Hidup kudus dalam TUHAN (Warta Jemaat

advertisement
Hidup kudus dalam TUHAN (Warta Jemaat - Minggu, 25 September 2011)
Written by Administrator
Sunday, 25 September 2011 10:28 - Last Updated Friday, 30 September 2011 11:53
Hidup kudus dalam TUHAN
Banyak orang-orang dunia berprinsip bahwa hidup dalam kekudusan adalah hal yang kuno,
ketinggalan zaman. Bahkan banyak juga orang yang penampilannya, sikapnya, tutur katanya,
seperti orang kudus atau orang suci, tapi sebenarnya dia bukanlah demikian. Dan memang
sedikit juga orang yang mau berjuang untuk hidup dalam kesucian dan kekudusan.
Manusia pertama adalah Adam dan Hawa dan mereka gagal hidup dalam kesucian. Mereka
diperdaya oleh iblis yang memakai ular sebagai mediatornya sehingga Adam dan Hawa diusir
dari taman Eden dan taman Eden dikunci bagi manusia.
Melalui Abraham, Allah hendak menyelamatkan manusia dan memilih Israel sebagai umat
pilihanNya. Selanjutnya Tuhan memberikan hukum Taurat bagi bangsa ini. Di luar dari bangsa
Israel adalah kafir dan Taurat hanya diperuntukkan bagi bangsa Israel, tidak untuk bangsa
kafir. Pada zaman Taurat bangsa kafir tidak boleh masuk ke bait Allah. Kalau bangsa kafir
berani masuk ke bait Allah maka bangsa kafir akan dihukum mati karena dianggap telah
menajiskan bait Allah. Jadi betapa keras dan ketatnya peraturan Allah ini.
Kasih Tuhan adalah kasih yang menyelamatkan. Dalam kisah Rut, kita bisa melihat bahwa Rut
yang merupakan seorang janda yang berasal dari bangsa kafir (suku Moab) sementara ibu
1/7
Hidup kudus dalam TUHAN (Warta Jemaat - Minggu, 25 September 2011)
Written by Administrator
Sunday, 25 September 2011 10:28 - Last Updated Friday, 30 September 2011 11:53
mertuanya, Naomi, merupakan keturunan asli bangsa Israel. Rut di dalam kejandaannya
bertekad untuk tetap mengikuti Naomi kembali ke Bethlehem dan menetapkan hatinya dengan
berkata “Allahmu adalah Allahku” (Rut 1 : 15-17), sehingga dalam Alkitab kita bisa melihat ada
nama Rut tercatat dalam silsilah Tuhan Yesus. (
Matius 1 : 5
)
Inilah bukti kasih Tuhan yang adalah kasih yang menyelamatkan. Dalam susunan Tabernakel,
kitab Rut berada pada posisi pintu kemah yang menggambarkan pribadi Tuhan Yesus sebagai
pintu untuk kita bisa menerima Roh Kudus, yang membuka kesempatan bagi kita untuk
menerima Roh Kudus, Tuhan Yesuslah yang membaptis kita dengan Roh Kudus. Penampilan
Tuhan Yesus sebagai pintu yang terbuka, artinya pintu keselamatan yaitu Pintu Gerbang, jalan
ke taman Eden rohani, sudah Tuhan buka.
Ini artinya tidak ada
seorang pun yang berkenan pada Bapa di sorga kalau dia tidak datang dalam nama Tuhan
Yesus Kristus.
Siapapun manusia itu, apakah ia mengandalkan amal baktinya, korbannya yang banyak,
hidupnya yang saleh, selama dia tidak datang dalam nama Tuhan Yesus, ia tidak akan bisa
masuk ke taman Eden rohani (sorga) karena semua manusia telah jatuh ke dalam dosa dan
telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3 : 23). Tidak seorang pun yang layak menhampiri
Allah Bapa jika tidak menerima Yesus sebagai pintu keselamatan, karena hanya melalui
Yesus-lah ada kesempatan untuk mendapatkan pengampunan dari Tuhan. Pintu kemah ini juga
menggambarkan pribadi Tuhan Yesus yang membuka kesempatan bagi kita untuk menerima
Roh Kudus, sebab Roh Kudus ini bukan kita terima dari Taurat atau dari pendeta atau dari
keagamaan kita sebagai kristen. Tapi Roh Kudus itu kita terima lewat pengorbanan dari Tuhan
Yesus. Pendeta hanya mengarahkan kita supaya bisa menerima Roh Kudus.
