Apakah Benar Taurat Dan Injil Yang Sekarang Tidak Murni? Staff IDI menulis Kami kira sukar untuk membuktikan bahwa kitab Taurat dan Injil yang sekarang ada “telah tercampur dengan tangan manusia.” Memang sering terdengar suara semacam itu, tetapi di mana buktinya? Bahkan pada saat Al-Quran ditulis, Taurat & Injil dianggap suatu terang dan benar; jika tidak, pasti tidak akan ada perintah untuk menyambutnya. Kelihatannya Muhammad yakin bahwa kitab Taurat, Zabur, dan Injil yang ada masih benar, atau jika tidak, pasti ia tidak akan mendorong supaya orang mempercayai dan mengikuti kitab-kitab itu (Sura 3:4,5; 5:66-68; 21:7). Sanggahan: 3:4. Sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan dia menurunkan Al Furqaan[182]. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). 3:5. Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit. Notasi :[182] Al Furqaan ialah Kitab yang membedakan antara yang benar dan yang salah. kalau kita membaca terjemahan ayat 3:4 diatas, maka kita tahu bahwa ada sambungan ayat yang terpotong, maka seharusnya kita mulai dari ayat 2 surah Ali ‘Imran 2. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya[181]. 3. Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan Sebenarnya; membenarkan Kitab yang Telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, 4. Sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan dia menurunkan Al Furqaan[182]. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). 5. Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit. [181] Maksudnya: Allah mengatur langit dan bumi serta seisinya. [182] Al Furqaan ialah Kitab yang membedakan antara yang benar dan yang salah. Keterangan: Ayat 2: menyampaikan kalimat tauhid yang benar yang sesuai dengan kehendak Allah, orang Yahudi juga mengesakan Allah, hanya beberapa kejadian mereka menyembah makhluk, seperti patuk sapi (jaman Samiri) dan Uzair (Ezra). Sedangkan Kristen tidak menyembah Allah yang Esa, melainkan Trinitas dengan segala alibi mereka. Dan ini di jelaskan oleh ayat 4 Ayat 3: Alqur’an membenarkan kitab sebelumya, yaitu bahwa Allah telah menurunkan kitab kitab kepada Nabi sebelum Muhammad SAW. Sedang akan halnya isi kitab kitab tersebut diterangkan Allah dalam bagian ayat ayat AlQur’an yang lain Ayat4: kitab kitab tersebut diturunkan Allah untuk diikuti oleh manusia. Kemudian Allah menurunkan AlQuran sebagai Al Furqon. Sebagai Al Furqon, Al Qur’an menerangkan antara lain kesalahan Yahudi dan Nasrani (Kristen) Sampai di sini, bagian mana dari ayat ayat Al Qur’an tersebut yang menyuruh mengikuti kitab-kitab itu (taurat dan injil) Klaim anda tidak berdasar 5:66. Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka[428]. diantara mereka ada golongan yang pertengahan[429]. dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka. 5:67. Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia[430]. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. 5:68. Katakanlah: "Hai ahli kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; Maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. [428] Maksudnya: Allah akan melimpahkan rahmat-Nya dari langit dengan menurunkan hujan dan menimbulkan rahmat-Nya dari bumi dengan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang buahnya melimpah ruah. [429] Maksudnya: orang yang berlaku jujur dan lurus dan tidak menyimpang dari kebenaran. [430] Maksudnya: tak seorangpun yang dapat membunuh nabi Muhammad s.a.w. Keterangan : Tiga ayat surat Al Maidah diatas sebenarnya, sudah cukup jelas. Hanya saja saya merasa heran, mereka mengutip tiga ayat tersebut untuk memperkuat paham mereka, tapi apa daya, justru mereka mengutip ayat yang mematahkan alibi mereka. Coba kita pelajari lebih lanjut. Ayat 5:66 : mereka harus menjalankan Taurat, Injil dan AlQuran : bukankah mereka tidak mau menerima dan menjalankan ayat ayat AlQur’an? Ayat 5:67. Muhammad SAW diperintah Allah untuk menyampaikan AlQur’an. Bukankah AlQur’an (Al Furqon) itu justru mengatakan bahwa orang Yahudi dan Nasrani (Kristen) telah melakukan kesalahan? Ayat 5:68. Justru lebih kelihatan lagi bahwa tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu (Muhammad SAW)dari Tuhanmu. Lantas bagian mana dari 3 ayat ini yang mendukung Muhammad SAW dan ummat beliau mengikuti kitabkitab itu (taurat dan Injil) ?. alasan mereka betul betul salah alamat. Saya yakin inilah yang dimaksud Allah, mereka merencanakan tipu muslihat, akan tetapi tipu muslihat Allah lebih dahsyat. Justru mereka telah menyampaikan pengakuan kepada kita bahwa mereka memang telah salah (sesat). 21:7. Kami tiada mengutus Rasul Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada Mengetahui. Keterangan Mereka beranggapan, seakan akan Muhammad SAW di suruh bertanya kepada orang orang Yahudi dan Nasrani. Padahal arti ayat tersebut tidaklah demikian. Karena maknanya adalah Muhammad SAW apabila belum yakin kepada wahyu dan perintah yang Allah berikan maka disuruh bertanya kepada mereka. Akan tetapi, Muhammad sudah yakin terhadap wahyu dari Allah, maka Muhammad SAW tidak bertanya kepada mereka. Sekali lagi mereka salah alamat, karena yang dimaksud agar Muhammad SAW bertanya kepada mereka, apabila masih ragu akan firman Allah adalah tentang kisah para nabi dan para ummat nabi tersebut yang mengingkari seruan para nabi tersebut. Lantas dimanakah letak agar Muhammad SAW dan ummatnya mengikuti kitab-kitab itu (taurat dan Injil)? Di sini kelihatan dengan jelas betapa piciknya mereka, dan Allah menambah lagi kepicikan mereka Naskah-naskah tua dari kitab Taurat dan Injil seperti Codex Vaticanus dan Codex Alexandrius paling sedikit sudah ada sekitar 350 tahun sebelum Al-Quran ada, dan isinya tetap sama dengan Taurat & Injil yang sekarang. Jika memang Taurat dan Injil itu sudah diubah, lantas kapan kedua buku suci itu diubah? Sebelum Al-Quran turun atau sesudahnya? Siapa yang mengubahnya? Bagian mana yang diubah? Bagaimana mungkin diubah padahal Kekristenan dan Alkitab pada saat itu sudah tersebar ke berbagai tempat di dunia, sehingga kalau isinya diubah sedikit saja pasti ketahuan. Saat itu sudah banyak naskah Alkitab yang tersebar di mana-mana sehingga sangat tidak mungkin mengubah semua naskah yang ada, bukan? Juga, bagaimana mungkin mengubah Firman Allah mengingat orang Yahudi dan orang Kristen sangat gigih mempertahankan dan menjaganya karena yakin Firman ini adalah wahyu Allah? Lantas, untuk apa orang Kristen berusaha mengubah / merusak Kitab Suci-nya sendiri? Keuntungan apa yang akan didapat dari melakukan hal itu? Terakhir, jika benar kitab Taurat dan Injil hendak diubah oleh manusia, apakah mungkin Allah sendiri (yang telah mewahyukan kitab-kitab itu) akan tinggal diam begitu saja dan membiarkan FirmanNya dirusak oleh tangan manusia? Rasanya tidak mungkin Allah yang Mahakuasa akan membiarkan itu terjadi! Keterangan : Saya mendapat artikel di sabda.org demikian: Artikel ini diambil dari : The Catholic Answer Lay Apostolate. Oleh Jeffry Komala. http://www.catholic.com Sejarah Terbentuknya Kitab-kitab Perjanjian Lama Alkitab Gereja Katolik terdiri dari 73 kitab, yaitu Perjanjian Lama terdiri dari 46 kitab sedangkan Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab. Bagaimanakah sejarahnya sehingga Alkitab terdiri dari 73 kitab, tidak lebih dan tidak kurang ? Pertama, kita akan mengupas kitab-kitab Perjanjian Lama yang dibagi dalam tiga bagian utama : Hukum-hukum Taurat, Kitab nabi-nabi, dan Naskah-naskah. Lima buku pertama : Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Imamat dan Kitab Bilangan dan Kitab Ulangan adalah intisari dan cikal-bakal seluruh kitab-kitab Perjanjian Lama. Pada suatu ketika dalam sejarah (Kapankah itu?), ini adalah Kitab Suci yang dikenal oleh orang-orang Yahudi dan disebut Kitab Taurat atau Pentateuch. Selama lebih dari 2000 tahun, nabi Musa dianggap sebagai penulis dari Kitab Taurat (bandingkan dengan umur MUSA AS, BERAPA), oleh karena itu kitab ini sering disebut Kitab Nabi Musa dan sepanjang Alkitab ada referensi kepada "Hukum Nabi Musa". Tidak ada seorangpun yang dapat memastikan siapa yang menulis Kitab Taurat, tetapi tidak disangkal bahwa nabi Musa memegang peran yang unik dan penting dalam berbagai peristiwa-peristiwa yang terekam dalam kitab-kitab ini. Sebagai orang Katolik, kita percaya bahwa Alkitab adalah hasil inspirasi Ilahi dan karenanya identitas para manusia pengarangnya tidaklah penting. Nabi Musa menaruh satu set kitab di dalam Tabut