HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN PROTEIN HEWANI

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN PROTEIN HEWANI, KONSUMSI
TABLET ZAT BESI DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN KADAR
HEMOGLOBIN IBU HAMIL
Fitriyani1, Ambar Mudigdo2, Yulia Lanti3
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat PASCASARJANA UNS
[email protected]
Abstrak
Latar Belakang: Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi mikro terbesar
dan sulit teratasi di seluruh dunia. Di Jawa Tengah, ada kepercayaan berpantang
makanan protein hewani pada ibu hamil yang merupakan penyebab terjadinya
anemia. Faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap kejadian anemia adalah
keteraturan dalam konsumsi tablet zat besi selama kehamilan dan pendapatan
keluarga yang berhubungan dengan daya beli asupan makanan ibu hamil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan protein
hewani, tablet zat besi dan pendapatan keluarga dengan kadar hemoglobin ibu
hamil.
Metode: Jenis penelitian ini adalah Observasional Analitik dengan pendekatan
Cross Sectional. Populasi sumber adalah seluruh ibu hamil trimester III di Wilayah
Kerja Puskesmas Tirto I. Pengambilan sampel dengan simple random sampling
berjumlah 60. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukuran
kadar hemoglobin dengan metode syantmethemoglobin. Analisis data
menggunakan Regresi Logistik Ganda.
Hasil: Terdapat hubungan positif dan secara statistik signifikan antara konsumsi
makanan protein hewani dengan kadar hemoglobin (OR: 6,095; p: 0,038), Terdapat
hubungan positif dan secara statistik signifikan antara konsumsi tablet zat besi
dengan kadar hemoglobin (OR: 8,63; p: 0,013), Terdapat hubungan positif dan
secara statistik tidak signifikan antara pendapatan keluarga dengan kadar
hemoglobin (OR: 2,43; p: 0,204).
Kesimpulan: Terdapat hubungan positif antara konsumsi makanan protein
hewani, dan tablet zat besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil. Upaya
pencegahan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan pemberian informasi
tentang konsumsi pada kehamilan dan pemantauan keteraturan konsumsi tablet
zat besi oleh tenaga kesehatan.
Kata Kunci: Konsumsi Protein Hewani, Tablet Zat Besi, Pendapatan, Hemoglobin
PENDAHULUAN
Anemia
anemia pada ibu hamil diperkirakan
merupakan
masalah
mencapai 41,8% (WHO, 2012). Anemia
kesehatan masyarakat yang secara
gizi
global banyak ditemukan di berbagai
merupakan
negara
negara
terbesar dan sulit teratasi di seluruh
anemia
dunia.
maju
berkembang.
maupun
di
Penderita
diperkirakan hampir dua milyar atau
atau
defisiensi
masalah
zat
gizi
besi
mikro
Di Indonesia di laporkan bahwa
30% dari populasi dunia (WHO, 2010).
dari
Di seluruh
separuhnya mengalami anemia gizi
dunia
angka
kejadian
commit to user
sekitar
4
juta
ibu
hamil,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan satu juta lainnya mengalami
pada
kekurangan energi kronis (Samhadi,
2012).
2008).
Beberapa
faktor
kehamilan
(Oni dan
Tukur,
yang
Berdasarkan studi pendahuluan
mempengaruhi kejadian anemia pada
yang dilakukan oleh peneliti dengan
ibu hamil adalah karakteristik ibu
melakukan
berupa
pengetahuan,
seorang bidan di Puskesmas Tirto I
paritas, dan sosial ekonomi yang juga
Kabupaten Pekalongan menyatakan
dipengaruhi
pendapatan
bahwa sebagian besar ibu hamil di
keluarga, serta aspek yang lain yaitu
daerah tersebut masih melaksanakan
kepatuhan
praktik konsumsi makanan, terutama
pendidikan,
oleh
dalam
mengkonsu msi
wawancara
suplementasi tablet zat besi selama
yang
kehamilan (Sinaga E, 2010).
hewani ketika usia kehamilan tujuh
Terdapat
pantangan
berbau
amis
kepada
atau
protein
ataupun
bulan ke atas dengan alasan akan
mitos-mitos pada masyarakat selama
memberikan pengaruh buruk bagi ibu
masa
maupun janin yang dikandung.
kehamilan
merugikan
terhadap
ibu
yang
hamil.
makanan
dapat
Pantangan
tertentu
akan
Status sosial ekonomi keluarga ibu
hamil juga menjadi faktor penyebab
merugikan apabila berbeda dengan
kejadian
tinjauan medis. Di Jawa Tengah, ada
ekonomi
kepercayaan
pendapatan
bahwa
ibu
hamil
anemia.
