka pemasar dapat memutuskan untuk melaksanakan pemasaran massa. c. Perusahaan dapat memilih untuk memasarkan produknya hanya untuk satu segmen pasar. 16 Prasetijo, R. Ihalauw, john J.O.I. Prilaku Konsumen. ANDI : Yogyakarta, 2005. hal 251 24 d. Perusahaan dapat memutuskan untuk memasarkan produknya pada lebih dari satu segmen pasar dan merancang bauran pemasaran yang berbeda antara segmen yang satu dengan yang lain. 2.1.3. Positioning Pemasaran event tergantung pada ketepatan positioning produk, baik produk barang dan jasa. Penjualan event yang efektif tergantung pada rencana pemasarannya. Ibaratnya, rencana pemasaran akan mengarahkan keberhasilan atau kegagalannya. Dan kunci keberhasilan rencana pemasaran adalah “positioning”. Positioning merupakan strategi penetapan kebutuhan konsumen yang bisa dipenuhi oleh event yang akan diselenggarakan. Penetapan ini biasanya dilakukan berdasarkan intuisi, riset, maupun evaluasi 17. Positioning adalah strategi komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana khalayak menempatkan suatu produk, merek atau perusahaan didalam otaknya didalam alam khayalnya, sehingga khalayak memiliki penilaian tertentu. Dengan demikian positioning harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan langkah yang tepat 18. Positioning bukanlah hanya menyangkut apa yang dilakukan terhadap produk (barang atau jasa) tetapi apa yang kita lakukan terhadap pikiran atau benak konsumen. Tujuan dilakukannya positioning ini adalah untuk membedakan persepsi perusahaan berikut produk dan jasanya dari pesaing. 17 18 Leonard H. Hoyle, Jr, CAE. CMP. Event Marketing. PPM : Jakarta, 2006. hal 23 Morrisan. Op.cit., hal 55 25 Positioning dalam produk barang mengkomunikasikan atribut dari barang tersebut. Namun, dalam produk jasa, atribut yang dikomunikasikan seputar karakteristik jasa. Istilah positioning mengacu pada upaya penempatan atau menggerakan suatu produk baik jasa maupun barang kesuatu tingkatan yang di inginkan dan sesuai dengan perhatian konsumen. Positioning merupakan konsep psikologis yang terkait dengan bagaimana konsumen yang ada ataupun calon konsumen dapat menerima perusahaan tersebut dan produknya dibandingkan dengan perusahaan lain, latar belakang pemikiran positioning adalah untuk menciptakan citra atau image yang diharapkan, maksudnya adalah langsung terkait dengan bagaimana konsumen yang berbeda disegmen pasar tertentu atau spesifik itu mempersiapkan jasa perusahaan 19. Positioning merupakan suatu pemikiran untuk menetapkan suatu posisi pasar yang praktis dan strategis untuk produk barang atau jasa, agar masalah terhadap target audience dapat diatasi dengan satu penempatan yang spesifik dan unik terhadap pemikiran prospek produk atau jasa tersebut. Tujuan dari positioning adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk baik produk barang atau jasa yang ada dalam benak konsumen. Positioning sangat penting dilakukan guna menciptakan citra atau image 19 Rambat Lupiyoadi. Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek. PT. Salemba Emban Patria : Jakarta, 2001. hal 48 26 suatu produk barang atau jasa dalam benak konsumen, sehingga dapat membantu konsumen mengenali perbedaan diantara produk yang bernilai tersebut. Dalam menyusun suatu pernyataan positioning, pengelola pemasaran harus mengetahui bagaimana audien membedakan produk bersangkutan dengan produk pesaing lainnya. Myers (1996) membedakan struktur pesaing ke dalam tiga tingkat yaitu 20: a. Superioritas. Suatu struktur persaingan yang dialami perusahaan atau produk yang unggul diberbagai bidang terhadap para pesaingnya. Superioritas adalah keadaan yang sangat ideal namun biasanya sangat sulit dicapai. b. Diferensiasi. Keadaan yang sedikit berbeda dengan superioritas. Disini perusahaan bertindak lebih rasional yaitu tidak ingin unggul dalam segala hal tetapi membatasinya pada satu atau beberapa segi saja yang superior terhadap pesaingnya. c. Program Paritas. Disini perusahaan dan produknya sama sekali tidak dapat dibedakan satu dengan yang lainnya. Audien tidak dapat membedakan mana yang lebih baik antara produk yang dihasilkan perusahaan A dengan perusahaan lainnya. Positioning menjadi sulit dalam kasus ketiga ini. Oleh karena itu biasanya diciptakan pembeda khayalan dengan menanamkan citra merek mengasosiakan dengan tokoh-tokoh, humor, kartun dan sebagainya. 20 Morrisan.Op.cit., hal 56 27 2.3. Pengertian Promosi Kata promosi merupakan asal kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu promote, yang juga mengadopsi dari bahasa Yunani yaitu promovere. Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Promosi sebagai suatu istilah merupakan upaya-upaya yang diinisiasi oleh penjual secara terkoordinasi guna membentuk saluran-saluran informasi dan persuasi untuk memajukan ide-ide atau pandangan-pandangan tertentu 21. Jadi, promosi sebenarnya dapat diartikan sebagai suatu proses dari kegiatan komunikasi. Menurut Fred E.Hahn dan Kenneth G.Mangun dalam bukunya yang berjudul “do-it-yourself advertising and promotion, beriklan dan berpromosi sendiri“. Promosi adalah semua yang dilakukan untuk membantu penjualan suatu produk atau jasa ditempat jaringan penjualan, mulai dari bahan presentasi yang digunakan seseorang tenaga penjualan ketika melakukan penawaran hingga siaran ditelevisi atau iklan surat kabar yang mencoba memikat pelanggan agar memperoleh pesan yang menyenangkan terhadap apa yang di iklankan 22. Michael Ray23 mendefinisikan promosi sebagai : “the coordination of all seller-iniated efforts to set up channels of information and persuasion to sell goods 21 Winardi. Strategi Pemasaran. Mandar Maju : Bandung, 1998. hal 41 Hahn E. Fred dan Mangun G. Kenneth, Do-It-Yourself Advertising and Promotion;beriklan dan berpromosi sendiri, edisi kedua. Grasindo : Jakarta, 1999. Pendahuluan hal. xxii 23 Morrisan. Op.cit., hal 13 22 28 and services or promote and idea”. (koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan). Promosi sendiri mempunyai kaitan yang erat dengan pemasaran. Pemasaran merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimuli dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumbersumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya 24. Promosi dalam pemasaran event bisa berupa iklan, publikasi, kerjasama promosi (partnership marketing), promosi keliling, pertunjukkan, pelayanan masyarakat, dan lain-lain 25. Tanpa memandang jenis maupun event yang diselenggarakan, keberhasilannya sangat tergantung pada promosi. Promosi sangat penting dilakukan untuk menarik perhatian, memancing minat untuk berpartisipasi, para calon peserta serta calon penonton. Tentu saja tujuan akhirnya adalah agar calon 24 25 Rambat Lupiyoadi. Manajemen Pemasaran Jasa. PT. Salemba Empat : Jakarta, 2006. hal 120 Leonard H. Hoyle, Jr.,CAE, CMP. Op.cit., hal 51 29 peserta atau pengunjung tersebut bersedia untuk berkontribusi dan berpartisipasi pada penyelenggaraan event tersebut dengan mengikuti event adventure serta mencoba produk yang ditawarkan dalam event. Sejalan dengan terjadinya transformasi ekonomi dan sosial, kita dapat mengenali banyak tantangan baru yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan strategi promosi. 2.4. Bauran Promosi Bauran pemasaran merupakan perangkat-perangkat variabel yang terkontrol dan digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang di inginkan pasar sasaran melalui proses perencanaan yang matang dan juga sebagai strategi perusahaan dalam mencapai tingkat pendapatan yang di inginkan serta instrumen dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi perusahaan yang disebut juga dengan bauran promosi atau promotion mix 26. Bauran promosi sebagai salah satu variabel dari bauran pemasaran yang sangat berperan dan lebih aktif serta dinamis, karena berhubungan langsung dengan manusia dan segala kebutuhan yang beraneka ragam. Sesuatu hal yang menjadi bagian didalam kegiatan menyampaikan suatu informasi atau komunikasi adalah yang biasa disebut sebagai bauran promosi (promotion mix). 26 George E. Belch & Michael A. Belch. Advertising and Promotion: An integrated Marketing Communications Perspectives, Fifth Edition, Irwin/Graw Hill, New York 2001. hal 13 30 Meskipun secara umum bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus tersebut disebut bauran promosi (promotion mix) yang terdiri dari periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal selling) dan hubungan masyarakat atau publisitas (publicity). Berikut penjabaran dari alat-alat utama dari kegiatan promosi : 1. Periklanan (Advertising) Periklanan merupakan salah satu bentuk komunikasi dari komunikasi impersonal (impersonal communication) yang digunakan oleh perusahaan barang atau jasa. Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap kesadaran jasa yang ditawarkan menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa tersebut dan membedakan diri perusahaan satu dengan perusahaan lain yang mendukung positioning jasa 27. Sedangkan definisi periklanan menurut Jaishri Jethwaney, Shruti Jain 28 (2006) menjabarkan periklanan sebagai perangkat pemasaran untuk menyebarluaskan informasi mengenai merek yang disasarkan secara serentak kepada masyarakat luas pada saat yang sama. Untuk menjangkau masyarakat luas itu, ia harus membeli ruang atau waktu disatu atau lebih komunikasi media massa seperti radio, televisi, surat 27 28 Rambat Lupiyoadi. Op.cit., hal 120 Rudy Harjanto, Op.cit., hal 68 31 kabar atau majalah. Kegiatan periklanan harus ditayangkan melalui media yang sesuai dengan karakteristik khalayak sasaran, sehingga pesan dapat menjangkau khalayak sasaran secara efektif dengan biaya paling efisien. Fungsi iklan ada empat yaitu : menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading), menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (reminding) serta menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi (entertainment). Suatu iklan memiliki sifat umum yaitu 29: a. Presentasi umum (public presentation), iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan. Periklanan adalah cara berkomunikasi yang sangat umum. Sifat umum ini memberi semacam keabsahan produk dan penawaran yang terstandarisasi. b. Tersebar luas (pervasiveness), pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan penerimaan informasi. Dengan iklan memungkinkan pembeli membandingkan pesan dari berbagai pesaing. c. Ekspresi yang lebih kuat (amplified expressiveness), iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan khalayak. 29 Fandy Tjiptono. Op.cit., hal 226-227 32 d. Tidak bersifat pribadi (impersonality), iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan dan menanggapinya karena merupakan komunikasi yang monolog (satu arah). Tujuan iklan pada akhirnya adalah meningkatkan perubahan sikap dan perilaku konsumen. Basu Swastha mengatakan “adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera meskipun juga penjualan terjadi pada saat yang akan datang” 30. Aspek terpenting dari periklanan adalah adanya sebuah sasaran dan sasaran itu harus merupakan hal pertama yang dituju. Tujuan-tujuan selanjutnya dalam melaksanakan strategi promosi yaitu penetapan pasar sasaran, penetapan kelompok premier dan sekunder secara rinci dan penetapan informasi tentang data demografis khalayak sasaran serta informasi geografis dan musiman 31. Kekuatan periklanan diterapkan untuk menjangkau khalayak sasaran secara luas dan efisien. Juga baik untuk membangun sadar kenal merek. Pengulangan pesan menjadi ciri pokok periklanan membantu membangun kepercayaan konsumen terhadap produk atau merek terkait. Keterbatasan periklanan adalah karena sifatnya yang tidak personal. Kegiatan periklanan sulit berinteraksi secara personal dengan dengan khalayak sasaran karena sifatnya yang sekedar menyapa dan juga lemah 30 Kennedy, John E. dan Soemanagara, Darmawan R. Marketing Communication-Taktik Dan Strategi. BIP : Jakarta, 2006. hal 42 31 May Lwin & Jim Aitchinson. Clueless In Advertising. BIP : Jakarta, 2005. hal 125 33 untuk membuat khalayak sasaran mengambil keputusan akhir dalam proses pembelian 32. 2. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan merupakan bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dan jasa atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli oleh pelanggan 33. Promosi penjualan merupakan serangkaian teknik persuasif yang menawarkan insentif atau nilai tambah untuk suatu produk, baik kepada para perantara maupun pemakai langsung, dalam jangka waktu tertentu dan digunakan untuk mencapai sasaran penjualan yang segera 34. Tujuan dari promosi penjualan adalah untuk mempercepat keputusan dalam pembelian atau memotivasi pelanggan dalam menggunakan jasa tertentu lebih cepat dan dalam jumlah isi yang lebih besar disetiap melakukan pembelian. Promosi penjualan dapat berupa potongan harga (diskon), hadiah, mengadakan pameran, demonstrasi dan lain sebagainya. Selain itu pula promosi penjualan dapat lebih efektif dan fleksibel karena dapat dilakukan dimana saja. Promosi penjualan akan menjadi lebih efektif apabila didukung oleh alat promosi lainnya seperti periklanan dan penjualan tatap muka. 32 Rudy Harjanto. Op.cit., hal 79 Fandy Tjiptono. Op.cit., hal 229 34 Rudy Harjanto. Op.cit., hal 84 33 34 Jadi promosi penjualan merupakan upaya pemasaran yang bersifat non media untuk merangsang coba-coba dari para konsumen ataupun untuk memperbaiki kualitas produk. Promosi penjualan tidak bisa dilakukan secara terus menerus sepanjang tahun dikarenakan dapat menimbulkan kerugian selain itu konsumen jadi tidak bisa membedakan periode penjualan dan hasilnya tidak akan efektif. Tiga manfaat yang berbeda dari alat promosi penjualan yaitu 35: a. Komunikasi, promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen kepada produk. b. Intensif, promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan atau kontribusi yang memberikan nilai bagi konsumen. c. Ajakan, promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang. Fungsi utama dari promosi penjualan adalah menjembatani periklanan dan penjualan pribadi untuk menambah dan mengkoordinasi dua jenis kegiatan tersebut. Jadi promosi penjualan dapat digunakan untuk mendukung kegiatan promosi lainnya atau mengusahakan bagaimana caranya agar konsumen dapat mengenal lebih baik suatu hasil produk. 