Perjanjian (The Ark of The Covenant) kira-kira 3300 tahun yang lalu. Lama kemudian Kitab Para Nabi dan Naskah-naskah ditambahkan kepada Kitab Taurat dan membentuk Kitab-kitab Perjanjian Lama. Kapan tepatnya isi dari Kitab-kitab Perjanjian Lama ditentukan dan dianggap sudah lengkap, tidaklah diketahui secara pasti. Yang jelas, setidaknya sejak lebih dari 100 tahun sebelum kelahiran Kristus, Kitab-kitab Perjanjian Lama sudah ada seperti umat Katolik mengenalnya sekarang. Kitab-kitab Perjanjian Lama pada awalnya ditulis dalam bahasa Ibrani (Hebrew) bagi Israel, umat pilihan Allah. Tetapi setelah orang-orang Yahudi terusir dari tanah Palestina dan akhirnya menetap di berbagai tempat, mereka kehilangan bahasa aslinya dan mulai berbicara dalam bahasa Yunani (Greek) yang pada waktu itu merupakan bahasa internasional. Oleh karena itu menjadi penting kiranya untuk menyediakan bagi mereka, terjemahan seluruh Kitab Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani (LA, YANG BERBAHASA Ibrani kemana?). Pada waktu itu di Alexandria berdiam sejumlah besar orang Yahudi yang berbahasa Yunani. Selama pemerintahan Ptolemius II Philadelphus (285 - 246 SM) proyek penterjemahan dari seluruh Kitab Suci orang Yahudi ke dalam bahasa Yunani dimulai oleh 70 atau 72 ahli-kitab Yahudi menurut tradisi - 6 orang dipilih mewakili setiap dari 12 suku bangsa Israel. Terjemahan ini diselesaikan sekitar tahun 250 - 125 SM dan disebut Septuagint, yaitu dari kata Latin yang berarti 70 (LXX), sesuai dengan jumlah penterjemah. Kitab ini sangat populer dan diakui sebagai Kitab Suci resmi (kanon Alexandria) kaum Yahudi yang terusir, yang tinggal di Asia Kecil dan Mesir. Pada waktu itu Ibrani adalah bahasa yang nyaris mati dan orang-orang Yahudi di Palestina umumnya berbicara dalam bahasa Aram. Jadi tidak mengherankan kalau Septuagint adalah terjemahan yang digunakan oleh Yesus, para Rasul dan para penulis kitab-kitab Perjanjian Baru (yang asli berbahasa Ibrani mana?). Bahkan, 300 kutipan dari Kitab Perjanjian Lama yang ditemukan dalam Kitab Perjanjian Baru adalah berasal dari Septuagint. Harap diingat juga bahwa seluruh Kitab Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani. (kan tidak ada yang dalam bahasa Yesus, mana yang asli dalam bahasa yesus?) Setelah Yesus disalibkan dan wafat, para pengikut-Nya tidak menjadi punah tetapi malahan menjadi semakin kuat. Pada sekitar tahun 100 Masehi, para rabbi (imam Yahudi) berkumpul di Jamnia, Palestina, mungkin sebagai reaksi terhadap Gereja Katolik (sekitar 70 tahun setelah kematian yesus). Dalam konsili Jamnia ini mereka menetapkan empat kriteria untuk menentukan kanon Kitab Suci mereka: Ditulis dalam bahasa Ibrani; Sesuai dengan Kitab Taurat; lebih tua dari jaman Ezra (sekitar 400 SM); dan ditulis di Palestina. Atas kriteria-kriteria diatas mereka mengeluarkan kanon baru untuk menolak tujuh buku dari kanon Alexandria, yaitu seperti yang tercantum dalam Septuagint, yaitu: Tobit, Yudit, Kebijaksanaan Salomo, Sirakh, Barukh, 1 Makabe, 2 Makabe, berikut tambahan-tambahan dari kitab Ester dan Daniel. (Catatan: Surat Nabi Yeremia dianggap sebagai pasal 6 dari kitab Barukh). Hal ini dilakukan semata-mata atas alasan bahwa mereka tidak dapat menemukan versi Ibrani dari kitab-kitab yang ditolak diatas (jelas kan? Ga ada aslinya). Gereja Katolik tidak mengakui konsili rabbi-rabbi Yahudi ini dan tetap terus menggunakan Septuagint. Pada konsili di Hippo tahun 393 Masehi dan konsili Kartago tahun 397 Masehi, Gereja Katolik secara resmi menetapkan 46 kitab hasil dari kanon Alexandria sebagai kanon bagi Kitab-kitab Perjanjian Lama. Selama enam belas abad, kanon Alexandria diterima secara bulat oleh Gereja. Masing-masing dari tujuh kitab yang ditolak oleh konsili Jamnia, dikutip oleh para Patriarch Gereja (Church Fathers) sebagai kitab-kitab yang setara dengan kitab-kitab lainnya dalam Perjanjian Lama. Church Fathers, beberapa diantaranya disebutkan disini: St. Polycarpus, St. Irenaeus, Paus St. Clement, dan St. Cyprianus adalah para Patriarch Gereja yang hidup pada abad-abad pertama dan tulisan-tulisan mereka - meskipun tidak dimasukkan dalam Perjanjian Baru - menjadi bagian dari Deposit Iman. Tujuh kitab berikut dua tambahan kitab yang ditolak tersebut dikenal oleh Gereja Katolik sebagai Deuterokanonika (= secondlisted) yang artinya kira-kira: "disertakan setelah banyak diperdebatkan". Gereja Katolik Mendahului Kitab Perjanjian Baru Seperti Kitab-kitab Perjanjian Lama, Kitab-kitab Perjanjian Baru juga tidak ditulis oleh satu orang, tetapi adalah hasil karya setidaknya delapan orang. Kitab Perjanjian Baru terdiri dari 4 kitab Injil, 14 surat Rasul Paulus, 2 surat Rasul Petrus, 1 surat Rasul Yakobus, 1 surat Rasul Yudas, 3 surat Rasul Yohanes dan Wahyu Rasul Yohanes dan Kisah Para Rasul yang ditulis oleh Santo Lukas, yang juga menulis Kitab Injil yang ketiga. Sejak kitab Injil yang pertama yang ditulis oleh Santo Matius(1*) sampai kitab Wahyu Yohanes, ada kira-kira memakan waktu 50 tahun. Tuhan Yesus sendiri, sejauh yang kita ketahui, tidak Dia tidak pernah memerintahkan para Rasul untuk menuliskan apapun yang diajarkan olehNya. Dia berkata: "Maka pergilah dan ajarlah segala bangsa" (Matius 28:19-20), "Barangsiapa pernah menuliskan satu barispun dari kitab Perjanjian Baru. mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku" (Lukas 10:16). Apa yang Yesus perintahkan kepada mereka persis sama seperti apa yang Yesus sendiri lakukan: menyampaikan Firman Allah kepada orang-orang melalui kata-kata, meyakinkan, mengajar, dan mentobatkan mereka dengan bertemu muka. Jadi bukan melalui sebuah buku yang mungkin bisa rusak dan hilang, dan disalah tafsirkan dan diubah-ubah isinya, melainkan melalui cara yang lebih aman dan alami dalam menyampaikan firman yaitu dari mulut ke mulut. Demikianlah para Rasul mengajar generasi seterusnya untuk melakukan hal yang serupa setelah mereka meninggal. Oleh karena itu melalui Tradisi seperti inilah Firman Allah disampaikan kepada semua generasi umat Kristen sebagaimana pertama kali diterima oleh para Rasul. Tidak satu barispun dari kitab-kitab Perjanjian Baru dituliskan sampai setidaknya 10 tahun setelah wafatnya Kristus. Yesus disalibkan pada tahun 33 dan kitab Perjanjian Baru yang pertama ditulis yaitu surat 1 Tesalonika baru ditulis sekitar tahun 50 Masehi. Sedangkan kitab terakhir yang ditulis yaitu kitab Wahyu Yohanes pada sekitar 90-100 Masehi. Jadi anda bisa melihat kesimpulan penting disini : Gereja Katolik dan iman Katolik sudah ada sebelum Alkitab dijadikan. Beribu-ribu orang bertobat menjadi Kristen melalui khotbah para Rasul dan missionaris di berbagai wilayah, dan mereka percaya kepada kebenaran Ilahi seperti kita percaya sekarang, dan bahkan menjadi orang-orang kudus tanpa pernah melihat ataupun membaca satu kalimatpun dari kitab Perjanjian Baru. Ini karena alasan yang sederhana yaitu bahwa pada waktu itu Alkitab seperti yang kita kenal, belum ada. Jadi, bagaimanakah mereka menjadi Kristen tanpa pernah melihat Alkitab? Yaitu dengan cara yang sama orang non-Kristen menjadi Kristen pada masa kini, yaitu dengan mendengar Firman Allah dari mulut para misionaris. Gereja Katolik Menetapkan Kitab Perjanjian Baru Kedua puluh tujuh kitab diterima sebagai Kitab Suci Perjanjian Baru baik oleh umat Katolik maupun Protestan. Pertanyaannya adalah : Siapa yang memutuskan kanonisasi Perjanjian Baru sebagai kitab-kitab yang berasal dari inspirasi Ilahi ? Kita tahu bahwa Alkitab tidak jatuh dari langit, jadi darimana kita tahu bahwa kita bisa percaya kepada setiap kita-kitab tersebut ? Berbagai uskup membuat daftar kitab-kitab yang diakui sebagai inspirasi Ilahi, diantaranya : Mileto, uskup Sardis pada tahun 175 Masehi; Santo Irenaeus, uskup Lyons - Perancis pada tahun 185 Masehi; Eusebius, uskup Caesarea pada tahun 325 Masehi. Pada tahun 382 Masehi, didahului oleh Konsili Roma, Paus Damasus menulis dekrit yang menulis daftar kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang terdiri dari 73 kitab. Konsili Hippo di Afrika Utara pada tahun 393 menetapkan ke 73 kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Konsili Kartago di Afrika Utara pada tahun 397 menetapkan kanon yang sama untuk Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Catatan: Ini adalah konsili yang dianggap oleh banyak kaum Protestan dan Evangelis Protestan sebagai otoritatif bagi kanonisasi kitab-kitab dalam Perjanjian Baru. Paus Santo