BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Sebelumnya (State of the

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Sebelumnya (State of the Art)
Penelitian sebelumnya diambil dari jurnal-jurnal Indonesia serta jurnal
internasional yang akan mendukung penelitian ini. Jurnal-jurnal tersebut adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.1
State of The Art
No
1
Judul Penelitian
The Effects of Social Media Marketing on Online Consumer
Behavior.
Nama Peneliti Dan Vinerean,Simona, dkk (2013)
Tahun Penelitian
Hasil Penelitian
Internet, terutama social media merubah cara orang
berkomunikasi. Bahkan rekan komunikasi melalui media
sosial yang merupakan bentuk baru sosialisasi dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Media
sosial juga memungkinkan prospek untuk berkomunikasi
secara langsung. Penelitian ini menunjukkan orang yang
berinteraksi secara online adalah orang orang yang percaya
dengan sumber personal, pendengar.
Perbandingan
Penelitian ini dipilih sebagai acuan pada penelitian yang
akan dilakukan karena mempunyai tujuan yang sama yakni
berkomunikasi melalui media sosial akan mempengaruhi
pengambilan keputusan konsumen hargahot.com yang
bergerak dibidang bisnis ecommerce.
9
10
No
2
The Effect of Personality Styles (Level of Intriversion –
Judul Penelitian
Extroversion) on Social Media Use.
Nama Peneliti Dan Harbaugh, Erin Ryan (2010)
Tahun Penelitian
Jumlah pengguna media sosial ditentukan berdasarkan
Hasil Penelitian
motivasi
dan perilaku dasar dalam menggunakan situs social media.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengguna facebook yang
menghabiskanwaktu lebih dari dua jam sehari merupakan tipe
prilaku yang dianggap tidak outgoing dan tidak biasa
berinteraksi secara langsung
Kaitan penelitian ini dengan penelitian yang sedang di lakukan
saat ini adalah sama sama menjelaskan bahwa pengguna media
sosial disini didasari motivasi untuk mencari informasi ,
Perbandingan
Dalam penelitian
strategi branding Hargahot.com dalam
upaya membentuk brand awareness oleh digital marketing PT
Mitra Cipta Teknologi ini melihat bahwa ketika sebuah
perusahaan atau brand yang sudah cukup dikenal oleh
masyarakat atau customernya, maka customers tersebut akan
dapat secara rutin mengecek apa publikasi yang disampaikan
melalui media sosial tersebut. Media sosial yang digunakan
perusahaan Hargahot salah satunya juga adalah facebook,
dengan menggunakan akun resmi dari perusahaan.
11
No
3
Media Sosial Sebagai Strategi Komunikasi Corporate
Judul Penelitian
Communication N PT XL Axialta, TBK Central Regional
Bandung.
Nama Peneliti Dan -Journal Universitas Padjajaran Bandung
Tahun Penelitian
Hasil Penelitian
By : Aina Maryama Isnaini
Social media merupakan alat komunikasi yang dianggap
sangat berperan besar untuk melakukan publikasi. Oleh
karena itu di era yang serba digital ini pemilihan media social
adalah hal yang tepat, dimana banyak perusahaan yang mulai
memberikan informasi serta berita melalui sosial media.
Biasanya perusahaan tersebut memiliki social media seperti
facebook, twitter, instagram,website, path dan masih banyak
lainnya.
Perbandingan
Kaitannya penelitian ini dengan penelitian yang sedang di
lakukan adalah sama sama menganggap bahwa peranan
media sosial sangat lah penting untuk strategi branding dalam
sebuah perusahan khususnya Hargahot.com yang bergerak di
bidang bisnis ecommerce, melalui media sosial dimedia
online
seperti
facebook,
twitter,
instagram,
website,
hargahot.com memperkenalkan produknya kepada customer ,
dan ini merupakan bagian dari startegi branding di media
online untuk bisnis ecommerce.
12
No
4
Judul Penelitian
Peran Sosial dalam Berbagai Aspek
Nama Peneliti Dan Harry Alvans, Putri Herita Sari, Riyana Anis, dan Siska
Tahun Penelitian
Hasil Penelitian
Anggun (2013)
Media sosial merupakan salah satu media online dimana para
penggunanya dapat ikut serta dalam mencari informasi,
berkomunikasi dan menjaring pertemananan, dengan segala
fasilitas dan aplikasi yang dimilikinya seperti blog, Facebook,
dan Twitter. Kehadiran media social telah membawa
pengaruh
tersendiri terhadap kegiatan yang dilakukan oleh manusia saat
ini. Dalam media pemasaran, sebagai situs jejaring, sosial
media memiliki peran penting dalam pemasaran. Hal ini
disebabkan, sosial media dapat memainkan peran komunikasi.
Perbandingan
Kaitan penelitian ini dengan penelitian yang sedang di
lakukan adalah dalam penelitian ini menjelaskan salah satu
yang paling mudah untuk mendapatkan informasi yang cepat
adalah melalui media online. Dengan segala kemudahan dan
jenis yang ditawarkan dalam media online dapat memberi
pengaruh pengambilan keputusan pembelian konsumen.
Dalam strategi branding hargahot melalui media online media
social sangatlah membantu dalam penyebaran informasi.
Terutama kepada mereka yang mencari informasi tentang
perlombaan atau acara serupa lainnya yang berkaitan dengan
bidangnya. Media sosial sekarang ini sudah mudah diakses
13
oleh berbagai kalangan.
