perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN PROTEIN HEWANI, KONSUMSI TABLET ZAT BESI DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL Fitriyani1, Ambar Mudigdo2, Yulia Lanti3 Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat PASCASARJANA UNS [email protected] Abstrak Latar Belakang: Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi mikro terbesar dan sulit teratasi di seluruh dunia. Di Jawa Tengah, ada kepercayaan berpantang makanan protein hewani pada ibu hamil yang merupakan penyebab terjadinya anemia. Faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap kejadian anemia adalah keteraturan dalam konsumsi tablet zat besi selama kehamilan dan pendapatan keluarga yang berhubungan dengan daya beli asupan makanan ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan protein hewani, tablet zat besi dan pendapatan keluarga dengan kadar hemoglobin ibu hamil. Metode: Jenis penelitian ini adalah Observasional Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi sumber adalah seluruh ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Tirto I. Pengambilan sampel dengan simple random sampling berjumlah 60. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukuran kadar hemoglobin dengan metode syantmethemoglobin. Analisis data menggunakan Regresi Logistik Ganda. Hasil: Terdapat hubungan positif dan secara statistik signifikan antara konsumsi makanan protein hewani dengan kadar hemoglobin (OR: 6,095; p: 0,038), Terdapat hubungan positif dan secara statistik signifikan antara konsumsi tablet zat besi dengan kadar hemoglobin (OR: 8,63; p: 0,013), Terdapat hubungan positif dan secara statistik tidak signifikan antara pendapatan keluarga dengan kadar hemoglobin (OR: 2,43; p: 0,204). Kesimpulan: Terdapat hubungan positif antara konsumsi makanan protein hewani, dan tablet zat besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil. Upaya pencegahan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan pemberian informasi tentang konsumsi pada kehamilan dan pemantauan keteraturan konsumsi tablet zat besi oleh tenaga kesehatan. Kata Kunci: Konsumsi Protein Hewani, Tablet Zat Besi, Pendapatan, Hemoglobin PENDAHULUAN Anemia anemia pada ibu hamil diperkirakan merupakan masalah mencapai 41,8% (WHO, 2012). Anemia kesehatan masyarakat yang secara gizi global banyak ditemukan di berbagai merupakan negara negara terbesar dan sulit teratasi di seluruh anemia dunia. maju berkembang. maupun di Penderita diperkirakan hampir dua milyar atau atau defisiensi masalah zat gizi besi mikro Di Indonesia di laporkan bahwa 30% dari populasi dunia (WHO, 2010). dari Di seluruh separuhnya mengalami anemia gizi dunia angka kejadian commit to user sekitar 4 juta ibu hamil, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dan satu juta lainnya mengalami pada kekurangan energi kronis (Samhadi, 2012). 2008). Beberapa faktor kehamilan (Oni dan Tukur, yang Berdasarkan studi pendahuluan mempengaruhi kejadian anemia pada yang dilakukan oleh peneliti dengan ibu hamil adalah karakteristik ibu melakukan berupa pengetahuan, seorang bidan di Puskesmas Tirto I paritas, dan sosial ekonomi yang juga Kabupaten Pekalongan menyatakan dipengaruhi pendapatan bahwa sebagian besar ibu hamil di keluarga, serta aspek yang lain yaitu daerah tersebut masih melaksanakan kepatuhan praktik konsumsi makanan, terutama pendidikan, oleh dalam mengkonsu msi wawancara suplementasi tablet zat besi selama yang kehamilan (Sinaga E, 2010). hewani ketika usia kehamilan tujuh Terdapat pantangan berbau amis kepada atau protein ataupun bulan ke atas dengan alasan akan mitos-mitos pada masyarakat selama memberikan pengaruh