Galatia 3 : 13 - 14
2/7
Hidup kudus dalam TUHAN (Warta Jemaat - Minggu, 25 September 2011)
Written by Administrator
Sunday, 25 September 2011 10:28 - Last Updated Friday, 30 September 2011 11:53
3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena
kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada
bangsa-bangsa lain
, sehingga ole
h iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu
.
Lewat pengorbanan Tuhan Yesus maka semua pintu sudah Tuhan buka supaya kita tidak tetap
tinggal di luar sebagai bangsa kafir. Lewat pengorbanan Tuhan Yesus kita sekarang berjalan
dengan dan dalam pimpinan Roh Kudus. Kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita bertobat, kita
mengaku dosa, kita mengalami pengampunan, kita berdamai dengan Tuhan dan dengan
sesama manusia dan kita bertumbuh terus dalam pimpinan Roh Kudus.
Dengan pertolongan Roh Kudus kita memiliki kekuatan untuk tidak melakukan dosa, kita
memiliki kekuatan untuk menolak pekerjaan dosa. Hari demi hari kita disucikan dan kita mau
terus disucikan.
Hakim-hakim pasal 19 secara spesifik posisinya adalah 2 loh batu tapi secara umum kitab
Hakim-hakim pasal 19 ini berada pada pintu kemah. Pintu kemah ini adalah peralihan dari
halaman (Taurat) ke zaman Roh Kudus (zaman Kemurahan).
3/7
Hidup kudus dalam TUHAN (Warta Jemaat - Minggu, 25 September 2011)
Written by Administrator
Sunday, 25 September 2011 10:28 - Last Updated Friday, 30 September 2011 11:53
Hakim-hakim pasal 19 ini mengisahkan seorang Lewi yang tidak memanfaatkan kemurahan
Tuhan. Lewi pada zaman Musa adalah orang yang dikhususkan untuk melayani Tuhan, berarti
Lewi ini adalah seorang imam. Lewi ini mengambil seorang wanita dan dijadikan gundiknya,
dimana gundik adalah seorang wanita di luar dari isteri yang sah.
Hakim-hakim 19 : 1
Terjadilah pada zaman itu, ketika tidak ada raja di Israel, bahwa di balik pegunungan Efraim
ada seorang Lewi tinggal sebagai pendatang. Ia mengambil seorang gundik dari
Betlehem-Yehuda.
Lewi sekarang ini adalah para pendeta, imam-imam atau orang-orang yang berkecimpung di
dalam dunia theologia. Jadi kalau seorang Lewi memiliki gundik, ini jelas salah, sebab Lewi ini
telah melakukan dosa zinah.
Hakim-hakim pasal 19 secara spesifik adalah berada pada posisi 2 loh batu yang merupakan
pemuncakan dari Mezbah Dupa Emas yang berbicara penyembahan. Lewi ini adalah gambaran
pelayan Tuhan yang tahu firman tetapi tidak suka sembahyang dan itu sebabnya ia berani
mengambil gundik.
4/7
Hidup kudus dalam TUHAN (Warta Jemaat - Minggu, 25 September 2011)
Written by Administrator
Sunday, 25 September 2011 10:28 - Last Updated Friday, 30 September 2011 11:53
Dalam perjalanan selanjutnya Lewi ini menghadapi masalah dimana orang-orang dursila
menyerang dia dan ingin memakai dia.
Hakim-hakim 19 : 22
Tetapi sementara mereka menggembirakan hatinya, datanglah orang-orang kota itu,
orang-orang dursila, mengepung rumah itu. Mereka menggedor-gedor pintu sambil berkata
kepada orang tua, pemilik rumah itu: "Bawalah ke luar orang yang datang ke rumahmu itu,
supaya kami pakai dia."
Judges 19 : 22 (versi HCSB)
While they were enjoying themselves, all of a sudden, perverted men of the city surrounded the
house and beat on the door. They said to the old man who was the owner of the house, "Bring
out the man who came to your house so we can have sex with him!"
Karena Lewi ini sudah terdesak maka ia mengorbankan gundiknya dan orang-orang dursila itu
bersetubuh dengan gundiknya itu semalam-malaman dan mempermain-mainkannya sampai
pagi (Hakim-hakim 19 : 25).
