... - . . -' . -- . . -• • l._ - - • ~,.:.l..,' .- • -. -- " !l • • .. • - -'_.----•• NESIA " 7 _,...' ~ .. . . r::. _ ,-,C".. . . ~. , .r- ~ ~ . - -- .--....- ._ ---.,-_..,. ._ ... .... , . ~~-......--f.. • • Media • ~ ~~ . '1 .. "1-."- , _. -...- - -_.- ? - :-- . Hr/tgl/bln/thn : • ' .. - .• m Ko LH, I • • • • •• • • , , , • • - • -, , • • • SuloseQ;" . -,olOmo clan Publilcasi • I. \ - ----- . " • • . NESIA . .- - _. • ... M edia - • • • • - 'r-I O ~ • -. '.-- ? .. - - "-, •• - - .. - - • • . - l' Hr/ tgl/bln/ thn Hlm/klm • • • • • , • , • • • • SESUNGGUHNYA bukan esuatu yang baru-baru amat jika seniman Remy Sylado mementaskan teater di hotel berbintang. Upaya ini sudah ia I di era pertengahan tahun 8o-an silarn. Waktu itu, Remy banyak mempertanyakan: mengapa teater hanya "bisa" dipentaskan di gedung-gedung, eperti Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) atau kompleks Tarnan lsrnail Marzuki (TIM) Jakarta. la kemudian menjawabnya dengan memainkan naskah Toar dan Lumimuut di Flores ~.oom, Hotel Borobudur, Jakarta. I •• • • • • • , , • • • '1 • ,I , , KOMPA.I{r'UTU FAIAlI ARCA - Mitologi Toar dan Lumimuut dipentaskan Dapur Teater Remy Sylado, Kamis (27/6) malam, di Bali RIIom, Hotel Indonesia, Jakarta. Penontonnya sebagian besar anggota Kebas (Keluarga Besar Amurang) se-Jabotabek. .. ASKAH yang sama. mengumpulkan dana Rp 10 ju. (27/6) maIam, ta. "Dans ini akan diberikan dimainkan kepada masyarakat di AmuDapur Teater Remy rang, Minahasa Selatan, yang Sylado di Bali ingin m ndirikan urriversitas. Hotel Indonesia. Jakar- Bahkan kita akan main ke Mata. Kata-kata room itu senanti- naclo," ujar Remy. kita pada ruangan di hotel ME!NARIK barangkali diyang diakui atau eatat, pemeniasan naskah yang tidIIt mengasosiasikan pad a diangkat dari mitoiogi orang rasa. men un- l\IIinaha a itu bcrlangsung di kela!l. depan anggota . Kediajak menik- bas (Keluarga Be ar Amurang) ruangan yang se-Jabotabek Bahkan. dalam dan para penonton katalog p mentasan, POrsl sidengan rambut- nopsis hanya cupiikan kecil diDan, di situlah banctin pasal-pasal pendirian dan misi dart Kebas. Bagi Remy, itu hanya soal Tak ada sangkut-paut dengan nilai p menta an. Pementa san tak berat1.i b rlangsung buruk, karena bel main di depan masyarakat awam teapenyanyi Elm), ter. bahkan han a untuk etika 810n Gideon bertelepon genggam s kalipun. berhasil (Di tengah-tellgah pementasan ••• biasa sa]a P non ton menerima telepon dan berbicara). Lantaran kesadaran itulah Remy la)u menggarap lagudan musik pementasannya ke arah yang icbih ngepop. "Saya sengaja sedikit ngepopkan, karena penontonnya, mereka yang tak pemah mengcnal tcater sebelumnya." ujar Remy Sylado. Remy pun tak sungkan meladeni secara lebih cair dengan membuat pemcntasan rada "kekanak-kanakan". la m nggambarkan binatang-binatang di Tanah Minahasa yang asing dcngan topeng binatang . biasa tampak dalam dongrng. Itu pun ditambahi dcngan tarian yang rnirip-minp teater dongeng Cinderella dengan bintang Ira Maya Sopha dulu. TOal" dan Lumimuut adalah tokoh rrutoiogi yang dipercaya menjadi cikal-bakal ofang Mlnahasa. Makanya begitu menginjakkan kaki di Bandara Sam Ralulanf,.'f, Manado, kedua pa- tung tokoh itu men ambut para pengunjung eakan ingin mengisahkan sejarahnya, : Konon. menW'Ut cerita lisan, Toar dan Lumimuut (anak-ibu)1 yang berasal dad Tiongkok se_ masa Dinasti Ran. Lumimuut (Ade Sevilla) diusir Raja (!mam S Bumiayu), ayahnya, lantaran menjalin cinta dengan lelaki yang tak sederajat. Saat dibuang ke .aut Lumimuut seclang Ditemani Karema (Jane Jelita), . ia akhimya terdampar di f"anah Minahasa dan melahirkan ana1 bcmama '!bar (Gatot Sukoco). "Ini seb narnya kisah ojpipus c:>mple.r orang Minahasa." kata Remy. Penonton elain teater, yang nmngkin sedikit meng "s jarah" Minaha. a, mrreka pun jadi tak takut menyumbang. BJktinya, sam- 1 pai akhir pertunjukan penonton tak Mungkin mau nyumbang brur'~ ( AN) 1