Milestones in 2001

advertisement
Contents
Corporate Profile
2
Stock Highlights
3
Financial Highlights
4
Message from the
President Commissioner
6
Letter from the President Director
to Shareholders
8
Management Report
11
Milestones in 2001
13
Corporate Governance
16
Business Segmental Information
•
•
•
•
•
•
•
AUTOMOTIVE DIVISION
– Automobile Group
– Motorcycle Group
– Component Group
HEAVY EQUIPMENT DIVISION
FINANCIAL SERVICES DIVISION
AGRIBUSINESS DIVISION
WOODBASED DIVISION
INFORMATION-TECHNOLOGY DIVISION
INFRASTRUCTURE DIVISION
19
27
31
35
37
39
41
Human Resources Development
43
Environmental Management
47
Social Responsibility
49
Corporate Plan in 2002
53
Financial Report
56
Corporate Data
Board of Commissioners
Board of Directors
Corporate Information
i
iii
vii
ASTRA international
2
Corporate Profile
Bermula dari sebuah perusahaan dagang pada tahun 1957, Astra
telah meluaskan jangkauan usaha dan investasinya. Kini PT Astra
International Tbk (“Perseroan”) adalah sebuah perusahaan publik
yang memiliki tujuh bidang usaha, yaitu Divisi Otomotif, Divisi
Alat Berat, Divisi Jasa Keuangan, Divisi Agribisnis, Divisi
Perkayuan, Divisi Teknologi Informasi dan Divisi Infrastruktur.
Started as a trading company in 1957, Astra has since expanded
its business and investment reach. Today, PT Astra International
Tbk (the “Company”) is a public Vompany with seven business
divisions: Automotive, Heavy Equipment, Financial Services,
Agribusiness, Wood-Based, Information Technology, and
Infrastructure.
Dalam pengembangan usahanya selama ini, Perseroan banyak
bermitra usaha dengan perusahaan-perusahaan bereputasi
internasional. Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya sejak tahun 1990, dengan nilai kapitalisasi pasar saham
Perseroan per 31 Desember 2001 sekitar Rp 5 triliun dengan
4.637 pemegang saham.
Over the course of its development, the Company has formed
partnerships with numerous internationally reputable companies.
Listed on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock
Exchange since 1990, the Company’s market capitalization as of
31 December, 2001 stood at approximately Rp 5 trillion, with
4,637 shareholders.
Karyawan Grup Astra di seluruh Indonesia per 31 Desember 2001
berjumlah sekitar 95.000 orang.
The Astra Group employed approximately 95,000 people
throughout Indonesia as of 31 December 2001.
KANTOR PUSAT ASTRA
ASTRA HEAD OFFICE
ASTRA international
3
Stock Highlights
MODAL DAN SAHAM (31 Desember 2001)
EQUITY AND STOCKS (as of 31 December 2001)
JARINGAN DISTRIBUSI ASTRA
ASTRA DISTRIBUTION NETWORK
Toyota
Daihatsu
Isuzu
BMW
Peugeot
Nissan Diesel
Honda (motorcycle)
Heavy Equipment
Astra Credit Company - ACC
Federal International Finance - FIF
Asuransi Astra Buana - AAB
Astra CMG Life
Astra Otoparts - AOP
104
98
98
6
20
13
741
36
27
154
21
36
10
Modal Dasar /
Authorized Capital
6,000,000,000 saham / shares
Modal Ditempatkan dan Disetor /
Issued and Paid-up Capital
2,538,179,783 saham / shares
Harga Saham Astra di Bursa Efek Jakarta tahun 2001 dan 2002
Astra Stock Price at the Jakarta Stock Exchange in 2001 and 2002
Rp/Share
4,500
4,000
3,500
3,000
2,500
2,000
1,500
1,000
500
0
Jan
Feb
Mar
Apr
May Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
2001
KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM ASTRA
SHAREHOLDING COMPOSITION OF ASTRA
31 December 2001
30.69 Cycle & Carriage (Mauritius) Limited
7.56
Toyota Motor Corporation
5.74
Chase MB-US Resident (Norbax Inc)
5.44
Government of Singapore Investment
Corporation Pte Ltd A/c “C”
3.30
PT Mitra Invesdana Sekurindo
3.28
Endang Lestari Pujiastuti
2.36
International Finance Corporation
1.96
HSBC Bank PLC
1.63
China Development Industrial Bank
38.04 Others
Jan
Feb
Mar
2002
Apr
ASTRA international
4
Financial Highlights
ASTRA FINANCIAL HIGHLIGHTS (in billion Rp, unless stated otherwise)
DESCRIPTION
TOTAL ASTRA (Consolidated)
Net Revenues
Gross Profit
Operating Profit
EBITDA
Net Income / (Loss)
2001
30,123
5,657
2,677
3,493
845
2000
28,404
5,119
2,577
3,340
(239)
1999
14,853
3,298
1,759
2,468
1,487
Net Revenues
Rp trillion
40
30
20
10
0
1997 1998 1999 2000 2001
Total Assets
Current Assets
Fixed Assets
Current Liabilities
Total Borrowings
Total Equity
Total Equity + Minority Interest
26,574
10,173
7,816
10,355
16,506
2,567
4,550
26,863
8,930
7,664
10,100
17,774
1,705
3,455
22,204
7,577
7,431
7,396
15,486
2,012
3,634
2,000
1,000
0
-1,000
RATIO ANALYSIS & OTHERS
Return on Assets
Return on Equity
Gross Profit Margin
Operating Profit Margin
Current Ratio
Net Income (Loss)
Rp billion
1997
1998
1999
2000
2001
-2,000
3%
46%
19%
9%
1.0
-1%
-18%
18%
9%
1.0
6%
147%
22%
12%
1.1
-3,000
-4,000
Net Income (Loss) per share
Rp
Issued Shares (in million)
Net Income (Loss) per share (Rupiah)
Cash Dividend per share
2,538
335
0
2,507
(96)
0
2,472
624
0
1,000
500
0
-500
-1,000
-1,500
-2,000
* The consolidated financial statements for the year ended 31 December 1999 has
been restated to reflect the application of the Decision Letter No. Kep-06/PM/2000
dated 13 March, 2000 on the Amendment of Rule No. VIII. G.7 of the Capital Market
Supervisory Agency concerning the Guide of Financial Statement Presentation.
1997
1998
1999
2000
2001
ASTRA international
5
Financial Highlights
DESCRIPTION
Divisional Net Revenues
Rp trillion
35
TOTAL ASTRA (Consolidated)
Net Revenues
Net Income / (Loss)
Total Equity
Total Equity & Minority Interest
Total Assets
30
25
20
15
1998
1997
11,292
(3,689)
18
1,477
24,026
15,873
(279)
3,256
4,532
29,168
10
5
0
1
2
3
4
5
Others
Agribusiness
Finser
IT
Automotive
Heavy Equipment
Woodbased
Total Assets
Rp trillion
40
AUTOMOTIVE & NON FINANCIAL SERVICES
Net Revenues
10,208
Gross Profits
2,967
Operating Profit (excl. Equity Income)
1,701
EBITDA
2,313
Net Income / (Loss)
(3,620)
Total Assets
19,886
Current Assets
8,009
Fixed Assets
7,743
Current Liabilities
7,438
Total Borrowings
17,075
14,046
3,129
1,577
2,153
(438)
18,161
6,911
6,617
7,393
13,185
FINANCIAL SERVICES
Net Revenues
Net Income / (Loss)
Total Assets
1,084
(69)
4,140
1,826
159
11,007
-14%
-225%
-1%
-9%
30
20
10
0
1997
1998
1999
2000
2001
RATIO ANALYSIS
Fixed Assets
Rp trillion
8.0
TOTAL ASTRA (Consolidated)
- Return on Assets
- Return on Equity
7.5
7.0
6.5
6.0
1997
1998
1999
2000
2001
AUTOMOTIVE & NON FINANCIAL SERVICES
- Gross Profit Margin
29%
- Operating Profit Margin
13%
- Current Ratio
1.1
OTHERS
Issued Shares (In Million)
Net Income / (Loss)
per share (Rupiah)
Cash Dividend per share (Rupiah)
22%
11%
0.9
2,326
2,326
(1,586)
0
(120)
60
ASTRA international
6
Message from the President Commissioner
Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah Swt, yang
telah memberikan tuntunan dan perlindungan-Nya kepada kita
dalam melewati tahun 2001, sehingga Astra beserta grup usahanya
mampu melampaui masa tersebut dengan kinerja yang baik.
Perkembangan perekonomian Indonesia di sepanjang tahun 2001
memang belum menggembirakan. Dari sisi makro, defisit APBN
serta menurunnya investasi asing telah menekan laju pemulihan
ekonomi. Sementara meningkatnya inflasi dan gejolak nilai tukar
USD yang berkelanjutan mengakibatkan sektor usaha mengalami
kesulitan dalam menyesuaikan dan menetapkan harga jual yang
optimal. Lebih lanjut, faktor sosial dan keamanan yang belum
sepenuhnya kondusif terus menambah beban bagi masyarakat
secara keseluruhan. Walaupun ada juga beberapa sektor usaha
tertentu yang relatif tidak terpengaruh atau bahkan menikmati
melemahnya Rupiah.
Sebagaimana telah diperkirakan di awal tahun 2001, bidang
usaha utama Perseroan yakni di sektor penjualan kendaraan roda
empat akan mengalami kontraksi di tahun 2001 karena faktorfaktor tersebut di atas. Walaupun demikian, beberapa bidang
usaha lain terutama kendaraan roda dua terus menunjukkan
pertumbuhan yang sangat menggembirakan, sebagaimana
perkiraan.
Dengan kesungguhan Manajemen dalam melakukan efisiensi
serta mengantisipasi setiap perubahan, secara keseluruhan,
kinerja Perseroan dapat dikatakan telah mencapai hasil yang
optimal sebagaimana tercermin antara lain pada peningkatan
penjualan bersih dan laba bersih. Sehingga di tahun 2001,
Perseroan dapat memenuhi kewajiban hutang lebih baik dengan
pelaksanaan pembayaran sebagian hutang lebih awal dari yang
dijadwalkan.
Dari sisi operasional, di tengah persaingan pasar yang semakin
kompetitif, yang disebabkan oleh masuknya para pesaing baru
di bisnis kendaraan roda empat dan roda dua, serta terobosanterobosan baru yang dilakukan oleh para kompetitor lama,
ternyata keunggulan kompetitif Grup Astra relatif tidak
tergoyahkan. Pangsa pasar produk-produk Astra relatif tidak
terganggu, bahkan beberapa menunjukkan peningkatan
dibanding sebelumnya. Kondisi tersebut disebabkan terutama
oleh komitmen Manajemen dan segenap jajaran karyawan untuk
selalu mengedepankan kualitas, profesionalitas, efisiensi dan
kepuasan pelanggan di semua unit kerja.
Let us give praise and thanks to Almighty God, who provided us
with His guidance and protection in 2001, allowing Astra and its
group of businesses to post a positive performance for the year.
Indonesia’s economic development in 2001 was not encouraging.
On the macro level, the state budget deficit and decreasing foreign
investment slowed economic recovery. Rising inflation and the
continuing volatility of the rupiah against the US dollar made it
difficult for businesses to adjust and set optimum sales prices. In
addition, social and security factors continued to burden society
in general. Despite all of this, a number of business sectors were
relatively unaffected by and even enjoyed the benefits of a
weakening rupiah.
As predicted in early 2001, the Company’s main business,
automobile sales, experienced a contraction in 2001 as a result
of the above factors. Nevertheless, other businesses, particularly
the motorcycle business, continued to show a very heartening
growth, as expected.
With the seriousness of the Management in pursuing efficiency
and anticipating every possible change, the Company in general
achieved the optimum results, as seen by the increase in inter alia
net sales and net profit. Therefore in 2001, the Company was
able to repay part of its debts ahead of their maturity dates.
From the operational side, amid the tightening of the market as
a result of the entrance of new competitors in the automotive
and motorcycle industries and new innovations introduced by
old competitors, the competitiveness of the Astra Group was
relatively unchallenged. The market share of Astra products
remained stable, with the market share of a number of products
improving. This was the result of the commitment of the
ASTRA international
7
Message from the President Commissioner
Kebijakan Manajemen yang menekankan pentingnya pelaksanaan
etika bisnis dan etika kerja di jajaran Astra, serta program
Community Development dan pelaksanaan Good Corporate
Governance secara konsisten patut dihargai. Kesemua hal tersebut
di atas, betapa pun telah menunjang bagi terciptanya Good
Corporate Image, sesuatu yang melahirkan kepercayaan, empati
dan dukungan sosial yang positif dan bermakna dalam kiprah
sebuah entiti bisnis seperti Astra.
Berkenaan dengan itu, berbagai penghargaan telah dianugrahkan
kepada Astra, baik dari institusi di dalam negeri maupun luar
negeri. Hal tersebut, sedikit-banyak merupakan pengakuan
bahwa Grup Astra masih merupakan yang terbaik di bidangnya.
Puncak dari prestasi tersebut, terlihat dari peningkatan laba dari
kerugian bersih senilai Rp 238,71 miliar pada tahun 2000 menjadi
keuntungan bersih senilai Rp 844,51 miliar pada tahun 2001.
Untuk hasil yang menggembirakan tersebut, kami menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan selamat kepada
seluruh jajaran Manajemen yang dipimpin Bapak Theodore
Permadi Rachmat selaku Presiden Direktur, serta kepada segenap
karyawan Grup Astra yang telah memberikan dedikasi, integritas
profesional dan integritas moralnya di sepanjang tahun 2001.
Pada kesempatan ini, tidak lupa kami juga mengucapkan terima
kasih atas dukungan dan kepercayaan para pemegang saham,
para mitra usaha, pemasok, pelanggan dan stakeholder lainnya
kepada Perseroan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa
memberikan ridhonya kepada kita semua.
Management and all employees to prioritize quality,
professionalism, efficiency and customer satisfaction in every
business unit.
The Management’s policy of emphasizing the importance of
business and work ethics in Astra, its commitment to Community
Development programs and its consistent implementation of the
principles of Good Corporate Governance are all appreciated. All
of these efforts have helped build a Good Corporate Image for
Astra, which is something that will create trust, empathy and
social support. These things are positive and meaningful for the
continuation of a business entity like Astra.
In recognition of this, Astra has been honored with a number of
awards from both domestic and foreign institutions. These honors
serve as an acknowledgment that the Astra Group remains the
best in its field.
Of all its achievements, the most impressive was the change from
a net loss of Rp 238.71 billion in 2000 to a net profit of Rp 844.51
billion in 2001.
In light of these impressive results, let me, in my private capacity
as well as on behalf of the Board of Commissioners, convey my
greatest appreciation to the Management, led by Mr. Theodore
Permadi Rachmat as the President Director, as well as to all Astra
employees, who worked with such dedication as well as
professional and moral integrity in 2001.
On this occasion, I also would like to express my gratitude to all
shareholders, partners, suppliers, customers and other
stakeholders for their continued support and trust of the Company.
May Almighty God always bless us.
Jakarta, May 2002
Abdul Rachman Ramly
Presiden Komisaris / President Commissioner
ASTRA international
8
Letter from the President Director to Shareholders
Yth Bapak dan Ibu Para Pemegang Saham
Marilah kita mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa, karena atas perkenan-Nya kita dapat melewati tahun
2001 dengan baik dan menggembirakan, meski berbagai
tantangan dan kesulitan senantiasa menghadang.
Sukses tersebut dicapai berkat dukungan dan kepercayaan Dewan
Komisaris serta seluruh stakeholder kepada Perseroan. Juga, tentu
saja, merupakan buah dari kerjasama, kerja keras, dan kerja cerdas
segenap karyawan Astra dan Manajemen untuk senantiasa
memberikan yang terbaik. Keinginan untuk menjadi yang terbaik,
saling menghargai dan teamwork, memang telah menjadi bagian
dari kultur Astra dan menjadi “habit” bagi setiap insan Astra yang melahirkan semangat dan optimistik.
Sebagai pimpinan Perseroan, saya sangat menghargai dedikasi
dan hasil kerja segenap karyawan dan pimpinan Astra. Saya juga
terkesan dengan komitmen para karyawan dalam menjunjung
tinggi integritas profesionalisnya, yang merupakan prasyarat
penting dalam mencapai sukses baik secara institusional maupun
individual.
Terbitnya buku “Etika Bisnis dan Etika Kerja Astra”, “Astra
Management System”, “Astra Human Resources Management”
serta “Astra Green Company” yang sosialisasinya dicanangkan
sejak awal tahun 2001, bagi saya, memiliki makna khusus dalam
menjalankan roda organisasi bisnis sebesar Astra. Kesemuanya
merupakan instrumen yang efektif dalam merespons berbagai
fenomena yang terjadi dalam dunia bisnis global.
Disamping itu, para pimpinan Astra juga memiliki kesadaran akan
pentingnya proses kaderisasi yang sehat dan terarah. Dengan
demikian, kita boleh berharap bahwa kelak akan muncul
pemimpin-pemimpin bisnis yang handal, profesional serta
memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual. Saya terobsesi bahwa leader Astra di masa
depan adalah pemimpin yang memiliki 9 kriteria: vision, obsesion,
courage, people skill, integrity, commitment, teamwork, business
sense dan building image.
Kesemua faktor tersebut di atas, ditambah faktor eksternal yang
cenderung bersahabat, telah membawa Perseroan kepada kinerja
yang mengesankan.
Dear Shareholders,
Let us pray and give thanks to Almighty God. Because of His
blessings, we were able to pass through 2001 with good and
heartening result, despite the various challenges and difficulties
that confronted us.
This success was achieved thanks to the support and trust of the
Board of Commissioners and all the stakeholders in the Company.
And of course, our success was also the result of the cooperation,
dedication, intelligence and hard work of Astra’s employees and
management. The desire to give one’s best, respect for one
another, and teamwork have become an ingrained part of Astra’s
culture and the practice of everyone at Astra, boosting morale
and optimism.
As the Company’s leader, I deeply appreciate the dedication and
work of every Astra employee and manager. I am also impressed
by the commitment of all employees to maintain professional
integrity, which is an important prerequisite for success on both
the institutional and individual level.
The publishing of books titled “Astra Business and Work Ethics”,
“Astra Management System”, “Astra Human Resources
Management” and “Astra Green Company”, whose socialization
has been pursued since early 2001, for me has special meaning
in running an organization as big as Astra. These books serve as
effective instruments in responding to various phenomena in the
global business world.
In addition, all Astra leaders understand the importance of a
healthy and guided process of renewing the Company’s
leadership. Therefore, we all hope that in the future, reliable and
ASTRA international
9
Letter from the President Director to Shareholders
PENINGKATAN KINERJA
Hasilnya dapat kita lihat pada tahun 2001, di mana meski situasi
ekonomi Indonesia belum kondusif, Astra mampu membukukan
catatan positif. Penjualan bersih Perseroan pada tahun 2001
mencapai Rp 30,12 triliun, meningkat sekitar 6,1% dibanding
tahun 2000 senilai Rp 28,4 triliun. Sedangkan laba bersih
Perseroan mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu
dari rugi bersih Rp 238,71 miliar pada tahun 2000 menjadi laba
bersih Rp 844,51 miliar pada tahun 2001. Hal ini terutama
disebabkan oleh kinerja menggembirakan dari sektor otomotif,
pembiayaan konsumen baik untuk mobil dan motor serta dari
sektor agribisnis yang tetap mampu menunjang kinerja Perseroan
secara keseluruhan, walaupun masih ada sektor usaha seperti
perkayuan yang belum dapat memberikan hasil yang optimal.
Untuk bisnis sepeda motor, Astra bahkan membukukan hasil
penjualan tertinggi yang pernah dicapai selama ini, yaitu dengan
angka penjualan 932.178 unit atau naik 95% dibandingkan tahun
lalu. Hal ini dapat tercapai sebagian karena semakin mantapnya
posisi Honda di pasar domestik maupun regional sebagai hasil
dari restrukturisasi bisnis sepeda motor, dimana sejak Januari 2001
lalu, Astra bersama-sama dengan Honda Motor Co., Ltd.
membentuk perusahaan patungan baru, yaitu PT Astra Honda
Motor, yang mampu memperlancar proses alih teknologi,
meningkatkan efisiensi serta sekaligus menjadi pemegang hak
agen tunggal, pabrikan dan distributor yang terintegrasi untuk
kawasan Indonesia.
PEMBAYARAN CICILAN HUTANG DIPERCEPAT
Seiring dengan menguatnya arus kas Perseroan akibat dari
mengalirnya dana segar dari hasil restrukturisasi PT Astra Honda
Motor kepada Perseroan serta membaiknya operasional
perusahaan, maka Perseroan berhasil melunasi sisa hutang seri I
pada akhir bulan Maret 2001 sebelum jatuh tempo, serta
melakukan pembayaran lebih awal sebesar 20% dari cicilan
hutang Seri II yang jatuh tempo pada akhir tahun 2002 pada
tanggal 28 Desember 2001.
PENGHARGAAN
Pada kesempatan ini, izinkan kami menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Bapak Mikio Nomura dan Bapak Tan Sri Dato’ Paduka
(Dr) Sallehuddin bin Mohamed, atas arahan dan bimbingan
mereka sebagai anggota Dewan Komisaris selama ini. Kedua
Komisaris tersebut telah mengundurkan diri pada Rapat Umum
professional business leaders with intellectual, emotional and
spiritual strength will emerge. I am determined that the Company’s
leaders of tomorrow have the nine characteristics necessary for
success: vision, obsession, courage, people skills, integrity,
commitment, teamwork, business sense and building image.
All of the above factors, supported by favorable external factors,
enabled the Company to achieve an impressive performance.
PERFORMANCE IMPROVEMENT
This can be seen in our results in 2001. At a time when Indonesia’s
economic situation was not conducive to growth, Astra booked
positive results. The Company’s net sales in 2001 reached Rp 30.12
trillion, a 6.1% increase from Rp 28.4 trillion in 2000. Meanwhile,
the Company’s net profit rose significantly from a net loss of Rp
238.71 billion in 2000 to a net profit of Rp 844.51 billion in 2001.
This was mainly the result of the heartening performance of the
automotive business, the consumer financing business both for
automobiles and motorcycles, as well as the agribusiness sector.
These sectors continued to support the Company’s overall
performance, despite some business sectors, such as the woodbased business, being unable to produce satisfactory results.
In its motorcycle business, Astra booked its highest sales ever,
with total sales volume of 932,178 units representing a 95%
increase from the previous year. This was achieved through the
inter alia strengthening of Honda motorcycles in the domestic
and regional markets, the result of a restructuring of the
motorcycle business. In this restructuring, which took place in
January 2001, Astra and Honda Motor Co. Ltd. established a new
joint venture company, namely PT Astra Honda Motor, to smooth
out the process of technology transfer and to improve efficiency.
At the same time, the joint venture company holds the rights as
the sole agent, manufacturer and distributor of Honda motorcycles
in Indonesia.
ACCELERATED DEBT INSTALLMENT PAYMENTS
With the strengthening of the Company’s cash flow, thanks to
an infusion of fresh funds from the proceeds of PT Astra Honda
Motor’s restructuring as well as the Company’s improving
operations, Astra was able to pay the remainder of its Series I
debt at the end of March 2001, before the debt reached maturity.
On December 28, 2001, the Company paid a 20% installment
on its Series II debt, which does not fall due until the end of
2002.
ASTRA international
10
Letter from the President Director to Shareholders
Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada tanggal 23 Mei 2001.
Selanjutnya kepada Bapak Motonobu Takemoto yang diangkat
sebagai anggota Dewan Komisaris baru pada RUPS yang sama,
kami mengucapkan selamat datang.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak
Himawan Surya dan Bapak Hagianto Kumala, masing-masing
sebagai anggota Direksi, yang telah mengundurkan diri pada RUPS
tersebut. Dan kepada anggota Direksi baru yang terpilih pada
RUPS yang sama, yaitu Bapak John Slack, Bapak Prijono Sugiarto,
dan Bapak Gunawan Geniusahardja, kami mengucapkan selamat
datang.
Selanjutnya, kami atas nama Direksi mengucapkan terima kasih
kepada seluruh stakeholder atas kerjasama dan dukungannya
sepanjang tahun 2001. Semoga kepercayaan yang telah diberikan
selama ini akan memacu Manajemen untuk memberikan yang
terbaik kepada Perseroan guna mencapai shareholder value yang
berarti. Secara khusus kepada seluruh karyawan Grup Astra, kami
mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan
yang setinggi-tingginya atas kontribusi, dedikasi, serta loyalitasnya
kepada Perseroan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa
membimbing kita.
APPRECIATION
On this occasion, let us convey our gratitude to Mr. Mikio Nomura
and Mr. Tan Sri Dato’ Paduka (Dr) Sallehuddin bin Mohamed for
their guidance and encouragement as members of the Board of
Commissioners. The two Commissioners resigned during the
Annual General Shareholders Meeting on 23 May, 2001. And
allow us to welcome Mr. Motonobu Takemoto, who was
appointed to the Board of Commissioners during the same
meeting.
We also convey our gratitude to Mr. Himawan Surya and Mr.
Hagianto Kumala, who resigned from the Board of Directors
during the shareholders meeting. And we welcome our new
Directors, Mr. John Slack, Mr. Prijono Sugiarto and Mr. Gunawan
Geniusahardja, who were appointed during the same meeting.
On behalf of the Directors, I convey our gratitude to all
stakeholders for their cooperation and support throughout 2001.
The trust you have put in us continues to encourage the
Management to do everything within its power to help the
Company achieve meaningful shareholder value. Our heartfelt
thanks especially go to all employees in the Astra Group for their
contributions, dedication and loyalty to the Company. May
Almighty God always guide us.
Jakarta, May 2002
Theodore Permadi Rachmat
Presiden Direktur / President Director
ASTRA international
11
Management Report
KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE
Perkembangan situasi politik Indonesia pada tahun 2001 relatif
stabil. Hal ini antara lain terlihat dari pergantian pemerintahan
yang berjalan lancar dan damai pada bulan Juli 2001. Namun,
berbeda dengan kondisi politik, indikator perekonomian nasional
belum menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan.
The political situation in Indonesia was relatively stable in 2001,
as evidenced by the comparatively smooth and peaceful change
of government in July 2001. Unlike the political situation, however,
the nation’s economic indicators has not showed any significant
improvement.
Laju perekonomian Indonesia mengalami penurunan
pertumbuhan dari 4,8% pada tahun 2000 menjadi 3,5% pada
tahun 2001. Suku bunga Bank Indonesia naik dari 14,5% pada
akhir tahun lalu menjadi 17,6% pada akhir tahun 2001. Demikian
pula dengan kurs rupiah yang terus merosot dari kisaran Rp 9.380/
USD menjadi Rp 10.400/USD. Begitu juga halnya dengan indeks
harga saham gabungan (IHSG) yang hanya mencapai angka 392
atau lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang berada pada
416.
Indonesia’s economic growth slowed from 4.8% in 2000 to 3.5%
in 2001. Bank Indonesia’s benchmark interest rate increased from
14.5% at the end of 2000 to 17.6% at the end of 2001. The
rupiah weakened from Rp 9,380 per USD to Rp 10,400 per USD.
And share prices on the Jakarta Stock Exchange also weakened,
with the Composite Index falling to 392 points in 2001 from 416
points in the previous year.
Kondisi yang kurang menggembirakan
tersebut diantisipasi oleh Perseroan dengan
meningkatkan efisiensi di semua bidang,
memperkuat jaringan pemasaran serta
layanan purna jual yang semuanya
ditujukan untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan. Hasilnya, terlihat dari penjualan
bersih Perseroan selama tahun 2001
sebesar Rp 30,12 triliun, meningkat 6,1%
dibanding tahun 2000 yang mencapai Rp
28,4 triliun. Kontribusi dari peningkatan ini
terutama berasal dari:
•
Rp trillion
35
30
25
20
15
The Company shielded itself from the country’s economic malaise
by further improving efficiency in all its operations, strengthening
its marketing network, and after-sales
Revenues
services, all with the aim of improving
customer satisfaction. As a result, the
Company’s net sales in 2001 reached Rp
4.56
30.12 trillion, a 6.1% increase from the
3.67
Rp 28.4 trillion booked the previous year.
This increase in net sales was the result
of:
25.57
24.74
10
•
5
0
2000
Non Automotive
2001
Automotive
There was an increase in the overall
value of Astra’s automobile sales,
although the volume of auto sales fell
by 9.6% to 138,192 units in 2001
from 151,411 units in 2000.
Improvements in the automobile and
motorcycle financing businesses.
These businesses provided financing
for the purchase of 64,667
automobiles
and
268,816
motorcycles in 2001, an increase from
61,315 automobiles and 116,371
motorcycles in 2000.
Improvements in the agribusiness
sector, both in terms of sales volume
and the price of crude palm oil (CPO).
Meningkatnya nilai penjualan mobil
•
Operating Result
Astra di tahun 2001, meskipun dalam
Rp trillion
5.66
6
volume penjualan hanya mencatat
5.12
138.192 unit, 9,6% lebih rendah
5
dibanding tahun 2000 yang mencapai
4
151.411 unit.
2.68
3
2.58
• Membaiknya
sektor
usaha
2
pembiayaan mobil dan sepeda motor
1
yang mengalami peningkatan dari
•
0
61.315 unit mobil dan 116.371 unit
2000
2001
sepeda motor pada tahun 2000
Gross Profit
Operating Profit
menjadi 64.667 unit mobil dan
268.816 unit sepeda motor pada tahun 2001.
Gross profit and gross profit margin in 2001 increased from the
• Peningkatan sektor agribisnis baik dari segi volume penjualan
previous year. Gross profit in 2001 reached Rp 5.66 trillion, a
maupun harga CPO.
10.5% increase from Rp 5.12 trillion in 2000. The Automotive
Laba kotor dan marjin laba kotor untuk tahun yang berakhir 31
Division and the automobile and motorcycle financing divisions
Desember 2001 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
were the major contributors to this rise. The gross profit margin
ASTRA international
12
Management Report
also increased from 18.0% in 2000 to 18.8% in 2001, with the
Laba kotor pada tahun 2001 mencapai Rp 5,66 triliun, meningkat
largest contribution coming from the automobile and motorcycle
10,5% dibandingkan tahun 2000 yang mencapai Rp 5,12 triliun
financing divisions.
dengan kontribusi terbesar masih dari Divisi Otomotif dan sektor
usaha pembiayaan mobil dan sepeda motor. Sedangkan marjin
Although the Company’s function in its
laba kotor mengalami kenaikan dari 18,0%
Honda motorcycle sales network
pada tahun 2000 menjadi 18,8% dengan
underwent a change in 2001, from sole
Financing
Charges
sumbangan terbesar dari sektor usaha
Rp trillion
3
distributor to main dealer of Honda
pembiayaan mobil dan sepeda motor.
2.52
motorcycles, the sharp increase in the
2.5
motorcycle and automobile financing
Walaupun terjadi perubahan fungsi
2
businesses in 2001 boosted the
Perseroan pada jaringan penjualan sepeda
1.43
1.5
1.28
Company’s operating profit by 3.9% from
motor merek Honda, dari fungsi distibutor
0.99
1
Rp 2.58 trillion in 2000 to Rp 2.68 trillion
tunggal pada tahun 2000 menjadi fungsi
0.5
in 2001.
penyalur utama pada tahun 2001, laba
operasi Perseroan masih mengalami
0
2000
2001
In line with the increase in operating
kenaikan sebesar 3.9% dari Rp 2,58 triliun
Interest
Expense
profit, there was a significant increase in
pada tahun 2000 menjadi Rp 2,68 triliun
Loss / (Gain) on Forex
the net profit contributions of associated
pada tahun 2001 terutama karena
companies from Rp 406.47 billion in 2000
peningkatan tajam yang berasal dari usaha
Net Income
Rp
billion
to Rp 875.23 billion in 2001. The main
pembiayaan sepeda motor dan mobil pada
1000
845
contributor to this jump was PT Astra
tahun 2001.
800
Honda Motor, which booked a 95%
600
increase in Honda motorcycle sales, from
Seiring dengan peningkatan laba usaha,
400
476,887 units in 2000 to 932,178 units
kontribusi laba bersih perusahaan asosiasi
200
in 2001.
meningkat cukup tajam dari Rp 406,47 miliar
0
tahun lalu menjadi Rp 875,23 miliar pada
2001
2000
-200
The increase in net profit contributions
tahun 2001. Peningkatan ini terutama
-239
-400
from associate companies was
berasal dari PT Astra Honda Motor yang
accompanied by a decrease in interest
mencatat kenaikan penjualan unit sepeda
costs and foreign exchange losses. These factors helped boost
motor merek Honda sebesar 95%, dari 476.887 unit pada tahun
the Company’s net profit from a net loss of Rp 238.71 billion in
sebelumnya menjadi 932.178 unit pada tahun 2001.
2000 to a net profit of Rp 844.51 billion in 2001.
Peningkatan kontribusi laba perusahaan asosiasi ini diikuti dengan
penurunan beban bunga dan rugi selisih kurs, sehingga
mengakibatkan kenaikan laba bersih yang cukup tajam bagi
Perseroan, dari rugi bersih sebesar Rp 238,71 miliar pada tahun
2000 menjadi laba bersih sebesar Rp 844,51 miliar pada tahun
2001.
ASTRA international
13
Milestones in 2001
PT ASTRA HONDA MOTOR MULAI BEROPERASI JANUARI
2001
PT ASTRA HONDA MOTOR BEGINS OPERATIONS IN
JANUARY 2001
Sebagai kelanjutan dari kesepakatan yang dibuat pada bulan
Agustus 2000, PT Astra Honda Motor, perusahaan patungan
50:50 antara Perseroan dengan Honda Motor Co., Ltd (“HMC”),
memulai operasi komersialnya pada bulan Januari 2001. PT Astra
Honda Motor (“AHM”) merupakan penggabungan dari PT Federal
Motor dan PT Honda Federal Inc.
As a follow-up to an agreement in August 2000, PT Astra Honda
Motor (AHM), a joint venture with a split ownership of 50:50,
commenced its commercial operations in January 2001. This joint
venture was the result of a merger between PT Federal Motor
and PT Honda Federal Inc.
PELUNASAN HUTANG SERI I DAN PELUNASAN LEBIH AWAL
SEBAGIAN HUTANG SERI II
REPAYMENT OF SERIES I DEBT AND THE EARLY PARTIAL
PAYMENT OF SERIES II DEBT
Sehubungan dengan mengalirnya dana segar dari hasil
restrukturisasi Astra Honda Motor serta kondisi kas dari
operasional yang kuat, Perseroan melakukan dua kali pembayaran
lebih awal hutang pada tahun 2001 yaitu pada akhir bulan Maret
2001 untuk sisa hutang Seri I sebesar USD 133,33 juta dan Rp
132,57 miliar dan pada tanggal 28 Desember 2001 untuk cicilan
hutang Seri II sejumlah USD 34,75 juta dan Rp 41,14 miliar atau
setara dengan 20% hutang Seri II yang jatuh tempo pada bulan
Desember 2002 (USD 173,8 juta dan Rp 204,82 miliar) atau 5%
dari seluruh hutang Seri II (USD 695 juta dan Rp 822 miliar).
With an influx of fresh funds from Astra Honda Motor’s
restructuring, as well as a stronger cash flow, the Company made
two early debt payments in 2001. At the end of March 2001, the
Company repaid the remainder of its Series I debt, totaling USD
133.33 million and Rp 132.57 billion. Then on December 28,
2001, the Company made an early installment payment of USD
34.75 million and Rp 41.14 billion on its Series II debt. This second
payment was equivalent to 20% of the Series II debt that will fall
due in December 2002 (USD 173.8 million and Rp 204.82 billion),
and 5% of the total Series II debt (USD 695 million and Rp 822
billion).
STRUKTUR BARU BISNIS BMW BERLAKU APRIL 2001
RESTRUCTURING OF BMW BUSINESS EFFECTIVE APRIL 2001
Dalam rangka memperkuat bisnis BMW di Indonesia, telah
dilakukan restrukturisasi dengan perincian sebagai berikut:
To strengthen BMW sales in Indonesia, the BMW business was
restructured as follows:
•
•
•
•
Perseroan menjadi pemilik 100% agen tunggal BMW melalui
PT Tjahja Sakti Motor Corporation.
BMW Indonesia (dimiliki 100% oleh BMW AG) sebagai
distributor tunggal di Indonesia.
Perseroan sebagai salah satu dealer BMW yang menguasai
sekitar 40% penjualan BMW di Indonesia.
•
•
The Company becomes the 100% owner of the sole agent
for BMW through PT Tjahja Sakti Motor Corporation.
BMW Indonesia (100% owned by BMW AG) becomes the
sole distributor of BMW vehicles in Indonesia.
The Company acts as a BMW dealer, controlling approximately
40% of BMW vehicle sales in Indonesia.
Struktur baru ini mulai berlaku sejak tanggal 1 April 2001
This new structure came into effect on April 1, 2001.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN
23 MEI 2001
ANNUAL GENERAL SHAREHOLDERS MEETING MAY 23, 2001
Pada tanggal 23 Mei 2001 diselenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan Perseroan dengan keputusankeputusan antara lain sebagai berikut:
• Menyetujui Laporan Tahunan dan mengesahkan Perhitungan
Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2000.
• Menerima pengunduran diri beberapa anggota Dewan
Komisaris yaitu Mikio Nomura dan Tan Sri Dato’Paduka (Dr)
On May 23, 2001, the Company held its Annual General
Shareholders Meeting, with the resolutions among others as
follows:
• Approve the Annual Report and ratify the Company’s Annual
Account for the 2000 fiscal year.
• Accept the resignations of two members of the Board of
Commissioners, Mr. Mikio Nomura and Mr. Tan Sri Dato’
ASTRA international
14
Milestones in 2001
•
•
Sallehuddin bin Mohamed, dan Direksi Perseroan yaitu
Himawan Surya dan Hagianto Kumala, serta mengangkat
Motonobu Takemoto sebagai anggota Dewan Komisaris baru
dan John Slack, Prijono Sugiarto dan Gunawan Geniusahardja
sebagai anggota Direksi baru Perseroan.
Mengangkat/menetapkan 5 (lima) anggota Dewan Komisaris
yang memenuhi peraturan Bursa Efek Jakarta sebagai
Komisaris Independen Perseroan yaitu Abdul Rachman Ramly,
Benny Subianto, Benjamin Arman Suriadjaya, Sri Mulyani
Indrawati dan Edwin Soeryadjaya.
Menunjuk KAP Drs. Hadi Sutanto & Rekan untuk melakukan
audit atas laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku
2001.
•
•
Paduka (Dr) Sallehuddin bin Mohamed, and two members
of the Board of Directors, Mr. Himawan Surya and Mr.
Hagianto Kumala, and appoint Mr. Motonobu Takemoto to
the Board of Commissioners, and Mr. John Slack, Mr. Prijono
Sugiarto and Mr. Gunawan Geniusahardja to the Board of
Directors.
Appoint/confirm 5 (five) members of the Board of
Commissioners who meet Jakarta Stock Exchange regulations
as the Company’s Independent Commissioners: Abdul
Rachman Ramly, Benny Subianto, Benjamin Arman Suriadjaya,
Sri Mulyani Indrawati and Edwin Soeryadjaya.
Appoint Public Accounting Firm Drs. Hadi Sutanto & Rekan
to audit the Company’s annual report for the 2001 fiscal year.
PELUNCURAN SEPEDA MOTOR MODEL BARU DENGAN
HARGA YANG LEBIH TERJANGKAU
LAUNCH OF NEW MOTORCYCLE MODEL WITH
AFFORDABLE PRICE
Pada bulan Juli 2001, Astra Honda Motor meluncurkan sepeda
motor model baru dengan nama “Astrea Legenda”. Produk ini
merupakan salah satu hasil dari tujuan restrukturisasi bidang usaha
sepeda motor pada tahun 2000 yang di antaranya adalah
pengalihan teknologi dan peningkatan efisiensi biaya dalam
memproduksi sepeda motor yang dapat diandalkan dengan harga
terjangkau. Harga jual “Astrea Legenda” adalah Rp 9,4 juta atau
sekitar 10% lebih tinggi dari sepeda motor impor.
In July 2001, Astra Honda Motor launched its newest model, the
“Astrea Legenda”. This product was the result of the restructuring
of the motorcycle division in 2000, including the transfer of
technology and the introduction of cost efficiency measures that
allow for the production of reliable motorcycles at affordable
prices. The “Astrea Legenda” was sold for Rp 9.4 million, or 10%
more than the price of imported motorcycles.
SEPEDA MOTOR HONDA. Terlaris di Indonesia
HONDA MOTORCYCLE. The top selling
motorcycle in Indonesia
ASTRA international
15
Awards 2001
Perseroan telah menerima berbagai penghargaan dari badanbadan berakreditasi di Indonesia maupun di Asia. Selama tahun
2001, penghargaan-penghargaan yang telah diterima oleh
Perseroan antara lain adalah:
Astra International has received numerous awards from accredited
institutions, both in Indonesia and across Asia, in honor of its
professionalism. In 2001, the awards received by Astra included:
ASTRA international
16
Corporate Governance
Perseroan menyadari pentingnya penerapan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance) sesuai dengan peraturan perundangundangan dan prinsip corporate governance yang
berlaku di dunia internasional, diantaranya mengatur
mengenai Direksi dan Dewan Komisaris dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya yaitu harus
secara profesional, transparan dan bertanggung jawab
serta dengan memperhatikan kepentingan dari pihakpihak yang berkepentingan (stakeholders). Hal tersebut
akan membantu meningkatkan kinerja Perseroan dan
akhirnya akan memaksimalkan nilai perusahaan.
Tata kelola perusahaan juga diatur dalam buku Pedoman Etika
Bisnis dan Etika Kerja yang dikeluarkan oleh Perseroan pada bulan
Februari 2001, yang merupakan penyempurnaan dari buku Etika
Bisnis edisi tahun 1985. Buku ini mengatur bagaimana Perusahaan
dan karyawan melakukan interaksi baik ke luar maupun ke dalam
yang harus berlandaskan prinsip-prinsip moral dan peraturanperaturan hukum yang berlaku. Prinsip-prinsip dasar dari tata
kelola Perusahaan yang baik adalah adanya kesetaraan,
keterbukaan, akuntabilitas dan pertanggungjawaban. Dengan
adanya pemahaman dan penerapan secara konsisten prinsipprinsip dasar etika bisnis dan etika kerja diyakini akan melahirkan
sosok-sosok karyawan profesional yang berkarakter dan
kesuksesan Perusahaan dalam berinteraksi dengan publiknya.
Selama tahun 2001, Perseroan telah menyelenggarakan 75 kali
rapat Direksi, 4 kali rapat Dewan Komisaris dan sekali Rapat Umum
Pemegang Saham. Dalam rapat Direksi secara periodik sebulan
sekali dilakukan pembahasan kinerja keuangan dan setiap tiga
bulan sekali diadakan pembahasan mengenai proyeksi hasil usaha
dan arus kas Perseroan.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diadakan
pada tanggal 23 Mei 2001, telah diangkat anggota-anggota
Komisaris Independen Perseroan yaitu Abdul Rachman Ramly,
Benny Subianto, Sri Mulyani Indrawati, Benjamin Arman Suriadjaya
dan Edwin Soeryadjaya.
Pada tahun 2001, Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan
anak perusahaan menerima gaji dan kompensasi lainnya
berjumlah kurang lebih Rp 101 miliar.
Sejak bulan Juni 2000, Perseroan juga telah membentuk Komite
Audit yang berfungsi untuk membantu Dewan Komisaris
melaksanakan tugas pengawasan. Fungsi, tugas dan tanggung
jawab Komite Audit selanjutnya disempurnakan agar sesuai
The Company recognizes the importance of
implementing the internationally recognized principles
of good corporate governance. Among other things,
these principles dictate how the Boards of Directors and
Commissioners carry out their duties and responsibilities
in a professional, transparent, and responsible way, while
at the same time looking after the interests of the
stakeholders by improving the Company’s performance
and thus maximizing company value.
The Company’s corporate governance is outlined in the
“Guide for Business and Work Ethics” issued in February
2001, which is a revised edition of the 1985 “Business
Ethics Guide”. This book governs how the Company and its
employees interact among themselves and with the public, based
on moral considerations and prevailing regulations. The principles
of good corporate governance are Fairness,Transparency,
Accountability and Responsibility. With an understanding and
consistent implementation of the basic principles of business and
work ethics, professional employees with strong character will
emerge and the Company will enjoy a positive relationship with
the public.
In 2001, the Company held 75 meetings of the Board of Directors,
four meetings of the Board of Commissioners, and one General
Shareholders Meeting. Members of the Board of Directors held
monthly meetings to discuss the Company’s financial performance
of the previous month and quarterly meetings to review projection
of the Company’s operating income and cash flow.
During the General Shareholders Meeting on 23 May, 2001, the
shareholders appointed five independent commissioners for the
Company: Abdul Rachman Ramly, Benny Subianto, Sri Mulyani
Indrawati, Benjamin Arman Suriadjaya, and Edwin Soeryadjaya.
In 2001, the Directors and Commissioners of the Company and
its subsidiaries received a total of Rp 101 billion in salary and
other forms of compensation.
In June of 2000, the Company established the Audit Committee
with a function of assisting the Board of Commissioners in
performing their advisory duties. The function, duty and
responsibility of the Audit Committee was further amended to
conform with BAPEPAM advice and Jakarta Stock Exchange (JSX)
rules. Pursuant to SE-03/PM/2000 dated 5 May 2000 and JSX
rule number 315/BEJ/06/2000 dated 30 June 2000 and KEP-339/
BEJ/07/2001 dated 20 July 2001, the Board of Commissioners
have established the new Audit Committee on 27 December 2001
ASTRA international
17
Corporate Governance
dengan himbauan BAPEPAM dan ketentuan Bursa Efek Jakarta.
Sesuai dengan surat BAPEPAM nomor SE-03/PM/2000 tanggal 5
Mei 2000 dan keputusan Bursa Efek Jakarta nomor Kep-315/
BEJ/06/2000 tanggal 30 Juni 2000 jo Kep-339/BEJ/07/2001
tanggal 20 Juli 2001, Dewan
Komisaris telah membentuk Komite
Audit baru pada tanggal 27 Desember
2001 yang terdiri dari 3 (tiga) orang
anggota dan menetapkan Audit
Committee Charter. Ketua merangkap
anggota adalah Komisaris Independen
sedangkan 2 (dua) anggota lainnya
merupakan pihak eksternal yang
independen.
comprising of 3 members and produced an Audit Committee
Charter. The position of Chairman is held by an Independent
Commissioner while the other 2 members are independent
external parties.
During 2001, the
Audit Committee
reviewed financial
information before
it was published.
The Committee
also examined an
audit performed
by
a
public
accountant and
checked
the
Selama tahun 2001, Komite Audit
effectiveness of an
telah melakukan penelaahan
RAPAT DIREKSI. Merumuskan strategi dan arah kebijakan
terhadap informasi keuangan yang BOARD OF DIRECTORS’ MEETING. Setting out strategies and policy directions internal audit to
confirm
the
akan diterbitkan, penelaahan
Company’s compliance with all laws, accounting standards and
terhadap pelaksanaan audit oleh akuntan publik dan efektifitas
other relevant regulations. The Audit Committee also met with
pengendalian intern, untuk meyakinkan kepatuhan Perseroan
the public accountant to discuss the 2001 financial report, in
terhadap ketentuan perundang-undangan, standar akuntansi
order to ensure the public accountant was free of any situation
serta ketentuan relevan lainnya yang berlaku. Pertemuan dengan
that could hamper its independence and objectivity, as well as to
akuntan publik telah dilakukan sehubungan dengan audit atas
guarantee that the accountant had considered all relevant and
laporan keuangan tahun buku 2001 untuk meyakinkan bahwa
important risks.
akuntan publik bebas dari keadaan yang dapat mengganggu
independensi dan obyektifitasnya serta ruang lingkup audit telah
Included in the Company’s responsibilities under the
mempertimbangkan risiko-risiko penting.
principles of good corporate governance is ensuring the
health and safety of its employees, as well as fulfilling its
Salah satu bagian dari tata kelola perusahaan adalah kewajiban
responsibilities toward the environment. To this end, the
Perseroan terhadap pihak yang berkepentingan berkenaan
Company has issued a number of books on “Astra Green
dengan keselamatan dan kesehatan kerja dan pelestarian
Company”, which serve as a guide to Environmental, Health
lingkungan, sebagaimana diatur oleh undang-undang.
and Safety (LK3) management.
Sehubungan dengan hal ini, Perseroan telah menyusun bukubuku mengenai “Astra Green Company” yaitu pedoman
As part of its transparency drive, the Company conducted the
pengelolaan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3).
following activities in 2001:
Sedangkan sebagai bagian dari implementasi keterbukaan,
1. Analysts Gathering in Jakarta on 13 March, 2001
Perseroan selama tahun 2001 telah melakukan aktivitas-aktivitas
2. Analysts Gathering in Singapore on 15 March, 2001
sebagai berikut:
3. Participated in Investor Forum in Hong Kong in May 2001
4. Public Expose on 24 September , 2001 in Jakarta
1. Analysts Gathering di Jakarta pada tanggal 13 Maret 2001
5. Participated in Investor Forum in Bangkok in September 2001
2. Analysts Gathering di Singapura pada tanggal 15 Maret 2001
3. Berpartisipasi dalam Investor Forum di Hong Kong pada bulan
Information on the Company can also be accessed at
Mei 2001
www.astra.co.id. The Company’s homepage contains annual
4. Public Expose di Jakarta pada tanggal 24 September 2001
reports, financial information, press releases, and other important
5. Berpartisipasi dalam Investor Forum di Bangkok pada bulan
information.
September 2001
ASTRA international
18
Corporate Governance
PENGHARGAAN UNTUK PERSEROAN
THE COMPANY AWARD
Informasi mengenai Perseroan dapat juga dilihat setiap saat
melalui situs (homepage) Perseroan (www.astra.co.id), yang
antara lain berisi laporan tahunan, informasi keuangan, press
release dan informasi penting lainnya.
Sehubungan dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang
diterapkan oleh Perseroan, selama tahun 2001 Perseroan telah
mendapatkan penghargaan dari PT Bursa Efek Jakarta yang
bekerjasama dengan Asian Development Bank sebagai salah satu
dari delapan emiten yang dinilai memenuhi kriteria standar
praktek tata kelola perusahaan, dan juga dari Indonesian Institute
for Corporate Governance yang menempatkan Perseroan pada
peringkat kedua dari 10 (sepuluh) perusahaan dalam LQ-45 PT
Bursa Efek Jakarta yang dinilai menerapkan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan.
In honor of its stringent implementation of the principles of good
corporate governance, the Company in 2001 received an award
from the management of the Jakarta Stock Exchange, in
cooperation with the Asian Development Bank, as one of eight
publicly listed companies that met the criteria of good corporate
governance. The Company also was honored by the Indonesian
Institute for Corporate Governance as the second out of 10
companies on the Jakarta Stock Exchange LQ-45 Index considered
to have implemented the principles of good corporate governance.
ASTRA international
19
ASTRA international
20
Automotive Division
Sepanjang tahun 2001 penghasilan
Net sales in the Automotive Division
bersih Divisi Otomotif mengalami
increased 3.4% from Rp 24.74
peningkatan sebesar 3,4% dari Rp
trillion in 2000 to Rp 25.57 trillion
24,74 triliun pada tahun 2000 menjadi
in 2001. The Automotive Division
Rp 25,57 triliun pada tahun 2001. Divisi
includes the manufacturing,
Otomotif
Perseroan
meliputi
distribution and sale of various
manufaktur, distribusi dan penjualan
brand-name automobiles, including
untuk grup mobil yang terdiri dari merk
Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW,
Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot,
Peugeot and Nissan Diesel, as well
TOYOTA KIJANG. Paling populer di Indonesia
Nissan Diesel dan grup sepeda motor TOYOTA KIJANG. The most popular vehicle in Indonesia as Honda motorcycles. To support
dengan merek Honda. Disamping itu,
the motorcycle and automobile
untuk mendukung industri mobil dan sepeda motor Perseroan
businesses, the Company also has a parts industry under PT
memiliki industri komponen di bawah kendali PT Astra Otoparts
Astra Otoparts Tbk.
Tbk.
The Company realizes the importance of its marketing
Perseroan menyadari pentingnya jaringan pemasaran dan
network, after-sales service and maintenance service in
layanan purna jual serta jasa perawatan bagi kepuasan
ensuring customer satisfaction. To that end, the Company
konsumen, untuk itu Perseroan senantiasa meningkatkan kinerja
continually seeks to improve its performance in these areas
serta memperluas jaringan cabang dan dealer untuk mobil dan
and to expand its branch and dealership networks for both
sepeda motor. Pada akhir tahun 2001, dari total 339 dan 741
automobiles and motorcycles. As of the end of 2001, of the
kantor cabang dan dealer untuk mobil dan motor, Perseroan
total 339 branch offices and 741 branch dealers, the
sendiri memiliki 128 kantor cabang untuk mobil dan 22 kantor
Company owned 128 branch offices for automobiles and
cabang untuk sepeda motor yang mengkoordinasi 218 dealer
22 branch offices for motorcycles which coordinated with
di bawahnya.
218 dealers.
GRUP MOBIL
AUTOMOBILE GROUP
Penghasilan bersih Grup Mobil sepanjang tahun 2001 mencapai
Rp 20,57 triliun, mengalami peningkatan sebesar 10,8%
dibanding tahun 2000 yang sebesar Rp 18,56 triliun.
Peningkatan tersebut lebih dipicu oleh
adanya kenaikan harga sepanjang
tahun 2001 sebesar 10-15% yang
dipengaruhi oleh depresiasi mata uang
rupiah dan perubahan peraturan
mengenai PPn BM.
The net sales from the Automobile Group in 2001 reached
Rp 20.57 trillion, a 10.8% increase from Rp 18.56 trillion in
2000. The main reason for this rise was the 10% to 15%
increase in automobile prices, a result of
the rupiah’s depreciation against the USD
and a change in luxury tax regulations.
Lambatnya pemulihan ekonomi
domestik menjadi penghambat laju
penjualan mobil di Indonesia; total unit
penjualan mobil sampai akhir tahun
2001 sebesar 299.629 unit, sedikit
menurun dibanding tahun 2000 yang
mencapai 310.634 unit.
RED CARPET. Jaminan layanan purna jual Isuzu Panther
RED CARPET. The guarantee of after sales service
from Isuzu Panther
Sepanjang tahun 2001 model-model baru terus memasuki pasar
mobil Indonesia baik yang ditawarkan oleh Agen Tunggal
Pemegang Merek (ATPM) maupun oleh importir umum. Untuk
However, continued weakness in the
domestic economy hampered automobile
sales in Indonesia, with total automobile
sales in 2001 reaching 299,629 units, a
slight decrease from the 310,634 units
sold in 2000.
In 2001, a number of new auto models
were introduced to the Indonesian
market, either by local assemblers known as Sole Agents or
by general importers. Astra introduced several new locally
assembled vehicles: the Toyota New Soluna, Daihatsu Taruna
1.5 EFI. Daihatsu Taruna F-series, Toyota Corolla Altis, Isuzu
ASTRA international
21
Automotive Division
kendaraan yang dirakit / diageni di Indonesia, Astra juga
meluncurkan beberapa produk baru yaitu : Toyota New Soluna,
Daihatsu Taruna 1,5 EFI, Daihatsu Taruna F series, Toyota Corolla
Altis, Isuzu Panther Touring, Peugeot 206, BMW 530i dan
Daihatsu Ceria.
Panther Touring, Peugeot 206, BMW 530i and the Daihatsu
Ceria.
With vehicle sales of 138,192 units in 2001, Astra had a
46.1% share of the local market, lower than its market share
of 48.7% the previous year. In general, Astra’s decreased
market share was the result of a decrease in Toyota’s share
of the vehicle market from 29.0% in 2000, with total sales
of 90,145 vehicles, to 26.7% in 2001, with total sales of
80,144 vehicles. Partly responsible for Toyota’s falling market
share was a production disruption in its car interior
upholstery supplier car interior during the March-April 2001
period. Nevertheless, Toyota, with its popular “Kijang”
vehicle, maintained its position as the market leader in the
Dengan angka penjualan sebesar 138.192 unit pada tahun 2001,
Astra meraih pangsa pasar sebesar 46,1%, turun dibanding tahun
2000 yang mencapai 48,7%. Secara umum penurunan pangsa
pasar Grup Astra terutama disebabkan oleh berkurangnya pangsa
pasar Toyota dari 29,0%, dengan volume penjualan sebesar
90.145 unit di tahun 2000 menjadi sebesar 26,7% dengan
volume penjualan 80.144 unit yang disebabkan karena adanya
masalah produksi pada pemasok jok dan interior mobil selama
bulan Maret-April 2001. Walaupun demikian, Toyota dengan
produk andalannya “Kijang”, tetap meraih pangsa pasar tertinggi
pada segmen niaga kategori 1. Sedangkan Toyota Soluna juga
meraih pangsa pasar tertinggi pada segmen sedan menengah
dengan pangsa pasar sebesar 27,3%.
*Outlet for vehicles sales only
Daihatsu Taruna. Trendy dan dinamis
Daihatsu Taruna. Trendy and dynamic
Toyota maintained its leading market share of 26.7%
80,144
90,145
-
25,000
50,000
75,000
100,000
With the new Panther, Isuzu’s market share increased
from 9.3 % in 2000 to 10.4 % in 2001
31,299
29,012
-
8,000
16,000
24,000
32,000
Although Daihatsu Taruna sales volume is decrease,
however it still dominated the SUV class
20,587
28,237
-
8,000
16,000
24,000
32,000
2,758
2,403
-
700
1,400
2,100
2,800
3,500
The sharp jump in sales was chiefly the result of an
increase in the sale of Peugeot 206
2,204
469
-
600
1,200
1,800
2,400
Sales volume was relatively stable, with only a slight
increase
1,200
1,145
-
350
2000
700
1,050
2001
The restructuring of the BMW business in 2001 resulted
in a change in the Company’s function from that of sole
distributor to dealer
1,400
ASTRA international
22
Automotive Division
BMW. Lambang kesuksesan para eksekutif
BMW. The symbol of success for executives
Pada bulan Januari 2001,
diadakan restrukturisasi 100%
bisnis BMW di Indonesia,
dimana Astra tidak lagi
75%
menjadi
distributor
tunggal untuk mobil
50%
merek BMW, namun tetap
mempertahankan fungsi
25%
sebagai agen tunggal
pemegang merek dan
dealer. Distributor tunggal
0%
BMW sekarang adalah PT
BMW
Indonesia.
Sedangkan manufaktur,
Astra berhasil menjual
sebanyak 2.896 unit,
meningkat 20,5% dari
tahun 2000 yang sebesar 2.403 unit.
PEUGEOT Engineered To Be Enjoyed
NISSAN DIESEL. Perkasa dan tangguh di segala medan
NISSAN DIESEL. Strong and powerful in all fields
Domestic Car Market
Market by Brand
8.5%
7.1%
9.1%
6.9%
9.3%
10.4%
14.8%
17.8%
21.1%
22.1%
29.0%
26.7%
2000
2001
264,445
2001
35,184
263,232
2000
47,402
Passenger Car
Others
KIA
Hyundai
Honda
Daihatsu
Isuzu
Suzuki
Mitsubishi
Toyota
PASAR EKSPOR
Pasar ekspor tetap menjadi perhatian Perseroan, terbukti dengan
adanya peningkatan penghasilan sepanjang tahun 2001.
Commercial Car
commercial vehicle category I segment. In addition, the
Toyota Soluna was the leader in the mid-size sedan class,
with a 27.3% share of this market segment.
In January 2001, the BMW business in Indonesia was
restructured, resulting in Astra shifting its position from that
of the main distributor of BMW. However, it still operates its
function as sole agent and dealer. Sole distributor BMW is
PT BMW Indonesia. On the manufacturing side, Astra sold
2,896 BMW cars, a 20.5% increase from the 2,403 cars sold
in 2000.
EXPORT MARKET
Penghasilan ekspor Toyota selama tahun 2001 sebesar Rp 1,28
triliun, 19% meningkat dibanding tahun sebelumnya yang
mencapai Rp 1,07 triliun. Toyota berhasil mengekspor 20.299
unit mesin 7K ke Filipina dan Jepang, serta blok silinder sebanyak
5.760 unit, lebih rendah dibanding pencapaian ekspor tahun
2000, yaitu 22.790 unit mesin 7K dan 7.040 unit blok silinder.
Demikian pula ekspor Kijang dalam bentuk CKD set turun dari
45.510 unit pada tahun 2000, menjadi 39.530 unit pada tahun
2001 diantaranya ke Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.
The export market remained one of the Company’s main
focuses, evidenced by the increase in exports revenue in
2001.
The value of Toyota exports in 2001 reached Rp 1.28 trillion,
a 19% increase from Rp 1.07 trillion the previous year. In
2001, Toyota exported 20,299 7K engines to the Philippines
and Japan, as well as 5,760 cylinder blocks. In 2000, Toyota
exported 22,790 7K engines and 7,040 cylinder blocks.
ASTRA international
23
Automotive Division
Sementara itu Daihatsu berhasil
mengekspor 120 unit ke Vietnam,
dan Malaysia dalam bentuk CKD,
menurun dibanding tahun
sebelumnya yang sebesar 620 unit.
Sementara itu, ekspor komponen
Daihatsu meningkat dari USD 4,67
juta menjadi USD 5,24 juta.
Nov
Dec-01
Sep
Oct
Aug
Jun
July
Apr
May
Feb
Mar
Dec
Jan ’01
Nov
Sep
Oct
Aug
Jul-00
The export of Kijang vans in the form
of completely knocked down (CKD)
units decreased from 45,510 units in
2000 to 39,530 units in 2001. The
destination countries for the vehicles
included Malaysia, the Philippines,
Taiwan and Vietnam.
In addition, Daihatsu exported 120 CKD
vehicles to Vietnam, and Malaysia, a
KOMPONEN TOYOTA. Penghasilan Ekspor meningkat
TOYOTA PARTS. Export revenue increase
GRUP SEPEDA MOTOR
decrease from the 620 units exported
the previous year. However, the value
Pasar nasional sepeda motor tahun 2001 mencatat pertumbuhan
of Daihatsu’s component exports increased from USD 4.67
sebesar 70,7% dibanding tahun lalu. Total pasar nasional
million to USD 5.24 million.
