BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Poin penting dari analisis resepsi adalah khalayak memiliki pemaknaan yang berbeda dalam suatu teks media. Khalayak tidak lagi dipandang dapat dengan mudah terpengaruh pesan dan sejalan dengan ideologi media. Konsep utama dari analisis resepsi ini adalah yang digagas Stuart Hall, yaitu encoding dan decoding. Dimana decoding tidak selalu mengikuti encoding. Khalayak dengan latar belakangnya sendiri memaknai teks dengan cara masing-masing. Latar belakang tersebut dapat meliputi tingkat sosial ekonomi, kerangka berpikir, hingga akses terhadap media. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan analisis resepsi tersebut. Dimana dalah hal ini, peneliti tidak meneliti khalayak pada umumnya, namun lebih kepada fans yang memiliki unsur loyalitas terhadap suatu musik. Meskipun pada awalnya fans dianggap selalu pasif dan mendapat pandangan negatif, namun lambat laun dianggap pula aktif. Dalam hal ini, peneliti melakukan analisis resepsi fans Navicula terhadap isu lingkungan dalam lagu-lagu Navicula. Terbukti, fans Navicula tidak selalu sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Navicula dalam lagu. Fans terkadang mengambil pembanding lain, bahkan kadangkadang memiliki pandangan yang sama sekali berseberangan. Seperti halnya dalam penelitian analisis resepsi lain, penelitian ini juga menggunakan konsep posisi pembacaan Stuart Hall, yang mana terdiri dari dominant reading, negotiated reading, dan oppositional reading. Selain itu peneliti menggunakan konsep dari Umberto Eco dalam menganalisis pemaknaan informan fans Navicula yaitu aberant decoding. Melalui konsep-konsep tersebut kemudian peneliti menerapkannya terhadap informan fans Navicula yang terdiri dari lima orang, antara lain Adit, Dadan, Iin, Nova, dan Abdi. Seluruh informan adalah sama219 sama fans Navicula meski dengan derajat fandom dan latar belakang yang beragam. Selanjutnya kelima informan fans Navicula tersebut digali oleh peneliti dan kaitannya dengan latar belakang mereka dengan menggunakan posisi pembacaan Stuart Hall dipadukan dengan Umberto Eco. Informan yang berada dalam dominant reading, berarti memahami, sejalan, dan menyetujui isu dalam suatu lagu yang disampaikan Navicula tersebut. Dengan kata lain, informan memiliki cara pandang yang sama dengan pandangan Navicula yang tercermin dalam lagu. Misalnya Abdi yang dalam pembacaan lagu "Alien" hanya dia yang berada dalam posisi dominant reading. Dalam hal ini Abdi memahami bahwa lagu tersebut berisi tentang rasa depresi seseorang karena melihat bumi telah rusak, atau tidak indah lagi. Yang mana referensi pengetahuan Abdi tentang berbagai macam kepercayaan membuatnya berpikir bahwa cerita sebagai alien hanyalah wujud dari penggambaran kerusakan bumi. Informan yang berada dalam negotiated reading, berarti memahami isu yang disampaikan dalam lagu Navicula, menerima sebagian pandangan, namun memiliki ketidaksetujuan di bagian lain. Dengan kata lain informan memiliki nilai atau pandangan pembanding terhadap sebagian isu yang disampaikan dalam lagu. Hal ini dapat dipengaruhi oleh latar belakang tertentu. Misalnya Iin yang di lagu "Bubur Kayu" menerima bahwa penguasa banyak melakukan penebangan liar dan menyebabkan hutan gundul, namun berpandangan bahwa kerusakan hutan tidak hanya orang besar yang menikmatinya. Selain itu Nova yang jelas terdapat pengaruh latar belakang sosial ekonomi, yang mana Nova sebagai informan yang berada di tingkat ekonomi paling atas memperbandingkan bahwa uang memang dibutuhkan sebagai pembanding pandangannya tentang kerusakan hutan. Sementara itu, informan berada dalam posisi oppositional reading ketika informan berseberangan terhadap pandangan isu yang disampaikan Navicula. Dengan kata lain, informan memahami