Status
sosial
berhubungan
keluarga
dengan
yang
akan
pantang makan telur karena akan
mempengaruhi daya beli masyarakat.
mempersulit
Konsumsi
dalam
persalinan,
tinjauan
dalam
hal
ini
asupan bahan makanan sumber zat
banyak
besi merupakan penyebab langsung
mengonsumsi makanan yang banyak
dari status anemia. Penelitian yang
mengandung protein.
Konsumsian
dilakukan oleh Nasyidah tahun 2011,
makanan yang memiliki sumber zat
didapatkan jumlah ibu hamil yang
besi merupakan penyebab terjadinya
mengalami
anemia.
terdapat pada kelompok yang total
berpantang
lebih
ibu
pangan
hamil
dianjurkan
medis
padahal
Kekurangan gizi akibat
makanan
pada
saat
kehamilan juga penyebab terjadinya
anemia
terbanyak
pendapatan keluarganya rendah (<
Rp. 895.000,00) yaitu sebesar 53,8%.
anemia zat besi. Sebuah penelitian di
Anemia dalam kehamilan dapat
Nigeria menjelaskan bahwa adanya
terjadi karena perubahan fisiologi
konsumsi makanan pada ibu hamil
selama kehamilan atau karena ibu
berkontribusi pada kejadian kurang
sebelumnya telah mengidap anemia
gizi yang dapat menyebabkan anemia
sehingga seiring perubahan fisiologi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kehamilan yang terjadi, konsentrasi
Nigeria menjelaskan bahwa adanya
hemoglobin ibu semakin rendah dan
konsumsi makanan pada ibu hamil
keadaan anemia ibu semakin parah.
berkontribusi pada kejadian kurang
Penelitian tentang efek suplementasi
gizi yang dapat menyebabkan anemia
tablet zat besi menjelaskan bahwa
pada
suplementasi tablet zat besi rutin
2012).
selama
kehamilan
kehamilan
(Oni dan
Tukur,
mengakibatkan
Berdasarkan studi pendahuluan
pengurangan 69% kejadian anemia
yang dilakukan oleh peneliti dengan
dan menurunkan 20% kejadian berat
melakukan
bayi lahir rendah (Imdad dan Bhutta,
seorang bidan di Puskesmas Tirto I
2012).
Kabupaten Pekalongan menyatakan
Dari
hasil
Kesehatan
pada
data
dari
Kabupaten
bulan
wawancara
kepada
Dinas
bahwa sebagian besar ibu hamil di
Pekalongan
daerah tersebut masih melaksanakan
Januari-Oktober
2014
praktik konsumsi makanan, terutama
masih terdapat 11,34% ibu hamil yang
yang
mengalami anemia. Angka kejadian
hewani ketika usia kehamilan tujuh
anemia
bulan
bulan ke atas dengan alasan akan
Oktober 2014 terdapat di Wilayah
memberikan pengaruh buruk bagi ibu
Kerja Puskesmas Tirto I Kabupaten
maupun janin yang dikandung.
terbanyak
Pekalongan
Masih
yaitu
sebesar
tingginya
anemia
di
membuat
pada
angka
Kabupaten
peneliti
meneliti
berbau
amis
atau
protein
38,24%.
Status sosial ekonomi keluarga ibu
kejadian
hamil juga menjadi faktor penyebab
Pekalongan
tertarik
untuk
kejadian
ekonomi
Status
sosial
berhubungan
konsumsi
makanan
protein
hewani,
mempengaruhi daya beli masyarakat.
mempersulit
persalinan,
padahal
Konsumsi
tinjauan
dalam
hal
akan
ini
asupan bahan makanan sumber zat
banyak
besi merupakan penyebab langsung
mengonsumsi makanan yang banyak
dari status anemia. Penelitian yang
mengandung protein.