(termasuk sepeda motor CBU) naik dari 1.057.035 unit pada tahun
2000 menjadi 1.804.909 unit pada tahun 2001. Sepeda motor
MOTORCYCLE GROUP
CBU (Completely Build-Up) yang pertumbuhannya di Indonesia
sudah mulai menunjukkan penurunan, pada tahun 2001 hanya
The domestic motorcycle market in 2001 saw a significant
memiliki pangsa pasar 12,7%, turun dibandingkan tahun
increase of 70.7% from the previous year. Domestic
sebelumnya yang mencapai 18,2 %.
motorcycle sales, including imported completely built up
(CBU) models, increased
Tahun 2001 sepeda motor
from 1,057,035 units in
Honda Regains Its Market Share
Honda berhasil mencapai
2000 to 1,804,909 units in
60.0%
50.0%
penjualan 932.178 unit
2001. The market share of
40.0%
untuk pasar domestik, naik
imported
CBU
30.0%
95% dibanding tahun 2000
motorcycles, which in
20.0%
yang sebesar 476.887 unit,
Indonesia began to decline
10.0%
dengan pangsa pasar
in 2000, reduced even
0.0%
51,7%.
further in 2001. The
market share for imported
CBU - %
Honda - %
Untuk memenuhi tuntutan
CBU models fell to 12.7%
pasar yang semakin marak
in 2001 from 18.2% in
dan menghadapi masuknya
2000.
persaingan dari sepeda motor CBU,
pada tahun 2001 Astra Honda
In 2001, 932,178 Honda
Motor (AHM) meluncurkan produkmotorcycles
were
sold
produk barunya yang berkualitas
domestically, a 95% increase
dengan harga yang terjangkau.
from the 476,887 units sold in
Dengan teknologi handal yang
2000. Honda controlled a 51.7%
dimilikinya, pada bulan Juli 2001
share of the market in 2001.
AHM meluncurkan model cub
terbarunya, yaitu “Astrea Legenda”
To meet the rise in demand in
yang memperoleh respon sangat
the domestic market and to
baik dari pasar. Sampai akhir tahun
respond to the increased
2001 Astrea Legenda telah terjual
PABRIK PERAKITAN HONDA. Mengutamakan kualitas
competition from imported CBU
HONDA ASSY PLANT. Prioritizing quality
sebanyak 118.110 unit. Kemudian
motorcycles, Astra Honda Motor
pada bulan Oktober 2001 AHM meluncurkan kembali varian baru
(AHM) in 2001 launched several new models that emphasized
dari Honda Supra yaitu Astrea Supra V series dan Astrea Supra
quality and affordability. Using its most reliable technology,
XX.
ASTRA international
24
Automotive Division
Honda Sales
Unit
Meningkatnya penjualan sepeda motor
Honda didukung oleh kualitas produk
1,000,000
dan layanan purna jual yang ekstensif
800,000
dan merata di seluruh Indonesia selama
bertahun-tahun. meliputi jaringan
600,000
distribusi dan layanan purna jual berupa
400,000
jaringan bengkel dan outlet suku
cadang asli yang terjamin kualitasnya.
200,000
Sampai akhir tahun 2001, jaringan H1
0
(untuk penjualan sepeda motor Honda)
terdiri dari 741 outlet, H2 (untuk service
Unit Sold
workshop (AHASS)) terdiri dari 1.693
outlet, dan H3 (untuk penjualan
spareparts sepeda motor Honda) terdiri dari 2.896 outlet.
2000
2001
476,887
932,178
AHM sebagai manufaktur dan agen tunggal sepeda motor Honda
mengekspor 9.830 unit pada tahun 2001 dengan negara tujuan
Timor-Timur dan Yunani. Diharapkan tahun-tahun mendatang
AHM akan mampu meningkatkan lagi ekspor sepeda motornya.
Komitmen grup sepeda motor Honda untuk memberikan yang
terbaik kepada para pelanggan atau konsumennya tidak
diragukan lagi. Hal ini terbukti dengan penghargaanpenghargaan atas prestasi terbaik yang diraih oleh grup sepeda
motor Honda baik dari badan-badan profesional dalam negeri
maupun dari luar negeri, seperti Mars dan Swa, yang
menganugerahkan penghargaan “Most Valuable Brand” kepada
AHM pada tahun 2001.
GRUP KOMPONEN
AHM in July 2001 launched a new
cub model, the “Astrea Legenda”,
which received a good response from
the market. As of the end of 2001, a
total of 118,110 units of the Astrea
Legenda had been sold. And in
October 2001, AHM launched two
new versions of its Honda Supra
motorcycle, the Astrea Supra V and
the Astrea Supra XX.
The increase in Honda motorcycle
sales was made possible by the
quality of the products and the extensive after-sales services
Astra Honda Motor has offered across Indonesia for years,
through its distribution network and its networks of service
stations and quality-guaranteed original parts outlets. As of
the end of 2001, the H1 (distribution for Honda motorcycle
sales) reached 741 outlets, the H2 (distribution for service
stations (AHASS)) totaled 1,693 outlets and the H3
(distribution for Honda spare parts) totaled 2,896 outlets.
Astra Honda Motor, as the manufacturer and sole agent of
Honda motorcycles, exported 9,830 units in 2001 to East
Timor and Greece. It is expected that in years to come, AHM
will be able to increase its motorcycle exports.
The Honda motorcycle group’s commitment to providing
customers the best possible service is unquestioned. In honor
of this dedication, AHM has received various awards from
professional institutions, both domestic and foreign. In 2001,
AHM received an award from Mars and Swa as the “Most
Valuable Brand”.
PT Astra Otoparts Tbk (AOP) sebagai payung grup komponen
selama tahun 2001 menjalankan berbagai strategi bisnis maupun
keuangan untuk memperkuat
kinerjanya. Strategi bisnis AOP
dibagi dalam 2 kategori besar
yaitu: pertama, memperkuat
jaringan pemasaran dan
distribusi baik untuk pasar lokal
maupun ekspor. Kedua,
meningkatkan kemampuan
manufakturnya. Dalam rangka
memperkuat
jaringan
pemasarannya, AOP melakukan
berbagai program yaitu:
meningkatkan kualitas dan
GS BATTERY. Ekspor ke mancanegara
kuantitas saluran distribusi baik
GS BATTERY. Exported overseas
COMPONENT GROUP
PT Astra Otoparts Tbk (AOP),
as the umbrella company for
the component business,
implemented a number of
business and financial
strategies in 2001 to
strengthen its position.
AOP’s business strategy
consisted of two main
objectives. The first was to
strengthen its marketing and
distribution networks, for
ASTRA international
25
Automotive Division
pasar lokal maupun ekspor, memperbaiki kualitas servis kepada
toko-toko retail dan meningkatkan kualitas dari jaringan retail
‘shop and drive’ dan ‘shop and ride’ yang sudah ada.
Sebagai bagian dari strategi keuangan, selama tahun 2001, AOP
juga telah melakukan beberapa pengurangan kepemilikan di
anak-anak perusahaan dalam bentuk divestasi, yaitu di PT GS
Battery Inc. dan PT EDS Manufacturing Indonesia. AOP melakukan
divestasi sebesar 1% di PT GS Battery Inc. dengan nilai penjualan
sebesar USD 455.000 sehingga kepemilikan AOP menjadi sebesar
50% dari sebelumnya yang 51%. Dengan pengurangan
kepemilikan ini AOP tidak lagi mengkonsolidasikan PT GS Battery
Inc. sejak bulan Juli 2001. Di bulan Oktober 2001, AOP kembali
melakukan penjualan atas 45% atas kepemilikan di PT EDS
Manufacturing Indonesia dengan nilai penjualan USD 12,7 juta.
Dalam penjualan ini AOP memiliki opsi untuk membeli kembali
44% saham tersebut dalam jangka waktu 10 tahun terhitung
sejak tanggal penutupan transaksi. Dengan demikian kepemilikan
AOP di PT EDS ini tinggal 5%.
Rp billion
2,500
both the local and export markets. The second objective was
to strengthen its manufacturing capabilities. To improve its
marketing and distribution networks, AOP put in place
programs to improve the quality and number of its
distribution outlets for both the local and export markets, to
improve the quality of its services to retail shops and to
improve the quality of its existing “shop and drive” and “shop
and ride” retail network.
As part of its financial strategy, AOP in 2001 reduced its
ownership in two subsidiaries, PT GS Battery Inc. and PT EDS
Manufacturing Indonesia. AOP divested a 1% stake in PT GS
Battery Inc. valued at USD 455,000. Thus, AOP’s ownership
in GS Battery was reduced to 50% from 51%. With this
divestment, AOP had not included PT GS Battery Inc. in its
2001 consolidated financial reports since July 2001. And in
October 2001, AOP sold a 45% stake in PT EDS
Manufacturing Indonesia for USD 12.7 million. As part of
this transaction, AOP received an option to buy back 44% of
the stake within 10 years of the closing date of the
transaction. As a result of this sale, AOP’s ownership in PT
EDS was reduced to 5%.
2,000
38%
27%
1,500
1,000
500
42%
46%
20%
27%
0
2000
2001*
2,101
2,097
Export
791
575
Replacement
Market
887
969
OEM
423
553
Astra
320
420
non Astra
103
Total
133
* GS was deconsolidated
Export
Replacement Market
OEM
Dari hasil penjualan yang diterima ini, akan dipergunakan antara
lain untuk membiayai perluasan kapasitas manufaktur rantai
sepeda motor serta untuk mempercepat angsuran pembayaran
hutang Perseroan sehingga AOP tidak lagi terikat pada beberapa
persyaratan perjanjian restrukturisasi hutang dengan kreditur yang
antara lain mekanisme cash sweeping, pembatasan investasi dan
pembayaran dividen.
MESIN HONDA. Handal dan tahan lama
HONDA ENGINE. Powerful and durable
The proceeds from these divestments will be used to finance
the expansion of the motorcycle chain manufacturing capacity
and to pay the installments on its debts ahead of schedule.
These early payments will mean that AOP will no longer be
ASTRA international
26
Automotive Division
PERAKITAN KIJANG. Didukung oleh komponen berkualitas
KIJANG ASSEMBLING PLANT. Supported by quality components
Selama tahun 2001, AOP membukukan kenaikan penjualan
domestik baik dari penjualan “Replacement Market” sebesar 9,3%
maupun “OEM” (Original Equipment Market) sebesar 30,7%. Di
sisi lain penjualan ekspor mengalami penurunan sebesar 27,3%
dengan kontribusi terbesar dari produk non otomotif. Dan dengan
tidak dikonsolidasikannya G.S.Battery sejak Juni 2001, penjualan
AOP relatif sama dengan tahun 2000 mencapai Rp 2,10 triliun.
Total penjualan komponen sepeda motor mengalami
pertumbuhan yang cukup signifikan dari sebesar Rp 609,91 miliar
tahun 2000 menjadi Rp 785,43 miliar tahun 2001 atau naik
sebesar 28,8%. Sedangkan penjualan komponen mobil
mengalami penurunan sebesar 5,4% dari Rp 1,04 triliun tahun
2000 menjadi Rp 988,05 miliar tahun 2001. Sementara itu
penjualan produk lain-lain juga mengalami penurunan dari Rp
447,17 miliar tahun 2000 menjadi Rp 323,97 miliar tahun 2001.
bound to certain of requirements of its debt restructuring
agreement with creditors, including limitations on investments
and dividend payments.
In 2001, AOP booked a 9.3% rise in the domestic sale of
replacement parts, or after-market parts, and a 30.7% rise in
the domestic sale of original parts. Meanwhile, sales on the
export market decreased by 27.3% with the largest
contribution coming from non-automotive products. Because
GS Battery had not been consolidated before the end of 2001,
AOP booked relatively the same level of sales as in 2000, or
Rp 2.10 trillion.
The sale of motorcycle spare parts experienced significant
growth in 2001, increasing 28.8% from Rp 609.91 billion in
2000 to Rp 785.43 billion in 2001. Meanwhile, total sales of
automobile components suffered a slight decrease of 5.4%
from Rp 1.04 trillion in 2000 to Rp 988.05 billion in 2001.
Meanwhile, sales of other products decreased from Rp 447.17
billion in 2000 to Rp 323.97 billion in 2001.
ASTRA international
27
ASTRA international
28
KOMATSU PC 4000.
Mesin konstruksi raksasa
dengan kekuatan besar
KOMATSU PC 4000.
Giant construction engine
with big power
Kesuksesan divisi alat berat di bawah naungan PT United Tractors
Tbk (UT) selama tahun 2001 dibayang-bayangi oleh kondisi
perekonomian Indonesia yang masih belum terlihat stabil. Sebagai
dampak dari perekonomian tersebut, permintaan akan alat berat
di Indonesia secara keseluruhan menunjukkan penurunan. Selain
itu, masuknya pemain baru di bidang alat berat juga menyebabkan
semakin ketatnya persaingan. Namun UT mampu untuk tetap
tumbuh karena didukung oleh penjualan dari divisi kontraktor
penambangan dan pertambangan batubara yang menunjukkan
peningkatan yang baik sekali berkat membaiknya harga jual
batubara serta naiknya penggunaan jasa kontraktor
penambangan oleh pemilik tambang.
The Astra Group’s heavy equipment group, under PT United
Tractors Tbk (UT), was somewhat hampered by Indonesia’s
unstable economic situation in 2001. As a result of the domestic
economic problems, overall demand for heavy equipment in
Indonesia declined. Also, the emergence of new players in this
sector increased competition. Despite these constraining factors,
however, UT managed to post a growth for the year, supported
by increasing sales in the mining and coal mining contractor
divisions, which were buoyed by rising coal prices and the
increasing use of mining contractors by mine owners.
In general, UT in 2001 booked increased sales in all of its business
lines, with the mining contractor division accounting for the largest
percentage of UT overall sales. United Tractors’ consolidated sales
reached Rp 7.06 trillion in 2001, a 35.9% increase from the
previous year.
Secara keseluruhan, di tahun 2001 UT telah mencatat kenaikan
penghasilan bersih di semua lini bisnisnya dengan divisi kontraktor
penambangan sebagai kontributor terbesar terhadap total
penghasilan. Penghasilan konsolidasi United
Tractors pada tahun 2001 mencapai Rp 7,06
Market Share in 2001
triliun, meningkat 35,9% dibanding tahun
lalu.
15%
MESIN KONSTRUKSI
33%
9%
CONSTRUCTION MACHINERY
The sales volume for the construction
machinery division dropped from 758 units in
2000 to 627 units in 2001, the result of
increased competition and decreased demand
due to the weakening of the Rupiah against
the USD and the continued volatility in the
domestic economy. However, domestic sales
of Komatsu and Patria forklifts increased from
416 units in 2000 to 445 units in 2001.
Volume penjualan divisi mesin konstruksi
43%
tahun 2001 menunjukkan penurunan dari
758 unit pada tahun 2000 menjadi 627 unit
pada tahun 2001 seiring dengan semakin
ketatnya persaingan dan turunnya
C'pillar
Komatsu
permintaan pasar sebagai akibat dari
Hitachi
Others
melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap
Although the construction machinery division
USD dan kondisi perekonomian Indonesia
saw a drop in sales volume, net sales value in
yang masih belum stabil. Sebaliknya, penjualan domestik forklift the division increased 10.7% from Rp 2.35 trillion in 2000 to Rp
merk Komatsu dan Patria divisi ini menunjukkan pertumbuhan 2.60 trillion in 2001. Unit sales continued to dominate, accounting
dari 416 unit di tahun 2000 menjadi 445 unit.
for 64.8% of total sales. Component sales, and repairs and services
contributed 28.8% and 6.4%, respectively, to total sales. Sales of
Meskipun secara unit penjualan dari divisi mesin konstruksi Komatsu units totaled 627 in 2001, dominated by sales to the
mengalami penurunan, penjualan bersih masih menunjukkan mining sector, with 294 units. In 2000, the forestry sector was
kenaikan sebesar 10,7%, yakni dari Rp 2,35 triliun pada tahun the main purchaser of Komatsu units, with 418. In 2001, sales to
2000 menjadi Rp 2,60 triliun pada tahun 2001. Penjualan unit the forestry sector totaled 211 units, followed by the construction
masih mendominasi penjualan mesin konstruksi dengan memberi sector with 71 units and the agribusiness sector with 51 units.
ASTRA international
29
Heavy Equipment Division
kontribusi sebesar 64,8% dari total pendapatan, sedangkan
penjualan spareparts dan servis memberikan kontribusi masingmasing 28,8% dan 6,4% dari total pendapatan. Sementara itu,
penjualan unit Komatsu sebanyak 627 unit di tahun 2001
didominasi oleh sektor pertambangan dengan total penjualan
294 unit. Tahun 2000 sektor kehutanan mendominasi total
penjualan unit Komatsu dengan total penjualan 418 unit. Di tahun
2001 penjualan unit di sektor ini hanya sebesar 211 unit, diikuti
sektor konstruksi sebesar 71 unit dan sektor agribisnis sebesar
51 unit.
KONTRAKTOR PENAMBANGAN
Tahun 2001, divisi kontraktor penambangan yang berada di
bawah naungan PT Pamapersada Nusantara (Pama) mengalami
pertumbuhan penjualan sebesar 46,6%
menjadi Rp 3,17 triliun dari Rp 2,16 triliun
pada tahun 2000. Lebih dari 90%
pendapatan Pama adalah dalam bentuk
USD yang berasal dari kontrak-kontrak
penambangan batubara dan emas
dengan
berbagai
perusahaan
penambangan
domestik
dan
internasional yang mempunyai konsesi
penambangan di Indonesia.
MINING CONTRACTOR
In 2001, the mining contractor division under PT Pamapersada
Nusantara (Pama) achieved a 46.6% increase in sales to Rp 3.17
trillion, from Rp 2.16 trillion in 2000. More than 90% of Pama’s
sales were USD denominated, coming from coal and gold mining
contracts with domestic and international companies with mining
concessions in Indonesia.
Besides the increased of sales volume, the strengthening of the
USD against the rupiah in 2001 boosted the value of the Pama’s
sales in rupiah terms. Pama’s total sales volume also increased,
from 22.2 million tons of coal and 88.7 million bcm of overburden
in 2000, to 24.7 million tons of coal and 119.5 million bcm of
overburden in 2001.
Selain kenaikan volume penjualan,
peningkatan nilai tukar USD sepanjang
KONTRAKTOR PENAMBANGAN. Lebih dari 90% penjualan dalam USD
tahun 2001 telah menaikkan nilai
MINING CONTRACTOR. More than 90% of sales in USD
pendapatan Pama dalam rupiah. Total
volume penjualan Pama memperlihatkan peningkatan dari 22,2
juta ton batubara dengan pekerjaan pengupasan tanah
MINING
(overburden) sebesar 88,7 juta bcm di tahun 2000 menjadi 24,7
juta ton batubara dengan pekerjaan pengupasan tanah
The mining division under PT Berau Coal booked Rp 1.29 trillion
(overburden) mencapai 119,5 juta bcm.
in sales in 2001, an 88.8% increase from the Rp 684.63 billion in
sales in 2000. This rise was the result of increasing sales volume
PERTAMBANGAN
and a rise in the price of coal. Sales volume increased from 4.8
million tons in 2000 to 6.6 million tons in 2001, while average
Divisi pertambangan yang diwakili oleh PT Berau Coal mencatat
coal prices rose from USD 16,24 per ton in 2000 to USD 18,96
peningkatan penjualan sebesar 88,8% menjadi Rp 1,29 triliun
per ton in 2001.
pada tahun 2001 dari Rp 684,63 miliar pada tahun 2000.
Peningkatan penjualan ini didukung oleh meningkatnya total
The export market accounted for the majority of the mining
volume penjualan dan harga jual per ton batubara. Volume
division’s sales. A total of 4.8 million tons of coal were exported
penjualan meningkat dari 4,8 juta ton pada tahun 2000 menjadi
in 2001, a 44.6% increase over the previous year. Domestic sales
6,6 juta ton pada tahun 2001 sedangkan harga rata-rata
of coal increased 26.6% to 1.8 million tons in 2001, from 1.4
penjualan meningkat dari USD 16,24/ton tahun sebelumnya
million tons the previous year.
menjadi USD 18,96/ton pada tahun 2001.
ASTRA international
30
Heavy Equipment Division
TAMBANG BATUBARA. Penjualan meningkat signifikan
COAL MINING. Significant increase in sales
Penjualan untuk ekspor masih memberi kontribusi paling besar
bagi total penjualan grup pertambangan. Sebanyak 4,8 juta ton
batu bara telah di ekspor pada tahun 2001, meningkat sebesar
44,6% dibanding tahun lalu. Penjualan domestik meningkat
sebesar 26,6% pada tahun 2001 dengan penjualan 1,8 juta ton
batubara dibandingkan pada tahun 2000 dengan penjualan 1,4
juta ton batubara.
Seperti halnya divisi kontraktor penambangan yang 90%
penghasilannya dalam dollar AS, divisi pertambangan juga ikut
mengalami pertumbuhan penjualan yang signifikan akibat
apresiasi mata uang AS selama tahun 2001 karena tingginya
ekspor batubara tersebut.
As with the mining contractor division, with 90% of its sales in
USD, the mining division also experienced significant sales growth
in 2001 largely because of the USD revenue it earned from coal
exports.
ASTRA international
32
PEMBIAYAAN MOBIL
Usaha pembiayaan mobil berada di bawah kendali Astra Credit
Companies (ACC) yang merupakan grup perusahaan pembiayaan
mobil terbesar di Indonesia. Saat ini ACC memiliki 27 cabang
yang tersebar di berbagai pelosok di Indonesia.
ACC. Pembiayaan mobil terbesar dan terdepan di Indonesia
ACC. The largest and leading car financing company in Indonesia
AUTOMOBILE FINANCING
Peningkatan penjualan kredit kendaraan bermotor di tahun 2001
memberikan dampak positif pada perusahaan pembiayaan
kendaraan bermotor. ACC menguasai pangsa pasar pembiayaan
sebesar 30,9% dari total penjualan mobil Astra.
ACC berhasil menyalurkan kredit 16,2% lebih tinggi
dibandingkan tahun lalu yaitu dari Rp 4,57 triliun per Desember
2000 menjadi Rp 5,31 triliun per Desember 2001. Penyaluran
kredit tersebut setara dengan pembiayaan atas 40.688 unit mobil
baru dan 20.627 unit mobil bekas per Desember 2000 dan
pembiayaan atas 43.132 unit mobil baru dan 21.535 unit mobil
bekas per Desember 2001.
Akibatnya pendapatan ACC meningkat dari Rp 510,61 miliar pada
tahun 2000 menjadi Rp 756,11 miliar pada tahun 2001 atau
meningkat sebesar 48,1%.
Walaupun penyaluran kredit meningkat tajam, ACC tetap dapat
memelihara deliquency rate (piutang yang telah jatuh tempo dan
belum tertagih) yang hanya mencapai 0,36%. Hal ini
membuktikan bahwa ACC secara konsisten menjalankan Prudent
Asset Management.
The automobile financing business is under the Astra Credit
Companies (ACC), the largest group of car financing companies
in the country. Currently, ACC has 27 branches across Indonesia.
The increase in car sales on credit in 2001 positively impacted the
overall growth of vehicle financing companies. ACC controls
30.9% of the total Astra auto sales.
Total credits extended by ACC increased 16.2% from Rp 4.57
trillion as of December 2000 to Rp 5.31 trillion as of December
2001. The value of these credits was equivalent to financing for
the purchase of 40,688 new automobiles and 20,627 used
automobiles per December 2000, and 43,132 new automobiles
and 21,535 used automobiles per December 2001.
As a result of this increase, ACC’s revenue grew 48.1% from Rp
510.61 billion in 2000 to Rp 756.11 billion in 2001.
Despite the rise in extended credits, ACC maintained a low 0.36%
delinquency rate on loan repayments. This is evidence that ACC
consistently implements Prudent Asset Management principles.
Dengan pencapaian kinerja yang baik, manajemen yang solid
mendapatkan kepercayaan dari pihak perbankan dan kualitas
portfolio yang baik, ACC mampu meningkatkan kerjasama
dengan dunia perbankan guna mendanai kegiatan usaha ACC
yang semakin besar.
Because of its superior performance, solid management, and with
its quality portfolio, ACC maintained its excellent cooperation with
banks in financing its ever-growing business.
PEMBIAYAAN SEPEDA MOTOR
Motorcycle financing is under the control of PT Federal
International Finance (FIF), currently the largest motorcycle
financing company in the country with 154 branches spread across
Indonesia.
Usaha pembiayaan sepeda motor berada di bawah kendali PT
Federal International Finance (FIF). FIF merupakan perusahaan
pembiayaan kendaraan sepeda motor terbesar pada saat ini
dengan 154 jaringan penjualan yang tersebar di seluruh
Indonesia.
Seiring dengan peningkatan pasar sepeda motor, penjualan kredit
sepeda motor mengalami peningkatan yang signifikan di tahun
2001. FIF berhasil meningkatkan pangsa pasar pembiayaannya
atas total penjualan sepeda motor Honda dari 24% di tahun
2000 menjadi 28% di tahun 2001.
Pada tahun 2001, FIF telah memberikan pembiayaan atas 268.816
unit sepeda motor atau 2,31 kali lebih tinggi dibandingkan
pembiayaan pada tahun 2000 yaitu sebesar 116.371 unit sepeda
MOTORCYCLE FINANCING
In line with an increase in the overall motorcycle market,
motorcycle sales on credit also grew significantly in 2001. FIF’s
market share rose from 24% of total Honda motorcycle sales in
2000 to 28% in 2001.
In 2001, FIF had provided financing for the purchase of 268,816
motorcycles, or 2.31 times more than the 116,371 motorcycle
purchases it had financed in 2000. The value of this financing
was equal to Rp 2.15 trillion in amount financed as of 31
December 2001 and Rp 904.62 billion as of 31 December 2000.
As a result of these increases, FIF booked a 46.6% rise in revenue
from Rp 232.71 billion in 2000 to Rp 341.17 billion in 2001.
ASTRA international
33
Financial Services Division
motor. Pembiayaan tersebut setara dengan penyaluran kredit
senilai Rp 2,15 triliun per Desember 2001 dibandingkan dengan
Rp 904,62 miliar per Desember 2000. Dari pembiayaan tersebut,
pendapatan FIF meningkat 46,6%, yaitu dari Rp 232,71 miliar
pada tahun 2000 menjadi Rp 341,17 miliar pada tahun 2001.
Walaupun penyaluran kredit meningkat tajam, FIF tetap dapat
memelihara “deliquency rate” (piutang yang telah jatuh tempo
dan belum tertagih) dengan baik. Hal ini membuktikan bahwa
FIF secara konsisten menjalankan “Prudent Asset Management”.
Peningkatan kinerja perusahaan turut membantu pembayaran
utang restrukturisasi yang lebih cepat dimana FIF sudah melunasi
68,83% dari utangnya hingga akhir tahun 2001, sedangkan
berdasarkan jadwal pembayaran FIF hanya diwajibkan membayar
54% dari utangnya untuk kurun waktu yang sama.
Seperti halnya tahun lalu, FIF masih melakukan kerjasama
pembiayaan (joint finance) dengan Bank Universal, Bank Mega
dan Bank Media. Dan pada akhir tahun 2001, FIF juga berhasil
mendapatkan kerjasama baru untuk melakukan pembiayaan yaitu
dengan Bank Tugu dan Bank Bali.
ASURANSI KERUGIAN
Di tengah ketidakpastian yang terjadi
di Indonesia serta iklim investasi yang
belum kondusif, PT Asuransi Astra
Buana (AAB) terus memantapkan
posisinya sebagai perusahaan asuransi
yang terpercaya dan terus berupaya
mewujudkan visi perusahaan “to bring
peace of mind to millions”
(memberikan rasa aman dan tenteram
kepada jutaan pelanggan).
Although its loan extensions increased strongly, FIF maintained a
low delinquency rate on loan repayments at below 0.5%, which
is evidence of FIF’s stringent implementation of Prudent Asset
Management principles.
This improved performance allowed FIF to make an early payment
on its restructured debts. As of the end of 2001, FIF had paid off
68.83% of its debt, far ahead of the 54% it was required to have
paid by the end of 2001.
As in 2000, FIF cooperated with Bank Universal, Bank Mega and
Bank Media to provide joint financing. At the end of 2001, FIF
also reached agreements with Bank Tugu and Bank Bali to provide
joint financing.
GENERAL INSURANCE
Despite domestic uncertainties and the challenging business
climate in Indonesia, PT Asuransi Astra Buana (AAB) continued
to strengthen its position as a trusted insurance company with a
mission: “to bring peace of mind to millions”.
AAB’s solid performance was
mirrored in a 53.6% increase in its
premium income, from Rp 358.65
billion in 2000 to Rp 550.93 billion
in 2001. Contributing to this
increase was both the individual
and corporate lines of the business.
Along with this growth in premium
income, AAB’s assets rose 34.2%
from Rp 523.83 billion to Rp
FIF. Pembiayaan sepeda motor terkemuka
703.05 billion. Total investment
FIF. A leading motorcycle financing company
also increased significantly by
37.9%, from Rp 378.03 billion to Rp 521.29 billion.
Kinerja positif AAB tercermin pada pendapatan premium yang
meningkat 53,6 % lebih tinggi dibandingkan tahun lalu atau
meningkat dari Rp 358,65 miliar menjadi Rp 550,93 miliar.
Kontribusi peningkatan ini terjadi pada kedua lini bisnis yang
dimiliki, yaitu dari segi individu maupun korporasi. Seiring dengan
peningkatan pendapatan premium, aset perusahaan bertambah
34,2 % dari Rp 523,83 miliar menjadi Rp 703,05 miliar. Sementara
total investasi juga meningkat secara signifikan dari Rp 378,03
miliar menjadi Rp 521,29 miliar atau meningkat sebesar 37,9%.
Guna memantapkan cakupan pasar pada daerah-daerah
standar pada seluruh cabang yang dimilikinya, AAB telah
mengimplementasikan model bisnis standar diseluruh cabangnya.
Model standar ini menjadi identitas cabang AAB yang
menampilkan citra ramah dan bersahabat. Sampai akhir tahun
2001, dua puluh cabang telah berhasil direvitalisasi sesuai dengan
model standar tersebut.
To strengthen its position in the market and to reach new
customers, AAB has implemented a standard business model in
all of its branches. This model has become the identity of AAB,
allowing it to present a polite and friendly face to customers. As
of the end of 2001, a total of 20 branches have been redesigned
in accordance with this standard model.
With its strategy of “meeting the needs and exceeding
expectations”, AAB launched a number of products and features
in 2001 to provide customers with added value. AAB’s Garda
Siaga service, an Emergency Roadside Assistance program,
provides customers in Greater Jakarta, Bandung, Surabaya,
Yogyakarta, Semarang and Cirebon. Its Garda Oto Visa and No
Claim Bonus services were made available to improve customer
relations and improve customer loyalty. At the end of the year,
AAB introduced a new insurance product, Garda Wisata, to
provide customers protection during their vacations.
ASTRA international
GARDA OTO. Don’t Worry. Be Happy
34
Dengan strategi “meeting the needs & exceeding expectations”
(memenuhi kebutuhan dan melampaui harapan), AAB
meluncurkan berbagai produk dan fitur untuk memberikan nilai
tambah bagi pelanggan. Garda Siaga (Emergency Roadside Service
Assistance) siap sedia selama 24 jam untuk menemani dan
melayani pelanggan dalam keadaan darurat, yang mana saat ini
sudah mencakup daerah Jabotabek, Bandung, Surabaya,
Yogyakarta, Semarang, serta Cirebon. Sementara itu Garda Oto
Visa dan No Claim Bonus disediakan untuk meningkatkan
hubungan dan loyalitas pelanggan. Pada akhir tahun, AAB
meluncurkan produk asuransi baru Garda Wisata yang disediakan
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam berwisata.
Untuk meningkatkan kinerja industri asuransi, pemerintah dalam
hal ini Departemen Keuangan mengeluarkan peraturan guna
menjamin keamanan para pemegang polis asuransi yang
diindikasikan melalui ukuran Risk Based Capital (RBC). Pada tahun
2001, AAB telah mencapai RBC sebesar 132,43%, yang jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan ketetapan pemerintah sebesar 40 %.
Berkat kerja keras dan kerjasama segenap karyawan dan
manajemen, AAB telah tampil sebagai perusahaan asuransi yang
terdepan dan terpercaya dengan meraih berbagai pengakuan dan
penghargaan, yaitu:
•
•
•
Best General Insurance (Majalah Investor), terbaik di antara
86 perusahaan asuransi kerugian yang memenuhi kriteria
proses seleksi (13 kategori finansial)
The Best in Achieving Total Customer Satisfaction, kategori :
asuransi kendaraan bermotor (Indonesian Customer
Satisfaction Award yang diselenggarakan oleh Frontier
Marketing & Research Consultant bekerjasama dengan
Majalah SWA)
Top of Mind Awareness and General Awareness, kategori :
asuransi kendaraan bermotor (Prompt Research)
ASURANSI JIWA
Kinerja PT Astra CMG Life (Astra CMG) di tahun 2001
menunjukkan peningkatan dimana pertumbuhan total premi
tahunan mencapai 52,9%, meningkat dari Rp 115,80 miliar
menjadi Rp 177,03 miliar. Hasil ini didukung oleh pertumbuhan
premi individu baru sebesar 59%. Per Desember 2001 tercatat
jumlah asset yang dimiliki adalah sebesar Rp 365,33 miliar atau
meningkat 44,5% dibandingkan tahun lalu (Rp 252,80 miliar).
Seperti halnya industri asuransi kerugian, pada industri asuransi
jiwa juga diberlakukan tingkat kesehatan keuangan yang
ditunjukkan dengan Risk Based Capital. Untuk tahun 2001, Astra
CMG mencapai RBC sebesar 187,52% atau lebih tinggi dari yang
diwajibkan pemerintah sebesar 40%
Sepanjang tahun 2001, Astra CMG membuka 6 kantor cabang
baru sehingga total cabang yang dimiliki hingga akhir tahun 2001
adalah sebanyak 36 kantor cabang.
In a move to improve the performance of the insurance industry,
the government, in this case the Ministry of Finance, issued a
regulation to ensure the health of all general insurance companies,
as measured by Risk Based Capital (RBC). In 2001, AAB reached
an RBC of 132.43%, far exceeding the government-set RBC level
of 40%.
As a result of the hard work and dedication of its employees and
management, AAB has emerged as a trusted insurance company
and a market leader, as evidenced by the acknowledgement and
awards it has received:
•
•
•
Best General Insurance (from Investor Magazine), from among
86 general insurance companies that met selection process
criteria (13 financial categories)
The Best in Achieving Total Customer Satisfaction, category:
Motor-vehicle insurance (Indonesian Customer Satisfaction
Award issued by Frontier Marketing & Research Consultant,
in cooperation with SWA Magazine)
Top of Mind Awareness and General Awareness, category:
Motor-vehicle insurance (Prompt Research)
LIFE INSURANCE
PT Astra CMG Life (Astra CMG) enjoyed a positive year in 2001,
with its total annual premiums growing by 52.9% from Rp 115.80
billion to Rp 177.03 billion. This was the result of a 59% increase
in individual premiums. By December 2001, Astra CMG’s assets
rose 44.5% to Rp 365.33 billion from Rp 252.80 billion at the
end of 2000.
As with the general insurance industry, the health of life insurance
companies also was measured according to their Risk Based
Capital. In 2001, Astra CMG RBC level was 187.52%, far
exceeding the government-set level of 40%.
Over the course of 2001, Astra CMG opened 6 new branches,
bringing its total number of branches to 36.
ASTRA international
35
ASTRA international
36
Agribusiness Division
Seiring dengan membaiknya harga CPO,
kinerja operational dari divisi Agribisnis
Perseroan yang berada di bawah kendali
PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) juga
semakin meningkat pada tahun 2001.
Penghasilan AAL untuk tahun 2001
mencapai Rp 1,42 triliun, meningkat
sebesar 24,6% dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp 1,14 triliun.
Peningkatan ini terutama didukung oleh
kenaikkan volume penjualan CPO seiring
lonjakan produksinya serta harga jual yang
lebih baik.
’000 ton
In line with improving crude palm oil (CPO)
prices, the operational performance of the
agribusiness sector under PT Astra Agro
Lestari Tbk (AAL) also improved in 2001.
AAL’s sales in 2001 rose 24.6% to Rp 1.42
trillion from Rp 1.14 trillion in 2000. This
increase was mainly the result of rising CPO
prices and a jump in CPO sales volumes
due to an increase in production.
ER (%)
22.40
560
22.32
22.20
480
22.00
400
21.93
21.80
435
520
2000
2001
320
21.60
CPO ’000 ton
’000 ton
Walaupun harga jual di pasar CPO
International turun dari rata-rata USD 310/
ton pada tahun 2000 menjadi USD 286/
ton di tahun 2001, namun depresiasi mata
uang rupiah berakibat harga jual rata-rata
CPO AAL naik dari Rp 2.013/kg tahun 2000
menjadi Rp 2.192 /kg tahun 2001.
CPO Production &
Extraction Rate
Extraction Rate (%)
CPO Sales Vol &
Price/kg
460
2,400
2,013
2,000
400
380
360
2000
CPO ’000 ton
Volume produksi dan penjualan CPO
sepanjang tahun 2001 terus meningkat. Produksi tandan buah
segar (TBS) meningkat sebesar 12,8% dari 1.920.584 ton pada
tahun 2000 menjadi 2.165.893 ton pada tahun 2001. Sementara
itu, produksi CPO mencapai 519.760 ton pada tahun 2001,
meningkat 19,4% dibandingkan dengan produksi sebesar
435.189 ton pada tahun 2000. Peningkatan volume CPO tersebut
disebabkan oleh membaiknya tingkat rendemen CPO (extraction
rates) dari 21,93% pada tahun 2000 menjadi 22,32% pada tahun
2001 sebagai hasil penerapan program “ER 15”(program untuk
meningkatkan rendemen 1,5%), bertambahnya luas tanaman
menghasilkan dari 158.601 ha pada tahun 2000 menjadi 177.760
ha pada tahun 2001 serta peningkatan kapasitas pengolahan CPO.
Ini berarti, bahwa dalam hal produksi AAL telah berhasil mencapai
hasil yang diharapkan semula.
Pada tahun 2001, AAL mengelola perkebunan kelapa sawit
dengan luas total sebesar 188.831 ha yang tersebar di Sumatra ,
Kalimantan dan Sulawesi. Areal tanam produk lain
seperti karet, teh dan kakao masing-masing dengan
luas 8.854 ha, 3.213 ha dan 2.882 ha.
Sepanjang tahun 2001, AAL telah menjual 436.087 ton
CPO, meningkat sebesar 15,6% dari penjualan sebesar
377.189 ton pada tahun 2000. Dari jumlah tersebut,
AAL mengekspor 8.248 ton ke berbagai negara dengan
Jerman sebagai negara tujuan utama.
AAL’s CPO production and sales volume
increased in 2001. Kernel output rose
1,600
12.8% from 1,920,584 tons in 2000 to
2001
2,165,893 tons in 2001. CPO production
Price - Rp / kg
rose 19.4% to 519,760 tons in 2001 from
435,189 tons in 2000. This production increase was made possible
by several factors. The first was an improvement in the extraction
rate from 21.93% in 2000 to 22.32% in 2001, the result of the
implementation of the “ER 15” (program to improve extraction
rates by 1.5%) . Other contributing factors were the expansion
of total producing areas from 158,601 hectares in 2000 to
177,760 hectares in 2001, and an increase in the capacity of
AAL’s CPO processing facilities. The result was that, in terms of
production, AAL was able to achieve its output target.
436
377
340
Produktivitas yang tinggi membutuhkan kapasitas
pengolahan yang memadai. Dalam hal ini, AAL telah
membangun dan mengoperasikan sebanyak 14 fasilitas
pengolahan yang tersebar di berbagai lokasi
perkebunan. Kapasitas total produksi pada tahun 2001
adalah 560 ton TBS per jam dan diperkirakan akan
ditingkatkan menjadi 700 ton TBS pada tahun 2002.
RP/kg
2,192
440
420
Although international CPO prices
decreased from an average of USD 310 per
ton in 2000 to USD 286 per ton in 2001,
AAL’s CPO prices increased in rupiah terms
from Rp 2,013 per kg in 2000 to Rp 2,192
per kg in 2001, the result of the weakening
of the rupiah against the USD.
In 2001, AAL managed a total of 188.831 hectares of oil palm
plantations, spread over Sumatra, Kalimantan and Sulawesi. In
addition, AAL also managed 8,854 hectares of rubber estates,
3,213 hectares of tea estates and 2,882 hectares of cocoa estates.
In order to achieve high production volumes, an adequate
processing capacity is required. In view of this, AAL has built and
operates a total of 14
processing facilities located on
various estates. The total
processing capacity of these
facilities in 2001 reached 560
tons TBS per hour, with this
capacity expected to increase to
700 tons TBS per hour in 2002.
Age Profile of Mature Oil Palm
Plantation As of December 2001
Mature
177,760 ha
Immature
5.9%
11,071 ha 33%
94.1%
26.6% 4-5
44.1% 6-9
19.0% 10-14
4.3%
>15
In 2001, AAL sold a total of
436,087 tons of CPO, a 15.6%
increase from 377,189 tons in
2000. Of that amount, AAL
exported a total of 8,248 tons
to various countries with
Germany, its main export
destination.
ASTRA international
37
ASTRA international
Woodbased Division
38
Revenue Breakdown
Others
6.1%
Others
5.6%
2000
MDF
28.2%
2001
Hingga tahun 2001, kinerja dari bisnis
perkayuan yang berada dibawah PT
Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SLJ) masih
cukup berat. Hal ini terutama
disebabkan oleh tingginya biaya
keuangan yang harus ditanggung SLJ
serta aspek-aspek non financial seperti
ketidakpastian
hukum
dan
perundangan yang berkaitan dengan
pengusahaan hutan di Indonesia.
MDF
33.1%
Plywood
65.7%
Pada tahun 2001, penghasilan bersih
SLJ hanya mengalami peningkatan
sebesar 5,9% dari Rp 838,13 miliar
tahun 2000 menjadi Rp 887,61 miliar di tahun 2001. Peningkatan
ini terutama disebabkan oleh meningkatnya penghasilan bersih dari
lini produk Medium Density Fibreboard (MDF) yang mencapai Rp
325,50 miliar pada tahun 2001, dari Rp 272,18 miliar pada tahun
sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan tingginya volume
penjualan MDF yang meningkat dari 191.802 m3 pada tahun 2000
menjadi 199.216 m3 pada tahun 2001 dan depresiasi mata uang
Rupiah walaupun harga jual MDF pada tahun 2001 hanya USD
159/m3, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2000 yang
mencapai 166/m3.
Sedangkan penghasilan bersih bisnis kayu lapis dan kayu lapis
olahan mengalami penurunan dari Rp 514,17 miliar pada tahun
2000 menjadi Rp 500,71 miliar pada tahun 2001. Hal ini terutama
disebabkan oleh merosotnya harga jual kayu lapis dari USD 283/
m3 pada tahun 2000 menjadi USD 254/m3 di 2001 serta penurunan
dalam total volume penjualan kayu lapis dari 157.770 m3 pada
tahun 2000 menjadi 129.390 m3 pada
tahun 2001.
Plywood
61.3%
Through 2001, the
performance of the woodbased business under PT
Sumalindo Lestari Jaya Tbk
(SLJ) remained weak. The
main factors for this were
the high financial costs
that had to be borne by
SLJ and such non-financial
aspects as the legal
uncertainty surrounding
Indonesia’s forestry sector.
In 2001, SLJ’s net sales
rose by 5.9% to Rp 887.61 billion from Rp 838.13 billion in 2000.
This slight rise was mainly attributed to an increase in the net
sales of Medium Density Fiberboard (MDF) products to Rp 325.50
billion in 2001 from Rp 272.18 billion in the previous year. This
increase in MDF net sale value was the result of an increase in
sales volume from 191,802 m3 in 2000 to 199,216 m3 in 2001.
Also playing a factor was the depreciation of the rupiah against
the USD, although the sale price of MDF products in 2001
averaged only USD 159 per m3, lower than the previous year’s
price of USD 166 per m3.
The net sales value of plywood and processed wood products
dropped from Rp 514.17 billion in 2000 to Rp 500.71 billon in
2001. The main factor for this was the decrease in the average
sale price of plywood from USD 283 per m3 in 2000 to USD 254
per m3 in 2001, as well as a decrease in plywood production
from 157,770 m3 in 2000 to 129,390 m3 in 2001.
2000
2001
In 2001, SLJ
exported 85%
of its plywood
Selama tahun 2001, SLJ mengekspor
and processed
85% kayu lapis dan kayu lapis olahan
Europe
wood products
yang dihasilkannya ke pasar Jepang,
Korea
18%
to
Japan,
Eropa, Amerika Serikat, Korea dan Timur
10%
Middle
East
Domestic
33%
32%
Europe, the
Tengah.Sedangkan untuk MDF dan MDF
USA
United States,
olahan 68% dari yang diproduksi
Japan
17%
South Korea
diekspor ke pasar Timur Tengah, Korea,
27%
and Middle
Amerika Serikat dan Mesir.
Korea
Others
Domestic
25%
4%
E a s t e r n
14%
Others
USA
4%
countries. In
Membanjirnya pasokan kayu bulat di
6%
addition, it also
pasar domestik, baik dari HPHH (Hak
exported 68% of its MDF and processed MDF products to the
Pengusahaan Hasil Hutan) maupun dari penebangan ilegal, sebagai
Middle East, South Korea, the United States and Egypt.
akibat dari penerapan beberapa peraturan pemerintah telah
menekan harga kayu bulat sampai di bawah biaya produksi kayu
The abundance of log supplies in the domestic market, from both
bulat internal.
HPHH (Local License for the natural forest concession) legal and
illegal loggers, as a result of the implementation of a number of
Akibat dari hal-hal tersebut, SLJ mengalami kesulitan untuk
government regulations, pushed the domestic price of logs below
memenuhi kewajibannya membayar bunga ataupun cicilan yang
SLJ’s internal production costs.
harus dilunasi pada tahun 2002. Maka pada tahun 2001. SLJ
kembali membicarakan rencana restrukturisasi dengan para
As a result of these factors, SLJ would have faced difficulties in
krediturnya dan sampai dengan bulan Maret 2002, pembicaraan
paying the principal and interest of its debts falling due in 2002.
tersebut masih terus berlangsung.
So in 2001, SLJ entered into discussions with its creditors on a
debt-restructuring plan. As of March 2002, the talks were still
Total utang bank SLJ pada saat ini sebesar USD 103 juta dan Rp
proceeding. SLJ’s total bank debt currently stands at USD 103
270 miliar.
million and Rp 270 billion.
Salah satu langkah yang diambil SLJ untuk mengurangi beban
One of the moves taken by SLJ to reduce its debt burden was to
hutang adalah mendivestasi PT Arjuna Perdana Mahkota Plywood
divest its ownership in PT Arjuna Perdana Mahkota Plywood
(APMP), salah satu anak perusahaan yang bergerak di bidang
(APMP), plywood producing subsidiary. This move was in line with
pengolahan kayu lapis. Langkah ini sejalan dengan strategi
its efforts to focus its business in East Kalimantan by selling nonperusahaan untuk memfokuskan usahanya di Kalimantan Timur
performing subsidiary and subsidiaries located outside of the
dengan jalan mendivestasi anak perusahaan yang tersebar dan atau
province, as well as by optimizing its business portfolio.
tidak menguntungkan serta dengan mengoptimalkan portfolio
bisnis perusahaan.
Plywood Market
Middle East
10%
ASTRA international
39
ASTRA international
40
Information Technology Division
Divisi Teknologi Informasi yang berada di
In 2001, the Information Technology
bawah PT Astra Graphia Tbk., pada tahun
Division under PT Astra Graphia Tbk, fully
2001 telah sepenuhnya memfokuskan
focused its activities on its two business
kegiatannya pada 2 unit usaha, yaitu
units, Astragraphia Document Solution
Astragraphia Document Solution dan
and Astragraphia Information Technology
Astragraphia Information Technology
Solution. To achieve its goal of becoming
Solution. Untuk mempertegas tekadnya
a world-class information technologyXEROX.
Pelayanan
untuk
pelanggan
untuk menjadi penyedia solusi bisnis
based business solution provider, PT Astra
XEROX. Services for the customer
berbasis teknologi informasi kelas dunia,
Graphia Tbk on March 30, 2001,
maka pada tanggal 30 Maret 2001 PT Astra Graphia Tbk.
introduced the “Astragraphia” brand name and a new logo. The
meresmikan penggunaan brand name ‘Astragraphia’ dan logo
new logo symbolizes Astragraphia’s readiness to provide worldbaru. Logo baru menunjukkan bahwa
class integrated and end-to-end solution
Astragraphia telah siap untuk memberikan
services, using information technology
Revenues
Rp billion
800
layanan dan implementasi kelas dunia dari suatu
for business innovation.
700
solusi yang lengkap, terintegrasi dan menyeluruh
600
yang memanfaatkan teknologi informasi untuk
In 2001, Astragraphia’s net sales rose
56%
500
inovasi bisnis.
12.46% to Rp 713.68 billion from Rp
64%
400
634.62 billion in 2000, with the largest
300
Tahun 2001, total penjualan Astragraphia
percentage of sales coming from its
200
44%
meningkat menjadi Rp 713,68 miliar, naik
Document Solution business.
36%
100
sebesar 12,46% dibandingkan tahun 2000
0
2000
2001
sebesar Rp 634,62 miliar dengan kontribusi
Despite the difficult domestic economic
IT Solution
Document Solution
terbesar masih dari unit usaha Document
conditions, on top of the transition from
Solution.
analog to digital technology, the
Document Solution unit managed to book total sales of Rp 401.00
Dengan kondisi ekonomi yang sulit diiringi dengan transisi
billion in 2001, slightly higher than the Rp 400.53 billion booked
teknologi dari analog ke digital, unit usaha Document Solution
in 2000. The biggest contributor to the unit’s sales continued to
masih berhasil mempertahankan total penjualan di tahun 2001
be the machine rental service, whose total sales rose 5.2% from
sebesar Rp 401,00 miliar, sedikit lebih tinggi dibandingkan Rp
Rp 184.54 billion in 2000 to Rp 194.18 billion in 2001
400,53 miliar di tahun 2000. Kontribusi utama bagi Document
Solution masih berasal dari usaha penyewaan mesin yang total
Meanwhile, the IT Solution unit booked total sales of Rp 312.68
penjualannya meningkat sebesar 5,2% dari Rp 184,54 miliar di
billion in 2001, a 30.65% increase from Rp 239.33 billion in 2000.
tahun 2000 menjadi Rp 194,18 miliar di tahun 2001.
Astragraphia landed a number of strategic projects in 2001,
Sementara unit usaha IT Solution membukukan total penjualan
including the Remote Trading Project from the Jakarta Stock
menjadi Rp 312,68 miliar di tahun 2001, meningkat sebesar
Exchange, projects from Satelindo, Angkasa Pura I, Angkasa Pura
30,65% dibandingkan tahun 2000 sebesar Rp 239,33 miliar.
II and a number of other large projects. These projects helped
raise the company’s image as a reliable Information TechnologyAstragraphia telah menerima beberapa proyek strategis seperti
based business solution provider.
kerjasama dengan Bursa Efek Jakarta untuk Remote Trading
Project, Satelindo, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, dan beberapa
Currently, Astragraphia has 19 branches and 58 service outlets in
proyek besar lainnya, dimana proyek-proyek ini juga telah
71 cities and towns across Indonesia.
mengangkat citra perusahan sebagai perusahaan penyedia solusi
bisnis berbasis Teknologi Infomasi yang cukup handal.
Saat ini Astragraphia memiliki 19 cabang dan 58 titik layan di 71
kota yang tersebar di seluruh Indonesia.
ASTRA international
41
ASTRA international
42
Infrastructure Division
Subscriber
Public Phone
(Unit)
1,050,000
30,000
975,000
900,000
27,500
825,000
25,000
750,000
2000
Subscriber
2001
Public Phone
Sektor Infrastruktur yang di bawah kendali PT Astratel Nusantara
(Astratel) dan PT Intertel Nusaperdana (Intertel) yang keduanya
dimiliki oleh Perseroan sebesar 99,99% untuk Astratel dan
99,90% untuk Intertel. Hingga saat ini, Astratel masih memiliki
bisnis telekomunikasi melalui anak perusahaannya PT Pramindo
Ikat Nusantara (Pramindo) yang berupa Kerja Sama Operasi (KSO)
dengan Telkom untuk wilayah Sumatra, dan Intertel melalui
Konsorsium Intertel Astratel (KIA) yang berupa Proyek Bagi Hasil
paket 2 (PBH-2) di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
The infrastructure division is under the control of PT Astratel
Nusantara (Astratel) and PT Intertel Nusaperdana (Intertel), both
99.99% and 99.90% owned by the Company, respectively.
Astratel continues to maintain its telecommunications business
through its subsidiary PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo),
which has a joint operation cooperation (KSO) agreement with
state-owned PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) for Sumatra.
Intertel, through the Intertel-Astratel Consortium (KIA), has a
profit-sharing project package 2 (PBH-2) in Greater Jakarta.
Pada tahun 2001, Pramindo memiliki kapasitas sentral sebesar
1.220.252 satuan sambungan telepon (SST), dengan jumlah
pelanggan telepon sebanyak 978.304 SST, 12,4% lebih banyak
dibandingkan tahun 2000 yang mencapai 870.252 SST.
In 2001, Pramindo boosted its capacity to 1,220,252 lines, of
which 978,304 lines were utilized, a 12.4% increase from the
870,252 lines utilized in 2000.
Seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan ini, penghasilan
bersih Pramindo meningkat 25,8% dari Rp 481,83 miliar pada
tahun sebelumnya menjadi Rp 606,26 miliar pada tahun 2001.
Pada tanggal 20 Februari 2002, PT Astratel Nusantara (anak
perusahaan Perseroan) bersama dengan pemegang saham lain
di PT Pramindo telah menandatangani nota kesepahaman dengan
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT Telkom) berkaitan dengan
pembelian saham PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) oleh
PT Telkom. PT Telkom akan membeli seluruh saham Pramindo
dengan nilai transaksi 100% ekuitas sebesar USD 378 juta.
Transaksi ini terbagi dalam 3 tahap, 30% tahun 2002, 15%, tahun
2003 dan 55% tahun 2004.
With its increase in customers, Pramindo’s net sales rose by 25.8%
from Rp 481.83 billion in 2000 to Rp 606.26 billion in 2001.
On 20 February, 2002, PT Astratel Nusantara (a subsidiary of the
Company) and other Pramindo shareholders signed a
memorandum of understanding with PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk (PT Telkom) on the purchase by PT Telkom and other pramindo
shareholder in PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo). PT Telkom
will pay USD 378 million to purchase 100% of the shares of
Pramindo. The transaction will be made in three stages: 30% in
2002, 15% in 2003 and 55% in 2004.
ASTRA international
43
Human Resources Development
Seiring dengan semakin ketatnya persaingan bisnis, Perseroan
kian dituntut untuk lebih meningkatkan performanya agar tetap
terdepan dalam meraih pasar. Dan peningkatan performa, tentu
saja hanya dimungkinkan dengan membangun proses
bisnis yang tepat, efektif dan berkesinambungan.
Untuk itu, peran Human Resources Development (HRD) menjadi
salah satu titik sentral guna melahirkan kader-kader yang andal
dan profesional. Melalui perangkat Astra Human Resources
Management (AHRM) dan Astra Management System (AMS),
yang merupakan penyempurnaan dari program-program serupa
sebelumnya, Perseroan secara terprogram berusaha untuk
menggodok dan melahirkan calon-calon pemimpin masa depan
Astra yang profesional dan memiliki kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual.
Di samping itu, HRD Perseroan secara proaktif juga terus
mengembangkan hubungan industrial yang sehat dan harmonis
untuk membangun kesamaan persepsi dan bahasa antara
karyawan dan Manajemen mengenai berbagai hal yang berkait
dengan kebijakan perusahaan, khususnya sumber daya manusia,
visi-misi perusahaan, target dan kinerja perusahaan. Termasuk
sosialisasi etika bisnis dan etika kerja Astra ke semua level
karyawan.
Melalui dialog terbuka dan komunikasi yang persuasif dan efektif,
semisal “Gemba” antara Direksi dan karyawan, diharapkan
tercipta suasana yang kondusif bagi tumbuhnya understanding,
goodwill, kreativitas dan produktivitas. Dengan demikian,
kebijakan dan target perusahaan yang telah digariskan dapat
dicapai dengan optimal.
Facing increased competition, the Company must ensure that it
improves its performance to remain the leader in the market. To
achieve an improved performance, the Company constantly works
to install effective and sustainable business processes.
In achieving this, the Human Resources Development Department
plays a central role in producing reliable and professional
employees. Through the Astra Human Resources Management
(AHRM) and Astra Management System (AMS) programs, which
represent an improvement over previous programs, the Company
systematically strives to train and produce the professional Astra
leaders of tomorrow, with intellectual, professional, emotional
and spiritual intelligence.
In addition, the Company’s HRD Department continuously and
proactively works to develop a healthy and harmonious industrial
relationship. This is done to build a common perception among
employees and Management of the various phenomena related
to human resources, the Company’s visions and the Company’s
performance. The department also remains constant in its efforts
to socialize Astra’s business and work ethics among employees
at all levels.
Through open dialogs and persuasive and effective tools of
communication such as “Gemba” between Directors and
employees, it is expected that a favorable climate for the
development of understanding, goodwill, creativity and
productivity will emerge. This will allow the Company’s policies
and outlined targets to be achieved.
KONVENSI QC. Ikrar
Karyawan pada Kualitas
QC CONVENTION.
Employee’s pledge to quality
ASTRA international
44
Human Resources Development
AMDI
AMDI
Sebagai bagian dari Corporate Human
Resources Perseroan, Astra Management
Development Institute (AMDI) pada tahun
2001 melakukan serangkaian pelatihan
internal yang meliputi program
kepemimpinan, functional, dan basic
competence.
As part of the Company’s Corporate
Human Resources, the Astra
Management Development Institute
(AMDI) in 2001 held a series of
internal training programs on
leadership competence, functional
competence and basic competence.
KARYAWAN BARU. Mengenal kultur Astra
NEW EMPLOYEE. Getting to know Astra culture
Jenjang pelatihan Leadership Competence
tersebut terdiri dari Astra Basic
Management Program (ABMP) yang sepanjang tahun 2001
dilakukan sebanyak 12 gelombang melibatkan 317 karyawan,
Astra Supervisory Management Program (ASMP, 20 gelombang,
467 peserta), Astra Middle Management Program (AMMP, 8
gelombang, 239 orang), Astra General Management Program
(AGMP, 1 gelombang, 31 orang). Sedangkan jenis pelatihan
Functional Competence terdiri dari antara lain : Human Resources
Manager, Astra Production Management for Supervisor, Branch
Manager Development. Jenis pelatihan Basic Competence terdiri
dari antara lain Man Management Astra, Strategic Management
Workshop for Executive dan Astra Management System yang
merupakan penyempurnaan dari Astra Total Quality Control.
Suatu program yang saat ini sedang giat dilakukan adalah
memperkenalkan “Six Sigma”, salah satu metodelogi proses
pengembangan yang diterapkan di sejumlah perusahaan
Kelompok Fortune 500. Melalui metode ini diharapkan daya saing
Astra semakin meningkat, sehingga visi “Astra Menjadi
Perusahaan Kelas Dunia” secara bertahap akan tercapai.
The levels of Leadership Competence
training programs included the Astra
Basic Management Program (ABMP), which in 2001 was
conducted in 12 segments involving 317 employees; the Astra
Supervisory Management Program (ASTP, 20 segments, 467
participants); the Astra Middle Management Program (AMMP, 8
segments, 239 participants); and the Astra General Management
Program (AGMP, 1 segment, 31 participants). The types of
Functional Competence training programs included Human
Resources Manager Development, Astra Production Management
for Supervisors, and Branch Manager Development. The types of
Basic Competence training programs included Management Astra,
the Strategic Management Workshop for Executives, and the Astra
Management System, an improved program introduced to replace
the Astra Total Quality Control program.
A program that currently is being implemented is the introduction
of the “Six Sigma”, a development process methodology used by
a number of Fortune 100 companies. Through this program, it is
expected that Astra’s competitiveness will increase and that the
vision of making “Astra a world-class company” will be achieved
step by step.
KOPERASI ASTRA
ASTRA COOPERATIVE
Didorong oleh keinginan untuk “Mengembangkan Kesejahteraan
Seluruh Anggota Koperasi Astra Melalui Pemenuhan Kebutuhan
Ekonominya”, Koperasi Astra International merancang berbagai
program yang bermanfaat, berdaya saing dan terjangkau yang
dikemas dalam suatu paket yang tepat guna.
Driven by the mission to “Improve the Welfare of all Astra Cooperative
Members by Meeting their Economic Needs”, the Astra International
Cooperative has developed a number of beneficial, competitive,
affordable and suitable programs.
Program tersebut meliputi antara lain pemenuhan kebutuhan
dana pendidikan bagi anggota beserta keluarganya, kebutuhan
perumahan dan renovasi serta sarana transportasi. Dengan
demikian, Koperasi yang didirikan pada 25 Juni 1990 ini
diharapkan akan dapat membantu meningkatkan produktifitas
kerja karyawan anggotanya - yang pada tahun 2001 mencapai
42.935 anggota, atau 64% dari total karyawan tetap Astra.
These include programs designed to meet the education financial
needs of Cooperative members and their families, and the housing
and transportation needs of employees. Through these programs,
the Cooperative, established on 25 June, 1990, is expected to help
improve the productivity of those employees who have become
members - totaling 42,935 people in 2001, or 64% of Astra’s
permanent employees.
ASTRA international
45
Human Resources Development
Selama tahun 2001, Koperasi Astra International berhasil
menyalurkan dana pinjaman sebesar Rp 16,12 miliar kepada
2.047 anggotanya dan 8 Koperasi Unit/Cabang dalam bentuk
pinjaman usaha modal kerja. Pencapaian tersebut mengalami
peningkatan sebesar 92% dibandingkan dengan penyaluran
pinjaman bagi anggota pada tahun 2000, yaitu sebesar Rp 8,4
miliar bagi 1.410 anggota koperasi.
Seiring dengan kebutuhan dana yang kian meningkat, Koperasi
Astra International pun bekerja sama dengan pihak perbankan baik pemerintah maupun swasta - sehingga layanan kepada
anggotanya dapat semakin ditingkatkan. Dari program simpan
pinjam koperasi, selama tahun 2001 telah disalurkan dana
pendidikan sebesar Rp 473 juta,- bagi 92 anggota dan
keluarganya, untuk perumahan sebesar Rp 8,753 miliar,- bagi
1.341 anggota, dan sarana transportasi sebesar Rp 4,699 miliar,bagi 404 anggota. Alokasi lainnya berupa pendanaan pembelian
barang elektronika, kebutuhan mendesak semisal biaya
pernikahan dan rumah sakit, modal kerja Koperasi Unit dan
Cabang sebesar Rp 2,195 miliar,- bagi 210 anggota dan koperasi
Unit dan Cabang.
Pada tahun 2001 untuk pertama kalinya Koperasi Astra
International memberikan beasiswa kepada 80 pelajar dan
mahasiswa berprestasi putra-putri anggota Koperasi - dengan total
dana yang telah dicairkan Rp 37 juta. Untuk lebih meningkatkan
kompetensi dan profesionalitas pimpinan unit dan cabang, Koperasi
melakukan pelatihan manajemen. Dengan demikian diharapkan
ketrampilan manajerial dan pelayanan kepada anggotanya dapat
terus meningkat dan semakin memuaskan. Koperasi Astra
International diproyeksikan akan tumbuh dan setara dengan unit
bisnis Astra lainnya dalam skala kecil.