gambaran yang dimaksudkan Navicula dalam sebuah lagu, namun informan menyangkalnya atau tidak memiliki pandangan yang sama. Misalnya Adit yang mengetahui maksud lagu "Tomcat" tapi lebih memiliki 220 pandangan bahwa merebaknya tomcat karena rantai makanan pemakannya telah habis, tidak seperti preffered reading yang mana berpandangan bahwa tomcat menyerang manusia karena manusia yang telah menghabiskan habitatnya terlebih dahulu. Selain itu, informan berada dalam posisi aberant decoding ketika informan melakukan pembacaan yang menyimpang dari pandangan yang dimaksudkan Navicula. Dalam hal ini, bahasa kiasan Navicula membuat informan tersebut salah menafsirkan apa yang dimaksudkan mereka. Misalnya dalam lagu "Jujur dan Setia", yang mana Nova berada pada posisi aberant decoding. Nova memaknai lagu itu dengan susahnya mencari orang yang jujur dan setia, sementara yang dimaksudkan Navicula adalah kesetiaan anjing terhadap tuannya. Ketidakpahaman mengenai hubungan Yudistira dengan anjing salah satunya menjadi penyebab Nova berbeda memahaminya. Selain itu faktor pengetahuan bahwa lagu itu pernah dijadikan sebagai lagu tema penyelamatan anjing juga mempengaruhinya. Dalam hal ini, aspek sosial ekonomi memiliki kaitan yang cukup signifikan. Nova dan Iin yang memiliki tingkat sosial ekonomi dan gaya hidup yang tinggi memperlihatkan kesamaan dengan dua informan dengan negotiated reading terbanyak. Terlebih pandangan yang diberikan cenderung tidak terlalu menyalahkan penguasa atau orang besar, namun memiliki pembanding bahwa orang kecil juga melakukan sesuatu yang dilarang, seperti pandangan dalam "Bubur Kayu". Terlebih Nova di beberapa lagu juga menyampaikan secara terang-terangan bahwa kebutuhan uang itu juga begitu penting selain dibandingkan dengan kerusakan yang ditimbulkan. Selain itu, sisi kontras ditemukan dalam pemaknaan Nova dan Adit. Hal ini karena Nova merupakan informan dengan kelas sosial ekonomi tertinggi, namun turut aktif dalam dinamika musik underground, yang umumnya menentang industri, khususunya indsutri musik. Sementara pemaknaan kontras Adit ditemukan karena dia memiliki rentang penghasilan lebih luas, relatif tinggi dan relatif rendah. Sementara untuk pilihan musik pada kenyataannya tidak begitu banyak berkaitan, mengingat Nova dan Adit yang sama-sama menggemari grunge khususnya 221 Nirvana, dalam lagu-lagu Navicula yang sangat berwarna grunge seperti “Metropolutan” dan “Tomcat” tidak membuat mereka selalu berada di posisi dominant reading. Dalam hal pilihan musik, yang memiliki hubungan adalah Abdi yang mana tidak memiliki referensi musik isu lingkungan lain menjadi informan yang paling banyak memiliki posisi dominant reading. Meskipun demikian hal ini tidak hanya dipengaruhi oleh hal tersebut. Maka dapat dikatakan bahwa antara musik dan lirik di satu sisi merupakan hal yang terpisah, di sisi lain kecintaan terhadap musik meskipun tidak sepenuhnya, namun juga membantu mengarahkan pada kesepahaman. Selanjutnya derajat fandom di satu sisi juga banyak memiliki keterkaitan dengan pemaknaan. Abdi yang sedari awal lebih menyukai Navicula melalui rekaman suara dan pergerakannya, serta jika dibandingkan dengan informan lain tidak begitu antusias dalam pertunjukan musiknya memiliki posisi dominant reading paling banyak. Sementara Dadan yang pada awalnya terlihat mengadopsi gaya personel Navicula justru paling banyak dalam berposisi aberant decoding. Hal ini dipengaruhi oleh masa Dadan mengenal Navicula yang relatif singkat, serta kedalaman Dadan dalam memaknai lagu. Selain itu juga Dadan dan Iin meskipun pada awalnya berkata lebih melihat lirik dahulu daripada elemen musikal dalam mendengar lagu, nyatanya melalui pernyataannya secara implisit terlihat bahwa dia banyak terkesan dengan musik. Sementara Abdi yang