Modul Etik UMB [TM7]

advertisement
BAB I Mengenal Potensi Diri
A. CARA MENGENAL DIRI
Sun Tzu pernah mengingatkan kita:
“Kenalilah dirimu, kenalilah musuhmu, maka dalam seratus pertempuran kamu
tidak akan pernah kalah”
Orang yang dapat mengenal dirinya, apakah terhadap power (kelebihan) yang
dia miliki maupun terhadap weaknessses (kekurangan) yang ada pada dirinya,
maka akan memperumudah baginya untuk mengetahui orang lain.
Menurut Socrates (469-399 bC) mengenal diri sendiri adalah awal mengenal
kebenaran. Socrates mengistilahkannya dengan GNOOTI SEAUTON, (know
yourself). Orang perlu mengenal siapa dirinya yang sebenarnya, sehingga ia
mengenal kebenaran.
Kebenaran itu merupakan “kacamata” atau “frame” yang membuat orang mampu
berkomunikasi dengan orang lain secara otentik, tanpa kepalsuan, tanpa topeng.
B. MANFAAT DAN TUJUAN MENGENAL DIRI
1. Seseorang dapat mengenal kenyataan dirinya, dan sekaligus kemungkinankemungkinannya, serta (diharapkan mengetahui peran apa yang harus dia
mainkan untuk mewujudkannya.
2. Sebaliknya, orang yang tidak mengenal dirinya, tidak mengetahui apa yang
harus dikerjakan dan dikembangkannya.
3. Tidak memahami posisi diri akan membuatnya sulit mengarahkan diri kepada
tujuan hidupnya, sehingga gagal dalam pergumulan hidupnya.
2016
1
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
C. CARA MENGENAL DIRI
Ada beberapa cara bagaimana kita supaya mudah mengenal diri kita sendiri,
yaitu:
1. Bersikap terbuka (open minded) terhadap kritik, masukan, saran orang lain, dan
mau menerima apa adanya demi perkembangan dirinya, serta tidak defensif.
2. Melalui test penelusuran bakat dan kepribadian
3. Melalui pengalaman sehari-hari, kemampuan kita sehari-hari adalah cermin
bagaimana kita bias mengetahui diri kita sendiri.
4. Melalui kebersamaan dengan orang lain, karena kita tidak open minded, maka
ada kepribadian kita yang hanya diketahui oleh orang lain, maka peran dan
saran orang lain sangat berpengaruh bagi kesempurnaan diri kita sendiri.
5. Melalui refleksi dan perenungan diri pribadi (introspeksi) merumuskan potret diri
sendiri.
D. MENGENALI KONDISI FISIK
Mengenali kondisi fisik kita itu sangat penting, sebaiknya kita mengetahui dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan fisik yang kita miliki, isilah kondisi fisik kita yang
kita ketahui:
Kekuatan
2016
Kelemahan
1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.
6.
6.
7.
7.
2
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
E. ORANG CACAT BISA SUKSES
Ada beberapa contoh orang cacat tapi sukses dalam karirnya, di antaranya
adalah Tony Melendes, dia hidup tanpa kedua tangan, seperti kebanyakan orang yang
sempurna secara fisik, tapi baginya tidak membuatnya minder, stress, prustasi dan
putus asa, bahkan menurutnya kondisi fisik yang tidak sempurna adalah anugrah
Tuhan yang patut kita syukuri, Tony Melendes adalah salah seorang penyanyi kondang
di Gereja yang besar di Amerika Serikat, beliau mampu mempengaruhi ribuan orang
yang hadir di Gereja, semuanya terkeseima dengan kemampuan yang dimilikinya, yaitu
menyanyi dengan suara merdunya disertai dengan kepiawaian memainkan guitar
dengan kedua kakinya, inilah sebuah kelebihan yang dimilikinya yang jarang dimiliki
oleh orang yang sempurna secara fisik, karena ternyata dibalik kelemahan yang
melekat pada dirinya, ternyata banyak kelebihan yang dimilkinya, dengan mengenal
dan mengetahui kelebihan diri sendiri dan sekaligus menutupi segala kelemahan
dengan kelebihan yang melekat apda dirinya, maka orang tersebut adalah cerdas
secara personal. Orang yang telah mengenal dirinya akan mudah mengenal orang lain.
Karena mampu memahami orang lain, maka mampu menyesuaikan dirinya dengan
berbagai gaya (style) orang yang berbeda. Jadinya menjadi orang yang cerdas secara
personal (Personal Quotient).atau istilah Socratesnya dengan GNOOTI SEAUTON.
Untuk itu perlu dilakukan langkah dengan mengembangkan kekuatan dan
mengatasi kelemahan diri sendiri:
1. Introspeksi diri
2. Mengendalikan diri
3. Membangun kepercayaan diri (confidence)
4. Mengenal dan mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh teladan
5. Berpikir positif & optimis tentang diri sendiri.
2016
3
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
F. MENGENAL DIRI ADALAH KUNCI TO IMPROVE OURSELF
Immanuel Kant misalnya, pernah mengajukan beberapa pertanyaan,
"Siapakah saya? Apa yang seharusnya saya ketahui? Apa yang seharusnya saya
kerjakan? Dan apa harapan saya?" Ia merangkum pertanyaan-pertanyaan yang
sangat fundamental bagi Anda dan saya, pertanyaan-pertanyaan yang Anda dan saya
harus tanya dan jawab juga.
Namun, Agustinus, yang hidup pada abad ke empat, memberikan pernyataan
yang lebih ringkas. Ia mengatakan, "Saya hanya perlu mengenal dua hal: jiwa saya dan
Allah." Agustinus seperti mengabaikan pengetahuan akan alam. Seolah-olah ia
mengatakan bahwa mengetahui alam bukanlah prioritas utama bagi manusia, tetapi
mengenal Allah dan mengenal diri- itulah yang terpenting1.
Sedangkan Rogers menginterpretasikan konsep diri sebagai kesadaran batin yang
tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku
dari yang bukan aku. Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya
adalah pribadi yang mengalami penghargaan positip tanpa syarat. Ini berarti dia
dihargai, dicintai karena nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak
bersifat defensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan.
Calhoun & Acocella (1990) membagi konsep diri ke dalam tiga dimensi, yaitu:
1. Dimensi pengetahuan, yaitu deskripsi seseorang terhadap dirinya. Misalnya jenis
kelamin, etnis, ras, usia, berat badan, atau pekerjaan.
2. Dimensi harapan, yaitu kepemilikan seseorang terhadap satu set pandangan
mengenai kemungkinan akan menjadi apa dirinya kelak.
3. Dimensi penilaian, yaitu penilai tentang diri sendiri. Berdasarkan hasil penelitiannya,
Marsh (1987) menyimpulkan bahwa evaluasi atau penilaian seseorang terhadap
dirinya sendiri dalam rangka untuk memperbaiki diri sendiri di masa mendatang
akan memunculkan konsep diri yang sangat kuat.
1
2016
4
http://www.putra-putri-indonesia.com/, diakses akses pada 20-04-2012
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Saya mengaminkan pandangan Agustinus. Mengenal Allah dan diri kita- inilah
kunci rahasia untuk pengembangan diri kita yang sejati. Tidak cukup kita hanya
mengenal siapa diri kita, apa yang harus kita ketahui, apa yang harus kita kerjakan, dan
apa harapan kita. Pengenalan diri harus dipadu dengan pengenalan akan Allah.
Namun, hanya dengan mengenal Allah, Anda dan saya dapat mengenal diri kita yang
sesungguhnya.
G. SIAPAKAH DIRI ANDA?
Pernahkan Anda memikirkan berapa nilai diri Anda yang sesungguhnya?
Referensi yang paling cepat, barangkali, adalah penghasilan Anda. Anda bisa
mengetahui gaji setiap bulan dari slip gaji Anda. Di sana tertera angka yang
memberikan fakta bagaimana perusahaan menghargai kontribusi Anda. Ukuran
lainyang sering digunakan khalayak umum untuk mengukur harga diri adalah harta,
jabatan, gelar, status sosial, atau popularitas. Bila Anda memiliki nomor pajak wajib
pajak (NPWP), dan secara rutin Anda memberikan laporan pajak Anda, banyaknya
harta Anda tertera pada laporan Anda. Begitu juga jabatan. Jabatan yang tertera pada
kartu nama Anda bisa memberikan informasi kepada orang lain tentang apa yang Anda
kerjakan sehari-hari di kantor. Gelar bisa Anda raih. Bila Anda mempunyai minat dan
modal untuk studi di perguruan tinggi, Anda bisa mendapat gelar. Status sosial Anda
bisa ditelusuri lewat informasi tentang berapa baik Anda dikenal di masyarakat. Begitu
juga dengan popularitas ataupun pengaruh Anda; itu bisa ‘diukur’ lewat survey-survey
kecil atau random atau dianalisa melalui perkataan, tulisan atau tindakan Anda.
Sekalipun penghasilan, harta, jabatan, gelar, status sosial, popularitas, atau
pengaruh bisa memberi indikasi tentang nilai diri seseorang, ukuran ini tidaklah mutlak.
Ukuran-ukuran ini sementara sifatnya. Penghasilan ataupun harta tidaklah abadi. Hari
ini harta ada besok bisa lenyap. Perkataan kuno mengatakan, “Janganlah bersusah
payah untuk menjadi kaya; tinggalkanlah niat seperti ini. Kalau engkau mengamatamatinya lenyaplah ia karena ia tiba-tiba bersayap lalu terbang ke angkasa seperti
rajawali.” Begitu juga dengan jabatan. Hari ini Anda bisa memiliki jabatan, besok lusa
jabatan Anda bisa diisi orang lain. Tahun ini Anda mendapat gelar, lima tahun
2016
5
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kemudian, bila Anda tidak menekuni topik yang Anda pelajari, gelar itu sudah tidak lagi
valid. Begitu juga status sosial, popularitas, dan pengaruh- semuanya bisa berubah.
Anda mungkin belum seberuntung orang lain. Anda telah melamar pekerjaan,
tapi lamaran Anda belum dijawab. Anda sosok yang rajin di kantor dan memiliki hati
nurani yang relatif bersih, tetapi Anda belum mendapatkan penghasilan yang ‘baik.’
Pekerjaan Anda tidak kelihatan begitu bonafit. Anda sudah bekerja keras, tetapi
penghasilan Anda tetap kurang untuk menutupi kebutuhan rumah tangga Anda. Anda
masih mencicil rumah atau baru bisa mengontrak rumah.
Anda tidak perlu risau, minder atau menganggap bahwa nilai diri Anda kurang
berarti sekalipun kondisi Anda seperti salah satu yang saya sebut di atas. Penghasilan
sekecil apapun, bila didapat dengan cara yang benar, itu jauh lebih baik dari pada
penghasilan besar yang didapat dengan cara tidak benar. Penghasilan besar, tapi dari
hasil perampasan, penipuan, atau pemerasan, bukanlah penghasilan yang perlu Anda
kagumi. “Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan
banyak tanpa keadilan,” begitu pepatah kuno. Begitu juga harta yang didapat dengan
cara tidak benar, gelar yang dibeli, dan popularitas semu- ini semua tidak ada artinya.
Namun, nilai diri Anda yang sesungguhnya tidak diukur dengan uang, harta,
jabatan, status sosial, gelar atau popularitas. Sebanyak apapun penghasilan atau harta
Anda, setinggi atau serendah apapun status sosial Anda, setinggi apapun gelar Anda,
sehebat apapun popularitas Anda- ini tidak bisa menggantikan harga diri Anda yang
sesungguhnya. Martabat Anda yang sesungguhnya tak ternilai. Harga diri Anda tak
terhingga dan harga diri ini tidak diberikan oleh manusia atau malaikat, tetapi diberikan
oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Ia menanamkan kekekalan dalam diri kita masingmasing.
Namun, ini tidak berarti Anda dan saya menjadi pasif- menerima diri kita apa
adanya. Masih banyak potensi-potensi yang belum kita ketahui atau sadari dan yang
belum terungkap. Kita mungkin belum menemukan diri kita yang sesungguhnya. Kita
harus menggali nilai diri yang tersimpan dalam diri kita masing-masing. Anda dan saya
2016
6
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
diberikan tugas untuk mengaktualisasikan potensi diri kita masing-masing. Kita harus
mengasah dan mempertajam keahlian kita. Kita harus terus mencari identitas kita yang
sesungguhnya.
Tentu, pencarian identitas diri tidak berarti bahwa pada akhirnya kita akan selalu
sama dengan orang lain. Tidak ada jaminan bahwa Anda harus berpenghasilan
belasan, puluhan atau ratusan juta per bulan. Bila Anda sudah mengerjakan pekerjaan
sesuai bakat Anda dengan sungguh-sungguh dan Anda mengikuti etika untuk manusia
dan hukum alam, Anda sudah melakukan hal yang terbaik sekalipun penghasilan Anda
kecil. Tiap orang punya rezekinya masing-masing; tiap orang mendapat karunia
masing-masing. Kita hanya perlu mengenal diri kita, mengaktualisasikan nilai diri kita,
menemukan dan mengasah karunia dalam diri, dan setia menggunakannya. Dengan
demikian, nilai diri yang tertanam dalam diri bisa dinyatakan dalam kehidupan yang
singkat ini.
H. KESIMPULAN
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Dengan mengenal diri akan menghantarkan orang ke ranah kesuksesan yang sejati,
semua orang pasti mengingkan sebuah kesuksesan, Socrates dengan GNOOTI
SEAUTON (know yourself) memberikan peringatan kepada kita bahwa dengan
mengenal diri kita sendiri kita akan semakin sadar dan semakin dewasa terhadap
kepribadian yang kita miliki, apakah kelebihan atau kelemahan.
2. Perubahan pasti memerlukan waktu dan usaha. Sangat diperlukan kesabaran dan
ketekunan
sehingga
segalanya
akan
berjalan
lancar.
Ketika
seseorang
menggunakan keyakinan secara positif, seseorang tersebut pasti bisa mengubah
cita-cita diri, citra diri, harga dirinya untuk menikmati kehidupan dengan penuh
kebahagiaan.
3. Sebagaimana Aldous Huxley; seorang pujangga besar Inggris mengatakan bahwa,
"Hanya ada satu sudut di alam semesta yang pasti akan bisa Anda perbaiki; itu
adalah diri Anda sendiri".
2016
7
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Pokok terpenting di sini adalah harus adanya keinginan dan kemauan diri sendiri
untuk bisa berubah dan menjadi lebih baik. Orang lain, bahkan Tuhanpun tidak bisa
menjadikan diri seseorang lebih baik, jika tidak ada keinginan disertai kemauan kuat
untuk benar-benar mau berubah lebih baik.
2016
8
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Tim Penulis, ETIKA Profesionalisme Sarjana, Jakarta: Graha Ilmu, 2010.
U.Adil Samadani, Sukses Itu Mudah, Jakarta: Mitra Wacana, 2013.
----------------------, The Power of Belief, Jogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Internet
http://www.putra-putri-indonesia.com/,
2016
9
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB II Tujuan Hidup dan Motovasi Pencapaiannya
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. 10
KATA PENGANTAR ............................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 11
A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 11
B.
Rumusan Masalah........................................................................................................................ 12
C.
Tujuan ............................................................................................................................................ 12
D. Manfaat ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 13
A. MENGAPA TUJUAN PENTING? ......................................................................................... 13
B.
MANFAAT DAN MACAM-MACAM TUJUAN ................................................................ 13
C.
MENETAPKAN TUJUAN ...................................................................................................... 14
D. LANGKAH MENCAPAI TUJUAN....................................................................................... 17
E.
MOTIVASI BERPRESTASI ..................................................................................................... 18
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 20
A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 20
B.
Saran............................................................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 21
2016
10
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan hidup adalah keyakinan, moral, atau standar yang akan mengendalikan
hidup kita, oleh karena itu tujuan hidup memandu pola pikir dan perilaku kita.
Tujuan hidup sangatlah penting, karena tujuan hidup menjadikan sikap, perkataan,
dan perbuatan kita tetap fokus dan kosisten. Tidak jarang segala macam kejadian
yang kita alami mempengaruhi emosi dan pengambilan keputusan, sehingga kondisi
dan tujuan ikut berubah. Dengan kembali memikirkan tujuan hidup maka kita dapat
menemukan makna dan kepuasan dari segala sesuatu yang kita lakukan.
Memiliki tujuan hidup juga dapat membangkitkan seluruh potensi dan membantu
kita menemukan kekayaan sejati. Karena tak jarang, tujuan hidup itu menggerakkan
kita secara aktif, kreatif, dan disiplin dalam melakukan langkah-langkah ekspansi.
Dengan kata lain, tujuan hidup itu menjadikan energi dan vitalitas kita meningkat
dalam upaya mencapai sesuatu yang jauh lebih bermakna.
Tujuan hidup juga akan membantu kita menggunakan waktu dan kesempatan
dengan sebaik mungkin, Karena kita mengetahui kemana kita akan menuju.
Memiliki tujuan hidup merupakan hal yang menakjubkan. Oleh karena itu, maka
langkah pertama dan terpenting dalam mengarungi kehidupan adalah menentukan
tujuan
hidup.
Makalah
berikut
mungkin
menemukannya tujuan hidup.
2016
11
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dapat
membantu
kita
segera
Rumusan Masalah
Adapun masalah yang ingin dibahas dalam tema ini yaitu :
a) Mengapa tujuan itu penting?
b) Apa saja manfaat dan macam macam tujuan?
c) Bagaimana cara menetapkan tujuan yang berkualitas?
d) Bagaimana langkah dalam mencapai tujuan?
e) Apa yang dimaksud dengan motivasi berprestasi?
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan tema ini yaitu :
a) Mengetahui dan memahami pentingnya tujuan
b) Mengetahui dan memahami manfaat dan macam macam tujuan
c) Mengetahui dan memahami cara menetapkan tujuan yang berkualitas
d) Mengetahui dan memahami langkah mencapai tujuan
e) Mengetahui dan memahami yang dimaksud dengan motivasi berprestasi
2016
12
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB II
PEMBAHASAN
MENGAPA TUJUAN PENTING?
Hidup tanpa tujuan seperti kapal tanpa kemudi, yang akan oleng ke kiri, kanan dan
mengapung di tengah-tengah samudera kehidupan. Tujuan hidup perlu ditetapkan
sedini mungkin agar setiap individu mengetahui potensi yang di miliki. potensi dan
keunikan sangat berpengaruh dalam pencapaian kesuksesan
MANFAAT DAN MACAM-MACAM TUJUAN
Tujuan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin diwujudkan atau dicapai oleh
manusia. Tujuan merupakan pedoman dan arah bagi manusia untuk bekerja dan
mengisi kehidupannya. Dalam menjalani kehidupan agar hidupnya menjadi bermakna.
Semua orang yang sukses dan menonjol dibidangnya memiliki karakteristik yang sama,
yaitu:
1. Mengetahui tujuan hidup
2. Mempunyai startegi dan program kegiatan untuk menapai tujuannya.
3. Mempunyai tekad kuat untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan waktu pencapaianannya, tujuan dapat dibedakan menjadi
1. Tujuan jangka pendek : < 1 tahun
2. Tujuan jangka menengah : 1 – 3 tahun
3. Tujuan jangka panjang : 3 – 5 tahun
2016
13
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
MENETAPKAN TUJUAN
Tujuan merupakan pagar yang menjaga anda tetap berada dalam jalur menuju cita-cita
anda. Buat tujuan yang realistis. Tujuan yang terlalu ambisisus seringkali tidak tercapai.
Jika itu terjadi, dapat mengikis kepercayaan diri anda.sebaiknya diawal, buatlah tujuan
kecil dan dapat diraih, kemudian tingkatkan secara bertahap (Greenwald)
Menyusun tujuan yang berkualitas perlu SMART. Clements (2006) menguraikan
unsure-unsur tujuan yang berkualitas, yaitu:
1. Specific (khusus)
Rumuskan tujuan secara spesifik. Maksudnya tujuan tidak bermakna ganda
terhadap apa yang ingin anda capai. Tujuan perlu focus pada definisi spesifik
bidang-bidang perilaku kinerja.
Misalnya, saya ingin menjadi sarjana. Tujuan ini belum spesifik. Anda ingin jadi
sarjana apa? Perencanaan tujuan yang spesifik misalnya adalah “saya ingin menjadi
sarjana Psikologi”.
2. Measurable (terukur)
Tujuan yang terukur berarti mengandung alat ukur. Jika tujuan tidak dapat diukur,
kita akan sulit mengevaluasi pencapaiannya. Pengukuran merupakan cara untuk
memantau kemajuan, apakah tujuan telah tercapai atau belum.
Misalnya: saya ingin meningkatkan indeks prestasi saya. Pernyataan tujuan tersebut
belum terukur. Agar terukur, tujuan seharusnya”saya ingin meningkatkan indeks
prestasi saya menjadi di atas 3.00 (semester lalu 2.50).
3. Achieveable (dapat dicapai)
2016
14
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tujuan dicapai dengan kemampuan yang ada. Oleh karena itu tujuan yang baik
berada dalam batas kemampuan orang yang membuat tujuan. Tujuan selanjutnya
ditingkatkan secara bertahap sehingga member tantangan namun dapat dicapai.
Tujuan yang sangat tinggi menyebabkan sulit dijangkau dan bisa menimbulkan
frustasi.
Misalnya: saya ingin menjadi sarjana dengan indeks prestasi kumulatif 3.75 dengan
skor TOEFL 550. Tujuan tersebut mungkin dicapai jika kemampuan anda mendekati
keinginan tersebut. Apabila IPK anda saat ini (semester 7) 2.50 dan skor TOEFL
anda 350, maka tujuan tersebut tidak achievable.
4. Realistic (realistis)
Tujuan yang realistis adalah tujuan yang layak dan dapat dicapai dengan kondisi
yang ada. Seorang mahasiswa yang ingin meningkatkan IPKnya dari 2.50 menjadi
3.75 dalam satu semester adalah tidak realistis namun jika tujuannya meningkatkan
IPK dari 2.50 menjadi 2.51 juga sangat pesimis.
5. Relevant (relevan)
Tujuan dibuat untuk menyelesaikan masalah yang ada. Tujuan yang relevan akan
membantu seseorang mencapai misinya atau mencapai tujuan yang lebih besar.
Misalnya: seorang mahasiswa semester tujuh merasa sangat sedikit mempunyai
teman. Di sisi lan dia menyadari tak lama lagi akan menyelesaikan studi dan masuk
ke dunia kerja untuk berkarya, dia memerlukan banyak teman agar lebih mudah
masuk ke dunia kerja (masyarakat). Sehubungan dengan masalah yang
dirasakannya, sang mahasiswa memiliki tujuan menambah teman baru sedikitnya
satu orang dalam satu minggu, agar jejaringnya semakin luas sebelum ia
menyelesaikan studinya.
6. Time Bound (batas waktu)
2016
15
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tujuan di rencanakan dicapai dalam kurun waktu tertentu. Tujuan yang baik
ditetapkan pada awal dan akhirnya, sehingga jelas kapan diadakan penilaian.
Misalnya: saya akan menyelesaikan studi S1 saya maksimum selama 8 semester.
Berarti jika mulai kuliah September 2012, maka selesai kuliah maksimum September
2016. Lakukan penilaian ketika anda telah menjalani lima puluh persen waktu anda
(ketika berada di semester empat). Sudah berapa mata kuliah yang anda selesaikan
(lulus)? Sepeti apa pencapaiannya? Sudah puaskah anda dengan pencapaian
tersebut? Jika belum, perlukah anda mengubah strategi belajar agar batas waktyu
delapan semester dengan IP yang anda cita-citakan bisa dicapai?
Untuk menentukan tujuan yang akan diwujudkan, sadari di area kehidupan apa saja
Anda ingin mencapainya. Area tersebut, misalnya:
1. Berkaitan dengan kehidupan spiritual, contoh

