219 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Poin penting dari

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Poin penting dari analisis resepsi adalah khalayak memiliki pemaknaan yang
berbeda dalam suatu teks media. Khalayak tidak lagi dipandang dapat dengan mudah
terpengaruh pesan dan sejalan dengan ideologi media. Konsep utama dari analisis
resepsi ini adalah yang digagas Stuart Hall, yaitu encoding dan decoding. Dimana
decoding tidak selalu mengikuti encoding. Khalayak dengan latar belakangnya
sendiri memaknai teks dengan cara masing-masing. Latar belakang tersebut dapat
meliputi tingkat sosial ekonomi, kerangka berpikir, hingga akses terhadap media.
Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan analisis
resepsi tersebut. Dimana dalah hal ini, peneliti tidak meneliti khalayak pada
umumnya, namun lebih kepada fans yang memiliki unsur loyalitas terhadap suatu
musik. Meskipun pada awalnya fans dianggap selalu pasif dan mendapat pandangan
negatif, namun lambat laun dianggap pula aktif. Dalam hal ini, peneliti melakukan
analisis resepsi fans Navicula terhadap isu lingkungan dalam lagu-lagu Navicula.
Terbukti,
fans Navicula tidak selalu sejalan dengan apa yang dikatakan oleh
Navicula dalam lagu. Fans terkadang mengambil pembanding lain, bahkan kadangkadang memiliki pandangan yang sama sekali berseberangan.
Seperti halnya dalam penelitian analisis resepsi lain, penelitian ini juga
menggunakan konsep posisi pembacaan Stuart Hall, yang mana terdiri dari dominant
reading, negotiated reading, dan oppositional reading. Selain itu peneliti
menggunakan konsep dari Umberto Eco dalam menganalisis pemaknaan informan
fans Navicula yaitu aberant decoding. Melalui konsep-konsep tersebut kemudian
peneliti menerapkannya terhadap informan
fans Navicula yang terdiri dari lima
orang, antara lain Adit, Dadan, Iin, Nova, dan Abdi. Seluruh informan adalah sama219
sama fans Navicula meski dengan derajat fandom dan latar belakang yang beragam.
Selanjutnya kelima informan fans Navicula tersebut digali oleh peneliti dan kaitannya
dengan latar belakang mereka dengan menggunakan posisi pembacaan Stuart Hall
dipadukan dengan Umberto Eco.
Informan yang berada dalam dominant reading, berarti memahami, sejalan,
dan menyetujui isu dalam suatu lagu yang disampaikan Navicula tersebut. Dengan
kata lain, informan memiliki cara pandang yang sama dengan pandangan Navicula
yang tercermin dalam lagu. Misalnya Abdi yang dalam pembacaan lagu "Alien"
hanya dia yang berada dalam posisi dominant reading. Dalam hal ini Abdi
memahami bahwa lagu tersebut berisi tentang rasa depresi seseorang karena melihat
bumi telah rusak, atau tidak indah lagi. Yang mana referensi pengetahuan Abdi
tentang berbagai macam kepercayaan membuatnya berpikir bahwa cerita sebagai
alien hanyalah wujud dari penggambaran kerusakan bumi.
Informan yang berada dalam negotiated reading, berarti memahami isu yang
disampaikan dalam lagu Navicula, menerima sebagian pandangan, namun memiliki
ketidaksetujuan di bagian lain. Dengan kata lain informan memiliki nilai atau
pandangan pembanding terhadap sebagian isu yang disampaikan dalam lagu. Hal ini
dapat dipengaruhi oleh latar belakang tertentu. Misalnya Iin yang di lagu "Bubur
Kayu" menerima bahwa penguasa banyak melakukan penebangan liar dan
menyebabkan hutan gundul, namun berpandangan bahwa kerusakan hutan tidak
hanya orang besar yang menikmatinya. Selain itu Nova yang jelas terdapat pengaruh
latar belakang sosial ekonomi, yang mana Nova sebagai informan yang berada di
tingkat ekonomi paling atas memperbandingkan bahwa uang memang dibutuhkan
sebagai pembanding pandangannya tentang kerusakan hutan.
Sementara itu, informan berada dalam posisi oppositional reading ketika
informan berseberangan terhadap pandangan isu yang disampaikan Navicula. Dengan
kata lain, informan memahami gambaran yang dimaksudkan Navicula dalam sebuah
lagu, namun informan menyangkalnya atau tidak memiliki pandangan yang sama.