berkata menyukai musik dahulu daripada lirik justru terlihat memiliki kedalaman dan keterikatan emosional yang kuat dalam lirik lagu. Mengingat di sini Abdi melihat pula kesinambungan musik dan lirik, yang mana berkaitan dengan latar belakang Abdi yang merupakan anggota teater di SMA-nya. Selanjutnya, pengaruh referensi atau akses terhadap media khususnya yang berkaitan dengan isu lingkungan memiliki hubungan kuat dalam pemaknaan. Abdi yang menggunakan banyak referensi media terkait isu lingkungan dan isu yang berkaitan dengannya memiliki posisi dominant reading terbanyak, bahkan Abdi berposisi dominant reading di keseluruhan lagu. Sementara Iin yang juga memiliki berbagai macam sumber media yang berbeda dalam akses isu lingkungan berada di posisi dominant reading tak sebanyak Abdi karena Iin cenderung terfokus terhadap 222 isu tertentu. Sementara Abdi mengakses berbagai macam isu seperti yang digambarkan Navicula. Selain itu, pengalaman pribadi juga seringkali mempengaruhi pemaknaan. Abdi dan Iin yang sama-sama dari Bali cenderung mengambil contoh atau pandangan berasal dari daerahnya tersebut. Seperti saat membahas "Pantai Mimpi", pandangan mereka langsung tertuju pada pantai Dreamland. Dalam lagu lain "Kali Mati", mereka menekankan pada sungai Badung. Sementara dalam lagu "Kill the Fireflies", mereka mengaitkan dengan kejadian akibat fanatisme beragama seperti yang terhadi di Bali, meski berbeda dalam mengambil posisi. Selanjutnya dapat dikatakan pula bahwa derajat atau kategori lagu tertentu dapat membantu menjelaskan pemaknaan informan. Yang mana pemaknaan informan dalam kategori lagu tertentu dapat berbeda dalam kategori lagu lain. Maka dari itu dapat lebih dilihat lebih dalam menggali kaitan antara pemaknaan dan latar belakang informan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian ini memberikan gambaran bahwa musik sebagai media tidak serta merta dapat mempengaruhi fans. Fans meskipun di satu sisi terlihat begitu menyukai musik sebagai media, namun tidak selalu memiliki pandangan yang sama. Fans seringkali menemukan maknanya sendiri melalui pengalaman dan latar belakangnya dalam mendengar lagu. Dengan demikian pula dapat dikatakan musik tidak dapat mempengaruhi fans secara langsung dalam mengubah pandangan. Selain itu, fanatisme fans tidak dapat dengan mudah dilihat secara kasat mata. Seperti yang ditekankan di atas bahwa aktivitas koleksi, penerapan gaya, hingga pemilihan elemen musikal tidak sesederhana yang dibayangkan sebelumnya. Dengan kata lain, dalam penelitian ini fenomena fans terbukti kompleks. Hubungan decoding fans dengan derajat fandom dan latar belakang lain tidak dapat diprediksi dengan mudah. Maka dari itu fenomena fans perlu untuk dikaji lebih dalam dan lebih intensif lagi. 223 B. Saran Setelah melakukan penelitian ini, peneliti memiliki beberapa saran terkait dengan penelitian yang serupa, atau penelitian lain yang akan datang. Pertama, analisis lagu lebih dapat digali lagi, dengan referensi yang lebih spesifik. Kedua, pengkategorian lagu akan lebih baik jika dilakukan sedari awal agar dapat memberikan hasil penelitian yang lebih baik. Ketiga, derajat fandom dan latar belakang informan lebih diberagamkan lagi, dengan konsekuensi memilih objek musik yang juga memungkinkan informan yang beragam. Terakhir, penting pula untuk mendalami latar belakang informan lebih panjang dan intensif. Dalam hal ini, lebih bagus jika rentang waktu penelitian dipilih sekiranya ketika band sedang aktif dalam mengadakan pertunjukan musik/konser. Dengan demikian, peneliti bisa juga mengamati perbandingan saat informan menikmati rekaman suara, dan menikmati pertunjukkan langsung. Yang mana menurut asumsi peneliti, baik langsung maupun tidak langsung dapat membantu menjelaskan pemaknaan informan. 224