Tabel Konservasi - Primastoria Studio

advertisement
Puji Yosep Subagiyo
TABLE IN CONSERVATION
(Tabel Konservasi)
Tabel Konservasi (Table in Conservation) sebagai lampiran dari tulisan berjudul:
1. Pengenalan Alat Laboratorium Konservasi
2. Kontrol Kerusakan Biotis
Bekasi, Januari 2007.
Puji Yosep Subagiyo
(Penyusun)
Tabel . Jenis Kerusakan dan Konservasi Benda Koleksi Museum
No.
Jenis Kerusakan
01.
Contoh
Konservasi
Kerusakan Fisik
dan Mekanik
kotor/ debu, pengerutan,
pengelupasan, sobek, lubang, dsb.
pembersihan, pencucian, kontrol kelembaban
& suhu udara, penjilidan, penambalan, dsb.
02.
Kerusakan Kimia
korosi/ oksidasi, perubahan warna,
kristalisasi, dll.
kontrol kelembaban dan suhu udara, kontrol
cahaya, penghilangan karat & penetralan pH,
dll.
03.
Kerusakan Biotis
serangan jamur dan serangga
fumigasi, radiasi/ penyinaran, pendinginan,
dll.
Tabel 2. Penggolongan Benda Koleksi Museum Untuk Spesialisasi Konservasi
No.
Kelompok
Disiplin Ilmu Pengelola
Wujud ~ Bahan Pembentuk Benda
01.
Lukisan
Seni Rupa, Etnografi.
kain kanvas, kayu, pigmen, dll.
02.
Tekstil
Etnografi, Senirupa,
Numismatik
serat tumbuhan/ binatang/ mineral/ buatan,
benang logam, dll.
03.
Kertas & Foto
Filologi/ Naskah, Geografi,
Perpustakaan, Arsip.
kertas, kain, tinta, serbuk logam, dsb. pada
kertas, foto, magnetik tape, dll.
04.
Benda Etnografi
Etnografi
kayu, bambu, daun lontar, kulit (hewan/
tumbuhan), tulang, gading, logam, dll.
05.
Benda Logam
Arkeologi, Sejarah, Seni Rupa,
Etnografi, Numismatik, Tekstil.
patung perunggu, senapan, mata uang,
benang logam, dll.
06.
Batu, Keramik, Kaca
Sejarah, Arkeologi, Keramik,
Etnografi
batu, keramik, terakota, kaca.
Puji Yosep Subagiyo, PRIMASTORIA STUDIO, Taman Alamanda Blok BB2 No. 55-59, Bekasi 17510.
Tel. (021) 8837 5789, 0812 8360 495. Email.: [email protected] Http://www.primastoria.net
Lampiran Tabel Konservasi
Tabel 3.: Bahan Pembentuk Benda Koleksi Museum
(Grup A.1.) Organik: dari Mamalia, Burung, Ikan, Serangga dan Reptil.
perkamen/ kertas kulit
kulit mentah
kulit berpenyamak sebagian
kulit berpenyamak
kulit berbulu
rambut
rambut kaku/ kasar
bulu ayam
bulu burung halus
(liur ulat) sutera
wool
lakan (wool, rambut, dsb.)
tulang (bone)*
angga/ tanduk bercabang
(antler)*
tanduk (horn)
gading/ taring ikan paus
gading beruang laut*
gading gajah*
tulang ikan paus*
tempurung/ kulit kura-kura
kulit kasar/ bersisik (dari
ikan pari,hiu,anjing laut).
kulit ular
(resin) laka/ shellac
gelatin
ancur 1/ fish glue
ancur 2/ animal glue
tempera/ kuning telur
kasein (pospoprotein)
lilin/ malam
(Grup A.2.) Organik: dari Pohon, Perdu, Tumbuhan, Rumputan.
pelapis kayu bermotif
belat/ eplat kayu
kayu keras
kayu lunak
resin untuk varnis
kayu merambat
bambu
goni (jute)
rami (hemp)
rotan
(serat) sisal
rami halus (flax)
linen
minyak biji rami
kapas/ katun
kertas
bubur kertas (papier-mch)
getah perca (guttapercha)
tempurung (palm nut)
resin fosil (amber)
karet
(perekat) kanji
(Grup B.1.) Anorganik: Logam dan Campuran (Alloy)-nya.
