BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri Reksa Dana di Indonesia saat ini merupakan salah satu wadah investasi yang cukup banyak diminati oleh para investor. Ditengah kondisi ekonomi makro yang hingga kini masih belum menguntungkan, industri Reksa Dana justru mampu menunjukkan kemajuan yang sangat bagus. Positifnya perkembangan Reksa Dana Indonesia ini tercermin dari melonjaknya sejumlah indikator penting, seperti meningkatnya Net Asset Value (NAV), bertambahnya jenis-jenis Reksa Dana yang ada, dan seperti tertulis pada tabloid Kontan No.19,tahun IX, 14 Februari 2005 bertambahnya jumlah investor sampai dengan bulan Desember 2004 sebesar 726 ribu dan dana yang terhimpun sampai dengan akhir Januari 2005 jumlahnya mencapai Rp. 108 triliun untuk semua jenis Reksa Dana. Tabel 1.1 Jumlah Kenaikan Reksa Dana/Unit Penyertaan/NAB dari Tahun 1996 – Maret 2005 Periode 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 Mar 05 Jumlah PemegangSaham/ NAB (Rp trilliun) (Kumulatif) UnitPenyertaan 25 77 81 81 94 108 131 186 246 270 2.441 20.234 15.482 24.127 39.487 51.723 125.820 171.712 299.063 299.139 2.782 4.917 2.992 4.974 5.516 8.004 46.614 69.478 104.037 105.264 Unit Penyertaan Yang Beredar 2.942.232.210,52 6.007.373.758,55 3.680.892.097,26 4.349.952.950,82 5.006.049.769,66 7.303.771.880,36 41.655.523.049,21 60.020.745.572,82 84.700.701.702,71 82.588.698.519,84 Sumber : WWW.bapepam.go.id/data/Reksa Dana/daftar.htm Gambar 1.1 Reksa Dana Sampai Periode Desember 2004 29 21 49 149 Reksa Dana Pendapatan Tetap Reksa Dana Campuran Reksa Dana Saham Reksa Dana Pasar Uang Sumber : Majalah Investor edisi 115, hlm 70, 11-24 Januari 2004 Gambar 1.2 Grafik Perkembangan NAB 1996 – Maret 2005 Sumber : WWW. Bapepam.go.id Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan terbatas. Reksa Dana merupakan instrumen investasi yang relatif baru bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, yang biasanya akrab dengan deposito, obligasi dan saham. Di negara yang sudah maju seperti Amerika Serikat, Reksa Dana ini dikenal sebagai Mutual Fund. Menurut Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Secara sederhana dapat dikatakan sebagai dana gotong royong untuk kegiatan investasi yang pelaksanaannya dilakukan oleh suatu lembaga yang disebut perusahaan Reksa Dana, yang dalam hal ini bertindak sebagai manajer investasi. Sebagai lembaga yang mengawasi jalannya pasar modal di Indonesia, Bapepam membuat klasifikasi Reksa Dana berdasarkan pada kebijakan investasinya. Memasuki awal tahun 1997, tawaran investasi melalui Reksa Dana semakin gencar, perusahaan-perusahaan Reksa Dana selaku manajer investasi semakin ketat bersaing menawarkan jasanya untuk mengembangkan dana calon investor dengan janji antara lain hasil yang diperoleh akan diatas bunga deposito dan penghasilan yang tidak kena pajak. Produk dari perusahaan Reksa Dana merupakan panduan portofolio yang spesifik dan efisien, sehingga merupakan alternatif yang aman terutama bagi investor pemula, investor yang sibuk maupun investor lainnya yang menginginkan diversifikasi investasi pada instrumen investasi tetapi modalnya kecil. Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peranan pemodal lokal di bursabursa Indonesia mengingat aktivitas perdagangan di Bursa Efek Jakarta masih didominasi oleh investor asing. Dengan makin banyak dan beragamnya jenis Reksa Dana yang ditawarkan oleh perusahaan sekuritas dengan manajer investasinya sebagai pengelola investasi, maka disini dituntut investor untuk lebih cermat mengamati kelayakan investasi pada suatu produk Reksa Dana, karena keuntungan yang didapat pada tahun sebelumnya, belum tentu memberikan keuntungan yang sama pada tahun yang akan datang. 