PERJANJIAN PEMBIAYAAN IJARAH Nomor ................................................ “Hai orang-orang yang beriman penuhilah akad/perjanjian itu” (QS. Al Maidah ayat 1) Pada hari ini, ………....... Tanggal ………….................... yang bertandatangan dibawah ini: I. Nama NIK Jabatan : : : Dalam hal ini sesuai dengan kewenangan jabatannya mewakili KiSEL dan untuk selanjutnya disebut KiSEL. II. Nama NIK Jabatan : : : selanjutnya disebut NASABAH. KiSEL dan NASABAH selanjutnya disebut Kedua Belah Pihak. Kedua Belah Pihak terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut: a. b. Bahwa Pihak Kedua dalam rangka memenuhi kebutuhannya meminta kepada KISEL untuk membiayai jasa yang dibutuhkan NASABAH. Bahwa KISEL menyetujui untuk membiayai kebutuhan NASABAH. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Kedua Belah Pihak sepakat mengikatkan diri untuk mengadakan Perjanjian Pembiayaan Ijarah, untuk selanjutnya dalam perjanjian ini disebut Pembiayaan, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut: Pasal 1 DEFINISI Dalam perjanjian ini yang dimaksud dengan : 1. Cidera Janji adalah peristiwa atau peristiwa-peristiwa sebagaimana dimaksud Pasal 12 Perjanjian ini, yang menyebabkan KISEL dapat menghentikan seluruh atau sebagian dari isi Perjanjian ini, menagih seketika dan sekaligus jumlah kewajiban NASABAH kepada KISEL sebelum jangka waktu Perjanjian ini berakhir. 2. Ijarah adalah Perjanjian sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa antara pemilik obyek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas obyek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakan. 3. Ujroh adalah biaya sewa atau upah yang harus dibayarkan oleh NASABAH kepada KISEL atas jasa atau manfaat yang diberikan oleh KISEL. Pasal 2 OBYEK IJARAH Obyek Ijarah yang dibiayai oleh KISEL adalah Jasa Penyelenggaraan Ibadah Umroh Pasal 3 JUMLAH PEMBIAYAAN Kedua Belah Pihak sepakat jumlah Pembiayaan Obyek sewa adalah sebesar Rp........................,- (....................... Rupiah). Pasal 4 JANGKA WAKTU Jangka waktu Pembiayaan selama 60 (Enam Puluh) bulan terhitung sejak ditandatanganinya Perjanjian ini dan dengan demikian Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal ………………... 1. 2. 3. 4. Pasal 5 PEMBAYARAN OBYEK IJARAH Pembayaran Obyek Ijarah oleh NASABAH kepada KISEL sejumlah pembiayaan sebagaimana tersebut pada Pasal 2 Perjanjian ini dilakukan secara angsuran oleh NASABAH kepada KISEL sebesar Rp. ......................... (...................................... Rupiah) setiap bulan. Pembayaran angsuran tersebut dalam ayat (1) pasal ini dilakukan dengan pemotongan gaji NASABAH. KISEL berhak: a. memperoleh hak-hak keuangan NASABAH dari tempatnya bekerja, dan/atau b. memperoleh hak-hak keuangan NASABAH sebagai anggota KiSEL untuk pembayaran angsuran Obyek Ijarah atau pelunasan keseluruhan Obyek Ijarah. Apabila NASABAH terlambat membayar uang sewa yang ditetapkan dalam ayat 1 Perjanjian ini, maka KISEL berhak memberian denda kepada NASABAH sesuai ketentuan KISEL. Pasal 6 PENARIKAN PEMBIAYAAN NASABAH dapat melakukan penarikan Pembiayaan dengan syarat-syarat sebagai berikut: 1. Telah memperoleh persetujuaan pembiayaan dari KiSEL 2. Ditransfer ke rekening NASABAH setelah dikurangi biaya-biaya terkait pembiayaan ini Pasal 7 BIAYA-BIAYA NASABAH berkewajiban membayar kepada KISEL atas biaya-biaya sebagai berikut : 1. Biaya administrasi sebesar Rp ..............,- (................ Rupiah). 2. Biaya Asuransi sebesar Rp ..............,- (................ Rupiah). Pasal 8 JAMINAN Untuk menjamin pembayaran kembali pembiayaan yang merupakan hak KISEL, maka NASABAH menyerahkan jaminan kepada KISEL berupa: 1. Surat Kuasa Pemotongan gaji untuk angsuran yang dibayarkan setiap bulan ke rekening KiSEL. 2. Hak-hak keuangan yang akan diperoleh dari tempat NASABAH bekerja 3. Hak-hak keuangan NASABAH sebagai anggota KiSEL 1. 