Layout_20 Jenis Budidaya Perikanan Laut.indd

advertisement
INDONESIA
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Yeni Fahmawati
20 Jenis Budaya Perikanan Laut
Penulis
Editor
Desain Cover
Tata Letak Isi
Diterbitkan pertama kali oleh
|
|
|
|
|
Yeni Fahmawati
Yuda Hergana ; Reissa
Andri Sheva
Eka Kamelia
Penerbit Mitra Edukasi Indonesia
Redaksi:
Mitra Edukasi Indonesia
Jl. Pelindung Hewan Blk 25 Bandung
Telp/Fax 022-5222585
E-mail: [email protected]
Website: www.mitraedukasi.com
Cetakan Pertama, 2014
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Fahmawati, Yeni
20 Jenis Budaya Perikanan Laut
Cet. 1 - Bandung: Mitra Edukasi Indonesia 2014
vi + 66 hlm. ; ilus ; 25 cm.
Bibliografi: hlm 66
ISBN: 978-602-1388-00-6
1. 20 Jenis Budaya Perikanan Laut
I. Judul
Prakata
L
aut Indonesia sangatlah luas. Di dalamnya tentu
terdapat berbagai sumberdaya alam yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia. Salah satu sumber daya
alam dari laut yang dapat dimanfaatkan manusia adalah
dari sektor perikanan. Sektor perikanan memang banyak
terdapat di dalam laut. Namun, jika ikan-ikan yang berada
di laut tersebut terus-menerus diambil, tentu manusia
akan kesulitan dalam mendapatkannya kembali.
Prakata
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat
memperoleh ikan-ikan dengan mudah adalah dengan
membudidayakannya. Terdapat beberapa perikanan laut
yang sudah dapat dibudidayakan oleh manusia dalam
memenuhi kebutuhan gizi dan pangannya. Perikanan
yang telah dibudidayakan ini telah dapat memenuhi pasar
domestik dan luar negeri, sehingga dapat menambah
devisa negara.
Lalu, jenis-jenis perikanan laut apa saja sebenarnya
yang dapat dibudiayakan itu? Jawaban dari pertanyaan
tersebut, tentu saja terdapat dalam buku ini. Buku ini
memang mengulas 20 jenis perikanan laut di antara
puluhan atau ratusan spesies perikanan laut yang dapat
dibudidayakan.
Mudah-mudahan buku ini dapat membuka wawasan
pembaca. Selain dapat menutupi kebutuhan hidup
keluarga, tentu usaha ini dapat membuka lapangan
kerja bagi masyarakat di sekitarnya. Bahkan secara
umum, usaha ini dapat meningkatkan gizi masyarakat,
melestarikan populasi ikan-ikan yang memiliki ekonomi
tinggi, serta meningkatkan devisa negara. Semoga buku
ini bermanfaat. Selamat membaca.
Penulis
iii
iv
Prakata
Daftar
Isi
iii
Bagian 1
Budidaya Ikan Kerapu Macan
1
Bagian 2
Budidaya Ikan Kerapu Lumpur
5
Bagian 5
Budidaya Ikan Kakap Putih
Bagian 6
Budidaya Ikan Baronang
Bagian 3
Budidaya Ikan Kerapu Tikus
7
Bagian 4
Budidaya Ikan Kakap Merah
11
15
17
Bagian 7
Budidaya Ikan Kuwe
19
Bagian 8
Budidaya Ikan Clownfish
Bagian 9
Budidaya Kuda Laut
23
Bagian 10
Budidaya Ikan Bandeng
27
v
21
Bagian 11
Budidaya Ikan Tuna
29
Bagian 12
Budidaya Ikan Bawal Bintang
33
Bagian 13
Budidaya Ikan Cobia
Bagian 14
Budidaya Cumi-cumi
Bagian 15
Budidaya Rajungan
37
39
43
Bagian 16
Budidaya Kepiting Bakau
45
Bagian 17
Budidaya Kerang Abalone
Bagian 18
Budidaya Lobster
Bagian 19
Budidaya Tiram Mutiara
Bagian 20
Budidaya Teripang Laut
Glosarium
Indeks
Daftar Isi
55
59
63
65
66
vi
51
47
1
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Kerapu Macan
A.
B.
C.
Mengenalkan
Kerapu Macan
Manfaat Ikan
Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Kerapu Macan
Ikan Kerapu Macan
Sumber: kerapumacan.comoj.com
I
kan kerapu merupakan salah satu jenis ikan laut yang telah berhasil dibudidayakan.
Budaya kerapu dari pembenihan, pemeliharaan, pemberian pakan, dan penanggulangan
hama penyakit telah banyak dikuasai oleh masyarakat. Salah satu jenis kerapu yang banyak
dibudidayakan adalah kerapu macan. Hal ini dikarenakan permintaan dalam dan luar negeri
yang selalu tinggi untuk ikan jenis ini.
A. Mengenalkan Kerapu Macan
Goropa, kasai, atau gogoh merupakan ragam sebutan di daerah setempat yang mengacu
pada ikan kerapu. Secara sistematika nama Latin, klasifikasi ikan kerapu temasuk pada fillum
Chordata, kelas Pisces, Ordo Perciformes, Famili Serranidae, Genus Epinephelus, Spesies
Epinephelus fuscoguttatus.
Identifikasi kerapu macan pertama kali dilakukan oleh Weber dan Beaufort (1931),
keduanya mendeskripsikan ikan tersebut mempunyai bentuk badan yang memanjang gepeng
atau agak membulat, mulut lebar serong ke atas dengan bibir bawah menonjol ke atas. Rahang
bawah dan atas dilengkapi dengan gigi geratan berderet dua baris, lancip dan kuat serta ujung
luar bagian depan adalah gigi yang terbesar.
1
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Sirip ekor ikan jenis ini umumnya membulat, sirip punggungnya memanjang di mana
bagian jari-jarinya yang keras berjumlah kurang lebih sama dengan jari-jari lunaknya, jari-jari
sirip yang keras berjumlah 6–8 buah, sedangkan sirip dubur berjumlah 3 buah, jari-jari sirip
ekor berjumlah 12–17 dan bercabang dengan jumlah 13–15.
Warna dasar ikan jenis ini adalah sawo matang, perut bagian bawah agak keputihan dan
pada badannya terdapat titik berwarna merah kecokelatan, serta tampak pula 4–6 baris warna
gelap yang melintang hingga keekornya. Badan ikan jenis ini ditutupi oleh sisik kecil, mengkilat
dan memiliki ciri-ciri loreng.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Kerapu Macan
Kerapu macan adalah ikan yang hidup di habitat terumbu karang yang berada di perairan
dangkal hingga 100 meter di bawah permukaan laut. Selain di kawasan terumbu karang,
bangkai kapal tenggelam pun merupakan tempat tinggal yang nyaman untuk kerapu macan.
Dalam siklus hidupnya, kerapu muda hidup di perairan karang pantai dengan kedalaman
0,5–3,0 m dan yang banyak ditumbuhi algae jenis reticulata dan Gracilaria sp. Sementara saat
menginjak masa dewasa, ikan jenis ini berupaya ke perairan yang lebih dalam antara 7,0–40m
dengan dasar yang berlumpur.
2. Makanan Ikan Kerapu Macan
Ikan kerapu macan merupakan ikan yang rakus. Mereka melakukan perburuan pada malam
hari, sedangkan pada siang hari hanya bersembunyi di antara karang dan menunggu mangsa
datang mendekat. Pakan yang paling disukai ikan jenis ini adalah krustaceae (rebon, dogol,
dan krosok). Selain itu, ikan jenis ini menyukai berbagai ikan (tembang, teri, dan belanak).
3. Cara Reproduksi
Ikan kerapu macan berproduksi dengan cara hermaprodit protogini, yaitu pada kehidupan
awal belum dapat ditentukan jenis kelaminnya. Sel kelamin betina terbentuk setelah berumur
2 tahun dengan panjang 50 cm dan berat 5 kg. Sel kelamin betina berubah menjadi sel kelamin
jantan pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh sekitar 70 cm dan berat 11 kg.
B. Manfaat Ikan Kerapu Macan
Kelezatan dagingnya yang sangat gurih dan tingginya kandungan gizi yang terdapat pada
seekor ikan kerapu, menjadikannya sebagai produk komoditas perikanan yang memiliki harga
jual cukup mahal. Tidaklah heran apabila kondisi tersebut kemudian dimanfaatkan sebagian
pelaku usaha sebagai alternatif peluang bisnis baru yang menjanjikan untung besar setiap
bulannya. Selain memiliki nilai ekonomis tinggi karena kelezatan dagingnya dan kandungan
2
Budidaya Ikan Kerapu Macan
gizi yang tinggi, kerapu macan telah menjadi komoditas ekspor penting, terutama ke negara
Hong Kong, Jepang, Singapura, dan Cina.
C. Budidaya Ikan Kerapu Macan
Tingginya permintaan ikan kerapu macan tidak sebanding dengan produksi yang diperoleh
nelayan. Produksi kerapu dari usaha budidaya hanya 8,6% dari 52.000 ton total tangkapan
kerapu. Untuk itu, harus ada teknik supaya ikan kerapu macan ini dapat dibudidayakan
sehingga dapat meningkatkan hasil produksi.
Kendala yang paling utama budidaya ikan jenis ini adalah ketersediaan benih dalam
pengembangan budidaya kerapu. Selama ini para petani nelayan masih mengandalkan benih
alam yang sifatnya musiman. Namun, sejak tahun 1993 ikan kerapu macan (Epinephelus
Fuscoguttatus) sudah dapat dibenihkan. Balai Budidaya Laut Lampung, telah melakukan
upaya untuk menghasilkan benih melalui pembenihan buatan manipulasi lingkungan dan
penggunaan hormon.
Metoda yang digunakan untuk mendapatkan benih adalah manipulasi lingkungan, yaitu
merangsang terjadinya perkawinan antara jantan dan betina yang telah matang kelaminnya
di sebuah bak terkontrol. Teknik pemijahan dengan manipulasi lingkungan ini dikembangkan
berdasarkan pemijahan ikan kerapu di alam, yaitu dengan rangsangan atau kejutan faktorfaktor lingkungan seperti suhu, kadar garam, kedalaman air dan lain-lain. Pemijahan mengikuti
fase peredaran bulan; pada saat bulan terang atau bulan gelap.
Oleh karena ikan kerapu macan termasuk ikan yang hermaprodit protogyni, akan lebih
banyak ditemui ikan kerapu betina. Untuk menghasilkan ikan jantan atau untuk mempercepat
perubahan kelamin dari betina ke jantan dapat dipacu dengan hormon testosteron. Pemberian
hormon testosteron dilakukan secara oral melalui makan setiap minggu, diikuti dengan
penambahan multivitamin.
Induk kerapu yang sudah matang kelamin dipindahkan ke bak pemijahan yang sebelumnya
telah diisi air laut bersih dengan ketinggian 1,5 meter. Manipulasi lingkungan dilakukan
menjelang bulan gelap, yaitu dengan cara menaikkan dan menurunkan tinggi air setiap hari.
Mulai jam 09.00 sampai jam 14.00 permukaan air diturunkan sampai kedalaman 40 cm dari
dasar bak. Setelah jam 14.00, permukaan air dikembangkan ke posisi semula (tinggi air 1,5 m).
Perlakuan ini dilakukan terus-menerus sampai induk memijah secara alami.
Rangsangan hormonal induk kerapu matang kelamin disuntik dengan hormon Human
Chorionic Gonadotropin (HGG) dan Puberogen untuk merangsang terjadinya pemijahan.
Pemijahan alami umumnya terjadi pada malam hari, dan terjadi 2 kali dalam setahun,
yaitu bulan Juni -September dan bulan Nopember - Januari. Apabila diketahui telah terjadi
pemijahan, telur segera dipanen dan dipindahkan ke bak penetasan yang digunakan pula
untuk pemeliharaan larva.
3
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Telur hasil pemijahan yang telah dikumpulkan dalam bak penetasan diberi sistem air
mengalir. Telur yang dibuahi akan mengapung di permukaan air dan berwarna transparan.
Sebelum telur ditetaskan perlu direndam dalam larutan 1 - 5 ppm acriflavin untuk mencegah
serang bakteri. Ke dalam bak penetasan perlu ditambahkan Chlorella sp sebanyak 50.000
-100.000 sel/ml untuk menjaga kualitas air. Telur akan menetas dalam waktu 18 - 22 jam
setelah pemijahan pada suhu 27 - 28°C dan kadar garam 30 - 32%.
Larva yang baru menetas terlihat transparan, melayang-melayang dan gerakannya
tidak aktif, serta dapat dilihat kuning telur dan oil globulenya. Larva akan berubah bentuk
menyerupai kerapu dewasa setelah berumur 31 hari.
Larva kerapu yang baru menetas mempunyai cadangan makanan berupa kuning telur.
Pakan ini akan dimanfaatkan sampai hari ke-2 setelah menetas dan selama kurun waktu
tersebut larva tidak memerlukan pakan dari luar. Umur 3 hari kuning telur mulai terserap habis,
perlu segera diberi pakan dari luar berupa Rotifera Brachionus Plicatilis dan Phytoplankton
Chlorella sp. Pemberian pakan ini sampai larva berumur 16 hari.
Pada hari kesembilan mulai diberi pakan naupli artemia yang baru sampai larva berumur
25 hari. Di samping itu, pada hari ke-17 larva mulai diberi pakan Artemia yang telah berumur
1 hari. Kemudian, secara bertahap pakan yang diberikan diubah dari Artemia umur 1 hari ke
Artemia setengah dewasa dan akhirnya dewasa sampai larva berumur 50 hari. Pemberian
pakan dengan cincangan daging ikan mulai dicoba pada saat metamorfosa larva sempurna
menjadi benih ikan kerapu.
4
2
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Kerapu Lumpur
A.
B.
C.
Mengenal Ikan
Kerapu Lumpur
Manfaat Ikan
Kerapu Lumpur
Budidaya Ikan
Kerapu Lumpur
Ikan Kerapu Lumpur
Sumber: www.divingthegoldcoast.com.au
S
elain ikan kerapu macan, spesies dari genus Epinephelus yang dapat dibudidayakan
adalah ikan kerapu lumpur atau estuary grouper (Epinephelus spp). Spesies ini paling
banyak dibudidayakan karena laju pertumbuhannya yang cepat dan benih relatif lebih banyak
ditemukan. Habitat ikan jenis ini banyak ditemukan di Teluk Banten, Segara Anakan, Kep.
Seribu, Lampung, dan daerah muara sungai.
A. Mengenal Ikan Kerapu Lumpur
Estuaty, grouper, fah paan, chairomaruhata, chi hou, atau kerapu minyak merupakan ragam
sebutan di daerah setempat yang mengacu pada ikan kerapu lumpur. Secara sistematika nama
latin, klasifikasi ikan kerapu temasuk pada fillum Chordata, kelas pisces, ordo Perciformes,
family Serranidae, genus Epinephelus, dan spesies Epinephelus Coioides.
Kerapu lumpur mempunyai warna dasar hitam berbintik-bintik sehingga disebut juga
kerapu hitam. Bentuk tubuh ikan jenis ini memanjang. Bagian kepala dan punggungnya
berwarna gelap kehitaman, sedangkan perut berwarna keputihan. Seluruh tubuhnya juga
dipenuhi bintik-bintik kasar berwarna kecokelatan atau kemerahan.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Kerapu Lumpur
Ikan kerapu lumpur hidup di perairan muara sungai dengan kisaran kadar garam 15-30 ppt,
suhu air 24-31 derajat celsius, dan kadar oksigen terlarut, antara 4,9-9,3 mg/l. Ikan ini juga
dapat hidup dan tumbuh di tambak berkadar garam, antara 7,1-31 ppt.
5
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
2. Makanan Ikan Kerapu Lumpur
Kerapu lumpur termasuk jenis ikan karnivora yang memangsa ikan-ikan kecil, udang, cumicumi, rajungan, dan kepiting. Ikan ini dapat dilatih makan pellet berkadar protein tinggi.
Namun pada stadia larva, ikan ini merupakan pemakan plankton.
3. Cara Reproduksi
Sebagaimana halnya dengan ikan kerapu lainnya, kerapu lumpur bersifat protogony
hermaphrodite. Artinya, jenis kelamin ikan berubah sejalan dengan pertumbuhannya. Pada
waktu masih berumur 3 tahun atau kurang, ikan ini berkelamin betina. Namun, sesudah
berumur lebih dari 4 tahun ikan ini berubah kelamin menjadi jantan tanpa perubahan
morfologi yang jelas.
B. Manfaat Ikan Kerapu Lumpur
Seperti ikan laut lainnya, ikan kerapu lumpur merupakan sumber vitamin (A, B, D) dan mineral
yang baik. Mineral selenium, yodium, kalsium, zat besi, dan zinc merupakan jenis mineral
yang diunggulkan dari ikan. Selenium dan zinc merupakan mineral antioksidan yang bisa
mencegah kerusakan DNA dan mencegah penuaan dini. Yodium memiliki peranan penting
dalam mencegah penyakit gondok, kalsium diperlukan untuk massa tulang dan zat besi dapat
mencegah anemia.
Oleh karena kandungan gizi yang begitu banyak dan kesadaran masyarakat untuk
mengonsumsi ikan laut semakin tinggi, nilai ekonomis ikan kerapu lumpur semakin tinggi.
Permintaan dari dalam dan luar negeri kian bertambah pada setiap tahun menjadikan budidaya
ikan kerapu lumpur menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
C. Budidaya Ikan Kerapu Lumpur
Benih ikan kerapu dapat diperoleh dari alam, yaitu di perairan sekitar muara sungai yang
berdasar lumpur dan ditumbuhi lamun (seagrass). Adapun musim benihnya berbeda pada
setiap tempat. Penangkapan benih dapat dilakukan dengan pukat pantai, sudu, pancing, dan
bubu. Benih kerapu bisa juga diperoleh di tempat pembenihan ikan.
Pemeliharaan ikan kerapu lumpur dapat dilakukan di dalam karamba jaring apung (KJA)
dan karamba jaring tancap. Selama pemeliharaan ikan diberi pakan berupa ikan rucah dengan
dosis 8% bobot badan/hari. Selanjutnya, dosis dirutinkan menjadi 5% setelah bobotnya
mencapai 300 g/ekor. Jika diberikan pakan buatan, dosisnya relatif lebih kecil dibandingkan
dengan penggunaan pakan ikan rucah, yaitu 4-2% bobot badan per hari.
Pakan tersebut diberikan 2 kali, yaitu pada pagi hari dan sore hari. Perubahan dosis pakan
dilakukan setiap bulan setelah dilakukan penimbangan berat. Semakin besar ikan, semakin
kecil dosis pakan yang diberikan. Ikan dapat dipanen setelah mencapai bobot 600-800 g
dengan lama pemeliharaan 6-8 bulan.
6
3
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Kerapu Tikus
A.
B.
C.