No
5
Judul
Pengaruh Situs Jejaring Sosial Facebook Sebagai Media Alternatif
Penelitian
untuk Promosi
Nama
Agus Triyono
Peneliti Dan
Tahun
(2011)
Penelitian
Hasil
Jejaring sosial facebook, memungkinkan penggunanya untuk
Penelitian
berinteraksi dengan cara-cara baru dan menarik. Sebagai salah satu
bagian dari media massa, situs jejaring facebook dapat digunakan
sebagai sarana melakukan kegiatan promosi. Kegiatan promosi
secara tidak langsung dimulai tahapan perkenalan melalui kontak
awal dengan kenalan barunya. Fase perkenalan biasanya mencakup
percakapan singkat dan saling memberisalam. Perkenalan melalui
facebook ini dengan memanfaatkan petunjuk umum yang paling
mudah untuk dilakukan adalah dengan memanfaatkan menu status
yang ada pada wall facebook teman-teman mereka. Personal
branding adalah proses dimana manusia dan makhluk hidup
dipersepsi dan dinilai sebagi sebuah merk atau brand oleh target
market. Dalam istilah jejaring sosial adalah komunitas teman yang
sudah dikenal dan juga teman baru. Dalam personal branding
menjadi salah satu cara untuk menarik lebih banyak teman dengan
jalan aktif membentuk persepsi publik.
Perbandingan Kaitan Penelitian ini dengan penelitian yang sedang di lakukan saat
ini adalah sama sama menjelaskan bahwa facebook adalah salah satu
alternatife untuk melakukan promosi, di mana dalam hargahot.com,
Digital
marketingnya
mempromosikan
produknya melalui facebook.
dan
memperkenalkan
14
2.2. Landasan Konseptual
Landasan konseptual yang digunkan peneliti adalah :
2.2.1. Public Relations
Public Relations ( PR ) adalah salah satu bagian dari ilmu komunikasi .
Menurut Kotler, peranan marketing public relations dalam upaya mencapai
tujuan utama organisasi atau perusahaan dalam berkompetisi secara garis besar yaitu
sebagai berikut :
1. Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang telah
diluncurkan itu.
2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat atas
produk yang ditawarkan atau digunakan.
3. Mendorong antuasiasme melalui suatu artikel sponsor tentang kegunaan dan
manfaat suatu produk.
4. Menekan biaya promosi iklan komersial baik, dimedia elektronik maupun di
media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya.
5. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan pada konsumen, termasuk upaya
mengatasi keluhan keluhan dan lain sebagainya demi tercapainya keputusan
pihak pelanggan.
6. Membantu mengkampanyekan produk produk dan sekaligus merencanakan
perubahan posisi produk yang lama.
7. Mengkomunikasikan terus menerus melalui media public relations tentang
aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dalam
lingkungan hidup, agar tercapai publikasi yang positif dimata masyarakat atau
public.
8. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa,
baik segi kuantitas maupun kualitas pelayanan yang dibagikan kepada
konsumennya.
15
9. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negative yang
mungkin
akan
muncul
dimasa
mendatang,
misalnya
terjadinya
krisis
kepercayaan, menurunnya citra perusahaan hingga resiko terjadinya krisis
menejemen, krisis monoter, krisis multidimensional dan lain sebagainya. (Rosady
Ruslan, 2010: 254-255).
Fungsi public relations (Rosady Ruslan, 2010: 25-26) adalah :
1.Communicator
Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak
langsung, melalui media cetak/elektronik dan lisan (spoken person) atau tatap muka
dan sebagainya. Di samping itu juga bertindak sebagai mediator .
2.Relationship
Kemampuan peran PR/Humas membangun hubungan yang positif antara lembaga
yang diwakilinya dengan publik internal dan eksternal. Juga, berupaya menciptakan
saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerja sama dan toleransi antara kedua
belah pihak tersebut.
3.Back up Management
Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti
manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia, dan sebagainya untuk
mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan/organisasi.
4.Good image Maker
Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, citra dan
sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations dalam melaksanakan
manajemen kehumasan membangun citra atau nama baik lembaga/organisasi dan
produk yang diwakilinya.
Artinya dalam menghadapi era pasar bebas yang kompetitif atau persaingan
public relations yang kian menajam dalam dunia bisnis tersebut, maka target atau
sasaran marketing public relations harus lebih diarahkan kepada kepentingan
konsumen untuk mendapatkan kepuasan pelanggan.
16
Dari batasan public relations diatas dapat ditarik konsep bahwa untuk
memahami dan mengevaluasi berbagai opini publik atau isu public yang
berkembang terhadap suatu organisasi atau perusahaan. Dalam kegiatannya public
relations memberi masukan dan nasehat terhadap berbagai kebijakan manajemen
yang behubungan dengan opini atau isu public yang tengah berkembang. Dalam
pelaksanaannya menggunakan komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi, dan
mengubah pngetahuan, sikap dan perilaku public sasarannya. Hasil yang ingin di
capai dalam kegiatan public relations pada intinya adalah good image (citra baik),
goodwill
(itikad baik), mutual under standing (saling pengertian), mutual
confidence (saling mempercayai), mutual appreciation (saling menghargai), dan
tolerance (toleransi).
Public relations itu sendiri memiliki peranan dalam perusahaan. Secara
sederhana peranan public relations dapat disingkat menjadi PENCILS (Kriyantono,
2008:21) yaitu sebagai berikut:
1. Publication & publicity: Public relations berperan untuk melakukan kegiatan
publikasi yaitu mempublikasikan informasi dari perusahaan kepada khalayak. Selain
mempublikasikan, public relations juga harus menghasilkan publisitas yang positif
dari pandangan masyarakat luas.
2. Events: Event diadakan untuk mendapatkan perhatian dari media yang akan
berujung pada perhatian masyarakat terhadap perusahaan. Public relations berperan
untuk membuat dan mengorganisir event baik jangka panjang maupun jangka
pendek dalam upaya membentuk citra yang positif bagi perusahaan di mata
masyarakat.
