BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Saat ini, peningkatan

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Saat ini, peningkatan produktivitas petani tidak lagi hanya diselesaikan
dengan pendekatan ekonomi saja, melainkan dengan pengembangan sumber daya
manusianya. Dibentuknya Gapoktan Sumber Harapan merupakan langkah awal
untuk meningkatkan kemampuan setiap anggotanya dalam melaksanakan
fungsinya, mengembangkan agribisnis serta menguatkan kelompok tani menjadi
organisasi yang kuat dan mandiri. Peningkatan kemampuan dan keterampilan
petani dalam mengembangkan agribisnis pada hakikatnya adalah sebuah
pemberdayaan. Adapun strategi yang dilakukan dalam proses pemberdayaan
petani adalah memberikan kewenangan dan mengembangkan kapasitas petani.
Agar petani dapat menjalankan wewenang yang diberikan dengan baik,
diperlukan kapasitas dan kemampuan. Oleh sebab itu, pemberian wewenang dan
pengembangan kapasitas tidak dapat dipisahkan dalam proses pemberdayaan.
Proses penguatan dan kemandirian pada petani ataupun kelompok tani
ternyata tidak semudah yang diperkirakan. Hal ini disebabkan oleh pola pikir
petani yang masih sama seperti dulu, yaitu mengharapkan bantuan. Sampai saat
ini, doktrin “pemberian bantuan” bagi petani sudah melekat dengan sangat kuat,
sehingga
petani
menjadi
ketergantungan
dan
tidak
partisipatif
dalam
melaksanakan pembangunan pertanian. Pola pikir seperti inilah yang secara
perlahan atau bertahap diubah sejalan dengan pengembangan Gapoktan. Dari hasil
temuan di lapangan, maka peneliti dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:
100
Pertama, dalam upaya peningkatan produksi padi dan produktivitas
petani, pemerintah mencanangkan program Peningkatan Produksi Beras Nasional
(P2BN) melalui pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Agar petani
dapat menerapkan PTT dalam mengelola pertaniannya, pemerintah mengadakan
Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT). Melalui SL-PTT,
petani
belajar
langsung
di
lapangan
dengan
melakukan
penghayatan,
menganalisis, menyimpulkan, menerapkan serta memecahkan masalah-masalah
dalam teknik budidaya.
Kedua, Perubahan-perubahan eksternal seperti perkembangan teknologi
pertanian dan perubahan iklim yang terjadi memberikan peluang serta hambatan
bagi kelompok tani dalam mengembangkan usaha tani maupun agribisnisnya.
Oleh Karena itu, untuk memperjuangkan kepentingan bersama secara kooperatif
terkait dengan munculnya berbagai masalah dan peluang yang ada, kelompok tani
di Desa Sumbermulyo bergabung menjadi satu organisasi yang jauh lebih besar,
yaitu Gapoktan Sumber Harapan. Dengan kekuatan yang dimiliki, Gapoktan
Sumber Harapan merespon dan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi
pertanian serta perubahan iklim yang terjadi.
Ketiga, Strategi yang dilaksanakan oleh Gapoktan Sumber Harapan dalam
melaksanakan pemberdayaan merupakan segala usaha atau kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan kekuatan, kemampuan serta daya guna
petani/anggotanya dalam mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang
akan dilakukan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, dalam
melaksanakan pemberdayaan Gapoktan Sumber Harapan memiliki beberapa
101
strategi sebagai berikut : 1) Meningkatkan partisipasi petani/anggotanya, 2)
Menjaring aspirasi petani/anggotanya dan 3) Mengajak petani/anggotanya untuk
ikut menghadiri seminar dan pameran pertanian. Strategi pemberdayaan yang
dilakukan oleh Gapoktan Sumber Harapan tersebut ditekankan pada proses
memberikan dorongan dan motivasi bagi petani/anggotanya untuk membentuk
individu yang mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir,
bertindak dan mengendalikan apa yang ingin dilakukan oleh petani/anggotanya.
Keempat, Strategi yang dilakukan oleh Gapoktan Sumber Harapan untuk
memberdayakan anggotanya didukung oleh kapasitas Gapoktan yang berfungsi
sebagai: 1) Unit usaha produksi, 2) Unit usaha sarana produksi pertanian, 3) Unit
usaha pengolahan, 4) Unit usaha pemasaran dan 5) Unit usaha keuangan mikro.