Konsumsian
dilakukan oleh Nasyidah tahun 2011,
makanan yang memiliki sumber zat
didapatkan jumlah ibu hamil yang
besi merupakan penyebab terjadinya
mengalami
anemia.
terdapat pada kelompok yang total
berpantang
lebih
ibu
pangan
yang
hamil
dianjurkan
medis
keluarga
dengan
hubungan
dalam
pendapatan
anemia.
Kekurangan gizi akibat
makanan
pada
saat
kehamilan juga penyebab terjadinya
anemia
terbanyak
pendapatan keluarganya rendah (<
Rp. 895.000,00) yaitu sebesar 53,8%.
anemia zat besi. Sebuah penelitian di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Anemia dalam kehamilan dapat
METODE PENELITIAN
terjadi karena perubahan fisiologi
Penelitian ini merupakan penelitian
selama kehamilan atau karena ibu
analitik
sebelumnya telah mengidap anemia
pendekatan cross sectional. Penelitian
sehingga seiring perubahan fisiologi
ini dilaksanakan pada di Kabupaten
kehamilan yang terjadi, konsentrasi
Tirto
hemoglobin ibu semakin rendah dan
Januari-Februari 2015.
observasional
I
Pekalongan
dengan
Pada
bulan
keadaan anemia ibu semakin parah.
Populasi sumber pada penelitian
Penelitian tentang efek suplementasi
ini adalah seluruh ibu hamil trimester
tablet zat besi menjelaskan bahwa
III yang ada di Kabupaten Tirto I
suplementasi tablet zat besi rutin
Pekalongan sebanyak 166 ibu hamil.
selama
Sampel dalam penelitian ini adalah
kehamilan
mengakibatkan
pengurangan 69% kejadian anemia
ibu
dan menurunkan 20% kejadian berat
berdasarkan
bayi lahir rendah (Imdad dan Bhutta,
sebanyak 60 sampel (Murti, 2010).
2012).
Teknik
Dari
hasil
Kesehatan
pada
data
dari
Kabupaten
bulan
Dinas
Pekalongan
Januari-Oktober
2014
hamil
trimester
III
perhitungan
pengambilan
digunakan
adalah
sampling.
Data
yang
terpilih
sampel
yang
simple
random
primer
tentang
konsumsi makanan protein hewani,
masih terdapat 11,34% ibu hamil yang
tablet
mengalami anemia. Angka kejadian
keluarga diperoleh dari kuesioner.
anemia
Kadar
terbanyak
pada
bulan
zat
besi
dan
hemoglobin
pendapatan
diperoleh
dari
Oktober 2014 terdapat di Wilayah
pemeriksaan dengan menggunakan
Kerja Puskesmas Tirto I Kabupaten
metode spektrofotometer.
Pekalongan
Analisis Data
Masih
tingginya
anemia
membuat
meneliti
yaitu
di
sebesar
angka
Kabupaten
peneliti
38,24%.
kejadian
Pekalongan
tertarik
hubungan
untuk
konsumsi
Data
yang
dianalisis
telah
dengan
dikumpulkan
menggunakan
program SPSS, dengan tahapan yang
pertama,
yaitu
analisis
univariat
makanan protein hewani, konsumsi
untuk mendapatkan gambaran secara
tablet zat besi, pendapatan keluarga
deskriptif
dengan kadar hemoglobin pada ibu
bivariat
hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
dengan uji chi square, selanjutnya
Tirto I Kabupaten Pekalongan.
analisis
tiap
untuk
variabel,
menguji
multivariat,
analisis
hipotesis
untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh
tiap
commit to user
variabel
terhadap
kejadian
perpustakaan.uns.ac.id
anemia
digilib.uns.ac.id
dengan
analisis
regresi
logistik ganda.