buruk bagi ibu masa maupun janin yang dikandung. kehamilan merugikan terhadap ibu yang hamil. makanan dapat Pantangan tertentu akan Status sosial ekonomi keluarga ibu hamil juga menjadi faktor penyebab merugikan apabila berbeda dengan kejadian tinjauan medis. Di Jawa Tengah, ada ekonomi kepercayaan pendapatan bahwa ibu hamil anemia. Status sosial berhubungan keluarga dengan yang akan pantang makan telur karena akan mempengaruhi daya beli masyarakat. mempersulit Konsumsi dalam persalinan, tinjauan dalam hal ini asupan bahan makanan sumber zat banyak besi merupakan penyebab langsung mengonsumsi makanan yang banyak dari status anemia. Penelitian yang mengandung protein. Konsumsian dilakukan oleh Nasyidah tahun 2011, makanan yang memiliki sumber zat didapatkan jumlah ibu hamil yang besi merupakan penyebab terjadinya mengalami anemia. terdapat pada kelompok yang total berpantang lebih ibu pangan hamil dianjurkan medis padahal Kekurangan gizi akibat makanan pada saat kehamilan juga penyebab terjadinya anemia terbanyak pendapatan keluarganya rendah (< Rp. 895.000,00) yaitu sebesar 53,8%. anemia zat besi. Sebuah penelitian di Anemia dalam kehamilan dapat Nigeria menjelaskan bahwa adanya terjadi karena perubahan fisiologi konsumsi makanan pada ibu hamil selama kehamilan atau karena ibu berkontribusi pada kejadian kurang sebelumnya telah mengidap anemia gizi yang dapat menyebabkan anemia sehingga seiring perubahan fisiologi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kehamilan yang terjadi, konsentrasi Nigeria menjelaskan bahwa adanya hemoglobin ibu semakin rendah dan konsumsi makanan pada ibu hamil keadaan anemia ibu semakin parah. berkontribusi pada kejadian kurang Penelitian tentang efek suplementasi gizi yang dapat menyebabkan anemia tablet zat besi menjelaskan bahwa pada suplementasi tablet zat besi rutin 2012). selama kehamilan kehamilan (Oni dan Tukur, mengakibatkan Berdasarkan studi pendahuluan pengurangan 69% kejadian anemia yang dilakukan oleh peneliti dengan dan menurunkan 20% kejadian berat melakukan bayi lahir rendah (Imdad dan Bhutta, seorang bidan di Puskesmas Tirto I 2012). Kabupaten Pekalongan menyatakan Dari hasil Kesehatan pada data dari Kabupaten bulan wawancara kepada Dinas bahwa sebagian besar ibu hamil di Pekalongan daerah tersebut masih melaksanakan Januari-Oktober 2014 praktik konsumsi makanan, terutama masih terdapat 11,34% ibu hamil yang yang mengalami anemia. Angka kejadian hewani ketika usia kehamilan tujuh anemia bulan bulan ke atas dengan alasan akan Oktober 2014 terdapat di Wilayah memberikan pengaruh buruk bagi ibu Kerja Puskesmas Tirto I Kabupaten maupun janin yang dikandung. terbanyak Pekalongan Masih yaitu sebesar tingginya anemia di membuat pada angka Kabupaten peneliti meneliti berbau amis atau protein 38,24%. Status sosial ekonomi keluarga ibu kejadian hamil juga menjadi faktor penyebab Pekalongan tertarik untuk kejadian ekonomi Status sosial berhubungan konsumsi makanan protein hewani, mempengaruhi daya beli masyarakat. mempersulit persalinan, padahal Konsumsi tinjauan dalam hal akan ini asupan bahan makanan sumber zat banyak besi merupakan penyebab langsung mengonsumsi makanan yang banyak dari status anemia. Penelitian yang mengandung protein. Konsumsian dilakukan oleh Nasyidah tahun 2011, makanan yang memiliki sumber zat didapatkan jumlah ibu hamil yang besi merupakan penyebab terjadinya mengalami anemia. terdapat pada kelompok yang total berpantang lebih ibu pangan yang hamil dianjurkan medis keluarga dengan hubungan dalam pendapatan anemia. Kekurangan gizi akibat makanan pada saat kehamilan juga penyebab terjadinya anemia terbanyak pendapatan