Ir. Henrikus, SPsi, CHT

advertisement
Ir. Henrikus, SPsi, CHT
PENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK
Komunikasi
kelompok
adalah komunikasi yang
berlangsung
antara
beberapa orang dalam
suatu kelompok “kecil”
seperti
dalam
rapat,
pertemuan,
konperensi
dan sebagainya (Arifin,
1984).
Interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau
lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti
berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah,
yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat
karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara
tepat. (Michael Burgoon)
DEFENISI KELOMPOK
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai
tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama
lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari
kelompok tersebut
Kelompok ini misalnya
adalah keluarga,
kelompok diskusi,
kelompok pemecahan
masalah, atau suatu
komite yang tengah
berkumpul untuk
mengambil suatu
keputusan.
Charles Horton Cooley pada
tahun 1909 (dalam Jalaludin
Rakhmat, 1994) membagi 2
jenis kelompok :
• Kelompok Primer, adalah
suatu kelompok yang anggotaanggotanya berhubungan
akrab, personal, dan
menyentuh hati dalam asosiasi
dan kerja sama.
• Kelompok sekunder adalah
kelompok yang anggotaanggotanya berhubungan tidak
akrab, tidak personal, dan
tidak menyentuh hati kita.
Jalaludin Rakhmat (2007),membedakan
kelompok ini berdasarkan karakteristik
komunikasinya, sebagai berikut:
1. Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat
dalam dan meluas. Dalam, artinya menembus
kepribadian kita yang paling tersembunyi, menyingkap
unsur-unsur backstage (perilaku yang kita tampakkan
dalam suasana privat saja). Meluas, artinya sedikit
sekali kendala yang menentukan rentangan dan cara
berkomunikasi. Pada kelompok sekunder komunikasi
bersifat dangkal dan terbatas.
2. Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal,
sedangkan kelompok sekunder nonpersonal.
3. Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek
hubungan daripada aspek isi, sedangkan kelompok
primer adalah sebaliknya.
4. Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif,
sedangkan kelompok sekunder instrumental.
5. Komunikasi kelompok primer cenderung informal,
sedangkan kelompok sekunder formal.
Pengaruh Kelompok Pada Perilaku
Komunikasi
• Konformitas, adalah
perubahan perilaku atau
kepercayaan menuju (norma)
kelompok sebagai akibat
tekanan kelompok yang real
atau dibayangkan. Bila
sejumlah orang dalam
kelompok mengatakan atau
melakukan sesuatu, ada
kecenderungan para anggota
untuk mengatakan dan
melakukan hal yang sama.
• Fasilitasi Sosial, (dari kata Prancis facile,
artinya mudah) menunjukkan kelancaran
atau peningkatan kualitas kerja karena
ditonton kelompok.
o Robert Zajonz (1965) menjelaskan
bahwa kehadiran orang lain-dianggapmenimbulkan efek pembangkit energi
pada perilaku individu. Energi yang
meningkat akan mempertingi
kemungkinan dikeluarkannya respon
yang dominan. Respon dominan
adalah perilaku yang kita kuasai. Bila
respon yang dominan itu adalah yang
benar, terjadi peningkatan prestasi.
karena itu, peneliti-peneliti melihat
melihat kelompok mempertinggi
kualitas kerja individu.
• Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang
ekstrem. Bila sebelum diskusi kelompok para anggota
mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu,
setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung
tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para
anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu,
setelah diskusi mereka akan menentang lebih keras.
Anggota-anggota
anggota kelompok bekerja sama
untuk mencapai dua tujuan:
1. Melaksanakan tugas kelompok, diukur dari hasil
kerja kelompok-disebut prestasi (performance).
2. Memelihara moral anggota-anggotanya, diketahui
dari tingkat kepuasan (satisfacation).
Misal, kelompok dimaksudkan
untuk saling berbagi informasi
maka keefektifannya dapat
dilihat dari beberapa banyak
informasi yang diperoleh
anggota kelompok dan sejauh
mana anggota dapat
memuaskan kebutuhannya
dalam kegiatan kelompok.
Menurut Jalaluddin Rakhmat,
1994, untuk itu faktor-faktor
keefektifan kelompok dapat
dilacak pada karakteristik
kelompok, yaitu:
• Ukuran kelompok.
• Jaringan komunikasi.
• Kohesi kelompok.
• Kepemimpinan
Komunikasi kelompok penting
karena:
• Informasi yang terkait dengan project
patut disebarkan.
• Setiap anggota group perlu
mengetahui tujuan kelompok dan apa
peranannya dalam mencapai tujuan
itu.
• Memaksimalkan keahlian anggota
team yang berbeda beda dalam
mencapai goal.
• Setiap perkembangan perlu diketahui
anggota group.
• Setiap keputusan yang diambil perlu
diketahui semua anggota.
• Komunikasi yang efektif dan terbuka,
memberikan kepercayaan dan rasa
memiliki kepada group
Sebaliknya komunikasi yang buruk diantara
anggota group, mempunyai pengaruh:
•
•
•
•
Dapat merusak seluruh goal dari
group.
Terjadi kesalah pahaman satu sama
lain dan membangkitkan permusuhan
yang bersifat pribadi. Dan hal ini
dapat mengurangi motivasi kerja
sama dan kualitas hidup.
Anggota kelompok tidak tahu urutan
hal yang harus dilakukan, sehingga
sering pekerjaan tidak selesai saat
deadlines
Anggota tidak tahu apa yang perlu
dirubah atau bagaimana cara
merubahnya
Cara meningkatkan efektifitas komunikasi
dalam group.
• Tanya setiap orang apakah
paham akan tujuan
kelompok.
• Tanya Input dan Feedback
dari semua anggota group.
• Perhatikan apa yang
disampaikan oleh anggota.
• Jangan memotong pembicaraan seseorang sampai
selesai.
• Berikan feedback pada apa yang siampaikan.
• Bicara pelan dan jelas.
• Sampaikan maksud anda secara jelas dan masuk
akal.
Cara meningkatkan efektifitas komunikasi
dalam group.
• Sertakan data dan detailnya dan
check dahulu keakuratannya.
• Include facts and details, and
make sure they are all accurate.
• Jangan membelokkan topik
pembicaraan
• Bicara secara singkat dan jelas
• Jangan bertele tele
• Pastikan setiap anggota
kelompok mendapat giliran bicara
• Berpikiran terbukalah (Be open
minded).
• Saat merespon pertanyaan, ulangi
untuk meyakinkan bahwa anda
mendengarkan dan mengerti.
• Kalau anda mendapat tugas,
jalankan dengan penuh tanggung
jawab
• Jangan meremehkan orang lain karena pandangannya
berbeda.
• Perhatingan body language.
• Hindari membuat keputusan terburu buru saat marah.
• Berikan waktu pada diri untuk cool down.
• Bila ada kesalah pahaman, selesaikan dengan sikap
tenang.
• Kalau tidak mengerti, tanyakan, bicara.
• Sopanlah setiap waktu.
Daftar pustaka
• Anwar Arifin, 1984, Strategi Komunikasi: Suatu
Pengantar Ringkas, Bandung: Armico
• Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu
Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
• Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi,
Bandung: Remaja Rosdakarya.
• Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication,
Belmont, California: Wadsworth Publishing Company.
• Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia.
• Sumber : http://adiprakosa.blogspot.com
Download