Innocentius I (401-417) pada tahun 405 Masehi menyetujui kanonisasi ke 73 kitab-kitab dalam Alkitab dan menutup kanonisasi Alkitab. Jadi kanonisasi Alkitab secara resmi diputuskan di abad ke empat oleh konsili-konsili Gereja Katolik dan para Paus. Sebelum kanon Alkitab ditetapkan, ada banyak perdebatan. Ada yang beranggapan bahwa beberapa kitab Perjanjian Baru seperti surat Ibrani, surat Yudas, kitab Wahyu, dan surat 2 Petrus, adalah bukan hasil inspirasi Ilahi. Sementara pihak lain berpendapat bahwa beberapa kitab yang tidak dikanonisasi seperti: Gembala Hermas, Injil Petrus dan Thomas, surat-surat Barnabas dan Clement adalah hasil inspirasi Ilahi. Keputusan resmi Gereja Katolik menyelesaikan hal diatas sampai 1100 tahun kemudian. Hingga jaman Reformasi Protestan, tidak ada lagi perdebatan akan kitab-kitab dalam Alkitab. Melihat sejarah, Gereja Katolik menggunakan otoritasnya untuk menentukan kitab-kitab yang mana yang termasuk dalam Alkitab dan memastikan bahwa segala yang tertulis dalam Alkitab adalah hasil inspirasi Ilahi. Jika bukan karena Gereja Katolik, maka umat Kristen tidak akan dapat mengetahui yang mana yang benar. Hilangnya Kitab-kitab Asli Hingga ditemukannya mesin cetak pada tahun 1450, semua Alkitab adalah hasil salinan tangan yang kita sebut manuskrip. Alkitab lengkap tertua yang masih ada hingga sekarang berasal dari abad ke-empat, dan isinya sama dengan Alkitab yang dipegang oleh umat Katolik yaitu terdiri dari 73 kitab. Apa yang terjadi dengan manuskrip-manuskrip asli yang ditulis oleh para penulis kitab Injil? Ada beberapa alasan akan hilangnya kitab - kitab asli tersebut : Beberapa ratus tahun pertama adalah masa-masa penganiayaan terhadap umat Kristen. Para penguasa yang menindas Gereja Katolik menghancurkan segala hal yang menyangkut Kristenitas yang bisa mereka temukan. Selanjutnya, kaum pagan (non-Kristen) juga secara berulang-ulang menyerang kota-kota dan perkampungan Kristen dan membakar dan menghancurkan gereja dan segala benda-benda religius yang dapat mereka temukan disana. Lebih jauh lagi, mereka bahkan memaksa umat Kristen untuk menyerahkan kitab-kitab suci dibawah ancaman nyawa, lantas membakar kitab-kitab tersebut. Alasan lainnya : media yang dipakai untuk menuliskan ayat-ayat Alkitab, disebut papirus - sangat mudah hancur dan tidak tahan lama, sedangkan perkamen, yang terbuat dari kulit binatang dan lebih tahan lama, sulit didapat. Kedua materi inilah yang dimaksud dalam 2 Yohanes 1:12 dan 2 Timotius 4:13. Umat Kristen purba, setelah membuat salinan Alkitab, juga tidak terlalu peduli untuk menjaga kitab aslinya. Mereka tidak beranggapan penting untuk memelihara tulisan-tulisan asli oleh Santo Paulus atau Santo Matius oleh karena mereka percaya penuh kepada Gereja Katolik yang mengajarkan lewat Tradisi melalui mulut para Paus dan para uskup-uskupnya. Umat Katolik tidak melandaskan ajaran-ajarannya pada Alkitab semata-mata, tetapi juga kepada Tradisi yang hidup, dari Gereja Katolik yang infallible. ubi Ecclesia, ibi Christus. Alkitab pada Abad Pertengahan Segenap umat Kristen berhutang budi kepada para kaum religius, imam, biarawan dan biarawati yang menyalin, memperbanyak, memelihara dan menyebarluaskan Alkitab selama berabad-abad. Para biarawan adalah kaum yang paling terpelajar pada jamannya dan salah satu kegiatan utama mereka adalah menyalin isi Alkitab sedangkan biara-biara menjadi pusat penyimpanan naskah-naskah Alkitab ini. Umumnya masingmasing biara-biara di abad pertengahan memiliki perpustakaan tersendiri. Tidak kurang dari para raja dan kaum bangsawan dan orang-orang terkenal meminjam dari biara-biara ini. Para raja dan kaum bangsawan itu sendiri, bersama para Paus, uskup dan kepala-kepala biara, sering menghadiahkan Kitab Suci yang diberi hiasan yang indah kepada biara-biara dan gereja-gereja di seluruh Eropa. Untuk menyalin satu Alkitab lengkap, diperlukan sekurangnya 10 bulan tenaga kerja dan sejumlah besar perkamen yang mahal harganya untuk memuat lebih dari 35000 ayat-ayat dalam Alkitab. Hal ini menjelaskan mengapa banyak orang biasa tidak mampu memiliki setidaknya satu set Alkitab lengkap di rumah-rumah mereka. Mereka biasanya memiliki salinan dari sejumlah pasal dalam Alkitab yang populer. Jadi kebiasaan memiliki bagian-bagian dari Alkitab yang terpisah adalah kebiasaan yang sepenuhnya Katolik dan yang hingga kini masih dilakukan. Alkitab pada abad pertengahan umumnya ditulis dalam bahasa Latin. Hal ini dilakukan sama sekali bukan dimaksudkan untuk menyulitkan umat yang ingin membacanya. Kebanyakan orang pada masa itu tidak mampu membaca, sedangkan mereka yang mampu membaca, juga dapat mengerti bahasa Latin. Latin adalah bahasa universal pada waktu itu. Mereka yang mampu membaca lebih menyukai membaca Vulgate, versi Latin dari Alkitab. Oleh karena kenyataan tersebut, tidak ada alasan kuat untuk menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa setempat secara besar-besaran. Namun meski demikian harap diingat bahwa sepanjang sejarah Gereja Katolik tetap menyediakan terjemahan Alkitab dalam bahasa-bahasa setempat. Martin Luther dan Alkitab Protestan Pada tahun 1529, Martin Luther mengajukan kanon Palestina yang menetapkan 39 kitab dalam bahasa Ibrani sebagai kanon Perjanjian Lama. Luther mencari pembenaran dari keputusan konsili Jamnia (yang adalah konsili imam Yahudi, jadi bukan sebuah konsili Gereja Kristen!) bahwa tujuh kitab yang dikeluarkan dari Perjanjian Lama tidak memiliki kitab-kitab aslinya dalam bahasa Ibrani. Luther melakukan hal tersebut sebenarnya karena sejumlah ayat-ayat yang terdapat pada kitab-kitab tersebut justru mengokohkan doktrin-doktrin Gereja Katolik dan bertentangan dengan doktrin-doktrin baru yang dikembangkan oleh Martin Luther sendiri. Oleh karena alasan yang serupa, Martin Luther juga nyaris membuang beberapa kitab-kitab lainnya: surat Yakobus, surat Ibrani, kitab Ester dan kitab Wahyu. Hanya karena bujukan kuat oleh para pendukung kaum reformasi Protestan yang lebih konservatif maka kitab-kitab diatas tetap dipertahankan dalam Alkitab kaum Protestan. Namun demikian, tidak kurang Martin Luther menghujat bahwa surat Yakobus tidak pantas dimasukkan dalam Alkitab. Untuk mendukung salah satu doktrinnya yang terkenal yaitu Sola Fide (bahwa kita dibenarkan hanya oleh iman saja), dalam Alkitab terjemahan bahasa Jerman, Martin Luther menambahkan kata 'saja' pada surat Roma 3:28. Sehingga ayat tersebut berbunyi: "Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman saja, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat". Tidak heran kalau Martin Luther menghujat surat Rasul Yakobus dan berusaha untuk membuangnya dari Perjanjian Baru, karena justru dalam surat Yakobus ada banyak ayat yang menjatuhkan doktrin Sola Fide yang diciptakan oleh Martin Luther tersebut. Antara lain, dalam Yakobus 2:14-15 tertulis: "Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?" dan Yakobus 2:17 "Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati" dan Yakobus 2:24 "Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman." Pertanyaannya sekarang adalah: Kitab Perjanjian Lama manakah yang lebih baik anda baca? Kitab Perjanjian Lama yang digunakan oleh Yesus, para penulis kitab-kitab Perjanjian Baru dan Gereja purba? Atau Kitab Perjanjian Lama yang ditetapkan oleh imam-imam Yahudi yang menolak Yesus Kristus dan menindas umat Kristen purba ? Alkitab Gereja Katolik Bahkan sebelum pecahnya Reformasi Protestan, ada banyak versi-versi Alkitab yang beredar pada masa itu. Banyak diantaranya mengandung kesalahan-kesalahan yang disengaja - seperti dalam kasus-kasus kaum heretic, pembangkang gereja yang berusaha mendukung doktrin-doktrin yang mereka ciptakan sendiri, dengan menuliskan Alkitab yang sudah diganti-ganti isinya. Ada juga kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja oleh karena faktor human error, mengingat pekerjaan menyalin Alkitab dilakukan dengan tulisan tangan, ayat demi ayat, yang sangat memakan waktu dan tenaga. Oleh karena itu pada Konsili di Florence pada abad ke lima belas, Gereja Katolik menguatkan keputusan yang dibuat pada konsili-konsili sebelumnya mengenai kitab-kitab yang ada dalam Alkitab. Setelah meletusnya Reformasi Protestan, pada Konsili Trente oleh Gereja Katolik pada tahun 1546 dikeluarkanlah dekrit yang mensahkan Vulgate, versi Latin dari Alkitab sebagai satu-satunya versi yang diakui dan sah yang diperbolehkan kepada umat Katolik. Alkitab