35 C.M. Lingga Purnama. Strategic Marketing Plan. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta, 2004. hal 171172 35 Kekuatan dari promosi penjualan adalah kemampuan untuk menaikkan penjualan dalam waktu relatif cepat denga cara menarik konsumen untuk membeli produk karena adanya dorongan insentif. Promosi penjualan bekerja efektif pada pasar dari produk-produk yang memiliki keunikan dan diferensiasi tinggi. Promosi penjualan cenderung lebih mampu mengundang konsumen potensial. Keterbatasan dari promosi penjualan biasanya sulit membujuk para pengguna loyal dari merek lain untuk berpindah ke merek yang ditawarkan. Promosi penjualan juga amat dibatasi oleh waktu penyelenggaraan. Promosi penjualan tidak efektif pada pasar dari produk yang memiliki kemiripan fitur yang tinggi. Secara umum promosi penjualan seharusnya dipergunakan dengan strategi penjadwalan yang cermat 36. 3. Penjualan Pribadi atau Perorangan (personal selling) Personal selling merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh sebuah perusahaan dengan menggunakan tenaga penjual serta membawa hasil produk untuk contoh barang yang akan dijual. Penjualan pribadi adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membeli 37. 36 37 Rudy Harjanto. Op.Cit., hal 93 Fandy Tjiptono. Op.cit., hal 224 36 Penjualan perorangan adalah komunikasi lisan dengan para pembeli potensial dari suatu produk, dengan tujuan untuk menciptakan terjadinya transaksi suatu penjualan 38. Cara penjualan secara pribadi (personal selling) yang sering dilakukan antara lain 39: a. Jaringan atau Network, adalah jaringan personal selling yang menyalurkan suatu produk secara hirarkis mulai dari personal selling atas kemudian ke tingkat-tingkat dibawahnya dan seterusnya. b. Industrial, adalah personal selling yang menyalurkan produk yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuat produk lainnya. Konsumen dari personal selling jenis ini adalah pabrik atau industri atau perusahaan. c. Professional, adalah merupakan bentuk personal selling khusus yang berkaitan dengan profesi atau bidang keahlian tertentu. d. Konsumen, adalah bentuk personal selling yang biasanya dilakukan untuk menjual produk-produk dalam kategori konsumsi yang habis dipakai seharihari. 38 Rudy Harjanto. Op.Cit., hal 45 Fill, Chris. Marketing Communcation: framework. theories and application. Prentice Hall International Limited. 1995. hal 438 39 37 Kekuatan dari personal selling antara lain 40: a. Wiraniaga dan calon konsumen membentuk komunikasi tatap muka, sehingga dengan sendirinya menciptakan saling empati dari kedua belah pihak. b. Wiraniaga dan calon konsumen pun membangun komunikasi dengan derajat perhatian antar pribadi yang relatif sama. c. Komunikasi dua arah ini memungkinkan wiraniaga dapat menanggapi secara langsung dan segera segala pertanyaan calon konsumen. Begitu pula sebaliknya, wiraniaga dapat menggali kebutuhan dan keinginan spesifik calon konsumen. d. Penjualan perorangan sangat ideal sebagai forum untuk menjelaskan secara lebih lengkap informasi tentang produk yang kompleks atau secara teknis penjelasannya sulit disederhanakan. e. Memungkinkan dilakukan demonstrasi penggunaan produk secara langsung. f. Kekerapan pertemuan yang tinggi antara wiraniaga dan calon konsumen memungkinkan terciptanya hubungan jangka panjang yang serasi. Keterbatasan dari personal selling antara lain 41: a. 40 41 Mahalnya biaya penyelenggaraan, khususnya biaya untuk para wiraniaga. Rudy Harjanto. Op.Cit., hal 55 Rudy Harjanto. Op.Cit., hal 56 38 b. Efisiensi menjadi rendah jika calon konsumen yang harus dikunjungi cukup banyak. 