Mengenal Ikan
Kerapu Tikus
Manfaat Ikan
Kerapu Tikus
Budidaya Ikan
Kerapu Tikus
Ikan Kerapu Tikus
Sumber: www.the-diveinn.com
S
alah satu jenis ikan yang mempunyai potensi untuk dibudidayakan adalah jenis ikan
kerapu tikus karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dengan harga Rp.100.000,00 –
Rp.150.000,00 per kilogram bagi ikan kerapu tikus hidup berukuran di atas 300 gram di tingkat
pedagang pengumpul.
A. Mengenal Ikan Kerapu Tikus
Ikan kerapu tikus (Cromileptes Altivalis) juga mempunyai banyak nama lokal. Ikan ini di
Australia dikenal dengan nama Barramundi Cod, dan di Jepang dengan nama Sarasa-hata.
Sementara di Philipina, ikan jenis ini dikenal dengan nama Lapu-Lapung Senorita (Tagalog),
Miro-miro (Visayan), dan di Singapura disebut Polka-dotgrouper. Bagi orang Indonesia dan
Malaysia, kerapu tikus dikenal dengan nama kerapu tikus, kerapu belida, dan kerapu sonoh.
Istilah ikan hias kerapu tikus dikenal dengan nama “Panther fish”.
Ikan kerapu tikus mempunyai sirip punggung dengan 10 duri keras dan 18 – 19 duri lunak,
sirip perut dengan 3 duri keras dan 10 duri lunak, sirip ekor dengan 1 duri keras dan 70 duri
lunak. Panjang total ikan jenis ini 3,3 – 3,8 kali tingginya, panjang kepala seperempat panjang
total. Leher bagian atas cekung dan semakin tua semakin cekung.
7
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Mata seperenam kepala. Sirip punggung semakin ke belakang melebar. Warna putih
kadang kecokelatan dengan totol hitam pada badan, kepala dan sirip. Seluruh permukaan
tubuh kerapu tikus berwarna putih keabuan, berbintik bulat hitam dilengkapi sirip renang
berbentuk melebar serta moncong kepala lancip menyerupai bebek atau tikus.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Kerapu Tikus
Ikan kerapu tikus banyak dijumpai di perairan batu karang, atau di daerah karang berlumpur,
hidup pada kedalaman 40 meter sampai kedalaman 60 meter. Dalam siklus hidupnya, ikan
kerapu tikus muda hidup di perairan karang dengan kedalaman 0,5 – 3 meter. Selanjutnya,
saat menginjak dewasa menuju ke perairan yang lebih dalam, dan biasanya perpindahan ini
berlangsung pada siang dan senja hari.
Telur dan larva kerapu tikus bersifat pelagis, sedangkan kerapu muda hingga dewasa
bersifat demersal. Ikan kerapu termasuk kelompok ikan stenohaline. Oleh karena itu, jenis
ikan ini mampu beradaptasi pada lingkungan perairan yang berkadar garam rendah. Ikan
kerapu merupakan organisme yang bersifat nocturnal. Pada siang hari, mereka lebih banyak
bersembunyi di liang-liang karang dan pada malam hari aktif bergerak di kolom air untuk
mencari makan.
Parameter-parameter ekologis yang cocok untuk pertumbuhan ikan kerapu jenis ini, yaitu
temperatur berkisar 24 – 31 °C, salinitas berkisar 30 – 33 ppt, kandungan oksigen terlarut
lebih dari 3,5 ppm, dan pH antara 7,8 – 8,0. Perairan dengan kondisi tersebut pada umumnya
terdapat pada perairan terumbu karang.
2. Makanan Ikan Kerapu Tikus
Ikan kerapu tikus merupakan hewan karnivora, sebagaimana jenis-jenis ikan kerapu lainnya.
Ikan kerapu tikus dewasa adalah pemakan ikan-ikan kecil, kepiting, dan udang-udangan.
Semetara larvanya merupakan pemangsa larva moluska (trokofor), rotifer, mikro krustasea,
kopepoda, dan zooplankton. Sebagai ikan karnivora, kerapu cenderung menangkap mangsa
yang aktif bergerak di dalam kolam. Ikan kerapu mempunyai kebiasaan makan pada siang hari
dan malam hari, namun lebih aktif pada waktu fajar dan senja hari.
Berdasarkan perilaku makannya, ikan kerapu menempati struktur tropik teratas dalam
piramida rantai makanan. Sebagai ikan karnivora, kerapu mempunyai sifat buruk, yaitu
kanibalisme. Kanibalisme merupakan salah satu penyebab kegagalan pemeliharaan dalam
usaha pembenihan.
3. Cara Reproduksi
Ikan kerapu bersifat hermaprodit protogini, yaitu pada perkembangan mencapai dewasa
berjenis kelamin betina dan akan berubah menjadi jantan apabila ikan tersebut tumbuh
menjadi lebih besar atau bertambah tua umurnya.
8
Budidaya Ikan Kerapu Tikus
Fenomena perubahan jenis kelamin pada kerapu sangat erat hubungannya dengan
aktivitas pemijahan, umur, indeks kelamin dan ukuran. Pada jenis E. Diacanthus, kecenderungan
perubahan kelamin terjadi selama massa nonreproduksi, yakni antara umur 2-6 tahun. Akan
tetapi, perubahan terbaik terjadi antara umur 2-3 tahun. Perubahan itu terus berlangsung
sepanjang tahun, kecuali dua bulan selama masa kematangan gonad. Secara garis besar dapat
dikatakan peralihan perubahan kelamin akan ada selama tidak dalam musim pemijahan, dan
perubahan kelamin segera didapati sesudah pemijahan berlangsung.
B. Manfaat Ikan Kerapu Tikus
Ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) merupakan salah satu primadona komoditas perikanan
di Indonesia yang memiliki nilai jual mencapai harga US $ 90-150/kg. Sebagai ikan konsumsi,
ikan kerapu tikus banyak dibutuhkan untuk hidangan restoran dan hotel mewah di dunia.
Konon, menu ikan kerapu tikus merupakan primadona yang dihidangkan restoran atau
hotel mewah tersebut dengan harga yang tentunya tidak murah. Rasa yang lezat dan kandungan
gizi yang tinggi, ikan kerapu tikus telah menjadi komoditas ekspor utama di Indonesia dengan
harga yang tinggi.
C. Budidaya Ikan Kerapu Tikus
Kerapu tikus merupakan salah satu jenis ikan kerapu yang mempunyai prospek pemasaran
cukup baik dan mahal, terutama untuk pasar ekspor. Kalau kita perhatikan di tingkat pengumpul
ikan kerapu, maka prosentase kerapu tikus yang tertangkap sangat kecil dibandingkan
dengan kerapu jenis lainnya. Hal ini menyebabkan kerapu tikus sulit dijumpai di pasaran.
Permintaan pasar akan komoditas ini stabil, bahkan cenderung meningkat. Dengan demikian,
pengembangan usaha budidaya ikan kerapu ini memiliki prospek yang sangat cerah.
Lokasi yang baik dalam budidaya ikan kerapu tikus adalah lokasi dengan keadaan angin
dan gelombang yang tenang, kedalaman perairan yang sesuai dengan habitat aslinya, bebas
dari bahan pencemar, tidak mengganggu alur pelayaran, faktor kenyamanan seperti dekat
dengan prasarana perhubungan darat, pelelangan ikan (sumber pakan), dan pemasok sarana.
Prasarana yang diperlukan adalah listrik, telepon, dan faktor hidrografi seperti selain harus
jernih, bebas dari bahan pencemaran dan bebas dari arus balik, serta perairannya harus
memiliki sifat fisik dan kimia tertentu (kadar garam, oksigen terlarut).
Pemijahan alami dilakukan dengan menjadikan tempat pemijahan seolah-olah menjadi
alami. Keuntungan pemijahan alami kualitas telur lebih baik, efisien, dan aman. Pemulihan
dan pematangan kembali dari induk bisa teratur tidak membutuhkan hormon serta hanya
telur dan sperma yang matang yang dikeluarkan.
Telur hasil pemijahan ditampung di akuarium dengan kepadatan optimum 1.000 – 2.000
butir/liter selama 2 – 4 jam. Telur akan menetas dalam kurun waktu 19 jam dan pada awal
penetasan diberikan aerasi dengan tekanan yang kecil agar larva kerapu yang baru menetas
9
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
tidak teraduk oleh arus yang ditimbulkan aerasi. Pemeliharaan larva dilakukan di bak semen.
Padat penebaran telur dalam bak 8 – 15 butir/liter.
Larva dipelihara di bak besar untuk menggurangi fluktuasi suhu, khususnya pada larva
yang masih berumur 0 – 10 hari. Pada saat larva berumur 8–10 hari, dilakukan penyiponan
pada media pemeliharaan. Di bak pemeliharaan diberikan aerasi dalam tekanan yang kecil agar
larva ikan tidak teraduk dan stres. Selama pemeliharaan, selain penyiponan juga dilakukan
pergantian air.
Umur 1 hari larva kerapu tikus diberikan makanan berupa fitoplankton Chlorella sp dengan
kepadatan 1 – 5 105 sel/ml. Pemberian pakan fitoplankton bertujuan untuk keseimbangan
kualitas air. Pada larva yang berumur 3 hari sampai 15 hari diberikan pakan rotifera dengan
kepadatan 5 -20 ekor/ml dan setelah benih berumur lebih dari 15 hari pemberian pakan,
seperti rotifera berkurang 3 – 5 ekor/ml sampai ikan berumur 25 – 30 hari.
Pada waktu larva berumur 12–20 hari diberikan pakan hidup berupa naupli artemia
dengan kepadatan 0,5 – 3 ekor/ml dan dapat ditambah dengan kopepoda untuk menambah
variasi dan kandungan nutrisi pakan sejak larva berumur 8–25 hari. Pakan hidup, baik rotifera
maupun artemia sebelum diberikan harus diperkaya terlebih dahulu dengan asam lemak
esensial tak jenuh (w3 - HUFA), seperti minyak cumi–cumi, minyak ikan hati atau produk
komersial yang lainya.
Pada benih yang berumur 25-35 hari, pakan yang diberikan di samping naupli artemia
juga diberikan artemia muda dengan kepadatan 0,5-1 ekor/ml. Benih ikan berumur 35-45
hari diberikan pakan artemia dewasa dengan udang jambret. Juvenil ikan kerapu tikus umur
45 hari dan seterusnya diberikan paka udang rebon segar dan daging ikan segar yang digiling
dengan frekuensi pemberian pakan 3-4 kali/hari.
10
4
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Kakap Merah
A.
B.
C.
Mengenal Ikan
Kakap Merah
Manfaat Ikan
Kakap Merah
Budidaya Ikan
Kakap Merah
Ikan Kakap Merah
Sumber: www.pewenvironment.org
I
kan kakap merah atau sering disebut red snapper merupakan salah satu jenis ikan air laut
yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kakap merah memiliki pangsa pasar yang
luas, namun produksinya kecil sehingga pemanfaatannya harus terus ditingkatkan untuk
mendukung ekspor maupun kebutuhan lokal.
Sayangnya, potensi ikan kakap merah jarang ditemukan dalam gerombolan besar dan
cenderung hidup soliter dengan lingkungan yang beragam. Mulai dari perairan dangkal, muara
sungai, hutan bakau, daerah pantai sampai daerah berkarang atau batu karang.
Ikan kakap merah banyak dijumpai di perairan Indonesia dan selama ini banyak didapatkan
hanya dari alam. Sebenarnya, selain melalui penangkapan, produksi kakap merah dapat juga
diperoleh melalui usaha budidaya. Namun, sampai saat ini ketersediaan benih di alam masih
bergantung pada faktor musiman.
A. Mengenal Ikan Kakap Merah
Ikan kakap merah (Lutjanus Argentimaculatus) memiliki tubuh yang memanjang dan melebar,
gepeng atau lonjong, dan kepala cembung atau sedikit cekung. Jenis ikan ini umumnya
bermulut lebar dan agak menjorok ke muka, sedangkan gigi konikel pada taring-taringnya
tersusun dalam satu atau dua baris dengan serangkaian gigi caninnya yang berada pada bagian
depan.
11
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Bagian bawah pra penutup insang ikan jenis ini bergerigi dengan ujung berbentuk
tonjolan yang tajam. Sirip punggung berjari-jari keras 11 dan lemah 14, sirip dubur berjari-jari
keras 3 lemah 8-9. Sirip punggung umumnya berkesinambungan dan berlekuk pada bagian
antara yang berduri keras dan bagian yang berduri lunak. Batas belakang ekornya agak cekung
dengan kedua ujung sedikit tumpul.
Warna ikan jenis ini sangat bervariasi, mulai dari yang kemerahan, kekuningan, kelabu,
hingga kecokelatan. Ada yang mempunyai garis-garis berwarna gelap dan terkadang dijumpai
adanya bercak kehitaman pada sisi tubuh sebelah atas tepat di bawah awal sirip punggung
berjari lunak.
Pada umumnya, ikan jenis ini berukuran panjang antara 25 – 50 cm, walaupun tidak
jarang mencapai 90 cm. Ikan jenis ini juga menerima berbagai informasi mengenai keadaan
sekelilingnya melalui beberapa inderanya, seperti melalui indera pengelihatan, pendengaran,
penciuman, peraba, dan sebagainya.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Kakap Merah
Ikan kakap merah (Lutjanus Argentimaculatus) umumnya menghuni daerah perairan karang
ke daerah pasang surut di muara. Bahkan, beberapa spesies cenderung menembus sampai ke
perairan tawar.
Jenis kakap merah berukuran besar umumnya membentuk gerombolan yang tidak begitu
besar dan berupaya ke dasar perairan yang lebih dalam. Adapun jenis yang berukuran kecil
seringkali dijumpai beragregasi di dekat permukaan perairan karang pada waktu siang hari.
Ikan-ikan berukuran kecil untuk beberapa jenis ikan kakap biasanya menempati daerah bakau
yang dangkal atau daerah-daerah yang ditumbuhi rumput laut.
2. Makanan Ikan Kakap Merah
Ikan kakap merah termasuk ikan karnivora. Ikan ini merupakan predator yang senantiasa aktif
mencari makan pada malam hari (nocturnal). Makanan ikan kakap merah berupa crustacea,
gastropoda, serta berbagai jenis plankton, namun makanan utamanya adalah urochordata.
Pada umumnya, kakap merah yang berukuran besar, baik panjang maupun tinggi tubuhnya, memangsa jenis-jenis ikan maupun invertebrata berukuran lebih kecil daripada ukuran
bukaan mulutnya yang berada di dekat permukaan di sekitar perairan karang.
3. Cara Reproduksi Ikan Kakap Merah
Ikan kakap merah melakukan reproduksi secara eksternal. Dalam hal ini, ikan jantan dan
betina akan saling mendekat satu sama lain. Kemudian, si betina akan mengeluarkan telur.
Selanjutnya, si jantan akan segera mengeluarkan spermanya. Lalu, sperma dan telur ini
bercampur di dalam air. Cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan
berkembang di luar tubuh ikan.
12
Budidaya Ikan Kakap Merah
Pola reproduksinya ikan kakap merah adalah gonokorisme, yaitu setelah terjadi diferensiasi
jenis kelamin, maka jenis seksnya akan berlangsung selama hidupnya, jantan sebagai jantan
dan betina sebagai betina. Jantan mengalami matang kelamin pada ukuran yang lebih kecil
dari betinanya. Kelompok ikan yang siap memijah, biasanya terdiri atas sepuluh ekor atau
lebih, akan muncul ke permukaan pada waktu senja atau malam hari pada bulan Agustus
dengan suhu air berkisar antara 22,2–25,2°C.
Ikan kakap jantan yang mengambil inisiatif berlangsungnya pemijahan yang diawali dengan
menyentuh dan menggesek-gesekkan tubuh mereka pada salah seekor betinanya. Setelah itu,
baru ikan-ikan lain ikut bergabung. Mereka berputar-putar membentuk spiral sambil melepas
gamet sedikit di bawah permukaan air.
B. Manfaat Ikan Kakap Merah
Kakap merah mengandung selenium sekitar setengah dari nilai kebutuhan harian yang
direkomendasikan. Selenium adalah mineral penting untuk mencegah terjadinya oksidasi
lemak, sedangkan fungsinya sebagai antioksidan sangat efektif apabila dikombinasikan dengan
vitamin E.
Kakap merah juga mengandung fosfor sekitar 20 persen dari nilai kebutuhan harian
yang direkomendasikan. Fosfor adalah nutrisi penting untuk berbagai fungsi, terutama
yang berkaitan dengan kesehatan tulang dan kepadatan tulang. 85 % dari fosfor ditemukan
dalam tulang ikan kakap tersebut. Fosfor ini juga berfungsi sebagai zat alkalinase tubuh yang
dibutuhkan dalam sistem tubuh apabila tubuh terlalu asam karena racun yang berlebihan.
Kakap merah juga mengandung protein sekitar 33 persen dari nilai kebutuhan harian
yang direkomendasikan. Protein diperlukan untuk produksi energi, hormon, enzim, jaringan
dan antibodi. Komponen protein adalah asam amino yang diperlukan untuk berbagai fungsi
tubuh. Seperti semua makanan dari sumber hewani, kakap merah mengandung protein
lengkap yang berarti semua asam amino esensial yang ada dalam makanan. Protein yang
komplit memberikan bahan dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi tubuh secara
optimal.
Kakap merah menyediakan hampir seluruh nilai kebutuhan harian yang direkomendasikan
vitamin D. Vitamin D penting untuk metabolisme kalsium yang membantu menjaga kesehatan
tulang.
C. Budidaya Ikan Kakap Merah
Benih kakap merah bisa diperoleh dari hatchery yang menyediakan benih kakap ini, atau bisa
diperoleh dengan cara penangkapan dari alam. Benih dari alam biasanya ketersediaannya
terbatas, ukurannya tidak seragam, dan hanya tersedia pada musim tertentu.
13
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Benih ikan yang sudah mencapai ukuran 50-70 gram/ekor dari hasil pendederan atau
hatchery. Selanjutnya dipelihara dalam keramba atau jaring apung. Penebaran benih ke
dalam karamba/jaring apung dilakukan pada sore hari dengan adaptasi terlebih dahulu. Padat
penebaran yang ditetapkan adalah 50 ekor/m3 volume air.
Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari dengan takaran pakan
8-10% botol total badan per hari. Jenis pakan yang diberikan adalah ikan rucah (trash fish).
Selama periode pemeliharan, yaitu 5-6 bulan, dilakukan pembersihan kotoran yang menempel
pada jaring, yang disebabkan oleh teritif, algae, kerang-kerangan, dan sebagainya.
Penempelan organisme sangat menggangu pertukaran air dan menyebabkan kurungan
bertambah berat. Pembersihan kotoran dilakukan secara periodik, paling sedikit 1 bulan
sekali. Penempelan oleh algae dapat ditanggulangi dengan memasukkan beberapa ekor ikan
herbivora (Siganus sp.) ke dalam kurungan agar dapat memakan algae tersebut.
Setiap hari dilakukan pengontrolan terhadap ikan peliharaan secara berkala, guna untuk
menghindari sifat kanibalisme atau kerusakan fisik pada ikan. Di samping itu, juga untuk
menghindari terjadinya pertumbuhan yang tidak seragam karena adanya persaingan dalam
mendapatkan makanan.