3. News: Public relations akan menghasilkan berita-berita berupa press release,
buletin, dan lain-lain yang mempunyai nilai berita dan mengacu pada teknik
penulisan 5W + 1H (what, who, where, when, why, how).
4. Community involvement: perusahaan perlu membangun hubungan yang baik
dengan komunitas di masyakarat terutama komunitas yang berada di sekitar
perusahaan ataupun berhubungan langsung dengan perusahaan. Hubungan baik ini
dapat dijalin dengan melibatkan komunitas tersebut ke dalam perusahaan atau
17
perusahaan terlibat dalam kegiatan komunitas tersebut dengan mengirimkan
wakilnya.
5. Identity Media:segala jenis stationery yang digunakan perusahaan seperti kartu
nama, kertas, kop surat, amplop, dan lain-lain harus dibuat sedemikian rupa agar
dapat mempresentasikan dan meningkatkan citra dari perusahaan tersebut. Selain itu
kendaraan, gedung, sarana dan prasarana yang digunakan oleh perusahaan juga
dapat digunakan untuk meningkatkan citra perusahaan sehingga semua harus
memiliki satu makna yang sama.
6. Lobbying: public relations smemiliki peran untuk bernegosiasi dan melakukan
persuasi kepada berbagai pihak yang pada umumnya merupakan pihak eksternal
seperti pemerintah, investor, masyarakat sekitar, dan lain-lain.
7. Social investement: peran public relations adalah untuk membuat programprogram yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial. Program ini
biasanya dikenal dengan istilah CSR atau Corporate Social Responsibility.
Public relations berkaitan erat dengan komunikasi. Cara berkomunikasi yang
baik dan sehat merupakan aspek penting dalam public relations. Pandangan dan
Lattimore, dkk mengenai public relations yaitu:
Public relations adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang
membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, membantu mendefinisikan filosofi,
serta
memfasilitasi
perubahan
organisasi.
Para
praktisi
public
relations
berkomunikasi dengan semua masyarakat internal dan eksternal yang relevan untuk
mengembangkan hubungan yang positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan
organisasi
dengan
harapan
masyarakat.
Mereka
juga
mengembangkan,
melaksanakan, dan mengevaluasi program organisasi yang mempromosikan
pertukaran pengaruh serta pemahaman di antara konstituen organisasi dan
masyarakat. (Lattimore dkk, 2010: 4). Selain dengan komunikasi, public relations
juga berkaitan dengan manajemen, dimana komunikasi yang dilakukan pada
akhirnya akan mencapai tujuan yang telah diatur oleh manajemen. Dalam
pernyataan Pearce dan Robinson mengembangkan langkah-langkah strategi
menejemen public relations sebagai berikut:
18
1. Menentukan mission perusahaan. Termasuk didalamnya adalah pernyataan yang
umum mengenai maksud pendirian (purpose), filosofi, dam sasaran (goals)
2. Mengembangkan company profile yang mencerminkan kondisi intern perusahaan
dan kemampuan yang dimiliknya.
3. Penilaian terhadap lingkungan ekstern perusahaan, baik dari segi semangat
kompetitif maupun secara umum.
4. Analisis terhadap peluang yang tersedia dari lingkungan (yang melahirkan pilihan
pilihan).
5. Identifikasi atas pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat digenapi untuk
memenuhi tuntutan misi perusahaan.
6. Pemilihan strategi atas objektif jangka panjang dan garis besar strategi yang
dibutuhkan untuk mencapai objektif tersebut.
7. Mengembangkan objektif tahunan dan rencana jangka pendek yang selaras
dengan onjektif jangka panjang dan garis besar strategi.
8. Implementasi / hasil hal hal diatas dengan menggunakan sumber yang tercantum
pada budget (anggaran) dan mengawinkan rencana tersebut dengan sumber daya
manusia, structural, teknologi dan sistim balas jasa yang memungkinkan.
9. Review dan evaluasi atas hal hal yang telah dicapai dalam setiap periode jangka
pendek sebagai suatu proses untuk melakukan kontrol dan sebagai input bagi
pengambilan keputusan dimasa depan. (Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto,
2010:92)
2.2.2. Brand
Menurut American Marketing Association, definisi brand adalah nama,
istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut (Rangkuti,
2009 : 2).
Brand terdiri dari berbagai aspek yang terintegrasi dan menghasilkan suatu
pesan untuk brand tersebut.Aspek tersebut diantaranya logo, slogan, istilah yang
digunakan, lokasi, serta visi dan misi. Sebagai contoh, logo merupakan salah satu
19
faktor penentu apakah pesan dari brand itu dapat sampai dengan baik di masyarakat
atau tidak. Logo harus disesuaikan dengan makna brand, dapat pula disesuaikan
dengan visi dan misi, sehingga saat melihat logonya saja, orang sudah mengerti
brandapa itu dan apa makna dari logo tersebut.
Brand yang kredibel memberikan tanda kualitas tertentu sehingga
memudahkan pemilihan oleh konsumen, sementara kesetiaan konsumen terhadap
merek memberikan prediksi dan keamanan demand produk atau jasa bagi
perusahaan dan juga memberikan hambatan masuk pasar (barriers to entry) yang
menyulitkan pemain baru untuk memasuki pasar. Kesetiaan konsumen juga
mendorong konsumen untuk rela membayar dengan harga yang lebih tinggi. Proses
produksi dan design produk bisa diduplikasi tapi kesan yang ditinggalkan dalam
benak konsumen berdasarkan pengalaman bertahun selama menggunakan produk
dan terpapar aktifitas pemasaran tidak bisa diduplikasi. Karena itu sebagaimana
dinyatakan oleh Kotler & Keller “branding can be a powerful means to secure a
competitive advantage” pengelolaan merek adalah sarana yang penting untuk
keuntungan kompetitif perusahaan (Kotler & Keller, 2014:242).