bahwa
n
Usia Ibu
<20th
20-35th
>35th
Paritas
Rendah
Tinggi
Pendidikan
SD
SMP
SMA
S1
Pekerjaan
Tidak
Bekerja
Buruh
Karyawan
%
mean
3
48
9
5,0
80
15
28th
41
19
68,3
31,7
2
26
18
15
1
43,3
30,0
25,0
1,7
32
20
6
53,3
33,3
10,0
Sampel
SD
sebagian
6,3
pada
1,1
1-5
penelitian
SD
dan
1
menunjukkan
subyek
penelitian
tahun. Rerata usia
termuda 19 tahun dan tertua 41
antara
20-35
tahun
merupakan waktu yang paling tepat
bagi seorang ibu menjalani kehamilan
karena berada pada posisi yang palig
sehat dan
ibu
yang
menjelaskan
primipara
multipara
>4
anak
mengalami
komplikasi
atau
cenderung
persalinan
tentang
pendidikan
ibu
berpendidikan
Pendidikan
berhubungan
pengetahuan
kehamilan.
tamat
ibu
Hal
hamil
ini
SD.
dengan
tentang
menunjukkan
perlunya pemberian informasi yang
efektif tentang kehamilan oleh tenaga
kesehatan. Data tentang pekerjaan
besar
Usia
(2010)
Penelitian
menunjukkan bahwa hampir sebagian
adalah 28 tahun, dengan SD 6,25; usia
tahun.
bahwa
Data
subyek
tabel
20-35
kehamilan.
paritas 2-3 anak (p=0,002).
rumah tangga.
berusia
masa
1,19 kali dibandungkan ibu dengan
sebagian tidak bekerja/sebagai ibu
sebagian
besar untuk mengalami komplikasi
Armagustini
berpendidikan
di
(<3kali). ibu hamil dengan paritas
1941th
berada pada paritas rendah, hampir
Data
subyek
tinggi mempunyai kemungkinan lebih
berusia 20-35 tahun, sebagian besar
sebagian
besar
MinMak
Total subyek penelitian adalah 60 ibu
hamil,
sebagian
penelitian memiliki paritas rendah
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel
1.
Karakteristik
Penelitian
Variabel
Data tentang paritas menunjukkan
aman untuk hamil dan
melahirkan. Usia yang terlalu muda
ibu menunjukkan bahwa lebih dari
sebagian
tidak
bekerja
atau
sebagai ibu rumah tangga.
Tabel
2. Hasil Analisis Bivariat Hubungan
Konsumsi
Makanan
Protein
Hewani, Konsumsi Tablet Zat Besi
dan Pendapatan Keluarga dengan
Kadar Hemoglobin Ibu Hamil
Kadar Hemoglobin
Tidak
Anemia
Variabel
Kategori
Anemia
n
%
n
%
Konsumsi
Tidak
14 37,8 23 62,2
makanan
berpantang
protein
hewani
Berpantang
2
8,7
21 91,3
Konsumsi
Tablet Fe
Teratur
14
41,2
20
58,8
Tidak
Teratur
2
7,7
24
92,3
Pendapatan
Rendah
Tinggi
9
7
30
23,3
21
23
70,0
76,7
>20 tahun dan terlalu tua >35 tahun
merupakan kehamilan risiko tinggi
ibu
(Depkes RI, 2010).
commit to user
p
0,013
0,004
0,559
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 2 menunjukkan hubungan
komponen asam lemak omega-3 yang
antara konsumsi makanan protein
penting
hewani dengan kadar hemoglobin ibu
membran sel otak pada janin. Bahan
hamil.
subyek
makanan yang mengandung protein
penelitian yang berpantang (91,3%)
hewani memiliki kandungan zat besi
mengalami
lebih
Hampir
seluruh
anemia,
dibandingkan
dalam
tinggi
pembentukan
dibandingkan
dengan
dengan subyek penelitian yang tidak
makanan nabati, sehingga penting
berpantang
hanya
dikonsumsi oleh ibu hamil (Depkes,
mengalami
anemia.
62,2%
yang
Hasil
analisis
regresi logistik ganda menunjukkan
ada
hubungan
makanan
antara
protein
konsumsi
hewani
dengan
2003).
Kurangnya asupan protein akan
mengakibatkan transportasi zat besi
terhambat
sehingga
akan
terjadi
kadar hemoglobin ibu hamil dan
defisiensi besi (Almatsier, 2009). Hal
secara statistik signifikan (p=0,038).
ini sesuai dengan hasil penelitian
Penelitian ini menemukan beberapa
yang dilakukan oleh Tadete A.O,et al
alasan
(2013)
ibu
makanan
hamil
protein
berpantang
hewani,
bahwa
terdapat
hubungan
seperti
yang bermakna antara asupan protein
cumi-cumi, udang, ikan lele, kepiting.
dengan kejadian anemia (p=0,027).