Melalui kapasitas yang dimiliki oleh Gapoktan tersebut, petani/anggotanya
mampu meningkatkan kemampuannya untuk menjalankan fungsinya secara
efektif, efisien dan berkelanjutan dalam mengembangkan agribisnisnya.
Melalui proses pemberdayaan, Gapoktan Sumber Harapan menguatkan
dan mengembangkan kelompok taninya menjadi organisasi yang kuat dan
mandiri, sehingga petani/anggotanya mampu mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk
meningkatkan efektivitas individu maupun organisasi. Efektivitas Gapoktan
Sumber Harapan dapat dilihat dari beberapa kriteria berikut, seperti : peningkatan
hasil produksi, kemampuan adaptasi, kepuasan kerja, kemampuan untuk meraih
laba dan pencarian sumber daya.
102
B. Saran
Pertanian di Indonesia dewasa ini sangat memerlukan banyak saran dari
seluruh kalangan masyarakat. Tentunya saran mengenai bagaimana membenahi
pertanian agar mampu meningkatan produktivitas dan pendapatan petani. Setelah
memaparkan kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini, maka peneliti
memberikan beberapa saran atau masukan, sebagai berikut :
Pertama, mengenai penyebaran pendekatan PTT di Desa Sumbemulyo.
Selama ini, penyebaran pendekatan PTT dalam mengelola pertanian di Desa
Sumbermulyo masih memiliki hambatan dan tantangan. Selain pola pikir petani
yang masih sulit menerima inovasi baru, program pemerintah tersebut belum
dapat dinikmati oleh setiap petani yang berada di Desa Sumbermulyo, khususnya
petani yang bukan anggota Gapoktan Sumber Harapan. Oleh karena itu, penulis
memberikan saran agar Gapoktan Sumber Harapan mulai terbuka terhadap petani
lainnya, terutama buruh tani maupun rumah tangga tani. Gapoktan harus mampu
merangkul semua petani yang berada di daerah administrasinya masing-masing.
Setidaknya, penyebaran pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) kepada
petani lainnya harus lebih dimaksimalkan dan ditingkatkan. Dengan demikian,
semua petani di Desa Sumbermulyo dapat merasakan dan ikut berpartisipasi untuk
mewujudkan program peningkatan produksi beras nasional.
Kedua,
mengingat
semakin
kompleks
dan
besarnya
tantangan
pembangunan pertanian di masa mendatang, terutama dalam mencapai
kesejahteraan petani, maka kelompok tani yang tersebar di Desa Sumbermulyo
perlu ditingkatkan lagi. Pentingnya penguatan kelompok tani ini sangat berasalan
103
mengingat banyak kelompok tani yang melupakan modal utama sebuah
kelompok, yakni kekompakan dan tekad untuk maju. Jika sebuah kelompok tani
tidak memiliki kekompakan dan tekad yang kuat, niscaya keberlangsungan hidup
kelompok tani tersebut tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu, setiap
kelompok tani harus memiliki kekompakan dan tekad yang kuat sebagai kekuatan
utama dalam menjalankan segala kegiatannya.
Ketiga, mengenai kompetensi, profesionalisme dan komitmen terhadap
bidang pekerjaan yang ditekuni oleh Gapoktan. Meningkatkan kesadaran
pengurus dan anggota Gapoktan baik profit maupun non-profit untuk
meningkatkan kinerjanya melalui peningkatan kompetensi. Beberapa elemen
penting yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kompetensi adalah
pengetahuan, keterampilan dan hubungan interpersonal. Pengetahuan dan
keterampilan dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran, pelatihan dan
pendampingan. Sementara hubungan interpersonal melingkupi proses komunikasi
dan membangun relasi, sehingga pengurus maupun anggota dapat hidup
berdampingan serta saling tukar informasi dalam melakukan pekerjaannya.
Selanjutnya, nilai yang perlu ditingkatkan adalah profesionalisme. Menerapkan
prinsip profesional dalam bekerja. Profesionalisme mengacu kepada sikap
pengurus dan anggota Gapoktan dalam menguasai dan memahami setiap
pekerjaannya, serta bekerja berdasarkan standar yang tinggi dan kode etik
profesinya. Kemudian, meningkatkan komitmen pengurus dan anggota Gapoktan
dalam melaksanakan setiap pekerjaannya. Seseorang yang memiliki komitmen
akan bekerja secara total, tidak dengan setengah hati.
104
Download