keluarganya rendah (< Rp. 895.000,00) yaitu sebesar 53,8%. anemia zat besi. Sebuah penelitian di commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Anemia dalam kehamilan dapat METODE PENELITIAN terjadi karena perubahan fisiologi Penelitian ini merupakan penelitian selama kehamilan atau karena ibu analitik sebelumnya telah mengidap anemia pendekatan cross sectional. Penelitian sehingga seiring perubahan fisiologi ini dilaksanakan pada di Kabupaten kehamilan yang terjadi, konsentrasi Tirto hemoglobin ibu semakin rendah dan Januari-Februari 2015. observasional I Pekalongan dengan Pada bulan keadaan anemia ibu semakin parah. Populasi sumber pada penelitian Penelitian tentang efek suplementasi ini adalah seluruh ibu hamil trimester tablet zat besi menjelaskan bahwa III yang ada di Kabupaten Tirto I suplementasi tablet zat besi rutin Pekalongan sebanyak 166 ibu hamil. selama Sampel dalam penelitian ini adalah kehamilan mengakibatkan pengurangan 69% kejadian anemia ibu dan menurunkan 20% kejadian berat berdasarkan bayi lahir rendah (Imdad dan Bhutta, sebanyak 60 sampel (Murti, 2010). 2012). Teknik Dari hasil Kesehatan pada data dari Kabupaten bulan Dinas Pekalongan Januari-Oktober 2014 hamil trimester III perhitungan pengambilan digunakan adalah sampling. Data yang terpilih sampel yang simple random primer tentang konsumsi makanan protein hewani, masih terdapat 11,34% ibu hamil yang tablet mengalami anemia. Angka kejadian keluarga diperoleh dari kuesioner. anemia Kadar terbanyak pada bulan zat besi dan hemoglobin pendapatan diperoleh dari Oktober 2014 terdapat di Wilayah pemeriksaan dengan menggunakan Kerja Puskesmas Tirto I Kabupaten metode spektrofotometer. Pekalongan Analisis Data Masih tingginya anemia membuat meneliti yaitu di sebesar angka Kabupaten peneliti 38,24%. kejadian Pekalongan tertarik hubungan untuk konsumsi Data yang dianalisis telah dengan dikumpulkan menggunakan program SPSS, dengan tahapan yang pertama, yaitu analisis univariat makanan protein hewani, konsumsi untuk mendapatkan gambaran secara tablet zat besi, pendapatan keluarga deskriptif dengan kadar hemoglobin pada ibu bivariat hamil di Wilayah Kerja Puskesmas dengan uji chi square, selanjutnya Tirto I Kabupaten Pekalongan. analisis tiap untuk variabel, menguji multivariat, analisis hipotesis untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tiap commit to user variabel terhadap kejadian perpustakaan.uns.ac.id anemia digilib.uns.ac.id dengan analisis regresi logistik ganda. bahwa n Usia Ibu <20th 20-35th >35th Paritas Rendah Tinggi Pendidikan SD SMP SMA S1 Pekerjaan Tidak Bekerja Buruh Karyawan % mean 3 48 9 5,0 80 15 28th 41 19 68,3 31,7 2 26 18 15 1 43,3 30,0 25,0 1,7 32 20 6 53,3 33,3 10,0 Sampel SD sebagian 6,3 pada 1,1 1-5 penelitian SD dan 1 menunjukkan subyek penelitian tahun. Rerata usia termuda 19 tahun dan tertua 41 antara 20-35 tahun merupakan waktu yang paling tepat bagi seorang ibu menjalani kehamilan karena berada pada posisi yang palig sehat dan ibu yang menjelaskan primipara multipara >4 anak mengalami komplikasi atau cenderung persalinan tentang pendidikan ibu berpendidikan Pendidikan berhubungan pengetahuan kehamilan. tamat ibu Hal hamil ini SD. dengan tentang menunjukkan perlunya pemberian informasi yang efektif tentang kehamilan oleh tenaga kesehatan. Data tentang pekerjaan besar Usia (2010) Penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian adalah 28 tahun, dengan SD 6,25; usia tahun. bahwa Data subyek tabel 20-35 kehamilan. paritas 2-3 anak (p=0,002). rumah tangga. berusia masa 1,19 kali dibandungkan ibu dengan sebagian tidak bekerja/sebagai ibu sebagian besar untuk mengalami