emas (gold)
perak (silver)
tembaga (copper)
besi (iron)
aluminium (aluminum)
timbal (lead)
timah (tin)
seng (zinc)
perunggu (bronze)
kuningan (brass)
timah+timbal (pewter)
timah+tembaga+antimony
(Britannia metal)
tembaga+timah/ emas tiruan
(ormolu)
lempengan emas (gold leaf)
lempengan perak
(silver leaf)
lempengan tiruan (?)
nikel (nickel)
(Grup B.2.) Anorganik: Buatan dari Bahan Alami.
kaca (glass)
porselain (porcelain)
terakota (unfired clay)
keramik (ceramics)
plaster
semen biru (portland
cement)
batu pualam putih
(alabaster)
batu granit (granite)
batu marmer (marble)
batu mutiara (mother of
pearl)
kerang laut (marine shells)
permata tulen (gem stone)
batu pasir (sandstone)
cinnabar (red mercuric
sulphide)
bahan komposisi dekorasi
bingkai (frame
decoration)
pigments
mica
talek/ gip (soapstone or
steatite)
papan hardboard
(masonite)
formica
celluloid
(plastik) bakelit (bakelite)
polyester
vinyl
epoksi (epoxies)
nilon (nylon)
(Grup C.) Buatan.
cat (paints)
varnis (varnishes)
lak (lacquer)
Catatan:
* Disamping memiliki kolagen protein organik, bahan ini juga memiliki komponen anorganik,
termasuk anorganik kalsium posfat.
Referensi: Bachmann, Konstanze, Edit. (1992): Conservation Concerns, Smithsonian Inst., New York.
Lampiran Puji Yosep Subagiyo
Tabel 4.: Bahan Sensitif Terhadap Kelembaban Tinggi
Bahan
Akibatnya
Kondisi yang direkomendasi
logam (metal)
korosi/ karat (corrosion)
40% RH, atau lebih rendah
kertas (paper)
jamuran, noda (mold, stains)
45 - 55% RH
tekstil (textile)
jamuran, noda
45 - 55% RH
kayu (wood)
jamuran, bengkok (fungal
attack, warping)
cat mengelupas (flaking paint)
50 - 55% RH, konstan/ stabil
40% RH, atau lebih rendah
tatakan, pelapis kayu (inlay,
veneer)
bahan penyempurna (finishes)
korosi, cat mengelupas
(corrosion, flaking paint)
lepas/ copot bagian-bagiannya
(detachment)
jamuran/ noda
perkamen, gading (parchment,
ivory)
bubur kertas (papier-mch)
melengkung/ gelombang, jamur
(warping, mold)
jamuran/ noda
50 - 55% RH, konstan
bahan keranjang/ anyaman
(basket materials)
kolase kertas (decoupage
surface)
jamuran
60 - 65% RH, konstan
lepas/ copot, jamuran
50 - 55% RH, konstan
kayu bercat (painted wood)
logam bercat (painted metal)
50 - 55% RH, konstan
50 - 55% RH, konstan
50 - 55% RH, konstan
45 - 55% RH, konstan
Tabel 5.: Bahan Sensitif Terhadap Kelembaban Rendah
Bahan
Akibatnya
Kondisi yang direkomendasi
kayu (wood)
mengkerut (checks/ dries out)
50 - 55% RH, konstan/ stabil
kulit mentah, kulit olahan
(rawhide, leather skins)
perkamen (parchment)
45 - 55% RH
bulu ayam (quill)
pelapukan, lapuh, kering
(embrittlement)
mengkerut, rapuh (shrinkage,
embrittlement)
rapuh (embrittlement)
serat keranjang (basket fibers)
rapuh (embrittlement)
60 - 65% RH, konstan
ancur, lem nabati (animal glue)
kering, melemah (dries out,