Saya akan membaca kitab suci setiap hari

Saya akan menghafal satu ayat satu hari
2. Berkaitan dengan profesi atau pekerjaan, contoh

Saya menjadi sarjana akuntansi pada usia 23 tahun

Saya menjadi akuntan publik tersertifikasi pada usia 28 tahun
3. Berkaitan dengan hubungan social (dengan orang lain), contoh

Setiap minggu saya menambah dua orang teman baru

Saya akan menjadi ketua organisasi di lingkungan kampus
4. Berkaitan dengan pengembangan kepribadian

Saya akan mengikuti training softskill satu kali dalam setahun

Saya akan mengikuti training yang di adakan ESQ
5. Berkaitan dengan keuangan dan materi, contoh
2016
16
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Saya memiliki rumah sendiri setelah bekerja 5 tahun

Saya mendapat pekerjaan dengan gaji minimal Rp 3 juta/bulan
6. Berkaitan dengan kesehatan, contoh

Saya berolah raga minimum dua kali semingu yang masing-masing
minimum 30 menit

Saya melakukan tes kesehatan setahun sekali
7. Berkaitan dengan hubungan keluarga, contoh

Saya mengobrol dengan adik dan/kakak seminggu sekali

Saya mengunjungi salah satu keluarga dari ayah maupu ibu satu bulan
satu keluarga.
LANGKAH MENCAPAI TUJUAN
Sering kali orang-orang terjebak dalam rencana jangka panjang, namun tidak bisa focus
untuk mengerjakan rencana jangka pendek dengan baik. Mimpi besar dan keyakinan
diri yang luar biasa untuk secara instan mewujudkan mimpi besar, akan membuat diri
mengabaikan
keseharian.
langkah-langkah kecil yang
Padahal
rencana
jangka
sangat
pendek
diperlukan dalam rutinitas
diperlukan
untuk
mendukung
penyelesaian rencana jangka pajang dengan sempurna.
Menurut Djajendra, rencana jangka panjang yang dibuat berdasarkan gambaran besar
yang utuh melalui visi yang jelas adalah hal baik, tapi berfokus dan bertindak atas
dasar rencana jangka panjang dapat menimbulkan rasa frustasi cara terbaik untuk
mewujudkan rencana jangka panjang adalah melalui rencana jangka pendek, dengan
langkah-langkah kecil yang menghubungkan bakat, potensi, dan sumber daya ke
dalam gairah dan keyakinan, untuk menyelesaikan setiap rencana jangka pendek
dengan sempurna.
2016
17
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bila anda memiliki disiplin dan integritas untuk focus kepada keberhasilan kecil di
setiap langkah kecil menuju mimpi besar anda, maka anda tidak perlu khawatir gagal.
Sebab setiap hari energy anda akan terfokus untuk membangun jembatan dengan
fondasi terkuat agar anda bisa sampai dengan sukses pada misi jangka panjang anda.
Oleh karena itu, jangan pernah mengangap remeh terhadap pekerjaan kecil yang anda
lalukan setiap hari, karena melalui pekerjaan kecil itulah pekerjaan besar anda akan
selesai dengan sempurna.
MOTIVASI BERPRESTASI
Sukses perlu tindakan. Jika kita ingin mencapai semua cita dan tujuan, kita perlu
bertindak., lakukan Banyak hal yang bisa dijadikan alasan mengapa tujuan hidup yang
digariskan tidak bisa diraih. Lim menyebutkan lima penyebab utama kegagalan, yaitu:

Selalu mengaitkan dengan masa lalu

Ketakutan dan kecemasan

Membiarkan orang lain mengintimidasi

Tidak melakukannya sampai tuntas

Sikap malas dan menunda-nunda
Kita semua pasti pernah mengalami kesalahan atau kegagalan, dengan bentuk dan
kualitas berbeda. Reaksi yang kita berikan terhadap kesalahan atau kegagalan tersebut
pasti berbeda-beda. Ketika melakukan kesalahan maka secara alamiah anda tidak suka
pada diri anda sendiri. Perlu diingat bahwa manusia pembuat kesalahan. Justru
kesalahan itu yang sering mengajarkan kita banyak hal dan membuat kita menjadi lebih
baik. Oleh sebab itu, tetaplah menjadi diri sendiri dan menerima diri anda sebagaimana
adanya pada saat anda membuat kesalahan. Akui kesalahan tersebut, dan dijadikan
kesalahan tersebut sebagai pelajaran berharga untuk menjadi lebih baik di masa
selanjutnya.
2016
18
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Setelah anda bisa menerima keadaan dan menajdi diri sendiri, dan kemudian ada
pertanyaan “apakah anda ingin sukses?” pasti jawabannya Ya.
Survey membuktikan dua factor yang menjadi penyebab utama mengapa orang tidak
sukses adalah karena mereka enggan berubah atau terlalu lambat untuk berubah.
Padahal dunia terus berubah, perubahan itu pasti. Perubahannya pun semakin cepat.
Jika kita tidak siap berubah maka kita akan ketinggalan atau bahkan mngalami
kegagalan. Untuk meraih sukses pada zaman ini, kita perlu cepat beradaptasi dan cepat
untuk berubah.
Jika anda berani belum berubah, anda sedang melangkah menuju kesuksesan, dan saat
nya menanam 5 prinsip sukses yang penting:
1. Masa lalu tidak sama dengan masa yang akan datang
2. Tidak ada kegagalan, yang ada hanya Keberhasilan
3. Saya bertanggung jawab penuh atas kehidupan saya
4. Semua yang terjadi adalah yang terbaik
5. Kalau saya mau, saya pasti bisa.
2016
19
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan hidup perlu ditetapkan sedini mungkin agar setiap individu mengetahui
potensi yang di miliki. potensi dan keunikan sangat berpengaruh dalam pencapaian
kesuksesan
2016
20
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Clements, Phil, 2006. Be Positive: Sukses Menjadi Manajer yang Positif. Edisi kedua.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Djajendra.2011. Merancang Tujuan Jangka pendek untuk sampai pada Misi Jangka
Panjang.http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com
Lim, Rudi. 2012. Tweak Your Life: Attitude is Everything. Elex Media Komputindo. Jakarta
Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum. 2007. Etika Membangun Sikap Profesionalisme
Sarjana. Graha ilmu.Yogyakarta.
Suhardono, Rene. 2012. Your Job is Not Your Career. Literati.Tangerang. Banten
Tim Penulis, ETIKA Profesionalisme Sarjana, Jakarta: Graha Ilmu, 2010.
U.Adil Samadani, Sukses Itu Mudah, Jakarta: Mitra Wacana, 2013.
----------------------, The Power of Belief, Jogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Internet
http://www.putra-putri-indonesia.com/,
2016
21
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB III Berpikir Positif
Para ahli saat ini mengatakan bahwa keajaiban berpikir positif ialah saat Anda
mengatakan bisa, maka Anda akan bisa. Abdurrahman bin ‘Auf mengatakan bahwa
beliau mampu untuk selalu menghasilkan uang, bahkan dengan peribahasanya:
mengangkat batu pun bisa menghasilan emas dan perak. Secara tidak langsung,
Abdurrahman bin ‘Auf mengatakan bahwa beliau bisa mendapatkan uang dari setiap
perniagaanya. Inilah titik awal kita memahami pengertian berpikir positif.
Berpikir Positif diawali dengan sebuah keyakinan pada diri sendiri. Keyakinan bahwa
dirinya mampu. Keyakinan yang mengatakan bahwa diri beliau “bisa”. Jika Anda
melihat diri Anda “bisa”, maka Anda akan “bisa”. Jika Anda melihat diri Anda akan
menghasilkan, maka Anda akan menghasilkan. Jika Anda tidak bisa melakukan hal
seperti ini, maka Anda masih dikuasai oleh pikiran negatif.
Tidak ada orang yang memiliki pikiran positif 100% kecuali para nabi Allah. Sejauh
mana diri Anda berpikir positif bisa dilihat pada diri Anda saat ini. Bagaimana dengan
keuangan Anda? Itulah tingkat pikiran Anda tentang uang. Bagaimana kesehatan
Anda? Itulah level pikiran Anda tentang kesehatan Anda. Bagaimana dengan
hubungan Anda? Itulah kualitas pikiran Anda tentang hubungan.
Bagaimana dengan orang kaya yang jahat? Dia memiliki pikiran positif terhadap uang.
Betul, tetapi hanya kepada uang, tetapi dia memiliki pikiran negatif terhadap hal lain
sehingga membuat dia jahat. Begitu juga, adalah sangat mungkin orang yang berpikir
positif tidak kaya, bukan berarti tidak bisa, tetapi itu adalah pilihan hidup. Hal yang
ideal ialah bagaimana kita memiliki pikiran positif untuk semua hal dalam hidup kita,
sehingga kita hidup dalam sebuah keseimbangan. Sebagai lawan dari pikiran positif
tentu saja apa yang disebut pikiran negatif. Kehadiran pikiran negatif bisa menetralisir
pikiran positif Anda. Pikiran positif akan memancarkan energi positif, sementara
pikiran negatif akan memancarkan energi negatif. Tergantung energi mana yang lebih
2016
22
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
besar. Jika energi positif lebih besar, maka hidup Anda akan lebih positif. Tugas Anda
ada dua, yang pertama memperbesar energi positif dan yang kedua memperkecil
energi negatif.
CIRI BERPIKIR POSITIF
Langkah pertama untuk memahaminya ialah kita harus memahami terlebih dahulu
tentang definisi berpikir positif. Kata kunci dalam berpikir positif adalah “keyakinan”.
Ciri utama seseorang yang memiliki pikiran positif adalah memiliki optimisme yang
tinggi. Optimisme adalah sebuah pemikiran penuh harapan dan percaya diri bahwa
apa yang ditujunya akan tercapai. Optimisme adalah pandangan yang penuh harap.
Sebuah sikap optimis bisa lahir saat seseorang memiliki keyakinan yang kuat bahwa
dia bisa mencapai apa yang dia harapkan. Inilah ciri orang yang berpikir positif.
Optimisme tidak ada hubungannya dengan kekurangan. Siapa yang tidak punya
kekurangan? Orang yang optimis akan yakin bahwa dia juga mampu mengatasi semua
kekurangan yang ada. Tidak punya modal untuk bisnis? Dia yakin bahwa dia akan
mendapatkan modal tersebut. Tidak bisa bahasa Inggris untuk mendapatkan kerja?
Orang optimis yakin bahwa dia bisa mempelajari bahasa Inggris. Kekurangan, sama
sekali tidak mempengaruhi optimisme. Ciri orang yang berpikir positif tetap yakin
meski dia banyak kekurangan, karena dia yakin selalu ada jalan keluar.
Lalu, dari manakah sumber keyakinan ini? Sumber keyakinan kita berasal dari potensi
dan kekuatan pikiran kita. Kita sudah diberikan postensi yang besar oleh Tuhan, tetapi
sumber keyakinan itu bukan hanya berasal dari potensi diri kita atau pikiran kita,
tetapi –yang utama– kita yakin karena Tuhan akan menolong, membantu, memberikan
petunjuk, dan mengabulkan do’a kita. Satu metode yang ampuh untuk menggugah
semangat adalah dengan lebih mengorientasikan diri pada masa depan. Menuliskan
langkah-langkah untuk meraih tujuan dan mimpi-mimpi ke depan sangat sugestif
2016
23
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sifatnya. Cara ini membuat kecerdasan dan kesadaran terangsang untuk bereaksi
maksimal.
10 CIRI ORANG YANG BERPIKIR POSITIF
Semua orang yang berusaha meningkatkan diri dan ilmu pengetahuannya pasti tahu
bahwa hidup akan lebih mudah dijalani bila kita selalu
berpikir positif. Tapi,
bagaimana melatih diri supaya pikiran positiflah yang 'beredar' di kepala kita, tak
banyak yang tahu. Oleh karena itu, sebaiknya kita kenali saja dulu ciri-ciri orang yang
berpikir positif dan mulai mencoba meniru jalan pikirannya.
1. Melihat masalah sebagai tantangan. Bandingkan dengan orang yang melihat masalah
sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan bikin hidupnya jadi paling sengsara
sedunia.
2. Menikmati hidupnya. Pemikiran positif akan membuat seseorang menerima
keadaannya dengan besar hati, meski tak berarti ia tak berusaha untuk mencapai
hidup yang lebih baik.
3. Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide. Karena dengan begitu, boleh jadi ada
hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu lebih baik.
4. Mengenyahkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintas di benak.
'Memelihara' pikiran negatif lama-lama bisa diibaratkan membangunkan singa tidur.
Sebetulnya tidak apa-apa, ternyata malah bisa menimbulkan masalah.
5. Mensyukuri apa yang dimilikinya. Dan bukannya berkeluh-kesah tentang apa-apa
yang tidak dipunyainya
2016
24
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
6. Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu. Sudah pasti, gosip berkawan baik
dengan pikiran negatif. Karena itu, mendengarkan omongan yang tak ada
juntrungnya adalah perilaku yang dijauhi si pemikir positif.
7. Tidak bikin alasan, tapi langsung bikin tindakan. Pernah dengar pelesetan NATO
(No Action, Talk Only), kan? Nah, mereka ini jelas bukan penganutnya.
8. Menggunakan bahasa positif. Maksudnya, kalimat-kalimat yang bernadakan
optimisme, seperti "Masalah itu pasti akan terselesaikan," dan "Dia memang
berbakat."
9. Menggunakan bahasa tubuh yang positif. Di antaranya adalah senyum, berjalan
dengan langkah tegap, dan gerakan tangan yang ekspresif, atau anggukan. Mereka
juga berbicara dengan
10. Peduli pada citra diri.Itu sebabnya, mereka berusaha tampil baik. Bukan hanya di
luar, tapi juga di dalam. (dari berbagai sumber)
TIPS BERPIKIR POSITIF
1.
Selalu gunakan kata-kata yang positif saat berpikir dan berbicara.
2. Bangun pikiran yang penuh dengan kebahagiaan, kekuatan dan keberhasilan.
Apapun situasi yang di hadapi, carilah dan isi pikiran Anda dengan sisi positif
Tips yang pertama adalah mengurangi informasi negatif. Mungkin Anda cenderung
lebih sering mendengar berita tentang tragedi maupun tindak kejahatan, penindasan,
penyelewengan dan lain sebagainya. Tetapi berita tentang keharmonisan, kepedulian,
kejujuran dan cinta kasih seringkali luput dari perhatian. Maka mulai saat ini kurangi
informasi tentang hal-hal yang negatif.
2016
25
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pada saat yang sama, konsumsi berita-berita yang membangkitkan optimisme. Ada
baiknya jika Anda berusaha bergaul hanya dengan orang-orang yang secara pasti
memberikan masukan positif terhadap cara berpikir. Brian Tracy mengatakan, “Get
around the right people. Associate with positive, goal-oriented people who encourage
and inspire you. – Bergaulah dengan orang yang tepat. Bekerjasamalah dengan orang
yang positif, yang berorientasi kepada hasil, mereka yang membangkitkan semangat
dan menginspirasikan banyak hal kepadamu.” Dengan demikian, lambat laun cara
berpikir Anda akan lebih positif.
Tips yang kedua adalah memfokuskan diri hanya kepada hal-hal yang positif. Dalam
hal ini Anda dituntut untuk lebih mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Daripada memikirkan tentang sesuatu yang hilang dalam hidup, akan lebih baik bila
Anda membuat daftar anugrah Tuhan YME yang membuat Anda merasa lebih
bersyukur.
Contohnya jika Anda sedang kesal atas kemalangan yang menimpa, mungkin berupa
ban kempes, macet, pekerjaan belum beres, kehilangan dan lain sebagainya. Daripada
terus memikirkan kemalangan itu, apakah tidak sebaiknya Anda merenungkan betapa
besar anugrah Tuhan Yang Maha Esa, karena keajaiban kerja milyaran sel dalam tubuh
Anda. Anugerah itu memungkinkan Anda tetap bernafas, melihat, mendengar, dan lain
sebagainya. Pada saat itulah, Anda akan dapat merasakan bahwa kemalangan yang
sedang Anda alami tidaklah seberapa dibandingkan anugrah Tuhan YME. Sehingga
Anda dapat berpikir positif lagi dan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Tips selanjutnya adalah menerima kejadian apa adanya dan menghilangkan kesan
negatif atau trauma. Namun jika trauma itu benar-benar sulit dihilangkan, bukan
berarti itu merupakan tanda-tanda kelemahan Anda. Cobalah sekali lagi memikirkan
solusi-solusi konstruktif dan melakukan sesuatu yang memudahkan usaha Anda
melupakan segala trauma atau kesan negatif.
2016
26
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sebaiknya praktekkan beberapa tips tersebut minimal dalam kurun waktu satu bulan.
Pada saat itu Anda dapat menilai bahwa cara berpikir sangat menentukan apakah
Anda mampu memperoleh hasil negatif ataukah positif. Kata Zig Ziglar, “It’s not the
situation, but wheather we react (negative) or respond (positive) to the situation that’s
important. – Bukan persoalan situasinya yang tidak tepat, yang terpenting adalah
bagaimana kita mereaksi atau merespon situasi tersebut.” Pada saat yang sama Anda
akan dapat menilai apakah benar berpikir positif sangat memudahkan Anda menjalani
kehidupan ini? Setelah itu barulah Anda boleh memutuskan untuk berpikir negatif
ataukah berpikir positif saja.
Agar dapat kembali semangat dan berpikir positif coba lakukan langkah-langkah
berikut ini :
1. “Bakar” Perahu Anda.
Kiat ini sebetulnya diinspirasi dari kisah Thoriq bin Ziyad, salah seorang pahlawan
Islam. Setelah beliau menyeberangi selat Gibraltar bersama pasukannya untuk
menyerang kekaisaran Romawi, beliau baru tahu bahwa pasukan lawan yang akan di
hadapannya jumlahnya lebih besar dan persenjataannya lebih canggih. Lalu apa yang
beliau lakukan waktu itu? Ada dua pilihan, mundur atau tetap maju menyerang. Beliau
memilih untuk tetap pada rencana awal yaitu menyerang. Untuk memperteguh
tekadnya, beliau lalu membakar perahu-perahu pasukannya sendiri, sehingga tidak
bisa pulang kecuali setelah mengalahkan pasukan lawan. Tindakan membakar perahu
merupakan kiat beliau agar tidak tergoda dengan ada pihan lain kecuali menyerang.
Kiat ini dapat digunakan oleh kita untuk konsisten terhadap rencana yang telah dibuat.
Buat rencana dan yakini bahwa hanya satu pilihan untuk bertindak, yaitu
melaksanakan rencana. Seringkali kita gagal melaksanakan rencana karena tergoda
dengan pilihan-pilihan lain yang biasanya lebih enak dan ringan.
2016
27
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Oleh karena itu “bakar” pilihan-pilihan itu di dalam benak Anda. Bahkan dalam hal
tertentu kita dapat “membakar” pilihan-pilihan lain tersebut bukan saja di dalam benak
kita, akan tetapi dalam realita. Misalnya, agar tidak malas belajar, pindahkan televisi
atau komputer internet dari tempat yang mudah kita akses, sehingga kita tidak tergoda
untuk dengan mudah menonton televisi atau bermain komputer. Contoh lain, agar kita
tidak keluyuran setelah pulang kuliah, bawa uang pas-pasan saja hanya untuk pulang,
sehingga tidak bisa lagi keluyuran yang memakan biaya lebih. Ada seorang sahabat
Rasulullah saw yang pernah tergoda dengan keindahan kebunnya, sehingga terlambat
sholat Ashar berjamaah di masjid. Apa yang dilakukannya agar tidak mengulangi
kesalahannya? Ia menginfakkan kebunnya agar ia tidak punya pilihan lain kecuali
sholat Ashar pada waktunya.
2. Pasang Alarm Secara Rutin
Kiat kedua yang bisa dilakukan adalah memasang alarm secara rutin dari HP/jam kita.
Pasang alarm pada saat Anda memang sudah waktunya untuk melaksanakan rencana
Anda (secara harian atau mingguan). Agar Anda tidak “kebal” terhadap bunyi alarm,
maka ubah bunyi alarmnya pada saat-saat tertentu. Jika Anda sudah konsisiten dan
terbiasa melaksanakan rencana/tugas pada waktunya, bunyi alarm tersebut bisa saja
dimatikan. Digantikan dengan bunyi “alarm” dalam pikiran Anda.
3. Yakini bahwa Anda Sudah Terlambat.
Yakini bahwa Anda sudah terlambat. Kalau perlu dramatisir bahwa Anda bukan hanya
terlambat dibandingkan dengan teman-teman seangkatan Anda, tapi sudah terlambat
dibandingkan dengan orang-orang seangkatan Anda di seluruh kota, bahkan di
seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Meyakini bahwa kita sudah terlambat
mengambil analogi dari sirkut balap mobil. Seorang pembalap yang tertinggal akan
lebih sungguh-sungguh dan bersemangat untuk mengejar ketertinggalannya. Begitu
pun Anda, jika yakin sudah terlambat dibandingkan dengan orang lain, pasti kita tidak
2016
28
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
punya waktu untuk bermalas-malasan dan menunda-nunda rencana kita. Apalagi
