Contents Corporate Profile 2 Stock Highlights 3 Financial Highlights 4 Message from the President Commissioner 6 Letter from the President Director to Shareholders 8 Management Report 11 Milestones in 2001 13 Corporate Governance 16 Business Segmental Information • • • • • • • AUTOMOTIVE DIVISION – Automobile Group – Motorcycle Group – Component Group HEAVY EQUIPMENT DIVISION FINANCIAL SERVICES DIVISION AGRIBUSINESS DIVISION WOODBASED DIVISION INFORMATION-TECHNOLOGY DIVISION INFRASTRUCTURE DIVISION 19 27 31 35 37 39 41 Human Resources Development 43 Environmental Management 47 Social Responsibility 49 Corporate Plan in 2002 53 Financial Report 56 Corporate Data Board of Commissioners Board of Directors Corporate Information i iii vii ASTRA international 2 Corporate Profile Bermula dari sebuah perusahaan dagang pada tahun 1957, Astra telah meluaskan jangkauan usaha dan investasinya. Kini PT Astra International Tbk (“Perseroan”) adalah sebuah perusahaan publik yang memiliki tujuh bidang usaha, yaitu Divisi Otomotif, Divisi Alat Berat, Divisi Jasa Keuangan, Divisi Agribisnis, Divisi Perkayuan, Divisi Teknologi Informasi dan Divisi Infrastruktur. Started as a trading company in 1957, Astra has since expanded its business and investment reach. Today, PT Astra International Tbk (the “Company”) is a public Vompany with seven business divisions: Automotive, Heavy Equipment, Financial Services, Agribusiness, Wood-Based, Information Technology, and Infrastructure. Dalam pengembangan usahanya selama ini, Perseroan banyak bermitra usaha dengan perusahaan-perusahaan bereputasi internasional. Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sejak tahun 1990, dengan nilai kapitalisasi pasar saham Perseroan per 31 Desember 2001 sekitar Rp 5 triliun dengan 4.637 pemegang saham. Over the course of its development, the Company has formed partnerships with numerous internationally reputable companies. Listed on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange since 1990, the Company’s market capitalization as of 31 December, 2001 stood at approximately Rp 5 trillion, with 4,637 shareholders. Karyawan Grup Astra di seluruh Indonesia per 31 Desember 2001 berjumlah sekitar 95.000 orang. The Astra Group employed approximately 95,000 people throughout Indonesia as of 31 December 2001. KANTOR PUSAT ASTRA ASTRA HEAD OFFICE ASTRA international 3 Stock Highlights MODAL DAN SAHAM (31 Desember 2001) EQUITY AND STOCKS (as of 31 December 2001) JARINGAN DISTRIBUSI ASTRA ASTRA DISTRIBUTION NETWORK Toyota Daihatsu Isuzu BMW Peugeot Nissan Diesel Honda (motorcycle) Heavy Equipment Astra Credit Company - ACC Federal International Finance - FIF Asuransi Astra Buana - AAB Astra CMG Life Astra Otoparts - AOP 104 98 98 6 20 13 741 36 27 154 21 36 10 Modal Dasar / Authorized Capital 6,000,000,000 saham / shares Modal Ditempatkan dan Disetor / Issued and Paid-up Capital 2,538,179,783 saham / shares Harga Saham Astra di Bursa Efek Jakarta tahun 2001 dan 2002 Astra Stock Price at the Jakarta Stock Exchange in 2001 and 2002 Rp/Share 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 500 0 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2001 KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM ASTRA SHAREHOLDING COMPOSITION OF ASTRA 31 December 2001 30.69 Cycle & Carriage (Mauritius) Limited 7.56 Toyota Motor Corporation 5.74 Chase MB-US Resident (Norbax Inc) 5.44 Government of Singapore Investment Corporation Pte Ltd A/c “C” 3.30 PT Mitra Invesdana Sekurindo 3.28 Endang Lestari Pujiastuti 2.36 International Finance Corporation 1.96 HSBC Bank PLC 1.63 China Development Industrial Bank 38.04 Others Jan Feb Mar 2002 Apr ASTRA international 4 Financial Highlights ASTRA FINANCIAL HIGHLIGHTS (in billion Rp, unless stated otherwise) DESCRIPTION TOTAL ASTRA (Consolidated) Net Revenues Gross Profit Operating Profit EBITDA Net Income / (Loss) 2001 30,123 5,657 2,677 3,493 845 2000 28,404 5,119 2,577 3,340 (239) 1999 14,853 3,298 1,759 2,468 1,487 Net Revenues Rp trillion 40 30 20 10 0 1997 1998 1999 2000 2001 Total Assets Current Assets Fixed Assets Current Liabilities Total Borrowings Total Equity Total Equity + Minority Interest 26,574 10,173 7,816 10,355 16,506 2,567 4,550 26,863 8,930 7,664 10,100 17,774 1,705 3,455 22,204 7,577 7,431 7,396 15,486 2,012 3,634 2,000 1,000 0 -1,000 RATIO ANALYSIS & OTHERS Return on Assets Return on Equity Gross Profit Margin Operating Profit Margin Current Ratio Net Income (Loss) Rp billion 1997 1998 1999 2000 2001 -2,000 3% 46% 19% 9% 1.0 -1% -18% 18% 9% 1.0 6% 147% 22% 12% 1.1 -3,000 -4,000 Net Income (Loss) per share Rp Issued Shares (in million) Net Income (Loss) per share (Rupiah) Cash Dividend per share 2,538 335 0 2,507 (96) 0 2,472 624 0 1,000 500 0 -500 -1,000 -1,500 -2,000 * The consolidated financial statements for the year ended 31 December 1999 has been restated to reflect the application of the Decision Letter No. Kep-06/PM/2000 dated 13 March, 2000 on the Amendment of Rule No. VIII. G.7 of the Capital Market Supervisory Agency concerning the Guide of Financial Statement Presentation. 1997 1998 1999 2000 2001 ASTRA international 5 Financial Highlights DESCRIPTION Divisional Net Revenues Rp trillion 35 TOTAL ASTRA (Consolidated) Net Revenues Net Income / (Loss) Total Equity Total Equity & Minority Interest Total Assets 30 25 20 15 1998 1997 11,292 (3,689) 18 1,477 24,026 15,873 (279) 3,256 4,532 29,168 10 5 0 1 2 3 4 5 Others Agribusiness Finser IT Automotive Heavy Equipment Woodbased Total Assets Rp trillion 40 AUTOMOTIVE & NON FINANCIAL SERVICES Net Revenues 10,208 Gross Profits 2,967 Operating Profit (excl. Equity Income) 1,701 EBITDA 2,313 Net Income / (Loss) (3,620) Total Assets 19,886 Current Assets 8,009 Fixed Assets 7,743 Current Liabilities 7,438 Total Borrowings 17,075 14,046 3,129 1,577 2,153 (438) 18,161 6,911 6,617 7,393 13,185 FINANCIAL SERVICES Net Revenues Net Income / (Loss) Total Assets 1,084 (69) 4,140 1,826 159 11,007 -14% -225% -1% -9% 30 20 10 0 1997 1998 1999 2000 2001 RATIO ANALYSIS Fixed Assets Rp trillion 8.0 TOTAL ASTRA (Consolidated) - Return on Assets - Return on Equity 7.5 7.0 6.5 6.0 1997 1998 1999 2000 2001 AUTOMOTIVE & NON FINANCIAL SERVICES - Gross Profit Margin 29% - Operating Profit Margin 13% - Current Ratio 1.1 OTHERS Issued Shares (In Million) Net Income / (Loss) per share (Rupiah) Cash Dividend per share (Rupiah) 22% 11% 0.9 2,326 2,326 (1,586) 0 (120) 60 ASTRA international 6 Message from the President Commissioner Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah Swt, yang telah memberikan tuntunan dan perlindungan-Nya kepada kita dalam melewati tahun 2001, sehingga Astra beserta grup usahanya mampu melampaui masa tersebut dengan kinerja yang baik. Perkembangan perekonomian Indonesia di sepanjang tahun 2001 memang belum menggembirakan. Dari sisi makro, defisit APBN serta menurunnya investasi asing telah menekan laju pemulihan ekonomi. Sementara meningkatnya inflasi dan gejolak nilai tukar USD yang berkelanjutan mengakibatkan sektor usaha mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dan menetapkan harga jual yang optimal. Lebih lanjut, faktor sosial dan keamanan yang belum sepenuhnya kondusif terus menambah beban bagi masyarakat secara keseluruhan. Walaupun ada juga beberapa sektor usaha tertentu yang relatif tidak terpengaruh atau bahkan menikmati melemahnya Rupiah. Sebagaimana telah diperkirakan di awal tahun 2001, bidang usaha utama Perseroan yakni di sektor penjualan kendaraan roda empat akan mengalami kontraksi di tahun 2001 karena faktorfaktor tersebut di atas. Walaupun demikian, beberapa bidang usaha lain terutama kendaraan roda dua terus menunjukkan pertumbuhan yang sangat menggembirakan, sebagaimana perkiraan. Dengan kesungguhan Manajemen dalam melakukan efisiensi serta mengantisipasi setiap perubahan, secara keseluruhan, kinerja Perseroan dapat dikatakan telah mencapai hasil yang optimal sebagaimana tercermin antara lain pada peningkatan penjualan bersih dan laba bersih. Sehingga di tahun 2001, Perseroan dapat memenuhi kewajiban hutang lebih baik dengan pelaksanaan pembayaran sebagian hutang lebih awal dari yang dijadwalkan. Dari sisi operasional, di tengah persaingan pasar yang semakin kompetitif, yang disebabkan oleh masuknya para pesaing baru di bisnis kendaraan roda empat dan roda dua, serta terobosanterobosan baru yang dilakukan oleh para kompetitor lama, ternyata keunggulan kompetitif Grup Astra relatif tidak tergoyahkan. Pangsa pasar produk-produk Astra relatif tidak terganggu, bahkan beberapa menunjukkan peningkatan dibanding sebelumnya. Kondisi tersebut disebabkan terutama oleh komitmen Manajemen dan segenap jajaran karyawan untuk selalu mengedepankan kualitas, profesionalitas, efisiensi dan kepuasan pelanggan di semua unit kerja. Let us give praise and thanks to Almighty God, who provided us with His guidance and protection in 2001, allowing Astra and its group of businesses to post a positive performance for the year. Indonesia’s economic development in 2001 was not encouraging. On the macro level, the state budget deficit and decreasing foreign investment slowed economic recovery. Rising inflation and the continuing volatility of the rupiah against the US dollar made it difficult for businesses to adjust and set optimum sales prices. In addition, social and security factors continued to burden society in general. Despite all of this, a number of business sectors were relatively unaffected by and even enjoyed the benefits of a weakening rupiah. As predicted in early 2001, the Company’s main business, automobile sales, experienced a contraction in 2001 as a result of the above factors. Nevertheless, other businesses, particularly the motorcycle business, continued to show a very heartening growth, as expected. With the seriousness of the Management in pursuing efficiency and anticipating every possible change, the Company in general achieved the optimum results, as seen by the increase in inter alia net sales and net profit. Therefore in 2001, the Company was able to repay part of its debts ahead of their maturity dates. From the operational side, amid the tightening of the market as a result of the entrance of new competitors in the automotive and motorcycle industries and new innovations introduced by old competitors, the competitiveness of the Astra Group was relatively unchallenged. The market share of Astra products remained stable, with the market share of a number of products improving. This was the result of the commitment of the ASTRA international 7 Message from the President Commissioner Kebijakan Manajemen yang menekankan pentingnya pelaksanaan etika bisnis dan etika kerja di jajaran Astra, serta program Community Development dan pelaksanaan Good Corporate Governance secara konsisten patut dihargai. Kesemua hal tersebut di atas, betapa pun telah menunjang bagi terciptanya Good Corporate Image, sesuatu yang melahirkan kepercayaan, empati dan dukungan sosial yang positif dan bermakna dalam kiprah sebuah entiti bisnis seperti Astra. Berkenaan dengan itu, berbagai penghargaan telah dianugrahkan kepada Astra, baik dari institusi di dalam negeri maupun luar negeri. Hal tersebut, sedikit-banyak merupakan pengakuan bahwa Grup Astra masih merupakan yang terbaik di bidangnya. Puncak dari prestasi tersebut, terlihat dari peningkatan laba dari kerugian bersih senilai Rp 238,71 miliar pada tahun 2000 menjadi keuntungan bersih senilai Rp 844,51 miliar pada tahun 2001. Untuk hasil yang menggembirakan tersebut, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan selamat kepada seluruh jajaran Manajemen yang dipimpin Bapak Theodore Permadi Rachmat selaku Presiden Direktur, serta kepada segenap karyawan Grup Astra yang telah memberikan dedikasi, integritas profesional dan integritas moralnya di sepanjang tahun 2001. Pada kesempatan ini, tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan para pemegang saham, para mitra usaha, pemasok, pelanggan dan stakeholder lainnya kepada Perseroan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan ridhonya kepada kita semua. Management and all employees to prioritize quality, professionalism, efficiency and customer satisfaction in every business unit. The Management’s policy of emphasizing the importance of business and work ethics in Astra, its commitment to Community Development programs and its consistent implementation of the principles of Good Corporate Governance are all appreciated. All of these efforts have helped build a Good Corporate Image for Astra, which is something that will create trust, empathy and social support. These things are positive and meaningful for the continuation of a business entity like Astra. In recognition of this, Astra has been honored with a number of awards from both domestic and foreign institutions. These honors serve as an acknowledgment that the Astra Group remains the best in its field. Of all its achievements, the most impressive was the change from a net loss of Rp 238.71 billion in 2000 to a net profit of Rp 844.51 billion in 2001. In light of these impressive results, let me, in my private capacity as well as on behalf of the Board of Commissioners, convey my greatest appreciation to the Management, led by Mr. Theodore Permadi Rachmat as the President Director, as well as to all Astra employees, who worked with such dedication as well as professional and moral integrity in 2001. On this occasion, I also would like to express my gratitude to all shareholders, partners, suppliers, customers and other stakeholders for their continued support and trust of the Company. May Almighty God always bless us. Jakarta, May 2002 Abdul Rachman Ramly Presiden Komisaris / President Commissioner ASTRA international 8 Letter from the President Director to Shareholders Yth Bapak dan Ibu Para Pemegang Saham Marilah kita mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas perkenan-Nya kita dapat melewati tahun 2001 dengan baik dan menggembirakan, meski berbagai tantangan dan kesulitan senantiasa menghadang. Sukses tersebut dicapai berkat dukungan dan kepercayaan Dewan Komisaris serta seluruh stakeholder kepada Perseroan. Juga, tentu saja, merupakan buah dari kerjasama, kerja keras, dan kerja cerdas segenap karyawan Astra dan Manajemen untuk senantiasa memberikan yang terbaik. Keinginan untuk menjadi yang terbaik, saling menghargai dan teamwork, memang telah menjadi bagian dari kultur Astra dan menjadi “habit” bagi setiap insan Astra yang melahirkan semangat dan optimistik. Sebagai pimpinan Perseroan, saya sangat menghargai dedikasi dan hasil kerja segenap karyawan dan pimpinan Astra. Saya juga terkesan dengan komitmen para karyawan dalam menjunjung tinggi integritas profesionalisnya, yang merupakan prasyarat penting dalam mencapai sukses baik secara institusional maupun individual. Terbitnya buku “Etika Bisnis dan Etika Kerja Astra”, “Astra Management System”, “Astra Human Resources Management” serta “Astra Green Company” yang sosialisasinya dicanangkan sejak awal tahun 2001, bagi saya, memiliki makna khusus dalam menjalankan roda organisasi bisnis sebesar Astra. Kesemuanya merupakan instrumen yang efektif dalam merespons berbagai fenomena yang terjadi dalam dunia bisnis global. Disamping itu, para pimpinan Astra juga memiliki kesadaran akan pentingnya proses kaderisasi yang sehat dan terarah. Dengan demikian, kita boleh berharap bahwa kelak akan muncul pemimpin-pemimpin bisnis yang handal, profesional serta memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Saya terobsesi bahwa leader Astra di masa depan adalah pemimpin yang memiliki 9 kriteria: vision, obsesion, courage, people skill, integrity, commitment, teamwork, business sense dan building image. Kesemua faktor tersebut di atas, ditambah faktor eksternal yang cenderung bersahabat, telah membawa Perseroan kepada kinerja yang mengesankan. Dear Shareholders, Let us pray and give thanks to Almighty God. Because of His blessings, we were able to pass through 2001 with good and heartening result, despite the various challenges and difficulties that confronted us. This success was achieved thanks to the support and trust of the Board of Commissioners and all the stakeholders in the Company. And of course, our success was also the result of the cooperation, dedication, intelligence and hard work of Astra’s employees and management. The desire to give one’s best, respect for one another, and teamwork have become an ingrained part of Astra’s culture and the practice of everyone at Astra, boosting morale and optimism. As the Company’s leader, I deeply appreciate the dedication and work of every Astra employee and manager. I am also impressed by the commitment of all employees to maintain professional integrity, which is an important prerequisite for success on both the institutional and individual level. The publishing of books titled “Astra Business and Work Ethics”, “Astra Management System”, “Astra Human Resources Management” and “Astra Green Company”, whose socialization has been pursued since early 2001, for me has special meaning in running an organization as big as Astra. These books serve as effective instruments in responding to various phenomena in the global business world. In addition, all Astra leaders understand the importance of a healthy and guided process of renewing the Company’s leadership. Therefore, we all hope that in the future, reliable and ASTRA international 9 Letter from the President Director to Shareholders PENINGKATAN KINERJA Hasilnya dapat kita lihat pada tahun 2001, di mana meski situasi ekonomi Indonesia belum kondusif, Astra mampu membukukan catatan positif. Penjualan bersih Perseroan pada tahun 2001 mencapai Rp 30,12 triliun, meningkat sekitar 6,1% dibanding tahun 2000 senilai Rp 28,4 triliun. Sedangkan laba bersih Perseroan mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu dari rugi bersih Rp 238,71 miliar pada tahun 2000 menjadi laba bersih Rp 844,51 miliar pada tahun 2001. Hal ini terutama disebabkan oleh kinerja menggembirakan dari sektor otomotif, pembiayaan konsumen baik untuk mobil dan motor serta dari sektor agribisnis yang tetap mampu menunjang kinerja Perseroan secara keseluruhan, walaupun masih ada sektor usaha seperti perkayuan yang belum dapat memberikan hasil yang optimal. Untuk bisnis sepeda motor, Astra bahkan membukukan hasil penjualan tertinggi yang pernah dicapai selama ini, yaitu dengan angka penjualan 932.178 unit atau naik 95% dibandingkan tahun lalu. Hal ini dapat tercapai sebagian karena semakin mantapnya posisi Honda di pasar domestik maupun regional sebagai hasil dari restrukturisasi bisnis sepeda motor, dimana sejak Januari 2001 lalu, Astra bersama-sama dengan Honda Motor Co., Ltd. membentuk perusahaan patungan baru, yaitu PT Astra Honda Motor, yang mampu memperlancar proses alih teknologi, meningkatkan efisiensi serta sekaligus menjadi pemegang hak agen tunggal, pabrikan dan distributor yang terintegrasi untuk kawasan Indonesia. PEMBAYARAN CICILAN HUTANG DIPERCEPAT Seiring dengan menguatnya arus kas Perseroan akibat dari mengalirnya dana segar dari hasil restrukturisasi PT Astra Honda Motor kepada Perseroan serta membaiknya operasional perusahaan, maka Perseroan berhasil melunasi sisa hutang seri I pada akhir bulan Maret 2001 sebelum jatuh tempo, serta melakukan pembayaran lebih awal sebesar 20% dari cicilan hutang Seri II yang jatuh tempo pada akhir tahun 2002 pada tanggal 28 Desember 2001. PENGHARGAAN Pada kesempatan ini, izinkan kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Mikio Nomura dan Bapak Tan Sri Dato’ Paduka (Dr) Sallehuddin bin Mohamed, atas arahan dan bimbingan mereka sebagai anggota Dewan Komisaris selama ini. Kedua Komisaris tersebut telah mengundurkan diri pada Rapat Umum professional business leaders with intellectual, emotional and spiritual strength will emerge. I am determined that the Company’s leaders of tomorrow have the nine characteristics necessary for success: vision, obsession, courage, people skills, integrity, commitment, teamwork, business sense and building image. All of the above factors, supported by favorable external factors, enabled the Company to achieve an impressive performance. PERFORMANCE IMPROVEMENT This can be seen in our results in 2001. At a time when Indonesia’s economic situation was not conducive to growth, Astra booked positive results. The Company’s net sales in 2001 reached Rp 30.12 trillion, a 6.1% increase from Rp 28.4 trillion in 2000. Meanwhile, the Company’s net profit rose significantly from a net loss of Rp 238.71 billion in 2000 to a net profit of Rp 844.51 billion in 2001. This was mainly the result of the heartening performance of the automotive business, the consumer financing business both for automobiles and motorcycles, as well as the agribusiness sector. These sectors continued to support the Company’s overall performance, despite some business sectors, such as the woodbased business, being unable to produce satisfactory results. In its motorcycle business, Astra booked its highest sales ever, with total sales volume of 932,178 units representing a 95% increase from the previous year. This was achieved through the inter alia strengthening of Honda motorcycles in the domestic and regional markets, the result of a restructuring of the motorcycle business. In this restructuring, which took place in January 2001, Astra and Honda Motor Co. Ltd. established a new joint venture company, namely PT Astra Honda Motor, to smooth out the process of technology transfer and to improve efficiency. At the same time, the joint venture company holds the rights as the sole agent, manufacturer and distributor of Honda motorcycles in Indonesia. ACCELERATED DEBT INSTALLMENT PAYMENTS With the strengthening of the Company’s cash flow, thanks to an infusion of fresh funds from the proceeds of PT Astra Honda Motor’s restructuring as well as the Company’s improving operations, Astra was able to pay the remainder of its Series I debt at the end of March 2001, before the debt reached maturity. On December 28, 2001, the Company paid a 20% installment on its Series II debt, which does not fall due until the end of 2002. ASTRA international 10 Letter from the President Director to Shareholders Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada tanggal 23 Mei 2001. Selanjutnya kepada Bapak Motonobu Takemoto yang diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris baru pada RUPS yang sama, kami mengucapkan selamat datang. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Himawan Surya dan Bapak Hagianto Kumala, masing-masing sebagai anggota Direksi, yang telah mengundurkan diri pada RUPS tersebut. Dan kepada anggota Direksi baru yang terpilih pada RUPS yang sama, yaitu Bapak John Slack, Bapak Prijono Sugiarto, dan Bapak Gunawan Geniusahardja, kami mengucapkan selamat datang. Selanjutnya, kami atas nama Direksi mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder atas kerjasama dan dukungannya sepanjang tahun 2001. Semoga kepercayaan yang telah diberikan selama ini akan memacu Manajemen untuk memberikan yang terbaik kepada Perseroan guna mencapai shareholder value yang berarti. Secara khusus kepada seluruh karyawan Grup Astra, kami mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kontribusi, dedikasi, serta loyalitasnya kepada Perseroan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa membimbing kita. APPRECIATION On this occasion, let us convey our gratitude to Mr. Mikio Nomura and Mr. Tan Sri Dato’ Paduka (Dr) Sallehuddin bin Mohamed for their guidance and encouragement as members of the Board of Commissioners. The two Commissioners resigned during the Annual General Shareholders Meeting on 23 May, 2001. And allow us to welcome Mr. Motonobu Takemoto, who was appointed to the Board of Commissioners during the same meeting. We also convey our gratitude to Mr. Himawan Surya and Mr. Hagianto Kumala, who resigned from the Board of Directors during the shareholders meeting. And we welcome our new Directors, Mr. John Slack, Mr. Prijono Sugiarto and Mr. Gunawan Geniusahardja, who were appointed during the same meeting. On behalf of the Directors, I convey our gratitude to all stakeholders for their cooperation and support throughout 2001. The trust you have put in us continues to encourage the Management to do everything within its power to help the Company achieve meaningful shareholder value. Our heartfelt thanks especially go to all employees in the Astra Group for their contributions, dedication and loyalty to the Company. May Almighty God always guide us. Jakarta, May 2002 Theodore Permadi Rachmat Presiden Direktur / President Director ASTRA international 11 Management Report KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE Perkembangan situasi politik Indonesia pada tahun 2001 relatif stabil. Hal ini antara lain terlihat dari pergantian pemerintahan yang berjalan lancar dan damai pada bulan Juli 2001. Namun, berbeda dengan kondisi politik, indikator perekonomian nasional belum menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan. The political situation in Indonesia was relatively stable in 2001, as evidenced by the comparatively smooth and peaceful change of government in July 2001. Unlike the political situation, however, the nation’s economic indicators has not showed any significant improvement. Laju perekonomian Indonesia mengalami penurunan pertumbuhan dari 4,8% pada tahun 2000 menjadi 3,5% pada tahun 2001. Suku bunga Bank Indonesia naik dari 14,5% pada akhir tahun lalu menjadi 17,6% pada akhir tahun 2001. Demikian pula dengan kurs rupiah yang terus merosot dari kisaran Rp 9.380/ USD menjadi Rp 10.400/USD. Begitu juga halnya dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang hanya mencapai angka 392 atau lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang berada pada 416. Indonesia’s economic growth slowed from 4.8% in 2000 to 3.5% in 2001. Bank Indonesia’s benchmark interest rate increased from 14.5% at the end of 2000 to 17.6% at the end of 2001. The rupiah weakened from Rp 9,380 per USD to Rp 10,400 per USD. And share prices on the Jakarta Stock Exchange also weakened, with the Composite Index falling to 392 points in 2001 from 416 points in the previous year. Kondisi yang kurang menggembirakan tersebut diantisipasi oleh Perseroan dengan meningkatkan efisiensi di semua bidang, memperkuat jaringan pemasaran serta layanan purna jual yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Hasilnya, terlihat dari penjualan bersih Perseroan selama tahun 2001 sebesar Rp 30,12 triliun, meningkat 6,1% dibanding tahun 2000 yang mencapai Rp 28,4 triliun. Kontribusi dari peningkatan ini terutama berasal dari: • Rp trillion 35 30 25 20 15 The Company shielded itself from the country’s economic malaise by further improving efficiency in all its operations, strengthening its marketing network, and after-sales Revenues services, all with the aim of improving customer satisfaction. As a result, the Company’s net sales in 2001 reached Rp 4.56 30.12 trillion, a 6.1% increase from the 3.67 Rp 28.4 trillion booked the previous year. This increase in net sales was the result of: 25.57 24.74 10 • 5 0 2000 Non Automotive 2001 Automotive There was an increase in the overall value of Astra’s automobile sales, although the volume of auto sales fell by 9.6% to 138,192 units in 2001 from 151,411 units in 2000. Improvements in the automobile and motorcycle financing businesses. These businesses provided financing for the purchase of 64,667 automobiles and 268,816 motorcycles in 2001, an increase from 61,315 automobiles and 116,371 motorcycles in 2000. Improvements in the agribusiness sector, both in terms of sales volume and the price of crude palm oil (CPO). Meningkatnya nilai penjualan mobil • Operating Result Astra di tahun 2001, meskipun dalam Rp trillion 5.66 6 volume penjualan hanya mencatat 5.12 138.192 unit, 9,6% lebih rendah 5 dibanding tahun 2000 yang mencapai 4 151.411 unit. 2.68 3 2.58 • Membaiknya sektor usaha 2 pembiayaan mobil dan sepeda motor 1 yang mengalami peningkatan dari • 0 61.315 unit mobil dan 116.371 unit 2000 2001 sepeda motor pada tahun 2000 Gross Profit Operating Profit menjadi 64.667 unit mobil dan 268.816 unit sepeda motor pada tahun 2001. Gross profit and gross profit margin in 2001 increased from the • Peningkatan sektor agribisnis baik dari segi volume penjualan previous year. Gross profit in 2001 reached Rp 5.66 trillion, a maupun harga CPO. 10.5% increase from Rp 5.12 trillion in 2000. The Automotive Laba kotor dan marjin laba kotor untuk tahun yang berakhir 31 Division and the automobile and motorcycle financing divisions Desember 2001 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. were the major contributors to this rise. The gross profit margin ASTRA international 12 Management Report also increased from 18.0% in 2000 to 18.8% in 2001, with the Laba kotor pada tahun 2001 mencapai Rp 5,66 triliun, meningkat largest contribution coming from the automobile and motorcycle 10,5% dibandingkan tahun 2000 yang mencapai Rp 5,12 triliun financing divisions. dengan kontribusi terbesar masih dari Divisi Otomotif dan sektor usaha pembiayaan mobil dan sepeda motor. Sedangkan marjin Although the Company’s function in its laba kotor mengalami kenaikan dari 18,0% Honda motorcycle sales network pada tahun 2000 menjadi 18,8% dengan underwent a change in 2001, from sole Financing Charges sumbangan terbesar dari sektor usaha Rp trillion 3 distributor to main dealer of Honda pembiayaan mobil dan sepeda motor. 2.52 motorcycles, the sharp increase in the 2.5 motorcycle and automobile financing Walaupun terjadi perubahan fungsi 2 businesses in 2001 boosted the Perseroan pada jaringan penjualan sepeda 1.43 1.5 1.28 Company’s operating profit by 3.9% from motor merek Honda, dari fungsi distibutor 0.99 1 Rp 2.58 trillion in 2000 to Rp 2.68 trillion tunggal pada tahun 2000 menjadi fungsi 0.5 in 2001. penyalur utama pada tahun 2001, laba operasi Perseroan masih mengalami 0 2000 2001 In line with the increase in operating kenaikan sebesar 3.9% dari Rp 2,58 triliun Interest Expense profit, there was a significant increase in pada tahun 2000 menjadi Rp 2,68 triliun Loss / (Gain) on Forex the net profit contributions of associated pada tahun 2001 terutama karena companies from Rp 406.47 billion in 2000 peningkatan tajam yang berasal dari usaha Net Income Rp billion to Rp 875.23 billion in 2001. The main pembiayaan sepeda motor dan mobil pada 1000 845 contributor to this jump was PT Astra tahun 2001. 800 Honda Motor, which booked a 95% 600 increase in Honda motorcycle sales, from Seiring dengan peningkatan laba usaha, 400 476,887 units in 2000 to 932,178 units kontribusi laba bersih perusahaan asosiasi 200 in 2001. meningkat cukup tajam dari Rp 406,47 miliar 0 tahun lalu menjadi Rp 875,23 miliar pada 2001 2000 -200 The increase in net profit contributions tahun 2001. Peningkatan ini terutama -239 -400 from associate companies was berasal dari PT Astra Honda Motor yang accompanied by a decrease in interest mencatat kenaikan penjualan unit sepeda costs and foreign exchange losses. These factors helped boost motor merek Honda sebesar 95%, dari 476.887 unit pada tahun the Company’s net profit from a net loss of Rp 238.71 billion in sebelumnya menjadi 932.178 unit pada tahun 2001. 2000 to a net profit of Rp 844.51 billion in 2001. Peningkatan kontribusi laba perusahaan asosiasi ini diikuti dengan penurunan beban bunga dan rugi selisih kurs, sehingga mengakibatkan kenaikan laba bersih yang cukup tajam bagi Perseroan, dari rugi bersih sebesar Rp 238,71 miliar pada tahun 2000 menjadi laba bersih sebesar Rp 844,51 miliar pada tahun 2001. ASTRA international 13 Milestones in 2001 PT ASTRA HONDA MOTOR MULAI BEROPERASI JANUARI 2001 PT ASTRA HONDA MOTOR BEGINS OPERATIONS IN JANUARY 2001 Sebagai kelanjutan dari kesepakatan yang dibuat pada bulan Agustus 2000, PT Astra Honda Motor, perusahaan patungan 50:50 antara Perseroan dengan Honda Motor Co., Ltd (“HMC”), memulai operasi komersialnya pada bulan Januari 2001. PT Astra Honda Motor (“AHM”) merupakan penggabungan dari PT Federal Motor dan PT Honda Federal Inc. As a follow-up to an agreement in August 2000, PT Astra Honda Motor (AHM), a joint venture with a split ownership of 50:50, commenced its commercial operations in January 2001. This joint venture was the result of a merger between PT Federal Motor and PT Honda Federal Inc. PELUNASAN HUTANG SERI I DAN PELUNASAN LEBIH AWAL SEBAGIAN HUTANG SERI II REPAYMENT OF SERIES I DEBT AND THE EARLY PARTIAL PAYMENT OF SERIES II DEBT Sehubungan dengan mengalirnya dana segar dari hasil restrukturisasi Astra Honda Motor serta kondisi kas dari operasional yang kuat, Perseroan melakukan dua kali pembayaran lebih awal hutang pada tahun 2001 yaitu pada akhir bulan Maret 2001 untuk sisa hutang Seri I sebesar USD 133,33 juta dan Rp 132,57 miliar dan pada tanggal 28 Desember 2001 untuk cicilan hutang Seri II sejumlah USD 34,75 juta dan Rp 41,14 miliar atau setara dengan 20% hutang Seri II yang jatuh tempo pada bulan Desember 2002 (USD 173,8 juta dan Rp 204,82 miliar) atau 5% dari seluruh hutang Seri II (USD 695 juta dan Rp 822 miliar). With an influx of fresh funds from Astra Honda Motor’s restructuring, as well as a stronger cash flow, the Company made two early debt payments in 2001. At the end of March 2001, the Company repaid the remainder of its Series I debt, totaling USD 133.33 million and Rp 132.57 billion. Then on December 28, 2001, the Company made an early installment payment of USD 34.75 million and Rp 41.14 billion on its Series II debt. This second payment was equivalent to 20% of the Series II debt that will fall due in December 2002 (USD 173.8 million and Rp 204.82 billion), and 5% of the total Series II debt (USD 695 million and Rp 822 billion). STRUKTUR BARU BISNIS BMW BERLAKU APRIL 2001 RESTRUCTURING OF BMW BUSINESS EFFECTIVE APRIL 2001 Dalam rangka memperkuat bisnis BMW di Indonesia, telah dilakukan restrukturisasi dengan perincian sebagai berikut: To strengthen BMW sales in Indonesia, the BMW business was restructured as follows: • • • • Perseroan menjadi pemilik 100% agen tunggal BMW melalui PT Tjahja Sakti Motor Corporation. BMW Indonesia (dimiliki 100% oleh BMW AG) sebagai distributor tunggal di Indonesia. Perseroan sebagai salah satu dealer BMW yang menguasai sekitar 40% penjualan BMW di Indonesia. • • The Company becomes the 100% owner of the sole agent for BMW through PT Tjahja Sakti Motor Corporation. BMW Indonesia (100% owned by BMW AG) becomes the sole distributor of BMW vehicles in Indonesia. The Company acts as a BMW dealer, controlling approximately 40% of BMW vehicle sales in Indonesia. Struktur baru ini mulai berlaku sejak tanggal 1 April 2001 This new structure came into effect on April 1, 2001. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN 23 MEI 2001 ANNUAL GENERAL SHAREHOLDERS MEETING MAY 23, 2001 Pada tanggal 23 Mei 2001 diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan dengan keputusankeputusan antara lain sebagai berikut: • Menyetujui Laporan Tahunan dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2000. • Menerima pengunduran diri beberapa anggota Dewan Komisaris yaitu Mikio Nomura dan Tan Sri Dato’Paduka (Dr) On May 23, 2001, the Company held its Annual General Shareholders Meeting, with the resolutions among others as follows: • Approve the Annual Report and ratify the Company’s Annual Account for the 2000 fiscal year. • Accept the resignations of two members of the Board of Commissioners, Mr. Mikio Nomura and Mr. Tan Sri Dato’ ASTRA international 14 Milestones in 2001 • • Sallehuddin bin Mohamed, dan Direksi Perseroan yaitu Himawan Surya dan Hagianto Kumala, serta mengangkat Motonobu Takemoto sebagai anggota Dewan Komisaris baru dan John Slack, Prijono Sugiarto dan Gunawan Geniusahardja sebagai anggota Direksi baru Perseroan. Mengangkat/menetapkan 5 (lima) anggota Dewan Komisaris yang memenuhi peraturan Bursa Efek Jakarta sebagai Komisaris Independen Perseroan yaitu Abdul Rachman Ramly, Benny Subianto, Benjamin Arman Suriadjaya, Sri Mulyani Indrawati dan Edwin Soeryadjaya. Menunjuk KAP Drs. Hadi Sutanto & Rekan untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2001. • • Paduka (Dr) Sallehuddin bin Mohamed, and two members of the Board of Directors, Mr. Himawan Surya and Mr. Hagianto Kumala, and appoint Mr. Motonobu Takemoto to the Board of Commissioners, and Mr. John Slack, Mr. Prijono Sugiarto and Mr. Gunawan Geniusahardja to the Board of Directors. Appoint/confirm 5 (five) members of the Board of Commissioners who meet Jakarta Stock Exchange regulations as the Company’s Independent Commissioners: Abdul Rachman Ramly, Benny Subianto, Benjamin Arman Suriadjaya, Sri Mulyani Indrawati and Edwin Soeryadjaya. Appoint Public Accounting Firm Drs. Hadi Sutanto & Rekan to audit the Company’s annual report for the 2001 fiscal year. PELUNCURAN SEPEDA MOTOR MODEL BARU DENGAN HARGA YANG LEBIH TERJANGKAU LAUNCH OF NEW MOTORCYCLE MODEL WITH AFFORDABLE PRICE Pada bulan Juli 2001, Astra Honda Motor meluncurkan sepeda motor model baru dengan nama “Astrea Legenda”. Produk ini merupakan salah satu hasil dari tujuan restrukturisasi bidang usaha sepeda motor pada tahun 2000 yang di antaranya adalah pengalihan teknologi dan peningkatan efisiensi biaya dalam memproduksi sepeda motor yang dapat diandalkan dengan harga terjangkau. Harga jual “Astrea Legenda” adalah Rp 9,4 juta atau sekitar 10% lebih tinggi dari sepeda motor impor. In July 2001, Astra Honda Motor launched its newest model, the “Astrea Legenda”. This product was the result of the restructuring of the motorcycle division in 2000, including the transfer of technology and the introduction of cost efficiency measures that allow for the production of reliable motorcycles at affordable prices. The “Astrea Legenda” was sold for Rp 9.4 million, or 10% more than the price of imported motorcycles. SEPEDA MOTOR HONDA. Terlaris di Indonesia HONDA MOTORCYCLE. The top selling motorcycle in Indonesia ASTRA international 15 Awards 2001 Perseroan telah menerima berbagai penghargaan dari badanbadan berakreditasi di Indonesia maupun di Asia. Selama tahun 2001, penghargaan-penghargaan yang telah diterima oleh Perseroan antara lain adalah: Astra International has received numerous awards from accredited institutions, both in Indonesia and across Asia, in honor of its professionalism. In 2001, the awards received by Astra included: ASTRA international 16 Corporate Governance Perseroan menyadari pentingnya penerapan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) sesuai dengan peraturan perundangundangan dan prinsip corporate governance yang berlaku di dunia internasional, diantaranya mengatur mengenai Direksi dan Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya yaitu harus secara profesional, transparan dan bertanggung jawab serta dengan memperhatikan kepentingan dari pihakpihak yang berkepentingan (stakeholders). Hal tersebut akan membantu meningkatkan kinerja Perseroan dan akhirnya akan memaksimalkan nilai perusahaan. Tata kelola perusahaan juga diatur dalam buku Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja yang dikeluarkan oleh Perseroan pada bulan Februari 2001, yang merupakan penyempurnaan dari buku Etika Bisnis edisi tahun 1985. Buku ini mengatur bagaimana Perusahaan dan karyawan melakukan interaksi baik ke luar maupun ke dalam yang harus berlandaskan prinsip-prinsip moral dan peraturanperaturan hukum yang berlaku. Prinsip-prinsip dasar dari tata kelola Perusahaan yang baik adalah adanya kesetaraan, keterbukaan, akuntabilitas dan pertanggungjawaban. Dengan adanya pemahaman dan penerapan secara konsisten prinsipprinsip dasar etika bisnis dan etika kerja diyakini akan melahirkan sosok-sosok karyawan profesional yang berkarakter dan kesuksesan Perusahaan dalam berinteraksi dengan publiknya. Selama tahun 2001, Perseroan telah menyelenggarakan 75 kali rapat Direksi, 4 kali rapat Dewan Komisaris dan sekali Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam rapat Direksi secara periodik sebulan sekali dilakukan pembahasan kinerja keuangan dan setiap tiga bulan sekali diadakan pembahasan mengenai proyeksi hasil usaha dan arus kas Perseroan. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diadakan pada tanggal 23 Mei 2001, telah diangkat anggota-anggota Komisaris Independen Perseroan yaitu Abdul Rachman Ramly, Benny Subianto, Sri Mulyani Indrawati, Benjamin Arman Suriadjaya dan Edwin Soeryadjaya. Pada tahun 2001, Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan anak perusahaan menerima gaji dan kompensasi lainnya berjumlah kurang lebih Rp 101 miliar. Sejak bulan Juni 2000, Perseroan juga telah membentuk Komite Audit yang berfungsi untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugas pengawasan. Fungsi, tugas dan tanggung jawab Komite Audit selanjutnya disempurnakan agar sesuai The Company recognizes the importance of implementing the internationally recognized principles of good corporate governance. Among other things, these principles dictate how the Boards of Directors and Commissioners carry out their duties and responsibilities in a professional, transparent, and responsible way, while at the same time looking after the interests of the stakeholders by improving the Company’s performance and thus maximizing company value. The Company’s corporate governance is outlined in the “Guide for Business and Work Ethics” issued in February 2001, which is a revised edition of the 1985 “Business Ethics Guide”. This book governs how the Company and its employees interact among themselves and with the public, based on moral considerations and prevailing regulations. The principles of good corporate governance are Fairness,Transparency, Accountability and Responsibility. With an understanding and consistent implementation of the basic principles of business and work ethics, professional employees with strong character will emerge and the Company will enjoy a positive relationship with the public. In 2001, the Company held 75 meetings of the Board of Directors, four meetings of the Board of Commissioners, and one General Shareholders Meeting. Members of the Board of Directors held monthly meetings to discuss the Company’s financial performance of the previous month and quarterly meetings to review projection of the Company’s operating income and cash flow. During the General Shareholders Meeting on 23 May, 2001, the shareholders appointed five independent commissioners for the Company: Abdul Rachman Ramly, Benny Subianto, Sri Mulyani Indrawati, Benjamin Arman Suriadjaya, and Edwin Soeryadjaya. In 2001, the Directors and Commissioners of the Company and its subsidiaries received a total of Rp 101 billion in salary and other forms of compensation. In June of 2000, the Company established the Audit Committee with a function of assisting the Board of Commissioners in performing their advisory duties. The function, duty and responsibility of the Audit Committee was further amended to conform with BAPEPAM advice and Jakarta Stock Exchange (JSX) rules. Pursuant to SE-03/PM/2000 dated 5 May 2000 and JSX rule number 315/BEJ/06/2000 dated 30 June 2000 and KEP-339/ BEJ/07/2001 dated 20 July 2001, the Board of Commissioners have established the new Audit Committee on 27 December 2001 ASTRA international 17 Corporate Governance dengan himbauan BAPEPAM dan ketentuan Bursa Efek Jakarta. Sesuai dengan surat BAPEPAM nomor SE-03/PM/2000 tanggal 5 Mei 2000 dan keputusan Bursa Efek Jakarta nomor Kep-315/ BEJ/06/2000 tanggal 30 Juni 2000 jo Kep-339/BEJ/07/2001 tanggal 20 Juli 2001, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit baru pada tanggal 27 Desember 2001 yang terdiri dari 3 (tiga) orang anggota dan menetapkan Audit Committee Charter. Ketua merangkap anggota adalah Komisaris Independen sedangkan 2 (dua) anggota lainnya merupakan pihak eksternal yang independen. comprising of 3 members and produced an Audit Committee Charter. The position of Chairman is held by an Independent Commissioner while the other 2 members are independent external parties. During 2001, the Audit Committee reviewed financial information before it was published. The Committee also examined an audit performed by a public accountant and checked the Selama tahun 2001, Komite Audit effectiveness of an telah melakukan penelaahan RAPAT DIREKSI. Merumuskan strategi dan arah kebijakan terhadap informasi keuangan yang BOARD OF DIRECTORS’ MEETING. Setting out strategies and policy directions internal audit to confirm the akan diterbitkan, penelaahan Company’s compliance with all laws, accounting standards and terhadap pelaksanaan audit oleh akuntan publik dan efektifitas other relevant regulations. The Audit Committee also met with pengendalian intern, untuk meyakinkan kepatuhan Perseroan the public accountant to discuss the 2001 financial report, in terhadap ketentuan perundang-undangan, standar akuntansi order to ensure the public accountant was free of any situation serta ketentuan relevan lainnya yang berlaku. Pertemuan dengan that could hamper its independence and objectivity, as well as to akuntan publik telah dilakukan sehubungan dengan audit atas guarantee that the accountant had considered all relevant and laporan keuangan tahun buku 2001 untuk meyakinkan bahwa important risks. akuntan publik bebas dari keadaan yang dapat mengganggu independensi dan obyektifitasnya serta ruang lingkup audit telah Included in the Company’s responsibilities under the mempertimbangkan risiko-risiko penting. principles of good corporate governance is ensuring the health and safety of its employees, as well as fulfilling its Salah satu bagian dari tata kelola perusahaan adalah kewajiban responsibilities toward the environment. To this end, the Perseroan terhadap pihak yang berkepentingan berkenaan Company has issued a number of books on “Astra Green dengan keselamatan dan kesehatan kerja dan pelestarian Company”, which serve as a guide to Environmental, Health lingkungan, sebagaimana diatur oleh undang-undang. and Safety (LK3) management. Sehubungan dengan hal ini, Perseroan telah menyusun bukubuku mengenai “Astra Green Company” yaitu pedoman As part of its transparency drive, the Company conducted the pengelolaan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3). following activities in 2001: Sedangkan sebagai bagian dari implementasi keterbukaan, 1. Analysts Gathering in Jakarta on 13 March, 2001 Perseroan selama tahun 2001 telah melakukan aktivitas-aktivitas 2. Analysts Gathering in Singapore on 15 March, 2001 sebagai berikut: 3. Participated in Investor Forum in Hong Kong in May 2001 4. Public Expose on 24 September , 2001 in Jakarta 1. Analysts Gathering di Jakarta pada tanggal 13 Maret 2001 5. Participated in Investor Forum in Bangkok in September 2001 2. Analysts Gathering di Singapura pada tanggal 15 Maret 2001 3. Berpartisipasi dalam Investor Forum di Hong Kong pada bulan Information on the Company can also be accessed at Mei 2001 www.astra.co.id. The Company’s homepage contains annual 4. Public Expose di Jakarta pada tanggal 24 September 2001 reports, financial information, press releases, and other important 5. Berpartisipasi dalam Investor Forum di Bangkok pada bulan information. September 2001 ASTRA international 18 Corporate Governance PENGHARGAAN UNTUK PERSEROAN THE COMPANY AWARD Informasi mengenai Perseroan dapat juga dilihat setiap saat melalui situs (homepage) Perseroan (www.astra.co.id), yang antara lain berisi laporan tahunan, informasi keuangan, press release dan informasi penting lainnya. Sehubungan dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang diterapkan oleh Perseroan, selama tahun 2001 Perseroan telah mendapatkan penghargaan dari PT Bursa Efek Jakarta yang bekerjasama dengan Asian Development Bank sebagai salah satu dari delapan emiten yang dinilai memenuhi kriteria standar praktek tata kelola perusahaan, dan juga dari Indonesian Institute for Corporate Governance yang menempatkan Perseroan pada peringkat kedua dari 10 (sepuluh) perusahaan dalam LQ-45 PT Bursa Efek Jakarta yang dinilai menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan. In honor of its stringent implementation of the principles of good corporate governance, the Company in 2001 received an award from the management of the Jakarta Stock Exchange, in cooperation with the Asian Development Bank, as one of eight publicly listed companies that met the criteria of good corporate governance. The Company also was honored by the Indonesian Institute for Corporate Governance as the second out of 10 companies on the Jakarta Stock Exchange LQ-45 Index considered to have implemented the principles of good corporate governance. ASTRA international 19 ASTRA international 20 Automotive Division Sepanjang tahun 2001 penghasilan Net sales in the Automotive Division bersih Divisi Otomotif mengalami increased 3.4% from Rp 24.74 peningkatan sebesar 3,4% dari Rp trillion in 2000 to Rp 25.57 trillion 24,74 triliun pada tahun 2000 menjadi in 2001. The Automotive Division Rp 25,57 triliun pada tahun 2001. Divisi includes the manufacturing, Otomotif Perseroan meliputi distribution and sale of various manufaktur, distribusi dan penjualan brand-name automobiles, including untuk grup mobil yang terdiri dari merk Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot, Peugeot and Nissan Diesel, as well TOYOTA KIJANG. Paling populer di Indonesia Nissan Diesel dan grup sepeda motor TOYOTA KIJANG. The most popular vehicle in Indonesia as Honda motorcycles. To support dengan merek Honda. Disamping itu, the motorcycle and automobile untuk mendukung industri mobil dan sepeda motor Perseroan businesses, the Company also has a parts industry under PT memiliki industri komponen di bawah kendali PT Astra Otoparts Astra Otoparts Tbk. Tbk. The Company realizes the importance of its marketing Perseroan menyadari pentingnya jaringan pemasaran dan network, after-sales service and maintenance service in layanan purna jual serta jasa perawatan bagi kepuasan ensuring customer satisfaction. To that end, the Company konsumen, untuk itu Perseroan senantiasa meningkatkan kinerja continually seeks to improve its performance in these areas serta memperluas jaringan cabang dan dealer untuk mobil dan and to expand its branch and dealership networks for both sepeda motor. Pada akhir tahun 2001, dari total 339 dan 741 automobiles and motorcycles. As of the end of 2001, of the kantor cabang dan dealer untuk mobil dan motor, Perseroan total 339 branch offices and 741 branch dealers, the sendiri memiliki 128 kantor cabang untuk mobil dan 22 kantor Company owned 128 branch offices for automobiles and cabang untuk sepeda motor yang mengkoordinasi 218 dealer 22 branch offices for motorcycles which coordinated with di bawahnya. 218 dealers. GRUP MOBIL AUTOMOBILE GROUP Penghasilan bersih Grup Mobil sepanjang tahun 2001 mencapai Rp 20,57 triliun, mengalami peningkatan sebesar 10,8% dibanding tahun 2000 yang sebesar Rp 18,56 triliun. Peningkatan tersebut lebih dipicu oleh adanya kenaikan harga sepanjang tahun 2001 sebesar 10-15% yang dipengaruhi oleh depresiasi mata uang rupiah dan perubahan peraturan mengenai PPn BM. The net sales from the Automobile Group in 2001 reached Rp 20.57 trillion, a 10.8% increase from Rp 18.56 trillion in 2000. The main reason for this rise was the 10% to 15% increase in automobile prices, a result of the rupiah’s depreciation against the USD and a change in luxury tax regulations. Lambatnya pemulihan ekonomi domestik menjadi penghambat laju penjualan mobil di Indonesia; total unit penjualan mobil sampai akhir tahun 2001 sebesar 299.629 unit, sedikit menurun dibanding tahun 2000 yang mencapai 310.634 unit. RED CARPET. Jaminan layanan purna jual Isuzu Panther RED CARPET. The guarantee of after sales service from Isuzu Panther Sepanjang tahun 2001 model-model baru terus memasuki pasar mobil Indonesia baik yang ditawarkan oleh Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) maupun oleh importir umum. Untuk However, continued weakness in the domestic economy hampered automobile sales in Indonesia, with total automobile sales in 2001 reaching 299,629 units, a slight decrease from the 310,634 units sold in 2000. In 2001, a number of new auto models were introduced to the Indonesian market, either by local assemblers known as Sole Agents or by general importers. Astra introduced several new locally assembled vehicles: the Toyota New Soluna, Daihatsu Taruna 1.5 EFI. Daihatsu Taruna F-series, Toyota Corolla Altis, Isuzu ASTRA international 21 Automotive Division kendaraan yang dirakit / diageni di Indonesia, Astra juga meluncurkan beberapa produk baru yaitu : Toyota New Soluna, Daihatsu Taruna 1,5 EFI, Daihatsu Taruna F series, Toyota Corolla Altis, Isuzu Panther Touring, Peugeot 206, BMW 530i dan Daihatsu Ceria. Panther Touring, Peugeot 206, BMW 530i and the Daihatsu Ceria. With vehicle sales of 138,192 units in 2001, Astra had a 46.1% share of the local market, lower than its market share of 48.7% the previous year. In general, Astra’s decreased market share was the result of a decrease in Toyota’s share of the vehicle market from 29.0% in 2000, with total sales of 90,145 vehicles, to 26.7% in 2001, with total sales of 80,144 vehicles. Partly responsible for Toyota’s falling market share was a production disruption in its car interior upholstery supplier car interior during the March-April 2001 period. Nevertheless, Toyota, with its popular “Kijang” vehicle, maintained its position as the market leader in the Dengan angka penjualan sebesar 138.192 unit pada tahun 2001, Astra meraih pangsa pasar sebesar 46,1%, turun dibanding tahun 2000 yang mencapai 48,7%. Secara umum penurunan pangsa pasar Grup Astra terutama disebabkan oleh berkurangnya pangsa pasar Toyota dari 29,0%, dengan volume penjualan sebesar 90.145 unit di tahun 2000 menjadi sebesar 26,7% dengan volume penjualan 80.144 unit yang disebabkan karena adanya masalah produksi pada pemasok jok dan interior mobil selama bulan Maret-April 2001. Walaupun demikian, Toyota dengan produk andalannya “Kijang”, tetap meraih pangsa pasar tertinggi pada segmen niaga kategori 1. Sedangkan Toyota Soluna juga meraih pangsa pasar tertinggi pada segmen sedan menengah dengan pangsa pasar sebesar 27,3%. *Outlet for vehicles sales only Daihatsu Taruna. Trendy dan dinamis Daihatsu Taruna. Trendy and dynamic Toyota maintained its leading market share of 26.7% 80,144 90,145 - 25,000 50,000 75,000 100,000 With the new Panther, Isuzu’s market share increased from 9.3 % in 2000 to 10.4 % in 2001 31,299 29,012 - 8,000 16,000 24,000 32,000 Although Daihatsu Taruna sales volume is decrease, however it still dominated the SUV class 20,587 28,237 - 8,000 16,000 24,000 32,000 2,758 2,403 - 700 1,400 2,100 2,800 3,500 The sharp jump in sales was chiefly the result of an increase in the sale of Peugeot 206 2,204 469 - 600 1,200 1,800 2,400 Sales volume was relatively stable, with only a slight increase 1,200 1,145 - 350 2000 700 1,050 2001 The restructuring of the BMW business in 2001 resulted in a change in the Company’s function from that of sole distributor to dealer 1,400 ASTRA international 22 Automotive Division BMW. Lambang kesuksesan para eksekutif BMW. The symbol of success for executives Pada bulan Januari 2001, diadakan restrukturisasi 100% bisnis BMW di Indonesia, dimana Astra tidak lagi 75% menjadi distributor tunggal untuk mobil 50% merek BMW, namun tetap mempertahankan fungsi 25% sebagai agen tunggal pemegang merek dan dealer. Distributor tunggal 0% BMW sekarang adalah PT BMW Indonesia. Sedangkan manufaktur, Astra berhasil menjual sebanyak 2.896 unit, meningkat 20,5% dari tahun 2000 yang sebesar 2.403 unit. PEUGEOT Engineered To Be Enjoyed NISSAN DIESEL. Perkasa dan tangguh di segala medan NISSAN DIESEL. Strong and powerful in all fields Domestic Car Market Market by Brand 8.5% 7.1% 9.1% 6.9% 9.3% 10.4% 14.8% 17.8% 21.1% 22.1% 29.0% 26.7% 2000 2001 264,445 2001 35,184 263,232 2000 47,402 Passenger Car Others KIA Hyundai Honda Daihatsu Isuzu Suzuki Mitsubishi Toyota PASAR EKSPOR Pasar ekspor tetap menjadi perhatian Perseroan, terbukti dengan adanya peningkatan penghasilan sepanjang tahun 2001. Commercial Car commercial vehicle category I segment. In addition, the Toyota Soluna was the leader in the mid-size sedan class, with a 27.3% share of this market segment. In January 2001, the BMW business in Indonesia was restructured, resulting in Astra shifting its position from that of the main distributor of BMW. However, it still operates its function as sole agent and dealer. Sole distributor BMW is PT BMW Indonesia. On the manufacturing side, Astra sold 2,896 BMW cars, a 20.5% increase from the 2,403 cars sold in 2000. EXPORT MARKET Penghasilan ekspor Toyota selama tahun 2001 sebesar Rp 1,28 triliun, 19% meningkat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,07 triliun. Toyota berhasil mengekspor 20.299 unit mesin 7K ke Filipina dan Jepang, serta blok silinder sebanyak 5.760 unit, lebih rendah dibanding pencapaian ekspor tahun 2000, yaitu 22.790 unit mesin 7K dan 7.040 unit blok silinder. Demikian pula ekspor Kijang dalam bentuk CKD set turun dari 45.510 unit pada tahun 2000, menjadi 39.530 unit pada tahun 2001 diantaranya ke Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam. The export market remained one of the Company’s main focuses, evidenced by the increase in exports revenue in 2001. The value of Toyota exports in 2001 reached Rp 1.28 trillion, a 19% increase from Rp 1.07 trillion the previous year. In 2001, Toyota exported 20,299 7K engines to the Philippines and Japan, as well as 5,760 cylinder blocks. In 2000, Toyota exported 22,790 7K engines and 7,040 cylinder blocks. ASTRA international 23 Automotive Division Sementara itu Daihatsu berhasil mengekspor 120 unit ke Vietnam, dan Malaysia dalam bentuk CKD, menurun dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 620 unit. Sementara itu, ekspor komponen Daihatsu meningkat dari USD 4,67 juta menjadi USD 5,24 juta. Nov Dec-01 Sep Oct Aug Jun July Apr May Feb Mar Dec Jan ’01 Nov Sep Oct Aug Jul-00 The export of Kijang vans in the form of completely knocked down (CKD) units decreased from 45,510 units in 2000 to 39,530 units in 2001. The destination countries for the vehicles included Malaysia, the Philippines, Taiwan and Vietnam. In addition, Daihatsu exported 120 CKD vehicles to Vietnam, and Malaysia, a KOMPONEN TOYOTA. Penghasilan Ekspor meningkat TOYOTA PARTS. Export revenue increase GRUP SEPEDA MOTOR decrease from the 620 units exported the previous year. However, the value Pasar nasional sepeda motor tahun 2001 mencatat pertumbuhan of Daihatsu’s component exports increased from USD 4.67 sebesar 70,7% dibanding tahun lalu. Total pasar nasional million to USD 5.24 million. (termasuk sepeda motor CBU) naik dari 1.057.035 unit pada tahun 2000 menjadi 1.804.909 unit pada tahun 2001. Sepeda motor MOTORCYCLE GROUP CBU (Completely Build-Up) yang pertumbuhannya di Indonesia sudah mulai menunjukkan penurunan, pada tahun 2001 hanya The domestic motorcycle market in 2001 saw a significant memiliki pangsa pasar 12,7%, turun dibandingkan tahun increase of 70.7% from the previous year. Domestic sebelumnya yang mencapai 18,2 %. motorcycle sales, including imported completely built up (CBU) models, increased Tahun 2001 sepeda motor from 1,057,035 units in Honda Regains Its Market Share Honda berhasil mencapai 2000 to 1,804,909 units in 60.0% 50.0% penjualan 932.178 unit 2001. The market share of 40.0% untuk pasar domestik, naik imported CBU 30.0% 95% dibanding tahun 2000 motorcycles, which in 20.0% yang sebesar 476.887 unit, Indonesia began to decline 10.0% dengan pangsa pasar in 2000, reduced even 0.0% 51,7%. further in 2001. The market share for imported CBU - % Honda - % Untuk memenuhi tuntutan CBU models fell to 12.7% pasar yang semakin marak in 2001 from 18.2% in dan menghadapi masuknya 2000. persaingan dari sepeda motor CBU, pada tahun 2001 Astra Honda In 2001, 932,178 Honda Motor (AHM) meluncurkan produkmotorcycles were sold produk barunya yang berkualitas domestically, a 95% increase dengan harga yang terjangkau. from the 476,887 units sold in Dengan teknologi handal yang 2000. Honda controlled a 51.7% dimilikinya, pada bulan Juli 2001 share of the market in 2001. AHM meluncurkan model cub terbarunya, yaitu “Astrea Legenda” To meet the rise in demand in yang memperoleh respon sangat the domestic market and to baik dari pasar. Sampai akhir tahun respond to the increased 2001 Astrea Legenda telah terjual PABRIK PERAKITAN HONDA. Mengutamakan kualitas competition from imported CBU HONDA ASSY PLANT. Prioritizing quality sebanyak 118.110 unit. Kemudian motorcycles, Astra Honda Motor pada bulan Oktober 2001 AHM meluncurkan kembali varian baru (AHM) in 2001 launched several new models that emphasized dari Honda Supra yaitu Astrea Supra V series dan Astrea Supra quality and affordability. Using its most reliable technology, XX. ASTRA international 24 Automotive Division Honda Sales Unit Meningkatnya penjualan sepeda motor Honda didukung oleh kualitas produk 1,000,000 dan layanan purna jual yang ekstensif 800,000 dan merata di seluruh Indonesia selama bertahun-tahun. meliputi jaringan 600,000 distribusi dan layanan purna jual berupa 400,000 jaringan bengkel dan outlet suku cadang asli yang terjamin kualitasnya. 