Alasan yang dikemukakan cenderung
Penelitian
tidak rasional, contohnya tidak boleh
menunjukkan
makan
perbedaan
cumi-cumi
karena
takut
Setyawati
hasil
rerata
(2013)
juga
bahwa
ada
asupan
protein
bayinya berkulit hitam, tidak boleh
dengan kejadian anemia ibu hamil,
makan
bayinya
bahwa ibu hamil yang tidak anemia
bungkung dan susah dalam proses
sering mengkonsumsi protein hewani
persalinannya,
dengan frekuensi 4-5 kali seminggu,
udang
takut
tidak boleh
makan
kepiting karena khawatir anak yang
sedangkan
ibu
hamil
anemia
lahir akan memiliki dua jari. Beberapa
frekuensi konsumsi sebanyak 3 kali
makanan yang dipantang diketahui
seminggu.
memiliki sumber protein yang baik
Tabel 2 menunjukkan hubungan
untuk ibu hamil. Kandungan protein
antara keteraturan konsumsi tablet
yang tinggi pada udang berfungsi
zat besi dengan kadar hemoglobin
dalam
ibu
pertumbuham
otak
Demikian
juga
yang
mengandung
(Eicospentaenoic
(Docosahexaenoic
dengan
Acid)
janin.
kepiting
tidak teratur mengkonsumsi tablet
EPA
zat besi sebanyak 88,5% menderita
dan
Acid)
hamil. Subyek penelitian yang
DHA
anemia
yaitu
mengalami anemia.
commit to user
dan
yang
teratur
61,8%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hasil analisis regresi logistik ganda
pertama kehamilan, zat besi yang
menunjukkan ada hubungan antara
dibutuhkan
konsumsi tablet zat besi dengan
terjadi menstruasi dan pertumbuhan
kadar hemoglobin ibu hamil dan
janin
secara statistik signifikan (p=0,004).
trimester
Ibu hamil yang tidak teratur dalam
volume darah dalam tubuh wanita
mengkonsumsi tablet zat besi selama
akan
kehamilan memiliki risiko mengalami
ekuivalen dengan 450 mg zat besi
anemia 8,40 kali lebih besar daripada
untuk
ibu
merah.
hamil
yang
teratur
sedikit
masih
karena
lambat.
kedua
meningkat
Menginjak
hingga
sampai
ketiga,
35%,
memproduksi sel-sel
Sel
darah
tidak
merah
ini
darah
harus
mengkonsumsi tablet zat besi selama
mengangkut oksigen lebih banyak
kehamilan (OR: 8,40; p=0,004).
untuk janin. Sampai saat melahirkan,
Hasil penelitian ini sesuai dengan
hasil
penelitian
Anasari
T
Hidayah
(2012)
hubungan
W
bahwa
antara
wanita hamil butuh zat besi sekitar
dan
40 mg per hari atau dua kali lipat
ada
kebutuhan
kepatuhan
kondisi
tidak
hamil
(Sanusi et al, 2008).
mengkonsumsi tablet zat besi dengan
Tabel 2 menunjukkan hubungan
kejadian anemia (p=0,005). Penelitian
antara pendapatan keluarga dengan
yang dilakukan oleh Alene KA dan
kadar hemoglobin ibu hamil. Pada ibu
Dohe AM (2014) di Euthopia juga
hamil
menunjukkan hasil yang sama, bahwa
rendah,
Wanita
tidak
mengalami anemia dan begitu pula
menggunakan supplemen zat besi
pada ibu hamil yang berpendapatan
selama kehamilan memiliki 1,54 lebih
tinggi,
mungkin untuk mengalami anemia
Hasil analisis regresi logistik ganda
(OR = 1,54 (95% CI = 1,04-2,27)).
menunjukkan
Zat
mikroelemen
antara pendapatan keluarga dengan
yang esensial bagi tubuh. Zat ini
kadar hemoglobin ibu hamil dan
terutama
secara
hamil
besi
yang
merupakan
diperlukan
untuk
hemaptopoesis (pembentukan darah)
yaitu
sintesis
hemoglobin
(Hb).
yang
memiliki
sebagian
76,6%
pendapatan
besar
mengalami
terdapat
statistik
tidak
(70%)
anemia.
hubungan
signifikan
(p=0,559).
