1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pangan telah menjadi kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi pada
saat ini. Di Indonesia, industri makanan telah berkembang dengan pesat. Hal ini
disebabkan adanya rasa ingin tahu masyarakat yang besar tentang makanan.
Terutama di Indonesia pertumbuhan dunia makanan sangat berkembang.
Menurut Adhi, Industri Makanan dan Minuman di Indonesia memiliki peranan
penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Data yang ada menunjukkan,
bahwa pertumbuhan dan nilai investasi di sektor pangan selalu meningkat dalam
beberapa kurun waktu terakhir (GAPMMI, 2015).
Pangan tidak saja produk konsumsi untuk memenuhi kebutuhan biologis
manusia semata. Pangan saat ini menjadi sebuah gaya hidup baru di kalangan
masyarakat. Pangan berubah menjadi sebuah industri kuliner yang memberikan
tidak hanya cita rasa tapi juga kebutuhan lain manusia untuk bersosialisasi
maupun beraktualisasi. Sebab, industri kuliner yang berkembang saat ini juga
menyediakan ruang bagi konsumen untuk bisa berkumpul dengan komunitasnya
melalui layanan ruangan maupun jasa lainnya.Tidak mengherankan jika industri
kuliner saat ini tumbuh sangat subur. (MITI, 2015)
Perkembangan dunia kuliner sangat berkembang pesat. Banyaknya inovasi
dan kreasi yang di terapkan pada makanan dan minuman menjadikan kuliner
sebagai trend pada saat ini. Kuliner adalah suatu bagian hidup yang erat
kaitannya dengan konsumsi makanan sehari-hari. Kuliner merupakan sebuah
gaya hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Karena
setiap orang memerlukan makanan yang sangat dibutuhkan sehari-hari. Mulai
dari makanan yang sederhana hingga makanan yang berkelas tinggi dan mewah
(oda, 2014)
1
2
Tabel 1.1 Perkembangan Usaha Restoran / Rumah Makan Berskala
Menengah Dan Besar Tahun 2007 – 2010
Tahun
Usaha/Perusahaan
jumlah Pertumbuhan(%)
Rata rata tenaga kerja
2007
1.615
-
27
2008
2.235
38.39
27
2009
2.704
20.98
27
2010
2.916
7.84
27
Sumber: Kementrian pariwisata dan Ekonomi Kreatif,2013
Dilihat dari tabel 1.1 bisa kita simpulkan bahwa jumlah usaha/perusahaan
makanan terus mengalami pertumbuhan. Pada tahun 2010 jumlah perusahaan
ada 2.916 dengan mengalami pertumbuhan 7.84 %. Hal ini menunjukkan bahwa
persaingan bisnis semakin nyata pada industri kuliner Indonesia. Oleh karena
itu, inovasi baru dan kreasi baru di dalam perindustrian makanan perlu diadakan
agar tidak menimbulkan kejenuhan dalam pasar.
Penggunaan inovasi dalam produk lebih disukai dan dicari oleh pasar
membuat produsen bergairah untuk memperluas pemasaran produknya hingga
keluar negara dimana produsen berada. Industri makanan merupakan salah satu
industri yang cepat berkembang inovasinya dengan dipengaruhi oleh teknologi
dan selera pasar. (Hasnin, 2011)
Saus kacang adalah salah satu ciri khas masakan Indonesia yang banyak
digunakan di jenis masakan khas tradisional Indonesia seperti sate, gado-gado,
karedok, ketoprak, dan pecel. Bumbu atau saus kacang dibubuhkan dan
disiramkan di atas bahan utama (sayuran atau daging) untuk menambahkan
citarasa di dalam masakan. Saus kacang adalah saus yang berbahan dasar kacang
tanah yang digoreng atau di sangrai lalu digiling dan dihaluskan.
Produksi nasional kacang tanah diIndonesia pada tahun 2010 adalah
779.228ton. Pada tahun 2011 terjadi penurunan produksi menjadi 691.289 ton,
lalu mengalami peningkatan hingga tahun 2012 menjadi 709.061 ton. Namun,
peningkatan produksi tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan dalam
negeri. Hal ini ditunjukkan dengan masih besarnya nilai impor kacang tanah
pada tahun 2012 sebesar 125.636 ton (sembiring, 2014)
3
Buah kelapa merupakan salah satu produk tanaman tropis yang unik
karena disamping komponen air buahnya dapat langsung diminum tanpa melalui
pengolahan,
dan
juga
komponen
daging
buahnya
dapat
langsung
dikonsumsi.keunikan ini ditunjang oleh sifat fisik dan komposisi kimia air
kelapa dan daging sehingga buah kelapa sangat digemari baik anak anak maupun
orang dewasa. Ditinjau dari wilayah penyebarannya, tanaman kelapa menyebar
di seluruh pelosok tanah air Indonesia.