komplikasi Armagustini berpendidikan di (<3kali). ibu hamil dengan paritas 1941th berada pada paritas rendah, hampir Data subyek tinggi mempunyai kemungkinan lebih berusia 20-35 tahun, sebagian besar sebagian besar MinMak Total subyek penelitian adalah 60 ibu hamil, sebagian penelitian memiliki paritas rendah HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Karakteristik Penelitian Variabel Data tentang paritas menunjukkan aman untuk hamil dan melahirkan. Usia yang terlalu muda ibu menunjukkan bahwa lebih dari sebagian tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga. Tabel 2. Hasil Analisis Bivariat Hubungan Konsumsi Makanan Protein Hewani, Konsumsi Tablet Zat Besi dan Pendapatan Keluarga dengan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Kadar Hemoglobin Tidak Anemia Variabel Kategori Anemia n % n % Konsumsi Tidak 14 37,8 23 62,2 makanan berpantang protein hewani Berpantang 2 8,7 21 91,3 Konsumsi Tablet Fe Teratur 14 41,2 20 58,8 Tidak Teratur 2 7,7 24 92,3 Pendapatan Rendah Tinggi 9 7 30 23,3 21 23 70,0 76,7 >20 tahun dan terlalu tua >35 tahun merupakan kehamilan risiko tinggi ibu (Depkes RI, 2010). commit to user p 0,013 0,004 0,559 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tabel 2 menunjukkan hubungan komponen asam lemak omega-3 yang antara konsumsi makanan protein penting hewani dengan kadar hemoglobin ibu membran sel otak pada janin. Bahan hamil. subyek makanan yang mengandung protein penelitian yang berpantang (91,3%) hewani memiliki kandungan zat besi mengalami lebih Hampir seluruh anemia, dibandingkan dalam tinggi pembentukan dibandingkan dengan dengan subyek penelitian yang tidak makanan nabati, sehingga penting berpantang hanya dikonsumsi oleh ibu hamil (Depkes, mengalami anemia. 62,2% yang Hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan ada hubungan makanan antara protein konsumsi hewani dengan 2003). Kurangnya asupan protein akan mengakibatkan transportasi zat besi terhambat sehingga akan terjadi kadar hemoglobin ibu hamil dan defisiensi besi (Almatsier, 2009). Hal secara statistik signifikan (p=0,038). ini sesuai dengan hasil penelitian Penelitian ini menemukan beberapa yang dilakukan oleh Tadete A.O,et al alasan (2013) ibu makanan hamil protein berpantang hewani, bahwa terdapat hubungan seperti yang bermakna antara asupan protein cumi-cumi, udang, ikan lele, kepiting. dengan kejadian anemia (p=0,027). Alasan yang dikemukakan cenderung Penelitian tidak rasional, contohnya tidak boleh menunjukkan makan perbedaan cumi-cumi karena takut Setyawati hasil rerata (2013) juga bahwa ada asupan protein bayinya berkulit hitam, tidak boleh dengan kejadian anemia ibu hamil, makan bayinya bahwa ibu hamil yang tidak anemia bungkung dan susah dalam proses sering mengkonsumsi protein hewani persalinannya, dengan frekuensi 4-5 kali seminggu, udang takut tidak boleh makan kepiting karena khawatir anak yang sedangkan ibu hamil anemia lahir akan memiliki dua jari. Beberapa frekuensi konsumsi sebanyak 3 kali makanan yang dipantang diketahui seminggu. memiliki sumber protein yang baik Tabel 2 menunjukkan hubungan untuk ibu hamil. Kandungan protein antara keteraturan konsumsi tablet yang tinggi pada udang berfungsi zat besi dengan kadar hemoglobin dalam ibu pertumbuham otak Demikian juga yang mengandung (Eicospentaenoic (Docosahexaenoic dengan Acid) janin. kepiting tidak teratur mengkonsumsi tablet EPA zat besi sebanyak 88,5% menderita dan Acid) hamil. Subyek penelitian yang DHA anemia yaitu mengalami anemia. commit to user dan yang teratur 61,8% perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Hasil analisis regresi logistik ganda pertama