Hasil
penelitian
menunjukkan
Besarnya angka kejadian anemia ibu
bahwa tidak semua subyek penelitian
hamil pada trimester I kehamilan
yang memiliki pendapatan rendah
adalah 20%, trimester II sebesar 70%,
mengalami anemia, Dari 30 subyek
dan trimester III sebesar 70%. Hal ini
penelitian yang memiliki pendapatan
disebabkan karena pada trimester
keluarga rendah terdapat 9 (30%)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tidak
mengalami
anemia.
dapat
terjadi
karena
penelitian
tetap
Hal
ini
subyek
mengutamakan
mengkonsumsi tablet zat besi dan
asupan
gizi
yang
baik
terutama
makanan yang banyak mengandung
zat besi dengan harga yang masih
terjangkau. Sebaliknya pada subyek
penelitian yang memiliki pendapatan
tinggi masih terdapat 76,7% yang
mengalami
semua
anemia.
subyek
berpendapatan
Karena
tidak
penelitian
yang
tinggi
memahami
tentang pentingnya zat besi dalam
kehamilan yang dapat diperoleh dari
tablet zat besi atau dari makanan
yang mengandung zat besi sehingga
lebih mengutamakan kebutuhan lain.
Tingginya
pendapatan
jika
tidak
diimbangi dengan pengetahuan yang
cukup dapat menyebabkan seseorang
menjadi
konsumtif
pemilihan
dikarenakan
makanan
bukan
didasarkan dari aspek gizi melainkan
dari aspek selera makan.
Tabel 3. Analisa Regresi Logistik
Ganda Hubungan Konsumsi
Makanan Protein Hewani,
Konsumsi Tablet Zat Besi
dan Pendapatan Keluarga
dengan Kadar Hemoglobin
Ibu Hamil
CI 95%
Batas Batas
Bawah Atas
p
Tabel 3 pada hasil analisis regresi
logistik ganda menunjukkan bahwa
terdapat
hubungan
positif
antara
konsumsi makanan protein hewani
dengan kadar hemoglobin ibu hamil
dan
secara
(p=0,04).
statistik
Ibu
melaksanakan
makanan
signifikan
hamil
praktik
protein
yang
berpantang
hewani
berisiko
6,10 kali mengalami anemia daripada
ibu hamil yang tidak melaksanakan
praktik berpantang makanan protein
hewani (OR: 6,10).
Hasil
analisis
regresi
logistik
ganda menunjukkan ada hubungan
yang positif antara konsumsi tablet
zat besi dengan kadar hemoglobin
ibu
hamil
dan
secara
statistik
signifikan (p=0,01). Ibu hamil yang
tidak teratur dalam mengkonsumsi
tablet zat besi selama kehamilan
memiliki risiko mengalami anemia
8,63 lebih besar daripada ibu hamil
yang
tidak
berpantang
makanan
protein hewani (OR: 8,63; CI 95% 1,58
sd 47,00; p=0,013).
Hasil
analisis
regresi
logistik
ganda menunjukkan hubungan yang
positif antara pendapatan keluarga
dengan kadar hemoglobin ibu hamil
Variabel
OR
Konsumsi
makanan
protein
hewani
Konsumsi
tablet Fe
Pendapatan
Keluarga
6,10
1,11
33,61
0,04
8,63
1,58
47,00
0,01
mengalami anemia 2,43 kali lebih
2,43
0,62
9,57
0,20
besar
dan secara statistik tidak signifikan
(p=0,20). Ibu hamil yang memiliki
pendapatan rendah memiliki risiko
commit to user
daripada
ibu
hamil
yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memiliki pendapatan keluarga tinggi
dengan pihak-pihak terkait seperti
(OR: 2,43 CI 95% 0,62 sd 9,57;
dinas
p=0,20).
masyarakat
Dari
ketiga
variabel
berhubungan
yang
dengan
kadar
kesehatan,
kader,
untuk
memantau
keteraturan konsumsi tablet zat besi
selama kehamilan.