Tabel 1.2 Produksi komoditas kelapa perkebunan tahun 2010-2014
No Komoditas
2010
2011
2012
2013*
2014**)
(ton)
1.
Kelapa
3.166.666
3.174.37
9
Rerata
pertumbuhan
(%thn)
3.189.897 3.228.110 3.262.721
0,75
Ket:
*) Data Sementara
**) Data Estimasi
Sumber: Rensta Kementan Tahun 2015-2019
Pola pertumbuhan produksi komoditas kelapa pada tahun 2010-2014
menunjukkan pola positif. Selalu ada pertumbuhan di setiap tahunnya. Rerata
pertumbuhan kelapa setiap tahunnya sebesar 0,75 %.
Indonesia merupakan negara yang memiliki lahan tanaman kelapa terbesar
di dunia dengan luas areal 3,88 juta hektar (97% merupakan perkebunan rakyat),
memproduksi kelapa 3,2 juta ton setara kopra. Bahwa kondisi tersebut
menggambarkan
bahwa
masih
banyak
peluang
dalam
meningkatkan
pengembangan industri pengolahan kelapa untuk mengisi pangsa pasar dunia.
(perindustrian, 2009)
Oleh karena itu buah kelapa sangat mudah didapatkan sabagai bahan
pangan di Indonesia. Daging buah kelapa mengandung 10 jenis asam amino
esensial sehingga dapat dikategorikan sebagai bahan makanan dengan protein
bermutu tinggi. Protein bermutu tinggi adalah protein yang dapat menyediakan
4
asam amino esensial dalam perbandingan yang menyamai kebutuhan manusia.
Umumnya protein yang bermutu tinggi bersumber dari bahan hewani seperti
daging, telur, dan susu (Sumber: Pengembangan Inovasi Pertanian). Oleh karena
itu, diperlukan upaya pengolahan dan pengembangan pada bahan untuk
mempertahankan mutu cita rasa khas buah kelapa muda agar dapat dinikmati.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menciptakan inovasi
baru yang menggunakan bahan nabati kelapa sebagai alternatif terhadap
pembuatan saus kacang. Sehingga penulis tertarik untuk mengangkat topik
pengembangan bahan baku terhadap makanan. Agar setiap kalangan tetap dapat
mengkonsumsi makanan yang menggunakan saus kacang tanpa harus
memikirkan resiko jika memakan makanan tersebut. Sehingga penulis
mengangkat tema untuk tugas akhir penulis dengan judul “UJI KESUKAAN
HASIL JADI SAUS KELAPA SEBAGAI SAUS ALTERNATIF TERHADAP
MAKANAN YANG MENGGUNAKAN SAUS KACANG”
1.2 Masalah / Isu Pokok
Pemanfaatan parutan kelapa dalam pengolahan makanan khas Indonesia
sebagai bahan utama dalam pembuatan makanan masih kurang, padahal
Indonesia sebagai negara kepulauan yang rata rata ditumbuhi oleh pohon kelapa
sangat dapat untuk dimanfaatkan.Pemanfaatan pohon kelapa mulai dari akar,
batang, daun, sabut, batok, daging buah, hingga air kelapa semuanya bernilai
ekonomis dan berharga.
Khusus untuk daging buahnya, banyak kuliner jajanan Indonesia yang
menggunakan kelapa parut sebagai komposisi bahannya dan pelengkapnya. Oleh
karena itu penulis ingin melakukan pengujian terhadap parutan kelapa terhadap
saus kacang. Hal ini dilatar belakangi oleh adanya adanya masyarakat yang ingin
menikmati sayuran dan daging pada makanan yang menggunakan saus kacang
tetapi dia tidak meyukai kacang kacan gan. Sehingga banyak masyarakat yang
tidak bisa menikmati makanan tradisional tersebut. Dan dari segi harga parutan
kelapa jauh lebih murah dibandingkan dengan kacang tanah. Oleh karena itu
pada penelitian ini penulis akan menggunakan parutan kelapa sebagai proses
pembuatan saus kacang, karena parutan kelapa disamping mempunyai aroma
dan rasa yang khas, parutan kelapa juga mengandung karbohidrat,protein,dan
kalori yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Dari segi harga parutan kelapa muda
5
jauh lebih murah dibanding dengan harga kacang tanah. Sehingga masyarakat
bisa membuat saus kacang dengan harga yang lebih terjangkau.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan permasalahan dalam penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Apakah parutan kelapa bisa dimanfaatkan menjadi inovasi dan alternatif
dalam pembuatan saus?
2. Bagaimana tingkat kesukaan masyarakat terhadap saus kelapa sebagai saus
alternatif pengganti saus kacang baik dalam tekstur, aroma, warna maupun
rasa ?
1.4 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup penelitian ini meliputi:
1. Sebagai subjek yang diteliti
Bahan pengganti yang akan digunakan oleh penulis adalah parutan kelapa .