Lama pemeliharan mulai dari awal penebaran sampai mencapai ukuran ± 500 gram/ekor
diperlikan waktu 5-6 bulan. Dengan tingkat kelulusan hidup sebesar 90% akan didapat produksi
sebesar 2.250 kg/unit/periode budidaya. Pemanenan dilakukan dengan cara mengangkat
jaring keluar rakit, kemudian dilakukan penyerokan.
14
5
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Kakap Putih
A.
B.
C.
Mengenal Ikan
Kakap Putih
Manfaat Ikan
Kakap Putih
Budidaya Ikan
kakap Putih
Ikan Kakap Putih
Sumber: wikimedia.org
I
kan kakap putih (Lates Calcarifer, Bloch) atau lebih dikenal dengan nama seabass atau
baramundi merupakan jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis, baik untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi dalam negeri maupun ekspor.
A. Mengenal Ikan Kakap Putih
Pada beberapa daerah di Indonesia, ikan kakap putih dikenal dengan nama pelak, petakan,
cabek, cabik (Jawa Tengah dan Jawa Timur), dubit tekong (Madura), talungtar, pica-pica, kacakaca (Sulawesi).
Ikan jenis ini memiliki tubuh memanjang dan padat. Kepala menjorong, dengan profil
dorsal yang cekung menjadi cembung di depan sayap dorsal. Ikan jenis ini juga bermulut besar,
rahang atas panjang hingga mencapai belakang mata; gigi villiform, tidak dijumpai gigi canine.
Tulang keras pada tepi bawah dari preoperculum, operculum dengan tulang kecil, dan dengan
sirip bergerigi di atas garis lateral.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Kakap Putih
Habitat Ikan kakap putih ini hampir banyak dijumpai hidup di pantai atau laut (kedalaman 1
m smpai 10 m ) dan di muara. Selain itu, ikan ini dapat hidup di muara sungai, tambak, teluk
hutan mangrove (bakau) yang mempunyai air jernih dan air beriak-riak, pantai karang, perairan
laut dangkal sampai dalam, pelabuhan (kedalaman air kurang dari 8m), pantai berbatu, muara
sungai dengan kondisi khas tertentu.
15
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
2. Makanan Ikan Kakap Putih
Kakap putih ini merupakan predator karnivora, dominan memakan ikan yang lebih kecil, dan
kelompok udang-udangan.
3. Reproduksi Ikan kakap Putih
Kakap putih termasuk hermaphrodit (hidup dengan berganti kelamin pada masa dewasa).
Saat berusia di bawah 2 kg, kakap putih masih bisa sebagai jantan atau betina. Namun, saat
berusia di atas 2 kg, barulah kelamin kakap putih permanen menjadi jantan atau betina.
B. Manfaat Ikan Kakap Putih
Ikan kakap putih memiliki daging yang berwarna putih. Untuk itu, kakap putih mengandung
asam lemak tak jenuh omega-3 dan protein yang berisi asam amino taurin dan sepuluh jenis
asam amino esensial. Kulitnya mengandung vitamin A dan B2. Tulangnya mengandung mineral,
terutama kalsium dan fosfor. Isi perutnya mengandung vitamin dan mineral. Adapun kepala
dan mata mengandung polisakarida yang berperan dalam kelembutan kulit dan pembuluh
darah.
C. Budidaya Ikan kakap Putih
Secara umum, lokasi yang baik untuk kegiatan usaha budidya ikan di laut adalah daerah
perairan teluk, lagoon, dan perairan pantai yang terletak di antara dua buah pulau (selat).
Benih ikan yang sudah mencapai ukuran 50-70 gram/ekor dari hasil pendederan
selanjutnya dipelihara dalam keramba atau jaring apung. Penebaran benih dilakukan pada
kegiatan sore hari dengan adaptasi terlebih dahulu. Padat penebaran yang ditetapkan adalah
50 ekor/m3 volume air. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari
dengan takaran pakan 8-10% botol total badan per hari. Jenis pakan yang diberikan adalah
ikan rucah. Konversi pakan yang digunakan adalah 6:1 dalam arti untuk menghasilkan 1 kg
daging diperlukan pakan 6 kg.
Selama periode pemeliharan, yaitu 5-6 bulan, dilakukan pembersihan kotoran yang
menempel pada jaring yang disebabkan oleh teritif, algae, kerang-kerangan. Penempelan
organisme sangat menggangu pertukaran air dan menyebabkan kurungan bertambah berat.
Selain pengelolaan terhadap jaring, pengelolaan terhadap ikan peliharaan juga termasuk
kegiatan pemeliharaan yang harus dilakukan. Setiap hari dilakukan pengontrolan terhadap
ikan peliharaan secara berkala, guna untuk menghindari sifat kanibalisme atau kerusakan
fisik pada ikan. Di samping itu, juga untuk menghindari terjadinya pertumbuhan yang tidak
seragam karena adanya persaingan dalam mendapatkan makanan. Penggolongan ukuran
harus dilakukan apabila dari hasil pengontrolan terlihat ukuran ikan yang tidak seragam.
16
6
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Baronang
A.
B.
C.
Mengenal Ikan
Baronang
Manfaat Ikan
Baronang
Budidaya Ikan
Baronang
Ikan Baronang
Sumber: pustaka-pertanian.blogspot.com
I
kan baronang adalah salah satu jenis komoditas yang potensial untuk dikembangkan
mengingat rasanya yang lezat, sehingga harganya pun cukup mahal. Saat ini ikan baronang
sudah dapat dibudidayakan dengan bibit yang diambil dari alam dan dari tempat-tempat
pembibitan ikan baronang.
A. Mengenal Ikan Baronang
Ikan Baronang (Siganus Sp.) adalah ikan laut yang termasuk famili Siginidae. Ikan beronang
dikenal dengan nama kea-kea, biawas, samadar, atau rabbitfish. Panjang tubuh ikan baronang
dewasa mencapai 20-45 cm, tubuhnya membujur dan memipih lateral, dilindungi oleh sisiksisik yang kecil, dan mulut kecil posisinya terminal.
1. Habitat dan Cara Hidup Ikan Baronang
Habitat ikan beronang (Siganus Guttatus) sebagian besar hidup di pantai yang banyak ditumbuhi
tumbuhan air, seperti lamun. Namun, ikan jenis ini juga sering dijumpai hidup di daerah yang
memiliki hutan bakau serta kadang masuk ke muara sungai bersamaan dengan air pasang.
Hal ini karena ikan beronang tergolong sebagai ikan pemakan tumbuhan. Ikan beronang juga
sangat peka terhadap perubahan lingkungan, memiliki kebiasaan hidup bergerombol, dan
aktif pada siang hari (diurnal).
17
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
2. Reproduksi Ikan Baronang
Ikan baronang melakukan reproduksi secara eksternal. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina akan
saling mendekat satu sama lain. Kemudian, si betina akan mengeluarkan telur. Selanjutnya, si
jantan akan segera mengeluarkan spermanya. Lalu, sperma dan telur ini bercampur di dalam
air. Cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang di luar
tubuh ikan.
3. Makanan Ikan Baronang
Jenis ikan ini cenderung disebut pemakan tumbuhan (herbivora). Di alam, ikan ini memakan
tumbuhan air, seperti Enhalus Acoroides, Enteromorpha sp., Caulerpa sp., dan Hypnea sp. Di
dalam tangki, ikan tersebut tidak mau memakan Enhalus, Thallasia sp., dan Halophyla ovalis.
Namun, ikan jenis ini tanggap terhadap berbagai macam hijauan yang diberikan, seperti daun
singkong, hydrilla, rumput laut Gracillaria, Entromorpha Compressa, dan E. Intestinalis.
B. Manfaat Ikan Baronang
Seperti ikan laut lainnya, kandungan gizi ikan baronang cukup tinggi. Selain rasanya pun enak,
harga ikan baronang cukup tinggi. Apalagi untuk ikan baronang yang sedang bertelur, harganya
dapat berkali-kali lipat dari ikan baronang biasa. Konon ikan baronang dengan telur rasanya
lebih lezat. Baronang seperti ini banyak dicari restoran atau hotel berbintang.
C. Budidaya Ikan Baronang
Benih sebelum ditebarkan perlu diaklimasikan terlebih dulu, kemudian secara perlahan-lahan
ditebarkan ke dalam wadah budidaya. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau
sore hari.
Pakan yang digunakan pada budidaya ikan beronang adalah pellet kering sebanyak 2%
dari berat badan ikan setiap hari. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari, yaitu
pagi, siang, dan sore hari. Konversi pemberian pakan dengan menggunakan pellet biasanya 1 :
4 yang berarti untuk memperoleh berat ikan 1 kg dibutuhkan pellet sebanyak 4 kg.
Panen ikan beronang dilakukan setelah masa pemeliharaan 4 - 6 bulan setelah penebaran.
Panen dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu panen sebagian dan panen seluruhnya. Panen
sebagian dilakukan dengan cara memanen ikan yang telah berukuran tertentu bergantung
pada kebutuhan pasar dengan menggunakan serok atau alat angkap lainnya.
Panen seluruhnya dilakukan dengan cara memanen hasil budidaya, sekaligus dengan
cara menarik atau mengangkat sebagian jaring ke arah suatu sudut sehingga akan terkumpul
pada suatu tempat. Kemudian, diambil dengan menggunakan serok atau alat tangkap lainnya
dengan berhati-hati agar ikan tidak mengalami luka. Panen sebaiknya dilakukan pada saat
udara sejuk.
18
7
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Kuwe
A.
B.
C.
Mengenal Ikan
Kuwe
Manfaat Ikan
Kuwe
Budidaya Ikan
Kuwe
Ikan Kue
Sumber: www.diverosa.com
D
i Jepang, Cina, Hongkong, Singapura, dan Malaysia, ikan kuwe atau Caranx Melampygus
merupakan komoditas ekspor dan sangat digemari juga untuk kegiatan olah raga
memancing. Untuk itu, ikan kuwe merupakan salah satu komoditas perikanan laut yang yang
bernilai ekonomis. Ikan kuwe mempunyai prospek pengembangan budidaya yang cukup cerah
karena teknologi pembenihannya telah dikuasai.
A. Mengenal Ikan Kuwe
Tubuh kuwe berbentuk oval dan pipih. Warna tubuhnya bervariasi, yaitu biru bagian atas dan
perak hingga keputih-putihan di bagian bawah. Tubuh ditutupi sisik halus berbentuk cycloid.
Kuwe dapat berenang cepat dan memiliki laju pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan jenis ikan laut lainnya.
1. Habitat dan Cara Hidup Ikan Kuwe
Sebenarnya, ikan kuwe adalah ikan perairan berkarang dangkal dan berbatasan dengan laut
terbuka. Ikan kuwe atau yang lebih dikenal dengan nama blue fin treavllyu, termasuk ikan dasar
dari golongan predator. Habitat ikan kuwe kecil lebih senang berada di dekat karang. Adapun
ikan kuwe besar kebanyakan menyebar lebih jauh dan sering pula muncul ke permukaan.
19
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
2. Reproduksi Ikan Kuwe
Ikan kuwe termasuk ikan yang memiliki laju pertumbuhan yang tinggi dibandingkan dengan
jenis ikan laut lainnya dan memiliki kemampuan hidup dengan kepadatan yang tinggi.
3. Makanan Ikan Kuwe
Pakan utama ikan ini dapat berupa ikan rucah dan pakan dari jenis crustacea.
B. Manfaat Ikan Kuwe
Masyarakat mengenal ikan kue sebagai ikan hias dengan nama ikan pidana kuning atau golden
trevally. Daging ikan kuwe memiliki rasa yang enak. Hal ini pula yang menyebabkan peluang
yang mendukung keberhasilan membudidayakan ikan ini.
C. Budidaya Ikan Kuwe
Lokasi yang tepat untuk budidaya ikan kuwe adalah teluk yang terlindung dari ombak dan
badai dan memiliki pola pergantian massa air yang baik. Ikan kuwe mempunyai prospek yang
cukup baik untuk dibudidayakan dalam karamba jaring apung (KJA).
Salah satu keunggulan budidaya ikan dalam KJA adalah waktu panen dapat diatur
menyesuaikan harga ikan di pasar, sehingga akan diperoleh harga jual yang lebih tinggi.
Pembenihan secara massal di hatchery telah berhasil dilakukan di Gondol, Bali. Namun, hingga
kini sumber benih ikan kuwe di daerah terpencil masih dari alam. Benih dengan ukuran sekitar
20-25 g banyak tersebar pada perairan dangkal di sekitar daerah padang lamun. Benih tersebut
dapat ditangkap dengan penggunaan alat tangkap. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada
pagi atau sore hari. Benih dimasukkan ke dalam karamba secara perlahan-lahan.
Sebelum penebaran, kondisi kualitas air harus diperhatikan. Apabila kualitas air pengangkutan berbeda dengan kualitas air lokasi budi daya, perlu dilakukan adaptasi secara
perlahan-lahan, terutama terhadap salinitas dan suhu. Hingga saat ini pakan yang terbaik
untuk budi daya ikan kuwe masih berupa ikan rucah yang dipotong-potong sesuai dengan
ukuran bukaan mulutnya.
Pakan diberikan sebanyak 8-6 % bobot badan per hari pada pagi dan sore hari. Perubahan
jumlah pemberian pakan dilakukan setiap bulan setelah dilakukan pengukuran pertumbuhan.
Ikan kuwe dapat dipanen setelah pemeliharaan 5-6 bulan. Ikan kuwe dapat dipanen dengan
ukuran konsumsi (300-400 g).
20
8
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Clownfish
A.
B.
C.
Mengenal Ikan
Clownfish
Manfaat Ikan
Clownfish
Budidaya Ikan
Clownfish
Ikan Clownfish
Sumber: true-wildlife.blogspot.com
I
kan clownfish dikenal juga dengan sebutan ikan nemo. Nemo diambil dari nama ikan clownfish
dalam film “Finding Nemo”. Ikan ini memang salah satu ikan hias air laut yang cukup populer
untuk dipelihara di dalam akuarium. Selain mudah perawatannya, ikan ini memiliki warna dan
bentuk yang menarik, serta harganya yang terjangkau di setiap lapisan masyarakat.
A. Mengenal Ikan Clownfish
Ikan badut (amphiprion percula) memiliki warna kuning, jingga, kemerahan, atau kehitaman.
Spesies terbesar dapat tumbuh mencapai panjang 18 cm, sedangkan terkecil hanya mencapai
10 cm. Di jepang, ikan badut dikenal dengan nama kakure-kumanomi, di Rusia disebut
obyknovennaya rybka-kloun, dan di Denmark disebut klovnfisk.
1. Habitat dan cara Hidup Ikan Clownfish
Ikan badut merupakan ikan karang tropis yang hidup di perairan hangat pada daerah terumbu
dengan kedalaman kurang dari 50 meter dan berair jernih. Dengan daerah penyebaran
di Samudera Pasifik (Fiji), Laut Merah, Samudera Hindia (Indonesia, Malaysia, Thailand,
Maladewa, Burma), dan Great Barrier Reef Australia.
Ikan badut akan membela mati-matian anemon tempat mereka tinggal. Hal ini karena
ikan badut tidak pernah menyimpang lebih dari 30 cm dari inangnya seumur hidup mereka.
Anemon yang biasa menjadi inang clownfish di antaranya Bubble Tip Anemone (Entacmaea
quadricolor), Magnificent Sea Anemone (Heteractis Magnifica), Giant Carpet Anemone
21
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
(Stichodactyla Gigantea), Saddle Carpet Anemone (Stichodactyla Haddoni), Marten’s Carpet
Sea Anemone (Stichodactyla Mertensii), dan Sebae anemone (Heteractis Crispa).
2. Reproduksi Ikan Clownfish
Ikan badut hidup dalam kelompok kecil dalam satu anemon yang terdiri atas pasangan induk,
beberapa ikan jantan muda, dan beberapa anakan ikan yang juga berkelamin jantan. Ketika
betinanya mati, ikan jantan dominan akan berubah kelamin menjadi betina dan akan mencari
pasangan jantan. Strategi ini dikenal sebagai sequential hermaphroditism (perubahan kelamin
secara berurutan).
3. Makanan Ikan Clownfish
Ikan badut merupakan ikan omnivore (pemakan hewan dan tumbuhan). Jadi, selain invertebrata
kecil (crustacea dan parasit yang melekat pada tubuh anemon), alga juga diketahui memenuhi
20 – 25% kebutuhan nutrisinya.
B. Manfaat Ikan Clownfish
Ikan clownfish adalah ikan hias, tidak bisa dikonsumsi karena ukurannya yang kecil. Ikan
clownfish biasanya dipelihara di dalam akuarium. Salah satu manfaat memelihara ikan hias
adalah menenangkan pikiran setelah menjalani rutinitas kerja atau aktivitas yang menguras
tenaga serta pikiran. Biasanya, para pemelihara ikan hias merasakan ketenangan setelah
memandang kecantikan ikan-ikan itu.
C. Budidaya Ikan Clownfish
Sepasang induk clownfish dipelihara di dalam akuarium dengan volume 100 liter dan dilengkapi dengan seperangkat aerasi serta host (rumah lindung) dan diisi satu individu tanaman
anemone dari jenis radianthus sp.
Jenis pakan yang diberikan untuk Ikan badut adalah pellet, pakan hidup (artemia dewasa,
jentik nyamuk), dan pakan beku (cacing darah). Frekuensi pemberian pakan dilakukan 4x
sehari. Dua kali pellet dan 1 kali pakan hidup dan 1 kali pakan beku.
Pemijahan terjadi pada siang hari dilakukan secara alami. Umumnya, telur ditempelkan
pada substrat di dekat anemone. Pengelolaan kualitas air agar terjaga salinitas lingkungan
dilakukan beberapa tindakan, yaitu pemberian pakan yang tepat waktu dan tepat jumlah,
penyiponan minimal 2 kali sehari serta pergantian air sekitar 50% 1 kali sehari.
Larva ditempatkan pada bak fiber bentuk bulat, volume 500 liter yang sebelumnya sudah
disterilisasi dan dikultur kopepoda. Waktu penebaran larva sebaiknya antara pukul 08.0010.00 WIB dengan padat teber 2 ekor / liter. Jenis pakan yang diberikan berupa Branchionus,
kopepoda, naupli artemia, diaphanosoma, dan pellet. Waktu pemberian pakan larva dilakukan
dari pagi mulai pukul 07.30 hingga sore hari pukul 14.30. Pemberian pakan larva diberikan
secara tentatif, disesuaikan dengan keadaan.
22
9
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya
Bagian
Kuda Laut
A.
B.
C.
Mengenal
Kuda Laut
Manfaat
Kuda Laut
Budidaya
Kuda Laut
Kuda laut
Sumber: blogcampurku.blogspot.com
K
uda laut adalah salah satu komoditas perikanan laut bernilai ekonomi tinggi. Kuda laut tidak
hanya memiliki pasar di dalam negeri, tetapi juga pasar ekspor, di antaranya Singapura,
Hongkong, Taiwan, Amerika Serikat, dan Eropa. Negara-negara tersebut membutuhkan kuda
laut sebagai ikan hias dan dekorasi dalam jumlah besar. Dengan harga yang cukup tinggi, kuda
laut menjadi salah satu jenis ikan laut yang menguntungkan apabila diusahakan.