Misalnya Adit yang mengetahui maksud lagu "Tomcat" tapi lebih memiliki
220
pandangan bahwa merebaknya tomcat karena rantai makanan pemakannya telah
habis, tidak seperti preffered reading yang mana berpandangan bahwa tomcat
menyerang manusia karena manusia yang telah menghabiskan habitatnya terlebih
dahulu.
Selain itu, informan berada dalam posisi aberant decoding ketika informan
melakukan pembacaan yang menyimpang dari pandangan yang dimaksudkan
Navicula. Dalam hal ini, bahasa kiasan Navicula membuat informan tersebut salah
menafsirkan apa yang dimaksudkan mereka. Misalnya dalam lagu "Jujur dan Setia",
yang mana Nova berada pada posisi aberant decoding. Nova memaknai lagu itu
dengan susahnya mencari orang yang jujur dan setia, sementara yang dimaksudkan
Navicula adalah kesetiaan anjing terhadap tuannya. Ketidakpahaman mengenai
hubungan Yudistira dengan anjing salah satunya menjadi penyebab Nova berbeda
memahaminya. Selain itu faktor pengetahuan bahwa lagu itu pernah dijadikan sebagai
lagu tema penyelamatan anjing juga mempengaruhinya.
Dalam hal ini, aspek sosial ekonomi memiliki kaitan yang cukup signifikan.
Nova dan Iin yang memiliki tingkat sosial ekonomi dan gaya hidup yang tinggi
memperlihatkan kesamaan dengan dua informan dengan negotiated reading
terbanyak. Terlebih pandangan yang diberikan cenderung tidak terlalu menyalahkan
penguasa atau orang besar, namun memiliki pembanding bahwa orang kecil juga
melakukan sesuatu yang dilarang, seperti pandangan dalam "Bubur Kayu". Terlebih
Nova di beberapa lagu juga menyampaikan secara terang-terangan bahwa kebutuhan
uang itu juga begitu penting selain dibandingkan dengan kerusakan yang
ditimbulkan. Selain itu, sisi kontras ditemukan dalam pemaknaan Nova dan Adit. Hal
ini karena Nova merupakan informan dengan kelas sosial ekonomi tertinggi, namun
turut aktif dalam dinamika musik underground, yang umumnya menentang industri,
khususunya indsutri musik. Sementara pemaknaan kontras Adit ditemukan karena dia
memiliki rentang penghasilan lebih luas, relatif tinggi dan relatif rendah.
Sementara untuk pilihan musik pada kenyataannya tidak begitu banyak
berkaitan, mengingat Nova dan Adit yang sama-sama menggemari grunge khususnya
221
Nirvana, dalam lagu-lagu Navicula yang sangat berwarna grunge seperti
“Metropolutan” dan “Tomcat” tidak membuat mereka selalu berada di posisi
dominant reading. Dalam hal pilihan musik, yang memiliki hubungan adalah Abdi
yang mana tidak memiliki referensi musik isu lingkungan lain menjadi informan yang
paling banyak memiliki posisi dominant reading. Meskipun demikian hal ini tidak
hanya dipengaruhi oleh hal tersebut. Maka dapat dikatakan bahwa antara musik dan
lirik di satu sisi merupakan hal yang terpisah, di sisi lain kecintaan terhadap musik
meskipun tidak sepenuhnya, namun juga membantu mengarahkan pada kesepahaman.
Selanjutnya derajat fandom di satu sisi juga banyak memiliki keterkaitan
dengan pemaknaan. Abdi yang sedari awal lebih menyukai Navicula melalui rekaman
suara dan pergerakannya, serta jika dibandingkan dengan informan lain tidak begitu
antusias dalam pertunjukan musiknya memiliki posisi dominant reading paling
banyak. Sementara Dadan yang pada awalnya terlihat mengadopsi gaya personel
Navicula justru paling banyak dalam berposisi aberant decoding. Hal ini dipengaruhi
oleh masa Dadan mengenal Navicula yang relatif singkat, serta kedalaman Dadan
dalam memaknai lagu. Selain itu juga Dadan dan Iin meskipun pada awalnya berkata
lebih melihat lirik dahulu daripada elemen musikal dalam mendengar lagu, nyatanya
melalui pernyataannya secara implisit terlihat bahwa dia banyak terkesan dengan
musik. Sementara Abdi yang berkata menyukai musik dahulu daripada lirik justru
terlihat memiliki kedalaman dan keterikatan emosional yang kuat dalam lirik lagu.