kehamilan, zat besi yang menunjukkan ada hubungan antara dibutuhkan konsumsi tablet zat besi dengan terjadi menstruasi dan pertumbuhan kadar hemoglobin ibu hamil dan janin secara statistik signifikan (p=0,004). trimester Ibu hamil yang tidak teratur dalam volume darah dalam tubuh wanita mengkonsumsi tablet zat besi selama akan kehamilan memiliki risiko mengalami ekuivalen dengan 450 mg zat besi anemia 8,40 kali lebih besar daripada untuk ibu merah. hamil yang teratur sedikit masih karena lambat. kedua meningkat Menginjak hingga sampai ketiga, 35%, memproduksi sel-sel Sel darah tidak merah ini darah harus mengkonsumsi tablet zat besi selama mengangkut oksigen lebih banyak kehamilan (OR: 8,40; p=0,004). untuk janin. Sampai saat melahirkan, Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Anasari T Hidayah (2012) hubungan W bahwa antara wanita hamil butuh zat besi sekitar dan 40 mg per hari atau dua kali lipat ada kebutuhan kepatuhan kondisi tidak hamil (Sanusi et al, 2008). mengkonsumsi tablet zat besi dengan Tabel 2 menunjukkan hubungan kejadian anemia (p=0,005). Penelitian antara pendapatan keluarga dengan yang dilakukan oleh Alene KA dan kadar hemoglobin ibu hamil. Pada ibu Dohe AM (2014) di Euthopia juga hamil menunjukkan hasil yang sama, bahwa rendah, Wanita tidak mengalami anemia dan begitu pula menggunakan supplemen zat besi pada ibu hamil yang berpendapatan selama kehamilan memiliki 1,54 lebih tinggi, mungkin untuk mengalami anemia Hasil analisis regresi logistik ganda (OR = 1,54 (95% CI = 1,04-2,27)). menunjukkan Zat mikroelemen antara pendapatan keluarga dengan yang esensial bagi tubuh. Zat ini kadar hemoglobin ibu hamil dan terutama secara hamil besi yang merupakan diperlukan untuk hemaptopoesis (pembentukan darah) yaitu sintesis hemoglobin (Hb). yang memiliki sebagian 76,6% pendapatan besar mengalami terdapat statistik tidak (70%) anemia. hubungan signifikan (p=0,559). Hasil penelitian menunjukkan Besarnya angka kejadian anemia ibu bahwa tidak semua subyek penelitian hamil pada trimester I kehamilan yang memiliki pendapatan rendah adalah 20%, trimester II sebesar 70%, mengalami anemia, Dari 30 subyek dan trimester III sebesar 70%. Hal ini penelitian yang memiliki pendapatan disebabkan karena pada trimester keluarga rendah terdapat 9 (30%) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tidak mengalami anemia. dapat terjadi karena penelitian tetap Hal ini subyek mengutamakan mengkonsumsi tablet zat besi dan asupan gizi yang baik terutama makanan yang banyak mengandung zat besi dengan harga yang masih terjangkau. Sebaliknya pada subyek penelitian yang memiliki pendapatan tinggi masih terdapat 76,7% yang mengalami semua anemia. subyek berpendapatan Karena tidak penelitian yang tinggi memahami tentang pentingnya zat besi dalam kehamilan yang dapat diperoleh dari tablet zat besi atau dari makanan yang mengandung zat besi sehingga lebih mengutamakan kebutuhan lain. Tingginya pendapatan jika tidak diimbangi dengan pengetahuan yang cukup dapat menyebabkan seseorang menjadi konsumtif pemilihan dikarenakan makanan bukan didasarkan dari aspek gizi melainkan dari aspek selera makan. Tabel 3. Analisa Regresi Logistik Ganda Hubungan Konsumsi Makanan Protein Hewani, Konsumsi Tablet Zat Besi dan Pendapatan Keluarga dengan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil CI 95% Batas Batas Bawah Atas p Tabel 3 pada hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara konsumsi makanan protein hewani dengan kadar hemoglobin ibu hamil dan secara (p=0,04). statistik Ibu melaksanakan makanan signifikan hamil praktik protein yang berpantang hewani berisiko 6,10 kali mengalami