DANA PENSIUN ASTRA
Perseroan secara berkesinambungan terus menyatakan
komitmennya terhadap kesejahteraan karyawan bahkan juga bagi
karyawan yang memasuki masa pensiun. Untuk memenuhi
komitmen tersebut, Perseroan sejak tahun 1986 telah mendirikan
Dana Pensiun Astra (DP Astra) yang menyelenggarakan Program
Pensiun Manfaat Pasti bagi karyawan dengan maksud
mengupayakan kesinambungan penghasilan bagi karyawan
pensiun atau ahli warisnya.
Pendanaan program pensiun ini berasal dari iuran sebesar 3,2%
dari gaji pokok karyawan ditambah iuran dari Perseroan atau
pemberi kerja yang besarnya ditetapkan berdasarkan perhitungan
Aktuaris.
In 2001, the Cooperative channeled credits and working credits
totaling Rp 16.12 billion to 2,047 members and eight cooperative
units and branches, or a 92% increase from the 2000 figure of Rp
8.4 billion extended to 1,410 members.
In line with the increasing financial needs of its members, the
Cooperative is working with banks - both state and private - so that
it can continue to improve the services it provides members. From its
loan and saving program, the Cooperative in 2001 extended Rp 473
million in education loans to 92 members and their families, Rp 8.753
billion in housing loans to 1,341 members, and Rp 4.699 billion in
transportation loans to 404 members. Other facilities included credits
to purchase electronic goods and to finance emergency needs such
as marriage parties and hospital costs as well as working capital Rp
2.195 billion loans to 210 members and cooperative units and
branches.
KOPERASI ASTRA. Membantu kebutuhan Karyawan
ASTRA COOPERATIVE. Helping to meet employees’ needs
In 2001 the Astra International Cooperative for the first time awarded
80 scholarships to members’ children, with total disbursed funding
of Rp 37 million. To improve the professionalism of unit and branch
leaders, the Cooperative organized management training programs.
Therefore, their managerial skills and services to members would
improve. The Astra International Cooperative is projected to grow
and reach the level of Astra’s other small-scaled business units.
ASTRA PENSION FUND
The Company has consistently maintained its commitment to
improving the welfare of its employees, as well as those entering
their retirement period. To that end, the Company established its
own pension fund in 1986. Since its establishment, the fund has
offered a Defined Pension Benefit Program for employees, with
the aim of providing a continuing income for retired employees
and their heirs.
The pension fund is financed by employee contributions, totaling
3.2% of their basic salary, and contributions from the Company
as the employer, according to Actuary calculations.
ASTRA international
46
Human Resources Development
Total dana yang berhasil
dihimpun oleh DP Astra beserta
pengembangannya pada akhir
tahun 2001 mencapai Rp 550 miliar,
meningkat 19% dibandingkan
tahun sebelumnya senilai Rp 465
miliar. Dalam upaya menjaga
keamanan dana tersebut, DP Astra
selalu merujuk petunjuk investasi
yang dikeluarkan oleh Departemen
Keuangan Republik Indonesia agar
penempatannya sesuai dengan
yang diharapkan.
The total money managed by the
Astra Pension Fund reached Rp 550
billion as of the end of 2001, a 19%
increase from Rp 465 billion the
previous year. To ensure the security
of the money, the Astra Pension Fund
has always referred to investment
guidelines set by the Indonesian
Ministry of Finance.
DANA PENSIUN ASTRA. Rapat Kerja Mitra Pendiri.
ASTRA PENSION FUND. Working meeting of
founders’ partners
Pada tahun 2001 DP Astra mengalokasikan investasi portfolionya pada berbagai instrumen, yakni deposito berjangka sebanyak
50%, obligasi 34%, saham dan reksadana 15% serta penyertaan
langsung 1%. Adapun komposisi investasi tahun 2000 adalah:
deposito berjangka 36%, obligasi 47%, saham dan reksadana
16% serta penyertaan langsung 1%.
Jumlah karyawan tetap yang telah menjadi peserta DP Astra pada
saat ini mencapai 45.774 orang, dengan jumlah mitra pendirisebagai perusahaan pemberi kerja di lingkungan Grup Astrasebanyak 115 perusahaan.
The Astra Pension Fund places its
money in a number of investment
instruments. Its investment portfolio
in 2001 was: 50% time deposits, 34% bonds, 15% stocks and
mutual funds, and 1% direct placements. In 2000, the investment
portfolio of the Astra Pension Fund was: 36% time deposits, 47%
bonds, 16% stocks and mutual funds, and 1% direct placements.
The number of employees who have joined the Astra Pension
Fund currently totals 45,774, with 115 employers under the Astra
Group as founding partners in the fund.
ASTRA international
47
Environmental Management
Komitmen Perseroan kepada pemeliharaan dan pengembangan
lingkungan hidup serta keselamatan dan kesehatan kerja (LH&K3)
dilaksanakan dan dikembangkan secara konsisten.
implementasikan secara sungguh-sungguh, terprogram dan
berkesinambungan.
Sejalan dengan itu Perseroan mewajibkan seluruh perusahaan
di jajaran Grup Astra untuk mencapai status “Green Company” yaitu perusahaan dengan manajemen yang secara sadar
meletakkan pertimbangan perlindungan dan pembangunan
lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan stakeholders dalam
setiap pengambilan keputusan bisnisnya, sebagai wujud
tanggungjawab dan kontribusi sosial perusahaan kepada
masyarakat.
Untuk mencapai kondisi ideal tersebut, setiap
perusahaan di lingkungan Astra menerapkan dan
mengembangkan apa yang disebut 4 pilar utama
“Green Company” yang meliputi : Green Strategy,
Green Process, Green Product dan Green
Employee.
The Company’s commitment toward environmental protection
and development as well as work health and safety (LH &K3) has
been implemented in a consistent, well-planned and sustainable
manner.
In line with this commitment, the Company requires all firms under
the Astra Group to achieve the status of Green Company — i.e. a
company whose management always takes into consideration
environmental protection, environmental development, and
stakeholder health and safety when making business decisions.
These considerations signal the Company’s responsibilities toward
the community and the sustainable development of the nation.
To achieve these ideals, each company under Astra is required to
implement and develop the four main pillars of a Green Company:
Green Strategy, Green
Process, Green Products,
and Green Employees.
Through the Green
Strategy, each company
under the Astra Group is
Melalui “Green Strategy” setiap perusahan Grup
required to integrate their
Astra diharapkan dapat mengintegrasikan
environmental and K3
kebijakan lingkungan dan K3 dengan kegiatan
policies with their
operasional perusahaan, sedangkan dengan
corporate operations.
“Green Process” diharapkan perusahaan dapat
Meanwhile, through the
melaksanakan kegiatan operasional secara
Green Process, each
sistematis, efisien dan terkontrol. Hasilnya, pada
company is obliged to
tahun 2001 jumlah perusahaan Astra yang meraih
carry out their operational
MENCAPAI GREEN COMPANY. Toyota Water Treatment
pengakuan internasional dibidang pengelolaan
activities in a systematic,
ACHIEVING THE STATUS OF GREEN COMPANY.
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 tercatat
efficient and controllable
Toyota Water Treatment
23 perusahaan, meningkat dari 15 perusahaan di
way. As a result, a total of
tahun 2000. Sedangkan yang meraih pengakuan nasional Sistem
23 companies received ISO 14001 certification in 2001, an increase
Manajemen Keselamatan Kerja (SMK3) pada tahun 2001
from 15 companies in 2000. In addition, seven companies were
meningkat menjadi 7 perusahaan dibanding 4 perusahaan di
recognized nationally for their Health and Work Safety
tahun sebelumnya.
Management Systems (SMK3), compared to four companies in
2000.
Ada pun pilar “Green Product” diwujudkan antara lain dalam
pembuatan produk yang lebih ramah lingkungan, seperti produk
The Green Product pillar, meanwhile, is pursued through inter
AC yang non CFC, penggunaan kemasan seminimal mungkin,
alia the production of environmentally-friendly products such as
serta desain produk dalam upaya memperkecil cost pemeliharaan.
non-CFC air condition products, the minimum use of packages,
Pilar “Green Employee” yang dimaksudkan untuk melibatkan
and product designs that could reduce maintenance cost. The
segenap karyawan dalam operasional perusahaan, diwujudkan
Green Employee pillar, aiming to involve all employees in the
dengan memberikan berbagai pelatihan EHS. Saat ini program
company’s operation, is materialized through the various EHS
tersebut telah meluluskan 325 environmental officer, 60 safety
trainings. Currently, a total of 325 environmental officers, 60 safety
officer dan 100 health officer.
officers and 100 health officers have taken up the training.
ASTRA international
48
Environmental Management
Kegiatan lain yang merupakan perwujudan komitmen dan
dedikasi Perseroan kepada lingkungan dan masyarakat adalah
pelaksanaan program Sunter Nusa Dua. Dalam program yang
dilaksanakan tahun 2001 ini, Perseroan membangun infrastruktur
drainase guna pencegahan banjir temasuk pengerukan waduk
Sunter Utara, penerangan jalan, penghijauan dan penataan
taman, penanggulangan bersama bencana kebakaran,
perkampungan hijau, penataan warung kaki-5 di kawasan Sunter
II.
Another program that signals the Company’s commitment and
dedication to the environment and the community is the Sunter
Nusa Dua program. As part of this program in 2001, the Company
developed the drainage infrastructure and dredged the North
Sunter Dam in North Jakarta to prevent flooding in the area,
installed street lighting, pursued park regreening and renovation,
implemented fire prevention measures, developed green villages,
and helped to put in order street vendors in the Sunter II area.
ASTRA international
49
Social Responsibility
YAYASAN TOYOTA - ASTRA
TOYOTA - ASTRA FOUNDATION
Sepanjang tahun 2001 Yayasan Toyota-Astra (YTA)
menyelenggarakan berbagai kegiatan di bidang pendidikan dan
kebudayaan dengan pendanaan mencapai Rp 2,791 miliar.
In 2001, the Toyota-Astra Foundation (YTA) implemented
numerous programs and activities in the fields of education and
culture with total funding of Rp 2.791 billion.
Salah satu program yang baru pertama kali dilakukan adalah
pemberian beasiswa kepada keluarga yang tidak mampu atau
disebut dengan Beasiswa Anak Asuh. Program ini sekaligus
merupakan respon positif yayasan atas menurunnya kemampuan
masyarakat dalam mengikuti dunia pendidikan di Indonesia akibat
krisis ekonomi yang berkepanjangan. Jumlah anak asuh yang
diberikan beasiswa selama 2001 mencapai 1.420 orang.
One of the new programs put in place last year was the granting
of scholarships to children of poor families. This program, called
Scholarships for Adopted Children, was the Foundation’s response
to the financial inability of some Indonesians to send their children
to school as a result of the prolonged economic crisis. The number
of children who received scholarships in 2001 reached 1,420.
Disamping itu, YTA juga memberikan beasiswa reguler kepada
795 mahasiswa berbagai universitas, 20 mahasiswa berprestasi,
185 mahasiswa politeknik, 199 pelajar SLTA, 278 SLTP dan 317
pelajar SD.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, YTA juga
memberikan alat bantu pendidikan berupa 759 buku otomotif
dan 46 set wallchart (gambar peraga mesin mobil) ke STM
Otomotif seluruh Indonesia serta 1.124 buku Manajemen dan
Sistem Produksi ke Politeknik dan Universitas di seluruh Indonesia
Sementara itu, dalam rangka menumbuhkan minta menulis di
kalangan mahasiswa, YTA menyelenggarakan Lomba Essay
dengan tema: “Mahasiswa dan Tradisi Menulis” yang diikuti oleh
1.633 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Kegiatan lain yang dilakukan YTA, adalah bantuan penelitian
Pascasarjana bagi 8 staf pengajar Universitas Negeri dan 2 staf
peneliti Instansi Pemerintah, penelitian ilmiah mahasiswa serta
pelatihan otomotif wiraswasta dan bengkel binaan Astra.
YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA
Pada Tahun 2001 Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) telah
menyelenggarakan serangkaian program bagi pengembangan
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui kegiatan antara lain :
1. Menyelenggarakan 16 x pelatihan di bidang manajemen dan
13 x pelatihan di bidang teknik, yang diikuti oleh 557 UKM
dari berbagai wilayah. Memberikan pendampingan kepada
170 UKM dan sertifikasi bengkel kepada 70 Unit usaha
bengkel binaan potensial sepeda motor dan mobil.
2. Memperkuat kelembagaan Klinik Konsultasi Bisnis (KKB)
sebagai lembaga independen yang melalakukan pembinaan
dan pengembangan di masing-masing daerah, yakni di
Jakarta, Bandung, Tegal, Yogyakarta, Klaten, Sidoarjo dan
Mataram.
In addition, YTA also awarded academic scholarships to 795
students at various universities, 20 performing university students,
185 polytechnic students, 199 high school students, 278 junior
high school students and 317 elementary school students.
In its efforts to help improve the quality of education in the country,
YTA donated various educational tools, including 759 automotive
books and 46 sets of car engine wall charts, to automotive
technical high schools across Indonesia. The Foundation also
donated 1,124 books on Production Systems and Management
to universities throughout Indonesia
YTA also took an interest in nurturing students’ interest in writing,
organizing an essay competition with the theme “Students and
the Writing Tradition.” The competition proved to be a success,
attracting 1,633 students from various universities in Indonesia.
Among the Foundation’s other activities in 2001 was the awarding
of grants to 8 lecturers at state universities and 2 researchers at
state institutions, allowing them to conduct post-graduate
research. The Foundation also provided numerous university
students with the financial assistance necessary to allow them to
conduct research, and automotive training for entrepreneurs and
owners of workshops under Astra’s supervision.
DHARMA BHAKTI ASTRA FOUNDATION
In 2001, the Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA) held a series
of programs for the development of Small and Medium Enterprises
(SMEs). These activities included:
1. Holding 16 training sessions on management and 13 training
sessions on the technical sector. The sessions were participated
in by a total of 557 SMEs from around Indonesia. Also
provided assistance to 170 SMEs, and issued workshop
certification to 70 motorcycle and automobile repair shops.
2. Strengthening the Business Consultation Clinic (KKB) as an
ASTRA international
50
Social Responsibility
3. Memfasilitasi pengembangan berbentuk pinjaman lunak
kepada 175 UKM senilai Rp 4,085 miliar.
4. Fasilitas pengembangan pasar untuk membantu UKM dalam
pemasaran produk yang dihasilkan, meliputi pameran, temu
bisnis (open house di Gallery YDBA), mempertemukan UKM
dengan Grup Astra dalam program lokalisasi serta program
pembuatan komponen untuk after market dengan pola inti
plasma. Sampai dengan September 2001 hasil pemasaran
yang sudah dicapai untuk UKM orientasi ekspor adalah
sebesar US$1,22 juta setara dengan Rp 12,81 miliar dan pasar
domestik senilai Rp 10,8 miliar.
5. Pemberdayaan UKM melalui program layanan informasi terus
dikembangkan YDBA, terutama dalam bidang teknologi
informasi. Hal ini dilakukan di antaranya melalui: pelatihan/
pendampingan, promosi/sosialisasi YDBA online, buletin
YDBA dan kegiatan-kegiatan lainnya selalu menginformasikan
dan memotivasi UKM terhadap pentingnya teknologi
informasi.
independent institution that provides assistance for the
development of SMEs in areas such as Jakarta, Bandung,
Tegal, Yogyakarta, Klaten, Sidoarjo and Mataram
3. Giving Rp 4.085 billion in soft-loans to 175 SMEs.
4. Supplying development facilities to assist SMEs in marketing
their products. These facilities included organizing exhibitions
and business meetings (open houses in the YDBA Gallery),
and facilitating meetings between SMEs and the Astra Group
of companies for the localization program and the parts
manufacturing program to supply the secondary market. As
of September 2001, the results of this marketing development
for SMEs reached US$1.22 million or the equivalent of Rp
12.81 billion for the export market and Rp 10.8 billion for
the domestic market.
5. Providing information and information technology to help
empower SMEs through training, promotional activities on
YDBA online and the YDBA bulletin page, and other activities,
SMEs were shown the importance of making use of
information technology in their businesses.
ASTRA MITRA VENTURA
ASTRA MITRA VENTURA
Jumlah Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) PT Astra Mitra Ventura
(AMV) pada tahun 2001 tercatat 69 perusahaan dengan nilai
saldo penyertaan sebesar Rp 15,04 miliar. Angka itu mengalami
penurunan dari tahun 2000 yang berjumlah 83 PPU dengan nilai
saldo penyertaan sebesar Rp 17,8 miliar. Hal ini disebabkan oleh
divestasi atau pengembalian kewajiban oleh PPU yang telah
memberikan keuntungan usaha bagi AMV.
PT Astra Mitra Ventura (AMV), a venture capital company, invested
in 69 partner companies (PPU) in 2001, with a total equity
participation of Rp 15.04 billion. This represents a decline from the
previous year, when AMV’s equity investment reached Rp 17.8 billion
in 83 partner companies. This decline was the result of divestment,
or payments from partner companies that booked profits.
Domisili atau tempat usaha PPU tersebar di berbagai daerah di
Indonesia, yaitu Padang, Lampung, Jabotabek, Bandung, Sukabumi,
Klaten, Tegal dan Surabaya dengan bidang usaha industri
komponen otomotif dan alat berat yang terbuat dari logam, karet,
plastik dan industri lainnya seperti sub-kontraktor pengecatan
sepeda motor, pertanian dan kerajinan untuk souvenir.
AMV’s partner companies are located throughout Indonesia,
including in Padang, Lampung, Greater Jakarta, Bandung,
Sukabumi, Klaten, Tegal and Surabaya. The partner companies
are involved in a wide range of businesses, from automotive and
heavy equipment components, rubber and plastic, to motorcycle
painting subcontracting, farming and handicrafts.
Selain telah melakukan penyertaan permodalan yang dilakukan
dalam bentuk penyertaan saham langsung, obligasi konversi dan
pola bagi hasil, pada tahun 2001 AMV juga memberikan
perkuatan permodalan jangka pendek bagi PPU - AMV, yaitu
pembiayaan modal kerja untuk pekerjaan proyek yang diperoleh
PPU, serta secara terprogram melakukan pembinaan dan
pendampingan berupa pelatihan SDM, PPU, pendampingan
manajemen produksi maupun pengembangan usaha, konsultasi
manajemen dan hukum.
Besides providing equity investment in the form of share
participation, convertible bonds and profit-sharing financing
schemes, AMV in 2001 also provided short-term financial support
to its partner companies. This support went for working capital
on various projects, support and direct assistance for human
resource training, production management, business
development, as well as management and legal consultation.
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
Astra’s consistent efforts to help improve the level of education
in the nation are seen in the continuing development of the Astra
Manufacturing Polytechnic (Polman Astra), which was founded
on August 31, 1995.
Konsistensi Astra di bidang pendidikan dalam upaya
mencerdaskan bangsa terlihat dari perkembangan Politeknik
ASTRA MANUFACTURING POLYTECHNIC
ASTRA international
51
Social Responsibility
Manufaktur (Polman) Astra, yang didirikan pada tanggal 31
Agustus 1995.
Sejak berdiri, rata-rata tiap tahunnya Polman Astra menampung
sekitar 200 mahasiswa dan hingga akhir tahun 2001, institusi ini
telah meluluskan 268 orang yang seluruhnya terserap di industri
Grup Astra sekitar 60%, sedangkan 40% lainnya di luar Grup
Astra.
Dalam rangka mempersiapkan tenaga trampil yang siap pakai,
Polman Astra senantiasa meningkatkan kualitas pendidikan
menuju institusi yang profesional dan terakreditasi. Untuk itu
Polman Astra pada penghujung tahun 2001 memasuki proses
tahapan akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional.
Pada tahun yang sama telah terbentuk
Yayasan Astra Bina Ilmu, menggantikan
Yayasan Federal Bina Ilmu, yang
anggotanya melibatkan para pimpinan
Grup Astra sebagai perwujudan
kepedulian industri terhadap
pendidikan dan pengembangan
sumber daya manusia (SDM).
Since its inception, each year Polman Astra accepts over 200
students. As of the end of 2001, Astra Manufacturing Polytechnic
has produced 268 graduates, 60% of whom are employed by
companies in the Astra Group, with the remaining 40% having
been recruited by companies outside the Group.
In keeping with its mission to produce skilled workers, Polman
Astra has continuously worked toward becoming a professional
and accredited institution. To this end, Polman Astra embarked
on the accreditation process with the National Accreditation
Agency at the end of 2001.
Also in 2001, the Astra Bina Ilmu Foundation was established,
replacing the Federal Bina Ilmu Foundation. The Foundation,
whose members include executives
of the Astra Group, is concerned
with human resources development
and education.
As part of its efforts to improve
institutional
quality
and
professionalism, Polman Astra, in
cooperation with Bina Nusantara
University, has opened an
undergraduate extension program in
Sejalan dengan peningkatan kualitas
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA.
Industrial Technology. Polman Astra
dan profesionalisme institusi, Polman
Mencetak tenaga ahli otomotif
ASTRA MANUFACTURING POLYTECHNIC.
also is exploring the possibility of
Astra telah membuka Program
Producing skilled automotive workers
cooperating with other educational
Extension S I Jurusan Teknik Industri
institutions, both in Indonesia and overseas, to open additional
bekerja sama dengan Bina Nusantara dan siap mengembangkan
extension programs.
program-program lainnya bekerja sama dengan institusi
pendidikan dalam dan luar negeri.
COMMUNITY DEVELOPMENT
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
In keeping with its corporate vision, “To be an Asset to the
Nation”, the Astra Group of companies is involved in a number
Sejalan dengan semangat dan cita-cita ingin “Menjadi Milik yang
of community development programs.
Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”, seperti yang tertuang
dalam Falsafah Perusahaan, Perseroan bersama grup usahanya
In the field of education, the Company awards scholarships and
melakukan berbagai kegiatan di bidang pengembangan
donates educational tools such as books, and Isuzu automobile
masyarakat.
engines and Honda motorcycle engines to vocational high schools.
It also refurbishes school buildings and houses of worship,
Beasiswa dan bantuan keperluan sekolah anak didik semisal buku,
conducts clean neighborhood competitions with Astra Awards
mesin mobil Isuzu dan mesin sepeda motor Honda untuk praktik
for the surrounding communities, provides humanitarian
pelajar SMK, rehabilitasi gedung sekolah, rumah ibadah dan
assistance to victims of natural disasters across the country, and
lomba lingkungan bersih memperebutkan Piala Astra untuk warga
participates in various sports competitions.
di sekitar lokasi perusahaan, serta bantuan kemanusiaan untuk
korban bencana alam di berbagai wilayah Tanah Air dan kesertaan
Another community activity undertaken by Astra in 2001 was
dalam cabang olahraga, merupakan beberapa wujud kepedulian
the construction of a grand mosque in Sunter, North Jakarta. The
dan tanggungjawab sosial Astra.
ASTRA international
52
Social Responsibility
Kiprah sosial lain yang dilakukan
Astra di sepanjang tahun 2001
adalah membangun sebuah masjid
raya yang megah dan anggun di
kawasan Sunter, Jakarta Utara.
Bangunan berlantai dua yang
terletak di persimpangan Jalan
Gaya Motor Raya ini diberi nama
Masjid Astra, dengan kapasitas
3.000 orang jamaah. Ini adalah
persembahan istimewa Astra di
usianya yang ke-45.
two-story Masjid Astra, located at the
Jalan Gaya Motor Raya intersection,
can accommodate about 3,000
worshipers. This mosque is a special
gift to the community from Astra on
its 45th anniversary.
With the presence of the Masjid Astra,
it is expected that relations between
the members of the Astra big family,
and between Astra employees and
the public, will become evermore
harmonious. And at the same time,
Dengan hadirnya “Rumah Ibadah”
the mosque will allow employees to
yang representatif ini diharapkan
develop their spiritual intelligence,
silaturahmi antar sesama keluarga
obedience to God, discipline and spirit
MASJID ASTRA. Sarana Ibadah bagi karyawan dan
besar Astra dan antara karyawan
to give the best to the Company. The
masyarakat sekitar
Astra dengan warga masyarakat ASTRA MOSQUE. Prayer Facility for Astra employees and the mosque, expected to become a
surrounding community
dapat tumbuh dengan lebih
physical and spiritual landmark in the
harmonis, sambil mempertajam kecerdasan spiritual, ketaqwaan,
area, was built at a total cost of Rp 7 billion, with funding coming
kedisiplinan dan semangat karyawan untuk memberikan hanya
from the Company, companies under Astra as well as executives
yang terbaik kepada perusahaan. Masjid yang diharapkan sebagai
and employees of the Astra Group. The development and
“Landmark” fisik dan spiritual kawasan ini dibangun dengan biaya
management of the Astra Mosque has been coordinated by the
senilai Rp 7 miliar, yang sumbernya berasal dari Perseroan,
Amaliah Astra Foundation (YAA). The Foundation, established in
perusahaan di lingkungan Astra, serta individual para eksekutif
early 2001, focuses its activities on social and religious affairs.
dan karyawan Grup Astra.
Pembangunan dan pengelolaan
Also in 2001, the Company
Masjid Astra ini di bawah koordinasi
opened to the public one section
Yayasan Amaliah Astra (YAA) yang
of road in Sunter. The road, which
didirikan pada awal tahun 2001,
is 618 meters in length and 14
yang fokus kegiatannya adalah
meters in width, was developed at
bidang sosial-keagamaan.
the cost some Rp 33 billion.
Pada tahun yang sama Perseroan
juga menyerahkan satu ruas jalan
untuk publik, yang terletak di
wilayah Sunter. Jalan sepanjang 618
meter dan lebar 14 meter ini
menelan biaya sekitar Rp 33 miliar.
Astra Group formed an “Astra
Care Team” to assist people who
suffered from floods disaster in
Jakarta area and vincinity. The
ASTRA PEDULI. Bantuan korban banjir di wilayah Jakarta
team consists of Astra Group
ASTRA CARE. Assistance for flood victims in Jakarta
companies in Jakarta region,
extended donation in the form of food needs such as rice, milk,
Berkenaan dengan musibah banjir yang melanda wilayah Jakarta
cookies, instant noodles, mineral water, medicines, as well as cloth
dan sekitarnya, kepada para korban bencana alam tersebut, Tim
materials such as sarongs and blankets. Astra regional
Astra Peduli dari Grup Astra wilayah DKI Jakarta menyampaikan
coordinators presented donation of Rp 1 billion to the flood victims
sumbangan in-natura yang terdiri dari berbagai bahan makanan
through the task force team of each flooding area in five regions
seperti beras, susu, biskuit, mie instan, air mineral, obat-obatan
in Jakarta and vincinity.
serta sandang seperti sarung dan selimut. Sumbangan senilai total
Rp 1 miliar tersebut, disampaikan oleh para Koordinator Wilayah
kepada para korban melalui posko banjir masing-masing
kelurahan dan RW di lima wilayah DKI dan sekitarnya.
ASTRA international
53
Corporate Plan in 2002
STRATEGI BISNIS PADA TAHUN 2002
BUSINESS STRATEGY FOR 2002
Untuk tahun 2002, Perseroan diperkirakan masih menghadapi
In 2002, the Company expects to face more daunting business
tantangan bisnis yang besar dengan masih belum kondusifnya
challenges, with continuing socio-political uncertainties at
beberapa indikator makro ekonomi dan semakin beratnya
home and the impending implementation of the ASEAN Free
persaingan terutama makin dekatnya saat perdagangan bebas
Trade Area in 2003. All of these challenges must be faced
Asean yang akan dimulai pada tahun 2003. Semua tantangan
with care and wisdom. With the automobile market expected
ini harus disikapi dengan cermat dan bijaksana. Dengan pasar
to slow from 2001, the Company will focus in 2002 on efforts
mobil yang diperkirakan akan mengalami sedikit penurunan
to maintain its lead in the domestic automotive market. These
dibandingkan tahun 2001, upaya-upaya yang akan menjadi
efforts will include:
perhatian perusahaan pada tahun 2002 dalam rangka
mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam pangsa
1. Developing distribution and after-sales service networks.
pasar otomotif, serta untuk menjadi yang terbaik dalam
With the increased competition in the automotive sector,
bidang usaha yang ditekuni adalah:
marked by the entrance of new players, the Company
realizes the importance of maintaining its efforts to
1. Pengembangan jaringan distribusi dan layanan purna jual.
improve its competence in the industry, including
Dengan semakin ketatnya persaingan di bidang usaha
developing distribution networks, both in terms of
otomotif yang ditandai dengan hadirnya pemain-pemain
quantity and quality, as well as improving after-sales
baru, Perseroan menyadari pentingnya upaya untuk secara
services. This will improve customer satisfaction, which
berkelanjutan meningkatkan kompetensi di bisnis ini,
is always the Company’s priority.
antara lain dengan pengembangan jaringan distribusi,
baik secara kuantitas maupun kualitas, serta peningkatan
2. Launching new products or models. An ever-increasing
layanan pur na jual. Hal ini, pada akhir nya akan
demand for the Company’s products has encouraged the
meningkatkan kepuasan kepada pelanggan yang
Company always to seek and develop new quality and
senantiasa menjadi prioritas Perseroan.
affordable products or models. This year, the Company
will launch a number of new automobile and motorcycle
2. Peluncuran produk / model baru. Tuntutan yang semakin
tinggi dari pelanggan atas produk Perseroan telah
models. This is expected to strengthen the Company’s
leading position in the automotive market.
mendorong perseroan untuk selalu mencari dan
mengembangkan produk /model baru yang berkualitas
3. Introducing Astra World as a means to build a more
dengan harga yang terjangkau. Pada tahun ini, Perseroan
intimate relationship with customers. Astra World is
akan meluncurkan beberapa model baru baik untuk
designed as a supporting infrastructure for all distribution
produk mobil maupun sepeda motor, yang diharapkan
networks to ensure convenience for customers all the way
akan memperkuat posisi Perseroan untuk tetap menjadi
through the process of purchasing a vehicle to the after-
pemimpin pasar di bisnis otomotif.
sales service. Astra World will become one of the tools
the Company uses to maintain its market share and
3. Memperkenalkan Astra World sebagai sarana untuk
improve customer loyalty and profitability. Astra World
mendekatkan diri dengan pelanggan. Astra World
currently offers numerous services to customers, including
dirancang untuk menjadi sarana pendukung bagi semua
Emergency Roadside Assistance, Call Center, Credit Card
jaringan distribusi dengan pelayanan yang memberikan
Service and more.
kenyamanan pada konsumen pada saat pemilihan dan
pembelian kendaraan hingga after sales service. Astra
4. Improving the Company’s financial structure by way of:
World akan menjadi salah satu “alat” Perseroan dalam
a) Improving performance in 2002 in order to strengthen
rangka mempertahankan pangsa pasarnya, meningkatkan
cash flow from internal sources, including from the
ASTRA international
54
Corporate Plan in 2002
kesetiaan konsumen serta sekaligus menjadi sarana yang
potensial bagi peningkatan pendapatan Perseroan.
sale of automobiles and the dividends from
subsidiaries.
Beberapa bentuk pelayanan konsumen yang diluncurkan
b) Reviewing the possibilities for the divestment of assets
oleh Astra World saat ini meliputi: Emergency Roadside
by continuously taking account of strategic aspects
Assistance, Call Center, Credit Card Service dan lain-lain.
and their fair value to provide the optimum results
for all stakeholders.
4. Perbaikan struktur keuangan Perseroan :
c). Considering a number of alternatives that could
a) Perseroan akan terus meningkatkan kinerjanya pada
produce the best results for shareholders and
tahun 2002 untuk memperkuat arus kas yang
creditors, as well as become a comprehensive solution
diperoleh dari internal, baik dari penjualan otomotif
for the improvement of the Company’s financial
maupun dividen dari anak perusahaan.
structure at present and in the future.
b) Perseroan
sedang
melakukan
review
atas
kemungkinan untuk melakukan divestasi atas asset
5. Following up the process of business restructuring. To
dengan tetap mempertimbangkan aspek strategis dan
improve its competence, the Company will continue the
nilai wajar asset sehingga memberikan hasil yang
process of business restructuring by establishing strategic
optimal bagi seluruh stakeholders.
partners and/or pursuing mergers or divestments of
c) Perseroan juga sedang mempertimbangkan beberapa
subsidiaries, among other courses of action.
alternatif yang diharapkan dapat memberikan hasil
yang optimal bagi pemegang saham dan kreditur
6. Improving and developing infrastructure. To anticipate
serta menjadi solusi yang komprehensif bagi
global competition in the era of free trade, the Company
perbaikan struktur keuangan Perseroan baik di masa
will consistently improve the competence of its human
kini maupun yang akan datang.
resources, as its most valued infrastructure, as well as
developing an effective information technology system,
5. Penindaklanjutan proses restrukturisasi bisnis. Untuk
through the following means:
meningkatkan kompetensi dalam bidang usaha yang
a) Implementing a selective recruitment system and a
ditekuni, Perseroan akan terus melanjutkan proses
comprehensive training program for all levels, starting
restrukturisasi bisnis, antara lain dengan menggandeng
with programs for new employees to supervisors,
mitra strategis dan/atau melakukan penggabungan/
managers, general managers and executives, all of
divestasi anak perusahaan.
which are summarized in the Company’s
comprehensive strategy for employee development,
6. Penyempurnaan dan pengembangan infrastruktur. Dalam
or the Astra Human Resources Management.
rangka mengantisipasi kompetisi global di era
b) Developing the Company’s information technology,
perdagangan bebas mendatang, Perseroan secara
including the use of the Enterprise Resources Planning
konsisten akan terus menyempurnakan kompetensi
(ERP) system to improve operational and
sumber daya manusianya, sebagai infrastruktur yang
administrative efficiency as a foundation to implement
paling berharga, serta pengembangan sistem teknologi
the Customer Relationship Management (CRM)
informasi yang efektif, melalui:
program, which is dedicated to improving customer
a) Penerapan sistem perekrutan yang selektif dan
satisfaction and loyalty.
program pelatihan yang komprehensif untuk setiap
jenjang, mulai dari program untuk karyawan baru,
7. Reinforcing Good Corporate Governance practices in all
supervisor, manager, general manager, dan eksekutif,
of the Company’s businesses. The Company realizes that
yang semuanya terangkum dalam strategi besar
ethical business practices will become a factor in
Perseroan untuk pengembangan karyawan/AHMR
strengthening the Company’s continuity. Therefore, the
(Astra Human Resources Management)
Company introduced a guidebook on Business and Work
ASTRA international
55
Corporate Plan in 2002
b) Pengembangan teknologi informasi yang dimiliki
Ethics. This book emphasizes the importance of Good
Perseroan seperti penggunaan sistem Enterprise
Corporate Governance and is expected to help all of the
Resources Planning (ERP) untuk peningkatan efisiensi
Company’s employees achieve not only the highest level
operational dan administrasi sekaligus sebagai
of professionalism, but also moral integrity. In addition,
pondasi untuk melaksanakan program Customer
the established Audit Committee will expand its role in
Relationship Management (CRM), yang didedikasikan
supervising the Company and its subsidiaries.
untuk meningkatkan tingkat kepuasan dan loyalitas
pelanggan.
In implementing the above strategies, the Company will
strive to maintain its synergy and cooperation with customers,
7. Penekanan kembali Good Corporate Governance di
principals, business partners, creditors, suppliers, investors
semua lingkup bisnis Perseroan. Perseroan menyadari
and surrounding communities. In addition, the Company will
bahwa praktek bisnis yang etis akan menjadi faktor yang
continue its community development programs and
memperkuat kelangsungan usaha Perseroan. Untuk itu,
environmentally friendly business practices. The Company and
Perseroan telah meluncurkan buku pedoman Etika Bisnis
its subsidiaries will honor this commitment to achieve the
dan Etika Kerja yang merupakan penekanan akan
status of Green Company.
pentingnya Good Corporate Governance dan diharapkan
akan terus membentuk seluruh karyawan Perseroan tidak
saja menjadi profesional yang sejati namun juga memiliki
integritas moral yang tinggi. Selain itu, Komite Audit yang
telah dibentuk akan lebih ditingkatkan perannya dalam
fungsi pengawasan Perseroan dan akan dijalankan pula
di anak-anak perusahaan Perseroan.
Dalam menjalankan strategi di atas, Perseroan senantiasa
tetap mempertahankan sinergi dan hubungan baik yang telah
terjalin baik selama ini dengan pelanggan, prinsipal, mitra
usaha, kreditur, pemasok, investor dan komunitas sekitarnya.
Di samping itu, Perseroan akan melanjutkan program
pengembangan masyarakat dan menjalankan kegiatan usaha
dengan aktivitas yang berwawasan lingkungan. Komitmen
ini dipegang teguh bersama seluruh anak perusahaan untuk
mewujudkan Green Company.
ASTRA international
56
Financial Report
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER/DECEMBER
2001 DAN/AND 2000
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
TO THE SHAREHOLDERS OF
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT Astra
International Tbk (“Perseroan”) dan anak perusahaan
tanggal 31 Desember 2001, serta laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut. Laporan keuangan konsolidasian adalah
tanggung jawab manajemen Perseroan. Tanggung
jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas
laporan keuangan konsolidasian berdasarkan audit
kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan anak
perusahaan tertentu yang merupakan 36,81% dari
total aktiva konsolidasian pada tanggal 31 Desember
2001 dan 31,30% dari total penghasilan konsolidasian
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Kami juga tidak mengaudit laporan keuangan
perusahaan asosiasi tertentu yang saldo investasinya
merupakan 5,1% dari total aktiva konsolidasian pada
tanggal 31 Desember 2001 dan bagian Perseroan atas
laba bersih perusahaan asosiasi merupakan 26,97%
dari laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian.
Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor
independen lain yang laporannya telah diserahkan
kepada kami dan pendapat kami, sejauh yang
berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk anak
perusahaan dan perusahaan asosiasi tersebut, sematamata hanya berdasarkan atas laporan auditor
independen lain tersebut. Laporan keuangan
konsolidasian PT Astra International Tbk dan anak
perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2000 telah diaudit oleh auditor
independen lain yang dalam laporannya tanggal 30
Maret 2001 berisi pendapat wajar tanpa pengecualian
dengan paragraf penjelasan atas dampak dari
memburuknya kondisi ekonomi di Indonesia terhadap
Perseroan dan anak perusahaan.
We have audited the accompanying consolidated
balance sheet of PT Astra International Tbk (the
“Company”) and subsidiaries as at 31 December
2001, and the related consolidated statements of
income, changes in equity and cash flows for the year
then ended. These consolidated financial statements
are the responsibility of the Company's management.
Our responsibility is to express an opinion on these
consolidated financial statements based on our audit.
We did not audit the financial statements of certain
subsidiaries that represent 36.81% of the total
consolidated assets as at 31 December 2001 and
31.30% of the total consolidated revenues for the year
then ended. Further, we did not audit the financial
statements of certain associates in which the
Company’s investment represents 5.1% of the total
consolidated assets as at 31 December 2001 and the
Company’s equity in net income represents 26.97% of
the consolidated profit before tax for the year then
ended. These financial statements were audited by
other independent auditors whose reports have been
provided to us, and our opinion, in so far as it relates
to amounts included for those subsidiaries and
associates, is based solely on the reports of the other
independent auditors. The consolidated financial
statements of PT Astra International Tbk and
subsidiaries for the year ended 31 December 2000
were audited by other independent auditors, whose
report dated 30 March 2001 expressed an unqualified
opinion with an emphasis of matter paragraph
describing the impact of the adverse economic
conditions in Indonesia on the Company and
subsidiaries.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar
auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan
dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah
saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas
dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung
jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip
akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan
yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar
memadai untuk menyatakan pendapat.
We conducted our audit in accordance with auditing
standards established by the Indonesian Institute of
Accountants. These standards require that we plan
and perform the audit to obtain reasonable assurance
that the financial statements are free of material
misstatement. An audit includes examining, on a test
basis, evidence supporting the amounts
and
disclosures in the financial statements. An audit also
includes assessing the accounting principles used and
significant estimates made by management, as well as
evaluating the overall presentation of the financial
statements. We believe that our audit provides a
reasonable basis for our opinion.
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan
laporan auditor independen lain tersebut, laporan
keuangan konsolidasian di atas menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan Perseroan dan anak perusahaan tanggal 31
Desember 2001, serta hasil usaha, dan arus kas
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
In our opinion, based on our audit and the reports of
the other independent auditors, the consolidated
financial statements referred to above present fairly,
in all material respects, the financial position of the
Company and subsidiaries as at 31 December 2001
and the consolidated results of their operations and
cash flows for the year then ended, in conformity with
generally accepted accounting principles in Indonesia.
Catatan 29 atas laporan keuangan konsolidasian,
berisi pengungkapan atas dampak memburuknya
kondisi ekonomi Indonesia atas Perseroan dan anak
perusahaan. Laporan keuangan terlampir tidak
memasukkan penyesuaian yang berkaitan dengan
ketidakpastian tersebut.
Note 29 to the consolidated financial statements
discloses the effect of the adverse economic conditions
in Indonesia on the Company and subsidiaries. No
adjustments relating to these uncertainties have been
included in the accompanying financial statements.
Sejak tanggal 1 Januari 2001, Perseroan dan anak
perusahaan menerapkan dua standar akuntansi baru
yaitu PSAK 57 “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban
Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi” dan PSAK 55
“Akuntansi untuk Instrumen Derivatif dan Aktivitas
Lindung Nilai”.
Effective 1 January 2001, the Company and
subsidiaries adopted two new accounting standards,
which are
PSAK 57 “Provisions, Contingent
Liabilities and Contingent Assets” and PSAK 55
“Accounting for Derivative Instruments and Hedging
Activities”.
Audit kami dilaksanakan
untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan. Informasi tambahan yang terlampir pada
halaman 111 sampai 119 mengenai informasi
keuangan PT Astra International Tbk (induk
perusahaan saja) pada dan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2001 disajikan untuk
tujuan analisa tambahan dan bukan merupakan bagian
yang
diharuskan
dari
laporan
keuangan
konsolidasian.
Informasi keuangan tersebut
menyajikan investasi Perseroan pada anak perusahaan
berdasarkan metode ekuitas, dan bukan dengan
metode konsolidasi sebagaimana yang diharuskan
oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. Informasi tambahan tersebut telah tercakup
dalam prosedur audit yang kami lakukan atas audit
laporan keuangan konsolidasian dan menurut
pendapat kami, dalam segala hal yang material, telah
disajikan secara wajar, dalam hubungannya dengan
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Our audit was conducted to form an opinion on the
consolidated financial statements taken as a whole.
The supplementary information on pages 111 to 119
in respect of PT Astra International Tbk (parent
company only) financial information as of and for the
year ended 31 December 2001 is presented for the
purposes of additional analysis and is not a required
part of the consolidated financial statements. The
financial information presents investments in
subsidiaries under the equity method as opposed to the
consolidation method as required by generally
accepted accounting principles in Indonesia. Such
supplementary information has been subjected to the
auditing procedures applied in the audit of the
consolidated financial statements and in our opinion,
is fairly stated in all material respects in relation to
the consolidated financial statements taken as a
whole.
JAKARTA
28 Maret /28 March 2002
Drs VJH Boentaran Lesmana
Surat Izin Praktek Akuntan Publik / Licence of Public Accountant No. 98.1.0318
The accompanying consolidated financial statements are not intended to present the consolidated financial position, results of operations and cash flows in accordance with
accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. Accordingly the accompanying consolidated balance sheets and related
consolidated statements of income, changes in equity and cash flows and their utilisation are not designed for those who are not informed about Indonesian accounting principles,
procedures and practices.
The standards, procedures and practices utilised in Indonesia to audit such consolidated financial statements may differ from those generally accepted in countries and
jurisdictions other than Indonesia.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah,
except par value per share)
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)
Catatan/
Notes
2001
2000
AKTIVA
ASSETS
Aktiva Lancar
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
(setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp 44.104 pada tahun 2001 dan
Rp 60.340 pada tahun 2000):
- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
- Pihak ketiga
Piutang lain-lain
(setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp 6.396 pada tahun 2001 dan
Rp 11.535 pada tahun 2000)
Piutang derivatif
Kontrak valuta berjangka
Persediaan
Uang muka
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Jumlah aktiva lancar
Current Assets
3,552,385
544,689
2a,4
2h
3,215,172
213,490
Cash and cash equivalents
Short-term investments
Trade receivables
(net of provision for
doubtful accounts of
Rp 44,104 in 2001 and
Rp 60,340 in 2000):
220,486
1,504,085
167,800
22,590
3,038,371
213,332
239,811
94,997
Related parties Third parties Other receivables
(net of provision for
doubtful accounts of
Rp 6,396 in 2001
and Rp 11,535 in 2000)
Derivative receivables
Foreign exchange contracts
Inventories
Advances
Prepaid taxes
Prepaid expenses
8,930,134
Total current assets
2d,5
176,563
1,472,175
314,461
311,602
3,028,927
258,145
408,953
104,716
23g
2n,7
7
2e,6
2s,8a
10,172,616
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman - 1 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah,
except par value per share)
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)
Catatan/
Notes
2001
2000
Aktiva Tidak Lancar
Kas dan deposito berjangka
yang dibatasi penggunaannya
Dana pelunasan obligasi
Piutang pembiayaan
(setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp 202.828 pada tahun 2001 dan
Rp 135.687 pada tahun 2000)
Piutang lain-lain
(setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp 43.422 pada tahun 2001 dan
Rp 36.603 pada tahun 2000):
- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
- Pihak ketiga
Investasi pada perusahaan
assosiasi
Investasi jangka panjang lain-lain
(setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai sebesar Rp 6.067
pada tahun 2001 dan Rp 8.261
pada tahun 2000)
Hutan tanaman industri
Hutan tanaman industri dalam
pengembangan
Uang muka proyek perkebunan
plasma
Aktiva tetap
(setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 3.851.982
pada tahun 2001 dan
Rp 3.347.010 pada tahun 2000)
Aktiva yang belum digunakan
dalam usaha
Goodwill
Aktiva pajak tangguhan
Piutang derivatif
Kontrak valuta berjangka
Piutang karyawan
Biaya tangguhan
Aktiva lain-lain
Non-Current Assets
343,398
132,381
4
19
1,125,236
105,360
2,534,498
2f,9
2,051,881
2d
95,095
6,806
2,542,915
23h
1,500,554
566,186
2g,10
1,795,563
Restricted cash and time
deposits
Bond sinking funds
Financing receivables
(net of provision for
doubtful accounts of
Rp 202,828 in 2001
and Rp 135,687 in 2000)
Other receivables
(net of provision for
doubtful accounts of
Rp 43,422 in 2001
and Rp 36,603 in 2000):
Related parties Third parties Investments in associates
7,052,594
2k,11
6,880,463
282,891
295,995
1,959,404
310,756
188,946
52,634
53,931
2b
2s,8d
2n,7
7
2c,23i
2l
324,293
336,888
1,877,977
423,872
127,343
47,658
122,867
Other long term investments
(net of provision for decline
in value of Rp 6,067 in 2001
and Rp 8,261 in 2000)
Industrial timber plantations
Industrial timber plantations
under development
Advances for plasma
projects
Fixed assets
(net of accumulated
depreciation of
Rp 3,851,982 in 2001 and
Rp 3,347,010 in 2000)
Assets not yet used in
operations
Goodwill
Deferred tax assets
Derivative receivables
Foreign exchange contracts
Loans to officers and employees
Deferred charges
Others assets
68,622
354,624
2h
2i
186,740
342,463
7,766
2i
27,582
117,674
2j
89,684
Jumlah aktiva tidak lancar
16,400,930
17,932,610
Total non-current assets
JUMLAH AKTIVA
26,573,546
26,862,744
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman - 2 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah,
except par value per share)
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)
Catatan/
Notes
2001
2000
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
Kewajiban Jangka Pendek
Pinjaman jangka pendek
Hutang usaha:
- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
- Pihak ketiga
Hutang lain-lain
Uang muka pelanggan dan
penjualan
Hutang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Penghasilan tangguhan
Bagian hutang jangka panjang
yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun:
- Hutang bank dan pinjaman
lain-lain
- Obligasi
- Pinjaman dana reboisasi
- Obligasi konversi
- Sewa guna usaha
Jumlah kewajiban
jangka pendek
Current Liabilities
1,795,072
12
13
2,006,320
Short-term loans
Trade payables:
1,086,857
1,150,563
388,283
23k
1,759,296
946,790
433,445
Related parties Third parties Other payables
Customer deposits and
sales advances
Taxes payable
Accrued expenses
Unearned income
155,092
536,628
895,731
519,455
2s,8b
2r
150,400
532,325
818,625
214,783
Current maturities of
long-term debt:
2,970,480
564,085
270,805
21,889
14
15
16
10,100,012
10,354,940
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
2,395,742
542,143
250,089
7,543
42,511
Bank and other loans
Bonds
Reforestation loans
Convertible bonds
Finance leases
Total current liabilities
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman - 3 - Page
-
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah,
except par value per share)
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)
Catatan/
Notes
2001
2000
Kewajiban Jangka Panjang
Hutang lain-lain:
- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
- Pihak ketiga
Penghasilan tangguhan
Kewajiban pajak tangguhan
Kewajiban diestimasi
Hutang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun :
- Hutang bank dan pinjaman
lain-lain
- Obligasi
- Obligasi konversi
- Sewa guna usaha
- Biaya bunga yang masih
dibayar
Jumlah kewajiban
jangka panjang
Hak minoritas atas aktiva
bersih anak perusahaan
Non-Current Liabilities
Other payables:
67,843
429
33,689
157,594
525,002
23l
2r
2s,8d
2t,25b
95,625
16,600
178,423
138,095
349,497
Related parties Third parties Unearned income
Deferred tax liabilities
Provisions
Long-term debts
- net of current maturities :
7,061,377
3,699,776
9,348
14
15
7,947,874
4,417,079
87,000
11,712
Bank and other loans
Bonds
Convertible bonds
Finance leases
-
113,170
66,272
Accrued interest -
11,668,228
13,308,177
Total non-current liabilities
1,749,584
Minority interest in net
assets of subsidiaries
1,983,552
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
17
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman - 4 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah,
except par value per share)
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)
Catatan/
Notes
2001
EKUITAS
Modal saham:
Modal dasar - 6.000.000.000
saham dengan nilai nominal
Rp 500 per saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 2.538.179.783
saham pada tahun 2001
dan 2.506.642.396
saham pada tahun 2000
Tambahan modal disetor
Selisih penilaian kembali
aktiva tetap
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Akumulasi selisih kurs
karena penjabaran
laporan keuangan
Cadangan penilaian investasi
Saldo laba telah ditentukan
penggunaannya
Saldo defisit
Jumlah ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
2000
1,269,090
339,113
18
19
1,253,321
330,233
430,121
2k
430,121
1,376,832
2g
(6,576)
(345,957)
2b
2h
4,700
(500,497)
EQUITY
Share capital:
Authorised - 6,000,000,000
shares with par value of
Rp 500 per share
Issued and fully paid
2,538,179,783 shares
in 2001 and
2,506,642,396 shares
in 2000
Additional paid-in capital
Fixed assets revaluation
reserve
1,248,924 Capital transactions of affiliates
Exchange difference due to
financial statement
(6,576)
translation
(291,427) Investment revaluation reserve
4,700 Appropriated retained earnings
(1,264,325)
Accumulated losses
2,566,826
1,704,971
Total equity
26,573,546
26,862,744
TOTAL LIABILITIES
AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman - 5 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah,
except earnings/(losses) per share)
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali laba/(rugi) per saham)
Catatan/
Notes
2001
Penghasilan bersih
Beban pokok penghasilan
Laba kotor
2000
30,122,723
2r,20,22
28,403,770
(24,465,854)
2r
(23,284,363)
5,656,869
5,119,407
Beban usaha
(2,980,008)
2r,21
(2,542,617)
Laba usaha
2,676,861
22
2,576,790
Penghasilan/(beban) lain-lain:
Rugi selisih kurs
Beban bunga
Penyisihan kerugian
Penghasilan bunga
Laba penjualan investasi
Penghasilan lain-lain
Bagian laba bersih
perusahaan asosiasi
Laba/(rugi) sebelum
pajak penghasilan
(Beban)/manfaat
pajak penghasilan
Laba/(rugi) dari
aktivitas normal
(985,033)
(1,277,122)
(55,900)
411,509
63,499
230,986
(2,520,350)
(1,425,551)
(214,892)
376,228
21,609
188,340
(1,612,061)
(3,574,616)
875,229
10
1,940,029
(591,358)
(586,621)
2s,8c
(372,354)
(128,678)
2n
Pendapatan luar biasa, setelah
pajak
31,406
3c,14b
Hak minoritas atas laba bersih
anak perusahaan
Laba/(rugi) bersih
219,004
1,353,408
Pengaruh kumulatif
penerapan PSAK 55
pada tanggal 1 Januari 2001,
setelah pajak
Laba sebelum hak minoritas
406,468
1,256,136
Cost of revenues
Gross profit
Operating expenses
Operating income
Other income/(expenses):
Foreign exchange losses
Interest expense
Provision for losses
Interest income
Gain on sale of investments
Other income
Equity in net income of
associates
Profit/(loss) before
income tax
Income tax (expense)/
benefit
Profit/(loss) from ordinary
activities
-
Cumulative effect of
implementing PSAK 55
as of 1 January 2001, net
of tax
392,000
Extraordinary income,
net of tax
19,646 Income before minority interest
(411,625)
(258,353)
Minority interest in net
income of subsidiaries
844,511
(238,707)
Net income/(loss)
Earnings/(losses) per share:
Basic (full Rupiah)
Laba/(rugi) per saham:
Dasar (Rupiah penuh)
335
24
(96)
Dilusian (Rupiah penuh)
329
24
(96)*
*
Net revenues
Pada tahun 2000 dampak atas konversi rights dan opsi saham
yang berpotensi menjadi saham bersifat anti-dilutif.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Diluted (full Rupiah)
* In 2000 the effect of all potential shares from the exercise
of rights and stock options is anti dilutive.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman - 6 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS
OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Tambahan
modal
disetor/
Additional
paid-in
capital
Modal
saham/
Share capital
Saldo 1 Januari 2001
Penyesuaian:
- Penyisihan atas manfaat
uang jasa karyawan –
Perseroan
- Pengaruh pajak sehubungan
dengan penyisihan
manfaat karyawan –
Perseroan
- Penyisihan atas manfaat
uang jasa karyawan –
anak perusahaan
Saldo 1 Januari 2001, setelah
penyesuaian
Laba bersih
Penerbitan saham
Tambahan modal disetor
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Cadangan penilaian
investasi
Saldo 31 Desember 2001
Saldo 1 Januari 2001
Penyesuaian:
- Penyisihan atas manfaat
uang jasa karyawan –
Perseroan
- Pengaruh pajak sehubungan
dengan penyisihan
manfaat karyawan –
Perseroan
- Penyisihan atas manfaat
uang jasa karyawan –
anak perusahaan
Saldo 1 Januari 2001, setelah
penyesuaian
Laba bersih
Penerbitan saham
Tambahan modal disetor
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Cadangan penilaian
investasi
Saldo 31 Desember 2001
Selisih
penilaian
kembali
aktiva tetap/
Fixed assets
revaluation
reserve
Selisih
transaksi
perubahan
ekuitas
perusahaan
afiliasi/
Capital
transactions
of affiliates
Akumulasi
selisih
kurs karena
penjabaran
laporan
keuangan/
Exchange
difference
due to
financial
statement
translation
1,253,321
330,233
430,121
1,248,924
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Balance at 1 January 2001
Adjustments:
Provision for employee entitlements the Company
Tax effect in relation to the provision for
employee entitlements
the Company
Provision for employee entitlements subsidiaries
1,253,321
330,233
430,121
1,248,924
3,256,023
Balance at 1 January 2001,
after adjustment
15,769
-
8,880
-
-
-
15,769
8,880
-
-
-
127,908
-
127,908
-
-
-
-
-
-
1,269,090
339,113
430,121
1,376,832
Saldo
pindahan/
Carried
forward
balance
Cadangan
penilaian
investasi/
Investment
revaluation
reserve
Saldo laba telah
ditentukan
penggunaannya/
Appropriated
retained earnings
3,256,023
(291,427)
(6,576)
Saldo
dipindahkan/
Carry
forward
balance
(6,576)
(6,576)
Saldo defisit/
Accumulated
losses
4,700
(1,264,325)
-
-
(28,230)
-
-
-
8,470
-
-
-
(60,923)
4,700
(1,345,008)
(291,427)
3,408,580 Balance at 31 December 2001
1,704,971
Balance at 1 January 2001
Adjustments:
Provision for employee entitlements (28,230)
the Company
Tax effect in relation to the provision for
employee entitlements 8,470
the Company
Provision for employee
entitlements (60,923)
subsidiaries
1,624,288
15,769
8,880
-
-
844,511
-
844,511
15,769
8,880
127,908
-
-
-
127,908
-
(54,530)
-
(54,530)
-
3,408,580
(345,957)
4,700
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Net income
Shares issued
Additional paid in capital
Capital transactions of
affiliates
Investment revaluation
reserve
Jumlah/
Total
-
3,256,023
3,256,023
(500,497)
Balance at 1 January 2001,
after adjustment
Net income
Shares issued
Additional paid in capital
Capital transactions of
affiliates
Investment revaluation
reserve
2,566,826 Balance at 31 December 2001
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman - 7 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS
OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Tambahan
modal
disetor/
Additional
paid-in
capital
Modal
saham/
Share capital
Selisih
penilaian
kembali
aktiva tetap/
Fixed assets
revaluation
reserve
Selisih
transaksi
perubahan
ekuitas
perusahaan
afiliasi/
Capital
transactions
of affiliates
Akumulasi
selisih
kurs karena
penjabaran
laporan
keuangan/
Exchange
difference
due to
financial
statement
translation
(6,576)
-
Saldo
dipindahkan/
Carry
forward
balance
Saldo 1 Januari 2000
Rugi bersih
Penerbitan saham
Tambahan modal disetor
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Cadangan penilaian
investasi
1,236,228
17,093
-
275,372
54,861
430,121
-
817,732
-
-
-
-
431,192
-
431,192
-
-
-
-
-
-
Saldo 31 Desember 2000
1,253,321
330,233
430,121
1,248,924
Saldo
pindahan/
Carried
forward
balance
Cadangan
penilaian
investasi/
Investment
revaluation
reserve
Saldo laba telah
ditentukan
penggunaannya/
Appropriated
retained earnings
(6,576)
Saldo defisit/
Accumulated
losses
2,752,877
17,093
54,861
3,256,023 Balance at 31 December 2000
Jumlah/
Total
Saldo 1 Januari 2000
Rugi bersih
Penerbitan saham
Tambahan modal disetor
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Cadangan penilaian
investasi
2,752,877
17,093
54,861
279,617
-
4,700
-
431,192
-
-
-
431,192
-
(571,044)
-
-
(571,044)
Saldo 31 Desember 2000
3,256,023
(291,427)
4,700
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Balance at 1 January 2000
Net loss
Shares issued
Additional paid in capital
Capital transactions of
affiliates
Investment revaluation
reserve
(1,025,618)
(238,707)
-
(1,264,325)
2,011,576
(238,707)
17,093
54,861
Balance at 1 January 2000,
Net loss
Shares issued
Additional paid in capital
Capital transactions of
affiliates
Investment revaluation
reserve
1,704,971 Balance at 31 December 2000
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman - 8 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2001
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan dari pelanggan
Penghasilan bunga yang diterima
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran kepada karyawan
Pembayaran untuk beban usaha
Penurunan/(penambahan) kas dan
deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya sehubungan dengan
margin deposit atas fasilitas letter
of credit
Pembayaran pajak penghasilan
Penerimaan dari aktivitas operasi
lainnya
Arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi
Penurunan/(penambahan)
penempatan jangka pendek
Dividen kas yang diterima
Hasil penjualan penyertaan
Penerimaan dari pengembalian
uang muka penyertaan dalam
konsorsium
Hasil penjualan aktiva tetap
Penerimaan dari pengembalian uang
muka penyertaan saham
Perolehan aktiva tetap dan aktiva
yang belum digunakan dalam usaha
Penambahan biaya tangguhan
Penambahan hutan tanaman industri
dalam pengembangan
Penurunan uang muka kepada pihak
yang mempunyai hubungan istimewa
Arus kas dari akuisisi anak perusahaan,
setelah kas yang diperoleh
Penambahan penyertaan
Arus kas bersih sebelum pendapatan
luar biasa
Penerimaan dari penghentian hak
distributor tunggal
Arus kas bersih yang diperoleh
dari/(digunakan untuk) aktivitas
investasi
29,876,565
379,448
(24,209,897)
(1,464,269)
(1,523,463)
2000
27,406,123
370,879
(22,412,865)
(1,032,637)
(1,218,885)
Cash flows from operating activities
Receipts from customers
Interest income received
Payments to suppliers
Payments to employees
Payments for operating expenses
633,005
(625,021)
(735,482)
(377,139)
165,396
124,717
Deductions of/(additions) to restricted
cash and time deposits in respect
of margin deposits for letter of
credit facilities
Payment of corporate income tax
Receipts from other operating
activities
3,231,764
2,124,711
Net cash flows provided from
operating activities
(322,662)
133,030
145,313
390,495
167,219
110,178
Cash flows from investing activities
(Additions to)/reductions of
short-term investments
Cash dividends received
Proceeds from sale of investments
140,898
75,322
98,285
72,752
2,802
28,639
92,916
(7,146)
(2,686)
Advances returned
from investments in consortium
Proceeds from sale of fixed assets
Advances returned
from purchase of shares of stock
Acquisition of fixed assets and
assets not used in operation
Additions to deferred charges
Additions to industrial timber
plantations under development
Reduction of advances to related
parties
Cash flows from acquisition
of subsidiary, net of cash acquired
Additions to investments
(651,470)
(170,992)
Net cash flows before
extraordinary income
(1,030,694)
(10,144)
(1,014,271)
(19,626)
(3,093)
(6,160)
131,988
4,183
1,164,300
512,830
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-
(170,992)
Proceeds from termination
of sole distributionship rights
Net cash flows provided from/
(used in) investing activities
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman - 9 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2001
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Perolehan hutang jangka panjang
(Pembayaran)/perolehan bersih
pinjaman jangka pendek
Penambahan modal saham
Penerimaan dari pengembalian uang
muka kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Pembayaran kembali hutang
jangka panjang
Pembayaran bunga
Pembayaran dividen kas oleh anak
perusahaan untuk pemegang
saham minoritas
Penurunan/(penambahan) kas dan deposito
berjangka yang dibatasi penggunaannya
untuk pembayaran bunga dan
pokok pinjaman
Penambahan dana pelunasan obligasi
Arus kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas pendanaan
Kenaikan bersih kas dan
setara kas
Kas dan setara kas perusahaan
assosiasi yang menjadi anak
perusahaan
Kas dan setara kas pada awal tahun sebelum penyesuaian
Penyesuaian:
- Dampak perubahan selisih kurs
terhadap kas dan setara kas
- Kas dan setara kas anak perusahaan
yang tidak dikonsolidasi
2000
(126,885)
349,658
24,649
25,234
Cash flows from financing activities
Proceeds from long-term loans
(Repayment of)/net proceeds from
short-term loans
Proceeds from issuance of
share capital
60,333
25,878
Advances returned from related
parties
368,793
1,071,105
(3,010,095)
(1,100,841)
(1,864,136)
(1,206,069)
(66,593)
(82,861)
172,451
(16,262)
(50,516)
(20,593)
Cash dividends paid by subsidiaries
to minority shareholders
Reductions of/(additions to) restricted
cash and time deposits in respect of
loan principal and interest
payments
Additions to bond sinking funds
(3,694,450)
(1,752,300)
Net cash flows used in
financing activities
50,144
201,419
Net increase in cash
and cash equivalents
-
Cash and cash equivalents
of an associate which became
a subisidiary
3,736,493
Cash and cash equivalents at the
beginning of the year - before
adjustments
275,284
Adjustments:
Effect of foreign exchange gains on cash and cash equivalents
163,916
3,215,172
123,153
-
Repayment of long-term loans
Interest paid
(998,024)
Cash and cash equivalents of deconsolidated subsidiaries
Kas dan setara kas pada awal tahun setelah penyesuaian
3,338,325
3,013,753
Cash and cash equivalents at
the beginning of the year - adjusted
Kas dan setara kas pada
akhir tahun
3,552,385
3,215,172
Cash and cash equivalents
at the end of the year
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman - 10 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2001
Kegiatan-kegiatan yang tidak
mempengaruhi arus kas:
Kapitalisasi kerugian selisih kurs ke
aktiva tetap
Penerbitan opsi pemilikan saham
kepada karyawan:
- Perseroan
- Anak perusahaan
Reklasifikasi dari hutan tanaman
industri dalam pengembangan
ke hutan tanaman industri
Rugi yang belum direalisasi atas
efek tersedia untuk dijual
2000
2,304
68,674
-
46,720
35,624
22,909
31,117
(5,678)
(571,044)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Activities not affecting cash flows:
Capitalisation of foreign exchange
losses to fixed assets
Issuance of stock options to
employees of:
The Company Subsidiaries Reclassification of industrial timber
plantations under development
to industrial timber plantations
Unrealised losses on securities
available for sale
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
Halaman - 11 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
1.