kalau benar-benar sudah terlambat, maka tak ada kesempatan lagi untuk bermalasmalasan agar lebih tidak terlambat lagi.
4. Dramatisir Dampak Buruk Yang Akan Terjadi.
Cara lain untuk membangkitkan semangat bertindak adalah mendramatisir dampak
buruk yang akan terjadi. Dalam kasus Anda, jika Anda tergoda untuk menelantarkan
tugas-tugas kuliah, bayangkan dampak buruknya berupa tertinggal, bahkan DO (drop
out) dari kuliah. Jika DO maka sulit cari kerja. Jika sulit cari kerja maka sulit
mempunyai uang, sedangkan bapak/ibu Anda mungkin pada saat itu sudah
meninggal. Akhirnya, hidup kita terlunta-lunta bahkan jadi pengemis. Bayangkan
dampak negatifnya secara kausalitas (hukum sebab dan akibat). Hukum kausalitas
adalah hukum alam/Allah yang pasti dan rasional dan mungkin saja terjadi pada diri
kita jika kita mengabaikan kesungguhan kerja.
(Dirangkum dari berbagai sumber)
2016
29
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Clements, Phil, 2006. Be Positive: Sukses Menjadi Manajer yang Positif. Edisi kedua.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Djajendra.2011. Merancang Tujuan Jangka pendek untuk sampai pada Misi Jangka
Panjang.http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com
Lim, Rudi. 2012. Tweak Your Life: Attitude is Everything. Elex Media Komputindo. Jakarta
Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum. 2007. Etika Membangun Sikap Profesionalisme
Sarjana. Graha ilmu.Yogyakarta.
Suhardono, Rene. 2012. Your Job is Not Your Career. Literati.Tangerang. Banten
Tim Penulis, ETIKA Profesionalisme Sarjana, Jakarta: Graha Ilmu, 2010.
U.Adil Samadani, Sukses Itu Mudah, Jakarta: Mitra Wacana, 2013.
----------------------, The Power of Belief, Jogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Internet
http://www.putra-putri-indonesia.com/,
2016
30
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB IV Komunikasi Efektif
A. PENDAHULUAN
Sebelum membahas tentang pentingnya komunikasi efektif, Penulis akan
menyuguhkan tabel yang mengelaborasi tentang tajamnya kemampuan berkomunikasi
untuk menjadi orang suskes.
No
Kualitas
Skor
1
Kemampuan berkomunikasi
4,69
2
Kejujuran / Intergritas
4,59
3
Kemampuan bekerja sama
4,54
4
Kemampuan interpersonal
4,5
5
Etos kerja yang baik
4,46
6
Memiliki motivasi / berinisiatif
4,42
7
Mampu beradaptasi
4,41
8
Kemampuan analitikal
4,36
9
Kemampuan Komputer
4,21
10
Kemampuan berorganisasi
4,05
11
Berorientasi pada detail
4
2016
31
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
12
Kemampuan memimpin
3,97
13
Percaya diri
3,95
14
Berkepribadian ramah
3,85
15
Sopan / beretika
3,82
16
Bijaksana
3,75
17
IP lebih besar dari 3,00
3,68
18
Kreatif
3,59
19
Humoris
3,25
20
Kemampuan entrepreneurship
3,23
Tabel
hasil
survei
NACE
USA
mene
nal
kualitas
lulusan
perguru
an tinggi
yang
diharapk
an dinia kerja
Berdasarkan tabel di atas dapat dipahami, bahwa IP hanyalah no 17 dari 20
kualitas yang dianggap penting dari seorang lulusan universitas, dan kemampuan
berkomunikasi menempati rangking pertama, ini menandakan betapa pentingnya
seseorang untuk mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif, dan seorang
mahasiswa dituntut untuk mampu berkomunikasi apapun jurusannya. (Hasil survei
National Association of colleges and Employers, USA, 2002)
B. PENGERTIAN
Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal (kata-kata)
dan Non verbal (non kata-kata) yang melibatkan 2 orang atau lebih.
2016
32
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada
orang yg terlibat dalam komunikasi.2 Tujuannya adalah memberi kemudahan dalam
memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa
lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang dan melatih penggunaan
bahasa nonverbal secara baik.
Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara
lisan maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi
dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua informasi
secara lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun sebaliknya.
Bagaimanakah caranya agar kita mampu melakukan komunikasi yang baik,
komunikasi yang dua arah, komunikasi yang efektif, sehingga target informasi yang
harus disampaikan ataupun diserap sesuai dengan harapan ?
Keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif dapat dipelajari dan dikuasai
dengan latihan rutin dan berkesinambungan secara terus menerus. Untuk dapat
melakukan komunikasi efektif ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan yaitu :
1. Menganalisa
2. Menyalahkan
3. Menghakimi
4. Menasehati
5. Menginterogasi3
Keterampilan yang harus dimiliki dalam melakukan komunikasi efektif adalah
keterampilan mendengarkan dan bertanya. Dalam proses berkomunikasi, seseorang
harus mampu mendengarkan dan memahaminya dengan baik. Kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang saling memiliki keterkaitan dan mengarah pada suatu
2
3
ocw.gunadarma.ac.id, diakses pada 8 Juni 2012
http://gofaztrack.com/ diakses pada 8 Juli 2012
2016
33
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
solusi atau ketenangan untuk masing-masing pihak. Sehingga tujuan utama dalam
komunikasi yang efektif adalah sebuah win-win solution. Tak ada satupun orang yang
mau disalahkan, inilah konsep dasar dari komunikasi efektif.
Komunikasi efektif atau dalam bahasa lain sering pula disebut diplomasi, perlu
dilakukan untuk dapat membangun sebuah kesamaan keinginan dari sebuah informasi
yang disajikan. Sehingga tujuan yang ingin diraih dapat dilakukan secara bersamasama.
Komunikasi efektif dapat dilakukan oleh setiap orang. Jika ada yang merasa
tidak mampu, hal ini lebih Karen masalah pembiasaan saja. Melatih orang
berkomunikasi secara efektif bisa dilakukan dengan langsung pada prakteknya.
Walaupun sepintas sepele, hal ini dapat membantu setiap individu untuk mencapai
sebuah kesuksesan baik di dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan
karirnya.
Ketika anda ingin berkomunikasi dengan orang lain, lakukanlah dengan efektif.
Dalam kondisi apapun disarankan agar anda selalu dapat melakukan komunikasi
secara efektif. Dengan berkomunikasi efektif kita dapat menunjukan kepribadian yang
berkarakter positif dan membuka diri untuk selalu tumbuh dan berkembang menuju
kesuksesan secara bersama-sama.
C. HUKUM KOMUNIKASI
Ada lima Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective
Communication4) yang kami kembangkan dan rangkum dalam satu kata yang
mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti
merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah
4
http://anik-gurung.tripod.com/ diakses pada 12 Juli 2012
2016
34
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati,
tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.
1. Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap
menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.
Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita
berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin
dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi
seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan
seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai
dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi
yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara
keseluruhan sebagai sebuah tim.
Bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to
Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip
dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan
yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga
mengatakan bahwa "Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan
untuk dihargai." Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun
keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini
adalah suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh
Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang dapat memuaskan kelaparan hati ini
akan menggenggam orang dalam telapak tangannya.
Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika
yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling
besar yang dia miliki adalah kemampuannya dalam membangkitkan antusiasme pada
2016
35
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
orang lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain
melakukan hal-hal terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini
pula yang menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken Blanchard
dan Spencer Johnson, The One Minute Manager.
2. Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau
kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki
sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu
sebelum
didengarkan
atau
dimengerti
oleh
orang
lain.
Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu
dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih
dahulu,
baru
dimengerti
(Seek
First
to
Understand
-
understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires
openness and trust). Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi Empatik. Dengan
memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun
keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau
sinergi dengan orang lain.
Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan
(message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver)
menerimanya. Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran (marketing) memahami perilaku
konsumen (consumer's behavior) merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku
konsumen, maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan,
minat, harapan dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan bentuk
komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama tim. Kita
perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam tim kita. Rasa
empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan
2016
36
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun
teamwork.
Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu
mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya
pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari
penerima.
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif
atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif.
Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik
dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi
satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang
merupakan
arus
balik
dari
penerima
pesan.
Oleh
karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines (mass media
advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar dan menangkap umpan balik
dari audiensi atau penerima pesan.
3. Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.
Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima
umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat
diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus
disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima
dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk
menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang
akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik.
Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau
sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.
2016
37
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat
yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak
menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika saya
bekerja di Sekretariat Negara, hal ini merupakan hukum yang paling utama dalam
menyiapkan
korespondensi
tingkat
tinggi.
Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran
akan
menimbulkan
dampak
yang
tidak
sederhana.
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita
perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan),
sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota
tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya
akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.
5. Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah
hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk
membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah
hati yang kita miliki. Dalam edisi Mandiri 32 Sikap Rendah Hati pernah kita bahas,
yang pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran
Customer
First
Attitude),
sikap
menghargai,
mau
mendengar
dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani
mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri,
serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok
komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang
handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain
2016
38
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun
hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.
D. PONDASI MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF
Ada lima pondasi yang mesti hadir ketika ingin membangun komunikasi efektif
(effective communication building), yaitu:
1. Berusaha benar-benar mengerti orang lain (emphatetic communication)
2. Memenuhi komitmen / janji
3. Menjelaskan harapan
4. Meminta maaf dengan tulus ketika membuat kesalahan
5. Memperlihatkan integritas pribadi
Menurut Kumar (2000), komunikasi efektif antar pribadi mempunyai 5 ciri:
1. Keterbukaan
2. Empati
3. Dukungan
4. Rasa positif
5. Kesetaraan
Bentuk Dan Karakteristik Komunikasi Efektif Mencakup :
1. Komunikasi verbal efektif
� Jelas dan ringkas
Penggunaan contoh untuk membuat penjelasan lebih mudah dipahami. Mengulang
bagian yg penting. Penerima pesan mengetahui “apa, siapa, mengapa, kapan, dimana,
bagaimana. Ringkas dengan menggunakan kata2 yang mengekspresikan ide secara
sederhana.
� Perbendaharaan kata (sampaikan pesan dengan istilah yg dimengerti klien).
� Arti denotatif dan konotatif
� Intonasi
2016
39
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
� Kecepatan berbicara
� Humor
Dugan (1988), tertawa membantu mengurangi ketegangan dan rasa sakit yang
disebabkan oleh stress sehingga keberhasilan memberikan dukungan emosional
terhadap klien. Sullivan & Deane, 1988 melaporkan bahwa humor merangsang
produksi katekolamin dan hormon yg menimbulkan rasa sakit, mengurangi ansietas,
memfasilitasi relaksasi pernafasan dan metabolisme.
2. Komunikasi nonverbal
� Penampilan fisik (Bidan yg memperhatikan penampilan dirinya dpt menimbulkan
citra diri & profesional yg positif).
� Sikap tubuh dan cara berjalan (bidan dapat mengetahui informasi yg bermanfaat
dengan mengamati sikap tubuh dan langkah klien. Langkah dapat dipengaruhi oleh
faktor fisik spt rasa sakit, obat atau fraktur).
� Ekspresi wajah dan kontak mata.
� Sentuhan (kasih sayang, dukungan emosional dan perhatian diberikan melalui
sentuhan dan sesuai dengan norma sosial).
Proses dan unsur2 komunikasi efektif. Dalam proses komunikasi untuk mendapatkan
hasil yang efektif perlu diperhatikan unsur2 dari komunikasi, yaitu:
� Komunikator (pandai menggunakan bahasa, intonasi, simbol dan mimik yang
menarik simpati dan empati dari komunikannya)
� Pesan (cara penyampaian, isi pesan sesuai dengan kebutuhan dan diminati oleh
komunikan)
� Media (sesuai dengan pesan yg ingin disampaikan dan sesuai dengan kebutuhan
komunikan)
2016
40
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
�
Perhatikan
gangguan-gannguan
yg
mungkin
akan
menghambat
proses
komunikasi
� Komunikan (latar belakang, dll)
� Pengaruh / umpan balik (yg diharapkan / tujuan penyampaian pesan)
Keenam unsur komunikasi harus saling berhubungan dalam menyampaikan pesan
agar dapat menjadi komunikasi efektif.
Kiat sukses berkomunikasi
� Kenali dengan baik lawan bicara
� Jangan terlalu banyak bicara dan kurang mendengar
� Jangan merasa dan memperlihatkan bahwa kita lebih tahu daripada lawan kita bicara
� Kenali betul2 diri sendiri dan kemampuan diri sendiri
HU
E. HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
MANUSIA
Pengertian
� Adalah suatu sosiologi konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya
masalah interaksi dengan pengaruh psikologisnya. (Hugh Cabot dan Joseph A. Kahl, 1967)
� Interaksi adalah hubungan antara 2 orang/lebih individu manusia dan perilaku
individu yg satu mempengaruhi, mengubah dan memperbaiki perilaku individu yg
lain atau sebaliknya. (H. Bonner, 1975)