Sayangnya, produksi kuda laut masih bergantung pada hasil penangkapan di alam sehingga
produksinya fluktuatif bergantung pada musim, apalagi karena penangkapan yang intensif dan
destruktif menyebabkan terjadinya penurunan populasi di alam. Karena itu, untuk memenuhi
permintaan pasar yang cukup besar dan mencegah terjadinya tangkap lebih, upaya budidaya
mesti dilakukan. Budidaya kuda laut tergolong mudah dengan biaya yang murah sehingga
merupakan peluang usaha yang menguntungkan.
A. Mengenal Kuda Laut
Kuda laut termasuk dalam ordo Gasterosteiformes dan famili Sygnathidae. Tubuhnya
memanjang dan terbungkus deretan lingkaran tulang. Mulut kecil terletak pada ujung moncong
yang mirip dengan moncong kuda. Kuda laut memiliki satu sirip punggung, sirip dubur, dan
tidak memiliki sirip perut, maupun sirip ekor.
23
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Di beberapa daerah, kuda laut disebut ikan kuda, gajah menong, atau ikan tangkur.
Sementara dalam bahasa Inggris, kuda laut disebut seahorse atau oceanic seahorse.Kuda
laut jantan memiliki kantong pengeraman di bagian ekor. Jika kuda laut beristirahat, ekornya
dikaitkan pada ranting rumput laut atau akar bahar dengan cara melengkungkan ekor
tersebut. Kuda laut berwarna-warni: kuning, hijau, merah, dan hitam. Namun warna-warna
ini bisa berubah, bergantung pada sinar matahari yang diterimanya. Kuda laut juga memiliki
kemampuan mengubah warna-warna tersebut sesuai dengan lingkungannya untuk melindungi
diri dari predator.
1. Habitat dan Cara Hidup Kuda Laut
Habitat kuda laut adalah laut dangkal di sepanjang pantai. Perairan yang disukai adalah
yang mempunyai lamun, rumput laut, dan terumbu karang. Di daerah tersebut, kuda laut
bersembunyi dan menambatkan dirinya dengan menggunakan ekor prehensile.
Jika kuda laut melepaskan diri dari pegangannya, gerakannya lamban melayang-layang
dalam posisi vertikal, tenaga pendorongnya adalah lambaian sirip punggungnya yang kecil dan
lemah. Jika terbawa arus, kuda laut dapat hanyut dan menempuh jarak yang sangat jauh.
2. Reproduksi Kuda Laut
Kuda laut merupakan satu-satunya hewan di bumi ini, di mana jantannya yang “hamil”. Kuda
laut jantan mengerami dan “melahirkan” anak-anaknya. Oleh karena itu, pada kuda laut jantan
terdapat kantung pengeraman yang disebut brood pouch yang terdapat pada perutnya.
Kuda laut mencapai dewasa pada umur sekitar 7 bulan. Ketika menginjak dewasa, kuda
laut akan mencari pasangan untuk memijah. Pasangan kuda laut merupakan pasangan sehidup
semati. Kuda laut hanya kawin dengan pasangannya. Dengan demikian, kuda laut merupakan
biota yang setia pada pasangannya.
Ketika hendak melakukan perkawinan, kuda laut jantan akan melilitkan ekornya pada
betina sehingga terlihat jantan dan betina saling melilitkan ekornya. Selanjutnya, telur-telur
kuda laut betina dimasukkan ke dalam kantong pengeraman kuda laut jantan. Telur di dalam
kantong ini kemudian dibuahi oleh pejantan dan disimpan atau dierami di dalam kantong.
Begitu telur dibuahi, lapisan di dalam kantong berubah menjadi semacam spons yang dipenuhi
pembuluh darah untuk memberi makan telur-telunya. Setelah 10-15 hari kuda laut jantan pun
melahirkan anak-anak yang dieraminya tersebut.
3. Makanan Kuda Laut
Kuda laut adalah pemakan plankton dan binatang-binatang kecil, seperti udang, ikan-ikan
kecil, larva tiram, dan sebagainya yang hidup di antara rumput laut, lamun, dan karang. Kuda
laut akan menanti makanannya dengan sabar hingga makanannya datang sendiri mendekat
sampai ke kepalanya.
24
Budidaya Kuda Laut
B. Manfaat Kuda Laut
Kuda laut adalah salah satu komoditas perikanan laut yang bernilai ekonomi tinggi. Hewan ini
telah lama dikenal sebagai obat tradisional dan ikan hias. Sebagai ikan hias, kuda laut sering
dipajang di akuarium laut di rumah maupun akuarium laut ukuran besar untuk umum.
Kuda laut juga digunakan sebagai dekorasi atau hiasan di dalam rumah setelah dikeringkan.
Saat ini kuda laut juga menjadi bahan baku penting dalam produksi obat, terutama jamu.
Kuda laut dipercaya sebagai obat kuat bagi laki-laki. Karena itu, kuda laut sering digunakan
sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit kulit, peradangan, gangguan pencernaan,
pernafasan, jantung, dan sistem peredaran darah.
C. Budidaya Kuda Laut
Kuda laut mempunyai nilai pasaran, baik di dalam maupun di luar negeri karena memiliki nilai
ekonomis bagi masyarakat yang memanfaatkan sumberdaya hayati laut tersebut. Oleh karena
itu, sumberdaya kuda laut harus dikelola secara baik dan lestari.
Hal pertama yang dilakukan untuk budidaya kuda laut adalah pemeliharaan calon induk
guna mendapatkan induk matang gonad. Selanjutnya adalah kegiatan pemijahan, pemeliharaan
juwana dan penggelondongan atau pendederan serta pengadaan pakan alami.
Calon induk dapat diperoleh di tempat pembenihan atau hasil tangkapan dari alam.
Untuk induk yang diperoleh dari tangkapan alam, harus dikarantina dan diaklimatisasi terlebih
dahulu. Tujuannya untuk membebaskan organisme pathogen yang mungkin terbawa dari
alam agar tidak menyebar ke induk yang sudah ada di pembenihan. Di samping itu, kegiatan
aklimatisasi juga untuk menyesuaikan calon induk dengan lingkungan yang baru serta pakan
yang biasa digunakan di pembenihan.
Induk ditebar di bak pemijahan yang telah dilengkapi dengan tempat bertengger. Di
alam, kuda laut tidak hidup berkelompok. Oleh karena itu, agar tercipta kondisi alami di bak
pemeliharaan induk, padat tebar tidak terlalu tinggi. Perbandingan induk jantan dan betina
yang dipelihara, yaitu 3 : 2. Pemijahan kuda laut berlangsung secara monogami, yaitu seekor
kuda laut jantan hanya dapat menerima telur dari satu ekor betina dan tidak menerima telur
dari betina yang lain.
Penggelondongan adalah mengintensifkan pemeliharaan terhadap benih-benih kuda laut
sampai ke tahap pembesaran dengan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi dan kualitas
yang baik. Penggelondongan kuda laut dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode
pemeliharaan di bak, di keramba jaring apung atau di kurungan tancap. Benih yang digunakan
untuk penggelondongan dapat berasal dari hasil tangkapan di alam ataupun berasal dari hasil
pembenihan dengan ukuran 3 – 3,5 cm/ekor.
25
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Kegiatan selama pembesaran kuda laut tidak jauh berbeda dengan penggelodongan.
Pembesaran ini bertujuan untuk menghasilkan kuda laut yang berukuran lebih besar (di atas
10 cm) atau untuk memproduksi induk kuda laut. Kuda laut yang akan dibesarkan dapat
diperoleh dari alam maupun dari hasil penggelondongan. Kuda laut sebaiknya dipilih yang
sehat dan lengkap organ tubuhnya. Jika kuda laut yang akan dibesarkan warnanya berbeda,
kuda laut yang sama warnanya, seperti hitam disatukan dengan yang hitam. Hal ini sebab jika
ada kuda laut yang berwarna kuning dan disatukan dengan yang hitam, akan berubah menjadi
hitam.
Selama kegiatan pemeliharaan pembesaran kuda laut, tidak lagi diberikan berupa artemia
dewasa karena tidak diperlukan lagi. Cukup diberikan rebon segar atau jembret. Pakan berupa
rebon segar diberikan sebanyak 5-10% dari bobot tubuh per hari dengan frekuensi pemberian
2-3 kali.
Jika pakan rebon segar kurang tersedia, pakan alternatif lain yang bisa diberikan adalah
jentik-jentik nyamuk. Setelah tiga bulan pemeliharaan, kuda laut dapat mencapai ukuran
panjang di atas 10 cm. Selanjutnya, kuda laut dapat dipanen dan dipasarkan.
Agar kualitas air media tetap baik, maka perlu dilakukan penyiponan dan pergantian air
sekitar 200 % per hari dengan sistem air mengalir. Kuda laut membutuhkan air yang tenang
sehingga dapat bertengger, bergerak untuk menangkap makanan, maupun untuk melakukan
pemijahan. Oleh karena itu, aliran air dibuat pelan agar tidak mengganggu aktivitas. Pergantian
air secara total dilakukan jika media pemeliharaan terlihat sudah tidak layak atau terlihat
kotor.
26
10
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Bandeng
A.
B.
C.
Mengenal Ikan
Bandeng
Manfaat Ikan
Bandeng
Budidaya Ikan
Bandeng
Ikan Bandeng
Sumber: diverdave.smugmug.com
I
kan bandeng (Chanos chanos) atau milkfish adalah ikan yang sering dijumpai di Indonesia.
Ikan bandeng ini termasuk ikan yang sering dibudidayakan oleh orang Indonesia karena
rasanya yang gurih dan biaya yang relatif murah.
A. Mengenal Ikan Bandeng
Ikan bandeng mempunyai bentuk kepala mengecil dari badannya, serta matanya tertutup
oleh selaput lendir (adipose). Sisik ikan bandeng berwarna perak dan mengkilap. Pada bagian
punggungnya kehitaman atau hijau kekuningan atau kadang-kadang albino, dan bagian
perutnya berwarna perak serta mempunyai sisik lateral dari bagian depan sampai sirip ekor.
1. Habitat dan Cara Hidup Ikan Bandeng
Ikan bandeng hidup di perairan pantai, muara sungai, hamparan hutan bakau, lagoon, daerah
genangan pasang surut dan sungai. Ikan bandeng dewasa biasanya berada di perairan littoral.
Pada musim pemijahan, induk ikan bandeng sering dijumpai berkelompok pada jarak tidak
terlalu jauh dari pantai dengan karakteristik habitat perairan jernih, dasar perairan berpasir,
dan berkarang dengan kedalaman antara 10-30 m.
2. Makanan Ikan Bandeng
Bandeng termasuk herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan). Ikan ini memakan klekap,
yang tumbuh di pelataran kolam. Pakan bandeng terdiri atas plankton (Chlorophyceae dan
Diatomae), lumut dasar (Cyanophyceae), dan pucuk tanaman ganggang (nanas dan ruppia).
27
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
3. Reproduksi Ikan Bandeng
Seperti ikan pada umumnya, ikan bandeng bereproduksi secara eksternal. Pemijahan umumnya
pada malam hari. Induk jantan mengeluarkan sperma dan induk betina mengeluarkan telur
sehingga fertilisasi terjadi secara eksternal.
B. Manfaat Ikan Bandeng
Bandeng memiliki kandungan gizi per-100 gram daging ikan yang terdiri atas energi 129 kkal,
protein 20 gr, lemak 4.8 gr, kalsium 20 mg, fosfor 150 mg, besi 2 mg, vitamin A 150 SI serta
vitamin B1 0.05 mg. Bandeng juga mengandung asam lemak Omega 3 yang sangat berguna
mencegah terjadinya penggumpalan darah sehingga dapat mencegah serangan penyakit
jantung koroner. Selain itu, asam lemak Omega 3 juga bersifat hipokolesterolemik yang
dapat menurunkan kadar kolesterol darah serta mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan
berperan dalam pertumbuhan otak pada janin dan membantu pertumbuhan sistem saraf.
C. Budidaya Ikan Bandeng
Pada budidaya ikan bandeng dapat dilakukan dengan pemijahan alamai dan buatan. Untuk
pemijahan alami, pemijahan dilakukan di dalam bak induk dengan kedalaman 1,5-3,0 meter
berbentuk bulat dilengkapi aerasi kuat menggunakan “diffuser” sampai dasar bak serta ditutup
dengan jaring. Kepadatan tidak lebih dari satu induk per 2-4 m3 air.
Untuk pemijahan buatan, dilakukan melalui rangsangan hormonal. Hormon berbentuk
cair diberikan pada saat induk jantan dan betina sudah matang gonad, sedangkan hormon
berbentuk padat diberikan setiap bulan (implantasi). Induk bandeng akan memijah setelah
2-15 kali implantasi bergantung pada tingkat kematangan gonad.
Telur ikan bandeng yang dibuahi berwarna transparan, mengapung pada salinitas > 30 ppt,
sedangkan tidak dibuahi akan tenggelam dan berwarna putih keruh. Selama inkubasi, telur
harus diaerasi yang cukup hingga telur pada tingkat embrio. Sesaat sebelum telur dipindahkan,
aerasi dihentikan. Selanjutnya, telur yang mengapung dipindahkan secara hati-hati ke dalam
bak penetasan/perawatan larva. Kepadatan telur yang ideal dalam bak penetasan antara 2030 butir per liter.
Telur akan menetas menjadi larva. Untuk memelihara larva dilakukan di dalam media
air yang bebas dari pencemaran, suhu 27-310 C salinitas 30 ppt, pH 8, dan oksigen 5-7 ppm
diisikan ke dalam bak tidak kurang dari 100 cm yang sudah dipersiapkan dan dilengkapi sistem
aerasi dan batu aerasi dipasang dengan jarak antara 100 cm batu aerasi.
Nener yang tumbuh normal dan sehat umumnya berukuran panjang 12-16 mm dan berat
0,006-0,012 gram, dapat dipelihara sampai umur 25 hari saat penampakan morfologisnya
sudah menyamai bandeng dewasa.
28
11
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Tuna
A.
B.
C.
Mengenal Ikan
Tuna
Manfaat Ikan
Tuna
Budidaya Ikan
Tuna
Ikan tuna
Sumber: alcuinbramerton.blogspot.com
T
una merupakan ikan komersial dan komoditas perikanan tangkap yang penting. Kebanyakan
ikan jenis ini bertubuh besar. Ikan tuna adalah ikan yang memiliki nilai komersial tinggi,
seperti ikan madidihang, tuna mata besar, tuna-tuna sirip biru, tatihu, albakor, dan cakalang.
A. Mengenal Ikan Tuna
Ikan Tuna (Thunnus) termasuk dalam keluarga Scombroidae. Tubuh ikan jenis ini seperti cerutu
atau torpedo. Untuk itu, tuna sering pula disebut sebagai fusiform.
Tuna mempunyai dua sirip pungung. Sirip depan tuna biasanya pendek dan terpisah dari
sirip belakang. Tuna mempunyai jari-jari sirip tambahan (finlet) di belakang sirip punggung
dan sirip dubur, sirip dada terletak agak ke atas, sirip perut kecil, dan sirip ekor bercagak agak
ke dalam dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung hipural.
Tubuh ikan tuna tertutup oleh sisik-sisik kecil, berwarna biru tua, dan agak gelap pada
bagian atas tubuhnya, serta sebagian besar memiliki sirip tambahan yang berwarna kuning
cerah dengan pinggiran berwarna gelap. Daging tuna berwarna merah muda sampai merah
tua. Hal ini karena otot tuna lebih banyak mengandung myoglobin daripada ikan lainnya.
1. Habitat dan Cara Hidup Ikan Tuna
Ikan tuna ditemukan di seluruh lautan di dunia, kecuali di daerah kutub. Habitat ikan tuna
berada di lapisan atas dan tengah dari laut sampai kedalaman 1600 kaki atau lebih 500 m.
29
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Untuk jenis tuna sirip biru dapat meningkatkan temperatur tubuhnya lebih tinggi daripada
suhu air, sebagai akibat aktivitas otot-otot tubuhnya. Kondisi ini memungkinkan ikan tuna sirip
biru dapat bertahan hidup di perairan bersuhu dingin dan mampu mendiami habitat yang
lebih luas di laut daripada jenis ikan lainnya.
2. Makanan Ikan Tuna
Ikan tuna merupakan ikan karnivora dan menempati tempat teratas dalam rantai makanan di
laut. Ikan tuna memakan kelompok ikan kecil lain, cumi, krustacea, dan planktonik. Ikan tuna
menggunakan gerakan yang hebat dalam kolom air untuk menangkap makanannya. Pergerakan
ikan tuna naik dan turun di kolam air juga sesuai dengan ketersediaan makanan. Sepanjang
hari ikan tuna cenderung menyelam ke bawah laut dan malam hari naik ke permukaan laut
untuk makan, serta ke tengah laut untuk menghindari kompetisi makanan. Pada ikan tuna
mata besar kebiasaan makannya adalah oportunistik dalam semua tahap hidupnya selama
siang dan malam dengan dengan mangsanya krustacea, cephalopod, dan ikan.
3. Reproduksi Ikan Tuna
Tuna seperti semua scombrid lainnya adalah heteroseksual, yaitu jenis kelaminnya terpisah
(jantan dan betina), dan tidak ada ciri morfologis eksternal untuk melihat perbedaan kelamin.
Ikan jantan diidentifikasi oleh keberadaan testes dan ikan betina oleh keberadaan ovary dalam
gonad. Fertilisasi telur eksternal dan mengambil tempat di air setelah dilepaskan oleh ikan
betina.
B. Manfaat Ikan Tuna
Tuna mempunyai nilai gizi yang sangat luar biasa. Kadar protein pada ikan tuna hampir dua
kali kadar protein pada telur. Sebagai salah satu komoditas laut, ikan tuna juga kaya akan
asam lemak omega-3, kandungannya 28 kali lebih banyak daripada ikan air tawar. Omega-3
dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan menghambat proses terjadinya penyumbatan
pembuluh darah. Asam lemak omega-3 juga mempunyai peran penting untuk proses tumbuh
kembang sel-sel saraf, termasuk sel otak sehingga dapat meningkatkan kecerdasan, terutama
pada anak-anak yang sedang mengalami proses tumbuh kembang.
Ikan tuna juga kaya berbagai mineral penting yang esensial bagi tubuh. Kandungan iodium
pada ikan tuna mencapai 28 kali kandungan iodium pada ikan air tawar. Iodium sangat berperan
penting untuk mencegah penyakit gondok dan meningkatkan kecerdasan anak. Selain itu, ikan
tuna juga kaya akan selenium. Konsumsi 100 gram ikan tuna cukup untuk memenuhi 52,9
persen kebutuhan tubuh akan selenium. Selenium mempunyai peran penting di dalam tubuh,
yaitu mengaktifkan enzim antioksidan glutathione peroxidase. Enzim ini dapat melindungi
tubuh dari serangan radikal bebas penyebab berbagai jenis kanker.