Brand merupakan faktor penting dalam suatu perusahaan / produk/ jasa yang
bertujuan untuk mengidentifikasi suatu perusahaan / produk /jasa agar berbeda dari
perusahaan / produk / jasa yang lain. Brand dapat menjadi penentu berhasil atau
tidaknya suatu perusahaan. Oleh karena itu, penting sekali untuk memastikan bahwa
brand tersebut akan dapat mewakilkan suatu perusahaan atau jasa.
Kotler & Keller menyatakan nilai penting merek sebagai berikut: One of the
most valuable intangible assets of a firm is its brands, and it is incumbent on
marketing to properly manage their value. Building a strong brand is both an art
and a science. It requires careful planning, a deep long-term commitment, and
creatively designed and executed marketing. A strong brand commands intense
consumer loyalty—at its heart is a great product or service (Kotler & Keller,
2014:241).
Pendapat Kotler & Keller diatas diterjemahkan bahwa merek adalah salah
satu aset tak berwujud yang paling penting dari suatu perusahaan dan merupakan hal
yang wajib diketahui oleh bagian pemasaran. Untuk mewujudkan merek yang kuat
membutuhkan perencanaan, komitmen jangka panjang, dan pemasaran kreatif.
20
Merek yang kuat akan menghasilkan kesetiaan konsumen yang merupakan tujuan
dari produk atau pemasaran yang baik.
Berbagai definisi tentang merek dikemukakan oleh perundangan dan para pakar
sebagai berikut:
UU Merek No.15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa: “ Merek adalah
tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna,
atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”.
Sementara Walker memberikan definisi merek sebagai berikut: “Merek adalah
suatu nama, istilah, tanda, desain, atau gabungan semua yang diharapkan
mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang kelompok penjualan” (Walker
dalam Sunyoto, 2012:102)
Merek sangat penting bagi sebuah produk atau jasa, karena merek dapat menjadi
keunggulan bersaing bagi setiap perusahaan. Agar merek yang dikeluarkan atau
diterapkan pada produk yang dikeluarkan, tentunya harus memiliki kriteria atau
aspek yang terkandung pada merek tersebut.
Kotler (2010:113) mengatakan ada beberapa aspek yang seharusnya terkandung
dalam sebuah nama merek yaitu:
1.
Merek harus mengisyaratkan sesuatu tentang manfaat produk.
2.
Merek harus mengisyaratkan kualitas produk.
3.
Merek harus mudah diucapkan, dikenali dan diingat.
4.
Merek tidak boleh mengandung makna yang buruk di negara atau
bahasa lain.
Sementara itu Danang Sunyoto (2012:110), mengatakan suatu merek dikatakan
baik harus terdapat beberapa karakteristik sebagai berikut:
1. Mudah dibaca, diucapkan dan diingat.
2. Singkat dan sederhana.
21
3. Mempunyai ciri khas tersendiri dan disenangi oleh konsumen.
4. Merek harus menggambarkan kualitas.
5. Bisa diadaptasi oleh produk-produk baru yang mungkin ditambakan di
lini produk.
6. Merek harus dapat didaftarkan dan mempunyai perlindungan hukum.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa merek merupakan semua
tanda-tanda baik itu berupa gambar, huruf, angka, susunan warna, simbol yang
berfungsi membedakan barang atau jasa sebuah perusahaan yang menunjukkan
manfaat dan kualitas produk.
Pada zaman sekarang sangat dibutuhkan strategi yang kreatif agar suatu
brand dapat diterima di masyarakat. Hal tersebut dikarenakan semakin banyak
brand baru dan semakin banyak pula produk-produk baru yang dikeluarkan oleh
brand yang sudah lama. Berikut adalah enam kriteria utama untuk memilih elemen
brand menurut Kotler & Keller (Kotler & Keller, 2009:269):
1. Dapat diingat: nama sebuah merek haruslah nama yang mudah diingat dan
dikenali. Biasanya nama-nama yang pendek, satu atau dua suku kata, akan lebih
mudah untuk diingat dan dikenali.
2. Berarti: Apakah elemen merek tersebut dapat merepresentasikan produk atau
perusahaannya? Suatu merek akan lebih baik apabila saat seseorang mendengar
merek tersebut dia akan langsung tahu produk apa yang kemungkinan akan
dihasilkan oleh merek tersebut
3. Dapat disukai: Elemen merek tersebut harus menarik, bisa menarik secara visual,
verbal, maupun keduanya. Hal ini akan menguntungkan merek tersebut karena
dengan mendengar atau melihatnya saja orang dapat tertarik dengan merek tersebut.
4. Dapat ditransfer: Apakah elemen merek tersebut dapat bersifat umum? Sifat
umum maknanya adalah elemen merek tersebut dapat tetap digunakan untuk produk
berbeda yang dihasilkan oleh perusahaan yang sama. Sehingga walaupun
perusahaan tersebut menghasilkan berbagai produk yang mungkin saja merupakan
22
inovasi dan berbeda dari produk sebelumnya, masyarakat tetap memiliki pandangan
yang sama tentang merek tersebut.
5. Dapat disesuaikan: penting untuk membuat merek yang akan tetap walaupun
terjadi perubahan masa. Apabila merek tersebut tidak dapat bertahan selamanya,
setidaknya elemen merek yang ada dapat disesuaikan dengan keadaan tanpa
mengurangi nilai dari merek tersebut.