� Dalam arti luas HAM mencoba menemukan, mengidentifikasi, masalah dan
membahasnya untuk mencari pemecahan.
Tujuan penggunaan HAM
� Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dlm
penyesuaian diri manusia sehingga penyesuaian diri terjadi serasi dan selaras,
2016
41
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dengan ketegangan dan pertentangan sedikit mungkin.
� Penyesuaian diri bukan pada satu pihak saja, melainkan pada lebih dari dua pihak.
Faktor yang mendasari interaksi sosial
1. Faktor imitasi : keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu diluar dirinya.
Sebelum mengikuti suatu hal, ia harus memenuhi syarat sbb:
� Minat dan perhatian yg cukup besar terhadap hal yg diimitasi.
� Sikap menjunjung tinggi / mengagumi hal2 yg diimitasi.
�Seseorang meniru suatu pandangan/tingkah laku karena akan memperoleh
penghargaan sosial yg tinggi.
2. Faktor sugesti : proses seorang individu menerima cara pandang atau pedoman
tingkah laku orang lain tanpa kritik terleih dahulu.
Syarat terjadinya sugesti:
� Hambatan berpikir (karena emosional seseorang langsung menerima tanpa
mempertimbangkan terlebih dahulu segala pengaruh/pandangn orang lain)
� Pikiran terpecah-pecah / disasosiasi.
� Otoritas atau prestise (menerima pandangan dari seseorang yg memiliki keahlian
tertentu shg dianggap otoritas atau dari sesorang yg mempunyai prestise sosial yg
tinggi)
� Mayoritas
� Kepercayaan penuh (pandangan sudah ada pada diri individu yg bersangkutan)
Next...
3. Faktor identifikasi : Sigmund freud, cara seorang anak belajar norma sosial dari orang
tuanya. Setelah usia pubertas identifikasi dilakukan pada orang lain. Dorongan ingin
mengikuti, menerima jejak orang lain yg dianggap ideal bagi dirinya.
2016
42
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Faktor simpati : perasaan tertarik seseorang terhadap orang lain yg timbul atas dasar
penilaian perasaan. Ada rasa ingin mengerti dan bekerjasama dengan orang lain.
Faktor yang menentukan interaksi sosial
Agar interaksi sosial berjalan baik salah satunya ditunjang dengan menumbuhkan
hubungan Interpersonal yg baik. Faktor untuk menumbuhkan hubungan Interpersonal
yg baik adalah:
� Ada rasa percaya.
Beberapa faktor yg menumbuhkan rasa percaya :
1. Menerima (tanpa menilai dan berusaha mengendalikan)
2. Empati
3. Kejujuran (terus terang)
� Sikap sportif : mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dlm komunikasi yg
terjadi dlm interaksi sosial. Jack R. Gibb mengemukakan makin sering orang
menggunakan perilaku defensif, makin besar kemungkinan komunikasi menjadi
defensif.
2016
43
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Clements, Phil, 2006. Be Positive: Sukses Menjadi Manajer yang Positif. Edisi kedua.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Djajendra.2011. Merancang Tujuan Jangka pendek untuk sampai pada Misi Jangka
Panjang.http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com
Lim, Rudi. 2012. Tweak Your Life: Attitude is Everything. Elex Media Komputindo. Jakarta
Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum. 2007. Etika Membangun Sikap Profesionalisme
Sarjana. Graha ilmu.Yogyakarta.
Suhardono, Rene. 2012. Your Job is Not Your Career. Literati.Tangerang. Banten
Tim Penulis, ETIKA Profesionalisme Sarjana, Jakarta: Graha Ilmu, 2010.
U.Adil Samadani, Sukses Itu Mudah, Jakarta: Mitra Wacana, 2013.
----------------------, The Power of Belief, Jogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Internet
http://www.putra-putri-indonesia.com/,
2016
44
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB V Menyongsong Perubahan
Dan di dalam surat Ar-Ra’d Allah berfirman,
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka
tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS Ar-Ra’d
[13]: 11)
Satu hal yang tidak bisa kita elakkan dalam kehidupan adalah perubahan. Tuhan dalam
firman-Nya beberapa kali mengungkapkan betapa dahsyat dan pentingnya perubahan itu.
Karena itu pula, ayat-ayat Makkiyah (ayat-ayat yang turun di Makkah) dimulai dengan simbolsimbol perubahan. Misal, wal ashri (demi masa), wad dhuhaa (demi waktu dhuha), wassyamsi
wa dhuhaahaa, dan sebagainya. Ini adalah simbol-simbol perubahan yang ditampilkan Allah
kepada manusia untuk dimaknai dan dipikirkan.
Lantaran besarnya dampak perubahan bagi kehidupan seseorang, Nabi Muhammad SAW
pernah memberikan pesan kepada para sahabatnya untuk betul-betul dan sungguh-sungguh
dalam menghadapi perubahan itu sendiri. Sebab, jika tidak, manusia yang paginya masih
Muslim, bisa jadi siangnya ia termasuk orang-orang fasik. Bisa jadi di waktu paginya zikir
khusyuk di mushala, tapi siangnya ia jadi pezina, pencuri, atau mabuk dunia. Kalau demikian
apa yang bisa dan mampu membuat kita untuk selalu di jalan Allah (Islam)? Pertama, ikhlas.
Sikap ikhlas ini pula yang membuat iblis tidak mampu menggoda seseorang. Tidak ada yang
tahu apakah kita ikhlas atau tidak, kecuali diri kita dan Allah saja.
(di salin dari http://yudhim.blogspot.com/2008/01/menyikapi-perubahan.html)
2016
45
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Memahami Makna Perubahan
Cepat atau lambat, akan datang masa-masa kritis dalam kehidupan kita. Dan reaksi kita
sesungguhnya sedikit atau banyak akan menentukan kualitas kebahagiaan dan sukses kita di
masa depan. Sejak awal hidup kita, tiap-tiap diri sesungguhnya telah ditakdirkan untuk
menjumpai bencana.
Lihatlah lebih cermat lagi, maka kita akan mendapati bahwa situasi krisis sesungguhnya adalah
kesempatan untuk terus maju, atau berhenti. Perubahan dalam hidup kita bisa memberi kita
“inspirasi” atau “keputusasaan”.
Berikanlah makna pada perubahan, dan transformasikan menjadi sesuatu yang berharga.
Pertumbuhan kepribadian kita seharusnya adalah proses merespon perubahan secara positif.
(disalin
dari
http://ridwansyahyusufachmad.com/2009/01/14/makna-sebuah-
perubahan/)
Perubahan itu adalah perubahan tingkah laku dari yang jelek menjadi baik, perubahan
materi dari kurang menjadi berkecukupan, perubahan mindset diri tidak biasa menjadi luar
biasa dan lain-lain.Menurut beberapa orang tokoh perubahan mempunyai beberapa pengertian
antara lain :
1. Perubahan merupakan sesuatu yang unik karena perubahan-perubahan yang terjadi
dalam berbagai kehidupan itu berbeda-beda dan tidak bisa disamakan walaupun
memiliki beberapa persamaan dalam prosesnya. [Neni Nurmayanti]
2. Perubahan merupakan suatu kekuatan yang sangat hebat, yang dapat memotivasi
seseorang [Brian Clegg]
3. Perubahan adalah keniscayaan yang menyertai kehidupan, dapat terjadi dimana saja,
kapan saja, dan menimpa siapa saja. [AB Susanto]
4. Perubahan adalah bagian terbesar dari kenyataan bisnis [Vincent Gaspers]
5. Perubahan adalah pertumbuhan, perubahan adalah kesempatan dan perubahan adalah
peningkatan potensi.[Jane Flagello].
6. Perubahan adalah hasil suatu masyarakat yang mencari cara memecahkan masalah
yang diciptakan oleh perubahan dalam lingkungannya.[Catero MGH]
7. Perubahan merupakan kunci inovasi dan kunci yang akan datang, yang dasarnya
adalah teori perubahan.[Russel Swanburg].
2016
46
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
8. Perubahan merupakan hasil interaksi kepentingan yang secara ketat dikontrol, bahakan
ditentukan oleh posisi sosial atau kondisi materiil elit yang terlibat.[Ramlans].
Dari pengertian perubahan diatas dapat disimpulkan perubahan itu merupakan kondisi kearah
yang lebih baik.Seperti perubahan :
Tukang bohong, menjadi Jujur
Tukang Selingkuh, menjadi setia
Tukang Malas, menjadi Giat dan Rajin
Tukang Korupsi, menjadi amanah ,
Dan contoh perubahan lain yang intinya dari jelek menjadi baik. Setiap manusia diwajibakan
untuk mengubah kondisinya dari sebuah kondisi yang terpuruk menuju ke kondisi yang baik.
Sudahkah kita mengubah diri kita ? mari bercermin..agar ada gambaran diri.
Perubahan setiap insan manusia adalah perubahan untuk senantiasa taat kepada aturan yang
digariskan Tuhan yang ada pada ajaran agama agar perubahan kita tidak sia-sia, yang kelak
akan membawa kita meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Untuk mewujudkan perubahan tersebut adalah dengan berupaya aturan-aturan Tuhan
ditengah-tengah kehidupan kita dengan mengamalkannya langsung serta menyebarkannya ke
sanak saudara, teman, serta lingkungan sekitar yang tidak tahu mau dibawa kemana hidupnya.
Hari ini harus lebih baik dari yang kemarin, maka itulah orang-orang yang beruntung sebuah
kutipan kalimat nasihat yang patut dijadikan renungan. Setiap manusia tak luput dari salah
dalam mengarungi hidup ini, kesalahan ini terjadi dikarenakan manusia cenderung melupakan
aturan Tuhan. Perubahan sejati dari kejelekkan kearah kebaikan akan menunai kebahagiaan
hakiki. (disalin dari http://coretanpenaku.blogdetik.com/tag/perubahan-hidup/)
Cara Menghadapi Perubahan
Cara Pertama : Jawab Perubahan Yang Terjadi (adaptasi)
Jika terjadi perubahan yang sebelumnya anda tidak duga, hal yang terbaik dapat anda lakukan
2016
47
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
segera mungkin mencari jalan keluar yang terbaik dari perubahan tersebut, cepat-cepat
sesuaikan diri anda dengan keadaan yang ada, jangan sekali-kali anda memaksakan agar
keadaan/lingkungan yang menyesuaikan dengan diri anda , karena hal ini akan sia-sia saja.
Sebagai contoh jika saat ini terjadi perubahan yang cepat dalam bidang teknologi komputer,
yang sebelumnya untuk menyampaikan laporan/ mengirim data / mengirim informasi
menggunakan surat tertulis dan diantar melalui Pos/kurir.
Tetapi dengan kemajuan teknologi hal tersebut menjadi tidak popular lagi, yang ada saat ini
untuk mengirim data/informasi lebih mudah dan cepat jika menggunakan e-mail. Tinggal
anda klik data/informasi tersebut sudah sampai di tangan yang dituju.
Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan yang drastis dalam hal pengiriman informasi.
Untuk itu anda harus menjawab perubahan ini dengan cepat, belajarlah mengunakan e-mail.
Cari mentor yang bisa membantu anda menggunakan e-mail, jawab perubahan ini dengan
cepat dan sesuaikan diri anda dengan perubahan yang sudah terjadi. Jangan anda tetap
"ngotot" dan memaksa orang /rekan kerja anda untuk tetap menggunakan pos/kurir
Cara Kedua : Antisipasi
Cara kedua ini merupakan cara untuk mengatasi perubahan dengan mengantisipasi terlebih
dahulu sebelum perubahan tersebut terjadi. Jadilah proaktif jangan reaktif.Perubahan yang
terjadi kadang kala, dan lebih baik kalau kita bisa memprediksi/memperkirakan perubahaan
yang akan terjadi di kemudian hari. Untuk itu kita perlu melakukan mempersiapkan diri kita
terhadap perubahan yang akan dating. Pada saat diri anda mempersiapkan, perubahan itu
belum datang, tetapi jika perubahan tersebut datang, diri anda akan menjadi ornag pertama
yang siap dengan kondisi terbaru yang ada.
Sebagai contoh : untuk beberapa tahun kedepan biaya pendidikan untuk anak-anak kita akan
mahal, mungkin saja akan tidak dapat terjangkau oleh penghasilan kita saat ini dan tahun-
2016
48
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tahun kedepan, untuk itu kita perlu mengantisipasi perubahan terhadap meningkatnya biaya
pendidikan dengan mempersiapkannya dari sekarang.
Apakah dengan menabung, asuransi pendidikan atau mencari beasiswa dari sekarang. Hal-hal
ini merupakan cara antisipasi dari awal sebelum biaya tersebut dirasakan mahal dan tak
terjangkau. Jika kita lakukan sedari awal, maka pada saat biaya tersebut menjadi mahal, maka
anda akan siap menghadapinya, walaupun penhasilan anda saat tersebut mungkin saja tidak
cukup
untuk
membiayainya. (disalin
dari
http://edola.blogspot.com/2010/12/cara-
menghadapi-perubahan.html)
Mengelola Perubahan
Individu cenderung baru mau berubah jika situasi yang dihadapi sudah sangat buruk, parah
atau krisis. Sebelum kondisi itu tiba, orang suka mengatakan ”buat apa?” kondisi masih belum
parah, atau untuk mereka yang merasa dirinya ”nyaman”mereka akan bersikap ”jika tidak ada
yang rusak, mengapa harus diperbaiki?”. Dengan perbaikan, menurut mereka belum tentu
hasilnya malah baik.
Seperti telah disampaikan perubahan tidak bisa menunggu. Justru saat situasi stail, kita harus
penlan-pelan memikirkan perubahan, untuk mencapai kondisi lebih baik selanutnya. Jika
sudah terlambat, tak jarang usaha perubahan apapun yang dilkakukan tidak akan menolong
lagi. Jadi berubahlah sebaelum krisis melanda.
1. Jangan Mau Menjadi Orang Biasa
Sekarang saatnya anda mengubah pikiran yang terlalu sederhana dan umum agar menjadi
pikran yang kreatif. Mulailah dengan menyikapi kehidupan anda saat ini yang sedang
menempuh pendidikan.Nikmati pendidikan ini bukan sekedar menjalankannya. Anda akan
merasakan betapa kekuatan hadir bila kita menyenangi pekerjaan kita. Pekerjaan sesulit
apapun rasanya dapat terselesaikan atau paling tidak mendapatkan hasil yang optimal.
2. Menyerah itu Bukan Pilihan
Kesabaran, kedisplinan, dan ketangguhan berjuang akan membuahkan hasil yang memuaskan.
Sudahkah kita memiliki kesabaran untuk tidak menyerah? Sudahkah anda memiliki kesabaran
2016
49
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
untuk tidak menyerah? Sudakah anda memiliki mental yang kuat untuk bertahan dalam
kesulitan? Jawaban anda menjadi tidak penting. Yang paling penting adalah anda siap berubah
untuk lebih lagi dari yang sekarang anda miliki, anda lakukan, dan anda yakini. Sekarang
saatnya meningkatkan semua itu hingga kesuksesan benar-benar dalam pelukan.
3. Sekarang Giliran Anda untuk Berubah
Kesuksesan seperti layaknya sebuah antrian. Anda harus bersabar, Anda harus melangkah.
Anda harus memiliki waktu yang tepat untuk bergerak. Namun ada sesuatu yang tidak bisa
kita pungkiri. Untuk sukses lebih cepat dibanding dengan yang lain, anda harus bergerak lebih
awal. Anda harus datang lebih awal dari yang lain, maka anda akan berada di depan, dan anda
membutuhkan waktu lebih awal dari yang lain.namun jika anda menunda-nunda, bisa jadi
anda akan kehabisan tiket kesuksesan itu.
4. Bangun Perilaku yang Baik
Berdasarkan penelitian bahwa 80% keberhasilan dalam berkarir ditentukan oleh kemampuan
seseorang dalam bersikap dan beradaptasi secara tepat dalam lingkungan kerjanya. Kalau anda
merasa tingkah laku yang ditampilkan salah terus, lama kelamaan anda pasti jadi ragu-ragu
membina hubungan dengan orang lain. Dengan begitu, berarti sikap yang baik bagi diri anda
penting.
5. Teruslah Bergerak
Banyak kejadian dan peristiwa di sekitar kita yang akan menimbun kita hidup-hidup. Anda
diam, maka anda akan mati perlahan-lahan. Jangan izinkan diri anda tidak berbuat apa-apa,
karena timbunan lumpu akan selalu menimpa. Tetaplah bergerak, tetaplah aktif membersihkan
tanah-tanah dari tumbuh. Injaklah tanah itu untuk membuat anda lebih tinggi dan lebih tinggi
lagi. Teruslah berbuat sesuatu setiap kali anda bisa. Jangan diam. Beristirahatlah bila
diperlukan, tapi jangan pernah istrirahat sebelum lelah.
KEMAMPUAN ADAPTASI
Tumbuh dengan “Akar”
2016
50
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pernahkah Anda melakukan
introspeksi diri, menelusuri
kesalahan-kesalahan yang pernah
Anda perbuat? Mengingat-ingat
kembali hal-hal apa saja yang –
seharusnya- dapat Anda lakukan
dengan benar dan berusaha
mengembangkan diri menjadi
lebih baik? Tapi bagaimana
caranya?
Adaptasi
Akar mempunyai kemampuan adaptasi yang sangat hebat. Ia bisa
membuat dirinya menjadi sangat kecil untuk masuk ke celah-celah
tanah dalam usahanya mencapai sumber air. Akar juga sanggup bekerja
di pegunungan bersalju, menancap pada karang dengan sangat kuat
untuk melindungi tanaman dari angin.
Sejarah manusia sebenarnya sudah membuktikan kemampuan adaptasi manusia yang
sangat hebat. Bayangkan, manusia pra sejarah sanggup bertahan hidup melewati masamasa yang berat penuh dengan binatang buas dan berbagai bencana hingga akhirnya
manusia tetap bertahan sampai abad ini. Beberapa ahli menyakini bahwa hal-hal ini bisa
dilakukan karena kita mengembangkan kecerdasan secara evolutif.
Namun kerap kali kita tidak mau atau tidak mampu melakukan penyesuaianpenyesuaian yang diperlukan untuk mencapai angan-angan kita. Salah satu hal yang