4. Hubungan Masyarakat atau Publisitas (publicity). Publisitas adalah tindakan yang disengaja untuk mengelola atau mengarahkan persepsi masyarakat tentang sesuatu isu melalui media. Sedangkan isu yang dimaksud dalam publisitas bisa berupa produk, jasa, lembaga atau orang maupun berbagai macam karya seni atau hiburan 42. Sedangkan pengertian publisitas menurut Fandy Tjiptono 43 adalah untuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Disini kehumasan merupakan metode efektif untuk membantu manajemen memantau berbagai perubahan, menyampaikan informasi dan dalam membentuk opini publik sasaran. Ia juga menjadi sarana efektif untuk menanggapi aspirasi atau perilaku tertentu publik tentang perusahaan sehingga tercipta situasi; sama – sama memperoleh manfaat 44. Selain itu fungsi humas juga dapat membantu marketing dengan cara membangkitkan awareness, memberikan informasi dan edukasi, 42 Rudy Harjanto. Op.Cit., hal 57 Fandy Tjiptono. Op.cit., hal 228 44 Rudy Harjanto. Op.Cit., hal 96 43 39 membangun kepercayaan, memberikan konsumen alasan yang kuat bagi masyarakat untuk membeli suatu produk. Berikut beberapa contoh ajang yang jika dirancang dan dikelola dengan baik, dapat bernilai berita dan menciptakan publisitas yang diminati oleh media maupun masyarakat yaitu : kontes, konser, pameran seni, pensponsoran ajang, olahraga, diskusi atau dialog, membuat analisis atau perkiraan, mengumpulkan pendapat atau survei, mengeluarkan laporan, menyatakan sikap atas sesuatu isu kontrovesial, membuat kesaksian tentang produk atau merek, mengumumkan pengangkatan seseorang, menciptakan dan meyerahkan anugerah, pentas perdebatan, tur ke perusahaan atau proyek, memberikan penghargaan dan sebagainya. Kekuatan dari publisitas terletak pada kredibilitasnya yang tinggi dan dengan biaya yang relatif amat kecil pula. Selain tema-tema pokok yang memang diciptakan khusus, publisitas dapat pula dikembangkan dari beberapa tema sehari-hari. Keterbatasan dari publisitas seperti juga pada kehumasan adalah kurangnya kendali atas substansi pesan yang ditulis atau disampaikan oleh media, serta rendahnya persentase media-media yang bersedia memuat pesan komunikasi tersebut 45. 45 Rudy Harjanto. Op.Cit., hal 59 40 2.5. Analisis SWOT Sebelum menentukan langkah-langkah strategi apa yang akan diambil, maka perlu dilakukan proses perumusan strategi yang disebut juga dengan analisis SWOT, dengan tujuan untuk dapat menyusun strategi yang sudah dilakukan, baik dengan strategi jangka panjang ataupun jangka pendek. Hampir dari setiap organisasi atau perusahaan dalam melakukan atau melaksanakan suatu event atau kegiatannya banyak menggunakan analisis SWOT. Karena dengan menggunakan analisis SWOT tujuan dari organisasi atau perusahaan dapat dicapai dengan jelas dan tepat serta dapat cepat diambil kesimpulan atau keputusan berikut dengan semua perubahannya dalam menghadapi tantangan menyelenggarakan sebuah event. Analisis situasi atau SWOT itu sendiri adalah merupakan akronim untuk menentukan kekuatan (strength), kelemahan (weakness) yang berasal dari dalam perusahaan dan untuk menentukan peluang (opportunities) dan ancaman (threaths) yang berasal dari luar lingkungan perusahaan 46. SWOT adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (kesempatan) dan threaths (ancaman). SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan anda dalam memasarkan event 47. 46 Freddy Rangkuti. Flexible Marketing; teknik agar tetap tumbuh dalam situasi bisnis yang bergejolak dan analisis kasus. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta, 2004. hal 132 47 Anne-marie grey dan kim skildum-reid. Event Sponsorship. PPM : Jakarta, 2006. hal 41 41 Gambar II.2 Analisis SWOT Berbagai peluang (opportunity) III. mendukung strategi I. mendukung strategi Turn around agresif Kekuatan internal Kekuatan internal Berbagai ancaman (threats) (Sumber : Rangkuti, Freddy, Diagram Analisis SWOT, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006) Kuadran I : Perusahaan menghadapi persaingan yang sangat menguntungkan. Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy). 42 Kuadran II : Perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal meskipun menghadapi berbagai ancaman. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar). Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetap di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang baik. Kuadran IV : Perusahaan menghadapi beberapa ancaman dan kelemahan internal. Hal ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan bagi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,kelemahan,peluang serta ancaman) dalam kondisi saat 43 ini. Model yang paling populer untuk menganalisis situasi adalah analisis SWOT. Analisis SWOT ini dilakukan untuk menentukan langkah strategi yang akan ditempuh sebuah perusahaan terhadap produknya yang akan dipasarkan. Strategi ini dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan yang ada untuk mengambil keuntungan yang didapat guna mengatasi kekurangan yang ada atau dengan memanfaatkan kelebihan yang ada guna menangkal ancaman yang akan terjadi. 