UMUM
GENERAL
PT Astra International Tbk (“Perseroan”) didirikan
pada tahun 1957 berdasarkan Akta Notaris Sie Khwan
Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957. Akta pendirian
ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/53/5
tanggal 1 Juli 1957. Anggaran Dasar Perseroan telah
mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan
seluruh anggaran dasar sesuai dengan Undang-undang
Perseoran Terbatas No. 1 tahun 1995 dilakukan
dengan Akta Notaris Benny Kristianto No. 61 tanggal
11 Juni 1997. Perubahan ini telah disetujui oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. C2-6452HT.01.04.Th.97 tanggal 9 Juli
1997. Perubahan terakhir dilakukan dengan Akta
Notaris P.S.A. Tampubolon, S.H. No. 30 tanggal 25
Maret 1999. Perubahan tersebut meliputi, pemberian
wewenang kepada direksi Perseroan untuk melakukan
penerbitan saham dan/atau efek bersifat ekuitas tanpa
memberikan hak kepada para pemegang saham untuk
memesan terlebih dahulu saham yang diterbitkan
menurut peraturan pasar modal yang berlaku saat itu
dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
Perubahan Anggaran Dasar ini disahkan oleh Menteri
Hukum dan Perundang-Undangan (dahulu Menteri
Kehakiman) Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. C2-5625.HT.01.04.Th.99 tanggal 30
Maret 1999.
PT Astra International Tbk (“the Company”) was
established in 1957 based on Notarial Deed No. 67
of Sie Khwan Djioe dated 20 February 1957, which
was approved by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia in Decision Letter
No. J.A.5/53/5 dated 1 July 1957. The Company's
Articles of Association have been amended several
times. Amendment to the Articles of Association to
conform with the Company Law No. 1 of 1995 was
effected by Notarial Deed of Benny Kristianto No. 61
dated 11 June 1997. The amendment was approved
by the Minister of Justice in decision letter No. C26452HT.01.04.Th.97 dated 9 July 1997. The latest
amendment was through Notary Deed No. 30 of
P.S.A. Tampubolon, S.H. dated 25 March 1999. This
amendment includes the authority granted to
directors to conduct rights issues without pre-emptive
rights to existing shareholders under the existing
regulations of the capital market, subject to
shareholders’ approval at a General Shareholders’
Meeting. The amendment was approved by the
Ministry of Laws and Regulations (formerly Ministry
of Justice) of the Republic of Indonesia in Decision
Letter No. C2-5625.HT.01.04.Th.99 dated 30 March
1999.
Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia dengan
kantor pusat berlokasi di JI. Gaya Motor Raya No. 8,
Sunter II, Jakarta dan memulai kegiatan komersialnya
pada tahun 1957.
The Company is domiciled in Jakarta, Indonesia with
its head office located at JI. Gaya Motor Raya No. 8,
Sunter II, Jakarta and commenced commercial
operations in 1957.
Pada tahun 1990, Perseroan melalui penawaran umum
perdana menawarkan kepada masyarakat sejumlah 30
juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000
(Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran
sebesar Rp 14.850 (Rupiah penuh) per saham. Pada
tahun 1994, Perseroan melalui penawaran umum
terbatas dengan hak memesan saham terlebih dahulu
menawarkan 48.439.600 saham dengan harga
Rp 13.850 (Rupiah penuh) per saham. Pada tahun yang
sama, Perseroan membagikan saham bonus yang
berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor
sejumlah Rp 871,91 miliar atau setara dengan
871.912.800 saham.
In 1990, the Company through an initial public
offering offered 30 million of its shares with a par
value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share at the
offering price of Rp 14,850 (full Rupiah) per share.
In 1994, the Company through a limited public
offering with a rights issue offered 48,439,600
shares at the price of Rp 13,850 (full Rupiah) per
share. In the same year, the Company distributed
bonus shares from the capitalisation of additional
paid in capital amounting to Rp 871.91 billion,
equivalent to 871,912,800 shares.
Halaman - 12 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
1.
UMUM (lanjutan)
GENERAL (continued)
Pada tahun 1997, sebagian pemegang obligasi konversi
mengkonversikan obligasi konversi menjadi 280.837
saham Perseroan. Pada tahun yang sama, Perseroan
melakukan pemecahan nilai nominal saham dari
Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 500
(Rupiah penuh) per saham yang mengakibatkan
peningkatan pada jumlah saham beredar sebanyak
1.162.831.237 saham.
In 1997, certain convertible bondholders converted
their bonds into 280,837 shares of the Company. In
the same year, the Company conducted a stock split
from Rp 1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full
Rupiah) per share, resulting in an increase in the
number of shares outstanding of 1,162,831,237
shares.
Pada tahun 1999, sehubungan dengan restrukturisasi
pinjaman, Perseroan menerbitkan 258.398.155 rights
kepada para kreditur dan pemegang obligasi Seri III,
dimana setiap pemegang satu right berhak untuk
membeli satu saham Perseroan dengan harga sebesar
Rp 500 (Rupiah penuh) per saham. Right ini dapat
dieksekusi sejak tanggal 1 Juli 1999 sampai dengan
tanggal 31 Desember 2003. Pada tanggal 31 Desember
2001, sejumlah 199.257.809 (2000:174.620.422)
saham telah diterbitkan dari hasil eksekusi right
tersebut.
In 1999, in relation to its debt restructuring, the
Company issued 258,398,155 rights to its Series III
creditors and bondholders, which allow holders to
purchase one share of the Company for every right
held at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share.
The rights are exercisable from 1 July 1999 until 31
December 2003. As of 31 December 2001, there
were 199,257,809 (2000:174,620,422) shares issued
as a result of the rights exercised.
Pada bulan Mei 1999, pemegang saham Perseroan
menyetujui untuk memberikan 70 juta saham
Perseroan sebagai kompensasi berbasis saham bagi
karyawan dan eksekutif Perseroan melalui program
Opsi Pemilikan Saham Karyawan. Pada tanggal 31
Desember 2001, sejumlah 13.259.500 (2000:
6.359.500) saham telah diterbitkan dari hasil eksekusi
opsi pemilikan saham karyawan tersebut.
In May 1999, the shareholders agreed to grant 70
million shares of the Company as stock based
compensation to the Company's employees and
executives through its Employee Stock Option Plan.
As of 31 December 2001, there were 13,259,500
(2000: 6,359,500) shares issued as a result of the
employee stock options exercised.
Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan pada Bursa
Efek Jakarta dan Surabaya.
All of the Company's outstanding shares are listed on
the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.
Ruang lingkup kegiatan utama Perseroan dan anak
perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil,
sepeda motor berikut suku cadangnya, pertambangan,
pengembangan perkebunan, perkayuan dan produkproduknya, jasa keuangan, dan teknologi informasi.
The Company’s and subsidiaries’ main activities are
the assembly and distribution of automobiles,
motorcycles and their related spare parts, mining,
the development of plantations, logging and wood
based production and financial and information
technology services.
Halaman - 13 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
1.
UMUM (lanjutan)
Perseroan mengendalikan (lihat Catatan 2b) dan karena
itu mengkonsolidasi perusahaan-perusahaan berikut
ini:
Domisili/
Domicile
Operasi
komersial/
Commencement
of commercial
operations
GENERAL (continued)
The Company controls (refer to Note 2b) and
therefore consolidates the follow entities:
Persentase
kepemilikan
efektif/
Effective
percentage of
ownership
2001
2000
%
Jumlah aktiva
(sebelum dieliminasi)/
Total assets
(before elimination)
2001
2000
%
OTOMOTIF
AUTOMOTIVE
PT Aryaloka Sentana
dan anak perusahaan
Indonesia
1988
100.00
100.00
2,312,103
2,369,569
PT Aryaloka Sentana
and subsidiary
PT Arya Kharisma
Indonesia
1988
100.00
100.00
16,698
15,995
PT Arya Kharisma
PT Astra France Motor
(dahulu PT Multi France
Motor)
Indonesia
1972
100.00
100.00
163,957
96,367
PT Astra France Motor
(formerly PT Multi France
Motor)
PT Astra Isuzu Casting
Company
Indonesia
2001
51.00
51.00
387,108
368,705
PT Astra Isuzu Casting
Company
PT Astra Nissan Diesel
Indonesia
Indonesia
1984
75.00
75.00
461,288
435,637
PT Astra Nissan Diesel
Indonesia
PT Astra Otoparts Tbk
dan anak perusahaan
Indonesia
1991
87.31
87.31
1,761,909
1,767,778
PT Astra Otoparts Tbk
and subsidiaries
PT Astra Persada
Dinamika
Indonesia
1996
100.00
100.00
6,757
10,119
PT Astra Persada
Dinamika
PT Gaya Motor
Indonesia
1968
75.92
75.92
116,783
123,430
PT Gaya Motor
PT Inti Pantja Press
Industry
Indonesia
1990
89.36
89.36
245,769
335,403
PT Inti Pantja Press
Industry
PT Pulogadung Pawitra
Laksana
Indonesia
1980
100.00
100.00
116,061
107,135
PT Pulogadung Pawitra
Laksana
PT Serasi Autoraya
Indonesia
1990
100.00
100.00
536,093
398,269
PT Serasi Autoraya
PT Suryanusa Sepeda Motor
Indonesia
Indonesia
1996
100.00
100.00
20,720
17,580
PT Suryanusa Sepeda Motor
Indonesia
PT Sinar Inti Telaga
Indonesia
1984
100.00
100.00
3,523
3,804
PT Sinar Inti Telaga
PT Tjahja Sakti Motor
Corporation
Indonesia
1962
100.00
50.00
816,137
836,349
PT Tjahja Sakti Motor
Corporation
PT Toyota-Astra Motor
Indonesia
1972
51.00
51.00
2,613,581
2,506,982
PT Toyota-Astra Motor
JASA KEUANGAN
FINANCIAL SERVICES
Astra Overseas
Finance B.V.
Belanda/
Netherland
1994
100.00
100.00
3,471,193
4,330,586
Astra Overseas
Finance B.V.
PT Astra Mitra Ventura
Indonesia
1991
99.74
99.74
25,450
25,301
PT Astra Mitra Ventura
PT Federal International
Finance
Indonesia
1989
100.00
100.00
843,351
822,445
PT Federal International
Finance
PT Sedaya Multi Investama
dan anak perusahaan
Indonesia
1989
100.00
100.00
994,117
808,872
PT Sedaya Multi Investama
and subsidiaries
Halaman - 14 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
1.
UMUM (lanjutan)
Domisili/
Domicile
Operasi
komersial/
Commencement
of commercial
operations
GENERAL (continued)
Persentase
kepemilikan
efektif/
Effective
percentage of
ownership
2001
2000
%
Jumlah aktiva
(sebelum dieliminasi)/
Total assets
(before elimination)
2001
2000
%
JASA KEUANGAN
FINANCIAL SERVICES
PT Astra Multi Finance
Indonesia
1991
54.00
54.00
361,874
323,426
PT Astra Multi Finance
PT Astra Sedaya Finance
Indonesia
1982
53.00
53.00
1,635,071
1,223,586
PT Astra Sedaya Finance
PT Sedaya Pratama
Indonesia
1993
53.00
53.00
111,269
75,972
PT Sedaya Pratama
PT Estika Sedaya Finance
Indonesia
1989
27.03
27.03
94,262
91,545
PT Estika Sedaya Finance
PT Stacomitra Sedaya Finance
Indonesia
1990
31.80
31.80
123,049
112,681 PT Stacomitra Sedaya Finance
PT Swadharma Bakti Sedaya
Finance
Indonesia
1986
29.15
29.15
138,998
103,220
PT Swadharma Bakti Sedaya
Finance
2,498,975
2,383,202
PT Astra Agro Lestari Tbk
and subsidiaries
1,617,833
PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk
1,843,759
and subsidiaries
PERKEBUNAN
PT Astra Agro Lestari Tbk
dan anak perusahaan
AGRIBUSINESS
Indonesia
1995
64.67
64.67
PERKAYUAN
PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk
dan anak perusahaan
WOOD-BASED
Indonesia
1983
74.56
74.56
INFORMATION
TECHNOLOGY
TEKNOLOGI INFORMASI
PT Astra Graphia Tbk
dan anak perusahaan
Indonesia
1975
79.09
79.09
837,637
848,355
ALAT-ALAT BERAT
PT Traktor Nusantara
dan anak perusahaan
PT Astra Graphia Tbk
and subsidiaries
HEAVY EQUIPMENT
Indonesia
1974
75.48
75.48
201,392
185,853
PT Traktor Nusantara
and subsidiaries
545,286
PT Astratel Nusantara
and subsidiaries
LAIN-LAIN
OTHERS
PT Astratel Nusantara
dan anak perusahaan
Indonesia
1992
100.00
100.00
PT Astra Persada Raya
Indonesia
1996
100.00
100.00
10,794
9,895
PT Astra Persada Raya
PT Brahmayasa Bahtera
Indonesia
1970
100.00
100.00
101,992
102,660
PT Brahmayasa Bahtera
PT Intertel Nusaperdana
Indonesia
1989
100.00
100.00
195,537
161,732
PT Intertel Nusaperdana
PT Suryaraya Prawira
Indonesia
1994
100.00
100.00
129,467
118,691
PT Suryaraya Prawira
Terdapat anak perusahaan dengan kepemilikan di atas
50% yang tidak dikonsolidasi karena anak perusahaan
tersebut dalam proses likuidasi dan/atau tidak material.
Anak perusahaan tersebut mencakup PT Astra Tech,
Cambodia Astra Motor, Ltd., Myanmar Astra Cinthe
Motor, Ltd., Astra International (HK), Ltd., dan Eutas
Investment Pte., Ltd., PT Kanko Seiki Teknik Pratama,
PT Rintis Asrisejahtera.
481,742
There are subsidiaries with ownership of more than
50% which are not consolidated as these subsidiaries
are in the process of liquidation and/or are not
material. These subsidiaries include PT Astra Tech,
Cambodia Astra Motor Ltd., Myanmar Astra Cinthe
Motor, Ltd., Astra International (HK) Ltd., and Eutas
Investment Pte., Ltd., PT Kanko Seiki Teknik
Pratama, PT Rintis Asrisejahtera.
Halaman - 15 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
1.
UMUM (lanjutan)
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000
adalah sebagai berikut:
GENERAL (continued)
The members of the Company's Boards of
Commissioners and Directors as of 31 December
2001 and 2000 are as follows:
2001
2000
Board of Commissioners
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Abdul Rachman Ramly
Benny Subianto
Abdul Rachman Ramly
Benny Subianto
Komisaris:
Sri Mulyani Indrawati
Benjamin Arman Suriadjaya
Edwin Soeryadjaya
Anthony John Liddell
Nightingale
Vimala Menon
Philip Eng Heng Nee
Neville Barry Venter
Motonobu Takemoto
Sri Mulyani Indrawati
Benjamin Arman Suriadjaya
Edwin Soeryadjaya
Anthony John Liddell
Nightingale
Vimala Menon
Philip Eng Heng Nee
Neville Barry Venter
Tan Sri Dato’ Paduka (Dr)
Sallehudin Bin Mohamed
Mikio Nomura
Board of Directors
Direksi
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur:
President Commissioner
Vice President
Commissioner
Commissioners:
Theodore Permadi Rachmat
Budi Setiadharma
Rudyanto Hardjanto
Michael Dharmawan Ruslim
Danny Bonifasius Walla
Kour Nam Tiang
John Stuart Anderson Slack
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja
Pada tanggal 31 Desember 2001, Perseroan dan anak
perusahaan mempunyai karyawan tetap kurang lebih
55.600 orang (2000: 56.000) dengan jumlah biaya
karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2001 adalah kurang lebih Rp 1,4 triliun
(2000: Rp 1 triliun).
Theodore Permadi Rachmat
Budi Setiadharma
Rudyanto Hardjanto
Michael Dharmawan Ruslim
Danny Bonifasius Walla
Kour Nam Tiang
Hagianto Kumala
President Director
Vice President Director
Directors:
As of 31 December 2001, the Company and
subsidiaries had approximately 55,600 permanent
employees (2000: 56,000) with total employee costs
for the year ended 31 December 2001 of
approximately Rp 1.4 trillion (2000: Rp 1 trillion).
Halaman - 16 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan
dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Perseroan dan anak perusahaan yang sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Presented below are the significant accounting
policies adopted in preparing the consolidated
financial statements of the Company and
subsidiaries, which are in conformity with generally
accepted accounting principles in Indonesia.
a.
a.
Dasar penyusunan
konsolidasian
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated
financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun
berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali
untuk penyertaan tertentu yang disajikan sebesar
nilai pasar atau berdasarkan metode ekuitas serta
aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali.
Laporan keuangan konsolidasian juga disusun
menggunakan dasar akrual (accrual basis),
kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have been
prepared on the basis of historical cost, except
for certain investments which are stated at
market value or accounted for under the equity
method and certain fixed assets which are stated
at revalued amounts. The consolidated financial
statements have also been prepared on the basis
of the accruals concept except for the
consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian ini disusun
dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan
operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan
laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup
kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh
tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah
dikurangi cerukan.
The consolidated statements of cash flows are
prepared based on the direct method by
classifying cash flows on the basis of operating,
investing and financing activities. For the
purpose of the statements of cash flows, cash
and cash equivalents include cash on hand, cash
in banks and short-term investments with a
maturity of three months or less, net of
overdrafts.
Seluruh angka dalam laporan keuangan
konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara
khusus, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang
terdekat.
Figures in the consolidated financial statements
are rounded to and stated in millions of Rupiah
unless otherwise stated.
b.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan
keuangan Perseroan dan anak perusahaan dimana
Perseroan mempunyai penyertaan saham dengan
hak suara lebih dari 50%, baik langsung maupun
tidak langsung, serta apabila Perseroan memiliki
50% atau kurang saham dengan hak suara tetapi
dapat dibuktikan adanya pengendalian.
Halaman - 17 - Page
Principles of consolidation
The consolidated financial statements include
the accounts of the Company and subsidiaries in
which the Company directly or indirectly has
ownership of more than 50% of the voting rights,
or if equal to or less than 50%, the Company has
the ability to control the entity.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b.
Principles of consolidation (continued)
Akun-akun anak perusahaan tertentu yang
dikonsolidasi dan berkedudukan di luar Indonesia,
dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah
berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada
tanggal transaksi terakhir untuk tahun yang
bersangkutan untuk akun neraca dan kurs
transaksi atau kurs rata-rata selama tahun yang
bersangkutan untuk akun laba rugi. Selisih yang
timbul dari penjabaran laporan keuangan anak
perusahaan yang berkedudukan di luar Indonesia
disajikan dalam akun “Akumulasi selisih kurs
karena penjabaran laporan keuangan” dalam
kelompok ekuitas di neraca konsolidasian.
The assets and liabilities of foreign entity
subsidiaries, based outside of Indonesia, are
translated into Rupiah amounts based on middle
rates published by Bank Indonesia as of year
end. Revenue and expenses have been translated
using the rate on the date of the transaction, or
an average rate when revenues and expenses are
earned and incurred uniformly throughout the
year. The resulting differences arising from
translation of foreign subsidiaries financial
statements are presented as "Exchange
difference due to financial statement translation"
under the equity section in the consolidated
balance sheets.
Porsi kepemilikan pemegang saham minoritas atas
aktiva bersih anak perusahaan disajikan sebagai
“Hak minoritas atas aktiva bersih anak
perusahaan” di neraca konsolidasian.
The proportionate share of minority
stockholders in the equity of the subsidiaries is
reflected as “Minority interest in net assets of
subsidiaries” in the consolidated balance sheets.
Seluruh transaksi dan saldo yang material antara
perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi telah
dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan
konsolidasian.
All material transactions and balances between
consolidated companies have been eliminated in
preparing the consolidated financial statements.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini
telah diterapkan secara konsisten oleh anak-anak
perusahaan kecuali dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing
the consolidated financial statements have been
consistently applied by the subsidiaries unless
otherwise stated.
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga
perolehan investasi dengan nilai wajar aktiva
bersih anak perusahaan yang diakuisisi pada saat
perolehan investasi. Goodwill diamortisasi selama
20 tahun dengan menggunakan metode garis
lurus, dengan pertimbangan bahwa taksiran masa
manfaat ekonomis aktiva utama yang diakuisisi
Perseroan adalah 20 tahun.
Goodwill represents the excess of the acquisition
cost over the fair value of the net assets of the
acquired entities at the date of acquisition.
Goodwill is amortised over a period of 20 years
using the straight line method, with
consideration that the estimated useful lives of
the main assets acquired by the Company
through the investments is 20 years.
Halaman - 18 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
c.
Transaksi
dengan
pihak-pihak
mempunyai hubungan istimewa
yang
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
c.
Perseroan dan anak perusahaan mempunyai
transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa. Definisi pihak yang
mempunyai hubungan istimewa yang dipakai
adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK
No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company and subsidiaries have
transactions with related parties. The definition
of related parties used is in accordance with
PSAK No. 7 “ Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi yang material dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa telah
diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan
konsolidasian.
All major transactions with related parties are
disclosed in the notes to the consolidated
financial statements.
d.
d. Piutang usaha dan lain-lain
e.
Persediaan
Trade and other receivables
Trade and other receivables are recorded net of
a provision for doubtful accounts, based on a
review of the collectibility of outstanding
amounts. Accounts are written-off as bad debts
during the period in which they are determined
to be not collectible.
Piutang usaha dan lain-lain disajikan dalam
jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan
piutang tidak tertagih, yang diestimasi
berdasarkan review atas kolektibilitas saldo
piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang
tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
e.
Transactions with related parties
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih
rendah antara harga perolehan dan nilai bersih
yang dapat direalisasi. Harga perolehan pada
umumnya dinyatakan berdasarkan metode ‘masuk
pertama, keluar pertama’ untuk barang jadi dan
barang dalam proses; metode rata-rata untuk suku
cadang dan kayu bulat dan metode ‘identifikasi
khusus’ untuk unit Completely-Knocked-Down
(CKD) dan Completely-Built-Up (CBU) . Nilai
bersih yang dapat direalisasi adalah estimasi harga
penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi
taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net
realisable value. Cost is generally determined
by the first-in, first-out method for finished
goods and work-in-process; by the weighted
average method for spare parts and logs and by
the specific identification method for
Completely-Knocked-Down
(CKD)
and
Completely-Built-Up (CBU) units. Net realisable
value is the estimate of the selling price in the
ordinary course of business, less the cost of
completion and selling expenses.
Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak
lancar
ditentukan
berdasarkan
estimasi
penggunaan atau penjualan masing-masing jenis
persediaan pada masa mendatang.
A provision for obsolete and slow moving
inventory is determined on the basis of estimated
future usage or sale of individual inventory
items.
Halaman - 19 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
f.
g.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
f.
Piutang pembiayaan
Financing receivables
Piutang atas pembiayaan konsumen yang berasal
dari beberapa anak perusahaan merupakan jumlah
piutang setelah dikurangi dengan bagian
pembiayaan bersama, pendapatan pembiayaan
konsumen yang ditangguhkan dan penyisihan
piutang yang diragukan.
Consumer finance receivables in respect of
certain subsidiaries are stated net of joint
financing, unearned consumer finance income
and provision for doubtful accounts.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan
konsumen berakhir diperlakukan sebagai
pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan
laba rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan.
Early termination is treated as a cancellation of
an existing contract and the resulting gain or
loss is credited or charged to the statement of
income.
Dalam hal pembiayaan bersama dengan risiko,
anak perusahaan tersebut mempunyai kewajiban
untuk membayar atau menyetor angsuran pokok
termasuk bunganya kepada pemberi pembiayaan
bersama jika konsumen gagal melakukan
pembayaran angsurannya. Dalam pembiayaan
bersama tanpa risiko, anak perusahaan tersebut
tidak mempunyai kewajiban tersebut.
In joint financing arrangements with risk,
subsidiaries are obliged to pay instalments,
including interest earned, to joint financiers in
the event that the consumer fails to meet their
instalment obligations. In joint financing
arrangements without risk, the subsidiaries do
not have this obligation.
g.
Investasi pada perusahaan asosiasi
Investments in associates
Investasi pada perusahaan dimana Perseroan dan
anak perusahaan memilikki antara 20% sampai
dengan 50% hak suara dan mempunyai pengaruh
signifikan tetapi tidak mengendalikan, dinyatakan
berdasarkan metode ekuitas (equity method).
Berdasarkan metode tersebut biaya perolehan
investasi ditambahkan atau dikurangi dengan
bagian Perseroan atau anak perusahaan atas
laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi sejak
tanggal perolehan. Kerugian yang melebihi nilai
tercatat investasi diakui bila Perseroan atau anak
perusahaan mempunyai komitmen untuk
menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin
kewajiban perusahaan asosiasi.
Investments in companies in which the Company
and subsidiaries have 20% to 50% of the voting
rights, and over which the Company and
subsidiaries exert significant influence, but
which it does not control, are accounted for by
the equity method. Based on this method the cost
of investment is increased/(decreased) by the
Company's and subsidiaries' share in the net
income/(losses) of the associates from the date of
acquisition. Once the investment's carrying
value has been reduced to zero, further losses
are taken up if the Company or subsidiaries have
committed to provide financial support to or
guaranteed the obligations of the associates.
Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi
disesuaikan dengan amortisasi selisih antara biaya
perolehan investasi dengan bagian Perseroan atau
anak perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih
pada saat perolehan (goodwill). Amortisasi ini
dihitung dengan metode garis lurus, pada
umumnya selama 20 tahun. Dividen kas dicatat
sebagai pengurang nilai investasi.
Equity in net income/(losses) of associates is
adjusted for the difference between the cost of
the investment and the Company’s or
subsidiaries’ proportionate share in the
underlying fair value of the net assets at the date
of acquisition (goodwill) using straight-line
amortisation, generally over 20 years. Cash
dividends are recorded as a reduction in the
carrying value of the investment.
Halaman - 20 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
g.
h.
Investasi pada perusahaan asosiasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
g.
Investments in associates (continued)
Transaksi modal dari perusahaan terafiliasi (anak
perusahaan dan perusahaan asosiasi) yang
mempengaruhi persentase pemilikan dan aktiva
bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi
dicatat sebagai “Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi" dalam kelompok
ekuitas pada neraca konsolidasi.
Capital transactions affecting the ownership
percentage and equity in the net assets of
affiliates (subsidiaries and associates) are shown
as "Capital transactions of affiliates" account
under the equity section in the consolidated
balance sheet.
Penyisihan dibuat untuk penurunan nilai jangka
panjang.
Provisions are made for long-term impairment
in value.
Investasi pada Konsorsium Intertel-Astratel (KIA)
dinyatakan berdasarkan metode ekuitas.
Investments in Consortium Intertel-Astratel are
accounted for by the equity method.
Investasi pada efek hutang dan ekuitas
h.
Investments in debt and equity securities
Investasi pada efek hutang dan ekuitas yang nilai
wajarnya tidak tersedia diakui pada harga
perolehan dan penyisihan penurunan nilai
investasi
dilakukan
apabila
manajemen
menyimpulkan bahwa nilai investasi telah
mengalami penurunan yang signifikan atau
permanen.
Investments in debt and equity securities that do
not have readily determinable fair values are
stated at cost and a provision is only made
where, in the opinion of management, there has
been a significant reduction or a permanent
decline in the value of the investment.
Untuk investasi pada efek hutang dan ekuitas yang
nilai wajarnya tersedia, pihak manajemen
menentukan klasifikasi yang tepat untuk investasi
tersebut pada saat perolehan dan mengevaluasi
ulang klasifikasi tersebut pada setiap tanggal
neraca.
For investments in debt and equity securities
that have readily determinable fair values,
management determines the appropriate
classification of its investments at the time of
purchase and re-evaluates such determinations
at each balance sheet date.
Efek hutang diklasifikasi sebagai dimiliki hingga
jatuh tempo apabila Perseroan dan anak
perusahaan bermaksud dan mampu memiliki efek
tersebut hingga jatuh tempo. Efek tersebut diakui
pada harga perolehan setelah dikurangi diskonto
atau premium yang belum diamortisasi.
Debt securities are classified as held to maturity
when the Company and subsidiaries have the
intent and ability to hold the securities to
maturity. Held to maturity securities are stated
at cost net of unamortised discount or premium.
Efek hutang dan ekuitas yang dibeli dan dimiliki
untuk diperdagangkan dalam waktu dekat
diklasifikasi sebagai efek yang diperdagangkan
dan diakui sebesar nilai wajarnya, dengan
keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi
diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Debt and equity securities that are purchased
and held principally for the purpose of selling
them in the near future are classified as trading
securities and carried at fair value, with
unrealised gains and losses recognised in the
consolidated statement of income.
Halaman - 21 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
h. Investasi pada efek hutang dan ekuitas
(lanjutan)
i.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
h.
Efek hutang dan ekuitas yang tidak diklasifikasi
sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau efek
yang diperdagangkan diklasifikasi sebagai efek
yang tersedia untuk dijual dan diakui sebesar nilai
wajarnya, dengan keuntungan dan kerugian yang
belum direalisasi disajikan sebagai komponen
terpisah “Cadangan penilaian investasi” di bagian
ekuitas.
Debt and equity securities not classified as
either held to maturity securities or trading
securities are classified as available for sale
securities and carried at fair value, with
unrealised gains and losses reported as a
separate component of equity “Investment
revaluation reserve”.
Harga pokok efek yang dijual ditentukan dengan
metode metode rata-rata tertimbang.
Costs of securities sold is determined on the
basis of the weighted average method.
Dividen dari
diumumkan.
Dividends from investments are recognised when
declared.
investasi
diakui
pada
saat
Hutan tanaman industri
i.
Uang muka proyek perkebunan plasma
Industrial timber plantations
Expenditures incurred for the development of
industrial timber plantations, such as planting
and cultivation costs during the first cycle,
including financing costs, are capitalised and
presented in the consolidated balance sheets as
"Industrial
timber
plantations
under
development". When the plantation becomes
commercially productive, the accumulated costs
are reclassified to "Industrial timber
plantations" and amortised over the remaining
period (35 years) of the concession rights using
the straight-line method.
Pengeluaran-pengeluaran sehubungan dengan
kegiatan pengembangan hutan tanaman industri
(HTI), seperti penanaman dan pemeliharaan HTI
dalam daur pertama termasuk biaya pinjaman,
dikapitalisasi dan disajikan dalam neraca
konsolidasian sebagai “Hutan tanaman industri
dalam pengembangan”. Pada saat areal HTI
menghasilkan/siap ditebang, akumulasi biaya
tersebut dipindahkan ke akun “Hutan tanaman
industri" dan diamortisasi selama sisa masa
manfaat (35 tahun) hak pengusahaan HTI tersebut
dengan menggunakan metode garis lurus.
j.
Investments in debt and equity securities
(continued)
j.
Uang muka proyek perkebunan plasma merupakan
biaya-biaya
yang
dikeluarkan
untuk
pengembangan perkebunan plasma yang pada
dasarnya dibiayai oleh bank dan akan ditagihkan
kembali dari petani plasma secara angsuran
dimulai
sejak
perkebunan
plasma
diserahterimakan ke petani plasma. Akun ini
disajikan dalam jumlah neto setelah dikurangi
pembiayaan yang diterima dari bank. Kelebihan
jumlah biaya pengembangan atas nilai konversi
pada saat serah terima ke petani plasma menjadi
beban perusahaan yang bersangkutan. Kelebihan
biaya tersebut ditangguhkan dan diamortisasi
selama taksiran masa manfaat ekonomis
perkebunan plasma.
Halaman - 22 - Page
Advances for plasma projects
Advances for plasma projects represents costs
incurred for plasma plantation development
which are basically funded by banks and will be
collected from plasma farmers on an instalment
basis starting from when the related plasma
plantations are handed over to plasma farmers.
This account is presented net of funding received
from the banks. Excess development costs over
conversion value when handed over to plasma
farmers are borne by the relevant company. The
excess costs are deferred and amortised over the
estimated useful lives of plasma plantation to the
relevant company.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
k.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k.
Aktiva tetap dan penyusutan
Fixed assets and depreciation
Pemilikan langsung
Direct ownership
Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan,
kecuali aktiva tetap tertentu yang telah dinilai
kembali sesuai dengan peraturan Pemerintah yang
berlaku yang dinyatakan dengan nilai revaluasi,
dikurangi akumulasi penyusutan. Selisih yang
timbul dari penilaian kembali aktiva tetap
dikreditkan ke akun “Selisih penilaian kembali
aktiva tetap” yang disajikan pada bagian ekuitas.
Fixed assets are stated at cost, except for certain
fixed assets which are stated at a revalued
amount in accordance with existing Government
regulations, less accumulated depreciation. The
difference resulting from the revaluation of such
fixed assets is credited to the “Fixed assets
revaluation reserve” account presented in the
equity section.
Biaya-biaya piranti lunak komputer yang terjadi
selama tahap awal proyek dan setelah tahap
penerapan dibebankan pada tahun berjalan. Biayabiaya sehubungan dengan tahap pengembangan
aplikasi dikapitalisasi.
Computer software costs that are incurred
during the preliminary project and post
implementation stages are expensed. Costs
incurred during the application development
stage are capitalised.
Penyusutan pada umumnya dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan
estimasi masa manfaat ekonomis aktiva tetap
sebagai berikut:
Depreciation is generally computed on the
straight-line method based on the estimated
useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years
Perseroan/
Company
Bangunan
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Tanaman menghasilkan
Alat-alat berat yang disewakan
Anak perusahaan/
Subsidiaries
20 - 30
4-5
4-5
5
4-5
-
20 - 30
3-5
3 - 20
4-7
5 - 10
20
3
Buildings
Building improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture and office equipment
Mature plantations
Equipment for hire
Hak atas tanah tidak diamortisasi.
Land rights are not amortised.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai
beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang
memperpanjang masa manfaat aktiva atau yang
memberikan
manfaat
ekonomis
berupa
peningkatan kapasitas atau mutu produksi,
dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tarif
penyusutan yang sesuai.
The cost of maintenance and repairs is charged
as an expense as incurred. Expenditures which
extend the future life of assets or provide further
economic benefits by increasing capacity or
quality of production are capitalised and
depreciated based on applicable depreciation
rates.
Apabila nilai tercatat aktiva lebih besar dari nilai
yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aktiva
diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat
diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai
tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater
than its estimated recoverable amount, it is
written down immediately to its recoverable
amount, which is determined as being the higher
of net selling price or value in use.
Halaman - 23 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
k.
Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k.
Fixed assets and depreciation (continued)
Pemilikan langsung (lanjutan)
Direct ownership (continued)
Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau
dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan
konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang
dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasian.
When assets are retired or otherwise disposed
of, their carrying values and the related
accumulated depreciation are eliminated from
the consolidated financial statements, and the
resulting gains and losses on the disposal of
fixed assets are recognised in the consolidated
income statement.
Akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman,
pemupukan, pemeliharaan dan biaya tidak
langsung lainnya dikapitalisasi sebagai “Aktiva
dalam penyelesaian - tanaman belum
menghasilkan”. Biaya tersebut direklasifikasi ke
akun “Tanaman menghasilkan” pada saat tanaman
yang bersangkutan siap menghasilkan. Penyusutan
mulai dibebankan pada saat tanaman dinyatakan
menghasilkan.
The accumulated costs of field preparation,
planting, fertilizers, maintenance and overheads
are capitalised as “Assets under construction immature plantations”. These costs are
reclassified to “Mature plantations” when the
plantations become productive and ready for
use. Depreciation is charged from the date when
the plantation is ready for use.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik,
dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai
“Aktiva dalam penyelesaian - bangunan dan
mesin”. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun
aktiva tetap pada saat proses konstruksi atau
pemasangan
selesai.
Penyusutan
mulai
dibebankan pada saat aktiva tersebut mulai
digunakan.
The accumulated costs of the construction of
buildings and plant and the installation of
machinery are capitalised as “Assets under
construction – buildings and machinery”. These
costs are reclassified to the fixed asset accounts
when the construction or installation is
complete. Depreciation is charged from the date
when assets are brought into use.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti
diskonto dan keuntungan atau kerugian selisih
kurs, baik yang secara langsung ataupun tidak
langsung digunakan untuk mendanai proses
pembangunan aktiva tertentu, dikapitalisasi
sampai dengan saat proses pembangunan tersebut
selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi
secara langsung, jumlah yang dikapitalisasi adalah
sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama tahun
berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka
pendek dari hasil pinjaman tersebut.
Interest and other borrowing costs, such as
discount fees and foreign exchange gains or
losses on loans either directly or indirectly used
in financing construction of a qualifying asset
are capitalised up to the date when construction
is complete. For borrowings directly attributable
to a qualifying asset, the amount to be
capitalised is determined as the actual
borrowing costs incurred during the period, less
any income earned on the temporary investment
of such borrowings.
Halaman - 24 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
k.
l.
Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k.
Fixed assets and depreciation (continued)
Pemilikan langsung (lanjutan)
Direct ownership (continued)
Untuk pinjaman yang tidak secara khusus
digunakan untuk perolehan aktiva tertentu, jumlah
biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan
dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan
pengeluaran untuk aktiva tertentu. Tingkat
kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya
pinjaman dari seluruh pinjaman terkait dalam
periode tertentu, dengan mengecualikan jumlah
pinjaman yang secara khusus digunakan untuk
perolehan aktiva tertentu.
For borrowings that are not directly attributable
to a qualifying asset, the amount to be
capitalised is determined by applying a
capitalisation rate to the amount expended on
the qualifying asset. The capitalisation rate is
the weighted average of the borrowing costs
applicable to the total borrowings outstanding
during the period, excluding borrowings directly
attributable to financing the qualifying asset
under construction.
Aktiva sewa guna usaha
Fixed assets under finance leases
Aktiva tetap yang diperoleh dengan sewa guna
usaha pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai
dari jumlah pembayaran minimum sewa guna
usaha ditambah harga opsi pada awal periode
sewa. Kewajiban yang terkait juga diakui dan
setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai
pelunasan hutang dan pembayaran beban bunga.
Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan
metode yang sama seperti aktiva yang dimiliki.
Fixed assets acquired by means of finance leases
are presented at the present value of the
minimum lease payment plus purchase option at
the beginning of the lease term. A corresponding
liability is also established and each lease
payment is allocated between the liability and
finance charges. The assets are depreciated
similarly to owned assets.
Keuntungan atau kerugian yang terjadi akibat
transaksi penjualan dan penyewaan kembali
ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa
manfaat aktiva sewa guna usaha yang
bersangkutan dengan menggunakan metode garis
lurus.
Gains or losses on sale-and-leaseback
transactions are deferred and amortised over the
remaining useful lives of the leased assets using
the straight-line method.
l.
Biaya tangguhan
Biaya tangguhan terdiri dari biaya yang
dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau
perpanjangan izin atas tanah dan biaya tangguhan
lainnya dan diamortisasi selama masa manfaat
masing-masing biaya.
Halaman - 25 - Page
Deferred charges
Deferred charges consist of costs associated
with the acquisition or renewal of legal titles and
other deferred charges and are amortised over
the expected beneficial period.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
m. Retirement benefits
m. Manfaat pensiun
Perseroan dan anak perusahaan tertentu
menyelenggarakan program dana pensiun manfaat
pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Jumlah
kontribusi terdiri dari kontribusi karyawan yang
dihitung sebesar 3,2% dari gaji dasar tahunan
karyawan dan kontribusi Perseroan dan anak
perusahaan yang dihitung secara aktuaria, kecuali
kontribusi PT Toyota-Astra Motor (“TAM”), anak
perusahaan. Kontribusi atas dana pensiun TAM
seluruhnya ditanggung oleh TAM dan dihitung
sebesar 10% dari gaji dasar tahunan karyawan
yang diikutsertakan dalam program pensiun.
The Company and certain subsidiaries, have
contributory defined benefit retirement plans
covering all of their permanent employees.
Contributions are funded and consist of
employees' contributions computed at 3.2% of
employees' basic annual salary and actuarially
computed
Company
and
subsidiaries'
contributions, except for PT Toyota Astra Motor
(“TAM”). Contributions to the retirement fund
of TAM are all borne by TAM and are computed
at 10% of the basic salary of the employees
covered by the plan.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban tahun
berjalan. Biaya jasa lalu diamortisasi selama
rata-rata sisa masa kerja dari karyawan yang ada.
Current service cost is expensed in the
prevailing period. Past service costs are
amortised over the average expected remaining
working lives of existing employees.
Metode penilaian aktuarial yang digunakan oleh
aktuaris independen adalah metode projected
benefit dengan attained age normal dan dilakukan
minimal setiap tiga tahun.
The valuation method used by the independent
qualified actuaries is the projected benefit
method with “attained age normal” and is
performed at least once every three years.
n.
n. Instrumen keuangan
Derivative financial instruments
Perseroan dan beberapa anak perusahaan
melakukan kontrak berjangka valuta asing dan
kontrak swap valuta asing secara periodik
dengan pihak lain dalam rangka penerapan
kebijakan manajemen risiko.
The Company and certain subsidiaries
periodically enter into forward foreign currency
and foreign currency swap contracts with
external counterparts, in implementing its risk
management policies.
Sebelum tahun 2001, kontrak berjangka valuta
asing dan kontrak swap valuta asing dibukukan di
neraca berdasarkan nilai forward dan kurs spot.
Dengan menerapkan PSAK 55, “Akuntansi untuk
Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”
yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2001,
instrumen derivatif sekarang diakui pada neraca
sebagai aktiva atau kewajiban, tergantung pada
hak atau kewajiban sebagaimana diatur dalam
kontrak, dan dicatat sebesar nilai wajarnya.
Prior to 2001, forward foreign currency
contracts and foreign currency swap contracts
were reported on the balance sheet based on
forward values and spot rates. With the adoption
of PSAK 55 ‘Accounting for Derivative
Instruments and Hedging Activities’ which
became effective from 1 January 2001, all
derivative financial instruments are now
recognised in the balance sheet as either assets
or liabilities, depending on the rights or
obligations under the contracts, and measured at
their fair value.
Halaman - 26 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
n.
n. Instrumen keuangan (lanjutan)
o.
2.
Derivative financial instruments (continued)
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak
memenuhi kriteria lindung nilai diakui pada
laporan laba rugi. Sedangkan perubahan nilai
wajar yang berhubungan dengan lindung nilai
pada dasarnya diperlakukan sesuai perlakuan
terhadap unsur yang dilindungnilaikan.
Changes in the fair value of derivatives that do
not meet the criteria of a hedge are recorded in
earnings. Changes in fair value in respect of
hedges are principally treated in accordance
with the treatment of hedged item.
Untuk dapat menggunakan akuntansi lindung
nilai, PSAK 55 mengharuskan persyaratan tertentu
mengenai dokumentasi sejak tanggal mulainya
lindung nilai. Ralat mengenai masa berlakunya
PSAK 55 baru diterbitkan pada tanggal 5
Desember 2001 sehingga tidak memungkinkan
Perseroan dan beberapa anak perusahaan
memenuhi persyaratan dokumentasi tersebut. Oleh
karena itu, pada tanggal 31 Desember 2001, tidak
ada instrumen derivatif yang memenuhi
persyaratan lindung nilai sebagaimana diatur
dalam PSAK 55.
To qualify for hedge accounting, PSAK 55
requires certain documentation requirements to
have been in place at the inception of the hedge.
A revision of the effective date of PSAK 55 was
announced on 5 December 2001 and as such did
not enable the Company and certain subsidiaries
to fulfil the documentation requirements. As a
result of the documentation criteria not being
met, based on the above condition no derivative
financial instruments qualified as hedges as of
31 December 2001.
Penerapan PSAK ini menyebabkan Perseroan dan
beberapa anak perusahaan tertentu melakukan
penyesuaian ke nilai wajar untuk semua instrumen
derivatif. Sejumlah Rp 128,68 miliar (setelah
pajak) yang berhubungan dengan tahun
sebelumnya telah dibebankan pada laporan laba
rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2001 sebagai “Pengaruh kumulatif
penerapan PSAK 55 pada tanggal 1 Januari
2001”.
The adoption of the PSAK resulted in fair value
adjustments to derivative financial instruments,
by the Company and certain subsidiaries. An
amount of Rp 128.68 billion (net of tax) has
been charged as “Cumulative effect of
implementing PSAK 55 as of 1 January 2001”
in the consolidated income statement for the
year ended 31 December 2001, relating to the
prior year.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
o.
Foreign currency translations
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam
Rupiah berdasarkan kurs pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing,
dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal
neraca.
Transactions denominated in foreign currency
are converted into Rupiah at the exchange rate
prevailing at the date of the transactions. At the
balance sheet date, monetary assets and
liabilities denominated in foreign currency are
translated at the exchange rates prevailing at
that date.
Selisih nilai tukar yang timbul dari transaksi atau
penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing dibebankan pada laporan laba
rugi konsolidasian.
Exchange gains and losses arising on
transactions in foreign currency and on the
translation of foreign currency monetary assets
and liabilities are recognised in the consolidated
statement of income.
Halaman - 27 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
p.
q.
r.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
p.
Kompensasi berbasis saham
Stock-based compensation
Perseroan dan anak perusahaan tertentu
memberikan opsi saham kepada karyawan. Beban
kompensasi ditentukan pada tanggal pemberian
kompensasi berdasarkan nilai wajar dari seluruh
opsi saham yang diberikan dan diakui pada
laporan laba rugi konsolidasian selama periode
jasa diberikan atau periode vesting.
The Company and certain subsidiaries provide
stock options to employees. Compensation cost
is measured at grant date based on the fair value
of the stock option and is recognised over the
service or vesting period.
Nilai wajar setiap opsi yang diberikan ditentukan
dengan menggunakan metode penentuan harga
opsi “Black-Scholes”.
The fair value of options granted is estimated
using the “Black-Scholes” option pricing model.
q.
Rights
Rights
Detachable rights yang diterbitkan sehubungan
dengan penerbitan Obligasi Seri III dalam rangka
restrukturisasi pinjaman dan obligasi Perseroan
dan dapat diperdagangkan secara terpisah dari
obligasi tersebut.
Detachable rights were issued in relation to the
issuance of Series III Bonds under the debt
restructuring of the Company’s loans and bonds
and can be traded separately from the bonds.
Rights ini dicatat sebesar nilai wajar dan diakui
sebagai bagian dari ekuitas “Tambahan modal
disetor”. Jumlah yang sama diakui sebagai
diskonto. Diskonto yang belum diamortisasi
dicatat sebagai pengurang nilai pokok pinjaman
bank dan obligasi dan diamortisasi sesuai dengan
jangka waktu pinjaman dan obligasi tersebut.
Dana yang diperoleh pada saat eksekusi rights dan
jumlah yang dialokasikan sebagai nilai wajar
rights yang bersangkutan akan dicatat sebagai
modal saham dan tambahan modal disetor.
The rights are recorded at fair value and
recognised as part of equity “Additional paid –
in capital” with the corresponding balance
recorded as discount. Unamortised discount is
recorded as a deduction from the loans and
bonds and amortised over the period of the loans
and bonds. The funds received upon the exercise
of the rights and the amount allocated as the fair
value of such rights is recorded as share capital
and additional paid-in capital.
r.
Pengakuan penghasilan dan beban
Revenue and expense recognition
Penghasilan bersih adalah penghasilan yang
diperoleh dari penjualan produk dan jasa, setelah
dikurangi diskon, retur, potongan penjualan, pajak
penjualan barang mewah dan pajak pertambahan
nilai.
Net revenues represent revenue earned from the
sale of the Company’s and subsidiaries’
products and services, net of discounts, returns,
trade allowances, luxury and value added taxes.
Penghasilan dari penjualan domestik diakui pada
saat barang ditagih dan siap dikirimkan.
Penghasilan dari penjualan ekspor diakui pada
saat penyerahan barang di atas kapal pelabuhan
pengiriman. Penghasilan jasa diakui pada saat jasa
telah diberikan kepada pelanggan.
Revenue from domestic sales of goods is
recognised when goods are billed and ready for
delivery. Revenue from export sales is
recognised upon shipment of the goods to the
customers. Revenue from rendering of services is
recognised when services are rendered.
Halaman - 28 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
r.
s.
t.
Pengakuan penghasilan dan beban (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
r.
Revenue and expense recognition (continued)
Penghasilan dari penjualan real estate diakui
dengan menggunakan metode persentase
penyelesaian sepanjang memenuhi kondisi
tertentu.
Revenue from real estate sales is recognised
based on the percentage-of-completion method,
provided certain criteria are met.
Penghasilan dari piutang pembiayaan yang
merupakan selisih antara seluruh pembayaran
angsuran yang akan diterima dari pelanggan
dengan biaya perolehan aktiva yang dibiayai,
dicatat sebagai penghasilan tangguhan dan diakui
sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu
kontrak pembiayaan. Penghasilan tersebut tidak
diakui apabila kolektibilitasnya diragukan.
Income from financing receivables, which is the
excess of aggregate instalment payments
collectible from the customers over the cost of
financed assets, is recorded as unearned income
and subsequently recognised as income over the
term of the respective financing contracts.
Income is not recognised when there is an
indication that collectibility is doubtful.
Beban diakui pada saat terjadinya berdasarkan
metode akrual.
Expenses are recognised as incurred on an
accruals basis.
s.
Perpajakan
Taxation
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat
aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan
pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan
metode kewajiban (liability). Pajak tangguhan
diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
Deferred income tax is provided using the
liability method, for all temporary differences
arising between the tax bases of assets and
liabilities and their carrying values for financial
reporting purposes. Currently enacted tax rates
are used to determine deferred income tax.
Aktiva pajak tangguhan yang berasal dari
akumulasi kerugian pajak yang dapat
dikompensasi diakui apabila besar kemungkinan
bahwa jumlah penghasilan kena pajak pada masa
mendatang akan memadai untuk dikompensasi
dengan akumulasi kerugian pajak yang belum
dipakai.
Deferred tax assets relating to the carry forward
of tax losses are recognised to the extent that it
is probable that future taxable profit will be
available, against which the tax losses can be
utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui
saat surat ketetapan pajak diterima atau jika
mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas
keberatan tersebut telah ditetapkan
Amendments to taxation obligations are
recorded when an assessment is received or, if
appealed against, when the result of the appeal
is determined.
Penyisihan atas manfaat uang jasa karyawan
t.
Hak karyawan yang berhubungan dengan
peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
diakui dengan metode akrual sesuai dengan jasa
yang diberikan oleh karyawan sampai dengan
tanggal neraca dan dihitung sesuai dengan
peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Halaman - 29 - Page
Provision for employee entitlements
Employee entitlements in relation to Minister of
Manpower and Transmigration regulations are
recognised when they vest to the employee. A
provision is recorded for the liability as a result
of past services rendered by employees, up to the
balance sheet date, and is calculated based on
the Minister of Manpower and Transmigration
regulations.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
t.
Penyisihan atas manfaat uang jasa karyawan
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
t.
Prior to 2001, employee entitlements in respect
of voluntary resignation were recognised on a
“pay as you go“ basis. With the adoption of
PSAK 57 “Provisions, Contingent Liabilities and
Contingent Assets”, as of 1 January 2001, the
Company and subsidiaries have recognised a
provision of Rp 119.60 billion as of 31
December 2001. Of this provision, Rp 26.67
billion has been charged to the consolidated
statement of income for the year ended 31
December 2001 and an amount of Rp 92.93
billion was adjusted to opening accumulated
losses and opening minority interest in net
assets of subsidiaries. The deferred tax effect of
the provision relating to prior year services of
Rp 24.5 billion was also directly adjusted
against opening accumulated losses and
minority interest in net assets of subsidiaries as
of 1 January 2001.
Sebelum 2001, hak karyawan sehubungan
pengunduran diri secara sukarela diakui pada saat
dibayarkan. Dengan berlakunya PSAK 57
“Kewajiban Diestimasi, Aktiva Kontijensi dan
Kewajiban Kontijensi” sejak 1 Januari 2001,
Perseroan dan anak perusahaan mengakui
kewajiban diestimasi sejumlah Rp 119,60 miliar
pada tanggal 31 Desember 2001, dimana sebesar
Rp 26,67 miliar telah dibebankan pada laporan
laba rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2001 dan sebesar Rp 92,93 miliar dilakukan
penyesuaian pada saldo defisit dan hak minoritas
atas aktiva bersih anak perusahaan awal tahun
2001. Dampak pajak tangguhan dari kewajiban
diestimasi yang berhubungan dengan jasa masa
lalu sebesar Rp 24,5 miliar juga diperlakukan
sebagai penyesuaian terhadap saldo defisit dan
hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan
awal tahun pada 1 Januari 2001.
u.
u. Laba/(rugi) per saham
v.
Provision for employee entitlements (continued)
Earnings/(losses) per share
Laba/(rugi) per saham dasar dihitung dengan
membagi laba/(rugi) bersih dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar pada
tahun yang bersangkutan.
Basic earnings/(losses) per share is computed by
dividing the net income/(loss) with the weighted
average number of shares outstanding during
the year.
Laba/(rugi) per saham dilusian dihitung dengan
membagi laba/(rugi) bersih dengan rata-rata
tertimbang saham yang beredar pada tahun yang
bersangkutan
yang
disesuaikan
untuk
mengasumsikan konversi efek berpotensi saham
yang sifatnya dilutif. Laba bersih disesuaikan
untuk menghilangkan pengaruh beban bunga dari
efek berpotensi saham yang sifatnya dilutif selama
tahun bersangkutan.
Diluted earnings/(losses) per share is computed
by dividing the net income/(loss) with the
weighted average number of shares outstanding
during the year adjusted to assume conversion of
all dilutive potential ordinary shares. The net
income is adjusted to eliminate the interest
expense of the dilutive potential shares during
the year.
v.
Penggunaan estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum mengharuskan manajemen untuk membuat
estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah
aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva
dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan
keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan
dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang
sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang
diestimasi.
Halaman - 30 - Page
Use of estimates
The preparation of consolidated financial
statements in conformity with generally accepted
accounting principles requires management to
make estimates and assumptions that affect the
reported amounts of assets and liabilities and
disclosure of contingent assets and liabilities at
the date of the consolidated financial statements
and the reported amounts of revenues and
expenses during the reporting period. Actual
results could differ from those estimates.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
3.
AKUISISI DAN PELEPASAN SIGNIFIKAN
ATAS
ANAK
PERUSAHAAN
DAN
PERUSAHAAN
ASOSIASI
SERTA
RESTRUKTURISASI USAHA
3.
MAJOR ACQUISITIONS AND DISPOSALS OF
SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES, AND
BUSINESS RESTRUCTURING
Transaksi signifikan sehubungan dengan akuisisi dan
pelepasan anak perusahaan dan perusahaan asosiasi
pada tahun 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut:
Significant acquisitions and disposals of subsidiaries
and associates in 2001 and 2000 are as follows:
a.
a.
Akuisisi yang signifikan
Major acquisitions
Sebagai bagian dari restrukturisasi usaha BMW
dengan BMW AG, pada tanggal 2 Februari 2001
Perseroan dan satu anak perusahaan mengakuisisi
tambahan 50% dari modal saham PT Tjahja Sakti
Motor Corporation untuk meningkatkan
kepemilikannya menjadi 100%. Restrukturisasi
ini dilakukan untuk memperkuat kerjasamanya
dengan BMW AG. Dampak keuangannya dari
restrukturisasi ini terhadap Perseroan dan anak
perusahaan
adalah
tidak
signifikan.
Restrukturisasi tersebut juga menyebabkan
Perseroan tidak lagi sebagai distributor tunggal
untuk produk BMW tetapi menjadi salah satu
dealer utama.
As part of a business restructuring with BMW
AG, on 2 February 2001 the Company and a
subsidiary acquired an additional 50% of the
share capital of PT Tjahja Sakti Motor
Corporation to increase their investment to
100%. The purpose of this acquisition was to
strengthen the partnership with BMW AG. The
financial impact of the restructuring to the
Company and subsidiaries is insignificant. The
restructuring resulted in the Company no longer
holding the sole distributorship of BMW
products, but continuing as a major dealer.
Rincian aktiva bersih yang diakuisisi dan goodwill
adalah sebagai berikut:
Details of net assets acquired and goodwill are
as follows:
Jumlah aktiva
406,211
Jumlah kewajiban
(342,189)
Nilai wajar aktiva bersih
Goodwill
Harga perolehan
Total assets
Total liabilities
64,022
Fair value of net assets
6,978
Goodwill
71,000
Purchase consideration
Dikurangi:
Kas dan setara kas pada anak
perusahaan yang diakuisisi
(163,916)
Less:
Cash and cash equivalents
in subsidiary acquired
Arus kas masuk untuk akuisisi
(92,916)
Cash inflow on acquisition
Goodwill diamortisasi selama 20 tahun.
Halaman - 31 - Page
Goodwill is being amortised over 20 years.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
3.
AKUISISI DAN PELEPASAN SIGNIFIKAN
ATAS
ANAK
PERUSAHAAN
DAN
PERUSAHAAN
ASOSIASI
SERTA
RESTRUKTURISASI USAHA (lanjutan)
MAJOR ACQUISITIONS AND DISPOSALS OF
SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES, AND
BUSINESS RESTRUCTURING (continued)
b.
b. Pelepasan yang signifikan
Perusahaan induk/
Holding Company
3.
Pelepasan/
Disposal
Tanggal/
Date
Major disposals
%
%
Aktiva
kepemilikan kepemilikan bersih yang
sebelum
setelah
dijual/
pelepasan/ pelepasan/
Net assets
% interest % interest
sold
before
after
Rp miliar/
disposal
disposal
Rp billion
Laba/(rugi)
pelepasan/
Harga jual/
Profit/(loss)
Consideration on disposal
Rp miliar/
Rp miliar/
Rp billion
Rp billion
Pelepasan tahun 2001/2001 disposals
PT Astra Persada
Dinamika
PT Astra Otoparts Tbk
PT Astra International Tbk
PT Astra Otoparts Tbk
PT Astratel Nusantara
PT Trimitra Baterai
Perkasa
PT GS Battery Inc.
PT Bank Universal Tbk
PT EDS Manufacturing
PT Asrigita Prasarana
21/02/2001
29/06/2001
28/09/2001
05/10/2001
25/09/2001
21.25
51.00
11.49
50.00
95.00
0.00
50.00
9.92
5.00
0.00
0.00
1.91
66.81
46.72
(12.97)
16.00
5.21
17.96
127.29
1.50
16.00
3.30
(48.85)
80.57
14.47
Pelepasan tahun 2000/2000 disposals
PT Astratel Nusantara
PT Astra Graphia Tbk
PT Astra Graphia Tbk
PT Pramindo Ikat
Nusantara
Footwear division
06/2000
06/2000
35.00
0.00
45.52
117.81
85.17
85.56
39.65
(32.25)
Leather and garment
division
40.00
90.00,
99.99
12/2000
88.60,
94.38
0.00
2.92
16.00
13.08
Data keuangan dari anak perusahaan yang
tidak dikonsolidasi
Financial data of deconsolidated subsidiaries
Ringkasan di bawah adalah data keuangan tahun
2000 dari anak perusahaan langsung maupun tidak
langsung, yang tidak dikonsolidasi pada tahun
2001:
Summarised below is the 2000 financial data for
direct and indirect subsidiaries deconsolidated
in 2001:
Jumlah aktiva/
Total assets
Jumlah kewajiban/
Total liabilities
Jumlah
penghasilan/
Total revenues
PT GS Battery Inc.
PT Asrigita Prasarana
312,192
98,659
125,764
109,989
575,571
-
PT GS Battery Inc.
PT Asrigita Prasarana
Jumlah
410,851
235,753
575,571
Total
Halaman - 32 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
3.
AKUISISI DAN PELEPASAN SIGNIFIKAN
ATAS
ANAK
PERUSAHAAN
DAN
PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan)
c.
4.
3.
MAJOR ACQUISITIONS AND DISPOSALS OF
SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES, AND
BUSINESS RESTRUCTURING (continued)
c.
Restrukturisasi usaha
Business restructuring
Pada 30 Agustus 2000, kepemilikan Perseroan
sebesar 92,5% saham di PT Federal Motor (FM)
mengalami dilusi menjadi 50% dalam perusahaan
joint venture antara Perseroan dan prinsipalnya,
Honda Motor Corporation (HMC), melalui proses:
On 30 August 2000, the Company’s 92.5%
interest in PT Federal Motor (FM) was diluted
to a 50% joint venture between the Company
and its principal, Honda Motor Corporation
(HMC) by way of:
• Penerbitan saham baru oleh FM kepada HMC;
• FM mengganti namanya menjadi PT Astra
Honda Motor (AHM); dan
• AHM bergabung dengan PT Honda Federal
perusahaan yang dimiliki oleh AHM dan
HMC.
• New shares in FM being issued to HMC;
• FM changing its name to PT Astra Honda
Motor(AHM); and
• AHM merging with PT Honda Federal, a
company owned by AHM and HMC.