30
Budidaya Ikan Tuna
Kandungan vitamin pada ikan tuna, terutama jenis sirip biru sangat tinggi, yaitu mencapai
2,183 IU. Konsumsi 100 gram ikan tuna sirip biru cukup untuk memenuhi 43,6 persen
kebutuhan tubuh akan vitamin A setiap hari. Vitamin A sangat baik untuk pemeliharaan sel
epitel, peningkatan imunitas tubuh, pertumbuhan, penglihatan, dan reproduksi. Ikan tuna
juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin B6 dan asam folat.
Ikan tuna dapat mencegah stroke dan obesitas, mencegah kanker, meningkatkan
fungsi kognitif otak, meningkatkan respons hormon insulin, membantu proses detoksifikasi,
membantu menurunkan berat badan, dan membantu meringankan gejala rematik dan kondisi
peradangan kronis.
C. Budidaya Ikan Tuna
Sumberdaya ikan tuna merupakan salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia di bidang
perikanan laut. Ekspor produk ikan tuna dari provinsi Bali pada bulan Januari–Oktober tahun
2013 meliputi tuna segar, tuna loin segar, tuna beku, tuna steak beku, tuna loin beku, tuna
meat beku, dan tuna filet beku. Dari tujuh jenis produk ini yang dominan adalah tuna segar
dan tuna steak beku.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan pembudidayaan agar populasi ikan tuna di lautan tidak
punah oleh eksploitasi untuk konsumsi. Kondisi perairan yang cocok untuk budidaya tuna di
antaranya adalah suhu perairan berkisar 15 -28°C. Perairan budidaya tidak tercemari oleh
buangan lumpur sungai, aliran arus laut yang cukup, tingkat penetrasi cahaya yang cukup
besar dan tingkat oksigen terlarut yang tinggi. Bentuk jaring apung harus diubah dari kubus
dan segiempat ke bentuk lingkaran untuk menyesuaikan dengan tipe berenang tuna. Satu
set jaring apung berukuran panjang 120 m, lebar 50 meter, dan kedalaman 30 m untuk jaring
apung induk yang dipelihara di laut.
Calon induk dipelihara sejak masih benih yang berasal dari hasil tangkapan trap net atau
trolling net. Benih-benih ini dipelihara sampai matang gonad. Pemilihan calon induk yang
berasal dari benih dan bukan dari induk laut yang disebabkan induk-induk yang berasal dari
hasil tangkapan yang umumnya mati dalam perjalanan atau minimal terluka saat ditangkap.
Calon-calon induk ini diberi pakan ikan segar dan ikan es seperti teri, mackerel, horse mackerel,
dan cumi-cumi, bergantung pada pertumbuhanya.
Adalah hal yang sulit untuk memelihara induk tuna dalam kolam beton sebagaimana
induk-induk ikan lainnya karena ukuran tubuhnya yang besar. Oleh karena itu, tidak mudah
pula untuk dilakukan pemijahan buatan menggunakan manipulasi lingkungan atau pemberian
hormon. Pemijahan yang dilakukan sekarang sebatas mengikuti kondisi pemijahannya di
alam.
Ikan yang memijah berumur 5 tahun yang dipelihara pada jaring apung berdiameter 30
m dan kedalaman 7 meter pada suhu 21.8 - 25.6°C. Sebelum memijah, terlihat 1-2 ekor induk
jantan mengubah warnanya menjadi hitam saat seekor induk betina menunjukkan rangsangan
31
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
untuk memijah di Amami. Perubahan warna induk jantan dari biru ke hitam erat kaitannya
dengan rangsangan hormonal induk betina sesaat sebelum melepaskan telurnya.
Telur ikan tuna menetas setelah 32 jam pada suhu 24oC selama setengah jam. Larva
dipelihara pada suhu 24.6°C-27.8°C dan diberi pakan rotifera, artemia, dan larva ikan hidup.
Pada hari ke-20 setelah menetas, terjadi kematian yang tinggi akibat kanibalisme.
Selanjutnya, akibat lain dari tingginya tingkat kematian adalah saat pemindahan larva ke jaring
apung. Larva yang sudah berumur 5 hari kemudian dipindahkan ke jaring apung yang sudah
disiapkan. Larva yang kemudian tumbuh menjadi anak tuna dibesarkan (digemukkan) sampai
mencapai ukuran komsumsi.
Anak ikan tuna yang dibesarkan (digemukkan) diberi pakan 2 kali sehari dengan menu
ikan sarden atau ikan mackerel. Namun, saat ini sudah dikembangkan pembuatan dan
pemberian makanan buatan (pellet) yang lebih tinggi tingkat efisiensi konsumsi pakannya dan
dapat menghemat biaya. Ikan tuna yang dipelihara dan sudah mencapai ukuran komsumsi
dipanen pada umur 1-2 tahun. Proses pemanenan dilakukan dengan menggunakan jaring,
kemudian digiring ke pinggir jaring apung tempat budidaya, lalu diangkut ke atas kapal yang
telah disediakan.
32
12
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Bawal Bintang
A.
B.
C.
Mengenal Ikan
Bawal Bintang
Manfaat Ikan
Bawal Bintang
Budidaya Ikan
Bawal Bintang
Ikan Bawal Bintang
Sumber: flickriver.com
T
eknologi budidaya laut juga berkembang seiring dengan banyaknya komoditas perikanan
budidaya laut yang dapat dibudidayakan dan banyaknya permintaan dari pasar. Salah satu
komoditas perikanan budidaya laut yang mulai berkembang dan sangat berprospek untuk
dikembangkan adalah ikan bawal bintang.
A. Mengenal Ikan Bawal Bintang
Bawal bintang memiliki nama ilmiah Trachinotus blochii dan dalam bahasa Inggris disebut
silver pompano. Bawal bintang merupakan ikan pemakan segala dan ikan perenang cepat.
Bawal bintang mempunyai bentuk tubuh gepeng agak membulat, ekor bercagak, dan
warna perak keabu-abuan. Sisik Bawal bintang bertipe ctenoid (sisir) yang halus. Ikan dewasa
(matang gonad) berukuran lebih dari 1 kg dengan panjang lebih dari 25 cm. Ukuran dewasa
biasanya berumur sekitar 3 tahun. Daging ikan ini tebal, memiliki rasa yang gurih, kandungan
gizi yang luar biasa dan sedikit duri.
1. Habitat dan Cara Hidup Ikan Bawal Bintang
Ikan bawal bintang biasanya ditemukan dalam kelompok 3-100 ikan di air dangkal di sepanjang garis pantai ketika mereka berburu untuk makanan selama migrasi. Ikan bawal
bintang dapat mentolerir berbagai variasi suhu habitatnya, yaitu suhu 16,8°C -32,2°C dan
salinitas 22,5 sampai 44,5 ppt. Bahkan, saat dewasa ikan ini dapat hidup dengan suhu rendah
yaitu 17,7 °C.
33
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
2. Makanan Ikan Bawal Bintang
Bawal bintang termasuk golongan karnivora yang makanannya adalah udang-udangan, cumi,
dan ikan-ikan kecil. Makanan favorit ikan ini adalah kepiting sehingga mereka sering disebut
crabeaters.
3. Reproduksi Ikan Bawal Bintang
Ikan bawal bintang memperbanyak diri dengan bertelur. Betina dan jantan merupakan individu
terpisah. Reproduksi ikan diawali dengan bercampurnya spermatozoid dari ikan jantan dengan
telur (ovum) dari ikan betina sehingga menghasilkan telur yang dibuahi. Selanjutnya, telur
ini akan mengalami pembelahan sel berulang-ulang, berkembang, dan akhirnya membentuk
individu baru.
B. Manfaat Ikan Bawal Bintang
Ikan bawal bintang dapat dibuat menjadi berbagai masakan yang menggiurkan karena
dagingnya sangat tebal, gurih, dan memiliki sedikit duri. Selain lezat, ikan ini memiliki
kandungan gizi yang tinggi. Bahkan, ikan bawal bintang tidak memiliki kolesterol atau lemak
jahat bagi tubuh yang biasanya terdapat pada daging hewan ternak.
C. Budidaya Ikan Bawal Bintang
Bawal bintang adalah komoditas perikanan laut yang dapat dijadikan alternatif usaha perikanan
budidaya laut. Pasar bawal bintang terdapat di dalam dan luar negeri. Harga ikan satu ini
tergolong mahal. Beberapa laman bahkan mengatakan, bahwa harga ikan bawal bintang
jauh lebih mahal dibandingkan dengan ikan gurame dan ikan kerapu yang selama ini dikenal
sebagai ikan dengan ekonomis tinggi.
Permintaan pasar akan stok ikan bawal setiap hari semakin meningkat seiring dengan
semakin banyaknya penggemar ikan ini. Hal ini dapat dilihat dari sajian rumah makan yang
banyak menyajikan ikan bawal sebagai menunya. Pangsa pasar ikan bawal bintang di luar
negeri, terutama terdapat di negara Jepang, Hongkong, Taiwan, China, dan Kanada. Kelima
penduduk negara ini merupakan konsumen utama dan sangat menyukai ikan bawal bintang.
Pertumbuhannya relatif cepat dengan ukuran panjang 2,5-3,0 cm. Setelah dipelihara di
dalam tangki dan KJA selama 7,5-9,0 bulan, ikan ini mencapai bobot 350-500 gram. Sementara
pemeliharaan selama 16 -20 bulan mencapai bobot 1.200–1.850 gram dapat digunakan
sebagai calon induk.
Adaptasi ikan bawal terhadap pakan yang diberikan terbilang mudah. Pakan dapat diberikan
berupa pelet ataupun ikan rucah. Untuk ikan yang masih berupa bibit, dapat diberikan pakan
dengan frekuensi 4-5 kali sehari. Pemberian pakan pada benih ikan bawal bintang yang telah
34
Budidaya Ikan Bawal Bintang
dilepas ke dalam petakan dilakukan dengan frekuensi 4 kali sehari, sedangkan untuk ikan yang
sudah besar diberi pakan sebanyak dua kali dalam sehari.
Sementara untuk pakan induk harus diperhatikan kualitas dan kuantitas pakan. Kualitas
pakan dipenuhi dengan pemberian ikan rucah segar, pellet, pencampuran vitamin dan
multivitamin. Untuk kuantitas pakan yang baik diberikan 3-5% dari berat total induk yang
akan dipijahkan. Dengan pemberian pakan yang tepat dapat meningkatkan efisiensi dalam
pemeliharaan ikan bawal jenis silver pompano ini.
Ikan bawal bintang termasuk komoditas perikanan yang tahan terhadap penyakit.
Walaupun begitu, tetap saja perlu diperhatikan terhadap kualitas lingkungan pemeliharaan
budidaya ikan bawal. Ikan bawal bintang termasuk kategori komoditas perikanan yang tidak
bersifat predator. Oleh karena itu, ikan ini tidak bersifat kanibalisme, yaitu memakan sesama.
Dengan tidak adanya sifat ini, maka proses budidaya ikan bawal bintang akan lebih mudah
karena kontrol pertumbuhan ikan tidak serumit ikan dengan sifat predator.
Padat tebar ikan bawal bintang dalam proses pembudidayaan ikan cukup tinggi, yakni
antara 150–200 ekor per petak dengan ukuran petak 3 x 3 x 3. Dengan kepadatan tebar yang
cukup tinggi ini tentu menguntungkan karena hasil panen yang didapat jadi lebih banyak.
Pemilahan ukuran perlu dilakukan, walaupun ikan ini tidak bersifat kanibalisme. Hal ini
berguna untuk menghindari variasi ukuran yang menyebabkan ikan yang kecil akan kalah
bersaing makanan dengan ikan yang besar, sehingga pertumbuhanya terganggu. Oleh karena
itu, dilakukan pemilahan atau penyeragaman ukuran. Dengan demikian, pada satu jaring hanya
dipelihara ikan yang satu ukuran. Penyeragaman ukuran pada awal pemeliharaan dilakukan
minimal dua minggu sekali dan selanjutnya dapat dilakukan setiap satu bulan.
Tingkat kehidupan ikan bawal bintang yang dibudidayakan di karamba jaring apung cukup
tinggi. Pada awalnya benih ikan bawal bintang didapat dari alam. Seiring dengan semakin
menipis ketersediaan benih di alam maka keberlangsungan sempat menemui kendala. Namun,
saat ini benih dapat diusahakan secara budidaya.
Teknologi budidaya ikan bawal bintang, saat ini telah dikuasai. Proses budidaya ikan
bawal dimulai dari pemilihan telur agar memperoleh benih yang berkualitas. Telur yang telah
dipanen diseleksi antara yang dibuahi dan yang tidak dibuahi. Untuk menjaga dari penyakit
(agar steril) dilakukan perendaman dengan acriflavin. Bak pemeliharaan larva adalah fiber
glass bulat dilengkapi dengan sistem sirkulasi air dan oksigen.
Kepadatan telur adalah 50 butir/liter. Setelah itu, secara periodik dilakukan penjarangan
pada D3O sebanyak 10 ekor/liter. Pakan yang diberikan pada tahap awal (D2-D12) adalah algae
(Chlorella/Tetracelmis) dan Rotifera (Brachionus sp.). Copepoda dan Naupli Artemia adalah
pakan alami yang diberikan setelah larva berumur 12 hari s.d. umur 30 hari. Untuk menjaga
kondisi larva tetap stabil, pengelolaan media pemeliharaan dilakukan dengan pergantian air
sebanyak 10-20% per hari.
35
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Setelah umur 30 hari dilakukan pendederan terhadap benih yang telah dihasilkan. Bak
yang digunakan adalah fiber glass dengan dilengkapi sistem aerasi dan air mengalir selama
24 jam. Pakan yang digunakan adalah kombinasi ikan cincangan, biomassa artemia dewasa,
dan pellet sebanyak tiga kali sehari (pagi, siang, dan sore). Guna meningkatkan tingkat
kelangsungan hidup dan percepatan pertumbuhan diberikan multivitamin. Adapun untuk
mengontrol kualitas air supaya tetap baik, setiap hari dilakukan penyiponan dasar bak.
Benih siap tebar berukuran 3 inchi yang dicapai setelah pendederan selama 2 bulan
dipelihara di keramba jaring apung untuk dibesarkan. Penebaran benih sebaiknya dilakukan
pada pagi atau sore hari. Setelah suhu dan salinitas hampir sama, maka benih dapat ditebarkan.
Apabila kepadatan terlalu tinggi, pertumbuhannya lambat akibat adanya persaingan ruang,
oksigen, dan pakan.
Jadi, budidaya ikan bawal bintang adalah sebuah alternatif usaha perikanan budidaya
yang cukup menggiurkan untuk dilaksanakan. Dengan harga yang cukup mahal, penghasilan
yang didapat cukup menjanjikan dengan keuntungan mencapai puluhan juta rupiah. Apalagi
keuntungan yang besar ini dengan masa pemeliharaan yang tidak terlalu lama.
36
13
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Cobia
A.
B.
C.
Mengenal Ikan
Cobia
Manfaat Ikan
Cobia
Budidaya Ikan
Cobia
Ikan Cobia
Sumber: barresfotonatura.com
I
kan cobia (Rachycentron Canadum) dapat dijadikan spesies kandidat dalam aquaculture
karena pertumbuhannya relatif cepat, relatif tahan terhadap serangan penyakit, dan
memiliki kualitas daging yang bagus. Selain hal tersebut, ikan cobia merupakan ikan yang
mempunyai nilai ekonomis. Daging cobia dipasarkan dalam bentuk beku, cocok untuk diasap,
atau bahan pembuatan sashimi. Pasar Asia selain tertarik pada dagingnya, juga tertarik pada
gonad, stomach, dan kepala untuk dimasak menjadi sup.
A. Mengenal Ikan Cobia
Ikan cobia atau disebut juga ikan gabus laut, cobias, sergeantfishes, atau black kingfishes
termasuk ke dalam species Rachycentron Canadum. Sisik ikan ini berukuran kecil dan terbenam
dalam kulit yang tebal. Sirip punggung ikan panjang dengan duri, sedangkan di depan sirip
punggungnya terdapat 6-9 duri keras pendek yang terpisah satu dengan lainnya. Sirip dubur
ikan ini cukup panjang dengan duri dan berjari-jari.
1. Habitat dan Cara Hidup Ikan Cobia
Ikan cobia biasanya ditemukan dalam kelompok 3-100 ikan di air dangkal di sepanjang garis
pantai ketika mereka berburu untuk makanan selama migrasi. Ikan cobia dapat mentolerir
berbagai variasi suhu habitatnya, yaitu suhu 16,8-32,2 °C dan salinitas 22,5 sampai 44,5 ppt.
Saat dewasa, ikan ini dapat hidup dengan suhu rendah, yaitu 17,7 °C.
37
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
2. Makanan Ikan Cobia
Cobia termasuk golongan karnivora yang makanannya adalah udang-udangan, cumi, dan ikanikan kecil. Makanan favorit ikan cobia adalah kepiting, sehingga mereka disebut crabeaters.
3. Reproduksi Ikan Cobia
Ikan cobia memperbanyak diri secara seksual dengan bertelur. Betina dan jantan merupakan
individu terpisah. Reproduksi ikan diawali dengan bercampurnya spermatozoid dari ikan
jantan dengan telur (ovum) dari ikan betina, sehingga menghasilkan telur yang dibuahi.
Selanjutnya, telur ini akan mengalami pembelahan sel berulang-ulang, berkembang, dan
akhirnya membentuk individu baru.
B. Manfaat Ikan Cobia
Bagian daging dari cobia memiliki kualitas yang berbeda dengan yang lain, terutama dilihat
dari kandungan lemak dan kadar airnya, sehingga ikan ini sering dimanfaatkan untuk dijadikan
sashimi, dikukus, digoreng, dipanggang, dan direbus untuk sup.
C. Budidaya Ikan Cobia
Lokasi yang cocok untuk budi daya ikan cobia, di antaranya perairan selat kecil atau teluk yang
terlindung dari ombak dan badai. Selain itu, pola pergantian massa airnya baik, bebas dari
pencemaran, mudah memperoleh benih dan pakan, serta mudah terjangkau.
Penempatan karamba biasanya menggunakan rakit yang kerangkanya terbuat dari kayu
yang keras dan tahan terhadap pengaruh hujan, terik matahari, dan air. Kayu ulin atau kayu
bayam berukuran 5 cm x 7 cm x 6 m atau 5 cm x 10 xcm 6 m dapat digunakan sebagai bahan
rakit. Rakit biasanya menggunakan drum plastik berukuran 200 liter yang dilengkapi jangkar
berikut talinya. Karamba jaring berukuran 2 m X 2 m X 2 m digunakan untuk benih berukuran
25 g. Sementara itu, ukuran 3 m x 3 m x 2 m untuk ikan yang bobotnya 1 kg.
Benih sudah bisa disediakan, khususnya pada Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut
Gondol-Bali. Padat tebar pada karamba jaring berukuran 2 M X 2 M X 2 m sekitar 800 ekor
dengan ukuran benih 25 g. Setelah ukuran ikan mencapai 1 kg, ikan dipindahkan pada jaring
yang berukuran 3 m x 3 m x 2 m dengan kepadatan < 10 ekor/m3.