2.6. Tujuan Promosi Di dalam merencanakan strategi promosi setiap event yang akan diselenggarakan, harus memiliki atau mempertimbangkan tujuan - tujuan event tersebut. Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Dalam hal ini, bertujuan untuk berkomunikasi dengan khalayak dalam rangka mengkomunikasikan suatu event, dalam kegiatan promosi organisasi atau perusahaan harus membuat suatu rencana yang bertujuan untuk dapat mengetahui siapa sasaran khalayaknya dan dapat memilih media promosi yang tepat untuk digunakan dalam promosi tersebut. Penentuan tujuan dalam kegiatan promosi merupakan aspek yang sangat penting, karena jika tanpa tujuan yang pasti dan baik, para penyelenggara suatu event 44 tidak mungkin dapat mengarahkan dan menghasilkan suatu keputusan yang efektif dan efisien. Penetapan tujuan program tidak hanya berdasarkan perkiraan saja namun harus didukung dengan riset. Dari sekian banyak masalah yang bisa dijadikan tujuan kegiatan promosi berdasarkan riset antara lain 48: a. Tujuan promosi untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas dalam hal hasil riset menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen masih belum mengetahui keberadaan perusahaan. b. Tujuan promosi untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk – produk perusahaan jika hasil riset menunjukkan sebagian besar khalayak pengguna atau konsumen belum memahami manfaat produk yang dihasilkan perusahaan. c. Tujuan promosi untuk mengubah citra perusahaan dimata khalayak karena adanya produk atau kegiatan baru jika hasil riset menunjukkan khalayak belum mengetahui bahwa perusahaan telah menghasilkan produk baru atau kegiatan baru. 48 Morrisan. Op.cit., hal 30 45 2.7. Strategi Promosi Istilah kata strategi berasal dari bahasa “Yunani” yang memiliki arti sebagai “kepemimpinan”. Strategi merupakan keseluruhan tindakan yang ditempuh oleh sebuah organisasi untuk mencapai sasaran yang dituju atau dengan kata lain strategi merupakan suatu kualisator elemen yang dinamis didalam pengolahan yang memungkinkan untuk mencapai suatu sasaran yang dituju. Menurut pendapat Lawrence R. Jauch dan Williem F. Glueck 49, strategi diartikan sebagai suatu rencana yang disalurkan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh suatu perusahaan. Jadi strategi merupakan suatu perencanaan yang dibuat secara cermat dan sistematis terhadap suatu permasalahan yang sedang dihadapi untuk tercapainya tujuan yang diinginkan. Jika dilihat pada hal-hal di atas, dapat diartikan bahwa strategi promosi merupakan suatu rencana yang sistematis mengenai suatu kegiatan untuk mencapai sasaran. Strategi promosi merupakan suatu kegiatan perencanaan yang membaurkan kegiatan periklanan (advertising), penjualan personal (personal selling), promosi 49 Lawrence R. Jauch dan Williem F. Glueck. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, Edisi ke tiga. Erlangga : Jakarta, 1996. hal 12 46 penjualan (sells promotion), publisitas (publicity) dan hubungan masyarakat (public relations) dalam berkomunikasi dengan khalayaknya atau konsumennya. Strategi promosi menurut Fandy Tjiptono 50 adalah hal yang berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian komunikasi persuasif dengan khalayak sasaran, strategi promosi ini biasanya untuk menentukan proporsi personal selling, iklan dan promosi penjualan. Berikut tahap-tahap dalam strategi promosi yaitu : 1. Perencanaan Perencanaan strategi promosi yaitu mencari peluang-peluang menarik dan mengembangkan strategi promosi yang menguntungkan. Tugas dari bagian promosi tidak hanya merumuskan strategi pokok untuk mencapai sasaran-sasaran promosi, tetapi juga menyusun rencana pendukung yang berupa bauran promosi 51. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan promosi adalah proses yang mengubah rencana promosi menjadi usaha atau tugas nyata dan memastikan bahwa tugas itu dikerjakan sedemikian rupa sehingga mampu mencapai tujuan yang dinyatakan oleh rencana tersebut. Strategi menunjuk pada apa dan mengapa aktivitas pemasaran, sedang pelaksanaannya menunjukan siapa, dimana, kapan dan bagaimana. Strategi dan pelaksanaan berkaitan 50 51 Fandy Tjiptono. Op.cit., hal 233 Philip Kotler. Manajemen Pemasaran, Edisi Keenam, Jilid Satu. Erlangga : Jakarta, 1993. hal 64 47 erat dalam satu lapisan, strategi yang menempatkan tugas-tugas pelaksanaan tertentu dilapisan bawah 52. 