Transaksi tersebut merupakan bagian dari
restrukturisasi usaha kendaraan roda dua dengan
prinsipalnya. Sebagai bagian dari restrukturisasi
tersebut hak Perseroan sebagai distributor tunggal
nasional dihentikan pada Desember 2000, namun
Perseroan tetap menjadi salah satu dealer utama.
Sebagai kompensasi dari penghentian hak
Perseroan sebagai distributor tunggal, Perseroan
menerima Rp 1,12 triliun dari AHM. Perseroan
mengakui pendapatan Rp 560 miliar pada tahun
2000 sebagai pendapatan luar biasa. Sedangkan
sisanya sebesar Rp 560 miliar dicatat sebagai
“Penghasilan tangguhan – jangka panjang” pada
neraca konsolidasian.
The transaction was part of a restructuring of
the motor cycle business with its principal. As
part of the restructuring, the Company’s
national sole distributorship rights with HMC
were terminated in December 2000, although the
Company remains a major dealer. As
compensation for the termination of the sole
distributorship rights, the Company received
Rp 1.12 trillion from AHM. The Company
recognised income of Rp 560 billion in the year
ended 31 December 2000, which was classified
as extraordinary income. The remaining Rp 560
billion was recorded as unearned income – long
term in the consolidated balance sheet.
Pada tanggal 31 Desember 2001, penghasilan
tangguhan tersebut telah direklasifikasi sebagai
pengurang investasi Perseroan di AHM untuk
mencerminkan penerapan akuntansi metode
ekuitas.
As of 31 December 2001, the unearned income
has been reclassified as a reduction in the
Company’s investment in AHM, to reflect equity
accounting treatment.
4.
KAS DAN SETARA KAS
2001
Kas
Bank
Deposito berjangka dan
call deposits
Sertifikat Bank Indonesia
Kas dan deposito yang dibatasi
penggunaannya
Kas dan setara kas
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2000
40,820
1,220,066
38,863
1,671,973
Cash on hand
Cash in bank
2,596,860
38,037
2,568,175
61,397
Time and call deposits
Certificates of Bank Indonesia
3,895,783
4,340,408
(343,398)
3,552,385
(1,125,236)
3,215,172
Halaman - 33 - Page
Restricted cash and time deposits
Cash and cash equivalents
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
4.
4.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
a.
a. Bank
Bank
2001
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
(lihat Catatan 23e)
Pihak ketiga:
- Rupiah:
- ABN-AMRO Bank, N.V.
- PT Bank Universal Tbk
- PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
- PT Bank Central Asia Tbk
- Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 50 miliar)
- Mata uang asing:
- ABN-AMRO Bank, N.V.
- PT Bank Universal Tbk
- Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 50 miliar)
2000
279,690
288,349
206,106
-
57,403
23,483
45,585
67,167
160,081
162,249
809,006
481,107
104,667
102,271
78,829
-
204,122
150,014
411,060
228,843
1,220,066
1,671,973
Related parties (refer to Note 23e)
Third Parties:
Rupiah: ABN-AMRO Bank, N.V. PT Bank Universal Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk Others (below Rp 50 billion each)
Foreign currencies: ABN-AMRO Bank, N.V. PT Bank Universal Tbk Others (below Rp 50 billion each)
b. Time and call deposits
2001
Pihak ketiga:
- Rupiah:
- ABN-AMRO Bank, N.V.
- PT Bank Universal Tbk
- PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
- PT Bank Tabungan Negara
(Persero)
- PT Bank Mandiri (Persero)
- PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
- PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero)
- Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 50 miliar)
962,023
-
b. Deposito berjangka dan call deposit
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
(lihat Catatan 23e)
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2000
-
660,564
236,996
219,735
16,542
-
216,479
29,258
184,466
177,467
189,536
86,113
165,196
125,559
76,686
57,025
141,076
130,996
1,418,101
635,029
Halaman - 34 - Page
Related parties (refer to Note 23e)
Third parties:
Rupiah: ABN-AMRO Bank, N.V. PT Bank Universal Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero)
PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Others (below Rp 50 billion each)
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
4.
4.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
b. Deposito berjangka dan call deposit (lanjutan)
2001
Pihak ketiga: (lanjutan)
- Mata uang asing:
- PT Bank Universal Tbk
- Citibank N.A.
- PT Bank Mandiri (Persero)
- PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
- PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
- ANZ Panin Bank
- The Bank of Tokyo Mitsubishi Ltd.
- ABN-AMRO Bank, N.V.
- JP Morgan Chase Bank
- Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 50 miliar)
c.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
b. Time and call deposits
2000
253,614
167,440
170,807
252,455
86,840
41,222
77,779
65,138
1,876
19,698
41,600
6,240
155,215
153,504
189,483
462,578
154,086
151,766
1,178,759
1,272,582
2,596,860
2,568,175
Kas dan deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya
Third parties: (continued)
Foreign currencies: PT Bank Universal Tbk Citibank N.A. PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
ANZ Panin Bank The Bank of Tokyo - Mitsubishi Ltd.
ABN-AMRO Bank, N.V. JP Morgan Chase Bank Others (below Rp 50 billion each)
c. Restricted cash and time deposits
Kas dan deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya merupakan kas dan deposito
yang berasal dari:
Restricted cash and time deposits represents cash
and time deposits from:
•
•
charged accounts as part of the cash
monitoring and control mechanism in respect
of debt restructuring agreements of the
Company and certain subsidiaries for loan
and interest payments, and
•
margin deposits for letter of credit facilities
obtained by certain subsidiaries.
•
charged accounts sebagai bagian dari
mekanisme pengendalian dan pengawasan
kas
sehubungan
dengan
perjanjian
restrukturisasi pinjaman Perseroan dan anak
perusahaan tertentu untuk pembayaran
pinjaman dan bunga, dan
margin deposits untuk fasilitas letter of credit
yang diperoleh anak perusahaan tertentu.
Suku bunga tahunan atas deposito berjangka dan call
deposit termasuk Sertifikat Bank Indonesia adalah:
2001
Rupiah
Mata uang asing
9.65% - 17.75%
1.24% - 6.95%
The time and call deposits, including the Certificates
of Bank Indonesia, attracted annual interest at the
following rates:
2000
7.00% - 20.00%
2.75% - 6.95%
Halaman - 35 - Page
Rupiah
Foreign currencies
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
4.
4.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2001, kas dan setara kas
Perseroan dan anak perusahaan telah diasuransikan
terhadap risiko kerugian dan risiko lainnya dengan
nilai pertanggungan sejumlah Rp 4,22 triliun dan
US$ 1,2 juta, yang mana menurut pendapat manajemen
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian.
5.
2001
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (lihat Catatan 23g)
Dikurangi:
- Penyisihan piutang ragu-ragu
Pihak ketiga:
- Rupiah
- Mata uang asing
Dikurangi:
- Penyisihan piutang ragu-ragu
Jumlah piutang usaha - bersih
2000
228,597
(7,068)
(8,111)
176,563
220,486
1,339,842
169,369
1,297,408
258,906
1,509,211
1,556,314
(37,036)
(52,229)
1,472,175
1,504,085
1,648,738
1,724,571
2001
Penyisihan piutang ragu-ragu
TRADE RECEIVABLES
183,631
Umur piutang usaha per tanggal 31 Desember 2001
dan 2000, adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo:
- 1 - 30 hari
- 31 - 60 hari
- 61 - 90 hari
- Lebih dari 90 hari
As of 31 December 2001, cash and cash equivalents
of the Company and subsidiaries are covered by
insurance against losses and other risks for Rp 4.22
trillion and US$ 1.2 million, which management
believes is adequate to cover possible losses.
5.
PIUTANG USAHA
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Less:
Provision for doubtful accounts -
Third parties:
Rupiah Foreign currencies Less:
Provision for doubtful accounts -
Total trade receivables - net
As of 31 December 2001 and 2000, the ageing of
trade receivables is as follows:
2000
1,071,621
1,225,483
444,560
81,138
37,354
58,169
385,441
74,114
36,506
63,367
1,692,842
1,784,911
(44,104)
1,648,738
Related parties:
(refer to Note 23g)
(60,340)
1,724,571
Halaman - 36 - Page
Current
Overdue:
1- 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days over 90 days -
Provision for doubtful accounts
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
5.
6.
5.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
TRADE RECEIVABLES (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang
ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan
tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.
Management believes that the provision for doubtful
accounts is adequate to cover possible losses on
non-collection of receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2001, piutang usaha
sejumlah Rp 310,30 miliar digunakan sebagai jaminan
untuk pinjaman tertentu (lihat Catatan 12, 14 dan 15a).
As of 31 December 2001, trade receivables
amounting to Rp 310.30 billion are used as collateral
for certain loans (refer to Notes 12, 14 and 15a).
6.
PERSEDIAAN
2001
Barang jadi (termasuk CompletelyBuilt-Up (CBU))
Barang dalam proses
Bahan baku dan unit CKD
(Completely-Knocked-Down)
Suku cadang
Kayu bulat
Barang dalam perjalanan
Lain-lain
Dikurangi:
- Penyisihan persediaan usang
dan tidak lancar
INVENTORIES
2000
1,179,426
194,931
1,285,006
156,141
627,038
375,611
61,973
374,982
264,915
699,406
294,092
75,901
296,978
294,133
3,078,876
3,101,657
(63,286)
(49,949)
3,028,927
Finished goods (including
Completely-Built-Up)
Work in process
Raw materials and Completely Knocked-Down (CKD) units
Spare parts
Logs
Goods in transit
Others
Less:
Provision for slow moving and obsolete inventory
3,038,371
Pada tanggal 31 Desember 2001, persediaan sejumlah
Rp 770,19 miliar digunakan sebagai jaminan untuk
pinjaman tertentu (lihat Catatan 12, 14, 15 dan 16).
As of 31 December 2001, inventories amounting to
Rp 770.19 billion are used as collateral for certain
loans (refer to Notes 12,14, 15 and 16).
Pada tanggal 31 Desember 2001, persediaan Perseroan
dan anak perusahaan telah diasuransikan terhadap
risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya
dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 1,50 triliun,
US$ 184,91 juta dan JPY 7,10 miliar, yang mana
menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian.
As of 31 December 2001, inventories of the Company
and subsidiaries are covered by insurance against
losses by fire and other risks for Rp 1.50 trillion,
US$ 184.91 million and JPY 7.10 billion, which
management believes is adequate to cover possible
losses.
Halaman - 37 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
7.
PIUTANG DAN HUTANG DERIVATIF DAN
KONTRAK VALUTA ASING
a.
7.
DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES,
AND FOREIGN EXCHANGE CONTRACTS
a.
Piutang dan hutang derivatif
Derivative receivables and payables
2001
Jumlah Nosional/
Aggregate Notional
amount
Rincian/Details
Kontrak dalam US Dollars/Contracts in US Dollars
Kontrak dalam Euros/ Contracts in Euros
US$
Euros
141,000,000
3,200,000
Jangka pendek/Current
Jangka panjang/Non-current
*
Piutang derivatif/
Derivative
receivables
Hutang derivatif/
Derivative
payables
622,329
29
8,100
-
622,358
(311,602)
8,100
(8,100)*
310,756
-
Hutang derivatif disajikan sebagai bagian hutang lain-lain/Derivative payables are presented under other payables.
Counterparties for the above contracts include
Credit Suisse First Boston International,
Sumitomo Bank, Mizuho Corporate Bank,
HSBC, PT Bank Universal Tbk and JP Morgan
Chase.
Pihak lawan dalam kontrak tersebut diatas
meliputi Credit Suisse First Boston International,
Sumitomo Bank, Mizuho Corporate Bank, HSBC,
PT Bank Universal Tbk dan JP Morgan Chase.
b.
b. Kontrak valuta asing
Balances in respect of foreign exchange
contracts as of 31 December 2000 were:
Saldo kontrak valuta asing pada tanggal 31
Desember 2000 adalah sebagai berikut:
•
•
•
Foreign exchange contracts
•
piutang sebesar Rp 22,59 miliar yang
disajikan sebagai aktiva lancar ,
piutang sebesar Rp 423,87 miliar yang
disajikan sebagai aktiva tidak lancar, dan
hutang sebesar Rp 6,51 miliar yang
disajikan sebagai kewajiban lancar.
•
•
receivables of Rp 22.59 billion in
current assets,
receivables of Rp 423.87 billion in noncurrent asset, and
payables of Rp 6.51 billion in current
liabilities.
Kontrak tersebut dibukukan sesuai dengan PSAK
10 “Transaksi dalam Mata Uang Asing”. Sejak 1
Januari 2001, kontrak tersebut telah dibukukan
sesuai dengan PSAK 55.
The above mentioned contracts were accounted
for in accordance with PSAK 10 “Transactions
in Foreign Currencies”. From 1 January 2001,
these contracts have been accounted for using
PSAK 55.
Anak perusahaan tertentu melakukan kontrak tersebut
adalah untuk lindung nilai pinjaman dan kewajiban
mereka dalam mata uang asing. Akan tetapi,
sebagaimana dibahas dalam Catatan 2n, kontrakkontrak tersebut tidak memenuhi kriteria dokumentasi
untuk akuntansi lindung nilai sebagaimana disyaratkan
oleh PSAK 55 sehingga keuntungan atau kerugian
sehubungan dengan kontrak tersebut dibebankan pada
laporan laba rugi konsolidasian.
Certain subsidiaries entered into contracts to hedge
their loans and liabilities denominated in foreign
currencies. However, as discussed in Note 2n, none
of these contracts met the documentation criteria for
hedges under PSAK 55, and as a result all foreign
exchange gains and losses have been taken to the
consolidated income statement.
Halaman - 38 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
8.
PERPAJAKAN
a.
TAXATION
a.
Pajak dibayar dimuka
2001
Perseroan
Pajak penghasilan badan :
2001
2000
1999
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Pertambahan Nilai
Anak perusahaan
Pajak penghasilan badan
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Pertambahan Nilai
2000
28,905
28,415
11,792
1,729
28,415
6,998
-
70,841
35,413
154,171
1,288
182,653
119,589
84,809
338,112
204,398
408,953
239,811
b.
b. Hutang pajak
2001
Perseroan
Pajak penghasilan:
- Pasal 21
- Pasal 22
- Pasal 23
- Pasal 26
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Pertambahan Nilai
Anak perusahaan
Pajak penghasilan:
- Pasal 21
- Pasal 22
- Pasal 23
- Pasal 25
- Pasal 26
- Pasal 29
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Bumi dan Bangunan
Prepaid taxes
The Company
Corporate income tax:
2001
2000
1999
Luxury Sales Tax
Value Added Tax
Subsidiaries
Corporate income tax
Luxury Sales Tax
Value Added Tax
Taxes payable
2000
19,170
4
6,589
9,659
220
-
17,910
5,653
16,650
188
2,110
35,642
42,511
46,114
346
6,510
26,492
9,897
208,352
174,372
28,632
271
48,107
304
14,924
21,508
15,351
152,042
209,280
28,298
-
500,986
489,814
536,628
532,325
Halaman - 39 - Page
The Company
Income taxes:
Article 21 Article 22 Article 23 Article 26 Luxury Sales Tax
Value Added Tax
Subsidiaries
Income taxes:
Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Luxury Sales Tax
Value Added Tax
Land and Buildings Tax
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
8.
PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
c.
(Beban)/manfaat pajak penghasilan
2001
Perseroan:
Kini
Tangguhan
Anak Perusahaan:
Kini
Tangguhan
Konsolidasian:
Kini
Tangguhan
TAXATION (continued)
Income tax (expense)/benefit
2000
74,423
480,672
74,423
480,672
(603,391)
(57,653)
(393,894)
132,226
(661,044)
(261,668)
(603,391)
16,770
(393,894)
612,898
(586,621)
219,004
2001
Jumlah laba/(rugi) sebelum pajak
penghasilan Perseroan
Subsidiaries:
Current
Deferred
Consolidated:
Current
Deferred
The reconciliation between income tax expense
and the theoretical tax amount on the
Company’s profit before income tax is as
follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan
dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum
pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku
adalah sebagai berikut:
Laba/(rugi) konsolidasian
sebelum pajak penghasilan
Disesuaikan dengan jurnal
eliminasi konsolidasi
Laba/(rugi) konsolidasian
sebelum pajak penghasilan
dan sebelum eliminasi
Laba sebelum pajak
penghasilan anak perusahaan
Kerugian/(pembatalan kerugian)
melebihi nilai investasi
pada anak perusahaan
Perbedaan atas eliminasi laba
atau rugi antar perusahaan
antara metode ekuitas dan
metode konsolidasi
Laba/(rugi) sebelum pajak
Perseroan
Pendapatan luar biasa
sebelum pajak Perseroan
The Company:
Current
Deferred
2000
1,940,029
(591,358)
871,107
400,220
2,811,136
(191,138)
(2,041,048)
(920,241)
11,345
(13,332)
-
(4,087)
781,433
(1,128,798)
781,433
Halaman - 40 - Page
560,000
(568,798)
Consolidated profit/(loss) before
income tax
Adjusted for consolidation
eliminations
Consolidated profit/(loss) before
tax and before eliminations
Profit before income tax of
subsidiaries
Losses/(reversal of losses)
in excess of the investments
in subsidiaries
Difference in elimination of
intercompany profits or losses
under the equity and
consolidation methods
Profit/(loss) before income tax of
the Company
Extraordinary income before tax
of the Company
Total profit/(loss) before income tax
attributable to the Company
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
8.
PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
c.
(Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan)
2001
Pajak dihitung pada tarif
pajak 30%
Penghasilan tidak kena pajak
Penghasilan kena pajak final
Beban yang tidak
dapat dikurangkan
Penyesuaian tahun lalu
Penyesuaian akumulasi kerugian
pajak hasil pemeriksaan pajak
Aktiva pajak tangguhan yang
tidak dapat digunakan
Jumlah manfaat pajak
penghasilan Perseroan
Jumlah beban pajak penghasilan
anak perusahaan
Jumlah beban/(manfaat) pajak
konsolidasian
Jumlah manfaat pajak
penghasilan Perseroan
Dikurangi:
Beban pajak penghasilan
dari pendapatan luar biasa
Manfaat pajak penghasilan
dari aktivitas normal
Jumlah beban pajak penghasilan
anak perusahaan
Dikurangi:
Manfaat pajak penghasilan
atas pengaruh kumulatif
penerapan PSAK 55
Beban pajak penghasilan dari
pendapatan luar biasa
Beban pajak penghasilan
anak perusahaan
dari aktivitas normal
TAXATION (continued)
Income tax (expense)/benefit (continued)
2000
(234,430)
449,970
33,617
(69,885)
170,639
192,360
28,097
(5,533)
179,272
-
385,563
(31,099)
-
(41,792)
(104,849)
-
74,423
312,672
(615,975)
(261,668)
(541,552)
51,004
74,423
312,672
-
(168,000)
74,423
480,672
(615,975)
(261,668)
55,147
-
(10,078)
-
(661,044)
Halaman - 41 - Page
(261,668)
Tax calculated at
the rate of 30%
Income not subject to tax
Income subject to final tax
Non deductible expenses
Prior year adjustments
Adjustment of accumulated
tax losses from tax assessments
Deferred tax assets that
cannot be utilised
Total income tax benefit
of the Company
Total income tax expense
of subsidiaries
Total consolidated income tax
expense/(benefit)
Total income tax benefit
of the Company
Less:
Income tax expense from
extraordinary income
Income tax benefit from normal
activitity
Total income tax expense
of subsidiaries
Less:
Income tax benefit on
cummulative effect of
implementing PSAK 55
Income tax expense from
extraordinary income
Income tax expense
of subsidiaries
from normal activity
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
8.
PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
TAXATION (continued)
c.
(Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan)
Income tax (expense)/benefit (continued)
The reconciliation between profit/(loss) before
income tax, extraordinary income and the
cumulative effect of PSAK 55 as shown in the
consolidated statements of income, and the
Company’s tax loss for the years ended 31
December 2001 and 2000 is as follows:
Rekonsiliasi antara laba/(rugi) sebelum pajak, laba
luar biasa dan pengaruh kumulatif PSAK 55
menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan
rugi pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2001 dan 2000
adalah sebagai berikut:
2001
Jumlah laba/(rugi) sebelum pajak
Perseroan
Koreksi positif:
- Penghasilan tangguhan
- Beban bunga
- Penyisihan kerugian
- Insentif pelanggan
- Pemberian kenikmatan pada
karyawan
- Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 50 miliar)
Koreksi negatif:
- Bagian laba bersih perusahaan
asosiasi dan anak perusahaan,
setelah amortisasi goodwill
- Penghasilan bunga yang
dikenakan pajak final
- Selisih kerugian penjualan
penyertaan antara metode
biaya dengan metode ekuitas
- Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 50 miliar)
Kerugian pajak Perseroan
tahun berjalan
Akumulasi kerugian pajak tahun
sebelumnya
Penyesuaian akumulasi kerugian
pajak hasil pemeriksaan pajak
Akumulasi kerugian pajak Perseroan
2000
Total profit/(loss) before income
tax atrributable to the Company
781,433
(568,798)
227,516
55,900
44,455
560,000
235,566
214,892
94,577
Positive corrections:
Unearned income Interest expense Provision for loss Customer incentives -
29,617
60,844
Employee benefits -
191,013
134,135
Others(below Rp 50 billion each) -
548,501
1,300,014
(1,499,900)
(641,199)
(109,167)
(91,138)
-
(80,119)
(49,794) Others (below Rp 50 billion each) -
(48,427)
(1,657,494)
(862,250)
(327,560)
(131,034)
(2,790,059)
(2,798,331)
139,306
(3,117,619)
Negative corrections:
Equity in net income of associates and subsidiaries,
net of goodwill amortisation
Interest income subject to final tax
Difference in loss on sale of investments between cost and
equity method
(2,790,059)
Halaman - 42 - Page
Tax loss of the Company,
current year
Accumulated tax losses
from previous years
Adjustment on accumulated
tax losses from tax assessment
Accumulated tax losses Company
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
8.
PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
TAXATION (continued)
c.
(Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan)
Income tax (expense)/benefit (continued)
Beban pajak penghasilan kini terdiri dari:
Current income tax expense consists of :
2001
Perseroan
Anak perusahaan:
Jumlah beban pajak
penghasilan kini
Manfaat pajak atas efek
kumulatif penerapan
PSAK 55
Pajak atas laba dari
aktivitas normal
2000
-
-
Subsidiaries:
(583,672)
(393,894) Total current income tax expense
Tax benefit on cummulative effect
of implementating PSAK 55
Tax on profit from ordinary
(393,894)
activities
-
(19,719)
(603,391)
Taksiran hutang pajak penghasilan konsolidasi
sebagai berikut:
2001
Perseroan
Anak perusahaan:
Jumlah beban pajak
penghasilan kini
Pembayaran di muka pajak
Taksiran hutang pajak
The Company
Estimated income tax payable consists of :
2000
-
-
583,672
(375,320)
393,894
(241,852)
208,352
152,042
Jumlah penghasilan kena pajak tersebut di atas
berdasarkan perhitungan sementara dan Perseroan
telah mengajukan pengunduran penyampaian
Surat Pemberitahuan Tahunan.
Halaman - 43 - Page
The Company
Subsidiaries:
Total current income
tax expense
Prepayment of income taxes
Estimated income tax payable
The amount of taxable income was based on a
preliminary calculation as the Company has
submitted a request for an extension for filing its
annual tax return.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
8.
PERPAJAKAN (lanjutan)
d.
TAXATION (continued)
d.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan
Deferred tax assets and liabilities
Penyesuaian
saldo defisit
Dibebankan
dan hak minoritas/ ke laporan
Adjustment to laba rugi/
accumulated losses Charged to
and minority
income
Lain-lain */
interest
statement
Others *
2000
2001
Aktiva pajak tangguhan
Perseroan:
Akumulasi kerugian fiskal
Penyertaan
Penghasilan tangguhan
Kewajiban estimasian
Biaya masih harus dibayar
Hutang lain-lain
Penyisihan atas piutang
Penyisihan penurunan nilai atas
investasi jangka pendek
Penyisihan atas persediaan usang
dan tidak lancar
Biaya tangguhan
Perbedaan antara nilai buku
bersih aktiva tetap
komersial dan fiskal
Kewajiban diestimasi untuk
manfaat karyawan
Aktiva pajak tangguhan
anak perusahaan, bersih
Kewajiban pajak tangguhan
anak perusahaan, bersih
Deferred tax assets
-
13,520
-
3,678
1,020
-
(1,449)
(676)
-
(44,882)
-
4,268
-
-
8,470
1,731
-
1,470,112
8,470
74,423
-
1,553,005
407,865
14,926
(9,744)
(6,648)
406,399
1,877,977
23,396
64,679
(6,648)
1,959,404
1,128
(22,559)
1,932
(138,095)
1999
98,269
68,909
(21,000)
(104,849)
19,169
(3,756)
13,623
The Company:
Accumulated tax losses
Investments
Deferred income
Provision for loss
Accrued expenses
Other payables
Provision for doubtful accounts
Provision for decline in the value
13,704
of short term investments
Provision for slow moving and
2,229
obsolete inventory
344
Deferred charges
Difference between commercial
and tax fixed assets’ net
(40,614)
book value
Provision for employee
10,201
entitlements
837,017
299,846
168,000
104,849
55,739
16,236
15,089
Dibebankan ke
laporan laba rugi/
Charged to
income statement
-
184
935,286
368,755
147,000
74,908
12,480
28,712
-
Lain-lain */
Others*
(157,594)
Aktiva pajak tangguhan
anak perusahaan, bersih
Kewajiban pajak tangguhan
anak perusahaan, bersih
Deferred tax liabilities of
subsidiaries, net
2000
Aktiva pajak tangguhan
Perseroan:
Akumulasi kerugian fiskal
Penyertaan
Penghasilan tangguhan
Kewajiban estimasian
Biaya masih harus dibayar
Hutang lain-lain
Penyisihan atas piutang
Penyisihan penurunan nilai atas
investasi jangka pendek
Penyisihan atas persediaan usang
dan tidak lancar
Biaya tangguhan
Perbedaan antara nilai buku
bersih aktiva tetap
komersial dan fiskal
Deferred tax assets of
subsidiaries, net
Deferred tax assets
839,499
268,655
40,382
19,133
13,390
(2,482)
31,191
168,000
64,467
36,606
16,236
1,699
-
837,017
299,846
168,000
104,849
55,739
16,236
15,089
19,261
3,412
3,239
(5,741)
-
13,520
266
(2,219)
-
3,678
1,020
(49,531)
4,649
-
(44,882)
1,157,440
312,672
-
379,902
119,913
(91,950)
407,865
1,537,342
432,585
(91,950)
1,877,977
12,313
36,684
(187,092)
* Termasuk dalam lain-lain adalah aktiva dan kewajiban
pajak tangguhan yang berasal dari anak perusahaan yang
diakuisisi atau dijual.
Halaman - 44 - Page
*
1,470,112
(138,095)
The Company:
Accumulated tax losses
Investments
Deferred income
Provision for loss
Accrued expenses
Other payables
Provision for doubtful accounts
Provision for decline in the value
of short term investments
Provision for slow moving and
obsolete inventory
Deferred charges
Difference between commercial
and tax fixed assets’ net
book value
Deferred tax assets of
subsidiaries, net
Deferred tax liabilities of
subsidiaries, net
Included in others are deferred tax assets and liabilities
of subsidiaries which have been acquired or disposed of.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
8.
PERPAJAKAN (lanjutan)
e.
f.
TAXATION (continued)
e.
Surat ketetapan pajak
Tax assessments
Perseroan
The Company
Pada tanggal 28 Februari 2001 Perseroan
menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(SKPLB) untuk pajak penghasilan badan tahun
1999 yang menyetujui kelebihan pembayaran
pajak sebesar Rp 10,4 miliar, dan koreksi
tambahan penghasilan kena pajak sebesar Rp 139
miliar. Pada saat yang bersamaan, perseroan
menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk
pajak–pajak lain sebesar Rp 3,2 miliar (termasuk
denda bunga). Perseroan setuju dengan surat
ketetapan pajak tersebut di atas dan telah
membukukan seluruh ketetapan pajak tersebut.
Pengembalian kelebihan pajak penghasilan badan
setelah dikurangi SKPKB dan STP diatas telah
diterima Perseoan pada tahun 2001.
On 28 February 2001, the Company received a
tax assessment for 1999 corporate income tax
confirming overpayment of Rp 10.4 billion and
an addition of taxable income of Rp 139 billion.
At the same time, the Company also received tax
assessments and a tax collection letter for other
taxes amounting to Rp 3.2 billion (including
penalty interest). The Company agrees with the
assessments and therefore has reflected them in
the financial statements. A refund of the
overpayment, net of tax assessments and tax
collections, was received in 2001.
Lihat Catatan 31 sehubungan dengan Surat
Ketetapan Pajak Perseroan untuk tahun pajak
2000.
Refer to Note 31 in respect of the latest tax
assessments of the Company in respect of 2000
taxes.
f.
Administrasi
Administration
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia,
Perseroan dan anak perusahaan menghitung,
menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak
yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat
menetapkan dan mengubah kewajiban pajak
dalam batas waktu sepuluh tahun sejak tanggal
terhutangnya pajak.
9.
9.
PIUTANG PEMBIAYAAN
Akun ini terdiri dari piutang pembiayaan anak
perusahaan dari segmen jasa keuangan dengan rincian
sebagai berikut:
2001
Piutang pembiayaan konsumen
Investasi bersih dalam sewa
guna usaha
Dikurangi:
- Penyisihan piutang ragu-ragu
Under the taxation laws of Indonesia, the
Company and subsidiaries submit tax returns on
the basis of self assessment. The tax authorities
may assess or amend taxes within ten years from
the date the tax became due.
FINANCING RECEIVABLES
This account consists of financing receivables
derived from subsidiaries engaged in financial
services, with details as follows:
2000
2,713,434
2,162,726
23,892
24,842
2,737,326
2,187,568
(202,828)
2,534,498
(135,687)
2,051,881
Halaman - 45 - Page
Consumer finance receivables
Net investment in direct
financing leases
Less:
Provision for doubtful accounts -
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
9.
9.
PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)
a.
FINANCING RECEIVABLES (continued)
a.
Piutang pembiayaan konsumen
Consumer financing receivables
Rincian piutang pembiayaan konsumen adalah
sebagai berikut:
Details of consumer financing receivables are as
follows:
2001
Piutang pembiayaan konsumen
Bagian pinjaman yang dibiayai
bank-bank tertentu sehubungan
dengan kredit usaha kecil
Pembiayaan bersama
Pendapatan pembiayaan
konsumen yang ditangguhkan
2000
9,600,949
4,960,465
(272)
(5,703,101)
(3,590)
(1,924,866)
(1,184,142)
(869,283)
2,713,434
Penyisihan piutang ragu-ragu
2,162,726
(122,410)
(189,110)
2,524,324
A schedule of consumer finance receivables as of
31 December 2001 and 2000, classified
according to year of maturity is as follows:
2001
2000
5,634,403
3,966,546
2,855,603
2,104,862
9,600,949
4,960,465
Investasi bersih dalam sewa guna usaha
within 1 year more than 1 year -
As of 31 December 2001, consumer finance
receivables amounting to Rp 1.53 trillion are
used as collateral for loans obtained by certain
financial services subsidiaries (refer to Notes 12
and 14b, 14c and 15b).
Pada tanggal 31 Desember 2001, piutang
pembiayaan konsumen sejumlah Rp 1,53 triliun
digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank
yang diterima oleh anak perusahaan tertentu yang
bergerak di bidang jasa keuangan (lihat Catatan 12
dan 14b, 14c dan 15b).
b.
Provision for doubtful accounts
2,040,316
Rincian piutang pembiayaan konsumen per
tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 yang
diklasifikasikan sesuai jatuh temponya adalah
sebagai berikut:
- dalam 1 tahun
- lebih dari 1 tahun
Gross receivables
Portion pertaining to share of
certain banks under small
enterprise loan agreements
Joint financing
Unrealised consumer
financing income
b.
Kegiatan sewa guna usaha terutama mencakup
sewa guna usaha alat-alat berat, mesin-mesin
industri dan gedung dengan masa sewa berkisar
antara 2 sampai dengan 4 tahun.
Halaman - 46 - Page
Net investment in direct financing leases
Leasing operations consist principally of leasing
heavy equipment, industrial machinery and
buildings with lease terms ranging from 2 to 4
years.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
9.
9.
PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)
b.
Investasi bersih dalam sewa guna usaha
(lanjutan)
FINANCING RECEIVABLES (continued)
b.
Net investment in direct financing leases
(continued)
Rincian investasi bersih dalam sewa guna usaha
adalah sebagai berikut:
2001
Piutang sewa guna usaha
Nilai sisa yang terjamin
Setoran jaminan
Penghasilan sewa guna usaha
yang ditangguhkan
Penyisihan piutang ragu-ragu
sewa guna usaha
Details of net investment in direct financing
leases are as follows:
2000
25,889
9,644
(9,644)
26,926
8,274
(8,274)
Lease receivables
Guaranteed residual values
Security deposits
(1,997)
(2,084)
Unearned lease income
23,892
24,842
(13,718)
(13,277)
10,174
11,565
Provision for doubtful lease
acounts
Setoran jaminan dari penyewa akan digunakan
untuk pembayaran atas harga jual dari aktiva yang
disewakan pada akhir masa sewa jika penyewa
menggunakan hak opsinya untuk membeli aktiva
yang bersangkutan. Jika hak opsi tersebut tidak
digunakan, maka uang jaminan akan dikembalikan
kepada penyewa.
Security deposits from lessees will be applied
against the selling price of the leased asset at the
end of the lease term if the lessee exercises the
option to purchase the leased asset. The deposit
is refunded to the lessee if the purchase option is
not exercised.
Rincian piutang sewa guna usaha minimum per
tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 yang
diklasifikasikan sesuai jatuh temponya adalah
sebagai berikut:
A schedule of future minimum lease receivables
as of 31 December 2001 and 2000 classified
according to year of maturity is as follows:
2001
- dalam 1 tahun
- lebih dari 1 tahun
2000
23,987
1,902
26,831
95
25,889
26,926
Pada tanggal 31 Desember 2001, investasi bersih
dalam sewa guna usaha sejumlah Rp 10,17 miliar
digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman yang
diterima oleh PT Surya Artha Nusantara Finance,
anak perusahaan tidak langsung (lihat Catatan
14b dan 14c).
Halaman - 47 - Page
within 1 year more than 1 year -
As of 31 December 2001, net investment in
direct financing leases amounting Rp 10.17
billion is used as collateral for the loans
obtained by PT Surya Artha Nusantara Finance,
an indirect subsidiary (refer to Notes 14b and
14c).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
9.
9.
PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)
c.
FINANCING RECEIVABLES (continued)
c.
Rincian piutang pembiayaan menurut umur
2001
Piutang pembiayaan konsumen
Piutang sewa guna usaha
2000
9,600,949
25,889
4,960,465
26,926
9,626,838
4,987,391
Rincian piutang pembiayaan menurut umur pada
tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah
sebagai berikut:
2001
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo:
- 1 - 30 hari
- 31 - 60 hari
- Lebih dari 60 hari
Otomotif/Automotive
Jasa Keuangan/Financial Services
Perkayuan/ Wood based
Alat-alat berat/Heavy equipment
Lain-lain/Others
Total
2000
4,921,131
64,422
9,382
40,574
41,653
2,291
22,316
9,626,838
4,987,391
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
Saldo awal/
Beginning
931,631
39,397
10,426
284,328
529,781
1,795,563
Gross receivables
Lease receivables
As of 31 December 2001 and 2000, the ageing of
gross financing receivables is as follows:
9,512,460
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan
piutang ragu-ragu yang ada cukup untuk menutup
kemungkinan
tidak
tertagihnya
piutang
pembiayaan.
Investee
Ageing schedule of gross financing receivables
Current
Overdue:
1 - 30 days 31 - 60 days Over 60 days -
Management believes that the provision for doubtful
accounts is adequate to cover possible losses on
non-collection of financing receivables.
10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES
2001
Laba/
(rugi)/
Penjualan
Net income/ Dividen/
/Disposals
(Loss)
Dividends
Lainlain/
Others
Saldo
Akhir/
Ending
619,481
(4,130)
9,942
119,004
130,932
(131,803)
(90)
(432)
-
(123,234)
(3,627)
(26)
242,607
5,441
(9,831)
(4,525)
(102,357)
1,538,682
40,618
6,478
398,807
558,330
875,229
(132,325)
(126,887)
131,335
2,542,915
Lainlain/
Others
Saldo
Akhir/
Ending
2000
Investee
Otomotif/Automotive
Jasa Keuangan/Financial Services
Perkayuan/ Wood based
Alat-alat berat/Heavy equipment
Lain-lain/Others
Total
Saldo awal/
Beginning
Laba/
(rugi)/
Net income/
(Loss)
698,465
43,896
3,780
219,576
705,150
340,218
(2,963)
(1,380)
3,064
67,529
(453,930)
(480)
(56,824)
(210)
(45,513)
347,088
(1,536)
8,506
61,688
(140,561)
406,468
(511,234)
(45,723)
275,185
1,670,867
Halaman - 48 - Page
Dividen/
Dividends
Penjualan
/Disposals
931,631
39,397
10,426
284,328
529,781
1,795,563
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
(lanjutan)
Investasi pada perusahaan asosiasi mencakup:
10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (continued)
Investments in associates include:
% pemilikan/
% of ownership
Investee
Domisili/
Domicile
Otomotif/Automotive
PT Astra Honda Motor
PT Astra Daihatsu Motor
PT Fuji Technica Indonesia
PT GS Battery Inc.
PT Kayaba Indonesia
PT NHK Gasket Indonesia
PT Wahana Eka Paramitra
PT Inti Ganda Perdana
PT Aisin Takaoka Indonesia
PT Gemala Kempa Daya
PT Federal Nittan Industries
Vietindo Daihatsu Automotive Corporation
PT Tri Dharma Wisesa
PT Denso Indonesia Corporation
PT Mesin Isuzu Indonesia
50.00
50.00
49.00
43.66
43.66
40.60
37.98
37.11
34.92
34.92
34.92
26.00
25.97
22.40
21.86
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Vietnam
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Jasa keuangan/Financial services
PT Astra CMG Life
PT Astra Auto Finance
50.00
45.92
Indonesia
Indonesia
Perkayuan/Wood based
PT Multiforest
PT Batu Penggal Chemical Industry
PT Mandau Abadi
30.00
29.82
29.80
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Alat-alat berat/Heavy equipment
PT United Tractors Tbk dan anak perusahaan/and
subsidiaries
50.00
Indonesia
100.00
35.00
Indonesia
Indonesia
Lain-lain/Others
Konsorsium- Intertel Astratel
PT Pramindo Ikat Nusantara
Per tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, penyertaan
Perseroan pada PT Astra Honda Motor dan PT United
Tractors Tbk dengan nilai buku sebesar Rp 1,29 triliun
(2000: 695,64 miliar) digunakan sebagai jaminan
untuk pinjaman dan obligasi Perseroan yang telah
direstrukturisasi (lihat Catatan 14a).
As of 31 December 2001 and 2000, investments
owned by the Company in PT Astra Honda Motor
and PT United Tractors Tbk with a net book value of
Rp 1.29 trillion (2000: Rp 695.64 billion) are used as
collateral for the Company's restructured debts (refer
to Note 14a).
PT Pramindo Ikat Nusantara (PIN) dimiliki 35%
melalui anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki
Perseroan (PT Astratel Nusantara). PIN mempunyai
perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT
Persero Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom)
untuk wilayah Sumatera.
PT Pramindo Ikat Nusatara (PIN) is 35% owned
through a wholly owned subsidiary (PT Astratel
Nusantara). PIN has a Joint Operating Scheme
agreement with PT Persero Telekomunikasi
Indonesia Tbk (Telkom) covering Sumatera.
PIN dan Telkom sedang dalam proses restrukturisasi
perjanjian KSO dan negosiasi restrukturisasi tersebut
sampai dengan 31 Desember 2001 masih berlanjut
(lihat Catatan 31).
PIN and Telkom are currently restructuring the KSO
agreement and as of 31 December 2001 negotiations
were still in progress (refer to Note 31).
Halaman - 49 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
11. FIXED ASSETS
11. AKTIVA TETAP
2001
Saldo awal/
Beginning
balance
Harga Perolehan /
Nilai Revaluasi
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabot dan peralatan
kantor
Tanaman menghasilkan
Aktiva sewa guna usaha
Alat-alat berat yang
disewakan
Aktiva dalam penyelesaian
- Tanaman belum
menghasilkan
- Bangunan dan mesin
Akumulasi Penyusutan
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabot dan peralatan
kantor
Tanaman menghasilkan
Aktiva sewa guna usaha
Alat-alat berat yang
disewakan
Nilai Buku Bersih
Penambahan
dan reklasifikasi/
Additions and
reclassifications
Pengurangan dan
reklasifikasi/
Disposals and
reclassifications
Saldo akhir/
Ending balance
Acquisition Cost/
Revalued Amount
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture and office
equipment
Mature plantations
Assets under finance leases
1,604,733
1,948,182
3,591,293
586,336
26,887
326,959
625,929
255,173
(149,331)
(6,739)
(78,536)
(71,814)
1,482,289
2,268,402
4,138,686
769,695
532,802
1,075,457
68,047
104,429
213,183
10,836
(132,336)
(21,106)
504,895
1,288,640
57,777
7,353
3,754
(1,010)
10,097
Equipment for lease
Assets under construction
278,183
535,087
22,862
363,031
(213,183)
(601,885)
87,862
296,233
Immature plantations Buildings and machinery -
10,227,473
1,953,043
(1,275,940)
10,904,576
Accumulated Depreciation
(10,024)
Land
(700,413) Buildings and improvements
(2,331,779)
Machinery and equipment
(243,765)
Transportation equipment
Furniture and office
(306,525)
equipment
(236,339)
Mature plantations
(15,988) Assets under finance leases
(10,081)
(566,445)
(1,991,063)
(194,882)
(228)
(137,800)
(385,003)
(101,019)
285
3,832
44,287
52,136
(338,748)
(172,916)
(66,847)
(73,573)
(63,423)
(5,938)
105,796
56,797
(6,028)
(1,899)
778
(7,149)
(3,347,010)
(768,883)
263,911
(3,851,982)
7,052,594
6,880,463
Halaman - 50 - Page
Equipment for lease
Net Book Value
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
11. FIXED ASSETS (continued)
11. AKTIVA TETAP (lanjutan)
2000
Saldo awal/
Beginning
balance
Harga Perolehan /
Nilai Revaluasi
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabot dan peralatan
kantor
Tanaman menghasilkan
Aktiva sewa guna usaha
Alat-alat berat yang
disewakan
Aktiva dalam penyelesaian
- Tanaman belum
menghasilkan
- Bangunan dan mesin
Akumulasi Penyusutan
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabot dan peralatan
kantor
Tanaman menghasilkan
Aktiva sewa guna usaha
Alat-alat berat yang
disewakan
Nilai Buku Bersih
Penambahan
dan reklasifikasi/
Additions and
reclassification
Pengurangan dan
reklasifikasi/
Disposals and
reclassification
Saldo akhir/
Ending balance
Acquisition Cost/
Revalued Amount
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture and office
equipment
Mature plantations
Assets under finance leases
1,661,154
2,013,301
3,256,551
279,114
29,223
162,877
623,729
343,211
(85,644)
(227,996)
(288,987)
(35,989)
1,604,733
1,948,182
3,591,293
586,336
467,835
820,877
194,670
109,160
254,580
16,740
(44,193)
(143,363)
532,802
1,075,457
68,047
8,455
1,014
(2,116)
7,353
Equipment for lease
Assets under construction
469,131
503,669
63,632
235,509
(254,580)
(204,091)
278,183
535,087
Immature plantations Buildings and machinery -
9,674,757
1,839,675
(1,286,959)
10,227,473
Accumulated Depreciation
(10,081)
Land
(566,445) Buildings and improvements
(1,991,063)
Machinery and equipment
(194,882)
Transportation equipment
Furniture and office
(338,748)
equipment
(172,916)
Mature plantations
(66,847) Assets under finance leases
(12,035)
(513,243)
(1,774,575)
(158,535)
(796)
(113,242)
(406,845)
(63,139)
2,750
60,040
190,357
26,792
(292,096)
(120,397)
(113,047)
(77,327)
(52,519)
(24,766)
30,675
70,966
(5,283)
(1,582)
837
(6,028)
(2,989,211)
(740,216)
382,417
(3,347,010)
6,685,546
6,880,463
Equipment for lease
Net Book Value
Di dalam penambahan dan reklasifikasi harga
perolehan termasuk aktiva tetap dari anak perusahaan
yang baru dikonsolidasikan berjumlah Rp 57,89 miliar
pada tahun 2001.
Additions and reclassification include fixed assets of
a new subsidiary amounting to Rp 57.89 billion in
2001.
Di dalam penambahan dan reklasifikasi akumulasi
penyusutan termasuk akumulasi penyusutan dari aktiva
tetap anak perusahaan yang baru dikonsolidasikan
sebesar Rp 20,40 miliar pada tahun 2001.
Additions and reclassification in accumulated
depreciation of fixed assets include accumulated
depreciation of a new subsidiary amounting to Rp
20.40 billion in 2001
Penyusutan sejumlah Rp 721,40 miliar (2000: Rp
665,48 miliar) telah dibebankan pada usaha dan
dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation of Rp 721.40 billion (2000: Rp 665.48
billion) was charged to operations and allocated as
follows:
Halaman - 51 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
11. FIXED ASSETS (continued)
11. AKTIVA TETAP (lanjutan)
2001
Beban pokok penghasilan
Beban usaha
2000
480,651
240,744
497,923
167,557
721,395
665,480
Cost of revenues
Operating expenses
Pengurangan dan reklasifikasi termasuk aktiva tetap
dari anak perusahaan yang telah dilepas dan tidak
dikonsolidasikan berjumlah Rp 191,82 miliar pada
tahun 2001 dan Rp 312,50 miliar pada tahun 2000.
Disposals and reclassification includes fixed assets of
deconsolidated subsidiaries amounting to Rp 191.82
billion in 2001 and Rp 312.50 billion in 2000.
Jumlah beban bunga dan keuntungan/(kerugian) selisih
kurs yang dikapitalisasi ke dalam aktiva tetap masingmasing sejumlah Rp 2,3 miliar pada tahun 2001 dan
Rp 34,8 miliar pada tahun 2000.
Total interest expense and foreign exchange
gains/(losses) capitalised to fixed assets amounted to
Rp 2.3 billion in 2001 and Rp 34.8 billion in 2000.
Sebagian hak atas tanah sedang dalam proses
pengurusan balik nama menjadi atas nama Perseroan
dan anak perusahaan.
The Company and certain subsidiaries are in the
process of transferring the title of certain land rights
to their name.
Hak atas tanah Perseroan adalah berupa Sertifikat Hak
Guna Bangunan yang habis masa berlakunya antara
tahun 2002 – 2031.
The Company’s land has “Hak Guna Bangunan”
titles which expire between 2002 – 2031.
Pada tanggal 31 Desember 2001, aktiva tetap tertentu
dengan nilai buku sejumlah Rp 4,48 triliun digunakan
sebagai jaminan untuk pinjaman jangka pendek,
obligasi dan hutang bank jangka panjang tertentu (lihat
Catatan 12, 14 dan 16).
As of 31 December 2001, certain fixed assets with a
net book value of Rp 4.48 trillion are used as
collateral for certain short-term loans, bonds and
long-term bank loans (refer to Notes 12, 14 and 16).
Pada tanggal 31 Desember 2001, aktiva tetap
Perseroan dan anak perusahaan telah diasuransikan
terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko
lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 3,43
triliun, US$ 673,18 juta dan JPY 1,55 miliar, yang
mana menurut pendapat manajemen cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian atas kebakaran dan
risiko lainnya.
As of 31 December 2001, certain fixed assets of the
Company and subsidiaries are covered by insurance
against losses by fire and other risks for Rp 3.43
trillion, US$ 673.18 million and JPY 1.55 billion,
which management believe is adequate to cover
possible losses.
Halaman - 52 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
12. SHORT-TERM LOANS
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK
2001
Pinjaman bank
Wesel bayar Rupiah
2000
1,795,072
-
2,004,820
1,500
1,795,072
2,006,320
Pinjaman bank
US Dolar
Pihak ketiga:
- The Bank of Tokyo Mitsubishi Ltd.
- The Asahi Bank Ltd.
- PT Bank Central Asia Tbk
- PT Bank Mandiri (Persero)
- Lain-lain
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
(lihat Catatan 23j)
Rupiah
Pihak ketiga:
- PT Bank Central Asia Tbk
- PT Bank Mandiri (Persero)
- PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
- JP Morgan Chase Bank
- PT Bank NISP Tbk
- HSBC
- Citibank, N.A.
- Lain-lain
Yen Jepang
Pihak ketiga:
- Mizuho Corporate Bank
- PT Bank Mandiri (Persero)
- PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
- Marubeni Corporation
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
(lihat Catatan 23j)
Euro Eropa
Pihak ketiga:
- PT Bank Central Asia Tbk
- PT Bank Universal Tbk
Bank loans
Rupiah promissory notes
Bank loans
62,400
5,200
64,608
77,385
79,730
103,180
97,320
93,439
132,208
451,054
-
310,494
270,000
159,714
145,000
146,723
115,000
90,000
80,000
80,000
27,714
50,000
85,000
7,444
822,428
434,167
554,098
166,732
666,136
3,982
94,002
-
138,140
814,832
808,258
-
847
14,510
11,094
-
25,604
-
1,795,072
2,004,820
Halaman - 53 - Page
US Dollars
Third parties:
The Bank of Tokyo - Mitsubishi Ltd.
The Asahi Bank Ltd. PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Others -
Related parties
(refer to Note 23j)
Rupiah
Third parties:
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Danamon Indonesia Tbk
JP Morgan Chase Bank PT Bank NISP Tbk HSBC Citibank, N.A. Others Japanese Yen
Third parties:
Mizuho Corporate Bank PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Marubeni Corporation -
Related parties:
(refer to Note 23j)
European Euro
Third parties:
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Universal Tbk -
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
12. SHORT-TERM LOANS (continued)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
Pinjaman jangka pendek di atas dibebani suku bunga
tahunan sebagai berikut:
US Dolar
Rupiah
Yen Jepang
The above short-term loans attracted interest at the
following annual rates:
2001
2000
3.50% - 3.75%
10.57% - 22.50%
0.84% - 3.50%
3.00% - 11.00%
17.00% - 24.50%
4.10% - 4.44%
US Dollars
Rupiah
Japanese Yen
Pinjaman jangka pendek sejumlah US$ 8,18 juta,
EUR 2,79 juta, JPY 10,29 miliar dan Rp 796,47 miliar
pada tahun 2001 dijamin dengan deposito berjangka,
piutang usaha, persediaan, piutang pembiayaan dan
aktiva tetap yang dimiliki anak perusahaan serta
jaminan para pemegang saham asing dari anak
perusahaan tersebut (lihat Catatan 5, 6, 9, 11).
Short-term loans amounting to US$ 8.18 million,
EUR 2.79 million, JPY 10.29 billion and Rp 796.47
billion in 2001 are secured by the time deposits,
trade receivables, inventories, financing receivables,
fixed assets of subsidiaries and guarantees issued by
the foreign shareholders of those subsidiaries (refer
to Notes 5, 6, 9, 11).
Deposito berjangka yang dijaminkan untuk pinjaman
bank diatas disajikan sebagai “Kas dan deposito yang
dibatasi penggunaannya” pada neraca konsolidasian.
Time deposits which are security for the above loans
are presented as “Restricted cash and time deposits”
on the consolidated balance sheets.
13. TRADE PAYABLES
13. HUTANG USAHA
2001
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (lihat Catatan 23k)
Pihak ketiga:
- Rupiah
- Mata uang asing
1,086,857
1,759,296
Related parties (refer to Note 23k)
750,850
399,713
566,942
379,848
Third parties:
Rupiah Foreign currencies -
1,150,563
946,790
14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA
PANJANG
2001
Pinjaman hasil restrukturisasi
Pinjaman bank lainnya
Pinjaman dari pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Bagian jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
Bagian jangka panjang
2000
14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS
2000
7,628,318
1,102,928
7,938,273
1,185,943
Restructured loans
Other bank loans
1,300,611
1,219,400
Related party loans
10,031,857
10,343,616
(2,970,480)
(2,395,742)
Currently maturity
7,061,377
7,947,874
Long-term portion
Halaman - 54 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA
PANJANG (lanjutan)
a.
14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS
(continued)
a.
Pinjaman hasil restrukturisasi
2001
Perseroan
Anak perusahaan
Restructured loans
2000
4,701,215
2,927,103
5,304,454
2,633,819
7,628,318
7,938,273
The Company
Subsidiaries
Perseroan
The Company
Pada tanggal 30 Juni 1999, Perseroan berhasil
merestrukturisasi pinjamannya diluar hutang
usaha yang berlaku efektif sejak 1 Januari 1999.
Sebagai hasilnya, pada Tanggal Penutupan (30
Juni 1999), perjanjian pinjaman baru yang
disetujui dengan para kreditur terkait adalah
sebagai berikut :
On 30 June 1999, the Company successfully
concluded the restructuring of non-trade related
debts effective on 1 January 1999. As a result,
on the Closing Date (30 June 1999), new
financing agreements were concluded with all of
the affected creditors as follows :
Seri I/
Series I
Seri II/
Series II
Seri III/
Series III
Tranche A
(dalam ribuan US Dolar)
Pinjaman
Obligasi
Tranche A
(in thousands of US Dollars)
118,930
81,070
413,269
281,779
17,853
82,147
200,000
695,048
100,000
Tranche B
(dalam jutaan Rupiah)
Pinjaman
Obligasi
Loans
Bonds
Tranche B
(in millions of Rupiah)
104,760
94,100
434,698
384,583
27,680
71,790
198,860
819,281
99,470
Halaman - 55 - Page
Loans
Bonds
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA
PANJANG (lanjutan)
a.
14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS
(continued)
a.
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
Restructured loans (continued)
The Company (continued)
Perseroan (lanjutan)
Keterangan/
Description
Seri I/
Series I
Seri II/
Series II
Seri III/
Series III
Jangka Waktu/
Term
Tiga tahun sampai 31 Desember
2001/
Three years up to 31 December
2001
Enam setengah tahun sampai 30 Juni
2005/
Six and a half years up to 30 June
2005
Tujuh setengah tahun sampai 30 Juni
2006/
Seven and a half years up to 30 June
2006
Tingkat Bunga/
Interest rate
US$ SIBOR + margin atau
Reference Rate Rupiah + Margin
(maks. 35% per tahun)/
US$ SIBOR + margin or Rupiah
Reference Rate + Margin (subject
to 35% cap)
US$ SIBOR + margin atau Reference
Rate Rupiah + Margin (maks. 35% per
tahun)/
US$ SIBOR + margin or Rupiah
Reference Rate + Margin (subject to
35% cap)
6,5% untuk Tranche A dan 15,0%
untuk Tranche B/
Tahun ke-1 dan 2 - 1,0%
Tahun ke-3 - 2,0%/
Tahun ke-1 dan 2 - 1,0%
Tahun ke-3 - 2,0%
Tahun ke-4 - 2,75%
Tahun ke-5 - 3,75%
Tahun ke-6 dan 7 - 5,0%
ditambah kewajiban untuk membayar
bunga pada saat jatuh tempo dan untuk
memastikan pengembalian rata-rata
tertimbang sebesar 2,25% /
Years 1 and 2 - 1.0%
Year 3 - 2.0%
Year 4 - 2.75%
Year 5 - 3.75%
Years 6 and 7 - 5.0%
plus obligation to pay interest to make
up payment at actual maturity and to
ensure a 2.25% weighted average
return
Tidak ada/
Penyesuaian secara terbatas bagi
penurunan margin yang
memungkinkan pemotongan pajak
penghasilan dan gross-up bunga
Tranche A, yang dibayar penuh
berdasarkan margin yang lebih
rendah tersebut. Dikompensasi
dengan penyesuaian kenaikan
margin pada saat Tranche A jatuh
tempo/
Limited downward adjustment to
margin to allow withholding tax
and gross-up on Tranche A interest
to be paid in full on the basis of the
lower margin. Compensated by
upward adjustment in Margin upon
maturity of Tranche A
Penyesuaian secara terbatas bagi
penurunan margin yang
memungkinkan pemotongan pajak
penghasilan dan gross-up bunga
Tranche A, yang dibayar penuh
berdasarkan margin yang lebih rendah
tersebut. Dikompensasi dengan
penyesuaian kenaikan margin pada
saat Tranche A jatuh tempo atau
sebelum Release Date/
Limited downward adjustment to
margin to allow withholding tax and
gross-up on Tranche A interest to be
paid in full on the basis of the lower
margin. Compensated by upward
adjustment in margin either at
maturity of Tranche A or before the
Release Date
Tidak ada/
Setiap tiga bulan/
Setiap tiga bulan dimulai sejak 30
September 1999/
Quarterly beginning on 30 September
1999
Pada saat jatuh tempo/tanggal 30 Juni
2006/
At maturity on 30 June 2006
Margin/
Margin
Years 1 and 2 - 1.0%
Year 3 - 2.0%
Penyesuaian margin/
Margin Adjustment
Pembayaran bunga/
Interest payment
Quarterly
Halaman - 56 - Page
6.5% on Tranche A and 15.0% on
Tranche B
None
None
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA
PANJANG (lanjutan)
a.
14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS
(continued)
a.
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
Restructured loans (continued)
The Company (continued)
Perseroan (lanjutan)
Keterangan/
Description
Seri I/
Series I
Seri II/
Series II
Seri III/
Series III
Pembayaran kembali
pokok pinjaman/
Principal repayment
Tiga kali pembayaran enam
bulanan dimulai sejak tahun kedua
dari tanggal efektif
(1 Januari 1999)/
Masa bebas empat tahun, terhutang
pembayaran kembali sebagai berikut :
31/12/02 - 25,0%
30/6/03 - 12,5%
31/12/03 - 12,5%
30/6/04 - 12,5%
31/12/04 - 12,5%
30/6/05 - 25,0%
Four years grace period, repayment
payable as follows:
31/12/02 - 25.0%
30/6/03 - 12.5%
31/12/03 - 12.5%
30/6/04 - 12.5%
31/12/04 - 12.5%
30/6/05 - 25.0%
Terhutang pada tanggal 30 Juni 2006/
Diperhitungkan (saat Seri I dan II
telah dilunasi) secara pro rata untuk
semua Tranche/
Allowed (once Series I and II are
repaid) and will be pro rated across
Tranches
258.398.155 rights. (lihat Catatan 19)
2.299 rights untuk setiap pinjaman
sejumlah US$ 1.000 dan 2.865 rights
untuk setiap pinjaman sejumlah Rp 10
juta/
258,398,155 rights.(refer to Note 19)
2,299 rights for every US$ 1,000 of
debt and 2,865 rights for every Rp 10
million of debt
Three equal semiannual payments
commencing on the second
anniversary of the Effective Date
(1 January 1999)
Pembayaran dengan
sukarela/
Voluntary
prepayment
Diperkenankan dan secara pro rata
untuk semua Tranche/
Allowed and will be pro rated
across Tranches.
Diperkenankan (saat Seri I telah
dilunasi) dan secara pro rata untuk
semua Tranche/
Allowed (once Series I is repaid) and
will be pro rated across Tranches
Alokasi Rights/
Rights allocation
Tidak ada/
Tidak ada/
None
None
Tidak ada/
Tidak ada/
None
None
Jenis Rights/
Rights characteristics
Halaman - 57 - Page
Payable on 30 June 2006
Dapat diperdagangkan setelah tanggal
penutupan. Dapat dieksekusi dengan
harga sebesar Rp 500 (Rupiah penuh)
per right pada setiap saat setelah
tanggal penutupan dan sebelum 31
Desember 2003, dan tidak berlaku
apabila rights telah kadaluarsa. Dana
pelunasan yang dibentuk dari
penerimaan pelaksanaan rights
merupakan jaminan dan sebagai dana
pelunasan sebagian pinjaman Seri III./
Can be traded after the Closing Date.
Exercisable at Rp 500 (full Rupiah)
per right at any time after the Closing
Date and prior to 31 December 2003,
and will no longer be valid when the
rights expire. Sinking fund established
from the proceeds of the rights
exercised will stand as security for,
and a partial payment for Series III.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA
PANJANG (lanjutan)
a.
14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS
(continued)
a.
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
Restructured loans (continued)
Perseroan (lanjutan)
The Company (continued)
Obligasi Tranche A dikeluarkan oleh Astra
Overseas Finance B.V., anak perusahaan yang
dimiliki 100% dan dijamin oleh Perseroan.
Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Luxembourg. Obligasi Seri III Tranche A
merupakan obligasi zero coupon dengan nilai
nominal sebesar US$ 131,68 juta. Obligasi
Tranche B merupakan obligasi Seri Tiga PT Astra
International Tbk yang dicatatkan pada Bursa
Efek Jakarta.
Tranche A bonds are issued by Astra Overseas
Finance B.V., a wholly owned subsidiary of the
Company and guaranteed by the Company. The
bonds are listed on the Luxembourg Stock
Exchange. Series III Tranche A Bonds represent
zero coupon bonds with a face value of
US$ 131.68 million. Tranche B bonds, namely
PT Astra International Tbk Series III Bonds, are
listed on the Jakarta Stock Exchange.
Termasuk dalam restrukturisasi Perseroan juga
kewajiban kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, dengan saldo per tanggal 31
Desember 2001 adalah sebagai berikut:
Included in the Company's debt restructuring
are liabilities to related parties, details of which
as of 31 December 2001 are as follows:
Obligasi
Seri I/
Series I
Seri II/
Series II
Seri III/
Series III
Jumlah/
Total
Bonds
Tranche A
(dalam ribuan US Dolar):
PT Federal International
Finance
PT Astra Graphia Tbk
PT United Tractors Tbk
PT Surya Artha Nusantara
Finance
PT Fuji Technica Indonesia
-
9,301
4,866
344
9,281
4,853
342
18,582
9,719
686
-
344
199
342
199
686
398
Tranche A
(in thousands of US Dollars):
PT Federal International
Finance
PT Astra Graphia Tbk
PT United Tractors Tbk
PT Surya Artha Nusantara
Finance
PT Fuji Technica Indonesia
Jumlah
-
15,054
15,017
30,071
Total
Obligasi
Seri I/
Series I
Seri II/
Series II
Seri III/
Series III
Jumlah/
Total
Bonds
Tranche B
(dalam jutaan Rupiah):
PT Tjahja Sakti Motor
Corporation
PT Astra Honda Motor
PT Astra Otoparts Tbk
PT Multi Forest
-
21,171
7,806
369
174
7,430
2,740
120
60
28,601
10,546
489
234
Tranche B
(in millions of Rupiah):
PT Tjahja Sakti Motor
Corporation
PT Astra Honda Motor
PT Astra Otoparts Tbk
PT Multi Forest
Jumlah
-
29,520
10,350
39,870
Total
Halaman - 58 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA
PANJANG (lanjutan)
a.