kerap menghambat kita dalam melakukan adaptasi adalah asumsi yang kita miliki.
Asumsi membuat kita kehilangan kebebasan berpikir yang selalu dibutuhkan dalam
memecahkan masalah yang sedang kita hadapi.
Pernah ada sebuah eksperimen terhadap ikan pari yang sangat suka memakan ikan teri
kecil-kecil. Pada suatu ketika ikan pari dibiarkan sangat lapar dan ke dalam
akuariumnya dimasukkan ikan-ikan teri dalam botol kaca. Ikan pari sangat ingin
2016
51
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
memakan ikan teri tersebut, namun ia menemukan kenyataan yang menyakitkan bahwa
setiap kali ia terbentur dinding botol. Hal ini berlangsung agak lama, hingga akhirnya ia
jera. Kemudian ke dalam akuarium yang sama dimasukkan lagi ikan teri tanpa botol dan
yang mengherankan ikan pari tidak mau memakannya. Ia mengembangkan sebuah
asumsi bahwa ikan teri tersebut pasti berada dalam botol. Barangkali hal-hal seperti
inilah yang menyebabkan berkembangnya asumsi-asumsi tertentu dalam diri kita dan
menghambat kita untuk mau berupaya.
Melalui pengalaman si pari pemakan teri, kita bisa belajar bahwa tidak selalu baik untuk
menilai pengalaman baru berdasarkan pengalaman kita sebelumnya. Keterbukaan
pikiran atas berbagai kemungkinan merupakan hal utama yang perlu kita terapkan
untuk dapat menuai hasil apapun yang memungkinkan. Jika saja si pari mau mencoba
untuk hanya berenang mendekati ikan teri tersebut, kemungkinan besar ia sudah sangat
kenyang sekarang.
Kemampuan adaptasi adalah hal yang sangat penting, karena segala sesuatu dalam
hidup ini potensial untuk berubah. Hari ini bisa hidup mapan, tapi hari esok siapa tahu.
Hari ini bisa bertemu kelompok orang yang asyik, hari esok siapa yang dapat
menjanjikan. Adaptasi akan membuat jiwa kita meliuk-liuk dalam kehidupan seperti air
yang mengalir. Dengan demikian kita dapat selalu menyesuaikan diri dengan perubahan
yang ada. Setiap menghadapi bencana maka kita dapat mengubah pemikiran dari
“mengapa semua ini harus kualami” menjadi “ setelah semua ini menimpaku, aku harus
melakukan apa?”. Dengan demikian kita akan dapat bangkit dan semakin maju setiap
kali terjatuh. Lain padang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya. Artinya, jadilah
seseorang yang flexible dengan keadaan yang ada, NOW and HERE.
INDONESIA HARUS PERSIAPKAN DIRI UNTUK HADAPI ERA GLOBALISASI
Saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Budiono mengatakan untuk
meningkatkan daya saing di era global, Indonesia harus menerima kenyataan dan menyiapkan
diri dengan sebaikbaiknya untuk menang dalam proses kompetisi tersebut dan bukan malah
menyalahkan. Bukan menunggu uluran tangan dan menyalahkan orang lain, sebab
keberhasilan ada di tangan kita sendiri.
2016
52
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Refleksi Satu Abad Kebangkitan Nasional dan satu dasa warsa reformasi, di Kantor
Lemhannas, Jakarta, Rabu (15/5).Sebab, kalau melihat dunia seperti itu apa adanya, memang
suasana dan proses itulah yang dominan dalam kehidupan antar manusia dan antar bangsa.
Kata kuncinya adalah daya saing atau keunggulan kompentitif Momen seabad kebangkitan
nasional dan 10 tahun reformasi menjadi salah satu pertanyaan yang mendasar yang perlu
diajukan kepada diri sendiri.
Seberapa jauh saat ini bangsa ini telah maju dalam kemandirian dan rasa percaya diri sebagai
bangsa. Kemandirian dan kepercayaan diri, menurut Budiono, dalam konteks yang aktual yaitu
keterbukaan untuk berinteraksi dan berkompentisi dengan dunia luar bukan kemandirian
kepercayaan diri semu dengan menutup diri dan menjauhi interaksi dan kompetisi dengan
dunia luar.Dia mencontohkan mengamati proses evolusi spesies yang dilakukan Darwin,
menyimpulkan bahwa spesies yang mampu bertahan hidup dalam proses evolusi bukanlan
spesies yang terbesar dan terkuat tapi yang mampu mengadaptasi dirinya terhadap perubahan.
Kemampuan adaptasi ini adalah kunci dari survival, apa yang berlaku bagi spesies juga berlaku
bagi bangsa katanya.
Menurut Budiono, yang patut menjadi pertanyaan dasar di dalam seminar ini adalah
bagaimana kemampuan adaptasi manusia Indonesia saat ini dalam menghadapi perubahanperubahan yang cepat yang terjadi disekitarnya. Sebab kemampuan adaptasi itu tidak hanya
mencakup ketahanan untuk menghadapi tekanan atau ancaman tetapi kemampuan bangsa ini
untuk memanfaatkan peluang dan bahkan lebih tinggi kemampuan berinovasi dan berkreasi
untuk menciptakan peluang itu sendiri. Melihat permasalahan paradigma seperti itu, maka
sangatlah patut dan tepat apabila saat memperingati seabad Kebangkitan nasional dan satu
dasarwarsa reformasi seluruh kompunen bangsa melakukan introspeksi yang jujur
mengindentifikasi kelemahan-kelemahan, dan bukan untuk diratapi tapi untuk dibenahi,
koreksi dan luruskan.
Janganlah menyalahkan dunia atas ketidakberhasilan kita, sebaik kita terima dunia seperti apa
adanya. Kita terus memperkuat kemampuan kita untuk menjadi pemenang dalam persaingan
2016
53
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
global, katanya.Budiono juga melihat kemampuan kompetitif bangsa Indonesia pada akhirnya
tergantung kepada keteguhan kreatifitas dan kualitas masing-masing warga negara dan
manusia Indonesia. Membangun manusia Indonesia seperti itu adalah esensi pembangunan
bangsa. Dan tema pembangunan seperti itu tidak akan pernah kehilangan urgensi dan
relevansinya.Namun demikian, perlu diingat bahwa yang dibutuhkan adalah lebih dari itu.
Kinerja suatu bangsa sebenarnya ditentukan oleh kemampuan kompentitif kolektifnya dan ini
menjadi penting kemampuan untuk mengorganisir diri sendiri sebagai bangsa. Sebab
mengorganisir energi manusia Indonesia menjadi suatu kekuatan kolektif yang handal,
Bagaimana Adaptasi Di Tempat Baru Dengan Kesempatan Baru. (Mario Teguh)
Banyak sekali orang, pada detik kita sedang berbicara ini, sebetulnya masih ragu-ragu apakah
dia bekerja di tempat yang sudah tepat. Dan pertanyaan itu kadang-kadang membuat orang
bekerja tidak maksimal. Sebab kebanyakan keluhan dari orang yang bekerja itu adalah gaji
yang kecil, penghargaan dari atasan atau pemilik perusahaan rendah, atau suasana kerja tidak
enak di mana sering berkembang perasaan ingin “saling berusaha membunuh” di antara
karyawan.
Orang yang tinggal di perusahaan seperti itu dengan sifat seperti itu akan menjadi orang yang
semakin kecil setiap tahun. Bukan membesar tetapi mengecil. Karena dia sudah merasa kecil
maka bekerjanya tidak besar. Jadi jika kita sudah memilih bekerja di suatu tempat, dalam
keadaan apapun harus tampil sebaik mungkin.
Karena jika Anda mensyaratkan bahwa segala sesuatunya harus menjadi mudah lebih dahulu
sebelum Anda bersedia untuk bekerja keras, Anda tidak akan melihat kesempatan yang bahkan
berdiri tegap dibalik sebuah kesulitan kecil. Karena bila Anda cepat melihat kesempatan dan
selalu mengupayakan penyelesaian terbaik dari apapun yang akan Anda hadapi, Anda akan
tampil sangat berbakat. Tetapi jika lebih berfokus pada kesulitan, Anda hanya akan melakukan
yang paling mudah. Sedangkan bagi Anda yang menginginkan keberhasilan – sebuah kesulitan
hanyalah tanda bahwa Anda harus menambah lebih banyak kesungguhan dalam kerja Anda.
Itu saja. Sehingga sebetulnya, bagi Anda yang melebihkan kesungguhan, tidak ada kesulitan.
2016
54
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Oleh karena itu cara terbaik untuk tumbuh adalah berupaya untuk menjadi lebih besar dari diri
kita sekarang. Karena, bila kita ingin selalu berhasil memenuhi tuntutan atas diri kita, dari
orang lain atau diri sendiri, kita harus mampu bersikap dan bertindak lebih besar dari yang
bisa kita lakukan sekarang. Kita disebut kreatif, karena kemampuan kita untuk mencapai hasil
yang baik melalui keterbatasan-keterbatasan yang ada pada diri dan lingkungan kita. Bisa
Anda bayangkan apa yang bisa Anda capai, bila Anda memiliki kemampuan untuk melakukan
dengan baik hal-hal yang sulit dilakukan oleh orang lain, dan Anda tidak berkecil hati dengan
batasan-batasan yang akan Anda lampaui .
Prinsip Pelikan
“Thus, races arose from an original coding which God pulled out as needed for adaptation to the
environment.” Walter Lang
Kutipan dari Walter Lang menyatakan bahwa peradaban umat manusia di dunia ini mengalami
perkembangan
karena
senantiasa
beradaptasi
terhadap
lingkungan.
Kalimatnya
itu
menegaskan bahwa pencapaian perkembangan kehidupan kita saat ini pun tidak lepas dari
proses yang menuntut kita untuk mengadaptasikan diri. Fenomena yang pernah terjadi pada
burung-burung pelikan di pantai Monterey, California berikut ini telah menginspirasi saya
untuk menjelaskan beberapa hal penting untuk meningkatkan daya adaptasi kita. Oleh sebab
itu saya menyebutnya prinsip Pelikan.
Pantai Pelikan di California Amerika Serikat memang terkenal karena ciri khas burung pelikan
yang hidup bebas di sekitar pantai tersebut. Burung-burung pelikan liar itu selalu
mendapatkan makanan ikan segar berlimpah dari para nelayan ikan tuna. Mereka berkembang
biak dan hidup damai di pantai tersebut.
Tetapi sejak pemerintah memberlakukan undang-undang yang melarang para nelayan
menangkap ikan tuna di tempat itu, banyak sekali burung pelikan mati kelaparan. Para
ilmuwan berusaha mengatasi persoalan itu dengan berbagai cara, tetapi tidak segera
membuahkan hasil. Mereka khawatir burung-burung tersebut akan punah.
Kemudian mereka berinisiatif mendatangkan burung pelikan pesaing dari Florida. Para
ilmuwan berharap akan terjadi pembauran dan perkawinan antara burung pelikan Monterey
2016
55
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dan Florida, yang menghasilkan bibit pelikan-pelikan yang tangguh dan pandai mencari ikan
sendiri. Tetapi dalam waktu singkat dan belum sempat terjadi perkawinan, burung pelikan
Monterey sudah mampu berburu ikan sendiri. Kemajuan itu benar-benar menakjubkan.
Burung pelikan yang sudah terbiasa mendapatkan makanan dengan mudah dari para nelayan,
tanpa perlu berusaha keras mencari ikan sendiri, cenderung tidak memiliki kekuatan untuk
bertahan ketika situasi sudah mengarah pada krisis makanan. Mereka menghadapi kesulitan
besar tatkala terjadi sedikit saja perubahan keadaan. Kesulitan yang mereka hadapi
dikarenakan mereka sama sekali tidak memiliki kemampuan beradaptasi.
Kata adaptasi mengacu pada penyesuaian hidup terhadap lingkungan yang terus berubah atau
tidak pernah abadi. Secara teoritis seluruh mahluk hidup di dunia ini bersifat adaptif.
Sementara kemampuan manusia beradaptasi terhadap bermacam musim maupun keadaan,
menurut Henry David Thoreou, melebihi kemampuan mahluk lain di dunia ini. “Man is an
animal who more than any other can adapt himself to all climates and circumstances,” katanya.
Manusia yang mampu mengoptimalkan daya adaptasinya terhadap situasi yang terus berubah
adalah mereka yang telah mengalami kemajuan konstruktif, misalnya menjadi lebih sukses,
lebih pintar, lebih bijaksana, lebih religius dan lain sebagainya. Kualitas diri yang lebih baik
cenderung
mampu
menyiasati
tantangan
perubahan
menjadi
suatu
peluang
yang
menguntungkan. Belajar merupakan kunci mewujudkan hal itu. Berbenah diri sedikit, tetapi
dilakukan secara berkesinambungan, lebih mudah meningkatkan kemampuan kita beradaptasi.
Kemampuan beradaptasi terhadap tuntutan perubahan akan mendekatkan diri kita terhadap
keberhasilan. Karena kesempatan besar akan selalu di depan mata, apabila kita selalu
mengembangkan pengetahuan atau keahlian khusus.
2016
56
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Clements, Phil, 2006. Be Positive: Sukses Menjadi Manajer yang Positif. Edisi kedua.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Djajendra.2011. Merancang Tujuan Jangka pendek untuk sampai pada Misi Jangka
Panjang.http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com
Lim, Rudi. 2012. Tweak Your Life: Attitude is Everything. Elex Media Komputindo. Jakarta
Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum. 2007. Etika Membangun Sikap Profesionalisme
Sarjana. Graha ilmu.Yogyakarta.
Suhardono, Rene. 2012. Your Job is Not Your Career. Literati.Tangerang. Banten
Tim Penulis, ETIKA Profesionalisme Sarjana, Jakarta: Graha Ilmu, 2010.
U.Adil Samadani, Sukses Itu Mudah, Jakarta: Mitra Wacana, 2013.
----------------------, The Power of Belief, Jogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Internet
http://www.putra-putri-indonesia.com/,
2016
57
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM
Latar Belakang
Kepemimpinan adalah cara menggerakkan bagian diri tubuh kita dan orang lain
untuk mencapai tujuan dengan penuh pengertian, dan kesadaran dan senang hati.
Setiap kita mempunyai tujuan, maka kita harus mengarahkan seluruh potensi diri
kearah tujuan. Ingin pacar cantik, atur diri untuk tampil mengesankan, Ingin pandai, atur
diri untuk belajar dengan baik Ingin berhasil? Tidak harus dari anak orang kaya.
1. Ir Soekarno, anak seorang guru, H.M Soeharto anak seorang petani.
2. Suryo Wonowijo, Bos Gudang Garam, Soedono Salim Bos salim group, H.
Probosutedjo (mulai dari guru) MAU SUKSES, MULAI ATUR DIRI SENDIRI
Pemimpin adalah mereka yang mampu melihat lebih banyak dari orang lain,
yang mampu melihat lebih jauh daripada orang lain, serta mampu melihat segala
sesuatu lebih dulu dari orang lain
1. Nilai 10. Anda sebenarnya buka pemimpin sejati. Anda hanya
menonjol tanpa prestasi yang
tanpa mengetahui tujuan
mengagumkan.
dari
Ambisi Anda sangat besar,
kepemimpinan. Anda ingin terkenal, suka
mendominasi dan sewenang-wenang terhadap orang lain.
2016
58
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
ingin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Nilai 8--9. Anda mampu menyakinkan banyak orang
Anda. Namun, demikian
sukses, kembangkan
dan
bekerja
populer saja
dan
ini
faktor
sukses
tidak cukup. Apabila Anda ingin
sikap demokratis, mendengar
pendapat orang lain
lebih keras.
3. Nilai 6--7. Kelemahan Anda adalah tidak bisa
kurang mengenalkan diri.
Anda
mempunyai
menonjolkan
bakat
kepemimpinan. Anda masih mempunyai hambatan
diri
terpendam
dalam
Anda,
Anda
dalam
hal
emosional
dan irasional.
4. Nilai 3--5. Kelemahan pokok Anda adalah kurang percaya
tidak menonjol. Anda terlalu peragu,
diri, rendah diri dan
takut, kurang percaya diri, dan
insiatif
lemah.
5. Nilai < 3. kelemahan Anda menyebabkan Anda tidak
pemimpin. Anda kelihatannya
merasa mampu menjadi
lebih cocok menjadi staf yang baik.
Becoming A Leader
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup,
manusia selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia hidup
berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi
kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati &
menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian
setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan
lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah
& memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia
seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
2016
59
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social
manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia
yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin
dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok &
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik
& sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar
masalah dapat terselesaikan dengan baik.
Hakikat Kepemimpinan
Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi,
perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang
berkaitan satu dengan lainnya.
Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :
· Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan
wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian
dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
· Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan
wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan
yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai
tujuan perusahaan.
· Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu
menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya.
Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian
2016
60