5/7
Hidup kudus dalam TUHAN (Warta Jemaat - Minggu, 25 September 2011)
Written by Administrator
Sunday, 25 September 2011 10:28 - Last Updated Friday, 30 September 2011 11:53
Hakim-hakim 19 : 25-26
19:25 Tetapi orang-orang itu tidak mau mendengarkan perkataannya. Lalu orang Lewi itu
menangkap gundiknya dan membawanya kepada mereka ke luar, kemudian mereka
bersetubuh dengan perempuan itu dan semalam-malaman itu mereka mempermainkannya,
sampai pagi. Barulah pada waktu fajar menyingsing mereka melepaskan perempuan itu.
19:26 Menjelang pagi perempuan itu datang kembali, tetapi ia jatuh rebah di depan pintu rumah
orang itu, tempat tuannya bermalam, dan ia tergeletak di sana sampai fajar.
Dan menjelang pagi gundiknya itu datang tapi ia jatuh rebah di depan pintu dan tergeletak di
sana sampai pagi. Pada waktu Lewi itu bangun pagi-pagi dan ia hendak melanjutkan
perjalanannya, Lewi itu melihat bahwa gundiknya telah rebah di depan pintu dan dalam
keadaan mati. Lalu Lewi itu mengangkut mayat gundiknya ke atas keledai dan membawanya
pulang. Setelah sampai di rumahnya, Lewi itu pun memotong-motong mayat gundiknya menjadi
12 bagian lalu menyebarkannya ke seluruh daerah Israel (Hakim-hakim 19 : 29).
Sungguh mengerikan kisah ini. Oleh karena itu kita tidak perlu heran kalau sekarang kita sering
mendengar ada mayat yang dipotong-potong, sebab jauh sebelumnya Alkitab juga sudah
menuliskan hal ini dan yang melakukan mutilasi (mayat dipotong-potong) tersebut bukan orang
kafir tapi justru dari kalangan orang yang melayani Tuhan (Lewi).
Kita sebagai pelayan Tuhan hendaklah melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, jangan
asal-asalan, jangan sekedar melayani Tuhan, nanti kita akan seperti Lewi dalam Hakim-hakim
6/7
Hidup kudus dalam TUHAN (Warta Jemaat - Minggu, 25 September 2011)
Written by Administrator
Sunday, 25 September 2011 10:28 - Last Updated Friday, 30 September 2011 11:53
19 ini yang memutilasi orang lain. Mungkin mata manusia bisa kita tipu tapi setan hanya
membutuhkan sedikit celah untuk menggiring kita kepada kenajisan. Kepala ular (gambaran
iblis) memang telah diremukkan oleh Tuhan Yesus di kayu salib tapi ekornya masih bisa
menghantam kita. Di kepala ular memang terletak bisa/racun yang mematikan dan bisa ular
yang membawa kepada maut telah dihancurkan oleh Tuhan Yesus. Tapi di ekor ular terletak
alat kelaminnya yang bisa menghantam para hamba Tuhan untuk jatuh ke dalam dosa
kenajisan.
Jalan ular tidak pernah lurus, selalu berkelok-kelok, zig-zag, dan setiap orang yang
perkataannya berliku-liku atau penuh tipu daya maka dia bagaikan ular yang selalu berjalan
zig-zag. Jadi ular itu dari ujung kepala sampai ujung ekor bahkan sampai gerak-geriknya sangat
membahayakan. Itu sebabnya Tuhan sendiri yang membuat permusuhan antara manusia
dengan ular (Kejadian 3 : 15).
Jadi setelah kita percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai satu-satunya pintu keselamatan,
kita harus terus meningkatkan iman kita, rohani kita harus berkembang dan terus bertumbuh.
Kita harus terus mengalami penyucian dan pengudusan melalui firman dan pengurapan Roh
Kudus agar perjalanan hidup kita selalu mendapat pertolongan dari Tuhan. Kita harus
mengalami penyucian dan pengudusan di sepanjang hidup kita sampai Tuhan Yesus
memanggil kita. Kelak saat Tuhan Yesus memanggil kita, nama kita tetap ada tercatat dalam
Kitab Kehidupan Anak Domba Allah (Wahyu 20 : 11-15), nama kita tidak gugur, tidak terhapus
dari Kitab Kehidupan.
TUHAN YESUS memberkati kita.
7/7
Download