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS
(continued)
a.
Restructured loans (continued)
Perseroan (lanjutan)
The Company (continued)
Kewajiban kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa yang telah direstrukturisasi
tersebut telah dieliminasi dalam laporan keuangan
konsolidasian, kecuali PT United Tractors Tbk,
PT Fuji Technica Indonesia, PT Tjahja Sakti
Motor Corporation (pada tanggal 31 Desember
2001 telah dieliminasi karena sudah menjadi anak
perusahaan), PT Astra Honda Motor dan PT Multi
Forest yang disajikan dalam akun “Obligasi”.
The restructured liabilities to related parties
above have been eliminated in the consolidated
financial statements, except for PT United
Tractors Tbk, PT Fuji Technica Indonesia, PT
Tjahja Sakti Motor Corporation (as of 31
December 2001 is eliminated since it became
subsidiary during 2001), PT Astra Honda Motor
and PT Multi Forest which are presented under
the "Bonds" account.
Sesuai dengan persyaratan yang tercantum di
dalam perjanjian restrukturisasi pinjaman,
Perseroan diwajibkan untuk mematuhi kondisi dan
program sebagai berikut:
Under the terms of the restructuring agreement,
the Company is required to adhere to the
following terms and conditions:
•
Program
penjualan
aktiva
untuk
menghasilkan penerimaan setelah pajak
maksimum sejumlah Rp 3 triliun sampai
dengan tanggal 31 Desember 2002 untuk
memenuhi jadwal pembayaran pokok
pinjaman dan bunga atas pinjaman hasil
restrukturisasi sampai dengan akhir tahun
2002;
•
An asset disposal program to generate a
maximum of Rp 3 trillion in net after-tax
proceeds by 31 December 2002 to meet the
scheduled principal and interest payments
on the restructured debts up to the end of
calendar year 2002;
•
Pemberian jaminan seluruh penyertaan saham
milik Perseroan;
•
A pledge of the Company's shareholdings;
•
Mencatatkan hipotik atas seluruh tanah dan
bangunan material milik Perseroan;
•
A fully registered mortgage over all of the
Company's material land and buildings;
•
Membentuk akun pembebanan dalam dan
luar negeri sebagai bagian dari mekanisme
pengendalian dan pengawasan kas, termasuk
pembatasan capital expenditures dan
pembayaran dividen;
•
Creation of on-shore and off-shore charged
accounts as part of the cash monitoring and
control mechanism, including limitations on
the level of capital expenditures and
dividend payments;
•
Membatasi penarikan pinjaman baru;
•
Limited amounts of new debt;
•
Tidak menjaminkan seluruh aktiva, kecuali
aktiva baru yang dibiayai dari pinjaman baru
dan sebagai jaminan untuk fasilitas trade
finance; dan
•
A negative pledge on all assets, except for
new assets purchased with new money and
security for trade finance facilities; and
•
Membentuk dana pelunasan obligasi dari
penerimaan pelaksanaan rights sebagai
jaminan atas sebagian pelunasan pinjaman
Seri III.
•
Creation of a sinking fund from the
proceeds of rights exercised as security for,
and a partial payment for Series III.
Halaman - 59 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA
PANJANG (lanjutan)
a.
14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS
(continued)
a.
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
Restructured loans (continued)
Perseroan (lanjutan)
The Company (continued)
Jika diperlukan, Perseroan diperbolehkan untuk
membayar dividen tunai sebesar Rp 1 (Rupiah
penuh) per saham atau maksimum sejumlah Rp 50
miliar, agar Perseroan dapat tetap terdaftar di
bursa efek di Indonesia.
Dividen dapat
dibayarkan sampai dengan 50% dari laba bersih
jika kondisi tertentu pada tingkat tertentu dari
jumlah pinjaman yang disyaratkan telah dipenuhi.
The Company is allowed to pay a nominal
dividend of Rp 1 (full Rupiah) per share if
needed, or a maximum amount of Rp 50 billion,
in order for the Company to retain its listings on
the Indonesian Stock Exchanges. Dividends can
be paid up to 50% of net income when certain
conditions, at certain levels of outstanding debts,
have been met.
Saldo pinjaman hasil restrukturisasi Perseroan
pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah
sebagai berikut:
The balance of the Company’s restructured
loans as of 31 December 2001 and 2000 are as
follows:
2001
2000
Tranche A:
- Seri I
- Seri II
- Seri III
4,083,093
185,671
743,709
3,876,458
167,461
Tranche A:
Series I Series II Series III -
Tranche B:
- Seri I
- Seri II
- Seri III
417,364
27,680
69,840
434,698
27,680
Tranche B:
Series I Series II Series III -
4,713,808
5,319,846
Diskonto yang belum
diamortisasi
(12,593)
4,701,215
Dikurangi:
Bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Bagian jangka panjang
(15,392)
Unamortised discount
5,304,454
Less:
(813,549)
(947,506)
3,753,709
4,490,905
Kas yang diperuntukkan untuk melunasi biaya
bunga dan pokok pinjaman ditempatkan pada
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan JP
Morgan Chase Bank, Hong Kong berjumlah
masing-masing Rp 57,23 miliar dan US$ 14,82
juta pada tanggal 31 Desember 2001 dan
masing-masing Rp 64,69 miliar dan US$ 34,57
juta pada tanggal 31 Desember 2000. Jumlah
tersebut disajikan dalam akun "Kas dan deposito
berjangka yang dibatasi penggunaannya" dalam
neraca konsolidasian.
Halaman - 60 - Page
Current maturities
Non-current portion
Cash designated for interest payments and
principal repayments placed with PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk and with JP
Morgan Chase Bank, Hong Kong, as of 31
December 2001 amounted to Rp 57.23 billion
and US$ 14.82 million, respectively, and Rp
64.69 billion and US$ 34.57 million as of 31
December 2000, respectively. These amounts
are reported under the "Restricted cash and time
deposits" account in the consolidated balance
sheets.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA
PANJANG (lanjutan)
a.
14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS
(continued)
a.
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
Restructured loans (continued)
Perseroan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 30 Maret 2001, Perseroan
mempercepat pembayaran atas sisa pinjaman Seri
I sejumlah US$ 133,33 juta dan Rp 132,57 miliar
yang seharusnya baru akan jatuh tempo pada
bulan Juni dan Desember 2001.
On 30 March 2001, the Company repaid its
Series I debt in full, amounting to US$ 133.33
million and Rp 132.57 billion, which was not due
until June and December 2001.
Pada tanggal 28 Desember 2001, Perseroan
kembali mempercepat pembayaran atas angsuran
pokok Seri II sebesar 20% dari 25 % angsuran
yang seharusnya baru akan jatuh tempo pada
bulan Desember 2002, sejumlah US$ 34,75 juta
dan Rp 41,14 miliar.
On 28 December 2001 the Company repaid
20% of the Series II debt (25% of the principal)
amounting to US$ 34.75 million and Rp 41.14
billion which matures in December 2002.
Anak perusahaan
Subsidiaries
Rincian pinjaman hasil restrukturisasi anak
perusahaan adalah sebagai berikut:
Details of restructured loans of subsidiaries are
as follows:
Debitur/
Borrowers
2001
Jangka
pendek/
Current
Jumlah/
Total
Jangka
panjang/
Non-current
2000
Jangka
pendek/
Current
Jumlah/
Total
Jangka
panjang/
Non-current
US Dolar/US Dollars
PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk
(US$ 92.7 million)
963,960
963,960
-
869,418
869,418
-
PT Astra Graphia Tbk (2001: US$ 42.6
million, 2000: US$ 50.2 million)
443,404
80,288
363,116
471,392
71,476
399,916
PT Federal International Finance
(2001: US$ 15.9 million, 2000:
US$ 26.7 million)
165,319
895
164,424
250,543
-
250,543
PT Surya Artha Nusantara Finance
(2001: US$ 14.9 million, 2000:
US$ 15.9 million)
155,128
10,062
145,066
148,989
-
148,989
PT Astra Otoparts Tbk (2001: US$ 13.6
million, 2000: US$ 24.9 million)
141,536
-
141,536
234,219
-
234,219
PT Traktor Nusantara (2001: US$ 5.01
million, 2000: US$ 6.9 million)
52,079
-
52,079
65,191
-
65,191
175,240
2,600
172,640
168,840
-
168,840
-
-
-
14,070
-
14,070
514,800
34,320
480,480
-
-
-
2,611,466
1,092,125
1,519,341
2,222,662
940,894
1,281,768
PT Federal Superior Chain
Manufacturing (2001: US$ 16.8
million , 2000: US$ 18 million)
PT Federal Izumi Manufacturing
(US$ 1.5 million)
PT Tjahja Sakti Motor Corporation
(US$ 49.5 million)
Halaman - 61 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA
PANJANG (lanjutan)
a.
14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS
(continued)
a.
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
Restructured loans (continued)
Subsidiaries (continued)
Anak perusahaan (lanjutan)
Debitur/
Borrowers
Jumlah/
Total
2001
Jangka
pendek/
Current
Jangka
panjang/
Non-current
2000
Jangka
pendek/
Current
Jumlah/
Total
Jangka
panjang/
Non-current
Yen Jepang/Japanese Yen
PT Surya Artha Nusantara Finance
(2001: JPY 1.03 billion , 2000:
JPY 1.09 billion)
81,395
5,280
76,115
91,173
-
91,173
81,395
5,280
76,115
91,173
-
91,173
PT Federal International Finance
118,441
641
117,800
199,019
-
199,019
PT Surya Artha Nusantara Finance
113,596
7,368
106,228
120,965
21,998
98,967
2,205
33
2,172
-
-
-
234,242
8,042
226,200
319,984
21,998
297,986
2,927,103
1,105,447
1,821,656
2,633,819
962,892
1,670,927
Rupiah/Rupiah
PT Federal Superior Chain
Manufacturing
Jumlah/Total
Informasi lain mengenai pinjaman hasil
restrukturisasi tersebut adalah sebagai berikut:
Debitur/
Borrowers
Restrukturisasi
pada/
Restructured in
Other information relating to restructured loans
is as follows:
Jadwal
pengembalian/
Repayment
schedule
Tingkat bunga/
Interest rates
US Dolar/US Dollars
PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk
(“SLJ”)*
2000
9 cicilan/instalments (2002 - 2006)
17 cicilan/instalments (2002 - 2006)
9 cicilan/instalments (2002 - 2006)
SIBOR+1%,
10%,
3 bulanan deposito berjangka
dalam US Dolar/
3 month US Dollar time deposit
PT Astra Graphia Tbk (“AG”)
1999
10 cicilan/instalments (2000 - 2004)
dapat diperpanjang 1,5 tahun/
renewable for 1.5 years
SIBOR + 2%
PT Federal International Finance (“FIF”)
2000
beberapa cicilan/several instalments
(2000-2003)
SIBOR + 1.75%
PT Surya Artha Nusantara Finance
2000
beberapa cicilan bulanan, setiap
cicilan minimum 0,5% dari jumlah
pinjaman hasil restrukturisasi
(2000 - 2005)
several monthly instalments,
minimum each instalment 0.5% of
restructured loan (2000 - 2005)
SIBOR + 2.25%
Halaman - 62 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA
PANJANG (lanjutan)
a.
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS
(continued)
a.
Restructured loans (continued)
Subsidiaries (continued)
Anak perusahaan (lanjutan)
Debitur/
Borrowers
Restrukturisasi
pada/
Restructured in
Jadwal
pengembalian/
Repayment
schedule
Tingkat bunga/
Interest rates
US Dolar/US Dollars
PT Astra Otoparts Tbk (“AOP”)
2000
8 cicilan/instalments (2002 - 2005)
SIBOR +
(1.5% up to 2.75%)
PT Traktor Nusantara (“TN”)
1999
8 cicilan/instalments (2000- 2003)
SIBOR +
(1.5% up to 2.5%)
PT Federal Superior Chain
Manufacturing
2001
7 cicilan/instalments (2001 - 2004)
SIBOR +
(1.25% up to 3%)
PT Federal Izumi Manufacturing
2001
3 cicilan/instalments (2001 - 2002)
SIBOR +
(1.25% up to 3%)
PT Tjahja Sakti Motor Corporation
2000
8 cicilan/instalments (2002 - 2005)
SIBOR + 1.8%
2000
beberapa cicilan bulanan, setiap
cicilan minimum 0,5% dari jumlah
pinjaman hasil restrukturisasi
(2000 - 2005)/
Tingkat bunga jangka pendek
Jepang + 2,25%/
several monthly instalments,
minimum each instalment 0.5% of
restructured loan (2000 - 2005)
Japanese short term prime rate
+ 2.25%
Yen Jepang/Japanese Yen
PT Surya Artha Nusantara Finance
Rupiah/Rupiah
PT Federal International Finance
2000
beberapa cicilan/several instalments
(2000 - 2003)
Suku bunga rata-rata deposito
dalam Rupiah/
Average Rupiah deposit rate
PT Federal Superior Chain Manufacturing
2001
7 cicilan/ instalments (2001 - 2004)
Suku bunga rata-rata deposito
Rupiah 3 bulanan (maks. 35%)/
Average Rupiah three-month
deposit rate (max. 35%)
PT Surya Artha Nusantara Finance
2000
beberapa cicilan bulanan, setiap
cicilan minimum 0,5% dari jumlah
pinjaman hasil restrukturisasi
(2000 - 2008)
several monthly instalments,
minimum each instalment 0.5% of
restructured loan (2000 - 2008)
Tingkat bunga deposito berjangka
yang dijamin pemerintah + 5%/
*
Apabila suku bunga yang dibebankan lebih besar dari suku bunga
sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian restrukturisasi (pay rate
cap), maka selisihnya akan dikapitalisasi dan baru akan dilunasi
setelah tahun 2006. Sebagai akibat kondisi usaha yang tidak
menguntungkan, SLJ tidak dapat melunasi beban bunga yang
jatuh tempo di tahun 2001. Sebagai akibatnya, kreditur mungkin
meminta pelunasan segera. Oleh karena itu, pinjaman tersebut
diklasifikasi sebagai pinjaman yang jatuh tempo dalam waktu satu
tahun. Lihat Catatan 25m untuk informasi yang berhubungan
dengan kewajiban kontinjensi.
Halaman - 63 - Page
*
Government guaranteed
time deposit rate + 5%
If the interest rate charged is higher than the Pay Rate Cap in
the restructuring agreements, the difference shall be capitalised
and paid after 2006. Further, due to the unfavourable
economic conditions, SLJ was not able to meet its interest
obligations in 2001. As a result the lenders may call upon the
loans at any time. For this reason the full amount of the loans
have been classified as current liabilities. Refer to Note 25m,
for information in respect of the related contingent liability.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA
PANJANG (lanjutan)
a.
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS
(continued)
a.
Restructured loans (continued)
Anak perusahaan (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
Perjanjian restrukturisasi hutang mengharuskan
anak perusahaan tersebut di atas untuk mengikuti
mekanisme cash monitoring. AOP, FIF dan TN
telah mencapai release date, sehingga mekanisme
tersebut tidak berlaku lagi.
The above companies are subject to certain cash
monitoring requirements under the restructuring
agreements. AOP, FIF, and TN have reached the
release date, and as such are no longer subject
to cash monitoring.
Aktiva dari anak perusahaan tersebut di atas telah
digunakan sebagai jaminan. Anak perusahaan juga
tidak diijinkan untuk melakukan tindakantindakan tertentu tanpa persetujuan dari kreditur
dan harus mempertahankan rasio keuangan
tertentu (lihat Catatan 14d untuk jumlah jaminan).
The assets of the above borrowers have been
used as collateral. The companies are also
prohibited from taking certain corporate actions
without written approval from the lenders, and
must maintain certain financial ratios (refer to
Note 14d for loan security).
Pada tahun 2001, SLJ, anak perusahaan, tidak
dapat membayar kewajiban bunga atas pinjaman
hasil restrukturisasinya. Keadaan tersebut, sesuai
dengan perjanjian restrukturisasi pinjaman,
merupakan pelanggaran sehingga seluruh
pinjaman jangka panjang tersebut menjadi jatuh
tempo dan dapat diminta pembayaran seluruhnya
oleh para kreditur setiap saat.
In 2001, SLJ, a subsidiary, was not able to fulfil
its interest payment obligations on its
restructured loans and has breached the
restructured loan agreements. The subject loans
therefore became due and callable.
Sampai tanggal laporan ini, SLJ belum mendapat
pemberitahuan pengabaian (waiver) ataupun
pemberitahuan keadaan gagal bayar dari para
kreditur.
Until the date of this report, no formal waivers
for such violation nor formal notice of default
was received from the creditors.
SLJ me-renegosiasikan syarat dan jadwal
pembayaran pinjaman tersebut dengan para
kreditur. Pada Desember 2001, SLJ telah
mengajukan term sheet kepada para kreditur, akan
tetapi belum memperoleh persetujuan sampai
tanggal laporan ini.
SLJ has renegotiated the term and repayment
schedule of the loans. In December 2001, SLJ
proposed a term sheet to the creditors, however
no formal approval has been obtained as of the
date of this report.
Berdasarkan keadaan di atas, maka seluruh
pinjaman jangka panjang SLJ tersebut telah
diklasifikasi sebagai kewajiban lancar.
Based on the above conditions, all of the SLJ’s
long-term loans have been classified as current
liabilities.
Halaman - 64 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA
PANJANG (lanjutan)
14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS
(continued)
b.
b. Pinjaman bank lainnya
Kreditur/
Lenders
2001
Jangka
pendek/
Current
Jumlah/
Total
Other bank loans
Jangka
panjang/
Non-current
2000
Jangka
pendek/
Current
Jumlah/
Total
Jangka
panjang/
Non-current
Kredit Investasi US Dolar/
US Dollar investment credit
The Japan Bank for International
Cooperation (2001: US$ 17.5
million, 2000: US$ 35 million)
182,000
182,000
-
328,300
164,150
164,150
PT Bank Central Asia Tbk (2001:
US$ 3.1 million)
32,500
32,500
-
-
-
-
-
-
-
56,025
56,025
-
214,500
214,500
-
384,325
220,175
164,150
15,502
3,942
11,560
16,653
3,330
13,323
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
312,919
64,822
248,097
365,558
59,624
305,934
PT Bank Mandiri (Persero)
74,978
24,150
50,828
117,727
40,696
77,031
PT Bank Central Asia Tbk
170,838
92,055
78,783
112,689
31,097
81,592
PT Bank Panin Tbk
92,125
45,500
46,625
68,063
10,500
57,563
Standard Chartered Bank
37,500
25,000
12,500
62,500
25,000
37,500
PT Bank Mega Tbk
50,000
12,500
37,500
-
-
-
134,566
34,658
99,908
58,428
20,174
38,254
872,926
298,685
574,241
784,965
187,091
597,874
1,102,928
517,127
585,801
1,185,943
410,596
775,347
PT Bank Bali Tbk (US$ 5.9 million)
Kredit modal kerja Yen Jepang/
Japanese Yen working capital credit
PT Bank Daiwa Perdania (2001: JPY
195.9 million, 2000: JPY 200 million)
Kredit investasi Rupiah/
Rupiah investment credit
Others
Jumlah/Total
Informasi lain mengenai pinjaman bank lainnya
adalah sebagai berikut:
Kreditur/
Lenders
Jenis fasilitas/
Type of facility
Further information relating to other bank loans
is as follows:
Jadwal
Pengembalian/
Repayment
schedule
Tingkat bunga/
Interest rates
Kredit Investasi US Dolar/
US Dollar investment credit
The Japan Bank for International
Cooperation
Investment credit
4 cicilan/instalments (2001 - 2002)
LIBOR + 0.125%
PT Bank Central Asia Tbk
Investment credit
2 cicilan/instalments (2002)
10%
Halaman - 65 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA
PANJANG (lanjutan)
b.
b. Pinjaman bank lainnya (lanjutan)
Kreditur/
Lenders
14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS
(continued)
Jenis fasilitas/
Type of facility
Other bank loans (continued)
Jadwal
pengembalian/
Repayment
schedule
Tingkat bunga/
Interest rates
Kredit modal kerja Yen Jepang/
Japanese Yen working capital credit
PT Bank Daiwa Perdania
Working capital
47 cicilan/instalments (2001 - 2005)
LIBOR + 0.875%
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Investment credit
beberapa cicilan/several instalments
(2002 - 2010)
12% - 17.5%
PT Bank Mandiri (Persero)
Investment credit
beberapa cicilan/several instalments
(2000 - 2006)
12% - 21%
PT Bank Central Asia Tbk
Investment credit
2-10 cicilan/instalments (2000 - 2005) 15% - 18%
PT Bank Panin Tbk
Investment credit
36 cicilan/instalments (2002 - 2004)
Kredit investasi Rupiah/
Rupiah investment credit
16% - 19.18%
Pada tahun 2001 PT Arjuna Perdana Mahkota
Plywood, anak perusahaan tidak langsung melalui
PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk melunasi
pinjaman dari PT Bank Bali Tbk. Demikian pula
PT Indokarlo Perkasa dan PT Cipta Piranti
Tehnik anak perusahaan tidak langsung melalui
PT Astra Otoparts Tbk melunasi pinjamannya
(termasuk pinjaman jangka pendek) dari PT Bank
Central Asia dan PT Bank Tokai Lippo.
In 2001, PT Arjuna Perdana Mahkota Plywood,
an indirect subsidiary through PT Sumalindo
Lestari Jaya Tbk, settled its loan from PT Bank
Bali Tbk. PT Indokarlo Perkasa and PT Cipta
Piranti Tehnik, indirect subsidiaries through PT
Astra Otoparts Tbk, also settled their loans
(including the short term loan) from PT Bank
Central Asia Tbk and PT Bank Tokai Lippo.
Penyelesaikan pinjaman tersebut mendapatkan
potongan sehingga mendapatkan penghasilan
luar biasa sejumlah Rp 31,41 miliar setelah pajak.
These loans were settled with reduced amounts
resulting in extraordinary income of Rp 31.41
billion, net of tax.
Lihat Catatan 14d untuk jaminan atas pinjaman
ini.
Refer to Note 14d for details of loans security.
Halaman - 66 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
14. HUTANG BANK DAN LAIN-LAIN JANGKA
PANJANG (lanjutan)
c.
Pinjaman dari pihak
hubungan istimewa
yang
Kreditur/
Lenders
14. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS
(continued)
c.
mempunyai
Jumlah/
Total
2001
Jangka
pendek/
Current
Related party loans
Jangka
panjang/
Non-current
2000
Jangka
pendek/
Current
Jumlah/
Total
Jangka
panjang/
Non-current
Isuzu Motors Asia Ltd. (2001: US$ 53.8
million, 2000: US$ 60 million)
559,000
234,000
325,000
562,800
58,625
504,175
Marubeni Corporation (2001: US$ 24
million and JPY 1.6 billion,
2000: US$ 30 million)
380,921
62,400
318,521
281,400
56,280
225,120
Itochu Corporation (2001: US$ 30
million, 2000: US$ 40 million)
312,000
104,000
208,000
375,200
93,800
281,400
48,690
-
48,690
-
-
-
1,300,611
400,400
900,211
1,219,400
208,705
1,010,695
Nissan Diesel Motor Co., Ltd.
(JPY 615 million)
Informasi lain mengenai pinjaman dari pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
Other information on related party loans is
as follows:
Jadwal
pengembalian/
Repayment
schedule
Kreditur/
Lenders
Tingkat bunga/
Interest rates
Isuzu Motors Asia Ltd.
4 - 7 cicilan/instalments (2001 – 2005)
LIBOR + 1%
Marubeni Corporation
5 cicilan/instalments (2001 – 2005)
Revolving
LIBOR + (0.5% up to 1%)
Japanese LTPR + 2%
Itochu Corporation
5 cicilan/instalments (2001 – 2005)
LIBOR + 1%
Nissan Diesel Motor Co., Ltd.
6 cicilan/instalments (2003 – 2006)
2.8%
Lihat Catatan 14d untuk jaminan atas pinjaman
ini.
d. Jaminan pinjaman anak perusahaan
Refer to Note 14d for details of loan security.
d.
Pada tanggal 31 Desember 2001, pinjaman
tertentu sejumlah US$ 321,84 juta, JPY 3,50
miliar dan Rp 1,04 triliun yang diperoleh anak
perusahaan tertentu dijamin dengan piutang usaha,
persediaan, piutang pembiayaan, penyertaan pada
perusahaan asosiasi dan aktiva tetap anak
perusahaan serta jaminan dari pemegang saham
asing anak perusahaan tertentu (lihat Catatan 5, 6,
9, 10 dan 11).
Halaman - 67 - Page
Loan security - subsidiaries
As of 31 December 2001, loans amounting to
US$ 321.84 million, JPY 3.50 billion and
Rp
1.04 trillion obtained by certain subsidiaries are
secured by trade receivables, inventories,
financing receivables, investments in associated
companies and fixed assets and Corporate
Guarantees from foreign shareholders of the
subsidiaries (refer to Notes 5, 6, 9, 10 and 11).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
15. BONDS
15. OBLIGASI
2001
2000
Obligasi hasil restrukturisasi
Perseroan
Obligasi PT Astra Agro Lestari Tbk
Obligasi PT Astra Sedaya Finance
3,484,925
486,157
292,779
4,178,434
488,400
292,388
The Company’s restructured bonds
PT Astra Agro Lestari Tbk bonds
PT Astra Sedaya Finance bonds
Jumlah
4,263,861
4,959,222
Total
Dikurangi:
- Bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Bagian jangka panjang
a.
Less:
(564,085)
(542,143)
4,417,079
3,699,776
a.
Obligasi hasil restrukturisasi Perseroan
2001
Diskonto yang belum
diamortisasi
Bersih
Dikurangi:
Bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Bagian jangka panjang
Long-term portion
The Company’s restructured bonds
2000
Terdiri dari:
Tranche A (dalam US Dolar)
- Seri I
- Seri II
- Seri III
Tranche B (dalam Rupiah)
- Seri I
- Seri II
- Seri III
Current portion -
The bonds consist of:
2,316,315
1,080,612
479,477
2,499,797
1,054,856
343,796
64,240
62,667
384,176
71,670
3,804,963
4,552,643
(320,038)
3,484,925
(374,209)
4,178,434
Tranche A (in US Dollars)
Series I Series II Series III Tranche B (in Rupiah)
Series I Series II Series III -
Unamortised discount
Net
Less:
(564,085)
2,920,840
(542,143)
3,636,291
Halaman - 68 - Page
Current maturities
Non-current portion
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
15. BONDS (continued)
15. OBLIGASI (lanjutan)
a.
Obligasi hasil
(lanjutan)
restrukturisasi
a.
Perseroan
Berdasarkan surat dari PT Pemeringkat Efek
Indonesia (PT Pefindo) No. 342/PEF-Dir/X/2001
tanggal 3 Oktober 2001, obligasi Rupiah Tranche
B Perseroan yang telah direstrukturisasi mendapat
peringkat idB+. Selanjutnya lihat Catatan 14
mengenai restrukturisasi hutang Perseroan.
According to a letter from PT Pemeringkat Efek
Indonesia (PT Pefindo) No. 342/PEFDir/X/2001 dated 3 October 2001, the credit
rating of the Company's Tranche B restructured
Rupiah bonds is idB+. Please refer to Note 14
in respect of the Company’s debt restructuring.
b.
b. Obligasi lain
Berikut ini disajikan rincian obligasi lain:
Debitur/
Borrowers
Jumlah/
Total
The Company’s restructured bonds (continued)
Other bonds
Details of other bonds are presented below:
2001
Jangka
pendek/
Current
Jangka
panjang/
Non-current
Jumlah/
Total
2000
Jangka
pendek/
Current
Jangka
panjang/
Non-current
PT Astra Agro Lestari Tbk
486,157
-
486,157
488,400
-
488,400
PT Astra Sedaya Finance
292,779
-
292,779
292,388
-
292,388
778,936
-
778,936
780,788
-
780,788
Debitur/
Borrowers
Jatuh tempo/
Maturity
Tingkat bunga/
Interest rates
Lain-lain/
Security
PT Astra Agro Lestari Tbk
15 Mar 2005
17.7%
Tanpa jaminan. Dana pelunasan obligasi
perlu disiapkan/
Unsecured with a sinking fund required
to be set up.
PT Astra Sedaya Finance
29 Mar 2003
17.68%
Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutang
pembiayaan konsumen sampai dengan 60%
dari total pokok obligasi, jika nilai obligasi
jatuh dibawah BBB/
Secured by fiduciary guarantee from the
consumer financing receivables amounting
to 60% of the total principal of the bonds,
if the rating of the bonds falls below BBB.
Anak perusahaan tersebut di atas juga tidak
diijinkan untuk melakukan tindakan-tindakan
tertentu tanpa persetujuan dari kreditur dan harus
mempertahankan rasio keuangan tertentu.
Halaman - 69 - Page
The subsidiaries are also prohibited from taking
certain corporate actions without written
approval from the lenders, and must maintain
certain financial ratios.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
16. REFORESTATION LOANS
16. PINJAMAN DANA REBOISASI
Pinjaman Dana Reboisasi (DR) merupakan pinjaman
dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan Republik
Indonesia yang disalurkan melalui PT Bank Mandiri
(Persero) untuk membiayai pengembangan Hutan
Tanaman Industri PT Sumalindo Hutani Jaya dan PT
Surya Hutani Jaya, anak perusahaan tidak langsung,
dengan rincian sebagai berikut:
2001
Pinjaman DR - tanpa bunga
Pinjaman DR - dengan bunga
komersial
Bunga pinjaman DR
Jumlah
Reforestation loans represent loans from the Ministry
of Forestry and Plantations of the Republic of
Indonesia through PT Bank Mandiri (Persero), to
finance the industrial timber plantations of PT
Sumalindo Hutani Jaya and PT Surya Hutani Jaya,
indirect subsidiaries. Details are as follows:
2000
96,731
96,731 Reforestation loans - without interest
Reforestation loans - with
86,406
interest
66,952
Interest on reforestation loans
86,406
87,668
250,089
270,805
Total
Pinjaman ini dijamin oleh PT Sumalindo Lestari Jaya
Tbk, anak perusahaan, serta dijamin dengan aktiva
tetap dan persediaan milik PT Sumalindo Hutani Jaya
dan PT Surya Hutani Jaya dan dibayar melalui
angsuran tengah tahunan sampai dengan tanggal 15
Januari 2008.
The loans are guaranteed by PT Sumalindo Lestari
Jaya Tbk, a subsidiary and are secured by the fixed
assets and inventories of PT Sumalindo Hutani Jaya
and PT Surya Hutani Jaya, payable in semi-annual
instalments up to 15 January 2008.
Sejak tahun 1998, kedua anak perusahaan tidak
langsung tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban
pembayaran angsuran pinjaman dana reboisasi yang
jatuh tempo.
Sejak tahun 1998, kedua anak
perusahaan tersebut telah mengajukan permohonan
restrukturisasi pinjaman dana reboisasi kepada
Departemen Kehutanan dan Perkebunan Republik
Indonesia. Namun sampai dengan tanggal laporan ini,
permohonan tersebut masih menunggu persetujuan
resmi dari instansi tersebut.
Since 1998, neither indirect subsidiary has been able
to fulfil their obligations in respect to the amounts
due. Since 1998, both indirect subsidiaries have
requested the restructuring of their reforestation
loans from the Ministry of Forestry and Plantation of
the Republic of Indonesia. However, as of the date of
this report, the requests are still awaiting formal
approval by the Ministry.
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, kegagalan dalam
memenuhi
kewajiban
pinjaman
tersebut
mengakibatkan pinjaman dana reboisasi ini
sewaktu-waktu dapat diminta pembayarannya
sekaligus. Oleh karena itu, pada tanggal 31 Desember
2001 dan 2000, kewajiban tersebut diklasifikasikan
sebagai kewajiban jangka pendek (lihat Catatan 25m).
Under the loan agreements, the above mentioned
default of obligations by indirect subsidiaries make
their long-term reforestation loans callable, and
therefore they have been reclassified as current
liabilities as of 31 December 2001 and 2000 (refer
to Note 25m).
Halaman - 70 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
17. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN
17. MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF
SUBSIDIARIES
Rincian proporsi pemilikan pemegang saham minoritas
atas aktiva bersih dan laba/(rugi) bersih anak
perusahaan yang dikonsolidasi berdasarkan segmen
industri adalah sebagai berikut:
Details of minority interest shares in the net assets
and net income/(losses) of the consolidated
subsidiaries, per industry segment, are as follows:
2001
Investee
Otomotif
Jasa keuangan
Perkebunan
Perkayuan
Teknologi informasi
Alat-alat berat
Lain-lain
Saldo awal/
Beginning
855,490
319,740
422,260
89,030
45,059
17,278
727
1,749,584
Laba/
(rugi)
bersih/
Net income/
(Loss)
Dividen/
Dividends
Lain-lain/
Others
Saldo Akhir/
Ending
334,790
116,525
37,430
(87,144)
4,156
5,892
(24)
(40,594)
(20,532)
(5,915)
(1,716)
-
(108,793)
6,162
(4,386)
(1,879)
379
(383)
-
1,040,893
421,895
449,389
7
49,594
21,071
703
411,625
(68,757)
(108,900)
1,983,552
Investee
Automotive
Financial services
Agribusiness
Wood based
Information technology
Heavy equipment
Others
2000
Investee
Otomotif
Jasa keuangan
Perkebunan
Perkayuan
Teknologi informasi
Alat-alat berat
Lain-lain
Saldo awal/
Beginning
657,836
300,106
421,449
197,149
37,430
12,653
(3,857)
1,622,766
Laba/
(rugi)
bersih/
Net income/
(Loss)
Dividen/
Dividends
Lain-lain/
Others
Saldo Akhir/
Ending
264,037
68,087
28,817
(110,752)
4,215
3,974
(25)
(25,814)
(54,353)
(2,419)
(273)
(2)
-
(40,569)
5,900
(25,587)
2,633
3,687
653
4,609
855,490
319,740
422,260
89,030
45,059
17,278
727
258,353
(82,861)
(48,674)
1,749,584
Halaman - 71 - Page
Investee
Automotive
Financial services
Agribusiness
Wood based
Information technology
Heavy equipment
Others
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
18. SHARE CAPITAL
18. MODAL SAHAM
Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember
2001 dan 2000 adalah sebagai berikut:
Details of shareholders as of 31 December 2001 and
2000 are as follows:
2001
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh/
Number of shares
issued and
fully paid
Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd.
Toyota Motor Corporation
Norbax Inc.
GSIC C.
Kour Nam Tiang (Direktur)
Budi Setiadharma (Direktur)
Neville Barry Venter (Komisaris)
Lain-lain (masing-masing
kepemilikan di bawah 5%)
Persentase
pemilikan/
Percentage
of ownership
Jumlah/
Amount
778,880,961
192,000,000
145,817,540
137,987,933
1,250,000
360,000
100,000
30.69%
7.56%
5.74%
5.44%
0.05%
0.02%
0.00%
1,281,783,349
50.50%
2,538,179,783
100.00 %
389,440
Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd.
96,000
Toyota Motor Corporation
72,909
Norbax Inc
68,994
GSIC C.
625
Kour Nam Tiang (Director)
180
Budi Setiadharma (Director)
50 Neville Barry Venter (Commissioner)
Others
640,892
(each ownership less than 5%)
1,269,090
2000
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh/
Number of shares
issued and
fully paid
Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd.
Toyota Motor Corporation
Norbax Inc.
GSIC C.
Benny Subianto (Komisaris)
Kour Nam Tiang (Direktur)
Budi Setiadharma (Direktur)
Hagianto Kumala (Direktur)
Edwin Soeryadjaya (Komisaris)
Lain-lain (masing-masing
kepemilikan di bawah 5%)
Persentase
pemilikan/
Percentage
of ownership
Jumlah/
Amount
778,880,961
192,000,000
175,669,040
133,069,433
553,000
545,000
360,000
50,000
7,500
31.07 %
7.66 %
7.01 %
5.31 %
0.02 %
0.02 %
0.01 %
0.00 %
0.00 %
389,440
96,000
87,835
66,535
277
273
180
25
4
1,225,507,462
48.90 %
612,752
2,506,642,396
100.00 %
1,253,321
Penambahan saham yang beredar berasal dari eksekusi
rights dan opsi pemilikan saham oleh karyawan (lihat
Catatan 19).
Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd.
Toyota Motor Corporation
Norbax Inc.
GSIC C.
Benny Subianto (Commissioner)
Kour Nam Tiang (Director)
Budi Setiadharma (Director)
Hagianto Kumala (Director)
Edwin Soeryadjaya (Commisioner)
Others
(each ownership less than 5%)
The increase in issued share capital is from the
exercise of rights and employee stock options (refer
to Note 19).
Halaman - 72 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
19. TAMBAHAN MODAL DISETOR
2001
Selisih antara pembayaran yang
diterima dengan nilai nominal
- bersih
Rights yang belum dieksekusi
Opsi pemilikan saham karyawan
yang belum dieksekusi
2000
279,185
23,656
255,013
33,511
36,272
41,709
339,113
330,233
Excess of proceeds over
par value - net
Rights not yet exercised
Employee stock options not
yet exercised
Perseroan telah menerbitkan sejumlah 258.398.155
rights kepada kreditur dan pemegang obligasi Seri III
dengan nilai wajar sebesar Rp 400 per right dimana
setiap pemegang satu right berhak membeli satu saham
dengan harga Rp 500 (Rupiah penuh) per saham.
Rights ini dapat dieksekusi sejak tanggal 1 Juli 1999
sampai dengan 31 Desember 2003 (lihat Catatan 14).
Jumlah rights yang telah dieksekusi sampai dengan 31
Desember 2001 dan 2000 adalah masing-masing
sejumlah 199.257.809 dan 174.620.422 saham.
The Company has issued 258,398,155 rights to
Series III creditors and bondholders at a fair value
of Rp 400 per right, which allow the rights holder to
purchase one share at the price of Rp 500 (full
Rupiah) per share for each right. The rights are
exercisable commencing 1 July 1999 expiring
31 December 2003 (refer to Note 14). Rights already
exercised up to 31 December 2001 and 2000 are
199,257,809 and 174,620,422 respectively.
Berdasarkan perjanjian restrukturisasi hutang
Perseroan, dana yang diterima pada saat eksekusi
rights harus digunakan sebagai dana pelunasan
obligasi. Jumlah dana yang diterima dari eksekusi
rights dicatat sebagai "Dana pelunasan obligasi" dalam
neraca konsolidasian. Jumlah dana tersebut pada
tanggal 31 Desember 2001 adalah Rp 86,39 miliar dan
US$ 4,4 juta (setara dengan Rp 132,38 miliar). Jumlah
dana tersebut pada tanggal 31 Desember 2000 adalah
Rp 65,06 miliar dan US$ 4,26 miliar (setara dengan Rp
105,36 miliar).
Based on the debt restructuring agreement relating
to the bonds, funds received from the rights exercised
are deposited into a bond sinking fund. Funds
received from the rights exercised are recorded as
"Bond sinking funds" in the consolidated balance
sheets. The balance as of 31 December 2001
amounted to Rp 86.39 billion and US$ 4.4 million
(total equivalent of Rp 132.38 billion). The balance
as of 31 December 2000 amounted to Rp 65.06
billion and US$ 4.26 million (total equivalent of Rp
105.36 billion).
Sehubungan dengan opsi pemilikan saham yang
diberikan kepada karyawan dan eksekutif Perseroan
dan anak perusahaan sebanyak 6.900.000 opsi telah
dieksekusi selama tahun 2001 dan sisanya sebanyak
56.740.500 opsi masih beredar (lihat Catatan 26).
With regard to the stock options granted to the
Company's and subsidaries' employees and
executives, 6,900,000 options have been exercised
during 2001. The remaining 56,740,500 options are
still outstanding (refer to Note 26).
Halaman - 73 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
20. NET REVENUES
20. PENGHASILAN BERSIH
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (lihat Catatan 23b)
2001
2000
27,574,702
24,447,386
2,548,021
3,956,384
30,122,723
28,403,770
Third parties
Related parties
(refer to Note 23b)
Tidak ada penjualan kepada pihak ketiga yang
melebihi 10% dari total penjualan.
No sales to third parties exceed 10% of total sales.
Lihat Catatan 22 untuk penjualan berdasarkan segmen
industri.
Refer to Note 22 for sales by industry segment.
21. OPERATING EXPENSES
21. BEBAN USAHA
2001
Gaji, upah, bonus dan kesejahteraan
(lihat Catatan 26 dan 27)
Iklan dan promosi
Komisi penjualan
Penyusutan dan amortisasi
Beban gudang dan pengepakan
Honorarium tenaga ahli
Perbaikan dan pemeliharaan
Alat tulis dan beban kantor lainnya
Perjalanan dan transportasi
Komunikasi
Sewa
Pajak dan perizinan
Sumbangan dan representasi
Penyisihan piutang tak tertagih
Klaim
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 50 miliar)
2000
Salaries, wages, bonuses and welfare
(refer to Notes 26 and 27)
Advertising and promotion
Sales commissions
Depreciation and amortisation
Warehousing and packaging
Professional fees
Repairs and maintenance
Supplies and other office expenses
Travelling and transportation
Communications
Rent
Taxes and licenses
Donations and representation
Bad debts
Claims
Others
195,285
(below Rp 50 billion each)
1,079,631
363,013
249,707
187,694
191,763
119,548
104,582
90,367
77,990
74,196
64,162
62,607
53,263
45,547
2,769
864,212
294,860
195,480
182,173
140,455
89,540
102,585
71,580
76,121
57,846
19,352
56,734
38,939
106,301
51,154
213,169
2,980,008
2,542,617
Halaman - 74 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
22. SEGMENT INFORMATION
22. INFORMASI SEGMEN USAHA
Informasi mengenai segmen industri Perseroan dan
anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Penghasilan bersih/
Net revenues
2001
2000
25,567,228
1,228,102
1,417,491
887,610
24,737,287
814,793
1,141,310
838,128
1,951,890
348,469
318,631
(60,767)
713,680
292,301
16,311
634,622
251,225
42,362
54,899
35,449
(18,346)
Jumlah
30,122,723
28,459,727
-
Konsolidasian
30,122,723
(55,957)
28,403,770
Jumlah aktiva/
Total assets
2001
2000
Laba/(rugi) usaha/
Operating income/(loss)
2001
2000
Otomotif
Jasa keuangan
Perkebunan
Perkayuan
Teknologi
informasi
Alat-alat berat
Lain-lain
Eliminasi*
Details of the Company's and subsidiaries’ industry
segments are as follows:
2,149,065
78,298
259,143
21,953
48,609
33,950
(14,228)
2,630,225
2,576,790
46,636
-
2,676,861
2,576,790
* Eliminasi antar segmen industri
19,441,282
4,170,929
2,498,975
1,607,559
19,636,893
3,456,127
2,383,202
1,843,759
Automotive
Financial services
Agribusiness
Wood based
Information
technology
Heavy equipment
Others
830,837
201,368
915,520
848,355
185,853
926,347
29,666,470
29,280,536
(3,092,924)
(2,417,792)
Eliminations*
26,573,546
26,862,744
Consolidated
Total
Elimination between industry segments*
23. INFORMASI MENGENAI
PIHAK-PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
23. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usaha yang normal, Perseroan dan
anak perusahaan mengadakan transaksi dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang
terutama terdiri dari penjualan, pembelian, uang muka
dan transaksi keuangan lainnya.
The Company and subsidiaries, in their regular
conduct of business, have engaged in transactions
with related parties principally consisting of sales,
purchases, advances and financial transactions.
a.
a. Nature of relationship and transactions:
Sifat hubungan dan transaksi:
Rincian dari sifat hubungan dan transaksi
pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa adalah sebagai berikut:
Details of the nature of relationships and
transactions with related parties are as follows:
i.
i.
Anak perusahaan langsung dan tidak
langsung
Lihat Catatan 1 untuk daftar anak
perusahaan.
Halaman - 75 - Page
Direct and indirect subsidiaries
Refer to Note 1 for the list of the Company’s
direct subsidiaries.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
23. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
23. INFORMASI MENGENAI
PIHAK-PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
a.
a.
Sifat hubungan dan transaksi: (lanjutan)
ii.
Perusahaan terasosiasi secara langsung dan
tidak langsung
Nature of relationship and transactions:
(continued)
ii.
Lihat Catatan 10 untuk perusahaan asosiasi
langsung Perseoran dan anak perusahaan.
Refer to Note 10 for the Company’s and
subsidiaries’ direct associates.
Lihat dibawah ini untuk perusahaan asosiasi
tidak langsung:
Refer below for indirect associates:
•
•
•
•
PT Berau Coal
PT Bina Pertiwi
PT Kokusai Godo Denso Indonesia
PT Pamapersada Nusantara
•
•
•
•
PT Pandu Dayatama Patria
PT Showa Indonesia Mfg.
PT Suryaraya Rubberindo Industries
Sunray Pte., Ltd.
iii. Companies for which a substantial
portion of the voting power is owned,
directly or indirectly, by key management
personnel (including close members of
family) and companies which have
common key management personnel are
as follows:
iii. Perusahaan yang hak suaranya dimiliki
secara substansial, baik secara langsung
maupun tidak langsung, oleh anggota
manajemen kunci (termasuk anggota
keluarga dekat) dan perusahaan yang
memiliki anggota manajemen kunci yang
sama:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
*
Direct and indirect associates
Aisin Chemical Co., Ltd.
Aisin Seiki Co., Ltd.
Asahi Forging Co., Ltd.
Cycle and Carriage Ltd.
Daido Kogyo Co., Ltd.
Isuzu Motors Asia Ltd.
Isuzu Motors Ltd.
Itochu Corporation
Izumi Industrial Ltd.
Japan Storage Battery Co., Ltd.
Keihin Seimitsu Kogyo Co., Ltd.
Myanmar Astra Chinte Motor Ltd
Nissan Diesel Motor Co., Ltd.
Nittoh Kogaku K.K.
PT Adira Dinamika Mobilindo
PT Adira Dwi Mobilindo
PT Akitajaya Mobilindo *
PT Anekaragam Mobilindo *
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PT Astrido Jaya Mobilindo *
PT Autonusa Binindo Cipta *
PT Bank Universal Tbk *
PT Century Batteries Indonesia Ltd
PT Ciptajaya Mobilindo *
PT Daikin Clutch Indonesia
PT Daya Adira Mustika *
PT EDS Manufacturing Indonesia *
PT Inkoasku
PT Karyanusa Eka Daya
PT Mitra Pinastika Mustika *
PT Mobilindo Sumber Karya *
PT Nusa Toyotetsu Indonesia
PT Palingda Nasional
PT Pandu Dian Pertiwi
PT Sugity Creatives
Toyota Motor Corporation
Toyota Motor Philippines Corporation
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sampai dengan
akhir 2001.
Halaman - 76 - Page
*
Related party until the end of 2001.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
23. INFORMASI MENGENAI
PIHAK-PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
a.
23. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
a.
Sifat hubungan dan transaksi: (lanjutan)
Nature of relationship and transactions:
(continued)
iii. Perusahaan yang hak suaranya dimiliki
secara substansial, baik secara langsung
maupun tidak langsung, oleh anggota
manajemen kunci (termasuk anggota
keluarga dekat) dan perusahaan yang
memiliki anggota manajemen kunci yang
sama: (lanjutan)
•
•
•
PT Artimas Kencana Murni
•
Marubeni Corporation
•
Multico System Engineering Pte. Ltd., •
Singapore
•
PT Chuhatsu Indonesia
(dahulu/formerly PT Tri Satria
Utama)
iii. Companies for which a substantial
portion of the voting power is owned,
directly or indirectly, by key management
personnel (including close members of
family) and companies which have
common key management personnel are
as follows: (lanjutan)
Nissan Diesel Motor Japan
Toyota Tsusho Corporation
Toyota Motor Asia Pacific, Pte., Ltd.
(dahulu/formerly Toyota Motor Management
Services Singapore Pte., Ltd, Singapore.)
iv. Dimiliki oleh karyawan Perseroan dan anak
perusahaan:
•
iv. Owned by Astra Company and subsidiaries’
employees:
Koperasi Karyawan Astra
b.
b. Penjualan
Sales
Details of sales to related parties are as follows:
Rincian penjualan kepada pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
2001
%*
Toyota Motor Asia
Pacific, Pte., Ltd.
Toyota Motor Corporation
PT Adira Dinamika
Mobilindo
Isuzu Motors Asia, Ltd.
PT Astra Honda Motor
PT Adira Dwi Mobilindo
PT Mesin Isuzu Indonesia
PT Astra Daihatsu Motor
Toyota Tsusho Co., Ltd.
PT EDS Manufacturing
Indonesia
PT Pamapersada Nusantara
2000
Rp
%*
Rp
2.94
1.22
885,948
367,568
2.66
1.08
755,051
309,286
1.18
0.90
0.72
0.42
0.37
0.20
0.11
355,917
271,965
216,287
126,546
81,883
61,633
31,672
0.58
0.25
0.27
0.33
0.04
0.23
0.06
165,662
70,840
76,083
93,279
10,545
65,285
17,049
Toyota Motor Asia
Pacific, Pte., Ltd.
Toyota Motor Corporation
PT Adira Dinamika
Mobilindo
Isuzu Motors Asia, Ltd.
PT Astra Honda Motor
PT Adira Dwi Mobilindo
PT Mesin Isuzu Indonesia
PT Astra Daihatsu Motor
Toyota Tsusho Co., Ltd.
0.10
0.10
30,347
28,621
0.09
-
26,429
-
PT EDS Manufacturing Indonesia
PT Pamapersada Nusantara
Halaman - 77 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
23. INFORMASI MENGENAI
PIHAK-PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
23. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
b.
b. Penjualan (lanjutan)
2001
%*
Sales (continued)
2000
Rp
%*
Rp
PT Showa Indonesia Mfg.
PT Pramindo Ikat Nusantara
PT United Tractors Tbk
PT Aisin Chemical
Isuzu Motor Limited
PT Kayaba Indonesia
PT GS Battery Inc.
PT Denso Indonesia
Corporation
PT Inti Ganda Perdana
PT Wahana Eka Paramitra
PT Berau Coal
PT Kokusai Godo Denso
Indonesia
PT Astra Auto Finance
PT Fuji Technica Indonesia
PT Mitra Pinastika Mustika
PT Daya Adira Mustika
PT Akitajaya Mobilindo
PT Astrido Jaya Mobilindo
PT Ciptajaya Mobilindo
PT Mobilindo Sumber Karya
PT Autonusa Binindo Cipta
PT Anekaragam Mobilindo
PT Tjahja Sakti Motor
Corporation
Toyota Motor Philippines
Corporation
Toyota Motor Vietnam
Co., Ltd.
PT Bank Universal Tbk **
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar)
0.06
0.05
0.05
0.02
0.02
0.00
0.00
19,314
15,770
13,863
6,905
6,456
4,870
4,529
0.04
0.01
0.02
-
10,830
3,808
5,070
-
PT Showa Indonesia Mfg.
PT Pramindo Ikat Nusantara
PT United Tractors Tbk
PT Aisin Chemical
Isuzu Motor Limited
PT Kayaba Indonesia
PT GS Battery Inc.
0.00
0.00
0.00
0.00
4,244
2,856
2,618
2,303
0.02
0.01
-
5,979
1,895
-
PT Denso Indonesia Corporation
PT Inti Ganda Perdana
PT Wahana Eka Paramitra
PT Berau Coal
0.00
0.00
0.00
-
2,159
1,381
1,183
-
0.01
3.15
1.72
0.88
0.77
0.54
0.47
0.32
0.23
1,577
895,722
489,949
249,538
218,684
153,229
133,678
91,826
65,361
PT Kokusai Godo Denso Indonesia
PT Astra Auto Finance
PT Fuji Technica Indonesia
PT Mitra Pinastika Mustika
PT Daya Adira Mustika
PT Akitajaya Mobilindo
PT Astrido Jaya Mobilindo
PT Ciptajaya Mobilindo
PT Mobilindo Sumber Karya
PT Autonusa Binindo Cipta
PT Anekaragam Mobilindo
-
-
0.08
22,998
-
-
0.01
3,167
PT Tjahja Sakti Motor Corporation
Toyota Motor Philippines
Corporation
-
-
0.01
0.01
2,335
2,260
0.00
1,183
0.03
8,969
Toyota Motor Vietnam Co., Ltd.
PT Bank Universal Tbk **
Others (below
Rp 1 billion each)
Total Penjualan
8.46
2,548,021
13.92
3,956,384
Total Sales
*
% terhadap jumlah penjualan
**
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sampai dengan
akhir 2001.
Penjualan barang ke pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dilakukan berdasarkan
persyaratan dan harga yang wajar (arm’s length
basis).
Halaman - 78 - Page
*
**
% of total sales
Related party until the end of 2001.
Sales of goods to related parties are on an arm’s
length basis.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
23. INFORMASI MENGENAI
PIHAK-PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
c.
23. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
c.
Pembelian
Purchases
Rincian pembelian dari pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
Details of purchases from related parties are as
follows:
2001
%*
Toyota Motor Corporation
PT Astra Honda Motor
PT Astra Daihatsu Motor
Toyota Motor Asia
Pacific, Pte., Ltd.
PT Mesin Isuzu Indonesia
PT Denso Indonesia
Corporation
PT GS Battery Inc.
Toyota Tsusho Corporation
PT Sugity Creatives
PT Century Batteries
Indonesia Ltd.
PT Nusa Toyotetsu Indonesia
PT EDS Manufacturing
Indonesia
Isuzu Motors Asia Ltd.
Itochu Corporation
PT Kayaba Indonesia
PT Tri Dharma Wisesa
Aisin Seiki Co., Ltd.
PT Inti Ganda Perdana
PT AT Indonesia
PT Chuhatsu Indonesia
PT Palingda Nasional
PT United Tractors Tbk
PT Wahana Eka Paramitra
PT Daikin Clutch Indonesia
PT Pandu Dayatama Patria
PT Batu Penggal Chemical
Industry
PT Mandau Abadi
PT SKF Indonesia
PT NHK Gasket Indonesia
PT Inkoasku
PT Gemala Kempa Daya
Isuzu Motor, Ltd.
PT Suryaraya Rubberindo Ind.
PT Fuji Technica Indonesia
Aisin Chemical Co. Ltd.
PT Federal Nittan Industries
Multico Systems
Engineering Ltd.
PT Tjahja Sakti Motor
Corporation
2000
Rp
%*
Rp
14.36
12.73
6.53
3,513,882
3,114,017
1,597,365
15.83
15.91
8.43
3,686,623
3,704,995
1,962,862
4.41
4.00
1,079,104
979,504
4.20
2.85
977,414
662,990
Toyota Motor Corporation
PT Astra Honda Motor
PT Astra Daihatsu Motor
Toyota Motor Asia
Pacific, Pte., Ltd.
PT Mesin Isuzu Indonesia
2.91
1.52
0.85
0.84
712,885
371,853
208,570
205,880
2.60
1.30
1.16
605,783
302,362
270,403
PT Denso Indonesia Corporation
PT GS Battery Inc.
Toyota Tsusho Corporation
PT Sugity Creatives
0.74
0.58
181,676
142,280
0.66
152,981
PT Century Batteries Indonesia Ltd
PT Nusa Toyotetsu Indonesia
0.42
0.37
0.36
0.34
0.26
0.25
0.22
0.19
0.11
0.10
0.10
0.08
0.08
0.07
102,308
90,495
87,983
84,297
62,443
60,039
54,890
45,381
27,403
25,437
24,538
18,972
18,541
17,984
0.51
0.32
0.37
0.24
0.25
0.33
0.22
0.23
0.11
0.04
0.17
0.27
0.01
0.02
119,536
75,385
85,066
57,135
59,240
77,086
51,854
53,574
25,266
10,060
40,697
62,905
2,255
4,132
PT EDS Manufacturing Indonesia
Isuzu Motors Asia Ltd.
Itochu Corporation
PT Kayaba Indonesia
PT Tri Dharma Wisesa
Aisin Seiki Co., Ltd.
PT Inti Ganda Perdana
PT AT Indonesia
PT Chuhatsu Indonesia
PT Palingda Nasional
PT United Tractors Tbk
PT Wahana Eka Paramitra
PT Daikin Clutch Indonesia
PT Pandu Dayatama Patria
0.06
0.06
0.05
0.05
0.05
0.04
0.04
0.03
0.03
0.02
0.02
15,583
13,973
12,602
11,755
11,084
10,156
10,040
8,014
7,397
5,381
4,328
0.02
0.06
0.03
0.02
0.03
0.03
0.29
0.03
0.01
0.03
0.01
3,535
13,013
7,929
5,124
7,694
6,426
67,612
7,097
3,473
6,899
1,911
PT Batu Penggal Chemical Industry
PT Mandau Abadi
PT SKF Indonesia
PT NHK Gasket Indonesia
PT Inkoasku
PT Gemala Kempa Daya
Isuzu Motor, Ltd.
PT Suryaraya Rubberindo Ind
PT Fuji Technica Indonesia
Aisin Chemical Co. Ltd
PT Federal Nittan Industries
0.01
2,529
-
-
Multico Systems Engineering Ltd
-
-
2.25
524,325
PT Tjahja Sakti Motor Corporation
Halaman - 79 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
23. INFORMASI MENGENAI
PIHAK-PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
c.
23. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
c.
Pembelian (lanjutan)
2001
%*
PT Showa Indonesia Mfg.
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar)
Total Pembelian
*
Purchases (lanjutan)
2000
Rp
%*
-
-
0.05
11,760
0.01
1,395
1.72
400,505
PT Showa Indonesia Mfg.
Others (below
Rp 1 billion each)
52.89
12,941,964
60.61
14,117,907
Total Purchases
% terhadap jumlah beban pokok penghasilan
*
Pembelian barang dari pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dilakukan berdasarkan
persyaratan dan harga yang wajar (arm’s length
basis)
% of total cost of revenues
Purchases of goods from related parties are on
an arm’s length basis.
d.
d. Pendapatan dan beban lain-lain
e.
Rp
Other income and charges
Anak perusahaan tertentu mempunyai berbagai
perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti dan
merek dagang dengan berbagai perusahaan asing
yang mempunyai hubungan istimewa. Jumlah
biaya royalti yang dibebankan ke dalam usaha
berjumlah Rp 213,38 miliar pada tahun 2001 dan
Rp 170,58 miliar pada tahun 2000 (lihat Catatan
25e).
Certain subsidiaries have various licensing,
technical assistance, royalty and trade mark
agreements with various related foreign
companies.
Royalty expenses charged to
operations amounted to Rp 213.38 billion in
2001 and Rp 170.58 billion in 2000 (refer to
Note 25e).
Sesuai dengan perjanjian yang dirinci pada
Catatan 25b, Perseroan membayar kepada PT
Pandu Dian Pertiwi (PDP) sejumlah US$ 5 juta
(2000: US$ 5 juta).
Pursuant to the agreement detailed in Note 25b,
the Company paid to PT Pandu Dian Pertiwi
(PDP) the amount of US$ 5 million (2000: US$
5 million).
e.
Kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (lihat Catatan 4) meliputi
saldo bank dan deposito pada PT Bank Universal
Tbk yang sudah tidak merupakan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2001
(lihat Catatan 23a). Rincian saldo kas dan setara
kas adalah sebagai berikut:
Halaman - 80 - Page
Cash and cash equivalents
Related party cash and cash equivalents (refer to
Note 4) include deposits with PT Bank Universal
Tbk, which ceased to be a related party in 2001
(refer to Note 23a). Details of balances of cash
and cash equivalents are as follows:
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
23. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
23. INFORMASI MENGENAI
PIHAK-PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
e.
e.
Kas dan setara kas (lanjutan)
2001
Bank:
Rupiah
Mata uang asing
Deposito berjangka dan
call deposit:
Rupiah
Mata uang asing
f.
Cash and cash equivalents (continued)
2000
-
685,746
276,277
-
962,023
-
586,735
73,829
-
660,564
f.
Investasi jangka pendek
Time and call deposits:
Rupiah
Foreign currencies
Short term investments
Investasi jangka pendek pada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa meliputi deposito
berjangka yang lebih dari tiga bulan pada
PT Bank Universal Tbk. (lihat Catatan 23a)
sebagai berikut:
Related party short term investments include
time deposits with maturities of more than three
months placed with PT Bank Universal Tbk.
(refer to Note 23a) as follows:
2001
Rupiah
Mata uang asing
Cash in bank:
Rupiah
Foreign currencies
2000
-
3,520
359
-
3,879
Halaman - 81 - Page
Rupiah
Foreign currencies
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
23. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
23. INFORMASI MENGENAI
PIHAK-PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
g.
g.
Piutang usaha
Trade receivables
Piutang usaha dari pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Trade receivables from related parties are as
follows:
2001
Rupiah:
- PT Astra Honda Motor
- PT Mesin Isuzu Indonesia
- PT Astra CMG Life
- PT Astra Daihatsu Motor
- PT Adira Dinamika Mobilindo
- PT EDS Manufacturing
Indonesia
- PT Showa Indonesia Mfg.
- PT Adira Dwi Mobilindo
- PT Mitra Pinastika Mustika
- PT Daya Adira Mustika
- PT Tjahja Sakti Motor
Corporation
- PT Akitajaya Mobilindo
- PT Astrido Jaya Mobilindo
- PT Ciptajaya Mobilindo
- PT Autonusa Binindo Cipta
- PT Mobilindo Sumber Karya
- Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar)
Mata uang asing:
- Toyota Motor Asia
Pacific, Pte., Ltd.
- Isuzu Motor Asia Ltd.
- Toyota Motor Corporation
- Cambodia Astra Motor Ltd.
- Myanmar Astra Chinthe
Motor Ltd.
- PT Astra Honda Motor
- Toyota Motor Philippines
Corporation
- Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar)
Jumlah
Dikurangi:
- Penyisihan piutang ragu-ragu
2000
29,885
17,957
9,011
8,106
8,020
15,683
1,099
8,031
-
1,725
1,161
156
-
2,569
1,817
3,902
33,952
24,164
-
3,727
3,027
2,515
1,798
1,522
1,372
3,369
7,560
79,390
112,738
60,217
17,531
16,779
5,412
51,035
17,297
35,267
6,380
1,656
1,210
1,656
-
124
3,167
1,312
1,057
104,241
115,859
183,631
228,597
(7,068)
176,563
Halaman - 82 - Page
(8,111)
220,486
Rupiah:
PT Astra Honda Motor PT Mesin Isuzu Indonesia PT Astra CMG Life PT Astra Daihatsu Motor PT Adira Dinamika Mobilindo PT EDS Manufacturing Indonesia
PT Showa Indonesia Mfg. PT Adira Dwi Mobilindo PT Mitra Pinastika Mustika PT Daya Adira Mustika PT Tjahja Sakti Motor Corporation
PT Akitajaya Mobilindo PT Astrido Jaya Mobilindo PT Ciptajaya Mobilindo PT Autonusa Binindo Cipta PT Mobilindo Sumber Karya Others (below Rp 1 billion each)
Foreign currencies:
Toyota Motor Asia Pacifc, Pte., Ltd.