Mengingat di sini Abdi melihat pula kesinambungan musik dan lirik, yang mana
berkaitan dengan latar belakang Abdi yang merupakan anggota teater di SMA-nya.
Selanjutnya, pengaruh referensi atau akses terhadap media khususnya yang
berkaitan dengan isu lingkungan memiliki hubungan kuat dalam pemaknaan. Abdi
yang menggunakan banyak referensi media terkait isu lingkungan dan isu yang
berkaitan dengannya memiliki posisi dominant reading terbanyak, bahkan Abdi
berposisi dominant reading di keseluruhan lagu. Sementara Iin yang juga memiliki
berbagai macam sumber media yang berbeda dalam akses isu lingkungan berada di
posisi dominant reading tak sebanyak Abdi karena Iin cenderung terfokus terhadap
222
isu tertentu. Sementara Abdi mengakses berbagai macam isu seperti yang
digambarkan Navicula.
Selain itu, pengalaman pribadi juga seringkali mempengaruhi pemaknaan.
Abdi dan Iin yang sama-sama dari Bali cenderung mengambil contoh atau pandangan
berasal dari daerahnya tersebut. Seperti saat membahas "Pantai Mimpi", pandangan
mereka langsung tertuju pada pantai Dreamland. Dalam lagu lain "Kali Mati",
mereka menekankan pada sungai Badung. Sementara dalam lagu "Kill the Fireflies",
mereka mengaitkan dengan kejadian akibat fanatisme beragama seperti yang terhadi
di Bali, meski berbeda dalam mengambil posisi.
Selanjutnya dapat dikatakan pula bahwa derajat atau kategori lagu tertentu
dapat membantu menjelaskan pemaknaan informan. Yang mana pemaknaan informan
dalam kategori lagu tertentu dapat berbeda dalam kategori lagu lain. Maka dari itu
dapat lebih dilihat lebih dalam menggali kaitan antara pemaknaan dan latar belakang
informan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian ini memberikan gambaran
bahwa musik sebagai media tidak serta merta dapat mempengaruhi fans. Fans
meskipun di satu sisi terlihat begitu menyukai musik sebagai media, namun tidak
selalu memiliki pandangan yang sama. Fans seringkali menemukan maknanya sendiri
melalui pengalaman dan latar belakangnya dalam mendengar lagu. Dengan demikian
pula dapat dikatakan musik tidak dapat mempengaruhi fans secara langsung dalam
mengubah pandangan.
Selain itu, fanatisme fans tidak dapat dengan mudah dilihat secara kasat mata.
Seperti yang ditekankan di atas bahwa aktivitas koleksi, penerapan gaya, hingga
pemilihan elemen musikal tidak sesederhana yang dibayangkan sebelumnya. Dengan
kata lain, dalam penelitian ini fenomena fans terbukti kompleks. Hubungan decoding
fans dengan derajat fandom dan latar belakang lain tidak dapat diprediksi dengan
mudah. Maka dari itu fenomena fans perlu untuk dikaji lebih dalam dan lebih intensif
lagi.
223
B. Saran
Setelah melakukan penelitian ini, peneliti memiliki beberapa saran terkait
dengan penelitian yang serupa, atau penelitian lain yang akan datang. Pertama,
analisis lagu lebih dapat digali lagi, dengan referensi yang lebih spesifik. Kedua,
pengkategorian lagu akan lebih baik jika dilakukan sedari awal agar dapat
memberikan hasil penelitian yang lebih baik. Ketiga, derajat
fandom dan latar
belakang informan lebih diberagamkan lagi, dengan konsekuensi memilih objek
musik yang juga memungkinkan informan yang beragam.
Terakhir, penting pula untuk mendalami latar belakang informan lebih
panjang dan intensif. Dalam hal ini, lebih bagus jika rentang waktu penelitian dipilih
sekiranya ketika band sedang aktif dalam mengadakan pertunjukan musik/konser.
Dengan demikian, peneliti bisa juga mengamati perbandingan saat informan
menikmati rekaman suara, dan menikmati pertunjukkan langsung. Yang mana
menurut asumsi peneliti, baik langsung maupun tidak langsung dapat membantu
menjelaskan pemaknaan informan.
224
Download