ini direvisi oleh Paus Sixtus V pada tahun 1590 dan juga oleh Paus Clement VIII pada tahun 1593. Selanjutnya pada konsili Vatikan I, kembali Gereja Katolik menegaskan keputusan konsili-konsili sebelumnya tentang Alkitab. Oleh karena itu di akhir tulisan ini, kita dapat membuat kesimpulan-kesimpulan penting: Berdasarkan sejarah, Alkitab adalah sebuah kitab Katolik. Perjanjian Baru ditulis, disalin dan dikoleksi oleh umat Kristen Katolik. Kanon resmi dari kitab-kitab yang membentuk Alkitab - Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru - ditentukan secara penuh kuasa oleh Gereja Katolik pada abad ke empat. Oleh karena itu, dari Gereja Katolik-lah kaum Protestan bisa memiliki Alkitab. Menuruti akal sehat dan logika, Gereja Katolik yang memiliki kekuasaan untuk menentukan Firman Allah yang infallible - bebas dari kesalahan -, pasti juga memiliki otoritas yang infallible - bebas dari kesalahan - dan juga bimbingan dari Roh Kudus. Seperti telah anda lihat, terlepas dari deklarasi oleh Gereja Katolik, kita sama sekali tidak memiliki jaminan bahwa apa yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah yang asli. Jika anda percaya kepada isi Alkitab maka anda juga harus percaya kepada otoritas Gereja Katolik yang menjamin keaslian Alkitab. Sangat kontradiktif bagi kaum Protestan untuk menerima Alkitab tetapi menolak otoritas Gereja Katolik. Logikanya, kaum Protestan mestinya tidak mengutip isi Alkitab sama sekali, karena mereka tidak memiliki pegangan untuk menentukan kitab-kitab mana saja yang asli, kecuali tentunya kalau mereka menerima kuasa pengajaran dari Gereja Katolik. Staff IDI menulis Jika memang Taurat dan Injil itu sudah diubah, lantas kapan kedua buku suci itu diubah? Sebelum AlQuran turun atau sesudahnya? Siapa yang mengubahnya? Bagian mana yang diubah? Keterangan : Mereka bertanya begitu, karena mereka juga ga tahu jawabannya. Tapi caranya bertanya memang begitu, dengan nada menantang agar orang islam menjawabnya. Uraian di atas sudah serba sedikit menjawabnya Staff IDI menulis Bagaimana mungkin diubah padahal Kekristenan dan Alkitab pada saat itu sudah tersebar ke berbagai tempat di dunia, sehingga kalau isinya diubah sedikit saja pasti ketahuan. Saat itu sudah banyak naskah Alkitab yang tersebar di mana-mana sehingga sangat tidak mungkin mengubah semua naskah yang ada, bukan? Keterangan : sudah dijawab juga di atas Staff IDI menulis Juga, bagaimana mungkin mengubah Firman Allah mengingat orang Yahudi dan orang Kristen sangat gigih mempertahankan dan menjaganya karena yakin Firman ini adalah wahyu Allah? Lantas, untuk apa orang Kristen berusaha mengubah / merusak Kitab Suci-nya sendiri? Keuntungan apa yang akan didapat dari melakukan hal itu? Terakhir, jika benar kitab Taurat dan Injil hendak diubah oleh manusia, apakah mungkin Allah sendiri (yang telah mewahyukan kitab-kitab itu) akan tinggal diam begitu saja dan membiarkan FirmanNya dirusak oleh tangan manusia? Rasanya tidak mungkin Allah yang Mahakuasa akan membiarkan itu terjadi! Keterangan : Di sinilah Allah kemudian menurunkan Alquran, sebagai Al Furqon, menerangkan ulah yahudi dan nasrani, diantaranya pada : QS 5:41. Hari rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka:"Kami Telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong[415] dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu[416]; mereka merobah[417] perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. mereka mengatakan: "Jika diberikan Ini (yang sudah di robah-robah oleh mereka) kepada kamu, Maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan Ini Maka hati-hatilah". barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, Maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar. - [415] maksudnya ialah: orang Yahudi amat suka mendengar perkataan-perkataan pendeta mereka yang bohong, atau amat suka mendengar perkataan-perkataan nabi Muhammad s.a.w untuk disampaikan kepada pendeta-pendeta dan kawan-kawan mereka dengan cara yang tidak jujur. [416] Maksudnya: mereka amat suka mendengar perkataan-perkataan pemimpin-pemimpin mereka yang bohong yang belum pernah bertemu dengan nabi Muhammad s.a.w. Karena sangat benci kepada beliau, atau amat suka mendengarkan perkataanperkataan nabi Muhammad s.a.w. untuk disampaikan secara tidak jujur kepada kawan-kawannya tersebut. - [417] Maksudnya: merobah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi. Bukankah oragn nasrani (kristen) juga mengambil taaurat dari orang yahudi? Kalau mereka mengatakan bahwa taurat tidak di ubah, maka mereka harus mampu menunjukkan taurat yang asli (tulisan MUSA) dengan yang ada sekarang, untuk dibandingkan. Sedangkan orang islam tidak harus menunjukkan karena itu bukan kitab orang muslim, dan Alquran telah menyatakan perihal kitab kitab tersebut QS 2:59. Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. sebab itu kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu dari langit, Karena mereka berbuat fasik. 162. Maka orang-orang yang zalim di antara mereka itu mengganti (perkataan itu) dengan perkataan yang tidak dikatakan kepada mereka[577], Maka kami timpakan kepada mereka azab dari langit disebabkan kezaliman mereka. [577] mereka diperintah untuk mengucap: hiththatun (berarti: mohon dilepaskan dari dosa), namun mereka mengubahnya sambil mencemoh dan mengucap: hinthatun sya'iirah (berarti: gandum). 140. Ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?" Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah[92] yang ada padanya?" dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan. [92] Syahadah dari Allah ialah persaksian Allah yang tersebut dalam Taurat dan Injil bahwa Ibrahim a.s. dan anak cucunya bukan penganut agama Yahudi atau Nasrani dan bahwa Allah akan mengutus Muhammad s.a.w. QS 2:146. Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang Telah kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri[97]. dan Sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka Mengetahui. [97] mengenal Muhammad s.a.w. yaitu mengenal sifat-sifatnya sebagai yang tersebut dalam Taurat dan Injil. QS 2:159. Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang Telah kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah kami menerangkannya kepada manusia dalam Al kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati, QS 2:174. Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang Telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu Sebenarnya tidak memakan (Tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api[109], dan Allah tidak akan berbicara[110] kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih. [109] maksudnya ialah makanan yang dimakannya yang berasal dari hasil menyembunyikan ayat-ayat yang diturunkan Allah, menyebabkan mereka masuk api neraka. [110] Maksudnya: Allah tidak berbicara kepada mereka dengan kasih sayang, tetapi berbicara dengan kata-kata yang tidak menyenangkan. 29. Katakanlah: "Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah Mengetahui". Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. 71. Hai ahli kitab, Mengapa kamu mencampur adukkan yang Haq dengan yang bathil[203], dan menyembunyikan kebenaran[204], padahal kamu mengetahuinya? [203] yaitu: menutupi firman-firman Allah yang termaktub dalam Taurat dan Injil dengan perkataan-perkataan yang dibuat-buat mereka (ahli Kitab) sendiri. [204] Maksudnya: kebenaran tentang kenabian Muhammad s.a.w. yang tersebut dalam Taurat dan Injil. Kalau Nasrani mengatakan bahwa alkitab mereka asli, maka tolong tunjukkan alkitab yang asli, yaitu taurat yang di tulis musa, dan injil yang ditulis yesus. Sedangkan kalau orang Islam mengatakan alkitab telah di ubah, maka seta merta mereka menyangkal, meskipun yang mengatakan telah diubah tersebut adalah ummaat kristen sendiri Comments Yang ada di situs IDI # jovita 2011-03-30 16:01 * Kapan dan bagaimana perubahan ayat Trinitas dalam Bibel sudah dijawab oleh para teologi Kristen sendiri, antara lain oleh Dr William Barclay. Setelah melakukan penelitian yang mendalam dan objektif, Barclay menyimpulkan ayat 1 Yohanes 5:7 sebagai ayat palsu. Selama 15 abad, ayat ini diterima karena dianggap memberikan bukti Alkitabiah untuk ajaran Trinitas. Ayat ini tidak muncul dalam manuskrip Yunani yang lebih muda dari abad ke-14. Manuskrip-manuskrip yang besar termasuk pada abad-abad ke-3 dan ke-4, dan ayat ini tidak terdapat di dalamnya. Tidak ada satu orang pun dari bapak-bapak