anemia daripada ibu hamil yang tidak melaksanakan praktik berpantang makanan protein hewani (OR: 6,10). Hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan ada hubungan yang positif antara konsumsi tablet zat besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil dan secara statistik signifikan (p=0,01). Ibu hamil yang tidak teratur dalam mengkonsumsi tablet zat besi selama kehamilan memiliki risiko mengalami anemia 8,63 lebih besar daripada ibu hamil yang tidak berpantang makanan protein hewani (OR: 8,63; CI 95% 1,58 sd 47,00; p=0,013). Hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan hubungan yang positif antara pendapatan keluarga dengan kadar hemoglobin ibu hamil Variabel OR Konsumsi makanan protein hewani Konsumsi tablet Fe Pendapatan Keluarga 6,10 1,11 33,61 0,04 8,63 1,58 47,00 0,01 mengalami anemia 2,43 kali lebih 2,43 0,62 9,57 0,20 besar dan secara statistik tidak signifikan (p=0,20). Ibu hamil yang memiliki pendapatan rendah memiliki risiko commit to user daripada ibu hamil yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id memiliki pendapatan keluarga tinggi dengan pihak-pihak terkait seperti (OR: 2,43 CI 95% 0,62 sd 9,57; dinas p=0,20). masyarakat Dari ketiga variabel berhubungan yang dengan kadar kesehatan, kader, untuk memantau keteraturan konsumsi tablet zat besi selama kehamilan. hemoglobin, yaitu konsumsi makanan KESIMPULAN DAN SARAN protein hewani, konsumsi tablet zat Kesimpulan besi a. Terdapat dan variabel pendapatan yang hubungannya keluarga, paling adalah kuat keteraturan tokoh konsumsi hubungan antara makanan protein hewani dengan kadar hemoglobin konsumsi tablet zat besi (OR= 8,63), ibu yang berarti bahwa ibu hamil yang Puskesmas tidak teratur dalam mengkonsumsi Pekalongan dan secara statistik tablet zat besi berpeluang 8,63 kali signifikan untuk terjadi yang berpantang makanan protein anemia pada kehamilan dibandingkan hewani memiliki risiko 6,10 kali dengan ibu hamil yang teratur dalam lebih besar mengalami anemia mengkonsumsi tablet zat besi. Nilai daripada ibu hamil yang tidak OR berpantang mengalami sebesar risiko 8,63 juga dapat diinterpretasikan bahwa probabilitas ibu hamil yang berpantang makanan hamil di Wilayah Tirto I (p=0,04). Kerja Kabupaten Ibu hamil makanan protein hubungan antara hewani. b. Terdapat protein hewani memiliki risiko untuk konsumsi tablet zat besi dengan mengalami anemia sebesar 83%. kadar hemoglobin ibu hamil di Konsumsi tablet zat besi sangat penting untuk mencegah Wilayah Kerja Puskesmas Tirto I anemia Kabupaten Pekalongan dan secara selama kehamilan. Hal ini sesuai statistik signifikan (p=0,01). Ibu dengan hamil hasil penelitian yang yang tidak dilakukan oleh Bhutta Z.A dan Imdad mengkonsumsi A (2012) bahwa konsumsi tablet zat memiliki risiko 8,63 kali lebih besi secara teratur dapat mengurangi besar mengalami anemia daripada kejadian ibu anemia sebanyak 69%. Adanya pengaruh yang besar antara konsumsi tablet zat besi dengan hamil tablet teratur yang zat besi teratur mengkonsumsi tablet zat besi. c. Terdapat hubungan antara keluarga dengan kejadian anemia menjadi perhatian pendapatan besar kesehatan. kadar hemoglobin ibu hamil di Tenaga kesehatan dapat bekerja sama Wilayah Kerja Puskesmas Tirto I untuk tenaga commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Kabupaten Pekalongan dan secara statistik tidak signifikan (p= 0,20). DAFTAR PUSTAKA Ibu hamil yang berpendapatan Alene, K.A dan Dohe, A.M. 2014. Prevalence of Anemia and Associated Factors among Pregnant Women in an Urban Area of Eastern Ethiopia. Hindawi Publishing Corporation Anemia Volume 2014. rendah memiliki risiko 2,43 kali lebih besar