2. Sebagai objek yang diteliti
Produk yang akan dibuat oleh penulis adalah saus kacang
3. Parameter yang diukur
Uji Hedonik terhadap warna, aroma, rasa, tekstur terhadap hasil jadi
saus kacang dan saus kelapa. Penelitian bertujuan mengetahui tingkat
kesukaan dan membandingkan antara saus kacang dan saus kelapa terhadap
makanan yang menggunakan saus kacang. Dengan adanya penelitian ini
diharapkan saus kelapa yang menjadi alternatif terhadap makanan yang
menggunakan saus kacang, dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat,
baik segi warna, tekstur, aroma, dan rasa.
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulis membuat penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah Parutan kelapa bisa dimanfaatkan menjadi
inovasi dan alternatif dalam pembuatan saus .
2. Untuk mengetahui tingkat kesukaan hasil jadi antara saus kacang dan
saus kelapa baik dalam warna, tekstur, aroma, maupun rasa.
6
1.5.2 Manfaat Penelitian
Dengan
dilakukannya
sebuah
penelitian
tersebut
maka
penulis
mengharapkan agar tercipta manfaat sebagai berikut :
1. Menciptakan inovasi produk kuliner baru dengan kualitas yang sama
serta dapat mengoptimalkan pemanfaatan potensi tanaman kelapa di
Indonesia.
2.. Menciptakan alternatif dalam pembuatan saus kacang dengan parutan
kelapa menjadi saus kelapa agar masyarakat yang tidak dapat
mengkonsumsi kacang tanah tetap dapat menikmati makanan tersebut
dengan alternatif saus pengganti
1.6 Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif
yang berdasarkan data yang dicari dan diteliti oleh penulis,
dengan cara
eksperimen dimana penulis akan membuat saus kacang menggunakan bahan
kacang tanah dan membandingkannya pada bahan pengganti kacang tanah
tersebut dengan parutan kelapa sebagai alternatif saus kacang menjadi saus
kelapa, dengan resep dan metode pembuatan yang sama dan hasilnya akan
dibandingkan untuk dapat menjawab rumusan masalah yang penulis tuliskan
sebelumya . Studi pusaka dengan mencari jurnal pendukung maupun literatur
yang berhubungan dengan objek penelitian yaitu saus kacang. Kemudian untuk
memperkuat penelitian penulis, maka dilakukan pengolahan data dengan
menggunakan system penyebaran kuesioner.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari
enam bab, dengan pembagian uraian sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab 1 ini akan membahas mengenai latar belakang, masalah ataupun isu pokok,
formulasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta tinjau pustaka yang
berhubungan dengan penelitian.
7
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 ini akan membahas mengenai landasan teori yang menjadi acuan dan dasar
bagi penulis dalam melakukan penelitian. Dimana saus kacang sebagai variabel y
dependen, kacang tanah dan parutan kelapa sebagai varibel x independen.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang langkah – langkah yang digunakan untuk membahas
permasalahan yang diambil dalam penelitian. Dalam penelitian ini, penulis akan
menggunakan metodologi, yang pertama adalah studi pusaka dengan mencari jurnal
pendukung berhubungan dengan objek penelitian yaitu saus kacang, kacang tanah
dan parutan kelapa sebagai bahan utama saus kacang. Selain itu penulis juga
melakukan metodologi eksperimen dimana penulis akan membuat saus kacang dan
saus kelapa dengan resep dan metode pembuatan yang sama dan hasilnya akan
dibandingkan untuk dapat menjawab rumusan masalah yang penulis tuliskan
sebelumya. Kemudian menggunakan metode kuesioner guna mendukung data atau
menunjang data.
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
Berisikan bahasan teori dan analisis secara aktual antara objek – objek yang sudah
diteliti dengan teori kepustakaan yang sudah dikumpulkan yaitu saus kacang, kacang
tanah dan parutan kelapa. Dalam Bab ini penulis akan melakukan analisa
perbandingan antara saus kacang dan saus kelapa sebagai bahan dasar dalam
pembuatan saus kacang yang didukung oleh teori kepustakaan yang terlebih dahulu
dikumpulkan penulis dengan aspek – aspek pendukung lainnya seperti kuisioner.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bagian terakhir yang berisi kesimpulan tentang penelitian yang dilakukan
oleh penulis yaitu sejauh apa parutan kelapa dalam menggantikan kacang tanah pada
pembuatan saus kacang, serta rekomendasi pemecahan masalah yang mengacu
kepada identifikasi masalah terlebih dahulu.
8
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka memuat referensi dan data-data yang digunalan dalam penyusunan
laporan penelitian ini seperti buku-buku, karya ilmiah dan website resmi internet
yang mendukung penelitian.
LAMPIRAN
Lampiran memuat hal – hal yang mendukung penelitian yang terdapat pada bab –
bab sebelumnya, misalnya dokumentasi foto, maupun lampiran beserta kuisioner.
Download