6. Dapat dilindungi: Seberapa mudah elemen merek tersebut dapat dilindungi secara
hukum? Penting bagi suatu merek untuk mendapat perlindungan hukum agar merek
tersebut mendapatkan
hak cipta dan bila suatu hari ada perusahaan yang
menggunakan merek yang sama, merek yang sudah dilindungi hukum tersebut dapat
menggugat dan mempertahankan mereknya yang sudah terlebih dahulu dilindungi
oleh hukum. Untuk manfaat, merek mempunyai manfaat bagi produsen dan
konsumen. Bagi konsumen, merek bermanfaat untuk memberikan berbagai macam
nilai melalui sejumlah fungsi dan manfaat potensial.
Sedangkan bagi produsen, menurut Tjiptono (Tjiptono, 2011:43), merek
memiliki manfaat seperti diuraikan sebagai berikut:
1. Sarana identifikasi untuk memudahkan penanganan dan pelacakan bagi
perusahaan, terutama untuk pendataan organisasi dan pencatatan akuntansi.
2. Sebagai bentuk proteksi hukum dimana sebuah merek dapat dilindungi secara
hukum dengan mendaftarkan merek tersebut dan menjadikannya hak cipta.
3. Signal tingkat kualitas bagi para pelangan yang puas. Jadi para pelangan bisa
dengan mudah memilih dan membeli merek tersebut di lain waktu.
4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang dapat membedakan produk
dari merek pesaing lainnya.
5. Sumber keunggulan, kompetitif, terutama dilihat dari perlindungan hukum,
loyalitas para pelanggan, dan citra yang terbentuk dalam benak masyarakat.
6. Sumber financial returns, dimana merek dapat memberikan pendapatan yang baik
kepada perusahaan di masa yang akan datang.
23
2.2.2.1. Branding
Branding adalah kumpulan kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam
rangka proses membangun dan membesarkan brand, branding bukan hanya tentang
memenangkan hati target pasar supaya memilih brand, tapi lebih penting lagi supaya
pelanggan bisa melihat produk perusahaan sebagai satu-satunya yang terbaik yang
mampu memberikan solusi untuk mereka. Brand dapat membuat konsumen dengan
mudah untuk memilih produk saat mereka tahu brand mana yang dapat memuaskan
kebutuhan
mereka
karena
brand
juga
memiliki
peran
penting
untuk
mengindikasikan karakteristik produk yang dijual kepada konsumen. Untuk
memperkenalkan suatu brand ke masyarakat, dapat dilakukan dengan branding.
Menurut Lindstrom definisi dari branding itu sendiri adalah “Branding
continuously strives to achieve authenticity and build a relationship with consumers
that will extend from cradle to grave (Lindstrom, 2005:192).” Jadi dapat dikatakan
bahwa branding merupakan proses penjalinan komunikasi dan hubungan baik antara
perusahaan dan konsumen.
Branding adalah upaya menjalin keakraban dengan masyarakat untuk
melahirkan kesuksesan dipasar dalam memperkenalkan brand. Jika masyarakat
mengenal suatu brand dan percaya dengan brand itu sendiri, maka mereka akan
membeli brand tersebut. Dengan branding yang baik maka hubungan yang dimiliki
suatu perusahaan dengan para konsumennya, untuk kemungkinan
besar para
konsumen itu akan membeli lagi dari perusahaan itu.
2.2.2.2. Strategi Branding
Agar branding itu terlaksana dengan baik, maka diperlukan strategi
branding. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi dari strategi
adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran
khusus.Sedangkan menurut Gelder (2005:4), Strategi branding adalah apa yang
brand ingin raih baik dari segi sikap maupun perilaku dari konsumen. Strategi
branding yang baik adalah dapat menyampaikan pesan secara jelas, adanya
kredibilitas pemilik brand, memotivasi pembeli, hingga menciptakan loyalitas
pelanggan.
24
Objektif dari suatu strategi branding yang baik adalah:
1.Dapat menyampaikan pesan dengan jelas.
2.Dapat mengkonfirmasi kredibilitas pemilik brand tersebut.
3.Dapat menghubungkan dengan target pemasaran yang lebih personal.
4.Memotivasi pembeli
5.Menciptakan kesetiaan pelanggan.
Sehingga untuk sukses didalam suatu strategi branding, perusahaan harus
memahami kebutuhan serta keinginan dari pelanggan serta prospek atau calon
pelanggan. Strategi branding adalah cara bagaimana branding dapat terlaksana
dengan baik untuk mengenalkan brand itu sendiri kepada pelanggan atau
masyarakat. Brand yang kuat sangat berharga didalam pertempuran untuk
mendapatkan pelanggan dan sangatlah berharga untuk perusahaan
meluangkan
waktu untuk berinvestasi diriset, definisi serta membangun brand pada perusahaan .
2.2.3. Brand Equity
Brand adalah elemen kunci dalam hubungan perusahaan dengan konsumen.
Brand merepresentasikan persepsi dan perasaan konsumen atau sebuah produk dan
kinejanya semua hal tentang arti produk atau jasa kepada konsumen. Brand yang
kuat mempunya ekuitas merek yang tinggi.
Menurut Kotler & Keller, ekuitas merek (brand equity) adalah “the added value
endowed on products and services. It may be reflected in the way consumers think,
feel, and act with respect to the brand, as well as in the prices, market share, and
profitability the brand commands” (nilai tambah yang diberikan pada produk dan
jasa yang tercermin dalam cara konsumen berfikir, merasa dan bertindak dalam
hubungannya dengan merek, harga, pangsa pasar dan profitabilitas yang diberikan
merek bagi perusahaan (Kotler & Keller, 2014:24)
25
Menurut David A. Aker dalam Fandy Tjiptono (2011:96) Brand Equity atau
ekuitas merek adalah: “Brand equity adalah serangkaian aset dan kewajiban
(liabilities) merek yang terkait dengan sebuah merek, nama dan simbolnya yang
menambah atau mengurangi nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa kepada
perusahaan dan pelanggan perusahaan tersebut”.