hemoglobin, yaitu konsumsi makanan
KESIMPULAN DAN SARAN
protein hewani, konsumsi tablet zat
Kesimpulan
besi
a. Terdapat
dan
variabel
pendapatan
yang
hubungannya
keluarga,
paling
adalah
kuat
keteraturan
tokoh
konsumsi
hubungan
antara
makanan
protein
hewani dengan kadar hemoglobin
konsumsi tablet zat besi (OR= 8,63),
ibu
yang berarti bahwa ibu hamil yang
Puskesmas
tidak teratur dalam mengkonsumsi
Pekalongan dan secara statistik
tablet zat besi berpeluang 8,63 kali
signifikan
untuk
terjadi
yang berpantang makanan protein
anemia pada kehamilan dibandingkan
hewani memiliki risiko 6,10 kali
dengan ibu hamil yang teratur dalam
lebih besar mengalami anemia
mengkonsumsi tablet zat besi. Nilai
daripada ibu hamil yang tidak
OR
berpantang
mengalami
sebesar
risiko
8,63
juga
dapat
diinterpretasikan bahwa probabilitas
ibu hamil yang berpantang makanan
hamil
di
Wilayah
Tirto
I
(p=0,04).
Kerja
Kabupaten
Ibu
hamil
makanan
protein
hubungan
antara
hewani.
b. Terdapat
protein hewani memiliki risiko untuk
konsumsi tablet zat besi dengan
mengalami anemia sebesar 83%.
kadar hemoglobin ibu hamil di
Konsumsi tablet zat besi sangat
penting
untuk
mencegah
Wilayah Kerja Puskesmas Tirto I
anemia
Kabupaten Pekalongan dan secara
selama kehamilan. Hal ini sesuai
statistik signifikan (p=0,01). Ibu
dengan
hamil
hasil
penelitian
yang
yang
tidak
dilakukan oleh Bhutta Z.A dan Imdad
mengkonsumsi
A (2012) bahwa konsumsi tablet zat
memiliki risiko 8,63 kali lebih
besi secara teratur dapat mengurangi
besar mengalami anemia daripada
kejadian
ibu
anemia
sebanyak
69%.
Adanya pengaruh yang besar antara
konsumsi tablet zat besi dengan
hamil
tablet
teratur
yang
zat
besi
teratur
mengkonsumsi tablet zat besi.
c. Terdapat
hubungan
antara
keluarga
dengan
kejadian anemia menjadi perhatian
pendapatan
besar
kesehatan.
kadar hemoglobin ibu hamil di
Tenaga kesehatan dapat bekerja sama
Wilayah Kerja Puskesmas Tirto I
untuk
tenaga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kabupaten Pekalongan dan secara
statistik tidak signifikan (p= 0,20).
DAFTAR PUSTAKA
Ibu hamil yang berpendapatan
Alene, K.A dan Dohe, A.M. 2014.
Prevalence of Anemia and
Associated Factors among
Pregnant Women in an Urban
Area of Eastern Ethiopia.
Hindawi
Publishing
Corporation Anemia Volume
2014.
rendah memiliki risiko 2,43 kali
lebih besar mengalami anemia
daripada
ibu
hamil
yang
berpendapatan tinggi.
Saran
Anemia pada ibu hamil merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang
komplek,
memerlukan
penalataksanaan
kerjasama
yang
secara
baik
lintas
dan
program
maupun lintas sektor. Pencegahan
dan penatalaksanaan anemia pada
ibu
hamil
sarana
dengan
dan
beberapa
memanfaatkan
prasarana
strategi
yang
yang
ada,
dapat
ditempuh antara lain merumuskan
upaya
pencegahan
dan
penanggulangan anemia pada ibu
hamil
di
termasuk
Kabupaten
di
Pekalongan,
Wilayah
Tirto
I,
membuat penyuluhan pada ibu hamil
dan
melibatkan
termasuk
anggota
orangtua,
keluarga
memasang
poster, memberikan leaflet kepada
masyarakat
tentang
konsumsi
makanan pada ibu hamil.