Pemberian pakan bisa dengan ikan rucah maupun pakan buatan (pellet). Cobia dapat
dipanen jika telah mencapai ukuran 25-30 cm dari ukuran tebar berumur D1 dengan masa
pemeliharaan 80—100 hari. Sistem panen dilakukan secara total. Adapun cara panennya
seperti panen ikan umumnya di kolam jari apung (KJA).
38
14
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya
Bagian
Cumi-cumi
A.
B.
C.
Mengenal
Cumi-cumi
Manfaat
Cumi-cumi
Budidaya
Cumi-cumi
Cumi-cumi
Sumber: www.zonaikan.com
C
umi-cumi merupakan salah satu bahan sea food favorit. Pasar lokal maupun internasional
memiliki permintaan yang cukup tinggi pada komoditas laut ini. Awalnya, cumi-cumi
adalah hewan yang mudah ditangkap di lautan lepas, karena cumi-cumi bereproduksi tidak
mengenal musim.
Namun, seiring dengan eksploitasi yang besar-besaran, rusaknya terumbu karang tempat
cumi-cumi bertelur dan mencari makan, serta tingginya kadar polutan di laut menyebabkan
populasi cumi-cumi menurun drastis. Untuk itu, perlu diadakan teknik budidaya yang dapat
memenuhi permintaan pasar akan kebutuhan konsumsi cumi-cumi.
A. Mengenal Cumi-cumi
Cumi-cumi termasuk hewan tak bertulang belakang (invertebrata) dan kelompok hewan
cephalopoda besar atau jenis moluska yang hidup di laut, memiliki tubuh yang berbentuk
pipa, kepala yang berkembang sempurna, dan 10 tentakel yang panjang yang bermangkuk
penghisap. Tentakel-tentakel ini berguna untuk menjerat mangsanya, kemudian disobek
menggunakan rahangnya yang kuat, mirip dengan paruh binatang.
Cumi-cumi menghisap air melalui rongga pusat tubuhnya, rongga mantel, dan memaksanya
keluar melalui suatu pembuluh yang lentur yang disebut dengan sifon. Sifon terletak tepat di
belakang tangan. Oleh karena pancaran air yang mendorong, cumi-cumi berenang mundur.
39
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Sirip cumi-cumi merupakan dua perluasan mantel, seperti cuping yang digunakan sebagai
kemudi pergerakannya. Matanya tidak memiliki kelopak mata, namun tampak seperti mata
manusia. Seekor sumi-cumi dapat menghindar dari pemangsanya dengan gerak sangat cepat
karena pengerutan otot yang cepat ini.
Ketika kecepatannya saja tidak cukup untuk melindungi dirinya, mereka menyemprotkan
tinta pekat dan berwarna gelap yang diolah di dalam tubuhnya. Tinta ini mengejutkan
pemangsa beberapa detik yang biasanya cukup bagi cumi-cumi untuk melarikan diri. Selain
itu, banyak cumi-cumi yang dapat mengubah warna tubuhnya dari cokelat menjadi ungu,
merah, atau kuning sebagai kamuflase agar terhindar dari ancaman para pemangsanya.
1. Habitat dan Cara Hidup Cumi-cumi
Hampir seluruh laut di bumi ini terdapat aneka spesies cumi-cumi. Hewan bertentakel ini
memang memiliki sifat yang mudah beradaptasi dengan berbagai jenis perairan laut. Cumicumi lebih senang berada di permukaan laut.
2. Makanan Cumi-cumi
Cumi-cumi adalah karnivora dan hidup sebagai pemangsa ikan, kepiting, atau binatang laut
lainnya yang lebih kecil dari ukuran tubuhnya. Cumi-cumi sangat terbantu selama berburu
dengan adanya alat peraba (tentakel) pada mulutnya. Tentakel yang seperti cambuk ini
biasanya tetap tergulung dalam kantung yang terletak di bawah lengan-lengannya.
Ketika menemukan mangsa, cumi-cumi menjulurkan tentakel untuk menyergapnya.
Makhluk ini bergantung pada lengan-lengannya (keseluruhan berjumlah delapan) yang telah
dirancang dengan tepat. Cumi-cumi mampu dengan mudah mencabik-cabik seekor kepiting
menjadi serpihan kecil dengan menggunakan paruhnya. Cumi-cumi menggunakan paruhnya
dengan begitu terampil, sehingga mampu dengan baik melubangi kulit cangkang kepiting dan
mengeluarkan dagingnya dengan lidah.
3. Reproduksi Cumi-cumi
Cumi-cumi berproduksi secara seksual. Cumi-cumi betina mengeluarkan banyak benang telur
ke dalam air. Cumi-cumi jantan mengeluarkan sperma. Beberapa spesies telah dikembangkan
untuk menaruh sperma di atau dalam cumi-cumi betina. Hal ini selalu menjadi misteri ilmu
pengetahuan, bagaimana telur-telur cumi-cumi didapat terbuahi.
Terdapat pula rancangan sempurna pada sistem perkembangbiakan cumi-cumi. Telurnya
memiliki permukaan lengket yang memungkinkannya menempel pada rongga-rongga di
kedalaman lautan. Janin ini memakan sari makanan yang telah tersedia dalam telur hingga
siap menetas. Janin ini memecah selubung telur dengan cabang kecil mirip sikat pada bagian
ekornya. Alat ini segera hilang setelah telur menetas. Setiap seluk beluknya telah dirancang
dan bekerja sebagaimana direncanakan.
40
Budidaya Cumi-cumi
B. Manfaat Cumi-cumi
Selain kelezatan rasa daging cumi-cumi, kandungan gizi dalam cumi-cumi juga baik untuk
manusia, yaitu selenium, riboflavin, dan vitamin B 12. Tintanya pun konon bermanfaat untuk
penyembuhan sel kanker. Untuk itulah cumi-cumi banyak ditangkap untuk kepentingan
komoditas komersial. Cumi-cumi merupakan salah satu komoditas perikanan bernilai ekonomi
tinggi yang juga merupakan produk ekspor andalan negara kita.
Jepang, Amerika, dan negara-negara Eropa merupakan negara tujuan utama ekspor cumicumi (Lepiotenhis lessoniana). Di banyak negara, cumi-cumi selain dimanfaatkan untuk bahan
baku berbagai jenis makanan, juga digunakan sebagai umpan untuk memancing ikan di laut.
Untuk itu, budidaya cumi-cumi pun merupakan usaha yang memiliki peluang cukup baik.
C. Budidaya Cumi-cumi
Populasi cumi-cumi semakin hari kian terancam keberadaannya, mengingat kini makin
meningkat intensitas pencemaran dan kerusakan lingkungan di laut. Hal ini tentu saja akan
berpengaruh terhadap ekosistem laut, terutama cumi-cumi yang tergolong hewan yang amat
peka terhadap pencemaran. Sedikit saja terjadi perbedaan kualitas air, maka akan menghindar
dari kawasan perairan tersebut. Selain itu, keberadaan cumi-cumi ini juga sangat bergantung
pada kondisi ekosistem terumbu karang. Terumbu karang bagi cumi-cumi merupakan tempat
untuk bertelur dan mencari makanan. Sayangnya, kondisi terumbu karang di perairan Indonesia
saat ini sangat memprihatinkan yang menyebabkan populasi cumi-cumi kian berkurang.
Untuk itu perlu dikembangkan teknik budidaya cumi-cumi. Cumi-cumi hanya mau bertelur
di habitat aslinya. Mereka tidak mau dikawin paksa di luar habitatnya. Untuk menghasilkan
telur cumi-cumi dalam usaha budidaya ini perlu dibuat sebuah alat yang disebut dengan
atraktor. Atraktor adalah tempat khusus untuk induk cumi-cumi bertelur yang dipasang di
habitat aslinya. Atraktor merupakan alat sejenis rumpon dengan desain menyerupai bentuk
kelopak bunga, berdiameter 120 cm dan tinggi 35 cm.
Setelah sang induk bertelur di atraktor yang telah dipasang, kemudian telur-telur tersebut
dipindahkan ke keramba jaring apung untuk ditetaskan. Dengan cara ini, cumi-cumi seolaholah dipaksa bertelur di habitat aslinya.
Alat ini memang dibuat sedemikian rupa agar cumi-cumi betah berada di dalam sarang
buatan ini. Di dalam atraktor ini ditempatkan serabut-serabut dari tali agar mirip tumbuhan
laut, tempat cumi-cumi biasa meletakkan telurnya.
Di bagian atas atraktor ditutup dengan plastik hitam agar kondisi di dalam rumpon ini
gelap tak tersentuh cahaya matahari. Hal ini sengaja dilakukan, sebab biota laut yang satu ini
memang tergolong hewan yang aktif pada saat malam hari.
41
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Atraktor sebaiknya diletakkan di dasar perairan sekitar 5 – 7 meter dari permukaan laut,
tempat ini diketahui menjadi habitat cumi-cumi. Biasanya merupakan perairan yang banyak
ditumbuhi terumbu karang dengan kondisi perairan yang jernih dan arus yang tidak terlalu
kuat. Apabila melihat tempat yang “nyaman dan asyik”, cumi-cumi dewasa akan segera kawin
di dalam sarang buatan ini. Idealnya penempatan atraktor ini dilakukan pada saat musim
panen cumi-cumi.
Setelah satu bulan diletakkan, baru terlihat ada telur cumi-cumi yang diletakkan
induknya di alat tersebut. Selanjutnya, telur-telur itu dipindahkan ke lokasi jaring apung untuk
ditetaskan. Lokasi jaring apung ini sebaiknya jangan terlalu jauh dengan lokasi penempatan
atraktor. Hal ini karena selain tidak efisien, juga akan menambah resiko rusaknya telur saat
dipindahkan. Sekitar dua minggu setelah dipindahkan, baru telur-telur itu akan menetas.
Empat bulan kemudian setelah dipelihara di jaring apung dengan padat penebaran sekitar 50
ekor per meter kubik, cumi-cumi ini siap dipanen.
42
15
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya
Bagian
Rajungan
A.
B.
C.
Mengenal
Rajungan
Manfaat
Rajungan
Budidaya
Rajungan
Rajungan
Sumber: australianmuseum.net.au
D
i antara berbagai jenis krustasea di Indonesia, rajungan (Portunus Pelagicus), merupakan
jenis yang mempunyai nilai ekspor tinggi, baik dalam bentuk rajungan beku, maupun
kemasan daging rajungan dalam kaleng. Rajungan merupakan jenis kepiting yang sangat
popular dimanfaatkan sebagai sumber pangan dengan harga yang cukup mahal. Rajungan
juga memiliki beberapa keunggulan yang sangat potensial untuk dikembangkan. Rajungan
dalam dunia perdagangan termasuk dalam kelompok “crab” (kepiting). Rajungan disebut juga
“swimming crab” (kepiting berenang) dan kepiting disebut “mud crab” (kepiting bakau atau
kepiting lumpur).
A. Mengenal Rajungan
Rajungan atau kepiting laut, memiliki cangkang berbentuk membulat dan pipih. Di kiri dan
kanan matanya terdapat sembilan buah duri. Rajungan memiliki lima pasang kaki. Kaki-kaki
tersebut terdiri atas sepasang capit, tiga pasang kaki jalan, dan sepasang kaki terakhir sebagai
alat untuk berenang. Kaki ini memiliki ujung yang membulat mirip dengan gayung. Kaki inilah
yang membuat rajungan dapat berenang dengan baik dan tidak tersapu arus air laut.
Pada hewan ini terdapat perbedaan yang menyolok antara jantan dan betina. Rajungan
jantan mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar, dan capitnya pun lebih panjang daripada
betina. Rajungan jantan memiliki warna kebiru-biruan dengan bercak-bercak putih terang,
sedangkan pada rajungan betina memiliki warna dasar kehijau-hijauan dan bercak-bercak
keputih-putihan agak suram. Perbedaan warna ini jelas pada individu yang agak besar,
walaupun belum dewasa.
43
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Rajungan
Rajungan merupakan kepiting yang memiliki habitat alami hanya di laut. Rajungan lebih suka
tinggal terkubur di bawah pasir atau lumpur, khususnya selama siang hari dan musim dingin.
Untuk itu, rajungan dapat hidup pada berbagai habitat, seperti pantai bersubstrat pasir, pasir
berlumpur, pasir putih berlumpur bersama-sama rumput laut di selat-selat terbuka, dan pulaupulau berkarang. Sebagian besar rajungan hidup di laut dan menetap pada zona intertidal
pada dasar perairan dangkal.
2. Makanan Rajungan
Binatang ini keluar untuk mencari makan selama pasang tinggi. Adapun makanan rajungan,
yaitu organisme seperti bivalvia, ikan, dan alga.
3. Cara Reproduksi
Seperti hewan Crustacae lain, jenis kelamin rajungan sudah dapat dibedakan dan bersifat
hermaprodit. Pembuahan terjadi secara internal, telur yang berisi zigot menetas menjadi
larva, selanjutnya tumbuh menjadi dewasa melalui pergantian kulit berkali-kali.
B. Manfaat Rajungan
Rata-rata per 100 gram daging rajungan mengandung karbohidrat sebesar 14,1 gram, kalsium
210 mg, fosfor 1,1 mg, zat besi 200 SI, dan vitamin A dan B1 sebesar 0,05 mg/ 100 g. Keunggulan
nilai gizi rajungan adalah kandungan proteinnya yang cukup besar, yaitu sekitar 16-17 g/ 100 g
daging rajungan.
C. Budidaya Rajungan
Solusi alternatif untuk mempertahankan keberadaan rajungan di alam adalah dengan melakukan budidaya. Pada prinsipnya budidaya rajungan tidak jauh berbeda dengan budidaya
udang. Hanya saja harus diketahui ciri-ciri, siklus hidup, maupun metode pemeliharaan
rajungan sebelum dibudidayakan karena setiap jenis rajungan memiliki sifat dan cara hidup
yang berbeda pula.
Budidaya rajungan dapat dilakukan di tepi laut yang airnya masih baik. Selain baik untuk
kesehatan rajungan, air yang baik (belum tercemar) mempermudah proses budidaya. Budidaya
rajungan merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan karena dalam satu indukan saja dapat
menghasilkan ribuan telur dan banyak yang menetas menjadi rajungan muda.
Budidaya rajungan membutuhkan waktu 5 bulan, sejak penetasan telur hingga menjadi
indukan. Pembesaran benih dapat dilakukan secara polikultur, yaitu pemeliharaan bersama
dengan ikan-ikan herbivora dalam sebuah jaring kantong mendasar, atau dengan ikan-ikan
karnivora dalam jaring kantong bersusun.
44
Budidaya
16
Bagian
Kepiting Bakau
A.
B.
C.
Mengenal
Kepiting Bakau
Manfaat
Kepiting Bakau
Budidaya
Kepiting Bakau
Kepiting Bakau
Sumber: www.dafni.com
K
epiting bakau (Scylla Serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang
potensial untuk dibudidayakan. Potensi pasar yang cukup besar memberi peluang bagi
pengembangan budidaya kepiting bakau secara lebih serius dan komersial. Di sisi lain, produksi
kepiting selama ini secara keseluruhan masih mengandalkan tangkapan dari alam, sehingga
kesinambungan produksinya tidak dapat dipertahankan.
A. Mengenal Kepiting Bakau
Terdapat tiga species kepiting bakau yang dapat dibudidayakan, yaitu Scylla Serrata, Scylla
Tranquebarica, dan Scylla Oceanica. Scylla Serrata memiliki warna relatif sama dengan lumpur,
yaitu cokelat kehitam-hitaman pada karapasnya dan putih kekuningan pada abdomennya.
Scylla tranquebarica berwarna hijau tua dengan kombinasi kuning sampai orange pada
karapasnya dan putih-kekuningan pada abdomenya. Adapun Scylla Oceanica lebih didominasi
warna cokelat tua dan ukuran badannya jauh lebih besar.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Kepiting Bakau
Kepiting bakau merupakan salah satu komoditas perikanan yang hidup di perairan pantai,
khususnya di hutan hutan bakau (mangrove) dengan sumber daya hutan bakau yang
membentang luas di seluruh kawasan pantai Nusantara. Oleh karena itu, tidak heran jika
Indonesia dikenal sebagai pengekspor kepiting yang cukup besar dibandingkan dengan negaranegara produsen kepiting lainnya.
45
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
2. Makanan Kepiting Bakau
Alaminya, kepiting bakau memakan bentos dan cacing. Namun untuk keperluan budidaya dapat
diberikan ikan rucah atau pellet yang dibuat dari ikan, daging kerang, atau daging siput.
3. Cara Reproduksi
Seperti rajungan dan hewan Crustacae lainnya, jenis kelamin kepiting bakau sudah dapat
dibedakan dan bersifat hermaprodit. Pembuahan terjadi secara internal, telur yang berisi
zigot menetas menjadi larva, selanjutnya tumbuh menjadi dewasa melalui pergantian kulit
berkali-kali.
B. Manfaat Kepiting Bakau
Kepiting banyak diminati karena daging kepiting tidak saja lezat, tetapi juga menyehatkan.
Daging kepiting mengandung nutrisi penting bagi kehidupan dan kesehatan. Meskipun
mengandung kholesterol, makanan ini rendah kandungan lemak jenuh, merupakan sumber
Niacin, Folate, dan Potassium yang baik, dan merupakan sumber protein, Vitamin B12,
Phosphorous, Zinc, Copper, dan Selenium yang sangat baik. Selenium diyakini berperan dalam
mencegah kanker dan pengrusakan kromosom, juga meningkatkan daya tahan terhadap
infeksi virus dan bakteri.
C. Budidaya Kepiting Bakau
Pembenihan dimulai dari perolehan calon induk kepiting. Calon bisa didapatkan dari penangkapan nelayan di laut. Budidaya ini bertujuan untuk mendapatkan larva yang menetas
dari telur-telur kepiting bakau hingga siap dibesarkan di kolam pendederan (70 hari). Metode
ini paling banyak dilakukan, yaitu pembesaran kepiting hasil pembenihan atau tangkapan
yang masih berukuran kecil (kurang dari 50 gram) lalu dipelihara menjadi ukuran yang layak
dikonsumsi (ukuran lebih besar dari 200 gram). Pembudidayaan ini dilakukan secara tradisional
yang bersifat ekstentif. Produksi kepiting cangkang lunak, yaitu memelihara kepiting yang
sudah berukuran konsumsi, tetapi bercangkang keras menjadi bercangkang lunak saat ganti
kulit; kepiting cangkang lunak disebut kepiting soka.
Para konsumen di restoran-restoran internasional, banyak menggemari kepiting yang
mengandung telur. Memang rasa kepiting yang penuh mengandung telur sangat lezat . Telurnya
berwarna merah jingga memenuhi seluruh rongga di bawah karapas. Harganya menjadi
berlipat 3-4 kali dibandingkan dengan kepiting yang gemuk, tetapi tidak mengandung telur.
Tentu saja pada produksi kepiting ini hanya kepiting berjenis kelamin betina, dan ukurannya
sudah mencapai 200 gram atau lebih.
46
17
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya
Bagian
Kerang Abalone
A.
B.
C.