weakens)
retak, melengkung (cracks,
warps)
retak, melengkung (splits,
warps)
lepas, melengkung (detachments, warps)
50 - 55% RH, konstan
kulit kura-kura (tortoiseshell)
semua gading (all ivory)
permukaan tatakan (inlaid
surface)
50 - 55% RH, konstan
45 - 55% RH, konstan
45 - 55% RH, konstan
50 - 55% RH, konstan
50 - 55% RH, konstan
Tabel 6.: Bahan Yang Umumnya Dirusak Oleh Serangga dan Binatang Pengerat
kulit (leather, skins)
kulit berbulu (felts, furs)
bulu ayam (feathers)
sutera (silk)
wol (wool)
beludru (velvet)
tekstil (textile)
serat alam (natural fibers)
kayu (wood)
kertas (paper)
perekat kanji (starch)
kanji ancur (animal size)
gelatin (gelatin)
tempera telor (egg
tempera)
Lampiran Tabel Konservasi
Tabel 7.: Rekomendasi untuk Penyinaran dan Suhu Udara
Bahan
kertas (paper)
media cat (paint media)
ancur/ lem nabati (animal glue)
kulit berbulu, bulu, rambut
(furs, feather, hair)
kulit, kulit olahan (skins,
leather)
pigmen, bahan celup (pigment,
dyes)
sutera, beludru (silk, velvet)
permukaan lak (lacquered
surface)
permukaan cat (painted
surface)
bahan dicelup warna (dyed
materials)
celluloid
karet (rubber)
serat alam (natural fibers)
tanduk 1, tulang, tanduk 2
(horn, bone, antler)
kayu (wood)
kayu olahan (wood finishes)
Akibatnya
Kondisi yang direkomendasi
rapuh, gelap (embrittlement,
darkening)
persenyawaan, gelap (crosslinking,
darkening)
mengeras, kering (hardening,
drying)
rapuh, pucat/ pudar (embrittlement, fading)
rapuh, pucat
50 luks, 18 C [1 foot. candle=
10 luxs]
50 luks, 18 C
pudar/ pucat (fading)
50 luks, 18 C
pucat, kerusakan struktural
(fading, structural damage)
buram, pucat (develops haze,
fading)
pucat/ pudar (fading)
50 luks, 18 C
pucat/ pudar (fading)
50 luks, 18 C
menguning, rapuh (yellowing,
embrittlement)
hancur (deterioration crumbles)
50 luks, 18 C
rapuh, pucat (embrittlement,
fading)
rapuh/ lapuk (embrittlement)
50 luks, 18 C
pucat (fading)
50 luks, 18 C
retak, buram (cracks, hazing)
50 luks, 18 C
50 luks, 18 C
50 luks, 18 C
50 luks, 18 C
50 luks, 18 C
50 luks, 18 C
50 luks, 18 C
150 luks, 18 C
Tabel 8.: Bahan Sensitif Terhadap Fluktuasi Kelembaban~Suhu
Bahan
Akibatnya
keramik, batu (ceramics, stone)
rekristalisasi garam yang kemudian
mengakibatkan permukaan glasir
mengelupas, retak-retak, bahkan
mungkin benda menjadi pecah.
Kondisi yang direkomendasi
45 - 55% RH, 10 - 30 C
Catatan:
Beberapa lempung masakini yang banyak digunakan untuk membuat keramik dan berbagai pernik-pernik
untuk hiasan tekstil mengandung garam-garaman yang mudah menyerap air. Jika benda ini dimasukkan
dalam ruang dingin secara mendadak, maka akan muncul deposit garam yang menempel pada permukaannya.
Jika garam-garam yang mengkristal terdapat pada bagian dalam benda, maka akibatnya benda tersebut
akan retak-retak, bahkan mungkin pecah.