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif,
kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang
berlainan.
· Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu
mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan
pemimpinnya itu.
· Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi
manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
· Sedangakn menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang
mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas
utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :
v Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya
menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
v Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat
berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.
v Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang
diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu tidak
memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang
terbaik dalam diri para bawahannya. Dari begitu banyak definisi mengenai pemimpin,
dapat penulis simpulkan bahwa : Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta
memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi
orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi
proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku
2016
61
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang
lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and
directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and
loyal cooperation in order to accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk
mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh
kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan
tugas – Field Manual 22-100.
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau
melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki
keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya
berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil
hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau
pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat –
sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh
terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan
sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang
bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
- Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan
menyediakan fasilitasnya.
- Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing,
directing, commanding, controling, dsb.
2016
62
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
KERJASAMA TIM
Latar Belakang
Perusahaan itu diibaratkan sebuah bus yang sedang melakukan perjalanan
dengan penumpang yang penuh sesak. Ketika ditanya pada setiap penumpang, mau
turun dimana? Jawab yang diberikan pasti berbeda-beda, ada yang hendak turun di
Karet, ada yang di Pasar Minggu, ada juga yang di Depok. Jika perusahaan seperti bus
tersebut, maka yang akan terjadi adalah kehancuran karena tidak ada kerjasama di
antara karyawan. Karena itu, untuk mendapat tujuan yang jelas diperlukan kerjasama
tim yang solid sehingga perusahaan akan berjalan dengan baik.
Dalam modul ini Penulis akan mengupasnya, semoga memberikan kontribusi
postitif bagi berbagai pihak.
Tips Dalam Membangun Kerjasama Tim
Anda seorang 'bos', karyawan ataupun profesional; bila Anda tahu bagaimana
cara mengelola teamwork (kerja sama tim), Anda pasti akan mampu mendapatkan hasil
yang luar biasa. Keahlian dalam me-manage kerjasama ini jelas sangat dibutuhkan
2016
63
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dalam dunia bisnis. Teamwork adalah kemampuan sekelompok individu dalam
bekerjasama untuk meraih visi bersama. Suatu kemampuan untuk mengarahkan
keberhasilan setiap individu menuju tujuan-tujuan organisasi. Teamwork yang efektif
akan menghasilkan produktivitas, kualitas dan loyalitas.
Agar dapat membangun sebuah tim yang bagus dan baik, diperlukan lebih dari
sekadar mengumpulkan orang-orang yang tepat. Sebab, ujian utama dari leadership
sebenarnya adalah menciptakan lingkungan dimana setiap individu mau bekerja secara
kooperatif dan kolaboratif.
Tips berikut mungkin bisa membantu kita dalam membangun kerja sama tim
yang lebih baik.
1. FOKUS
Jelaskan rencana jangka panjang organisasi dan lakukan follow-up dengan
teratur. Orang-orang sering kali terlalu fokus pada masalah hari ini dan pekerjaan
rutinnya, sehingga kehilangan gambaran dari tujuan utama secara keseluruhan. Jadi,
sewaktu anggota lainnya sedang berkonsentrasi menyelesaikan masalah, anggota lain
dapat mendedikasikan
lebih banyak waktunya
untuk me-review
proses dan
mengeliminasi masalah-masalah yang mungkin muncul di masa depan.
2. DEFINISIKAN PERAN
Garis bawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran setiap individu dalam
suatu tim. Hal ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan tim. Pemahaman tim
terhadap tugas dan tanggung jawab masing-masing akan sangat membantu dalam
pelaksanaan kerja sama tim secara kolaboratif. Dukunglah tim Anda untuk
mendefinisikan fungsi mereka. Para anggota tim akan mampu mengambil lebih banyak
tanggung jawab apabila mereka berada dalam posisi yang cocok, dan salah satu dari
mereka mungkin akan
dapat mengeluarkan bakat baru yang tidak disadari
sebelumnya.
2016
64
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. TETAPKAN TUJUAN
Anggota tim perlu memperhatikan tujuan individu maupun tujuan tim. Dukunglah
mereka untuk menentukan tujuan jangka pendek yang dapat diraih dan dapat diukur,
serta tujuan jangka panjang. Dengan tujuan yang jelas dan kode etik atau aturan
tertentu, tim akan mulai bisa mengatur dirinya sendiri untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut. Pantauan dari senior sangat dibutuhkan untuk menghilangkan sifat-sifat
negatif seperti kemalasan, keterlambatan, serta suka menunda-nunda pekerjaan.
Komunikasikan selalu setiap tujuan dengan jelas, dan pastikan setiap anggota tim
benar-benar memahaminya.
4. BAGIKAN INFORMASI
Informasi yang disembunyikan akan dianggap sebagai gosip atau rumor.
Produktivitas dan moral tim akan menurun bila mereka menemukan banyak informasi
yang tidak jelas berkeliaran, terutama di masa-masa sulit atau peralihan. Bagikan dan
sebarkanlah semua informasi yang memang perlu dikomunikasikan ke semua anggota
tim, dan jangan lupa untuk terus meng-update informasi tersebut sesering mungkin.
5. KEPERCAYAAN
Jadilah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan. Hargailah kata-kata Anda
sendiri. Bila Anda seorang pemimpin dan Anda sudah berjanji untuk memberikan
sesuatu kepada anak buah, maka pastikan Anda menepati janji tersebut. Bila Anda
salah satu anggota tim dan pernah berjanji untuk melakukan sesuatu kepada tim atau
pemimpin Anda, maka pastikan juga Anda menepati janji tersebut. Perlakukan setiap
anggota tim dengan perlakuan yang sama. Jangan ada 'anak emas' dan 'orang
istimewa'.
6. DENGARKAN
2016
65
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide dari anggota tim lain. Berikan mereka
kesempatan
untuk
menyampaikan
pendapat
dalam
rapat
atau
saat brainstorming. Pertimbangkan setiap saran mereka. Kita tidak akan pernah benarbenar
tahu
saran
dan
pendapat
mana
yang
terbaik
sampai
kita
sendiri
membuktikannya. Banyak organisasi menghabiskan dana besar untuk menyewa
konsultan dari luar, tanpa terlebih dahulu menanyakan pendapat pegawai dan anak
buahnya sendiri. Padahal, seringkali merekalah yang paling tahu problem apa yang
terjadi di dalam. Berikan pujian kepada anggota tim kita dan jadilah seorang pemimpin
dan pendengar yang baik.
7. BERSABAR
Bila tim Anda terlihat bermasalah dan tidak menunjukkan hasil apa pun,
bersabarlah. Beri waktu dan amati perkembangannya. Sering kali mereka bisa
mengatasi masalahnya sendiri, dan Anda perlu mengawasi dan mengamati saja. Bila
hal ini tidak terjadi, maka beraksilah. Pecat dan hire orang lain bila memang diperlukan.
Tidak ada gunanya menyimpan 'benalu' di dalam tim.
8. DUKUNGAN
Setiap anggota tim harus ditantang untuk berkontribusi dalam segala hal. Dorong
mereka untuk ikut training bila memang diperlukan dan beri kesempatan untuk keluar
dan melakukan sendiri tugas-tugasnya. Mereka perlu merasa nyaman dalam
melakukan tugas supaya dapat menemukan potensi unik dalam diri mereka sendiri.
Ubahlah tanggung jawab setiap anggota tim bila memang dianggap perlu. Ketahuilah
kekuatan dan kelemahan dari setiap anggota tim dan berikan dukungan positif terhadap
kedua hal itu.
9. TUNJUKKAN ANTUSIASME
Antusiasme mudah menular. Selalulah bersikap positif dan penuh harap. Bila
mereka melihat Anda mengharapkan sesuatu dari mereka, maka ada peluang mereka
akan memberikan yang terbaik dan berusaha tidak mengecewakan Anda. Fokuslah
2016
66
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
juga pada hal-hal yang dikerjakan dengan benar, dan tidak selalu melihat kesalahan
orang lain saja.
10. HAVE FUN
Bangun semangat yang ada di dalam tim agar bisa selalu memberikan energi
yang tinggi dan spirit persatuan. Sediakan waktu untuk tertawa bersama dan ciptakan
suasana yang sesantai mungkin. Tidak ada tujuan yang dapat dicapai dengan mudah
bila suasananya selalu tegang.
11. DELEGASI
Jelaskan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana caranya (bila diperlukan),
lalu biarkan. Lebih baik lagi jika Anda dapat menjelaskan masalah yang ada dan seperti
apa hasil yang Anda inginkan. Lalu, biarkan tim Anda mengembangkan cara mereka
sendiri untuk menyelesaikan tugas tersebut sesuai waktu yang telah ditetapkan. Bila
jadwal review hari Selasa depan, maka jangan menanyakan hasilnya hari ini. Berilah
kepercayaan kepada tim Anda untuk memenuhi deadline masing-masing.
12. BERIKAN PENGHARGAAN
Rayakan keberhasilan bersama-sama dan berikan penghargaan kepada anggota
tim tapi tidak secara individual. Dalam setiap tim akan mempunyai individu yang
menonjol pada bidang tertentu. Kenalilah hal ini dengan cepat melalui performance
review process dan gunakan untuk mendukung kerja sama tim. Hindari semua tindakan
yang bisa menimbulkan kecemburuan di antara anggota. Selalu bicara positif tentang
anggota tim Anda secara keseluruhan. Promosikan talenta, usaha, dedikasi dan
kesuksesan mereka.
Terakhir, yang penting adalah terus-menerus memberi inspirasi kepada semua
anggota tim. Bila Anda berbicara tentang hal apa pun yang berhubungan dengan tim,
gunakanlah kata 'kita' dan bukan kata 'saya'. Nah, selamat bekerjasama dan sukses
untuk Anda semua!
2016
67
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kenapa Perlu Kerjasama Dalam Tim?
Berikut ini adalah beberapa jawabannya:
1. KITA BELAJAR DENGAN CARA YANG BERBEDA
Semua manusia di dunia ini “tidak ada” orang yang bodoh, tapi yang pasti semua
manusia di dunia ini mempunyai kelebihan dan juga memiliki kelemahan, oleh
karenanya ketika ada anak nilai matematika selalu “hancur” bukan berarti anak tersebut
adalah bodoh tetapi justru anak tersebut pintar tapi kepintarannya bukan pada bidang
matematika, tapi memiliki kepintaran di bidang lain, ada 7 kecerdasan manusia
menurut Dr.Thomas Armstrong, di mana manusia pasti memiliki salah satu di
antaranya:
1. Kecerdasan bahasa: belajar melalui membaca, menulis, dan bercerita
2. Kecerdasan logika matematika: belajar lewat logika, pola-pola, kategori,dan
hubungan
3. Kecerdasan jasmani/kinestetik: belajar melalui indera, lewat sentuhan
4. Kecerdasan musik: belajar melalui suara dan ritme
5. Kecerdasan antar pribadi: belajar melelui interaksi dan komunikasi denga orang
lain
6. Kecerdasan intra pribadi: belajar melalui perasaan sendiri.
2. KITA MEMANDANG SESUATU DENGAN CARA YANG BERBEDA
Semua orang memandang dunia dengan cara yang berbeda karena pengalaman
yang
dimilikinya
berbeda,
pendidikanyapun
berbeda,
lingkungan
yang
membesarkannya berbeda, dan budayanya berbeda, semua itu membentuk lensa
manusia dalam memandang dunia akan berbeda, oleh karena itgu perbedaan itu
seharusnya membawa rahmat, bukan laknat atau saling menghina, hormatilah
perbedaan karena kita terlahir dalam keadaan yang tidak sama. Karenanya kita
berbeda, maka kerjasama dalam tim sangat dibutuhkan untuk bekerja secara bersamasama.
3. KITA MEMPUNYAI KARAKTER YANG BERBEDA
2016
68
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Manusia mempunyai karakter dan kepribadian yang berbeda. Karena gen,
lingkungan, budaya, bahasa, gaya hidupnyapun berbeda, Pengetahuan tentang adanya
perbedaan karakteristik perilaku dapat membantu kita dalam memahami orang lain
untuk mengembangkan hubungan dalam membentuk sinergi. Oleh karenanya perlu
mengetahui cara membina hubungan dan kerjasama, dengan cara:
•
Menghargai orang lain
•
Temukan sisi positif anda
•
Kembangkan sikap saling menghargai dan menerima
•
Kembangkan rasa humor yang positif
•
Bersikap baik kepada orang lain
Setelah itu dioperlukan langkah mewujudkan sinergi, dengan:
1. Definisikan masalah atau peluangnya
2. Berusaha untuk memahami terlebih dahulu
3. Utarakan masalah anda setelah memahami masalah orang lain
4. Utarakan ide-ide baru
5. Cari solusi terbaik
Hanya
dalam
kegiatan bersosial menyenangkan,
sering mengakibatkan
gesekan-gesekan antara individu. Yang ini sangat wajar karena perbedaan dalam
karakter setiap manusia. Dalam dunia kerja, kegiatan sosialisasi diwujudkan dalam
bentuk kerja sama tim. Dan untuk menghindari dan meminimalkan gesekan yang
menyebabkan bentrokan antara anggota tim, yang hanya merugikan perusahaan, lihat
beberapa tips untuk bekerja timnya.
1. Siram dan Pupuk Semangat Kerjasama
Bertahan hanya mengandalkan diri kita sendiri? Nah, Anda tidak akan mampu
bertahan dunia kerja meskipun hanya sekejap. Membuang harga diri Anda dan belajar
untuk dapat bekerja sama dengan orang lain. Air dan udara-pupuk semangat dalam
2016
69
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kerja
sama
tim
Anda,
kemudian
lihat
hasilnya!
2. Baik itu menurut
Ingin menjadi karakter yang lebih baik dari yang pertama? Mulailah dengan diri
Anda sendiri. Jangan menunggu orang lain. Kau satu-satunya yang mampu mengubah
sosok temperamen Anda, bukan orang lain. Jadi untuk itu, mulai dan membuatnya
menjadi kebiasaan untuk berbuat baik kepada orang lain, terutama ketika dalam
sebuah tim yang berisi berbagai karakter manusia. Kemudian merasa manisnya!
Orang-orang dalam tim Anda, akan menilai Anda sebagai sosok individu yang baik.
Sebuah respon positif, bukan?
3. Belajar Menghormati Orang Lain
Tidak ingin berubah menjadi buruk kredibilitas Anda di mata teman-teman Anda
dalam tim? Mulai menghargai mereka! Untuk membuat tim yang solid, saling
menghormati pendapat rekan rekan akan sangat penting, meskipun berpendapat
terhadap satu sama lain. Jika Anda tidak mau menghormati pendapat mereka, mereka
akan enggan untuk menghormati pendapat Anda. Ketika itu terjadi, sangat tidak
mungkin
sebuah
tim
yang
kerjasama
yang
baik
akan
dicapai.
4. Buang Ego Jauh-jauh
Sebuah kerja tim yang baik akan sangat sulit ketika ego seseorang telah
berbicara. Dalam sebuah tim gabungan, tidak ada ruang bagi ego Anda untuk muncul.
Memegang dan mengendalikan diri, melontarkan pendapat sopan dan bekerja Samalah
untuk menemukan persetujuan dari setiap anggota tim. Dengan modal ini, tim Anda
akan mampu bekerja secara harmonis dan mencapai hasil yang maksimal.
5. Tetap membumi
2016
70
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Menyimpan profil rendah dan turun ke eath, penting untuk menjaga perasaan
rekan tim Anda adalah hal lain. Jangan masalah pendapat Anda dengan suara bulat
diterima oleh tim, maka Anda merasa penting sendiri tim ddialam. Arogan, ego seperti,
tidak memberikan ruang dalam kerja sama tim untuk muncul. Tidak pernah
menunjukkan dari diri sendiri, karena akan menghancurkan tim yang telah padat. Jadi
belajar untuk tetap rendah hati.
Kerjasama Tim Yang Baik
Pertanyaannya adalah seberapa baik kerja tim anda?
Di kebanyakkan situasi tim, tim perlu untuk bekerja bersama-sama di tahap
tertentu, dan ada kalanya bekerja secara terpisah sebagai individu yang mengerjakan
tugas dan peran yang berbeda-beda di tahap yang lain. Bagian ini berisi sumbersumber yang dapat menolong anda mengembangkan kerja tim di kelompok anda.