3. Pengendalian Sedangkan pengendalian adalah menguraikan sistem pengawasan atas realisasi yang dibandingkan dengan rencana 53. Tujuan pengendalian adalah untuk memastikan bahwa perusahaan mencapai pejualan, keuntungan dan tujuan lainnya yang sudah ditetapkan didalam perencanaan. Strategi promosi yang telah disiapkan merupakan bagian yang bersinergi dengan seluruh strategi pengelolaan sebuah event. Terkadang kegiatan promosi membutuhkan momen untuk mendukung kegiatan mereka dan salah satunya momen penting adalah sebuah event adventure. Setelah kita memutuskan untuk melakukan suatu event, rencana harus dibuat secara spesifik dan terperinci. Terutama harus ada perencanaan dalam memproduksi suatu event lalu melaksanakan event tersebut 54. Dalam penerapannya, terdapat dua jenis strategi promosi yaitu : 2.7.1. Strategi Tarik (Pulling Strategy) Dalam pelaksanaan pull strategy dilakukan dengan “mengarahkan” aktivitas pemasarannya (umumnya iklan dan promosi konsumen) langsung kepada konsumen akhir dengan tujuan mereka tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Strategi 52 Ibid. hal 417 Ibid. hal 10 54 Guy Masterman. Strategi Sport Event Management Internasional Approach. 2004. hal 136 53 48 ini merupakan strategi promosi yang banyak memakan biaya untuk periklanan dan promosi demi memupuk permintaan dari konsumen. Tetapi apabila strategi tarik ini berhasil, maka konsumen akan mencari produk dari pengecer, dan pengecer akan mencari dari pedagang besar lalu pedagang besar akan mencari produsen. Berikut ini adalah bagan dari strategi tarik : Gambar II.3 Pulling Strategy (Strategi Tarik) produsen Permintaan Pedagang eceran & pedagang besar Permintaan konsumen berbagai kegiatan produsen (iklan, promosi, penjualan dan lain-lain) Strategi promosi yang dilakukan oleh pihak pemasar untuk merangsang permintaan konsumen melalui channel distribusi dan kemudian langsung kepada pengguna barang tersebut 55. 2.7.2. Strategi Dorong (Pushing Strategy) Sedangkan didalam pelaksanaan push strategy merupakan strategi promosi yang dilakukan dengan menggunakan tenaga penjual dan promosi perdagangan untuk “mendorong” produk melalui saluran distribusi. Maksudnya adalah perusahaan 55 Philip Kotler & Amstrong. Dasar-Dasar Pemasaran. PT. Indeks : Jakarta, 2004. hal 290 49 mengarahkan kegiatan pemasaran (umumnya berupa penjualan personal dan promosi dagang) kepada perantara agar mereka mau menerima produk dan mempromosikannya kepada konsumen akhir. Berikut ini adalah bagan dari strategi dorong : Gambar II.4 Pushing Strategy (Strategi Dorong) Keg.Pedagang produsen Keg.Produsen Pedagang eceran & pedagang besar Sementara konsumen Strategi promosi yang dilakukan oleh pihak pemasar yang menekankan promosi produknya kepada anggota channel distribution (retailer) yang kemudian melalui channel distribution tersebut diharapkan penjual dapat meningkat dengan memberikan insentif kepada channel 56. 2.8. Event Event berasal dari kata bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang memiliki arti peristiwa atau kejadian. 56 Ibid. hal 294 50 Event dari dalam kata bahasa Indonesia adalah acara. Yang memiliki berbagai arti, mulai dari pertunjukan seni musik, seni tari, drama, kemudian ada juga acara kompetisi olahraga, pameran, wicara (seminar, talk show, symposium), hingga acaraacara pribadi seperti pernikahan, ulang tahun, promosi jabatan, syukuran dan sebagainya 57. Defenisi event menurut Donald Getz 58 yaitu “Events are transient, and every event is a unique blanding of its duration, setting, management, and people”. Event adalah fana, tidak abadi dan setiap event merupakan suatu campuran unik dari durasi, pengaturan, pengurus dan orang-orangnya. Jadi event adalah sebuah kejadian acara yang terdiri dari berbagai macam bentuk seperti seni, olahraga, pameran, seminar, dan lain-lain hingga acara yang pribadi seperti pernikahan, syukuran dan promosi jabatan yang mempunyai durasi, pengaturan, perencanaan sampai pengurus yang terkumpul dari sekelompok orang untuk membentuk sebuah tim. Event memiliki pengaruh yang besar karena keterlibatan customer didalamnya. Menurut Sumardy dan Yoris Sebastian 59, pengamat marketing, dalam dua tahun terakhir, event atau brand activation memiliki peranan yang cukup besar dalam kegiatan komunikasi pemasaran. Padahal, sebelumnya event dianggap sebagai 57 Yudhi Megananda, Johanes Ariffin Wijaya. EO 7 Langkah Jitu Membangun Bisnis Event-Organizer. PT. Bhuana Ilmu Popular : Jakarta, 2009. hal 1 58 Sumber : http://digilib.petra.ac.id 59 Sumber : http://kecap-bango.blogspot.com/2008; “Dicari Event yang Impactful” 51 pelengkap kegiatan komunikasi lainnya karena perusahaan masih banyak mengandalkan kegiatan above the line atau pemasangan iklan pada