Dinas
Kesehatan
perlu
memperbarui buku Kesehatan Ibu
dan Anak dengan lembar pemantauan
konsumsi tablet zat besi, vitamin dan
makanan setiap hari nya.
Almatsier, S. 2011. Prinsip Dasar Ilmu
Gizi. PT. Gramedia Pustaka:
Jakarta.
Armagustini, Y. 2010. Determinan
Kejadian
Komplikasi
Persalinan
di
Indonesia.
Analisis Data Sekunder Survei
Demografi
dan
Kesehatan
Indonesia Tahun 2007. Tesis
FKM UI.
Depkes. 2003. Panduan Pelayanan
Antenatal. Jakarta : Depkes RI.
________. 2010. Program Kesehatan
Reproduksi
&
Pelayanan
Integratif di Tingkat Pelayanan
Dasar. Jakarta.
Hidayah, W., Anasari T. 2012.
Hubungan
Kepatuhan
Ibu
Hamil Mengkonsumsi Tablet
Fe dengan Kejadian Anemia di
Desa
Pageraji
Kecamatan
Cilongok
kabupaten
Banyumas. Bidan Prada: Jurnal
Ilmiah Kebidanan, Vo.3 No.2
Edisi Desember 2012.
Imdad, A., Bhutta, ZA. 2012. Routine
Iron/Folate
Supplementation
during Pregnancy: Effect on
Maternal Anaemia and Birth
Outcomes. Division of Women
& Child
Health, The Aga
Khan
University,
Karachi,
Pakistan.
Paediatric
And
Perinatal
Epidemiology.doi:10.1111/j.
1365-3016.2012.01312.x
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Nasyidah, N. 2011. Naskah Publikasi.
Hubungan
Anemia
dan
Karakteristik Ibu Hamil
di
Puskesmas
Alianyang
Pontianak.
FK
Universitas
Tanjungpura Pontianak.
Oni, O.A., Tukur , J. 2012. Identifying
Pregnant Women Who Would
Adhere to Food
Taboos in
A
Rural
Community:
a
Community-Based
Study.
African Journal of Reproductive
Health. Vol 16, no.3. Hlm. 73.
Tadete, A.O. 2013. Hubungan Antara
Asupan Zat Besi, Protein dan
Vitamin C Dengan Kejadian
Anemia Pada Anak Sekolah
Dasar di Keluarahan Bunaken
Kepulauan
Kota
Manado.
Bidang Minat Administrasi
Kebijakan Kesehatan, Fakultas
Kesehatan
Masyarakat
Universitas
Sam
Ratulangi
Manado.
World
Samhadi.2008.
Malnutrisi,
Keteledoran Sebuah Bangsa
diakses tanggal 01 November
2014.
Sanusi,
R.A.,
Ojofeitimi,
E.O.,
Ogunjuyigbe, P.O., Orji, E.O.,
Akinlo,
A.,
Liasu,
S,A.,
Owolabi,
O.O.2008.
Poor
Dietary Intake of Energy and
Retinol
among
Pregnant
Women:
Implications
for
Pregnancy
Outcome
in
Southwest Nigeria. Pak.
J.
Nutr. 2008; Vol 7, no.3, hlm
480-484.
_____. 2012. Guideline: Daily iron and folic
acid supplementation in pregnant
women Geneva:World Health
Organization.
Setyawati, B. 2013. Perbedaan Asupan
Protein, Zat Besi, Asam Folat,
dan Vitamin B12 Antara Ibu
Hamil Trimester III Anemia
dan
Tidak
Anemia
di
Puskesmas
Tanggungharjo
Kabupaten Grobogan. Artikel
Penelitian
Universitas
Diponegoro.
Sinaga,
Health Organization. 2010.
Department
of
Making
Pregnancy
Safer
and
Department of Reproductive
Health and Research. 2010.
Standards for maternal and
neonatal
care
Group
1:
General standards of care for
healthy
pregnancy
and
childbirth.
E.
2010.
Hubungan
pengetahuan,
sikap
dan
tindakan pencegahan dengan
kejadian anemia pada ibu
hamil Trimester III yang
berkunjung
ke
Puskesmas
Medan Deli tahun
2009.
Skripsi, Fakultas Kesehatan
Masyarakat
Universitas
Sumatera Utara Medan.
commit to user
Download