Kerja tim yang yang menggunakan keterampilan serta bakat berbeda yang
dimiliki dalam kelompok (perbedaan yang terbuka)

Pendelegasian tugas secara efektif untuk memberi wewenang kepada anggota
tim.

Memproses tim, memahami bagaimana sebuah tim akan berjalan melalui tahaptahap perkembangan yang berbeda.

Mempertahankan kerja tim yang bagus- petunjuk mengatasi konflik.

Peran dalam tim, memahami bagaimana pribadi-pribadi yang berbeda bertingkah
laku dalam tim

Yang harus dilakukan untuk membangun kerjasama tim adalah menyamakan
misi atau tujuan. Seluruh karyawan perusahaan harus memiliki misi yang sama
sehingga akan terjadi kesamaan gerak menuju tercapainya misi dan terjalinnya
kerjasama tim yang kuat antar karyawan. Persoalannya sekarang, bagaimana
cara menyamakan misi?
2016
71
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Selama ini, selalu terjadi ketidaksamaan misi antara perusahaan dengan karyawan.
Perusahaan memiliki misi mengejar keuntungan sebesar-besarnya, sedangkan
karyawan mempunyai misi mencari gaji, jabatan, dan penghargaan setinggi-tingginya.
Kondisi ini akan membuat perusahaan hancur dengan sendirinya.5
Penutup
1. KESIMPULAN
a. Apapun alasannya kita sebagai makhluk sosial pasti membutuhkan orang lain, oleh
karena itu kerjasama dalam tim adalah harga mati untuk mencapai sebuah tujuan kita,
mari kita tanamkan kerjasama tim yang baik di manapun kita eksistensi. Karena
ternyata bekerja secara sama-sama akan ringan sekalipun itu berat pekerjaannya.
b. Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat
dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama
lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa
kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah
itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang
dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya
kepemimpinan yang akan diterapkan.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin
bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang
pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki
orang lain.
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan
sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir
dari proses internal (leadership from the inside out).
5
Http://www.gp-ansor.org/ diakses pada 15 Mei 2012
2016
72
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. SARAN
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk
memimpin diri sendiri.
Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi
luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin,
pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya
adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung
kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang
dipimpin.
Daftar Pustaka
U. Adil Samadani, SS., SHI., MH., The Power of Belief, Jogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
http://emperordeva.wordpress.com/diakses pada 1 Juli 2012
Http://www.gp-ansor.org/ diakses pada 15 Mei 2012
http://dwikaryarthabadi.com/ diakses pada 15 Mei 2012
2016
73
Etik UMB
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download