Lampiran Puji Yosep Subagiyo
Tabel 9.: Bahan Sensitif Terhadap Fumigant
Nama Bahan Kimia
Akibatnya
Bahan
Methyl bromide
karet, bulu, rambut, wool, kulit
olahan, dan bahan lain yang
mengandung sulfur
rusak, bau merkuri yang sangat
menyengat
Methyl bromide
kayu
noda kecoklatan, tetapi tidak
merusak
Methyl bromide, ethylene oxide
perekat kanji
susah dilarutkan lagi
Ethylene oxide
kulit olahan, kertas lembab, cat,
varnish
rusak/ larut
Phosphine
kuningan, tembaga, emas, perak
rusak/ tarnish/ korosi
Carbon disulfida
logam, foto
rusak (logam berkarat, foto
menjadi buram/ gelap)
Carbon tetrachloride
logam, foto
rusak (karat, gelap)
Paradichlorbenzene
logam, foto
rusak (karat, gelap)
Paraformaldehide
logam, foto
rusak (karat, gelap)
DDVP (dimethyl diethyl
vinyl posfat) + ethanol
logam, foto
rusak (karat, gelap)
Thymol
Naphthaline
Tabel 10.: Bahan-bahan Reaktif
Kombinasi bahan
kayu/ kayu
kayu/ kertas
kayu/ tekstil
kayu/ logam
kayu/ serat alam
kayu/ cat
logam/ logam
logam/ kain
logam/ kertas
logam/ cat
logam/ kulit
logam/ plaster
logam/ ancur
Masalah Konservasi
perubahan ukuran, regang, patah
kertas menjadi rapuh, gelap, noda
tekstil ternoda, rapuh
logam menjadi berkarat
serat menjadi lemah, putus
saat kayu mengembang, cat mengelupas
terjadi reaksi elektrokimia (efek galvanis, korosi)
logam berkarat, kain ternoda
logam berkarat, kertas ternoda
logam berkarat, cat mengelupas
tanin (bahan penyamak) pada kulit menyebabkan karat pada logam
plaster yang bersifat basa/ alkaline menyebabkan karat pada logam
ancur (lem nabati) sedikit bersifat asam, higroskopis yang kemudian
menyebabkan karat logam.
Lampiran Tabel Konservasi
Tabel 11.: Prosedur Pembasmian Serangga~Jamur Dengan Freezer
Nama Serangga
No.
Suhu dan Waktu
01.
Sebagian besar larva
-20C, 2J.
02.
Pupa dan Kumbang 1. dewasa
-20C, 1J
03.
Telur Kumbang 1.
-20C, 2J
04.
Ngengat kain
-5C, 3H; 10C, 3H;
-5C, 3H.
05.
Telur Kumbang 7.
-10C, 9 J.
06.
(Semua fase) Kumbang 7.
2C, 16H dan -3C, 7H.
07.
(Semua fase) Kumbang 5.
-30C, 3J.
Catatan:
C= derajat celcius,
M = menit,
J = jam,
H = hari.
Tabel 12. Prosedur Pembasmian Serangga~Jamur Dengan Bahan Kimia
No.
Nama Bahan Kimia
Konsentrasi/ Meter Kubik
Sasaran
Waktu
01.
Naphthaline
8 -10 gram
14 hari
serangga
02.
Phosphine
1 - 2 tablet
3 - 5 hari
serangga + jamur
03.
Thymol + ethanol
50 - 100 gram, 50-60 C
2 hari
jamur
04.
Paradichlorobenzene
40 gram
2 hari
jamur + serangga
05.
Paraformaldehide
4 - 13 gram
2 hari
jamur
06.
Carbon tetrachloride + Carbon
disulfide (1:1)
1 liter
1 minggu
jamur + serangga
07.
Methyl bromide
15 - 30 gram
2 hari
serangga
08.
Methyl bromide + Ethylene
Oxide (14:86)
35 - 50 gram
2 hari
serangga
09.
Methyl bromide + Ethylene
Oxide (14:86)
100 gram
2 hari
serangga
10.
DDVP (dimethyl diethyl
vinyl posfat) + ethanol
100 gram
2 hari
jamur + serangga
Puji Yosep Subagiyo, PRIMASTORIA STUDIO, Taman Alamanda Blok BB2 No. 55-59, Bekasi 17510.
Tel. (021) 8837 5789, 0812 8360 495.
Email.: [email protected]
Http://www.primastoria.net
Lampiran 
Download