Mengenal
Kerang Abalone
Manfaat
Kerang Abalone
Budidaya
Kerang Abalone
Kerang Abalone
Sumber: oceanlink.island.net
K
omoditas baru yang patut dibudidayakan, yakni abalone karena komoditas ini bisa
menjadi santapan eksotis yang bernilai premium, bahkan laku di mancanegara. Mungkin
belum banyak orang tahu tentang abalone, meskipun komoditas laut ini sudah cukup lama
dieksploitasi, terutama di Amerika. Menurut sejarah, di Kalifornia, abalone sudah ditangkap
oleh penduduk Amerika keturunan Cina sejak 1850-an. Sementara di Indonesia sampai
sekarang cuma sedikit orang yang mengetahuinya.
A. Mengenal Kerang Abalone
Dalam klasifikasi hewan, abalone termasuk makhluk laut dari kelas Gastropoda, keluarga
Haliotidae, jenis Haliotis (kuping laut). Penampilannya mirip siput yang hanya mempunyai
cangkang sebelah atas saja. Hal yang unik, binatang ini endemik, tidak di semua tempat ada.
Binantang ini bergerak sangat lambat, sehingga predator mudah memangsanya, termasuk
manusia.
47
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Kerang abalone atau Haliotis Asinina mempunyai bentuk cangkang memanjang yang
tipis, rata, dan tidak simetris. Haliotis Asinina memiliki ciri khas lubang terbuka di cangkangnya
sebanyak enam atau tujuh buah dan kaki yang lebih besar dari bukaan cangkangnya. Ukuran
tubuhnya (otot) sangat besar dibandingkan dengan cangkangnya. Kepala berwarna kehijauan
dan pada pinggir sekitar kepala berwarna hijau dengan bintik-bintik hijau gelap dan cokelat.
Kakinya berwarna krem kelihatan berbintik kecokelatan. Ukuran maksimum mata tujuh
yang pernah ditangkap, yaitu mencapai 20 cm panjang cangkangnya dengan berat tubuh
kira-kira 1 kg. Cangkang berbentuk seperti telinga dan berwarna kemerah-merahan sampai
cokelat dengan gelombang cincin pertumbuhan pada permukaannya. Terdapat sirip hitam
dan kekuningan pada permukaan dorsal dan warna kehijauan sampai keunguan pada strip
otot jalannya.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Kerang Abalone
Habitat abalone adalah di daerah pasang surut dan berkarang serta cenderung endemik di
Indonesia Timur. Kerang abalone hidup pada daerah karang berpasir di sekitar pantai dan
jarang, bahkan tidak terdapat di muara sungai.
2. Makanan Kerang Abalone
Haliotis asinina merupakan organisme herbivora. Di alam, makanan alami abalone mata tujuh
ini adalah alga dan bentik diatom. Abalone ini merupakan hewan bersifat low trophic level
(larvanya memakan bentik diatom atau mikroalga dan dewasanya memakan rumput laut atau
makroalga).
Namun, pada umumnya, abalone memakan Gracillaria sp. dan Ulva serta Ecklonia,
Laminaria, Macrocystis, Undaria, dan Sargasum dengan cara grazing dengan menggunakan
radula.
3. Cara Reproduksi
Abalone tergolong hewan berumah dua atau diocis, yaitu betina dan jantan terpisah. Proses
pemijahan abalone umumnya berlangsung pada malam hari. Pemijahan ditandai dengan induk
jantan mengeluarkan sperma dan kemudian diikuti oleh induk betina dengan mengeluarkan
sel telur.
Abalone yang akan melakukan pemijahan merayap ke permukaan, kemudian sperma
dan sel telur disemprotkan ke badan air. Air akan berubah menjadi bau amis dan menjadi
keruh akibat pengaruh dari sperma dan sel telur yang dikeluarkan. Selain itu, juga terdapat
gelembung-gelembung pada permukaan air. Proses embryogenesis berlangsung selama ±
48
Budidaya Kerang Abalone
5–6 jam dari proses pemijahan, telur akan berubah menjadi throcophor yang akan melayanglayang (planktonis) di badan air. Larva throcophor akan berkembang menjadi larva veliger dan
menumbuhkan statosis setelah 30 jam dari proses pemijahan.
B. Manfaat Kerang Abalone
Pertambahan penduduk dan perubahan konsumi masyarakat ke arah protein hewani yang
lebih sehat adalah salah satu penyebab meningkatnya kebutuhan produk perikanan. Kegiatan
budidaya laut dan pantai berpeluang besar menjadi tumpuan bagi sumber pangan hewani
pada masa depan karena peluang produksi perikanan tangkap yang terus-menurun.
Pengembangan usaha budidaya kerang abalone pada masa mendatang mempunyai
prospek cukup cerah. Hal ini mengingat beberapa keunggulan yang dimilikinya, baik dari
teknik budidaya sampai dengan pemasaran.
Daging abalone mempunyai gizi yang cukup tinggi dengan kandungan protein 71,99%;
lemak 3,20%; serat 5,60%, abu 11,11%; dan kadar air 0,60%, serta cangkangnya mempunyai
nilai estetika yang dapat digunakan untuk perhiasan, pembuatan kancing baju, dan berbagai
bentuk barang kerajinan lainnya.
Di luar negeri, abalone bisa menjadi makanan eksotik yang harganya mahal. Keeksotisan
menu abalone tersebut terlihat di salah satu restoran di Hongkong yang memajang produknya
di internet. Menu bernama Abalone with congee dipatok seharga US$82 (lebih dari Rp
700.000,00).
C. Budidaya Kerang Abalone
Kegiatan budidaya kerang abalone meliputi pemeliharaan dan seleksi induk, pemijahan,
penetasan telur, pemeliharaan larva, pemanenan larva, kultur pakan alami, dan pembesaran.
Teknik budidaya kerang abalone dapat dilakukan dengan tumpang sari rumput laut. Rumput
laut memang makanan utama jenis biota laut ini. Kebutuhan pakannya, dalam setiap 1 meter
kubik paling hanya diperlukan rumput laut basah sebanyak 1 kilogram untuk selama empat
hari. Dalam 1 meter kubik bisa dipelihara 100 ekor abalone.
Tempat pemeliharaan abalone cukup unik, yaitu menggunakan keranjang dari kawat.
Keranjang ini digantungkan pada keramba (rakit apung) tempat pemeliharaan rumput laut.
Abalone mulai dibesarkan dari benih berukuran 1 cm hingga 1,5 cm. Tempat pemeliharaan
harus dipilih dengan baik, yakni harus di perairan yang masih bersih dari pencemaran serta
tidak berombak besar. Selain itu, hindari memelihara abalone di dekat muara sungai.
49
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Pembudidaya juga harus memperhatikan kehadiran pemangsa alami hewan ini, seperti
kepiting dan ikan besar. Jangan pula sampai kerang yang dipelihara kekurangan pakan
(telat memberi makan). Jika terlambat, abalone akan merangkak ke luar dari keranjang
pemeliharaan.
50
18
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya
Bagian
Lobster
A.
B.
C.
Mengenal
Lobster
Manfaat
Lobster
Budidaya
Lobster
Lobster
Sumber: www.egyolk.com
L
obster merupakan makanan yang bisa kita peroleh dari laut. Lobster juga merupakan salah
satu seafood yang diminati oleh banyak orang. Lobster biasa dimakan dalam keadaan
segar dan bisa dimasak ketika masih hidup dengan cara digoreng atau dibakar. Lobster adalah
makanan yang memiliki harga yang relatif mahal, biasanya disajikan di restoran mewah atau
di hotel berbintang.
A. Mengenal Lobster
Lobster terdiri atas kepala dan thorax yang tertutup oleh karapas dan memiliki abdomen
yang terdiri atas enam segmen. Karakteristik yang paling mudah untuk mengenali lobster
adalah adanya capit (chelae) besar yang pinggirnya bergerigi tajam yang dimiliki lobster untuk
menyobek dan juga menghancurkan makanannya.
51
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Secara umum, lobster memiliki tubuh yang berkulit sangat keras dan tebal, terutama di
bagian kepala yang ditutupi oleh duri-duri besar dan kecil. Mata lobster agak tersembunyi di
bawah cangkang ruas abdomen yang ujungnya berduri tajam dan kuat. Lobster memiliki dua
pasang antena. Antena yang pertama kecil dan ujungnya bercabang dua, disebut juga sebagai
kumis. Antena kedua sangat keras dan panjang dengan pangkal antena besar kokoh dan
ditutupi duri-duri tajam, sedangkan ekornya melebar seperti kipas. Warna lobster bervariasi
bergantung pada jenisnya, pola-pola duri di kepala, dan warna lobster biasanya dapat dijadikan
tanda spesifik jenis lobster.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Lobster
Hampir sepanjang hidupnya lobster memilih tempat-tempat yang berbatu karang, di balik
batu karang yang hidup maupun batu karang yang mati, pada pasir berbatu karang halus,
di sepanjang pantai, dan teluk-teluk. Karena itulah, organisme ini dikenal juga dengan nama
udang karang.
Udang karang (Panulirus sp) kurang menyukai tempat-tempat yang sifatnya terbuka dan
terlebih arus yang kuat. Tempat-tempat yang disukai adalah perairan yang terlindung.
Udang karang banyak terdapat di tempat-tempat yang memiliki kedalaman perairan 10–
15 m. Kebiasaan hidupnya merangkak di dasar laut berkarang, di antara karang-karang, di guagua karang, dan di antara bunga karang. Berdasarkan kebiasaannya merangkak, maka udang
karang dapat dikatakan tidak pandai berenang, walaupun memiliki kaki renang.
2. Makanan Lobster
Makanan dari udang karang adalah hewan yang masih hidup atau baru saja diburunya.
Namun, lobster cukup selektif dalam memilih makanannya. Lobster atau udang karang ini
mengonsumsi moluska dan echinodermata sebagai makanan yang paling digemarinya, selain
ikan dan protein hewan lainnya, terutama yang mengandung lemak, serta jenis algae.
3. Cara Reproduksi
Biasanya Lobster keluar dari tempat tinggalnya ke perairan yang dalam untuk bertelur
atau kawin. Reproduksi lobster secara eksternal, dimulai setelah lobster betina melakukan
moulting.
Proses yang terjadi, yaitu lobster jantan meletakkan cairan kental pada lubang pengeluaran
lobster betina. Kemudian, cairan tersebut mengeras membentuk semacam kantong sperma.
Setelah kejadian tersebut, lobster betina mulai mengeluarkan butir-butir telur yang berwujud
cairan kental dan melekat pada kaki-kaki renangnya. Selanjutnya, lobster betina merobek
kantong sperma dengan ujung kaki jalan kelima yang berupa capit semu. Dengan demikian,
terjadilah pembuahan.
52
Budidaya Lobster
Setelah telur dibuahi, lobster betina akan bergerak menjauhi pantai dan menuju ke
perairan karang yang lebih dalam untuk penetasan. Jumlah telur yang dihasilkan setiap ekor
betina lobster dapat mencapai lebih dari 400.000 butir.
Dari telur, menetas menjadi larva hingga mencapai tingkat dewasa dan akhirnya mati. Oleh
karena itu, selama pertumbuhannya, lobster selalu mengalami pergantian kulit (moulting).
B. Manfaat Lobster
Lobster adalah makanan pilihan yang sangat baik bagi orang yang ingin mengubah gaya hidup
dan membuat mereka menjadi lebih sehat dan lebih baik. Lobster sangat rendah lemak,
rendah kalori dan rendah kolesterol, tetapi masih memberikan nutrisi yang diperlukan.
Mengonsumsi daging lobster sama halnya dengan mengonsumi multi vitamin tablet
atau suplemen kesehatan. Hal ini karena lobster kaya akan kandungan natrium, kalium, dan
fosfor. Lobster juga banyak mengandung protein yang baik dan hal ini tentu akan membantu
menurunkan berat badan. Kandungan protein lobster lebih tinggi dari ayam dan sapi,
sedangkan kalorinya lebih rendah daripada daging ayam dan sapi.
Daging lobster juga mengandung asam lemak omega-3, kalium, vitamin B12, dan selenium.
Asam lemak omega-3 penting untuk mencegah penyakit jantung dan menjaga kesehatan
jantung. Oleh karena kandungan gizinya yang begitu banyak serta rasanya yang lezat, tentu
saja lobster merupakan makanan yang relatif mahal.
C. Budidaya Lobster
Saat ini lobster air laut dapat dibudidayakan di dalam kolam. Peluang usaha ini dilatarbelakangi
masih tingginya permintaan akan lobster laut, baik permintaan lokal atau ekspor, terutama ke
negara Jepang dan Cina. Eksploitasi besar-besaran membuat populasi lobster air laut kian
menurun dan tidak dapat memenuhi permintaan pasar yang kian naik. Untuk itu harus dicari
teknik membudidayakan lobster ini.
Untuk budidaya lobster di kolam, kolam harus dilengkapi instalasi arus air laut dan oksigen
agar mirip dengan habitatnya di laut. Dasar kolam diberi kerikil atau kerang agar seperti di
habitat aslinya. Dengan demikian, lobster nyaman dan dapat bersembunyi di antara kerikil
tersebut.
Anakan lobster atau benih lobster air tawar masih harus mencari di alam karena masih
minimnya budidaya pembenihan lobster air laut. Untuk bisa beradaptasi di kolam buatan,
benih harus dikarantina terlebih dahulu. Karantina biasanya dilakukan selama satu minggu.
Setelah dapat beradaptasi, benih dapat dibesarkan di kolam yang sudah disediakan.
53
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Untuk menjaga kelangsungan hidup lobster laut di kolam pembesaran, perlu diperhatikan
beberapa hal, yaitu ketinggian air kolam sekitar 40 cm–2 m. Idealnya 1 m2 diisi sekitar 30 ekor
lobster. Kadar garam dalam air juga harus dijaga antara 1.028 – 1.032. Gunakanlah digital salt
meter untuk pengecekan. Jaga kecukupan oksigen dalam air dengan aerato.
Untuk makanan lobster, kita dapat memberikan ikan rucah. Pemberian makan dilakukan
tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan sore. Pemberian makan perlu dikontrol jangan sampai
pakan banyak tersisa di kolam karena akan menjadi racun.
54
19
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya
Bagian
Tiram Mutiara
A.
B.
C.
Mengenal
Tiram Mutiara
Manfaat
Tiram
Budidaya
Tiram
Tiram Mutiara
Sumber: cmc-acropora-unj.blogspot.com
I
ndonesia memiliki potensi laut yang sangat besar dalam usaha budidaya. Potensi ini
didukung oleh tersediannya bahan dasar yang cukup banyak, persyaratan lingkungan yang
baik, serta kondisi musim yang menguntungkan untuk berbagai jenis komoditas laut yang akan
dibudidayakan. Salah satu potensi laut dari nonikan yang dapat dibudidayakan adalah tiram
mutiara (Pinctada Maxima) yang pada intinya akan menghasilkan mutiara.
A. Mengenal Tiram Mutiara
Tiram mutiara termasuk sebagai hewan lunak, yaitu hewan yang dalam biologi dimasukkan
ke dalam pilum Mollusca. Nama latinnya adalah Pinctada Maxima. Kerang mutiara dewasa
biasanya hidup menempel pada substrat dengan menggunakan byssus sehingga kaki tidak
digunakan lagi. Kerang mutiara memiliki sepasang cangkang yang asimetris. Sepasang
cangkang disatukan pada bagian dorsal oleh protein elastis yang disebut hinge ligament.
Cangkang kerang memiliki ketebalan yang berkisar antara 1-5 mm.
55
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Secara umum, organ tubuh kerang mutiara terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaki,
mantel, dan organ dalam. Kaki kerang mutiara tersusun dari jaringan otot yang menuju ke
berbagai arah, sehingga merupakan alat gerak pada masa muda kerang mutiara. Selain itu,
kaki kerang mutiara juga digunakan untuk membersihkan kotoran yang menempel pada insang
atau mantel. Mantel merupakan jaringan yang dilindungi oleh se-sel epithelium dan dapat
membungkus organ tubuh bagian dalam. Organ dalam kerang mutiara terdiri atas mulut,
lambung, usus, anus, insang, jantung, susunan syaraf, alat reproduksi dan otot.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Tiram
Habitat asli kerang mutiara adalah daerah batuan karang atau dasar perairan yang berpasir
dengan kedalaman 20–60 m. Pola penyebaran kerang mutiara biasanya terdapat pada daerah
yang beriklim hangat di daerah tropis dan subtropis.
Pertumbuhan kerang di daerah subtropis berlangsung pada musim panas (summer),
sedangkan pada musim dingin (winter) pertumbuhannya berlangsung lambat atau terkadang
tidak mengalami pertumbuhan sama sekali.
2. Makanan Tiram
Kerang mutiara pemakan plankton. Cara makan tiram mutiara dilakukan dengan menyaring
air laut cara mengambil makanan dengan menggetarkan insang yang menyebabkan air masuk
ke dalam rongga mantel. Kemudian, dengan menggerakkan bulu insang, plankton yang masuk
akan berkumpul di sekeliling insang. Selanjutnya, melalui gerakan labial palp, plankton akan
masuk ke dalam mulut.
3. Reproduksi Tiram
Tiram mutiara mempunyai jenis kelamin terpisah, kecuali pada beberapa kasus tertentu
ditemukan sejumlah individu hermaprodit terjadi perubahan sel kelamin (sel reversal).
Namun, hal ini biasanya terjadi pada sejumlah individu setelah memijah atau pada fase awal
perkembangan gonad.
B. Manfaat Tiram
Tiram adalah makanan dengan berbagai manfaat kesehatan. Tiram memberikan banyak
vitamin dan mineral, dikemas menjadi protein tinggi, rendah lemak, dan rendah kolesterol.
Selain dimanfaatkan untuk bahan makanan dan obat, kerang dapat menghasilkan
mutiara yang dapat dimanfaatkan untuk bahan perhiasan yang bernilai tinggi. Cangkangnya
pun dapat digunakan sebagi bahan industri perhiasan (lebih rendah jika dibandingkan
dengan mutiaranya). Bahkan, dagingnya pun dapat digunakan sebagai bahan campuran pakan
unggas.
56
Budidaya Tiram Mutiara
C. Budidaya Tiram
Mutiara hasil budidaya harus melewati serangkaian proses dengan campur tangan manusia.
Walaupun sebagian besar waktu pembentukan mutiara budidaya berada di dalam tiram,
namun manusia berperan penting dalam meyakinkan, bahwa mutiara di dalam kerang itu
terbentuk sesuai keinginannya. Sejak proses penyisipan bahkan jauh sebelum proses ini
berlangsung, untuk meyakinkan bahwa mutiara budidaya terbentuk dengan baik, kerangkerang yang layak disisip telah diseleksi dengan baik. Walaupun pada akhirnya, sampai saat
ini, produksi mutiara hasil budidaya kelas terbaik masih sangat minim dibandingkan dengan
kelas di bawahnya.
Awalnya, alam menyediakan bibit tiram mutiara yang dibudidayakan. Bibit tiram mutiara
ini dikumpulkan dengan menggunakan perangkap-perangkap larva (kolektor) yang diletakkan
di laut. Material dan model kolektor ini bervariasi. Material kolektor bisa berasal dari alam,
seperti sabut kelapa dan ijuk. Selain itu, material kolektor bisa dibuat, seperti dari kain dan
plastik. Sementara modelnya bervariasi, mulai dari bentuk sapu sampai ke bentuk panel.