gereja besar yang mengetahui adanya ayat ini. Karena versi asli Vulgata yang berasal dari Jerome tidak mencakupnya. Jadi, ayat itu ditambahkan untuk mendukung paham Trinitas yang di cetuskan oleh Athanasius pada tahun 325 Masehi dan sekaligus untuk meruntuhkan paham Unitarian = Tuhan itu hanya satu, yang dipertahankan oleh Arius. # Staff Isa dan Islam 2011-05-03 13:31 ~ Saudara Jovita, Ini adalah salah satu sifat umat Kristiani yang layak diteladani, karena berani menyelidiki dengan seksama apa yang diimaninya, dan tidak serta merta percaya begitu saja apa kata orang, seperti halnya umat beragama lainnya. Sanggahan : Siapa yang anda maksud? Paling Islam, coba anda bandingkan sendiri antara protesan dan katolik Umat lainnya bahkan bersedia mati konyol apabila kitabnya dikritisi, dan membela mati-matian seakan-akan dunia akan runtuh. Padahal, jikalau kitab itu memang benar adalah Firman Allah, maka sesungguhnya ayat-ayat dalam kitab itu jauh lebih mampu untuk membela dirinya sendiri. Sanggahan : (Alquran sendiri telah menyatakan, bahwa diturunkan oleh Allah dan Allah sendiri yang menjaganya). Sedangkan kalian meskipun telah nyata kesalahan alkitab, dengan dengan berkilah memakai beribu alasan. Perlu diketahui bahwa Dr.William Barclay menulis dari pendapat pribadinya. Kita mengetahui bahwasanya dalam Al-Kitab terkumpul kitab-kitab yang usianya sudah ribuan tahun. Naskah asli sudah rusak, namun banyak salinan telah dibuat jauh sebelum naskah asli rusak. Dan antara salinan-salinan tersebut hanya terdapat sedikit sekali perbedaan yang sama sekali tidak merubah arti maksud Firman Allah. Sanggahan : sedikit perbedaan bukan berarti tidak ada bukan, coba di jelaskan bagian mana yang ada sedikit perbedaan tersebut. Saya pernah membacas artikel, yang di tulis orang kristen sendiri, ternyata sedikit kesalahan tersebut, hanya sekitar 50.000 saja Beberapa dokumen tua tidak memasukkan ayat ini. Namun adalah tidak benar bahwa tidak ada dokumen tua yang berisi ayat ini. Karena teks tersebut ditemukan dalam delapan manuscript Yunani (bahasa asli) yang sangat penting, sebagai contoh: Manusript Greek Minuscules 61 (XVI), 88(XII), 221(X), 918 (XVI). Selain itu banyak terjemahan Latin yang sangat mendukung ayat ini. Kurang lebih ada 8.000 manuscript Latin yang sebagian besar berisi ayat 1 Yohanes 5:7 ini. Sanggahan : kenapa yang tertua bahasa yunani, apakah bahasa yesus, apakah yesus bisa berbahasa yunani? Bandingkan dengan keterangan orang katolik di atas Yang terpenting adalah versi Old Latin yang dipergunakan oleh bapa-bapa gereja seperti Tertulianus (tahun 155-220) dan Cyprian (tahun 200-258). Karena terjemahan-terjemahan Latin berdasarkan pada teks Yunani, maka kesimpulannya ialah bahwa kepastian keaslian ayat ini adalah sangat besar. Sanggahan : Sangat besar atau pasti? Dan yang ada menurut anda adalah sekitar tahun 155-220 M. Pertanyaannya, mana injil yang ada sejak yesus? Atau sampai tahun 155 tersebut? Alasan lain yang dapat dipakai sebagai dasar ialah bahwa dalam prolog terjemahan Alkitab Latin Vulgate (tahun 340-420), Jerome menulis bahwa dalam beberapa salinan, ayat ini telah terhapus. Ini menunjukkan bahwa ayat ini justru ada dan asli. sanggahan : kalau memang pernah ada, mestinya bisa menunjukkan, dong Namun, perlu diketahui juga bahwa ajaran mengenai Trinitas sama sekali tidak bergantung pada satu ayat ini saja. Ajaran mengenai Trinitas adalah ajaran asli Al-Kitab yang terdapat dalam keseluruhan isi Al-Kitab itu sendiri. Sanggahan : justru bagian inilah yang erutama di sanggah oleh Alquran. Ternyata kalian sengaja tidak menyampaikan ayat ayat seperti ini, tapi memilih ayat ayat yang seakan akan mendukung injil. Tapi kalau di teliti lebih jauh ternyata sebenarnya justru menohok kalian sendiri (nasrani) CA # anjas 2011-04-26 15:13 * Ahli sejarah yang lebih dapat dipercaya, mengatakan bahwa Yahya bin Zakaria telah dibunuh oleh Raja Herodes Agerippa I pada tahun 44 atau 66 M. Padahal Injil Yahya baru ditulis sekitar tahun 100 M. Maka adalah benar bahwa Injil ini kemungkinan besar sekali ditulis oleh Yahya Prebester pendeta di Asia Kecil yang hidup dalam abad I Masehi. Ia menulis Injilnya itu dengan maksud untuk menentang ajaran Corentus dan Irenius. # Staff Isa dan Islam 2011-05-03 13:40 ~ Saudara Anjas, Yahya bin Zakaria dikenal sebagai Yohanes Pembaptis oleh umat Kristiani, dan sebagai Nabi Yahya oleh umat Islam. Namun Injil Yahya bukan ditulis oleh Yohanes Pembaptis atau Nabi Yahya. Injil Yahya ditulis oleh Rasul Besar Yohanes, salah satu murid dan rasul yang diutus dan dipilih oleh Isa Al-Masih sebagai muridmurid yang hidup paling dekat dengan-Nya, dan mendengar langsung semua pengajaran dari mulut-Nya. Rasul Besar Yohanes hidup hingga tahun 100-an, dan baru meninggal setelah menulis beberapa kitab lainnya juga. Pertanyaan : kapan Yohanes lahir? Apakah ia mendengar perkataan yesus langsung? CA # Mikha 2011-05-14 23:57 * Sebagaimana diketahui bahwa Yesus wafat pada usia 33 tahun, tidak meninggalkan pelajaran secara tertulis, walau serangkum. Baru sekitar tahun 65 lahirlah Injil Markus, kemudian disusul oleh lahirnya Injil Lukas pada tahun 70. Lalu muncul lagi Injil Matius pada tahun 85. Sedangkan Injil Yohanes baru lahir pada permulaan tahun 95 (Sudibyo Markus, Konsili Vatikan II, Pustakawan Antara, Jakarta, 1978, hal.14). Keempat Injil itu berasal dari surat-surat yang ditulis secara khayali dari propaganda Kristen mula-mula. Hanya ketiga Injil yang dianggap merupakan dokumen yang paling awal yaitu Markus, Lukas, dan Matius; sedangkan Injil Yohanes lebih merupakan Injil Aneh, yang banyak sekali dipengaruhi oleh kepercayaan Yunani (H.G.Wells, Out Line of Histery, Garden City Publication,New York, 1931, hal.528). # Staff Isa dan Islam 2011-06-03 12:47 ~ Saudara Mikha, memang di dunia ini sangat banyak sekali orang yang sirik terhadap perkataan Firman Allah. Kami sendiri lebih memilih untuk percaya kepada perkataan-perkataan Allah, daripada mempercayai ucapan manusia seperti yang Saudara kutip di atas. Bagaimana dengan Saudara? Sanggahan: kalau dikatakan pernyataan Alquran, maka akan di jawab kami juga tidak mempercayainya Kitab Injil yang sama, yang juga memuat Surat Matius, Markus, Lukas, Yohanes, dan sura-sura lainnya, adalah sama persis dengan Kitab Injil yang beredar pada zaman Muhammad. Dan Al-Kitab ini, ternyata sangat diagungkan oleh kitab Saudara. Allah mengatakan dengan jelas bahwa pada Taurat dan Injil ada petunjuk dan terang (Qs 5:43-46; Qs 5:68), juga berkah yang yang dapat menjawab keraguan dan pertanyaan Muhammad (Qs 10:94; Qs 16:43-44). Sanggahan : coba perhatikan ayat yang anda maksud QS 5:43-46 43. Dan bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang didalamnya (ada) hukum Allah, Kemudian mereka berpaling sesudah itu (dari putusanmu)? dan mereka sungguh-sungguh bukan orang yang beriman. 44. Sesungguhnya kami Telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. dan janganlah kamu menukar ayatayat-Ku dengan harga yang sedikit. barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. 45. Dan kami Telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, Maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. 46. Dan kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. dan kami Telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orangorang yang bertakwa. Sanggahan : kenapa diambil hanya ayat 43-46? Karena biar kelihatan bahwa ayat tersebut mendukung paham nasrani, bukan? Ketahuilah bahwa yang tersebut diatas adalah rangkaian cerita, baaimana Muhammad SAW harus memperlakukan hukum pada orang yahudi dan nasrani. Ternyata kisah tersebut di mulai dari ayat 41 – 50. Apa tujuan kalian? Inilah ayat ayatnya 41. Hari rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka:"Kami Telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong[415] dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu[416]; mereka merobah[417] perkataanperkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. mereka mengatakan: "Jika diberikan Ini (yang sudah di robah-robah oleh mereka) kepada kamu, Maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan Ini Maka hati-hatilah". barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, Maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar. 42. Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram[418]. jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), Maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka Maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. dan jika kamu memutuskan perkara mereka, Maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, Sesungguhnya Allah menyukai orangorang yang adil. 43. Dan bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang didalamnya (ada) hukum Allah, Kemudian mereka berpaling sesudah itu (dari putusanmu)? dan mereka sungguh-sungguh bukan orang yang beriman. 44. Sesungguhnya kami Telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. dan janganlah kamu menukar ayatayat-Ku dengan harga yang sedikit. barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. 45. Dan kami Telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, Maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. 46. Dan kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. dan kami Telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orangorang yang bertakwa. 47. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya[419]. barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik[420]. 48. Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitabkitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap kitab-kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang Telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], kami berikan aturan dan jalan yang terang. sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang Telah kamu perselisihkan itu, 49. Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang Telah diturunkan Allah kepadamu. jika mereka berpaling (dari hukum yang Telah diturunkan Allah), Maka Ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. dan Sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. 50. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orangorang yang yakin ? [415] maksudnya ialah: orang Yahudi amat suka mendengar perkataan-perkataam pendeta mereka yang bohong, atau amat suka mendengar perkataan-perkataan nabi Muhammad s.a.w untuk disampaikan kepada pendeta-pendeta dan kawan-kawan mereka dengan cara yang tidak jujur. [416] Maksudnya: mereka amat suka mendengar perkataan-perkataan pemimpin-pemimpin mereka yang bohong yang belum pernah bertemu dengan nabi Muhammad s.a.w. Karena sangat benci kepada beliau, atau amat suka mendengarkan perkataanperkataan nabi Muhammad s.a.w. untuk disampaikan secara tidak jujur kepada kawan-kawannya tersebut. [417] Maksudnya: merobah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi. [418] seperti uang sogokan dan sebagainya. [419] pengikut pengikut Injil itu diharuskan memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalam Injil itu, sampai pada masa diturunkan Al Quran. [420] orang yang tidak memutuskan perkara menurut hukum Allah, ada tiga macam: a. Karena benci dan ingkarnya kepada hukum Allah, orang yang semacam Ini kafir (surat Al Maa-idah ayat 44). b. Karena menurut hawa nafsu dan merugikan orang lain dinamakan zalim (surat Al Maa-idah ayat 45). c. Karena fasik sebagaimana ditunjuk oleh ayat 47 surat ini. [421] Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya. [422] Maksudnya: umat nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya. Pertanyaan : di bagian manakah hal tersebut yang mendukung orang nasrani? QS 5:68 68. Katakanlah: "Hai ahli kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; Maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. Keterangan : kalian salah kutip mungkin, yang kalian kutip ternyata justru menyeang paham kalian sendiri. Jelas bukan, bahwa kalian kalau beragama dengan benar, harus menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran 94. Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang kami turunkan kepadamu, Maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca Kitab sebelum kamu. Sesungguhnya Telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu. Keterangan : kasihan sekali. Mereka tidak bisa mangartikan ayat yang pendek ini, tapi ayat yang panjang mereka paksakan untuk mengartikan. Sebenarnya sudah sangat jelas bukan makna ayat ini? Kalau Muhammad masih ragu tentang yang diturubkan kepadanya (Alquran) maka disuruh tanya pada ahlikitab. Kenapa? Karena di taurat dan injil disebutkan tentang Muhammad SAW. Orang kristen akan bilang, bahwa di injil dan taurat tidak ada hal tersebut. Gampang saja. Kami pinjam taurat dan injil saudara yang taurat tulisan musa dan injil tulisan yesus atau murid murid yesus, bisa tidak. Jawabannya ayat ini justru terletak di akhir ayatnya, sehingga Muhammad SAW tidak pelu tanya pada orang Yahudi apalagi Nasrani QS 16:43-44 43. Dan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan[828] jika kamu tidak mengetahui, 44. Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang Telah diturunkan kepada mereka[829] dan supaya mereka memikirkan, [828] Yakni: orang-orang yang mempunyai pengetahuan tentang nabi dan kitab-kitab. Sanggahan : saya kasian kepada orang Nasrani, karena semangat yang mem”babi buta” jadi tidak cermat. Apa yang disuruh tanya? Yaitu tentang kisah para nabi. Apakah Muhammad SAW tanya? Tidak, karena telah diberitahu Allah Justru Muhammad SAW diperintah untuk menerangkan tentang mereka dengan memakai Alquran, dan tentunya yang diterangkan tersebut adlah juga yang tidak mereka senangi. Bukankah demikian saudara Kristen? Al-Kitab telah tersebar dengan luas bahkan sebelum zaman Muhammad, dan versi yang sama itu pula yang dibaca oleh umat Kristiani saat ini. Petunjuk dan terang dalam Injil mengungkapkan bahwa Isa Al-Masih adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang bisa sampai kepada Allah di sorga kalau tidak melalui Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Sanggahan : silakan baca file Inilah jalan yang lebih lurus CA # Abu Syarif 2011-06-20 15:53 * Kata-kata dalam 2 Tawarikh 36:9, yang mengatakan “8 tahun” diedit menjadi “18 tahun”. Kata-kata ini berbeda antara versi KJV dengan Al-Kitab versi lainnya, seperti ESV. (BIS) Yoyakhin berumur 18 tahun ketika ia menjadi raja Yehuda, dan ia memerintah di Yerusalem 3 bulan 10 hari lamanya. Ia juga berdosa kepada TUHAN. # Staff Isa dan Islam 2011-06-22 11:49 ~ Saudara Abu Syarif, adalah benar bahwa Al-Kitab versi KJV dan ESV memang memuat hal yang berbeda untuk ayat ini. Hal ini terjadi karena mereka menerjemahkan Al-Kitab dengan sumber salinan yang berbeda. Sebagaimana telah kami sampaikan, ada ribuan dan bahkan ratusan ribu salinan Injil kuno. Dan di antara mereka terdapat sedikit perbedaan. Namun hal ini justru membuktikan bahwa Injil tidak pernah dipalsukan. Kita bisa mengerti bahwa di dalam menyalin suatu dokumen kuno, tentu bisa terjadi sedikit kesalahan. Sanggahan : andara mengatakan ada sedikit perbedaan, sedikit atau banyak? Karena kristen sendiri mengatakan ada sampai 50.000 kesalahan. Apakah 50.000sedikit atau banyak. Untuk mengatakan dipalsukan atau tidak, maka kami minta ditunjukkan taurat dan injil yang paling asli, yang paling tua. Yaitu torat yang ditulis musa. Injil yang ditulis yesus atau murid murid yesus yang awal. Bukankah anda sendiri mengatakan ” Kita bisa mengerti bahwa di dalam menyalin suatu dokumen kuno, tentu bisa terjadi sedikit kesalahan” bukankah bearti nanti hasilnya tidak asli lagi, bukan? Pertanyaannya adalah, injil yang beredar sekarang yang ada “sedikit kesalahannya” atau yang tidak ada salahnya sama sekali? Jika umat Kristiani mau memalsukan Al-Kitab, tentunya perbedaan ini sudah tidak ada. Palsukan saja kata-katanya menjadi sama, sehingga umat Islam tidak akan menuduh lagi. Gampang bukan? Sanggahan : ternyata kalian kristen saling tuduh, bukan? Kami minta tunjukkan kami alkitab yang asli. Gampang bukan? Namun umat Kristiani tidak berbuat sama seperti Utsman yang membakar Al-Quran versi lain hanya karena versi-versi tersebut berbeda dengan versi miliknya. Sanggahan : tolong kami di beri tulisan secara detail tentang hal ini, gampang bukan? Namun dalam sejarah, kedua fakta tersebut di atas adalah benar. Yoyakhin naik tahta ketika berusia 8 tahun, namun ia baru memerintah sendiri secara penuh setelah dianggap cukup umur, yakni 18 tahun. Sanggahan : tolong kami di beri catatan sejarahnya secara detail, gampang bukan? CA # mikha 2011-06-17 21:54 * Injil yang menjadi petunjuk dan terang adalah Injil yang asli, bukan yang di tulis oleh beberapa orang, yang saling bertentangan satu dengan yang lain. Jadi Injil manakah yang benar? Lukas , Matius, Markus atau Yohanes? # Staff Isa dan Islam 2011-06-22 11:54 ~ Saudara Mikha, pada zaman Muhammad, Injil yang diakui hanyalah Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Saat itu kitab Injil sudah selesai dibukukan. Dan ketika seseorang berkata tentang Injil, yang diakui hanyalah Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Kalau Muhammad tidak menyetujui keempat Injil tersebut, maka Muhammad pasti akan mengatakan bahwa ada kitab Injil yang lain. Beliau pasti akan mengatakan bahwa Kitab Injil yang sekarang ini (atau yang berlaku pada zaman Muhammad) adalah sudah dipalsukan). Namun hal ini tidak beliau katakan bukan? Sanggahan : tolong kami di beritahu, mana perkataan Muhammad SAW yang menyetujui keempat injil tersebut. Gampang bukan? Nabi Saudara mengatakan bahwa Taurat dan Injil adalah petunjuk dan terang. Hal ini sudah pasti berarti Kitab Injil yang diakui seluruh dunia pada saat itu. Allah juga berkata agar Muhammad boleh bertanya kepada Ahli Kitab yang membaca Taurat dan Injil. Perlu diketahui, Injil yang mereka baca adalah Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Mereka tidak membaca kitab-kitab Injil yang lain. Sanggahan :Tolong disampaikan kepada kami, ayat ayat yang saudara maksud. Kami belum tahu. Gampang bukan? CA # mikael 2011-07-02 07:05 * Tuhan umat Kristiani Salah. Berfirmanlah Tuhan: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."(Kejadian 6:3) Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati.(Kejadian 5:5) Jadi Set mencapai umur sembilan ratus dua belas tahun, lalu ia mati.(Kejadian 5:8) Jadi Enos mencapai umur sembilan ratus lima tahun, lalu ia mati.(Kejadian 5:11) Nuh masih hidup tiga ratus lima puluh tahun sesudah air bah.(Kejadian 9:29) # Staff Isa dan Islam 2011-07-22 16:00 ~ Saudara Mikael, Angka120 tahun yang disebutkan Allah dalam Taurat, Kitab Kejadian 6:3 bukanlah batas usia manusia. Angka tersebut lebih ditujukan untuk jangka waktu yang diberikan Allah, sebelum air bah betul-betul datang. Itulah jangka waktu peringatan kepada Nuh. Dan Nuh mempersiapkan bahteranya dan "berkotbah" 120 tahun lamanya kepada orang-orang sezamannya sebelum air bah tiba. Jika angka 120 tahun itu berhubungan dengan usia manusia, pasti akan dengan ayat-ayat lain, misalnya umur Nuh 950 tahun, Sara (istri Abraham) 127 tahun, Abraham 175 tahun, Ismael 137 tahun, Ishak 180 tahun, Yakub 140 tahun, dan lain-lain. Banyak yang melampaui angka 120 tahun itu. Jadi, tidak ada patokan usia dalam Alkitab, kalau tidak salah, di masa kini pun ada orang tua yang usianya lebih dari 120 tahun. ~ SL Sanggahan : memang begitulah kebiasaan kristen. Lain pokok lain tiang, lain soal lain jawab. Tolong kami di beri ayat alkitab tentang penjelasan kejadian 6:3, bukan hanya alasan saudara # kumbang 2011-07-02 07:06 * Tuhan umat Kristiani peragu. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air(Matius 14:25). Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka(Markus 6:48). Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat(Yohanes 1:39). Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga(Lukas 23:44). Kalau hanya kira-kira saja, saya juga bisa. Jangan-jangan jalan keselamatan juga hanya kira-kira saja. # Staff Isa dan Islam 2011-07-22 15:58 ~ Saudara Kumbang, Setiap manusia tentu mendambakan keselamatan yang pasti, karena apa artinya seorang manusia mendapatkan segalanya di dunia ini tetapi jiwanya binasa. Sehingga mereka mencari keselamatan melalui agama, filsafat, dan beramal saleh yang dianggap dapat membawanya kepada Allah, namun semua sia-sia. Pemimpin umat Muslim berkata: "Aku bukanlah rasul yang pertama diantara rasul rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak pula terhadapmu…" (QS.46:9) Sedangkan Injil bersabda: “Dan keselamatan tidak ada didalam siapapun juga selain di dalam Dia (Isa Almasih) sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4 : 12) Sanggahan : kasihan kalian, rangkaian ayat tersebut di atas di mulai dari ayat 1-13. Justru menyanggah kalian sendiri 1. Haa Miim[1385]. 2. Diturunkan Kitab Ini dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 3. Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka. 4. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu sembah selain Allah; perlihatkan kepada-Ku apakah yang Telah mereka ciptakan dari bumi Ini atau Adakah mereka berserikat (dengan Allah) dalam (penciptaan) langit? bawalah kepada-Ku Kitab yang sebelum (Al Quran) Ini atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang dahulu), jika kamu adalah orang-orang yang benar" 5. Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? 6. Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka. 7. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat kami yang menjelaskan, berkatalah orang-orang yang mengingkari kebenaran ketika kebenaran itu datang kepada mereka: "Ini adalah sihir yang nyata". 8. Bahkan mereka mengatakan: "Dia (Muhammad) Telah mengada-adakannya (Al Quran)". Katakanlah: "Jika Aku mengadaadakannya, Maka kamu tiada mempunyai Kuasa sedikitpun mempertahankan Aku dari (azab) Allah itu. dia lebih mengetahui apaapa yang kamu percakapkan tentang Al Quran itu. cukuplah dia menjadi saksi antaraku dan antaramu dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha penyayang". 9. Katakanlah: "Aku bukanlah Rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan Aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan Aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan". 10. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al Quran itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang tersebut dalam) Al Quran lalu dia beriman[1386], sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim". 11. Dan orang-orang kafir Berkata kepada orang-orang yang beriman: "Kalau sekiranya di (Al Quran) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya[1387]. dan Karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya Maka mereka akan berkata: "Ini adalah dusta yang lama". 12. Dan sebelum Al Quran itu Telah ada Kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat. dan Ini (Al Quran) adalah Kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. 13. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", Kemudian mereka tetap istiqamah[1388] Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. [1385] ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah Karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan Hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu. [1386] yang dimaksud dengan seorang saksi dari Bani Israil ialah Abdullah bin salam. ia menyatakan keimanannya kepada nabi Muhammad s.a.w. setelah memperhatikan bahwa di antara isi Al Quran ada yang sesuai dengan Taurat, seperti ketauhidan, janji dan ancaman, kerasulan Muhammad s.a.w., adanya kehidupan akhirat dan sebagainya. [1387] maksud ayat Ini ialah bahwa orang-orang kafir itu mengejek orang-orang Islam dengan mengatakan: Kalau sekiranya Al Quran Ini benar tentu kami lebih dahulu beriman kepadanya daripada mereka orang-orang miskin dan lemah itu seperti Bilal, 'Ammar, Suhaib, Habbab radhiyallahu anhum dan sebagainya. [1388] Istiqamah ialah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal yang saleh. Pertanyaan : bagian mana ayat Alquran yang mendukung pendapat kalian? ~ SL # Guspi 2011-07-09 17:36 * Kelihatannya Muhammad yakin bahwa Kitab Taurat, Zabur dan Injil yang ada masih benar, atau jika tidak, pasti Ia tidak akan mendorong supaya orang mempercayai dan mengikuti Kitab-kitab itu (Sura 3:4,5; 5:66-68; 21:7). Ini Benar, semua Muslim membenarkan, hanya saya Kristen telah mengubah isinya. Bagaimana mungkin diubah padahal keKristenan dan Alkitab pada saat itu sudah tersebar ke berbagai tempat di dunia. Mungkin, seperti Al-Quran yg sudah diubah barisnya sehingga berbeda artinya, tetapi tidak berhasil(ketahu an)karena Allah telah menjamin kesempurnaannya . Bagaimana mungkin mengubah Firman Allah mengingat orang Yahudi dan orang Kristen sangat gigih mempertahankan dan menjaganya. Jika tidak berubah, maka seluruh Nasrani sekarang sudah masuk Islam, karena didalam Injil asli diterangkan tentang kehadiran Muhammad di Islam. # Staff Isa dan Islam 2011-07-15 23:10 ~ Nabi saudara mengatakan bahwa jika Kitab Suci Injil tidak diubah, masih akan berisi nubuatan tentang kedatangannya. Apakah nabi saudara menjelaskan kapan dan bagaimana Kitab Suci telah diubah atau siapa yang telah melakukannya? Tidak! Apakah dia memberikan beberapa bukti perubahan ini dengan memberikan salinan kitab suci yang belum di ubah? Tidak! Sebaiknya kesaksian yang dapat dipertanggungja wabkan harus disertai dengan bukti-bukti otentik yang tidak sepihak. Sanggahan : bukti bukti yang anda minta, adalah bahwa kalian sendiri kristen tidak satu padu. Dan bukankah kalian sendiri telah mengatakan, ada sedikit kesalahan dan kesalahan saat menyalin. Bukankah itu berarti tidak asli? Yang mengatakan nubuatan mukan Muhammad SAW tetapi Allah. Perkara kalian menyangkalnya itu urusan kalian.