BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lesi tiroid adalah

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lesi tiroid adalah semua kelainan yang terdapat pada kelenjar tiroid. Lesi
tiroid muncul apabila terjadi kelainan pertumbuhan jaringan yang biasanya
membentuk benjolan yang dapat diketahui dengan perabaan. Lesi tiroid yang
biasanya menyebabkan keluhan pada penderita adalah nodul tiroid.1 Nodul tiroid
dapat hanya terdiri dari satu nodul (solitary thyroid nodule) atau beberapa nodul
(multinodular), juga dapat berupa nodul solid atau nodul kistik. Nodul tiroid dapat
merupakan nodul yang jinak atau yang ganas (maligna) tergantung pada sel-sel
yang membentuk nodul tersebut. Terdapat tiga kategori yang menyebabkan
pembesaran kelenjar tiroid yaitu kelainan produksi hormon tiroid, proses
peradangan dan tumor pada tiroid.2
Kanker pada kelenjar tiroid merupakan kanker yang jarang namun
merupakan kanker yang paling sering dari sistem endokrin. Insidensi kanker ini
meningkat dalam dekade terakhir pada kebanyakan negara sejak tahun 1970, namun
kematian akibat kanker ini menurun.3,4 Insidensi kanker tiroid sekitar 1% dari
seluruh kanker di Amerika Serikat dan di negara-negara berkembang, dengan
perkiraan insidensi terakhir 122.000 di seluruh dunia. Diperkirakan terdapat 37.000
kasus baru dan 1600 kematian di Amerika Serikat pada tahun 2008.4-9
Perempuan tiga kali lebih sering terkena daripada pria.4,10,11 Dilaporkan
lebih dari 90% keganasan tiroid pada anak-anak adalah karsinoma papiler, di mana
sekitar 5-10% kasus mempunyai riwayat terpapar radiasi.5 ,11,12
Universitas Sumatera Utara
2
Karsinoma tiroid terbagi atas empat tipe utama berdasarkan morfologi dan
gambaran klinis yaitu tipe papiler, tipe folikular, tipe meduler, dan tipe
anaplastik.3,4,10,13 Selain karsinoma, keganasan komponen non epitelial dan
metastasis dari organ lain juga dapat ditemukan pada tiroid.14
Nodul tiroid sebagian besar merupakan tumor jinak. Sekitar 90% dari nodul
tiroid merupakan gejala dari goiter (gondok).15 Pendekatan diagnostik yang jelas
sangat penting dilakukan untuk memastikan penderita nodul tiroid dikelola secara
tepat.8 Biopsi aspirasi jarum halus atau fine needle aspiration biopsy (FNAB)
kelenjar tiroid telah ditetapkan sebagai pemeriksaan diagnostik rutin dan lebih
disukai untuk mengevaluasi pembesaran kelenjar tiroid (goiter) dan merupakan
pemeriksaan efektif tunggal untuk diagnosis preoperatif nodul tiroid soliter serta
prosedur diagnostik pada nodul tiroid terutama dalam menentukan suatu
neoplasma. FNAB juga dapat digunakan untuk mendeteksi dini atau skrining kanker
tiroid. 13,15-18
Nodul tiroid ditemukan secara klinis pada 4-7% pasien dewasa, 5% dari
seluruh nodul tiroid adalah ganas. Walaupun tes fungsi tiroid, skintigrafi, dan
ultrasonografi (USG) telah digunakan secara rutin untuk mendiagnosis nodul tiroid,
namun lesi jinak dan ganas belum dapat dibedakan dengan prosedur ini.19
FNAB terhadap nodul tiroid memiliki sensitivitas sekitar 65-98% dengan
spesifisitas 73-100%. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa FNAB paling
akurat, hemat biaya pengolahan sediaan, sederhana, dengan kemungkinan
komplikasi yang ringan. Namun FNAB memiliki keterbatasan dalam menentukan
diagnosis sehubungan dengan kecukupan spesimen, keterampilan dokter yang
melakukan biopsi, pengalaman ahli patologi dalam menginterpretasi sediaan dan
gambaran sitologi yang tumpang tindih antara tumor folikular jinak dan ganas.19
Universitas Sumatera Utara
3
Dalam beberapa penelitian diketahui juga bahwa sensitivitas potong beku (frozensection) untuk menentukan diagnosis karsinoma tiroid hanya sekitar 60-70%.
Ketepatan diagnosis intra-operatif meningkat menjadi 99% bila prosedur potong
beku dikombinasi dengan sitologi imprint. Oleh Taneri et al diketahui bahwa
sensitivitas prosedur potong beku yang dikombinasi dengan sitologi imprint adalah
96% dengan spesifisitas 96%. Sediaan sitologi imprint dapat menunjukkan
gambaran sel dengan ukuran dan bentuk mirip asalnya, sehingga dapat membantu
prosedur potong beku dalam diagnosis intraoperatif.19,20
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui perbandingan
sitologi imprint dan potong beku sebagai diagnosis intra-operatif lesi-lesi tiroid di
Instalasi Patologi Anatomi RSUP Haji Adam Malik Medan, dengan melakukan
perbandingan prosedur sitologi imprint dan potong beku (frozen section) terhadap
prosedur baku emas yaitu pemeriksaan histopatologi dengan pewarnaan
hematoksilin dan eosin.
1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana perbandingan sitologi
imprint dan potong beku terhadap pemeriksaan histopatologi lesi-lesi tiroid di
Instalasi Patologi Anatomi RSUP. Haji Adam Malik Medan.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui perbandingan diagnosis sitologi imprint dan potong beku
sebagai prosedur diagnostik intra-operatif terhadap pemeriksaan histopatologi
dengan pewarnaan hematoksilin dan eosin pada lesi-lesi tiroid di Instalasi Patologi
Anatomi RSUP. Haji Adam Malik Medan.
Universitas Sumatera Utara
4
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif, nilai duga negatif
dan akurasi sitologi imprint pada lesi-lesi tiroid di Instalasi Patologi
Anatomi RSUP Haji Adam Malik Medan.
2. Mengetahui sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif, nilai duga negatif
dan akurasi potong beku pada lesi-lesi tiroid di Instalasi Patologi
Anatomi RSUP Haji Adam Malik Medan.
3. Mengetahui sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif, nilai duga negatif
dan akurasi kombinasi sitologi imprint dan potong beku pada lesi-lesi
tiroid di Instalasi Patologi Anatomi RSUP Haji Adam Malik Medan.
4. Mengetahui profil lesi tiroid yang dilakukan pemeriksaan sitologi
imprint dan potong beku sebagai diagnostik intra-operatif di Instalasi
Patologi Anatomi RSUP. Haji Adam Malik Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
a. Dapat mengetahui ketepatan diagnosis intra-operatif (sitologi imprint
dan potong beku) baik secara sendiri-sendiri maupun kombinasi pada
lesi-lesi tiroid di Instalasi Patologi Anatomi RSUP. Haji Adam Malik
Medan.
b. Dapat mengetahui profil lesi tiroid setelah dilakukan evaluasi diagnostik
intra-operatif (sitologi imprint dan potong beku) di Instalasi Patologi
Anatomi RSUP. Haji Adam Malik Medan
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi
penelitian-penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
Download