Mengelola brand equity adalah menciptakan asosiasi terhadap merek tersebut
sehingga sebuah produk dapat memiliki posisi yang strategis di pasar, memiliki life
cycle yang lebih panjang, dan dapat menahan gempuran dari para pesaing.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ekuitas merek ( brand equity )
adalah pengaruh diferensial positif bahwa jika pelanggan mengenal nama merek,
pelanggan akan merespon produk atau jasa. Sebaliknya ekuitas merek yang bernilai
negative dapat mengurangi loyalitas pelanggan.
2.2.3.1. Brand Awareness
Brand awareness merupakan tahap pertama untuk mencapai brand equity. Brand
awareness adalah kemampuan konsumen untuk mengingat suatu brand dan yang
menjadikannya berbeda bila dibandingkan dengan brand lainnya. Pada tahap ini,
suatu brand yang baru akan memulai kegiatan branding. Tahap ini merupakan
penentu bagi suatu brand untuk memperkenalkan brand mereka kepada masyarakat.
Strategi yang kreatif dibutuhkan dalam tahap ini, terutama untuk brand yang benarbenar baru.
Pengukuran pengenalan tanpa bantuan lebih sulit dibandingkan pengenalan
merek dengan bantuan. Tingkatan berikutnya adalah merek yang disebut pertama
kali pada saat pengenalan merek tanpa bantuan yaitu top of mind (kesadaran puncak
pikiran). Top of mind adalah brand awareness tertinggi yang merupakan pimpinan
dari berbagai merek yang ada dalam pikiran konsumen.
Suatu perusahaan akan berlomba-lomba agar brand mereka dapat diingat
masyarakat dan bahkan lebih diingat dibanding brand lain yang mempunyai produk
sejenis.
26
Gambar 2.1 Piramida Brand Awareness
Sumber : (Rangkuti, 2009: 4)
Ada 4 tingkatan brand awareness yaitu:
1. Unaware of brand (tidak menyadari merek): Merupakantingkat yang paling
rendah dalam piramida kesadaran merek,dimana konsumen tidak menyadari akan
adanya suatu merek.
2. Brand recognition (pengenalan merek): Tingkat minimal dari kesadaran merek.
Hal ini penting pada saat seorang pembeli memilih suatu merek pada saat
melakukan pembelian.
3. Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek): Pengingatan kembali
terhadap merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan
merek tertentu dalam suatu kelas produk. Hal ini diistilahkan dengan
pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda dari tugas pengenalan,
responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan merek tersebut.
4. Top of mind (puncak pikiran): Apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa
diberi bantuan pengingatan dan orang tersebut dapat menyebutkan satu nama
merek, maka merek yang paling banyak disebutkan pertama kali merupakan
puncak pikiran. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek utama dari
berbagai merek yang ada didalam benak konsumen. Setiap brand pasti ingin
mencapai tahap top of mind dimana setiap orang pasti mengingat brand mereka
dibanding brand lain yang sejenis.Untuk tahap ini, biasanya target suatu
perusahaan lebih luas, misalnya masyarakat umum.Pengenalan brand ini dapat
dilakukan dengan menggunakan marketing mix yaitu promosi.
27
2.2.3.2. Brand Loyalty
Loyalitas merek merupakan inti dari brand equity yang menjadi gagasan
utama dalam pemasaran, karena merupakan satu ukuran keterkaitan seorang
konsumen pada sebuah merek. Apabila loyalitas merek meningkat, maka kerentanan
konsumen dari para kompetitor dapat dikurangi. Hal ini merupakan suatu indikator
dari brand equity yang berkaitan dengan perolehan laba dimasa depan karena
loyalitas merek dapat diartikan sebagai penjualan di masa depan.
Pada tahap ini, dipastikan bahwa setiap orang yang sudah pernah
menggunakan produk atau jasa dari suatu brand akan menjadi pelanggan yang loyal.
Mereka akan dengan senang hati dan tanpa ragu menggunakan produk atau jasa
yang baru yang dikeluarkan dari brand perusahaan tersebut. Bahkan mereka akan
dengan setia mengikuti acara-acara yang diadakan oleh perusahaan tersebut.
Loyalitas pelanggan seperti inilah yang diharapkan oleh suatu perusahaan karena
dengan
loyalitas
seperti
itu,
perusahaan
akan
lebih
mudah
untuk
mengkomunikasikan serta memasarkan produk-produk mereka kepada masyarakat
serta pelanggan setianya.
Ford menyatakan bahwa loyalitas merek (brand loyalty) adalah suatu ukuran
keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek dan dapat dilihat dari seberapa
sering orang membeli merek itu dibandingkan dengan merek lain (Ford, 2005:132).
Loyalitas merek atau brand loyalty merupakan suatu konsep yang penting
dalam strategi pemasaran. Keberadaaan konsumen yang setia pada merek sangat
diperlukan untuk perusahaan agar dapat bertahan. Loyalitas dapat diartikan sebagai
suatu komitmen yang mendalam untuk melakukan pembeliaan ulang baik produk
atau jasa secara konsisten pada masa yang akan datang dengan cara membeli ulang
merek yang sama meski ada pengaruh dari luar. Loyalitas merek juga menunjukkan
adanya ikatan antara konsumen dengan merek yang ditanda dengan pembelian
ulang.