1.2. Rumusan Permasalahan Semua kegiatan investasi mengandung risiko, begitu juga menabung di bank dan deposito bank, resikonya adalah jika bank salah mengelola maka bank akan bangkrut dan risiko inflasi yang setiap tahun makin tinggi ini mengakibatkan nilai mata uang semakin berkurang nilainnya. Setiap investor menginginkan hasil yang tinggi tetapi dengan risiko yang kecil. Makin kecilnya tingkat bunga yang ditawarkan oleh pihak bank pada produk deposito ( 6% - 7% ) dan tabungan ( 4% ), membuat investasi pada kedua produk tersebut menjadi tidak menarik lagi, bagi sebagian nasabah yang menginginkan keuntungan yang tinggi, pajak ditambah dengan tingginya tingkat inflasi di Indonesia membuat hasil yang didapat dari produk tersebut negatif. Dan juga mulai tumbuhnya tingkat kesadaran pada sebagian masyarakat bahwa investasi merupakan hal yang penting untuk masa depan. Maka dari pada itu dibutuhkan suatu investasi baru yang dapat memberikan hasil yang lebih tinggi, masyarakat mulai mengenal yang namanya investasi pada pasar uang, saham dan obligasi tapi kita ketahui bahwa investasi pada ketiga produk tersebut dibutuhkan keahlian dan waktu dimana secara terus menerus harus dipantau dan juga modal yang besar. Hal inilah yang membuat hadirnya produk Reksa Dana dimana dengan modal yang kecil sekalipun investor dapat melakukan investasi pada pasar uang, saham dan obligasi. Investasi ini tidak menuntut keahlian dan waktu para investor, karena dana investor akan dikelola oleh manajer investasi profesional yang mendapat ijin dari BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) untuk mengelola dana tersebut. Diantara semua jenis Reksa Dana yang ada, Reksa Dana saham dapat memberikan keuntungan yang paling tinggi sampai lebih dari 50% keuntungan per tahun, tapi juga memiliki risiko yang paling tinggi diantara semua Reksa Dana karena pergerakan harga saham tidak hanya dipengaruhi oleh keadaan nilai sahamnya , tetapi juga ada yang namanya risiko pasar. Banyaknya jenis Reksa Dana saham yang ditawarkan sekarang ini membuat investor bingung ditambah juga dengan istilah-istilah Reksa Dana yang membuat orang awam akan investasi ini tambah bingung. 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari pada penelitian ini, adalah: 1. Untuk mengetahui jenis Reksa Dana saham mana yang membawa return lebih baik dari pada jenis Reksa Dana saham lainnya. 2. Untuk mengetahui apakah return Reksa Dana saham, dapat outperform pembandingnya dalam hal ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dalam hal ini untuk mengetahui apakah alpha lebih besar daripada 0. Lebih besar daripada 0 berarti dapat mengalahkan IHSG. 3. Untuk mengetahui apakah risiko dari pada Reksa Dana saham, lebih kecil atau lebih besar dibandingkan dengan pembandingnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dalam hal ini apakah beta lebih kecil dari IHSG maka risikonya lebih kecil. Manfaat dari penelitian ini, adalah: 1. Sebagai pedoman bagi calon investor untuk memilih jenis Reksa Dana saham mana yang memiliki return lebih baik. 2. Sebagai bahan pembelajaran dan menambah pengetahuan pembaca tentang investasi di Reksa Dana, pada Reksa Dana saham khususnya. 3. Memberikan informasi mengenai Reksa Dana saham, mengenai keuntungan yang dihasilkan dan tingkat risiko dibandingkan dengan Reksa Dana saham yang lain maupun dengan investasi keuangan lainnya. 4. Sebagai acuan untuk investor, bagaimana cara mengukur kinerja Reksa Dana saham. 1.4. Pembatasan Permasalahan Semua investor selalu menginginkan hasil yang tinggi dari setiap investasi yang ditanamkannya, tetapi setiap investasi mempunyai risiko baik itu yang rendah sampai dengan yang tinggi. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi dalam keuangan yang dapat memberikan hasil yang tinggi jika dibandingkan dengan produk Bank lainnya. Disini penulis akan meneliti tentang salah satu jenis Reksa Dana yaitu Reksa Dana saham dimana penempatannya hampir 80% dana dalam saham, penelitian pada jenis ini dikarenakan hasil yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan dengan jenis Reksa Dana lainnya dan juga risiko yang tinggi diantara semua jenis Reksa Dana. Pembatasan penelitian juga hanya pada jenis Reksa Dana saham yang telah beroperasi kurang lebih 3 tahun dan periode penelitian dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004. 1.5. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan karya akhir ini antara lain: 1. Pengumpulan Data. Data-data yang akan digunakan dikumpulkan dari: a. Studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari buku-buku, majalah, artikel-artikel, jurnal dan internet yang relevan dengan penelitian ini. b. Di dalam penelitian ini diperlukan data-data sekunder berupa Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit dari sejumlah Reksa Dana saham yang ada untuk periode tahun 2002 sampai tahun 2004, data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk periode yang sama, serta data tingkat suku bunga SBI untuk jangka waktu 1 bulan. yang diperoleh dari laporan-laporan yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Jakarta, BAPEPAM, serta lembaga-lembaga lain yang terkait dengan penelitian ini. 2. Metode Analisis Data. Untuk dapat mengetahui kinerja Reksa Dana saham penulis menggunakan tiga model pengukuran yang sudah cukup dikenal dan sering dipergunakan yakni metode Sharpe Index, metode Treynor Index dan metode Jensen’s Alpha. a. Metode pengukuran tingkat pengembalian. Kinerja portofolio diukur dengan membandingkan tingkat pengembalian yang dihasilkan portofolio dengan tingkat pengembalian pasar yang diukur dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). b. Metode pengukuran dengan penyesuaian risiko. Kinerja portofolio diukur dengan menggunakan metode pengukuran tingkat pengembalian yang disesuaikan dengan risiko yang terkandung didalamnya. Metode pengukuran yang akan digunakan adalah metode Sharpe Index, metode Treynor Index dan metode Jensen’s Alpha. 1.6. Sistematika Penulisan Secara garis besar penelitian ini dibagi menjadi 5 bab, masing-masing adalah: Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian, Analisis dan Pembahasan dan Kesimpulan dan Saran. Intisari penelitian dari kelima bab ini dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian yang akan digunakan dan sistematika penulisan karya akhir. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam tinjauan pustaka, dijelaskan dan disajikan kerangka teori yang mendasari rancangan penyelesaian permasalahan pokok yang akan dibahas dan teori-teori mengenai metode-metode pengukuran penelitian, yang berhubungan dengan tujuan pembahasan yang bersumber dari buku-buku, jurnal, majalah, internet dan artikel yang dapat dijadikan sebagai bahan pendukung dalam melakukan pendekatan dan pembahasan pokok masalah sehingga dapat diperoleh hasil pembahasan yang lebih baik BAB III. METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian, akan dijelaskan mengenai cara bagaimana penelitian dilakukan dan pendekatan metode serta alat (tools) yang digunakan dalam pengumpulan, pengolahan dan analisis data. BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan hasil dari penelitian dan pengolahan data yang didapat dari 9 Reksa Dana, hasil yang diperoleh akan diuji dengan 3 metode yaitu Indeks Sharpe, Indeks Treynor dan Indeks Jensen, untuk mengetahui performance dari 9 Reksa Dana mana yang layak untuk di investasikan. Dan juga akan dilihat konsistensi dari 9 Reksa Dana selama tahun 2002 sampai tahun 2004, apakah hasil dari tahun sebelumnya akan sama pada tahun yang akan datang. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan daripada hasil penelitian dari ke-3 metode tersebut dan saran-saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan, secara ringkas dan padat.