Isuzu Motor Asia Ltd. Toyota Motor Corporation Cambodia Astra Motor Ltd. Myanmar Astra Chinthe Motor Ltd.
PT Astra Honda Motor Toyota Motor Philippines Corporation
Others (below Rp 1 billion each)
Sub-total
Less:
Provision for doubtful accounts -
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
23. INFORMASI MENGENAI
PIHAK-PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
23. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
h.
h. Piutang lain-lain
Other receivables
Piutang lain-lain dari pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
2001
Rupiah:
- PT Astra Honda Motor
- PT Bina Pertiwi
- PT Astra Daihatsu Motor
- Koperasi Karyawan Astra
- PT Karyanusa Eka Daya
- Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 1 miliar)
Mata uang asing:
- Fuji Technica Indonesia
- Sunray Pte., Ltd.
- Cambodia Astra Motor Ltd.
- Myanmar Astra Chinthe
Motor Ltd.
- Toyota Motor Corporation
- Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar)
Jumlah
Dikurangi:
- Penyisihan piutang ragu-ragu
Other receivables from related parties are as
follows:
2000
26,611
3,900
1,921
-
1,463,106
3,900
1,041
2,000
1,193
3,574
5,104
36,006
1,476,344
73,157
11,555
8,521
40,788
8,623
5,910
1,412
5,330
6,072
1,956
-
102,511
60,813
138,517
1,537,157
(43,422)
95,095
(36,603)
Rupiah:
PT Astra Honda Motor PT Bina Pertiwi PT Astra Daihatsu Motor Koperasi Karyawan Astra PT Karyanusa Eka Daya Others (below Rp 1 billion each)
Foreign currencies:
Fuji Technica Indonesia Sunray Pte., Ltd. Cambodia Astra Motor Ltd. Myanmar Astra Chinthe Motor Ltd.
Toyota Motor Corporation Others (below Rp 1 billion each)
Total
Less:
Provision for doubtful accounts -
1,500,554
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan
piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya
piutang pihak yang mempunyai hubungan
istimewa.
Halaman - 83 - Page
Management believes that the provision for
doubtful accounts is adequate to cover possible
losses from non-collection of receivables from
related parties.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
23. INFORMASI MENGENAI
PIHAK-PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
23. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
h.
h. Piutang lain-lain (lanjutan)
Except for the receivable from PT Bina Pertiwi,
all other receivables are non-interest bearing.
The receivable from PT Bina Pertiwi is subject
to interest at 16.5% per annum.
Kecuali piutang dari PT Bina Pertiwi, semua
piutang lain-lain tidak dibebankan bunga. Piutang
dari PT Bina Pertiwi dibebankan bunga sebesar
16,5% per tahun.
i.
i.
Piutang karyawan
Perseroan dan anak perusahaan tertentu
memberikan pinjaman, yang pada umumnya tidak
dikenakan bunga, untuk pembelian rumah dan
kendaraan bermotor kepada karyawannya. Pada
tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, saldo
pinjaman tersebut masing-masing berjumlah Rp
188,95 miliar dan Rp 127,34 miliar.
j.
Loans to officers and employees
The Company and certain subsidiaries granted
housing and vehicle loans to their officers and
employees, which are generally non-interest
bearing. As of 31 December 2001 and 2000,
outstanding balances of these loans amounting
to Rp 188.95 billion and Rp 127.34 billion,
respectively.
j.
Pinjaman jangka pendek
Other receivables (continued)
Pinjaman jangka pendek dari pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah pinjaman
dalam US Dolar dari PT Bank Universal Tbk
sebesar Rp 311,34 miliar pada tanggal 31
Desember 2000. Sejak akhir tahun 2001, bank
tersebut bukan merupakan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (lihat Catatan 12).
Halaman - 84 - Page
Short term loans
Related party short-term loans are loans from
PT Bank Universal Tbk amounting to Rp 311.34
billion as of 31 December 2000. By the end of
2001, the bank was no longer a related party
(refer to Note 12).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
23. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
23. INFORMASI MENGENAI
PIHAK-PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
k.
k.
Hutang usaha
Trade payables
Hutang usaha dari pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Related party trade payables are as follows:
2001
Rupiah:
- PT Astra Honda Motor
- PT Denso Indonesia
Corporation
- PT Astra Daihatsu Motor
- PT GS Battery Inc.
- PT Sugity Creatives
- PT Century Batteries
- PT Kayaba Indonesia
- PT Nusa Toyotetsu Corporation
- PT EDS Manufacturing
Indonesia
- PT United Tractors Tbk
- PT Mesin Isuzu Indonesia
- PT AT Indonesia
- PT Tri Dharma Wisesa
- PT Inti Ganda Perdana
- PT Toyota Tsusho Corporation
- PT Palingda Nasional
- PT Chuhatsu Indonesia
- PT Daikin Clutch Indonesia
- PT Wahana Eka Paramitra
- PT Federal Nittan Indonesia
- PT Gemala Kempa Daya
- PT Inkoasku
- PT Fuji Technica Indonesia
- PT Batu Penggal Chemical
Indonesia
- PT NHK Gasket Indonesia
- PT SKF Indonesia
- PT Suryaraya Rubberindo
Indonesia
- PT Kokusai Godo Denso Indonesia
- PT Showa Indonesia Mfg.
- PT Tjahja Sakti Motor
Corporation
- PT Mandau Abadi
- Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar)
2000
Rupiah:
PT Astra Honda Motor PT Denso Indonesia 114,561
Corporation
199,106
PT Astra Daihatsu Motor PT GS Battery Inc. 43,127
PT Sugity Creatives PT Century Batteries 21,590
PT Kayaba Indonesia 14,765
PT Nusa Toyotetsu Corporation PT EDS Manufacturing 13,142
Indonesia
11,339
PT United Tractors Tbk 37,637
PT Mesin Isuzu Indonesia 5,227
PT AT Indonesia 10,109
PT Tri Dharma Wisesa 6,617
PT Inti Ganda Perdana PT Toyota Tsusho Corporation 1,016
PT Palingda Nasional 2,476
PT Chuhatsu Indonesia 3,929
PT Daikin Clutch Indonesia 2,476
PT Wahana Eka Paramitra 889
PT Federal Nittan Indonesia 969
PT Gemala Kempa Daya 1,016
PT Inkoasku 1,560
PT Fuji Technica Indonesia PT Batu Penggal Chemical 2,428
Indonesia
1,381
PT NHK Gasket Indonesia 2,364
PT SKF Indonesia PT Suryaraya Rubberindo 2,779
Indonesia
1,104 PT Kokusai Godo Denso Indonesia 6,389
PT Showa Indonesia Mfg. PT Tjahja Sakti Motor 28,616
Corporation
4,693
PT Mandau Abadi Others (below 42,613
Rp 1 billion each)
157,270
596,288
76,192
73,118
62,922
23,812
19,991
19,867
13,254
12,209
12,116
11,822
5,783
5,764
5,353
4,204
4,137
3,322
3,208
2,039
1,581
1,562
1,536
1,398
1,114
1,024
1,016
439
27
24
742
526,846
1,180,206
Halaman - 85 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
23. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
23. INFORMASI MENGENAI
PIHAK-PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
k.
k.
Hutang usaha (lanjutan)
2001
Mata uang asing:
- Toyota Motor Corporation
- PT Mesin Isuzu Indonesia
- Toyota Motor Asia
Pacific, Pte., Ltd.
- PT Century Batteries
Indonesia Ltd.
- PT GS Battery Inc.
- PT Batu Penggal Chemical
- Isuzu Motors Asia Ltd.
- Isuzu Motors Ltd
- Toyota Tsusho Corporation
- PT Sugity Creatives
- Itochu Corporation
- Sunray Pte., Ltd.
- Multico System Engineering
Pte. Ltd., Singapore
- Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar)
Trade payables (continued)
2000
288,309
132,842
352,072
98,409
70,488
83,996
20,538
14,989
11,392
8,271
5,428
4,878
2,222
423
-
8,308
3,502
12,536
2,027
12,830
-
5,410
231
-
560,011
579,090
1,086,857
1,759,296
Halaman - 86 - Page
Foreign currencies:
Toyota Motor Corporation PT Mesin Isuzu Indonesia Toyota Motor Asia Pacific, Pte., Ltd.
PT Century Batteries Indonesia Ltd
PT GS Battery Inc. PT Batu Penggal Chemical Isuzu Motors Asia Ltd. Isuzu Motors Ltd Toyota Tsusho Corporation PT Sugity Creatives Itochu Corporation Sunray Pte., Ltd. Multico System Engineering Pte. Ltd., Singapore
Others (below Rp 1 billion each)
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
23. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
23. INFORMASI MENGENAI
PIHAK-PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
l.
l.
Hutang lain-lain
Other payables to related parties are as follows:
Hutang lain-lain pada pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
2001
Rupiah :
- PT Astra Daihatsu Motor
- PT Astra Auto Finance
- PT Fuji Technica Indonesia
- PT Astra Honda Motor
- PT Kayaba Indonesia
- PT Keihin Seimitsu Kogyo
Co.,Ltd.
- Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 1 miliar)
Mata uang asing:
- Edwin Soeryadjaya
(lihat Catatan 25a)
- Sunray Pte., Ltd.
- PT Fuji Technica Indonesia
- PT Keihin Seimitsu Kagyo
- Isuzu Motors Ltd.
- PT Nusa Toyotetsu
Indonesia
- PT Sugity Creatives
- PT Denso Indonesia
Corporation
- Toyota Motor Corporation
Other payables
2000
2,048
1,732
-
2,189
5,208
3,355
2,920
-
2,379
1,642
6,796
5,422
22,847
Rupiah :
PT Astra Daihatsu Motor PT Astra Auto Finance PT Fuji Technica Indonesia PT Astra Honda Motor PT Kayaba Indonesia PT Keihin Seimitsu Kogyo Co.,Ltd.
Others (below Rp 1 billion each)
41,600
13,387
4,796
2,638
-
37,520
25,791
Foreign currencies:
Edwin Soeryadjaya (refer to Note 25a)
Sunray Pte., Ltd. PT Fuji Technica Indonesia PT Keihin Seimitsu Kagyo Isuzu Motors Ltd. -
-
5,557
2,445
PT Nusa Toyotetsu Indonesia PT Sugity Creatives -
-
1,249
216
PT Denso Indonesia Corporation Toyota Motor Corporation -
62,421
72,778
67,843
95,625
Hutang lain-lain dari pihak-pihak hubungan
istimewa tidak dikenakan bunga.
m. Hutang bank dan lain-lain jangka panjang
Other payables to
non-interest bearing.
related
parties
are
m. Long term bank and other loans
Lihat Catatan 14c mengenai pinjaman dari pihak
yang mempunyai hubungan istimewa.
Halaman - 87 - Page
Refer to Note 14c for loans from related parties.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
24. EARNINGS/(LOSSES) PER SHARE
24. LABA/(RUGI) PER SAHAM
Laba/(rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi
laba bersih kepada pemegang saham dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada
tahun bersangkutan.
Basic earnings/(losses) per share are calculated by
dividing net income attributable to shareholders by
the weighted average number of ordinary shares
outstanding during the year.
2001
Laba/(rugi) kepada pemegang
saham
2000
(238,707)
844,511
Rata-rata tertimbang jumlah
saham biasa yang beredar
(dalam ribuan)
2,518,997
Laba/(rugi) per saham dasar
(Rupiah penuh)
335
Net income/(losses) attributable
to shareholders
Weighted average number of
ordinary shares outstanding
(in thousands)
2,495,756
(96)
Basic earnings/(losses) per share
(full Rupiah)
Dalam perhitungan laba bersih per saham dilusian,
rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar
disesuaikan untuk konversi seluruh potensi saham
yang bersifat dilutif. Perseroan memiliki dua jenis
potensi saham yang bersifat dilutif: rights dan opsi
saham.
In the diluted earnings per share calculation, the
weighted average number of shares outstanding is
adjusted to assume conversion of all dilutive
potential shares. The Company has two categories of
dilutive potential shares: rights and stock options.
Perhitungan dilakukan untuk rights dan opsi saham
untuk menentukan jumlah saham yang dapat diperoleh
pada harga pasar (rata-rata harga saham Perseroan
selama setahun) berdasarkan nilai uang atas hak yang
melekat pada rights dan opsi saham untuk menentukan
unsur bonus. Saham bonus ditambahkan pada saham
yang beredar tetapi tidak ada penyesuaian dilakukan
atas laba bersih.
A calculation is performed for rights and stock
options to determine the number of shares that could
have been acquired at market price (determined as
the average share price of the Company for one year)
based on the monetary value of the subscription
rights attached to outstanding rights and stock
options to determine the bonus element. The bonus
shares are added to the ordinary shares outstanding,
but no adjustment is made to net profit.
2001
Laba kepada pemegang saham
Rata-rata tertimbang jumlah
saham biasa yang beredar
(dalam ribuan)
Penyesuaian untuk rights dan opsi saham
(dalam ribuan)
Rata-rata tertimbang jumlah
saham biasa untuk perhitungan
laba bersih per saham dilusian
(dalam ribuan)
844,511
Net income attributable to shareholders
2,518,997
Weighted average number of
ordinary shares oustanding
(in thousands)
44,675
Adjustment for rights and stock options
(in thousands)
2,563,672
Weighted average number of
ordinary shares for diluted
earnings per share
(in thousands)
Laba per saham dilusian
Diluted earnings per share
Halaman - 88 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
(Rupiah penuh)
24. LABA/(RUGI) PER SAHAM (lanjutan)
329
(full Rupiah)
24. EARNINGS/(LOSSES) PER SHARE (continued)
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2000 efek
dari konversi rights and opsi saham yang berpotensi
menjadi saham bersifat anti dilutif, sehingga efek
tersebut diabaikan dalam perhitungan laba/(rugi) per
saham.
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI
For the year ended 31 December 2000 the effect of
conversion of potential shares from rights and stock
options are anti-dilutive, therefore the effects were
ignored in the calculation of earnings/(losses) per
share.
25. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES
AND
Perseroan dan anak perusahaan memiliki perjanjian,
ikatan dan kewajiban kontinjensi penting per tanggal
31 Desember 2001 sebagai berikut:
The Company and subsidiaries have the following
significant outstanding agreements, commitments and
contingencies as of 31 December 2001:
a.
a.
Perjanjian penjaminan perusahaan
1.
Perseroan mempunyai perjanjian penjaminan
perusahaan sebagai berikut:
Corporate guarantees
1.
The Company has outstanding corporate
guarantees as follows:
Astra Holland BV
Astra Holland BV
Pada tahun 1984, Perseroan mengeluarkan
jaminan perusahaan (“Jaminan Perseroan”)
untuk pembayaran kembali uang yang
terutang oleh Astra Holland B.V. (“Astra
Holland”) kepada N.V. De Indonesische
Overzeese Bank (“Indover Bank”) untuk
jumlah yang tidak melebihi NLG 12 juta.
In 1984, the Company issued a corporate
guarantee (“Corporate Guarantee”) for the
repayment of monies owed by Astra Holland
B.V. (“Astra Holland”) to N.V. De
Indonesische Overzeese Bank (“Indover
Bank”) for an amount not to exceed NLG 12
million.
Pada tahun 1995, Indover Bank melakukan
penagihan kepada Astra Holland untuk
jumlah yang terutang. Indover Bank juga
memberitahukan kepada Perseroan bahwa
apabila Astra Holland gagal dalam membayar
jumlah yang terutang pada tanggal tersebut,
maka Indover Bank akan mengajukan tagihan
kepada Perseroan berdasarkan Jaminan
Perseroan.
In 1995, Indover Bank submitted a demand
to Astra Holland to repay the amounts
owed. Indover Bank also notified the
Company that if Astra Holland failed to
pay the amounts by the due date, Indover
Bank would submit a claim to the Company
under the Corporate Guarantee.
Pada tanggal 21 Desember 1995, Edwin
Soeryadjaya
(“Penjamin
Pribadi”)
mengeluarkan jaminan pribadi kepada
Perseroan, untuk membayar kepada Perseroan
sejumlah yang dibayarkan oleh Perseroan
kepada Indover Bank berdasarkan Jaminan
Perseroan.
On 21 December 1995, Mr. Edwin
Soeryadjaya (the “Personal Guarantor”)
issued a personal guarantee to the
Company, undertaking to reimburse the
Company for any claim paid under the
Corporate Guarantee.
Halaman - 89 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI (lanjutan)
a.
Perjanjian penjaminan perusahaan (lanjutan)
1.
25. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
a.
(lanjutan)
AND
Corporate guarantee (continued)
1.
(continued)
Astra Holland BV (lanjutan)
Astra Holland BV (continued)
Pada bulan Desember 1996, beberapa pihak
yang bertindak atas nama Penjamin Pribadi
membayar kepada Perseroan suatu jumlah
yang saat itu secara keseluruhan setara
dengan US$ 4 juta, guna penyelesaian di luar
pengadilan atas Jaminan Perseroan ke Bank
Indover. Selanjutnya juga disetujui oleh
Perseroan dan Penjamin Pribadi bahwa
apabila jumlah yang dibayarkan oleh
Perseroan ke Indover Bank lebih kecil
jumlahnya dari setara US$ 4 juta, maka
kelebihan uang tersebut harus dikembalikan
kepada Penjamin Pribadi ditambah dengan
bunga sebesar 5% per tahun.
In December 1996, several parties acting
on behalf of the Personal Guarantor paid
to the Company an aggregate amount
equivalent to US$ 4 million, to cover a
proposed out-of-court settlement of the
Corporate Guarantee to Indover Bank. It
was further agreed between the Company
and the Personal Guarantor that if the
amount to be paid by the Company to
Indover Bank was less than the equivalent
of US$ 4 million, then the excess amount
shall be refunded to the Personal Guarantor
plus annual interest at 5%.
Oleh karena tidak ada kejelasan mengenai
penerimaan dana tersebut maka suatu
pemeriksaan khusus yang meliputi prosedur
tertentu yang disepakati telah dilaksanakan
pada tahun 2001. Dari hasil pemeriksaan
khusus tersebut, dilaporkan bahwa dana
tersebut telah digunakan untuk kepentingan
Perseroan.
The receipt of the above mentioned payment
was not clearly established. Therefore, a
subsequent agreed upon procedures
investigation was performed in 2001 which
reported that the funds had been utilised for
the Company’s expenditures.
Pada tanggal 29 Juli 1997, Perseroan
menerima konfirmasi tertulis dari Indover
Bank yang menyatakan penolakan atas usulan
penyelesaian di luar pengadilan sebesar US$
4 juta. Oleh karena itu Perseroan sampai saat
ini belum melakukan pembayaran apapun
kepada Indover Bank sehubungan dengan
Jaminan Perseroan. Indover Bank kemudian
menggugat pembayaran kembali uang yang
terutang kepadanya di Pengadilan Negeri
Amsterdam pada tahun 1997 dan perkara
tersebut sampai saat ini masih berjalan.
On 29 July 1997, the Company received
confirmation from Indover Bank that the
proposed out of court settlement of US$ 4
million was declined. To date the Company
has made no payment to Indover Bank
under the Corporate Guarantee. Indover
Bank has filed a case to claim payment of
the money owed to it at the District Court in
Amsterdam in 1997, which is ongoing.
Halaman - 90 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI (lanjutan)
a.
Perjanjian penjaminan perusahaan (lanjutan)
1.
25. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
a.
(lanjutan)
AND
Corporate guarantee (continued)
1.
(continued)
PT Fuji Technica Indonesia
PT Fuji Technica Indonesia
Pada bulan Juni 1996, Perseroan mengadakan perjanjian pengambilalihan dengan
Fuji Technica Inc., Itochu Corporation,
Nichimen Corporation, PT Fuji Technica
Indonesia (“FTI”), perusahaan asosiasi, dan
The Sanwa Bank, Limited (“Sanwa”).
Perjanjian
pengambilalihan
tersebut
diperbaharui dengan Perjanjian Tambahan
(Supplemental Agreement) tertanggal 30
September 1999, dimana berdasarkan
perjanjian tersebut Perseroan setuju untuk
mengambil alih pinjaman FTI sampai dengan
sebesar 49% dari pinjaman FTI atau
maksimum US$ 7,15 juta.
In June 1996, the Company entered into an
Undertaking Agreement (“UA”) with Fuji
Technica Inc., Itochu Corporation,
Nichimen Corporation, PT Fuji Technica
Indonesia (“FTI”), an associated company,
and The Sanwa Bank, Limited. The UA was
then revised by a Supplemental Agreement
dated 30 September 1999 wherein the
Company agreed to repay up to 49% of
FTI's loan to a maximum of
US$ 7.15
million.
Pada tanggal 23 Januari 2001, para kreditur
menyatakan FTI dalam kondisi gagal bayar
(default). Para kreditur meminta realisasi
jaminan kepada para pemegang saham FTI,
termasuk Perseroan. Bagian kewajiban
Perseroan atas penjaminan pinjaman FTI
tersebut adalah sebesar US$ 6,98 juta.
On 23 January 2001, the creditors of FTI
declared FTI in default. At this time the
creditors called on the Corporate
Guarantee provided by the shareholders of
FTI, including the Company. The
Company's portion of the guarantee call
was US$ 6.98 million.
Pada tanggal 28 Desember 2001, Perseroan
menerbitkan Obligasi Tranche A Seri II untuk
menyelesaikan jaminan tersebut dan mencatat
tagihan kepada FTI. Piutang tersebut telah
dicadangkan sehubungan dengan aktiva
bersih FTI.
On 28 December 2001, the Company issued
Tranche A Bonds Series II to settle the
Corporate Guarantee and has recognised a
receivable from FTI. The receivable has
been provided for to the extent of FTI’s net
assets.
PT Astra Multi Finance (“AMF”)
PT Astra Multi Finance (“AMF”)
Marubeni
Corporation dan Itochu
Corporation (“Penjamin”) adalah pihak-pihak
yang menjamin pinjaman AMF pada tahun
1991. Pada tahun 1998 Perseroan
menandatangani perjanjian dengan para
penjamin dimana dalam perjanjian tersebut
disepakati
bahwa
Perseroan
akan
bertanggung jawab secara proposional atas
setiap pembayaran yang dilakukan oleh para
Penjamin.
Marubeni Corporation and Itochu
Corporation (the “Guarantors”) are parties
to a guarantee for loans taken out by AMF
in 1991. In 1998 the Company entered into
an agreement with the Guarantors under
which
the
Company
will
share
proportionally with the Guarantors any
payments called on them.
Halaman - 91 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI (lanjutan)
a.
Perjanjian penjaminan perusahaan (lanjutan)
1.
2.
25. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
a.
(lanjutan)
AND
Corporate guarantees (continued)
1.
(continued)
PT Astra Multi Finance (“AMF”)
(lanjutan)
PT Astra Multi
(continued)
Pada 1999 pinjaman-pinjaman ini di refinance, dengan perjanjian lanjutan yang
ditandatangani oleh Perseroan dan para
penjamin dimana syarat syarat dari perjanjian
pada tahun 1998 tetap berlaku. Saldo
pinjaman yang terkait pada tanggal 31
Desember 2001 dan 2000 adalah US$ 30 juta
(lihat Catatan 14c).
In 1999 these loans were refinanced, with a
further agreement executed between the
Company and the Guarantors so that the
terms and conditions of the 1998 agreement
remain unchanged. The balance of the
underlying loans as of 31 December 2001
and 2000 is US$ 30 million (refer to Note
14c).
Fasilitas kredit
2.
Finance
(“AMF”)
Credit facilities
Anak perusahaan tertentu mengeluarkan
jaminan perusahaan untuk fasilitas kredit
yang diperoleh anak perusahaan lainnya dan
perusahaan asosiasi tertentu yang mencakup
pinjaman sejumlah US$ 54,71 juta dan Rp
741,52 miliar per tanggal 31 Desember 2001
dan US$ 24 juta dan Rp 953,60 miliar per
tanggal 31 Desember 2000.
Certain subsidiaries have issued corporate
guarantees for credit facilities obtained by
other subsidiaries and certain associated
companies involving outstanding loans
amounting to US$ 54.71 million and
Rp 741.52 billion as of 31 December 2001
and US$ 24 million and Rp 953.60 billion
as of 31 December 2000.
Perseroan dan anak perusahaan tertentu juga
mengeluarkan "Letter of Comfort" dan
"Letter of Awareness" untuk fasilitas
pinjaman yang diperoleh anak perusahaan
dan perusahaan asosiasi lainnya. Selama
tahun 2001 tidak ada tambahan “letter of
comfort” dan “letter of assurance” yang
dikeluarkan oleh Perseroan.
The Company and certain subsidiaries also
issued Letters of Comfort and Letters of
Awareness for credit facilities obtained by
other
subsidiaries
and
associated
companies. During 2001, no letters of
comfort and letters of assurance were
issued by the Company.
b. Perjanjian penjualan dan pembelian saham
b.
Pada tanggal 22 Desember 1995, Perseroan
melakukan Perjanjian Penjualan dan Pembelian
Saham (“PPPS”) dengan PT Pandu Dian Pertiwi
(“PDP”) dimana PDP mempunyai opsi untuk
menjual sahamnya di PT Astra Agro Niaga
(sekarang PT Astra Agro Lestari , “AAL“), anak
perusahaan, kepada Perseroan dengan harga
sebesar US$ 50 juta (“Harga”). Opsi tersebut
harus dilaksanakan selama periode yang dimulai
15 Nopember 2000 sampai dengan 15 Desember
2000.
Halaman - 92 - Page
Agreement to sell and purchase shares
On 22 December 1995, the Company entered
into an Agreement to Sell and Purchase Shares
(“ASPS”) with PT Pandu Dian Pertiwi
(“PDP”), whereby the latter was granted the
option to sell its shares in PT Astra Agro Niaga
(now PT Astra Agro Lestari, “AAL”), a
subsidiary of the Company, to the Company for
a total price of US$ 50 million (“Price”). The
option exercise period was 15 November 2000
up to 15 December 2000.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI (lanjutan)
b. Perjanjian penjualan dan pembelian saham
(lanjutan)
25. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
b.
AND
Agreement to sell and purchase shares
(continued)
Pada tanggal 5 Desember 2000, PDP memilih
untuk menggunakan hak opsinya untuk menjual
saham dimaksud. Pada tanggal 15 Desember
2000, Perseroan dan PDP sepakat untuk
menangguhkan pelaksanaan opsi jual tersebut
untuk periode sampai dengan tanggal 15 Juni
2004, sesuai dengan Penyelesaian PPPS
(”Penyelesaian”), dimana selama periode tersebut
Perseroan mempunyai hak untuk melakukan
pembelian saham tersebut. Sebagai kompensasi
atas
persetujuan
untuk
menangguhkan
pelaksanaan opsi jual, Perseroan setuju untuk
membayar denda tahunan sebesar 10% dari Harga.
On 5 December 2000, PDP elected to exercise
its option to sell the shares. On 15 December
2000, the Company and PDP agreed to defer the
implementation of the exercised option to 15
June 2004 in the manner stipulated in the
Settlement
to
ASPS
agreement
(the
“Settlement”), with the Company having the
right to purchase the shares at any time during
this period. As compensation for agreeing to
defer the implementation of exercised option, the
Company agreed to pay an annual penalty to
PDP amounting to 10% of the Price.
Berdasarkan Penyelesaian, jika harga pasar dari
saham tersebut sebelum 15 Juni 2004 mencapai
US$ 52,5 juta, PDP berhak untuk menjual
sahamnya kepada pihak ketiga setelah
memberikan prioritas kepada Perseroan untuk
melaksanakan pembeliannya. Perseroan dan PDP
juga menandatangani Surat Tambahan dimana
kedua belah pihak setuju untuk mengurangi
jumlah saham dan Harga sesuai dengan
Penyelesaian jika PDP mengurangi nilai pokok
pinjamannya yang terutang dalam perjanjian
pinjaman PDP dengan pihak ketiga. Saham-saham
AAL terkait dengan PPPS saat ini digunakan
sebagai jaminan untuk pinjaman tersebut.
Under the Settlement, if the market value of the
shares, at any time before 15 June 2004, reaches
US$ 52.5 million, PDP has the right to sell the
shares to a third party after giving priority to the
Company to purchase the shares. In addition,
the Company and PDP also signed a Side Letter
whereby both parties agreed to reduce the
number of shares and the Price subject to the
Settlement if PDP reduces the principal amount
outstanding under a PDP loan agreement with a
third party. The AAL shares subject to the ASPS
are currently used as collateral for this loan.
PDP dan anak perusahaannya, PT Artimas
Kencana Murni (“AKM”), juga mengeluarkan
"Letter of Undertaking" pada tanggal 19
Desember 2000, dimana PDP dan AKM
menyetujui bahwa jika PDP memiliki kelebihan
dana, setelah membayar kewajibannya kepada
pihak ketiga, maka PDP akan:
PDP and its subsidiary, PT Artimas Kencana
Murni (“AKM”), also issued a “Letter of
Undertaking” on 19 December 2000 whereby
PDP and AKM undertake that should PDP have
excess funds, after repaying its loans to a third
party, PDP will:
•
Membayar kembali kepada Perseroan atas
seluruh denda yang telah dibayarkan kepada
PDP;
•
Repay the Company for all penalty amounts
paid to PDP;
•
Sesuai permintaan Perseroan, segera membeli
kembali seluruh saham yang telah dibeli oleh
Perseroan dengan harga yang sama dengan
yang dibayarkan Perseroan.
•
Upon the Company's request, immediately
buy back the shares purchased by the
Company at the same price paid by the
Company.
Halaman - 93 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI (lanjutan)
b. Perjanjian penjualan dan pembelian saham
(lanjutan)
c.
25. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
b.
AND
Agreement to sell and purchase shares
(continued)
Sebelumnya, pada tanggal 21 Desember 1995,
Perseroan melakukan Perjanjian Pembelian Saham
(“PPS”) dengan Giraffe International Limited
(“Giraffe”) dimana Perseroan setuju untuk
bertindak sebagai perantara/komisioner bagi
Giraffe untuk mengakuisisi AAL, dari PDP.
Berdasarkan PPS, Giraffe memiliki komitmen
untuk menyediakan dana sebesar US$ 50 juta
kepada Perseroan untuk membeli saham dari PDP.
Giraffe juga setuju untuk membayar jasa perantara
sejumlah US$ 500.000 kepada Perseroan, yang
terhutang pada saat pembelian saham, dan
menggantikan semua biaya yang terjadi
sehubungan dengan pembelian saham tersebut.
Previously, on 21 December 1995, the Company
entered into an Agreement to Purchase Shares
(“APS”) with Giraffe International Limited
(“Giraffe”). Under the APS, the Company
agreed to act as a "Commissionaire" for Giraffe
to acquire shares in subsidiary AAL, from PDP.
Pursuant to the APS, Giraffe has irrevocably
committed itself to provide the Company US$ 50
million to fund the purchase of the shares. In
addition, Giraffe also agreed to pay the
Company, for acting as Commissionaire, a fee of
US$ 500,000, payable upon the purchase of the
shares, and to reimburse the Company for all
other expenses incurred in connection with the
purchase of the shares.
Karena adanya ketidakpastian atas nilai saham
dan fluktuasi nilai Rupiah terhadap mata uang US
Dolar dan kemampuan Giraffe untuk membeli
saham, manajemen Perseroan mencadangkan
penyisihan atas kemungkinan kerugian yang
timbul dari transaksi ini sejak tahun 1999. Pada 31
Desember 2001 jumlah penyisihan sebesar
Rp 405,4 miliar (31 Desember 2000 : Rp 349,5
miliar) diestimasi.
Due to the uncertainty of the value of the shares
to be acquired from PDP, the fluctuation of
Rupiah against the US Dollar and the ability of
Giraffe to purchase the shares, management has
provided for the potential loss arising from this
transaction since 1999. The amount of the
provision as of 31 December 2001 is Rp 405.4
billion (31 December 2000: Rp 349.5 billion).
Dengan diangkatnya Edwin Soerjadjaya (“ES”)
sebagai komisaris Perseroan pada tanggal 30 May
2000 maka PDP dan AKM, yang dikelola dan
dimiliki oleh ES, merupakan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.
With the appointment of Edwin Soerjadjaya
(“ES”) as a commissioner of the Company on 30
May 2000, PDP and AKM, of which ES is a
director and majority shareholder, became a
related party.
Program penjaminan dan rekapitalisasi
c.
Guarantee and recapitalisation program
Sehubungan dengan Program Penjaminan dan
Rekapitalisasi Bank yang diselenggarakan oleh
pihak Pemerintah Indonesia, Perseroan, sebagai
pemegang saham kendali pada PT Bank Universal
Tbk (“BU”) pada saat itu :
In connection with the Indonesian Government's
Guarantee Program and Bank Recapitalisation
Program, when it was the majority shareholder
of PT Bank Universal (“BU”) the Company:
1.
1.
Menyerahkan Surat Pernyataan yang
ditujukan kepada Bank Indonesia pada tahun
1998 yang menyatakan bahwa:
Halaman - 94 - Page
Submitted a Letter to Bank Indonesia in
1998, which indicated that:
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI (lanjutan)
c.
Program
(lanjutan)
2.
penjaminan
dan
rekapitalisasi
25. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
c.
Guarantee and
(continued)
recapitalisation
AND
program
•
Perseroan bersedia memberikan kontra
jaminan (cross guarantee) apabila
diperlukan atau diminta oleh Badan
Penyehatan
Perbankan
Nasional
(“BPPN”); dan
•
The Company would grant a cross
guarantee when it is requested to by
The Indonesian Banking Restructuring
Agency (“IBRA”); and
•
Perseroan bertanggung jawab terhadap
setiap kelalaian dan perbuatan melanggar
hukum yang dilakukan oleh Perseroan
sehubungan dengan BU.
•
The Company would be responsible for
any negligence and breach of laws that
it commits in relation to BU.
Berpartisipasi dalam Program Rekapitalisasi
BU dan menyediakan dana sebesar Rp 489,79
miliar atau setara dengan 3.599.830.494
saham. Pemerintah Indonesia dan pemegang
saham lainnya menyediakan Rp 4,57 triliun
atau setara dengan 33.612.150.312 saham
untuk meningkatkan modal BU. Persyaratan
mengenai rekapitalisasi BU dituangkan dalam
Perjanjian Investasi, Manajemen dan Kinerja
Usaha antara Perseroan, BU dan BPPN pada
tahun 1999. Isi perjanjian tersebut
menetapkan antara lain untuk menerbitkan
saham tambahan, menciptakan manajemen
yang terpercaya, pengalihan dan pemulihan
aktiva, menjual saham yang dimiliki oleh
pemegang saham kendali dan pemerintah,
serta menetapkan persyaratan dan jangka
waktu atas obligasi yang diterbitkan oleh
Pemerintah.
2.
Participated in the recapitalisation program
for BU and contributed Rp 489.79 billion or
the equivalent of 3,599,830,494 shares. The
Indonesian Government and other
shareholders contributed Rp 4.57 trillion or
the equivalent of 33,612,150,312 shares to
increase BU's capital. The recapitalisation
arrangements of BU are covered under the
Investments, Management and Performance
Agreement, entered into between the
Company, BU and IBRA in 1999. The
agreement includes provisions related to the
issuance of additional shares, corporate
governance, transfer and recovery of assets,
divestment of shares held by majority
shareholders and the Government, and
terms and conditions of the bonds issued by
Government.
Perseroan juga menjadi bagian dari perjanjian
mengenai pelunasan pinjaman pihak
terafiliasi dan perjanjian mengenai pelunasan
tagihan antar bank, keduanya ditandatangani
sebagai bagian dari dokumen dalam Program
Rekapitalisasi. Dalam perjanjian-perjanjian
ini, Perseroan wajib untuk:
The Company is also party to agreements
relating to the settlement of affiliated loans
and the settlement of interbank claims,
which were entered into as part of the
Recapitalisation Program. Under these
agreements, the Company has agreed to:
1.
1.
Membayar kembali pelunasan pinjaman
pihak terafiliasi tertentu yang diterbitkan
oleh BU sejalan dengan rencana kinerja
usaha BU yang telah dilaporkan sebagai
bagian dari Program Rekapitalisasi;
Halaman - 95 - Page
Ensure that certain affiliated loans
made by BU are settled in accordance
with the performance plan of BU
submitted
as
part
of
the
Recapitalisation Program;
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI (lanjutan)
c.
Program
(lanjutan)
penjaminan
dan
rekapitalisasi
25. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
c.
Guarantee and
(continued)
recapitalisation
AND
program
2.
Membayar kembali seluruh keringanankeringanan dalam penyelesaian kredit,
yang diberikan oleh BU dalam kurun
waktu 12 bulan sebelum tanggal review
atas rekapitalisasi bank, kepada
pihak-pihak terafiliasi dan pihak tidak
terafiliasi yang menurut penilaian BPPN
diberikan
tidak
berdasarkan
prinsip-prinsip yang wajar;
2
Settle any “concessions” (i.e.
discounts, etc.) given by BU to related
parties and to non-related parties that
are deemed unacceptable by IBRA
where any such concessions were
given within 12 months preceding the
date of the bank recapitalisation
reviews; and
3.
Membayar kembali ke Pemerintah
tagihan antar bank yang ditagih kepada
BU, yang timbul dari transaksi-transaksi
yang melibatkan pihak terkait BU dan
transaksi-transaksi yang dilakukan oleh
BU yang melanggar ketentuan-ketentuan
yang berlaku dan transaksi-transaksi
tersebut disetujui oleh Pemegang Saham
Pengendali atau pihak-pihak yang terkait
BU.
3.
Repay to the Government any
inter-bank amounts claimed from BU
which arise from transactions
involving related parties of BU or
transactions involving other parties
that were entered into on other than
arm's length terms and which were
approved by the Company or their
related parties.
Pada akhir 2001, Pemerintah mengumumkan
dalam media massa bahwa dalam rangka
penyehatan perbankan, BU akan merger dengan
bank lainnya.
At the end of 2001, the Government announced
in mass media, that, as part of the bank
restructuring program, BU will merge with other
banks.
Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa
berdasarkan informasi yang ada sampai dengan
tanggal laporan ini, tidak terdapat keadaan yang
dapat menimbulkan kewajiban sehubungan
dengan perjanjian tersebut di atas.
The Company's management believe that based
on information available as at the date of this
report, there are no circumstances that could
give rise to any liability under these Agreements
and undertakings.
Halaman - 96 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI (lanjutan)
d.
e.
25. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
d.
Perselisihan atas penyelesaian penghentian
kontrak valuta berjangka
AND
Dispute on the settlement of swap termination
Perseroan berselisih dengan UBS AG sehubungan
dengan penyelesaian atas penghentian kontrak
valuta berjangka pada tahun 1998. Sebagai
pembayaran atas penghentian kontrak tersebut,
UBS AG melakukan set-off atas hutangnya
kepada Perseroan dengan obligasi dengan tingkat
bunga 8,75% (“Obligasi”) senilai kurang lebih
US$ 50 juta yang dikeluarkan oleh melalui Astra
Overseas Finance, B.V. yang dimiliki oleh UBS
AG. Obligasi tersebut, bersama dengan obligasi
dan hutang lainnya, telah direstrukturisasi dan
dicatat sebagai “Hutang jangka panjang obligasi” pada neraca konsolidasian sedangkan
jumlah terhutang kepada Astra telah diakui
sebagai “Piutang lain-lain - pihak ketiga - tidak
lancar”.
Astra had been in dispute with UBS AG in
respect of the settlement of a swap termination in
1998. UBS AG set-off the amounts owing to
Astra, as a result of the termination of the swap
contract, with approximately US$ 50 million
worth of 8.75% Guaranteed Bonds issued by
Astra Overseas Finance B.V. held by UBS AG
(“the Bonds”). The Bonds, together with other
bonds and loans, were restructured (by Astra)
and were presented under “Long term debts bonds” in the consolidated balance sheet, while
the amount owing to Astra was recognised as
“Other receivables - third parties – non
current”.
Pada tahun 2001, Perseroan menganggap
permasalahan tersebut selesai dan melakukan setoff hutang-piutang tersebut sehingga tidak ada lagi
hutang-piutang di antara kedua belah pihak.
Seluruh pembayaran bunga dan pokok obligasi
yang selama ini ditaruh di escrow account di Bank
ABN AMRO telah diperhitungkan dalam set-off
tersebut. Hasil penjualan rights yang menyertai
obligasi tersebut bersama dengan set-off telah
diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan.
In 2001, the Company considered the matter as
closed and set off the Bonds with the receivables,
with no further payment being required by either
party. The payment of interest and portion of the
Bonds, which were placed in an escrow account
with ABN AMRO Bank, were accounted for as
part of the set off. Proceeds from the sale of the
rights attached to the Bonds and the set-off are
recognised as other income in the consolidated
statement of income in the current year.
e.
Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti dan
merek dagang
Anak perusahaan tertentu mempunyai berbagai
perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti dan
merek dagang dengan para pemberi lisensi
berikut:
• Tohoku Steel Co., Ltd.
• Aisin Seiki Co., Ltd.
• Massey Ferguson Ltd.
• Kawasaki Industrial Co., Ltd.
• Asahi Forging Co., Ltd.
• Daido Kogyo Co., Ltd.
• Perkins Engine Group Ltd.
• Isuzu Motors Ltd.
• Automobiles Peugeot
• BMW AG
Licensing, technical assistance, royalty and
trademark agreements
Certain subsidiaries have existing licensing,
technical assistance, royalty and trademark
agreements with the following licensors:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Japan Storage Battery Co., Ltd.
Aisin Chemical Co., Ltd.
Kyoto Tools Co., Ltd.
Toyota Motor Corporation
Mitsui & Co., Ltd.
Nippon Gasket Co., Ltd.
Nissan Diesel Motor Co., Ltd.
Nittoh Kogaku K.K.
Izumi Industries Ltd.
Lihat Catatan 23d untuk jumlah royalti yang
dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian.
Halaman - 97 - Page
Refer to Note 23d for the amount of royalty fees
charged to consolidated statement of income.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI (lanjutan)
f.
Perjanjian distributor, reseller dan system
integrator
25. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
f.
Berdasarkan perjanjian distributor, reseller dan
perjanjian system integrator, anak perusahaan
tertentu ditunjuk sebagai distributor, reseller dan
system integrator di Indonesia atas produk-produk
dari pemberi lisensi. Berikut adalah pemberi
lisensi utama:
g.
Distributorship, reseller and system integrator
agreements
Under their existing distributorship, reseller and
system
integrator
agreements,
certain
subsidiaries have been appointed distributors,
resellers and system integrators in Indonesia for
the products of the licensors. Below are the main
licensors:
•
Fuji Xerox Co. Ltd., Japan
(Distributor Tunggal/Exclusive Distributor )
•
Toyota Motor Corporation, Japan
(Distributor Tunggal/Exclusive Distributor)
Perjanjian usaha bersama (joint operations)
AND
g.
Joint operation agreements
PT Intertel Nusaperdana dan PT Astratel
Nusantara
(keduanya
merupakan
anak
perusahaan) mempunyai pemilikan 100% pada
sebuah konsorsium yang dikenal sebagai
"Konsorsium Intertel Astratel (Konsorsium)" yang
membangun fasilitas telekomunikasi (paket I
PBH-2) berdasarkan Pola Bagi Hasil dengan
PT Persero Telekomunikasi Indonesia Tbk (“PT
Telkom”).
PT Intertel Nusaperdana and PT Astratel
Nusantara (both are subsidiaries) have a 100%
equity interest in a consortium known as
"Konsorsium Intertel Astratel (Konsorsium)"
which constructs telecommunication facilities
(known as PBH-2 Package I) under a Revenue
Sharing
Program
with
PT
Persero
Telekomunikasi Indonesia Tbk (“PT Telkom”).
Berdasarkan Perjanjian Pola Bagi Hasil antara
Konsorsium dan PT Telkom, PT Telkom akan
mengoperasikan fasilitas telekomunikasi tersebut
selama jangka waktu pola bagi hasil, yaitu selama
11 tahun yang akan berakhir hingga tanggal 28
Februari 2005. Setelah periode berakhir,
kepemilikan atas fasilitas tersebut akan langsung
beralih kepada PT Telkom.
Based on the Revenue Sharing Program
Agreement, PT Telkom will operate the facility
over the revenue-sharing period of 11 years,
which expires on 28 February 2005. Upon the
expiration of the revenue sharing period, the
ownership over the facilities shall be
automatically transferred to PT Telkom.
Konsorsium akan menerima penghasilan tetap
sebesar persentase tertentu yang tertera pada
amandemen Perjanjian Pola Bagi Hasil.
The revenue of the Konsorsium is fixed at a rate
specified in the amendment to the Revenue
Sharing Program Agreement.
Halaman - 98 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI (lanjutan)
h.
25. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
h.
Proyek plasma
AND
Plasma project
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia,
hak guna usaha tertentu untuk perkebunan
diberikan apabila pengembang bersedia
mengembangkan areal perkebunan untuk petani
plasma lokal, disamping mengembangkan
perkebunan miliknya sendiri. Pengembangan
plasma ini didanai dengan kredit investasi dari
bank, yang disalurkan kepada pengembang pada
masa penanaman (termasuk masa persiapan
sampai dengan periode sebelum tanaman
menghasilkan).
Perkebunan plasma akan
dialihkan kepada petani plasma pada saat
perkebunan mulai menghasilkan, dimana petani
plasma berkewajiban menjual hasil panennya
kepada pengembang (anak perusahaan) dan
mencicil kredit investasi tersebut dengan cara
pemotongan dari hasil penjualannya. Sehubungan
dengan hal tersebut, anak perusahaan mempunyai
beberapa perjanjian dengan Pemerintah dan
asosiasi petani lokal serta koperasi untuk
membangun proyek plasma sebagai berikut:
In accordance with Indonesian Government
policy, land rights for plantations are granted
upon the grower's agreement to develop areas
for local plasma farmers, in addition to
developing their own plantations. Plasma
development is funded by bank loans (investment
credit facilities), which are granted to the
grower at the cultivation stage (inclusive of
preparatory stage and the growing period of the
crops). Upon maturity of the crops, the plasma
plantations are transferred to the plasma
farmers, who are obliged to sell their harvest to
the grower (subsidiaries) and repay the
investment credit loans via deductions from sales
proceeds. In this respect, the subsidiaries
entered into agreements with the Government
and local farmers associations and cooperatives
to develop plasma projects as follows:
1.
1.
PT Sari Aditya Loka (“SAL”), dengan jumlah
lahan seluas 29.896 hektar. Jumlah biaya
yang telah dikeluarkan sampai dengan 31
Desember 2001 adalah sebesar Rp 191,39
miliar yang dibiayai melalui fasilitas kredit
investasi dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk dan PT Bank Universal Tbk
sebesar Rp 129,32 miliar dan sisa uang muka
yang telah dikeluarkan oleh SAL per tanggal
31 Desember 2001 adalah sebesar Rp 62,07
miliar. Jumlah perkebunan plasma yang telah
dikonversikan kepada petani plasma sampai
dengan 31 Desember 2001 adalah seluas
15.098 hektar dengan nilai konversi sebesar
Rp 78,94 miliar.
Halaman - 99 - Page
PT Sari Aditya Loka (“SAL”), with a total
area of 29,896 hectares. Project costs
incurred to 31 December 2001 total
Rp 191.39 billion. Funding obtained
through the investment credit facilities from
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
and PT Bank Universal Tbk amounted to
Rp 129.32 billion. The remaining amount of
advances made by SAL is Rp 62.07 billion
as of 31 December 2001. The project area
transferred to farmers to 31 December 2001
is 15,098 hectares, at a total conversion
price of Rp 78.94 billion.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI (lanjutan)
h.
h.
Proyek plasma (lanjutan)
2.
25. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
i.
Gugatan - PT Sawit Asahan Indah
Pada tahun 2000, PT Sawit Asahan Indah (“SAI”),
anak perusahaan tidak langsung, (sebagai tergugat
satu) bersama dengan 9 (sembilan) tergugat
lainnya digugat atas kepemilikan lahan
perkebunan SAI oleh M. Said Daud (pemilik lama
SAI) dengan jumlah nilai gugatan sebesar Rp 76
miliar.
SAI dan penasehat hukum
SAI
berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak
memiliki dasar yang kuat sehingga tidak terdapat
kemungkinan kerugian yang material bagi SAI.
Oleh karena itu, tidak ada kewajiban yang dicatat
pada laporan keuangan konsolidasian tahun 2001
dan 2000. Proses gugatan tersebut telah
diputuskan oleh Pengadilan Negeri Bukittinggi
pada November 2001 dengan menolak gugatan
tersebut.
PT Suryaraya Lestari (“SRL”), with a total
area of 8,000 hectares. Project costs
incurred to 31 December 2001 total
Rp 54.63 billion. Funding obtained through
the investment credit facilities from PT
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
amounted to Rp 11.17 billion. The
remaining amount of advances made by
SRL is Rp 43.46 billion as of 31 December
2001. The project area transferred to
farmers to 31 December 2001 is 5,908
hectares, at a total conversion price of Rp
36.28 billion.
The investment credit facilities are secured by
the plasma plantations and all the related assets,
corporate guarantees from affiliates, personal
guarantees from the subsidiaries' commissioners
and directors and the subsidiaries' investments
in shares of stock. SAL and SRL also commit to
administer loan repayments obtained from
plasma farmers and to guarantee the plasma
farmers’ loan repayments.
Fasilitas kredit investasi dijamin dengan
perkebunan plasma dan aktiva lain yang terkait,
jaminan dari perusahaan afiliasi, jaminan pribadi
dari komisaris dan direksi anak perusahaan serta
penyertaan saham anak perusahaan. SAL dan
SRL juga menyatakan kesanggupan ikut serta
mengadministrasikan pengembalian kredit yang
diperoleh dari petani plasma dan menjamin
pengembalian kredit petani plasma yang berasal
dari kredit investasi kebun plasma.
i.
Plasma project (continued)
2.
PT Suryaraya Lestari (“SRL”), dengan
jumlah lahan seluas 8.000 hektar. Jumlah
biaya yang telah dikeluarkan sampai dengan
31 Desember 2001 adalah sebesar Rp 54,63
miliar yang dibiayai melalui fasilitas kredit
investasi dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk sebesar Rp 11,17 miliar dan
sisa uang muka yang telah dikeluarkan oleh
SRL per tanggal 31 Desember 2001 adalah
sebesar Rp 43,46 miliar. Jumlah perkebunan
plasma yang telah dikonversikan kepada
petani plasma sampai dengan 31 Desember
2001 adalah seluas 5.908 hektar dengan nilai
konversi sebesar Rp 36,28 miliar.
AND
Lawsuit - PT Sawit Asahan Indah
In 2000, PT Sawit Asahan Indah (“SAI”), an
indirect subsidiary, (as the first defendant)
together with 9 other defendants were sued
over the ownership of plantations by M. Said
Daud (former owner of SAI), for a total amount
of Rp 76 billion. SAI and its lawyer believe that
the claim has no substance and therefore will
not result in any material loss to SAI.
Accordingly, no provision for liability has been
made in the 2001 and 2000 consolidated
financial statements. The legal suit has been
decided by the Country Court of Bukittinggi in
November 2001, which rejected this law suit.
Halaman - 100 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI (lanjutan)
i.
Gugatan - PT Sawit Asahan Indah (lanjutan)
25. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
i.
Setelah itu, M. Said Daud mengajukan banding ke
Pengadilan Tinggi Padang. Pengadilan Tinggi
Padang menguatkan putusan Pengadilan Negeri
Bukittinggi pada bulan Desember 2001, yaitu
menolak gugatan. Sampai dengan saat ini belum
ada kabar mengenai pengajuan kasasi ke
Mahkamah Agung oleh M. Said Daud.
j.
Lawsuit - PT Sawit Asahan Indah (continued)
Subsequently, M. Said Daud submit an appeal to
the High Court of Padang. The High Court of
Padang decided to support the decision of the
Country Court of Bukittinggi in December 2001,
to reject the law suit. To date, no further appeal
to the Supreme Court has been submitted by M.
Said Daud.
j.
Perjanjian pembiayaan bersama
AND
Joint financing agreements
Beberapa anak perusahaan yang bergerak di
bidang jasa keuangan tertentu mengadakan
perjanjian kerjasama dengan beberapa bank,
dimana pihak bank akan:
Certain financial services subsidiaries entered
into cooperation agreements with banks,
whereby the banks will:
1.
Menyalurkan Kredit Usaha Kecil (“KUK”)
melalui anak perusahaan.
Berdasarkan
perjanjian kerjasama tersebut, anak
perusahaan bertindak sebagai pelaksana dan
melakukan pengurusan administrasi untuk
setiap pelanggan. Anak perusahaan akan
menanggung seluruh risiko yang muncul
sehubungan dengan transaksi KUK ini. Untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2001 dan 2000, anak perusahaan
tidak menyalurkan fasilitas KUK.
1.
Provide funds for Small Scale Business
Loans (“KUK”) through the subsidiaries.
Under the agreements, the subsidiaries
maintain the documentation for the loan
transactions and render administration
services for each customer. The subsidiaries
assumed all the risks arising from these
KUK transactions. For the years ended 31
December 2001 and 2000, the subsidiaries
have not channelled any KUK funds.
2.
Bersama
dengan
anak
perusahaan
menyalurkan
fasilitas
kredit
untuk
pembiayaan konsumen.
Sesuai dengan
perjanjian, jumlah dana yang akan disediakan
oleh masing-masing pihak adalah sejumlah
minimum 10% dari anak perusahaan dan
sejumlah maksimum 90% dari pihak bank
dengan maksimum pembiayaan sejumlah
Rp 5,45 triliun (2000: Rp 1,71 triliun). Anak
perusahaan tersebut menanggung risiko
sebesar persentase seperti yang tercantum
dalam perjanjian kerjasama.
2.
Provide joint consumer financing facilities
together with the subsidiaries. Under the
agreements, the amount of funds to be
financed by each party represents a
minimum of 10% from the subsidiaries and
a maximum of 90% from the banks of the
total credit facilities of Rp 5.45 trillion
(2000: Rp 1.71 trillion). The subsidiaries
bear the risks in accordance in the
proportion stated in the agreements.
Halaman - 101 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI (lanjutan)
j.
Perjanjian pembiayaan bersama (lanjutan)
25. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
j.
Joint financing agreements (continued)
Sebagai kompensasi atas hal tersebut di atas,
anak perusahaan berhak untuk menentukan
tingkat bunga yang lebih tinggi kepada
pelanggan. Selisih antara bunga yang
diterima dari pelanggan dengan bunga yang
dibayarkan ke bank dicatat sebagai
penghasilan. Atas transaksi KUK, anak
perusahaan akan menanggung semua risiko
yang ada.
Sedangkan atas transaksi
pembiayaan bersama, risiko yang akan
ditanggung oleh anak perusahaan akan
tergantung pada syarat-syarat sebagaimana
ditentukan dalam perjanjian pembiayaan
bersama.
k.
As compensation for these facilities, the
subsidiaries can charge higher interest rates
to their customers. The excess of the interest
received from the customers over the interest
paid to the banks is recorded as revenue.
For the KUK transactions, the subsidiaries
assume all risks. While for joint financing,
the risks assumed by the subsidiaries arising
from these transactions shall depend on the
terms stated in the joint financing
agreements.
k.
Perjanjian pembelian listrik
AND
Power purchase agreement
Pada 1996, PT Asrigita Prasarana (“AP”), anak
perusahaan yang dimiliki melalui PT Astratel
Nusantara (Astratel), menanda-tangani Perjanjian
Pembelian Tenaga Listrik dengan Perusahaan
Listrik Negara (Persero) dimana AP akan
merancang-bangun, membiayai, membangun,
memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik
tenaga gas di Sumatera Selatan (Proyek). Karena
memburuk kondisi ekonomi, proyek ini ditunda.
In 1996 PT Asrigita Prasarana (“AP”), a
subsidiary owned through PT Astratel
Nusantara (“Astratel”), entered into a Power
Purchase Agreement with PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) for PT AP to design, finance,
construct, own and operate a gas fired power
plant in South Sumatera (the “Project”). Due to
severe economic conditions in the country, the
implementation of the Project was postponed.
Astratel menandatangani Amended and Restated
Project Development and Share Purchase
Agreement dengan AP dan Coastal Palembang
Power (Singapore) Pte. Ltd. (Coastal) pada tahun
1998. Berdasarkan perjanjian tersebut, Coastal
akan akan terus menyediakan bantuan pendanaan
dan bantuan lainnya sehubungan dengan Proyek
dan Astratel setuju untuk menjual kepada Coastal
47,5% saham AP yang telah ditempatkan dan
disetor penuh. Berdasarkan Perjanjian tersebut,
Coastal dan Astratel setuju untuk memberikan
uang muka kepada AP dalam rangka kelanjutan
pengembangan Proyek. Jumlah uang muka
tersebut diperlakukan sebagai hutang.
Astratel entered into an Amended and Restated
Project Development and Share Purchase
Agreement with AP and Coastal Palembang
Power (Singapore) Pte. Ltd. (“Coastal”) in
1998. Under the agreement, Coastal was to
continue to provide funding and other assistance
in connection with the development of the
Project and Astratel agreed to sell to Coastal
47.5% of the issued shares of AP. Based on the
Agreement, Coastal and Astratel agreed to
advance funds to AP in connection with the
continuation of the development of the Project.
The advances were treated as loans.
Halaman - 102 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI (lanjutan)
k.
Perjanjian pembelian listrik (lanjutan)
25. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
k.
Pada tanggal 25 September 2001, Astratel
melepaskan kepemilikan mereka di AP kepada
pihak ketiga dalam suatu perjanjian jual beli yang
mana pembeli setuju untuk mengambil semua hak
atas aktiva dan bertanggung jawab atas semua
kewajiban dari AP (lihat Catatan 3b).
l.
Perjanjian pembelian saham dan obligasi
konversi
AND
Power purchase agreement (continued)
On 25 September 2001, Astratel disposed of its
investment in AP to a third party under a sale
and purchase agreement in which the buyer
agrees to take ownership of the assets and
assume all liabilities of AP (refer to Note 3b).
l.
Share subscription and Convertible Bond
Agreement
Pada tanggal 7 September 2000, Astratel
menandatangani Share Subscription Agreement
dengan CDC Financial Services (Mauritius) Ltd.
(“CDCFS”) dimana CDCFS setuju untuk membeli
dan membayar secara tunai saham biasa Astratel
sebesar Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham
dengan jumlah keseluruhan US$ 15 juta dengan
syarat dan kondisi yang tercantum dalam
perjanjian.
On 7 September 2000, Astratel entered into a
Share Subscription Agreement with CDC
Financial Service (Mauritius) Ltd. (“CDCFS”)
whereby CDCFS agreed to subscribe and pay in
cash for ordinary shares of Astratel at Rp 1,000
(full Rupiah) each par value to an aggregate
amount of US$ 15 million, subject to the terms
and conditions in the agreement.
Pada tanggal 17 Nopember 2000, Astratel
menandatangani Convertible Bond Agreement
dengan CDCFS dan CDCFS setuju untuk
memberikan uang muka sejumlah US$ 15 juta
sesuai dengan syarat dan kondisi yang tercantum
dalam perjanjian.
On 17 November 2000, Astratel entered into a
Convertible Bond Agreement with CDCFS and
CDCFS agreed to advance US$ 15 million to
Astratel, subject to the terms and conditions of
the agreement.
Perjanjian dengan CDCFS tidak berlaku lagi pada
tahun 2001 karena beberapa syarat dan kondisi
dalam perjanjian tidak terpenuhi.
The agreement with CDCFS was terminated in
2001 as certain terms and conditions in the
agreement were not fulfilled.
m. Denda pinjaman hasil restruturisasi PT
Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SLJ)
m. Penalties on PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk
(SLJ) restructured loans
Pada tahun 2001, PT Sumalindo Hutani Jaya dan
PT Surya Hutani Jaya, anak perusahaan SLJ tidak
memenuhi kewajiban pembayaran atas hutang
dana reboisasi (DR). Sesuai dengan perjanjian
hutang DR, maka anak perusahaan tersebut berada
dalam kondisi gagal bayar dan mungkin terkena
penalti .
PT Sumalindo Hutani Jaya and PT Surya Hutani
Jaya, subsidiaries of SLJ did not meet their
interest obligations in 2001 in respect of certain
reforestation loans. In accordance with the
underlying agreement, the subsidiaries are now
in default and may be subject to penalties.
Halaman - 103 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI (lanjutan)
25. AGREEMENTS,
COMMITMENTS
CONTINGENCIES (continued)
AND
m. Denda pinjaman hasil restruturisasi PT
Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SLJ) (lanjutan)
m. Penalties on PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk
(SLJ) restructured loans (continued)
Pada tanggal laporan ini, tidak ada pemberitahuan
mengenai pembebanan penalti dari bank yang
diterima oleh anak perusahaan tersebut. Anak
perusahaan SLJ sedang dalam proses negosiasi
restrukturisasi hutang dengan bank dan apabila
berhasil, anak perusahaan yakin bahwa penalti
tersebut akan diabaikan. Oleh karena itu, tidak ada
pengakuan kewajiban sehubungan dengan penalti
tersebut.
As at the date of this report, no notice of
penalties has been received from the bank. The
subsidiaries are in the process of negotiating a
restructuring of the loan and if successful, are
confident that they will not be liable for any
penalties. Therefore, no liability has been
recognised in relation to such penalties.
26. OPSI PEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN
Perseroan memiliki program Opsi Pemilikan Saham
Karyawan untuk para karyawan, eksekutif dan
direksinya dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah rights/
Total rights
Tanggal pemberian
opsi/
Grant date
26. EMPLOYEE STOCK OPTION PLANS
The Company has Employee Stock Option Plans for
issuance of option to their employees, executives and
directors as follows:
Period eksekusi/
Exercise period
Harga
eksekusi
per saham
(Rupiah
penuh)/
Beban
Exercise
kompensasi/
price per
share
Compensation
(full Rupiah)
cost
Pemberian tahap I
19 Mei/May 2000
sampai dengan/to
32,420,500 19 Mei/May 1999 19 Mei/May 2002
1,800
25,550
Grant I
Pemberian tahap II
19 Mei/May 2001
sampai dengan/to
37,579,500 19 Mei/May 2000 19 Mei/May 2003
3,325
21,170
Grant II
46,720
Beban kompensasi tersebut ditentukan berdasarkan
nilai wajar pada tanggal pemberian opsi. Nilai wajar
setiap opsi yang diberikan ditentukan dengan
menggunakan metode penentuan harga opsi "Black Scholes" dengan asumsi sebagai berikut:
The compensation costs were determined based on
the fair value at the grant date. The fair value of each
option granted is estimated using the "Black Scholes" option pricing model, with the following
assumptions:
Halaman - 104 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
26. OPSI PEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN
(lanjutan)
Pemberian
Tahap II/
Grant II
Pemberian
TahapI/
Grant I
Prakiraan dividen
Ketidakstabilan harga yang
diharapkan
Suku bunga bebas risiko
yang diharapkan
Periode opsi yang diharapkan
26. EMPLOYEE STOCK OPTION PLANS (continued)
0.00%
0.00%
Dividend yield
54.97%
49.62%
Expected volatility
12.00%
1.5 tahun/years
12.00%
2.5 tahun/years
Expected risk free interest rate
Expected lives
Informasi lain sehubungan dengan program Opsi
Pemilikan Saham Karyawan adalah sebagai berikut:
Other relevant information under the plans is as
follows:
Jumlah saham/
Total shares
Opsi pemilikan saham yang beredar awal tahun
26,061,000
Options outstanding at beginning of the year
Pemberian opsi tahap II
37,579,500
Options grant II
Opsi pemilikan saham yang dieksekusi
(6,900,000)
Options exercised
Opsi pemilikan saham yang beredar akhir tahun
56,740,500
Options outstanding at end of the year
27. RETIREMENT BENEFITS
27. DANA PENSIUN
Perseroan dan anak perusahaan domestik tertentu
menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti
untuk seluruh karyawan tetap lokal. Jumlah kontribusi
berasal dari kontribusi karyawan dan kontribusi
Perseroan dan anak perusahaan yang dihitung
berdasarkan perhitungan aktuaria. Program pensiun
tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Astra dan Dana
Pensiun Toyota-Astra Motor.