28
2.2.4. Digital Marketing
2.2.4.1. Pengertian E – Marketing
E-Marketing menurut Dave Chaffey, Fiona Ellis – Chadwick, Kevin
Johnston, dan Richard Mayer (2006:9), adalah pemasaran elektronik yang memiliki
lingkup lebih luas karena mengacu pada media digital seperti web, e-mail dan media
nirkabel, tetapi juga meliputi pengelolaan data pelanggan digital, dan juga
bagaimana internet dapat digunakan bersama dengan media tradisional untuk
memperoleh dan memberikan layanan kepada pelanggan yang dapat dianggap
memiliki lingkup yang lebih luas karena mengacu pada media digital seperti web, email, dan media nirkabel.
2.2.4.2 Pengertian SOSTAC®
SOSTAC® menurut Dave Chaffey, dan PR. Smith (2008: 44), adalah suatu
kerangka kerja perencanaan yang cocok untuk e-marketing dan dapat digunakan
untuk mengembangkan semua jenis rencana, termasuk e-rencana pemasaran.
Singkatan dari situation, objective, strategy, tactics, action,dan control. Pengertian
dari masing masing singkatan SOSTAC® itu adalah :
1. Situation Analysis : adalah tahap awal dimana dilakukan analisa mengenai
situasi yang sedang terjadi dalam pasar dan memposisikan perusahaan
berada ditingkat mana dalam persaingan bisnis, serta menganalisa
perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia online.
2. Objective : pada tahap ini akan ditentukan tujuan dari perusahaan
melakukakan semua ini, target yang ingin dicapai juga hasil yang diinginkan.
3. Strategy : bagaimana perusahaan mencapai objective yang telah dibuat
sebelumnya, penentuan akan strategi-strategi yang akan dilaksanan guna
mendukung tercapainya target dan tujuan.
4. Tactics : adalah detail dari strategy. Pembahasan mengenai teknik-teknik dan
alat-alat komunikasi yang digunakan.
5. Action : adalah detail dari tactics. Pembahasan mengenai langkah-langkah
yang dilakukan dalam perencanaan taktik tersebut.
29
6. Control : Tahap ini akan dilakukan pembuatan tolak ukur mengenai
perencanaan yang telah dilakukan, apakah sukses atau gagal, mencapai target
atau tidak, dan juga akan dilakukan perbaikan dan perubahan guna
mendapatkan hasil yang terbaik.
Gambar 2.2. SOSTAC® planning framework (Chaffey, 2009: 419)
2.2.4.3. Pengertian Situation Analysis
Menurut Dave Chaffey (2009: 420), Analisis situasi adalah untuk memahami
lingkungan masa sekarang dan masa depan di mana perusahaan beroperasi, agar
tujuan strategisnya realistis dengan apa yang sedang terjadi di pasar.
30
Gambar 2.3 E-marketing plan from situation analysis (Chaffey, 2009: 421)
•
Demand Analysis
Faktor utama yang mendorong tujuan strategi e-marketingdan e-commerce
adalah
tingkatan saat ini dan proyeksi permintaan pelanggan di masa depan untuk
layanan e-commerce pada segmen pasar yang berbeda.
•
Competitor Analysis
Analisis pesaing atau pemantauan pengguna pesaing dari e-commerce untuk
mendapatkan dan mempertahankan pelanggan sangat penting dalam eMarketingkarena sifat dinamis dari media internet yang memungkinkan
layanan baru akan diluncurkan dan promosi yang lebih cepat dibanding
media cetak.
•
Intermediaries Analysis
Analisis situasi juga melibatkan analisis terhadap perantara relevan untuk
sebuah pasar tertentu. Ini akan menjadi jenis portal yang berbeda seperti
31
portal vertikal dan horisontal dimana akan dinilai kelayakannya untuk iklan,
PR, atau kemitraan.
•
SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Menurut Dave Chaffey, dan PR. Smith (2008: 444) SWOT adalah
mengidentifikasi kekuatan internal, kelemahan, serta peluang eksternal dan
ancaman.
Tabel 4.4. SWOTAnalysis (Chaffey, dan Smith, 2008: 443)
2.2.4.4. Objectives
Menurut Dave Chaffey, dan PR. Smith (2008: 22), Objectives adalah
menginformasikan strategi dan taktik dan membantu dalam mengkomunikasikan
tujuan strategis untuk tenaga kerja dan investor. Serta mendorong e-marketing ke
32
arah yang lebih baik, objective terdiri dari 5Ss, yaitu sell, serve, speak,sSave, dan
sizzle.
Tabel 4.5. Objectives for the 5Ss of e-marketing (Chaffey, dan Smith, 2008: 23)
2.2.5. Eccommerce
Ecommerce adalah proses membeli dan menjual, atau tukar menukar produk ,
jasa atau informasi melalui computer ( Turban, 2010: 46).
Sedangkan menurut Laudon ( Laudon:2010:8), Ecommerce ialah penggunaan
internet dan web untuk transaksi bisnis atau secara formal ecommerce di definisikan
sebagai transaksi perdagangann yang dimungkinkan secara antar individual dengan
individual.
33
Dari kedua definisi diatas , disimpulkan bahwa ecommerce adalah berkaitan
dengan transaksi jual beli yang di lakukan secara digital dengan menggunakan
computer yang tersambung dengan internet, oleh karena itu peranann internet dalam
ecommerce sangat penting karena computer yang di gunakan untuk bertransaksi
harus dapat di gunakan untuk berkomunikasi antara pihak pembeli dan penjual (
Jonanthan Sarwono & K Prihartono, 2012 : 1).
Dalam bukunya yang berjudul e-business H. Dadang Munandar, S.E, M.Si,
2011:1) menjelaskan bahwa “e-commerce lebih condong untuk menekankan pada
proses membeli dan menjual ataupun bertukar produk, jasa atau informasi melalui
komputer”.