+justru kalianlah yang punya kitab suci tersebut yang harus membuktikan keaslian kitab saudara. Kami mohon ditunjukkan torat asli tulisan musa dan injil tulisan yesus dan murid muridnya. Gampang bukan/? Karena itu kitab kalian. Kalau kami diminta menunjukkan bagaimana? Kami aja yang salinan ga punya, apalagi yang asli. Gampang bukan? Injil adalah Firman Allah lihatlah dalam Injil, surat Roma 1:16 ”Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.” artinya injil untuk keselamatan seluruh bangsa di dunia dan tidak hanya untuk bangsa Yahudi saja. Sanggahan : kami minta ditunjukkan torat dan injil yang asli bukan yang salinan. Apalagi yang sekedar surat paulus untuk jamaah di roma. Itu hanya pendapat pribadi paulus. ~ NN # Guspi 2011-07-09 17:48 * Admin, saya ingin bertanya, kapan matahari, tumbuh-tumbuhan dan siang malam di ciptakan? Apa dalilnya? # Staff Isa dan Islam 2011-07-15 22:51 ~ Matahari diciptakan pada hari keempat. Tumbuh-tumbuhan pada hari keenam. Siang-malam pada hari pertama, lihatlah dalam Taurat, Kitab Kejadian 1. Padamulanya semua ciptaan tersebut diciptakan baik tidak ada yang jahat namun setelah manusia berdosa dengan memakan buah terlarang maka ciptaan tersebut rusak dan mengalami hukum kemerosotan dan tidak sedikit dari ciptaan tersebut yang mendatangkan malapetaka bagi manusia contoh ekstrim yaitu bencana alam. Jadi jelaslah bahwa dosa merusak yang baik dari Allah. Pertanyaan : iblis jahat atau tidak? Kapan iblis diciptakan? Apakah kejahatan iblis sebelum manusia bedosa atau sesudah manusia berdosa? Karena menurut anda Padamulanya semua ciptaan tersebut diciptakan baik tidak ada yang jahat namun setelah manusia berdosa dengan memakan buah terlarang. Berarti iblis baik bukan? ~ NN # lucky 2011-07-20 11:09 * Naskah asli Bible sudah punah. Dalam sejarah Imperium Yunani, disebutkan bahwa Raja Antiokhus IV dari kerajaan Seleucos berusaha membinasakan agama Yahudi dengan membakar seluruh catatan Kitab Sucinya dan mengharuskan bangsa Yahudi mengikuti kebiasaan hidup Yunani. Karenanya, pada masa Origenes Adamantios(185-254)sudah tidak ada lagi teks asli Septuaginta, kecuali salinan-salinannya yang berlain-lainan. Perkembangan selanjutnya, salinan teks Septuaginta ini dirusak oleh penulis-penulis gereja Kristen dalam pertengkarannya dengan kaum Yahudi, akibat pemisahan diri jemaat Nasrani dari Jemaat Yahudi yang melahirkan agama Kristen. “Di seluruh dunia tidak usah dicari teks asli Kitab Suci, sebab teks itu memang tidak ada. Yang kita miliki sekarang ialah salinan dari salinan-salinan terdahulu dan di antara bermacam-macam salinan yang kita miliki itu terdapat cukup banyak perbedaan”(Stef an Leks, Inspirasi dan Kanon Kitab Suci, halaman 74). # Staff Isa dan Islam 2011-07-22 20:06 ~ Saudara Lucky, Berarti yang saudara maksud bahwa sebelum agama saudara ada Injil sudah tidak asli lagi, mari kita selidiki. Keterangan : kami tunggu penyelidikannya, kami mohon ditunjukkan injil asli (bukan salinan) dan salinannya. Marilah kita cocokkan Bukankah Allah SWT memerintahkan nabi saudara mencari pertolongan dari mereka yang membaca Alkitab untuk menghilangkan segala macam keraguan (Yunus 10:94) Sanggahan : telah kami nyatakan di atas, bukan seperti apa yang anda maksudkan lagipula kitab saudara menyaksikan keaslian Alkitab (Al Ankabuut 29:46). Sanggahan : bagian mana ayat ini yang menunjukkan keaslian alkitab? Justru di sini menunjukkan bahwa orang yang diberi alkitab adalah muslim 46. Dan janganlah kamu berdebat denganAhli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka[1154], dan Katakanlah: "Kami Telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami Hanya kepada-Nya berserah diri". [1154] yang dimaksud dengan orang-orang yang zalim ialah: orang-orang yang setelah diberikan kepadanya keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan dengan cara yang paling baik, mereka tetap membantah dan membangkang dan tetap menyatakan permusuhan. Tolong dong! Kalau mau ngomong itu yang teliti, biar tidak ketahuan tololnya Tidak masuk akal jika Injil sudah tidak asli lagi tetapi Allah SWT masih memeritahkan nabi saudara membacanya. Jika demikian apakah Allah SWT lupa Injil sudah tidak ada yang asli? Sanggahan: tolong kami diberikan ayatnya bahwa Allah menyuruh Muhammad SAW membaca alkitab. Tolong baca ayat ini : 48. Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; Andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu). Kalian harus bisa menunjukkan kepada kami, perintah Allah agar Muhammad SAW membaca Alkitab ~ NN # Mulya 2011-07-26 15:32 * Murni atau tidak suatu Kitab Suci, bisa kita lihat dari isi dan ajaran dalam Kitab itu! Kitab Suci itu bila kita ibaratkan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa adalah sama dengan UUD. UUD itu berfungsi sebagai pedoman hukum dan tatanan untuk hidup berbangsa dan benegara dan UUD disetiap pelosok negeri, baik keluaran daerah maupun pusat, baik karangan atau cetakan manapun tidak akan ada satu katapun yang berbeda dan bertentangan satu pasal dengan pasal yang lain dan ayat satu dengan ayat yang lain. Ini adalah logika yang sederhana saja! Bagaimana dengan Injil yang sekarang dan bagaimana dengan Al-Quran? Apa jadinya bila satu daerah dengan daerah yang lain atau karangan yang satu dengan karangan yang lain terdapat perbedaan kata atau kalimat dalam UUD, satu kata saja? Ini hanya sebagai pandangan saja semoga dapat menjadi renungan untuk kita mendapatkan kebenaran yang hakiki, tanpa membanding-membandingkan agama yang satu dengan yang lain. # Staff Isa dan Islam 2011-07-29 09:11 ~ Bagaimana dengan Injil sekarang? Mari kita menelusuri Injil. Injil berarti "Kabar Baik dari Allah". Naskah tertua Injil berusia kurang lebih 70 tahun setelah Isa Al-Masih wafat. Naskah-naskah ini masih terdokumentasi dengan baik. Keterangan: kami minta ditunjukkan. Itupun bukan yang setelah 70 tahun wafatnya yesus, saudara pernah melihat alkitab tersebut? Saudara pernah membacanya? Kalaupun ada beberapa perbedaan dalam tata bahasa, tanda-tanda baca, atau sebahagian kisah-kisah yang tercantum telah pudar dimakan usia. Para ahli telah membuktikan, bahwa tidak ada kesalahan yang mengaburkan kebenaran dari kisah-kisah yang termuat di dalamnya. Pertanyaan : adakah beda antara babi dan babi hutan? Salinan Alkitab saudara dahulunya memuat kata babi, kemudian pada salinan setelahnya memuat kata babi hutan. Bila ada bedanya tolong terangkan kepada kami, bila babi adalah sama dengan babi hutang tolong jelaskan kepada kami. Coba anda baca kalimat ini: Saya mau makan anjing Saya, mau makan anjing Saya mau makan, anjing Saya mau, makan anjing Silakan gunakan suatu kalimat yang sama, ubahlah tanda bacanya atau letak tanda bacanya, apakah artinya sama atau berbeda? Bukankan alkitab menurut anda mempunyai sedikit kesalahan, dan adanya kesalahan penyalinan? Apakah kesalahan itu tidak mengubah makna di bandingkan yang tidak ada kesalahannya? Injil tidak mungkin berubah. Mungkin manusia dapat memutarbalikkan nya, tetapi Injil tetap ada dan kekal. Bukankah Al-Quran sendiri menyatakan pada kita bahwa Injil tidak mungkin diubah! “...Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasulrasul itu.” (Qs. 6:34) Sanggahan : kita lihat ayatnya 34. Dan Sesungguhnya Telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. dan Sesungguhnya Telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu. Ayat ini tidak mengatakan bahwa ayat injil tidak mungkin di ubah. Di sini di jelaskan yang tidak di ubah adalah ketentuan/janji janji Allah. Sehingga kalau mau apa itu ketentuan Allah, silakan baca keseluruhan ayat Alquran dan pahami. Namun, jika dalam Al-Quran ada beberapa ayat yang dianggap menyatakan “pemalsuan” Injil. Justru ini menunjukkan bahwa dalam Al-Quran sendiri mengandung ayat-ayat yang saling bertentangan. Sanggahan : tolong beritahukan kepada kami ayat yang bertentangan yang saudara maksudkan. Kita akan melihatnya bersama sama ~ SL