2. Pasal 9 ASURANSI JAMINAN KISEL berhak mengasuransikan jaminan (yang dapat diasuransikan) seperti tersebut pada Pasal 8 Perjanjian ini kepada perusahaan asuransi yang ditetapkan oleh KISEL, yang macam risiko, nilai dan jangka waktu asuransi ditentukan oleh KISEL. Bila terjadi pembayaran ganti rugi dari Perusahaan Asuransi, maka KISEL berhak untuk menerima hasil pembayaran klaim tersebut sejumlah kewajiban NASABAH kepada KISEL. Pasal 10 KEWAJIBAN NASABAH NASABAH berkewajiban untuk: 1. Membayar kembali seluruh Jumlah Pembiayaan seperti tercantum pada Pasal 2 Perjanjian ini kepada KISEL sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. 2. Memberitahukan kepada KISEL apabila terjadi perubahan menyangkut kondisi NASABAH maupun perusahaannya. Pasal 11 PERNYATAAN DAN JAMINAN NASABAH NASABAH dengan ini menyatakan dan menjamin KISEL mengenai kebenaran atas hal-hal sebagai berikut: a. Bahwa NASABAH saat ini tidak tersangkut dalam perkara / sengketa pidana maupun perdata yang dapat mengancam kekayaan NASABAH. b. c. d. Bahwa semua dokumen, data dan keterangan yang diberikan oleh NASABAH kepada KISEL telah lengkap dan benar. Bahwa NASABAH bertanggung jawab penuh untuk melaksanakan kewajibannya yang telah ditetapkan dalam Perjanjian ini. Bahwa NASABAH menggunakan pembiayaan yang diberikan oleh KISEL sesuai dengan tujuan pembiayaan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian ini. Pasal 12 PERISTIWA CIDERA JANJI (WANPRESTASI) 1. 2. NASABAH dinyatakan cidera janji apabila : a. NASABAH tidak membayar angsuran lebih dari 7 hari sampai dengan 30 hari kalender b. Pernyataan yang dibuat dan jaminan yang diberikan oleh NASABAH dalam Perjanjian ini baik sebagian maupun seluruhnya tidak benar. c. NASABAH melanggar prinsip-prinsip Syariah. d. NASABAH kehilangan pekerjaan; tersangkut masalah pidana; keluar dari keanggotaan KiSEL. e. NASABAH lalai dalam melaksanakan kewajibannya atau syarat-syarat yang ditentukan dalam Perjanjian Pembiayaan. Apabila NASABAH terbukti cidera janji seperti yang tercantum dalam ayat 1 pasal ini, maka NASABAH harus melunasi seluruh kewajibannya kepada KISEL secara seketika dan sekaligus dan KISEL dapat mengambil tindakan apapun yang dianggapnya perlu sehubungan dengan Perjanjian ini, untuk menjamin pelunasan uang sewa yang merupakan hak KISEL. Pasal 13 KORESPONDEN Untuk pelaksanaan Perjanjian ini KEDUA BELAH PIHAK menetapkan alamat koresponden sebagai berikut: KISEL Nama : KiSEL Alamat : Telepon : Fax. : NASABAH Nama Alamat Telepon Fax. : : : :- Pasal 14 PENYELESAIAN PERSELISIHAN Apabila terjadi perselisihan sebagai akibat dari pelaksanaan Pembiayaan ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat, namun apabila musyawarah tidak mencapai mufakat, maka KEDUA BELAH PIHAK sepakat untuk diselesaikan/diputus melalui pengadilan agama. . Pasal 15 PERUBAHAN ATAS PERJANJIAN Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini dan atau perlu diadakan perubahanperubahan ketentuan dalam Perjanjian ini apabila dipandang perlu, maka Kedua Belah Pihak sepakat menuangkan dalam Addendum yang merupakan satu kesatuan dengan Perjanjian ini. Pasal 16 LAMPIRAN-LAMPIRAN Semua lampiran Perjanjian ini merupakan satu kesatuan tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini. Pasal 17 PENUTUP Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua dan ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak pada hari dan tanggal sebagaimana disebut pada awal Perjanjian ini masing-masing diatas materai cukup sehingga keduanya mempunyai kekuatan hukum yang sama. KiSEL NASABAH WAKALAH (SURAT KUASA) “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman.., dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya....” (QS. Al Muminun : 1 dan 8 ) Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Perusahaan Jabatan Alamat : : : : Atas nama KiSEL, dengan ini memberikan kuasa kepada: Nama Alamat NIK : : : Untuk melakukan pembayaran biaya penyelenggaraan ibadah umroh langsung kepada penyedia jasa. Demikian surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Jakarta,……………………………. Pemberi Kuasa KiSEL Penerima Kuasa NASABAH