The Company and certain domestic subsidiaries have
defined benefit retirement plans covering all of their
permanent local employees. Contributions are
funded and consist of employees' contributions and
actuarially computed contributions from the
Company and subsidiaries. The pension funds are
managed by Dana Pensiun Astra and Dana Pensiun
Toyota-Astra Motor.
Berdasarkan perhitungan aktuaria terakhir atas dana
pensiun yang dilakukan oleh PT Wyatt Purbajaga,
sebagai aktuaris independen tertanggal 31 Agustus
2000, dengan menggunakan metode "AttainedAge-Normal" dan dengan mempertimbangkan
asumsi-asumsi sebagai berikut:
The latest actuarial valuation of the retirement plan ,
dated 31 August 2000, prepared by PT Wyatt
Purbajaga,
independent
actuaries,
using
“Attained-Age-Normal” method uses the following
assumptions:
Halaman - 105 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
27. RETIREMENT BENEFITS (continued)
27. DANA PENSIUN (lanjutan)
Per tahun/
Per annum
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan kompensasi tahunan
13%
10%
The result of the actuarial valuation as of 31
December 1999 is as follows:
Hasil penilaian aktuaria pada tanggal 31 Desember
1999 adalah sebagai berikut:
Nilai wajar aktiva
Kewajiban aktuaria
Kelebihan nilai wajar aktiva atas
kewajiban aktuaria
Discount rate
Annual rate of increase in compensation
208,658
(144,292)
Plan assets at fair value
Accumulated benefit obligations
Excess of plan assets over accumulated
benefit obligations
64,366
Biaya pensiun yang dibebankan pada usaha berjumlah
Rp 27,98 miliar pada tahun 2001 dan Rp 20,21 miliar
pada tahun 2000 dan disajikan dalam akun "beban
usaha" (lihat Catatan 21) dan "beban pokok
penghasilan".
Retirement benefits charged to operations amounted
to Rp 27.98 billion in 2001 and Rp 20.21 billion in
2000 and are included in “operating expenses”
(refer to Note 21) and “cost of revenues accounts”.
28. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAM
MATA UANG ASING
28. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED
IN FOREIGN CURRENCIES
Per tanggal 31 Desember 2001, Perseroan dan Anak
perusahaan domestik memiliki aktiva dan kewajiban
dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut
(dalam jumlah penuh):
As of 31 December 2001, the Company and its
domestic subsidiaries have assets and liabilities
denominated in foreign currencies as follows (in full
amounts):
2001
JPY
Aktiva
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Uang muka
Kas dan deposito
berjangka yang
dibatasi penggunaannya
Dana pelunasan obligasi
Piutang derivatif
Aktiva lain-lain
US$
Euros
GBP
Others*
Assets
404,117 Cash and cash equivalents
Short-term investments
288,908
Trade receivables
31,165
Other receivables
1,123
Advance payments
1,248,993,908
666,368,614
3,801,081
7,497,200
116,865,720
18,547,092
20,420,970
24,050,969
1,735,568
2,283,275
390,973
-
2,277
125,144
250
-
18,174,226
4,422,661
59,842,146
5,539,342
645,748
-
-
-
1,926,660,803
269,598,694
3,319,996
127,671
725,313
Halaman - 106 - Page
Restricted cash and
time deposits
Bond sinking funds
Derivative receivables
Other assets
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
28. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAM
MATA UANG ASING (lanjutan)
JPY
Kewajiban
Pinjaman jangka pendek
Hutang usaha
Hutang lain-lain
Uang muka pelanggan
dan penjualan
Biaya yang masih harus
dibayar
Hutang bank dan lain-lain
jangka panjang
Aktiva/(kewajiban) bersih
Dalam ekuivalen Rupiah
Jumlah dalam Rupiah
- bersih
*
US$
(10,293,894,991)
(3,051,937,681)
(160,272,935)
-
(12,712,307)
(51,417,139)
(8,486,696)
28. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED
IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
2001
Euros
GBP
(2,786,585)
(18,241,632)
-
Others*
(884,188)
-
(236,310)
(94,535)
-
-
(1,624,948)
-
(359,859,605)
(28,138,480)
-
(3,498,182,981)
(1,094,847,184)
-
(17,364,148,193)
(1,197,226,754)
(21,028,217)
(884,438)
(458,901)
(15,437,487,390)
(927,628,060)
(17,708,221)
(756,767)
266,412
Net assets/(liabilities)
(1,221,982)
(9,647,332)
(162,711)
(11,412)
2,771
Rupiah equivalent
(250)
-
-
Liabilities
Short-term loans
Trade payables
Other payables
Customer deposits and
sales advances
(123,607)
(4,449)
(11,040,666)
Accrued expenses
Long-term bank and
other loans
Total in Rupiah – net
Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan
dalam jumlah yang setara dengan US Dolar dengan
menggunakan kurs pada tanggal neraca.
*
Assets and liabilities denominated in other foreign
currencies are presented as US Dollar equivalents using
the exchange rate prevailing at the balance sheet date.
2000
JPY
Aktiva
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Uang muka
Kas dan deposito
berjangka yang
dibatasi penggunaannya
Dana pelunasan obligasi
Aktiva lain-lain
Kewajiban
Pinjaman jangka pendek
Hutang usaha
Hutang lain-lain
Uang muka pelanggan
dan penjualan
Biaya yang masih harus
dibayar
Hutang bank dan lain-lain
jangka panjang
Aktiva/(kewajiban) bersih
Dalam ekuivalen Rupiah
Jumlah dalam Rupiah
- bersih
*
US$
Euros
GBP
Others*
Assets
313,454 Cash and cash equivalents
Short-term investments
376,796
Trade receivables
14,525
Other receivables
3,861
Advance payments
1,380,243,896
346,518,646
2,368,500
10,436,266
92,469,521
47,617,482
33,883,429
68,849,879
2,467,006
85,702
339,173
21,753
-
7,684,230
53,247,893
4,255,895
10,305,698
-
-
413
1,747,251,538
313,096,803
424,875
21,753
709,049
(8,057,990,716)
(3,047,195,221)
(166,303,405)
(95,144,338)
(67,571,442)
(10,918,871)
(239,264)
-
(365,672)
(249,093)
(905,076)
(10,899,055)
(1,064,881)
-
-
(275,186,676)
(22,759,690)
-
-
(2,753,921,224)
(1,310,745,545)
-
-
(14,311,496,297)
(1,508,204,767)
(9,077,107)
(239,264)
(2,259,914)
(12,564,244,759)
(1,195,107,964)
(8,652,232)
(217,511)
(1,550,865)
Net liabilities
(1,046,225)
(11,210,113)
(74,418)
(3,005)
(16,128)
Rupiah equivalent
(3,130,960)
(5,946,147)
-
(12,349,889)
(740,073)
-
Restricted cash and
time deposits
Bond sinking funds
Other assets
Liabilities
Short-term loans
Trade payables
Other payables
Customers deposits and
sales advances
Accrued expenses
Long-term bank and
other loans
Total in Rupiah - net
Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan
dalam jumlah yang setara dengan US Dolar dengan
menggunakan kurs pada tanggal neraca.
*
Halaman - 107 - Page
Assets and liabilities denominated in other foreign
currencies are presented as US Dollar equivalents using
the exchange rate prevailing at the balance sheet date.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
28. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAM
MATA UANG ASING (lanjutan)
28. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED
IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
Apabila aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing
pada tanggal 31 Desember 2001 dikonversikan
menggunakan kurs tengah valuta asing pada tanggal
laporan ini (28 Maret 2002), maka kewajiban bersih
Perseroan dan anak perusahaan tersebut akan turun
sebesar Rp 2,11 triliun, tidak termasuk keuntungan
atau kerugian selisih kurs yang timbul dari nilai wajar
kontrak valuta berjangka dengan kurs forward pada
tanggal laporan ini.
If assets and liabilities in foreign currencies as of 31
December 2001 are translated using the middle rates
as of the date of this report (28 March 2002), the
total net liabilities of the Company and subsidiaries
will decrease by approximately Rp 2.11 trillion,
excluding any foreign exchange gains or losses on
the fair values of derivative financial instruments if
the forward rates as at the date of this report were
used.
29. ECONOMIC CONDITIONS
29. KONDISI EKONOMI
Indonesia
mengalami
kesulitan
ekonomi
berkepanjangan yang diperburuk dengan melemahnya
ekonomi global pada tahun 2001. Pemulihan stabilitas
ekonomi di Indonesia sangat tergantung pada
efektifitas kebijakan yang diambil pemerintah,
keputusan lembaga peminjam internasional, perubahan
dalam kondisi ekonomi global dan faktor-faktor lain,
termasuk perkembangan peraturan dan politik, yang
berada di luar kendali Perseroan dan anak perusahaan.
Indonesia has been experiencing a prolonged period
of economic difficulty which has been compounded in
2001 by a downturn in the global economy.
Indonesia’s return to economic stability is dependant
to a large extent on the effectiveness of measures
taken by the Government, decisions of international
lending organisations, changes in global economic
conditions and other factors including regulatory and
political developments, which are beyond the
Company’s and subsidiaries’ control.
Kondisi tersebut mengakibatkan ketidakpastian
ekonomi dan politik yang berkelanjutan. Laporan
keuangan ini tidak memasukkan penyesuaian yang
berkaitan dengan ketidakpastian tersebut.
These circumstances give rise to continued economic
and political uncertainties. No adjustments relating
to these uncertainties have been included in the
accompanying financial statements.
30. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
30. REKLASIFIKASI AKUN
a.
Kas dan deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya
a.
An amount of Rp 1.13 trillion in the 2000
consolidated financial statements has been
reclassified from current assets to non-current
assets to be consistent with the presentation of
the 2001 consolidated financial statements.
Akun ini sejumlah Rp 1,13 triliun dalam laporan
keuangan konsolidasian tahun 2000 telah
direklasifikasi dari aktiva lancar menjadi aktiva
tidak lancar agar sesuai dengan penyajian laporan
keuangan konsolidasian tahun 2001.
b. Pajak dibayar di muka
b.
Akun ini sejumlah Rp 154,60 miliar dalam
laporan keuangan konsolidasian tahun 2000 telah
direklasifikasi dari aktiva lain-lain (aktiva tidak
lancar) menjadi pajak dibayar di muka (aktiva
lancar) agar sesuai dengan penyajian laporan
keuangan konsolidasian tahun 2001.
Restricted cash and time deposits
Prepaid taxes
An amount of Rp 154.60 billion in the 2000
consolidated financial statements has been
reclassified from other assets (non-current
assets) to prepaid taxes (current assets) to be
consistent with the presentation of the 2001
consolidated financial statements.
Halaman - 108 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
30. RECLASSIFICATION
(continued)
30. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
c.
Penghasilan tangguhan (kewajiban jangka
panjang)
Akun ini sejumlah Rp 560 miliar dalam laporan
keuangan konsolidasian tahun 2000 telah
direklasifikasi dari kewajiban jangka panjang
menjadi pengurang investasi Perseroan di AHM
untuk mencerminkan penerapan akuntansi metode
ekuitas (lihat Catatan 3b).
31. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
c.
OF
ACCOUNTS
Deferred income (non-current liabilities)
An amount of Rp 560 billion in the 2000
consolidated financial statements has been
reclassified from non-current liabilities to a
reduction in the Company’s investment in AHM
to reflect equity accounting treatment (refer to
Note 3b).
31. SUBSEQUENT EVENTS
Penjualan PT Pramindo Ikat Nusantara (PIN)
Disposal of Pramindo Ikat Nusantara (PIN)
Pada 20 Pebruari 2002, PT Persero Telekomunikasi
Indonesia Tbk (“Telkom”) dan para pemegang saham
PIN (termasuk didalamnya PT Astratel Nusantara,
anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Perseroan)
menandatangani Nota Kesepakatan (“MoU”)
mengenai rencana akuisisi seluruh saham PIN oleh
Telkom. Dalam nota kesepakatan tersebut disepakati
bahwa Telkom akan membeli seluruh saham PIN dari
para pemegang saham dengan harga sekitar US$ 378
juta dan penyerahan saham akan dilakukan dalam tiga
transaksi penjualan saham yaitu; 30% pada bulan Juli
2002 (tanggal penutupan pertama), 15% pada tanggal
30 September 2003 (tanggal penutupan interim) dan
terakhir 55% pada tanggal 16 December 2004 (tanggal
penutupan lanjutan). Pembayaran atas pembelian ini
akan dilakukan sebesar US$ 54 juta pada tanggal
penutupan awal dan sisanya dibayarkan dalam 10 kali
cicilan tiga-bulanan yang sama dimulai pada hari ke 46
setelah tanggal penutupan awal.
On 20 February 2002, PT Persero Telekomunikasi
Indonesia Tbk (“Telkom”) and the shareholders of
PIN (including PT Astratel Nusantara, a wholly
owned subsidiary) entered into a Memorandum of
Understanding (“MoU”) in respect of the proposed
acquisition of all PIN’s shares by Telkom. In the
MoU it is agreed that Telkom will acquire all PIN’s
shares from the shareholders of PIN for a total price
of approximately US$ 378 million and the shares
shall be delivered in three share purchase
transactions which are 30% in July 2002 (initial
closing date), 15% at 30 September 2003 (interim
closing date) and 55% on 16 December 2004
(subsequent closing date). In consideration of the
purchase Telkom shall pay US$ 54 million on the
initial closing date and the remaining in 10 equal
quarterly instalments beginning 46 days after the
initial closing date.
Surat Ketetapan Pajak
Tax assessments
Pada 20 Maret 2002, Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen
Pajak) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(“SKPLB”) untuk pajak penghasilan badan tahun 2000
sebesar Rp 27,6 miliar dari Rp 28,4 miliar yang
dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Pajak (SPT).
Dalam SKPLB tersebut Dirjen Pajak mengkoreksi
kerugian pajak yang dilaporkan dalam SPT sehingga
dapat menyebabkan akumulasi kerugian pajak
Perseroan sampai dengan akhir tahun 2000 turun
menjadi lebih kurang Rp 1,3 triliun. Pada saat yang
bersamaan, Dirjen Pajak menerbitkan Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan
Pajak sebesar Rp 82,2 miliar termasuk denda bunga
untuk pajak–pajak lainnya.
On 20 March 2002, the Directorate General of
Taxation (the “DGT”) issued a tax assessment letter
for 2000 corporate income tax confirming
overpayment of corporate income tax of Rp 27.6
billion from Rp 28.4 billion reported in the 2000
return. In the tax assessment letter, the DGT adjusted
the tax loss reported in the tax return so that there is
a possibility that accumulated tax losses up to the end
of 2000 may be reduced to approximately Rp 1.3
trillion. On the same date, the DGT also issued tax
assessments and tax collection letters for other taxes
amounting to Rp 82.2 billion, including penalty
interest.
Halaman - 109 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
31. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
(lanjutan)
Perseroan tidak dapat menerima seluruh koreksi fiskal
sebagaimana tersebut dalam SKP tersebut di atas dan
akan mengajukan keberatan kepada Direktorat Jenderal
Pajak atas SKP tersebut.
31. SUBSEQUENT EVENTS (continued)
The Company disagrees with all of the corrections
stated in the above-mentioned tax assessments and
will lodge an objection with the DGT.
32. SUPPLEMENTARY INFORMATION
32. INFORMASI TAMBAHAN
Berikut pada halaman 111 sampai dengan halaman 119
adalah informasi keuangan PT Astra International Tbk
(induk perusahaan saja) yang menyajikan penyertaan
Perseroan pada anak perusahaan berdasarkan metode
ekuitas dan bukan dengan metode konsolidasi.
The following financial information of PT Astra
International Tbk (parent company only) on pages
111 to 119, present the Company’s investments in
subsidiaries under the equity method, as opposed to
the consolidation method.
Halaman - 110 - Page
INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
PROFORMA BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah,
except par value per share)
NERACA PROFORMA
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)
2001
2000
AKTIVA
Aktiva lancar
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha:
- Pihak yang mempunyai hubungan
hubungan istimewa
(setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp 7.068 pada tahun 2001
dan Rp 8.035 pada tahun 2000)
- Pihak ketiga
(setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp 2.899 pada tahun 2001 dan
Rp 5.660 pada tahun 2000)
Piutang lain-lain
Persediaan
Uang muka
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Jumlah aktiva lancar
Aktiva tidak lancar
Kas dan deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya
Dana pelunasan obligasi
Piutang lain-lain :
(setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp 43.422 pada tahun 2001
dan Rp 36.603 pada tahun 2000)
- Pihak yang mempunyai hubungan
hubungan istimewa
- Pihak ketiga
Investasi pada perusahaan asosiasi dan
anak perusahaan
Investasi jangka panjang lain-lain
(setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai saham sebesar
Rp 6.057 pada tahun 2001 dan
Rp 8.251 pada tahun 2000
Aktiva tetap
(setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 404.158 pada tahun 2001 dan
Rp 351.753 pada tahun 2000)
Aktiva yang belum digunakan dalam
usaha
Aktiva pajak tangguhan
Piutang karyawan
Biaya tangguhan
Aktiva lain-lain
ASSETS
795,963
2,182
818,905
7,274
Current assets
Cash and cash equivalents
Short-term investments
Trade receivables:
46,263
155,045
829,420
46,211
727,227
101,989
70,841
27,145
819,079
16,089
893,691
29,872
35,413
22,752
Related parties (net of provision for
doubtful accounts of
Rp 7,068 in 2001
and Rp 8,035 in 2000)
Third parties (net of provision for
doubtful accounts of
Rp 2,899 in 2001
and Rp 5,660 in 2000)
Other receivables
Inventories
Advance payments
Prepaid taxes
Prepaid expenses
2,647,241
2,798,120
Total current assets
211,406
132,381
416,491
105,360
506,902
-
1,888,850
486,891
6,488,717
5,086,606
Non-current assets
Restricted cash and time
deposits
Bond sinking funds
Other receivables :
(net of provision for
doubtful accounts of
Rp 43,422 in 2001
and Rp 36,603 in 2000)
Related parties Third parties Investment in associates and
subsidiaries
38,847
165,173
1,358,323
1,320,070
Other long term investments
(net of provision for
decline in value of Rp 6,057 in
2001 and Rp 8,251 in 2000)
Fixed assets
(net of accumulated depreciation
of Rp 404,158 in 2001
and Rp 351,753 in 2000)
239,362
1,553,005
56,874
3,638
5,031
271,540
1,470,112
36,679
3,074
4,884
Assets not yet used in operations
Deferred tax assets
Loans to officers and employees
Deferred charges
Other assets
Jumlah aktiva tidak lancar
10,594,486
11,255,730
Total non-current assets
JUMLAH AKTIVA
13,241,727
14,053,850
TOTAL ASSETS
Halaman - 111 - Page
INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
PROFORMA BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah,
except par value per share)
NERACA PROFORMA
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)
2001
2000
KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
Kewajiban jangka pendek
Hutang usaha:
- Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
- Pihak ketiga
Hutang lain-lain
Uang muka pelanggan dan penjualan
Hutang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Penghasilan tangguhan
Bagian hutang jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun:
- Hutang bank
- Obligasi
- Obligasi konversi
Jumlah kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka panjang
Hutang lain-lain:
- Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
- Pihak ketiga
Penghasilan tangguhan
Kewajiban diestimasi
Hutang jangka panjang:
(setelah dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun)
- Hutang bank
- Obligasi
- Biaya bunga yang masih harus dibayar
Jumlah kewajiban jangka panjang
LIABILITIES AND
EQUITY
Current liabilities
Trade payables:
666,677
151,632
76,135
71,328
35,642
346,187
16,140
1,273,104
100,428
82,565
95,790
42,511
311,971
3,226
Related parties Third parties Other payables
Customer deposits and sales advances
Taxes payable
Accrued expenses
Unearned income
947,506
600,391
-
813,549
569,694
7,543
Current maturities of long-term debt:
Bank loans Bonds Convertible bonds -
2,911,638
3,300,381
Total current liabilities
Non-current liabilities
Other payables:
74,660
24,610
439,400
61,269
16,600
25,101
349,497
Related parties Third parties Unearned income
Provisions
3,753,709
3,215,090
113,170
4,490,905
3,907,575
66,272
Long-term debt:
( net of current maturities)
Bank loans Bonds Accrued interest -
7,620,639
8,917,219
Total non-current liabilities
Halaman - 112 - Page
INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
PROFORMA BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah,
except par value per share)
NERACA PROFORMA
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali nilai nominal per saham)
2001
Ekuitas
Modal saham - nilai nominal
Rp 500 per saham
Modal dasar - 6.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh – 2.538.179.783 saham pada
tahun 2001 dan 2.506.642.396
saham pada tahun 2000
Tambahan modal disetor
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
Selisih transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
Selisih transaksi perubahan ekuitas
perusahaan affiliasi
Akumulasi selisih kurs karena
penjabaran laporan keuangan
Cadangan penilaian investasi
Saldo laba telah ditentukan
penggunaannya
Saldo defisit
Jumlah ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
2000
1,269,090
339,113
430,121
1,253,321
330,233
430,121
124,361
124,361
1,376,832
1,248,924
Equity
Share capital - par value of
Rp 500 per share
Authorised - 6,000,000,000 shares
Issued and fully paid 2,538,179,783 shares in 2001
and 2,506,642,396 shares
in 2000
Additional paid-in capital
Fixed assets revaluation reserve
Difference arising from restructuring
transactions among entities under
common control
(6,576)
(345,957)
(6,576)
(291,427)
Capital transactions of affiliates
Exchange differences due to
financial statement translation
Investment revalution reserve
4,700
(482,234)
4,700
(1,257,407)
Appropriated retained earnings Accumulated lossses
2,709,450
1,836,250
Total equity
13,241,727
14,053,850
TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY
Halaman - 113 - Page
INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
PROFORMA STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah,
except earnings/(losses) per share)
LAPORAN LABA RUGI PROFORMA
UNTUK TAHUN YANG BERKAHIR
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali laba per saham)
2001
Penghasilan bersih
Beban pokok penghasilan
Laba kotor
Beban usaha
Laba usaha
Penghasilan (beban) lain-lain:
Rugi selisih kurs
Beban bunga
Penyisihan kerugian
Penghasilan bunga
Penghasilan lain-lain
Bagian laba bersih perusahaan
asosiasi dan anak perusahaan
2000
19,606,634
20,158,966
(17,667,478)
(17,989,467)
1,939,156
2,169,499
(1,340,898)
(1,155,347)
598,258
1,014,152
(693,999)
(778,433)
(55,900)
173,267
38,340
(1,847,388)
(912,460)
(214,892)
160,289
30,302
(1,316,725)
(2,784,149)
1,499,900
641,199
Laba/(rugi) sebelum pajak
penghasilan
781,433
Manfaat pajak penghasilan
74,423
480,672
855,856
(648,126)
Laba/(rugi) dari aktivitas normal
Pendapatan luar biasa, setelah pajak
-
(1,128,798)
392,000
Net revenues
Cost of revenues
Gross profit
Operating expenses
Operating income
Other income (expenses):
Foreign exchange losses
Interest expense
Provision for losses
Interest income
Other income
Equity in net income of associated
companies and subsidiaries
Profit/(loss) before income tax
Income tax benefit
Profit/(loss) from ordinary
activities
Extraordinary income, net of tax
855,856
(256,126)
Net income/(loss)
Laba/(rugi) per saham
Dasar (Rupiah penuh)
340
(103)
Earnings/(losses) per share
Basic (full Rupiah)
Dilusian (Rupiah penuh)
334
(103)*
Laba/(rugi) bersih
*
Pada tahun 2000 dampak atas konversi rights dan opsi saham
yang berpotensi menjadi saham bersifat anti-dilutif.
*
Halaman - 114 - Page
Diluted (full Rupiah)
In 2000 the effect of all potential shares from the
exercise of rights and stock options is anti dilutive.
INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PROFORMA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Modal
saham/
Share
capital
Selisih transaksi
restrukturisasi
entitas
sepengendali/
Difference arising
from
restructuring
transactions
among entities
under common
control
Selisih
penilaian
kembali
aktiva tetap/
Fixed assets
revaluation
reserve
Tambahan
modal
disetor/
Additional
paid-in
capital
PROFORMA STATEMENTS OF CHANGES
IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
Selisih transaksi
perubahan
ekuitas
perusahaan
afiliasi/
Capital
transactions
of affiliates
Saldo
dipindahkan/
Carry
forward
balance
Saldo 1 Januari 2001
Penyesuaian:
- Penyisihan atas manfaat
uang jasa karyawan –
Perseroan
- Pengaruh pajak sehubungan
dengan penyisihan
manfaat karyawan –
Perseroan
- Penyisihan atas manfaat
uang jasa karyawan –
anak perusahaan
Saldo 1 Januari 2001, setelah
penyesuaian
Laba bersih
Penerbitan saham
Tambahan modal disetor
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Cadangan penilaian
investasi
1,253,321
330,233
430,121
124,361
1,248,924
3,386,960
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,253,321
15,769
-
330,233
8,880
430,121
-
124,361
-
1,248,924
-
3,386,960
15,769
8,880
-
-
-
-
127,908
127,908
-
-
-
-
-
-
Saldo 31 Desember 2001
1,269,090
339,113
430,121
124,361
1,376,832
Saldo
pindahan/
Carried
forward
balance
Akumulasi
selisih
kurs karena
penjabaran
laporan
keuangan/
Exchange
difference
due to
financial
statement
translation
Saldo 1 Januari 2001
Penyesuaian:
- Penyisihan atas manfaat
uang jasa karyawan –
Perseroan
- Pengaruh pajak sehubungan
dengan penyisihan
manfaat karyawan –
Perseroan
- Penyisihan atas manfaat
uang jasa karyawan –
anak perusahaan
Saldo 1 Januari 2001, setelah
penyesuaian
Laba bersih
Penerbitan saham
Tambahan modal disetor
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Cadangan penilaian
investasi
3,386,960
Saldo 31 Desember 2001
3,539,517
(6,576)
Cadangan
penilaian
investasi/
Investment
revaluation
reserve
Saldo laba telah
ditentukan
penggunaannya/
Appropriated
retained earnings
(291,427)
Saldo defisit/
Accumulated
losses
3,539,517 Balance at 31 December 2001
Jumlah/
Total
4,700
(1,257,407)
1,836,250
-
-
-
-
(28,230)
(28,230)
-
-
-
-
8,470
8,470
-
-
-
-
(60,923)
(60,923)
4,700
-
(1,338,090)
855,856
-
3,386,960
15,769
8,880
(6,576)
-
127,908
-
-
(6,576)
(291,427)
-
1,755,567
855,856
15,769
8,880
-
-
127,908
(54,530)
-
-
(54,530)
(345,957)
4,700
Halaman - 115 - Page
Balance at 1 January 2001
Adjustments:
Provision for employee entitlements the Company
Tax effect in relation to the provision for
employee entitlements the Company
Provision for employee
entitlements subsidiaries
Balance at 1 January 2001,
after adjustment
Net income
Shares issued
Additional paid in capital
Capital transactions of
affiliates
Investment revaluation
reserve
(482,234)
Balance at 1 January 2001
Adjustments:
Provision for employee entitlements the Company
Tax effect in relation to the provision for
employee entitlements the Company
Provision for employee
entitlements subsidiaries
Balance at 1 January 2001,
after adjustment
Net income
Shares issued
Additional paid in capital
Capital transactions of
affiliates
Investment revaluation
reserve
2,709,450 Balance at 31 December 2001
INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PROFORMA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Selisih transaksi
restrukturisasi
entitas
sepengendali/
Difference arising
from
restructuring
transactions
among entities
under common
control
Selisih
penilaian
kembali
aktiva tetap/
Fixed asset
revaluation
reserve
Tambahan
modal
disetor/
Additional
paid-in
capital
Modal
saham/
Share
capital
PROFORMA STATEMENTS OF CHANGES
IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
Selisih transaksi
perubahan
ekuitas
perusahaan
afiliasi/
Capital
transactions
of affiliates
Saldo
dipindahkan/
Carry
forward
balance
Saldo 1 Januari 2000
Rugi bersih
Modal saham
Tambahan modal disetor
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Cadangan penilaian
investasi
1,236,228
17,093
-
275,372
54,861
430,121
-
124,361
-
817,732
-
2,883,814
17,093
54,861
-
-
-
-
431,192
431,192
-
-
-
-
-
-
Saldo 31 Desember 2000
1,253,321
330,233
430,121
124,361
1,248,924
Saldo
pindahan/
Carried
forward
balance
Akumulasi
selisih
kurs karena
penjabaran
laporan
keuangan/
Exchange
difference
due to
financial
statement
translation
Saldo 1 Januari 2000
Rugi bersih
Penerbitan saham
Tambahan modal disetor
Selisih transaksi perubahan
ekuitas perusahaan afiliasi
Cadangan penilaian
investasi
2,883,814
17,093
54,861
Saldo 31 Desember 2000
3,386,960
(6,576)
-
431,192
-
-
(6,576)
Cadangan
penilaian
investasi/
Investments
revaluation
reserve
Saldo laba telah
ditentukan
penggunaannya/
Appropriated
retained earnings
Saldo defisit/
Accumulated
losses
3,386,960 Balance at 31 December 2000
Jumlah/
Total
279,617
-
4,700
-
-
-
-
431,192
(571,044)
-
-
(571,044)
(291,427)
4,700
Halaman - 116 - Page
Balance at 1 January 2000
Net loss
Shares issued
Additional paid in capital
Capital transactions of
affiliates
Investment revaluation
reserve
(1,001,281)
(256,126)
-
(1,257,407)
2,160,274
(256,126)
17,093
54,861
Balance at 1 January 2000,
Net loss
Shares issued
Additional paid in capital
Capital transactions of
affiliates
Investment revaluation
reserve
1,836,250 Balance at 31 December 2000
INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
PROFORMA STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS PROFORMA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2001
Arus kas dari aktivitas operasi:
Penerimaan dari pelanggan
Penghasilan bunga yang diterima
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran kepada karyawan
Pembayaran untuk beban usaha
Kenaikan/(penurunan) kas dan deposito
berjangka yang dibatasi penggunaannya
sehubungan dengan margin deposit
atas fasilitas letter of credit
Pembayaran pajak penghasilan
Penerimaan dari aktivitas operasi
lainnya
Kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi:
Dividen kas yang diterima
Penurunan penempatan jangka pendek
Penerimaan dari pengembalian uang
muka penyertaan saham
Hasil penjualan aktiva tetap
2000
19,763,678
126,579
(18,157,224)
(427,051)
(767,558)
19,799,802
170,498
(17,438,209)
(288,741)
(672,785)
27,330
(33,700)
(27,330)
(25,113)
357,201
282,078
Cash flows from operating activities:
Receipts from customers
Interest income received
Payments to suppliers
Payments to employees
Payments for operating expenses
Additions/(deductions) of restricted
cash and time deposits in respect
of margin deposits for letter of
credit facilities
Payment of corporate income tax
Receipts from other operating
activities
889,255
1,800,200
Net cash flows provided from
operating activities
541,786
2,556
189,451
122,722
14,412
3,338
56,639
5,590
Cash flows from investing activities:
Cash dividends received
Reductions of short-term investments
Advances returned
for purchase of shares of stock
Proceeds from sale of fixed assets
Acquisition of fixed assets
and assets not yet used
in operations
Additions to advances to
related parties
Additions to investments
Additions to deferred charges
Perolehan aktiva tetap dan aktiva yang
belum digunakan dalam usaha
Penambahan uang muka kepada pihak
yang mempunyai hubungan istimewa
Penambahan investasi
Penambahan biaya tangguhan
(64,133)
(89,643)
(70,752)
(70,466)
-
(12,640)
(2,835)
Kas bersih yang diperoleh sebelum
laba luar biasa
356,741
269,284
Cash received before
extraordinary income
Penerimaan dari penghentian hak
distributor tunggal
1,164,300
-
Proceeds from termination of
sole distributionship rights
Kas bersih yang diperoleh untuk
aktivitas investasi
1,521,041
269,284
Net cash flows provided from
investing activities
Halaman - 117 - Page
INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
PROFORMA STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS PROFORMA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2001
2000
Arus kas dari aktivitas pendanaan:
Penambahan modal saham
Penambahan uang muka dari pihak
yang mempunyai hubungan istimewa
Pembayaran beban bunga
Pembayaran hutang jangka panjang
Penambahan/(penurunan) kas dan
deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya untuk pembayaran
pokok pinjaman dan bunga
Penurunan dana pelunasan obligasi
Kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas pendanaan
3,328
(797,933)
(651,618)
Cash flows from financing activities:
Proceeds from issuance of
share capital
Additions to advances from
related parties
Interest paid
Repayment of long-term loans
201,375
(16,262)
(155,329)
(20,592)
Additions to/(deductions of) restricted
cash and time deposits for loan
principal and interest payments
Deductions of bond sinking funds
(2,442,347)
(1,596,910)
Net cash flows used in financing
activities
24,649
13,391
(747,858)
(1,917,642)
Kenaikan/(penuruan) bersih kas dan
setara kas
(32,051)
Efek dari perubahan kurs pertukaran
pada kas dan setara kas
25,234
472,574
Net (decrease)/increase in cash and
cash equivalents
9,109
1,584
Effects of exchange rate changes
on cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada
awal tahun
818,905
344,747
Cash and cash equivalents
at the beginning of the year
Kas dan setara kas pada
akhir tahun
795,963
818,905
Cash and cash equivalents
at the end of the year
Kegiatan-kegiatan yang tidak
mempengaruhi arus kas:
Penerbitan opsi pemilikan saham
kepada karyawan
Rugi yang belum direalisasi
atas efek tersedia untuk dijual
Activities not affecting cash flows:
(5,678)
46,720
Issuance of stock options to employees
Unrealised losses on securities
(571,044)
available for sale
Halaman - 118 - Page
INFORMASI TAMBAHAN / SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
RECONCILIATION OF NET INCOME
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2001 AND 2000
(Expressed in millions of Rupiah)
REKONSILIASI LABA BERSIH
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2001 DAN 2000
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
A reconciliation between net income/(loss) in the
consolidated statements of income and net income/(loss)
in the statements of income of the Company for the years
ended 31 December 2001 and 2000 are as follows:
Rekonsiliasi antara laba/(rugi) bersih konsolidasian dan
laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah
sebagai berikut:
2001
Laba/(rugi) bersih konsolidasi
Rekonsiliasi:
- Kerugian/(pembatalan kerugian)
melebihi nilai investasi
pada anak perusahaan
- Perbedaan atas eliminasi laba atau
rugi antar perusahaan antara metode
ekuitas dan metode konsolidasi
Laba/(rugi) bersih Perseroan
(induk perusahaan saja)
2000
844,511
11,345
855,856
Net income/(loss) per consolidated
statements of income
Reconciliation:
Losses/(reversal of loss) in excess of the investments
(13,332)
in subsidiaries
Difference in elimination of intercompany profits or losses
under the equity and consolidation
(4,087)
methods
(238,707)
(256,126)
Halaman - 119 - Page
Net income/(loss) of the Company
(parent company only)
This page has been left intentionally blank.
Corporate Data
ASTRA international
i
Board of Commissioners
Abdul Rachman Ramly,
Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai
Presiden Komisaris PT Astra International Tbk
(Februari 2000-kini; 1993–1997). Sebelumnya,
sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Astra
International Tbk (1997–2000). Duta Besar
Republik Indonesia untuk Amerika Serikat dan
Grenada (1988-1993). Delegasi Indonesia di
APEC Business Advisory Council (ABAC) dan Asia
Europe Business Forum (ASEM) (1995–1998). Purnawirawan ABRI dengan
pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI (1945–1982). Menjabat beberapa
kedudukan penting dalam pemerintahan dan BUMN, antara lain: Direktur
Utama Pertamina (1984-1988) dan PT Tambang Timah (1976-1984), dan
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong (1972-1973) dan New
York (1973-1975).
Abdul Rachman Ramly, President Commissioner
An Indonesian citizen. He serves as the President Commissioner of PT
Astra International Tbk (February 2000–present, 1993-1997). He previously
held the position of Vice President Commissioner of PT Astra International
Tbk (1997–2000), Republic of Indonesia‘s Ambassador to the United States
of America and Grenada (1988-1993), and Member of APEC Business
Advisory Council (ABAC) and Asia Europe Business Forum (ASEM 1995 to
1998). He is a retired Army Officer, lastly holding the rank of Major General
(1945-1982). He also held several positions in the government and stateowned companies, including the President Director of Pertamina (Stateowned Oil Company, 1984-1988) and of PT Tambang Timah (State-owned
Tin Company 1976-1984), and the Republic of Indonesia’s Consul General
in Hong Kong (1972–1973) and in New York (1973-1975).
Benjamin Arman Suriadjaya,
Komisaris
Warga Negara Indonesia. Sejak Rapat Umum
Pemegang Saham tahun 2000 diangkat kembali
sebagai Komisaris PT Astra International Tbk.
Bergabung dengan PT Astra International Tbk
pada tahun 1970. Menyelesaikan pendidikan di
Institut Teknologi Bandung pada tahun 1959.
Benjamin Arman Suriadjaya,
Commissioner
Indonesian citizen. He was re-appointed as Commissioner of PT Astra
International Tbk in the General Meeting of Shareholders in 2000. He
joined PT Astra International Tbk in 1970. He graduated from Bandung
Institute of Technology in 1959.
Sri Mulyani Indrawati, Komisaris
Warga Negara Indonesia. Menjabat Komisaris
Perseroan sejak Februari 2000. Sejak tahun 1999
diangkat sebagai Sekretaris di Dewan Ekonomi
Nasional. Anggota Tim Asisten Menteri
Keuangan Bidang Moneter dan Keuangan sejak
tahun 1998. Menjabat berbagai kedudukan
akademis di Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia sejak tahun 1985 hingga sekarang.
Menyelesaikan program doktor bidang ekonomi
di Universitas Illinois, Amerika Serikat, pada tahun
1992.
Sri Mulyani Indrawati, Commissioner
Benny Subianto,
Wakil Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Wakil
Presiden Komisaris sejak Februari 2000. Memulai
karier di PT Astra International Tbk pada tahun
1969. Pernah menjabat sebagai Komisaris (1998–
2000) dan Wakil Presiden Direktur PT Astra
International Tbk (1990–1998), Presiden
Komisaris PT United Tractors Tbk (1997–1999),
PT Berau Coal (1995–2001) dan PT Komatsu
Indonesia Tbk (1993–1999), Komisaris PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk
(1992–1999), dan Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk (1989-1999).
Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1969.
Benny Subianto, Vice President Commissioner
An Indonesian citizen. He was appointed as Vice President Commissioner
of PT Astra International Tbk since February 2000. He started his career at
PT Astra International Tbk in 1969. He served as Commissioner (19982000) and Vice President Director of PT Astra International Tbk (1990–
1998), as President Commissioner of PT United Tractors Tbk (1997-1999),
PT Berau Coal (1995-2001) and PT Komatsu Indonesia Tbk (1993-1999),
Commissioner of PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (1992-1999), and the
President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk (1989-1999). Graduated
from Bandung Institute of Technology in 1969.
An Indonesian citizen. She serves as Commissioner of the Company since
February 2000. Since 1999, she held the position of Secretary to the
National Economic Council and member of the Ministerial Assistant team
on Monetary and Financial affairs, the Ministry of Finance since 1998.
She holds various academic positions at the Faculty of Economics,
University of Indonesia, since 1985. She completed her PhD on Economics
at the Illinois University, USA, in 1992.
Edwin Soeryadjaya, Komisaris
Warga Negara Indonesia. Menjabat Komisaris
Perseroan sejak tahun 2000. Saat ini juga
menjabat sebagai Presiden Direktur PT Artimas
Kencana Murni (1995-kini) dan Komisaris pada
PT AriaWest International (1996-kini). Pernah
menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT
Astra International Tbk (1978–1993).
Menyelesaikan pendidikan di bidang administrasi
niaga pada Universitas Southern California, AS,
pada tahun 1974.
Edwin Soeryadjaya, Commissioner
An Indonesian citizen. He has been a Commissioner of the Company
since 2000. He is also President Director of PT Artimas Kencana Murni
(1995-now) and Commissioner of PT AriaWest International (1996-now).
He formerly served as Vice President Director PT Astra International Tbk
(1978–1993). He completed his bachelor degree in business administration
from the University of Southern California, USA, in 1974.
ASTRA international
ii
Board of Commissioners
Anthony John Liddell Nightingale,
Komisaris
Warga Negara Inggris. Menjabat Komisaris
Perseroan sejak tahun 2000. Saat ini menjabat
sebagai Chairman dari Jardine Pacific, Executive
Chairman dari Jardine Motor Group, Direktur
beberapa perusahaan publik antara lain: Cycle
& Carriage, Jardine Matheson Holdings, Edaran
Otomobil Nasional, Hap Seng Consolidated, MCL
Land dan Cycle & Carriage Bintang, dan sebagai
Deputy Chairman dari General Committee of Hong Kong General
Chamber of Commerce dan anggota Hong Kong Trade Development
Council. Pada tahun 1994 menjadi anggota Board dari Jardine Matheson
Holdings. Bergabung dengan Jardine Matheson Group sejak tahun 1969.
Meraih bachelor degree (Honours) in Classics di Peterhouse, Cambridge,
tahun 1969.
Anthony John Liddell Nightingale, Commissioner
A British citizen. He has been a Commissioner of the Company since
2000. Currently, he serves as Chairman of Jardine Pacific, Executive
Chairman of Jardine Motor Group and Director of several other public
companies, such as Cycle & Carriage, Jardine Matheson Holdings, Edaran
Otomobil Nasional, Hap Seng Consolidated, MCL Land, and Cycle &
Carriage Bintang, and also Deputy Chairman of the General Committee
of Hong Kong General Chamber of Commerce and a Council Member of
Hong Kong Trade Development Council. He became a Board member of
Jardine Matheson Holdings in 1994. He joined Jardine Matheson Group
in 1969. He obtained his bachelor degree (Honours) in Classics, in
Peterhouse, Cambridge, in 1969.
Vimala Menon, Komisaris
Warga Negara Malaysia. Diangkat menjadi
Komisaris PT Astra International Tbk pada tahun
2000. Saat ini menjabat sebagai Direktur
Eksekutif untuk pelayanan keuangan dan
korporat dari Edaran Otomobil Nasional Bhd,
Malaysia, dan duduk di Board dari beberapa
perusahaan di dalam grup Edaran Otomobil
Nasional. Menjabat sebagai Direktur di Cycle &
Carriage Limited, Singapura, dan di MCL Land
Limited, Singapura. Terdaftar sebagai associate member dari Institute of
Chartered Accountants di Inggris dan Wales, dan juga anggota dari
Malaysian Institute of Accountants.
Vimala Menon, Commissioner
A Malaysian citizen. She has been appointed as member of the Board of
Commissioners of PT Astra International Tbk in 2000. Currently she is
the Executive Director for Finance & Corporate Services of Edaran Otomobil
Nasional Bhd, Malaysia, and sits on the board of several companies in
Edaran Otomobil Nasional Group. She is also director of Cycle & Carriage
Limited, Singapore, and MCL Land Limited, Singapore. Ms Menon is an
associate member of the Institute of Chartered Accountants in England
and Wales and also a member of the Malaysian Institute of Accountants.
Philip Eng Heng Nee, Komisaris
Warga Negara Singapura. Diangkat menjadi
Komisaris Peseroan sejak tahun 2000. Menjabat
berbagai posisi di Cycle & Carriage Group sejak
tahun 1982 dan saat ini sebagai Direktur
Pelaksana Grup yang bertanggung jawab atas
operasi Grup. Juga duduk di Board dari beberapa
perusahaan anak dan afiliasi utama Grup Cycle
& Carriage di Malaysia, Australia, Selandia Baru,
Thailand dan Vietnam, direktur di MCL Land dan
di Metalock, Singapura, dan di Cycle & Carriage Bintang, Malaysia. Pernah
menjabat sebagai Presiden dari Singapore Motor Traders Association pada
tahun 1988 sampai 1991. Saat ini menjabat sebagai wakil ketua dari
Singapore-Australia Business Alliance Forum (SABAF).
Philip Eng Heng Nee, Commissioner
A Singaporean citizen. He has been a Commissioner of the Company
since 2000. He served with the Cycle & Carriage Group in various positions
since 1982 and is currently the Group Managing Director with overall
responsibility for the Group’s operations. He sits on the boards of the
Cycle & Carriage Group’s major subsidiaries and associates in Malaysia,
Australia, New Zealand, Thailand and Vietnam, a director of MCL Land
and of Metalock, Singapore, and of Cycle & Carriage Bintang, Malaysia.
He was a past president of the Singapore Motor Traders Association from
1988 to 1991. He is currently Deputy Chairman of the Singapore-Australia
Business Alliance Forum (SABAF).
Neville Barry Venter, Komisaris
Warga Negara Afrika Selatan. Komisaris PT Astra
International Tbk sejak tahun 2000. Saat ini
menjabat sebagai Direktur Keuangan Group dari
Cycle & Carriage Group. Sebelumnya menjabat
sebagai Direktur Keuangan Jardine Pacific, dan
sebelum bergabung dengan Jardine Group,
menjabat sebagai Group Financial Controller dari
Rennies Group Limited di Afrika Selatan
Neville Barry Venter, Commissioner
A South African citizen. He has been Commissioner of PT Astra
International Tbk since 2000. At present, he is the Group Finance Director
of Cycle & Carriage Group. He was previously the Finance Director of
Jardine Pacific, and prior to joining the Jardine Group he was the Group
Finance Director of Rennies Group Limited in South Africa.
Motonobu Takemoto, Komisaris
Warga Negara Jepang. Menjabat sebagai
Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei
2001. Bergabung dengan Toyota Motor Sales
Co., Ltd. pada tahun 1969. Menjabat sebagai
Direktur Pelaksana Toyota Motor Asia Pacific Pte.,
Ltd. (Toyota Motor Management Services
Singapore Pte., Ltd.) sejak tahun 2001, sebagai
Executive Vice President Toyota Motor Thailand
Co., Ltd. pada tahun 1994. Menyelesaikan
pendidikan di fakultas adminstrasi niaga di Universitas Kobe, Jepang, pada
tahun 1969.
Motonobu Takemoto, Commissioner
A Japanese citizen. He is Commissioner of PT Astra International Tbk since
May 2001. He joined Toyota Motor Sales Co., Ltd., in 1969. He has been
appointed as Managing Director of Toyota Motor Asia Pacific Pte., Ltd.
(Toyota Motor Management Services Singapore Pte., Ltd.) since 2001,
and served as Executive Vice President of Toyota Motor Thailand Co., Ltd.
in 1994. He graduated from the faculty of business administration in
Kobe University, Japan, in 1969.
ASTRA international
iii
Board of Directors
From Left to Right:
Sitting: Budi Setiadharma (Vice President Director), Theodore Permadi Rachmat (President Director)
Standing: Gunawan Geniusahardja, John Slack, Prijono Sugiarto, Danny Walla, Rudyanto Hardjanto, Michael D. Ruslim, Kour Nam Tiang
Theodore Permadi Rachmat,
Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai
Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak
Februari 2000. Bergabung dengan PT Astra
International Tbk sejak tahun 1969. Menjabat
sebagai Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk
(Oktober 1999-kini), Komisaris (1998–2000) dan
Presiden Direktur PT Astra International Tbk
(1984–1998), dan Komisaris PT Bank Universal
Tbk (1995-Nopember 2001). Pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris
(1994-1998), Komisaris (1984-1991), Presiden Direktur (1979-1983) dan
Direktur PT United Tractors Tbk (1972-1978). Menyelesaikan pendidikan
di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1968.
Theodore Permadi Rachmat, President Director
An Indonesian citizen. He has been appointed President Director of PT
Astra International Tbk since February 2000. He joined PT Astra
International Tbk since 1969. He served as Commissioner of PT Unilever
Indonesia Tbk (1999-now), Commissioner (1998–2000) and President
Director of PT Astra International Tbk (1984–1998), Commissioner of PT
Bank Universal Tbk (1995-November 2001). Previously served as President
Commissioner (1994-1998), Commissioner (1984-1991), President
Director (1979-1983) and Director of PT United Tractors Tbk (1972-1978).
He graduated from the Bandung Institute of Technology in 1968.
Budi Setiadharma, Wakil Presiden
Direktur
Warga Negara Indonesia. Diangkat sebagai Wakil
Presiden Direktur sejak 1998. Saat ini
bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan
seluruh bisnis otomotif Perseroan. Bergabung
dengan Perseroan sejak tahun 1970. Saat ini
menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Astra
Honda Motor, Komisaris di PT Toyota Astra Motor,
PT Astra Daihatsu Motor dan PT Astra Otoparts
Tbk. Sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur (1987–Nopember
2000) dan Direktur PT Astra Honda Motor (1978–1987), Direktur (1982–
1998) dan General Manager Honda Division PT Astra International Tbk
(1975-1978). Lulus dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, pada
tahun 1970.
Budi Setiadharma, Vice President Director
An Indonesian citizen. He has been appointed as Vice President Director
since 1998. Responsible for coordinating all Company’s automotive
business. He joined the Company since 1970. Currently he serves as
President Commissioner of PT Astra Honda Motor, Commissioner of PT
Toyota Astra Motor, PT Astra Daihatsu Motor and PT Astra Otoparts Tbk.
He was formerly President Director (1987–November 2000) and Director
of PT Astra Honda Motor (1978–1987), Director (1982-1978) and General
Manager Honda Division of PT Astra International Tbk (1975-1978). He
graduated from Parahyangan Catholics University, Bandung, in 1970.
ASTRA international
iv
Board of Directors
Rudyanto Hardjanto, Direktur
Warga Negara Indonesia. Diangkat sebagai
Direktur Perseroan sejak tahun 1984.
Bertanggung jawab atas divisi otomotif II (Toyota).
Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1971.
Menjabat sebagai Presiden Direktur (sejak 1989)
dan Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra
Motor (1982-1988), dan Komisaris PT United
Tractors Tbk sejak tahun 2001. Lulus dari Institut
Teknologi Bandung pada tahun 1970.
Rudyanto Hardjanto, Director
An Indonesian citizen. He has been Director of the Company since 1984
and in charge of automotive division II (Toyota). He joined the Company
since 1971. He serves as the President Director (since 1989) and previously
as Vice President Director (1982-1988), of PT Toyota Astra Motor, and
Commissioner of PT United Tractors Tbk since 2001. He graduated from
the Bandung Institute of Technology in 1970.
Michael D. Ruslim, Direktur
Warga Negara Indonesia. Direktur PT Astra
International Tbk sejak tahun 1991. Bertanggung
jawab dalam mengkoordinasikan seluruh bisnis
non-otomotif dan sebagai grup direktur untuk
divisi infrastruktur. Bergabung dengan Perseroan
sejak tahun 1983. Sebelum bergabung dengan
Perseroan, bekerja sebagai Assistant Vice
President di Citibank N.A, Jakarta. Menyelesaikan
pendidikan pada University of Wisconsin,
Madison, AS, pada tahun 1978.
Michael D. Ruslim, Director
An Indonesian citizen. He has been a Director of PT Astra International
Tbk since 1991. Responsible for coordinating all non-automotive business,
and as group director for infrastructure division. He joined the Company
since 1983. Prior to joining the Company, he was Assistant Vice President
of Citibank N.A, Jakarta. He graduated from the University of Wisconsin,
Madison, USA, in 1978.
Danny Walla, Direktur
Warga Negara Indonesia. Diangkat sebagai
Direktur Perseroan sejak tahun 1990.
Bertanggung jawab atas divisi otomotif I and IV
(sepeda motor dan komponen). Bergabung
dengan Perseroan sejak tahun 1971. Saat ini
menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Astra
Otoparts Tbk, Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk
dan PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk. Pernah
menjabat sebagai Presiden Komisaris (20002001), Komisaris PT Astra Honda Motor (1993-2000), Presiden Komisaris
PT GS Battery, PT Kayaba Indonesia dan PT Denso Indonesia Corp. (19902000), dan Presiden Direktur PT Gemala Kempa Daya (1989-1999). Lulus
dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1971.
Danny Walla, Director
An Indonesian citizen. He has been Director of the Company since 1990.
Responsible for automotive division I and IV (motorcycle and component).
Joined the Company since 1971. He presently serves as President
Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk, Commissioner PT Astra Agro
Lestari Tbk and PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk. Previously, he was President
Commissioner (2000-2001) and Commissioner of PT Astra Honda Motor
(1993-2000), President Commissioner of PT GS Battery, PT Kayaba
Indonesia and PT Denso Indonesia Corp. (1990-2000), and President
Director of PT Gemala Kempa Daya (1989-1999). He graduated from the
Bandung Institute of Technology in 1971.
Kour Nam Tiang, Direktur
Warga Negara Malaysia. Bergabung dan
menjabat sebagai Direktur PT Astra International
Tbk sejak tahun 2000. Bertanggung jawab atas
divisi alat berat, divisi agribisnis dan perkayuan.
Sejak tahun 2001 sampai saat ini menjabat
sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors
Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Sumalindo
Lestari Jaya Tbk dan Komisaris PT Astra Otoparts
Tbk. Sebelumnya menjabat sebagai General
Manager dan Pimpinan Pengembangan Bisnis Cycle & Carriage Limited
(1997-2000). Pernah bekerja dalam bidang bank investasi dan konsultan
di Cina, Singapura dan Australia. Memperoleh Certified Practising
Accountant, Australian Society of CPA’s pada tahun 1988, gelar master
of commerce dari University of New South Wales pada tahun 1986 dan
bachelor degree dalam bidang ekonomi pada University of Sydney pada
tahun 1984.
Kour Nam Tiang, Director
A Malaysian citizen. Appointed as Director of PT Astra International Tbk in
2000. Responsible for heavy equipment division, agribusiness division and
woodbased division. He is currently President Commissioner of PT United
Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk and
Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk. Formerly, he was the General
Manager and Head of Business Development of Cycle & Carriage Group
(1997-2000). Has worked in investment banking and consulting in China,
Singapore and Australia. He obtained his CPA from the Australian Society
of Certified Practising Accountants (CPA) in 1988, Master of Commerce
from the University of New South Wales in 1986, and a Bachelar of
Economics degree from Sydney University in 1984.
John Slack, Direktur
Warga negara Inggris. Menjabat sebagai Direktur
PT Astra International Tbk sejak Mei 2001.
Sebelum bergabung dengan PT Astra
International Tbk, menjabat posisi-posisi senior
dalam bidang keuangan pada perusahaanperusahaan multinasional seperti Price
Waterhouse, Standard Chartered Bank dan
KPMG di London, Sydney, Jakarta, Melbourne
dan Manila. Jabatan terakhir sebelum bergabung
dengan PT Astra International Tbk adalah sebagai Direktur dan Chief
Financial Officer di salah satu anak perusahaan di El Paso Energy,
perusahaan yang tercatat di bursa Filipina. Lulus dari University of
Manchester Institute of Science and Technology tahun 1972 (BSc Chemical
Engineer) dan terpilih sebagai Fellow of the Institute of Chartered
Accountants di England dan Wales tahun 1975
John Slack, Director
A British Citizen. Director of PT Astra International Tbk. since 2001.
Previously employed in senior financial positions with multinational
corporations including Price Waterhouse, Standard Chartered Bank and
KPMG in London, Sydney, Jakarta, Melbourne and Manila. Immediately
prior to joining Astra International Tbk., assigned as Director and Chief
Financial Officer for El Paso Energy’s publicly listed investments in the
Philippines. Graduated from the University of Manchester Institute of
Science and Technology in 1972 (BSc Chemical Engineer) and elected as
a Fellow of the Institute of Chartered Accountants in England and Wales
in 1975.
ASTRA international
v
Board of Directors
Prijono Sugiarto, Direktur
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai
Direktur PT Astra International Tbk sejak Mei
2001. Bertanggung jawab atas divisi otomotif III
(Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, BMW dan
Peugeot). Bergabung dengan Perseroan sejak
tahun 1990. Saat ini menjabat sebagai Presiden
Komisaris PT Astra Daihatsu Motor, PT Pantja
Motor dan PT Astra Nissan Diessel Indonesia.
Menjabat sebagai Sales Engineering Manager di
Daimler–Benz Germany dan Indonesia (1986-1990). Memperoleh gelar
DipL-Ing automotive engineering di University of A Sc Konstanz, Jerman,
pada tahun 1984, dan meraih gelar Master di bidang administrasi niaga
di University of Bochum, Jerman, pada tahun 1986.
Prijono Sugiarto, Director
An Indonesian citizen. Appointed as Director of PT Astra International
Tbk in May 2001. Responsible for automotive division III (Daihatsu, Isuzu,
Nissan Diesel, BMW dan Peugeot). Joined the Company since 1990.
Currently he serves as President Commissioner of PT Astra Daihatsu Motor,
PT Pantja Motor and PT Astra Nissan Diessel Indonesia. Prior to joining
the Company, he served as Sales Engineering Manager in Daimler–Benz
Germany and Indonesia (1986-1990). He obtained his DipL-Ing in
automotive engineering in University of A Sc Konstanz, Germany, in 1984,
and Master of Business Administration from the University of Bochum,
Germany, in 1986.
Gunawan Geniusahardja, Direktur
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai
Direktur PT Astra International Tbk sejak Mei
2001. Bertanggung jawab sebagai grup direktur
untuk divisi teknologi informasi dan divisi Jasa
Keuangan. Bergabung dengan Astra sejak tahun
1981. Saat ini menjabat sebagai Presiden
Komisaris antara lain di PT Astra Graphia Tbk dan
PT Astra Multi Finance, sebagai Wakil Presiden
Komisaris di PT Asuransi Astra Buana, dan
Komisaris di PT Astra CMG Life dan PT Federal International Finance, dan
Presiden Direktur di PT Astra Sedaya Finance. Pernah menjabat sebagai
Direktur di PT Astra Daihatsu Motor (1993-1997) dan sebagai chief
executive di PT Astra International Tbk – sales operation (1990-1997).
Menyelesaikan studi di Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1981.
Gunawan Geniusahardja, Director
An Indonesian citizen. He is appointed as Director of PT Astra International
Tbk since May 2001. Responsible as group director for information
technology division and finance services division. He joined the Company
since 1981. Currently he is President Commissioner in several companies
inter alia in PT Astra Graphia Tbk and PT Astra Multi Finance, Vice President
Commissioner of PT Asuransi Astra Buana, and Commissioner of PT Astra
CMG Life and PT Federal International Finance, as President Director of PT
Astra Sedaya Finance. Formerly served as Director of PT Astra Daihatsu
Motor (1993-1997) and as chief executive of PT Astra International Tbk –
sales operation (1990-1997). He graduated from the Indonesian Christian
University, in 1981.
ASTRA international
vi
Laporan Tahunan ini ditandatangani oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Astra International Tbk pada bulan Mei 2002.
This Annual Report is signed by the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Astra International Tbk in May 2002.
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Abdul Rachman Ramly
Benny Subianto
Benjamin Arman Suriadjaya
(Presiden Komisaris/President Commissioner)
(Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner)
(Komisaris/Commissioner)
Sri Mulyani Indrawati
Anthony John Liddell Nightingale
Edwin Soeryadjaya
(Komisaris/Commissioner)
(Komisaris/Commissioner)
(Komisaris/Commissioner)
Vimala Menon
Philip Eng Heng Nee
(Komisaris/Commissioner)
(Komisaris/Commissioner)
Neville Barry Venter
Motonobu Takemoto
(Komisaris/Commissioner)
(Komisaris/Commissioner)
Direksi / Board of Directors
Theodore Permadi Rachmat
Budi Setiadharma
Rudyanto Hardjanto
(Presiden Direktur/President Director)
(Wakil Presiden Direktur/Vice President Director)
(Direktur/Director)
Michael D. Ruslim
Danny Walla
Kour Nam Tiang
(Direktur/Director)
(Direktur/Director)
(Direktur/Director)
John Slack
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja
(Direktur/Director)
(Direktur/Director)
(Direktur/Director)
ASTRA international
vii
Corporate information
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Abdul Rachman Ramly*
Benny Subianto*
Benjamin Arman Suriadjaya*
Sri Mulyani Indrawati*
Edwin Soeryadjaya*
Anthony John Liddell Nightingale
Vimala Menon
Philip Eng Heng Nee
Neville Barry Venter
Motonobu Takemoto
President Commissioner
Vice President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
* juga menjabat Komisaris Independent * also as Independent Commissioner
Direksi / Board of Directors
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Komite Audit
Audit Committee
Benny Subianto, Ketua/ Chairman
Patrick Alexander
Jusuf Halim
Corporate Secretary
Aminuddin
E-mail : [email protected]
Investor Relations
Lukas Iwan, Gidion Hasan
E-mail :
[email protected]
E-mail :
[email protected]
Theodore Permadi Rachmat
Budi Setiadharma
Rudyanto Hardjanto
Michael D. Ruslim
Danny Walla
Kour Nam Tiang
John Slack
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja
Auditor
Kantor Akuntan Publik
Drs. Hadi Sutanto & Rekan
PricewaterhouseCoopers Building,
6th Floor
Jl. HR Rasuna Said Kav. C-3
Kuningan
Jakarta Selatan 12920
Telp.
(62-21) 521-2901-6
Fax.
(62-21) 521-2911/12
Biro Admistrasi Efek
Share Registrar
PT Raya Saham Registra
Plaza Sentral Building, Floor 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48
Jakarta 12930
Telp.
(62-21) 252-5666
Fax.
(62-21) 525-5028
President Director
Vice President Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Saham tercatat pada
Shares Listed In
Jakarta Stock Exchange
Surabaya Stock Exchange
Alamat Perusahaan
Registered Office
Astra International Building
Jl. Gaya Motor Raya No. 8
Sunter II
Jakarta 14330
Telp.
(62-21) 652-2555
Fax.
(62-21) 651-2058/59
Homepage www.astra.co.id
E-mail [email protected]
Designed & Produced by
press Media Pte Ltd • tel: (65) 6880 2838
PT ASTRA International Tbk
Head Office:
Jalan Gaya Motor Raya No.8. Sunter II
Jakarta 14330, Indonesia
Tel: (62-21) 652 25555 Fax: (62-21) 651 2058, 651 2059
Download