PENDAHULUAN Latar Belakang Air sebagai tempat hidup ikan, memegang peranan yang sangat penting dalam sistem budidaya secara intensif, baik kuantitas maupun kualitasnya. Kualitas air didefinisikan sebagai faktor kelayakan suatu perairan untuk menunjang kehidupan dan pertumbuhan organisme akuatik yang nilainya ditentukan dalam kisaran tertentu. Kualitas air dalam suatu wadah budidaya banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor fisika, kimia dan biologis. Populasi manusia yang terus menerus meningkat menyebabkan penggunaan deterjen di masyarakat semakin meningkat seiring dengan membaiknya pendapatan, hal ini dapat terlihat dari penggunaan deterjen perkapita rata rata sebesar 8,232 kg sejalan dengan pertumbuhan gross domestic product (GDP) setiap tahun. Artinya semakin meningkat populasi manusia dan pendapatan masyarakat, maka konsumsi deterjen juga meningkat. Penggunaan deterjen yang meningkat ini akan berdampak negatif terhadap akumulasi surfaktan pada badan badan perairan, terhambatnya transfer oksigen dan lain lain (Chaerunisah dan Sopiah, 2006). Air limbah rumah tangga merupakan sumber yang banyak ditemukan dilingkungan. Salah satu komponennya yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan berasal dari deterjen. Jenis deterjen yang sedang marak saat ini adalah deterjen cair. Deterjen cair yang sedang marak saat ini ada 2 jenis yaitu deterjen cair yang mengandung bahan aktif alkyl benzene sulphonate (ABS), dan mengandung bahan aktif linear alkyl sulphonate (LAS) yang merupakan hasil Universitas Sumatera Utara inovasi manusia terbaru saat ini, yang merupakan deterjen anionik yang tergolong keras. Deterjen tersebut sukar diurai oleh mikroorganisme (nonbiodegradable) sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Deterjen cair merupakan hasil modifikasi deterjen terbaru saat ini, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian uji toksisitas deterjen cair terhadap salah satu biota yang hidup diperairan. Penelitian menggunakan deterjen bubuk terhadap ikan mas telah dilakukan Halang (2004), oleh karena itu penelitian uji toksisitas menggunakan deterjen cair perlu dilakukan terhadap benih ikan mas. Ikan mas (Cyprinus carpio L.) merupakan ikan air tawar yang memiliki konsumen cukup besar di Sumatera Utara. Ikan mas menjadi sangat penting keberadaanya ketika acara suku adat batak digelar, sehingga budidaya ikan mas sangat berkembang, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan ikan ini terpengaruh oleh deterjen terutama ukuran benih karena benih ikan mas tergolong ke dalam benih yang peka terhadap perubahan lingkungan. Berdasarkan uraian di atas telah dilakukan penelitian uji toksisitas deterjen cair terhadap benih ikan mas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan deterjen cair yang mengandung bahan aktif ABS dengan konsentrasi yang berbeda terhadap benih ikan mas. Perumusan Masalah Limbah deterjen cair mengandung ABS yang merupakan deterjen yang sukar terurai di perairan, sehingga apabila limbah deterjen cair masuk ke dalam perairan akan dapat menghambat kelangsungan hidup ikan dan biota air lainnya yang berada di perairan, bahkan akan dapat menyebabkan kematian pada ikan. Sejauh ini belum banyak diketahui pengaruh deterjen cair terhadap benih ikan Universitas Sumatera Utara mas. Berdasarkan perumusan masalah tersebut diharapkan dapat menjawab pertanyaan dibawah ini: 1. Berapakah nilai ambang batas atas (N) dan nilai ambang batas bawah (n) deterjen cair terhadap benih ikan mas? 2. Berapakah nilai LC50 deterjen cair terhadap benih ikan mas ? 3. Apakah deterjen cair mempengaruhi kelangsungan hidup, laju pertumbuhan, Efisiensi pakan benih ikan mas ? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai ambang batas atas (N) dan ambang batas bawah (n) deterjen cair terhadap benih ikan mas, menentukan nilai Lethal Concentration (LC50) dari deterjen cair terhadap benih ikan mas, serta mengetahui pengaruh deterjen cair pada uji sublethal terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan efisiensi pakan benih ikan mas. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai informasi bagi masyarakat Serta pihak-pihak yang terkait di bidang lingkungan perairan, khususnya bagi pembudidaya ikan mas (Cyprinus carpio L.) tentang pengaruh deterjen cair terhadap pencemaran lingkungan perairan yang berdampak terhadap kelangsungan hidup benih ikan mas. Kerangka Pemikiran Pencemaran lingkungan perairan salah satunya bersal dari limbah rumah tangga yang digunakan masyarakat secara terus menerus, salah satunya adalah penggunaan deterjen. Jenis detejen yang saat ini sedang marak digunakan adalah deterjen cair, deterjen cair mengandung zat yang berbahaya yang akan Universitas Sumatera Utara mempengaruhi kualitas air perairan, sehingga akan berdampak pada organisme perairan. Salah satunya organisme yang akan terkena dampak dari deterjen cair ini adalah benih ikan mas, dimana ikan mas merupakan salah satu jenis ikan yang peka terhadap perubahan lingkungan. Adapun dampak yang mempengaruhi benih ikan mas adalah laju pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan efisiensi pakan benih ikan mas. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dilakukan sebuah penanggulangan pencemaran lingkungan perairan yang disebabkan oleh deterjen cair. Pencemaran lingkungan Perairan Limbah Rumah tangga Deterjen Cair Kualitas Air Organisme Perairan Proses Benih Ikan Mas Laju Pertumbuhan Kelangsungan Hidup Efisiensi Pakan Output Penanggulangaan Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Hipotesis Deterjen cair bersifat toksik dan dapat mempengaruhi pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan efisiensi pakan terhadap benih ikan mas. Universitas Sumatera Utara