200,000 Sampai akhir tahun 2001, jaringan H1 0 (untuk penjualan sepeda motor Honda) terdiri dari 741 outlet, H2 (untuk service Unit Sold workshop (AHASS)) terdiri dari 1.693 outlet, dan H3 (untuk penjualan spareparts sepeda motor Honda) terdiri dari 2.896 outlet. 2000 2001 476,887 932,178 AHM sebagai manufaktur dan agen tunggal sepeda motor Honda mengekspor 9.830 unit pada tahun 2001 dengan negara tujuan Timor-Timur dan Yunani. Diharapkan tahun-tahun mendatang AHM akan mampu meningkatkan lagi ekspor sepeda motornya. Komitmen grup sepeda motor Honda untuk memberikan yang terbaik kepada para pelanggan atau konsumennya tidak diragukan lagi. Hal ini terbukti dengan penghargaanpenghargaan atas prestasi terbaik yang diraih oleh grup sepeda motor Honda baik dari badan-badan profesional dalam negeri maupun dari luar negeri, seperti Mars dan Swa, yang menganugerahkan penghargaan “Most Valuable Brand” kepada AHM pada tahun 2001. GRUP KOMPONEN AHM in July 2001 launched a new cub model, the “Astrea Legenda”, which received a good response from the market. As of the end of 2001, a total of 118,110 units of the Astrea Legenda had been sold. And in October 2001, AHM launched two new versions of its Honda Supra motorcycle, the Astrea Supra V and the Astrea Supra XX. The increase in Honda motorcycle sales was made possible by the quality of the products and the extensive after-sales services Astra Honda Motor has offered across Indonesia for years, through its distribution network and its networks of service stations and quality-guaranteed original parts outlets. As of the end of 2001, the H1 (distribution for Honda motorcycle sales) reached 741 outlets, the H2 (distribution for service stations (AHASS)) totaled 1,693 outlets and the H3 (distribution for Honda spare parts) totaled 2,896 outlets. Astra Honda Motor, as the manufacturer and sole agent of Honda motorcycles, exported 9,830 units in 2001 to East Timor and Greece. It is expected that in years to come, AHM will be able to increase its motorcycle exports. The Honda motorcycle group’s commitment to providing customers the best possible service is unquestioned. In honor of this dedication, AHM has received various awards from professional institutions, both domestic and foreign. In 2001, AHM received an award from Mars and Swa as the “Most Valuable Brand”. PT Astra Otoparts Tbk (AOP) sebagai payung grup komponen selama tahun 2001 menjalankan berbagai strategi bisnis maupun keuangan untuk memperkuat kinerjanya. Strategi bisnis AOP dibagi dalam 2 kategori besar yaitu: pertama, memperkuat jaringan pemasaran dan distribusi baik untuk pasar lokal maupun ekspor. Kedua, meningkatkan kemampuan manufakturnya. Dalam rangka memperkuat jaringan pemasarannya, AOP melakukan berbagai program yaitu: meningkatkan kualitas dan GS BATTERY. Ekspor ke mancanegara kuantitas saluran distribusi baik GS BATTERY. Exported overseas COMPONENT GROUP PT Astra Otoparts Tbk (AOP), as the umbrella company for the component business, implemented a number of business and financial strategies in 2001 to strengthen its position. AOP’s business strategy consisted of two main objectives. The first was to strengthen its marketing and distribution networks, for ASTRA international 25 Automotive Division pasar lokal maupun ekspor, memperbaiki kualitas servis kepada toko-toko retail dan meningkatkan kualitas dari jaringan retail ‘shop and drive’ dan ‘shop and ride’ yang sudah ada. Sebagai bagian dari strategi keuangan, selama tahun 2001, AOP juga telah melakukan beberapa pengurangan kepemilikan di anak-anak perusahaan dalam bentuk divestasi, yaitu di PT GS Battery Inc. dan PT EDS Manufacturing Indonesia. AOP melakukan divestasi sebesar 1% di PT GS Battery Inc. dengan nilai penjualan sebesar USD 455.000 sehingga kepemilikan AOP menjadi sebesar 50% dari sebelumnya yang 51%. Dengan pengurangan kepemilikan ini AOP tidak lagi mengkonsolidasikan PT GS Battery Inc. sejak bulan Juli 2001. Di bulan Oktober 2001, AOP kembali melakukan penjualan atas 45% atas kepemilikan di PT EDS Manufacturing Indonesia dengan nilai penjualan USD 12,7 juta. Dalam penjualan ini AOP memiliki opsi untuk membeli kembali 44% saham tersebut dalam jangka waktu 10 tahun terhitung sejak tanggal penutupan transaksi. Dengan demikian kepemilikan AOP di PT EDS ini tinggal 5%. Rp billion 2,500 both the local and export markets. The second objective was to strengthen its manufacturing capabilities. To improve its marketing and distribution networks, AOP put in place programs to improve the quality and number of its distribution outlets for both the local and export markets, to improve the quality of its services to retail shops and to improve the quality of its existing “shop and drive” and “shop and ride” retail network. As part of its financial strategy, AOP in 2001 reduced its ownership in two subsidiaries, PT GS Battery Inc. and PT EDS Manufacturing Indonesia. AOP divested a 1% stake in PT GS Battery Inc. valued at USD 455,000. Thus, AOP’s ownership in GS Battery was reduced to 50% from 51%. With this divestment, AOP had not included PT GS Battery Inc. in its 2001 consolidated financial reports since July 2001. And in October 2001, AOP sold a 45% stake in PT EDS Manufacturing Indonesia for USD 12.7 million. As part of this transaction, AOP received an option to buy back 44% of the stake within 10 years of the closing date of the transaction. As a result of this sale, AOP’s ownership in PT EDS was reduced to 5%. 2,000 38% 27% 1,500 1,000 500 42% 46% 20% 27% 0 2000 2001* 2,101 2,097 Export 791 575 Replacement Market 887 969 OEM 423 553 Astra 320 420 non Astra 103 Total 133 * GS was deconsolidated Export Replacement Market OEM Dari hasil penjualan yang diterima ini, akan dipergunakan antara lain untuk membiayai perluasan kapasitas manufaktur rantai sepeda motor serta untuk mempercepat angsuran pembayaran hutang Perseroan sehingga AOP tidak lagi terikat pada beberapa persyaratan perjanjian restrukturisasi hutang dengan kreditur yang antara lain mekanisme cash sweeping, pembatasan investasi dan pembayaran dividen. MESIN HONDA. Handal dan tahan lama HONDA ENGINE. Powerful and durable The proceeds from these divestments will be used to finance the expansion of the motorcycle chain manufacturing capacity and to pay the installments on its debts ahead of schedule. These early payments will mean that AOP will no longer be ASTRA international 26 Automotive Division PERAKITAN KIJANG. Didukung oleh komponen berkualitas KIJANG ASSEMBLING PLANT. Supported by quality components Selama tahun 2001, AOP membukukan kenaikan penjualan domestik baik dari penjualan “Replacement Market” sebesar 9,3% maupun “OEM” (Original Equipment Market) sebesar 30,7%. Di sisi lain penjualan ekspor mengalami penurunan sebesar 27,3% dengan kontribusi terbesar dari produk non otomotif. Dan dengan tidak dikonsolidasikannya G.S.Battery sejak Juni 2001, penjualan AOP relatif sama dengan tahun 2000 mencapai Rp 2,10 triliun. Total penjualan komponen sepeda motor mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dari sebesar Rp 609,91 miliar tahun 2000 menjadi Rp 785,43 miliar tahun 2001 atau naik sebesar 28,8%. Sedangkan penjualan komponen mobil mengalami penurunan sebesar 5,4% dari Rp 1,04 triliun tahun 2000 menjadi Rp 988,05 miliar tahun 2001. Sementara itu penjualan produk lain-lain juga mengalami penurunan dari Rp 447,17 miliar tahun 2000 menjadi Rp 323,97 miliar tahun 2001. bound to certain of requirements of its debt restructuring agreement with creditors, including limitations on investments and dividend payments. In 2001, AOP booked a 9.3% rise in the domestic sale of replacement parts, or after-market parts, and a 30.7% rise in the domestic sale of original parts. Meanwhile, sales on the export market decreased by 27.3% with the largest contribution coming from non-automotive products. Because GS Battery had not been consolidated before the end of 2001, AOP booked relatively the same level of sales as in 2000, or Rp 2.10 trillion. The sale of motorcycle spare parts experienced significant growth in 2001, increasing 28.8% from Rp 609.91 billion in 2000 to Rp 785.43 billion in 2001. Meanwhile, total sales of automobile components suffered a slight decrease of 5.4% from Rp 1.04 trillion in 2000 to Rp 988.05 billion in 2001. Meanwhile, sales of other products decreased from Rp 447.17 billion in 2000 to Rp 323.97 billion in 2001. ASTRA international 27 ASTRA international 28 KOMATSU PC 4000. Mesin konstruksi raksasa dengan kekuatan besar KOMATSU PC 4000. Giant construction engine with big power Kesuksesan divisi alat berat di bawah naungan PT United Tractors Tbk (UT) selama tahun 2001 dibayang-bayangi oleh kondisi perekonomian Indonesia yang masih belum terlihat stabil. Sebagai dampak dari perekonomian tersebut, permintaan akan alat berat di Indonesia secara keseluruhan menunjukkan penurunan. Selain itu, masuknya pemain baru di bidang alat berat juga menyebabkan semakin ketatnya persaingan. Namun UT mampu untuk tetap tumbuh karena didukung oleh penjualan dari divisi kontraktor penambangan dan pertambangan batubara yang menunjukkan peningkatan yang baik sekali berkat membaiknya harga jual batubara serta naiknya penggunaan jasa kontraktor penambangan oleh pemilik tambang. The Astra Group’s heavy equipment group, under PT United Tractors Tbk (UT), was somewhat hampered by Indonesia’s unstable economic situation in 2001. As a result of the domestic economic problems, overall demand for heavy equipment in Indonesia declined. Also, the emergence of new players in this sector increased competition. Despite these constraining factors, however, UT managed to post a growth for the year, supported by increasing sales in the mining and coal mining contractor divisions, which were buoyed by rising coal prices and the increasing use of mining contractors by mine owners. In general, UT in 2001 booked increased sales in all of its business lines, with the mining contractor division accounting for the largest percentage of UT overall sales. United Tractors’ consolidated sales reached Rp 7.06 trillion in 2001, a 35.9% increase from the previous year. Secara keseluruhan, di tahun 2001 UT telah mencatat kenaikan penghasilan bersih di semua lini bisnisnya dengan divisi kontraktor penambangan sebagai kontributor terbesar terhadap total penghasilan. Penghasilan konsolidasi United Tractors pada tahun 2001 mencapai Rp 7,06 Market Share in 2001 triliun, meningkat 35,9% dibanding tahun lalu. 15% MESIN KONSTRUKSI 33% 9% CONSTRUCTION MACHINERY The sales volume for the construction machinery division dropped from 758 units in 2000 to 627 units in 2001, the result of increased competition and decreased demand due to the weakening of the Rupiah against the USD and the continued volatility in the domestic economy. However, domestic sales of Komatsu and Patria forklifts increased from 416 units in 2000 to 445 units in 2001. Volume penjualan divisi mesin konstruksi 43% tahun 2001 menunjukkan penurunan dari 758 unit pada tahun 2000 menjadi 627 unit pada tahun 2001 seiring dengan semakin ketatnya persaingan dan turunnya C'pillar Komatsu permintaan pasar sebagai akibat dari Hitachi Others melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Although the construction machinery division USD dan kondisi perekonomian Indonesia saw a drop in sales volume, net sales value in yang masih belum stabil. Sebaliknya, penjualan domestik forklift the division increased 10.7% from Rp 2.35 trillion in 2000 to Rp merk Komatsu dan Patria divisi ini menunjukkan pertumbuhan 2.60 trillion in 2001. Unit sales continued to dominate, accounting dari 416 unit di tahun 2000 menjadi 445 unit. for 64.8% of total sales. Component sales, and repairs and services contributed 28.8% and 6.4%, respectively, to total sales. Sales of Meskipun secara unit penjualan dari divisi mesin konstruksi Komatsu units totaled 627 in 2001, dominated by sales to the mengalami penurunan, penjualan bersih masih menunjukkan mining sector, with 294 units. In 2000, the forestry sector was kenaikan sebesar 10,7%, yakni dari Rp 2,35 triliun pada tahun the main purchaser of Komatsu units, with 418. In 2001, sales to 2000 menjadi Rp 2,60 triliun pada tahun 2001. Penjualan unit the forestry sector totaled 211 units, followed by the construction masih mendominasi penjualan mesin konstruksi dengan memberi sector with 71 units and the agribusiness sector with 51 units. ASTRA international 29 Heavy Equipment Division kontribusi sebesar 64,8% dari total pendapatan, sedangkan penjualan spareparts dan servis memberikan kontribusi masingmasing 28,8% dan 6,4% dari total pendapatan. Sementara itu, penjualan unit Komatsu sebanyak 627 unit di tahun 2001 didominasi oleh sektor pertambangan dengan total penjualan 294 unit. Tahun 2000 sektor kehutanan mendominasi total penjualan unit Komatsu dengan total penjualan 418 unit. Di tahun 2001 penjualan unit di sektor ini hanya sebesar 211 unit, diikuti sektor konstruksi sebesar 71 unit dan sektor agribisnis sebesar 51 unit. KONTRAKTOR PENAMBANGAN Tahun 2001, divisi kontraktor penambangan yang berada di bawah naungan PT Pamapersada Nusantara (Pama) mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 46,6% menjadi Rp 3,17 triliun dari Rp 2,16 triliun pada tahun 2000. Lebih dari 90% pendapatan Pama adalah dalam bentuk USD yang berasal dari kontrak-kontrak penambangan batubara dan emas dengan berbagai perusahaan penambangan domestik dan internasional yang mempunyai konsesi penambangan di Indonesia. MINING CONTRACTOR In 2001, the mining contractor division under PT Pamapersada Nusantara (Pama) achieved a 46.6% increase in sales to Rp 3.17 trillion, from Rp 2.16 trillion in 2000. More than 90% of Pama’s sales were USD denominated, coming from coal and gold mining contracts with domestic and international companies with mining concessions in Indonesia. Besides the increased of sales volume, the strengthening of the USD against the rupiah in 2001 boosted the value of the Pama’s sales in rupiah terms. Pama’s total sales volume also increased, from 22.2 million tons of coal and 88.7 million bcm of overburden in 2000, to 24.7 million tons of coal and 119.5 million bcm of overburden in 2001. Selain kenaikan volume penjualan, peningkatan nilai tukar USD sepanjang KONTRAKTOR PENAMBANGAN. Lebih dari 90% penjualan dalam USD tahun 2001 telah menaikkan nilai MINING CONTRACTOR. More than 90% of sales in USD pendapatan Pama dalam rupiah. Total volume penjualan Pama memperlihatkan peningkatan dari 22,2 juta ton batubara dengan pekerjaan pengupasan tanah MINING (overburden) sebesar 88,7 juta bcm di tahun 2000 menjadi 24,7 juta ton batubara dengan pekerjaan pengupasan tanah The mining division under PT Berau Coal booked Rp 1.29 trillion (overburden) mencapai 119,5 juta bcm. in sales in 2001, an 88.8% increase from the Rp 684.63 billion in sales in 2000. This rise was the result of increasing sales volume PERTAMBANGAN and a rise in the price of coal. Sales volume increased from 4.8 million tons in 2000 to 6.6 million tons in 2001, while average Divisi pertambangan yang diwakili oleh PT Berau Coal mencatat coal prices rose from USD 16,24 per ton in 2000 to USD 18,96 peningkatan penjualan sebesar 88,8% menjadi Rp 1,29 triliun per ton in 2001. pada tahun 2001 dari Rp 684,63 miliar pada tahun 2000. Peningkatan penjualan ini didukung oleh meningkatnya total The export market accounted for the majority of the mining volume penjualan dan harga jual per ton batubara. Volume division’s sales. A total of 4.8 million tons of coal were exported penjualan meningkat dari 4,8 juta ton pada tahun 2000 menjadi in 2001, a 44.6% increase over the previous year. Domestic sales 6,6 juta ton pada tahun 2001 sedangkan harga rata-rata of coal increased 26.6% to 1.8 million tons in 2001, from 1.4 penjualan meningkat dari USD 16,24/ton tahun sebelumnya million tons the previous year. menjadi USD 18,96/ton pada tahun 2001. ASTRA international 30 Heavy Equipment Division TAMBANG BATUBARA. Penjualan meningkat signifikan COAL MINING. Significant increase in sales Penjualan untuk ekspor masih memberi kontribusi paling besar bagi total penjualan grup pertambangan. Sebanyak 4,8 juta ton batu bara telah di ekspor pada tahun 2001, meningkat sebesar 44,6% dibanding tahun lalu. Penjualan domestik meningkat sebesar 26,6% pada tahun 2001 dengan penjualan 1,8 juta ton batubara dibandingkan pada tahun 2000 dengan penjualan 1,4 juta ton batubara. Seperti halnya divisi kontraktor penambangan yang 90% penghasilannya dalam dollar AS, divisi pertambangan juga ikut mengalami pertumbuhan penjualan yang signifikan akibat apresiasi mata uang AS selama tahun 2001 karena tingginya ekspor batubara tersebut. As with the mining contractor division, with 90% of its sales in USD, the mining division also experienced significant sales growth in 2001 largely because of the USD revenue it earned from coal exports. ASTRA international 32 PEMBIAYAAN MOBIL Usaha pembiayaan mobil berada di bawah kendali Astra Credit Companies (ACC) yang merupakan grup perusahaan pembiayaan mobil terbesar di Indonesia. Saat ini ACC memiliki 27 cabang yang tersebar di berbagai pelosok di Indonesia. ACC. Pembiayaan mobil terbesar dan terdepan di Indonesia ACC. The largest and leading car financing company in Indonesia AUTOMOBILE FINANCING Peningkatan penjualan kredit kendaraan bermotor di tahun 2001 memberikan dampak positif pada perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor. ACC menguasai pangsa pasar pembiayaan sebesar 30,9% dari total penjualan mobil Astra. ACC berhasil menyalurkan kredit 16,2% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yaitu dari Rp 4,57 triliun per Desember 2000 menjadi Rp 5,31 triliun per Desember 2001. Penyaluran kredit tersebut setara dengan pembiayaan atas 40.688 unit mobil baru dan 20.627 unit mobil bekas per Desember 2000 dan pembiayaan atas 43.132 unit mobil baru dan 21.535 unit mobil bekas per Desember 2001. Akibatnya pendapatan ACC meningkat dari Rp 510,61 miliar pada tahun 2000 menjadi Rp 756,11 miliar pada tahun 2001 atau meningkat sebesar 48,1%. Walaupun penyaluran kredit meningkat tajam, ACC tetap dapat memelihara deliquency rate (piutang yang telah jatuh tempo dan belum tertagih) yang hanya mencapai 0,36%. Hal ini membuktikan bahwa ACC secara konsisten menjalankan Prudent Asset Management. The automobile financing business is under the Astra Credit Companies (ACC), the largest group of car financing companies in the country. Currently, ACC has 27 branches across Indonesia. The increase in car sales on credit in 2001 positively impacted the overall growth of vehicle financing companies. ACC controls 30.9% of the total Astra auto sales. Total credits extended by ACC increased 16.2% from Rp 4.57 trillion as of December 2000 to Rp 5.31 trillion as of December 2001. The value of these credits was equivalent to financing for the purchase of 40,688 new automobiles and 20,627 used automobiles per December 2000, and 43,132 new automobiles and 21,535 used automobiles per December 2001. As a result of this increase, ACC’s revenue grew 48.1% from Rp 510.61 billion in 2000 to Rp 756.11 billion in 2001. Despite the rise in extended credits, ACC maintained a low 0.36% delinquency rate on loan repayments. This is evidence that ACC consistently implements Prudent Asset Management principles. Dengan pencapaian kinerja yang baik, manajemen yang solid mendapatkan kepercayaan dari pihak perbankan dan kualitas portfolio yang baik, ACC mampu meningkatkan kerjasama dengan dunia perbankan guna mendanai kegiatan usaha ACC yang semakin besar. Because of its superior performance, solid management, and with its quality portfolio, ACC maintained its excellent cooperation with banks in financing its ever-growing business. PEMBIAYAAN SEPEDA MOTOR Motorcycle financing is under the control of PT Federal International Finance (FIF), currently the largest motorcycle financing company in the country with 154 branches spread across Indonesia. Usaha pembiayaan sepeda motor berada di bawah kendali PT Federal International Finance (FIF). FIF merupakan perusahaan pembiayaan kendaraan sepeda motor terbesar pada saat ini dengan 154 jaringan penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Seiring dengan peningkatan pasar sepeda motor, penjualan kredit sepeda motor mengalami peningkatan yang signifikan di tahun 2001. FIF berhasil meningkatkan pangsa pasar pembiayaannya atas total penjualan sepeda motor Honda dari 24% di tahun 2000 menjadi 28% di tahun 2001. Pada tahun 2001, FIF telah memberikan pembiayaan atas 268.816 unit sepeda motor atau 2,31 kali lebih tinggi dibandingkan pembiayaan pada tahun 2000 yaitu sebesar 116.371 unit sepeda MOTORCYCLE FINANCING In line with an increase in the overall motorcycle market, motorcycle sales on credit also grew significantly in 2001. FIF’s market share rose from 24% of total Honda motorcycle sales in 2000 to 28% in 2001. In 2001, FIF had provided financing for the purchase of 268,816 motorcycles, or 2.31 times more than the 116,371 motorcycle purchases it had financed in 2000. The value of this financing was equal to Rp 2.15 trillion in amount financed as of 31 December 2001 and Rp 904.62 billion as of 31 December 2000. As a result of these increases, FIF booked a 46.6% rise in revenue from Rp 232.71 billion in 2000 to Rp 341.17 billion in 2001. ASTRA international 33 Financial Services Division motor. Pembiayaan tersebut setara dengan penyaluran kredit senilai Rp 2,15 triliun per Desember 2001 dibandingkan dengan Rp 904,62 miliar per Desember 2000. Dari pembiayaan tersebut, pendapatan FIF meningkat 46,6%, yaitu dari Rp 232,71 miliar pada tahun 2000 menjadi Rp 341,17 miliar pada tahun 2001. Walaupun penyaluran kredit meningkat tajam, FIF tetap dapat memelihara “deliquency rate” (piutang yang telah jatuh tempo dan belum tertagih) dengan baik. Hal ini membuktikan bahwa FIF secara konsisten menjalankan “Prudent Asset Management”. Peningkatan kinerja perusahaan turut membantu pembayaran utang restrukturisasi yang lebih cepat dimana FIF sudah melunasi 68,83% dari utangnya hingga akhir tahun 2001, sedangkan berdasarkan jadwal pembayaran FIF hanya diwajibkan membayar 54% dari utangnya untuk kurun waktu yang sama. Seperti halnya tahun lalu, FIF masih melakukan kerjasama pembiayaan (joint finance) dengan Bank Universal, Bank Mega dan Bank Media. Dan pada akhir tahun 2001, FIF juga berhasil mendapatkan kerjasama baru untuk melakukan pembiayaan yaitu dengan Bank Tugu dan Bank Bali. ASURANSI KERUGIAN Di tengah ketidakpastian yang terjadi di Indonesia serta iklim investasi yang belum kondusif, PT Asuransi Astra Buana (AAB) terus memantapkan posisinya sebagai perusahaan asuransi yang terpercaya dan terus berupaya mewujudkan visi perusahaan “to bring peace of mind to millions” (memberikan rasa aman dan tenteram kepada jutaan pelanggan). Although its loan extensions increased strongly, FIF maintained a low delinquency rate on loan repayments at below 0.5%, which is evidence of FIF’s stringent implementation of Prudent Asset Management principles. This improved performance allowed FIF to make an early payment on its restructured debts. As of the end of 2001, FIF had paid off 68.83% of its debt, far ahead of the 54% it was required to have paid by the end of 2001. As in 2000, FIF cooperated with Bank Universal, Bank Mega and Bank Media to provide joint financing. At the end of 2001, FIF also reached agreements with Bank Tugu and Bank Bali to provide joint financing. GENERAL INSURANCE Despite domestic uncertainties and the challenging business climate in Indonesia, PT Asuransi Astra Buana (AAB) continued to strengthen its position as a trusted insurance company with a mission: “to bring peace of mind to millions”. AAB’s solid performance was mirrored in a 53.6% increase in its premium income, from Rp 358.65 billion in 2000 to Rp 550.93 billion in 2001. Contributing to this increase was both the individual and corporate lines of the business. Along with this growth in premium income, AAB’s assets rose 34.2% from Rp 523.83 billion to Rp FIF. Pembiayaan sepeda motor terkemuka 703.05 billion. Total investment FIF. A leading motorcycle financing company also increased significantly by 37.9%, from Rp 378.03 billion to Rp 521.29 billion. Kinerja positif AAB tercermin pada pendapatan premium yang meningkat 53,6 % lebih tinggi dibandingkan tahun lalu atau meningkat dari Rp 358,65 miliar menjadi Rp 550,93 miliar. Kontribusi peningkatan ini terjadi pada kedua lini bisnis yang dimiliki, yaitu dari segi individu maupun korporasi. Seiring dengan peningkatan pendapatan premium, aset perusahaan bertambah 34,2 % dari Rp 523,83 miliar menjadi Rp 703,05 miliar. Sementara total investasi juga meningkat secara signifikan dari Rp 378,03 miliar menjadi Rp 521,29 miliar atau meningkat sebesar 37,9%. Guna memantapkan cakupan pasar pada daerah-daerah standar pada seluruh cabang yang dimilikinya, AAB telah mengimplementasikan model bisnis standar diseluruh cabangnya. Model standar ini menjadi identitas cabang AAB yang menampilkan citra ramah dan bersahabat. Sampai akhir tahun 2001, dua puluh cabang telah berhasil direvitalisasi sesuai dengan model standar tersebut. To strengthen its position in the market and to reach new customers, AAB has implemented a standard business model in all of its branches. This model has become the identity of AAB, allowing it to present a polite and friendly face to customers. As of the end of 2001, a total of 20 branches have been redesigned in accordance with this standard model. With its strategy of “meeting the needs and exceeding expectations”, AAB launched a number of products and features in 2001 to provide customers with added value. AAB’s Garda Siaga service, an Emergency Roadside Assistance program, provides customers in Greater Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang and Cirebon. Its Garda Oto Visa and No Claim Bonus services were made available to improve customer relations and improve customer loyalty. At the end of the year, AAB introduced a new insurance product, Garda Wisata, to provide customers protection during their vacations. ASTRA international GARDA OTO. Don’t Worry. Be Happy 34 Dengan strategi “meeting the needs & exceeding expectations” (memenuhi kebutuhan dan melampaui harapan), AAB meluncurkan berbagai produk dan fitur untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Garda Siaga (Emergency Roadside Service Assistance) siap sedia selama 24 jam untuk menemani dan melayani pelanggan dalam keadaan darurat, yang mana saat ini sudah mencakup daerah Jabotabek, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, serta Cirebon. Sementara itu Garda Oto Visa dan No Claim Bonus disediakan untuk meningkatkan hubungan dan loyalitas pelanggan. Pada akhir tahun, AAB meluncurkan produk asuransi baru Garda Wisata yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam berwisata. Untuk meningkatkan kinerja industri asuransi, pemerintah dalam hal ini Departemen Keuangan mengeluarkan peraturan guna menjamin keamanan para pemegang polis asuransi yang diindikasikan melalui ukuran Risk Based Capital (RBC). Pada tahun 2001, AAB telah mencapai RBC sebesar 132,43%, yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ketetapan pemerintah sebesar 40 %. Berkat kerja keras dan kerjasama segenap karyawan dan manajemen, AAB telah tampil sebagai perusahaan asuransi yang terdepan dan terpercaya dengan meraih berbagai pengakuan dan penghargaan, yaitu: • • • Best General Insurance (Majalah Investor), terbaik di antara 86 perusahaan asuransi kerugian yang memenuhi kriteria proses seleksi (13 kategori finansial) The Best in Achieving Total Customer Satisfaction, kategori : asuransi kendaraan bermotor (Indonesian Customer Satisfaction Award yang diselenggarakan oleh Frontier Marketing & Research Consultant bekerjasama dengan Majalah SWA) Top of Mind Awareness and General Awareness, kategori : asuransi kendaraan bermotor (Prompt Research) ASURANSI JIWA Kinerja PT Astra CMG Life (Astra CMG) di tahun 2001 menunjukkan peningkatan dimana pertumbuhan total premi tahunan mencapai 52,9%, meningkat dari Rp 115,80 miliar menjadi Rp 177,03 miliar. Hasil ini didukung oleh pertumbuhan premi individu baru sebesar 59%. Per Desember 2001 tercatat jumlah asset yang dimiliki adalah sebesar Rp 365,33 miliar atau meningkat 44,5% dibandingkan tahun lalu (Rp 252,80 miliar). Seperti halnya industri asuransi kerugian, pada industri asuransi jiwa juga diberlakukan tingkat kesehatan keuangan yang ditunjukkan dengan Risk Based Capital. Untuk tahun 2001, Astra CMG mencapai RBC sebesar 187,52% atau lebih tinggi dari yang diwajibkan pemerintah sebesar 40% Sepanjang tahun 2001, Astra CMG membuka 6 kantor cabang baru sehingga total cabang yang dimiliki hingga akhir tahun 2001 adalah sebanyak 36 kantor cabang. In a move to improve the performance of the insurance industry, the government, in this case the Ministry of Finance, issued a regulation to ensure the health of all general insurance companies, as measured by Risk Based Capital (RBC). In 2001, AAB reached an RBC of 132.43%, far exceeding the government-set RBC level of 40%. As a result of the hard work and dedication of its employees and management, AAB has emerged as a trusted insurance company and a market leader, as evidenced by the acknowledgement and awards it has received: • • • Best General Insurance (from Investor Magazine), from among 86 general insurance companies that met selection process criteria (13 financial categories) The Best in Achieving Total Customer Satisfaction, category: Motor-vehicle insurance (Indonesian Customer Satisfaction Award issued by Frontier Marketing & Research Consultant, in cooperation with SWA Magazine) Top of Mind Awareness and General Awareness, category: Motor-vehicle insurance (Prompt Research) LIFE INSURANCE PT Astra CMG Life (Astra CMG) enjoyed a positive year in 2001, with its total annual premiums growing by 52.9% from Rp 115.80 billion to Rp 177.03 billion. This was the result of a 59% increase in individual premiums. By December 2001, Astra CMG’s assets rose 44.5% to Rp 365.33 billion from Rp 252.80 billion at the end of 2000. As with the general insurance industry, the health of life insurance companies also was measured according to their Risk Based Capital. In 2001, Astra CMG RBC level was 187.52%, far exceeding the government-set level of 40%. Over the course of 2001, Astra CMG opened 6 new branches, bringing its total number of branches to 36. ASTRA international 35 ASTRA international 36 Agribusiness Division Seiring dengan membaiknya harga CPO, kinerja operational dari divisi Agribisnis Perseroan yang berada di bawah kendali PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) juga semakin meningkat pada tahun 2001. Penghasilan AAL untuk tahun 2001 mencapai Rp 1,42 triliun, meningkat sebesar 24,6% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,14 triliun. Peningkatan ini terutama didukung oleh kenaikkan volume penjualan CPO seiring lonjakan produksinya serta harga jual yang lebih baik. ’000 ton In line with improving crude palm oil (CPO) prices, the operational performance of the agribusiness sector under PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) also improved in 2001. AAL’s sales in 2001 rose 24.6% to Rp 1.42 trillion from Rp 1.14 trillion in 2000. This increase was mainly the result of rising CPO prices and a jump in CPO sales volumes due to an increase in production. ER (%) 22.40 560 22.32 22.20 480 22.00 400 21.93 21.80 435 520 2000 2001 320 21.60 CPO ’000 ton ’000 ton Walaupun harga jual di pasar CPO International turun dari rata-rata USD 310/ ton pada tahun 2000 menjadi USD 286/ ton di tahun 2001, namun depresiasi mata uang rupiah berakibat harga jual rata-rata CPO AAL naik dari Rp 2.013/kg tahun 2000 menjadi Rp 2.192 /kg tahun 2001. CPO Production & Extraction Rate Extraction Rate (%) CPO Sales Vol & Price/kg 460 2,400 2,013 2,000 400 380 360 2000 CPO ’000 ton Volume produksi dan penjualan CPO sepanjang tahun 2001 terus meningkat. Produksi tandan buah segar (TBS) meningkat sebesar 12,8% dari 1.920.584 ton pada tahun 2000 menjadi 2.165.893 ton pada tahun 2001. Sementara itu, produksi CPO mencapai 519.760 ton pada tahun 2001, meningkat 19,4% dibandingkan dengan produksi sebesar 435.189 ton pada tahun 2000. Peningkatan volume CPO tersebut disebabkan oleh membaiknya tingkat rendemen CPO (extraction rates) dari 21,93% pada tahun 2000 menjadi 22,32% pada tahun 2001 sebagai hasil penerapan program “ER 15”(program untuk meningkatkan rendemen 1,5%), bertambahnya luas tanaman menghasilkan dari 158.601 ha pada tahun 2000 menjadi 177.760 ha pada tahun 2001 serta peningkatan kapasitas pengolahan CPO. Ini berarti, bahwa dalam hal produksi AAL telah berhasil mencapai hasil yang diharapkan semula. Pada tahun 2001, AAL mengelola perkebunan kelapa sawit dengan luas total sebesar 188.831 ha yang tersebar di Sumatra , Kalimantan dan Sulawesi. Areal tanam produk lain seperti karet, teh dan kakao masing-masing dengan luas 8.854 ha, 3.213 ha dan 2.882 ha. Sepanjang tahun 2001, AAL telah menjual 436.087 ton CPO, meningkat sebesar 15,6% dari penjualan sebesar 377.189 ton pada tahun 2000. Dari jumlah tersebut, AAL mengekspor 8.248 ton ke berbagai negara dengan Jerman sebagai negara tujuan utama. AAL’s CPO production and sales volume increased in 2001. Kernel output rose 1,600 12.8% from 1,920,584 tons in 2000 to 2001 2,165,893 tons in 2001. CPO production Price - Rp / kg rose 19.4% to 519,760 tons in 2001 from 435,189 tons in 2000. This production increase was made possible by several factors. The first was an improvement in the extraction rate from 21.93% in 2000 to 22.32% in 2001, the result of the implementation of the “ER 15” (program to improve extraction rates by 1.5%) . Other contributing factors were the expansion of total producing areas from 158,601 hectares in 2000 to 177,760 hectares in 2001, and an increase in the capacity of AAL’s CPO processing facilities. The result was that, in terms of production, AAL was able to achieve its output target. 436 377 340 Produktivitas yang tinggi membutuhkan kapasitas pengolahan yang memadai. Dalam hal ini, AAL telah membangun dan mengoperasikan sebanyak 14 fasilitas pengolahan yang tersebar di berbagai lokasi perkebunan. Kapasitas total produksi pada tahun 2001 adalah 560 ton TBS per jam dan diperkirakan akan ditingkatkan menjadi 700 ton TBS pada tahun 2002. RP/kg 2,192 440 420 Although international CPO prices decreased from an average of USD 310 per ton in 2000 to USD 286 per ton in 2001, AAL’s CPO prices increased in rupiah terms from Rp 2,013 per kg in 2000 to Rp 2,192 per kg in 2001, the result of the weakening of the rupiah against the USD. In 2001, AAL managed a total of 188.831 hectares of oil palm plantations, spread over Sumatra, Kalimantan and Sulawesi. In addition, AAL also managed 8,854 hectares of rubber estates, 3,213 hectares of tea estates and 2,882 hectares of cocoa estates. In order to achieve high production volumes, an adequate processing capacity is required. In view of this, AAL has built and operates a total of 14 processing facilities located on various estates. The total processing capacity of these facilities in 2001 reached 560 tons TBS per hour, with this capacity expected to increase to 700 tons TBS per hour in 2002. Age Profile of Mature Oil Palm Plantation As of December 2001 Mature 177,760 ha Immature 5.9% 11,071 ha 33% 94.1% 26.6% 4-5 44.1% 6-9 19.0% 10-14 4.3% >15 In 2001, AAL sold a total of 436,087 tons of CPO, a 15.6% increase from 377,189 tons in 2000. Of that amount, AAL exported a total of 8,248 tons to various countries with Germany, its main export destination. ASTRA international 37 ASTRA international Woodbased Division 38 Revenue Breakdown Others 6.1% Others 5.6% 2000 MDF 28.2% 2001 Hingga tahun 2001, kinerja dari bisnis perkayuan yang berada dibawah PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SLJ) masih cukup berat. Hal ini terutama disebabkan oleh tingginya biaya keuangan yang harus ditanggung SLJ serta aspek-aspek non financial seperti ketidakpastian hukum dan perundangan yang berkaitan dengan pengusahaan hutan di Indonesia. MDF 33.1% Plywood 65.7% Pada tahun 2001, penghasilan bersih SLJ hanya mengalami peningkatan sebesar 5,9% dari Rp 838,13 miliar tahun 2000 menjadi Rp 887,61 miliar di tahun 2001. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya penghasilan bersih dari lini produk Medium Density Fibreboard (MDF) yang mencapai Rp 325,50 miliar pada tahun 2001, dari Rp 272,18 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan tingginya volume penjualan MDF yang meningkat dari 191.802 m3 pada tahun 2000 menjadi 199.216 m3 pada tahun 2001 dan depresiasi mata uang Rupiah walaupun harga jual MDF pada tahun 2001 hanya USD 159/m3, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2000 yang mencapai 166/m3. Sedangkan penghasilan bersih bisnis kayu lapis dan kayu lapis olahan mengalami penurunan dari Rp 514,17 miliar pada tahun 2000 menjadi Rp 500,71 miliar pada tahun 2001. Hal ini terutama disebabkan oleh merosotnya harga jual kayu lapis dari USD 283/ m3 pada tahun 2000 menjadi USD 254/m3 di 2001 serta penurunan dalam total volume penjualan kayu lapis dari 157.770 m3 pada tahun 2000 menjadi 129.390 m3 pada tahun 2001. Plywood 61.3% Through 2001, the performance of the woodbased business under PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SLJ) remained weak. The main factors for this were the high financial costs that had to be borne by SLJ and such non-financial aspects as the legal uncertainty surrounding Indonesia’s forestry sector. In 2001, SLJ’s net sales rose by 5.9% to Rp 887.61 billion from Rp 838.13 billion in 2000. This slight rise was mainly attributed to an increase in the net sales of Medium Density Fiberboard (MDF) products to Rp 325.50 billion in 2001 from Rp 272.18 billion in the previous year. This increase in MDF net sale value was the result of an increase in sales volume from 191,802 m3 in 2000 to 199,216 m3 in 2001. Also playing a factor was the depreciation of the rupiah against the USD, although the sale price of MDF products in 2001 averaged only USD 159 per m3, lower than the previous year’s price of USD 166 per m3. The net sales value of plywood and processed wood products dropped from Rp 514.17 billion in 2000 to Rp 500.71 billon in 2001. The main factor for this was the decrease in the average sale price of plywood from USD 283 per m3 in 2000 to USD 254 per m3 in 2001, as well as a decrease in plywood production from 157,770 m3 in 2000 to 129,390 m3 in 2001. 2000 2001 In 2001, SLJ exported 85% of its plywood Selama tahun 2001, SLJ mengekspor and processed 85% kayu lapis dan kayu lapis olahan Europe wood products yang dihasilkannya ke pasar Jepang, Korea 18% to Japan, Eropa, Amerika Serikat, Korea dan Timur 10% Middle East Domestic 33% 32% Europe, the Tengah.Sedangkan untuk MDF dan MDF USA United States, olahan 68% dari yang diproduksi Japan 17% South Korea diekspor ke pasar Timur Tengah, Korea, 27% and Middle Amerika Serikat dan Mesir. Korea Others Domestic 25% 4% E a s t e r n 14% Others USA 4% countries. In Membanjirnya pasokan kayu bulat di 6% addition, it also pasar domestik, baik dari HPHH (Hak exported 68% of its MDF and processed MDF products to the Pengusahaan Hasil Hutan) maupun dari penebangan ilegal, sebagai Middle East, South Korea, the United States and Egypt. akibat dari penerapan beberapa peraturan pemerintah telah menekan harga kayu bulat sampai di bawah biaya produksi kayu The abundance of log supplies in the domestic market, from both bulat internal. HPHH (Local License for the natural forest concession) legal and illegal loggers, as a result of the implementation of a number of Akibat dari hal-hal tersebut, SLJ mengalami kesulitan untuk government regulations, pushed the domestic price of logs below memenuhi kewajibannya membayar bunga ataupun cicilan yang SLJ’s internal production costs. harus dilunasi pada tahun 2002. Maka pada tahun 2001. SLJ kembali membicarakan rencana restrukturisasi dengan para As a result of these factors, SLJ would have faced difficulties in krediturnya dan sampai dengan bulan Maret 2002, pembicaraan paying the principal and interest of its debts falling due in 2002. tersebut masih terus berlangsung. So in 2001, SLJ entered into discussions with its creditors on a debt-restructuring plan. As of March 2002, the talks were still Total utang bank SLJ pada saat ini sebesar USD 103 juta dan Rp proceeding. SLJ’s total bank debt currently stands at USD 103 270 miliar. million and Rp 270 billion. Salah satu langkah yang diambil SLJ untuk mengurangi beban One of the moves taken by SLJ to reduce its debt burden was to hutang adalah mendivestasi PT Arjuna Perdana Mahkota Plywood divest its ownership in PT Arjuna Perdana Mahkota Plywood (APMP), salah satu anak perusahaan yang bergerak di bidang (APMP), plywood producing subsidiary. This move was in line with pengolahan kayu lapis. Langkah ini sejalan dengan strategi its efforts to focus its business in East Kalimantan by selling nonperusahaan untuk memfokuskan usahanya di Kalimantan Timur performing subsidiary and subsidiaries located outside of the dengan jalan mendivestasi anak perusahaan yang tersebar dan atau province, as well as by optimizing its business portfolio. tidak menguntungkan serta dengan mengoptimalkan portfolio bisnis perusahaan. Plywood Market Middle East 10% ASTRA international 39 ASTRA international 40 Information Technology Division Divisi Teknologi Informasi yang berada di In 2001, the Information Technology bawah PT Astra Graphia Tbk., pada tahun Division under PT Astra Graphia Tbk, fully 2001 telah sepenuhnya memfokuskan focused its activities on its two business kegiatannya pada 2 unit usaha, yaitu units, Astragraphia Document Solution Astragraphia Document Solution dan and Astragraphia Information Technology Astragraphia Information Technology Solution. To achieve its goal of becoming Solution. Untuk mempertegas tekadnya a world-class information technologyXEROX. Pelayanan untuk pelanggan untuk menjadi penyedia solusi bisnis based business solution provider, PT Astra XEROX. Services for the customer berbasis teknologi informasi kelas dunia, Graphia Tbk on March 30, 2001, maka pada tanggal 30 Maret 2001 PT Astra Graphia Tbk. introduced the “Astragraphia” brand name and a new logo. The meresmikan penggunaan brand name ‘Astragraphia’ dan logo new logo symbolizes Astragraphia’s readiness to provide worldbaru. Logo baru menunjukkan bahwa class integrated and end-to-end solution Astragraphia telah siap untuk memberikan services, using information technology Revenues Rp billion 800 layanan dan implementasi kelas dunia dari suatu for business innovation. 700 solusi yang lengkap, terintegrasi dan menyeluruh 600 yang memanfaatkan teknologi informasi untuk In 2001, Astragraphia’s net sales rose 56% 500 inovasi bisnis. 12.46% to Rp 713.68 billion from Rp 64% 400 634.62 billion in 2000, with the largest 300 Tahun 2001, total penjualan Astragraphia percentage of sales coming from its 200 44% meningkat menjadi Rp 713,68 miliar, naik Document Solution business. 36% 100 sebesar 12,46% dibandingkan tahun 2000 0 2000 2001 sebesar Rp 634,62 miliar dengan kontribusi Despite the difficult domestic economic IT Solution Document Solution terbesar masih dari unit usaha Document conditions, on top of the transition from Solution. analog to digital technology, the Document Solution unit managed to book total sales of Rp 401.00 Dengan kondisi ekonomi yang sulit diiringi dengan transisi billion in 2001, slightly higher than the Rp 400.53 billion booked teknologi dari analog ke digital, unit usaha Document Solution in 2000. The biggest contributor to the unit’s sales continued to masih berhasil mempertahankan total penjualan di tahun 2001 be the machine rental service, whose total sales rose 5.2% from sebesar Rp 401,00 miliar, sedikit lebih tinggi dibandingkan Rp Rp 184.54 billion in 2000 to Rp 194.18 billion in 2001 400,53 miliar di tahun 2000. Kontribusi utama bagi Document Solution masih berasal dari usaha penyewaan mesin yang total Meanwhile, the IT Solution unit booked total sales of Rp 312.68 penjualannya meningkat sebesar 5,2% dari Rp 184,54 miliar di billion in 2001, a 30.65% increase from Rp 239.33 billion in 2000. tahun 2000 menjadi Rp 194,18 miliar di tahun 2001. Astragraphia landed a number of strategic projects in 2001, Sementara unit usaha IT Solution membukukan total penjualan including the Remote Trading Project from the Jakarta Stock menjadi Rp 312,68 miliar di tahun 2001, meningkat sebesar Exchange, projects from Satelindo, Angkasa Pura I, Angkasa Pura 30,65% dibandingkan tahun 2000 sebesar Rp 239,33 miliar. II and a number of other large projects. These projects helped raise the company’s image as a reliable Information TechnologyAstragraphia telah menerima beberapa proyek strategis seperti based business solution provider. kerjasama dengan Bursa Efek Jakarta untuk Remote Trading Project, Satelindo, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, dan beberapa Currently, Astragraphia has 19 branches and 58 service outlets in proyek besar lainnya, dimana proyek-proyek ini juga telah 71 cities and towns across Indonesia. mengangkat citra perusahan sebagai perusahaan penyedia solusi bisnis berbasis Teknologi Infomasi yang cukup handal. Saat ini Astragraphia memiliki 19 cabang dan 58 titik layan di 71 kota yang tersebar di seluruh Indonesia. ASTRA international 41 ASTRA international 42 Infrastructure Division Subscriber Public Phone (Unit) 1,050,000 30,000 975,000 900,000 27,500 825,000 25,000 750,000 2000 Subscriber 2001 Public Phone Sektor Infrastruktur yang di bawah kendali PT Astratel Nusantara (Astratel) dan PT Intertel Nusaperdana (Intertel) yang keduanya dimiliki oleh Perseroan sebesar 99,99% untuk Astratel dan 99,90% untuk Intertel. Hingga saat ini, Astratel masih memiliki bisnis telekomunikasi melalui anak perusahaannya PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) yang berupa Kerja Sama Operasi (KSO) dengan Telkom untuk wilayah Sumatra, dan Intertel melalui Konsorsium Intertel Astratel (KIA) yang berupa Proyek Bagi Hasil paket 2 (PBH-2) di wilayah Jakarta dan sekitarnya. The infrastructure division is under the control of PT Astratel Nusantara (Astratel) and PT Intertel Nusaperdana (Intertel), both 99.99% and 99.90% owned by the Company, respectively. Astratel continues to maintain its telecommunications business through its subsidiary PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo), which has a joint operation cooperation (KSO) agreement with state-owned PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) for Sumatra. Intertel, through the Intertel-Astratel Consortium (KIA), has a profit-sharing project package 2 (PBH-2) in Greater Jakarta. Pada tahun 2001, Pramindo memiliki kapasitas sentral sebesar 1.220.252 satuan sambungan telepon (SST), dengan jumlah pelanggan telepon sebanyak 978.304 SST, 12,4% lebih banyak dibandingkan tahun 2000 yang mencapai 870.252 SST. In 2001, Pramindo boosted its capacity to 1,220,252 lines, of which 978,304 lines were utilized, a 12.4% increase from the 870,252 lines utilized in 2000. Seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan ini, penghasilan bersih Pramindo meningkat 25,8% dari Rp 481,83 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp 606,26 miliar pada tahun 2001. Pada tanggal 20 Februari 2002, PT Astratel Nusantara (anak perusahaan Perseroan) bersama dengan pemegang saham lain di PT Pramindo telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT Telkom) berkaitan dengan pembelian saham PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) oleh PT Telkom. PT Telkom akan membeli seluruh saham Pramindo dengan nilai transaksi 100% ekuitas sebesar USD 378 juta. Transaksi ini terbagi dalam 3 tahap, 30% tahun 2002, 15%, tahun 2003 dan 55% tahun 2004. With its increase in customers, Pramindo’s net sales rose by 25.8% from Rp 481.83 billion in 2000 to Rp 606.26 billion in 2001. On 20 February, 2002, PT Astratel Nusantara (a subsidiary of the Company) and other Pramindo shareholders signed a memorandum of understanding with PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT Telkom) on the purchase by PT Telkom and other pramindo shareholder in PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo). PT Telkom will pay USD 378 million to purchase 100% of the shares of Pramindo. The transaction will be made in three stages: 30% in 2002, 15% in 2003 and 55% in 2004. ASTRA international 43 Human Resources Development Seiring dengan semakin ketatnya persaingan bisnis, Perseroan kian dituntut untuk lebih meningkatkan performanya agar tetap terdepan dalam meraih pasar. Dan peningkatan performa, tentu saja hanya dimungkinkan dengan membangun proses bisnis yang tepat, efektif dan berkesinambungan. Untuk itu, peran Human Resources Development (HRD) menjadi salah satu titik sentral guna melahirkan kader-kader yang andal dan profesional. Melalui perangkat Astra Human Resources Management (AHRM) dan Astra Management System (AMS), yang merupakan penyempurnaan dari program-program serupa sebelumnya, Perseroan secara terprogram berusaha untuk menggodok dan melahirkan calon-calon pemimpin masa depan Astra yang profesional dan memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual. Di samping itu, HRD Perseroan secara proaktif juga terus mengembangkan hubungan industrial yang sehat dan harmonis untuk membangun kesamaan persepsi dan bahasa antara karyawan dan Manajemen mengenai berbagai hal yang berkait dengan kebijakan perusahaan, khususnya sumber daya manusia, visi-misi perusahaan, target dan kinerja perusahaan. Termasuk sosialisasi etika bisnis dan etika kerja Astra ke semua level karyawan. Melalui dialog terbuka dan komunikasi yang persuasif dan efektif, semisal “Gemba” antara Direksi dan karyawan, diharapkan tercipta suasana yang kondusif bagi tumbuhnya understanding, goodwill, kreativitas dan produktivitas. Dengan demikian, kebijakan dan target perusahaan yang telah digariskan dapat dicapai dengan optimal. Facing increased competition, the Company must ensure that it improves its performance to remain the leader in the market. To achieve an improved performance, the Company constantly works to install effective and sustainable business processes. In achieving this, the Human Resources Development Department plays a central role in producing reliable and professional employees. Through the Astra Human Resources Management (AHRM) and Astra Management System (AMS) programs, which represent an improvement over previous programs, the Company systematically strives to train and produce the professional Astra leaders of tomorrow, with intellectual, professional, emotional and spiritual intelligence. In addition, the Company’s HRD Department continuously and proactively works to develop a healthy and harmonious industrial relationship. This is done to build a common perception among employees and Management of the various phenomena related to human resources, the Company’s visions and the Company’s performance. The department also remains constant in its efforts to socialize Astra’s business and work ethics among employees at all levels. Through open dialogs and persuasive and effective tools of communication such as “Gemba” between Directors and employees, it is expected that a favorable climate for the development of understanding, goodwill, creativity and productivity will emerge. This will allow the Company’s policies and outlined targets to be achieved. KONVENSI QC. Ikrar Karyawan pada Kualitas QC CONVENTION. Employee’s pledge to quality ASTRA international 44 Human Resources Development AMDI AMDI Sebagai bagian dari Corporate Human Resources Perseroan, Astra Management Development Institute (AMDI) pada tahun 2001 melakukan serangkaian pelatihan internal yang meliputi program kepemimpinan, functional, dan basic competence. As part of the Company’s Corporate Human Resources, the Astra Management Development Institute (AMDI) in 2001 held a series of internal training programs on leadership competence, functional competence and basic competence. KARYAWAN BARU. Mengenal kultur Astra NEW EMPLOYEE. Getting to know Astra culture Jenjang pelatihan Leadership Competence tersebut terdiri dari Astra Basic Management Program (ABMP) yang sepanjang tahun 2001 dilakukan sebanyak 12 gelombang melibatkan 317 karyawan, Astra Supervisory Management Program (ASMP, 20 gelombang, 467 peserta), Astra Middle Management Program (AMMP, 8 gelombang, 239 orang), Astra General Management Program (AGMP, 1 gelombang, 31 orang). Sedangkan jenis pelatihan Functional Competence terdiri dari antara lain : Human Resources Manager, Astra Production Management for Supervisor, Branch Manager Development. Jenis pelatihan Basic Competence terdiri dari antara lain Man Management Astra, Strategic Management Workshop for Executive dan Astra Management System yang merupakan penyempurnaan dari Astra Total Quality Control. Suatu program yang saat ini sedang giat dilakukan adalah memperkenalkan “Six Sigma”, salah satu metodelogi proses pengembangan yang diterapkan di sejumlah perusahaan Kelompok Fortune 500. Melalui metode ini diharapkan daya saing Astra semakin meningkat, sehingga visi “Astra Menjadi Perusahaan Kelas Dunia” secara bertahap akan tercapai. The levels of Leadership Competence training programs included the Astra Basic Management Program (ABMP), which in 2001 was conducted in 12 segments involving 317 employees; the Astra Supervisory Management Program (ASTP, 20 segments, 467 participants); the Astra Middle Management Program (AMMP, 8 segments, 239 participants); and the Astra General Management Program (AGMP, 1 segment, 31 participants). The types of Functional Competence training programs included Human Resources Manager Development, Astra Production Management for Supervisors, and Branch Manager Development. The types of Basic Competence training programs included Management Astra, the Strategic Management Workshop for Executives, and the Astra Management System, an improved program introduced to replace the Astra Total Quality Control program. A program that currently is being implemented is the introduction of the “Six Sigma”, a development process methodology used by a number of Fortune 100 companies. Through this program, it is expected that Astra’s competitiveness will increase and that the vision of making “Astra a world-class company” will be achieved step by step. KOPERASI ASTRA ASTRA COOPERATIVE Didorong oleh keinginan untuk “Mengembangkan Kesejahteraan Seluruh Anggota Koperasi Astra Melalui Pemenuhan Kebutuhan Ekonominya”, Koperasi Astra International merancang berbagai program yang bermanfaat, berdaya saing dan terjangkau yang dikemas dalam suatu paket yang tepat guna. Driven by the mission to “Improve the Welfare of all Astra Cooperative Members by Meeting their Economic Needs”, the Astra International Cooperative has developed a number of beneficial, competitive, affordable and suitable programs. Program tersebut meliputi antara lain pemenuhan kebutuhan dana pendidikan bagi anggota beserta keluarganya, kebutuhan perumahan dan renovasi serta sarana transportasi. Dengan demikian, Koperasi yang didirikan pada 25 Juni 1990 ini diharapkan akan dapat membantu meningkatkan produktifitas kerja karyawan anggotanya - yang pada tahun 2001 mencapai 42.935 anggota, atau 64% dari total karyawan tetap Astra. These include programs designed to meet the education financial needs of Cooperative members and their families, and the housing and transportation needs of employees. Through these programs, the Cooperative, established on 25 June, 1990, is expected to help improve the productivity of those employees who have become members - totaling 42,935 people in 2001, or 64% of Astra’s permanent employees. ASTRA international 45 Human Resources Development Selama tahun 2001, Koperasi Astra International berhasil menyalurkan dana pinjaman sebesar Rp 16,12 miliar kepada 2.047 anggotanya dan 8 Koperasi Unit/Cabang dalam bentuk pinjaman usaha modal kerja. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar 92% dibandingkan dengan penyaluran pinjaman bagi anggota pada tahun 2000, yaitu sebesar Rp 8,4 miliar bagi 1.410 anggota koperasi. Seiring dengan kebutuhan dana yang kian meningkat, Koperasi Astra International pun bekerja sama dengan pihak perbankan baik pemerintah maupun swasta - sehingga layanan kepada anggotanya dapat semakin ditingkatkan. Dari program simpan pinjam koperasi, selama tahun 2001 telah disalurkan dana pendidikan sebesar Rp 473 juta,- bagi 92 anggota dan keluarganya, untuk perumahan sebesar Rp 8,753 miliar,- bagi 1.341 anggota, dan sarana transportasi sebesar Rp 4,699 miliar,bagi 404 anggota. Alokasi lainnya berupa pendanaan pembelian barang elektronika, kebutuhan mendesak semisal biaya pernikahan dan rumah sakit, modal kerja Koperasi Unit dan Cabang sebesar Rp 2,195 miliar,- bagi 210 anggota dan koperasi Unit dan Cabang. Pada tahun 2001 untuk pertama kalinya Koperasi Astra International memberikan beasiswa kepada 80 pelajar dan mahasiswa berprestasi putra-putri anggota Koperasi - dengan total dana yang telah dicairkan Rp 37 juta. Untuk lebih meningkatkan kompetensi dan profesionalitas pimpinan unit dan cabang, Koperasi melakukan pelatihan manajemen. Dengan demikian diharapkan ketrampilan manajerial dan pelayanan kepada anggotanya dapat terus meningkat dan semakin memuaskan. Koperasi Astra International diproyeksikan akan tumbuh dan setara dengan unit bisnis Astra lainnya dalam skala kecil. DANA PENSIUN ASTRA Perseroan secara berkesinambungan terus menyatakan komitmennya terhadap kesejahteraan karyawan bahkan juga bagi karyawan yang memasuki masa pensiun. Untuk memenuhi komitmen tersebut, Perseroan sejak tahun 1986 telah mendirikan Dana Pensiun Astra (DP Astra) yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti bagi karyawan dengan maksud mengupayakan kesinambungan penghasilan bagi karyawan pensiun atau ahli warisnya. Pendanaan program pensiun ini berasal dari iuran sebesar 3,2% dari gaji pokok karyawan ditambah iuran dari Perseroan atau pemberi kerja yang besarnya ditetapkan berdasarkan perhitungan Aktuaris. In 2001, the Cooperative channeled credits and working credits totaling Rp 16.12 billion to 2,047 members and eight cooperative units and branches, or a 92% increase from the 2000 figure of Rp 8.4 billion extended to 1,410 members. In line with the increasing financial needs of its members, the Cooperative is working with banks - both state and private - so that it can continue to improve the services it provides members. From its loan and saving program, the Cooperative in 2001 extended Rp 473 million in education loans to 92 members and their families, Rp 8.753 billion in housing loans to 1,341 members, and Rp 4.699 billion in transportation loans to 404 members. Other facilities included credits to purchase electronic goods and to finance emergency needs such as marriage parties and hospital costs as well as working capital Rp 2.195 billion loans to 210 members and cooperative units and branches. KOPERASI ASTRA. Membantu kebutuhan Karyawan ASTRA COOPERATIVE. Helping to meet employees’ needs In 2001 the Astra International Cooperative for the first time awarded 80 scholarships to members’ children, with total disbursed funding of Rp 37 million. To improve the professionalism of unit and branch leaders, the Cooperative organized management training programs. Therefore, their managerial skills and services to members would improve. The Astra International Cooperative is projected to grow and reach the level of Astra’s other small-scaled business units. ASTRA PENSION FUND The Company has consistently maintained its commitment to improving the welfare of its employees, as well as those entering their retirement period. To that end, the Company established its own pension fund in 1986. Since its establishment, the fund has offered a Defined Pension Benefit Program for employees, with the aim of providing a continuing income for retired employees and their heirs. The pension fund is financed by employee contributions, totaling 3.2% of their basic salary, and contributions from the Company as the employer, according to Actuary calculations. ASTRA international 46 Human Resources Development Total dana yang berhasil dihimpun oleh DP Astra beserta pengembangannya pada akhir tahun 2001 mencapai Rp 550 miliar, meningkat 19% dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp 465 miliar. Dalam upaya menjaga keamanan dana tersebut, DP Astra selalu merujuk petunjuk investasi yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia agar penempatannya sesuai dengan yang diharapkan. The total money managed by the Astra Pension Fund reached Rp 550 billion as of the end of 2001, a 19% increase from Rp 465 billion the previous year. To ensure the security of the money, the Astra Pension Fund has always referred to investment guidelines set by the Indonesian Ministry of Finance. DANA PENSIUN ASTRA. Rapat Kerja Mitra Pendiri. ASTRA PENSION FUND. Working meeting of founders’ partners Pada tahun 2001 DP Astra mengalokasikan investasi portfolionya pada berbagai instrumen, yakni deposito berjangka sebanyak 50%, obligasi 34%, saham dan reksadana 15% serta penyertaan langsung 1%. Adapun komposisi investasi tahun 2000 adalah: deposito berjangka 36%, obligasi 47%, saham dan reksadana 16% serta penyertaan langsung 1%. Jumlah karyawan tetap yang telah menjadi peserta DP Astra pada saat ini mencapai 45.774 orang, dengan jumlah mitra pendirisebagai perusahaan pemberi kerja di lingkungan Grup Astrasebanyak 115 perusahaan. The Astra Pension Fund places its money in a number of investment instruments. Its investment portfolio in 2001 was: 50% time deposits, 34% bonds, 15% stocks and mutual funds, and 1% direct placements. In 2000, the investment portfolio of the Astra Pension Fund was: 36% time deposits, 47% bonds, 16% stocks and mutual funds, and 1% direct placements. The number of employees who have joined the Astra Pension Fund currently totals 45,774, with 115 employers under the Astra Group as founding partners in the fund. ASTRA international 47 Environmental Management Komitmen Perseroan kepada pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup serta keselamatan dan kesehatan kerja (LH&K3) dilaksanakan dan dikembangkan secara konsisten. implementasikan secara sungguh-sungguh, terprogram dan berkesinambungan. Sejalan dengan itu Perseroan mewajibkan seluruh perusahaan di jajaran Grup Astra untuk mencapai status “Green Company” yaitu perusahaan dengan manajemen yang secara sadar meletakkan pertimbangan perlindungan dan pembangunan lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan stakeholders dalam setiap pengambilan keputusan bisnisnya, sebagai wujud tanggungjawab dan kontribusi sosial perusahaan kepada masyarakat. Untuk mencapai kondisi ideal tersebut, setiap perusahaan di lingkungan Astra menerapkan dan mengembangkan apa yang disebut 4 pilar utama “Green Company” yang meliputi : Green Strategy, Green Process, Green Product dan Green Employee. The Company’s commitment toward environmental protection and development as well as work health and safety (LH &K3) has been implemented in a consistent, well-planned and sustainable manner. In line with this commitment, the Company requires all firms under the Astra Group to achieve the status of Green Company — i.e. a company whose management always takes into consideration environmental protection, environmental development, and stakeholder health and safety when making business decisions. These considerations signal the Company’s responsibilities toward the community and the sustainable development of the nation. To achieve these ideals, each company under Astra is required to implement and develop the four main pillars of a Green Company: Green Strategy, Green Process, Green Products, and Green Employees. Through the Green Strategy, each company under the Astra Group is Melalui “Green Strategy” setiap perusahan Grup required to integrate their Astra diharapkan dapat mengintegrasikan environmental and K3 kebijakan lingkungan dan K3 dengan kegiatan policies with their operasional perusahaan, sedangkan dengan corporate operations. “Green Process” diharapkan perusahaan dapat Meanwhile, through the melaksanakan kegiatan operasional secara Green Process, each sistematis, efisien dan terkontrol. Hasilnya, pada company is obliged to tahun 2001 jumlah perusahaan Astra yang meraih carry out their operational MENCAPAI GREEN COMPANY. Toyota Water Treatment pengakuan internasional dibidang pengelolaan activities in a systematic, ACHIEVING THE STATUS OF GREEN COMPANY. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 tercatat efficient and controllable Toyota Water Treatment 23 perusahaan, meningkat dari 15 perusahaan di way. As a result, a total of tahun 2000. Sedangkan yang meraih pengakuan nasional Sistem 23 companies received ISO 14001 certification in 2001, an increase Manajemen Keselamatan Kerja (SMK3) pada tahun 2001 from 15 companies in 2000. In addition, seven companies were meningkat menjadi 7 perusahaan dibanding 4 perusahaan di recognized nationally for their Health and Work Safety tahun sebelumnya. Management Systems (SMK3), compared to four companies in 2000. Ada pun pilar “Green Product” diwujudkan antara lain dalam pembuatan produk yang lebih ramah lingkungan, seperti produk The Green Product pillar, meanwhile, is pursued through inter AC yang non CFC, penggunaan kemasan seminimal mungkin, alia the production of environmentally-friendly products such as serta desain produk dalam upaya memperkecil cost pemeliharaan. non-CFC air condition products, the minimum use of packages, Pilar “Green Employee” yang dimaksudkan untuk melibatkan and product designs that could reduce maintenance cost. The segenap karyawan dalam operasional perusahaan, diwujudkan Green Employee pillar, aiming to involve all employees in the dengan memberikan berbagai pelatihan EHS. Saat ini program company’s operation, is materialized through the various EHS tersebut telah meluluskan 325 environmental officer, 60 safety trainings. Currently, a total of 325 environmental officers, 60 safety officer dan 100 health officer. officers and 100 health officers have taken up the training. ASTRA international 48 Environmental Management Kegiatan lain yang merupakan perwujudan komitmen dan dedikasi Perseroan kepada lingkungan dan masyarakat adalah pelaksanaan program Sunter Nusa Dua. Dalam program yang dilaksanakan tahun 2001 ini, Perseroan membangun infrastruktur drainase guna pencegahan banjir temasuk pengerukan waduk Sunter Utara, penerangan jalan, penghijauan dan penataan taman, penanggulangan bersama bencana kebakaran, perkampungan hijau, penataan warung kaki-5 di kawasan Sunter II. Another program that signals the Company’s commitment and dedication to the environment and the community is the Sunter Nusa Dua program. As part of this program in 2001, the Company developed the drainage infrastructure and dredged the North Sunter Dam in North Jakarta to prevent flooding in the area, installed street lighting, pursued park regreening and renovation, implemented fire prevention measures, developed green villages, and helped to put in order street vendors in the Sunter II area. ASTRA international 49 Social Responsibility YAYASAN TOYOTA - ASTRA TOYOTA - ASTRA FOUNDATION Sepanjang tahun 2001 Yayasan Toyota-Astra (YTA) menyelenggarakan berbagai kegiatan di bidang pendidikan dan kebudayaan dengan pendanaan mencapai Rp 2,791 miliar. In 2001, the Toyota-Astra Foundation (YTA) implemented numerous programs and activities in the fields of education and culture with total funding of Rp 2.791 billion. Salah satu program yang baru pertama kali dilakukan adalah pemberian beasiswa kepada keluarga yang tidak mampu atau disebut dengan Beasiswa Anak Asuh. Program ini sekaligus merupakan respon positif yayasan atas menurunnya kemampuan masyarakat dalam mengikuti dunia pendidikan di Indonesia akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan. Jumlah anak asuh yang diberikan beasiswa selama 2001 mencapai 1.420 orang. One of the new programs put in place last year was the granting of scholarships to children of poor families. This program, called Scholarships for Adopted Children, was the Foundation’s response to the financial inability of some Indonesians to send their children to school as a result of the prolonged economic crisis. The number of children who received scholarships in 2001 reached 1,420. Disamping itu, YTA juga memberikan beasiswa reguler kepada 795 mahasiswa berbagai universitas, 20 mahasiswa berprestasi, 185 mahasiswa politeknik, 199 pelajar SLTA, 278 SLTP dan 317 pelajar SD. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, YTA juga memberikan alat bantu pendidikan berupa 759 buku otomotif dan 46 set wallchart (gambar peraga mesin mobil) ke STM Otomotif seluruh Indonesia serta 1.124 buku Manajemen dan Sistem Produksi ke Politeknik dan Universitas di seluruh Indonesia Sementara itu, dalam rangka menumbuhkan minta menulis di kalangan mahasiswa, YTA menyelenggarakan Lomba Essay dengan tema: “Mahasiswa dan Tradisi Menulis” yang diikuti oleh 1.633 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan lain yang dilakukan YTA, adalah bantuan penelitian Pascasarjana bagi 8 staf pengajar Universitas Negeri dan 2 staf peneliti Instansi Pemerintah, penelitian ilmiah mahasiswa serta pelatihan otomotif wiraswasta dan bengkel binaan Astra. YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA Pada Tahun 2001 Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) telah menyelenggarakan serangkaian program bagi pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui kegiatan antara lain : 1. Menyelenggarakan 16 x pelatihan di bidang manajemen dan 13 x pelatihan di bidang teknik, yang diikuti oleh 557 UKM dari berbagai wilayah. Memberikan pendampingan kepada 170 UKM dan sertifikasi bengkel kepada 70 Unit usaha bengkel binaan potensial sepeda motor dan mobil. 2. Memperkuat kelembagaan Klinik Konsultasi Bisnis (KKB) sebagai lembaga independen yang melalakukan pembinaan dan pengembangan di masing-masing daerah, yakni di Jakarta, Bandung, Tegal, Yogyakarta, Klaten, Sidoarjo dan Mataram. In addition, YTA also awarded academic scholarships to 795 students at various universities, 20 performing university students, 185 polytechnic students, 199 high school students, 278 junior high school students and 317 elementary school students. In its efforts to help improve the quality of education in the country, YTA donated various educational tools, including 759 automotive books and 46 sets of car engine wall charts, to automotive technical high schools across Indonesia. The Foundation also donated 1,124 books on Production Systems and Management to universities throughout Indonesia YTA also took an interest in nurturing students’ interest in writing, organizing an essay competition with the theme “Students and the Writing Tradition.” The competition proved to be a success, attracting 1,633 students from various universities in Indonesia. Among the Foundation’s other activities in 2001 was the awarding of grants to 8 lecturers at state universities and 2 researchers at state institutions, allowing them to conduct post-graduate research. The Foundation also provided numerous university students with the financial assistance necessary to allow them to conduct research, and automotive training for entrepreneurs and owners of workshops under Astra’s supervision. DHARMA BHAKTI ASTRA FOUNDATION In 2001, the Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA) held a series of programs for the development of Small and Medium Enterprises (SMEs). These activities included: 1. Holding 16 training sessions on management and 13 training sessions on the technical sector. The sessions were participated in by a total of 557 SMEs from around Indonesia. Also provided assistance to 170 SMEs, and issued workshop certification to 70 motorcycle and automobile repair shops. 2. Strengthening the Business Consultation Clinic (KKB) as an ASTRA international 50 Social Responsibility 3. Memfasilitasi pengembangan berbentuk pinjaman lunak kepada 175 UKM senilai Rp 4,085 miliar. 4. Fasilitas pengembangan pasar untuk membantu UKM dalam pemasaran produk yang dihasilkan, meliputi pameran, temu bisnis (open house di Gallery YDBA), mempertemukan UKM dengan Grup Astra dalam program lokalisasi serta program pembuatan komponen untuk after market dengan pola inti plasma. Sampai dengan September 2001 hasil pemasaran yang sudah dicapai untuk UKM orientasi ekspor adalah sebesar US$1,22 juta setara dengan Rp 12,81 miliar dan pasar domestik senilai Rp 10,8 miliar. 5. Pemberdayaan UKM melalui program layanan informasi terus dikembangkan YDBA, terutama dalam bidang teknologi informasi. Hal ini dilakukan di antaranya melalui: pelatihan/ pendampingan, promosi/sosialisasi YDBA online, buletin YDBA dan kegiatan-kegiatan lainnya selalu menginformasikan dan memotivasi UKM terhadap pentingnya teknologi informasi. independent institution that provides assistance for the development of SMEs in areas such as Jakarta, Bandung, Tegal, Yogyakarta, Klaten, Sidoarjo and Mataram 3. Giving Rp 4.085 billion in soft-loans to 175 SMEs. 4. Supplying development facilities to assist SMEs in marketing their products. These facilities included organizing exhibitions and business meetings (open houses in the YDBA Gallery), and facilitating meetings between SMEs and the Astra Group of companies for the localization program and the parts manufacturing program to supply the secondary market. As of September 2001, the results of this marketing development for SMEs reached US$1.22 million or the equivalent of Rp 12.81 billion for the export market and Rp 10.8 billion for the domestic market. 5. Providing information and information technology to help empower SMEs through training, promotional activities on YDBA online and the YDBA bulletin page, and other activities, SMEs were shown the importance of making use of information technology in their businesses. ASTRA MITRA VENTURA ASTRA MITRA VENTURA Jumlah Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) PT Astra Mitra Ventura (AMV) pada tahun 2001 tercatat 69 perusahaan dengan nilai saldo penyertaan sebesar Rp 15,04 miliar. Angka itu mengalami penurunan dari tahun 2000 yang berjumlah 83 PPU dengan nilai saldo penyertaan sebesar Rp 17,8 miliar. Hal ini disebabkan oleh divestasi atau pengembalian kewajiban oleh PPU yang telah memberikan keuntungan usaha bagi AMV. PT Astra Mitra Ventura (AMV), a venture capital company, invested in 69 partner companies (PPU) in 2001, with a total equity participation of Rp 15.04 billion. This represents a decline from the previous year, when AMV’s equity investment reached Rp 17.8 billion in 83 partner companies. This decline was the result of divestment, or payments from partner companies that booked profits. Domisili atau tempat usaha PPU tersebar di berbagai daerah di Indonesia, yaitu Padang, Lampung, Jabotabek, Bandung, Sukabumi, Klaten, Tegal dan Surabaya dengan bidang usaha industri komponen otomotif dan alat berat yang terbuat dari logam, karet, plastik dan industri lainnya seperti sub-kontraktor pengecatan sepeda motor, pertanian dan kerajinan untuk souvenir. AMV’s partner companies are located throughout Indonesia, including in Padang, Lampung, Greater Jakarta, Bandung, Sukabumi, Klaten, Tegal and Surabaya. The partner companies are involved in a wide range of businesses, from automotive and heavy equipment components, rubber and plastic, to motorcycle painting subcontracting, farming and handicrafts. Selain telah melakukan penyertaan permodalan yang dilakukan dalam bentuk penyertaan saham langsung, obligasi konversi dan pola bagi hasil, pada tahun 2001 AMV juga memberikan perkuatan permodalan jangka pendek bagi PPU - AMV, yaitu pembiayaan modal kerja untuk pekerjaan proyek yang diperoleh PPU, serta secara terprogram melakukan pembinaan dan pendampingan berupa pelatihan SDM, PPU, pendampingan manajemen produksi maupun pengembangan usaha, konsultasi manajemen dan hukum. Besides providing equity investment in the form of share participation, convertible bonds and profit-sharing financing schemes, AMV in 2001 also provided short-term financial support to its partner companies. This support went for working capital on various projects, support and direct assistance for human resource training, production management, business development, as well as management and legal consultation. POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA Astra’s consistent efforts to help improve the level of education in the nation are seen in the continuing development of the Astra Manufacturing Polytechnic (Polman Astra), which was founded on August 31, 1995. Konsistensi Astra di bidang pendidikan dalam upaya mencerdaskan bangsa terlihat dari perkembangan Politeknik ASTRA MANUFACTURING POLYTECHNIC ASTRA international 51 Social Responsibility Manufaktur (Polman) Astra, yang didirikan pada tanggal 31 Agustus 1995. Sejak berdiri, rata-rata tiap tahunnya Polman Astra menampung sekitar 200 mahasiswa dan hingga akhir tahun 2001, institusi ini telah meluluskan 268 orang yang seluruhnya terserap di industri Grup Astra sekitar 60%, sedangkan 40% lainnya di luar Grup Astra. Dalam rangka mempersiapkan tenaga trampil yang siap pakai, Polman Astra senantiasa meningkatkan kualitas pendidikan menuju institusi yang profesional dan terakreditasi. Untuk itu Polman Astra pada penghujung tahun 2001 memasuki proses tahapan akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional. Pada tahun yang sama telah terbentuk Yayasan Astra Bina Ilmu, menggantikan Yayasan Federal Bina Ilmu, yang anggotanya melibatkan para pimpinan Grup Astra sebagai perwujudan kepedulian industri terhadap pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Since its inception, each year Polman Astra accepts over 200 students. As of the end of 2001, Astra Manufacturing Polytechnic has produced 268 graduates, 60% of whom are employed by companies in the Astra Group, with the remaining 40% having been recruited by companies outside the Group. In keeping with its mission to produce skilled workers, Polman Astra has continuously worked toward becoming a professional and accredited institution. To this end, Polman Astra embarked on the accreditation process with the National Accreditation Agency at the end of 2001. Also in 2001, the Astra Bina Ilmu Foundation was established, replacing the Federal Bina Ilmu Foundation. The Foundation, whose members include executives of the Astra Group, is concerned with human resources development and education. As part of its efforts to improve institutional quality and professionalism, Polman Astra, in cooperation with Bina Nusantara University, has opened an undergraduate extension program in Sejalan dengan peningkatan kualitas POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA. Industrial Technology. Polman Astra dan profesionalisme institusi, Polman Mencetak tenaga ahli otomotif ASTRA MANUFACTURING POLYTECHNIC. also is exploring the possibility of Astra telah membuka Program Producing skilled automotive workers cooperating with other educational Extension S I Jurusan Teknik Industri institutions, both in Indonesia and overseas, to open additional bekerja sama dengan Bina Nusantara dan siap mengembangkan extension programs. program-program lainnya bekerja sama dengan institusi pendidikan dalam dan luar negeri. COMMUNITY DEVELOPMENT PENGEMBANGAN MASYARAKAT In keeping with its corporate vision, “To be an Asset to the Nation”, the Astra Group of companies is involved in a number Sejalan dengan semangat dan cita-cita ingin “Menjadi Milik yang of community development programs. Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”, seperti yang tertuang dalam Falsafah Perusahaan, Perseroan bersama grup usahanya In the field of education, the Company awards scholarships and melakukan berbagai kegiatan di bidang pengembangan donates educational tools such as books, and Isuzu automobile masyarakat. engines and Honda motorcycle engines to vocational high schools. It also refurbishes school buildings and houses of worship, Beasiswa dan bantuan keperluan sekolah anak didik semisal buku, conducts clean neighborhood competitions with Astra Awards mesin mobil Isuzu dan mesin sepeda motor Honda untuk praktik for the surrounding communities, provides humanitarian pelajar SMK, rehabilitasi gedung sekolah, rumah ibadah dan assistance to victims of natural disasters across the country, and lomba lingkungan bersih memperebutkan Piala Astra untuk warga participates in various sports competitions. di sekitar lokasi perusahaan, serta bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam di berbagai wilayah Tanah Air dan kesertaan Another community activity undertaken by Astra in 2001 was dalam cabang olahraga, merupakan beberapa wujud kepedulian the construction of a grand mosque in Sunter, North Jakarta. The dan tanggungjawab sosial Astra. ASTRA international 52 Social Responsibility Kiprah sosial lain yang dilakukan Astra di sepanjang tahun 2001 adalah membangun sebuah masjid raya yang megah dan anggun di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Bangunan berlantai dua yang terletak di persimpangan Jalan Gaya Motor Raya ini diberi nama Masjid Astra, dengan kapasitas 3.000 orang jamaah. Ini adalah persembahan istimewa Astra di usianya yang ke-45. two-story Masjid Astra, located at the Jalan Gaya Motor Raya intersection, can accommodate about 3,000 worshipers. This mosque is a special gift to the community from Astra on its 45th anniversary. With the presence of the Masjid Astra, it is expected that relations between the members of the Astra big family, and between Astra employees and the public, will become evermore harmonious. And at the same time, Dengan hadirnya “Rumah Ibadah” the mosque will allow employees to yang representatif ini diharapkan develop their spiritual intelligence, silaturahmi antar sesama keluarga obedience to God, discipline and spirit MASJID ASTRA. Sarana Ibadah bagi karyawan dan besar Astra dan antara karyawan to give the best to the Company. The masyarakat sekitar Astra dengan warga masyarakat ASTRA MOSQUE. Prayer Facility for Astra employees and the mosque, expected to become a surrounding community dapat tumbuh dengan lebih physical and spiritual landmark in the harmonis, sambil mempertajam kecerdasan spiritual, ketaqwaan, area, was built at a total cost of Rp 7 billion, with funding coming kedisiplinan dan semangat karyawan untuk memberikan hanya from the Company, companies under Astra as well as executives yang terbaik kepada perusahaan. Masjid yang diharapkan sebagai and employees of the Astra Group. The development and “Landmark” fisik dan spiritual kawasan ini dibangun dengan biaya management of the Astra Mosque has been coordinated by the senilai Rp 7 miliar, yang sumbernya berasal dari Perseroan, Amaliah Astra Foundation (YAA). The Foundation, established in perusahaan di lingkungan Astra, serta individual para eksekutif early 2001, focuses its activities on social and religious affairs. dan karyawan Grup Astra. Pembangunan dan pengelolaan Also in 2001, the Company Masjid Astra ini di bawah koordinasi opened to the public one section Yayasan Amaliah Astra (YAA) yang of road in Sunter. The road, which didirikan pada awal tahun 2001, is 618 meters in length and 14 yang fokus kegiatannya adalah meters in width, was developed at bidang sosial-keagamaan. the cost some Rp 33 billion. Pada tahun yang sama Perseroan juga menyerahkan satu ruas jalan untuk publik, yang terletak di wilayah Sunter. Jalan sepanjang 618 meter dan lebar 14 meter ini menelan biaya sekitar Rp 33 miliar. Astra Group formed an “Astra Care Team” to assist people who suffered from floods disaster in Jakarta area and vincinity. The ASTRA PEDULI. Bantuan korban banjir di wilayah Jakarta team consists of Astra Group ASTRA CARE. Assistance for flood victims in Jakarta companies in Jakarta region, extended donation in the form of food needs such as rice, milk, Berkenaan dengan musibah banjir yang melanda wilayah Jakarta cookies, instant noodles, mineral water, medicines, as well as cloth dan sekitarnya, kepada para korban bencana alam tersebut, Tim materials such as sarongs and blankets. Astra regional Astra Peduli dari Grup Astra wilayah DKI Jakarta menyampaikan coordinators presented donation of Rp 1 billion to the flood victims sumbangan in-natura yang terdiri dari berbagai bahan makanan through the task force team of each flooding area in five regions seperti beras, susu, biskuit, mie instan, air mineral, obat-obatan in Jakarta and vincinity. serta sandang seperti sarung dan selimut. Sumbangan senilai total Rp 1 miliar tersebut, disampaikan oleh para Koordinator Wilayah kepada para korban melalui posko banjir masing-masing kelurahan dan RW di lima wilayah DKI dan sekitarnya. ASTRA international 53 Corporate Plan in 2002 STRATEGI BISNIS PADA TAHUN 2002 BUSINESS STRATEGY FOR 2002 Untuk tahun 2002, Perseroan diperkirakan masih menghadapi In 2002, the Company expects to face more daunting business tantangan bisnis yang besar dengan masih belum kondusifnya challenges, with continuing socio-political uncertainties at beberapa indikator makro ekonomi dan semakin beratnya home and the impending implementation of the ASEAN Free persaingan terutama makin dekatnya saat perdagangan bebas Trade Area in 2003. All of these challenges must be faced Asean yang akan dimulai pada tahun 2003. Semua tantangan with care and wisdom. With the automobile market expected ini harus disikapi dengan cermat dan bijaksana. Dengan pasar to slow from 2001, the Company will focus in 2002 on efforts mobil yang diperkirakan akan mengalami sedikit penurunan to maintain its lead in the domestic automotive market. These dibandingkan tahun 2001, upaya-upaya yang akan menjadi efforts will include: perhatian perusahaan pada tahun 2002 dalam rangka mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam pangsa 1. Developing distribution and after-sales service networks. pasar otomotif, serta untuk menjadi yang terbaik dalam With the increased competition in the automotive sector, bidang usaha yang ditekuni adalah: marked by the entrance of new players, the Company realizes the importance of maintaining its efforts to 1. Pengembangan jaringan distribusi dan layanan purna jual. improve its competence in the industry, including Dengan semakin ketatnya persaingan di bidang usaha developing distribution networks, both in terms of otomotif yang ditandai dengan hadirnya pemain-pemain quantity and quality, as well as improving after-sales baru, Perseroan menyadari pentingnya upaya untuk secara services. This will improve customer satisfaction, which berkelanjutan meningkatkan kompetensi di bisnis ini, is always the Company’s priority. antara lain dengan pengembangan jaringan distribusi, baik secara kuantitas maupun kualitas, serta peningkatan 2. Launching new products or models. An ever-increasing layanan pur na jual. Hal ini, pada akhir nya akan demand for the Company’s products has encouraged the meningkatkan kepuasan kepada pelanggan yang Company always to seek and develop new quality and senantiasa menjadi prioritas Perseroan. affordable products or models. This year, the Company will launch a number of new automobile and motorcycle 2. Peluncuran produk / model baru. Tuntutan yang semakin tinggi dari pelanggan atas produk Perseroan telah models. This is expected to strengthen the Company’s leading position in the automotive market. mendorong perseroan untuk selalu mencari dan mengembangkan produk /model baru yang berkualitas 3. Introducing Astra World as a means to build a more dengan harga yang terjangkau. Pada tahun ini, Perseroan intimate relationship with customers. Astra World is akan meluncurkan beberapa model baru baik untuk designed as a supporting infrastructure for all distribution produk mobil maupun sepeda motor, yang diharapkan networks to ensure convenience for customers all the way akan memperkuat posisi Perseroan untuk tetap menjadi through the process of purchasing a vehicle to the after- pemimpin pasar di bisnis otomotif. sales service. Astra World will become one of the tools the Company uses to maintain its market share and 3. Memperkenalkan Astra World sebagai sarana untuk improve customer loyalty and profitability. Astra World mendekatkan diri dengan pelanggan. Astra World currently offers numerous services to customers, including dirancang untuk menjadi sarana pendukung bagi semua Emergency Roadside Assistance, Call Center, Credit Card jaringan distribusi dengan pelayanan yang memberikan Service and more. kenyamanan pada konsumen pada saat pemilihan dan pembelian kendaraan hingga after sales service. Astra 4. Improving the Company’s financial structure by way of: World akan menjadi salah satu “alat” Perseroan dalam a) Improving performance in 2002 in order to strengthen rangka mempertahankan pangsa pasarnya, meningkatkan cash flow from internal sources, including from the ASTRA international 54 Corporate Plan in 2002 kesetiaan konsumen serta sekaligus menjadi sarana yang potensial bagi peningkatan pendapatan Perseroan. sale of automobiles and the dividends from subsidiaries. Beberapa bentuk pelayanan konsumen yang diluncurkan b) Reviewing the possibilities for the divestment of assets oleh Astra World saat ini meliputi: Emergency Roadside by continuously taking account of strategic aspects Assistance, Call Center, Credit Card Service dan lain-lain. and their fair value to provide the optimum results for all stakeholders. 4. Perbaikan struktur keuangan Perseroan : c). Considering a number of alternatives that could a) Perseroan akan terus meningkatkan kinerjanya pada produce the best results for shareholders and tahun 2002 untuk memperkuat arus kas yang creditors, as well as become a comprehensive solution diperoleh dari internal, baik dari penjualan otomotif for the improvement of the Company’s financial maupun dividen dari anak perusahaan. structure at present and in the future. b) Perseroan sedang melakukan review atas kemungkinan untuk melakukan divestasi atas asset 5. Following up the process of business restructuring. To dengan tetap mempertimbangkan aspek strategis dan improve its competence, the Company will continue the nilai wajar asset sehingga memberikan hasil yang process of business restructuring by establishing strategic optimal bagi seluruh stakeholders. partners and/or pursuing mergers or divestments of c) Perseroan juga sedang mempertimbangkan beberapa subsidiaries, among other courses of action. alternatif yang diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal bagi pemegang saham dan kreditur 6. Improving and developing infrastructure. To anticipate serta menjadi solusi yang komprehensif bagi global competition in the era of free trade, the Company perbaikan struktur keuangan Perseroan baik di masa will consistently improve the competence of its human kini maupun yang akan datang. resources, as its most valued infrastructure, as well as developing an effective information technology system, 5. Penindaklanjutan proses restrukturisasi bisnis. Untuk through the following means: meningkatkan kompetensi dalam bidang usaha yang a) Implementing a selective recruitment system and a ditekuni, Perseroan akan terus melanjutkan proses comprehensive training program for all levels, starting restrukturisasi bisnis, antara lain dengan menggandeng with programs for new employees to supervisors, mitra strategis dan/atau melakukan penggabungan/ managers, general managers and executives, all of divestasi anak perusahaan. which are summarized in the Company’s comprehensive strategy for employee development, 6. Penyempurnaan dan pengembangan infrastruktur. Dalam or the Astra Human Resources Management. rangka mengantisipasi kompetisi global di era b) Developing the Company’s information technology, perdagangan bebas mendatang, Perseroan secara including the use of the Enterprise Resources Planning konsisten akan terus menyempurnakan kompetensi (ERP) system to improve operational and sumber daya manusianya, sebagai infrastruktur yang administrative efficiency as a foundation to implement paling berharga, serta pengembangan sistem teknologi the Customer Relationship Management (CRM) informasi yang efektif, melalui: program, which is dedicated to improving customer a) Penerapan sistem perekrutan yang selektif dan satisfaction and loyalty. program pelatihan yang komprehensif untuk setiap jenjang, mulai dari program untuk karyawan baru, 7. Reinforcing Good Corporate Governance practices in all supervisor, manager, general manager, dan eksekutif, of the Company’s businesses. The Company realizes that yang semuanya terangkum dalam strategi besar ethical business practices will become a factor in Perseroan untuk pengembangan karyawan/AHMR strengthening the Company’s continuity. Therefore, the (Astra Human Resources Management) Company introduced a guidebook on Business and Work ASTRA international 55 Corporate Plan in 2002 b) Pengembangan teknologi informasi yang dimiliki Ethics. This book emphasizes the importance of Good Perseroan seperti penggunaan sistem Enterprise Corporate Governance and is expected to help all of the Resources Planning (ERP) untuk peningkatan efisiensi Company’s employees achieve not only the highest level operational dan administrasi sekaligus sebagai of professionalism, but also moral integrity. In addition, pondasi untuk melaksanakan program Customer the established Audit Committee will expand its role in Relationship Management (CRM), yang didedikasikan supervising the Company and its subsidiaries. untuk meningkatkan tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan. In implementing the above strategies, the Company will strive to maintain its synergy and cooperation with customers, 7. Penekanan kembali Good Corporate Governance di principals, business partners, creditors, suppliers, investors semua lingkup bisnis Perseroan. Perseroan menyadari and surrounding communities. In addition, the Company will bahwa praktek bisnis yang etis akan menjadi faktor yang continue its community development programs and memperkuat kelangsungan usaha Perseroan. Untuk itu, environmentally friendly business practices. The Company and Perseroan telah meluncurkan buku pedoman Etika Bisnis its subsidiaries will honor this commitment to achieve the dan Etika Kerja yang merupakan penekanan akan status of Green Company. pentingnya Good Corporate Governance dan diharapkan akan terus membentuk seluruh karyawan Perseroan tidak saja menjadi profesional yang sejati namun juga memiliki integritas moral yang tinggi. Selain itu, Komite Audit yang telah dibentuk akan lebih ditingkatkan perannya dalam fungsi pengawasan Perseroan dan akan dijalankan pula di anak-anak perusahaan Perseroan. Dalam menjalankan strategi di atas, Perseroan senantiasa tetap mempertahankan sinergi dan hubungan baik yang telah terjalin baik selama ini dengan pelanggan, prinsipal, mitra usaha, kreditur, pemasok, investor dan komunitas sekitarnya. Di samping itu, Perseroan akan melanjutkan program pengembangan masyarakat dan menjalankan kegiatan usaha dengan aktivitas yang berwawasan lingkungan. Komitmen ini dipegang teguh bersama seluruh anak perusahaan untuk mewujudkan Green Company. ASTRA international 56 Financial Report PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2001 DAN/AND 2000 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT TO THE SHAREHOLDERS OF PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT Astra International Tbk (“Perseroan”) dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2001, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen Perseroan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan anak perusahaan tertentu yang merupakan 36,81% dari total aktiva konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2001 dan 31,30% dari total penghasilan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Kami juga tidak mengaudit laporan keuangan perusahaan asosiasi tertentu yang saldo investasinya merupakan 5,1% dari total aktiva konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2001 dan bagian Perseroan atas laba bersih perusahaan asosiasi merupakan 26,97% dari laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain yang laporannya telah diserahkan kepada kami dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk anak perusahaan dan perusahaan asosiasi tersebut, sematamata hanya berdasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut. Laporan keuangan konsolidasian PT Astra International Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 telah diaudit oleh auditor independen lain yang dalam laporannya tanggal 30 Maret 2001 berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atas dampak dari memburuknya kondisi ekonomi di Indonesia terhadap Perseroan dan anak perusahaan. We have audited the accompanying consolidated balance sheet of PT Astra International Tbk (the “Company”) and subsidiaries as at 31 December 2001, and the related consolidated statements of income, changes in equity and cash flows for the year then ended. These consolidated financial statements are the responsibility of the Company's management. Our responsibility is to express an opinion on these consolidated financial statements based on our audit. We did not audit the financial statements of certain subsidiaries that represent 36.81% of the total consolidated assets as at 31 December 2001 and 31.30% of the total consolidated revenues for the year then ended. Further, we did not audit the financial statements of certain associates in which the Company’s investment represents 5.1% of the total consolidated assets as at 31 December 2001 and the Company’s equity in net income represents 26.97% of the consolidated profit before tax for the year then ended. These financial statements were audited by other independent auditors whose reports have been provided to us, and our opinion, in so far as it relates to amounts included for those subsidiaries and associates, is based solely on the reports of the other independent auditors. The consolidated financial statements of PT Astra International Tbk and subsidiaries for the year ended 31 December 2000 were audited by other independent auditors, whose report dated 30 March 2001 expressed an unqualified opinion with an emphasis of matter paragraph describing the impact of the adverse economic conditions in Indonesia on the Company and subsidiaries. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. We conducted our audit in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Accountants. These standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance that the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements. We believe that our audit provides a reasonable basis for our opinion. Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut, laporan keuangan konsolidasian di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Perseroan dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2001, serta hasil usaha, dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. In our opinion, based on our audit and the reports of the other independent auditors, the consolidated financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of the Company and subsidiaries as at 31 December 2001 and the consolidated results of their operations and cash flows for the year then ended, in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia. Catatan 29 atas laporan keuangan konsolidasian, berisi pengungkapan atas dampak memburuknya kondisi ekonomi Indonesia atas Perseroan dan anak perusahaan. Laporan keuangan terlampir tidak memasukkan penyesuaian yang berkaitan dengan ketidakpastian tersebut. Note 29 to the consolidated financial statements discloses the effect of the adverse economic conditions in Indonesia on the Company and subsidiaries. No adjustments relating to these uncertainties have been included in the accompanying financial statements. Sejak tanggal 1 Januari 2001, Perseroan dan anak perusahaan menerapkan dua standar akuntansi baru yaitu PSAK 57 “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi” dan PSAK 55 “Akuntansi untuk Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Effective 1 January 2001, the Company and subsidiaries adopted two new accounting standards, which are PSAK 57 “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” and PSAK 55 “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. Audit kami dilaksanakan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Informasi tambahan yang terlampir pada halaman 111 sampai 119 mengenai informasi keuangan PT Astra International Tbk (induk perusahaan saja) pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 disajikan untuk tujuan analisa tambahan dan bukan merupakan bagian yang diharuskan dari laporan keuangan konsolidasian. Informasi keuangan tersebut menyajikan investasi Perseroan pada anak perusahaan berdasarkan metode ekuitas, dan bukan dengan metode konsolidasi sebagaimana yang diharuskan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Informasi tambahan tersebut telah tercakup dalam prosedur audit yang kami lakukan atas audit laporan keuangan konsolidasian dan menurut pendapat kami, dalam segala hal yang material, telah disajikan secara wajar, dalam hubungannya dengan laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Our audit was conducted to form an opinion on the consolidated financial statements taken as a whole. The supplementary information on pages 111 to 119 in respect of PT Astra International Tbk (parent company only) financial information as of and for the year ended 31 December 2001 is presented for the purposes of additional analysis and is not a required part of the consolidated financial statements. The financial information presents investments in subsidiaries under the equity method as opposed to the consolidation method as required by generally accepted accounting principles in Indonesia. Such supplementary information has been subjected to the auditing procedures applied in the audit of the consolidated financial statements and in our opinion, is fairly stated in all material respects in relation to the consolidated financial statements taken as a whole. JAKARTA 28 Maret /28 March 2002 Drs VJH Boentaran Lesmana Surat Izin Praktek Akuntan Publik / Licence of Public Accountant No. 98.1.0318 The accompanying consolidated financial statements are not intended to present the consolidated financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. Accordingly the accompanying consolidated balance sheets and related consolidated statements of income, changes in equity and cash flows and their utilisation are not designed for those who are not informed about Indonesian accounting principles, procedures and practices. The standards, procedures and practices utilised in Indonesia to audit such consolidated financial statements may differ from those generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share) NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham) Catatan/ Notes 2001 2000 AKTIVA ASSETS Aktiva Lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 44.104 pada tahun 2001 dan Rp 60.340 pada tahun 2000): - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Piutang lain-lain (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 6.396 pada tahun 2001 dan Rp 11.535 pada tahun 2000) Piutang derivatif Kontrak valuta berjangka Persediaan Uang muka Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Jumlah aktiva lancar Current Assets 3,552,385 544,689 2a,4 2h 3,215,172 213,490 Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables (net of provision for doubtful accounts of Rp 44,104 in 2001 and Rp 60,340 in 2000): 220,486 1,504,085 167,800 22,590 3,038,371 213,332 239,811 94,997 Related parties Third parties Other receivables (net of provision for doubtful accounts of Rp 6,396 in 2001 and Rp 11,535 in 2000) Derivative receivables Foreign exchange contracts Inventories Advances Prepaid taxes Prepaid expenses 8,930,134 Total current assets 2d,5 176,563 1,472,175 314,461 311,602 3,028,927 258,145 408,953 104,716 23g 2n,7 7 2e,6 2s,8a 10,172,616 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 1 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share) NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham) Catatan/ Notes 2001 2000 Aktiva Tidak Lancar Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Dana pelunasan obligasi Piutang pembiayaan (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 202.828 pada tahun 2001 dan Rp 135.687 pada tahun 2000) Piutang lain-lain (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 43.422 pada tahun 2001 dan Rp 36.603 pada tahun 2000): - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Investasi pada perusahaan assosiasi Investasi jangka panjang lain-lain (setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 6.067 pada tahun 2001 dan Rp 8.261 pada tahun 2000) Hutan tanaman industri Hutan tanaman industri dalam pengembangan Uang muka proyek perkebunan plasma Aktiva tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.851.982 pada tahun 2001 dan Rp 3.347.010 pada tahun 2000) Aktiva yang belum digunakan dalam usaha Goodwill Aktiva pajak tangguhan Piutang derivatif Kontrak valuta berjangka Piutang karyawan Biaya tangguhan Aktiva lain-lain Non-Current Assets 343,398 132,381 4 19 1,125,236 105,360 2,534,498 2f,9 2,051,881 2d 95,095 6,806 2,542,915 23h 1,500,554 566,186 2g,10 1,795,563 Restricted cash and time deposits Bond sinking funds Financing receivables (net of provision for doubtful accounts of Rp 202,828 in 2001 and Rp 135,687 in 2000) Other receivables (net of provision for doubtful accounts of Rp 43,422 in 2001 and Rp 36,603 in 2000): Related parties Third parties Investments in associates 7,052,594 2k,11 6,880,463 282,891 295,995 1,959,404 310,756 188,946 52,634 53,931 2b 2s,8d 2n,7 7 2c,23i 2l 324,293 336,888 1,877,977 423,872 127,343 47,658 122,867 Other long term investments (net of provision for decline in value of Rp 6,067 in 2001 and Rp 8,261 in 2000) Industrial timber plantations Industrial timber plantations under development Advances for plasma projects Fixed assets (net of accumulated depreciation of Rp 3,851,982 in 2001 and Rp 3,347,010 in 2000) Assets not yet used in operations Goodwill Deferred tax assets Derivative receivables Foreign exchange contracts Loans to officers and employees Deferred charges Others assets 68,622 354,624 2h 2i 186,740 342,463 7,766 2i 27,582 117,674 2j 89,684 Jumlah aktiva tidak lancar 16,400,930 17,932,610 Total non-current assets JUMLAH AKTIVA 26,573,546 26,862,744 TOTAL ASSETS Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 2 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share) NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham) Catatan/ Notes 2001 2000 KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY Kewajiban Jangka Pendek Pinjaman jangka pendek Hutang usaha: - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Hutang lain-lain Uang muka pelanggan dan penjualan Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Penghasilan tangguhan Bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: - Hutang bank dan pinjaman lain-lain - Obligasi - Pinjaman dana reboisasi - Obligasi konversi - Sewa guna usaha Jumlah kewajiban jangka pendek Current Liabilities 1,795,072 12 13 2,006,320 Short-term loans Trade payables: 1,086,857 1,150,563 388,283 23k 1,759,296 946,790 433,445 Related parties Third parties Other payables Customer deposits and sales advances Taxes payable Accrued expenses Unearned income 155,092 536,628 895,731 519,455 2s,8b 2r 150,400 532,325 818,625 214,783 Current maturities of long-term debt: 2,970,480 564,085 270,805 21,889 14 15 16 10,100,012 10,354,940 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 2,395,742 542,143 250,089 7,543 42,511 Bank and other loans Bonds Reforestation loans Convertible bonds Finance leases Total current liabilities The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 3 - Page - PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share) NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham) Catatan/ Notes 2001 2000 Kewajiban Jangka Panjang Hutang lain-lain: - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Penghasilan tangguhan Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban diestimasi Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun : - Hutang bank dan pinjaman lain-lain - Obligasi - Obligasi konversi - Sewa guna usaha - Biaya bunga yang masih dibayar Jumlah kewajiban jangka panjang Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan Non-Current Liabilities Other payables: 67,843 429 33,689 157,594 525,002 23l 2r 2s,8d 2t,25b 95,625 16,600 178,423 138,095 349,497 Related parties Third parties Unearned income Deferred tax liabilities Provisions Long-term debts - net of current maturities : 7,061,377 3,699,776 9,348 14 15 7,947,874 4,417,079 87,000 11,712 Bank and other loans Bonds Convertible bonds Finance leases - 113,170 66,272 Accrued interest - 11,668,228 13,308,177 Total non-current liabilities 1,749,584 Minority interest in net assets of subsidiaries 1,983,552 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 17 The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 4 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share) NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham) Catatan/ Notes 2001 EKUITAS Modal saham: Modal dasar - 6.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.538.179.783 saham pada tahun 2001 dan 2.506.642.396 saham pada tahun 2000 Tambahan modal disetor Selisih penilaian kembali aktiva tetap Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Akumulasi selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Cadangan penilaian investasi Saldo laba telah ditentukan penggunaannya Saldo defisit Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2000 1,269,090 339,113 18 19 1,253,321 330,233 430,121 2k 430,121 1,376,832 2g (6,576) (345,957) 2b 2h 4,700 (500,497) EQUITY Share capital: Authorised - 6,000,000,000 shares with par value of Rp 500 per share Issued and fully paid 2,538,179,783 shares in 2001 and 2,506,642,396 shares in 2000 Additional paid-in capital Fixed assets revaluation reserve 1,248,924 Capital transactions of affiliates Exchange difference due to financial statement (6,576) translation (291,427) Investment revaluation reserve 4,700 Appropriated retained earnings (1,264,325) Accumulated losses 2,566,826 1,704,971 Total equity 26,573,546 26,862,744 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 5 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah, except earnings/(losses) per share) LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba/(rugi) per saham) Catatan/ Notes 2001 Penghasilan bersih Beban pokok penghasilan Laba kotor 2000 30,122,723 2r,20,22 28,403,770 (24,465,854) 2r (23,284,363) 5,656,869 5,119,407 Beban usaha (2,980,008) 2r,21 (2,542,617) Laba usaha 2,676,861 22 2,576,790 Penghasilan/(beban) lain-lain: Rugi selisih kurs Beban bunga Penyisihan kerugian Penghasilan bunga Laba penjualan investasi Penghasilan lain-lain Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan (Beban)/manfaat pajak penghasilan Laba/(rugi) dari aktivitas normal (985,033) (1,277,122) (55,900) 411,509 63,499 230,986 (2,520,350) (1,425,551) (214,892) 376,228 21,609 188,340 (1,612,061) (3,574,616) 875,229 10 1,940,029 (591,358) (586,621) 2s,8c (372,354) (128,678) 2n Pendapatan luar biasa, setelah pajak 31,406 3c,14b Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Laba/(rugi) bersih 219,004 1,353,408 Pengaruh kumulatif penerapan PSAK 55 pada tanggal 1 Januari 2001, setelah pajak Laba sebelum hak minoritas 406,468 1,256,136 Cost of revenues Gross profit Operating expenses Operating income Other income/(expenses): Foreign exchange losses Interest expense Provision for losses Interest income Gain on sale of investments Other income Equity in net income of associates Profit/(loss) before income tax Income tax (expense)/ benefit Profit/(loss) from ordinary activities - Cumulative effect of implementing PSAK 55 as of 1 January 2001, net of tax 392,000 Extraordinary income, net of tax 19,646 Income before minority interest (411,625) (258,353) Minority interest in net income of subsidiaries 844,511 (238,707) Net income/(loss) Earnings/(losses) per share: Basic (full Rupiah) Laba/(rugi) per saham: Dasar (Rupiah penuh) 335 24 (96) Dilusian (Rupiah penuh) 329 24 (96)* * Net revenues Pada tahun 2000 dampak atas konversi rights dan opsi saham yang berpotensi menjadi saham bersifat anti-dilutif. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. Diluted (full Rupiah) * In 2000 the effect of all potential shares from the exercise of rights and stock options is anti dilutive. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 6 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital Modal saham/ Share capital Saldo 1 Januari 2001 Penyesuaian: - Penyisihan atas manfaat uang jasa karyawan – Perseroan - Pengaruh pajak sehubungan dengan penyisihan manfaat karyawan – Perseroan - Penyisihan atas manfaat uang jasa karyawan – anak perusahaan Saldo 1 Januari 2001, setelah penyesuaian Laba bersih Penerbitan saham Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Cadangan penilaian investasi Saldo 31 Desember 2001 Saldo 1 Januari 2001 Penyesuaian: - Penyisihan atas manfaat uang jasa karyawan – Perseroan - Pengaruh pajak sehubungan dengan penyisihan manfaat karyawan – Perseroan - Penyisihan atas manfaat uang jasa karyawan – anak perusahaan Saldo 1 Januari 2001, setelah penyesuaian Laba bersih Penerbitan saham Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Cadangan penilaian investasi Saldo 31 Desember 2001 Selisih penilaian kembali aktiva tetap/ Fixed assets revaluation reserve Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi/ Capital transactions of affiliates Akumulasi selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial statement translation 1,253,321 330,233 430,121 1,248,924 - - - - - - - - - - - - - - - - - - Balance at 1 January 2001 Adjustments: Provision for employee entitlements the Company Tax effect in relation to the provision for employee entitlements the Company Provision for employee entitlements subsidiaries 1,253,321 330,233 430,121 1,248,924 3,256,023 Balance at 1 January 2001, after adjustment 15,769 - 8,880 - - - 15,769 8,880 - - - 127,908 - 127,908 - - - - - - 1,269,090 339,113 430,121 1,376,832 Saldo pindahan/ Carried forward balance Cadangan penilaian investasi/ Investment revaluation reserve Saldo laba telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated retained earnings 3,256,023 (291,427) (6,576) Saldo dipindahkan/ Carry forward balance (6,576) (6,576) Saldo defisit/ Accumulated losses 4,700 (1,264,325) - - (28,230) - - - 8,470 - - - (60,923) 4,700 (1,345,008) (291,427) 3,408,580 Balance at 31 December 2001 1,704,971 Balance at 1 January 2001 Adjustments: Provision for employee entitlements (28,230) the Company Tax effect in relation to the provision for employee entitlements 8,470 the Company Provision for employee entitlements (60,923) subsidiaries 1,624,288 15,769 8,880 - - 844,511 - 844,511 15,769 8,880 127,908 - - - 127,908 - (54,530) - (54,530) - 3,408,580 (345,957) 4,700 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. Net income Shares issued Additional paid in capital Capital transactions of affiliates Investment revaluation reserve Jumlah/ Total - 3,256,023 3,256,023 (500,497) Balance at 1 January 2001, after adjustment Net income Shares issued Additional paid in capital Capital transactions of affiliates Investment revaluation reserve 2,566,826 Balance at 31 December 2001 The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 7 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital Modal saham/ Share capital Selisih penilaian kembali aktiva tetap/ Fixed assets revaluation reserve Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi/ Capital transactions of affiliates Akumulasi selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial statement translation (6,576) - Saldo dipindahkan/ Carry forward balance Saldo 1 Januari 2000 Rugi bersih Penerbitan saham Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Cadangan penilaian investasi 1,236,228 17,093 - 275,372 54,861 430,121 - 817,732 - - - - 431,192 - 431,192 - - - - - - Saldo 31 Desember 2000 1,253,321 330,233 430,121 1,248,924 Saldo pindahan/ Carried forward balance Cadangan penilaian investasi/ Investment revaluation reserve Saldo laba telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated retained earnings (6,576) Saldo defisit/ Accumulated losses 2,752,877 17,093 54,861 3,256,023 Balance at 31 December 2000 Jumlah/ Total Saldo 1 Januari 2000 Rugi bersih Penerbitan saham Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Cadangan penilaian investasi 2,752,877 17,093 54,861 279,617 - 4,700 - 431,192 - - - 431,192 - (571,044) - - (571,044) Saldo 31 Desember 2000 3,256,023 (291,427) 4,700 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. Balance at 1 January 2000 Net loss Shares issued Additional paid in capital Capital transactions of affiliates Investment revaluation reserve (1,025,618) (238,707) - (1,264,325) 2,011,576 (238,707) 17,093 54,861 Balance at 1 January 2000, Net loss Shares issued Additional paid in capital Capital transactions of affiliates Investment revaluation reserve 1,704,971 Balance at 31 December 2000 The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 8 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2001 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Penghasilan bunga yang diterima Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran untuk beban usaha Penurunan/(penambahan) kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan margin deposit atas fasilitas letter of credit Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Penurunan/(penambahan) penempatan jangka pendek Dividen kas yang diterima Hasil penjualan penyertaan Penerimaan dari pengembalian uang muka penyertaan dalam konsorsium Hasil penjualan aktiva tetap Penerimaan dari pengembalian uang muka penyertaan saham Perolehan aktiva tetap dan aktiva yang belum digunakan dalam usaha Penambahan biaya tangguhan Penambahan hutan tanaman industri dalam pengembangan Penurunan uang muka kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Arus kas dari akuisisi anak perusahaan, setelah kas yang diperoleh Penambahan penyertaan Arus kas bersih sebelum pendapatan luar biasa Penerimaan dari penghentian hak distributor tunggal Arus kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas investasi 29,876,565 379,448 (24,209,897) (1,464,269) (1,523,463) 2000 27,406,123 370,879 (22,412,865) (1,032,637) (1,218,885) Cash flows from operating activities Receipts from customers Interest income received Payments to suppliers Payments to employees Payments for operating expenses 633,005 (625,021) (735,482) (377,139) 165,396 124,717 Deductions of/(additions) to restricted cash and time deposits in respect of margin deposits for letter of credit facilities Payment of corporate income tax Receipts from other operating activities 3,231,764 2,124,711 Net cash flows provided from operating activities (322,662) 133,030 145,313 390,495 167,219 110,178 Cash flows from investing activities (Additions to)/reductions of short-term investments Cash dividends received Proceeds from sale of investments 140,898 75,322 98,285 72,752 2,802 28,639 92,916 (7,146) (2,686) Advances returned from investments in consortium Proceeds from sale of fixed assets Advances returned from purchase of shares of stock Acquisition of fixed assets and assets not used in operation Additions to deferred charges Additions to industrial timber plantations under development Reduction of advances to related parties Cash flows from acquisition of subsidiary, net of cash acquired Additions to investments (651,470) (170,992) Net cash flows before extraordinary income (1,030,694) (10,144) (1,014,271) (19,626) (3,093) (6,160) 131,988 4,183 1,164,300 512,830 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. - (170,992) Proceeds from termination of sole distributionship rights Net cash flows provided from/ (used in) investing activities The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 9 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2001 Arus kas dari aktivitas pendanaan Perolehan hutang jangka panjang (Pembayaran)/perolehan bersih pinjaman jangka pendek Penambahan modal saham Penerimaan dari pengembalian uang muka kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pembayaran kembali hutang jangka panjang Pembayaran bunga Pembayaran dividen kas oleh anak perusahaan untuk pemegang saham minoritas Penurunan/(penambahan) kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya untuk pembayaran bunga dan pokok pinjaman Penambahan dana pelunasan obligasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas perusahaan assosiasi yang menjadi anak perusahaan Kas dan setara kas pada awal tahun sebelum penyesuaian Penyesuaian: - Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas - Kas dan setara kas anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi 2000 (126,885) 349,658 24,649 25,234 Cash flows from financing activities Proceeds from long-term loans (Repayment of)/net proceeds from short-term loans Proceeds from issuance of share capital 60,333 25,878 Advances returned from related parties 368,793 1,071,105 (3,010,095) (1,100,841) (1,864,136) (1,206,069) (66,593) (82,861) 172,451 (16,262) (50,516) (20,593) Cash dividends paid by subsidiaries to minority shareholders Reductions of/(additions to) restricted cash and time deposits in respect of loan principal and interest payments Additions to bond sinking funds (3,694,450) (1,752,300) Net cash flows used in financing activities 50,144 201,419 Net increase in cash and cash equivalents - Cash and cash equivalents of an associate which became a subisidiary 3,736,493 Cash and cash equivalents at the beginning of the year - before adjustments 275,284 Adjustments: Effect of foreign exchange gains on cash and cash equivalents 163,916 3,215,172 123,153 - Repayment of long-term loans Interest paid (998,024) Cash and cash equivalents of deconsolidated subsidiaries Kas dan setara kas pada awal tahun setelah penyesuaian 3,338,325 3,013,753 Cash and cash equivalents at the beginning of the year - adjusted Kas dan setara kas pada akhir tahun 3,552,385 3,215,172 Cash and cash equivalents at the end of the year Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 10 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2001 Kegiatan-kegiatan yang tidak mempengaruhi arus kas: Kapitalisasi kerugian selisih kurs ke aktiva tetap Penerbitan opsi pemilikan saham kepada karyawan: - Perseroan - Anak perusahaan Reklasifikasi dari hutan tanaman industri dalam pengembangan ke hutan tanaman industri Rugi yang belum direalisasi atas efek tersedia untuk dijual 2000 2,304 68,674 - 46,720 35,624 22,909 31,117 (5,678) (571,044) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. Activities not affecting cash flows: Capitalisation of foreign exchange losses to fixed assets Issuance of stock options to employees of: The Company Subsidiaries Reclassification of industrial timber plantations under development to industrial timber plantations Unrealised losses on securities available for sale The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 11 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1. 1. UMUM GENERAL PT Astra International Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1957 berdasarkan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan seluruh anggaran dasar sesuai dengan Undang-undang Perseoran Terbatas No. 1 tahun 1995 dilakukan dengan Akta Notaris Benny Kristianto No. 61 tanggal 11 Juni 1997. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-6452HT.01.04.Th.97 tanggal 9 Juli 1997. Perubahan terakhir dilakukan dengan Akta Notaris P.S.A. Tampubolon, S.H. No. 30 tanggal 25 Maret 1999. Perubahan tersebut meliputi, pemberian wewenang kepada direksi Perseroan untuk melakukan penerbitan saham dan/atau efek bersifat ekuitas tanpa memberikan hak kepada para pemegang saham untuk memesan terlebih dahulu saham yang diterbitkan menurut peraturan pasar modal yang berlaku saat itu dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Perubahan Anggaran Dasar ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-Undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5625.HT.01.04.Th.99 tanggal 30 Maret 1999. PT Astra International Tbk (“the Company”) was established in 1957 based on Notarial Deed No. 67 of Sie Khwan Djioe dated 20 February 1957, which was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. J.A.5/53/5 dated 1 July 1957. The Company's Articles of Association have been amended several times. Amendment to the Articles of Association to conform with the Company Law No. 1 of 1995 was effected by Notarial Deed of Benny Kristianto No. 61 dated 11 June 1997. The amendment was approved by the Minister of Justice in decision letter No. C26452HT.01.04.Th.97 dated 9 July 1997. The latest amendment was through Notary Deed No. 30 of P.S.A. Tampubolon, S.H. dated 25 March 1999. This amendment includes the authority granted to directors to conduct rights issues without pre-emptive rights to existing shareholders under the existing regulations of the capital market, subject to shareholders’ approval at a General Shareholders’ Meeting. The amendment was approved by the Ministry of Laws and Regulations (formerly Ministry of Justice) of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. C2-5625.HT.01.04.Th.99 dated 30 March 1999. Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia dengan kantor pusat berlokasi di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1957. The Company is domiciled in Jakarta, Indonesia with its head office located at JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta and commenced commercial operations in 1957. Pada tahun 1990, Perseroan melalui penawaran umum perdana menawarkan kepada masyarakat sejumlah 30 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 14.850 (Rupiah penuh) per saham. Pada tahun 1994, Perseroan melalui penawaran umum terbatas dengan hak memesan saham terlebih dahulu menawarkan 48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 (Rupiah penuh) per saham. Pada tahun yang sama, Perseroan membagikan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah Rp 871,91 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham. In 1990, the Company through an initial public offering offered 30 million of its shares with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share at the offering price of Rp 14,850 (full Rupiah) per share. In 1994, the Company through a limited public offering with a rights issue offered 48,439,600 shares at the price of Rp 13,850 (full Rupiah) per share. In the same year, the Company distributed bonus shares from the capitalisation of additional paid in capital amounting to Rp 871.91 billion, equivalent to 871,912,800 shares. Halaman - 12 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1. 1. UMUM (lanjutan) GENERAL (continued) Pada tahun 1997, sebagian pemegang obligasi konversi mengkonversikan obligasi konversi menjadi 280.837 saham Perseroan. Pada tahun yang sama, Perseroan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 500 (Rupiah penuh) per saham yang mengakibatkan peningkatan pada jumlah saham beredar sebanyak 1.162.831.237 saham. In 1997, certain convertible bondholders converted their bonds into 280,837 shares of the Company. In the same year, the Company conducted a stock split from Rp 1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah) per share, resulting in an increase in the number of shares outstanding of 1,162,831,237 shares. Pada tahun 1999, sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman, Perseroan menerbitkan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi Seri III, dimana setiap pemegang satu right berhak untuk membeli satu saham Perseroan dengan harga sebesar Rp 500 (Rupiah penuh) per saham. Right ini dapat dieksekusi sejak tanggal 1 Juli 1999 sampai dengan tanggal 31 Desember 2003. Pada tanggal 31 Desember 2001, sejumlah 199.257.809 (2000:174.620.422) saham telah diterbitkan dari hasil eksekusi right tersebut. In 1999, in relation to its debt restructuring, the Company issued 258,398,155 rights to its Series III creditors and bondholders, which allow holders to purchase one share of the Company for every right held at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share. The rights are exercisable from 1 July 1999 until 31 December 2003. As of 31 December 2001, there were 199,257,809 (2000:174,620,422) shares issued as a result of the rights exercised. Pada bulan Mei 1999, pemegang saham Perseroan menyetujui untuk memberikan 70 juta saham Perseroan sebagai kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan melalui program Opsi Pemilikan Saham Karyawan. Pada tanggal 31 Desember 2001, sejumlah 13.259.500 (2000: 6.359.500) saham telah diterbitkan dari hasil eksekusi opsi pemilikan saham karyawan tersebut. In May 1999, the shareholders agreed to grant 70 million shares of the Company as stock based compensation to the Company's employees and executives through its Employee Stock Option Plan. As of 31 December 2001, there were 13,259,500 (2000: 6,359,500) shares issued as a result of the employee stock options exercised. Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. All of the Company's outstanding shares are listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges. Ruang lingkup kegiatan utama Perseroan dan anak perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, pertambangan, pengembangan perkebunan, perkayuan dan produkproduknya, jasa keuangan, dan teknologi informasi. The Company’s and subsidiaries’ main activities are the assembly and distribution of automobiles, motorcycles and their related spare parts, mining, the development of plantations, logging and wood based production and financial and information technology services. Halaman - 13 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1. 1. UMUM (lanjutan) Perseroan mengendalikan (lihat Catatan 2b) dan karena itu mengkonsolidasi perusahaan-perusahaan berikut ini: Domisili/ Domicile Operasi komersial/ Commencement of commercial operations GENERAL (continued) The Company controls (refer to Note 2b) and therefore consolidates the follow entities: Persentase kepemilikan efektif/ Effective percentage of ownership 2001 2000 % Jumlah aktiva (sebelum dieliminasi)/ Total assets (before elimination) 2001 2000 % OTOMOTIF AUTOMOTIVE PT Aryaloka Sentana dan anak perusahaan Indonesia 1988 100.00 100.00 2,312,103 2,369,569 PT Aryaloka Sentana and subsidiary PT Arya Kharisma Indonesia 1988 100.00 100.00 16,698 15,995 PT Arya Kharisma PT Astra France Motor (dahulu PT Multi France Motor) Indonesia 1972 100.00 100.00 163,957 96,367 PT Astra France Motor (formerly PT Multi France Motor) PT Astra Isuzu Casting Company Indonesia 2001 51.00 51.00 387,108 368,705 PT Astra Isuzu Casting Company PT Astra Nissan Diesel Indonesia Indonesia 1984 75.00 75.00 461,288 435,637 PT Astra Nissan Diesel Indonesia PT Astra Otoparts Tbk dan anak perusahaan Indonesia 1991 87.31 87.31 1,761,909 1,767,778 PT Astra Otoparts Tbk and subsidiaries PT Astra Persada Dinamika Indonesia 1996 100.00 100.00 6,757 10,119 PT Astra Persada Dinamika PT Gaya Motor Indonesia 1968 75.92 75.92 116,783 123,430 PT Gaya Motor PT Inti Pantja Press Industry Indonesia 1990 89.36 89.36 245,769 335,403 PT Inti Pantja Press Industry PT Pulogadung Pawitra Laksana Indonesia 1980 100.00 100.00 116,061 107,135 PT Pulogadung Pawitra Laksana PT Serasi Autoraya Indonesia 1990 100.00 100.00 536,093 398,269 PT Serasi Autoraya PT Suryanusa Sepeda Motor Indonesia Indonesia 1996 100.00 100.00 20,720 17,580 PT Suryanusa Sepeda Motor Indonesia PT Sinar Inti Telaga Indonesia 1984 100.00 100.00 3,523 3,804 PT Sinar Inti Telaga PT Tjahja Sakti Motor Corporation Indonesia 1962 100.00 50.00 816,137 836,349 PT Tjahja Sakti Motor Corporation PT Toyota-Astra Motor Indonesia 1972 51.00 51.00 2,613,581 2,506,982 PT Toyota-Astra Motor JASA KEUANGAN FINANCIAL SERVICES Astra Overseas Finance B.V. Belanda/ Netherland 1994 100.00 100.00 3,471,193 4,330,586 Astra Overseas Finance B.V. PT Astra Mitra Ventura Indonesia 1991 99.74 99.74 25,450 25,301 PT Astra Mitra Ventura PT Federal International Finance Indonesia 1989 100.00 100.00 843,351 822,445 PT Federal International Finance PT Sedaya Multi Investama dan anak perusahaan Indonesia 1989 100.00 100.00 994,117 808,872 PT Sedaya Multi Investama and subsidiaries Halaman - 14 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1. 1. UMUM (lanjutan) Domisili/ Domicile Operasi komersial/ Commencement of commercial operations GENERAL (continued) Persentase kepemilikan efektif/ Effective percentage of ownership 2001 2000 % Jumlah aktiva (sebelum dieliminasi)/ Total assets (before elimination) 2001 2000 % JASA KEUANGAN FINANCIAL SERVICES PT Astra Multi Finance Indonesia 1991 54.00 54.00 361,874 323,426 PT Astra Multi Finance PT Astra Sedaya Finance Indonesia 1982 53.00 53.00 1,635,071 1,223,586 PT Astra Sedaya Finance PT Sedaya Pratama Indonesia 1993 53.00 53.00 111,269 75,972 PT Sedaya Pratama PT Estika Sedaya Finance Indonesia 1989 27.03 27.03 94,262 91,545 PT Estika Sedaya Finance PT Stacomitra Sedaya Finance Indonesia 1990 31.80 31.80 123,049 112,681 PT Stacomitra Sedaya Finance PT Swadharma Bakti Sedaya Finance Indonesia 1986 29.15 29.15 138,998 103,220 PT Swadharma Bakti Sedaya Finance 2,498,975 2,383,202 PT Astra Agro Lestari Tbk and subsidiaries 1,617,833 PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk 1,843,759 and subsidiaries PERKEBUNAN PT Astra Agro Lestari Tbk dan anak perusahaan AGRIBUSINESS Indonesia 1995 64.67 64.67 PERKAYUAN PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk dan anak perusahaan WOOD-BASED Indonesia 1983 74.56 74.56 INFORMATION TECHNOLOGY TEKNOLOGI INFORMASI PT Astra Graphia Tbk dan anak perusahaan Indonesia 1975 79.09 79.09 837,637 848,355 ALAT-ALAT BERAT PT Traktor Nusantara dan anak perusahaan PT Astra Graphia Tbk and subsidiaries HEAVY EQUIPMENT Indonesia 1974 75.48 75.48 201,392 185,853 PT Traktor Nusantara and subsidiaries 545,286 PT Astratel Nusantara and subsidiaries LAIN-LAIN OTHERS PT Astratel Nusantara dan anak perusahaan Indonesia 1992 100.00 100.00 PT Astra Persada Raya Indonesia 1996 100.00 100.00 10,794 9,895 PT Astra Persada Raya PT Brahmayasa Bahtera Indonesia 1970 100.00 100.00 101,992 102,660 PT Brahmayasa Bahtera PT Intertel Nusaperdana Indonesia 1989 100.00 100.00 195,537 161,732 PT Intertel Nusaperdana PT Suryaraya Prawira Indonesia 1994 100.00 100.00 129,467 118,691 PT Suryaraya Prawira Terdapat anak perusahaan dengan kepemilikan di atas 50% yang tidak dikonsolidasi karena anak perusahaan tersebut dalam proses likuidasi dan/atau tidak material. Anak perusahaan tersebut mencakup PT Astra Tech, Cambodia Astra Motor, Ltd., Myanmar Astra Cinthe Motor, Ltd., Astra International (HK), Ltd., dan Eutas Investment Pte., Ltd., PT Kanko Seiki Teknik Pratama, PT Rintis Asrisejahtera. 481,742 There are subsidiaries with ownership of more than 50% which are not consolidated as these subsidiaries are in the process of liquidation and/or are not material. These subsidiaries include PT Astra Tech, Cambodia Astra Motor Ltd., Myanmar Astra Cinthe Motor, Ltd., Astra International (HK) Ltd., and Eutas Investment Pte., Ltd., PT Kanko Seiki Teknik Pratama, PT Rintis Asrisejahtera. Halaman - 15 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1. 1. UMUM (lanjutan) Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut: GENERAL (continued) The members of the Company's Boards of Commissioners and Directors as of 31 December 2001 and 2000 are as follows: 2001 2000 Board of Commissioners Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Abdul Rachman Ramly Benny Subianto Abdul Rachman Ramly Benny Subianto Komisaris: Sri Mulyani Indrawati Benjamin Arman Suriadjaya Edwin Soeryadjaya Anthony John Liddell Nightingale Vimala Menon Philip Eng Heng Nee Neville Barry Venter Motonobu Takemoto Sri Mulyani Indrawati Benjamin Arman Suriadjaya Edwin Soeryadjaya Anthony John Liddell Nightingale Vimala Menon Philip Eng Heng Nee Neville Barry Venter Tan Sri Dato’ Paduka (Dr) Sallehudin Bin Mohamed Mikio Nomura Board of Directors Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners: Theodore Permadi Rachmat Budi Setiadharma Rudyanto Hardjanto Michael Dharmawan Ruslim Danny Bonifasius Walla Kour Nam Tiang John Stuart Anderson Slack Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja Pada tanggal 31 Desember 2001, Perseroan dan anak perusahaan mempunyai karyawan tetap kurang lebih 55.600 orang (2000: 56.000) dengan jumlah biaya karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 adalah kurang lebih Rp 1,4 triliun (2000: Rp 1 triliun). Theodore Permadi Rachmat Budi Setiadharma Rudyanto Hardjanto Michael Dharmawan Ruslim Danny Bonifasius Walla Kour Nam Tiang Hagianto Kumala President Director Vice President Director Directors: As of 31 December 2001, the Company and subsidiaries had approximately 55,600 permanent employees (2000: 56,000) with total employee costs for the year ended 31 December 2001 of approximately Rp 1.4 trillion (2000: Rp 1 trillion). Halaman - 16 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan anak perusahaan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Company and subsidiaries, which are in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia. a. a. Dasar penyusunan konsolidasian laporan keuangan Basis of preparation of the consolidated financial statements Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk penyertaan tertentu yang disajikan sebesar nilai pasar atau berdasarkan metode ekuitas serta aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali. Laporan keuangan konsolidasian juga disusun menggunakan dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical cost, except for certain investments which are stated at market value or accounted for under the equity method and certain fixed assets which are stated at revalued amounts. The consolidated financial statements have also been prepared on the basis of the accruals concept except for the consolidated statements of cash flows. Laporan arus kas konsolidasian ini disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan. The consolidated statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and short-term investments with a maturity of three months or less, net of overdrafts. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat. Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated. b. b. Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan anak perusahaan dimana Perseroan mempunyai penyertaan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, serta apabila Perseroan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara tetapi dapat dibuktikan adanya pengendalian. Halaman - 17 - Page Principles of consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company and subsidiaries in which the Company directly or indirectly has ownership of more than 50% of the voting rights, or if equal to or less than 50%, the Company has the ability to control the entity. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Principles of consolidation (continued) Akun-akun anak perusahaan tertentu yang dikonsolidasi dan berkedudukan di luar Indonesia, dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi terakhir untuk tahun yang bersangkutan untuk akun neraca dan kurs transaksi atau kurs rata-rata selama tahun yang bersangkutan untuk akun laba rugi. Selisih yang timbul dari penjabaran laporan keuangan anak perusahaan yang berkedudukan di luar Indonesia disajikan dalam akun “Akumulasi selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” dalam kelompok ekuitas di neraca konsolidasian. The assets and liabilities of foreign entity subsidiaries, based outside of Indonesia, are translated into Rupiah amounts based on middle rates published by Bank Indonesia as of year end. Revenue and expenses have been translated using the rate on the date of the transaction, or an average rate when revenues and expenses are earned and incurred uniformly throughout the year. The resulting differences arising from translation of foreign subsidiaries financial statements are presented as "Exchange difference due to financial statement translation" under the equity section in the consolidated balance sheets. Porsi kepemilikan pemegang saham minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan disajikan sebagai “Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan” di neraca konsolidasian. The proportionate share of minority stockholders in the equity of the subsidiaries is reflected as “Minority interest in net assets of subsidiaries” in the consolidated balance sheets. Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. All material transactions and balances between consolidated companies have been eliminated in preparing the consolidated financial statements. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten oleh anak-anak perusahaan kecuali dinyatakan lain. The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries unless otherwise stated. Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi dengan nilai wajar aktiva bersih anak perusahaan yang diakuisisi pada saat perolehan investasi. Goodwill diamortisasi selama 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus, dengan pertimbangan bahwa taksiran masa manfaat ekonomis aktiva utama yang diakuisisi Perseroan adalah 20 tahun. Goodwill represents the excess of the acquisition cost over the fair value of the net assets of the acquired entities at the date of acquisition. Goodwill is amortised over a period of 20 years using the straight line method, with consideration that the estimated useful lives of the main assets acquired by the Company through the investments is 20 years. Halaman - 18 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Transaksi dengan pihak-pihak mempunyai hubungan istimewa yang 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Perseroan dan anak perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. The Company and subsidiaries have transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with PSAK No. 7 “ Related Party Disclosures”. Seluruh transaksi yang material dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian. All major transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements. d. d. Piutang usaha dan lain-lain e. Persediaan Trade and other receivables Trade and other receivables are recorded net of a provision for doubtful accounts, based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be not collectible. Piutang usaha dan lain-lain disajikan dalam jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan review atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. e. Transactions with related parties Inventories Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Harga perolehan pada umumnya dinyatakan berdasarkan metode ‘masuk pertama, keluar pertama’ untuk barang jadi dan barang dalam proses; metode rata-rata untuk suku cadang dan kayu bulat dan metode ‘identifikasi khusus’ untuk unit Completely-Knocked-Down (CKD) dan Completely-Built-Up (CBU) . Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan. Inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is generally determined by the first-in, first-out method for finished goods and work-in-process; by the weighted average method for spare parts and logs and by the specific identification method for Completely-Knocked-Down (CKD) and Completely-Built-Up (CBU) units. Net realisable value is the estimate of the selling price in the ordinary course of business, less the cost of completion and selling expenses. Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items. Halaman - 19 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f. g. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Piutang pembiayaan Financing receivables Piutang atas pembiayaan konsumen yang berasal dari beberapa anak perusahaan merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama, pendapatan pembiayaan konsumen yang ditangguhkan dan penyisihan piutang yang diragukan. Consumer finance receivables in respect of certain subsidiaries are stated net of joint financing, unearned consumer finance income and provision for doubtful accounts. Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan. Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the statement of income. Dalam hal pembiayaan bersama dengan risiko, anak perusahaan tersebut mempunyai kewajiban untuk membayar atau menyetor angsuran pokok termasuk bunganya kepada pemberi pembiayaan bersama jika konsumen gagal melakukan pembayaran angsurannya. Dalam pembiayaan bersama tanpa risiko, anak perusahaan tersebut tidak mempunyai kewajiban tersebut. In joint financing arrangements with risk, subsidiaries are obliged to pay instalments, including interest earned, to joint financiers in the event that the consumer fails to meet their instalment obligations. In joint financing arrangements without risk, the subsidiaries do not have this obligation. g. Investasi pada perusahaan asosiasi Investments in associates Investasi pada perusahaan dimana Perseroan dan anak perusahaan memilikki antara 20% sampai dengan 50% hak suara dan mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan, dinyatakan berdasarkan metode ekuitas (equity method). Berdasarkan metode tersebut biaya perolehan investasi ditambahkan atau dikurangi dengan bagian Perseroan atau anak perusahaan atas laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan. Kerugian yang melebihi nilai tercatat investasi diakui bila Perseroan atau anak perusahaan mempunyai komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin kewajiban perusahaan asosiasi. Investments in companies in which the Company and subsidiaries have 20% to 50% of the voting rights, and over which the Company and subsidiaries exert significant influence, but which it does not control, are accounted for by the equity method. Based on this method the cost of investment is increased/(decreased) by the Company's and subsidiaries' share in the net income/(losses) of the associates from the date of acquisition. Once the investment's carrying value has been reduced to zero, further losses are taken up if the Company or subsidiaries have committed to provide financial support to or guaranteed the obligations of the associates. Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi selisih antara biaya perolehan investasi dengan bagian Perseroan atau anak perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih pada saat perolehan (goodwill). Amortisasi ini dihitung dengan metode garis lurus, pada umumnya selama 20 tahun. Dividen kas dicatat sebagai pengurang nilai investasi. Equity in net income/(losses) of associates is adjusted for the difference between the cost of the investment and the Company’s or subsidiaries’ proportionate share in the underlying fair value of the net assets at the date of acquisition (goodwill) using straight-line amortisation, generally over 20 years. Cash dividends are recorded as a reduction in the carrying value of the investment. Halaman - 20 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. h. Investasi pada perusahaan asosiasi (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Investments in associates (continued) Transaksi modal dari perusahaan terafiliasi (anak perusahaan dan perusahaan asosiasi) yang mempengaruhi persentase pemilikan dan aktiva bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi dicatat sebagai “Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi" dalam kelompok ekuitas pada neraca konsolidasi. Capital transactions affecting the ownership percentage and equity in the net assets of affiliates (subsidiaries and associates) are shown as "Capital transactions of affiliates" account under the equity section in the consolidated balance sheet. Penyisihan dibuat untuk penurunan nilai jangka panjang. Provisions are made for long-term impairment in value. Investasi pada Konsorsium Intertel-Astratel (KIA) dinyatakan berdasarkan metode ekuitas. Investments in Consortium Intertel-Astratel are accounted for by the equity method. Investasi pada efek hutang dan ekuitas h. Investments in debt and equity securities Investasi pada efek hutang dan ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia diakui pada harga perolehan dan penyisihan penurunan nilai investasi dilakukan apabila manajemen menyimpulkan bahwa nilai investasi telah mengalami penurunan yang signifikan atau permanen. Investments in debt and equity securities that do not have readily determinable fair values are stated at cost and a provision is only made where, in the opinion of management, there has been a significant reduction or a permanent decline in the value of the investment. Untuk investasi pada efek hutang dan ekuitas yang nilai wajarnya tersedia, pihak manajemen menentukan klasifikasi yang tepat untuk investasi tersebut pada saat perolehan dan mengevaluasi ulang klasifikasi tersebut pada setiap tanggal neraca. For investments in debt and equity securities that have readily determinable fair values, management determines the appropriate classification of its investments at the time of purchase and re-evaluates such determinations at each balance sheet date. Efek hutang diklasifikasi sebagai dimiliki hingga jatuh tempo apabila Perseroan dan anak perusahaan bermaksud dan mampu memiliki efek tersebut hingga jatuh tempo. Efek tersebut diakui pada harga perolehan setelah dikurangi diskonto atau premium yang belum diamortisasi. Debt securities are classified as held to maturity when the Company and subsidiaries have the intent and ability to hold the securities to maturity. Held to maturity securities are stated at cost net of unamortised discount or premium. Efek hutang dan ekuitas yang dibeli dan dimiliki untuk diperdagangkan dalam waktu dekat diklasifikasi sebagai efek yang diperdagangkan dan diakui sebesar nilai wajarnya, dengan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Debt and equity securities that are purchased and held principally for the purpose of selling them in the near future are classified as trading securities and carried at fair value, with unrealised gains and losses recognised in the consolidated statement of income. Halaman - 21 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Investasi pada efek hutang dan ekuitas (lanjutan) i. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Efek hutang dan ekuitas yang tidak diklasifikasi sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau efek yang diperdagangkan diklasifikasi sebagai efek yang tersedia untuk dijual dan diakui sebesar nilai wajarnya, dengan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi disajikan sebagai komponen terpisah “Cadangan penilaian investasi” di bagian ekuitas. Debt and equity securities not classified as either held to maturity securities or trading securities are classified as available for sale securities and carried at fair value, with unrealised gains and losses reported as a separate component of equity “Investment revaluation reserve”. Harga pokok efek yang dijual ditentukan dengan metode metode rata-rata tertimbang. Costs of securities sold is determined on the basis of the weighted average method. Dividen dari diumumkan. Dividends from investments are recognised when declared. investasi diakui pada saat Hutan tanaman industri i. Uang muka proyek perkebunan plasma Industrial timber plantations Expenditures incurred for the development of industrial timber plantations, such as planting and cultivation costs during the first cycle, including financing costs, are capitalised and presented in the consolidated balance sheets as "Industrial timber plantations under development". When the plantation becomes commercially productive, the accumulated costs are reclassified to "Industrial timber plantations" and amortised over the remaining period (35 years) of the concession rights using the straight-line method. Pengeluaran-pengeluaran sehubungan dengan kegiatan pengembangan hutan tanaman industri (HTI), seperti penanaman dan pemeliharaan HTI dalam daur pertama termasuk biaya pinjaman, dikapitalisasi dan disajikan dalam neraca konsolidasian sebagai “Hutan tanaman industri dalam pengembangan”. Pada saat areal HTI menghasilkan/siap ditebang, akumulasi biaya tersebut dipindahkan ke akun “Hutan tanaman industri" dan diamortisasi selama sisa masa manfaat (35 tahun) hak pengusahaan HTI tersebut dengan menggunakan metode garis lurus. j. Investments in debt and equity securities (continued) j. Uang muka proyek perkebunan plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang pada dasarnya dibiayai oleh bank dan akan ditagihkan kembali dari petani plasma secara angsuran dimulai sejak perkebunan plasma diserahterimakan ke petani plasma. Akun ini disajikan dalam jumlah neto setelah dikurangi pembiayaan yang diterima dari bank. Kelebihan jumlah biaya pengembangan atas nilai konversi pada saat serah terima ke petani plasma menjadi beban perusahaan yang bersangkutan. Kelebihan biaya tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama taksiran masa manfaat ekonomis perkebunan plasma. Halaman - 22 - Page Advances for plasma projects Advances for plasma projects represents costs incurred for plasma plantation development which are basically funded by banks and will be collected from plasma farmers on an instalment basis starting from when the related plasma plantations are handed over to plasma farmers. This account is presented net of funding received from the banks. Excess development costs over conversion value when handed over to plasma farmers are borne by the relevant company. The excess costs are deferred and amortised over the estimated useful lives of plasma plantation to the relevant company. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Aktiva tetap dan penyusutan Fixed assets and depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan, kecuali aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali sesuai dengan peraturan Pemerintah yang berlaku yang dinyatakan dengan nilai revaluasi, dikurangi akumulasi penyusutan. Selisih yang timbul dari penilaian kembali aktiva tetap dikreditkan ke akun “Selisih penilaian kembali aktiva tetap” yang disajikan pada bagian ekuitas. Fixed assets are stated at cost, except for certain fixed assets which are stated at a revalued amount in accordance with existing Government regulations, less accumulated depreciation. The difference resulting from the revaluation of such fixed assets is credited to the “Fixed assets revaluation reserve” account presented in the equity section. Biaya-biaya piranti lunak komputer yang terjadi selama tahap awal proyek dan setelah tahap penerapan dibebankan pada tahun berjalan. Biayabiaya sehubungan dengan tahap pengembangan aplikasi dikapitalisasi. Computer software costs that are incurred during the preliminary project and post implementation stages are expensed. Costs incurred during the application development stage are capitalised. Penyusutan pada umumnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Depreciation is generally computed on the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years Perseroan/ Company Bangunan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Tanaman menghasilkan Alat-alat berat yang disewakan Anak perusahaan/ Subsidiaries 20 - 30 4-5 4-5 5 4-5 - 20 - 30 3-5 3 - 20 4-7 5 - 10 20 3 Buildings Building improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Mature plantations Equipment for hire Hak atas tanah tidak diamortisasi. Land rights are not amortised. Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aktiva atau yang memberikan manfaat ekonomis berupa peningkatan kapasitas atau mutu produksi, dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tarif penyusutan yang sesuai. The cost of maintenance and repairs is charged as an expense as incurred. Expenditures which extend the future life of assets or provide further economic benefits by increasing capacity or quality of production are capitalised and depreciated based on applicable depreciation rates. Apabila nilai tercatat aktiva lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aktiva diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as being the higher of net selling price or value in use. Halaman - 23 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Fixed assets and depreciation (continued) Pemilikan langsung (lanjutan) Direct ownership (continued) Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognised in the consolidated income statement. Akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan biaya tidak langsung lainnya dikapitalisasi sebagai “Aktiva dalam penyelesaian - tanaman belum menghasilkan”. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun “Tanaman menghasilkan” pada saat tanaman yang bersangkutan siap menghasilkan. Penyusutan mulai dibebankan pada saat tanaman dinyatakan menghasilkan. The accumulated costs of field preparation, planting, fertilizers, maintenance and overheads are capitalised as “Assets under construction immature plantations”. These costs are reclassified to “Mature plantations” when the plantations become productive and ready for use. Depreciation is charged from the date when the plantation is ready for use. Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik, dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai “Aktiva dalam penyelesaian - bangunan dan mesin”. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aktiva tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aktiva tersebut mulai digunakan. The accumulated costs of the construction of buildings and plant and the installation of machinery are capitalised as “Assets under construction – buildings and machinery”. These costs are reclassified to the fixed asset accounts when the construction or installation is complete. Depreciation is charged from the date when assets are brought into use. Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti diskonto dan keuntungan atau kerugian selisih kurs, baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aktiva tertentu, dikapitalisasi sampai dengan saat proses pembangunan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama tahun berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari hasil pinjaman tersebut. Interest and other borrowing costs, such as discount fees and foreign exchange gains or losses on loans either directly or indirectly used in financing construction of a qualifying asset are capitalised up to the date when construction is complete. For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. Halaman - 24 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. l. Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Fixed assets and depreciation (continued) Pemilikan langsung (lanjutan) Direct ownership (continued) Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan aktiva tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aktiva tertentu. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dari seluruh pinjaman terkait dalam periode tertentu, dengan mengecualikan jumlah pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aktiva tertentu. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset. The capitalisation rate is the weighted average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing the qualifying asset under construction. Aktiva sewa guna usaha Fixed assets under finance leases Aktiva tetap yang diperoleh dengan sewa guna usaha pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari jumlah pembayaran minimum sewa guna usaha ditambah harga opsi pada awal periode sewa. Kewajiban yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan hutang dan pembayaran beban bunga. Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan metode yang sama seperti aktiva yang dimiliki. Fixed assets acquired by means of finance leases are presented at the present value of the minimum lease payment plus purchase option at the beginning of the lease term. A corresponding liability is also established and each lease payment is allocated between the liability and finance charges. The assets are depreciated similarly to owned assets. Keuntungan atau kerugian yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. Gains or losses on sale-and-leaseback transactions are deferred and amortised over the remaining useful lives of the leased assets using the straight-line method. l. Biaya tangguhan Biaya tangguhan terdiri dari biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah dan biaya tangguhan lainnya dan diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya. Halaman - 25 - Page Deferred charges Deferred charges consist of costs associated with the acquisition or renewal of legal titles and other deferred charges and are amortised over the expected beneficial period. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Retirement benefits m. Manfaat pensiun Perseroan dan anak perusahaan tertentu menyelenggarakan program dana pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Jumlah kontribusi terdiri dari kontribusi karyawan yang dihitung sebesar 3,2% dari gaji dasar tahunan karyawan dan kontribusi Perseroan dan anak perusahaan yang dihitung secara aktuaria, kecuali kontribusi PT Toyota-Astra Motor (“TAM”), anak perusahaan. Kontribusi atas dana pensiun TAM seluruhnya ditanggung oleh TAM dan dihitung sebesar 10% dari gaji dasar tahunan karyawan yang diikutsertakan dalam program pensiun. The Company and certain subsidiaries, have contributory defined benefit retirement plans covering all of their permanent employees. Contributions are funded and consist of employees' contributions computed at 3.2% of employees' basic annual salary and actuarially computed Company and subsidiaries' contributions, except for PT Toyota Astra Motor (“TAM”). Contributions to the retirement fund of TAM are all borne by TAM and are computed at 10% of the basic salary of the employees covered by the plan. Biaya jasa kini diakui sebagai beban tahun berjalan. Biaya jasa lalu diamortisasi selama rata-rata sisa masa kerja dari karyawan yang ada. Current service cost is expensed in the prevailing period. Past service costs are amortised over the average expected remaining working lives of existing employees. Metode penilaian aktuarial yang digunakan oleh aktuaris independen adalah metode projected benefit dengan attained age normal dan dilakukan minimal setiap tiga tahun. The valuation method used by the independent qualified actuaries is the projected benefit method with “attained age normal” and is performed at least once every three years. n. n. Instrumen keuangan Derivative financial instruments Perseroan dan beberapa anak perusahaan melakukan kontrak berjangka valuta asing dan kontrak swap valuta asing secara periodik dengan pihak lain dalam rangka penerapan kebijakan manajemen risiko. The Company and certain subsidiaries periodically enter into forward foreign currency and foreign currency swap contracts with external counterparts, in implementing its risk management policies. Sebelum tahun 2001, kontrak berjangka valuta asing dan kontrak swap valuta asing dibukukan di neraca berdasarkan nilai forward dan kurs spot. Dengan menerapkan PSAK 55, “Akuntansi untuk Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2001, instrumen derivatif sekarang diakui pada neraca sebagai aktiva atau kewajiban, tergantung pada hak atau kewajiban sebagaimana diatur dalam kontrak, dan dicatat sebesar nilai wajarnya. Prior to 2001, forward foreign currency contracts and foreign currency swap contracts were reported on the balance sheet based on forward values and spot rates. With the adoption of PSAK 55 ‘Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities’ which became effective from 1 January 2001, all derivative financial instruments are now recognised in the balance sheet as either assets or liabilities, depending on the rights or obligations under the contracts, and measured at their fair value. Halaman - 26 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n. n. Instrumen keuangan (lanjutan) o. 2. Derivative financial instruments (continued) Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai diakui pada laporan laba rugi. Sedangkan perubahan nilai wajar yang berhubungan dengan lindung nilai pada dasarnya diperlakukan sesuai perlakuan terhadap unsur yang dilindungnilaikan. Changes in the fair value of derivatives that do not meet the criteria of a hedge are recorded in earnings. Changes in fair value in respect of hedges are principally treated in accordance with the treatment of hedged item. Untuk dapat menggunakan akuntansi lindung nilai, PSAK 55 mengharuskan persyaratan tertentu mengenai dokumentasi sejak tanggal mulainya lindung nilai. Ralat mengenai masa berlakunya PSAK 55 baru diterbitkan pada tanggal 5 Desember 2001 sehingga tidak memungkinkan Perseroan dan beberapa anak perusahaan memenuhi persyaratan dokumentasi tersebut. Oleh karena itu, pada tanggal 31 Desember 2001, tidak ada instrumen derivatif yang memenuhi persyaratan lindung nilai sebagaimana diatur dalam PSAK 55. To qualify for hedge accounting, PSAK 55 requires certain documentation requirements to have been in place at the inception of the hedge. A revision of the effective date of PSAK 55 was announced on 5 December 2001 and as such did not enable the Company and certain subsidiaries to fulfil the documentation requirements. As a result of the documentation criteria not being met, based on the above condition no derivative financial instruments qualified as hedges as of 31 December 2001. Penerapan PSAK ini menyebabkan Perseroan dan beberapa anak perusahaan tertentu melakukan penyesuaian ke nilai wajar untuk semua instrumen derivatif. Sejumlah Rp 128,68 miliar (setelah pajak) yang berhubungan dengan tahun sebelumnya telah dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001 sebagai “Pengaruh kumulatif penerapan PSAK 55 pada tanggal 1 Januari 2001”. The adoption of the PSAK resulted in fair value adjustments to derivative financial instruments, by the Company and certain subsidiaries. An amount of Rp 128.68 billion (net of tax) has been charged as “Cumulative effect of implementing PSAK 55 as of 1 January 2001” in the consolidated income statement for the year ended 31 December 2001, relating to the prior year. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing o. Foreign currency translations Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Transactions denominated in foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transactions. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated at the exchange rates prevailing at that date. Selisih nilai tukar yang timbul dari transaksi atau penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian. Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statement of income. Halaman - 27 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. q. r. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Kompensasi berbasis saham Stock-based compensation Perseroan dan anak perusahaan tertentu memberikan opsi saham kepada karyawan. Beban kompensasi ditentukan pada tanggal pemberian kompensasi berdasarkan nilai wajar dari seluruh opsi saham yang diberikan dan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian selama periode jasa diberikan atau periode vesting. The Company and certain subsidiaries provide stock options to employees. Compensation cost is measured at grant date based on the fair value of the stock option and is recognised over the service or vesting period. Nilai wajar setiap opsi yang diberikan ditentukan dengan menggunakan metode penentuan harga opsi “Black-Scholes”. The fair value of options granted is estimated using the “Black-Scholes” option pricing model. q. Rights Rights Detachable rights yang diterbitkan sehubungan dengan penerbitan Obligasi Seri III dalam rangka restrukturisasi pinjaman dan obligasi Perseroan dan dapat diperdagangkan secara terpisah dari obligasi tersebut. Detachable rights were issued in relation to the issuance of Series III Bonds under the debt restructuring of the Company’s loans and bonds and can be traded separately from the bonds. Rights ini dicatat sebesar nilai wajar dan diakui sebagai bagian dari ekuitas “Tambahan modal disetor”. Jumlah yang sama diakui sebagai diskonto. Diskonto yang belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai pokok pinjaman bank dan obligasi dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktu pinjaman dan obligasi tersebut. Dana yang diperoleh pada saat eksekusi rights dan jumlah yang dialokasikan sebagai nilai wajar rights yang bersangkutan akan dicatat sebagai modal saham dan tambahan modal disetor. The rights are recorded at fair value and recognised as part of equity “Additional paid – in capital” with the corresponding balance recorded as discount. Unamortised discount is recorded as a deduction from the loans and bonds and amortised over the period of the loans and bonds. The funds received upon the exercise of the rights and the amount allocated as the fair value of such rights is recorded as share capital and additional paid-in capital. r. Pengakuan penghasilan dan beban Revenue and expense recognition Penghasilan bersih adalah penghasilan yang diperoleh dari penjualan produk dan jasa, setelah dikurangi diskon, retur, potongan penjualan, pajak penjualan barang mewah dan pajak pertambahan nilai. Net revenues represent revenue earned from the sale of the Company’s and subsidiaries’ products and services, net of discounts, returns, trade allowances, luxury and value added taxes. Penghasilan dari penjualan domestik diakui pada saat barang ditagih dan siap dikirimkan. Penghasilan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal pelabuhan pengiriman. Penghasilan jasa diakui pada saat jasa telah diberikan kepada pelanggan. Revenue from domestic sales of goods is recognised when goods are billed and ready for delivery. Revenue from export sales is recognised upon shipment of the goods to the customers. Revenue from rendering of services is recognised when services are rendered. Halaman - 28 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r. s. t. Pengakuan penghasilan dan beban (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r. Revenue and expense recognition (continued) Penghasilan dari penjualan real estate diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian sepanjang memenuhi kondisi tertentu. Revenue from real estate sales is recognised based on the percentage-of-completion method, provided certain criteria are met. Penghasilan dari piutang pembiayaan yang merupakan selisih antara seluruh pembayaran angsuran yang akan diterima dari pelanggan dengan biaya perolehan aktiva yang dibiayai, dicatat sebagai penghasilan tangguhan dan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan. Penghasilan tersebut tidak diakui apabila kolektibilitasnya diragukan. Income from financing receivables, which is the excess of aggregate instalment payments collectible from the customers over the cost of financed assets, is recorded as unearned income and subsequently recognised as income over the term of the respective financing contracts. Income is not recognised when there is an indication that collectibility is doubtful. Beban diakui pada saat terjadinya berdasarkan metode akrual. Expenses are recognised as incurred on an accruals basis. s. Perpajakan Taxation Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Deferred income tax is provided using the liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax. Aktiva pajak tangguhan yang berasal dari akumulasi kerugian pajak yang dapat dikompensasi diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan akumulasi kerugian pajak yang belum dipakai. Deferred tax assets relating to the carry forward of tax losses are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available, against which the tax losses can be utilised. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined. Penyisihan atas manfaat uang jasa karyawan t. Hak karyawan yang berhubungan dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi diakui dengan metode akrual sesuai dengan jasa yang diberikan oleh karyawan sampai dengan tanggal neraca dan dihitung sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Halaman - 29 - Page Provision for employee entitlements Employee entitlements in relation to Minister of Manpower and Transmigration regulations are recognised when they vest to the employee. A provision is recorded for the liability as a result of past services rendered by employees, up to the balance sheet date, and is calculated based on the Minister of Manpower and Transmigration regulations. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t. Penyisihan atas manfaat uang jasa karyawan (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t. Prior to 2001, employee entitlements in respect of voluntary resignation were recognised on a “pay as you go“ basis. With the adoption of PSAK 57 “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, as of 1 January 2001, the Company and subsidiaries have recognised a provision of Rp 119.60 billion as of 31 December 2001. Of this provision, Rp 26.67 billion has been charged to the consolidated statement of income for the year ended 31 December 2001 and an amount of Rp 92.93 billion was adjusted to opening accumulated losses and opening minority interest in net assets of subsidiaries. The deferred tax effect of the provision relating to prior year services of Rp 24.5 billion was also directly adjusted against opening accumulated losses and minority interest in net assets of subsidiaries as of 1 January 2001. Sebelum 2001, hak karyawan sehubungan pengunduran diri secara sukarela diakui pada saat dibayarkan. Dengan berlakunya PSAK 57 “Kewajiban Diestimasi, Aktiva Kontijensi dan Kewajiban Kontijensi” sejak 1 Januari 2001, Perseroan dan anak perusahaan mengakui kewajiban diestimasi sejumlah Rp 119,60 miliar pada tanggal 31 Desember 2001, dimana sebesar Rp 26,67 miliar telah dibebankan pada laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001 dan sebesar Rp 92,93 miliar dilakukan penyesuaian pada saldo defisit dan hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan awal tahun 2001. Dampak pajak tangguhan dari kewajiban diestimasi yang berhubungan dengan jasa masa lalu sebesar Rp 24,5 miliar juga diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap saldo defisit dan hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan awal tahun pada 1 Januari 2001. u. u. Laba/(rugi) per saham v. Provision for employee entitlements (continued) Earnings/(losses) per share Laba/(rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba/(rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Basic earnings/(losses) per share is computed by dividing the net income/(loss) with the weighted average number of shares outstanding during the year. Laba/(rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba/(rugi) bersih dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang disesuaikan untuk mengasumsikan konversi efek berpotensi saham yang sifatnya dilutif. Laba bersih disesuaikan untuk menghilangkan pengaruh beban bunga dari efek berpotensi saham yang sifatnya dilutif selama tahun bersangkutan. Diluted earnings/(losses) per share is computed by dividing the net income/(loss) with the weighted average number of shares outstanding during the year adjusted to assume conversion of all dilutive potential ordinary shares. The net income is adjusted to eliminate the interest expense of the dilutive potential shares during the year. v. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Halaman - 30 - Page Use of estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 3. AKUISISI DAN PELEPASAN SIGNIFIKAN ATAS ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI SERTA RESTRUKTURISASI USAHA 3. MAJOR ACQUISITIONS AND DISPOSALS OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES, AND BUSINESS RESTRUCTURING Transaksi signifikan sehubungan dengan akuisisi dan pelepasan anak perusahaan dan perusahaan asosiasi pada tahun 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut: Significant acquisitions and disposals of subsidiaries and associates in 2001 and 2000 are as follows: a. a. Akuisisi yang signifikan Major acquisitions Sebagai bagian dari restrukturisasi usaha BMW dengan BMW AG, pada tanggal 2 Februari 2001 Perseroan dan satu anak perusahaan mengakuisisi tambahan 50% dari modal saham PT Tjahja Sakti Motor Corporation untuk meningkatkan kepemilikannya menjadi 100%. Restrukturisasi ini dilakukan untuk memperkuat kerjasamanya dengan BMW AG. Dampak keuangannya dari restrukturisasi ini terhadap Perseroan dan anak perusahaan adalah tidak signifikan. Restrukturisasi tersebut juga menyebabkan Perseroan tidak lagi sebagai distributor tunggal untuk produk BMW tetapi menjadi salah satu dealer utama. As part of a business restructuring with BMW AG, on 2 February 2001 the Company and a subsidiary acquired an additional 50% of the share capital of PT Tjahja Sakti Motor Corporation to increase their investment to 100%. The purpose of this acquisition was to strengthen the partnership with BMW AG. The financial impact of the restructuring to the Company and subsidiaries is insignificant. The restructuring resulted in the Company no longer holding the sole distributorship of BMW products, but continuing as a major dealer. Rincian aktiva bersih yang diakuisisi dan goodwill adalah sebagai berikut: Details of net assets acquired and goodwill are as follows: Jumlah aktiva 406,211 Jumlah kewajiban (342,189) Nilai wajar aktiva bersih Goodwill Harga perolehan Total assets Total liabilities 64,022 Fair value of net assets 6,978 Goodwill 71,000 Purchase consideration Dikurangi: Kas dan setara kas pada anak perusahaan yang diakuisisi (163,916) Less: Cash and cash equivalents in subsidiary acquired Arus kas masuk untuk akuisisi (92,916) Cash inflow on acquisition Goodwill diamortisasi selama 20 tahun. Halaman - 31 - Page Goodwill is being amortised over 20 years. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 3. AKUISISI DAN PELEPASAN SIGNIFIKAN ATAS ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI SERTA RESTRUKTURISASI USAHA (lanjutan) MAJOR ACQUISITIONS AND DISPOSALS OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES, AND BUSINESS RESTRUCTURING (continued) b. b. Pelepasan yang signifikan Perusahaan induk/ Holding Company 3. Pelepasan/ Disposal Tanggal/ Date Major disposals % % Aktiva kepemilikan kepemilikan bersih yang sebelum setelah dijual/ pelepasan/ pelepasan/ Net assets % interest % interest sold before after Rp miliar/ disposal disposal Rp billion Laba/(rugi) pelepasan/ Harga jual/ Profit/(loss) Consideration on disposal Rp miliar/ Rp miliar/ Rp billion Rp billion Pelepasan tahun 2001/2001 disposals PT Astra Persada Dinamika PT Astra Otoparts Tbk PT Astra International Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Astratel Nusantara PT Trimitra Baterai Perkasa PT GS Battery Inc. PT Bank Universal Tbk PT EDS Manufacturing PT Asrigita Prasarana 21/02/2001 29/06/2001 28/09/2001 05/10/2001 25/09/2001 21.25 51.00 11.49 50.00 95.00 0.00 50.00 9.92 5.00 0.00 0.00 1.91 66.81 46.72 (12.97) 16.00 5.21 17.96 127.29 1.50 16.00 3.30 (48.85) 80.57 14.47 Pelepasan tahun 2000/2000 disposals PT Astratel Nusantara PT Astra Graphia Tbk PT Astra Graphia Tbk PT Pramindo Ikat Nusantara Footwear division 06/2000 06/2000 35.00 0.00 45.52 117.81 85.17 85.56 39.65 (32.25) Leather and garment division 40.00 90.00, 99.99 12/2000 88.60, 94.38 0.00 2.92 16.00 13.08 Data keuangan dari anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi Financial data of deconsolidated subsidiaries Ringkasan di bawah adalah data keuangan tahun 2000 dari anak perusahaan langsung maupun tidak langsung, yang tidak dikonsolidasi pada tahun 2001: Summarised below is the 2000 financial data for direct and indirect subsidiaries deconsolidated in 2001: Jumlah aktiva/ Total assets Jumlah kewajiban/ Total liabilities Jumlah penghasilan/ Total revenues PT GS Battery Inc. PT Asrigita Prasarana 312,192 98,659 125,764 109,989 575,571 - PT GS Battery Inc. PT Asrigita Prasarana Jumlah 410,851 235,753 575,571 Total Halaman - 32 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 3. AKUISISI DAN PELEPASAN SIGNIFIKAN ATAS ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan) c. 4. 3. MAJOR ACQUISITIONS AND DISPOSALS OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES, AND BUSINESS RESTRUCTURING (continued) c. Restrukturisasi usaha Business restructuring Pada 30 Agustus 2000, kepemilikan Perseroan sebesar 92,5% saham di PT Federal Motor (FM) mengalami dilusi menjadi 50% dalam perusahaan joint venture antara Perseroan dan prinsipalnya, Honda Motor Corporation (HMC), melalui proses: On 30 August 2000, the Company’s 92.5% interest in PT Federal Motor (FM) was diluted to a 50% joint venture between the Company and its principal, Honda Motor Corporation (HMC) by way of: • Penerbitan saham baru oleh FM kepada HMC; • FM mengganti namanya menjadi PT Astra Honda Motor (AHM); dan • AHM bergabung dengan PT Honda Federal perusahaan yang dimiliki oleh AHM dan HMC. • New shares in FM being issued to HMC; • FM changing its name to PT Astra Honda Motor(AHM); and • AHM merging with PT Honda Federal, a company owned by AHM and HMC. Transaksi tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi usaha kendaraan roda dua dengan prinsipalnya. Sebagai bagian dari restrukturisasi tersebut hak Perseroan sebagai distributor tunggal nasional dihentikan pada Desember 2000, namun Perseroan tetap menjadi salah satu dealer utama. Sebagai kompensasi dari penghentian hak Perseroan sebagai distributor tunggal, Perseroan menerima Rp 1,12 triliun dari AHM. Perseroan mengakui pendapatan Rp 560 miliar pada tahun 2000 sebagai pendapatan luar biasa. Sedangkan sisanya sebesar Rp 560 miliar dicatat sebagai “Penghasilan tangguhan – jangka panjang” pada neraca konsolidasian. The transaction was part of a restructuring of the motor cycle business with its principal. As part of the restructuring, the Company’s national sole distributorship rights with HMC were terminated in December 2000, although the Company remains a major dealer. As compensation for the termination of the sole distributorship rights, the Company received Rp 1.12 trillion from AHM. The Company recognised income of Rp 560 billion in the year ended 31 December 2000, which was classified as extraordinary income. The remaining Rp 560 billion was recorded as unearned income – long term in the consolidated balance sheet. Pada tanggal 31 Desember 2001, penghasilan tangguhan tersebut telah direklasifikasi sebagai pengurang investasi Perseroan di AHM untuk mencerminkan penerapan akuntansi metode ekuitas. As of 31 December 2001, the unearned income has been reclassified as a reduction in the Company’s investment in AHM, to reflect equity accounting treatment. 4. KAS DAN SETARA KAS 2001 Kas Bank Deposito berjangka dan call deposits Sertifikat Bank Indonesia Kas dan deposito yang dibatasi penggunaannya Kas dan setara kas CASH AND CASH EQUIVALENTS 2000 40,820 1,220,066 38,863 1,671,973 Cash on hand Cash in bank 2,596,860 38,037 2,568,175 61,397 Time and call deposits Certificates of Bank Indonesia 3,895,783 4,340,408 (343,398) 3,552,385 (1,125,236) 3,215,172 Halaman - 33 - Page Restricted cash and time deposits Cash and cash equivalents PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 4. 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) a. a. Bank Bank 2001 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 23e) Pihak ketiga: - Rupiah: - ABN-AMRO Bank, N.V. - PT Bank Universal Tbk - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Central Asia Tbk - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar) - Mata uang asing: - ABN-AMRO Bank, N.V. - PT Bank Universal Tbk - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar) 2000 279,690 288,349 206,106 - 57,403 23,483 45,585 67,167 160,081 162,249 809,006 481,107 104,667 102,271 78,829 - 204,122 150,014 411,060 228,843 1,220,066 1,671,973 Related parties (refer to Note 23e) Third Parties: Rupiah: ABN-AMRO Bank, N.V. PT Bank Universal Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Others (below Rp 50 billion each) Foreign currencies: ABN-AMRO Bank, N.V. PT Bank Universal Tbk Others (below Rp 50 billion each) b. Time and call deposits 2001 Pihak ketiga: - Rupiah: - ABN-AMRO Bank, N.V. - PT Bank Universal Tbk - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero) - PT Bank Mandiri (Persero) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar) 962,023 - b. Deposito berjangka dan call deposit Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 23e) CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2000 - 660,564 236,996 219,735 16,542 - 216,479 29,258 184,466 177,467 189,536 86,113 165,196 125,559 76,686 57,025 141,076 130,996 1,418,101 635,029 Halaman - 34 - Page Related parties (refer to Note 23e) Third parties: Rupiah: ABN-AMRO Bank, N.V. PT Bank Universal Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Others (below Rp 50 billion each) PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 4. 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) b. Deposito berjangka dan call deposit (lanjutan) 2001 Pihak ketiga: (lanjutan) - Mata uang asing: - PT Bank Universal Tbk - Citibank N.A. - PT Bank Mandiri (Persero) - PT Bank Internasional Indonesia Tbk - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - ANZ Panin Bank - The Bank of Tokyo Mitsubishi Ltd. - ABN-AMRO Bank, N.V. - JP Morgan Chase Bank - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar) c. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) b. Time and call deposits 2000 253,614 167,440 170,807 252,455 86,840 41,222 77,779 65,138 1,876 19,698 41,600 6,240 155,215 153,504 189,483 462,578 154,086 151,766 1,178,759 1,272,582 2,596,860 2,568,175 Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Third parties: (continued) Foreign currencies: PT Bank Universal Tbk Citibank N.A. PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk ANZ Panin Bank The Bank of Tokyo - Mitsubishi Ltd. ABN-AMRO Bank, N.V. JP Morgan Chase Bank Others (below Rp 50 billion each) c. Restricted cash and time deposits Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya merupakan kas dan deposito yang berasal dari: Restricted cash and time deposits represents cash and time deposits from: • • charged accounts as part of the cash monitoring and control mechanism in respect of debt restructuring agreements of the Company and certain subsidiaries for loan and interest payments, and • margin deposits for letter of credit facilities obtained by certain subsidiaries. • charged accounts sebagai bagian dari mekanisme pengendalian dan pengawasan kas sehubungan dengan perjanjian restrukturisasi pinjaman Perseroan dan anak perusahaan tertentu untuk pembayaran pinjaman dan bunga, dan margin deposits untuk fasilitas letter of credit yang diperoleh anak perusahaan tertentu. Suku bunga tahunan atas deposito berjangka dan call deposit termasuk Sertifikat Bank Indonesia adalah: 2001 Rupiah Mata uang asing 9.65% - 17.75% 1.24% - 6.95% The time and call deposits, including the Certificates of Bank Indonesia, attracted annual interest at the following rates: 2000 7.00% - 20.00% 2.75% - 6.95% Halaman - 35 - Page Rupiah Foreign currencies PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 4. 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2001, kas dan setara kas Perseroan dan anak perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 4,22 triliun dan US$ 1,2 juta, yang mana menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian. 5. 2001 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 23g) Dikurangi: - Penyisihan piutang ragu-ragu Pihak ketiga: - Rupiah - Mata uang asing Dikurangi: - Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah piutang usaha - bersih 2000 228,597 (7,068) (8,111) 176,563 220,486 1,339,842 169,369 1,297,408 258,906 1,509,211 1,556,314 (37,036) (52,229) 1,472,175 1,504,085 1,648,738 1,724,571 2001 Penyisihan piutang ragu-ragu TRADE RECEIVABLES 183,631 Umur piutang usaha per tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: - 1 - 30 hari - 31 - 60 hari - 61 - 90 hari - Lebih dari 90 hari As of 31 December 2001, cash and cash equivalents of the Company and subsidiaries are covered by insurance against losses and other risks for Rp 4.22 trillion and US$ 1.2 million, which management believes is adequate to cover possible losses. 5. PIUTANG USAHA CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) Less: Provision for doubtful accounts - Third parties: Rupiah Foreign currencies Less: Provision for doubtful accounts - Total trade receivables - net As of 31 December 2001 and 2000, the ageing of trade receivables is as follows: 2000 1,071,621 1,225,483 444,560 81,138 37,354 58,169 385,441 74,114 36,506 63,367 1,692,842 1,784,911 (44,104) 1,648,738 Related parties: (refer to Note 23g) (60,340) 1,724,571 Halaman - 36 - Page Current Overdue: 1- 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days over 90 days - Provision for doubtful accounts PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 5. 6. 5. PIUTANG USAHA (lanjutan) TRADE RECEIVABLES (continued) Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari. Management believes that the provision for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on non-collection of receivables. Pada tanggal 31 Desember 2001, piutang usaha sejumlah Rp 310,30 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman tertentu (lihat Catatan 12, 14 dan 15a). As of 31 December 2001, trade receivables amounting to Rp 310.30 billion are used as collateral for certain loans (refer to Notes 12, 14 and 15a). 6. PERSEDIAAN 2001 Barang jadi (termasuk CompletelyBuilt-Up (CBU)) Barang dalam proses Bahan baku dan unit CKD (Completely-Knocked-Down) Suku cadang Kayu bulat Barang dalam perjalanan Lain-lain Dikurangi: - Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar INVENTORIES 2000 1,179,426 194,931 1,285,006 156,141 627,038 375,611 61,973 374,982 264,915 699,406 294,092 75,901 296,978 294,133 3,078,876 3,101,657 (63,286) (49,949) 3,028,927 Finished goods (including Completely-Built-Up) Work in process Raw materials and Completely Knocked-Down (CKD) units Spare parts Logs Goods in transit Others Less: Provision for slow moving and obsolete inventory 3,038,371 Pada tanggal 31 Desember 2001, persediaan sejumlah Rp 770,19 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman tertentu (lihat Catatan 12, 14, 15 dan 16). As of 31 December 2001, inventories amounting to Rp 770.19 billion are used as collateral for certain loans (refer to Notes 12,14, 15 and 16). Pada tanggal 31 Desember 2001, persediaan Perseroan dan anak perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 1,50 triliun, US$ 184,91 juta dan JPY 7,10 miliar, yang mana menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian. As of 31 December 2001, inventories of the Company and subsidiaries are covered by insurance against losses by fire and other risks for Rp 1.50 trillion, US$ 184.91 million and JPY 7.10 billion, which management believes is adequate to cover possible losses. Halaman - 37 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 7. PIUTANG DAN HUTANG DERIVATIF DAN KONTRAK VALUTA ASING a. 7. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES, AND FOREIGN EXCHANGE CONTRACTS a. Piutang dan hutang derivatif Derivative receivables and payables 2001 Jumlah Nosional/ Aggregate Notional amount Rincian/Details Kontrak dalam US Dollars/Contracts in US Dollars Kontrak dalam Euros/ Contracts in Euros US$ Euros 141,000,000 3,200,000 Jangka pendek/Current Jangka panjang/Non-current * Piutang derivatif/ Derivative receivables Hutang derivatif/ Derivative payables 622,329 29 8,100 - 622,358 (311,602) 8,100 (8,100)* 310,756 - Hutang derivatif disajikan sebagai bagian hutang lain-lain/Derivative payables are presented under other payables. Counterparties for the above contracts include Credit Suisse First Boston International, Sumitomo Bank, Mizuho Corporate Bank, HSBC, PT Bank Universal Tbk and JP Morgan Chase. Pihak lawan dalam kontrak tersebut diatas meliputi Credit Suisse First Boston International, Sumitomo Bank, Mizuho Corporate Bank, HSBC, PT Bank Universal Tbk dan JP Morgan Chase. b. b. Kontrak valuta asing Balances in respect of foreign exchange contracts as of 31 December 2000 were: Saldo kontrak valuta asing pada tanggal 31 Desember 2000 adalah sebagai berikut: • • • Foreign exchange contracts • piutang sebesar Rp 22,59 miliar yang disajikan sebagai aktiva lancar , piutang sebesar Rp 423,87 miliar yang disajikan sebagai aktiva tidak lancar, dan hutang sebesar Rp 6,51 miliar yang disajikan sebagai kewajiban lancar. • • receivables of Rp 22.59 billion in current assets, receivables of Rp 423.87 billion in noncurrent asset, and payables of Rp 6.51 billion in current liabilities. Kontrak tersebut dibukukan sesuai dengan PSAK 10 “Transaksi dalam Mata Uang Asing”. Sejak 1 Januari 2001, kontrak tersebut telah dibukukan sesuai dengan PSAK 55. The above mentioned contracts were accounted for in accordance with PSAK 10 “Transactions in Foreign Currencies”. From 1 January 2001, these contracts have been accounted for using PSAK 55. Anak perusahaan tertentu melakukan kontrak tersebut adalah untuk lindung nilai pinjaman dan kewajiban mereka dalam mata uang asing. Akan tetapi, sebagaimana dibahas dalam Catatan 2n, kontrakkontrak tersebut tidak memenuhi kriteria dokumentasi untuk akuntansi lindung nilai sebagaimana disyaratkan oleh PSAK 55 sehingga keuntungan atau kerugian sehubungan dengan kontrak tersebut dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian. Certain subsidiaries entered into contracts to hedge their loans and liabilities denominated in foreign currencies. However, as discussed in Note 2n, none of these contracts met the documentation criteria for hedges under PSAK 55, and as a result all foreign exchange gains and losses have been taken to the consolidated income statement. Halaman - 38 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8. 8. PERPAJAKAN a. TAXATION a. Pajak dibayar dimuka 2001 Perseroan Pajak penghasilan badan : 2001 2000 1999 Pajak Penjualan Barang Mewah Pajak Pertambahan Nilai Anak perusahaan Pajak penghasilan badan Pajak Penjualan Barang Mewah Pajak Pertambahan Nilai 2000 28,905 28,415 11,792 1,729 28,415 6,998 - 70,841 35,413 154,171 1,288 182,653 119,589 84,809 338,112 204,398 408,953 239,811 b. b. Hutang pajak 2001 Perseroan Pajak penghasilan: - Pasal 21 - Pasal 22 - Pasal 23 - Pasal 26 Pajak Penjualan Barang Mewah Pajak Pertambahan Nilai Anak perusahaan Pajak penghasilan: - Pasal 21 - Pasal 22 - Pasal 23 - Pasal 25 - Pasal 26 - Pasal 29 Pajak Penjualan Barang Mewah Pajak Pertambahan Nilai Pajak Bumi dan Bangunan Prepaid taxes The Company Corporate income tax: 2001 2000 1999 Luxury Sales Tax Value Added Tax Subsidiaries Corporate income tax Luxury Sales Tax Value Added Tax Taxes payable 2000 19,170 4 6,589 9,659 220 - 17,910 5,653 16,650 188 2,110 35,642 42,511 46,114 346 6,510 26,492 9,897 208,352 174,372 28,632 271 48,107 304 14,924 21,508 15,351 152,042 209,280 28,298 - 500,986 489,814 536,628 532,325 Halaman - 39 - Page The Company Income taxes: Article 21 Article 22 Article 23 Article 26 Luxury Sales Tax Value Added Tax Subsidiaries Income taxes: Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Luxury Sales Tax Value Added Tax Land and Buildings Tax PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8. 8. PERPAJAKAN (lanjutan) c. c. (Beban)/manfaat pajak penghasilan 2001 Perseroan: Kini Tangguhan Anak Perusahaan: Kini Tangguhan Konsolidasian: Kini Tangguhan TAXATION (continued) Income tax (expense)/benefit 2000 74,423 480,672 74,423 480,672 (603,391) (57,653) (393,894) 132,226 (661,044) (261,668) (603,391) 16,770 (393,894) 612,898 (586,621) 219,004 2001 Jumlah laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan Perseroan Subsidiaries: Current Deferred Consolidated: Current Deferred The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s profit before income tax is as follows: Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: Laba/(rugi) konsolidasian sebelum pajak penghasilan Disesuaikan dengan jurnal eliminasi konsolidasi Laba/(rugi) konsolidasian sebelum pajak penghasilan dan sebelum eliminasi Laba sebelum pajak penghasilan anak perusahaan Kerugian/(pembatalan kerugian) melebihi nilai investasi pada anak perusahaan Perbedaan atas eliminasi laba atau rugi antar perusahaan antara metode ekuitas dan metode konsolidasi Laba/(rugi) sebelum pajak Perseroan Pendapatan luar biasa sebelum pajak Perseroan The Company: Current Deferred 2000 1,940,029 (591,358) 871,107 400,220 2,811,136 (191,138) (2,041,048) (920,241) 11,345 (13,332) - (4,087) 781,433 (1,128,798) 781,433 Halaman - 40 - Page 560,000 (568,798) Consolidated profit/(loss) before income tax Adjusted for consolidation eliminations Consolidated profit/(loss) before tax and before eliminations Profit before income tax of subsidiaries Losses/(reversal of losses) in excess of the investments in subsidiaries Difference in elimination of intercompany profits or losses under the equity and consolidation methods Profit/(loss) before income tax of the Company Extraordinary income before tax of the Company Total profit/(loss) before income tax attributable to the Company PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8. 8. PERPAJAKAN (lanjutan) c. c. (Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan) 2001 Pajak dihitung pada tarif pajak 30% Penghasilan tidak kena pajak Penghasilan kena pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan Penyesuaian tahun lalu Penyesuaian akumulasi kerugian pajak hasil pemeriksaan pajak Aktiva pajak tangguhan yang tidak dapat digunakan Jumlah manfaat pajak penghasilan Perseroan Jumlah beban pajak penghasilan anak perusahaan Jumlah beban/(manfaat) pajak konsolidasian Jumlah manfaat pajak penghasilan Perseroan Dikurangi: Beban pajak penghasilan dari pendapatan luar biasa Manfaat pajak penghasilan dari aktivitas normal Jumlah beban pajak penghasilan anak perusahaan Dikurangi: Manfaat pajak penghasilan atas pengaruh kumulatif penerapan PSAK 55 Beban pajak penghasilan dari pendapatan luar biasa Beban pajak penghasilan anak perusahaan dari aktivitas normal TAXATION (continued) Income tax (expense)/benefit (continued) 2000 (234,430) 449,970 33,617 (69,885) 170,639 192,360 28,097 (5,533) 179,272 - 385,563 (31,099) - (41,792) (104,849) - 74,423 312,672 (615,975) (261,668) (541,552) 51,004 74,423 312,672 - (168,000) 74,423 480,672 (615,975) (261,668) 55,147 - (10,078) - (661,044) Halaman - 41 - Page (261,668) Tax calculated at the rate of 30% Income not subject to tax Income subject to final tax Non deductible expenses Prior year adjustments Adjustment of accumulated tax losses from tax assessments Deferred tax assets that cannot be utilised Total income tax benefit of the Company Total income tax expense of subsidiaries Total consolidated income tax expense/(benefit) Total income tax benefit of the Company Less: Income tax expense from extraordinary income Income tax benefit from normal activitity Total income tax expense of subsidiaries Less: Income tax benefit on cummulative effect of implementing PSAK 55 Income tax expense from extraordinary income Income tax expense of subsidiaries from normal activity PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8. 8. PERPAJAKAN (lanjutan) c. TAXATION (continued) c. (Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan) Income tax (expense)/benefit (continued) The reconciliation between profit/(loss) before income tax, extraordinary income and the cumulative effect of PSAK 55 as shown in the consolidated statements of income, and the Company’s tax loss for the years ended 31 December 2001 and 2000 is as follows: Rekonsiliasi antara laba/(rugi) sebelum pajak, laba luar biasa dan pengaruh kumulatif PSAK 55 menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan rugi pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut: 2001 Jumlah laba/(rugi) sebelum pajak Perseroan Koreksi positif: - Penghasilan tangguhan - Beban bunga - Penyisihan kerugian - Insentif pelanggan - Pemberian kenikmatan pada karyawan - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar) Koreksi negatif: - Bagian laba bersih perusahaan asosiasi dan anak perusahaan, setelah amortisasi goodwill - Penghasilan bunga yang dikenakan pajak final - Selisih kerugian penjualan penyertaan antara metode biaya dengan metode ekuitas - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar) Kerugian pajak Perseroan tahun berjalan Akumulasi kerugian pajak tahun sebelumnya Penyesuaian akumulasi kerugian pajak hasil pemeriksaan pajak Akumulasi kerugian pajak Perseroan 2000 Total profit/(loss) before income tax atrributable to the Company 781,433 (568,798) 227,516 55,900 44,455 560,000 235,566 214,892 94,577 Positive corrections: Unearned income Interest expense Provision for loss Customer incentives - 29,617 60,844 Employee benefits - 191,013 134,135 Others(below Rp 50 billion each) - 548,501 1,300,014 (1,499,900) (641,199) (109,167) (91,138) - (80,119) (49,794) Others (below Rp 50 billion each) - (48,427) (1,657,494) (862,250) (327,560) (131,034) (2,790,059) (2,798,331) 139,306 (3,117,619) Negative corrections: Equity in net income of associates and subsidiaries, net of goodwill amortisation Interest income subject to final tax Difference in loss on sale of investments between cost and equity method (2,790,059) Halaman - 42 - Page Tax loss of the Company, current year Accumulated tax losses from previous years Adjustment on accumulated tax losses from tax assessment Accumulated tax losses Company PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8. 8. PERPAJAKAN (lanjutan) c. TAXATION (continued) c. (Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan) Income tax (expense)/benefit (continued) Beban pajak penghasilan kini terdiri dari: Current income tax expense consists of : 2001 Perseroan Anak perusahaan: Jumlah beban pajak penghasilan kini Manfaat pajak atas efek kumulatif penerapan PSAK 55 Pajak atas laba dari aktivitas normal 2000 - - Subsidiaries: (583,672) (393,894) Total current income tax expense Tax benefit on cummulative effect of implementating PSAK 55 Tax on profit from ordinary (393,894) activities - (19,719) (603,391) Taksiran hutang pajak penghasilan konsolidasi sebagai berikut: 2001 Perseroan Anak perusahaan: Jumlah beban pajak penghasilan kini Pembayaran di muka pajak Taksiran hutang pajak The Company Estimated income tax payable consists of : 2000 - - 583,672 (375,320) 393,894 (241,852) 208,352 152,042 Jumlah penghasilan kena pajak tersebut di atas berdasarkan perhitungan sementara dan Perseroan telah mengajukan pengunduran penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan. Halaman - 43 - Page The Company Subsidiaries: Total current income tax expense Prepayment of income taxes Estimated income tax payable The amount of taxable income was based on a preliminary calculation as the Company has submitted a request for an extension for filing its annual tax return. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8. 8. PERPAJAKAN (lanjutan) d. TAXATION (continued) d. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Deferred tax assets and liabilities Penyesuaian saldo defisit Dibebankan dan hak minoritas/ ke laporan Adjustment to laba rugi/ accumulated losses Charged to and minority income Lain-lain */ interest statement Others * 2000 2001 Aktiva pajak tangguhan Perseroan: Akumulasi kerugian fiskal Penyertaan Penghasilan tangguhan Kewajiban estimasian Biaya masih harus dibayar Hutang lain-lain Penyisihan atas piutang Penyisihan penurunan nilai atas investasi jangka pendek Penyisihan atas persediaan usang dan tidak lancar Biaya tangguhan Perbedaan antara nilai buku bersih aktiva tetap komersial dan fiskal Kewajiban diestimasi untuk manfaat karyawan Aktiva pajak tangguhan anak perusahaan, bersih Kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan, bersih Deferred tax assets - 13,520 - 3,678 1,020 - (1,449) (676) - (44,882) - 4,268 - - 8,470 1,731 - 1,470,112 8,470 74,423 - 1,553,005 407,865 14,926 (9,744) (6,648) 406,399 1,877,977 23,396 64,679 (6,648) 1,959,404 1,128 (22,559) 1,932 (138,095) 1999 98,269 68,909 (21,000) (104,849) 19,169 (3,756) 13,623 The Company: Accumulated tax losses Investments Deferred income Provision for loss Accrued expenses Other payables Provision for doubtful accounts Provision for decline in the value 13,704 of short term investments Provision for slow moving and 2,229 obsolete inventory 344 Deferred charges Difference between commercial and tax fixed assets’ net (40,614) book value Provision for employee 10,201 entitlements 837,017 299,846 168,000 104,849 55,739 16,236 15,089 Dibebankan ke laporan laba rugi/ Charged to income statement - 184 935,286 368,755 147,000 74,908 12,480 28,712 - Lain-lain */ Others* (157,594) Aktiva pajak tangguhan anak perusahaan, bersih Kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan, bersih Deferred tax liabilities of subsidiaries, net 2000 Aktiva pajak tangguhan Perseroan: Akumulasi kerugian fiskal Penyertaan Penghasilan tangguhan Kewajiban estimasian Biaya masih harus dibayar Hutang lain-lain Penyisihan atas piutang Penyisihan penurunan nilai atas investasi jangka pendek Penyisihan atas persediaan usang dan tidak lancar Biaya tangguhan Perbedaan antara nilai buku bersih aktiva tetap komersial dan fiskal Deferred tax assets of subsidiaries, net Deferred tax assets 839,499 268,655 40,382 19,133 13,390 (2,482) 31,191 168,000 64,467 36,606 16,236 1,699 - 837,017 299,846 168,000 104,849 55,739 16,236 15,089 19,261 3,412 3,239 (5,741) - 13,520 266 (2,219) - 3,678 1,020 (49,531) 4,649 - (44,882) 1,157,440 312,672 - 379,902 119,913 (91,950) 407,865 1,537,342 432,585 (91,950) 1,877,977 12,313 36,684 (187,092) * Termasuk dalam lain-lain adalah aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang berasal dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual. Halaman - 44 - Page * 1,470,112 (138,095) The Company: Accumulated tax losses Investments Deferred income Provision for loss Accrued expenses Other payables Provision for doubtful accounts Provision for decline in the value of short term investments Provision for slow moving and obsolete inventory Deferred charges Difference between commercial and tax fixed assets’ net book value Deferred tax assets of subsidiaries, net Deferred tax liabilities of subsidiaries, net Included in others are deferred tax assets and liabilities of subsidiaries which have been acquired or disposed of. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8. 8. PERPAJAKAN (lanjutan) e. f. TAXATION (continued) e. Surat ketetapan pajak Tax assessments Perseroan The Company Pada tanggal 28 Februari 2001 Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk pajak penghasilan badan tahun 1999 yang menyetujui kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp 10,4 miliar, dan koreksi tambahan penghasilan kena pajak sebesar Rp 139 miliar. Pada saat yang bersamaan, perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk pajak–pajak lain sebesar Rp 3,2 miliar (termasuk denda bunga). Perseroan setuju dengan surat ketetapan pajak tersebut di atas dan telah membukukan seluruh ketetapan pajak tersebut. Pengembalian kelebihan pajak penghasilan badan setelah dikurangi SKPKB dan STP diatas telah diterima Perseoan pada tahun 2001. On 28 February 2001, the Company received a tax assessment for 1999 corporate income tax confirming overpayment of Rp 10.4 billion and an addition of taxable income of Rp 139 billion. At the same time, the Company also received tax assessments and a tax collection letter for other taxes amounting to Rp 3.2 billion (including penalty interest). The Company agrees with the assessments and therefore has reflected them in the financial statements. A refund of the overpayment, net of tax assessments and tax collections, was received in 2001. Lihat Catatan 31 sehubungan dengan Surat Ketetapan Pajak Perseroan untuk tahun pajak 2000. Refer to Note 31 in respect of the latest tax assessments of the Company in respect of 2000 taxes. f. Administrasi Administration Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perseroan dan anak perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. 9. 9. PIUTANG PEMBIAYAAN Akun ini terdiri dari piutang pembiayaan anak perusahaan dari segmen jasa keuangan dengan rincian sebagai berikut: 2001 Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa guna usaha Dikurangi: - Penyisihan piutang ragu-ragu Under the taxation laws of Indonesia, the Company and subsidiaries submit tax returns on the basis of self assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within ten years from the date the tax became due. FINANCING RECEIVABLES This account consists of financing receivables derived from subsidiaries engaged in financial services, with details as follows: 2000 2,713,434 2,162,726 23,892 24,842 2,737,326 2,187,568 (202,828) 2,534,498 (135,687) 2,051,881 Halaman - 45 - Page Consumer finance receivables Net investment in direct financing leases Less: Provision for doubtful accounts - PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 9. 9. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) a. FINANCING RECEIVABLES (continued) a. Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivables Rincian piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut: Details of consumer financing receivables are as follows: 2001 Piutang pembiayaan konsumen Bagian pinjaman yang dibiayai bank-bank tertentu sehubungan dengan kredit usaha kecil Pembiayaan bersama Pendapatan pembiayaan konsumen yang ditangguhkan 2000 9,600,949 4,960,465 (272) (5,703,101) (3,590) (1,924,866) (1,184,142) (869,283) 2,713,434 Penyisihan piutang ragu-ragu 2,162,726 (122,410) (189,110) 2,524,324 A schedule of consumer finance receivables as of 31 December 2001 and 2000, classified according to year of maturity is as follows: 2001 2000 5,634,403 3,966,546 2,855,603 2,104,862 9,600,949 4,960,465 Investasi bersih dalam sewa guna usaha within 1 year more than 1 year - As of 31 December 2001, consumer finance receivables amounting to Rp 1.53 trillion are used as collateral for loans obtained by certain financial services subsidiaries (refer to Notes 12 and 14b, 14c and 15b). Pada tanggal 31 Desember 2001, piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp 1,53 triliun digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diterima oleh anak perusahaan tertentu yang bergerak di bidang jasa keuangan (lihat Catatan 12 dan 14b, 14c dan 15b). b. Provision for doubtful accounts 2,040,316 Rincian piutang pembiayaan konsumen per tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 yang diklasifikasikan sesuai jatuh temponya adalah sebagai berikut: - dalam 1 tahun - lebih dari 1 tahun Gross receivables Portion pertaining to share of certain banks under small enterprise loan agreements Joint financing Unrealised consumer financing income b. Kegiatan sewa guna usaha terutama mencakup sewa guna usaha alat-alat berat, mesin-mesin industri dan gedung dengan masa sewa berkisar antara 2 sampai dengan 4 tahun. Halaman - 46 - Page Net investment in direct financing leases Leasing operations consist principally of leasing heavy equipment, industrial machinery and buildings with lease terms ranging from 2 to 4 years. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 9. 9. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) b. Investasi bersih dalam sewa guna usaha (lanjutan) FINANCING RECEIVABLES (continued) b. Net investment in direct financing leases (continued) Rincian investasi bersih dalam sewa guna usaha adalah sebagai berikut: 2001 Piutang sewa guna usaha Nilai sisa yang terjamin Setoran jaminan Penghasilan sewa guna usaha yang ditangguhkan Penyisihan piutang ragu-ragu sewa guna usaha Details of net investment in direct financing leases are as follows: 2000 25,889 9,644 (9,644) 26,926 8,274 (8,274) Lease receivables Guaranteed residual values Security deposits (1,997) (2,084) Unearned lease income 23,892 24,842 (13,718) (13,277) 10,174 11,565 Provision for doubtful lease acounts Setoran jaminan dari penyewa akan digunakan untuk pembayaran atas harga jual dari aktiva yang disewakan pada akhir masa sewa jika penyewa menggunakan hak opsinya untuk membeli aktiva yang bersangkutan. Jika hak opsi tersebut tidak digunakan, maka uang jaminan akan dikembalikan kepada penyewa. Security deposits from lessees will be applied against the selling price of the leased asset at the end of the lease term if the lessee exercises the option to purchase the leased asset. The deposit is refunded to the lessee if the purchase option is not exercised. Rincian piutang sewa guna usaha minimum per tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 yang diklasifikasikan sesuai jatuh temponya adalah sebagai berikut: A schedule of future minimum lease receivables as of 31 December 2001 and 2000 classified according to year of maturity is as follows: 2001 - dalam 1 tahun - lebih dari 1 tahun 2000 23,987 1,902 26,831 95 25,889 26,926 Pada tanggal 31 Desember 2001, investasi bersih dalam sewa guna usaha sejumlah Rp 10,17 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman yang diterima oleh PT Surya Artha Nusantara Finance, anak perusahaan tidak langsung (lihat Catatan 14b dan 14c). Halaman - 47 - Page within 1 year more than 1 year - As of 31 December 2001, net investment in direct financing leases amounting Rp 10.17 billion is used as collateral for the loans obtained by PT Surya Artha Nusantara Finance, an indirect subsidiary (refer to Notes 14b and 14c). PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 9. 9. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) c. FINANCING RECEIVABLES (continued) c. Rincian piutang pembiayaan menurut umur 2001 Piutang pembiayaan konsumen Piutang sewa guna usaha 2000 9,600,949 25,889 4,960,465 26,926 9,626,838 4,987,391 Rincian piutang pembiayaan menurut umur pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut: 2001 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: - 1 - 30 hari - 31 - 60 hari - Lebih dari 60 hari Otomotif/Automotive Jasa Keuangan/Financial Services Perkayuan/ Wood based Alat-alat berat/Heavy equipment Lain-lain/Others Total 2000 4,921,131 64,422 9,382 40,574 41,653 2,291 22,316 9,626,838 4,987,391 10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Saldo awal/ Beginning 931,631 39,397 10,426 284,328 529,781 1,795,563 Gross receivables Lease receivables As of 31 December 2001 and 2000, the ageing of gross financing receivables is as follows: 9,512,460 Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang ada cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang pembiayaan. Investee Ageing schedule of gross financing receivables Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days Over 60 days - Management believes that the provision for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on non-collection of financing receivables. 10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES 2001 Laba/ (rugi)/ Penjualan Net income/ Dividen/ /Disposals (Loss) Dividends Lainlain/ Others Saldo Akhir/ Ending 619,481 (4,130) 9,942 119,004 130,932 (131,803) (90) (432) - (123,234) (3,627) (26) 242,607 5,441 (9,831) (4,525) (102,357) 1,538,682 40,618 6,478 398,807 558,330 875,229 (132,325) (126,887) 131,335 2,542,915 Lainlain/ Others Saldo Akhir/ Ending 2000 Investee Otomotif/Automotive Jasa Keuangan/Financial Services Perkayuan/ Wood based Alat-alat berat/Heavy equipment Lain-lain/Others Total Saldo awal/ Beginning Laba/ (rugi)/ Net income/ (Loss) 698,465 43,896 3,780 219,576 705,150 340,218 (2,963) (1,380) 3,064 67,529 (453,930) (480) (56,824) (210) (45,513) 347,088 (1,536) 8,506 61,688 (140,561) 406,468 (511,234) (45,723) 275,185 1,670,867 Halaman - 48 - Page Dividen/ Dividends Penjualan /Disposals 931,631 39,397 10,426 284,328 529,781 1,795,563 PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan) Investasi pada perusahaan asosiasi mencakup: 10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (continued) Investments in associates include: % pemilikan/ % of ownership Investee Domisili/ Domicile Otomotif/Automotive PT Astra Honda Motor PT Astra Daihatsu Motor PT Fuji Technica Indonesia PT GS Battery Inc. PT Kayaba Indonesia PT NHK Gasket Indonesia PT Wahana Eka Paramitra PT Inti Ganda Perdana PT Aisin Takaoka Indonesia PT Gemala Kempa Daya PT Federal Nittan Industries Vietindo Daihatsu Automotive Corporation PT Tri Dharma Wisesa PT Denso Indonesia Corporation PT Mesin Isuzu Indonesia 50.00 50.00 49.00 43.66 43.66 40.60 37.98 37.11 34.92 34.92 34.92 26.00 25.97 22.40 21.86 Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Vietnam Indonesia Indonesia Indonesia Jasa keuangan/Financial services PT Astra CMG Life PT Astra Auto Finance 50.00 45.92 Indonesia Indonesia Perkayuan/Wood based PT Multiforest PT Batu Penggal Chemical Industry PT Mandau Abadi 30.00 29.82 29.80 Indonesia Indonesia Indonesia Alat-alat berat/Heavy equipment PT United Tractors Tbk dan anak perusahaan/and subsidiaries 50.00 Indonesia 100.00 35.00 Indonesia Indonesia Lain-lain/Others Konsorsium- Intertel Astratel PT Pramindo Ikat Nusantara Per tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, penyertaan Perseroan pada PT Astra Honda Motor dan PT United Tractors Tbk dengan nilai buku sebesar Rp 1,29 triliun (2000: 695,64 miliar) digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman dan obligasi Perseroan yang telah direstrukturisasi (lihat Catatan 14a). As of 31 December 2001 and 2000, investments owned by the Company in PT Astra Honda Motor and PT United Tractors Tbk with a net book value of Rp 1.29 trillion (2000: Rp 695.64 billion) are used as collateral for the Company's restructured debts (refer to Note 14a). PT Pramindo Ikat Nusantara (PIN) dimiliki 35% melalui anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Perseroan (PT Astratel Nusantara). PIN mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Persero Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) untuk wilayah Sumatera. PT Pramindo Ikat Nusatara (PIN) is 35% owned through a wholly owned subsidiary (PT Astratel Nusantara). PIN has a Joint Operating Scheme agreement with PT Persero Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) covering Sumatera. PIN dan Telkom sedang dalam proses restrukturisasi perjanjian KSO dan negosiasi restrukturisasi tersebut sampai dengan 31 Desember 2001 masih berlanjut (lihat Catatan 31). PIN and Telkom are currently restructuring the KSO agreement and as of 31 December 2001 negotiations were still in progress (refer to Note 31). Halaman - 49 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 11. FIXED ASSETS 11. AKTIVA TETAP 2001 Saldo awal/ Beginning balance Harga Perolehan / Nilai Revaluasi Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Tanaman menghasilkan Aktiva sewa guna usaha Alat-alat berat yang disewakan Aktiva dalam penyelesaian - Tanaman belum menghasilkan - Bangunan dan mesin Akumulasi Penyusutan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Tanaman menghasilkan Aktiva sewa guna usaha Alat-alat berat yang disewakan Nilai Buku Bersih Penambahan dan reklasifikasi/ Additions and reclassifications Pengurangan dan reklasifikasi/ Disposals and reclassifications Saldo akhir/ Ending balance Acquisition Cost/ Revalued Amount Land Buildings and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Mature plantations Assets under finance leases 1,604,733 1,948,182 3,591,293 586,336 26,887 326,959 625,929 255,173 (149,331) (6,739) (78,536) (71,814) 1,482,289 2,268,402 4,138,686 769,695 532,802 1,075,457 68,047 104,429 213,183 10,836 (132,336) (21,106) 504,895 1,288,640 57,777 7,353 3,754 (1,010) 10,097 Equipment for lease Assets under construction 278,183 535,087 22,862 363,031 (213,183) (601,885) 87,862 296,233 Immature plantations Buildings and machinery - 10,227,473 1,953,043 (1,275,940) 10,904,576 Accumulated Depreciation (10,024) Land (700,413) Buildings and improvements (2,331,779) Machinery and equipment (243,765) Transportation equipment Furniture and office (306,525) equipment (236,339) Mature plantations (15,988) Assets under finance leases (10,081) (566,445) (1,991,063) (194,882) (228) (137,800) (385,003) (101,019) 285 3,832 44,287 52,136 (338,748) (172,916) (66,847) (73,573) (63,423) (5,938) 105,796 56,797 (6,028) (1,899) 778 (7,149) (3,347,010) (768,883) 263,911 (3,851,982) 7,052,594 6,880,463 Halaman - 50 - Page Equipment for lease Net Book Value PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 11. FIXED ASSETS (continued) 11. AKTIVA TETAP (lanjutan) 2000 Saldo awal/ Beginning balance Harga Perolehan / Nilai Revaluasi Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Tanaman menghasilkan Aktiva sewa guna usaha Alat-alat berat yang disewakan Aktiva dalam penyelesaian - Tanaman belum menghasilkan - Bangunan dan mesin Akumulasi Penyusutan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Tanaman menghasilkan Aktiva sewa guna usaha Alat-alat berat yang disewakan Nilai Buku Bersih Penambahan dan reklasifikasi/ Additions and reclassification Pengurangan dan reklasifikasi/ Disposals and reclassification Saldo akhir/ Ending balance Acquisition Cost/ Revalued Amount Land Buildings and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Mature plantations Assets under finance leases 1,661,154 2,013,301 3,256,551 279,114 29,223 162,877 623,729 343,211 (85,644) (227,996) (288,987) (35,989) 1,604,733 1,948,182 3,591,293 586,336 467,835 820,877 194,670 109,160 254,580 16,740 (44,193) (143,363) 532,802 1,075,457 68,047 8,455 1,014 (2,116) 7,353 Equipment for lease Assets under construction 469,131 503,669 63,632 235,509 (254,580) (204,091) 278,183 535,087 Immature plantations Buildings and machinery - 9,674,757 1,839,675 (1,286,959) 10,227,473 Accumulated Depreciation (10,081) Land (566,445) Buildings and improvements (1,991,063) Machinery and equipment (194,882) Transportation equipment Furniture and office (338,748) equipment (172,916) Mature plantations (66,847) Assets under finance leases (12,035) (513,243) (1,774,575) (158,535) (796) (113,242) (406,845) (63,139) 2,750 60,040 190,357 26,792 (292,096) (120,397) (113,047) (77,327) (52,519) (24,766) 30,675 70,966 (5,283) (1,582) 837 (6,028) (2,989,211) (740,216) 382,417 (3,347,010) 6,685,546 6,880,463 Equipment for lease Net Book Value Di dalam penambahan dan reklasifikasi harga perolehan termasuk aktiva tetap dari anak perusahaan yang baru dikonsolidasikan berjumlah Rp 57,89 miliar pada tahun 2001. Additions and reclassification include fixed assets of a new subsidiary amounting to Rp 57.89 billion in 2001. Di dalam penambahan dan reklasifikasi akumulasi penyusutan termasuk akumulasi penyusutan dari aktiva tetap anak perusahaan yang baru dikonsolidasikan sebesar Rp 20,40 miliar pada tahun 2001. Additions and reclassification in accumulated depreciation of fixed assets include accumulated depreciation of a new subsidiary amounting to Rp 20.40 billion in 2001 Penyusutan sejumlah Rp 721,40 miliar (2000: Rp 665,48 miliar) telah dibebankan pada usaha dan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation of Rp 721.40 billion (2000: Rp 665.48 billion) was charged to operations and allocated as follows: Halaman - 51 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 11. FIXED ASSETS (continued) 11. AKTIVA TETAP (lanjutan) 2001 Beban pokok penghasilan Beban usaha 2000 480,651 240,744 497,923 167,557 721,395 665,480 Cost of revenues Operating expenses Pengurangan dan reklasifikasi termasuk aktiva tetap dari anak perusahaan yang telah dilepas dan tidak dikonsolidasikan berjumlah Rp 191,82 miliar pada tahun 2001 dan Rp 312,50 miliar pada tahun 2000. Disposals and reclassification includes fixed assets of deconsolidated subsidiaries amounting to Rp 191.82 billion in 2001 and Rp 312.50 billion in 2000. Jumlah beban bunga dan keuntungan/(kerugian) selisih kurs yang dikapitalisasi ke dalam aktiva tetap masingmasing sejumlah Rp 2,3 miliar pada tahun 2001 dan Rp 34,8 miliar pada tahun 2000. Total interest expense and foreign exchange gains/(losses) capitalised to fixed assets amounted to Rp 2.3 billion in 2001 and Rp 34.8 billion in 2000. Sebagian hak atas tanah sedang dalam proses pengurusan balik nama menjadi atas nama Perseroan dan anak perusahaan. The Company and certain subsidiaries are in the process of transferring the title of certain land rights to their name. Hak atas tanah Perseroan adalah berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan yang habis masa berlakunya antara tahun 2002 – 2031. The Company’s land has “Hak Guna Bangunan” titles which expire between 2002 – 2031. Pada tanggal 31 Desember 2001, aktiva tetap tertentu dengan nilai buku sejumlah Rp 4,48 triliun digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman jangka pendek, obligasi dan hutang bank jangka panjang tertentu (lihat Catatan 12, 14 dan 16). As of 31 December 2001, certain fixed assets with a net book value of Rp 4.48 trillion are used as collateral for certain short-term loans, bonds and long-term bank loans (refer to Notes 12, 14 and 16). Pada tanggal 31 Desember 2001, aktiva tetap Perseroan dan anak perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 3,43 triliun, US$ 673,18 juta dan JPY 1,55 miliar, yang mana menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya. As of 31 December 2001, certain fixed assets of the Company and subsidiaries are covered by insurance against losses by fire and other risks for Rp 3.43 trillion, US$ 673.18 million and JPY 1.55 billion, which management believe is adequate to cover possible losses. Halaman - 52 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 12. SHORT-TERM LOANS 12. PINJAMAN JANGKA PENDEK 2001 Pinjaman bank Wesel bayar Rupiah 2000 1,795,072 - 2,004,820 1,500 1,795,072 2,006,320 Pinjaman bank US Dolar Pihak ketiga: - The Bank of Tokyo Mitsubishi Ltd. - The Asahi Bank Ltd. - PT Bank Central Asia Tbk - PT Bank Mandiri (Persero) - Lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 23j) Rupiah Pihak ketiga: - PT Bank Central Asia Tbk - PT Bank Mandiri (Persero) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - JP Morgan Chase Bank - PT Bank NISP Tbk - HSBC - Citibank, N.A. - Lain-lain Yen Jepang Pihak ketiga: - Mizuho Corporate Bank - PT Bank Mandiri (Persero) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - Marubeni Corporation Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 23j) Euro Eropa Pihak ketiga: - PT Bank Central Asia Tbk - PT Bank Universal Tbk Bank loans Rupiah promissory notes Bank loans 62,400 5,200 64,608 77,385 79,730 103,180 97,320 93,439 132,208 451,054 - 310,494 270,000 159,714 145,000 146,723 115,000 90,000 80,000 80,000 27,714 50,000 85,000 7,444 822,428 434,167 554,098 166,732 666,136 3,982 94,002 - 138,140 814,832 808,258 - 847 14,510 11,094 - 25,604 - 1,795,072 2,004,820 Halaman - 53 - Page US Dollars Third parties: The Bank of Tokyo - Mitsubishi Ltd. The Asahi Bank Ltd. PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Others - Related parties (refer to Note 23j) Rupiah Third parties: PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Danamon Indonesia Tbk JP Morgan Chase Bank PT Bank NISP Tbk HSBC Citibank, N.A. Others Japanese Yen Third parties: Mizuho Corporate Bank PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Danamon Indonesia Tbk Marubeni Corporation - Related parties: (refer to Note 23j) European Euro Third parties: PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Universal Tbk - PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 12. SHORT-TERM LOANS (continued) 12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) Pinjaman jangka pendek di atas dibebani suku bunga tahunan sebagai berikut: US Dolar Rupiah Yen Jepang The above short-term loans attracted interest at the following annual rates: 2001 2000 3.50% - 3.75% 10.57% - 22.50% 0.84% - 3.50% 3.00% - 11.00% 17.00% - 24.50% 4.10% - 4.44% US Dollars Rupiah Japanese Yen Pinjaman jangka pendek sejumlah US$ 8,18 juta, EUR 2,79 juta, JPY 10,29 miliar dan Rp 796,47 miliar pada tahun 2001 dijamin dengan deposito berjangka, piutang usaha, persediaan, piutang pembiayaan dan aktiva tetap yang dimiliki anak perusahaan serta jaminan para pemegang saham asing dari anak perusahaan tersebut (lihat Catatan 5, 6, 9, 11). Short-term loans amounting to US$ 8.18 million, EUR 2.79 million, JPY 10.29 billion and Rp 796.47 billion in 2001 are secured by the time deposits, trade receivables, inventories, financing receivables, fixed assets of subsidiaries and guarantees issued by the foreign shareholders of those subsidiaries (refer to Notes 5, 6, 9, 11). Deposito berjangka yang dijaminkan untuk pinjaman bank diatas disajikan sebagai “Kas dan deposito yang dibatasi penggunaannya” pada neraca konsolidasian. Time deposits which are security for the above loans are presented as “Restricted cash and time deposits” on the consolidated balance sheets. 13. TRADE PAYABLES 13. HUTANG USAHA 2001 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 23k) Pihak ketiga: - Rupiah - Mata uang asing 1,086,857 1,759,296 Related parties (refer to Note 23k) 750,850 399,713 566,942 379,848 Third parties: Rupiah Foreign currencies - 1,150,563 946,790 14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG 2001 Pinjaman hasil restrukturisasi Pinjaman bank lainnya Pinjaman dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang 2000 14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS 2000 7,628,318 1,102,928 7,938,273 1,185,943 Restructured loans Other bank loans 1,300,611 1,219,400 Related party loans 10,031,857 10,343,616 (2,970,480) (2,395,742) Currently maturity 7,061,377 7,947,874 Long-term portion Halaman - 54 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. 14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a. Pinjaman hasil restrukturisasi 2001 Perseroan Anak perusahaan Restructured loans 2000 4,701,215 2,927,103 5,304,454 2,633,819 7,628,318 7,938,273 The Company Subsidiaries Perseroan The Company Pada tanggal 30 Juni 1999, Perseroan berhasil merestrukturisasi pinjamannya diluar hutang usaha yang berlaku efektif sejak 1 Januari 1999. Sebagai hasilnya, pada Tanggal Penutupan (30 Juni 1999), perjanjian pinjaman baru yang disetujui dengan para kreditur terkait adalah sebagai berikut : On 30 June 1999, the Company successfully concluded the restructuring of non-trade related debts effective on 1 January 1999. As a result, on the Closing Date (30 June 1999), new financing agreements were concluded with all of the affected creditors as follows : Seri I/ Series I Seri II/ Series II Seri III/ Series III Tranche A (dalam ribuan US Dolar) Pinjaman Obligasi Tranche A (in thousands of US Dollars) 118,930 81,070 413,269 281,779 17,853 82,147 200,000 695,048 100,000 Tranche B (dalam jutaan Rupiah) Pinjaman Obligasi Loans Bonds Tranche B (in millions of Rupiah) 104,760 94,100 434,698 384,583 27,680 71,790 198,860 819,281 99,470 Halaman - 55 - Page Loans Bonds PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. 14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a. Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan) Restructured loans (continued) The Company (continued) Perseroan (lanjutan) Keterangan/ Description Seri I/ Series I Seri II/ Series II Seri III/ Series III Jangka Waktu/ Term Tiga tahun sampai 31 Desember 2001/ Three years up to 31 December 2001 Enam setengah tahun sampai 30 Juni 2005/ Six and a half years up to 30 June 2005 Tujuh setengah tahun sampai 30 Juni 2006/ Seven and a half years up to 30 June 2006 Tingkat Bunga/ Interest rate US$ SIBOR + margin atau Reference Rate Rupiah + Margin (maks. 35% per tahun)/ US$ SIBOR + margin or Rupiah Reference Rate + Margin (subject to 35% cap) US$ SIBOR + margin atau Reference Rate Rupiah + Margin (maks. 35% per tahun)/ US$ SIBOR + margin or Rupiah Reference Rate + Margin (subject to 35% cap) 6,5% untuk Tranche A dan 15,0% untuk Tranche B/ Tahun ke-1 dan 2 - 1,0% Tahun ke-3 - 2,0%/ Tahun ke-1 dan 2 - 1,0% Tahun ke-3 - 2,0% Tahun ke-4 - 2,75% Tahun ke-5 - 3,75% Tahun ke-6 dan 7 - 5,0% ditambah kewajiban untuk membayar bunga pada saat jatuh tempo dan untuk memastikan pengembalian rata-rata tertimbang sebesar 2,25% / Years 1 and 2 - 1.0% Year 3 - 2.0% Year 4 - 2.75% Year 5 - 3.75% Years 6 and 7 - 5.0% plus obligation to pay interest to make up payment at actual maturity and to ensure a 2.25% weighted average return Tidak ada/ Penyesuaian secara terbatas bagi penurunan margin yang memungkinkan pemotongan pajak penghasilan dan gross-up bunga Tranche A, yang dibayar penuh berdasarkan margin yang lebih rendah tersebut. Dikompensasi dengan penyesuaian kenaikan margin pada saat Tranche A jatuh tempo/ Limited downward adjustment to margin to allow withholding tax and gross-up on Tranche A interest to be paid in full on the basis of the lower margin. Compensated by upward adjustment in Margin upon maturity of Tranche A Penyesuaian secara terbatas bagi penurunan margin yang memungkinkan pemotongan pajak penghasilan dan gross-up bunga Tranche A, yang dibayar penuh berdasarkan margin yang lebih rendah tersebut. Dikompensasi dengan penyesuaian kenaikan margin pada saat Tranche A jatuh tempo atau sebelum Release Date/ Limited downward adjustment to margin to allow withholding tax and gross-up on Tranche A interest to be paid in full on the basis of the lower margin. Compensated by upward adjustment in margin either at maturity of Tranche A or before the Release Date Tidak ada/ Setiap tiga bulan/ Setiap tiga bulan dimulai sejak 30 September 1999/ Quarterly beginning on 30 September 1999 Pada saat jatuh tempo/tanggal 30 Juni 2006/ At maturity on 30 June 2006 Margin/ Margin Years 1 and 2 - 1.0% Year 3 - 2.0% Penyesuaian margin/ Margin Adjustment Pembayaran bunga/ Interest payment Quarterly Halaman - 56 - Page 6.5% on Tranche A and 15.0% on Tranche B None None PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. 14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a. Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan) Restructured loans (continued) The Company (continued) Perseroan (lanjutan) Keterangan/ Description Seri I/ Series I Seri II/ Series II Seri III/ Series III Pembayaran kembali pokok pinjaman/ Principal repayment Tiga kali pembayaran enam bulanan dimulai sejak tahun kedua dari tanggal efektif (1 Januari 1999)/ Masa bebas empat tahun, terhutang pembayaran kembali sebagai berikut : 31/12/02 - 25,0% 30/6/03 - 12,5% 31/12/03 - 12,5% 30/6/04 - 12,5% 31/12/04 - 12,5% 30/6/05 - 25,0% Four years grace period, repayment payable as follows: 31/12/02 - 25.0% 30/6/03 - 12.5% 31/12/03 - 12.5% 30/6/04 - 12.5% 31/12/04 - 12.5% 30/6/05 - 25.0% Terhutang pada tanggal 30 Juni 2006/ Diperhitungkan (saat Seri I dan II telah dilunasi) secara pro rata untuk semua Tranche/ Allowed (once Series I and II are repaid) and will be pro rated across Tranches 258.398.155 rights. (lihat Catatan 19) 2.299 rights untuk setiap pinjaman sejumlah US$ 1.000 dan 2.865 rights untuk setiap pinjaman sejumlah Rp 10 juta/ 258,398,155 rights.