Prinsipnya adalah menyediakan substrat atau tempat untuk menempel bagi larva tiram
mutiara yang bermetamorfosis menjadi spat. Kolektor-kolektor ini digantung pada longline
atau sarana apung lainnya. Secara teoritis, perendaman bisa lebih dari dua bulan bergantung
pada jenis tiram yang akan dibudidayakan. Kolektor kemudian dibersihkan dari jenis kerang
lain dan organisme pengotor lainnya (biofouling), sehingga memungkinkan spat bertumbuh
dengan leluasa.
Setelah itu, jenis yang akan dibudidayakan diambil dengan hati-hati karena kondisi mereka
sangat rentan. Mengingat mereka menempel dengan bysus sehingga pengambilan spat
adalah dengan memotong bysus-nya bukan dengan menarik keluar spat itu dengan paksa.
Kerang muda ini dipindahkan ke kotak panel yang memiliki ruang leluasa bagi mereka untuk
bertumbuh.
Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, tiram mutiara budidaya
saat ini mengalami pergeseran dari mencari bibit di alam ke bibit hasil hatchery. Mengingat
tujuan kebanyakan budidaya komersial dari kerang mutiara adalah memproduksi mutiara
bulat sehingga bentuk morfologi sepasang cangkang yang menciptakan ruang yang besar
dan leluasa pada bagian internalnya, menjadi salah satu pertimbangan untuk memproduksi
anakan tiram host (kerang yang akan disisipkan inti mutiara). Sementara tiram yang memiliki
warna dan kondisi MoP terbaik dijadikan sebagai induk untuk memproduksi saibo, mengingat
saibo sangat menentukan kualitas mutiara yang dihasilkan.
Dalam proses perbanyakan dengan sistem hatchery, induk tiram mutiara biasanya diseleksi
apabila kondisinya sudah mencapai matang gonad. Caranya adalah dengan membuka cangkang
dengan menggunakan alat shell opener dan memeriksa bagian gonad dengan terlebih dahulu
mengibaskan insang yang menutupi areal bagian dalam kerang. Gonad biasanya langsung
57
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
terlihat pada tiram matang gonad saat insang dikibaskan, karena bagian gonad ini memakan
tempat yang cukup besar dengan warna cerah mencolok.
Untuk tiram betina biasanya warna gonadnya adalah krim cerah, sedangkan jantan adalah
putih. Untuk membedakan gonad kedua kelamin kerang memang diperlukan latihan yang
berulang-ulang mengingat kadangkala warna gonad jantan terlihat menyerupai warna betina,
atau sebaliknya.
58
20
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya
Bagian
Teripang Laut
A.
B.
C.
Mengenal
Teripang Laut
Manfaat
Teripang Laut
Budidaya
Teripang Laut
Teripang
Sumber: www.richard-seaman.com
T
eripang atau ketimun laut yang digolongkan ke dalam kelas Holothuridea merupakan satu
di antara hewan laut yang dimakan dan mempunyai prospek cerah sebagai bahan ekspor
yang permintaannya semakin besar, terutama dalam bentuk kering dan asapan.
Selama ini produksi teripang umumnya diperoleh dari penangkapan di alam yang sumber
dayanya semakin terbatas, sehingga untuk memenuhi volume permintaan pasar dapat ditempuh melalui budidaya. Budidaya teripang khususnya teripang pasir (Holothuria Scabra)
memungkinkan dilakukan oleh masyarakat pantai karena teknik budidayanya cukup sederhana
dan inventasi yang diperlukan relatif kecil.
A. Mengenal Teripang Laut
Bentuk badan teripang memanjang mirip mentimun. Oleh karena itu, hewan ini biasa disebut
mentimun laut atau sea cucumber. Mulut dan anus terdapat di kedua ujung badannya. Bagian
punggungnya berwarna abu-abu dengan pita putih atau kekuningan memanjang secara
horizontal. Bagian bawah tubuhnya berwarna putih dan berbintik-bintik hitam atau gelap.
Teripang, jika dipegang secara kasar, dapat mengeluarkan sebagian besar isi perutnya melalui
anus atau mulut.
59
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
1. Habitat dan Cara Hidup Teripang Laut
Teripang adalah hewan avertebrata (Holothuroidea) yang dapat dimakan. Teripang tersebar
luas di lingkungan laut di seluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam,
terutama di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik Barat.
Teripang merupakan hewan yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir,
lumpur pasiran, maupun dalam lingkungan terumbu. Teripang merupakan tiga komponen
penting dalam rantai makanan di terumbu karang dan ekosistem asosiasinya pada berbagai
tingkat struktur pakan (trophic levels). Teripang berperan penting sebagai pemakan deposit
(deposit feeder) dan pemakan suspensi (suspensi feeder).
Kebiasaan hewan ini adalah meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di dalam
lumpur/pasir dan bagian akhir tubuhnya diperlihatkan. Jika diganggu, biasanya hewan ini akan
mengerut.
2. Reproduksi Teripang Laut
Teripang bereproduksi dengan mengeluarkan sperma dan ovum ke dalam air laut. Satu
organisme dapat menghasilkan ribuan gamet. Teripang biasanya di-oecious, dengan individu
jantan dan betina yang terpisah, tetapi beberapa jenis ada yang protandric.
Setidaknya ada 30 spesies teripang, termasuk teripang dada-merah (Pseudocnella
Insolens), membuahi telur mereka secara internal dan kemudian mengambil zigot yang
sudah dibuahi dengan salah satu tentakel yang mereka gunakan untuk makan. Telur tersebut
kemudian dimasukkan ke dalam kantong di tubuh teripang dewasa, di mana ia berkembang
dan akhirnya menetas dari kantong sebagai mentimun laut remaja. Beberapa spesies diketahui
mengerami anak mereka yang masih muda di dalam rongga tubuh dan melahirkan melalui
celah kecil pada dinding tubuh di dekat anus.
3. Makanan Teripang Laut
Faktor makanan dalam budidaya teripang tidak menjadi masalah sebagaimana halnya hewanhewan laut lainnya. Teripang dapat memperoleh makanannya dari alam, berupa plankton dan
sisa-sisa endapan karang yang berada di dasar laut.
B. Manfaat Teripang Laut
Teripang adalah sejenis biota laut yang merupakan salah satu sumber protein hewani, dan
telah lama dikonsumsi oleh masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri.
Teripang berkhasiat untuk mencegah dan membantu mempercepat penyembuhan
berbagai macam penyakit. Penelitian mengungkapkan, bahwa teripang pada konsentrasi 50
mikrogram menggumpalkan dan menghadang sel kanker. Oleh sebab itu, pengidap kanker
60
Budidaya Teripang Laut
banyak yang berharap pada teripang. Selain itu, kandungan protein tinggi pada teripang yang
mencapai 82%, baik diberikan pada penderita diabetes. Protein tinggi berperan meregenerasi
sel beta pankreas yang memproduksi insulin Gold Cucumber. Hasilnya produksi pun insulin
meningkat
Banyak sekali manfaat teripang dalam menyembuhkan berbagai penyakit degenerative,
seperti stroke, jantung koroner, kencing manis, kanker, hepatis, asam urat, rematik, wasir,
pengeroposan tulang), alergi saluran pernafasan, alergi kulit, darah tinggi, darah rendah,
kolesterol, dan lain-lain.
Selain itu, teripang merupakan lauk yang lezat dan disukai masyarakat Cina dan bernilai
jual tinggi di pasaran. Teripang diperdagangkan dalam bentuk awetan/kering. Teripang kering
mempunyai kandungan nutrisi kadar air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin B, dan
lain-lain. Kadar protein yang cukup besar memberikan nilai gizi yang cukup baik dan protein
teripang mempunyai asam amino yang lengkap. Selain itu, teripang mengandung asam lemak
tidak jenuh yang sangat diperlukan bagi kesehatan jantung
C. Budidaya Teripang Laut
Metode yang digunakan untuk membudidayakan teripang, yaitu dengan menggunakan
metode penculture. Metode penculture adalah suatu usaha memelihara jenis hewan laut yang
bersifat melata dengan cara memagari suatu areal perairan pantai seluas kemampuan atau
seluas yang diinginkan, sehingga seolah-olah terisolasi dari wilayah pantai lainnya.
Sifat biologis teripang pasir yang khas adalah hidup pada habibat pasir atau lumpur yang
ditumbuhi tanaman lamun pada kedalaman relatif dangkal, dan mengambil makanan yang
ada di sekitarnya (Filter Feeder).
Salah satu sifat biologi teripang pasir yang penting diketahui dalam rangka usaha budidaya
adalah tubuhnya elastis, sehingga mudah meluruskan diri melalui celah-celah yang sangat
sempit. Berdasarkan sifat biologi teripang, wadah budi daya yang cocok adalah kurung tancap
(hampang) memagar keliling habitat asli teripang dengan waring nilon setinggi dua meter.
Usaha budi daya teripang di dalam kurung tancap selain menjaga kelestarian sumberdayanya, juga merupakan lapangan kerja baru bagi masyarakat pantai yang dapat memberi
nilai tambah dalam peningakatan kesejahteraan.
Bahan yang digunakan ialah jaring (super-net) dengan mata jaring sebesar 0,5–1 inci atau
dapat juga dengan bahan bambu (kisi-kisi). Dengan metode ini maka lokasi/areal yang dipagari
tersebut akan terhindar dari hewan-hewan pemangsa (predator) dan sebaliknya hewan laut
yang dipelihara tidak dapat keluar dari areal yang telah dipagari tersebut.
Selama pemeliharaan, diberikan kotoran ayam atau kotoran ayam yang telah dicampur
dedak halus sebanyak 0,1 kg/m2 setiap minggu sekali. Kotoran ayam atau dedak halus sebelum
ditebar dicampur dengan air bersih dan diaduk merata agar tidak hanyut atau terapung dan
lakukan pada air surut.
61
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Pada sistem ini, teripang yang dipelihara tidak bergantung dari pakan buatan, karena
teripang tersebut berada pada habitat aslinya. Pemberian kotoran ayam berfungsi sebagai
pupuk untuk merangsang pertumbuhan diatom yang merupakan makanan utama bagi
teripang.
Setelah dipelihara selama 40-5 bulan, teripang telah mencapai ukuran konsumsi (300-500 g).
Pada usia tersebut, teripang telah siap untuk dipanen. Panen dilakukan pada saat air surut
terendah, dan dilakukan beberapa kali karena banyak yang membenamkan diri dalam pasir
atau lumpur.
Cara pengolahan teripang pasca-panen tidak sama dengan komoditas perikanan lainnya
karena teripang tidak dikomsumsi dalam bentuk segar atau dalam bentuk kering atau apapun.
Mula-mula teripang segar dibersihkan isi perutnya dengan cara menusuk-nusukan lidi pada
bagian anusnya. Kemudian, bagian perutnya dibelah sepanjang ± 5-10 cm untuk mengeluarkan
isi perut yang masihn tersisa (sesuaikan dengan ukuran), lalu dibilas dengan air bersih. Setelah
itu, teripang direbus selama 30 menit sampai matang.
Untuk membersihkan kulit teripang, dapat direndam dengan menggunakan NaOH, KOH,
CaCO3, atau dengan bahan alami, seperti parutan pepaya muda selama 1 jam. Selanjutnya,
dilakukan pengeringan atau pengasapan untuk mengurangi kandungan airnya. Pengeringan
dapat dilakukan dengan sinar matahari atau oven. Setelah itu, teripang siap dijual.
62
Glosarium
Aerasi
: penambahan oksigen ke dalam air dengan memancarkan air atau melewatkan gelembung udara ke dalam air
Antisipasi
: penyesuaian mental terhadap peristiwa yang akan terjadi
Biota
: keseluruhan flora dan fauna yang terdapat di dalam suatu daerah
Budidaya
: usaha yang bermanfaat dan memberi hasil
Ekologis
: hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam sekitarnya
(lingkungannya)
Ekspor
: pengiriman barang dagangan ke luar negeri
Eksploitasi
: pengusahaan; pendayagunaan
Fluktuasi
: gejala yang menunjukkan turun-naiknya harga; keadaan turun-naik harga
dan sebagainya; perubahan (harga tersebut) karena pengaruh permintaan
dan penawaran
Frekuensi
: kekerapan
Habitat
: tempat hidup organisme tertentu; tempat hidup yang alami (bagi tumbuhan
dan hewan); lingkungan kehidupan asli
Hatchery
: tempat pembenihan perikanan laut
Herbivora
: hewan pemakan tumbuhan
Hidrografi
: pengukuran dan pemetaan perairan (sungai, laut, pelabuhan) dan dasar
laut
Hormon
: zat yang dibentuk oleh bagian tubuh tertentu dalam jumlah kecil dan dibawa
ke jaringan tubuh lainnya serta mempunyai pengaruh khas
Infeksi
: terkena hama; kemasukan bibit penyakit; ketularan penyakit
Insang
: alat untuk bernapas (pada ikan, udang, dan sebagainya) yang terdapat di
kanan kiri kepala
Investasi
: penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk
tujuan memperoleh keuntungan
Invertebrata
: binatang yang tidak bertulang punggung
Karantina
: tempat penampungan yang lokasinya terpencil guna mencegah terjadinya
penularan penyakit
Karnivora
: hewan pemakan daging
63
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Klasifikasi
: penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau
standar yang ditetapkan
Komersial
: berhubungan dengan niaga atau perdagangan; bernilai niaga tinggi, kadangkadang mengorbankan nilai-nilai lain
Komoditas
: barang dagangan utama; benda niaga; bahan mentah yang dapat digolongkan
menurut mutunya sesuai dengan standar perdagangan internasional
Kromosom
: benda mikroskopis berbentuk tongkat yang berada dalam sel organisme,
mengandung gen yang banyak
Larva
: serangga (berupa ulat) yang belum dewasa yang baru keluar dari telurnya
Manipulasi
: tindakan untuk mengerjakan sesuatu dengan tangan atau alat-alat mekanis
secara terampil
Metabolisme : pertukaran zat pada organisme yang meliputi proses fisika dan kimia,
pembentukan dan penguraian zat di dalam badan yang memungkinkan
berlangsungnya hidup
Metamorfosis : perubahan bentuk atau susunan; peralihan bentuk, misalnya dari ulat menjadi kupu-kupu
Morfologi
: ilmu pengetahuan tentang bentuk luar dan susunan makhluk hidup
Nutrisi
: makanan bergizi
Organisme
: segala jenis makhluk hidup (tumbuhan, hewan); susunan yang bersistem
dari berbagai bagian jasad hidup untuk suatu tujuan tertentu
Parameter
: ukuran seluruh populasi dalam penelitian yang harus diperkirakan dari yang
terdapat di dalam percontoh
Pemijahan
: proses, cara, perbuatan melepaskan telur dan sperma untuk pembuahan
Pendederan
: memindahkan anak ikan yang sangat lembut dari tempat pembiakan pertama ke tempat lain untuk pemeliharaan selanjutnya
Predator
: binatang yang hidupnya dari memangsa binatang lain; hewan pemangsa
hewan lain
Produk
: barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam
proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu
Produksi
: proses mengeluarkan hasil
Reproduksi
: pengembangbiakan; tiruan; hasil ulang
Simetris
: sama kedua belah bagiannya; setangkup
Sistematika
: pengetahuan mengenai klasifikasi
Solusi
: penyelesaian; pemecahan (masalah dsb); jalan keluar
Substrat
: landasan; alas; dasar; dasar hidup jasad
Zigot
: tingkat pertumbuhan telur yang terjadi karena perpaduan gamet betina
dengan gamet jantan
64
Indeks
A
L
aerasi 9, 10, 22, 28, 36
larva 3, 4, 6, 8, 9, 10, 22, 24, 28, 32, 35, 44,
46, 49, 53, 57
B
biota 24, 41, 49, 60
budidaya 3, 6, 9, 11, 14, 18, 19, 20, 25, 28,
31, 32, 33, 34, 35, 36, 39, 41, 44, 45, 46,
49, 53, 55, 57, 60, 61
M
manipulasi 3, 31
metabolisme 13
morfologi 6, 57
E
N
ekologis 8
eksploitasi 31, 39
ekspor 3, 9, 11, 15, 19, 23, 31, 41, 43, 53, 59
nutrisi 10, 13, 46, 53, 61
F
fluktuasi 10
frekuensi 10, 26, 34, 35
O
organisme 8, 14, 16, 25, 44, 48, 52, 57, 60
P
habitat 2, 9, 27, 30, 41, 42, 44, 53, 61
hatchery 13, 14, 20, 57
herbivora 14, 18, 27, 44, 48
hidrografi 9
hormon 3, 9, 13, 28, 31
parameter 8
pemijahan 3, 4, 9, 13, 25, 26, 27, 28, 31,
48, 49
pendederan 14, 16, 25, 36, 46
predator 12, 16, 19, 24, 35, 47, 61
produk 2, 10, 31, 41, 49
produksi 3, 11, 13, 14, 23, 25, 45, 46, 49,
57, 59, 61
I
R
infeksi 46
insang 12, 56, 57
invertebrata 12, 22, 39
reproduksi 12, 18, 31, 56
H
K
karnivora 6, 8, 12, 16, 30, 38, 40, 44
klasifikasi 1, 5, 47
komersial 10, 29, 41, 45, 57
komoditas 2, 3, 9, 17, 19, 23, 25, 29, 30, 31,
33, 34, 35, 39, 41, 45, 47, 55
kromosom 46
S
simetris 48
sistematika 1, 5
substrat 22, 55, 57, 60
Z
zigot 44, 46, 60
65
20
Jenis Budidaya
Perikanan Laut
Daftar
Pustaka
Anonimus. 1993. “Teknologi Reproduksi Ikan Kerapu (Epinephelus sp)”, Riset dan Teknologi
Balai Budidaya Laut Lampung. Jakarta: Ditjen Perikanan. Budileksono, Sigit. 1995.
“Pembenihan Ikan Kerapu di Balai Budidaya Laut Lampung”. Jakarta: Ditjen Perikanan.
Budileksono, Sigit. 1996. Pembenihan Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus). Jakarta:
Direktorat Bina Pembenihan, Direktorat Jendral Perikanan, Departemen Pertanian.
Budileksono, Sigit dan Yayan Sofyan. 1993. “Pemijahan Alami Ikan Kerapu Macan (Epinephelus
fuscoguttatus) di Bak Terkontrol”, Lampung: Buletin Budidaya.Ghufran. 2009. Panduan
Lengkap Budi Daya Kuda Laut Ikan Unik yang Berpotensi sebagai Obat. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Mintardjo, Kisto dan Sigit B. 1991. “Pemijahan Ikan Kerapu (Epinephelus tauvina) dengan
Manipulasi Lingkungan”. Lampung: Buletin Budidaya Laut No. 2, Balai Budidaya Laut
Lampung, Ditjen Perikanan.
bbpbl.djpb.kkp.go.id
id.wikipedia.org
www.arayhanmaghfur.blogspot.com
www.hobiikan.blogspot.com
www.indonesiaindonesia.com
www.iptek.net.id
www.iptek.net.id
www.ikanmania.wordpress.com
66
Download