media massa. Memulai publikasi atau promosi sebuah gelaran event, perlu diatur dengan strategi sedemikian rupa agar tepat sasaran pasar. Promosi yang terlalu dini maupun yang terlalu singkat kadang justru malah menjadikan event sepi dari peminat. Terlalu dini, artinya melakukan suatu langkah efisiensi atau menghamburkan biaya yang tak perlu, karena promosi yang terlalu jauh jaraknya dengan pelaksanaan event akan kurang diperhatikan masyarakat luas, sebaliknya promosi yang terlalu dekat dengan pelaksanaan event berakibat kurang siapnya masyarakat untuk menjadi penonton dan promosi mendadak akan kurang mampu menjaring penonton. Jangka waktu promosi yang ideal adalah minimal 12 hari, maksimal 18 hari (3 minggu). Pengaturan strategi pemunculan materi promosi perlu disusun dengan strategi yang tepat sasaran. Kenyataannya event memiliki dampak atau pengaruh yang sangat besar daripada fungsi komunikasi pemasaran yang lain (kecuali personal selling). Hal itu disebabkan karena event bersifat melibatkan khalayaknya. Sebuah event lebih menarik dan memotivasi pesan dari merek yang pasif seperti iklan, karena khalayak yang hadir dapat turut serta berpatisipasi dalam bagian event tersebut. Event juga dapat digunakan membantu posisi atau resposisi merek dengan menghubungkan sebuah aktivitas tertentu. 52 2.8.1. Tujuan Event Tujuan event terdiri dari tujuan idiil dan tujuan komersiil. Tujuan idiil berisi tentang tujuan penyelenggaraan event dari sisi filosofis-nya, tata nilai, moral dan kemanusiaan. Sedangkan tujuan komersiil adalah tujuan yang mengacu pada keuntungan bagi pihak penyelenggara dan pihak sponsorship secara komersial. Seberapa besar prosentase antara tujuan idiil dan tujuan komersiil ini, tergantung pada misi dan visi dari penyelenggaraan event tersebut 60. 2.8.2. Fungsi Event Fungsi dari event adalah : 1. Untuk memberikan informasi secara langsung (tatap muka) dan mendapatkan hubungan timbal balik dari konsumen melalui program kerja atau acara-acara yang dilakukan perusahaan. 2. Sebagai media komunikasi sekaligus untuk mendapatkan publisitas dan pada akhirnya masyarakat sebagai target market akan memperoleh pengenalan, pengetahuan serta pengertian yang mendalam terhadap produk sehingga diharapkan dari acara tersebut dapat menciptakan suatu citra positif terhadap perusahaan atau produk yang dipromosikan. 60 Sumber : http://krisnamulawarman.com/events_component_proposal.html 53 2.8.3. Bentuk Event Perencanaan dan aktivitas promosi penjualan atau periklanan yaitu dimulai dengan menentukan suatu daftar acara tahunan tertentu (regularly of yearly event) lalu kemudian dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa khusus (Event) yang akan terjadi berulang-ulang di sepanjang pergantian tahun dan secara periodik, serta konstan. Bentuk kegiatan event menurut Yudhi M. dan J. A. Wijaya sebagai berikut: 1. Event perusahaan, yaitu : HUT perusahaan dalam berbagai format acara, employee atau family gathering, peresmian kantor baru dan penghargaan pada karyawan. 2. Event promosi, yaitu : Pentas musik oleh sponsor, eksibisi atau pameran produk, variety show oleh sponsor, presentasi produk, sampling dan selling, dealer atau costumer gathering. 3. Event pribadi, yaitu : Pesta pernikahan, perayaan ulang tahun dan syukuran. 4. Event pendidikan, yaitu : Seminar, symposium dan talk show, workshop. 5. Event olahraga, diantaranya : Kompetisi olahraga professional, pertandingan olahraga semi pro, aneka lomba dan kompetisi. 6. Event seni, adalah : Pagelaran seni musik, tari, teater dan fashion Show. 54 7. Event amal, adalah : Berbagai pagelaran penggalangan dana dan lelang untuk penggalangan dana. 8. Event publikasi diantaranya : Konferensi pers serta media gathering. Typology of planned event menurut Donald Getz adalah sebagai berikut 61: Public Event 1. Cultural Celebration - Festival - Carnival - Parades - Religious event - Haritage commimorations 2. 3. 4. Art and Entertainment - Concerts - Exhibits - Other performances - Award ceremonies Business or trade - Fairs, market, sales - Consumer and trade shows - Exposition - Meeting and conventions - Publicity events - Fund-raisers events Sport Competitions - Professional - Amateur 5. Educational and Scientific - Seminar, workshop, clinics 61 Sumber : http://digilib.petra.ac.id 55 - Congresses - Interpretive events 5. Recreational - Games and sport for fun - Amusement events 6. Political or State - Inaugurations - Investitures - VIP visits - Rallies Private Event 1. Personal celebration - Anniversaries - Family holidays 2. Social event - Parties, galas - reunions