mengalami anemia daripada ibu hamil yang berpendapatan tinggi. Saran Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan masyarakat yang komplek, memerlukan penalataksanaan kerjasama yang secara baik lintas dan program maupun lintas sektor. Pencegahan dan penatalaksanaan anemia pada ibu hamil sarana dengan dan beberapa memanfaatkan prasarana strategi yang yang ada, dapat ditempuh antara lain merumuskan upaya pencegahan dan penanggulangan anemia pada ibu hamil di termasuk Kabupaten di Pekalongan, Wilayah Tirto I, membuat penyuluhan pada ibu hamil dan melibatkan termasuk anggota orangtua, keluarga memasang poster, memberikan leaflet kepada masyarakat tentang konsumsi makanan pada ibu hamil. Dinas Kesehatan perlu memperbarui buku Kesehatan Ibu dan Anak dengan lembar pemantauan konsumsi tablet zat besi, vitamin dan makanan setiap hari nya. Almatsier, S. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka: Jakarta. Armagustini, Y. 2010. Determinan Kejadian Komplikasi Persalinan di Indonesia. Analisis Data Sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007. Tesis FKM UI. Depkes. 2003. Panduan Pelayanan Antenatal. Jakarta : Depkes RI. ________. 2010. Program Kesehatan Reproduksi & Pelayanan Integratif di Tingkat Pelayanan Dasar. Jakarta. Hidayah, W., Anasari T. 2012. Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia di Desa Pageraji Kecamatan Cilongok kabupaten Banyumas. Bidan Prada: Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vo.3 No.2 Edisi Desember 2012. Imdad, A., Bhutta, ZA. 2012. Routine Iron/Folate Supplementation during Pregnancy: Effect on Maternal Anaemia and Birth Outcomes. Division of Women & Child Health, The Aga Khan University, Karachi, Pakistan. Paediatric And Perinatal Epidemiology.doi:10.1111/j. 1365-3016.2012.01312.x commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Nasyidah, N. 2011. Naskah Publikasi. Hubungan Anemia dan Karakteristik Ibu Hamil di Puskesmas Alianyang Pontianak. FK Universitas Tanjungpura Pontianak. Oni, O.A., Tukur , J. 2012. Identifying Pregnant Women Who Would Adhere to Food Taboos in A Rural Community: a Community-Based Study. African Journal of Reproductive Health. Vol 16, no.3. Hlm. 73. Tadete, A.O. 2013. Hubungan Antara Asupan Zat Besi, Protein dan Vitamin C Dengan Kejadian Anemia Pada Anak Sekolah Dasar di Keluarahan Bunaken Kepulauan Kota Manado. Bidang Minat Administrasi Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. World Samhadi.2008. Malnutrisi, Keteledoran Sebuah Bangsa diakses tanggal 01 November 2014. Sanusi, R.A., Ojofeitimi, E.O., Ogunjuyigbe, P.O., Orji, E.O., Akinlo, A., Liasu, S,A., Owolabi, O.O.2008. Poor Dietary Intake of Energy and Retinol among Pregnant Women: Implications for Pregnancy Outcome in Southwest Nigeria. Pak. J. Nutr. 2008; Vol 7, no.3, hlm 480-484. _____. 2012. Guideline: Daily iron and folic acid supplementation in pregnant women Geneva:World Health Organization. Setyawati, B. 2013. Perbedaan Asupan Protein, Zat Besi, Asam Folat, dan Vitamin B12 Antara Ibu Hamil Trimester III Anemia dan Tidak Anemia di Puskesmas Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Artikel Penelitian Universitas Diponegoro. Sinaga, Health Organization. 2010. Department of Making Pregnancy Safer and Department of Reproductive Health and Research. 2010. Standards for maternal and neonatal care Group 1: General standards of care for healthy pregnancy and childbirth. E. 2010. Hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan dengan kejadian anemia pada ibu hamil Trimester III yang berkunjung ke Puskesmas Medan Deli tahun 2009. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan. commit to user