Metode Pembayaran di e-commerce
Terdapat 3 metode pembayaran yang biasa digunakan dalam transaksi menggunakan
ecommerce, (Prihatna, 2005) :
1. Online Procesing Credit Cart
Metode ini cocok digunakan untuk produk yang bersifat retail dimana
pasarnya adalah seluruh dunia. Pembayaran dilakukan secara real time
(proses verifikasi saat itu juga).
2. Money Transfer
Cara ini lebih aman untuk menerima pembayaran dari konsumen
mancanegara, namun memerlukan biaya tambahan bagi konsumen dalam
bentuk fee bagi pihak penyedia jasa money transferuntuk mengirim sejumlah
uang ke Negara lain.
3. Cash on Delivery
Pembayaran dengan bayar di tempat ini hanya bisadilakukan jika konsumen
berada dalam satu kota yang sama dengan penyedia jasa.
Keuntungan dan kerugian dalam ecommerce
(Jonanthan Sarwono
& K
Prihartono, 2012 : 216 )
1. Mengatasi batas-batas geografis : Kegiatan ecommerce yang dilakukan melalui
internet akan melampaui batas-batas geografis sehingga pihak perusahaan dapat
34
menjual produk atau jasa kepada konsumen global tanpa harus menghadirkan
perusaan seacara fisik ke negara-negara dimana konsumen mereka berada.
2. Perusahaan dapat memperoleh konsumen-konsumen baru melalui Internet :
konsumen-konsumen baru dalam ecommerce umumnya datang melalui search
engine dimana mereka mencari informasi. Melalui mesin pencari ini, konsumen
menuju website perusahaan-perusahan yang menjalankan ecommerce.
3. Biaya lebih murah: biaya menjalankan ecommerce jauh lebih murah jika
dibandingkan dengan biaya menjalankan perusahaan secara fisik kedalam
ecommerce perusahaan cukup menyediakan web site yang bagus dengan biaya iklan
untuk mendaftarkan alamat web site kea search engine saja. Bisnis ecommerce juga
banyak mengurangi tenaga kerja manusia sehingga perusahaan dapat menghemat
biaya yang dapat digunakan untuk mengurangi harga produk atau jasa yang dijual
sehingga menjadi suatu daya tarik bagi konsumen.
4. Pencarian produk secara lebih cepat: pihak konsumen sangat dapat diuntungkan
dengan ecommerce karena mereka akan dengan cepat mencari dan menemukan
produk atau jasa yang di perlukan hanya dengan menggunakan search engine
melalui komputer mereka dimana saja dan dari mana saja.
5. Mengahapus biaya perjalanan: melaui ecommerce konsumen tidak perlu
mengeluarkan biaya hanya untuk mencari dan membeli barang-barang tertentu ,
karena hanya dengan membuka web site maka yang bersangkutan akan dapat
menemukan barang-barang tersebut.
6. Menyediakan perbandingan belanja: konsumen akan dengan mudah melakukan
perbandingan mengenai apa yang mereka akan beli karena mereka dapat dapat
membuka email dan membandingkan harga-harga di toko-toko yang tergabung
dalam email tersebut dengan mudah dan cepat.
7. Menyediakan informasi yang banyak: ecommerce dapat menyedikan informasi
yang banyak mengenai apa saja yang berkaitan dengan produk atau jasa yang di jual
. Informasi ini dapat dengan cepat diakses dan dibaca oleh konsumen melalui web
site perusahaan yang menjalankan ecommerce di seluruh dunia.
35
8. Menciptakan komunikasi sasaran: perusahaan dapat dengan mudah melakukan
penyebaran informasi kepada konsumen dengan meggunakan email, situs-situs
jejaring
sosial
dan
web
site
mereka
secara
cepat
dan
murah
untuk
mengkomuniksikan produk-produk baru mereka.
9. Toko buka stiap saat: took fisik terbatas waktu bukannya, lain halnya dengan took
online, toko ini dapat buka dan melayani selama 24 jam tanpa berhenti melalui web
site yang ada.
10.
Menciptakan pasar dan produk khusus : melalaui ecommerce konsumen dapat
mencarari dengan mudah produk-produk khusus yang sulit didapat melalui tokotoko fisik. Hanya dengan menggunakan search engine konsumen dapat
mengumpulkan informasi mengenai produk-produk khusus yang mereka cari.
Di samping keuntungan-keuntungan diatas , terdapat beberapa kerugian dalam
ecommerce, di antaranya :
1. Kemungkinan terjadinya kecurangan dalam ecommerce besar karena transaksi
dilakukan melalui internet tanpa tatap muka langsung.
2. Terkadang pengiriman barang yang dipesan memerlukan waktu lama
3. Kompetitor banyak dimana batas persaingan hanya sebatas 1 klik mouse di
tangan konsumen.
4. Keamanan transaksi rawan karena sistem computer dan jaringan pihak penjual
dan pembeli mudah ditembus oleh pihak lain.
5. Loyalitas pelanggan dalam ecommerce menjadi persoalan serius karena tidak
terjadinya kontak langsung antara pihak perusahaan dan konsumen meski relasi
dapan dibangun secara online.
6. Ada saatnya konsumen ingin membeli produk yang tidak dapat dilakukan secara
online karena konsumen ingin mengalami apa yang dia perlukan, misalnya
konsumen akan membeli mobil, maka yang bersangkutan tidak dapat mencobanya
melalui internet
36
2.3.
Kerangka Pemikiran
Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran
Digital Marketing
Strategi Branding
Brand Awareness
Hargahot.com adalah pelaku usaha dibidang bisnis ecommerce, dimana
Hargahot.com mempunyai divisi digital marketing yang akan melakukan strategi
branding dimedia online. Startegi branding ini adalah bagian dari cara
Hargahot.com untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan dan keuntungan
perusahaan. Strategi branding juga dilakukan untuk membentuk brand awareness
agar khalayak menyadari merek tersebut..
Download