(refer to Note 19) 2,299 rights for every US$ 1,000 of debt and 2,865 rights for every Rp 10 million of debt Three equal semiannual payments commencing on the second anniversary of the Effective Date (1 January 1999) Pembayaran dengan sukarela/ Voluntary prepayment Diperkenankan dan secara pro rata untuk semua Tranche/ Allowed and will be pro rated across Tranches. Diperkenankan (saat Seri I telah dilunasi) dan secara pro rata untuk semua Tranche/ Allowed (once Series I is repaid) and will be pro rated across Tranches Alokasi Rights/ Rights allocation Tidak ada/ Tidak ada/ None None Tidak ada/ Tidak ada/ None None Jenis Rights/ Rights characteristics Halaman - 57 - Page Payable on 30 June 2006 Dapat diperdagangkan setelah tanggal penutupan. Dapat dieksekusi dengan harga sebesar Rp 500 (Rupiah penuh) per right pada setiap saat setelah tanggal penutupan dan sebelum 31 Desember 2003, dan tidak berlaku apabila rights telah kadaluarsa. Dana pelunasan yang dibentuk dari penerimaan pelaksanaan rights merupakan jaminan dan sebagai dana pelunasan sebagian pinjaman Seri III./ Can be traded after the Closing Date. Exercisable at Rp 500 (full Rupiah) per right at any time after the Closing Date and prior to 31 December 2003, and will no longer be valid when the rights expire. Sinking fund established from the proceeds of the rights exercised will stand as security for, and a partial payment for Series III. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. 14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a. Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan) Restructured loans (continued) Perseroan (lanjutan) The Company (continued) Obligasi Tranche A dikeluarkan oleh Astra Overseas Finance B.V., anak perusahaan yang dimiliki 100% dan dijamin oleh Perseroan. Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Luxembourg. Obligasi Seri III Tranche A merupakan obligasi zero coupon dengan nilai nominal sebesar US$ 131,68 juta. Obligasi Tranche B merupakan obligasi Seri Tiga PT Astra International Tbk yang dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta. Tranche A bonds are issued by Astra Overseas Finance B.V., a wholly owned subsidiary of the Company and guaranteed by the Company. The bonds are listed on the Luxembourg Stock Exchange. Series III Tranche A Bonds represent zero coupon bonds with a face value of US$ 131.68 million. Tranche B bonds, namely PT Astra International Tbk Series III Bonds, are listed on the Jakarta Stock Exchange. Termasuk dalam restrukturisasi Perseroan juga kewajiban kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan saldo per tanggal 31 Desember 2001 adalah sebagai berikut: Included in the Company's debt restructuring are liabilities to related parties, details of which as of 31 December 2001 are as follows: Obligasi Seri I/ Series I Seri II/ Series II Seri III/ Series III Jumlah/ Total Bonds Tranche A (dalam ribuan US Dolar): PT Federal International Finance PT Astra Graphia Tbk PT United Tractors Tbk PT Surya Artha Nusantara Finance PT Fuji Technica Indonesia - 9,301 4,866 344 9,281 4,853 342 18,582 9,719 686 - 344 199 342 199 686 398 Tranche A (in thousands of US Dollars): PT Federal International Finance PT Astra Graphia Tbk PT United Tractors Tbk PT Surya Artha Nusantara Finance PT Fuji Technica Indonesia Jumlah - 15,054 15,017 30,071 Total Obligasi Seri I/ Series I Seri II/ Series II Seri III/ Series III Jumlah/ Total Bonds Tranche B (dalam jutaan Rupiah): PT Tjahja Sakti Motor Corporation PT Astra Honda Motor PT Astra Otoparts Tbk PT Multi Forest - 21,171 7,806 369 174 7,430 2,740 120 60 28,601 10,546 489 234 Tranche B (in millions of Rupiah): PT Tjahja Sakti Motor Corporation PT Astra Honda Motor PT Astra Otoparts Tbk PT Multi Forest Jumlah - 29,520 10,350 39,870 Total Halaman - 58 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan) 14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a. Restructured loans (continued) Perseroan (lanjutan) The Company (continued) Kewajiban kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang telah direstrukturisasi tersebut telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian, kecuali PT United Tractors Tbk, PT Fuji Technica Indonesia, PT Tjahja Sakti Motor Corporation (pada tanggal 31 Desember 2001 telah dieliminasi karena sudah menjadi anak perusahaan), PT Astra Honda Motor dan PT Multi Forest yang disajikan dalam akun “Obligasi”. The restructured liabilities to related parties above have been eliminated in the consolidated financial statements, except for PT United Tractors Tbk, PT Fuji Technica Indonesia, PT Tjahja Sakti Motor Corporation (as of 31 December 2001 is eliminated since it became subsidiary during 2001), PT Astra Honda Motor and PT Multi Forest which are presented under the "Bonds" account. Sesuai dengan persyaratan yang tercantum di dalam perjanjian restrukturisasi pinjaman, Perseroan diwajibkan untuk mematuhi kondisi dan program sebagai berikut: Under the terms of the restructuring agreement, the Company is required to adhere to the following terms and conditions: • Program penjualan aktiva untuk menghasilkan penerimaan setelah pajak maksimum sejumlah Rp 3 triliun sampai dengan tanggal 31 Desember 2002 untuk memenuhi jadwal pembayaran pokok pinjaman dan bunga atas pinjaman hasil restrukturisasi sampai dengan akhir tahun 2002; • An asset disposal program to generate a maximum of Rp 3 trillion in net after-tax proceeds by 31 December 2002 to meet the scheduled principal and interest payments on the restructured debts up to the end of calendar year 2002; • Pemberian jaminan seluruh penyertaan saham milik Perseroan; • A pledge of the Company's shareholdings; • Mencatatkan hipotik atas seluruh tanah dan bangunan material milik Perseroan; • A fully registered mortgage over all of the Company's material land and buildings; • Membentuk akun pembebanan dalam dan luar negeri sebagai bagian dari mekanisme pengendalian dan pengawasan kas, termasuk pembatasan capital expenditures dan pembayaran dividen; • Creation of on-shore and off-shore charged accounts as part of the cash monitoring and control mechanism, including limitations on the level of capital expenditures and dividend payments; • Membatasi penarikan pinjaman baru; • Limited amounts of new debt; • Tidak menjaminkan seluruh aktiva, kecuali aktiva baru yang dibiayai dari pinjaman baru dan sebagai jaminan untuk fasilitas trade finance; dan • A negative pledge on all assets, except for new assets purchased with new money and security for trade finance facilities; and • Membentuk dana pelunasan obligasi dari penerimaan pelaksanaan rights sebagai jaminan atas sebagian pelunasan pinjaman Seri III. • Creation of a sinking fund from the proceeds of rights exercised as security for, and a partial payment for Series III. Halaman - 59 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. 14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a. Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan) Restructured loans (continued) Perseroan (lanjutan) The Company (continued) Jika diperlukan, Perseroan diperbolehkan untuk membayar dividen tunai sebesar Rp 1 (Rupiah penuh) per saham atau maksimum sejumlah Rp 50 miliar, agar Perseroan dapat tetap terdaftar di bursa efek di Indonesia. Dividen dapat dibayarkan sampai dengan 50% dari laba bersih jika kondisi tertentu pada tingkat tertentu dari jumlah pinjaman yang disyaratkan telah dipenuhi. The Company is allowed to pay a nominal dividend of Rp 1 (full Rupiah) per share if needed, or a maximum amount of Rp 50 billion, in order for the Company to retain its listings on the Indonesian Stock Exchanges. Dividends can be paid up to 50% of net income when certain conditions, at certain levels of outstanding debts, have been met. Saldo pinjaman hasil restrukturisasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut: The balance of the Company’s restructured loans as of 31 December 2001 and 2000 are as follows: 2001 2000 Tranche A: - Seri I - Seri II - Seri III 4,083,093 185,671 743,709 3,876,458 167,461 Tranche A: Series I Series II Series III - Tranche B: - Seri I - Seri II - Seri III 417,364 27,680 69,840 434,698 27,680 Tranche B: Series I Series II Series III - 4,713,808 5,319,846 Diskonto yang belum diamortisasi (12,593) 4,701,215 Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang (15,392) Unamortised discount 5,304,454 Less: (813,549) (947,506) 3,753,709 4,490,905 Kas yang diperuntukkan untuk melunasi biaya bunga dan pokok pinjaman ditempatkan pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan JP Morgan Chase Bank, Hong Kong berjumlah masing-masing Rp 57,23 miliar dan US$ 14,82 juta pada tanggal 31 Desember 2001 dan masing-masing Rp 64,69 miliar dan US$ 34,57 juta pada tanggal 31 Desember 2000. Jumlah tersebut disajikan dalam akun "Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya" dalam neraca konsolidasian. Halaman - 60 - Page Current maturities Non-current portion Cash designated for interest payments and principal repayments placed with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk and with JP Morgan Chase Bank, Hong Kong, as of 31 December 2001 amounted to Rp 57.23 billion and US$ 14.82 million, respectively, and Rp 64.69 billion and US$ 34.57 million as of 31 December 2000, respectively. These amounts are reported under the "Restricted cash and time deposits" account in the consolidated balance sheets. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. 14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a. Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan) Restructured loans (continued) Perseroan (lanjutan) The Company (continued) Pada tanggal 30 Maret 2001, Perseroan mempercepat pembayaran atas sisa pinjaman Seri I sejumlah US$ 133,33 juta dan Rp 132,57 miliar yang seharusnya baru akan jatuh tempo pada bulan Juni dan Desember 2001. On 30 March 2001, the Company repaid its Series I debt in full, amounting to US$ 133.33 million and Rp 132.57 billion, which was not due until June and December 2001. Pada tanggal 28 Desember 2001, Perseroan kembali mempercepat pembayaran atas angsuran pokok Seri II sebesar 20% dari 25 % angsuran yang seharusnya baru akan jatuh tempo pada bulan Desember 2002, sejumlah US$ 34,75 juta dan Rp 41,14 miliar. On 28 December 2001 the Company repaid 20% of the Series II debt (25% of the principal) amounting to US$ 34.75 million and Rp 41.14 billion which matures in December 2002. Anak perusahaan Subsidiaries Rincian pinjaman hasil restrukturisasi anak perusahaan adalah sebagai berikut: Details of restructured loans of subsidiaries are as follows: Debitur/ Borrowers 2001 Jangka pendek/ Current Jumlah/ Total Jangka panjang/ Non-current 2000 Jangka pendek/ Current Jumlah/ Total Jangka panjang/ Non-current US Dolar/US Dollars PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (US$ 92.7 million) 963,960 963,960 - 869,418 869,418 - PT Astra Graphia Tbk (2001: US$ 42.6 million, 2000: US$ 50.2 million) 443,404 80,288 363,116 471,392 71,476 399,916 PT Federal International Finance (2001: US$ 15.9 million, 2000: US$ 26.7 million) 165,319 895 164,424 250,543 - 250,543 PT Surya Artha Nusantara Finance (2001: US$ 14.9 million, 2000: US$ 15.9 million) 155,128 10,062 145,066 148,989 - 148,989 PT Astra Otoparts Tbk (2001: US$ 13.6 million, 2000: US$ 24.9 million) 141,536 - 141,536 234,219 - 234,219 PT Traktor Nusantara (2001: US$ 5.01 million, 2000: US$ 6.9 million) 52,079 - 52,079 65,191 - 65,191 175,240 2,600 172,640 168,840 - 168,840 - - - 14,070 - 14,070 514,800 34,320 480,480 - - - 2,611,466 1,092,125 1,519,341 2,222,662 940,894 1,281,768 PT Federal Superior Chain Manufacturing (2001: US$ 16.8 million , 2000: US$ 18 million) PT Federal Izumi Manufacturing (US$ 1.5 million) PT Tjahja Sakti Motor Corporation (US$ 49.5 million) Halaman - 61 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. 14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a. Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan) Restructured loans (continued) Subsidiaries (continued) Anak perusahaan (lanjutan) Debitur/ Borrowers Jumlah/ Total 2001 Jangka pendek/ Current Jangka panjang/ Non-current 2000 Jangka pendek/ Current Jumlah/ Total Jangka panjang/ Non-current Yen Jepang/Japanese Yen PT Surya Artha Nusantara Finance (2001: JPY 1.03 billion , 2000: JPY 1.09 billion) 81,395 5,280 76,115 91,173 - 91,173 81,395 5,280 76,115 91,173 - 91,173 PT Federal International Finance 118,441 641 117,800 199,019 - 199,019 PT Surya Artha Nusantara Finance 113,596 7,368 106,228 120,965 21,998 98,967 2,205 33 2,172 - - - 234,242 8,042 226,200 319,984 21,998 297,986 2,927,103 1,105,447 1,821,656 2,633,819 962,892 1,670,927 Rupiah/Rupiah PT Federal Superior Chain Manufacturing Jumlah/Total Informasi lain mengenai pinjaman hasil restrukturisasi tersebut adalah sebagai berikut: Debitur/ Borrowers Restrukturisasi pada/ Restructured in Other information relating to restructured loans is as follows: Jadwal pengembalian/ Repayment schedule Tingkat bunga/ Interest rates US Dolar/US Dollars PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (“SLJ”)* 2000 9 cicilan/instalments (2002 - 2006) 17 cicilan/instalments (2002 - 2006) 9 cicilan/instalments (2002 - 2006) SIBOR+1%, 10%, 3 bulanan deposito berjangka dalam US Dolar/ 3 month US Dollar time deposit PT Astra Graphia Tbk (“AG”) 1999 10 cicilan/instalments (2000 - 2004) dapat diperpanjang 1,5 tahun/ renewable for 1.5 years SIBOR + 2% PT Federal International Finance (“FIF”) 2000 beberapa cicilan/several instalments (2000-2003) SIBOR + 1.75% PT Surya Artha Nusantara Finance 2000 beberapa cicilan bulanan, setiap cicilan minimum 0,5% dari jumlah pinjaman hasil restrukturisasi (2000 - 2005) several monthly instalments, minimum each instalment 0.5% of restructured loan (2000 - 2005) SIBOR + 2.25% Halaman - 62 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan) 14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a. Restructured loans (continued) Subsidiaries (continued) Anak perusahaan (lanjutan) Debitur/ Borrowers Restrukturisasi pada/ Restructured in Jadwal pengembalian/ Repayment schedule Tingkat bunga/ Interest rates US Dolar/US Dollars PT Astra Otoparts Tbk (“AOP”) 2000 8 cicilan/instalments (2002 - 2005) SIBOR + (1.5% up to 2.75%) PT Traktor Nusantara (“TN”) 1999 8 cicilan/instalments (2000- 2003) SIBOR + (1.5% up to 2.5%) PT Federal Superior Chain Manufacturing 2001 7 cicilan/instalments (2001 - 2004) SIBOR + (1.25% up to 3%) PT Federal Izumi Manufacturing 2001 3 cicilan/instalments (2001 - 2002) SIBOR + (1.25% up to 3%) PT Tjahja Sakti Motor Corporation 2000 8 cicilan/instalments (2002 - 2005) SIBOR + 1.8% 2000 beberapa cicilan bulanan, setiap cicilan minimum 0,5% dari jumlah pinjaman hasil restrukturisasi (2000 - 2005)/ Tingkat bunga jangka pendek Jepang + 2,25%/ several monthly instalments, minimum each instalment 0.5% of restructured loan (2000 - 2005) Japanese short term prime rate + 2.25% Yen Jepang/Japanese Yen PT Surya Artha Nusantara Finance Rupiah/Rupiah PT Federal International Finance 2000 beberapa cicilan/several instalments (2000 - 2003) Suku bunga rata-rata deposito dalam Rupiah/ Average Rupiah deposit rate PT Federal Superior Chain Manufacturing 2001 7 cicilan/ instalments (2001 - 2004) Suku bunga rata-rata deposito Rupiah 3 bulanan (maks. 35%)/ Average Rupiah three-month deposit rate (max. 35%) PT Surya Artha Nusantara Finance 2000 beberapa cicilan bulanan, setiap cicilan minimum 0,5% dari jumlah pinjaman hasil restrukturisasi (2000 - 2008) several monthly instalments, minimum each instalment 0.5% of restructured loan (2000 - 2008) Tingkat bunga deposito berjangka yang dijamin pemerintah + 5%/ * Apabila suku bunga yang dibebankan lebih besar dari suku bunga sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian restrukturisasi (pay rate cap), maka selisihnya akan dikapitalisasi dan baru akan dilunasi setelah tahun 2006. Sebagai akibat kondisi usaha yang tidak menguntungkan, SLJ tidak dapat melunasi beban bunga yang jatuh tempo di tahun 2001. Sebagai akibatnya, kreditur mungkin meminta pelunasan segera. Oleh karena itu, pinjaman tersebut diklasifikasi sebagai pinjaman yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Lihat Catatan 25m untuk informasi yang berhubungan dengan kewajiban kontinjensi. Halaman - 63 - Page * Government guaranteed time deposit rate + 5% If the interest rate charged is higher than the Pay Rate Cap in the restructuring agreements, the difference shall be capitalised and paid after 2006. Further, due to the unfavourable economic conditions, SLJ was not able to meet its interest obligations in 2001. As a result the lenders may call upon the loans at any time. For this reason the full amount of the loans have been classified as current liabilities. Refer to Note 25m, for information in respect of the related contingent liability. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan) 14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a. Restructured loans (continued) Anak perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued) Perjanjian restrukturisasi hutang mengharuskan anak perusahaan tersebut di atas untuk mengikuti mekanisme cash monitoring. AOP, FIF dan TN telah mencapai release date, sehingga mekanisme tersebut tidak berlaku lagi. The above companies are subject to certain cash monitoring requirements under the restructuring agreements. AOP, FIF, and TN have reached the release date, and as such are no longer subject to cash monitoring. Aktiva dari anak perusahaan tersebut di atas telah digunakan sebagai jaminan. Anak perusahaan juga tidak diijinkan untuk melakukan tindakantindakan tertentu tanpa persetujuan dari kreditur dan harus mempertahankan rasio keuangan tertentu (lihat Catatan 14d untuk jumlah jaminan). The assets of the above borrowers have been used as collateral. The companies are also prohibited from taking certain corporate actions without written approval from the lenders, and must maintain certain financial ratios (refer to Note 14d for loan security). Pada tahun 2001, SLJ, anak perusahaan, tidak dapat membayar kewajiban bunga atas pinjaman hasil restrukturisasinya. Keadaan tersebut, sesuai dengan perjanjian restrukturisasi pinjaman, merupakan pelanggaran sehingga seluruh pinjaman jangka panjang tersebut menjadi jatuh tempo dan dapat diminta pembayaran seluruhnya oleh para kreditur setiap saat. In 2001, SLJ, a subsidiary, was not able to fulfil its interest payment obligations on its restructured loans and has breached the restructured loan agreements. The subject loans therefore became due and callable. Sampai tanggal laporan ini, SLJ belum mendapat pemberitahuan pengabaian (waiver) ataupun pemberitahuan keadaan gagal bayar dari para kreditur. Until the date of this report, no formal waivers for such violation nor formal notice of default was received from the creditors. SLJ me-renegosiasikan syarat dan jadwal pembayaran pinjaman tersebut dengan para kreditur. Pada Desember 2001, SLJ telah mengajukan term sheet kepada para kreditur, akan tetapi belum memperoleh persetujuan sampai tanggal laporan ini. SLJ has renegotiated the term and repayment schedule of the loans. In December 2001, SLJ proposed a term sheet to the creditors, however no formal approval has been obtained as of the date of this report. Berdasarkan keadaan di atas, maka seluruh pinjaman jangka panjang SLJ tersebut telah diklasifikasi sebagai kewajiban lancar. Based on the above conditions, all of the SLJ’s long-term loans have been classified as current liabilities. Halaman - 64 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) 14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) b. b. Pinjaman bank lainnya Kreditur/ Lenders 2001 Jangka pendek/ Current Jumlah/ Total Other bank loans Jangka panjang/ Non-current 2000 Jangka pendek/ Current Jumlah/ Total Jangka panjang/ Non-current Kredit Investasi US Dolar/ US Dollar investment credit The Japan Bank for International Cooperation (2001: US$ 17.5 million, 2000: US$ 35 million) 182,000 182,000 - 328,300 164,150 164,150 PT Bank Central Asia Tbk (2001: US$ 3.1 million) 32,500 32,500 - - - - - - - 56,025 56,025 - 214,500 214,500 - 384,325 220,175 164,150 15,502 3,942 11,560 16,653 3,330 13,323 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 312,919 64,822 248,097 365,558 59,624 305,934 PT Bank Mandiri (Persero) 74,978 24,150 50,828 117,727 40,696 77,031 PT Bank Central Asia Tbk 170,838 92,055 78,783 112,689 31,097 81,592 PT Bank Panin Tbk 92,125 45,500 46,625 68,063 10,500 57,563 Standard Chartered Bank 37,500 25,000 12,500 62,500 25,000 37,500 PT Bank Mega Tbk 50,000 12,500 37,500 - - - 134,566 34,658 99,908 58,428 20,174 38,254 872,926 298,685 574,241 784,965 187,091 597,874 1,102,928 517,127 585,801 1,185,943 410,596 775,347 PT Bank Bali Tbk (US$ 5.9 million) Kredit modal kerja Yen Jepang/ Japanese Yen working capital credit PT Bank Daiwa Perdania (2001: JPY 195.9 million, 2000: JPY 200 million) Kredit investasi Rupiah/ Rupiah investment credit Others Jumlah/Total Informasi lain mengenai pinjaman bank lainnya adalah sebagai berikut: Kreditur/ Lenders Jenis fasilitas/ Type of facility Further information relating to other bank loans is as follows: Jadwal Pengembalian/ Repayment schedule Tingkat bunga/ Interest rates Kredit Investasi US Dolar/ US Dollar investment credit The Japan Bank for International Cooperation Investment credit 4 cicilan/instalments (2001 - 2002) LIBOR + 0.125% PT Bank Central Asia Tbk Investment credit 2 cicilan/instalments (2002) 10% Halaman - 65 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) b. b. Pinjaman bank lainnya (lanjutan) Kreditur/ Lenders 14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) Jenis fasilitas/ Type of facility Other bank loans (continued) Jadwal pengembalian/ Repayment schedule Tingkat bunga/ Interest rates Kredit modal kerja Yen Jepang/ Japanese Yen working capital credit PT Bank Daiwa Perdania Working capital 47 cicilan/instalments (2001 - 2005) LIBOR + 0.875% PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Investment credit beberapa cicilan/several instalments (2002 - 2010) 12% - 17.5% PT Bank Mandiri (Persero) Investment credit beberapa cicilan/several instalments (2000 - 2006) 12% - 21% PT Bank Central Asia Tbk Investment credit 2-10 cicilan/instalments (2000 - 2005) 15% - 18% PT Bank Panin Tbk Investment credit 36 cicilan/instalments (2002 - 2004) Kredit investasi Rupiah/ Rupiah investment credit 16% - 19.18% Pada tahun 2001 PT Arjuna Perdana Mahkota Plywood, anak perusahaan tidak langsung melalui PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk melunasi pinjaman dari PT Bank Bali Tbk. Demikian pula PT Indokarlo Perkasa dan PT Cipta Piranti Tehnik anak perusahaan tidak langsung melalui PT Astra Otoparts Tbk melunasi pinjamannya (termasuk pinjaman jangka pendek) dari PT Bank Central Asia dan PT Bank Tokai Lippo. In 2001, PT Arjuna Perdana Mahkota Plywood, an indirect subsidiary through PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk, settled its loan from PT Bank Bali Tbk. PT Indokarlo Perkasa and PT Cipta Piranti Tehnik, indirect subsidiaries through PT Astra Otoparts Tbk, also settled their loans (including the short term loan) from PT Bank Central Asia Tbk and PT Bank Tokai Lippo. Penyelesaikan pinjaman tersebut mendapatkan potongan sehingga mendapatkan penghasilan luar biasa sejumlah Rp 31,41 miliar setelah pajak. These loans were settled with reduced amounts resulting in extraordinary income of Rp 31.41 billion, net of tax. Lihat Catatan 14d untuk jaminan atas pinjaman ini. Refer to Note 14d for details of loans security. Halaman - 66 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) c. Pinjaman dari pihak hubungan istimewa yang Kreditur/ Lenders 14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) c. mempunyai Jumlah/ Total 2001 Jangka pendek/ Current Related party loans Jangka panjang/ Non-current 2000 Jangka pendek/ Current Jumlah/ Total Jangka panjang/ Non-current Isuzu Motors Asia Ltd. (2001: US$ 53.8 million, 2000: US$ 60 million) 559,000 234,000 325,000 562,800 58,625 504,175 Marubeni Corporation (2001: US$ 24 million and JPY 1.6 billion, 2000: US$ 30 million) 380,921 62,400 318,521 281,400 56,280 225,120 Itochu Corporation (2001: US$ 30 million, 2000: US$ 40 million) 312,000 104,000 208,000 375,200 93,800 281,400 48,690 - 48,690 - - - 1,300,611 400,400 900,211 1,219,400 208,705 1,010,695 Nissan Diesel Motor Co., Ltd. (JPY 615 million) Informasi lain mengenai pinjaman dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Other information on related party loans is as follows: Jadwal pengembalian/ Repayment schedule Kreditur/ Lenders Tingkat bunga/ Interest rates Isuzu Motors Asia Ltd. 4 - 7 cicilan/instalments (2001 – 2005) LIBOR + 1% Marubeni Corporation 5 cicilan/instalments (2001 – 2005) Revolving LIBOR + (0.5% up to 1%) Japanese LTPR + 2% Itochu Corporation 5 cicilan/instalments (2001 – 2005) LIBOR + 1% Nissan Diesel Motor Co., Ltd. 6 cicilan/instalments (2003 – 2006) 2.8% Lihat Catatan 14d untuk jaminan atas pinjaman ini. d. Jaminan pinjaman anak perusahaan Refer to Note 14d for details of loan security. d. Pada tanggal 31 Desember 2001, pinjaman tertentu sejumlah US$ 321,84 juta, JPY 3,50 miliar dan Rp 1,04 triliun yang diperoleh anak perusahaan tertentu dijamin dengan piutang usaha, persediaan, piutang pembiayaan, penyertaan pada perusahaan asosiasi dan aktiva tetap anak perusahaan serta jaminan dari pemegang saham asing anak perusahaan tertentu (lihat Catatan 5, 6, 9, 10 dan 11). Halaman - 67 - Page Loan security - subsidiaries As of 31 December 2001, loans amounting to US$ 321.84 million, JPY 3.50 billion and Rp 1.04 trillion obtained by certain subsidiaries are secured by trade receivables, inventories, financing receivables, investments in associated companies and fixed assets and Corporate Guarantees from foreign shareholders of the subsidiaries (refer to Notes 5, 6, 9, 10 and 11). PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 15. BONDS 15. OBLIGASI 2001 2000 Obligasi hasil restrukturisasi Perseroan Obligasi PT Astra Agro Lestari Tbk Obligasi PT Astra Sedaya Finance 3,484,925 486,157 292,779 4,178,434 488,400 292,388 The Company’s restructured bonds PT Astra Agro Lestari Tbk bonds PT Astra Sedaya Finance bonds Jumlah 4,263,861 4,959,222 Total Dikurangi: - Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang a. Less: (564,085) (542,143) 4,417,079 3,699,776 a. Obligasi hasil restrukturisasi Perseroan 2001 Diskonto yang belum diamortisasi Bersih Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang Long-term portion The Company’s restructured bonds 2000 Terdiri dari: Tranche A (dalam US Dolar) - Seri I - Seri II - Seri III Tranche B (dalam Rupiah) - Seri I - Seri II - Seri III Current portion - The bonds consist of: 2,316,315 1,080,612 479,477 2,499,797 1,054,856 343,796 64,240 62,667 384,176 71,670 3,804,963 4,552,643 (320,038) 3,484,925 (374,209) 4,178,434 Tranche A (in US Dollars) Series I Series II Series III Tranche B (in Rupiah) Series I Series II Series III - Unamortised discount Net Less: (564,085) 2,920,840 (542,143) 3,636,291 Halaman - 68 - Page Current maturities Non-current portion PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 15. BONDS (continued) 15. OBLIGASI (lanjutan) a. Obligasi hasil (lanjutan) restrukturisasi a. Perseroan Berdasarkan surat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) No. 342/PEF-Dir/X/2001 tanggal 3 Oktober 2001, obligasi Rupiah Tranche B Perseroan yang telah direstrukturisasi mendapat peringkat idB+. Selanjutnya lihat Catatan 14 mengenai restrukturisasi hutang Perseroan. According to a letter from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) No. 342/PEFDir/X/2001 dated 3 October 2001, the credit rating of the Company's Tranche B restructured Rupiah bonds is idB+. Please refer to Note 14 in respect of the Company’s debt restructuring. b. b. Obligasi lain Berikut ini disajikan rincian obligasi lain: Debitur/ Borrowers Jumlah/ Total The Company’s restructured bonds (continued) Other bonds Details of other bonds are presented below: 2001 Jangka pendek/ Current Jangka panjang/ Non-current Jumlah/ Total 2000 Jangka pendek/ Current Jangka panjang/ Non-current PT Astra Agro Lestari Tbk 486,157 - 486,157 488,400 - 488,400 PT Astra Sedaya Finance 292,779 - 292,779 292,388 - 292,388 778,936 - 778,936 780,788 - 780,788 Debitur/ Borrowers Jatuh tempo/ Maturity Tingkat bunga/ Interest rates Lain-lain/ Security PT Astra Agro Lestari Tbk 15 Mar 2005 17.7% Tanpa jaminan. Dana pelunasan obligasi perlu disiapkan/ Unsecured with a sinking fund required to be set up. PT Astra Sedaya Finance 29 Mar 2003 17.68% Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutang pembiayaan konsumen sampai dengan 60% dari total pokok obligasi, jika nilai obligasi jatuh dibawah BBB/ Secured by fiduciary guarantee from the consumer financing receivables amounting to 60% of the total principal of the bonds, if the rating of the bonds falls below BBB. Anak perusahaan tersebut di atas juga tidak diijinkan untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu tanpa persetujuan dari kreditur dan harus mempertahankan rasio keuangan tertentu. Halaman - 69 - Page The subsidiaries are also prohibited from taking certain corporate actions without written approval from the lenders, and must maintain certain financial ratios. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 16. REFORESTATION LOANS 16. PINJAMAN DANA REBOISASI Pinjaman Dana Reboisasi (DR) merupakan pinjaman dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia yang disalurkan melalui PT Bank Mandiri (Persero) untuk membiayai pengembangan Hutan Tanaman Industri PT Sumalindo Hutani Jaya dan PT Surya Hutani Jaya, anak perusahaan tidak langsung, dengan rincian sebagai berikut: 2001 Pinjaman DR - tanpa bunga Pinjaman DR - dengan bunga komersial Bunga pinjaman DR Jumlah Reforestation loans represent loans from the Ministry of Forestry and Plantations of the Republic of Indonesia through PT Bank Mandiri (Persero), to finance the industrial timber plantations of PT Sumalindo Hutani Jaya and PT Surya Hutani Jaya, indirect subsidiaries. Details are as follows: 2000 96,731 96,731 Reforestation loans - without interest Reforestation loans - with 86,406 interest 66,952 Interest on reforestation loans 86,406 87,668 250,089 270,805 Total Pinjaman ini dijamin oleh PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk, anak perusahaan, serta dijamin dengan aktiva tetap dan persediaan milik PT Sumalindo Hutani Jaya dan PT Surya Hutani Jaya dan dibayar melalui angsuran tengah tahunan sampai dengan tanggal 15 Januari 2008. The loans are guaranteed by PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk, a subsidiary and are secured by the fixed assets and inventories of PT Sumalindo Hutani Jaya and PT Surya Hutani Jaya, payable in semi-annual instalments up to 15 January 2008. Sejak tahun 1998, kedua anak perusahaan tidak langsung tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran angsuran pinjaman dana reboisasi yang jatuh tempo. Sejak tahun 1998, kedua anak perusahaan tersebut telah mengajukan permohonan restrukturisasi pinjaman dana reboisasi kepada Departemen Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia. Namun sampai dengan tanggal laporan ini, permohonan tersebut masih menunggu persetujuan resmi dari instansi tersebut. Since 1998, neither indirect subsidiary has been able to fulfil their obligations in respect to the amounts due. Since 1998, both indirect subsidiaries have requested the restructuring of their reforestation loans from the Ministry of Forestry and Plantation of the Republic of Indonesia. However, as of the date of this report, the requests are still awaiting formal approval by the Ministry. Sesuai dengan perjanjian pinjaman, kegagalan dalam memenuhi kewajiban pinjaman tersebut mengakibatkan pinjaman dana reboisasi ini sewaktu-waktu dapat diminta pembayarannya sekaligus. Oleh karena itu, pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, kewajiban tersebut diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek (lihat Catatan 25m). Under the loan agreements, the above mentioned default of obligations by indirect subsidiaries make their long-term reforestation loans callable, and therefore they have been reclassified as current liabilities as of 31 December 2001 and 2000 (refer to Note 25m). Halaman - 70 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 17. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 17. MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES Rincian proporsi pemilikan pemegang saham minoritas atas aktiva bersih dan laba/(rugi) bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi berdasarkan segmen industri adalah sebagai berikut: Details of minority interest shares in the net assets and net income/(losses) of the consolidated subsidiaries, per industry segment, are as follows: 2001 Investee Otomotif Jasa keuangan Perkebunan Perkayuan Teknologi informasi Alat-alat berat Lain-lain Saldo awal/ Beginning 855,490 319,740 422,260 89,030 45,059 17,278 727 1,749,584 Laba/ (rugi) bersih/ Net income/ (Loss) Dividen/ Dividends Lain-lain/ Others Saldo Akhir/ Ending 334,790 116,525 37,430 (87,144) 4,156 5,892 (24) (40,594) (20,532) (5,915) (1,716) - (108,793) 6,162 (4,386) (1,879) 379 (383) - 1,040,893 421,895 449,389 7 49,594 21,071 703 411,625 (68,757) (108,900) 1,983,552 Investee Automotive Financial services Agribusiness Wood based Information technology Heavy equipment Others 2000 Investee Otomotif Jasa keuangan Perkebunan Perkayuan Teknologi informasi Alat-alat berat Lain-lain Saldo awal/ Beginning 657,836 300,106 421,449 197,149 37,430 12,653 (3,857) 1,622,766 Laba/ (rugi) bersih/ Net income/ (Loss) Dividen/ Dividends Lain-lain/ Others Saldo Akhir/ Ending 264,037 68,087 28,817 (110,752) 4,215 3,974 (25) (25,814) (54,353) (2,419) (273) (2) - (40,569) 5,900 (25,587) 2,633 3,687 653 4,609 855,490 319,740 422,260 89,030 45,059 17,278 727 258,353 (82,861) (48,674) 1,749,584 Halaman - 71 - Page Investee Automotive Financial services Agribusiness Wood based Information technology Heavy equipment Others PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 18. SHARE CAPITAL 18. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut: Details of shareholders as of 31 December 2001 and 2000 are as follows: 2001 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd. Toyota Motor Corporation Norbax Inc. GSIC C. Kour Nam Tiang (Direktur) Budi Setiadharma (Direktur) Neville Barry Venter (Komisaris) Lain-lain (masing-masing kepemilikan di bawah 5%) Persentase pemilikan/ Percentage of ownership Jumlah/ Amount 778,880,961 192,000,000 145,817,540 137,987,933 1,250,000 360,000 100,000 30.69% 7.56% 5.74% 5.44% 0.05% 0.02% 0.00% 1,281,783,349 50.50% 2,538,179,783 100.00 % 389,440 Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd. 96,000 Toyota Motor Corporation 72,909 Norbax Inc 68,994 GSIC C. 625 Kour Nam Tiang (Director) 180 Budi Setiadharma (Director) 50 Neville Barry Venter (Commissioner) Others 640,892 (each ownership less than 5%) 1,269,090 2000 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd. Toyota Motor Corporation Norbax Inc. GSIC C. Benny Subianto (Komisaris) Kour Nam Tiang (Direktur) Budi Setiadharma (Direktur) Hagianto Kumala (Direktur) Edwin Soeryadjaya (Komisaris) Lain-lain (masing-masing kepemilikan di bawah 5%) Persentase pemilikan/ Percentage of ownership Jumlah/ Amount 778,880,961 192,000,000 175,669,040 133,069,433 553,000 545,000 360,000 50,000 7,500 31.07 % 7.66 % 7.01 % 5.31 % 0.02 % 0.02 % 0.01 % 0.00 % 0.00 % 389,440 96,000 87,835 66,535 277 273 180 25 4 1,225,507,462 48.90 % 612,752 2,506,642,396 100.00 % 1,253,321 Penambahan saham yang beredar berasal dari eksekusi rights dan opsi pemilikan saham oleh karyawan (lihat Catatan 19). Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd. Toyota Motor Corporation Norbax Inc. GSIC C. Benny Subianto (Commissioner) Kour Nam Tiang (Director) Budi Setiadharma (Director) Hagianto Kumala (Director) Edwin Soeryadjaya (Commisioner) Others (each ownership less than 5%) The increase in issued share capital is from the exercise of rights and employee stock options (refer to Note 19). Halaman - 72 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 19. TAMBAHAN MODAL DISETOR 2001 Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai nominal - bersih Rights yang belum dieksekusi Opsi pemilikan saham karyawan yang belum dieksekusi 2000 279,185 23,656 255,013 33,511 36,272 41,709 339,113 330,233 Excess of proceeds over par value - net Rights not yet exercised Employee stock options not yet exercised Perseroan telah menerbitkan sejumlah 258.398.155 rights kepada kreditur dan pemegang obligasi Seri III dengan nilai wajar sebesar Rp 400 per right dimana setiap pemegang satu right berhak membeli satu saham dengan harga Rp 500 (Rupiah penuh) per saham. Rights ini dapat dieksekusi sejak tanggal 1 Juli 1999 sampai dengan 31 Desember 2003 (lihat Catatan 14). Jumlah rights yang telah dieksekusi sampai dengan 31 Desember 2001 dan 2000 adalah masing-masing sejumlah 199.257.809 dan 174.620.422 saham. The Company has issued 258,398,155 rights to Series III creditors and bondholders at a fair value of Rp 400 per right, which allow the rights holder to purchase one share at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share for each right. The rights are exercisable commencing 1 July 1999 expiring 31 December 2003 (refer to Note 14). Rights already exercised up to 31 December 2001 and 2000 are 199,257,809 and 174,620,422 respectively. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi hutang Perseroan, dana yang diterima pada saat eksekusi rights harus digunakan sebagai dana pelunasan obligasi. Jumlah dana yang diterima dari eksekusi rights dicatat sebagai "Dana pelunasan obligasi" dalam neraca konsolidasian. Jumlah dana tersebut pada tanggal 31 Desember 2001 adalah Rp 86,39 miliar dan US$ 4,4 juta (setara dengan Rp 132,38 miliar). Jumlah dana tersebut pada tanggal 31 Desember 2000 adalah Rp 65,06 miliar dan US$ 4,26 miliar (setara dengan Rp 105,36 miliar). Based on the debt restructuring agreement relating to the bonds, funds received from the rights exercised are deposited into a bond sinking fund. Funds received from the rights exercised are recorded as "Bond sinking funds" in the consolidated balance sheets. The balance as of 31 December 2001 amounted to Rp 86.39 billion and US$ 4.4 million (total equivalent of Rp 132.38 billion). The balance as of 31 December 2000 amounted to Rp 65.06 billion and US$ 4.26 million (total equivalent of Rp 105.36 billion). Sehubungan dengan opsi pemilikan saham yang diberikan kepada karyawan dan eksekutif Perseroan dan anak perusahaan sebanyak 6.900.000 opsi telah dieksekusi selama tahun 2001 dan sisanya sebanyak 56.740.500 opsi masih beredar (lihat Catatan 26). With regard to the stock options granted to the Company's and subsidaries' employees and executives, 6,900,000 options have been exercised during 2001. The remaining 56,740,500 options are still outstanding (refer to Note 26). Halaman - 73 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 20. NET REVENUES 20. PENGHASILAN BERSIH Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 23b) 2001 2000 27,574,702 24,447,386 2,548,021 3,956,384 30,122,723 28,403,770 Third parties Related parties (refer to Note 23b) Tidak ada penjualan kepada pihak ketiga yang melebihi 10% dari total penjualan. No sales to third parties exceed 10% of total sales. Lihat Catatan 22 untuk penjualan berdasarkan segmen industri. Refer to Note 22 for sales by industry segment. 21. OPERATING EXPENSES 21. BEBAN USAHA 2001 Gaji, upah, bonus dan kesejahteraan (lihat Catatan 26 dan 27) Iklan dan promosi Komisi penjualan Penyusutan dan amortisasi Beban gudang dan pengepakan Honorarium tenaga ahli Perbaikan dan pemeliharaan Alat tulis dan beban kantor lainnya Perjalanan dan transportasi Komunikasi Sewa Pajak dan perizinan Sumbangan dan representasi Penyisihan piutang tak tertagih Klaim Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar) 2000 Salaries, wages, bonuses and welfare (refer to Notes 26 and 27) Advertising and promotion Sales commissions Depreciation and amortisation Warehousing and packaging Professional fees Repairs and maintenance Supplies and other office expenses Travelling and transportation Communications Rent Taxes and licenses Donations and representation Bad debts Claims Others 195,285 (below Rp 50 billion each) 1,079,631 363,013 249,707 187,694 191,763 119,548 104,582 90,367 77,990 74,196 64,162 62,607 53,263 45,547 2,769 864,212 294,860 195,480 182,173 140,455 89,540 102,585 71,580 76,121 57,846 19,352 56,734 38,939 106,301 51,154 213,169 2,980,008 2,542,617 Halaman - 74 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 22. SEGMENT INFORMATION 22. INFORMASI SEGMEN USAHA Informasi mengenai segmen industri Perseroan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: Penghasilan bersih/ Net revenues 2001 2000 25,567,228 1,228,102 1,417,491 887,610 24,737,287 814,793 1,141,310 838,128 1,951,890 348,469 318,631 (60,767) 713,680 292,301 16,311 634,622 251,225 42,362 54,899 35,449 (18,346) Jumlah 30,122,723 28,459,727 - Konsolidasian 30,122,723 (55,957) 28,403,770 Jumlah aktiva/ Total assets 2001 2000 Laba/(rugi) usaha/ Operating income/(loss) 2001 2000 Otomotif Jasa keuangan Perkebunan Perkayuan Teknologi informasi Alat-alat berat Lain-lain Eliminasi* Details of the Company's and subsidiaries’ industry segments are as follows: 2,149,065 78,298 259,143 21,953 48,609 33,950 (14,228) 2,630,225 2,576,790 46,636 - 2,676,861 2,576,790 * Eliminasi antar segmen industri 19,441,282 4,170,929 2,498,975 1,607,559 19,636,893 3,456,127 2,383,202 1,843,759 Automotive Financial services Agribusiness Wood based Information technology Heavy equipment Others 830,837 201,368 915,520 848,355 185,853 926,347 29,666,470 29,280,536 (3,092,924) (2,417,792) Eliminations* 26,573,546 26,862,744 Consolidated Total Elimination between industry segments* 23. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA 23. RELATED PARTY INFORMATION Dalam kegiatan usaha yang normal, Perseroan dan anak perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang terutama terdiri dari penjualan, pembelian, uang muka dan transaksi keuangan lainnya. The Company and subsidiaries, in their regular conduct of business, have engaged in transactions with related parties principally consisting of sales, purchases, advances and financial transactions. a. a. Nature of relationship and transactions: Sifat hubungan dan transaksi: Rincian dari sifat hubungan dan transaksi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Details of the nature of relationships and transactions with related parties are as follows: i. i. Anak perusahaan langsung dan tidak langsung Lihat Catatan 1 untuk daftar anak perusahaan. Halaman - 75 - Page Direct and indirect subsidiaries Refer to Note 1 for the list of the Company’s direct subsidiaries. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 23. RELATED PARTY INFORMATION (continued) 23. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a. a. Sifat hubungan dan transaksi: (lanjutan) ii. Perusahaan terasosiasi secara langsung dan tidak langsung Nature of relationship and transactions: (continued) ii. Lihat Catatan 10 untuk perusahaan asosiasi langsung Perseoran dan anak perusahaan. Refer to Note 10 for the Company’s and subsidiaries’ direct associates. Lihat dibawah ini untuk perusahaan asosiasi tidak langsung: Refer below for indirect associates: • • • • PT Berau Coal PT Bina Pertiwi PT Kokusai Godo Denso Indonesia PT Pamapersada Nusantara • • • • PT Pandu Dayatama Patria PT Showa Indonesia Mfg. PT Suryaraya Rubberindo Industries Sunray Pte., Ltd. iii. Companies for which a substantial portion of the voting power is owned, directly or indirectly, by key management personnel (including close members of family) and companies which have common key management personnel are as follows: iii. Perusahaan yang hak suaranya dimiliki secara substansial, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh anggota manajemen kunci (termasuk anggota keluarga dekat) dan perusahaan yang memiliki anggota manajemen kunci yang sama: • • • • • • • • • • • • • • • • • • * Direct and indirect associates Aisin Chemical Co., Ltd. Aisin Seiki Co., Ltd. Asahi Forging Co., Ltd. Cycle and Carriage Ltd. Daido Kogyo Co., Ltd. Isuzu Motors Asia Ltd. Isuzu Motors Ltd. Itochu Corporation Izumi Industrial Ltd. Japan Storage Battery Co., Ltd. Keihin Seimitsu Kogyo Co., Ltd. Myanmar Astra Chinte Motor Ltd Nissan Diesel Motor Co., Ltd. Nittoh Kogaku K.K. PT Adira Dinamika Mobilindo PT Adira Dwi Mobilindo PT Akitajaya Mobilindo * PT Anekaragam Mobilindo * • • • • • • • • • • • • • • • • • • PT Astrido Jaya Mobilindo * PT Autonusa Binindo Cipta * PT Bank Universal Tbk * PT Century Batteries Indonesia Ltd PT Ciptajaya Mobilindo * PT Daikin Clutch Indonesia PT Daya Adira Mustika * PT EDS Manufacturing Indonesia * PT Inkoasku PT Karyanusa Eka Daya PT Mitra Pinastika Mustika * PT Mobilindo Sumber Karya * PT Nusa Toyotetsu Indonesia PT Palingda Nasional PT Pandu Dian Pertiwi PT Sugity Creatives Toyota Motor Corporation Toyota Motor Philippines Corporation Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sampai dengan akhir 2001. Halaman - 76 - Page * Related party until the end of 2001. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 23. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a. 23. RELATED PARTY INFORMATION (continued) a. Sifat hubungan dan transaksi: (lanjutan) Nature of relationship and transactions: (continued) iii. Perusahaan yang hak suaranya dimiliki secara substansial, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh anggota manajemen kunci (termasuk anggota keluarga dekat) dan perusahaan yang memiliki anggota manajemen kunci yang sama: (lanjutan) • • • PT Artimas Kencana Murni • Marubeni Corporation • Multico System Engineering Pte. Ltd., • Singapore • PT Chuhatsu Indonesia (dahulu/formerly PT Tri Satria Utama) iii. Companies for which a substantial portion of the voting power is owned, directly or indirectly, by key management personnel (including close members of family) and companies which have common key management personnel are as follows: (lanjutan) Nissan Diesel Motor Japan Toyota Tsusho Corporation Toyota Motor Asia Pacific, Pte., Ltd. (dahulu/formerly Toyota Motor Management Services Singapore Pte., Ltd, Singapore.) iv. Dimiliki oleh karyawan Perseroan dan anak perusahaan: • iv. Owned by Astra Company and subsidiaries’ employees: Koperasi Karyawan Astra b. b. Penjualan Sales Details of sales to related parties are as follows: Rincian penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2001 %* Toyota Motor Asia Pacific, Pte., Ltd. Toyota Motor Corporation PT Adira Dinamika Mobilindo Isuzu Motors Asia, Ltd. PT Astra Honda Motor PT Adira Dwi Mobilindo PT Mesin Isuzu Indonesia PT Astra Daihatsu Motor Toyota Tsusho Co., Ltd. PT EDS Manufacturing Indonesia PT Pamapersada Nusantara 2000 Rp %* Rp 2.94 1.22 885,948 367,568 2.66 1.08 755,051 309,286 1.18 0.90 0.72 0.42 0.37 0.20 0.11 355,917 271,965 216,287 126,546 81,883 61,633 31,672 0.58 0.25 0.27 0.33 0.04 0.23 0.06 165,662 70,840 76,083 93,279 10,545 65,285 17,049 Toyota Motor Asia Pacific, Pte., Ltd. Toyota Motor Corporation PT Adira Dinamika Mobilindo Isuzu Motors Asia, Ltd. PT Astra Honda Motor PT Adira Dwi Mobilindo PT Mesin Isuzu Indonesia PT Astra Daihatsu Motor Toyota Tsusho Co., Ltd. 0.10 0.10 30,347 28,621 0.09 - 26,429 - PT EDS Manufacturing Indonesia PT Pamapersada Nusantara Halaman - 77 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 23. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 23. RELATED PARTY INFORMATION (continued) b. b. Penjualan (lanjutan) 2001 %* Sales (continued) 2000 Rp %* Rp PT Showa Indonesia Mfg. PT Pramindo Ikat Nusantara PT United Tractors Tbk PT Aisin Chemical Isuzu Motor Limited PT Kayaba Indonesia PT GS Battery Inc. PT Denso Indonesia Corporation PT Inti Ganda Perdana PT Wahana Eka Paramitra PT Berau Coal PT Kokusai Godo Denso Indonesia PT Astra Auto Finance PT Fuji Technica Indonesia PT Mitra Pinastika Mustika PT Daya Adira Mustika PT Akitajaya Mobilindo PT Astrido Jaya Mobilindo PT Ciptajaya Mobilindo PT Mobilindo Sumber Karya PT Autonusa Binindo Cipta PT Anekaragam Mobilindo PT Tjahja Sakti Motor Corporation Toyota Motor Philippines Corporation Toyota Motor Vietnam Co., Ltd. PT Bank Universal Tbk ** Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) 0.06 0.05 0.05 0.02 0.02 0.00 0.00 19,314 15,770 13,863 6,905 6,456 4,870 4,529 0.04 0.01 0.02 - 10,830 3,808 5,070 - PT Showa Indonesia Mfg. PT Pramindo Ikat Nusantara PT United Tractors Tbk PT Aisin Chemical Isuzu Motor Limited PT Kayaba Indonesia PT GS Battery Inc. 0.00 0.00 0.00 0.00 4,244 2,856 2,618 2,303 0.02 0.01 - 5,979 1,895 - PT Denso Indonesia Corporation PT Inti Ganda Perdana PT Wahana Eka Paramitra PT Berau Coal 0.00 0.00 0.00 - 2,159 1,381 1,183 - 0.01 3.15 1.72 0.88 0.77 0.54 0.47 0.32 0.23 1,577 895,722 489,949 249,538 218,684 153,229 133,678 91,826 65,361 PT Kokusai Godo Denso Indonesia PT Astra Auto Finance PT Fuji Technica Indonesia PT Mitra Pinastika Mustika PT Daya Adira Mustika PT Akitajaya Mobilindo PT Astrido Jaya Mobilindo PT Ciptajaya Mobilindo PT Mobilindo Sumber Karya PT Autonusa Binindo Cipta PT Anekaragam Mobilindo - - 0.08 22,998 - - 0.01 3,167 PT Tjahja Sakti Motor Corporation Toyota Motor Philippines Corporation - - 0.01 0.01 2,335 2,260 0.00 1,183 0.03 8,969 Toyota Motor Vietnam Co., Ltd. PT Bank Universal Tbk ** Others (below Rp 1 billion each) Total Penjualan 8.46 2,548,021 13.92 3,956,384 Total Sales * % terhadap jumlah penjualan ** Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sampai dengan akhir 2001. Penjualan barang ke pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan berdasarkan persyaratan dan harga yang wajar (arm’s length basis). Halaman - 78 - Page * ** % of total sales Related party until the end of 2001. Sales of goods to related parties are on an arm’s length basis. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 23. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) c. 23. RELATED PARTY INFORMATION (continued) c. Pembelian Purchases Rincian pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Details of purchases from related parties are as follows: 2001 %* Toyota Motor Corporation PT Astra Honda Motor PT Astra Daihatsu Motor Toyota Motor Asia Pacific, Pte., Ltd. PT Mesin Isuzu Indonesia PT Denso Indonesia Corporation PT GS Battery Inc. Toyota Tsusho Corporation PT Sugity Creatives PT Century Batteries Indonesia Ltd. PT Nusa Toyotetsu Indonesia PT EDS Manufacturing Indonesia Isuzu Motors Asia Ltd. Itochu Corporation PT Kayaba Indonesia PT Tri Dharma Wisesa Aisin Seiki Co., Ltd. PT Inti Ganda Perdana PT AT Indonesia PT Chuhatsu Indonesia PT Palingda Nasional PT United Tractors Tbk PT Wahana Eka Paramitra PT Daikin Clutch Indonesia PT Pandu Dayatama Patria PT Batu Penggal Chemical Industry PT Mandau Abadi PT SKF Indonesia PT NHK Gasket Indonesia PT Inkoasku PT Gemala Kempa Daya Isuzu Motor, Ltd. PT Suryaraya Rubberindo Ind. PT Fuji Technica Indonesia Aisin Chemical Co. Ltd. PT Federal Nittan Industries Multico Systems Engineering Ltd. PT Tjahja Sakti Motor Corporation 2000 Rp %* Rp 14.36 12.73 6.53 3,513,882 3,114,017 1,597,365 15.83 15.91 8.43 3,686,623 3,704,995 1,962,862 4.41 4.00 1,079,104 979,504 4.20 2.85 977,414 662,990 Toyota Motor Corporation PT Astra Honda Motor PT Astra Daihatsu Motor Toyota Motor Asia Pacific, Pte., Ltd. PT Mesin Isuzu Indonesia 2.91 1.52 0.85 0.84 712,885 371,853 208,570 205,880 2.60 1.30 1.16 605,783 302,362 270,403 PT Denso Indonesia Corporation PT GS Battery Inc. Toyota Tsusho Corporation PT Sugity Creatives 0.74 0.58 181,676 142,280 0.66 152,981 PT Century Batteries Indonesia Ltd PT Nusa Toyotetsu Indonesia 0.42 0.37 0.36 0.34 0.26 0.25 0.22 0.19 0.11 0.10 0.10 0.08 0.08 0.07 102,308 90,495 87,983 84,297 62,443 60,039 54,890 45,381 27,403 25,437 24,538 18,972 18,541 17,984 0.51 0.32 0.37 0.24 0.25 0.33 0.22 0.23 0.11 0.04 0.17 0.27 0.01 0.02 119,536 75,385 85,066 57,135 59,240 77,086 51,854 53,574 25,266 10,060 40,697 62,905 2,255 4,132 PT EDS Manufacturing Indonesia Isuzu Motors Asia Ltd. Itochu Corporation PT Kayaba Indonesia PT Tri Dharma Wisesa Aisin Seiki Co., Ltd. PT Inti Ganda Perdana PT AT Indonesia PT Chuhatsu Indonesia PT Palingda Nasional PT United Tractors Tbk PT Wahana Eka Paramitra PT Daikin Clutch Indonesia PT Pandu Dayatama Patria 0.06 0.06 0.05 0.05 0.05 0.04 0.04 0.03 0.03 0.02 0.02 15,583 13,973 12,602 11,755 11,084 10,156 10,040 8,014 7,397 5,381 4,328 0.02 0.06 0.03 0.02 0.03 0.03 0.29 0.03 0.01 0.03 0.01 3,535 13,013 7,929 5,124 7,694 6,426 67,612 7,097 3,473 6,899 1,911 PT Batu Penggal Chemical Industry PT Mandau Abadi PT SKF Indonesia PT NHK Gasket Indonesia PT Inkoasku PT Gemala Kempa Daya Isuzu Motor, Ltd. PT Suryaraya Rubberindo Ind PT Fuji Technica Indonesia Aisin Chemical Co. Ltd PT Federal Nittan Industries 0.01 2,529 - - Multico Systems Engineering Ltd - - 2.25 524,325 PT Tjahja Sakti Motor Corporation Halaman - 79 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 23. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) c. 23. RELATED PARTY INFORMATION (continued) c. Pembelian (lanjutan) 2001 %* PT Showa Indonesia Mfg. Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Total Pembelian * Purchases (lanjutan) 2000 Rp %* - - 0.05 11,760 0.01 1,395 1.72 400,505 PT Showa Indonesia Mfg. Others (below Rp 1 billion each) 52.89 12,941,964 60.61 14,117,907 Total Purchases % terhadap jumlah beban pokok penghasilan * Pembelian barang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan berdasarkan persyaratan dan harga yang wajar (arm’s length basis) % of total cost of revenues Purchases of goods from related parties are on an arm’s length basis. d. d. Pendapatan dan beban lain-lain e. Rp Other income and charges Anak perusahaan tertentu mempunyai berbagai perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti dan merek dagang dengan berbagai perusahaan asing yang mempunyai hubungan istimewa. Jumlah biaya royalti yang dibebankan ke dalam usaha berjumlah Rp 213,38 miliar pada tahun 2001 dan Rp 170,58 miliar pada tahun 2000 (lihat Catatan 25e). Certain subsidiaries have various licensing, technical assistance, royalty and trade mark agreements with various related foreign companies. Royalty expenses charged to operations amounted to Rp 213.38 billion in 2001 and Rp 170.58 billion in 2000 (refer to Note 25e). Sesuai dengan perjanjian yang dirinci pada Catatan 25b, Perseroan membayar kepada PT Pandu Dian Pertiwi (PDP) sejumlah US$ 5 juta (2000: US$ 5 juta). Pursuant to the agreement detailed in Note 25b, the Company paid to PT Pandu Dian Pertiwi (PDP) the amount of US$ 5 million (2000: US$ 5 million). e. Kas dan setara kas Kas dan setara kas pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 4) meliputi saldo bank dan deposito pada PT Bank Universal Tbk yang sudah tidak merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2001 (lihat Catatan 23a). Rincian saldo kas dan setara kas adalah sebagai berikut: Halaman - 80 - Page Cash and cash equivalents Related party cash and cash equivalents (refer to Note 4) include deposits with PT Bank Universal Tbk, which ceased to be a related party in 2001 (refer to Note 23a). Details of balances of cash and cash equivalents are as follows: PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 23. RELATED PARTY INFORMATION (continued) 23. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) e. e. Kas dan setara kas (lanjutan) 2001 Bank: Rupiah Mata uang asing Deposito berjangka dan call deposit: Rupiah Mata uang asing f. Cash and cash equivalents (continued) 2000 - 685,746 276,277 - 962,023 - 586,735 73,829 - 660,564 f. Investasi jangka pendek Time and call deposits: Rupiah Foreign currencies Short term investments Investasi jangka pendek pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa meliputi deposito berjangka yang lebih dari tiga bulan pada PT Bank Universal Tbk. (lihat Catatan 23a) sebagai berikut: Related party short term investments include time deposits with maturities of more than three months placed with PT Bank Universal Tbk. (refer to Note 23a) as follows: 2001 Rupiah Mata uang asing Cash in bank: Rupiah Foreign currencies 2000 - 3,520 359 - 3,879 Halaman - 81 - Page Rupiah Foreign currencies PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 23. RELATED PARTY INFORMATION (continued) 23. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) g. g. Piutang usaha Trade receivables Piutang usaha dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Trade receivables from related parties are as follows: 2001 Rupiah: - PT Astra Honda Motor - PT Mesin Isuzu Indonesia - PT Astra CMG Life - PT Astra Daihatsu Motor - PT Adira Dinamika Mobilindo - PT EDS Manufacturing Indonesia - PT Showa Indonesia Mfg. - PT Adira Dwi Mobilindo - PT Mitra Pinastika Mustika - PT Daya Adira Mustika - PT Tjahja Sakti Motor Corporation - PT Akitajaya Mobilindo - PT Astrido Jaya Mobilindo - PT Ciptajaya Mobilindo - PT Autonusa Binindo Cipta - PT Mobilindo Sumber Karya - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Mata uang asing: - Toyota Motor Asia Pacific, Pte., Ltd. - Isuzu Motor Asia Ltd. - Toyota Motor Corporation - Cambodia Astra Motor Ltd. - Myanmar Astra Chinthe Motor Ltd. - PT Astra Honda Motor - Toyota Motor Philippines Corporation - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Jumlah Dikurangi: - Penyisihan piutang ragu-ragu 2000 29,885 17,957 9,011 8,106 8,020 15,683 1,099 8,031 - 1,725 1,161 156 - 2,569 1,817 3,902 33,952 24,164 - 3,727 3,027 2,515 1,798 1,522 1,372 3,369 7,560 79,390 112,738 60,217 17,531 16,779 5,412 51,035 17,297 35,267 6,380 1,656 1,210 1,656 - 124 3,167 1,312 1,057 104,241 115,859 183,631 228,597 (7,068) 176,563 Halaman - 82 - Page (8,111) 220,486 Rupiah: PT Astra Honda Motor PT Mesin Isuzu Indonesia PT Astra CMG Life PT Astra Daihatsu Motor PT Adira Dinamika Mobilindo PT EDS Manufacturing Indonesia PT Showa Indonesia Mfg. PT Adira Dwi Mobilindo PT Mitra Pinastika Mustika PT Daya Adira Mustika PT Tjahja Sakti Motor Corporation PT Akitajaya Mobilindo PT Astrido Jaya Mobilindo PT Ciptajaya Mobilindo PT Autonusa Binindo Cipta PT Mobilindo Sumber Karya Others (below Rp 1 billion each) Foreign currencies: Toyota Motor Asia Pacifc, Pte., Ltd. Isuzu Motor Asia Ltd. Toyota Motor Corporation Cambodia Astra Motor Ltd. Myanmar Astra Chinthe Motor Ltd. PT Astra Honda Motor Toyota Motor Philippines Corporation Others (below Rp 1 billion each) Sub-total Less: Provision for doubtful accounts - PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 23. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 23. RELATED PARTY INFORMATION (continued) h. h. Piutang lain-lain Other receivables Piutang lain-lain dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2001 Rupiah: - PT Astra Honda Motor - PT Bina Pertiwi - PT Astra Daihatsu Motor - Koperasi Karyawan Astra - PT Karyanusa Eka Daya - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Mata uang asing: - Fuji Technica Indonesia - Sunray Pte., Ltd. - Cambodia Astra Motor Ltd. - Myanmar Astra Chinthe Motor Ltd. - Toyota Motor Corporation - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Jumlah Dikurangi: - Penyisihan piutang ragu-ragu Other receivables from related parties are as follows: 2000 26,611 3,900 1,921 - 1,463,106 3,900 1,041 2,000 1,193 3,574 5,104 36,006 1,476,344 73,157 11,555 8,521 40,788 8,623 5,910 1,412 5,330 6,072 1,956 - 102,511 60,813 138,517 1,537,157 (43,422) 95,095 (36,603) Rupiah: PT Astra Honda Motor PT Bina Pertiwi PT Astra Daihatsu Motor Koperasi Karyawan Astra PT Karyanusa Eka Daya Others (below Rp 1 billion each) Foreign currencies: Fuji Technica Indonesia Sunray Pte., Ltd. Cambodia Astra Motor Ltd. Myanmar Astra Chinthe Motor Ltd. Toyota Motor Corporation Others (below Rp 1 billion each) Total Less: Provision for doubtful accounts - 1,500,554 Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Halaman - 83 - Page Management believes that the provision for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from non-collection of receivables from related parties. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 23. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 23. RELATED PARTY INFORMATION (continued) h. h. Piutang lain-lain (lanjutan) Except for the receivable from PT Bina Pertiwi, all other receivables are non-interest bearing. The receivable from PT Bina Pertiwi is subject to interest at 16.5% per annum. Kecuali piutang dari PT Bina Pertiwi, semua piutang lain-lain tidak dibebankan bunga. Piutang dari PT Bina Pertiwi dibebankan bunga sebesar 16,5% per tahun. i. i. Piutang karyawan Perseroan dan anak perusahaan tertentu memberikan pinjaman, yang pada umumnya tidak dikenakan bunga, untuk pembelian rumah dan kendaraan bermotor kepada karyawannya. Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, saldo pinjaman tersebut masing-masing berjumlah Rp 188,95 miliar dan Rp 127,34 miliar. j. Loans to officers and employees The Company and certain subsidiaries granted housing and vehicle loans to their officers and employees, which are generally non-interest bearing. As of 31 December 2001 and 2000, outstanding balances of these loans amounting to Rp 188.95 billion and Rp 127.34 billion, respectively. j. Pinjaman jangka pendek Other receivables (continued) Pinjaman jangka pendek dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pinjaman dalam US Dolar dari PT Bank Universal Tbk sebesar Rp 311,34 miliar pada tanggal 31 Desember 2000. Sejak akhir tahun 2001, bank tersebut bukan merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 12). Halaman - 84 - Page Short term loans Related party short-term loans are loans from PT Bank Universal Tbk amounting to Rp 311.34 billion as of 31 December 2000. By the end of 2001, the bank was no longer a related party (refer to Note 12). PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 23. RELATED PARTY INFORMATION (continued) 23. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) k. k. Hutang usaha Trade payables Hutang usaha dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Related party trade payables are as follows: 2001 Rupiah: - PT Astra Honda Motor - PT Denso Indonesia Corporation - PT Astra Daihatsu Motor - PT GS Battery Inc. - PT Sugity Creatives - PT Century Batteries - PT Kayaba Indonesia - PT Nusa Toyotetsu Corporation - PT EDS Manufacturing Indonesia - PT United Tractors Tbk - PT Mesin Isuzu Indonesia - PT AT Indonesia - PT Tri Dharma Wisesa - PT Inti Ganda Perdana - PT Toyota Tsusho Corporation - PT Palingda Nasional - PT Chuhatsu Indonesia - PT Daikin Clutch Indonesia - PT Wahana Eka Paramitra - PT Federal Nittan Indonesia - PT Gemala Kempa Daya - PT Inkoasku - PT Fuji Technica Indonesia - PT Batu Penggal Chemical Indonesia - PT NHK Gasket Indonesia - PT SKF Indonesia - PT Suryaraya Rubberindo Indonesia - PT Kokusai Godo Denso Indonesia - PT Showa Indonesia Mfg. - PT Tjahja Sakti Motor Corporation - PT Mandau Abadi - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) 2000 Rupiah: PT Astra Honda Motor PT Denso Indonesia 114,561 Corporation 199,106 PT Astra Daihatsu Motor PT GS Battery Inc. 43,127 PT Sugity Creatives PT Century Batteries 21,590 PT Kayaba Indonesia 14,765 PT Nusa Toyotetsu Corporation PT EDS Manufacturing 13,142 Indonesia 11,339 PT United Tractors Tbk 37,637 PT Mesin Isuzu Indonesia 5,227 PT AT Indonesia 10,109 PT Tri Dharma Wisesa 6,617 PT Inti Ganda Perdana PT Toyota Tsusho Corporation 1,016 PT Palingda Nasional 2,476 PT Chuhatsu Indonesia 3,929 PT Daikin Clutch Indonesia 2,476 PT Wahana Eka Paramitra 889 PT Federal Nittan Indonesia 969 PT Gemala Kempa Daya 1,016 PT Inkoasku 1,560 PT Fuji Technica Indonesia PT Batu Penggal Chemical 2,428 Indonesia 1,381 PT NHK Gasket Indonesia 2,364 PT SKF Indonesia PT Suryaraya Rubberindo 2,779 Indonesia 1,104 PT Kokusai Godo Denso Indonesia 6,389 PT Showa Indonesia Mfg. PT Tjahja Sakti Motor 28,616 Corporation 4,693 PT Mandau Abadi Others (below 42,613 Rp 1 billion each) 157,270 596,288 76,192 73,118 62,922 23,812 19,991 19,867 13,254 12,209 12,116 11,822 5,783 5,764 5,353 4,204 4,137 3,322 3,208 2,039 1,581 1,562 1,536 1,398 1,114 1,024 1,016 439 27 24 742 526,846 1,180,206 Halaman - 85 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 23. RELATED PARTY INFORMATION (continued) 23. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) k. k. Hutang usaha (lanjutan) 2001 Mata uang asing: - Toyota Motor Corporation - PT Mesin Isuzu Indonesia - Toyota Motor Asia Pacific, Pte., Ltd. - PT Century Batteries Indonesia Ltd. - PT GS Battery Inc. - PT Batu Penggal Chemical - Isuzu Motors Asia Ltd. - Isuzu Motors Ltd - Toyota Tsusho Corporation - PT Sugity Creatives - Itochu Corporation - Sunray Pte., Ltd. - Multico System Engineering Pte. Ltd., Singapore - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Trade payables (continued) 2000 288,309 132,842 352,072 98,409 70,488 83,996 20,538 14,989 11,392 8,271 5,428 4,878 2,222 423 - 8,308 3,502 12,536 2,027 12,830 - 5,410 231 - 560,011 579,090 1,086,857 1,759,296 Halaman - 86 - Page Foreign currencies: Toyota Motor Corporation PT Mesin Isuzu Indonesia Toyota Motor Asia Pacific, Pte., Ltd. PT Century Batteries Indonesia Ltd PT GS Battery Inc. PT Batu Penggal Chemical Isuzu Motors Asia Ltd. Isuzu Motors Ltd Toyota Tsusho Corporation PT Sugity Creatives Itochu Corporation Sunray Pte., Ltd. Multico System Engineering Pte. Ltd., Singapore Others (below Rp 1 billion each) PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 23. RELATED PARTY INFORMATION (continued) 23. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) l. l. Hutang lain-lain Other payables to related parties are as follows: Hutang lain-lain pada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2001 Rupiah : - PT Astra Daihatsu Motor - PT Astra Auto Finance - PT Fuji Technica Indonesia - PT Astra Honda Motor - PT Kayaba Indonesia - PT Keihin Seimitsu Kogyo Co.,Ltd. - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Mata uang asing: - Edwin Soeryadjaya (lihat Catatan 25a) - Sunray Pte., Ltd. - PT Fuji Technica Indonesia - PT Keihin Seimitsu Kagyo - Isuzu Motors Ltd. - PT Nusa Toyotetsu Indonesia - PT Sugity Creatives - PT Denso Indonesia Corporation - Toyota Motor Corporation Other payables 2000 2,048 1,732 - 2,189 5,208 3,355 2,920 - 2,379 1,642 6,796 5,422 22,847 Rupiah : PT Astra Daihatsu Motor PT Astra Auto Finance PT Fuji Technica Indonesia PT Astra Honda Motor PT Kayaba Indonesia PT Keihin Seimitsu Kogyo Co.,Ltd. Others (below Rp 1 billion each) 41,600 13,387 4,796 2,638 - 37,520 25,791 Foreign currencies: Edwin Soeryadjaya (refer to Note 25a) Sunray Pte., Ltd. PT Fuji Technica Indonesia PT Keihin Seimitsu Kagyo Isuzu Motors Ltd. - - 5,557 2,445 PT Nusa Toyotetsu Indonesia PT Sugity Creatives - - 1,249 216 PT Denso Indonesia Corporation Toyota Motor Corporation - 62,421 72,778 67,843 95,625 Hutang lain-lain dari pihak-pihak hubungan istimewa tidak dikenakan bunga. m. Hutang bank dan lain-lain jangka panjang Other payables to non-interest bearing. related parties are m. Long term bank and other loans Lihat Catatan 14c mengenai pinjaman dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Halaman - 87 - Page Refer to Note 14c for loans from related parties. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 24. EARNINGS/(LOSSES) PER SHARE 24. LABA/(RUGI) PER SAHAM Laba/(rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan. Basic earnings/(losses) per share are calculated by dividing net income attributable to shareholders by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year. 2001 Laba/(rugi) kepada pemegang saham 2000 (238,707) 844,511 Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (dalam ribuan) 2,518,997 Laba/(rugi) per saham dasar (Rupiah penuh) 335 Net income/(losses) attributable to shareholders Weighted average number of ordinary shares outstanding (in thousands) 2,495,756 (96) Basic earnings/(losses) per share (full Rupiah) Dalam perhitungan laba bersih per saham dilusian, rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar disesuaikan untuk konversi seluruh potensi saham yang bersifat dilutif. Perseroan memiliki dua jenis potensi saham yang bersifat dilutif: rights dan opsi saham. In the diluted earnings per share calculation, the weighted average number of shares outstanding is adjusted to assume conversion of all dilutive potential shares. The Company has two categories of dilutive potential shares: rights and stock options. Perhitungan dilakukan untuk rights dan opsi saham untuk menentukan jumlah saham yang dapat diperoleh pada harga pasar (rata-rata harga saham Perseroan selama setahun) berdasarkan nilai uang atas hak yang melekat pada rights dan opsi saham untuk menentukan unsur bonus. Saham bonus ditambahkan pada saham yang beredar tetapi tidak ada penyesuaian dilakukan atas laba bersih. A calculation is performed for rights and stock options to determine the number of shares that could have been acquired at market price (determined as the average share price of the Company for one year) based on the monetary value of the subscription rights attached to outstanding rights and stock options to determine the bonus element. The bonus shares are added to the ordinary shares outstanding, but no adjustment is made to net profit. 2001 Laba kepada pemegang saham Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (dalam ribuan) Penyesuaian untuk rights dan opsi saham (dalam ribuan) Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dilusian (dalam ribuan) 844,511 Net income attributable to shareholders 2,518,997 Weighted average number of ordinary shares oustanding (in thousands) 44,675 Adjustment for rights and stock options (in thousands) 2,563,672 Weighted average number of ordinary shares for diluted earnings per share (in thousands) Laba per saham dilusian Diluted earnings per share Halaman - 88 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Rupiah penuh) 24. LABA/(RUGI) PER SAHAM (lanjutan) 329 (full Rupiah) 24. EARNINGS/(LOSSES) PER SHARE (continued) Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2000 efek dari konversi rights and opsi saham yang berpotensi menjadi saham bersifat anti dilutif, sehingga efek tersebut diabaikan dalam perhitungan laba/(rugi) per saham. 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI For the year ended 31 December 2000 the effect of conversion of potential shares from rights and stock options are anti-dilutive, therefore the effects were ignored in the calculation of earnings/(losses) per share. 25. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES AND Perseroan dan anak perusahaan memiliki perjanjian, ikatan dan kewajiban kontinjensi penting per tanggal 31 Desember 2001 sebagai berikut: The Company and subsidiaries have the following significant outstanding agreements, commitments and contingencies as of 31 December 2001: a. a. Perjanjian penjaminan perusahaan 1. Perseroan mempunyai perjanjian penjaminan perusahaan sebagai berikut: Corporate guarantees 1. The Company has outstanding corporate guarantees as follows: Astra Holland BV Astra Holland BV Pada tahun 1984, Perseroan mengeluarkan jaminan perusahaan (“Jaminan Perseroan”) untuk pembayaran kembali uang yang terutang oleh Astra Holland B.V. (“Astra Holland”) kepada N.V. De Indonesische Overzeese Bank (“Indover Bank”) untuk jumlah yang tidak melebihi NLG 12 juta. In 1984, the Company issued a corporate guarantee (“Corporate Guarantee”) for the repayment of monies owed by Astra Holland B.V. (“Astra Holland”) to N.V. De Indonesische Overzeese Bank (“Indover Bank”) for an amount not to exceed NLG 12 million. Pada tahun 1995, Indover Bank melakukan penagihan kepada Astra Holland untuk jumlah yang terutang. Indover Bank juga memberitahukan kepada Perseroan bahwa apabila Astra Holland gagal dalam membayar jumlah yang terutang pada tanggal tersebut, maka Indover Bank akan mengajukan tagihan kepada Perseroan berdasarkan Jaminan Perseroan. In 1995, Indover Bank submitted a demand to Astra Holland to repay the amounts owed. Indover Bank also notified the Company that if Astra Holland failed to pay the amounts by the due date, Indover Bank would submit a claim to the Company under the Corporate Guarantee. Pada tanggal 21 Desember 1995, Edwin Soeryadjaya (“Penjamin Pribadi”) mengeluarkan jaminan pribadi kepada Perseroan, untuk membayar kepada Perseroan sejumlah yang dibayarkan oleh Perseroan kepada Indover Bank berdasarkan Jaminan Perseroan. On 21 December 1995, Mr. Edwin Soeryadjaya (the “Personal Guarantor”) issued a personal guarantee to the Company, undertaking to reimburse the Company for any claim paid under the Corporate Guarantee. Halaman - 89 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) a. Perjanjian penjaminan perusahaan (lanjutan) 1. 25. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) a. (lanjutan) AND Corporate guarantee (continued) 1. (continued) Astra Holland BV (lanjutan) Astra Holland BV (continued) Pada bulan Desember 1996, beberapa pihak yang bertindak atas nama Penjamin Pribadi membayar kepada Perseroan suatu jumlah yang saat itu secara keseluruhan setara dengan US$ 4 juta, guna penyelesaian di luar pengadilan atas Jaminan Perseroan ke Bank Indover. Selanjutnya juga disetujui oleh Perseroan dan Penjamin Pribadi bahwa apabila jumlah yang dibayarkan oleh Perseroan ke Indover Bank lebih kecil jumlahnya dari setara US$ 4 juta, maka kelebihan uang tersebut harus dikembalikan kepada Penjamin Pribadi ditambah dengan bunga sebesar 5% per tahun. In December 1996, several parties acting on behalf of the Personal Guarantor paid to the Company an aggregate amount equivalent to US$ 4 million, to cover a proposed out-of-court settlement of the Corporate Guarantee to Indover Bank. It was further agreed between the Company and the Personal Guarantor that if the amount to be paid by the Company to Indover Bank was less than the equivalent of US$ 4 million, then the excess amount shall be refunded to the Personal Guarantor plus annual interest at 5%. Oleh karena tidak ada kejelasan mengenai penerimaan dana tersebut maka suatu pemeriksaan khusus yang meliputi prosedur tertentu yang disepakati telah dilaksanakan pada tahun 2001. Dari hasil pemeriksaan khusus tersebut, dilaporkan bahwa dana tersebut telah digunakan untuk kepentingan Perseroan. The receipt of the above mentioned payment was not clearly established. Therefore, a subsequent agreed upon procedures investigation was performed in 2001 which reported that the funds had been utilised for the Company’s expenditures. Pada tanggal 29 Juli 1997, Perseroan menerima konfirmasi tertulis dari Indover Bank yang menyatakan penolakan atas usulan penyelesaian di luar pengadilan sebesar US$ 4 juta. Oleh karena itu Perseroan sampai saat ini belum melakukan pembayaran apapun kepada Indover Bank sehubungan dengan Jaminan Perseroan. Indover Bank kemudian menggugat pembayaran kembali uang yang terutang kepadanya di Pengadilan Negeri Amsterdam pada tahun 1997 dan perkara tersebut sampai saat ini masih berjalan. On 29 July 1997, the Company received confirmation from Indover Bank that the proposed out of court settlement of US$ 4 million was declined. To date the Company has made no payment to Indover Bank under the Corporate Guarantee. Indover Bank has filed a case to claim payment of the money owed to it at the District Court in Amsterdam in 1997, which is ongoing. Halaman - 90 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) a. Perjanjian penjaminan perusahaan (lanjutan) 1. 25. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) a. (lanjutan) AND Corporate guarantee (continued) 1. (continued) PT Fuji Technica Indonesia PT Fuji Technica Indonesia Pada bulan Juni 1996, Perseroan mengadakan perjanjian pengambilalihan dengan Fuji Technica Inc., Itochu Corporation, Nichimen Corporation, PT Fuji Technica Indonesia (“FTI”), perusahaan asosiasi, dan The Sanwa Bank, Limited (“Sanwa”). Perjanjian pengambilalihan tersebut diperbaharui dengan Perjanjian Tambahan (Supplemental Agreement) tertanggal 30 September 1999, dimana berdasarkan perjanjian tersebut Perseroan setuju untuk mengambil alih pinjaman FTI sampai dengan sebesar 49% dari pinjaman FTI atau maksimum US$ 7,15 juta. In June 1996, the Company entered into an Undertaking Agreement (“UA”) with Fuji Technica Inc., Itochu Corporation, Nichimen Corporation, PT Fuji Technica Indonesia (“FTI”), an associated company, and The Sanwa Bank, Limited. The UA was then revised by a Supplemental Agreement dated 30 September 1999 wherein the Company agreed to repay up to 49% of FTI's loan to a maximum of US$ 7.15 million. Pada tanggal 23 Januari 2001, para kreditur menyatakan FTI dalam kondisi gagal bayar (default). Para kreditur meminta realisasi jaminan kepada para pemegang saham FTI, termasuk Perseroan. Bagian kewajiban Perseroan atas penjaminan pinjaman FTI tersebut adalah sebesar US$ 6,98 juta. On 23 January 2001, the creditors of FTI declared FTI in default. At this time the creditors called on the Corporate Guarantee provided by the shareholders of FTI, including the Company. The Company's portion of the guarantee call was US$ 6.98 million. Pada tanggal 28 Desember 2001, Perseroan menerbitkan Obligasi Tranche A Seri II untuk menyelesaikan jaminan tersebut dan mencatat tagihan kepada FTI. Piutang tersebut telah dicadangkan sehubungan dengan aktiva bersih FTI. On 28 December 2001, the Company issued Tranche A Bonds Series II to settle the Corporate Guarantee and has recognised a receivable from FTI. The receivable has been provided for to the extent of FTI’s net assets. PT Astra Multi Finance (“AMF”) PT Astra Multi Finance (“AMF”) Marubeni Corporation dan Itochu Corporation (“Penjamin”) adalah pihak-pihak yang menjamin pinjaman AMF pada tahun 1991. Pada tahun 1998 Perseroan menandatangani perjanjian dengan para penjamin dimana dalam perjanjian tersebut disepakati bahwa Perseroan akan bertanggung jawab secara proposional atas setiap pembayaran yang dilakukan oleh para Penjamin. Marubeni Corporation and Itochu Corporation (the “Guarantors”) are parties to a guarantee for loans taken out by AMF in 1991. In 1998 the Company entered into an agreement with the Guarantors under which the Company will share proportionally with the Guarantors any payments called on them. Halaman - 91 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) a. Perjanjian penjaminan perusahaan (lanjutan) 1. 2. 25. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) a. (lanjutan) AND Corporate guarantees (continued) 1. (continued) PT Astra Multi Finance (“AMF”) (lanjutan) PT Astra Multi (continued) Pada 1999 pinjaman-pinjaman ini di refinance, dengan perjanjian lanjutan yang ditandatangani oleh Perseroan dan para penjamin dimana syarat syarat dari perjanjian pada tahun 1998 tetap berlaku. Saldo pinjaman yang terkait pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah US$ 30 juta (lihat Catatan 14c). In 1999 these loans were refinanced, with a further agreement executed between the Company and the Guarantors so that the terms and conditions of the 1998 agreement remain unchanged. The balance of the underlying loans as of 31 December 2001 and 2000 is US$ 30 million (refer to Note 14c). Fasilitas kredit 2. Finance (“AMF”) Credit facilities Anak perusahaan tertentu mengeluarkan jaminan perusahaan untuk fasilitas kredit yang diperoleh anak perusahaan lainnya dan perusahaan asosiasi tertentu yang mencakup pinjaman sejumlah US$ 54,71 juta dan Rp 741,52 miliar per tanggal 31 Desember 2001 dan US$ 24 juta dan Rp 953,60 miliar per tanggal 31 Desember 2000. Certain subsidiaries have issued corporate guarantees for credit facilities obtained by other subsidiaries and certain associated companies involving outstanding loans amounting to US$ 54.71 million and Rp 741.52 billion as of 31 December 2001 and US$ 24 million and Rp 953.60 billion as of 31 December 2000. Perseroan dan anak perusahaan tertentu juga mengeluarkan "Letter of Comfort" dan "Letter of Awareness" untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh anak perusahaan dan perusahaan asosiasi lainnya. Selama tahun 2001 tidak ada tambahan “letter of comfort” dan “letter of assurance” yang dikeluarkan oleh Perseroan. The Company and certain subsidiaries also issued Letters of Comfort and Letters of Awareness for credit facilities obtained by other subsidiaries and associated companies. During 2001, no letters of comfort and letters of assurance were issued by the Company. b. Perjanjian penjualan dan pembelian saham b. Pada tanggal 22 Desember 1995, Perseroan melakukan Perjanjian Penjualan dan Pembelian Saham (“PPPS”) dengan PT Pandu Dian Pertiwi (“PDP”) dimana PDP mempunyai opsi untuk menjual sahamnya di PT Astra Agro Niaga (sekarang PT Astra Agro Lestari , “AAL“), anak perusahaan, kepada Perseroan dengan harga sebesar US$ 50 juta (“Harga”). Opsi tersebut harus dilaksanakan selama periode yang dimulai 15 Nopember 2000 sampai dengan 15 Desember 2000. Halaman - 92 - Page Agreement to sell and purchase shares On 22 December 1995, the Company entered into an Agreement to Sell and Purchase Shares (“ASPS”) with PT Pandu Dian Pertiwi (“PDP”), whereby the latter was granted the option to sell its shares in PT Astra Agro Niaga (now PT Astra Agro Lestari, “AAL”), a subsidiary of the Company, to the Company for a total price of US$ 50 million (“Price”). The option exercise period was 15 November 2000 up to 15 December 2000. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) b. Perjanjian penjualan dan pembelian saham (lanjutan) 25. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) b. AND Agreement to sell and purchase shares (continued) Pada tanggal 5 Desember 2000, PDP memilih untuk menggunakan hak opsinya untuk menjual saham dimaksud. Pada tanggal 15 Desember 2000, Perseroan dan PDP sepakat untuk menangguhkan pelaksanaan opsi jual tersebut untuk periode sampai dengan tanggal 15 Juni 2004, sesuai dengan Penyelesaian PPPS (”Penyelesaian”), dimana selama periode tersebut Perseroan mempunyai hak untuk melakukan pembelian saham tersebut. Sebagai kompensasi atas persetujuan untuk menangguhkan pelaksanaan opsi jual, Perseroan setuju untuk membayar denda tahunan sebesar 10% dari Harga. On 5 December 2000, PDP elected to exercise its option to sell the shares. On 15 December 2000, the Company and PDP agreed to defer the implementation of the exercised option to 15 June 2004 in the manner stipulated in the Settlement to ASPS agreement (the “Settlement”), with the Company having the right to purchase the shares at any time during this period. As compensation for agreeing to defer the implementation of exercised option, the Company agreed to pay an annual penalty to PDP amounting to 10% of the Price. Berdasarkan Penyelesaian, jika harga pasar dari saham tersebut sebelum 15 Juni 2004 mencapai US$ 52,5 juta, PDP berhak untuk menjual sahamnya kepada pihak ketiga setelah memberikan prioritas kepada Perseroan untuk melaksanakan pembeliannya. Perseroan dan PDP juga menandatangani Surat Tambahan dimana kedua belah pihak setuju untuk mengurangi jumlah saham dan Harga sesuai dengan Penyelesaian jika PDP mengurangi nilai pokok pinjamannya yang terutang dalam perjanjian pinjaman PDP dengan pihak ketiga. Saham-saham AAL terkait dengan PPPS saat ini digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman tersebut. Under the Settlement, if the market value of the shares, at any time before 15 June 2004, reaches US$ 52.5 million, PDP has the right to sell the shares to a third party after giving priority to the Company to purchase the shares. In addition, the Company and PDP also signed a Side Letter whereby both parties agreed to reduce the number of shares and the Price subject to the Settlement if PDP reduces the principal amount outstanding under a PDP loan agreement with a third party. The AAL shares subject to the ASPS are currently used as collateral for this loan. PDP dan anak perusahaannya, PT Artimas Kencana Murni (“AKM”), juga mengeluarkan "Letter of Undertaking" pada tanggal 19 Desember 2000, dimana PDP dan AKM menyetujui bahwa jika PDP memiliki kelebihan dana, setelah membayar kewajibannya kepada pihak ketiga, maka PDP akan: PDP and its subsidiary, PT Artimas Kencana Murni (“AKM”), also issued a “Letter of Undertaking” on 19 December 2000 whereby PDP and AKM undertake that should PDP have excess funds, after repaying its loans to a third party, PDP will: • Membayar kembali kepada Perseroan atas seluruh denda yang telah dibayarkan kepada PDP; • Repay the Company for all penalty amounts paid to PDP; • Sesuai permintaan Perseroan, segera membeli kembali seluruh saham yang telah dibeli oleh Perseroan dengan harga yang sama dengan yang dibayarkan Perseroan. • Upon the Company's request, immediately buy back the shares purchased by the Company at the same price paid by the Company. Halaman - 93 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) b. Perjanjian penjualan dan pembelian saham (lanjutan) c. 25. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) b. AND Agreement to sell and purchase shares (continued) Sebelumnya, pada tanggal 21 Desember 1995, Perseroan melakukan Perjanjian Pembelian Saham (“PPS”) dengan Giraffe International Limited (“Giraffe”) dimana Perseroan setuju untuk bertindak sebagai perantara/komisioner bagi Giraffe untuk mengakuisisi AAL, dari PDP. Berdasarkan PPS, Giraffe memiliki komitmen untuk menyediakan dana sebesar US$ 50 juta kepada Perseroan untuk membeli saham dari PDP. Giraffe juga setuju untuk membayar jasa perantara sejumlah US$ 500.000 kepada Perseroan, yang terhutang pada saat pembelian saham, dan menggantikan semua biaya yang terjadi sehubungan dengan pembelian saham tersebut. Previously, on 21 December 1995, the Company entered into an Agreement to Purchase Shares (“APS”) with Giraffe International Limited (“Giraffe”). Under the APS, the Company agreed to act as a "Commissionaire" for Giraffe to acquire shares in subsidiary AAL, from PDP. Pursuant to the APS, Giraffe has irrevocably committed itself to provide the Company US$ 50 million to fund the purchase of the shares. In addition, Giraffe also agreed to pay the Company, for acting as Commissionaire, a fee of US$ 500,000, payable upon the purchase of the shares, and to reimburse the Company for all other expenses incurred in connection with the purchase of the shares. Karena adanya ketidakpastian atas nilai saham dan fluktuasi nilai Rupiah terhadap mata uang US Dolar dan kemampuan Giraffe untuk membeli saham, manajemen Perseroan mencadangkan penyisihan atas kemungkinan kerugian yang timbul dari transaksi ini sejak tahun 1999. Pada 31 Desember 2001 jumlah penyisihan sebesar Rp 405,4 miliar (31 Desember 2000 : Rp 349,5 miliar) diestimasi. Due to the uncertainty of the value of the shares to be acquired from PDP, the fluctuation of Rupiah against the US Dollar and the ability of Giraffe to purchase the shares, management has provided for the potential loss arising from this transaction since 1999. The amount of the provision as of 31 December 2001 is Rp 405.4 billion (31 December 2000: Rp 349.5 billion). Dengan diangkatnya Edwin Soerjadjaya (“ES”) sebagai komisaris Perseroan pada tanggal 30 May 2000 maka PDP dan AKM, yang dikelola dan dimiliki oleh ES, merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. With the appointment of Edwin Soerjadjaya (“ES”) as a commissioner of the Company on 30 May 2000, PDP and AKM, of which ES is a director and majority shareholder, became a related party. Program penjaminan dan rekapitalisasi c. Guarantee and recapitalisation program Sehubungan dengan Program Penjaminan dan Rekapitalisasi Bank yang diselenggarakan oleh pihak Pemerintah Indonesia, Perseroan, sebagai pemegang saham kendali pada PT Bank Universal Tbk (“BU”) pada saat itu : In connection with the Indonesian Government's Guarantee Program and Bank Recapitalisation Program, when it was the majority shareholder of PT Bank Universal (“BU”) the Company: 1. 1. Menyerahkan Surat Pernyataan yang ditujukan kepada Bank Indonesia pada tahun 1998 yang menyatakan bahwa: Halaman - 94 - Page Submitted a Letter to Bank Indonesia in 1998, which indicated that: PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) c. Program (lanjutan) 2. penjaminan dan rekapitalisasi 25. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) c. Guarantee and (continued) recapitalisation AND program • Perseroan bersedia memberikan kontra jaminan (cross guarantee) apabila diperlukan atau diminta oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”); dan • The Company would grant a cross guarantee when it is requested to by The Indonesian Banking Restructuring Agency (“IBRA”); and • Perseroan bertanggung jawab terhadap setiap kelalaian dan perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh Perseroan sehubungan dengan BU. • The Company would be responsible for any negligence and breach of laws that it commits in relation to BU. Berpartisipasi dalam Program Rekapitalisasi BU dan menyediakan dana sebesar Rp 489,79 miliar atau setara dengan 3.599.830.494 saham. Pemerintah Indonesia dan pemegang saham lainnya menyediakan Rp 4,57 triliun atau setara dengan 33.612.150.312 saham untuk meningkatkan modal BU. Persyaratan mengenai rekapitalisasi BU dituangkan dalam Perjanjian Investasi, Manajemen dan Kinerja Usaha antara Perseroan, BU dan BPPN pada tahun 1999. Isi perjanjian tersebut menetapkan antara lain untuk menerbitkan saham tambahan, menciptakan manajemen yang terpercaya, pengalihan dan pemulihan aktiva, menjual saham yang dimiliki oleh pemegang saham kendali dan pemerintah, serta menetapkan persyaratan dan jangka waktu atas obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah. 2. Participated in the recapitalisation program for BU and contributed Rp 489.79 billion or the equivalent of 3,599,830,494 shares. The Indonesian Government and other shareholders contributed Rp 4.57 trillion or the equivalent of 33,612,150,312 shares to increase BU's capital. The recapitalisation arrangements of BU are covered under the Investments, Management and Performance Agreement, entered into between the Company, BU and IBRA in 1999. The agreement includes provisions related to the issuance of additional shares, corporate governance, transfer and recovery of assets, divestment of shares held by majority shareholders and the Government, and terms and conditions of the bonds issued by Government. Perseroan juga menjadi bagian dari perjanjian mengenai pelunasan pinjaman pihak terafiliasi dan perjanjian mengenai pelunasan tagihan antar bank, keduanya ditandatangani sebagai bagian dari dokumen dalam Program Rekapitalisasi. Dalam perjanjian-perjanjian ini, Perseroan wajib untuk: The Company is also party to agreements relating to the settlement of affiliated loans and the settlement of interbank claims, which were entered into as part of the Recapitalisation Program. Under these agreements, the Company has agreed to: 1. 1. Membayar kembali pelunasan pinjaman pihak terafiliasi tertentu yang diterbitkan oleh BU sejalan dengan rencana kinerja usaha BU yang telah dilaporkan sebagai bagian dari Program Rekapitalisasi; Halaman - 95 - Page Ensure that certain affiliated loans made by BU are settled in accordance with the performance plan of BU submitted as part of the Recapitalisation Program; PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) c. Program (lanjutan) penjaminan dan rekapitalisasi 25. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) c. Guarantee and (continued) recapitalisation AND program 2. Membayar kembali seluruh keringanankeringanan dalam penyelesaian kredit, yang diberikan oleh BU dalam kurun waktu 12 bulan sebelum tanggal review atas rekapitalisasi bank, kepada pihak-pihak terafiliasi dan pihak tidak terafiliasi yang menurut penilaian BPPN diberikan tidak berdasarkan prinsip-prinsip yang wajar; 2 Settle any “concessions” (i.e. discounts, etc.) given by BU to related parties and to non-related parties that are deemed unacceptable by IBRA where any such concessions were given within 12 months preceding the date of the bank recapitalisation reviews; and 3. Membayar kembali ke Pemerintah tagihan antar bank yang ditagih kepada BU, yang timbul dari transaksi-transaksi yang melibatkan pihak terkait BU dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh BU yang melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku dan transaksi-transaksi tersebut disetujui oleh Pemegang Saham Pengendali atau pihak-pihak yang terkait BU. 3. Repay to the Government any inter-bank amounts claimed from BU which arise from transactions involving related parties of BU or transactions involving other parties that were entered into on other than arm's length terms and which were approved by the Company or their related parties. Pada akhir 2001, Pemerintah mengumumkan dalam media massa bahwa dalam rangka penyehatan perbankan, BU akan merger dengan bank lainnya. At the end of 2001, the Government announced in mass media, that, as part of the bank restructuring program, BU will merge with other banks. Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa berdasarkan informasi yang ada sampai dengan tanggal laporan ini, tidak terdapat keadaan yang dapat menimbulkan kewajiban sehubungan dengan perjanjian tersebut di atas. The Company's management believe that based on information available as at the date of this report, there are no circumstances that could give rise to any liability under these Agreements and undertakings. Halaman - 96 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) d. e. 25. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) d. Perselisihan atas penyelesaian penghentian kontrak valuta berjangka AND Dispute on the settlement of swap termination Perseroan berselisih dengan UBS AG sehubungan dengan penyelesaian atas penghentian kontrak valuta berjangka pada tahun 1998. Sebagai pembayaran atas penghentian kontrak tersebut, UBS AG melakukan set-off atas hutangnya kepada Perseroan dengan obligasi dengan tingkat bunga 8,75% (“Obligasi”) senilai kurang lebih US$ 50 juta yang dikeluarkan oleh melalui Astra Overseas Finance, B.V. yang dimiliki oleh UBS AG. Obligasi tersebut, bersama dengan obligasi dan hutang lainnya, telah direstrukturisasi dan dicatat sebagai “Hutang jangka panjang obligasi” pada neraca konsolidasian sedangkan jumlah terhutang kepada Astra telah diakui sebagai “Piutang lain-lain - pihak ketiga - tidak lancar”. Astra had been in dispute with UBS AG in respect of the settlement of a swap termination in 1998. UBS AG set-off the amounts owing to Astra, as a result of the termination of the swap contract, with approximately US$ 50 million worth of 8.75% Guaranteed Bonds issued by Astra Overseas Finance B.V. held by UBS AG (“the Bonds”). The Bonds, together with other bonds and loans, were restructured (by Astra) and were presented under “Long term debts bonds” in the consolidated balance sheet, while the amount owing to Astra was recognised as “Other receivables - third parties – non current”. Pada tahun 2001, Perseroan menganggap permasalahan tersebut selesai dan melakukan setoff hutang-piutang tersebut sehingga tidak ada lagi hutang-piutang di antara kedua belah pihak. Seluruh pembayaran bunga dan pokok obligasi yang selama ini ditaruh di escrow account di Bank ABN AMRO telah diperhitungkan dalam set-off tersebut. Hasil penjualan rights yang menyertai obligasi tersebut bersama dengan set-off telah diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. In 2001, the Company considered the matter as closed and set off the Bonds with the receivables, with no further payment being required by either party. The payment of interest and portion of the Bonds, which were placed in an escrow account with ABN AMRO Bank, were accounted for as part of the set off. Proceeds from the sale of the rights attached to the Bonds and the set-off are recognised as other income in the consolidated statement of income in the current year. e. Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti dan merek dagang Anak perusahaan tertentu mempunyai berbagai perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti dan merek dagang dengan para pemberi lisensi berikut: • Tohoku Steel Co., Ltd. • Aisin Seiki Co., Ltd. • Massey Ferguson Ltd. • Kawasaki Industrial Co., Ltd. • Asahi Forging Co., Ltd. • Daido Kogyo Co., Ltd. • Perkins Engine Group Ltd. • Isuzu Motors Ltd. • Automobiles Peugeot • BMW AG Licensing, technical assistance, royalty and trademark agreements Certain subsidiaries have existing licensing, technical assistance, royalty and trademark agreements with the following licensors: • • • • • • • • • Japan Storage Battery Co., Ltd. Aisin Chemical Co., Ltd. Kyoto Tools Co., Ltd. Toyota Motor Corporation Mitsui & Co., Ltd. Nippon Gasket Co., Ltd. Nissan Diesel Motor Co., Ltd. Nittoh Kogaku K.K. Izumi Industries Ltd. Lihat Catatan 23d untuk jumlah royalti yang dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian. Halaman - 97 - Page Refer to Note 23d for the amount of royalty fees charged to consolidated statement of income. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) f. Perjanjian distributor, reseller dan system integrator 25. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) f. Berdasarkan perjanjian distributor, reseller dan perjanjian system integrator, anak perusahaan tertentu ditunjuk sebagai distributor, reseller dan system integrator di Indonesia atas produk-produk dari pemberi lisensi. Berikut adalah pemberi lisensi utama: g. Distributorship, reseller and system integrator agreements Under their existing distributorship, reseller and system integrator agreements, certain subsidiaries have been appointed distributors, resellers and system integrators in Indonesia for the products of the licensors. Below are the main licensors: • Fuji Xerox Co. Ltd., Japan (Distributor Tunggal/Exclusive Distributor ) • Toyota Motor Corporation, Japan (Distributor Tunggal/Exclusive Distributor) Perjanjian usaha bersama (joint operations) AND g. Joint operation agreements PT Intertel Nusaperdana dan PT Astratel Nusantara (keduanya merupakan anak perusahaan) mempunyai pemilikan 100% pada sebuah konsorsium yang dikenal sebagai "Konsorsium Intertel Astratel (Konsorsium)" yang membangun fasilitas telekomunikasi (paket I PBH-2) berdasarkan Pola Bagi Hasil dengan PT Persero Telekomunikasi Indonesia Tbk (“PT Telkom”). PT Intertel Nusaperdana and PT Astratel Nusantara (both are subsidiaries) have a 100% equity interest in a consortium known as "Konsorsium Intertel Astratel (Konsorsium)" which constructs telecommunication facilities (known as PBH-2 Package I) under a Revenue Sharing Program with PT Persero Telekomunikasi Indonesia Tbk (“PT Telkom”). Berdasarkan Perjanjian Pola Bagi Hasil antara Konsorsium dan PT Telkom, PT Telkom akan mengoperasikan fasilitas telekomunikasi tersebut selama jangka waktu pola bagi hasil, yaitu selama 11 tahun yang akan berakhir hingga tanggal 28 Februari 2005. Setelah periode berakhir, kepemilikan atas fasilitas tersebut akan langsung beralih kepada PT Telkom. Based on the Revenue Sharing Program Agreement, PT Telkom will operate the facility over the revenue-sharing period of 11 years, which expires on 28 February 2005. Upon the expiration of the revenue sharing period, the ownership over the facilities shall be automatically transferred to PT Telkom. Konsorsium akan menerima penghasilan tetap sebesar persentase tertentu yang tertera pada amandemen Perjanjian Pola Bagi Hasil. The revenue of the Konsorsium is fixed at a rate specified in the amendment to the Revenue Sharing Program Agreement. Halaman - 98 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) h. 25. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) h. Proyek plasma AND Plasma project Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, hak guna usaha tertentu untuk perkebunan diberikan apabila pengembang bersedia mengembangkan areal perkebunan untuk petani plasma lokal, disamping mengembangkan perkebunan miliknya sendiri. Pengembangan plasma ini didanai dengan kredit investasi dari bank, yang disalurkan kepada pengembang pada masa penanaman (termasuk masa persiapan sampai dengan periode sebelum tanaman menghasilkan). Perkebunan plasma akan dialihkan kepada petani plasma pada saat perkebunan mulai menghasilkan, dimana petani plasma berkewajiban menjual hasil panennya kepada pengembang (anak perusahaan) dan mencicil kredit investasi tersebut dengan cara pemotongan dari hasil penjualannya. Sehubungan dengan hal tersebut, anak perusahaan mempunyai beberapa perjanjian dengan Pemerintah dan asosiasi petani lokal serta koperasi untuk membangun proyek plasma sebagai berikut: In accordance with Indonesian Government policy, land rights for plantations are granted upon the grower's agreement to develop areas for local plasma farmers, in addition to developing their own plantations. Plasma development is funded by bank loans (investment credit facilities), which are granted to the grower at the cultivation stage (inclusive of preparatory stage and the growing period of the crops). Upon maturity of the crops, the plasma plantations are transferred to the plasma farmers, who are obliged to sell their harvest to the grower (subsidiaries) and repay the investment credit loans via deductions from sales proceeds. In this respect, the subsidiaries entered into agreements with the Government and local farmers associations and cooperatives to develop plasma projects as follows: 1. 1. PT Sari Aditya Loka (“SAL”), dengan jumlah lahan seluas 29.896 hektar. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan sampai dengan 31 Desember 2001 adalah sebesar Rp 191,39 miliar yang dibiayai melalui fasilitas kredit investasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Universal Tbk sebesar Rp 129,32 miliar dan sisa uang muka yang telah dikeluarkan oleh SAL per tanggal 31 Desember 2001 adalah sebesar Rp 62,07 miliar. Jumlah perkebunan plasma yang telah dikonversikan kepada petani plasma sampai dengan 31 Desember 2001 adalah seluas 15.098 hektar dengan nilai konversi sebesar Rp 78,94 miliar. Halaman - 99 - Page PT Sari Aditya Loka (“SAL”), with a total area of 29,896 hectares. Project costs incurred to 31 December 2001 total Rp 191.39 billion. Funding obtained through the investment credit facilities from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Universal Tbk amounted to Rp 129.32 billion. The remaining amount of advances made by SAL is Rp 62.07 billion as of 31 December 2001. The project area transferred to farmers to 31 December 2001 is 15,098 hectares, at a total conversion price of Rp 78.94 billion. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) h. h. Proyek plasma (lanjutan) 2. 25. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) i. Gugatan - PT Sawit Asahan Indah Pada tahun 2000, PT Sawit Asahan Indah (“SAI”), anak perusahaan tidak langsung, (sebagai tergugat satu) bersama dengan 9 (sembilan) tergugat lainnya digugat atas kepemilikan lahan perkebunan SAI oleh M. Said Daud (pemilik lama SAI) dengan jumlah nilai gugatan sebesar Rp 76 miliar. SAI dan penasehat hukum SAI berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak memiliki dasar yang kuat sehingga tidak terdapat kemungkinan kerugian yang material bagi SAI. Oleh karena itu, tidak ada kewajiban yang dicatat pada laporan keuangan konsolidasian tahun 2001 dan 2000. Proses gugatan tersebut telah diputuskan oleh Pengadilan Negeri Bukittinggi pada November 2001 dengan menolak gugatan tersebut. PT Suryaraya Lestari (“SRL”), with a total area of 8,000 hectares. Project costs incurred to 31 December 2001 total Rp 54.63 billion. Funding obtained through the investment credit facilities from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk amounted to Rp 11.17 billion. The remaining amount of advances made by SRL is Rp 43.46 billion as of 31 December 2001. The project area transferred to farmers to 31 December 2001 is 5,908 hectares, at a total conversion price of Rp 36.28 billion. The investment credit facilities are secured by the plasma plantations and all the related assets, corporate guarantees from affiliates, personal guarantees from the subsidiaries' commissioners and directors and the subsidiaries' investments in shares of stock. SAL and SRL also commit to administer loan repayments obtained from plasma farmers and to guarantee the plasma farmers’ loan repayments. Fasilitas kredit investasi dijamin dengan perkebunan plasma dan aktiva lain yang terkait, jaminan dari perusahaan afiliasi, jaminan pribadi dari komisaris dan direksi anak perusahaan serta penyertaan saham anak perusahaan. SAL dan SRL juga menyatakan kesanggupan ikut serta mengadministrasikan pengembalian kredit yang diperoleh dari petani plasma dan menjamin pengembalian kredit petani plasma yang berasal dari kredit investasi kebun plasma. i. Plasma project (continued) 2. PT Suryaraya Lestari (“SRL”), dengan jumlah lahan seluas 8.000 hektar. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan sampai dengan 31 Desember 2001 adalah sebesar Rp 54,63 miliar yang dibiayai melalui fasilitas kredit investasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 11,17 miliar dan sisa uang muka yang telah dikeluarkan oleh SRL per tanggal 31 Desember 2001 adalah sebesar Rp 43,46 miliar. Jumlah perkebunan plasma yang telah dikonversikan kepada petani plasma sampai dengan 31 Desember 2001 adalah seluas 5.908 hektar dengan nilai konversi sebesar Rp 36,28 miliar. AND Lawsuit - PT Sawit Asahan Indah In 2000, PT Sawit Asahan Indah (“SAI”), an indirect subsidiary, (as the first defendant) together with 9 other defendants were sued over the ownership of plantations by M. Said Daud (former owner of SAI), for a total amount of Rp 76 billion. SAI and its lawyer believe that the claim has no substance and therefore will not result in any material loss to SAI. Accordingly, no provision for liability has been made in the 2001 and 2000 consolidated financial statements. The legal suit has been decided by the Country Court of Bukittinggi in November 2001, which rejected this law suit. Halaman - 100 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) i. Gugatan - PT Sawit Asahan Indah (lanjutan) 25. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) i. Setelah itu, M. Said Daud mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Padang. Pengadilan Tinggi Padang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bukittinggi pada bulan Desember 2001, yaitu menolak gugatan. Sampai dengan saat ini belum ada kabar mengenai pengajuan kasasi ke Mahkamah Agung oleh M. Said Daud. j. Lawsuit - PT Sawit Asahan Indah (continued) Subsequently, M. Said Daud submit an appeal to the High Court of Padang. The High Court of Padang decided to support the decision of the Country Court of Bukittinggi in December 2001, to reject the law suit. To date, no further appeal to the Supreme Court has been submitted by M. Said Daud. j. Perjanjian pembiayaan bersama AND Joint financing agreements Beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan tertentu mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa bank, dimana pihak bank akan: Certain financial services subsidiaries entered into cooperation agreements with banks, whereby the banks will: 1. Menyalurkan Kredit Usaha Kecil (“KUK”) melalui anak perusahaan. Berdasarkan perjanjian kerjasama tersebut, anak perusahaan bertindak sebagai pelaksana dan melakukan pengurusan administrasi untuk setiap pelanggan. Anak perusahaan akan menanggung seluruh risiko yang muncul sehubungan dengan transaksi KUK ini. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, anak perusahaan tidak menyalurkan fasilitas KUK. 1. Provide funds for Small Scale Business Loans (“KUK”) through the subsidiaries. Under the agreements, the subsidiaries maintain the documentation for the loan transactions and render administration services for each customer. The subsidiaries assumed all the risks arising from these KUK transactions. For the years ended 31 December 2001 and 2000, the subsidiaries have not channelled any KUK funds. 2. Bersama dengan anak perusahaan menyalurkan fasilitas kredit untuk pembiayaan konsumen. Sesuai dengan perjanjian, jumlah dana yang akan disediakan oleh masing-masing pihak adalah sejumlah minimum 10% dari anak perusahaan dan sejumlah maksimum 90% dari pihak bank dengan maksimum pembiayaan sejumlah Rp 5,45 triliun (2000: Rp 1,71 triliun). Anak perusahaan tersebut menanggung risiko sebesar persentase seperti yang tercantum dalam perjanjian kerjasama. 2. Provide joint consumer financing facilities together with the subsidiaries. Under the agreements, the amount of funds to be financed by each party represents a minimum of 10% from the subsidiaries and a maximum of 90% from the banks of the total credit facilities of Rp 5.45 trillion (2000: Rp 1.71 trillion). The subsidiaries bear the risks in accordance in the proportion stated in the agreements. Halaman - 101 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) j. Perjanjian pembiayaan bersama (lanjutan) 25. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) j. Joint financing agreements (continued) Sebagai kompensasi atas hal tersebut di atas, anak perusahaan berhak untuk menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan. Selisih antara bunga yang diterima dari pelanggan dengan bunga yang dibayarkan ke bank dicatat sebagai penghasilan. Atas transaksi KUK, anak perusahaan akan menanggung semua risiko yang ada. Sedangkan atas transaksi pembiayaan bersama, risiko yang akan ditanggung oleh anak perusahaan akan tergantung pada syarat-syarat sebagaimana ditentukan dalam perjanjian pembiayaan bersama. k. As compensation for these facilities, the subsidiaries can charge higher interest rates to their customers. The excess of the interest received from the customers over the interest paid to the banks is recorded as revenue. For the KUK transactions, the subsidiaries assume all risks. While for joint financing, the risks assumed by the subsidiaries arising from these transactions shall depend on the terms stated in the joint financing agreements. k. Perjanjian pembelian listrik AND Power purchase agreement Pada 1996, PT Asrigita Prasarana (“AP”), anak perusahaan yang dimiliki melalui PT Astratel Nusantara (Astratel), menanda-tangani Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik dengan Perusahaan Listrik Negara (Persero) dimana AP akan merancang-bangun, membiayai, membangun, memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga gas di Sumatera Selatan (Proyek). Karena memburuk kondisi ekonomi, proyek ini ditunda. In 1996 PT Asrigita Prasarana (“AP”), a subsidiary owned through PT Astratel Nusantara (“Astratel”), entered into a Power Purchase Agreement with PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) for PT AP to design, finance, construct, own and operate a gas fired power plant in South Sumatera (the “Project”). Due to severe economic conditions in the country, the implementation of the Project was postponed. Astratel menandatangani Amended and Restated Project Development and Share Purchase Agreement dengan AP dan Coastal Palembang Power (Singapore) Pte. Ltd. (Coastal) pada tahun 1998. Berdasarkan perjanjian tersebut, Coastal akan akan terus menyediakan bantuan pendanaan dan bantuan lainnya sehubungan dengan Proyek dan Astratel setuju untuk menjual kepada Coastal 47,5% saham AP yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Berdasarkan Perjanjian tersebut, Coastal dan Astratel setuju untuk memberikan uang muka kepada AP dalam rangka kelanjutan pengembangan Proyek. Jumlah uang muka tersebut diperlakukan sebagai hutang. Astratel entered into an Amended and Restated Project Development and Share Purchase Agreement with AP and Coastal Palembang Power (Singapore) Pte. Ltd. (“Coastal”) in 1998. Under the agreement, Coastal was to continue to provide funding and other assistance in connection with the development of the Project and Astratel agreed to sell to Coastal 47.5% of the issued shares of AP. Based on the Agreement, Coastal and Astratel agreed to advance funds to AP in connection with the continuation of the development of the Project. The advances were treated as loans. Halaman - 102 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) k. Perjanjian pembelian listrik (lanjutan) 25. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) k. Pada tanggal 25 September 2001, Astratel melepaskan kepemilikan mereka di AP kepada pihak ketiga dalam suatu perjanjian jual beli yang mana pembeli setuju untuk mengambil semua hak atas aktiva dan bertanggung jawab atas semua kewajiban dari AP (lihat Catatan 3b). l. Perjanjian pembelian saham dan obligasi konversi AND Power purchase agreement (continued) On 25 September 2001, Astratel disposed of its investment in AP to a third party under a sale and purchase agreement in which the buyer agrees to take ownership of the assets and assume all liabilities of AP (refer to Note 3b). l. Share subscription and Convertible Bond Agreement Pada tanggal 7 September 2000, Astratel menandatangani Share Subscription Agreement dengan CDC Financial Services (Mauritius) Ltd. (“CDCFS”) dimana CDCFS setuju untuk membeli dan membayar secara tunai saham biasa Astratel sebesar Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham dengan jumlah keseluruhan US$ 15 juta dengan syarat dan kondisi yang tercantum dalam perjanjian. On 7 September 2000, Astratel entered into a Share Subscription Agreement with CDC Financial Service (Mauritius) Ltd. (“CDCFS”) whereby CDCFS agreed to subscribe and pay in cash for ordinary shares of Astratel at Rp 1,000 (full Rupiah) each par value to an aggregate amount of US$ 15 million, subject to the terms and conditions in the agreement. Pada tanggal 17 Nopember 2000, Astratel menandatangani Convertible Bond Agreement dengan CDCFS dan CDCFS setuju untuk memberikan uang muka sejumlah US$ 15 juta sesuai dengan syarat dan kondisi yang tercantum dalam perjanjian. On 17 November 2000, Astratel entered into a Convertible Bond Agreement with CDCFS and CDCFS agreed to advance US$ 15 million to Astratel, subject to the terms and conditions of the agreement. Perjanjian dengan CDCFS tidak berlaku lagi pada tahun 2001 karena beberapa syarat dan kondisi dalam perjanjian tidak terpenuhi. The agreement with CDCFS was terminated in 2001 as certain terms and conditions in the agreement were not fulfilled. m. Denda pinjaman hasil restruturisasi PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SLJ) m. Penalties on PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SLJ) restructured loans Pada tahun 2001, PT Sumalindo Hutani Jaya dan PT Surya Hutani Jaya, anak perusahaan SLJ tidak memenuhi kewajiban pembayaran atas hutang dana reboisasi (DR). Sesuai dengan perjanjian hutang DR, maka anak perusahaan tersebut berada dalam kondisi gagal bayar dan mungkin terkena penalti . PT Sumalindo Hutani Jaya and PT Surya Hutani Jaya, subsidiaries of SLJ did not meet their interest obligations in 2001 in respect of certain reforestation loans. In accordance with the underlying agreement, the subsidiaries are now in default and may be subject to penalties. Halaman - 103 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) 25. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) AND m. Denda pinjaman hasil restruturisasi PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SLJ) (lanjutan) m. Penalties on PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SLJ) restructured loans (continued) Pada tanggal laporan ini, tidak ada pemberitahuan mengenai pembebanan penalti dari bank yang diterima oleh anak perusahaan tersebut. Anak perusahaan SLJ sedang dalam proses negosiasi restrukturisasi hutang dengan bank dan apabila berhasil, anak perusahaan yakin bahwa penalti tersebut akan diabaikan. Oleh karena itu, tidak ada pengakuan kewajiban sehubungan dengan penalti tersebut. As at the date of this report, no notice of penalties has been received from the bank. The subsidiaries are in the process of negotiating a restructuring of the loan and if successful, are confident that they will not be liable for any penalties. Therefore, no liability has been recognised in relation to such penalties. 26. OPSI PEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN Perseroan memiliki program Opsi Pemilikan Saham Karyawan untuk para karyawan, eksekutif dan direksinya dengan rincian sebagai berikut: Jumlah rights/ Total rights Tanggal pemberian opsi/ Grant date 26. EMPLOYEE STOCK OPTION PLANS The Company has Employee Stock Option Plans for issuance of option to their employees, executives and directors as follows: Period eksekusi/ Exercise period Harga eksekusi per saham (Rupiah penuh)/ Beban Exercise kompensasi/ price per share Compensation (full Rupiah) cost Pemberian tahap I 19 Mei/May 2000 sampai dengan/to 32,420,500 19 Mei/May 1999 19 Mei/May 2002 1,800 25,550 Grant I Pemberian tahap II 19 Mei/May 2001 sampai dengan/to 37,579,500 19 Mei/May 2000 19 Mei/May 2003 3,325 21,170 Grant II 46,720 Beban kompensasi tersebut ditentukan berdasarkan nilai wajar pada tanggal pemberian opsi. Nilai wajar setiap opsi yang diberikan ditentukan dengan menggunakan metode penentuan harga opsi "Black Scholes" dengan asumsi sebagai berikut: The compensation costs were determined based on the fair value at the grant date. The fair value of each option granted is estimated using the "Black Scholes" option pricing model, with the following assumptions: Halaman - 104 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 26. OPSI PEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN (lanjutan) Pemberian Tahap II/ Grant II Pemberian TahapI/ Grant I Prakiraan dividen Ketidakstabilan harga yang diharapkan Suku bunga bebas risiko yang diharapkan Periode opsi yang diharapkan 26. EMPLOYEE STOCK OPTION PLANS (continued) 0.00% 0.00% Dividend yield 54.97% 49.62% Expected volatility 12.00% 1.5 tahun/years 12.00% 2.5 tahun/years Expected risk free interest rate Expected lives Informasi lain sehubungan dengan program Opsi Pemilikan Saham Karyawan adalah sebagai berikut: Other relevant information under the plans is as follows: Jumlah saham/ Total shares Opsi pemilikan saham yang beredar awal tahun 26,061,000 Options outstanding at beginning of the year Pemberian opsi tahap II 37,579,500 Options grant II Opsi pemilikan saham yang dieksekusi (6,900,000) Options exercised Opsi pemilikan saham yang beredar akhir tahun 56,740,500 Options outstanding at end of the year 27. RETIREMENT BENEFITS 27. DANA PENSIUN Perseroan dan anak perusahaan domestik tertentu menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap lokal. Jumlah kontribusi berasal dari kontribusi karyawan dan kontribusi Perseroan dan anak perusahaan yang dihitung berdasarkan perhitungan aktuaria. Program pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Astra dan Dana Pensiun Toyota-Astra Motor. The Company and certain domestic subsidiaries have defined benefit retirement plans covering all of their permanent local employees. Contributions are funded and consist of employees' contributions and actuarially computed contributions from the Company and subsidiaries. The pension funds are managed by Dana Pensiun Astra and Dana Pensiun Toyota-Astra Motor. Berdasarkan perhitungan aktuaria terakhir atas dana pensiun yang dilakukan oleh PT Wyatt Purbajaga, sebagai aktuaris independen tertanggal 31 Agustus 2000, dengan menggunakan metode "AttainedAge-Normal" dan dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut: The latest actuarial valuation of the retirement plan , dated 31 August 2000, prepared by PT Wyatt Purbajaga, independent actuaries, using “Attained-Age-Normal” method uses the following assumptions: Halaman - 105 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 27. RETIREMENT BENEFITS (continued) 27. DANA PENSIUN (lanjutan) Per tahun/ Per annum Tingkat diskonto Tingkat kenaikan kompensasi tahunan 13% 10% The result of the actuarial valuation as of 31 December 1999 is as follows: Hasil penilaian aktuaria pada tanggal 31 Desember 1999 adalah sebagai berikut: Nilai wajar aktiva Kewajiban aktuaria Kelebihan nilai wajar aktiva atas kewajiban aktuaria Discount rate Annual rate of increase in compensation 208,658 (144,292) Plan assets at fair value Accumulated benefit obligations Excess of plan assets over accumulated benefit obligations 64,366 Biaya pensiun yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp 27,98 miliar pada tahun 2001 dan Rp 20,21 miliar pada tahun 2000 dan disajikan dalam akun "beban usaha" (lihat Catatan 21) dan "beban pokok penghasilan". Retirement benefits charged to operations amounted to Rp 27.98 billion in 2001 and Rp 20.21 billion in 2000 and are included in “operating expenses” (refer to Note 21) and “cost of revenues accounts”. 28. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAM MATA UANG ASING 28. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES Per tanggal 31 Desember 2001, Perseroan dan Anak perusahaan domestik memiliki aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut (dalam jumlah penuh): As of 31 December 2001, the Company and its domestic subsidiaries have assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows (in full amounts): 2001 JPY Aktiva Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain Uang muka Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Dana pelunasan obligasi Piutang derivatif Aktiva lain-lain US$ Euros GBP Others* Assets 404,117 Cash and cash equivalents Short-term investments 288,908 Trade receivables 31,165 Other receivables 1,123 Advance payments 1,248,993,908 666,368,614 3,801,081 7,497,200 116,865,720 18,547,092 20,420,970 24,050,969 1,735,568 2,283,275 390,973 - 2,277 125,144 250 - 18,174,226 4,422,661 59,842,146 5,539,342 645,748 - - - 1,926,660,803 269,598,694 3,319,996 127,671 725,313 Halaman - 106 - Page Restricted cash and time deposits Bond sinking funds Derivative receivables Other assets PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 28. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) JPY Kewajiban Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Uang muka pelanggan dan penjualan Biaya yang masih harus dibayar Hutang bank dan lain-lain jangka panjang Aktiva/(kewajiban) bersih Dalam ekuivalen Rupiah Jumlah dalam Rupiah - bersih * US$ (10,293,894,991) (3,051,937,681) (160,272,935) - (12,712,307) (51,417,139) (8,486,696) 28. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued) 2001 Euros GBP (2,786,585) (18,241,632) - Others* (884,188) - (236,310) (94,535) - - (1,624,948) - (359,859,605) (28,138,480) - (3,498,182,981) (1,094,847,184) - (17,364,148,193) (1,197,226,754) (21,028,217) (884,438) (458,901) (15,437,487,390) (927,628,060) (17,708,221) (756,767) 266,412 Net assets/(liabilities) (1,221,982) (9,647,332) (162,711) (11,412) 2,771 Rupiah equivalent (250) - - Liabilities Short-term loans Trade payables Other payables Customer deposits and sales advances (123,607) (4,449) (11,040,666) Accrued expenses Long-term bank and other loans Total in Rupiah – net Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan US Dolar dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca. * Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as US Dollar equivalents using the exchange rate prevailing at the balance sheet date. 2000 JPY Aktiva Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain Uang muka Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Dana pelunasan obligasi Aktiva lain-lain Kewajiban Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Uang muka pelanggan dan penjualan Biaya yang masih harus dibayar Hutang bank dan lain-lain jangka panjang Aktiva/(kewajiban) bersih Dalam ekuivalen Rupiah Jumlah dalam Rupiah - bersih * US$ Euros GBP Others* Assets 313,454 Cash and cash equivalents Short-term investments 376,796 Trade receivables 14,525 Other receivables 3,861 Advance payments 1,380,243,896 346,518,646 2,368,500 10,436,266 92,469,521 47,617,482 33,883,429 68,849,879 2,467,006 85,702 339,173 21,753 - 7,684,230 53,247,893 4,255,895 10,305,698 - - 413 1,747,251,538 313,096,803 424,875 21,753 709,049 (8,057,990,716) (3,047,195,221) (166,303,405) (95,144,338) (67,571,442) (10,918,871) (239,264) - (365,672) (249,093) (905,076) (10,899,055) (1,064,881) - - (275,186,676) (22,759,690) - - (2,753,921,224) (1,310,745,545) - - (14,311,496,297) (1,508,204,767) (9,077,107) (239,264) (2,259,914) (12,564,244,759) (1,195,107,964) (8,652,232) (217,511) (1,550,865) Net liabilities (1,046,225) (11,210,113) (74,418) (3,005) (16,128) Rupiah equivalent (3,130,960) (5,946,147) - (12,349,889) (740,073) - Restricted cash and time deposits Bond sinking funds Other assets Liabilities Short-term loans Trade payables Other payables Customers deposits and sales advances Accrued expenses Long-term bank and other loans Total in Rupiah - net Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan US Dolar dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca. * Halaman - 107 - Page Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as US Dollar equivalents using the exchange rate prevailing at the balance sheet date. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 28. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) 28. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued) Apabila aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2001 dikonversikan menggunakan kurs tengah valuta asing pada tanggal laporan ini (28 Maret 2002), maka kewajiban bersih Perseroan dan anak perusahaan tersebut akan turun sebesar Rp 2,11 triliun, tidak termasuk keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari nilai wajar kontrak valuta berjangka dengan kurs forward pada tanggal laporan ini. If assets and liabilities in foreign currencies as of 31 December 2001 are translated using the middle rates as of the date of this report (28 March 2002), the total net liabilities of the Company and subsidiaries will decrease by approximately Rp 2.11 trillion, excluding any foreign exchange gains or losses on the fair values of derivative financial instruments if the forward rates as at the date of this report were used. 29. ECONOMIC CONDITIONS 29. KONDISI EKONOMI Indonesia mengalami kesulitan ekonomi berkepanjangan yang diperburuk dengan melemahnya ekonomi global pada tahun 2001. Pemulihan stabilitas ekonomi di Indonesia sangat tergantung pada efektifitas kebijakan yang diambil pemerintah, keputusan lembaga peminjam internasional, perubahan dalam kondisi ekonomi global dan faktor-faktor lain, termasuk perkembangan peraturan dan politik, yang berada di luar kendali Perseroan dan anak perusahaan. Indonesia has been experiencing a prolonged period of economic difficulty which has been compounded in 2001 by a downturn in the global economy. Indonesia’s return to economic stability is dependant to a large extent on the effectiveness of measures taken by the Government, decisions of international lending organisations, changes in global economic conditions and other factors including regulatory and political developments, which are beyond the Company’s and subsidiaries’ control. Kondisi tersebut mengakibatkan ketidakpastian ekonomi dan politik yang berkelanjutan. Laporan keuangan ini tidak memasukkan penyesuaian yang berkaitan dengan ketidakpastian tersebut. These circumstances give rise to continued economic and political uncertainties. No adjustments relating to these uncertainties have been included in the accompanying financial statements. 30. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS 30. REKLASIFIKASI AKUN a. Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya a. An amount of Rp 1.13 trillion in the 2000 consolidated financial statements has been reclassified from current assets to non-current assets to be consistent with the presentation of the 2001 consolidated financial statements. Akun ini sejumlah Rp 1,13 triliun dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2000 telah direklasifikasi dari aktiva lancar menjadi aktiva tidak lancar agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2001. b. Pajak dibayar di muka b. Akun ini sejumlah Rp 154,60 miliar dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2000 telah direklasifikasi dari aktiva lain-lain (aktiva tidak lancar) menjadi pajak dibayar di muka (aktiva lancar) agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2001. Restricted cash and time deposits Prepaid taxes An amount of Rp 154.60 billion in the 2000 consolidated financial statements has been reclassified from other assets (non-current assets) to prepaid taxes (current assets) to be consistent with the presentation of the 2001 consolidated financial statements. Halaman - 108 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 30. RECLASSIFICATION (continued) 30. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) c. Penghasilan tangguhan (kewajiban jangka panjang) Akun ini sejumlah Rp 560 miliar dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2000 telah direklasifikasi dari kewajiban jangka panjang menjadi pengurang investasi Perseroan di AHM untuk mencerminkan penerapan akuntansi metode ekuitas (lihat Catatan 3b). 31. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA c. OF ACCOUNTS Deferred income (non-current liabilities) An amount of Rp 560 billion in the 2000 consolidated financial statements has been reclassified from non-current liabilities to a reduction in the Company’s investment in AHM to reflect equity accounting treatment (refer to Note 3b). 31. SUBSEQUENT EVENTS Penjualan PT Pramindo Ikat Nusantara (PIN) Disposal of Pramindo Ikat Nusantara (PIN) Pada 20 Pebruari 2002, PT Persero Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”) dan para pemegang saham PIN (termasuk didalamnya PT Astratel Nusantara, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Perseroan) menandatangani Nota Kesepakatan (“MoU”) mengenai rencana akuisisi seluruh saham PIN oleh Telkom. Dalam nota kesepakatan tersebut disepakati bahwa Telkom akan membeli seluruh saham PIN dari para pemegang saham dengan harga sekitar US$ 378 juta dan penyerahan saham akan dilakukan dalam tiga transaksi penjualan saham yaitu; 30% pada bulan Juli 2002 (tanggal penutupan pertama), 15% pada tanggal 30 September 2003 (tanggal penutupan interim) dan terakhir 55% pada tanggal 16 December 2004 (tanggal penutupan lanjutan). Pembayaran atas pembelian ini akan dilakukan sebesar US$ 54 juta pada tanggal penutupan awal dan sisanya dibayarkan dalam 10 kali cicilan tiga-bulanan yang sama dimulai pada hari ke 46 setelah tanggal penutupan awal. On 20 February 2002, PT Persero Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”) and the shareholders of PIN (including PT Astratel Nusantara, a wholly owned subsidiary) entered into a Memorandum of Understanding (“MoU”) in respect of the proposed acquisition of all PIN’s shares by Telkom. In the MoU it is agreed that Telkom will acquire all PIN’s shares from the shareholders of PIN for a total price of approximately US$ 378 million and the shares shall be delivered in three share purchase transactions which are 30% in July 2002 (initial closing date), 15% at 30 September 2003 (interim closing date) and 55% on 16 December 2004 (subsequent closing date). In consideration of the purchase Telkom shall pay US$ 54 million on the initial closing date and the remaining in 10 equal quarterly instalments beginning 46 days after the initial closing date. Surat Ketetapan Pajak Tax assessments Pada 20 Maret 2002, Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) untuk pajak penghasilan badan tahun 2000 sebesar Rp 27,6 miliar dari Rp 28,4 miliar yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Pajak (SPT). Dalam SKPLB tersebut Dirjen Pajak mengkoreksi kerugian pajak yang dilaporkan dalam SPT sehingga dapat menyebabkan akumulasi kerugian pajak Perseroan sampai dengan akhir tahun 2000 turun menjadi lebih kurang Rp 1,3 triliun. Pada saat yang bersamaan, Dirjen Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak sebesar Rp 82,2 miliar termasuk denda bunga untuk pajak–pajak lainnya. On 20 March 2002, the Directorate General of Taxation (the “DGT”) issued a tax assessment letter for 2000 corporate income tax confirming overpayment of corporate income tax of Rp 27.6 billion from Rp 28.4 billion reported in the 2000 return. In the tax assessment letter, the DGT adjusted the tax loss reported in the tax return so that there is a possibility that accumulated tax losses up to the end of 2000 may be reduced to approximately Rp 1.3 trillion. On the same date, the DGT also issued tax assessments and tax collection letters for other taxes amounting to Rp 82.2 billion, including penalty interest. Halaman - 109 - Page PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 31. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan) Perseroan tidak dapat menerima seluruh koreksi fiskal sebagaimana tersebut dalam SKP tersebut di atas dan akan mengajukan keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak atas SKP tersebut. 31. SUBSEQUENT EVENTS (continued) The Company disagrees with all of the corrections stated in the above-mentioned tax assessments and will lodge an objection with the DGT. 32. SUPPLEMENTARY INFORMATION 32. INFORMASI TAMBAHAN Berikut pada halaman 111 sampai dengan halaman 119 adalah informasi keuangan PT Astra International Tbk (induk perusahaan saja) yang menyajikan penyertaan Perseroan pada anak perusahaan berdasarkan metode ekuitas dan bukan dengan metode konsolidasi. The following financial information of PT Astra International Tbk (parent company only) on pages 111 to 119, present the Company’s investments in subsidiaries under the equity method, as opposed to the consolidation method. Halaman - 110 - Page INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY PROFORMA BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share) NERACA PROFORMA 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham) 2001 2000 AKTIVA Aktiva lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha: - Pihak yang mempunyai hubungan hubungan istimewa (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 7.068 pada tahun 2001 dan Rp 8.035 pada tahun 2000) - Pihak ketiga (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 2.899 pada tahun 2001 dan Rp 5.660 pada tahun 2000) Piutang lain-lain Persediaan Uang muka Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Jumlah aktiva lancar Aktiva tidak lancar Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Dana pelunasan obligasi Piutang lain-lain : (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 43.422 pada tahun 2001 dan Rp 36.603 pada tahun 2000) - Pihak yang mempunyai hubungan hubungan istimewa - Pihak ketiga Investasi pada perusahaan asosiasi dan anak perusahaan Investasi jangka panjang lain-lain (setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai saham sebesar Rp 6.057 pada tahun 2001 dan Rp 8.251 pada tahun 2000 Aktiva tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 404.158 pada tahun 2001 dan Rp 351.753 pada tahun 2000) Aktiva yang belum digunakan dalam usaha Aktiva pajak tangguhan Piutang karyawan Biaya tangguhan Aktiva lain-lain ASSETS 795,963 2,182 818,905 7,274 Current assets Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables: 46,263 155,045 829,420 46,211 727,227 101,989 70,841 27,145 819,079 16,089 893,691 29,872 35,413 22,752 Related parties (net of provision for doubtful accounts of Rp 7,068 in 2001 and Rp 8,035 in 2000) Third parties (net of provision for doubtful accounts of Rp 2,899 in 2001 and Rp 5,660 in 2000) Other receivables Inventories Advance payments Prepaid taxes Prepaid expenses 2,647,241 2,798,120 Total current assets 211,406 132,381 416,491 105,360 506,902 - 1,888,850 486,891 6,488,717 5,086,606 Non-current assets Restricted cash and time deposits Bond sinking funds Other receivables : (net of provision for doubtful accounts of Rp 43,422 in 2001 and Rp 36,603 in 2000) Related parties Third parties Investment in associates and subsidiaries 38,847 165,173 1,358,323 1,320,070 Other long term investments (net of provision for decline in value of Rp 6,057 in 2001 and Rp 8,251 in 2000) Fixed assets (net of accumulated depreciation of Rp 404,158 in 2001 and Rp 351,753 in 2000) 239,362 1,553,005 56,874 3,638 5,031 271,540 1,470,112 36,679 3,074 4,884 Assets not yet used in operations Deferred tax assets Loans to officers and employees Deferred charges Other assets Jumlah aktiva tidak lancar 10,594,486 11,255,730 Total non-current assets JUMLAH AKTIVA 13,241,727 14,053,850 TOTAL ASSETS Halaman - 111 - Page INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY PROFORMA BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share) NERACA PROFORMA 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham) 2001 2000 KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban jangka pendek Hutang usaha: - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Hutang lain-lain Uang muka pelanggan dan penjualan Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Penghasilan tangguhan Bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: - Hutang bank - Obligasi - Obligasi konversi Jumlah kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka panjang Hutang lain-lain: - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Penghasilan tangguhan Kewajiban diestimasi Hutang jangka panjang: (setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun) - Hutang bank - Obligasi - Biaya bunga yang masih harus dibayar Jumlah kewajiban jangka panjang LIABILITIES AND EQUITY Current liabilities Trade payables: 666,677 151,632 76,135 71,328 35,642 346,187 16,140 1,273,104 100,428 82,565 95,790 42,511 311,971 3,226 Related parties Third parties Other payables Customer deposits and sales advances Taxes payable Accrued expenses Unearned income 947,506 600,391 - 813,549 569,694 7,543 Current maturities of long-term debt: Bank loans Bonds Convertible bonds - 2,911,638 3,300,381 Total current liabilities Non-current liabilities Other payables: 74,660 24,610 439,400 61,269 16,600 25,101 349,497 Related parties Third parties Unearned income Provisions 3,753,709 3,215,090 113,170 4,490,905 3,907,575 66,272 Long-term debt: ( net of current maturities) Bank loans Bonds Accrued interest - 7,620,639 8,917,219 Total non-current liabilities Halaman - 112 - Page INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY PROFORMA BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share) NERACA PROFORMA 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham) 2001 Ekuitas Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 6.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 2.538.179.783 saham pada tahun 2001 dan 2.506.642.396 saham pada tahun 2000 Tambahan modal disetor Selisih penilaian kembali aktiva tetap Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan affiliasi Akumulasi selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Cadangan penilaian investasi Saldo laba telah ditentukan penggunaannya Saldo defisit Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2000 1,269,090 339,113 430,121 1,253,321 330,233 430,121 124,361 124,361 1,376,832 1,248,924 Equity Share capital - par value of Rp 500 per share Authorised - 6,000,000,000 shares Issued and fully paid 2,538,179,783 shares in 2001 and 2,506,642,396 shares in 2000 Additional paid-in capital Fixed assets revaluation reserve Difference arising from restructuring transactions among entities under common control (6,576) (345,957) (6,576) (291,427) Capital transactions of affiliates Exchange differences due to financial statement translation Investment revalution reserve 4,700 (482,234) 4,700 (1,257,407) Appropriated retained earnings Accumulated lossses 2,709,450 1,836,250 Total equity 13,241,727 14,053,850 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Halaman - 113 - Page INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY PROFORMA STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah, except earnings/(losses) per share) LAPORAN LABA RUGI PROFORMA UNTUK TAHUN YANG BERKAHIR 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham) 2001 Penghasilan bersih Beban pokok penghasilan Laba kotor Beban usaha Laba usaha Penghasilan (beban) lain-lain: Rugi selisih kurs Beban bunga Penyisihan kerugian Penghasilan bunga Penghasilan lain-lain Bagian laba bersih perusahaan asosiasi dan anak perusahaan 2000 19,606,634 20,158,966 (17,667,478) (17,989,467) 1,939,156 2,169,499 (1,340,898) (1,155,347) 598,258 1,014,152 (693,999) (778,433) (55,900) 173,267 38,340 (1,847,388) (912,460) (214,892) 160,289 30,302 (1,316,725) (2,784,149) 1,499,900 641,199 Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan 781,433 Manfaat pajak penghasilan 74,423 480,672 855,856 (648,126) Laba/(rugi) dari aktivitas normal Pendapatan luar biasa, setelah pajak - (1,128,798) 392,000 Net revenues Cost of revenues Gross profit Operating expenses Operating income Other income (expenses): Foreign exchange losses Interest expense Provision for losses Interest income Other income Equity in net income of associated companies and subsidiaries Profit/(loss) before income tax Income tax benefit Profit/(loss) from ordinary activities Extraordinary income, net of tax 855,856 (256,126) Net income/(loss) Laba/(rugi) per saham Dasar (Rupiah penuh) 340 (103) Earnings/(losses) per share Basic (full Rupiah) Dilusian (Rupiah penuh) 334 (103)* Laba/(rugi) bersih * Pada tahun 2000 dampak atas konversi rights dan opsi saham yang berpotensi menjadi saham bersifat anti-dilutif. * Halaman - 114 - Page Diluted (full Rupiah) In 2000 the effect of all potential shares from the exercise of rights and stock options is anti dilutive. INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PROFORMA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Modal saham/ Share capital Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference arising from restructuring transactions among entities under common control Selisih penilaian kembali aktiva tetap/ Fixed assets revaluation reserve Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital PROFORMA STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi/ Capital transactions of affiliates Saldo dipindahkan/ Carry forward balance Saldo 1 Januari 2001 Penyesuaian: - Penyisihan atas manfaat uang jasa karyawan – Perseroan - Pengaruh pajak sehubungan dengan penyisihan manfaat karyawan – Perseroan - Penyisihan atas manfaat uang jasa karyawan – anak perusahaan Saldo 1 Januari 2001, setelah penyesuaian Laba bersih Penerbitan saham Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Cadangan penilaian investasi 1,253,321 330,233 430,121 124,361 1,248,924 3,386,960 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1,253,321 15,769 - 330,233 8,880 430,121 - 124,361 - 1,248,924 - 3,386,960 15,769 8,880 - - - - 127,908 127,908 - - - - - - Saldo 31 Desember 2001 1,269,090 339,113 430,121 124,361 1,376,832 Saldo pindahan/ Carried forward balance Akumulasi selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial statement translation Saldo 1 Januari 2001 Penyesuaian: - Penyisihan atas manfaat uang jasa karyawan – Perseroan - Pengaruh pajak sehubungan dengan penyisihan manfaat karyawan – Perseroan - Penyisihan atas manfaat uang jasa karyawan – anak perusahaan Saldo 1 Januari 2001, setelah penyesuaian Laba bersih Penerbitan saham Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Cadangan penilaian investasi 3,386,960 Saldo 31 Desember 2001 3,539,517 (6,576) Cadangan penilaian investasi/ Investment revaluation reserve Saldo laba telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated retained earnings (291,427) Saldo defisit/ Accumulated losses 3,539,517 Balance at 31 December 2001 Jumlah/ Total 4,700 (1,257,407) 1,836,250 - - - - (28,230) (28,230) - - - - 8,470 8,470 - - - - (60,923) (60,923) 4,700 - (1,338,090) 855,856 - 3,386,960 15,769 8,880 (6,576) - 127,908 - - (6,576) (291,427) - 1,755,567 855,856 15,769 8,880 - - 127,908 (54,530) - - (54,530) (345,957) 4,700 Halaman - 115 - Page Balance at 1 January 2001 Adjustments: Provision for employee entitlements the Company Tax effect in relation to the provision for employee entitlements the Company Provision for employee entitlements subsidiaries Balance at 1 January 2001, after adjustment Net income Shares issued Additional paid in capital Capital transactions of affiliates Investment revaluation reserve (482,234) Balance at 1 January 2001 Adjustments: Provision for employee entitlements the Company Tax effect in relation to the provision for employee entitlements the Company Provision for employee entitlements subsidiaries Balance at 1 January 2001, after adjustment Net income Shares issued Additional paid in capital Capital transactions of affiliates Investment revaluation reserve 2,709,450 Balance at 31 December 2001 INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PROFORMA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference arising from restructuring transactions among entities under common control Selisih penilaian kembali aktiva tetap/ Fixed asset revaluation reserve Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital Modal saham/ Share capital PROFORMA STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi/ Capital transactions of affiliates Saldo dipindahkan/ Carry forward balance Saldo 1 Januari 2000 Rugi bersih Modal saham Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Cadangan penilaian investasi 1,236,228 17,093 - 275,372 54,861 430,121 - 124,361 - 817,732 - 2,883,814 17,093 54,861 - - - - 431,192 431,192 - - - - - - Saldo 31 Desember 2000 1,253,321 330,233 430,121 124,361 1,248,924 Saldo pindahan/ Carried forward balance Akumulasi selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial statement translation Saldo 1 Januari 2000 Rugi bersih Penerbitan saham Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Cadangan penilaian investasi 2,883,814 17,093 54,861 Saldo 31 Desember 2000 3,386,960 (6,576) - 431,192 - - (6,576) Cadangan penilaian investasi/ Investments revaluation reserve Saldo laba telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated retained earnings Saldo defisit/ Accumulated losses 3,386,960 Balance at 31 December 2000 Jumlah/ Total 279,617 - 4,700 - - - - 431,192 (571,044) - - (571,044) (291,427) 4,700 Halaman - 116 - Page Balance at 1 January 2000 Net loss Shares issued Additional paid in capital Capital transactions of affiliates Investment revaluation reserve (1,001,281) (256,126) - (1,257,407) 2,160,274 (256,126) 17,093 54,861 Balance at 1 January 2000, Net loss Shares issued Additional paid in capital Capital transactions of affiliates Investment revaluation reserve 1,836,250 Balance at 31 December 2000 INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY PROFORMA STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) LAPORAN ARUS KAS PROFORMA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2001 Arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan dari pelanggan Penghasilan bunga yang diterima Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran untuk beban usaha Kenaikan/(penurunan) kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan margin deposit atas fasilitas letter of credit Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi: Dividen kas yang diterima Penurunan penempatan jangka pendek Penerimaan dari pengembalian uang muka penyertaan saham Hasil penjualan aktiva tetap 2000 19,763,678 126,579 (18,157,224) (427,051) (767,558) 19,799,802 170,498 (17,438,209) (288,741) (672,785) 27,330 (33,700) (27,330) (25,113) 357,201 282,078 Cash flows from operating activities: Receipts from customers Interest income received Payments to suppliers Payments to employees Payments for operating expenses Additions/(deductions) of restricted cash and time deposits in respect of margin deposits for letter of credit facilities Payment of corporate income tax Receipts from other operating activities 889,255 1,800,200 Net cash flows provided from operating activities 541,786 2,556 189,451 122,722 14,412 3,338 56,639 5,590 Cash flows from investing activities: Cash dividends received Reductions of short-term investments Advances returned for purchase of shares of stock Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets and assets not yet used in operations Additions to advances to related parties Additions to investments Additions to deferred charges Perolehan aktiva tetap dan aktiva yang belum digunakan dalam usaha Penambahan uang muka kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Penambahan investasi Penambahan biaya tangguhan (64,133) (89,643) (70,752) (70,466) - (12,640) (2,835) Kas bersih yang diperoleh sebelum laba luar biasa 356,741 269,284 Cash received before extraordinary income Penerimaan dari penghentian hak distributor tunggal 1,164,300 - Proceeds from termination of sole distributionship rights Kas bersih yang diperoleh untuk aktivitas investasi 1,521,041 269,284 Net cash flows provided from investing activities Halaman - 117 - Page INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY PROFORMA STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) LAPORAN ARUS KAS PROFORMA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2001 2000 Arus kas dari aktivitas pendanaan: Penambahan modal saham Penambahan uang muka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pembayaran beban bunga Pembayaran hutang jangka panjang Penambahan/(penurunan) kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya untuk pembayaran pokok pinjaman dan bunga Penurunan dana pelunasan obligasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan 3,328 (797,933) (651,618) Cash flows from financing activities: Proceeds from issuance of share capital Additions to advances from related parties Interest paid Repayment of long-term loans 201,375 (16,262) (155,329) (20,592) Additions to/(deductions of) restricted cash and time deposits for loan principal and interest payments Deductions of bond sinking funds (2,442,347) (1,596,910) Net cash flows used in financing activities 24,649 13,391 (747,858) (1,917,642) Kenaikan/(penuruan) bersih kas dan setara kas (32,051) Efek dari perubahan kurs pertukaran pada kas dan setara kas 25,234 472,574 Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents 9,109 1,584 Effects of exchange rate changes on cash and cash equivalents Kas dan setara kas pada awal tahun 818,905 344,747 Cash and cash equivalents at the beginning of the year Kas dan setara kas pada akhir tahun 795,963 818,905 Cash and cash equivalents at the end of the year Kegiatan-kegiatan yang tidak mempengaruhi arus kas: Penerbitan opsi pemilikan saham kepada karyawan Rugi yang belum direalisasi atas efek tersedia untuk dijual Activities not affecting cash flows: (5,678) 46,720 Issuance of stock options to employees Unrealised losses on securities (571,044) available for sale Halaman - 118 - Page INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY RECONCILIATION OF NET INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2001 AND 2000 (Expressed in millions of Rupiah) REKONSILIASI LABA BERSIH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) A reconciliation between net income/(loss) in the consolidated statements of income and net income/(loss) in the statements of income of the Company for the years ended 31 December 2001 and 2000 are as follows: Rekonsiliasi antara laba/(rugi) bersih konsolidasian dan laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut: 2001 Laba/(rugi) bersih konsolidasi Rekonsiliasi: - Kerugian/(pembatalan kerugian) melebihi nilai investasi pada anak perusahaan - Perbedaan atas eliminasi laba atau rugi antar perusahaan antara metode ekuitas dan metode konsolidasi Laba/(rugi) bersih Perseroan (induk perusahaan saja) 2000 844,511 11,345 855,856 Net income/(loss) per consolidated statements of income Reconciliation: Losses/(reversal of loss) in excess of the investments (13,332) in subsidiaries Difference in elimination of intercompany profits or losses under the equity and consolidation (4,087) methods (238,707) (256,126) Halaman - 119 - Page Net income/(loss) of the Company (parent company only) This page has been left intentionally blank. Corporate Data ASTRA international i Board of Commissioners Abdul Rachman Ramly, Presiden Komisaris Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Astra International Tbk (Februari 2000-kini; 1993–1997). Sebelumnya, sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Astra International Tbk (1997–2000). Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat dan Grenada (1988-1993). Delegasi Indonesia di APEC Business Advisory Council (ABAC) dan Asia Europe Business Forum (ASEM) (1995–1998). Purnawirawan ABRI dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI (1945–1982). Menjabat beberapa kedudukan penting dalam pemerintahan dan BUMN, antara lain: Direktur Utama Pertamina (1984-1988) dan PT Tambang Timah (1976-1984), dan Konsul Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong (1972-1973) dan New York (1973-1975). Abdul Rachman Ramly, President Commissioner An Indonesian citizen. He serves as the President Commissioner of PT Astra International Tbk (February 2000–present, 1993-1997). He previously held the position of Vice President Commissioner of PT Astra International Tbk (1997–2000), Republic of Indonesia‘s Ambassador to the United States of America and Grenada (1988-1993), and Member of APEC Business Advisory Council (ABAC) and Asia Europe Business Forum (ASEM 1995 to 1998). He is a retired Army Officer, lastly holding the rank of Major General (1945-1982). He also held several positions in the government and stateowned companies, including the President Director of Pertamina (Stateowned Oil Company, 1984-1988) and of PT Tambang Timah (State-owned Tin Company 1976-1984), and the Republic of Indonesia’s Consul General in Hong Kong (1972–1973) and in New York (1973-1975). Benjamin Arman Suriadjaya, Komisaris Warga Negara Indonesia. Sejak Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2000 diangkat kembali sebagai Komisaris PT Astra International Tbk. Bergabung dengan PT Astra International Tbk pada tahun 1970. Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1959. Benjamin Arman Suriadjaya, Commissioner Indonesian citizen. He was re-appointed as Commissioner of PT Astra International Tbk in the General Meeting of Shareholders in 2000. He joined PT Astra International Tbk in 1970. He graduated from Bandung Institute of Technology in 1959. Sri Mulyani Indrawati, Komisaris Warga Negara Indonesia. Menjabat Komisaris Perseroan sejak Februari 2000. Sejak tahun 1999 diangkat sebagai Sekretaris di Dewan Ekonomi Nasional. Anggota Tim Asisten Menteri Keuangan Bidang Moneter dan Keuangan sejak tahun 1998. Menjabat berbagai kedudukan akademis di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sejak tahun 1985 hingga sekarang. Menyelesaikan program doktor bidang ekonomi di Universitas Illinois, Amerika Serikat, pada tahun 1992. Sri Mulyani Indrawati, Commissioner Benny Subianto, Wakil Presiden Komisaris Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris sejak Februari 2000. Memulai karier di PT Astra International Tbk pada tahun 1969. Pernah menjabat sebagai Komisaris (1998– 2000) dan Wakil Presiden Direktur PT Astra International Tbk (1990–1998), Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk (1997–1999), PT Berau Coal (1995–2001) dan PT Komatsu Indonesia Tbk (1993–1999), Komisaris PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (1992–1999), dan Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk (1989-1999). Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1969. Benny Subianto, Vice President Commissioner An Indonesian citizen. He was appointed as Vice President Commissioner of PT Astra International Tbk since February 2000. He started his career at PT Astra International Tbk in 1969. He served as Commissioner (19982000) and Vice President Director of PT Astra International Tbk (1990– 1998), as President Commissioner of PT United Tractors Tbk (1997-1999), PT Berau Coal (1995-2001) and PT Komatsu Indonesia Tbk (1993-1999), Commissioner of PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (1992-1999), and the President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk (1989-1999). Graduated from Bandung Institute of Technology in 1969. An Indonesian citizen. She serves as Commissioner of the Company since February 2000. Since 1999, she held the position of Secretary to the National Economic Council and member of the Ministerial Assistant team on Monetary and Financial affairs, the Ministry of Finance since 1998. She holds various academic positions at the Faculty of Economics, University of Indonesia, since 1985. She completed her PhD on Economics at the Illinois University, USA, in 1992. Edwin Soeryadjaya, Komisaris Warga Negara Indonesia. Menjabat Komisaris Perseroan sejak tahun 2000. Saat ini juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Artimas Kencana Murni (1995-kini) dan Komisaris pada PT AriaWest International (1996-kini). Pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Astra International Tbk (1978–1993). Menyelesaikan pendidikan di bidang administrasi niaga pada Universitas Southern California, AS, pada tahun 1974. Edwin Soeryadjaya, Commissioner An Indonesian citizen. He has been a Commissioner of the Company since 2000. He is also President Director of PT Artimas Kencana Murni (1995-now) and Commissioner of PT AriaWest International (1996-now). He formerly served as Vice President Director PT Astra International Tbk (1978–1993). He completed his bachelor degree in business administration from the University of Southern California, USA, in 1974. ASTRA international ii Board of Commissioners Anthony John Liddell Nightingale, Komisaris Warga Negara Inggris. Menjabat Komisaris Perseroan sejak tahun 2000. Saat ini menjabat sebagai Chairman dari Jardine Pacific, Executive Chairman dari Jardine Motor Group, Direktur beberapa perusahaan publik antara lain: Cycle & Carriage, Jardine Matheson Holdings, Edaran Otomobil Nasional, Hap Seng Consolidated, MCL Land dan Cycle & Carriage Bintang, dan sebagai Deputy Chairman dari General Committee of Hong Kong General Chamber of Commerce dan anggota Hong Kong Trade Development Council. Pada tahun 1994 menjadi anggota Board dari Jardine Matheson Holdings. Bergabung dengan Jardine Matheson Group sejak tahun 1969. Meraih bachelor degree (Honours) in Classics di Peterhouse, Cambridge, tahun 1969. Anthony John Liddell Nightingale, Commissioner A British citizen. He has been a Commissioner of the Company since 2000. Currently, he serves as Chairman of Jardine Pacific, Executive Chairman of Jardine Motor Group and Director of several other public companies, such as Cycle & Carriage, Jardine Matheson Holdings, Edaran Otomobil Nasional, Hap Seng Consolidated, MCL Land, and Cycle & Carriage Bintang, and also Deputy Chairman of the General Committee of Hong Kong General Chamber of Commerce and a Council Member of Hong Kong Trade Development Council. He became a Board member of Jardine Matheson Holdings in 1994. He joined Jardine Matheson Group in 1969. He obtained his bachelor degree (Honours) in Classics, in Peterhouse, Cambridge, in 1969. Vimala Menon, Komisaris Warga Negara Malaysia. Diangkat menjadi Komisaris PT Astra International Tbk pada tahun 2000. Saat ini menjabat sebagai Direktur Eksekutif untuk pelayanan keuangan dan korporat dari Edaran Otomobil Nasional Bhd, Malaysia, dan duduk di Board dari beberapa perusahaan di dalam grup Edaran Otomobil Nasional. Menjabat sebagai Direktur di Cycle & Carriage Limited, Singapura, dan di MCL Land Limited, Singapura. Terdaftar sebagai associate member dari Institute of Chartered Accountants di Inggris dan Wales, dan juga anggota dari Malaysian Institute of Accountants. Vimala Menon, Commissioner A Malaysian citizen. She has been appointed as member of the Board of Commissioners of PT Astra International Tbk in 2000. Currently she is the Executive Director for Finance & Corporate Services of Edaran Otomobil Nasional Bhd, Malaysia, and sits on the board of several companies in Edaran Otomobil Nasional Group. She is also director of Cycle & Carriage Limited, Singapore, and MCL Land Limited, Singapore. Ms Menon is an associate member of the Institute of Chartered Accountants in England and Wales and also a member of the Malaysian Institute of Accountants. Philip Eng Heng Nee, Komisaris Warga Negara Singapura. Diangkat menjadi Komisaris Peseroan sejak tahun 2000. Menjabat berbagai posisi di Cycle & Carriage Group sejak tahun 1982 dan saat ini sebagai Direktur Pelaksana Grup yang bertanggung jawab atas operasi Grup. Juga duduk di Board dari beberapa perusahaan anak dan afiliasi utama Grup Cycle & Carriage di Malaysia, Australia, Selandia Baru, Thailand dan Vietnam, direktur di MCL Land dan di Metalock, Singapura, dan di Cycle & Carriage Bintang, Malaysia. Pernah menjabat sebagai Presiden dari Singapore Motor Traders Association pada tahun 1988 sampai 1991. Saat ini menjabat sebagai wakil ketua dari Singapore-Australia Business Alliance Forum (SABAF). Philip Eng Heng Nee, Commissioner A Singaporean citizen. He has been a Commissioner of the Company since 2000. He served with the Cycle & Carriage Group in various positions since 1982 and is currently the Group Managing Director with overall responsibility for the Group’s operations. He sits on the boards of the Cycle & Carriage Group’s major subsidiaries and associates in Malaysia, Australia, New Zealand, Thailand and Vietnam, a director of MCL Land and of Metalock, Singapore, and of Cycle & Carriage Bintang, Malaysia. He was a past president of the Singapore Motor Traders Association from 1988 to 1991. He is currently Deputy Chairman of the Singapore-Australia Business Alliance Forum (SABAF). Neville Barry Venter, Komisaris Warga Negara Afrika Selatan. Komisaris PT Astra International Tbk sejak tahun 2000. Saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan Group dari Cycle & Carriage Group. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan Jardine Pacific, dan sebelum bergabung dengan Jardine Group, menjabat sebagai Group Financial Controller dari Rennies Group Limited di Afrika Selatan Neville Barry Venter, Commissioner A South African citizen. He has been Commissioner of PT Astra International Tbk since 2000. At present, he is the Group Finance Director of Cycle & Carriage Group. He was previously the Finance Director of Jardine Pacific, and prior to joining the Jardine Group he was the Group Finance Director of Rennies Group Limited in South Africa. Motonobu Takemoto, Komisaris Warga Negara Jepang. Menjabat sebagai Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei 2001. Bergabung dengan Toyota Motor Sales Co., Ltd. pada tahun 1969. Menjabat sebagai Direktur Pelaksana Toyota Motor Asia Pacific Pte., Ltd. (Toyota Motor Management Services Singapore Pte., Ltd.) sejak tahun 2001, sebagai Executive Vice President Toyota Motor Thailand Co., Ltd. pada tahun 1994. Menyelesaikan pendidikan di fakultas adminstrasi niaga di Universitas Kobe, Jepang, pada tahun 1969. Motonobu Takemoto, Commissioner A Japanese citizen. He is Commissioner of PT Astra International Tbk since May 2001. He joined Toyota Motor Sales Co., Ltd., in 1969. He has been appointed as Managing Director of Toyota Motor Asia Pacific Pte., Ltd. (Toyota Motor Management Services Singapore Pte., Ltd.) since 2001, and served as Executive Vice President of Toyota Motor Thailand Co., Ltd. in 1994. He graduated from the faculty of business administration in Kobe University, Japan, in 1969. ASTRA international iii Board of Directors From Left to Right: Sitting: Budi Setiadharma (Vice President Director), Theodore Permadi Rachmat (President Director) Standing: Gunawan Geniusahardja, John Slack, Prijono Sugiarto, Danny Walla, Rudyanto Hardjanto, Michael D. Ruslim, Kour Nam Tiang Theodore Permadi Rachmat, Presiden Direktur Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak Februari 2000. Bergabung dengan PT Astra International Tbk sejak tahun 1969. Menjabat sebagai Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk (Oktober 1999-kini), Komisaris (1998–2000) dan Presiden Direktur PT Astra International Tbk (1984–1998), dan Komisaris PT Bank Universal Tbk (1995-Nopember 2001). Pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris (1994-1998), Komisaris (1984-1991), Presiden Direktur (1979-1983) dan Direktur PT United Tractors Tbk (1972-1978). Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1968. Theodore Permadi Rachmat, President Director An Indonesian citizen. He has been appointed President Director of PT Astra International Tbk since February 2000. He joined PT Astra International Tbk since 1969. He served as Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk (1999-now), Commissioner (1998–2000) and President Director of PT Astra International Tbk (1984–1998), Commissioner of PT Bank Universal Tbk (1995-November 2001). Previously served as President Commissioner (1994-1998), Commissioner (1984-1991), President Director (1979-1983) and Director of PT United Tractors Tbk (1972-1978). He graduated from the Bandung Institute of Technology in 1968. Budi Setiadharma, Wakil Presiden Direktur Warga Negara Indonesia. Diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur sejak 1998. Saat ini bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan seluruh bisnis otomotif Perseroan. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1970. Saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Astra Honda Motor, Komisaris di PT Toyota Astra Motor, PT Astra Daihatsu Motor dan PT Astra Otoparts Tbk. Sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur (1987–Nopember 2000) dan Direktur PT Astra Honda Motor (1978–1987), Direktur (1982– 1998) dan General Manager Honda Division PT Astra International Tbk (1975-1978). Lulus dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, pada tahun 1970. Budi Setiadharma, Vice President Director An Indonesian citizen. He has been appointed as Vice President Director since 1998. Responsible for coordinating all Company’s automotive business. He joined the Company since 1970. Currently he serves as President Commissioner of PT Astra Honda Motor, Commissioner of PT Toyota Astra Motor, PT Astra Daihatsu Motor and PT Astra Otoparts Tbk. He was formerly President Director (1987–November 2000) and Director of PT Astra Honda Motor (1978–1987), Director (1982-1978) and General Manager Honda Division of PT Astra International Tbk (1975-1978). He graduated from Parahyangan Catholics University, Bandung, in 1970. ASTRA international iv Board of Directors Rudyanto Hardjanto, Direktur Warga Negara Indonesia. Diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1984. Bertanggung jawab atas divisi otomotif II (Toyota). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1971. Menjabat sebagai Presiden Direktur (sejak 1989) dan Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (1982-1988), dan Komisaris PT United Tractors Tbk sejak tahun 2001. Lulus dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1970. Rudyanto Hardjanto, Director An Indonesian citizen. He has been Director of the Company since 1984 and in charge of automotive division II (Toyota). He joined the Company since 1971. He serves as the President Director (since 1989) and previously as Vice President Director (1982-1988), of PT Toyota Astra Motor, and Commissioner of PT United Tractors Tbk since 2001. He graduated from the Bandung Institute of Technology in 1970. Michael D. Ruslim, Direktur Warga Negara Indonesia. Direktur PT Astra International Tbk sejak tahun 1991. Bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan seluruh bisnis non-otomotif dan sebagai grup direktur untuk divisi infrastruktur. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1983. Sebelum bergabung dengan Perseroan, bekerja sebagai Assistant Vice President di Citibank N.A, Jakarta. Menyelesaikan pendidikan pada University of Wisconsin, Madison, AS, pada tahun 1978. Michael D. Ruslim, Director An Indonesian citizen. He has been a Director of PT Astra International Tbk since 1991. Responsible for coordinating all non-automotive business, and as group director for infrastructure division. He joined the Company since 1983. Prior to joining the Company, he was Assistant Vice President of Citibank N.A, Jakarta. He graduated from the University of Wisconsin, Madison, USA, in 1978. Danny Walla, Direktur Warga Negara Indonesia. Diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1990. Bertanggung jawab atas divisi otomotif I and IV (sepeda motor dan komponen). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1971. Saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Astra Otoparts Tbk, Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk. Pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris (20002001), Komisaris PT Astra Honda Motor (1993-2000), Presiden Komisaris PT GS Battery, PT Kayaba Indonesia dan PT Denso Indonesia Corp. (19902000), dan Presiden Direktur PT Gemala Kempa Daya (1989-1999). Lulus dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1971. Danny Walla, Director An Indonesian citizen. He has been Director of the Company since 1990. Responsible for automotive division I and IV (motorcycle and component). Joined the Company since 1971. He presently serves as President Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk, Commissioner PT Astra Agro Lestari Tbk and PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk. Previously, he was President Commissioner (2000-2001) and Commissioner of PT Astra Honda Motor (1993-2000), President Commissioner of PT GS Battery, PT Kayaba Indonesia and PT Denso Indonesia Corp. (1990-2000), and President Director of PT Gemala Kempa Daya (1989-1999). He graduated from the Bandung Institute of Technology in 1971. Kour Nam Tiang, Direktur Warga Negara Malaysia. Bergabung dan menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk sejak tahun 2000. Bertanggung jawab atas divisi alat berat, divisi agribisnis dan perkayuan. Sejak tahun 2001 sampai saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk dan Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. Sebelumnya menjabat sebagai General Manager dan Pimpinan Pengembangan Bisnis Cycle & Carriage Limited (1997-2000). Pernah bekerja dalam bidang bank investasi dan konsultan di Cina, Singapura dan Australia. Memperoleh Certified Practising Accountant, Australian Society of CPA’s pada tahun 1988, gelar master of commerce dari University of New South Wales pada tahun 1986 dan bachelor degree dalam bidang ekonomi pada University of Sydney pada tahun 1984. Kour Nam Tiang, Director A Malaysian citizen. Appointed as Director of PT Astra International Tbk in 2000. Responsible for heavy equipment division, agribusiness division and woodbased division. He is currently President Commissioner of PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk and Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk. Formerly, he was the General Manager and Head of Business Development of Cycle & Carriage Group (1997-2000). Has worked in investment banking and consulting in China, Singapore and Australia. He obtained his CPA from the Australian Society of Certified Practising Accountants (CPA) in 1988, Master of Commerce from the University of New South Wales in 1986, and a Bachelar of Economics degree from Sydney University in 1984. John Slack, Direktur Warga negara Inggris. Menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk sejak Mei 2001. Sebelum bergabung dengan PT Astra International Tbk, menjabat posisi-posisi senior dalam bidang keuangan pada perusahaanperusahaan multinasional seperti Price Waterhouse, Standard Chartered Bank dan KPMG di London, Sydney, Jakarta, Melbourne dan Manila. Jabatan terakhir sebelum bergabung dengan PT Astra International Tbk adalah sebagai Direktur dan Chief Financial Officer di salah satu anak perusahaan di El Paso Energy, perusahaan yang tercatat di bursa Filipina. Lulus dari University of Manchester Institute of Science and Technology tahun 1972 (BSc Chemical Engineer) dan terpilih sebagai Fellow of the Institute of Chartered Accountants di England dan Wales tahun 1975 John Slack, Director A British Citizen. Director of PT Astra International Tbk. since 2001. Previously employed in senior financial positions with multinational corporations including Price Waterhouse, Standard Chartered Bank and KPMG in London, Sydney, Jakarta, Melbourne and Manila. Immediately prior to joining Astra International Tbk., assigned as Director and Chief Financial Officer for El Paso Energy’s publicly listed investments in the Philippines. Graduated from the University of Manchester Institute of Science and Technology in 1972 (BSc Chemical Engineer) and elected as a Fellow of the Institute of Chartered Accountants in England and Wales in 1975. ASTRA international v Board of Directors Prijono Sugiarto, Direktur Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk sejak Mei 2001. Bertanggung jawab atas divisi otomotif III (Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, BMW dan Peugeot). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1990. Saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Astra Daihatsu Motor, PT Pantja Motor dan PT Astra Nissan Diessel Indonesia. Menjabat sebagai Sales Engineering Manager di Daimler–Benz Germany dan Indonesia (1986-1990). Memperoleh gelar DipL-Ing automotive engineering di University of A Sc Konstanz, Jerman, pada tahun 1984, dan meraih gelar Master di bidang administrasi niaga di University of Bochum, Jerman, pada tahun 1986. Prijono Sugiarto, Director An Indonesian citizen. Appointed as Director of PT Astra International Tbk in May 2001. Responsible for automotive division III (Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, BMW dan Peugeot). Joined the Company since 1990. Currently he serves as President Commissioner of PT Astra Daihatsu Motor, PT Pantja Motor and PT Astra Nissan Diessel Indonesia. Prior to joining the Company, he served as Sales Engineering Manager in Daimler–Benz Germany and Indonesia (1986-1990). He obtained his DipL-Ing in automotive engineering in University of A Sc Konstanz, Germany, in 1984, and Master of Business Administration from the University of Bochum, Germany, in 1986. Gunawan Geniusahardja, Direktur Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk sejak Mei 2001. Bertanggung jawab sebagai grup direktur untuk divisi teknologi informasi dan divisi Jasa Keuangan. Bergabung dengan Astra sejak tahun 1981. Saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris antara lain di PT Astra Graphia Tbk dan PT Astra Multi Finance, sebagai Wakil Presiden Komisaris di PT Asuransi Astra Buana, dan Komisaris di PT Astra CMG Life dan PT Federal International Finance, dan Presiden Direktur di PT Astra Sedaya Finance. Pernah menjabat sebagai Direktur di PT Astra Daihatsu Motor (1993-1997) dan sebagai chief executive di PT Astra International Tbk – sales operation (1990-1997). Menyelesaikan studi di Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1981. Gunawan Geniusahardja, Director An Indonesian citizen. He is appointed as Director of PT Astra International Tbk since May 2001. Responsible as group director for information technology division and finance services division. He joined the Company since 1981. Currently he is President Commissioner in several companies inter alia in PT Astra Graphia Tbk and PT Astra Multi Finance, Vice President Commissioner of PT Asuransi Astra Buana, and Commissioner of PT Astra CMG Life and PT Federal International Finance, as President Director of PT Astra Sedaya Finance. Formerly served as Director of PT Astra Daihatsu Motor (1993-1997) and as chief executive of PT Astra International Tbk – sales operation (1990-1997). He graduated from the Indonesian Christian University, in 1981. ASTRA international vi Laporan Tahunan ini ditandatangani oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Astra International Tbk pada bulan Mei 2002. This Annual Report is signed by the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Astra International Tbk in May 2002. Dewan Komisaris / Board of Commissioners Abdul Rachman Ramly Benny Subianto Benjamin Arman Suriadjaya (Presiden Komisaris/President Commissioner) (Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner) (Komisaris/Commissioner) Sri Mulyani Indrawati Anthony John Liddell Nightingale Edwin Soeryadjaya (Komisaris/Commissioner) (Komisaris/Commissioner) (Komisaris/Commissioner) Vimala Menon Philip Eng Heng Nee (Komisaris/Commissioner) (Komisaris/Commissioner) Neville Barry Venter Motonobu Takemoto (Komisaris/Commissioner) (Komisaris/Commissioner) Direksi / Board of Directors Theodore Permadi Rachmat Budi Setiadharma Rudyanto Hardjanto (Presiden Direktur/President Director) (Wakil Presiden Direktur/Vice President Director) (Direktur/Director) Michael D. Ruslim Danny Walla Kour Nam Tiang (Direktur/Director) (Direktur/Director) (Direktur/Director) John Slack Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja (Direktur/Director) (Direktur/Director) (Direktur/Director) ASTRA international vii Corporate information Dewan Komisaris / Board of Commissioners Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Abdul Rachman Ramly* Benny Subianto* Benjamin Arman Suriadjaya* Sri Mulyani Indrawati* Edwin Soeryadjaya* Anthony John Liddell Nightingale Vimala Menon Philip Eng Heng Nee Neville Barry Venter Motonobu Takemoto President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner * juga menjabat Komisaris Independent * also as Independent Commissioner Direksi / Board of Directors Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Komite Audit Audit Committee Benny Subianto, Ketua/ Chairman Patrick Alexander Jusuf Halim Corporate Secretary Aminuddin E-mail : [email protected] Investor Relations Lukas Iwan, Gidion Hasan E-mail : [email protected] E-mail : [email protected] Theodore Permadi Rachmat Budi Setiadharma Rudyanto Hardjanto Michael D. Ruslim Danny Walla Kour Nam Tiang John Slack Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja Auditor Kantor Akuntan Publik Drs. Hadi Sutanto & Rekan PricewaterhouseCoopers Building, 6th Floor Jl. HR Rasuna Said Kav. C-3 Kuningan Jakarta Selatan 12920 Telp. (62-21) 521-2901-6 Fax. (62-21) 521-2911/12 Biro Admistrasi Efek Share Registrar PT Raya Saham Registra Plaza Sentral Building, Floor 2 Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48 Jakarta 12930 Telp. (62-21) 252-5666 Fax. (62-21) 525-5028 President Director Vice President Director Director Director Director Director Director Director Director Saham tercatat pada Shares Listed In Jakarta Stock Exchange Surabaya Stock Exchange Alamat Perusahaan Registered Office Astra International Building Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta 14330 Telp. (62-21) 652-2555 Fax. (62-21) 651-2058/59 Homepage www.astra.co.id E-mail [email protected] Designed & Produced by press Media Pte Ltd • tel: (65) 6880 2838 PT ASTRA International Tbk Head Office: Jalan Gaya Motor Raya No.8. Sunter II Jakarta 14330, Indonesia Tel: (62-21) 652 25555 Fax: (62-21) 651 2058, 651 2059